Modalitas terapi napza.docx

7/25/2019 Modalitas terapi napza.docx

1/22


2/22

multidispliner, multisektor, dan peran serta masyarakat se"ara aktif yang dilaksanakan

se"ara berkesinambungan, konsekuen dan konsisten$%

&ari laporan perkembangan situasi narkoba dunia tahun '%, diketahui angka

estimasi pengguna narkoba di tahun '%' adalah antara %*' #uta + ' #uta orang atau

sekitar ,-.+/.$%,' Perbandingan estimasi pre0alensi tahun '%' (,-.+/.) dengan

estimasi tahun '% yang kisarannya $-.+-$/. menun#ukkan ke"enderungan pre0alensi

penyalahgunaan narkoba relatif stabil$ 1enis yang paling banyak digunakan adalah gan#a,

opiod, "o"ain atau #enis amphetamine dan kelompok stimulant$ Penggunaan polydrugs

yang merupakan "ampuran penggunaan dari dua 2at atau lebih se"ara bersamaan baik

men#adi perhatian yang serius baik konsekuensi kesehatan masyarakat dan kaitannya

dengan program pengendalian peredaran narkoba$%,'&i 3ndonesia diperkirakan #umlah penyalahguna narkoba setahun terakhir sekitar

,% #uta sampai ,* #uta orang atau setara dengan %,4. dari populasi penduduk berusia

%+-4 tahun di tahun '5$ 6asil proyeksi angka pre0alensi penyalahguna narkoba akan

meningkat sekitar ',*. di tahun '%$% 7akta tersebut di dukung oleh adanya

ke"enderungan peningkatan angka sitaan dan pengungkapan kasus narkoba$ &ata

pengungkapan kasus di tahun '* sekitar %/$'* kasus, lalu meningkat men#adi '*$*%

kasus di tahun '%$ &emikian pula data sitaan narkoba untuk #enis utama yaitu gan#a,

shabu, ekstasi, dan heroin$%

Maraknya penyalahgunaan NAPZA tidak hanya dikota+kota besar sa#a, tapi sudah

sampai ke kota+kota ke"il diseluruh 8ilayah Republik 3ndonesia, mulai dari tingkat sosial

ekonomi menengah ba8ah sampai tingkat sosial ekonomi atas$ &ari data yang ada,

penyalahgunaan NAPZA paling banyak berumur antara %-9' tahun$%

Peran sektor kesehatan disini sangat penting dalam membantu menangani

penyalahgunaan NAPZA$ Melihat pentingnya hal tersebut, maka dalam referat ini penulis

membahas mengenai modalitas terapi dalam penyalahgunaan NAPZA$


3/22

+A+ II

TINJAUAN PUSTAKA

A, 0e5inisi

NAPZA adalah kepan#angan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya yang

merupakan sekelompok obat, yang berpengaruh pada ker#a tubuh, terutama otak$ :atu sisi

narkoba merupakan obat atau bahan yang bermanfaat di bidang pengobatan, pelayanan

kesehatan, dan pengembangan ilmu pengetahuan$ Namun, di sisi lain dapat menimbulkan

ketergantungan apabila dipergunakan tanpa adanya pengendalian$ NAPZA (Narkotika,


4/22

Psikotropika, dan Zat Adiktif lain) adalah bahan! 2at! obat yang bila masuk ke dalam tubuh

manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak! susunan saraf pusat, sehingga menyebabkan

gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi sosialnya karena ter#adi kebiasaan, ketagihan

(adiksi) serta ketergantungan (dependensi) terhadap NAPZA$ Penyalahgunaan NAPZA adalah

penggunaan salah satu atau beberapa #enis NAPZA se"ara berkala atau teratur diluar indikasi

medis, sehingga menimbulkan gangguan kesehatan fisik, psikis dan gangguan fungsi sosial$',,

+, Epidemiolo!i

erdasarkan perkiraan #umlah penyalahguna per pro0insi, didapatkan semua pro0insi di

