file · Web viewPENGARUH SISTEM REPUBLIK PARLEMENTER BAGI STABILITAS NASIONAL KROASIA...

19
PENGARUH SISTEM REPUBLIK PARLEMENTER BAGI STABILITAS NASIONAL KROASIA DALAM SEPULUH TAHUN TERAKHIR 2007 – 2017 arie susanto – irvan unzia rahman – adhi surya pratama ilmu hubungan internasional universitas slamet riyadi surakarta 2017

Transcript of file · Web viewPENGARUH SISTEM REPUBLIK PARLEMENTER BAGI STABILITAS NASIONAL KROASIA...

Page 1: file · Web viewPENGARUH SISTEM REPUBLIK PARLEMENTER BAGI STABILITAS NASIONAL KROASIA DALAM ... ada kebijakan yang ... dan percaturan politik luar negeri

PENGARUH SISTEM REPUBLIK PARLEMENTER BAGI STABILITAS

NASIONAL KROASIA DALAM SEPULUH TAHUN TERAKHIR

2007 – 2017

arie susanto – irvan unzia rahman – adhi surya pratama

ilmu hubungan internasional

universitas slamet riyadi surakarta

2017

Page 2: file · Web viewPENGARUH SISTEM REPUBLIK PARLEMENTER BAGI STABILITAS NASIONAL KROASIA DALAM ... ada kebijakan yang ... dan percaturan politik luar negeri

PENDAHULUAN

Setelah mendapat kemerdekaannya pada 25 Juni 1991, Kroasia mengadopsi sistem demokrasi di mana antara 1990 – 2000 menggunakan sistem semi presidensial. Pada perkembangannya, pada tahun 2000 hingga saat ini Kroasia menggunakan sistem republik parlementer sebagai sistem pemerintahan. Dalam analisis kami, perubahan sistem pemerintahan ini, berdampak besar bagi stabilitas nasional di Kroasia. Terciptanya, stabilitas nasional juga menggiring Kroasia ke tujuan nasionalnya. Karena lembaga-lembaga, baik negara maupun swasta atau masyarakat dapat melaksanakan fungsinya sesuai dengan kedudukannya.

Stabilitas dan pembangunan nasional merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, dan saling membutuhkan. Keberhasilan pembangunan nasional sangat dipengaruhi tercapainya stabilitas nasional. Oleh karena itu, terciptanya momentum yang memungkinkan terpeliharanya stabilitas nasional harus dijaga dan dikembangkan.

Sejarah telah menunjukkan, bahwa masyarakat Kroasia di era sebelum dan sesudah perang dunia kedua tidak mendapat apa yang mereka inginkan. Buktinya, selama kurun waktu seratus tahun ini, Kroasia telah mengalami begitu banyak perubahan. Mulai dari masa di bawah kekuasaan Kerajaan Yugoslavia, kemudian pemerintahan Republik Demokratik Federal Yugoslavia, dianggap negara boneka dari Jerman, dan lain-lain. Akhirnya, setelah mendapat kemerdekaannya dan hidup mandiri, Kroasia pun berbenah. Dalam aspek apapun dalam sendi-sendir kenegaraan.

Republik parlementer merupakan jenis pemerintahan republik menjalankan sistem pemerintahan parlementer, yang dalam sistem ini lembaga eksekutif atau pemerintah memperoleh legitimasi dari dan bertanggung jawab kepada legislatif atau parlemen. Tentu pembahasan mengenai porsi pembagian kekuasaan politik dan lain-lain akan dijabarkan dalam bab pembahasan makalah.

Kroasia, merupakan negara yang beribukota di Zagreb. Berdasarkan sensus pada 2016 estimasi jumlah penduduknya sekitar 4.190.700 jiwa dengan total pendapatan perkapita $24.053. Dalam sepuluh tahun terakhir, IMF [International Monetary Fund] melaporkan adanya peningkatan GDP [Gross Domestic Product] dari Kroasia. Yang

Page 3: file · Web viewPENGARUH SISTEM REPUBLIK PARLEMENTER BAGI STABILITAS NASIONAL KROASIA DALAM ... ada kebijakan yang ... dan percaturan politik luar negeri

dalam tiga tahun terakhir diterjemahkan dalam $48,776 miliar pada 2015, $50,441 miliar pada 2016, $50,084 miliar pada 2017, dan berikut estimasi peningkatan berjenjang hingga tahun 2022. Tentu itu terjadi karena ada kebijakan yang mendukung iklim usaha di sana.

Sementara itu, bila ditilik dari sisi partisipasi penduduk terhadap politik, dalam sepuluh tahun terakhir terjadi peningkatan yang menuju perbaikan. Walau bukan negara demokratis yang baik secara ranking. Namun untuk negara yang baru terbentuk pada 1991, tentu menunjukkan kesiapan dan kesanggupan mereka menjadi negara demokratis. Setelah lepas dari pemerintahan yang berliku-liku, juga konflik antar saudara dalam sejarahnya di masa lalu.

