Wk3a-Perk Kimia Koordinasi
-
Upload
basofi-habibi -
Category
Documents
-
view
26 -
download
0
description
Transcript of Wk3a-Perk Kimia Koordinasi
Sejarah perkembangan senyawa koordinasiSejarah perkembangan senyawa koordinasi
- Prusian blue KCN.Fe(CN)2.Fe(CN)3 oleh Di b h ( b d 18)Diesbach (abad 18)
- Hexaamminecobalt(III) chloride, CoCl3.6NH3l h T ss t (1978)oleh Tassaert (1978)
- Teori rantai Blomstrand-JorgensenT i k di i W - Teori koordinasi Werner
Teori rantai Blomstrand-JorgensenU h iliki 1 j i l i• Unsur-unsur hanya memiliki 1 jenis valensi.Misalnya pada kompleks Co(III) hanya ada 3 ikatan, sehingga 1 struktur rantai diperlukan ikatan, sehingga 1 struktur rantai diperlukan untuk menerangkan penambahan 6 molekul NH3dalam CoCl3.6NH3
dalam senyawa tsb 3 Cl tidak terikat - dalam senyawa tsb 3 Cl tidak terikat langsung pada Co
- dengan penambahan ion Ag+ membentuk dengan penambahan ion Ag membentuk endapan AgCl
• Kompleks CoCl3 5NH3Kompleks CoCl3.5NH3- ada 1 Cl terikat langsung pada Co- 1 Cl tersebut tidak terionisasi dan tidak mengendap membentuk AgCl
• Kompleks CoCl3.4NH3p 3 3- ada 2 Cl terikat langsung- 2 Cl tsb tidak terionisasi dan tidak
membentuk endapan AgCl• Kompleks CoCl3 3NH3Kompleks CoCl3.3NH3
- tidak berhasil dibuat• Kompleks IrCl 3NH• Kompleks IrCl3.3NH3
- ternyata tidak menghantarkan arus dan juga tidak memberikan endapan pada penambahan tidak memberikan endapan pada penambahan AgNO3
→ menunjukkan bahwa teori rantai tidak benar→ menunjukkan bahwa teori rantai tidak benar
Teori Koordinasi WernerBeberapa postulatBeberapa postulat1. Sebuah ion mempunyai 2 jenis valensi, yaitu
valensi primer (valensi dapat terionisasi) dan valensi primer (valensi dapat terionisasi) dan valensi sekunder (valensi tidak dapat terionisasi)
2. Jumlah valensi sekunder suatu ion adalah 2. Jumlah valensi sekunder suatu ion adalah tertentu, misalnya Pt4+, Co3+, Ti3+, Fe3+ bervalensi sekunder 6. Ion Pd4+, Pt2+, Cu2+, Ni2+ bervalensi 4 dan ion Cu+, Ag+, Au+, Hg+ bervalensi 2.
3. Valensi sekunder harus dipenuhi oleh anion atau l k l t l i l kt molekul netral yang mempunyai pasangan elektron
non bonding (misal halida, sianida, ammonia, amin dan air) dan air)
4. Dalam suatu senyawa, valensi sekunder harus di hi S l h l i i i dipenuhi secara sempurna. Setelah valensi ini dipenuhi, kemudian valensi primer baru dipenuhi oleh anion jika membentuk kompleks kation dan oleh anion jika membentuk kompleks kation dan sebaliknya.
5. Valensi sekunder memiliki ruangan dan bentuk ggeometri tertentu. Valensi sekunder 4 dari ion nikel berbentuk tetrahedral, dari ion tembaga berbentuk bujursangkar dan valensi sekunder 6 berbentuk bujursangkar, dan valensi sekunder 6 dari kobalt atau kromium berbentuk oktahedral.
Dengan menggunakan postulat itu, Werner telah dapat menjelaskan perbedaan sifat dari kompleks kobalt(III) klorida dan ammonia yang direaksikan kobalt(III) klorida dan ammonia yang direaksikan dengan larutan AgNO3
Sifat-sifat kompleks CoCl3.xNH3p 3 3---------------------------------------------------------------------------Kompleks Warna Mol AgCl Dayahantar Rumus kompleksCoCl3 6NH3 kuning 3 431 6 [Co(NH3)6]3+ 3Cl-CoCl3.6NH3 kuning 3 431,6 [Co(NH3)6] .3ClCoCl3.5NH3 purple 2 261,3 [Co(NH3)5Cl]2+.2Cl-CoCl3.4NH3 hijau 1 - [Co(NH3)4Cl2]+.Cl-CoCl3 3NH3 violet 0 - [Co(NH3)3Cl3]CoCl3.3NH3 violet 0 [Co(NH3)3Cl3]---------------------------------------------------------------------------
Meskipun Werner tidak mempunyai pembuktianMeskipun Werner tidak mempunyai pembuktiantentang teori yang dikemukakan tetapi teorinyalebih baik daripada teori Jorgensen yang
d b h k di i dib kmemandang bahwa senyawa koordinasi dibentukoleh pengikatan ligan
Aturan bilangan atom efektif• Orang pertama yang memikirkan ttg ikatan senyawa
kompleks adalah Sidgwick, yg mengembangkan teori oktet G.N. Lewis pada senyawa koordinasip y
• Kompleks akan stabil apabila memiliki jml elektron sama dengan yang dimiliki oleh salah satu unsur gas mulia karena konfigurasi gas mulia dianggapgas mulia, karena konfigurasi gas mulia dianggap paling stabil.
• Total jumlah elektron dalam atom atau ion logam j gdengan elektron yang diterima dari ligan dinamakan bilangan atom efektif (effective atomic number, EAN)EAN)
• Jika bilangan itu sama dengan jumlah elektron yang dimiliki oleh salah satu gas mulia, yaitu 36 (Kr), 54(X ) t 86(R ) k dik t k k l k it54(Xe) atau 86(Rn), maka dikatakan kompleks itu mengikuti aturan EAN
• Contoh kompleks yg mengikuti aturan EAN[Co(NO ) ]3-[Co(NO2)6]3-
[Ag(NH3)4]+
[Pt(Cl)6]2-[ ( )6]
• Meskipun kompleks [Ag(NH3)4]+ merupakankompleks stabil yang mengikuti EAN, ada kompleksp y g g , pperak yang tidak mengikuti EAN misalnya[Ag(NH3)2]+. dan kemudian banyak bermunculankompleks yang tidak mengikuti aturan EANp y g gcontoh [Co(NH3)6]2+ , [Ni(NH3)6]2+ , [Ag(Cl)4]2-
• Karena banyaknya perkecualian maka teori aturanKarena banyaknya perkecualian maka teori aturanEAN menjadi kurang berkembang