Weick menggunakan istilah enactment untuk menunjukkan gagasan bahwa fenomena tertentu.docx
-
Upload
via-suci-rohmah -
Category
Documents
-
view
24 -
download
0
Transcript of Weick menggunakan istilah enactment untuk menunjukkan gagasan bahwa fenomena tertentu.docx
Weick menggunakan istilah enactment untuk menunjukkan gagasan bahwa fenomena tertentu
(seperti organisasi) diciptakan oleh apa yang dibicarakan atau aktivitas komunikasi. Karl E. Weick
secara luas dianggap sebagai salah satu pemikir paling berpengaruh dalam generasinya di bidang
studi organisasi. Melalui presentasi dan tulisan-tulisannya, ia telah sangat mempengaruhi
bagaimana teori organisasi dipelajari dan diajarkan.
Ia juga telah membantu membentuk bidang psikologi, pendidikan, dan teori sistem dengan kertas
kerja/modul dan kuliah pada konstruksi teori dan kegitan penelitian dalam perilaku organisasi.
Profesor Weick telah menulis tujuh buku dan lebih dari 170 artikel jurnal. Karya-karyanya menjadi
bacaan wajib program doktor di Amerika Serikat dan luar negeri.
Teori Weick menggunakan komunikasi sebagai sebuah dasar bagi pengorganisasian manusia dan
memberikan sebuah pemikiran untuk memahami bagaimana manusia berorganisasi. Organisasi
bukanlah susunan yang terbentuk oleh posisi dan peranan, tetapi oleh aktivitas komunikasi.
“Aktivitas organisasi secara langsung merujuk pada menyusun level kata yang pasti. Weick
memakai bentuk ketidakpastian dan ambiguitas, integritas: Organisasi mencoba untuk
mentransformasi informasi ambigu dalam derajat khusus yang dapat bekerja dan dapat
menyesuaikan”.
Teori organizing Weick juga signifikan dalam bidang komunikasi sebab menurutnya komunikasi
adalah dasar human organizing dan memberikan pemahaman rasional bagaimana mengorganisir
orang. Organisasi tidak membuat struktur dari posisi dan peran, namun aktivitas komunikasi.
Interaksi yang dibentuk organisasi konsis pada tindakan, atau statement atau perilaku dari
individu. Aktivitas organisasi mengisi fungsi mengurangi ketidakpastian informasi. Menurut Weick,
semua informasi dari lingkungan sekitar bersifat ambigu pada beberapa tingkatan. Proses
menghilangkan kesamaran adalah proses yang berkembang dengan tiga bagian, yaitu penetapan
(enactment), pemilihan (selection), dan penyimpanan (retention).
Organisasi itu sendiri merupakan suatu proses komunikasi yang berkelanjutan. Ketika manusia
melakukan interaksi sehari-hari, kegiatan yang mereka lakukan menciptakan organisasi. Semua
perilaku dihubungkan karena perilaku seseorang bergantung pada perilaku orang lain. Interaksi
yang membentuk sebuah organisasi terdiri atas sebuah tindakan, pernyataan, atau perilaku
seorang individu, yang penting adalah bagaimana orang lain merespons tindakan tersebut. Weick
yakin bahwa semua kegiatan berorganisasi adalah interaksi ganda.
Kegiatan berorganisasi berfungsi untuk mengurangi ketidakpastian informasi. Secara singkat teori
enactment berpendapat bahwa organisasi memiliki karakteristik kompleksitas dan perubahan
lingkungan yang dipersepsikan manajemen secara kolektif. Setiap organisasi memiliki
kompleksitas dan peruhan lingkungan yang berbeda-beda tergantung persepsi mereka terhadap
ketidakpastian lingkungan. Kompleksitas dan perubahan lingkungan menuntut para pengambil
keputusan (para manajer) untuk menyiapkan respons yang baik atas persepsi terhadap
ketidakpastian lingkungan, (Hatch dan Cunliffe, 2006). Lebih lanjut Weik (1969) berpendapat
bahwa jika lingkungan organisasi semakin kompleks dan sulit dikelola, maka organisasi hanya bisa
bereaksi berdasarkan pengalaman para manajemen dalam krisis dan ketidakpastian tersebut.
Semua informasi dari lingkungan menurut Weick, equivocal atau ambigu pada suatu derajat, dan
aktivitas organisasi dibuat untuk mengurangi kurangnya kepastian. Organisasi merupakan proses
evolusi dengan tiga bagian: Enactment, selection dan retention. Enactment ialah definisi dari situasi
atau register informasi ambigu dari luar. Proses seleksi pada anggota organisasi menerima suatu
informasi sebagai yang relevan dan menolak informasi lainnya. Proses ketiga yaitu retention,
sesuatu yang pasti akan dijaga untuk digunakan nanti.