Pulau 1a8a se"ara absolut memiliki #umlah penyalahguna yang terbanyak dibandingkan

pro0insi+pro0insi di luar 1a8a, ke"uali :umatera ;tara$ 6al ini disebabkan #umlah populasi

penduduk yang lebih besar dibandingkan kota+kota di luar 1a8a$ Namun, apabila distandarisasi

dengan angka pre0alensi, tidak demikian$ Angka pre0alensi dihitung dengan membagi #umlah

penyalahguna (absolut) dengan angka #umlah penduduk per tiap pro0insi$ &alam grafik terlihat,

pro0insi &K3 1akarta (,/.) memiliki angka pre0alensi yang paling tinggi dibandingkan

pro0insi lainnya, diikuti oleh Kalimantan stimasi angka absolute dan angka pre0alensi penyalahguna narkoba per

pro0insi tahun '%%


5/22

:ebagian besar responden penyalahguna adalah laki+laki (4%.), dengan pola sebaran

relatif sama di semua 8ilayah sur0ei$ &i &3?, Maluku, :umut, :umsel, N


6/22

/, Pen!!olon!an NAP#A

erdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan NAPZA dapat digolongkan

men#adi tiga golongan ,-

%$ =olongan &epresan (Downer)

Adalah #enis NAPZA yang berfungsi mengurangi aktifitas fungsional tubuh$ 1enis ini

menbuat pemakaiannya merasa tenang, pendiam dan bahkan membuatnya tertidur dan tidak

sadarkan diri$ =olongan ini termasuk Opioida (morfin, heroin!putau8, kodein), :edatif

(penenang), hipnotik (otot tidur), dan tranBuili2er (anti "emas) dan lain+lain$'$ =olongan :timulan(Upper)

Adalah #enis NAPZA yang dapat merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan

ker#a$ 1enis ini membuat pemakainya men#adi aktif, segar dan bersemangat$ Zat yangtermasuk golongan ini adalah Amfetamin (shabu, esktasi), Kafein, Kokain

$ =olongan 6alusinogen

Adalah #enis NAPZA yang dapat menimbulkan efek halusinasi yang bersifat merubah

perasaan dan pikiran dan seringkali men"iptakan daya pandang yang berbeda sehingga

seluruh perasaan dapat terganggu$ =olongan ini tidak digunakan dalam terapi medis$

=olongan ini termasuk Kanabis (gan#a), @:&, Mes"alin$

Adapun klasifikasi Nap2a berdasarkan ;ndang+;ndang R3 No$- tahun %44/, yaitu

a$ =olongan 3 adalah psikotropika dengan daya adiktif yang sangat kuat untuk

menyebabkan ketergantungan, belum diketahui manfaatnya untuk pengobatan, dan sedang

diteliti khasiatnya seperti esktasi (menthylendioCy menthaphetamine dalam bentuk tablet

atau kapsul), sabu 9 sabu (berbentuk kristal berisi 2at menthaphetamin)$

b$ =olongan 33 adalah psikotropika dengan daya aktif yang kuat untuk menyebabkan

:indroma ketergantungan serta berguna untuk pengobatan dan penelitian$ Dontoh

ampetamin dan metapetamin$


7/22

"$ =olongan 333 adalah psikotropika dengan daya adiktif yang sedang berguna untuk

pengobatan dan penelitian$ Dontoh lumubal, fleenitra2epam$d$ =olongan 3E adalah psikotropika dengan daya adiktif ringan berguna untuk pengobatan

dan penelitian$ Dontoh nitra2epam, dia2epam

0, Modalitas Terapi dan Rea1ilitasi

Karakteristik terapi adiksi yang efektif menurut N3&A (National 3nstitute of &rug Abuse),

menun#uk % prinsip dasar terapi efektif berikut, untuk di#adikan pegangan bagi para profesional

dan masyarakat-,*

%$


8/22

%%$ Kemungkinan penggunaan 2at psikoaktif selama terapi berlangsung harus dimonitor se"ara

