Whole Life Insurance

download Whole Life Insurance

of 23

Transcript of Whole Life Insurance

WHOLE LIFE INSURANCE Nah, selain term life ada pula jenis asuransi lain yaitu asuransi seumur hidup, atau selanjutnya akan saya sebut whole life. Seperti namanya asuransi ini memberi perlindungan sampai klien meninggal dunia. Masa pertanggungannya sangat panjang, berbeda dengan term life yang berjangka waktu pendek. Perbedaannya dengan term life juga mengenai terbentuknya nilai tunai setelah masa asuransi beberapa tahun. Para financial planner tidak begitu menyarankan asuransi jenis ini, sebaliknya menganjurkan untuk menggunakan term life dalam perencanaan keuangan klien mereka. Agar dapat dengan mudah mengidentifikasikan apakah suatu asuransi termasuk term life atau whole life, berikut saya sampaikan ciri - ciri asuransi whole life :1. polis dapat dibatalkan (surrender)

2. jika klien tidak dapat membayar premi, namun masih menginginkan asuransi tersebut, dikenal adanya cuti premi, nilai tunai klien lah yg digunakan untuk membayar premi agar polis tetap hidup 3. nilai tunai dapat dicairkan atau di redeem atau dipinjam (dengan dikenai biaya) keuntungan asuransi jenis ini bila dibandingkan dengan term life adalah :1. untuk tax planning, karena pendapatan dari nilai tunai asuransi tidak dikenakan pajak,

itulah mengapa whole life dan turunannya cocok bagi orang yang kuayaaaa 2. dilindungi sampai hampir seumur hidup; karena biasanya sampai umur 99 tahun 3. premi tetap 4. terbentuk nilai tunai sementara kerugian asuransi ini adalah :1. imbal hasil atau return yang diberikan dibawah return investasi dgn platform yang

sama. Misal antara UL saham dibandingkan dgn RD saham, returnya lebih tinggi RD saham 2. pada awal - awal keikutsertaan, nilai tunai tidak ada atau sangat sedikit, karena tingginya biaya biaya. Dengan berinvestasi secara terpisah, hasil investasi bisa lgsg dilihat pada hari berikutnya. 3. premi pokok lebih tinggi daripada term life

Giliran kenalan dengan Si-Whole LifeSetelah cukup berkicau tentang asuransi jiwa term-life yang direkomendasikan hampir semua pakar financial planner yang manfaatnya emang sangat diperlukan dalam pengalihan resiko financial buat orang-orang yang tergantung secara financial kepada kita dengan premi murahhhh (khususnya asji murni tanpa raider, tanpa tabungan, apalagi investasi hohoho). Sekarang aku pengen membahas tentang whole-life alias asuransi jiwa seumur hidup!!!apakah ini bukan asuransi pilihan??tentu saja tidak justru saat usia kita semakin mapan en punya kemampuan bayar premi lebih besar, maka sebenernya asuransi inilah yang kita perlukan kenapa?? Karena jaminan pasti perlindungan sampai mati (bahasane) alias pengembalian diakhir masa asuransi klopun kita ditakdirkan berumur sangat panjang olala +benefit deviden dll, itung-itung warisan pasti buat anak/cucu kita hanya dengan membayar premi sesuai kebutuhan 5th, 10th atau 20th terserah kemampuan financial masing-masing.gak ada yang bisa menebak umur bukan?? kita ikutan term life 10 tahun eh yang punya hidup menakdirkan kita hidup setahun setelah masa asuransi berakhir gak dapet apa-apa dehyah teorinya sih kita dah punya asset lain yang dikumpulin 10 tahun tadi tapi kan dalam 10 tahun juga jumlah kebutuhan, jumlah anak dll pastinya meningkat. Meski klo lihat nilai preminya juga berlipat dibandingkan term-life yang murah meriah dengan up sangat cukup (gede banget malah). Kalo untuk ukuran kantong para keluarga muda 25-30an tahun emang masih direkomendasikan pakai termlife dulu karena asumsinya financial n karir sedang dibangun tapi pakar juga bilang usia 35-40tahunan ada baiknya mulai berpikir ke asuransi whole life ini (weksss berapa preminya yah pasti guide). Ok selain hunting termlife yang paling cucok buat aku (klo hubby lanjutin keterlanjuran unit-linknya kali yah sambil nambah termlife biar up-nya kekejar beberapa tahun lagi) aku juga minta dibikin in ilustrasi si whole life untuk usia 28th/f/married (buat yang usianya beda dikira2 sendiri yakz..secara lebih muda lebih murah dan sebaliknya) Ilustrasi 1 (Lifeplan-100 dari Sequislife) - UP: 250jt - Premi : IDR3.392.500/th - Masa pembayaran: 10 tahun - Masa pertanggungan/asuransi: s.d 100th (seumur hidup) - Total bayar: IDR33,925,000 saja manfaat pasti saat klaim 250jt+keuntungan perusahaan Manfaat: Meninggal dimasa pembayaran dapet 100%UP, Meninggal setelah masa pembayaran (diatas 10th) s.d usia 100th ditambah death terminal bonus s.d 100% dari UP (tergantung kinerja/deviden/keuantungan perusahaan).Tuh sangat menarik bukan??untuk UP yang lebih besar 500jt untuk usia aku dengan syarat sama dengan di atas premi tahunannya adalah IDR6,785,000. Gak berani ty untuk UP 1M pastinya diatas 10jt/th (tapi klo orang berduit kenapa gak???) Ilustrasi 2 (Prolifeplus dari Manulife) - UP: 250jt

- Premi : IDR3,265,000/th - Masa pembayaran: 10 tahun - Masa pertanggungan/asuransi: s.d 99th (seumur hidup) - Total bayar: IDR32,650,000 manfaat pasti 250jt+keuntungan perusahaan Untuk produk ini ilustrasinya gak beda jauh hanya saja tidak ada perhitungan death term bonus seperti di atas tapi tetep ada pembagian keuantungan perusahaan/deviden juga loh menambah nilai UP kita kira2 10% keatas gt deh. Untuk produk ini dengan UP lebih besar yaitu 500jt pertahunnya adalah IDR4,910,000 Nah bisa dilihat kan dengan membayar x rupiah kita punya tabungan untuk ahli waris kita yang pasti dibayarkan sebesar minimal 8x + keuntungan perusahaan diatas kertas lebih menguntungkan disbanding term-life. Tarik nafas dulu apa yang kira2 cucok buat aku yakzzztimbang-timbag kayaknya untuk saat ini pengennya termlife dulu dan klo bisa dikonversi ke whole-life after 5 tahun, secara jatah premi bulanan maunya gak lebih dari 100rb/bulan atau 1.2jt/th. Yukz ty calon agen-agen ttg kemungkinan inioh ya kisaran premi untuk termlife per UP 100jt hanya 200-300jt/tahun loh (beberapa perusahaan asuransi punya kebijakan minimal premi tahunan, makanya ambil minimal UP-nya start UP500jt-1M keatas (premi 1.2-2jt pertahun) lagi-lagi untuk usia aku yakzz. Klo gak ada kebijakan ini kan asik tuh bs ambil UP 100jt,200jt,dst ajah murah meriah preminya.