Penetapan (enactment) adalah definisi tentang situasi, atau menyatakan adanya informasi yang
samar-samar dari luar. Proses kedua adalah pemilihan, dimana anggota organisasi menerima
beberapa informasi sebagai suatu relevan dan menolak informasi lain. Pemilihan bertujuan untuk
mempersempit bidang dan menghilangkan pilihan yang tidak ingin dihadapi oleh pelaku pada saat
itu. Proses ketiga adalah penyimpanan, dimana hal-hal tertentu akan disimpan untuk penggunaan
di masa mendatang. Informasi yang disimpan digabungkan pada kesatuan informasi yang sudah
ada untuk menjaankan organisasi. Setelah terjadi penyimpanan, anggota organisasi menghadapi
sebuah titik pilihan (choice point).
Saat manusia berkomunikasi untuk mengurangi ketidakpastian, mereka menjalani sebuah
rangkaian siklus perilaku (behavior cycles) atau kebiasaan yang memungkinkan kelompok
menjelaskan segala sesuatunya. Dalam sebuah siklus perilaku, tindakan anggota diatur oleh aturan
tindakan (assembly rules) yang menuntun pilihan kebiasaan yang digunakan untuk menyelesaikan
proses yang sedang dijalankan (pembuatan, pemilihan, atau penyimpanan). Aturan-aturan tersebut
merupakan kriteria dimana anggota organisasi memutuskan apa yang harus dilakukan untuk
mengurangi kesamaran/ketidakpastian.
Elemen-elemen dasar dari model Weick, yaitu lingkungan, kesamaran, pembuatan, pemilihan,
penyimpanan, titik pilihan, siklus perilaku, dan aturan tindakan semuanya berkontribusi terhadap
pengurangan kesamaran. Elemen ini bekerja bersama dalam sebuah sistem, masing-masing elemen
ini saing berhubungan.
Proses Pengambilan Keputusan
Seperti yang sudah disebutkan diatas, proses mengorganisasi adalah pengurangan equivocality
dalam enacted environtment (lingkungan yang ditetapkan) dengan cara menghubungkan perilaku
yang melekat (pada individu) pada proses yang berkaitan (dengannya) secara kondisional.
Weick beranggapan bahwa organisasi berada dalam sebuah lingkungan. Bukan hanya lingkungan
fisik, akan tetapi lingkungan informasi (information environtment). Individu menciptakan
lingkungan ini melalui proses enactment (penetapan). Proses enactment menyatakan bahwa
anggota organisasi yang berbeda akan memahami informasi dengan cara berbeda dan oleh karena
itu menciptakan lingkungan informasi yang berbeda. Weick menjelaskan tidak ada jenis lingkungan
yang monolitik, singular, dan tetap yang terlepas dari individu. Malahan, individu merupakan
bagian dari lingkungan itu sendiri.
Dalam teori Weick, tujuan utama dari berorganisasi adalah mengurangi equivocality dalam
lingkungan informasi. Equivocality adalah ketidakpastian yang tidak bisa dipisahkan dari
lingkungan informasi suatu organisasi. Dalam sebuah situasi yang equivocal, ada banyak
interpretasi yang bisa digunakan dalam suatu kejadian. Untuk mengurangi equivocality, Weick
merumuskan assembly rules dan communication cycle.
Assembly rules (peraturan buatan) adalah prosedur yang bisa memandu anggota organisasi dalam
menetapkan pola tertentu dari proses sensemaking. Akan tetapi, ketika equivocality sedang tinggi,
anggota organisasi melakukan communication cycle (siklus komunikasi). Melalui communication
cycle, anggota organisasi berusaha memahami situasi dalam lingkungan yang equivocality.
Penggunaan assembly rules dan communicaton cycle sangat penting dalam selection stage dalam
teori Weick.
Ketika proses sensemaking efektif, maka Weick mengajukan konsep mengenai retention, dimana
peraturan dan siklus yang tadi digunakan akan disimpan untuk keperluan yang akan datang.
Dalam kaitannya dengan proses pengambilan keputusan, teori Weick menetapkan bahwa
keputusan diolah dalam selection stage. Dalam situasi organisasi yang equivocal, terdapat berbagai
interpretasi untuk menyikapi suatu informasi dalam lingkungan informasi. Untuk mengatasinya,
digunakan proses assembly rules atau communication cycle yang merupakan proses dimana
anggota organisasi mengolah informasi yang tersebar dalam lingkungan informasi untuk kemudian
mengambil keputusan sesuai tingkat equivocality-nya.
Dalam kondisi dimana equivocality tidak terlalu tinggi, biasanya organisasi memiliki assembly rules
atau peraturan yang sudah terpola untuk kondisi tertentu. Misalnya ketika seorang direktur
meminta sekretarisnya membuatkan surat resmi, maka sekretarisnya sudah tahu bagaimana
seharusnya surat itu dibuat, karena form-nya sudah dibuat sebelumnya dan selalu digunakan dalam
situasi demikian. Akan tetapi ketika equivocality tinggi, maka communication cycle akan berlaku.
Contohnya: ketika suatu rumah sakit dikelola oleh manajemen yang baru, segala sesuatunya diganti
termasuk peraturan-peraturan yang lama. Karena tidak ada assembly rules, maka para pegawai
yang sudah bekerja sejak lama disana mengandalkan kemampuan komunikasinya untuk
menafsirkan informasi dalam lingkungan barunya, yaitu dengan cara bertanya pada rekannya dan
sebagainya.
https://www.academia.edu/4668216/Teori_organisasi
1
1