kontinyu

%'$ Program terapi harus menyediakan assesment untuk 63E ! A3&: , hepatitis dan D,

tuberkulosis dan penyakit infeksi lain dan #uga menyediakan konseling untuk membantu pasien

agar mampu memodifikasi atau mengubah tingkah lakunya, serta tidak menyebabkan dirinya

atau diri orang lain pada posisi yang beresiko mendapatkan infeksi

%$ Re"o0ery dari kondisi adiksi NAPZA merupakan suatu proses #angka pan#ang dan sering

mengalami episode terapi yang berulang 9 ulang

Sasaran terapi

:asaran #angka pan#ang terapi pasien! klien dengan adkisi NAPZA /,5

%$ Abstinensia atau mengurangi penggunaan NAPZA bertahap sampai abstinensia total$

6asil yang ideal untuk terapi adiksi NAPZA adalah penghentian total penggunaan

NAPZA$ Per#an#ian pada a8al terapi sangat penting dilakuakan, terutama dalam

komitmen terapi #angka pan#ang$ Komitmen tersebut membantu menurunkan angka

morbiditas dan penggunaan NAPZA$ ;mumnya mayoritas pasien ! klien perlu mendapat

moti0asi yang "ukup kuat untuk menerima abstinensia total sebagai sasaran terapi$

'$ Mengurangi frekuensi dan keparahan relaps$ Pengurangan frekuensi penggunaan NAPZA

dan keparahannya merupakan sasaran kritis dari terapi$ 7okus utama dari pen"egahan

relaps adalah membantu pasien$klien mengidentifikasi situasi yang menempatka dirinya

kepada resiko relaps dan menggembangkan respon alternatif asal bukan merupakan

NAPZA$ Pada beberap pasien atau klien, situasi sosial atau interpersonal dapat

merupakan faktor beresiko ter#adinya relaps$ Pengurangan frekuensi dan keparaha relaps

sering men#asikan sasaran yang realistik daripada pen"egahan yang sempurna$

$ Perbaikan dalam fungsi psikologi dan penyesuaian fungsi sosial dalam masyarakat$

=angguan penggunaan 2at sering dikaitkan dengan problema psikologi dan sosial,

melepaskan diri dari hubungan antar teman dan keluarga, kegagalan dalam performan"e

di sekolah maupun dalam peker#aan, problema finensial dan hukum dan gangguan dalam

fungsi kesehatan umum$ Mereka memerlukan terapi spesifik untuk memperbaiki

gangguan hubungannya dengan orang lain tersebut, mengembangkan keterampilan sosial


9/22


10/22

e$ :krining urin dan darah kualitatif dan kuantitatif untuk #enis 9 #enis NAPZA yang

disalahgunakan, pemerisaan 9 pemeriksaan laboratorium lainnya terhadap kelainan 9

kelainan yang dikaitkan dengan penggunaan 2at akut atau menahun$

f$ :krining penyakit 9 penyakit infeksi dan penyakit lain yang sering diketemukan pada

pasien ! klien ketergantungan 2at ( seperti 63E, tuberkulosis, hepatitis )$

'$ 7ase terapi detoksifikasi, sering disebut dengan fase terapi 8ithdra8al atau fase terapi

intoksikasi$ 7ase ini memiliki beragam 0ariasi

a$ Ra8at inap dan ra8at #alan

b$ 3ntensi0e out 9 patient treatment

"$


11/22

Ketergantungan NAPZA se"ara klinis memberikan gambaran yang berbeda+beda dan

tergantung banyak faktor,antara lain

+ 1umlah dan #enis NAPZA yang digunakan

+ Keparahan (se0errity) gangguan dan se#auh mana le0el fungsi keperibadian terganggu+ Kondisi psiikiatri dan medis umum

