Working Group Ekonomi Indonesia

3
Working Group Ekonomi Indonesia – Singapura Kamis, 13 Februari 2014 – 05:41 Selasa, 11 Februari 2014 telah dilaksanakan Pertemuan Tingkat Menteri Working Group Ekonomi Indonesia – Singapura di Grand Copthorne Waterfront Hotel, Singapura. Pertemuan tersebut dari pihak Indonesia dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan dari pihak Singapura dipimpin oleh Menteri Perdagangan dan Industri Singapura. Dalam pertemuan dibahas perkembangan kerjasama bilateral di 6 Working Groups yaitu Batam, Bintan, Karimun (BBK) and other SEZ;Investment; Air Connectivity; Tourism; Manpower, dan Agribusiness, serta isu-isu kerjasama ekonomi bilateral lainnya. Secara statistik, Singapura merupakan mitra dagang terbesar ketiga bagi Indonesia. Total nilai perdagangan RI – Singapura tahun 2012 mencapai US$ 43,2 miliar, sedangkan pada periode Januari-November 2013 mencapai US$ 38.0. Pada tahun 2012 dan 2013 Singapura juga merupakan investor asing terbesar di Indonesia. Dalam kerjasama perkembangan ekonomi BBK dan Kawasan Ekonomi Khusus dengan Singapura telah diadakan Joint Investment Promotion untuk mempromosikan BBK ke negara-negara Asia Timur, program Capacity Development untuk meningkatkan pelayanan investasi di BBK, workshop- workshop dalam rangka meningkatkan efisiensi dan daya saing industri serta Joint Expert Study On Competitiveness of Batan-Bintan-Karimun (BBK) untuk melakukan benchmarking terhadap kawasan sejenis Asia dalam rangka meningkatkan daya saing kawasan BBK.

description

task

Transcript of Working Group Ekonomi Indonesia

Page 1: Working Group Ekonomi Indonesia

Working Group Ekonomi Indonesia – Singapura

Kamis, 13 Februari 2014 – 05:41

Selasa, 11 Februari 2014 telah dilaksanakan Pertemuan Tingkat Menteri Working Group Ekonomi Indonesia – Singapura di Grand Copthorne Waterfront Hotel, Singapura.

Pertemuan tersebut dari pihak Indonesia dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan dari pihak Singapura dipimpin oleh Menteri Perdagangan dan Industri Singapura.

Dalam pertemuan dibahas perkembangan kerjasama bilateral di 6 Working Groups yaitu Batam, Bintan, Karimun (BBK) and other SEZ;Investment; Air Connectivity; Tourism; Manpower, dan Agribusiness, serta isu-isu kerjasama ekonomi bilateral lainnya.

Secara statistik, Singapura merupakan mitra dagang terbesar ketiga bagi Indonesia. Total nilai perdagangan RI – Singapura tahun 2012 mencapai US$ 43,2 miliar, sedangkan pada periode Januari-November 2013 mencapai US$ 38.0. Pada tahun 2012 dan 2013 Singapura juga merupakan investor asing terbesar di Indonesia.

Dalam kerjasama perkembangan ekonomi BBK dan Kawasan Ekonomi Khusus dengan Singapura telah diadakan Joint Investment Promotion untuk mempromosikan BBK ke negara-negara Asia Timur, program Capacity Development untuk meningkatkan pelayanan investasi di BBK, workshop-workshop dalam rangka meningkatkan efisiensi dan daya saing industri serta Joint Expert Study On Competitiveness of Batan-Bintan-Karimun (BBK) untuk melakukan benchmarking terhadap kawasan sejenis Asia dalam rangka meningkatkan daya saing kawasan BBK.

Di bidang investasi, telah diadakan kerjasama information sharing dan joint promotion ke perusahaan-perusahaan Singapura terkait proyek-proyek infrastruktur MP3EI dan fasilitas kemungkinan bermitra dengan perusahaan-perusahaan Indonesia. Data menunjukkan bahwa terdapat peningkatan realisasi invetasi baru di kawasan Batam dengan nilai USD 126.771.792. Selain itu, kerjasama dalam bentuk kolaborasi investasi asing dan korporasi dalam negari juga meningkat seperti masuknya produk-produk makanan Singapura ke retailer lokal.

Terkait dengan konektivitas penerbangan, Amandemen yang dilakukan atas Indonesia-Singapura Air Service Agreement telah berhasil memberikan dampak positif pada peningkatan lalu lintas udara

Page 2: Working Group Ekonomi Indonesia

diantara dua negara. Hingga bulan Desember 2013, tercatat peningkatan sebesar 40% diantara dua negara.

Untuk bidang pariwisata, Indonesia dengan Singapura melalui pertemuan ini telah merealisasikan kerjasama di bidang wisata kapal pesiar (cruise tourism) dengan telah dilakukannya famtrip dan cruise workshop di Indonesia hasil kerjasama dua negara. Selain itu pertemuan juga telah menyepakati untuk kerjasama promosi tempat-tempat tujuan wisata di Indonesia yang merupakan sinergi dari dua working group yaitu WG on Tourism dan WG on Air connectivity dengan signifikannya peningkatan lalu lintas kedua negara.

Sesuai dengan kesepakatan kedua negara pada pertemuan tingkat Menteri sebelumnya, di bidang ketenagakerjaan, telah diadakan kerjasama dalam bentuk Tripartile Workshop on Manpower Management guna menemukan solusi atas masalah outsourcing dan minimum wage yang seringkali menjadi kendala dalam hubungan industrial antara pemerintah, pengusaha, dan pekerja (tripartite). Sedangkan dalam pertemuan kali ini, RI dan Singapura telah sepakat melakukan kerjasama dalam meningkatkan kompetensi caregiver dan perawar/ nurse dari Indonesia sehingga dapat memenuhi standar untuk dapat bekerja di Singapura. Terkait hal ini, sebagai program awal, pada tahun 2013 KBRI Singapura melalui Staf Teknis Tenaga Kerja bekerjasama dengan salah satu NGO Singapura telah melaksanakan pelatihan singkat/sehari untuk tenaga kesehatan perawat orang tua di rumah tangga sesuai dengan kualifikasi Singapura dimana pesertanya adalah TKI sector domestik yang bekerja di Singapura.

Di sektor Agribisnis, RI dan Singapura telah melaksanakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan ekspor produk-produk pertanian dari Indonesia ke Singapura, diantaranya adalah program capacity building untuk petani dan produsen pertanian di Indonesia. Business Matching antara produsen di Indonesia dengan supplier dari Singapura serta kegiatan In-Store Marketing di Singapura. Untuk kedepannya, RI dan Singapura juga telah setuju untuk meningkatkan kerjasamanya di bidang ini ke level yang lebih tinggi dengan memanfaatkan perkembangan signifikan di sektor perhubungan dua negara. Kerjasama tersebut rencananya dilakukan dengan dukungan maskapai penerbangan kedua negara dalam distribusi produk-produk pertanian di Indonesia, khususnya dalam hal pemasarannya di Singapura.

Pada akhir pertemuan kedua pimpinan delegasi, Menko Perekonomian RI dan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura menandatangani Joint Report to Leaders yang merupakan laporan kepada kepala negara kedua belah pihak terkait perkembangan kerjasama ekonomi kedua negara serta upaya-upaya untuk meningkatkan kerjasama tersebut kedepannya dengan melalui program dan kegiatan yang konkret yang dilaksanakan oleh kedua negara.

Sumber: www.ekon.go.id/berita/view/working-group-ekonomi.528.html

Nama: Wicke WijayaKelas: XI IPA 1