Lebih lanjut mengenai pengaruh sistem republik parlementer terhadap stabilitas nasional Kroasia dalam sepuluh tahun terakhir 2007 – 2017 akan dibahas dari sisi kebijakan nasional yang diambil, dampaknya terhadap kehidupan sosial, militer, dan percaturan politik luar negeri Kroasia.

LATAR BELAKANG

Kroasia merupakan negara dengan sejarah yang cukup panjang. Juga salah satu negara bekas republik Yugoslavia, selain Serbia, Bosnia Harzegovina, Slovenia, Kosovo, Makedonia, dan Montenegro. Kroasia berada di kawasan laut Adriatik. Beribukota di Zagreb, mereka mendeklarasikan kemerdekaannya pada 25 Juni 1991.

Dalam sejarahnya, Kroasia pada abad ke sembilan merupakan kerajaan dengan masa jaya sekitar dua abad yang dipimpin oleh Raja Kresimir dan Dimitar Zvonimir. Kemudian mereka menjadi daerah union dari Kerajaan Hungaria, yang kemudian menjadi cikal bakal Austria – Hungaria.

Menyusul kekalahan Hungaria oleh Turki pada pertempuran Mohács di tahun 1526, Kroasia yang menjadi wilayah kerajaan Hungaria yang dipimpin Ferdinand dari Hapsburg sebagai raja. Setelah pembentukan kerajaan Austria - Hungaria pada tahun 1867, Kroasia menjadi bagian dari Hungaria sampai runtuhnya Austria – Hungaria pada tahun 1918 menyusul kekalahannya dalam Perang Dunia I.

Pada 29 Oktober 1918, Kroasia memproklamasikan kemerdekaannya dan bergabung dalam kesatuan dengan Montenegro, Serbia, dan Slovenia untuk membentuk Kerajaan terpadu yang kemudian dikenal dengan nama Yugoslavia pada tahun 1929 .

Page 4: file · Web viewPENGARUH SISTEM REPUBLIK PARLEMENTER BAGI STABILITAS NASIONAL KROASIA DALAM ... ada kebijakan yang ... dan percaturan politik luar negeri

Pada 1941 kekuatan Nazi Jerman menginvasi Yugoslavia. Kroasia pada saat yang sama oleh Nazi dijadikan sebagai negara boneka. Menganut paham fasisme, begitu banyak aksi pembantaian yang terjadi di sana hingga akhirnya Jerman dikalahkan pada tahun 1945 pada perang dunia kedua. Kroasia menjadi bagian dari sebuah republik bangsa yang berideologi komunis yang baru dibentuk kembali dari Yugoslavia, pada era itu Yugoslavia merupakan negara impian komunisme yang ada di dunia, pemimpinnya adalah Josep Broz Tito. Singkatnya, pasca kematian Tito pada tahun 1980, tuntutan kemerdekaan Kroasia meningkat dalam intensitas .

Hilangnya pemimpin sekuat Broz Tito berdampak pada situasi Yugoslavia yang terpuruk. Hingga, pada tahun 1990, pemilihan umum yang bebas diselenggarakan, dan partai komunis dikalahkan oleh partai nasionalis yang dipimpin oleh Franjo Tudjman. Pada Juni 1991, parlemen meloloskan Kroasia deklarasi kemerdekaan dari Yugoslavia. Ini adalah dampak dari desakan warga Kroasia yang menginginkan kemerdekaan penuh. Situasi tidak kondusif pun tercipta, perang saudara antara Kroasia dengan tentara Yugoslavia yang didominasi tentara dari Serbia pun pecah.

Buruknya situasi membuat Dewan Keamanan PBB pada saat itu mengirimkan pasukan penjaga perdamaian untuk mengamankan keadaan. Sebanyak 14.000 – anggota untuk memantau perjanjian dan melindungi minoritas Serbia di Kroasia. Dalam referendum tahun 1993 dibahas mengenai wilayah perbatasan antara Serbia dengan Kroasia agar dikemudian hari tidak terjadi konflik perebutan wilayah. Meskipun pemerintah Zagreb dan wakil Krajina menandatangani gencatan senjata pada Maret 1994, negosiasi hanya hanya kertas hitam di atas putih karena konflik terus terjadi.

Di bawah pemerintahan Presiden Tudjman yang berkuasa dari 30 Mei 1990 – 10 Desember 1999, iklim demokrasi di Kroasia tentu belum berkembang seperti saat ini. Bisa dikatakan, karena posisi Presiden Tudjman yang kuat sebagai pemimpin revolusi Kroasia, posisinya dalam pemerintahan pun sangat kuat sehingga cenderung otoriter. [1]

Pada saat Tudjman memimpin, kekuasaan legislatif di Kroasia cenderung dikuasai oleh mayoritas dari partai yang dipimpinnya yaitu Croatian Democratic Union [HDZ].

