wine.docx

3
2.1 Proses Pembuatan Minuman Anggur (Wine) Tata cara pembuatan minuman anggur (wine) adalah sebagia berikut : a. Pilih buah anggur yang bermutu baik dan cocok untuk diolah menjadi minuman,seperti Delaware,Isabella atau concord dari golongan v. labrusca. Buah anggur yang cacat (pecah,kisut,berjamur,dll) dipisahkan untuk tidak diolah. b. Hancurkan buah anggur dengan alat penghancur khusus (tipe blender),kemudian masukan kedalam wadah yang terbuat dari kayu,plastic,atau bejana anti karat. Khusus untuk membuat anggur putih,hancuran buah (juice) tadi harus dipisahkan dari kulit buahnya dengan alat pengepres. c. Tambahakan SO 2 sebanyak 100 ppm berupa garam sulfit,yaitu Na 2 S 2 O 2 5 atau K 2 S 2 O 5 S0 2 ,yang berfungsi untuk mencegah terjadinya jeast yang tidak dikehendaki atau perubahan warna karena reaksi browning. d. Ukur kadar gula juice anggur dengan alat refraktometer. Kadar gula yang ideal adalah 22 0 Brix untuk menghasilkan alkohol 12%. Bila kadar gula kurang dari 22 0 Brix,perlu ditambah gula lagi. e. Tambhakan biakan jeast murni strain Sacharomyces cereviceaevar.ellipsoides sebanyak 5 gram untuk setiap 20 liter juice. Penambahan jeast bertujuan untuk meningkatkan kemangkusan fermentasi. f. Masukan juice anggur tadi ke dalam botol atau bejana plastic atau tong dari kayu hingga mencapai 2/3 bagian,kemudian di tutup dengan kain saring dan di ikat erat-erat. Biarkan jus anggur di fermentasi selama 2-3 minggu. Apabila gelembung udara bergerak makin lambat sampai tidak ada,pertanda fermentasi sudah selesai. g. Pindahkan endapan sel-sel yang telah mati atau kulit anggur yang terdapat pada dasar wadah fermentasi. Proses pemisahan endapan disebut “racking”. Pekerjaan racking dilakukan berkali-kali. Jernihkan juice murni dengan bahan penjernih,seperti bentonite,enzim pekat atau sparkolloid sebanyak 1 g-2 g tiap 4 iter wine.

Transcript of wine.docx

2.1 Proses Pembuatan Minuman Anggur (Wine)Tata cara pembuatan minuman anggur (wine) adalah sebagia berikut :a. Pilih buah anggur yang bermutu baik dan cocok untuk diolah menjadi minuman,seperti Delaware,Isabella atau concord dari golongan v. labrusca. Buah anggur yang cacat (pecah,kisut,berjamur,dll) dipisahkan untuk tidak diolah.b. Hancurkan buah anggur dengan alat penghancur khusus (tipe blender),kemudian masukan kedalam wadah yang terbuat dari kayu,plastic,atau bejana anti karat. Khusus untuk membuat anggur putih,hancuran buah (juice) tadi harus dipisahkan dari kulit buahnya dengan alat pengepres.c. Tambahakan SO2 sebanyak 100 ppm berupa garam sulfit,yaitu Na2S2O25 atau K2S2O5S02,yang berfungsi untuk mencegah terjadinya jeast yang tidak dikehendaki atau perubahan warna karena reaksi browning.d. Ukur kadar gula juice anggur dengan alat refraktometer. Kadar gula yang ideal adalah 220 Brix untuk menghasilkan alkohol 12%. Bila kadar gula kurang dari 220 Brix,perlu ditambah gula lagi.e. Tambhakan biakan jeast murni strain Sacharomyces cereviceaevar.ellipsoides sebanyak 5 gram untuk setiap 20 liter juice. Penambahan jeast bertujuan untuk meningkatkan kemangkusan fermentasi.f. Masukan juice anggur tadi ke dalam botol atau bejana plastic atau tong dari kayu hingga mencapai 2/3 bagian,kemudian di tutup dengan kain saring dan di ikat erat-erat. Biarkan jus anggur di fermentasi selama 2-3 minggu. Apabila gelembung udara bergerak makin lambat sampai tidak ada,pertanda fermentasi sudah selesai.