Asuransi Jiwa Whole-Life vs. Term-LifeSeperti janji saya dalam artikel sebelumnya Fire your investment advisor or financial planner now disini saya akan membahas lebih detail plus minus asuransi jiwa Whole-Life vs. TermLife. Sebelum membahas lebih jauh dan panjang lebar mungkin kita perlu menyamakan persepsi kita dahulu, apa itu Term-Life insurance dan Whole-Life insurance, secara umum asuransjiwa whole life dan term life dapat di persepsikan sebagai berikut : 1. Asuransi jiwa Term-Life adalah bentuk paling dasar dari asuransi jiwa, yaitu polis yang menyediakan jaminan terhadap risiko meninggal dunia dalam periode waktu tertentu yang relatif singkat biasanya pertahun sehingga premi yang harus dibayarkan juga sangat rendah dibandingkan jenis asuransi jiwa yang lain. 2. Whole-Life merupakan polis permanen yang tidak dibatasi tanggal berakhirnya polis seperti pada term-life. sehingga klaim pasti akan terjadi akibatnya premi yang harus dibayar lebih mahal dibanding premi term-life dimana klaim hanya mungkin terjadi. Dari pengertian dan definisi diatas, berikut saya uraikan plus minus asuransi jiwa term-life vs. whole-life: 1. Term-life premi lebih murah dibandingkan whole-life 2. Uang pertanggungan untuk term-life jauh lebih besar 3. Term-life perlindungan bersifat jangka waktu tertentu sedangkan whole life seumur hidup 4. Whole-life punya nilai tunai polis diakhir masa kontrak, term-life tidak ada 5. Nilai tunai polis whole-life dapat di jadikan agunan untuk pinjaman tunai selama masa kontrak, term-life tidak ada 6. Adanya bonus deviden dari perusahaan bagi pemegang polis whole-life, term-life tidak ada Kurang lebih itulah plus minus membeli asuransi jiwa term-life dan whole-life, yang menurut saya tentu kedua-duanya adalah baik adanya jika dapat kita sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan kita. Memang untuk saat ini tidak semua perusahaan asuransi jiwa menjual produk term-life, bahkan beberapa perusahaan yang katanya terbesar didunia tidak menjual asuransi jiwa jenis ini, saya pribadi tidak mengerti alasannya kenapa? Sekarang tugas anda adalah konsultasikanlah kepada agent anda tentang kebutuhan kebutuhan asuransi jiwa anda, jika agent anda profesional tentu akan memberikan rekomendasi yang terbaik untuk anda, term-life atau whole-life?

Salam sukses selalu.

Berani Bayar Mahal Agar Tak Menyesal -Beragam keuntungan memiliki produk asuransi whole lifeRabu, 4 November 2009

Makin mahalnya biaya kesehatan membuat masyarakat kian mudah tergoda pada tawaran produk asuransi. Lihat saja, saban tahun peminat asuransi jiwa terus melambung. Apalagi, kini produk asuransi tak hanya memberikan perlindungan, tapi juga peluang berinvestasi sekaligus kepada pemegang polis plus berbagai imingiming. Namun, kendati variasinya cukup banyak, dalam asuransi jiwa sebenarnya hanya dikenal dua bentu asuransi : term life insurance dan whole life insurance. Asuransi jiwa term life adalah polis yang menyediakan jaminan terhadap risiko meninggal dunia dalam periode waktu tertentu yang relative singkat, biasanya setahun. Dengan demikian, premi yang harus dibayarkan oleh nasabah produk ini juga lebih rendah ketimbang asuransi jiwa lainnya. Jadi jaminan utang Sementara asuransi whole life merupakan polis permanen yang berlaku sampai si pemegang polis meninggal. Prinsipnya, selama premi di bayar, polis asuransi akan selalu memberikan perlindungan. Itu sebabnya, premi whole life lebih mahal. Pada akhir kontrak, pemegang polis mendapatkan 100% uang pertanggungan, ujar Direktur Pemasaran dan Komunikasi Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Kumala D. Ruslie. Lantaran harus membayar premi mahal, keuntungan pemegang polis juga seabrek-abrek. Pertama, mereka pasti akan mendapatkan nilai tunai dari premi yang dibayar. Jika pemegang polis meninggal, dana pertanggungan bisa diberikan kepada ahli waris. Kedua, nilai tunai yang akan dinikmati nasabah bisa dijadikan jaminan untuk mendapatkan pinjaman tunai selama masa kontrak. Seandainya, kontrak dihentikan ditengah jalan, pemegang polis tetap mendapatkan benefit berupa uang. Hasil investasi juga akan dikembalikan sesuai pertumbuhan investasinya. Jelas Direktur Pemasaran Jiwasraya De Yong Adrian. Maryoso, Direktur Utama Asuransi Jiwa Tugu Mandiri, menjelaskan saat ini ada dua jenis produk asuransi whole life, yaitu produk tradisional dan unitlink. Perbedaan mendasar kedua produk itu terletak dalam kemasannya. Pada produk konvensional pembayaran premi disesuaikan dengan jangka waktu tertentu. Misalnya, 5 tahun atau 10 tahun. Semakin panjang masa pembayaran preminya, besarnya setoran makin rendah, katanya. Adapun pada unitlink, kata Maryoso, ibarat asuransi term life yang dikemas jadi whole life. Nasabah tetap akan mendapatkan nilai pertanggungan sesuai kontrak. Berbeda dengan whole life konvensional, pada unitlink, sejak awal nasabah sudah mengetahui porsi investasi dan asuransi dalam premi. Maryoso menambahkan, bagi nasabah yang beranimenghadapi risiko (risk taker), produk unitlink lebih cocok. Namun, bagi nasabah konservatif, Maryoso menyarankan mereka untuk memilih produk whole life konvensional. Memang, saat ini whole life yang konvensional makin sulit ditemui. Beberapa perusahaan malah sudah menghapus produknya. Kami sudah

menghapus produk whole life bergaransi sejak tahun 2000, ujar Tri Joko Santoso, Wakil Presiden Direktur Panin Life. Seperti apa perkembangan produk whole life saat ini ?Berikut sejumlah produknya. PT Asuransi Jiwa Jiwasraya Asuransi pelat merah ini sudah lama menjual produk whole life. Manfaat produk ini adalah jaminan proteksi seumur hidup, uang pertanggungan setelah si tertanggung meninggal dan tambahan lain bagi ahli waris. Intinya, setiap produk memberikan manfaatnya sendiri, tergantung pilihan nasabah. De Yong menjelaskan, produk asuransi whole life Jiwasraya agak unik karena memiliki paket khusus. Misalnya ada paket 65 tahun dan 75 tahun. Paket tersebut disesuaikan dengan umur rata-rata harapan hidup orang Indonesia yang dihitung dan dievaluasi oleh aktuaria. Jika pemegang polis ternyata masih hidup hingga paket habis, uang jaminan dikembalikan kepada tertanggung. De Yong bilang, sebelum tahun 2000 Jiwasraya masih menawarkan paket 90 tahun. Tapi, karena mahal, produk itu dihapus. Saat ini yang masih tersedia tinggal beberapa produk seperti Eka Pralaya, Dwi Pralaya, dan Tri Pralaya. Pada Eka Pralaya, pertanggungan efetif jika si tertanggung meninggal atau tetap hidup hingga polis berakhir. Pemegang polis bisa menerima pertanggungan sebelum meninggal. Syaratnya, pembayaran polis tetap berjalan. Jaminan ini diberikan dalam paket 75 tahun. Produk Dwi Pralaya hamper sama. Bedanya, uang asuransi yang bakal dinikmati ahli waris dua kali lebih besar jika si tertanggung meninggal saat masih membayar premi. Sebaliknya, jika pemegang polis masih hidup sampai paket berakhir, manfaat asuransi yang diterima hanya 100%. Jumlah itu turun menjadi 75% jika pemegng polis meninggal setelah pembayaran premi berakhir. Pada produk Tri Pralaya, pemegang polis bisa menikmati dana tunai hingga 300% dari premi, jika dia meninggal sebelum pembayaran premi berakhir. Setiap asuransi punya peluang untuk di beri rider, namun tidak bisa seumur hidup. Rider biasanya tidak bisa diperpanjang ketika masa pembayaran premi berakhir, katanya. Karena preminya mahal, produk ini lebih dilirik korporasi. Biasanya korporasi memberikannya dalam bentuk employee benefit plan, semacam jaminan hari tua. Preminya pun bisa berubah, menyesuaikan inflasi. Namun, untuk nasabah individu, besarnya premi maupun pertanggungan tetap. Nah, agar minat nasabah individual meningkat, Jiwasraya mengemas asuransi whole life ini menjadi produk investasi berupa unit link. Jumlah nasabah produk ini baru 1% dari total 575.000 nasabah whole life Jiwasraya. Nasabahnya biasanya wiraswasta yang pendapatannya naik turun, katanya.

