Web viewperkembangan sejarah batik di pulau jawa dari zaman ke zaman. elsa olyviani. erika nurul...

download Web viewperkembangan sejarah batik di pulau jawa dari zaman ke zaman. elsa olyviani. erika nurul oktaviani. iffatabiyan habibilhafizh alhisyam. ihkam hawari

If you can't read please download the document

Transcript of Web viewperkembangan sejarah batik di pulau jawa dari zaman ke zaman. elsa olyviani. erika nurul...

PERKEMBANGAN SEJARAH BATIK DI PULAU JAWA DARI ZAMAN KE ZAMAN

ELSA OLYVIANI

ERIKA NURUL OKTAVIANI

IFFATABIYAN HABIBILHAFIZH ALHISYAM

IHKAM HAWARI

JESSINA ADARA

MINYO

XII MIPA 4

PENGANTAR

Bagian pengantar menggambarkan latar dari materi yang dibahas. Pengantar harus disajikan secara menarik dengan mengungkapkan adanya hal yang belum terselesaikan atau timbulnya temuan baru tentang materi yang dibahas. Dengan cara ini penulis menyadarkan pembaca akan perlunya mengetahui hal-hal baru yang unik atau menarik dari materi yang dibahas. Pada bagian akhir pengantar biasanya dirumuskan secara singkat mengenai fokus pembahasan.

INTI

Batik Banten Motif Surosowan

Motif Surosowan adalah nama tempat atau ruang menghadap raja atau Sultan Kesultanan Banten.

Bagian ini memuat uraian yang berisi segala penjelasan mengenai hal-hal yang telah disinggung pada bagian pengantar. Uraian ini mestilah terperinci karena kehadirannya adalah untuk menjelaskan seterang-terangnya konsep penulis kepada pembaca. Tidak ada pedoman yang ketat tentang bagaimana bagian inti sebuah artikel konseptual disajikan. Yang penting untuk diperhatikan adalah bagian inti sebuah artikel disajikan secara sistematis dan logis agar pembaca dapat dengan mudah mengikuti alur pembahasan.

Model kajian yang digunakan adalah model kajian historis, Anda dapat melihat penjelasan mengenai model kajian historis di: https://sekolahsenibudaya.wordpress.com/2016/08/02/model-kajian-historis/

PENUTUP

Bagian penutup menampilkan simpulan yang menegaskan secara ringkas mengenai apa yang telah dibahas pada bagian inti. Simpulan ini biasanya disertai dengan saran dalam rangka implementasi gagasan yang disodorkan.

REFERENSI

Semua rujukan yang disebutkan dalam artikel harus dicantumkan pada referensi. Ini dimaksudkan agar pembaca dapat menelusuri bahan rujukan tersebut dengan mudah.

Misal:

Jika sumber dari internet:

https://fitinline.com/article/read/batik-banten/, diakses pada tanggal 9/1/2016.

Jika sumber dari buku:

Mulyadi D A, Hadiansyah Y. 2014. Muatan Lokal Budaya Banten Seni Batik Banten. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

SMAN 1 KOTA TANGERANG 1