g. Pindahkan endapan sel-sel yang telah mati atau kulit anggur yang terdapat pada dasar wadah fermentasi. Proses pemisahan endapan disebut racking. Pekerjaan racking dilakukan berkali-kali. Jernihkan juice murni dengan bahan penjernih,seperti bentonite,enzim pekat atau sparkolloid sebanyak 1 g-2 g tiap 4 iter wine.h. Simpan wine diruang bersuhu 16oC-28oC agar terbentuk flavor dan aroma yang khas dan kuat. Makin lama wine disimpan akan makin tinggi mutunya.i. Masukan wine ke dalam botol yang bersih dan steril sampai cukup penuh (1 cm- 5 cm) di bawah tutup botol). Hasil diperoleh minuman anggur (wine)

2.2 ProdukWine merupakan minuman beralkohol yang biasanya terbuat dari jus anggur yang difermentasi. Keseimbangan sifat alami yang terkandung pada buah anggur, menyebabkan buah tersebut dapat difermentasi tanpa penambahan gula, asam, enzyme, ataupun nutrisi lain. Wine dibuat dengan cara memfermentasi jus buah anggur menggunakan khamir dari type tertentu. Yeast tersebut akan mengkonsumsi kandungan gula yang ada pada buah anggur dan mengubahnya menjadi alcohol. Perbedaan varietas anggur dan strain khamir yang digunakan, tergantung pada type dari wine yang akan diproduksi (Johnson, 1989).Teknologi pengolahan anggur menjadi wine pertama kali dikembangkan oleh orang Mesir pada tahun 2500 sebelum Masehi. Dari mesir budidaya dan teknologi pengolahan anggur masuk ke Yunani dan menyebar ke daerah Laut Hitam sampai ke Spanyol, Jerman, Prancis, dan Austria. Sejalan dengan perjalanan Columbus teknologi pengolahan dan budidaya anggur mulai menyebar ke Mexico, Amerika Selatan, Afrika Selatan, Asia termasuk Indonesia, dan Australia. Penyebaran ini juga menjadikan anggur mempunyai beberapa sebutan, seperti grape di Amerika dan Eropa, putao di China, dan Anggur di Indonesia (Wahyu, 2004).Selain menggunakan buah anggur, minuman wine juga dapat dibuat dari buah-buahan lain yang banyak mengandung gula, seperti apel, berry, lengkeng, ataupun nenas. Penamaan minuman anggur atau wine yang dibuat dari selain buah anggur biasanya menyertakan nama buah yang digunakan, seperti wine apel, ataupun wine berry dan secara umum disebut dengan Fruity wine. Sedangkan jika wine terbuat dari bahan pangan yang mengandung pati, seperti beras dan gandum, maka wine tersebut lebih dikenal dengan istilah minuman Sake (barley wine atau rice wine). Minuman wine yang dibuat dari bahan baku jahe dikenal dengan sebutan Brandy (Allen, 2008).Minuman anggur atau wine dapat dibedakan menjadi enam kelompok, yaitu Red Wine, White Wine, Rose Wine, Sparkling Wine, Sweet Wine, dan Fortified Wine. Red Wine adalah wine yang dibuat dari anggur merah (red grapes). Beberapa jenis anggur merah yang terkenal di kalangan peminum wine di Indonesia adalah merlot, cabernet sauvignon, syrah/shiraz, dan pinot noir. White Wine adalah wine yang dibuat dari anggur putih (white grape). Beberapa jenis anggur hijau yang terkenal di kalangan peminum wine di Indonesia adalah chardonnay, sauvignon blanc, semillon, riesling, dan chenin blanc. Rose Wine adalah wine yang berwarna merah muda atau merah jambu yang dibuat dari anggur merah namun dengan proses ekstraksi warna yang lebih singkat dibandingkan dengan proses pembuatan Red Wine. Di daerah Champagne, kata Rose Wine mengacu pada campuran antara White Wine dan Red Wine. Sparkling Wine adalah wine yang mengandung cukup banyak gelembung karbon dioksida di dalamnya. Sparkling Wine yang paling terkenal adalah Champagne dari Prancis. Hanya Sparkling Wine yang dibuat dari anggur yang tumbuh di desa Champagne dan diproduksi di desa Champagne yang boleh disebut dan diberi label Champagne. Sweet Wine adalah wine yang masih banyak mengandung gula sisa hasil fermentasi (residual sugar) sehingga membuat rasanya menjadi manis. Fortified Wine adalah wine yang mengandung alkohol lebih tinggi dibandingkan dengan wine biasa (antara 15% hingga 20.5%). Kadar alkohol yang tinggi ini adalah hasil dari penambahan spirit pada proses pembuatannya.