Pertanian New Normal:

Untuk Kesejahteraan Petani

dan Konsumen

(Pokok-pokok Pembahasan)RUDI WIBOWO, Pascasarjana UNEJ

Webinar, Rabu, 20 Mei 2020.

Webinar Agri-Talk Seri #1

mengurangi komitmen terhadap aksi iklim, tetapi jejak lingkungan lebih sedikit karena produksi dan transportasi yang lebih sedikit

Kegiatan ekonomi terkendala/tertangguhkan, pendapatan lebih rendah, lebih sedikit waktu kerja, pengangguran untuk pekerjaan tertentu

populasi yang tinggal di daerah kumuh menghadapi paparan Covid-19 yang lebih tinggi karena kepadatan populasi yang tinggi dan kondisi sanitasi yang buruk

Transmisi akibat gangguan tujuan lain,

terutama tujuan 8, 11, 4 dan 5.

Kekurangan personel perut dan menyebabkan gangguan akses ke listrik, semakin melemahkan respon dan kapasitas sistem kesehatan

Konflik mencegah tindakan efektif untuk memerangi Covid-19, mereka yang berada di daerah konflik paling berisiko menderita kerugian yang sangat besar akibat Covid-19

Memperparah reaksi terhadap globalisasi, tetapi juga menyoroti pentingnya kerja sama internasional tentang kesehatan masyarakat

Kehilangan pendapatan, menyebabkan segmen masyarakat dan keluarga rentan jatuh di bawah garis kemiskinan

Produksi dan distribusi pangan dapat terganggu

Gangguan pasokan dan akses yang tidak memadai ke air bersih menghalangi akses ke fasilitas cuci tangan yang bersih, salah satu langkah pencegahan Covid-19 yang paling penting

Pendapatan ekonomi wanita beresiko dan meningkatnya tingkat kekerasan terhadap wanita. Perempuan yang merupakan mayoritas pekerja kesehatan dan perawatan sosial yang lebih rentan pada Covid-19.

Banyak sekolah tertutup, pembelajaran jarak jauh kurang efektif dan tidak dapat diakses oleh sebagian orang

Efek dan impak yang menghancurkan

pada kondisi kesehatan

Sumber: UN, March 2020

PENGARUH COVID-19

PADA SDGs

TRANSMISI COVID-19 PADA SISTEM PERTANIAN DAN PANGAN

FAO, 2020

TRANSMISI COVID-19 PADA SISTEM PERTANIAN DAN PANGAN

FAO, 2020

• PERTANIAN KITA SAAT INI (TERUTAMA PERTANIAN PANGAN POKOK) RELATIF DENGAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI YANG INTENSIF, MESKIPUN SANGAT BERVARIASI. BIAYA FAKTOR PRODUKSI YANG BERUBAH TENTU AKAN SANGAT MEMPENGARUHI INTENSITAS DAN PRODUKTIVITASNYA.

• PERUBAHAN TERJADI BISA BERASAL DARI BANYAK SEBAB, MISALNYA GANGGUAN DAN SUMBATAN TRANSPORTASI, TIDAK LANCARNYA KREDIT (SUBSIDI) UNTUK PERTANIAN, BIAYA MODAL, SUKU BUNGA, NILAI TUKAR. SEMUA PERUBAHAN DAPAT MENGAKIBATKAN MAHALNYA FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PERTANIAN.

• GANGGUAN RANTAI PASOK FAKTOR PRODUKSI.

• UMUMNYA, GANGGUAN DI SISI PRODUKSI DAN PENAWARAN INI MENDAHULUI GUNCANGANDI SISI PERMINTAAN.

• MESKIPUN TENAGAKERJA DI SEKTOR PRODUKSI (USAHATANI PETANI) TIDAK TERPENGARUH LANGSUNG, AKAN TETAPI KESEHATAN PETANI MENJADI BAGIAN YANG HARUS DIPERHATIKAN AGAR PRODUKTIVITAS KERJA TIDAK MENURUN.

• ELASTISITAS PENDAPATAN TERHADAP PERMINTAAN KONSUMSI DAGING RELATIF LEBIH TINGGI. SEREALIA KURANG ELASTIS DIBANDINGKAN DENGAN SAYURAN DAN BUAH2AN. MAKIN TINGGI PENDAPATAN, ELASTISITAS PERMINTAAN TERHADAP KONSUMSI BAHAN-BAHAN POKOK RELATIF MENURUN (SEMAKIN TIDAK ELASTIS)

• PADA KEADAAN SEPERTI INI, APA YANG DAPAT DILAKUKAN MANAKALA TERJADI PENINGKATAN HARGA2 PANGAN ATAUPUN SHORTAGE BAHAN PANGAN, TERUTAMA BAGI MEREKA YANG BERPENDAPATAN RENDAH? KURANG GIZI? KELAPARAN? MALNUTRISI?

• HILANGNYA DAYA BELI YANG DISEBABKAN OLEH PENYAKIT INI DAPAT MENGUBAH POLA MAKAN SESEORANG, DENGAN ASUPAN GIZI YANG LEBIH BURUK. PANIC BUYING DALAM BAHAN PANGAN, SEPERTI YANG KITA SAKSIKAN, PUTUSNYA RANTAI PASOKAN, AKAN BERDAMPAK PADA KENAIKAN HARGA2 PANGAN.

TRANSMISI COVID-19 PADA SISTEM PERTANIAN DAN PANGAN

FAO, 2020

Dampak pandemi COVID-19 tidak hanya menimbulkan risiko bagi sektor pertanianmelalui disrupsi rantai pasokan, perdagangan dan pemrosesan, tapi juga mempengaruhi permintaan akhir. Pemicu utamanya adalah kontraksi perekonomian makro dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi, yang akan menurunkan daya beli konsumen dan dapat membahayakan akses ke jaring pengaman.

SUDAH SAATNYA MEMANFAATKAN PELUANG UNTUK

MEREVITALITASIKAN PERTANIAN

INKLUSIF DAN BERDAYASAING

Sumber: Lukman, A, 2020

BAGAIMANA MENJAGA IRAMA SUPLAI DAN DEMAND TETAP STABIL DAN SEIMBANG?

• MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MAKANAN LOKAL TERMASUK BAGAIMANA UPAYA MENGGANTI IMPOR PANGAN – Substitusi gandum dengan tepung jagung, sorgum, singkong, dll– Mengembangkan Agribisnis Inklusif Pedesaan

• MENINGKATKAN DAYA SAING KOMODITI MAKANAN MELALUI MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS– Pengembangan Teknologi Benih Dan Budidaya Berbasis Bioteknologi Modern

• DIVERSIFIKASI UNTUK KONSUMSI MAKANAN LOKAL– Meminimalkan bias Konsumsi Beras – Mengurangi Ketergantungan Pada Makanan Impor– Mengembangkan Potensi Produksi Pangan Lokal– Program Transformasi Kebiasaan Makan

BAGAIMANA MENJAGA “SEMANGAT PETANI”?

• Mengurangi kerentanan petani akibat Covid-19, baik terkait aspek kesehatan, pengetahuan terkait Covid-19, produksi maupun ekonomi.

• Membantu melonggarkan disrupsi distribusi hasil-hasil produksi petani. Pemerintah harus hadir dalam aspek distribusi produk dan pelayanan saprotan. Revitalisasikan kelompok, manfaatkan medsos, kembangkan solidaritas sosial diantara pelaku ekonomi pertanian.

Terimakasih, semoga bermanfaatRudi Wibowowibowo.rudi@gmail.com

THANK YOU• Rudi Wibowo

• +62-816898684

• w ibow o.rudi@gmail.com