file · Web viewPerkembangan Fisik Manusia. Pertumbuhan bisa diartikan ... Perkembangan...
Transcript of file · Web viewPerkembangan Fisik Manusia. Pertumbuhan bisa diartikan ... Perkembangan...
MATERI 2.2.ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
A. Perkembangan Fisik Dan Sifat Manusia
1. Perkembangan Fisik Manusia
Pertumbuhan bisa diartikan sebagai bertambah besarnya ukuran badan dan fungsi fisik
yang murni, sedangkan perkembangan lebih dapat mencerminkan sifat yang khas mengenai
gejala psikologis yang muncul. Di sisi lain, perkembangan juga dipandang secara
menyeluruh, yang mencakup tiga aspek, yaitu: Perkembangan fisik, seperti perubahan tinggi
dan berat. Perkembangan kognitif, seperti perubahan pada proses berpikir, daya ingat,
bahasa. Perkembangan kepribadian dan social, seperti perubahan pada konsep diri, konsep
gender, hubungan interpersonal. Menurut kamus bahasa Indonesia Perkembangan berarti
maju, menjadi lebih baik. Sedangkan pengertian Secara Termitologis perkembangan adalah
proses kualitatif yang mengacu pada penyempurnaan fungsi sosial dan psikologis dalam diri
seseorang dan berlangsung sepanjang hidup (Ikalor, 2:2013).
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan antara lain: (1) Faktor
hereditas (warisan sejak lahir/ bawaan), (2) Faktor Lingkungan (3) Kematangan fungsi-
fungsi organis dan psikis, (4) Aktifitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan,
kemampuan seleksi, bisa menolak atau menyetujui, punya emosi, serta usaha membangun
diri sendiri
Tahapan-tahapan perkembangan menurut para ahli antara lain (Ikalor, 3:2013).:
a. Aristoteles
Pembagian tahap perkembangan yang paling tua dikemukakan oleh Aristoteles.
Aristoteles membagi masa perkembangan tersebut atas tiga tahap, yaitu:
1. Masa kanak-kanak (0-7 tahun)2. Masa anak (7-14 tahun)3. Masa remaja (14-21 tahun) setelah itu adalah masa dewasa
b. Jean jacques rousseau 1. Masa bayi (0-2 tahun), anak hidup sebagai binatang2. Masa kanak-kanak (2-12 tahun), anak hidup sebagai manusia biadab3. Masa remaja awal (12-15 tahun), anak hidup sebagai petualang perkembangan
intelek dan pertimbangan4. Masa remaja yang sesungguhnya (15-24 tahun), individu hidup sebagai manusia
beradab.
c. Stanley hall1. Masa kanak-kanak (0-4 tahun), sebagai binatang melata dan berjalan2. Masa anak (4-8 tahun), sebagai manusia pemburu3. Masa remaja awal/puber (8-12 tahun), sebagai manusia biadab/liar4. Masa adolesen/remaja sesungguhnya (12/13 sampai dewasa)
d. Sigmund freud1. Masa oral (0-2 tahun),bayi merasakan rasa senang,rangsangan benda, dll.2. Masa anal (2-4 tahun), bayi merasakan kesenangan ketika buang air besar.3. Masa falik (4-6 tahun), anak merasa senang jika ada rangsangan atau sentuhan pada
kelaminnya.4. Masa latensi (6-12 tahun), dorongan seksual anak masih belum nampak.5. Masa genital (12 tahun sampai dewasa),merupakan masa kematangan seksual.
2. Perkembangan Sifat ManusiaSifat hakikat manusia adalah ciri-ciri karakteristik yang secara prinsipil membedakan
manusia dari hewan. Berikut ini merupakan beberapa sifat unik manusia yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya.
1. Homo Socius : Bahwa manusia memiliki kemampuan untuk hidup bersosialisasi dengan
sesama manusia ataupun makhluk hidup lainnya. Dilengkapi dengan sifat yang membawa
mereka pada suatu bentuk permusyawaratan, karena pada dasarnya manusia memiliki
keterbatasan dalam berpikir. Sehingga hal ini membedakan dengan makhluk hidup
lainnya seperti binatang yang hidup secara bergerombol.