Asuransi Term Life atau Unit Link (whole life)Januari 21, 2008 oleh Alif Reza Perdebatan sering terjadi di antara masyarakat yang percaya bahwa jenis asuransi term life merupakan satu-satunya pilihan dibandingkan dengan mereka yang lebih memilih asuransi jenis whole life. Salah satu turunan dari produk whole life adalah unit link. Banyak argumen yang dikemukakan, tetapi bagaimana kondisi sebenarnya? Baik term life maupun whole life mewajibkan kita untuk membayar premi asuransi untuk melindungi resiko finansial akibat kematian atas tertanggung polis asuransi. Uang pertanggungan menggantikan potensi penghasilan kepala keluarga yang hilang sehingga memungkinkan bagi keluarga yang ditinggalkan untuk meneruskan gaya hidup atau setidaknya mendapat kehidupan yang layak, entah itu untuk melunasi cicilan rumah, mobil, tagihan rutin bulanan, uang pendidikan anak serta hal-hal lain yang bisa terwujud semasa sumber penghasilan keluarga masih hidup. Data dari LIMRA menyebutkan, sebaiknya nilai uang pertanggungan adalah sebesar 7-15 kali penghasilan tahunan sumber penghasilan keluarga sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang ditinggalkan selama beberapa tahun ke depan. Perbedaan mendasar dari asuransi jenis term life dan whole life adalah lamanya polis asuransi memberikan perlindungan. Asuransi jenis term life memastikan pemegang polis dilindungi dalam jangka waktu tertentu, misalnya 10 sampai 30 tahun. Contoh : Bapak A membeli asuransi jenis term life yang berjangka waktu 20 tahun pada usia 29 tahun. Yang bersangkutan akan dilindungi oleh asuransi sampai usianya 49 tahun. Jika bapak A meninggal dalam jangka waktu 20 tahun sejak dia mengambil polis asuransi, maka santunan jiwa akan diberikan kepada ahli warisnya. Sebaliknya jika bapak A meninggal pada saat usianya sudah melewati 49 tahun (melebihi masa 20 tahun sejak polis asuransi diambil), maka yang bersangkutan tidak akan mendapatkan santunan jiwa apa pun. Asuransi jenis whole life (seumur hidup) melindungi pemegang polis sampai yang bersangkutan meninggal, tidak terikat pada usia berapa meninggalnya. Selama premi asuransi tetap dibayar, polis asuransi akan senantiasa memberikan perlindungan. Hal ini menyebabkan asuransi jenis whole life lebih diminati oleh masyarakat terutama juga dalam mengasuransikan anak-anaknya berhubung nilai premi saat usia masih muda cukup murah dan nilai ini tetap sama semasa hidup anak tersebut sampai usianya dewasa.

Asuransi jenis term life yang mempunyai jangka waktu tertentu, menawarkan premi yang lebih murah beberapa kali lipat dibandingkan asuransi jenis whole life. Banyak yang berpendapat asuransi jenis term life lebih efisien karena premi yang lebih murah. Selisih besarnya premi yang cukup jauh dengan asuransi jenis whole life, kita bisa saja membeli lagi polis asuransi baru untuk produk yang sama setelah polis asuransi yang lama habis masa berlakunya. Argumen yang cukup menarik adalah, bukankah seiring bertambah tuanya usia maka besarnya premi saat akan membeli polis asuransi baru akan semakin mahal? Pendapat ini ada benarnya karena pada dasarnya biaya yang dikeluarkan untuk membayar premi masih tetap lebih murah dari asuransi whole life. Mengikuti contoh di atas, saat usia 49 tahun, bapak A bisa saja membeli polis asuransi baru, diperpanjang untuk 20 tahun ke depan lagi, jadi kontrak berakhir saat usianya menginjak 69 tahun. Disini keluarga bapak A mungkin punya pertimbangan, di usia 69 tahun, asuransi sudah tidak diperlukan lagi. Pertama, karena bapak A sudah terlalu tua untuk bekerja (tidak produktif lagi) dan keluarganya sudah bisa menafkahi dirinya masing-masing sehingga tidak tergantung lagi dengan bapak A. Ada satu alasan yang masuk di akal jika menjawab kerugian mengambil produk term life. Setelah berakhirnya masa kontrak asuransi, tidak ada jaminan bahwa pemegang polis akan diterima kembali pengajuan asuransi jiwanya karena selama jangka waktu 20 tahun itu, bisa saja yang bersangkutan sudah pernah terkena sakit kritis sehingga tidak memungkinkan untuk diasuransikan lagi. Perusahaan asuransi tentu punya pertimbangan bisnis terhadap hal semacam ini. Kelemahan produk term life ini sekaligus menjadi kelebihan dari produk whole life karena status pemegang polis asuransi jenis whole life tidak bisa dibatalkan oleh perusahaan asuransi meskipun yang bersangkutan menderita sakit kritis selama masa kontrak asuransi berjalan (inforce). Perbedaan lainnya, selain premi yang dibayarkan untuk produk term life hangus, tidak ada benefit uang apa pun jika tidak ada klaim uang pertanggungan jiwa. Pada produk asuransi jenis whole life, selain uang pertanggungan jiwa yang diterima saat klaim, pemegang polis juga mendapatkan benefit berupa uang jika polis asuransi berakhir masa kontraknya atau pun dihentikan di tengah jalan. Kondisi ini biasa disebut surrender dalam dunia asuransi, sejumlah uang hasil investasi akan dikembalikan, tentunya sesuai dengan pertumbuhan hasil investasi sendiri. Argumen terakhir mungkin terjadi dari mereka yang pro produk term life, produk asuransi jenis whole life kurang menguntungkan dari segi investasi. Lebih baik memisahkan asuransi dengan investasi. Selisih uang yang bisa dihemat bisa diinvestasikan dalam instrumen seperti reksadana, saham, obligasi, emas dll.Ini akan memberikan hasil (return) yang lebih baik. Strategi di atas kelihatannya sempurna, tetapi ada satu masalah yang muncul. Andaikan orangorang menyisihkan setiap selisih uang yang timbul dari mahalnya asuransi jenis whole life dengan polis jenis term life untuk diinvestasikan.