+ Konteks sosial dan lingkungan pasien dimana dia tinggal dan diharapkan

kesembuhannya$

:ebelum dilakukan inter0ensi medis, terlebih dahulu harus dilakukan assesment terhadap

pasien dan kemudian baru menentukan apa yang men#adi sasaran dari terapi yang akan

di#alankan$


12/22

=a8at darurat medik akibat penggunaan NAPZA merupakan tanggung #a8ab profesi

medis$ Profesi medis memegang teguh dan patuh kepada etika medis, karena itu diperlukan

keterampilan medis yang "ukup ketat dan tidak dapat didelegasikan kepada kelompok profesi

lain$ :alah satu komponen penting dalam keterampilan medis yang erat kaitannya dengan ga8at

darurat medik adalah keterampilan membuat diagnosis$ &alam rehabilitasi pasien ketergantungan

NAPZA, profesi medis (dokter) mempunyai peranan terbatas$ Proses rehabilitasi pasien

ketergantungan NAPZA melibatkan berbagai profesi dan disiplin ilmu$ Namun dalam kondisi

emergen"y, dokter merupakan pilihan yang harus diperhitungkan$ =a8at &arurat yang berkaitan

dengan penyalahgunaan NAPZA ,4,%%

=a8at darurat yang ter#adi meliputi berbagai ge#ala klinis berikut

a$ 3ntoksikasi

b$ O0erdosis

"$ :indrom putus NAPZAd$ erbagai ma"am komplikasi medik (fisik dan psikiatrik) Penting dalam kondisi =a8at

&arurat adalah ketrampilan menentukan diagnosis, sehingga dengan "epat dan akurat

dapat dilakukan inter0ensi medik$

', TERAPI ME0IS

a, Terapi teradap 6eadaan into6si6asi ,4,%%

+ 3ntoksikasi opioida eri NaloCone 6D % , mg 3E, 3M atau :D dapat pula

diulang setelah '+ menit sampai '+ kali+ 3ntoksikasi kanabis (gan#a) A#aklah bi"ara yang menenangkan pasien

ila perlu beri &ia2epam %+ mg oral atau parenteral, Dloba2am C% mg$ II

+ 3ntoksikasi kokain dan amfetamin eri &ia2epam %+ mg oral atau

pareteral,atau Klordia2epoksid %+ '- mg oral atau Dloba2am C% mg$ &apatdiulang setelah menit sampai * menit$ ;ntuk mengatasi palpitasi beri

propanolol C%+ mg oral

+ 3ntoksikasi alkohol bisa dengan akti0itas fisik (sit+up,push+up), bila belum lama

diminum bisa disuruh muntahkan

+ 3ntoksikasi sedatif+hipnotif (Misal Ealium,pil K, M=,@eCo,Rohip)


13/22


14/22

+ ;ntuk gelisah beri antiansietas

+ ;ntuk insomnia beri hipnotika,misalnya golongan ben2odia2epin


15/22

tidak mau minum, muntah, dehidrasi, hidung tersumbat, demam, berkeringat$

erikan infus dan pera8atan bayi yang memadai$ :elan#utnya berikan &ia2epam

%+' mg tiap 5 #am setiap hari diturunkan bertahap,selesai dalam % hari

d, Terapi Teradap Komor1iditas:etelah keadaan intoksikasi dan sindroma putus NAPZA dapat teratasi, maka perlu

dilan#utkan dengan terapi terhadap gangguan #i8a lain yang terdapat bersama+sama

dengan gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan 2at psikoaktif ("o+morbid

psy"hopathology), sebagai berikut

8 Psikofarmakologis yang sesuai dengan diagnosis

8 Psikoterapi indi0idual

o Konseling bila di#umpai masalah dalam komonikasi interpersonal

o Psikoterapi asertif bila pasien mudah terpengaruh dan mengalami

kesulitan dalam mengambil keputusan yang bi#aksanao Psikoterapi kognitif bila di#umpai depresi psikogen

8 Psikoterapi kelompok

8


16/22

*, RE%A+ILITASI

Rehabilitasi NAPZA adalah rehabilitasi yang meliputi pembinaan fisik, mental, sosial,

pelatihan keterampilan dan resosialisasi serta pembinaan lan#ut bagi para mantan pengguna