2. Homo Languens : Bahwa manusia dilengkapi dengan kemapuan untuk berbahasa.
kemampuan ini digunakan sebagai alat untuk menyampaikan informasi kepada satu sama
lain. Untuk dapat saling mengerti terhadap sesama manusia dalam berkomunikasi maka
manusia memiliki kemampuan berbahasa. setiap peradaban manusia cenderung memiliki
kemampuan dan jenis bahasa yang berbeda-beda.
3. Homo Sapiens : bahwa manusia memiliki akal dan pikiran yang digunakan untuk
memikirkan sesuatu yang baik dan buruk. sehingga dalam mepertimbangkan hal yang
akan dilakukannya manusia dapat merencanakan masa depan dengan pertimbangan masa
lalu.
4. Homo Faber : bahwa manusia memiliki kemampuan untuk membuat dan menggunakan
sesuatu demi memenuhi kebutuhan primer dan sekunder manusia itu sendiri. hal ini juga
disebabkan oleh keterbatasan manusia dalam emnggunakan alat indranya. sehingga untuk
menutupi kekurangannya itu dia membuata sesuatu yang membantunya dalm kehidupan
sehari-hari.
5. Homo Religius : Bahwa manusia menyadari akan adanya suatu bentuk kekuasaan dan
kekuatan yang lebih besar dari tenaga ataupun kemapuan manusia. sehingga hal ini
mendorong manusia untuk meyakini atau menyembah sesuatu yang dianggapnya
berhubungan dengan hal gaib yang dimaksud berkehendak dikemudian hari.
6. Homo Aestheticus : Setiap manusia memiliki kemampuan untuk menyukai atau
mengagumi sesuatu yang dianggap indah dan pantas untuk dikagumi. Hal ini dapat
terlihat dari beberapa bukti pada zaman dahulu, seperti keindahan yang hingga kini masih
terpamor keindahahnnya seantero dunia. yakni Lukisan Da Vinci Code, sesuatu yang
membuktikan bahwa manusia sangat mengapresiasikan suatu nilai keindahan.
7. Homo Humanis : Manusia kita kenal sebagai makhluk sosial, yang mengandung
pengertian bahwa semua insan manusia hidup saling membutuhkan. sehingga masing-
masing menyadari akan bergunanya atau bermafaatnya individu mereka kepada manusia
lain. sehingga manusia saling menutupi kekurangan sesamanya.
8. Homo Aeconomicus : Seiring dengan berguliranya era dan zaman membuat kehidupan
manusia diwarnai dengan perkembangan ekonomi yang semakin modern. Menjadi salah
satu bukti bahwa teori ekonomi yang dahulu dianut oleh manusia dahulu, bahwa
mengorbankan sesuatu sekecil mungikn untuk suatu keuntungan yang besar. sehingga
mamapu mengenalkan manusia akan arti sebuah keuntungan dan kerugian.
Selain itu manusia sebagai makhluk berpikir diberi hasrat ingin tahu tentang benda
dan peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Rasa ingin tahu ini mendorong manusia untuk
menjelaskan gejala-ejala alam serta berusaha memecahkan masalah yang dihadapi dan
akhirnya manusia dapat mengumpulakan pengetahuan.
Daftar pustaka
Allvanialista Ikalor . Pertumbuhan Dan Perkembangan Jurnal Pertumbuhan Dan Perkembangan. Volume: 7, Nomor 1, Mei 2013: 1-6. ISSN: 2104-1994.