Orang Indonesia punya kebiasaan mengikuti trend berinvestasi, di mana ramai dibicarakan, di sanalah banyak terkumpul uang untuk diinvestasikan. Hal ini seperti efek gunung es yang siap roboh, indeks saham sedang mendaki kondisi puncak, tetapi kondisi ini tidak akan selamanya bertahan di puncak, bisa anjlok sewaktu-waktu. Jika boleh saya berpendapat, berarti kan uanguang tersebut terkumpul dalam satu wadah besar yang kemudian disalurkan dalam bermacam instrumen. Katakanlah kita sudah berpengalaman dan mempunyai keahlian bagaimana berinvestasi yang benar, tetap tidak ada jaminan bahwa hasil investasi akan berkembang, tidak terlepas juga pada produk whole life. Kemungkinan rugi selalu ada. Pilihan di antara asuransi jenis term life dan whole life dikembalikan lagi pada tujuan berinvestasi, seberapa besar kesanggupan untuk menghadapi resiko dan bagaimana gaya investasi tiap individu. Rencanakan Masa Depan Anda dan Keluarga

Asuransi Jiwa PrudentialAsuransi Jiwa terdiri dari berbagai jenis produk yang masing-masing memiliki manfaat berbeda guna memenuhi berbagai macam kebutuhan dan tingkat kemampuan masyarakat yang juga berbeda. Pengertian Polis Asuransi Jiwa (Life Insurance Policy) menurut definisi dari LOMA (Life Office Management Association) adalah: "Polls Asuransi Jiwa (Life Insurance Policy) adalah polls di mana di dalarn polls tersebut perusahaan asuransi berjanji untuk membayar manfaat atas kematian orang yang diasuransitan/teitangguiig. " Asuransi jiwa diberikan untuk perorangan maupun kumpulan dan diberikan dalam berbagai bentuk polis. Berikut adalah penjelasan dari tiga jenis polis asuransi jiwa yang utama. Term Life Insurance (Asuransi Jiwa Berjangka) memberikan manfaat kematian jika Tertanggung meninggal dalam suatu jangka waktu tertentu. Whole-Life Insurance (Asuransi Jiwa Seumur Hidup) memberikan pertanggungan asuransi jiwa seumur hidup bagi Tertanggung dan juga memiliki unsur tabungan. Endowment Insurance (Asuransi Jiwa Dwiguna) memberikan manfaat polis yang dibayar pada saat Tertanggung meninggal atau pada tanggal yang ditentukan jika Tertanggung masih hidup sampai tanggal tersebut. Pertumbuhan industri asuransi jiwa di Indonesia berkembang cukup pesat dan memainkan peranan yang cukup besar dalam perekonomian di Indonesia dewasa ini. Hal ini terlihat dari data yang dikeluarkan oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) berikut. Sampai dengan akhir kwartal kedua tahun 2007, industri asuransi jiwa nasional berhasil membukukan total pendapatan premi asuransi jiwa sebesar Rpl8,27 triliun, tumbuh sebesar 66% dari periode yang sama tahun 2006 yaitu sebesar Rpll,01 triliun. Sementara itu, jumlah pemegang polis individu asuransi jiwa sampai dengan kwartal kedua tahun 2007 mencapai 37.606.952 jiwa, tumbuh sebesar 31% dari 2006. Dan saat ini, total jumlah perusahaan asuransi jiwa di tanah air telah mencapai 45 perusahaan. (Data per kwartal kedua tahun 2007). Melihat pertumbuhan asuransi jiwa yang pesat tersebut, penting bagi para pemasar asuransi jiwa untuk mempelajari dan memahami konsep dasar asuransi dan bagaimana cara kerja asuransi. Namun sebelum Anda dapat memahami kedua hal tersebut, Anda terlebih dahulu haras memahami konsep risiko dan mengetahui jenis risiko seperti apakah yang dapat diasuransikan. Risiko muncul apabila ada ketidakpastian mengenai masa depan. Terdapat dua jenis risiko yang dihadapi oleh perorangan maupun perusahaan, yaitu:

1. Risiko Sipekid.atif (Speculative lUsi) 2. Risiko Mono. (Pure Jiist) Risiko Spekulatif memiliki tiga kemungkinan hasil, yaitu untung, rugi atau tidak ada perubahan. Contohnya pada saat Anda membeli saham, Anda berspekulasi bahwa nilai saham tersebut akan naik dan Anda pun akan memperoleh laba dari investasi Anda. Namun Anda juga memahami bahwa nilai saham bisa saja jatuh, dan Anda pun dapat kehilangan seluruh atau sebagian dari uang yang Anda investasikan. Anda juga paham bahwa nilai saham dapat juga tidak berubah - di mana Anda tidak kehilangan maupun memperoleh laba dari uang yang Anda investasikan. Contoh lainnya, setiap orang tentunya ingin hidup dengan usia panjang, namun demikian ada beberapa orang yang memiliki hobi tertentu yang dapat membahayakan jiwanya. Kita bisa mengatakan bahwa orang tersebut berspekulasi pada jiwanya. Oleh karena itu asuransi jiwa tidak menanggung risiko seperti ini. Sementara itu, Risiko Murni tidak memiliki kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan, walaupun terjadi kerugian atau pun tidak terjadi kerugian. Contohnya Anda kemungkinan mengalami kecacatan. Jika Anda cacat, maka Anda tidak dapat bekerja, dan karena Anda tidak dapat bekerja maka Anda pun akan mengalami kerugian finansial, yaitu Anda tidak lagi dapat memperoleh penghasilan. Sebaliknya jika Anda tidak pernah mengalami cacat, maka Anda tidak mengalami kerugian dari risiko tersebut.

Asuransi Jiwa PrudentialAsuransi Jiwa terdiri dari berbagai jenis produk yang masing-masing memiliki manfaat berbeda guna memenuhi berbagai macam kebutuhan dan tingkat kemampuan masyarakat yang juga berbeda. Pengertian Polis Asuransi Jiwa (Life Insurance Policy) menurut definisi dari LOMA (Life Office Management Association) adalah: "Polls Asuransi Jiwa (Life Insurance Policy) adalah polls di mana di dalarn polls tersebut perusahaan asuransi berjanji untuk membayar manfaat atas kematian orang yang diasuransitan/teitangguiig. " Asuransi jiwa diberikan untuk perorangan maupun kumpulan dan diberikan dalam berbagai bentuk polis. Berikut adalah penjelasan dari tiga jenis polis asuransi jiwa yang utama. Term Life Insurance (Asuransi Jiwa Berjangka) memberikan manfaat kematian jika Tertanggung meninggal dalam suatu jangka waktu tertentu. Whole-Life Insurance (Asuransi Jiwa Seumur Hidup) memberikan pertanggungan asuransi jiwa seumur hidup bagi Tertanggung dan juga memiliki unsur tabungan. Endowment Insurance (Asuransi Jiwa Dwiguna) memberikan manfaat polis yang dibayar pada saat Tertanggung meninggal atau pada tanggal yang ditentukan jika Tertanggung masih hidup sampai tanggal tersebut. Pertumbuhan industri asuransi jiwa di Indonesia berkembang cukup pesat dan memainkan peranan yang cukup besar dalam perekonomian di Indonesia dewasa ini. Hal ini terlihat dari data yang dikeluarkan oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) berikut. Sampai dengan akhir kwartal kedua tahun 2007, industri asuransi jiwa nasional berhasil membukukan total pendapatan premi asuransi jiwa sebesar Rpl8,27 triliun, tumbuh sebesar 66% dari periode yang sama tahun 2006 yaitu sebesar Rpll,01 triliun. Sementara itu, jumlah pemegang polis individu asuransi jiwa sampai dengan kwartal kedua tahun 2007 mencapai 37.606.952 jiwa, tumbuh sebesar 31% dari 2006. Dan saat ini, total jumlah perusahaan asuransi jiwa di tanah air telah mencapai 45 perusahaan. (Data per kwartal kedua tahun 2007). Melihat pertumbuhan asuransi jiwa yang pesat tersebut, penting bagi para pemasar asuransi jiwa untuk mempelajari dan memahami konsep dasar asuransi dan bagaimana cara kerja asuransi. Namun sebelum Anda dapat memahami kedua hal tersebut, Anda terlebih dahulu