NAPZA agar mampu berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat$ Rehabilitasi NAPZA

merupakan suatu bentuk terapi dimana klien dengan ketergantungan NAPZA ditempatkan

dalam suatu institusi tertutup selama beberapa 8aktu untuk mengedukasi pengguna yang

berusaha untuk mengubah perilakunya, mampu mengantisipasi dan mengatasi masalah relaps

(kambuh)$-

Model+model Pelayanan Rehabilitasi NAPZA erdasarkan K>PM>NK>:

No$44*!M>NK>:!:K!E333!'', pelayanan rehabilitasi meliputi,4,%%

' Pelayanan Medi6

a &etoksifikasi

&etoksifikasi adalah suatu proses dimana seorang indi0idu yang ketergantungan

fisik terhadap 2at psikoaktif (khususnya Opioida), dilakukan pelepasan 2at

psikoaktif (opioida) tersebut se"ara tiba+tiba (abrupt) atau se"ara sedikit demi

sedikit (gradual)$

b


17/22

penyalahguna dan ketergantungan NAPZA dengan komplikasi medis psikiatris diru#uk ke

Rumah :akit 1i8a atau bagian psikiatri Rumah :akit ;mum terdekat$

Model8model pelayanan rea1ilitasi NAP#A

% Model pelayanan dan rehabilitasi medis ,4,%%

a Metadon

Metadon adalah 2at opioid sintetik berbentuk "air yang diberikan le8at mulut$

Metadon merupakan obat yang paling sering digunakan untuk terapi substitusi

bagi ketergantungan opioid$ entuk terapi ini telah diteliti se"ara luas sebagai

terapi modalitas$ Pada pasien dengan pengguna heroin yang memakai rehabilitasi

dengan Metadon, maka dosis Metadon dosis tinggi dinilai lebih efektif daripada

dosisnya rendah atau menengah$ &osis Metadon yang tinggi akan diturunkanse"ara bertahap$


18/22

edukasi keterampilan, meningkatkan sosialisasi, pertemuan yang bersifat 0okasional,

edukasi moral dan spiritual, serta terapi %' langkah (the %' steps re"op0ery program)$

Model pelayanan dan rehabilitasi dengan pendekatan


19/22

menger#akan seluruh langkah yang ada, seorang pe"andu harus men#alankan kembali

langkah pertama$ Karena banyak hal baru yang ter#adi dan timbul sehingga seorang

pe"andu harus men#alankan re"or0ery+nya seumur hidup$

* Model pelayanan dan rehabilitasi dengan pendekatan terpadu

:uatu pelayanan rehabilitasi dengan memadukan konsep dari berbagai

pendekatan dan bidang ilmu yang mendukung sehingga dapat memfasilitasi korban

NAPZA dalam mengatasi masalahnya dari aspek bio, psiko, sosial, dan spiritual$


20/22

+A+ III

PENUTUP

NAPZA adalah kepan#angan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya yang

merupakan sekelompok obat, yang berpengaruh pada ker#a tubuh, terutama otak$ :atu sisi

narkoba merupakan obat atau bahan yang bermanfaat di bidang pengobatan, pelayanan


21/22

kesehatan, dan pengembangan ilmu pengetahuan$ Outpatient (ra8at #alan), inpatient (ra8at inap),

dan residen"y (Panti!Pusat Rehabilitasi), dimana baik pemberian terapi maupun rehabilitasi perlu

di dukung pula oleh semua pihak agar penanganan terapi bagi pasien+pasien penyalahgunaan

NAPZA dapat kembali berfungsi baik di masyarakat$

0AFTAR PUSTAKA

%$ NN$ 1ournal of &ata on the pre0ention and eradi"ation of drug abuse and illi"it

traffi"king '%%$'$ NN$ @aporan Akhir :ur0ei Nasional Perkembangan Penyalahguna Narkoba di

3ndonesia


22/22

Modalitas terapi napza.docx

Documents

Transcript of Modalitas terapi napza.docx