B. Perkembangan Alam Pikiran ManusiaManusia sebagai makhluk hidup umumnya mempunyai ciri-ciri: (1) organ tubuhnya
kompleks dan sangat khusus, terutama otaknya, (2) mengadakan metabolisme atau penyusunan
dan pembongkaran zat, yakni ada zat yang masuk dan keluar, (3) memberikan tanggapan
terhadap rangsangan dari dalam dan luar, (4) memiliki potensi untuk berkembang, (,5) tumbuh
dan berkembang, (6) berinteraksi dengan lingkungannya, dan (7) bergerak. Bila kita bandingkan
tubuh manusia dengan tubuh hewan tingkat tinggi lainnya, maka tubuh manusia lemah. Namun,
rohani manusia, yaitu akal-budi dan kemauannya sangat kuat sehingga dengan akal budi dan
kemauannya itu manusia dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan kedua
alat itu, manusia dapat menguasai dan mengungguli makhluk lain. Akal budi dan kemauan
kerasnya adalah sifat unik dari manusia, di samping dapat belajar dan mengajar anaknya.
a. Rasa Ingin Tahu Manusia
Rasa ingin tahu atau kuriositas pada hewan itu didorong oleh naluri (instinct) dan oleh
Asimov (1972) disebut idle curiosity. Naluri itu bertitik pusat pada mempertahankan kelestarian
hidup dan sifatnya tetap sepanjang zaman. Manusia mempunyai naluri seperti tumbuhan dan
hewan, tetapi juga mempunyai akal-budi sehingga rasa ingin tahu itu tidak tetap sepanjang
zaman. Manusia mempunyai rasa ingin tahu yang berkembang. Rasa ingin tahu manusia tidak
pernah dapat dipuaskan. Apabila suatu masalah dapat dipecahkan, akan timbul masalah lain yang
menunggu pemecahannya. Manusia bertanya terus setelah tahu apa, maka ingin tahu bagaimana
dan mengapa. Manusia mampu menggunakan pengetahuan yang telah lama diperoleh untuk
dikombinasikan dengan pengetahuan yang baru menjadi pengetahuan yang lebih baru lagi.
Kecuali untuk memenuhi kepuasan manusia, Ilmu pengetahuan juga berkembang untuk
keperluan praktis agar hidupnya lebih mudah dan menyenangkan.
b. Mitos
Mitos adalah pengetahuan lain yang merupakan kombinasi antara pengakuan-pengakuan
dan kepercayaan. Mitos diciptakan untuk memuaskan rasa ingin tahu manusia, karena pada saat
itu rasa atau penalaran belum terbentuk, yang bekerja hanya daya khayal, ituisi atau imajinasi.
Mitos merupakan pengetahuan yang tidak obyektif melainkan subyektif. Mitos dapat
diungkapkan lewat tarian. Mitos dapat diterima (saat itu) karena keterbatasan penginderaan dan
penalaran serta hasrat ingin tahu yang perlu segera dipenuhi. Contoh mitos antara lain adalah
pelangi, gunung meletus, gerhana bulan, gempa bumi dan lain-lain. Legenda adalah cerita yang
berdasarkan atas mitos. Manusia pada hakekatnya merupakan mahluk berpikir, perasa, bersikap
dan bertindak. Berpikir adalah suatu kegiatan dalam menarik atau memperoleh/ menemukan
pengetahuan yang benar. Sedangkan penalaran adalah proses berpikir dalam menarik kesimpulan
yang berupa pengetahuan yang benar. Penalaran merupakan kegiatan berpikir yang mempunyai
ciri-ciri tertentu (logis dan analitis). Beberapa contoh pengetahuan yang tidak berdasarkan
penalaran, adalah sebagai berikut:
1. Perasaan, merupakan suatu cara menarik kesimpulan yang tidak berdasarkan penalaran.
2. Intuisi, merupakan kegiatan berpikir yang tidak analitis/ tidak berdasarkan pada pola
berpikir tertentu.
3. Wahyu, adalah pengetahuan yang disampaikan oleh Tuhan kepada manusia, disalurkan
lewat diutus-Nya. Dengan wahyu, manusia memperoleh pengetahuan dengan keyakinan/
kepercayaan bahwa yang diwahyukan tersebut benar.