haras memahami konsep risiko dan mengetahui jenis risiko seperti apakah yang dapat diasuransikan. Risiko muncul apabila ada ketidakpastian mengenai masa depan. Terdapat dua jenis risiko yang dihadapi oleh perorangan maupun perusahaan, yaitu: 1. Risiko Sipekid.atif (Speculative lUsi) 2. Risiko Mono. (Pure Jiist) Risiko Spekulatif memiliki tiga kemungkinan hasil, yaitu untung, rugi atau tidak ada perubahan. Contohnya pada saat Anda membeli saham, Anda berspekulasi bahwa nilai saham tersebut akan naik dan Anda pun akan memperoleh laba dari investasi Anda. Namun Anda juga memahami bahwa nilai saham bisa saja jatuh, dan Anda pun dapat kehilangan seluruh atau sebagian dari uang yang Anda investasikan. Anda juga paham bahwa nilai saham dapat juga tidak berubah - di mana Anda tidak kehilangan maupun memperoleh laba dari uang yang Anda investasikan. Contoh lainnya, setiap orang tentunya ingin hidup dengan usia panjang, namun demikian ada beberapa orang yang memiliki hobi tertentu yang dapat membahayakan jiwanya. Kita bisa mengatakan bahwa orang tersebut berspekulasi pada jiwanya. Oleh karena itu asuransi jiwa tidak menanggung risiko seperti ini. Sementara itu, Risiko Murni tidak memiliki kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan, walaupun terjadi kerugian atau pun tidak terjadi kerugian. Contohnya Anda kemungkinan mengalami kecacatan. Jika Anda cacat, maka Anda tidak dapat bekerja, dan karena Anda tidak dapat bekerja maka Anda pun akan mengalami kerugian finansial, yaitu Anda tidak lagi dapat memperoleh penghasilan. Sebaliknya jika Anda tidak pernah mengalami cacat, maka Anda tidak mengalami kerugian dari risiko tersebut.

Protection Plan (Perlindungan Jiwa)Kematian selalu merupakan suatu konsep yang sulit untuk Anda terima tetapi Anda semua mengetahui bahwa ada hal hal penting yang harus Anda lakukan bagi keluarga Anda agar dalam kondisi aman pada saat Anda telah tiada. Pada bagian ini Anda akan mengetahui beberapa tipe perlindungan yang ada dari asuransi jiwa. Asuransi jiwa merupakan suatu kesepakatan antara perusahaan asuransi dengan anda dimana anda membayarkan sejumlah uang untuk pembayaran preminya dilain pihak perusahaan asuransi setuju untuk membayarkan uang sejumlah nilai pertanggungan jika anda sebagai pemegang polis meninggal dengan tujuan untuk memberikan perlindungan bagi keluarga yang dicintai dari ketergantungan financial dari diri anda. Asuransi jiwa biasanya tersedia dalam bentuk proteksi tunggal ataupun tambahan proteksi dengan keuntungan yang meliputi perlindungan kesehatan dan cacat tetap. Untuk proteksi tunggal berlaku kondisi sebagai berikut, jika pemegang polis hidup sampai berakhirnya masa proteksi maka tidak akan ada pembayaran dari perusahaan asuransi dan juga pembayaran premi dari pemegang polis, sehingga polis tersebut tidak akan bernilai. Pada saat ini tersedia pilihan asuransi jiwa yang lebih menguntungkan, dimana jika anda sebagai pemegang polis dan tertanggung tidak meninggal dalam masa pembayaran premi, anda tetap bisa memperoleh nilai uang anda yang terbentuk dari pengelolaan dana anda di perusahaan asuransi. Disamping itu juga anda akan tetap terproteksi baik jiwa anda maupun kesehatan anda sampai berakhirnya masa proteksi.. Asuransi jiwa jenis ini memberikan dua keuntungan sekaligus yaitu nilai investasi plus proteksi. Nilai investasi yang terbentuk bisa diambil kapan saja, disamping memperoleh keuntungan dari nilai investasi, anda juga tetap akan memperoleh perlindungan yang bukan hanya jiwa anda tetapi juga perlindungan akan kesehatan anda. Nilai lebihnya adalah perlindungan kesehatan yang bisa anda gunakan pada saat anda menderita sakit yang berupa pertanggungan biaya rawat inap di rumah sakit dan biaya operasi. Disamping nilai lebih adanya proteksi terhadap rawat inap, asuransi ini juga memberikan proteksi terhadap penyakit kritis (kanker, tumor, stroke dll ) yang bisa menimpa siapa saja. Disini saya akan menjelaskan keuntungan - keuntungan dari program asuransi jiwa ini yang akan membandingkan antara program asuransi jiwa 2 in 1 HOKI dengan produk tabungan konvensional di bank maupun produk tabungan plus asuransi. Sebelumnya saya ingin mengetahui pendapat anda tentang penyakit kritis, anda bisa mengisi survei berikut, Klik disini Isi Survey. Kenapa penyakit Kritis yang saya tekankan di sini ? Berdasarkan data WHO tahun 2002 menyebutkan bahwa sebagian orang yang meninggal dunia tidak langsung meninggal tetapi disebabkan oleh penyakit kritis yang di deritanya terlebih dulu. Oleh karena itu jika anda sudah mempunyai Asuransi Jiwa, berapapun banyaknya polis anda, tetapi jika tidak ada perlindungan Penyakit Kritis ( Crisis Cover ) dan Program Payor ( Pru Payor ) bisa dikatakan kurang bermanfaat bahkan bisa tidak bermanfaat sama sekali jika sebelum anda meninggal, anda terkena penyakit kritis.

Keunggulan Asuransi Prudential SyariahPosted by admin under Prudential Non Syariah

Akhir-akhir ini banyak sekali bermunculan produk asuransi berbasis syariah seperti bumiputera yang mengeluarkan bumiputera syariah, prudential dengan Prulink Syariah Assurance Account dan sebagainya. Fenomena ini ditandai dengan munculnya, PT. Asuransi Takaful Indonesia yang berdiri pada tahun 1994, sebuah perusahaan asuransi yang berbasis syariah. Fenomena ini mengundang sebuah pertanyaan. Apa keunggulan dari produk asuransi syariah? Pertanyaan diatas adalah sebuah pertanyaan besar yang harus menjadi pertimbangan bagi kita semua. Hotbonar Sinaga, direktur utama Jamsostek, mengatakan bahwa keunggulan asuransi syariah bukan hanya berdasarkan sisi syariah seperti tidak adanya riba dalam investasi, unsur judi ataupun tidak dipenuhi dengan faktor ketidakpastian. Keunggulan nyata dari asuransi syariah, seperti juga produk keuangan syariah lainnya, tak lain adalah bagi hasil atau mudharabah. Karena itulah dalam asuransi syariah tidak dikenal adanya risk transfer tetapi lebih dikenal dengan nama risk sharing. Keunggulan utama tersebut menciptakan keunggulan lainnya, yang membedakan produk ini secara nyata dengan produk non syariah. Dalam mekanisme pembayaran kontribusi dari nasabah, langsung dipisahkan menjadi dua yakni pertama masuk ke rekening tabarru atau proteksi dan yang kedua masuk ke rekening tabungan bagi hasil. Jadi sejak awal sudah dipisahkan. Kelebihannya dibandingkan asuransi konvensional dengan adanya rekening bagi hasil menunjukan bahwa sebagian premi memang sudah dialokasikan untuk dibagikan hasilnya berupa imbal hasil investasi kepada para pemegang polis. Berbeda halnya dengan asuransi konvensional, karena tidak ada pemisahan premi maka pada tahun awal pembentukan cadangan, tidak ada sama sekali bagian yang menjadi hak nasabah pemegang polis. Sebagai akibatnya, bila pemegang polis tidak sanggup lagi melanjutkan melakukan penjualan polis kembali kepada perusahaan asurani untuk mendapatkan nilai tunai yang akan diterimanya bisa nihil. Kalaupun ada, besarnya nilai tunai pada tahun-tahun awal akan jauh berbeda dengan akumulasi premi yang pernah dibayarkannya. Adanya rekening bagi hasil memungkinkan perusahaan asuransi syariah membagikan porsi hasil investasi dengan nasabah pemegang polis bila tidak terjadi klaim dalam satu tahun periode polis. Dalam asuransi konvensional, dikenal apa yang dinamakan no claim bonus. Yaitu, bonus yang akan diperoleh para pemegang polis khususnya dalam asuransi kerugian jika untuk beberapa tahun penutupan polis tidak pernah ada klaim yang diajukan. Dalam asuransi syariah, dengan adanya sistem bagi hasil memungkinkan pemberian bonus kepada tertanggung walapun penutupan polis baru saja berlangsung selama satu tahun. Pilihan bonus ini diberikan alternative bermacam-macam seperti disetorkan tunai, mengurangi premi periode perpanjangan, dihibahkan ke berbagai yayasan dalam bentuk infak dan shadaqah. Namun, kendalanya di negara Indonesia produk asuransi syariah belum begitu dikenal oleh masyarakat sehingga banyak pihak yang belum mengetahui keunggulan asuransi ini. Berbeda dengan negara tetangga yakni, Malaysia, Brunei dan Singapura. Karena promosi gencar yang

mereka lakukan menyebabkan pasar produk syariah tidak hanya dinikmati oleh kalangan muslim tetapi juga pihak non muslim. Tampaknya hal ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua.ADD COMMENTS

Mengapa Asuransi Itu Penting?Posted by admin under Artikel

Ada satu hal yang selalu dihadapi oleh setiap insan di dunia ini, yaitu risiko. Risiko selalu ada karena ketidaktahuan kita atas kondisi yang akan terjadi di kemudian hari. Karena sifatnya yang demikian, maka akan membuat setiap pilihan menjadi dua sisi yang berjalan bersamaan dan beriringan, yaitu sisi risiko dan sisi keuntungan. Sebagai contoh, apabila kita memutuskan untuk menggunakan mobil, maka kita akan terhindar dari risiko kehujanan dan kepanasan. Tetapi kita akan bertemu dengan risiko kecelakaan dan kerusakan mobil. Contoh lain, apabila kita memutuskan untuk bekerja keras, maka kita kemungkinan akan diuntungkan dengan mendapatkan uang lebih banyak, tetapi kita dihadapkan pada risiko terkena penyakit karena kurang menjaga kondisi tubuh. Pertanyaannya, apakah risiko dapat dikurangi? Konsep asuransi datang atas kebutuhan tersebut, di mana setiap manusia membutuhkan ketenangan dalam hidupnya. Dan umumnya, manusia merasakan ketenangan tersebut ketika menyadari bahwa mereka sedang berada pada jalur yang mengandung sedikit atau minim risiko. Dan bisnis asuransi ada untuk menjembatani hal tersebut, di mana seseorang dapat mengalihkan risiko yang dihadapinyake perusahaan asuransi. Untuk mendapatkan pertanggungan atas risiko yang dihadapinya tersebut, seseorang harus membayar sejumlah premi kepada perusahaan asuransi yang mana besarannya tergantung kepada besar kecilnya risiko yang dialihkan kepada penanggung (perusahaan asuransi). Definisi asuransi secara umum adalah perjanjian di mana penanggung membuat ikatan dengan tertanggung dengan menerima sejumlah premi untuk memberikan suatu penggantian kepada tertanggung atas suatu risiko kerugian, kerusakan, atau kehilangan yang mungkin akan dialami akibat peristiwa yang tidak terduga. Dengan mengambil produk asuransi, maka seseorang akan menjadi lebih tenang dalam melakukan aktivitasnya. Seseorang tidak perlu memikirkan risiko-risiko yang mungkin timbul akibat suatu kejadian, karena sebagian dari risikonya tersebut telah dialihkan ke perusahaan asuransi. Dalam artikel ini hanya akan dibahas lebih lanjut mengenai asuransi yang berkaitan dengan manusia itu sendiri seperti asuransi jiwa, asuransi kesehatan, dan asuransi unit link. ASURANSI JIWA Asuransi jiwa merupakan produk asuransi tertua di Indonesia. Asuransi jenis ini akan memberikan sejumlah santunan uang pertanggungan kepada ahli waris yang ditinggalkan jika nasabah atau tertanggung mennggal dunia baik itu karena penyakit maupun kecelakaan. Asuransi ini wajib dimiliki oleh seseorang pada masa produktifnya dan telah berkeluarga. Sehingga apabila terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan, maka almarhum akan meninggalkan dan mewariskan juga sejumlah uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tanga atau