4. Trial and errol, adalah suatu cara untuk memperoleh pengetahuan secara coba-coba atau
untunguntungan. Cara ini tidak efisien bila digunakan untuk mencari kebenaran.
c. Ilmu dan Metode ke Ilmuan
Ilmu adalah pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tertentu, dan ciri-ciri inilah yang
membedakan Ilmu dan Pengetahuan lainnya. Salah satu ciri keilmuan adalah landasan
ontologisnya, yaitu landasan yang didasarkan pada jawaban yang diberikan oleh Ilmu terhadap
pertanyaan-pertanyaan: apa?, bagaimana? dan mengapa? (meliputi berpikir, merasa dan
mengindera). Obyek penelaahan Ilmu adalah seluruh segi kehidupan yang dapat diuji oleh panca
indera manusia. Ilmu membatasi diri pada kejadian-kejadian yang bersifat empiris, yaitu yang
terjangkau fitrah pengalaman manusia dengan menggunakan panca inderanya. Ilmu mempelajari
obyekobyek empiris (induktif), misalnya: batuan, binatang atau manusia. Pada dasarnya Ilmu
merupakan sumber pengetahuan yang berfungsi memberikan penjelasan atau dugaan terhadap
permasalahan yang dihadapi.
Pengetahuan baru yang merupakan kombinasi antara pengalaman-pengalaman dan
kepercayaan disebut mitos. Cerita-cerita. mitos itu disebut legenda. Mitos dapat diterima orang
pada saat itu karena keterbatasan penginderaan dan penalaran serta hasrat ingin tahu yang perlu
segera dipenuhi. Sehubungan dengan kemajuan zaman, lahirlah ilmu pengetahuan dan metode
pemecahan masalah secara ilmiah yang selanjutnya terkenal dengan metode ilmiah (Scientific
method). Puncak pemikiran mitos adalah pada zaman Babilonia, yaitu kira-kira 700-600 SM.
Orang Babilonia berpendapat bahwa alam semesta itu sebagai ruang setengah bola dengan bumi
yang datar sebagai lantainya dan langit dengan bintang-bintang sebagai atapnya. Pengetahuan
dan ajaran bangsa Babilonia tersebut setengahnya merupakan dugaan, imajinasi, kepercayaan
atau mitos. Pengetahuan semacam itu dapat disebut Pseudo science (sains palsu), artinya mirip
sains, tetapi bukan sains sebenamya. Thales (624-548 SM) seorang filosof, astronom, ahli
matematika, dan ahli teknik, berpendapat bahwa bintangbintang mengeluarkan sinar sendiri,
sedangkan bulan hanya memantulkan sinar dari matahari. Dia juga berpendapat bahwa bumi
merupakan suatu piring yang datar terapung di atas air. Thales berpendapat bahwa semua
kehidupan itu berasal dari air. Kemudian, berdasarkan kemampuan berpikir manusia yang
semakin maju dan perlengkapan pengamatan yang semakin sempurna, maka mitos dengan
berbagai legenda makin ditinggalkan orang dan cenderung menggunakan akal sehat atau rasio.
Berikut ini tokoh-tokoh Yunani yang telah memberikan sumbangan perubahan berpikir pada saat
itu.
1. Anaximander.
Seorang pemikir kontemporer pada masa Thales. la berpendapat bahwa langit yang kita
lihat sebenarnya hanya setengah. Langit dan segala isinya itu beredar mengelilingi bumi, dan
pendapat itu dapat bertahan sampai abad pertengahan. Ia juga yang mengajarkan membuat jam
matahari, yaitu tongkat yang tegak lurus di permukaan bumi. Bayangan tongkat yang terbentuk
oleh sinar matahari dijadikan petunjuk waktu.
2. Anaximenes (560-520 SM),Seorang yang berpendapat bahwa unsur-unsur dasar pembentukan semua benda itu
adalah air, seperti pendapat Thales. Air merupakan salah satu bentuk benda. Jika merenggang
menjadi api, dan jika memadat menjadi tanah. Ini merupakan pendapat pertama tentang
transmutasi unsur-unsur.
3. Herakleitos (560-470 SM),
Seorang pengkoreksi pendapat Anaximenes bahwa justru apilah yang menyebabkan
adanya transmutasi itu. Tanpa api, benda-benda akan tetap seperti adanya
4. Pythagoras (500 SM),
Seorang yang berpendapat bahwa unsur dasar semua benda sebenamya adalah empat,
yaitu tanah, api, udara, dan air, sebagaimana yang diungkapkan orangorang sebelumnva.