menjalankan tetap menjalankan rencana anggota keluarga yang ditinggalkan, khususnya anakanaknya. Asuransi jiwa terdiri dari bermacam-macam produk dan tambahannya (riders). Umumnya asuransi jiwa terbagi atas 2 macam, yaitu asuransi jiwa term life dan asuransi jiwa whole life. Asuransi jenis term life memastikan pemegang polis dilindungi dalam jangka waktu tertentu, misalnya 10 sampai 30 tahun. Contoh : Bapak A membeli asuransi jenis term life yang berjangka waktu 20 tahun pada usia 29 tahun. Yang bersangkutan akan dilindungi oleh asuransi sampai usianya 49 tahun. Jika bapak A meninggal dalam jangka waktu 20 tahun sejak dia mengambil polis asuransi, maka santunan jiwa akan diberikan kepada ahli warisnya. Sebaliknya jika bapak A meninggal pada saat usianya sudah melewati 49 tahun (melebihi masa 20 tahun sejak polis asuransi diambil), maka yang bersangkutan tidak akan mendapatkan santunan jiwa apa pun. Asuransi jenis whole life (seumur hidup) melindungi pemegang polis sampai yang bersangkutan meninggal, tidak terikat pada usia berapa meninggalnya. Selama premi asuransi tetap dibayar, polis asuransi akan senantiasa memberikan perlindungan. Hal ini menyebabkan asuransi jenis whole life lebih diminati oleh masyarakat terutama juga dalam mengasuransikan anak-anaknya berhubung nilai premi saat usia masih muda cukup murah dan nilai ini tetap sama semasa hidup anak tersebut sampai usianya dewasa. Asuransi jenis term life yang mempunyai jangka waktu tertentu, menawarkan premi yang lebih murah beberapa kali lipat dibandingkan asuransi jenis whole life. ASURANSI KESEHATAN Asuransi kesehatan diperuntukkan atas pengalihan risiko biaya rumah sakit, biaya pemeriksaan, dan pengobatan jika seorang tertanggung mengalami penyakit tertentu. Asuransi ini dirasakan perlu apabila seseorang mengharapkan standar tertentu atas fasilitas perawatan kesehatan yang mungkin akan diperlukan di kemudian hari. Saat ini telah banyak perusahaan yang memberikan fasilitas asuransi kesehatan bagi para karyawannya. ASURANSI UNIT LINK Produk asuransi ini merupakan produk asuransi yang merupakan kombinasi antara berbagai produk dari asuransi jiwa dan kesehatan dengan fitur-fitur investasi dalam satu paket. Paling tidak ada 3 (tiga) kelebihan asuransi unit link bila dibandingkan dengan jenis asuransi yang lain, yaitu pililhan investasi yang beragam, kombinasi asuransi dan investasi yang yang menarik dalam satu paket, dan tingkat fleksibilitasnya yang tinggi. Dalam unit link nasabah diberikan kebebasan dalam memilih jenis investasinya. Apakah nasabah lebih suka pada jenis investasi yang memiliki risiko tinggi, sedang atau rendah. Selain itu nasabah juga diberi kebebasan untuk merubah alokasi dananya di masa yang akan datang.ADD COMMENTS

Prudential IndonesiaPosted by admin under Berita

Prudential Indonesia didirikan pada tahun 1995. Merupakan bagian dari Prudential plc, London, Inggris dan di Asia Prudential Indonesia menginduk pada kantor regional Prudential Corporation Asia ( PCA ) yang berkedudukan di Hongkong, Dengan menggabungkan pengalaman international Prudential di bidang asuransi jiwa dengan pengetahuan tatacara bisnis lokal, Prudential Indonesia memiliki komitment untuk terus mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Prudential Indonesia telah menjadi pemimpin pasar dalam penjualan produk asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi ( unit link ) sejak pertama kali diluncurkan produk ini di tahun 1999. Sebagai pemimpin pasar, Prudential Indonesia selalu berusaha untuk menyediakan produk unit link yang dirancang untuk memenuhi dan melengkapi kebutuhan nasabahnya, dalam setiap tahap kehidupan, mulai dari kelahiran anak, pendidikan anak, usia kerja, pernikahan hingga masa pensiun. Yang sering juga dikatakan sebagai SIKLUS KEHIDUPAN MANUSIA. Berkat kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan oleh para nasabah, serta kuatnya komitment untuk terus mengembangkan bisnis di Indonesia, di tahun 2007, Prudential Indonesia menerima penghargaan sebagai LIFETIME ACHIEVEMENT AWARD FOR BEST LIFE INSURANCE COMPANY dari majalah Investor. Penghargaan ini diberikan karena Prudential Indonesia telah berturut turut sejak tahun 2003 hingga tahun 2007 memperoleh penghargaan BEST LIFE INSURANCE COMPANY dari majalah Investor. di Indonesia Prudential Indonesia sudah memiliki 7 kantor pemasaran, yaitu diJakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Batam, dan Medan, dan 110 kantor keagenan termasuk di Jogyakarta dan Batam. Serta didukung oleh lebih 40.000 jaringan tenaga pemasaran Prudential Indonesia dan melayani lebih dari 720 ribu nasabah. ( berdasarkan data per 31 Desember 2008 )ADD COMMENTS

Bebas Biaya 3 kali Pengalihan Dana InvestasiPosted by admin under Berita

Efektif per tanggal 1 Desember 2010, Prudential Indonesia membebaskan biaya Pengalihan Dana Investasi ( Switching), jika nasabah ingin merubah portfolio investasinya. Kesempatan diberikan sampai tiga kali dalam setiap tahun polis ( kecuali untuk produk Prulink fixed pay, akan dikenakan biaya setiap kali pengalihan dana dilakukan).ADD COMMENTS

Pentingnya Asuransi Bagi Kehidupan KitaPosted by admin under Artikel

Mengapa asuransi menjadi penting bagi kehidupan kita?. Asuransi menjadi sangat penting karena dalam mengarungi kehidupan ini kita menghadapi ketidak pastian. Tetapi pasti meninggal dunia hanya saja kita tidak tahu kapan itu akan terjadi. Karena adanya kepastian kita meninggal dunia tetapi tidak pasti kapan terjadinya itulah kita memerlukan asuransi!. Kalau kita sudah pasti tidak akan meninggal dunia kita tidak perlu memiliki asuransi jiwa karena kita tahu pasti kita tidak akan meninggal sampai kapan pun juga. Karena ketidak pastian itulah kita harus memiliki ASURANSI JIWA Untuk memiliki asuransi jiwa kita harus pandai pandainya memilih karena jika kita asal pilih bisa bisa kita nantinya tertipu! Jadi kita harus memilih perusahaan yang sudah lama berdiri dan dimanajemeni oleh orang orang profesional pada bidangnya.

Produk Asuransi JiwaProduk Asuransi Jiwa adalah janji yang tertulis di dalam polis asuransi, yang dibuat oleh penanggung kepada tertanggung, untuk memberikan kompensasi keuangan apabila sesuatu terjadi kepada tertanggung. Penanggung menawarkan berbagai produk yang sesuai dengan persyaratan dan kebutuhan calon tertanggung. Calon tertanggung bebas untuk memilih setiap jenis produk yang sesuai dengan kebutuhan calon tertanggung. Calon tertanggung bebas untuk memilih setiap jenis produk yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Asuransi jiwa terdiri atas beberapa produk. Masing-masing jenis produk memiliki manfaat yang berbeda-beda guna melayani berbagai macam kebutuhan dan kemampuan nasabah. Apakah perbedaan diantara jenis-jenis produk asuransi tersebut? Asuransi Jiwa Tradisional 1. Asuransi Jiwa Berjangka (Term)

Ciri khas Asuransi Berjangka terletak pada proteksi maksimum dengan preminya yang relatif rendah. Sebab itu jenis produk ini menarik bagi calon tertanggung yang mempunyai kebutuhan asuransi yang besar namun daya belinya terbatas. Siapa yang cocok dengan polis ini?

2.

Calon pemegang polis yang ingin memproteksi masa depan anaknya; Calon pemegang polis yang baru meniti karir.

Asuransi Jiwa Seumur Hidup (Whole Life)

Ciri khas Asuransi Jiwa Seumur Hidup adalah jenis dasar Asuransi Jiwa Permanen yang memberi proteksi asuransi seumur hidup bagi seseorang. Siapa yang cocok dengan produk ini?

Calon pemegang polis yang ingin memiliki proteksi jiwa sekaligus menghasilkan dana tabungan yang dapat dipakai untuk kebutuhan darurat; Calon pemegang polis yang membutuhkan proteksi penghasilan permanen (biaya tagihan rumah sakit); Calon pemegang polis yang ingin mendapat sejumlah pertumbuhan modal investasinya.

3.

Asuransi Jiwa Dwiguna (Endowment)

Ciri khas Asuransi Jiwa Dwiguna adalah proteksi yang memberikan jumlah uang pertanggungan saat tertanggung meninggal dalam periode tertentu dan sekaligus memberikan seluruh uang pertanggungan jika ia masih hidup pada masa akhir pertanggungan. Karena memberikan dua manfaat inilah, asuransi ini disebut dwiguna. Produk ini berguna bagi calon pemegang polis yang ingin tertanggung terlindung dari dampak keuangan karena kematian dini. Siapa yang cocok dengan produk ini?

Calon pemegang polis yang memerlukan dana bagi pendidikan anak; Calon pemegang polis yang ingin memiliki sejumlah dana untuk kebutuhan di masa depan; Calon pemegang polis yang ingin memiliki dana pensiun.

a.

Asuransi Jiwa Unit Link Single (Premi Tunggal)

Ciri khas Asuransi Jiwa Unit Link Single (Premi Tunggal) adalah premi yang dibayarkan secara sekaligus atau lump sum. Biasanya premi tunggal diinginkan oleh calon pemegang polis yang ingin berinvestasi jangka panjang. Siapa yang cocok dengan produk ini?

b.

Calon pemegang polis yang suka berinvestasi jangka panjang;

Calon pemegang polis yang memiliki kelebihan uang (idle money) dan bermaksud meningkatkan kekayaannya. Asuransi Jiwa Unit Link Regular (Premi Berkala)

Ciri khas Asuransi Jiwa Unit Link Regular (Premi Berkala) adalah juga merupakan investasi jangka panjang, di mana di dalam polis diatur cara pembayarannya, yaitu dilakukan secara berkala atau regular. Unit dibeli begitu premi diterima. Siapa yang cocok dengan produk ini:

Calon pemegang polis yang lebih memilih untuk bermain di proteksi; Calon pemegang polis yang suka bermain di investasi tetapi tetap ingin diproteksi; Calon pemegang polis yang masih bekerja dan ingin menyiapkan tabungan.

5.

Rider

a.

Definisi Rider

Rider merupakan sekumpulan provisi khusus atau tambahan dalam polis asuransi jiwa, yang ditambahkan untuk memperkuat dan melengkapi cakupan dari polis dasar beserta manfaatnya. Perusahaan asuransi jiwa menawarkan Rider dengan tujuan membuat polis mereka unik dan menarik bagi nasabahnya. Rider bukan bagian dari Polis Dasar.

b.

Karakteristik Rider

Rider tidak otomatis dilampirkan pada polis dasar. Pemegang polis harus terlebih dahulu meminta hal ini; dan jika disetujui perusahaan asuransi jiwa, pemegang polis harus membayar premi tambahan untuk manfaat tambahan yang akan diterimanya. Rider adalah hal spesifik yang ditawarkan perusahaan asuransi jiwa dan setiap perusahaan asuransi jiwa menawarkan Rider-nya masing-masing untuk bersaing di pasar.

c.

Aturan Penawaran Rider

Rider ditawarkan perusahaan asuransi jiwa selama premi tambahan dibayarkan. Namun, perusahaan asuransi jiwa memiliki hak untuk menolak atau membatalkan produk tambahan rider tersebut.

Pemegang polis tidak diperbolehkan membeli Rider tanpa polis dasar. Pemegang polis juga tidak diperbolehkan membatalkan polis dasar dan hanya memperoleh manfaat tambahan saja. Jangka waktu berlakunya manfaat tambahan juga tidak boleh melampaui jangka waktu berlakunya polis dasar.

d.

Jenis Rider yang Penting

Penghapusan Premi / Manfaat tambahan Bebas Premi (Waiver of Premium)

Manfaat ini berupa penghapusan pembayaran premi jika tertanggung mengalami cacat total permanen, dan klaim akan dibayar secara penuh jika tertanggung kemudian meninggal dunia.

Kematian Akibat Kecelakaan (Accidental Death)

Besarnya tunjangan yang dibayarkan dari manfaat ini umumnya sama dengan jumlah yang diasuransikan, karena itu manfaat ini sering disebut dengan ganti rugi ganda (double indemnity). Manfaat ini menawarkan ganti rugi dua kali lipat dari nominal yang diasuransikan (Uang Pertanggungan) jika pemegang polis meninggal dunia akibat kecelakaan.

Cacat Permanen (Permanent Disability)

Tunjangan ini menawarkan penghapusan premi yang akan jatuh tempo, jika tertanggung mengalami cacat permanen akibat kecelakaan. Sebagian besar perusahaan asuransi jiwa menawarkan manfaat ini dengan penghapusan premi sekaligus dalam satu paket (tergantung kebijakan masing-masing perusahaan Asuransi Jiwa).

Penyakit Kritis (Critical Illness)

Manfaat ini direncakanan untuk menjamin tertanggung jika didiagnosa menderita penyakit kritis sperti kanker, stroke, kelumpuhan, penyakit jantung, gagal ginjal, dan lain-lain. Manfaat ini menyediakan pembayaran sejumlah jaminan lump sum jika pemegang polis didiagnosa menderita salah satu penyakit kritis tersebut.

Manfaat Tambahan Berjangka (Term Additional Benefit)

Manfaat tambahan ini dilampirkan bersama polis permanen, namun ini tidak dapat dilampirkan bersama Polis Asuransi Jiwa Berjangka (term policy). Nilai dari manfaat tambahan berjangka ini umumnya berdasarkan rasio dari nilai dasar asuransi jiwa tertanggung, misalnya 3 banding 1 atau 5 banding 1, tergantung dari kebijakan perusahaan asuransi jiwa.

Manfaat Tambahan Rumah Sakit (Hospital Cash / Income Benefit)

Manfaat ini dberikan berdasarkan lamanya jangka waktu perawatan tanpa mempertimbangkan biaya awal yang dikeluarkan untuk rumah sakit. Nilai tunjangan yang diberikan tergantung dari jumlah yang diasuransikan. Tunjangan ini menawarkan perawatan rumah sakit akibat penyakit atau kecelakaan.

Manfaat Tambahan Suami / Istri dan anak (Spouse and Children Benefit)

Manfaat ini akan memberikan perlindungan bagi istri / suami dan anak dari tertanggung. Jangka waktu perlindungan bagi setiap anak akan berakhir jika sang anak berumur 21 atau 25 tahun. Beberapa perusahaan asuransi jiwa memberikan fleksibilitas pada anak untuk mengubah asuransi berjangkanya menjadi polis asuransi jiwa individu jika ia mencapai umur tertentu.

Manfaat Tambahan Anak (Children Benefit)

Persyaratan untuk tunjangan ini sama dengan tunjangan suami / istri dan anak (Spouse and Children Benefit).