Pythagoras juga terkenal sebagai ahli matematika dan penemu dalil: kuadrat sisi miring suatu
segi tiga siku-siku sama dengan jumlah kuadrat kedua sisisikunya (c2 = a2 + b2). Dalil ini
terkenal sebagai Dalil Pythagoras. Sehubungan dengan alam semesta, ia berpendapat bahwa
bumi adalah bulat dan seputar, karena itu benda-benda alam lainnya termasuk matahari seolah-
olah mengelilingi bumi.
5. Demokritos (460-370 SM),
Seorang yang berpendapat tentang unsur-unsur dasar benda. Bila suatu benda dibagi
terus-menerus, suatu saat akan sampai pada bagian yang terkecil yang tidak dapat dibagi lagi.
Bagian yang terkecil itu disebut Atomos atau atom dan karena kecilnya, atom tidak tampak oleh
mata. Istilah atom sampai saat ini masih dipakai dengan perubahan konsep, tidak lagi seperti
konsep Demokritos.
6. Empedokles (480-430 SM),
Merupakan orang yang menyempurnakan ajaran Pythagoras tentang empat unsur dasar
yaitu tanah, air, udara, dan api. la memperkenalkan tentang tenaga penyekat atau daya tarik-
menarik dan daya tolak-menolak. Kedua tenaga tersebut dapat mempersatukan atau memisahkan
unsur-unsur itu.
7. Plato (427-345 SM),
Seorang yang mempunyai titik tolak berpikir yang berbeda dengan orang-orang
sebelumnya, sebagai seorang, sastrawan tidak berpikir seperti Demokritos dan Empedokles yang
terlalu materialistik. Menurut Plato, keanekaragaman yang tampak ini sebenarnya hanya suatu
duplikat dari semua yang kekal dan immaterial. Misalnya, serangga terdiri atas macammacam
jenis yang bentuknya berbeda dan beranekaragam, hanya merupakan kopi atau duplikat belaka
yang tidak sempuma. Yang benar adalah idea serangga.
8. Aristoteles (384-322 SM),
Merupakan seorang ahli pikir pada zamannya. la yang membuat intisari ajaran orang-orang
sebelumnya. Dalam memikirkan suatu masalah, ia membuang hal-hal yang tidak masuk akal dan
memasukkan pendapatnya sendiri. Bukunya yang berhubungan dengan unsur dasar alam ini
menyebutkan adanya zat tunggal yang disebut Hule. Zat tunggal itu tergantung kepada
kondisinya sehingga dapat berwujud tanah, air, udara, atau api. Terjadinya transmutasi itu
disebabkan oleh kondisi: dingin, lembab, panas, dan kering. Dalam kondisi lembab dan panas,
hule akan berwujud sebagai api, sedangkan dalam kondisi kering dan dingin berwujud sebagai
tanah. Aristoteles berpendapat bahwa tidak ada ruang yang hampa. Maka, bila suatu ruang tidak
terisi oleh suatu benda, akan diisi oleh sesuatu yang immaterial yaitu ether. Ajaran Aristoteles
yang penting adalah pola berpikir berdasarkan logika untuk mencari kebenaran. Ia juga orang
pertama yang menyusun klasifikasi hewan yang ada di muka bumi ini. Di samping itu, ahli pikir
ini juga memiliki pandangan tentang awal kehidupan, yaitu tentang paham abiogenesis
(generatio spontanea).
9. Ptolomeus (127-151 M),
Seorang tokoh besar setelah Aris toteles. Buah pikirannya yang penting tentang bumi
adalah bumi sebagai pusat sistem tatasurya (geosentris), berbentuk bulat, dan diam seimbang
tanpa tiang penyangga.
10. Avicenna (Ibn-Shinna, abad 11),
Seorang ahli ilmu pengetahuan terutama dalam bidang ilmu kedokteran, filosof.
DAFTAR PUSTAKA
Sudjatinah. 2010. Ilmu Kealaman Dasar. Semarang. Semarang university. Press