Pada awal merdeka dari Yugoslavia pada 1991 hingga tahun 2000, atau saat Tudjman masih berkuasa, Kroasia menganut sistem semi-presidensial lalu pada perkembangannya yaitu 2000 – sekarang,

Page 5: file · Web viewPENGARUH SISTEM REPUBLIK PARLEMENTER BAGI STABILITAS NASIONAL KROASIA DALAM ... ada kebijakan yang ... dan percaturan politik luar negeri

Kroasia beralih menggunakan sistem pemerintahan republik parlementer. Peralihan sistem pemerintahan ini karena partai yang berkuasa, HDZ, sangat korup dan tidak banyak membawa perubahan secara ekonomi bagi Kroasia selama sepuluh tahun berkuasa. [2] Sebab itu, muncul upaya dari oposisi dan masyarakat Kroasia secara mayoritas untuk menggunakan sistem parlementer yang memungkinkan peralihan kekuasaan dari Presiden ke Parlemen. Berdasarkan konstitusi yang diundangkan pada tahun 2000.

DAMPAK PERALIHAN SISTEM PEMERINTAHAN

Pada Desember 1999, Tudjman meninggal. Kurang dari sebulan kemudian, HDZ, partainya dikalahkan oleh koalisi tengah – kiri reformis dipimpin oleh Ivica Racan. Namun pada November pemilu 2003, sebuah koalisi sayap kanan yang dipimpin oleh HDZ nasionalis Ivo Sanader memenangkan pemilu dan meraih mayoritas suara. Ivo mengklaim bahwa pihaknya kini jauh lebih nasionalis dan jauh lebih moderat daripada Tudjman di masa sebelumnya. Di bawah Ivo Sanader, pada tahun 2003 Kroasia secara resmi mengajukan permohonan untuk bergabung dengan Uni Eropa. Pertama kali terpilih pada tahun 2000, Presiden Stjepan Mesic terpilih kembali pada Januari 2005 . Namun, seperti dibahas sebelumnya, posisi perdana menteri dalam sistem pemerintahan di Kroasia lebih dominan daripada posisi presiden.

Pada bulan April 2008, NATO mengundang Kroasia bergabung dengan aliansi itu pada pertemuan puncak di Bucharest. Status akhir diharapkan pada Januari 2009. Hasilnya Kroasia resmi bergabung dengan NATO pada April 2009. Sebaliknya, pada bulan Juni 2009, Uni Eropa membatalkan perundingan tentang keanggotaan dengan Kroasia karena masalah yang belum terselesaikan yang beredar dengan perbatasan Slovenia.

Perdana Menteri Ivo Sanader mengundurkan diri spada 2009. Parlemen kemudian menunjuk Jadranka Kosor sebagai perdana menteri baru pada bulan yang sama, yaitu tanggal 6 Juli 2009 hingga 23 Desember 2011. Kosor adalah perdana menteri pertama wanita negara itu. Ivo Josipovic dari oposisi Sosial Demokrat terpilih sebagai presiden pada Januari 2010. Dalam pemilihan parlemen pada Desember 2011, koalisi kiri - tengah empat partai konservatif mengalahkan Uni Demokratik Kroasia [HDZ], mengambil 81 dari 151 kursi. Partai Sosial Demokrat memenangkan 61 kursi, dan pemimpinnya Zoran Milanovic menjadi perdana menteri. [3] Pada

Page 6: file · Web viewPENGARUH SISTEM REPUBLIK PARLEMENTER BAGI STABILITAS NASIONAL KROASIA DALAM ... ada kebijakan yang ... dan percaturan politik luar negeri

pemilu tahun 2015, Kroasia memiliki perdana menteri dari kalangan non-partai yaitu Tihomir Oreskovic namun pemerintahannya tidak berlangsung lama dan hanya bertahan selama 271 hari.

Gagalnya pemerintahan Tihomir Oreskovic diakibatkan oleh mosi tidak percaya mayoritas parlemen, juga karena koalisi yang ia bangun sendiri rapuh mengakibatkan presiden Kroasia saat itu menyerukan pemilu baru. [4]

Pasca pemerintahan gagal Tihomir, Andrej Plenkovic yang merupakan wakil dari HDZ terpilih menjadi perdana menteri yang baru. Pemerintahannya didukung mayoritas partai di Kroasia, namun pada 9 Juni 2017 koalisinya berubah menjadi HDZ dengan HNS [Croatian People’s Party – Liberal Democrat].

Secara nasional Kroasia memiliki 19 partai dalam praktiknya, sedangkan dua partai besar adalah HDZ [Croatian Democratic Union] yang pada 2016 lalu memenangkan 51 kursi beraliran right wing – centre left dan SDP [Social Democratic Party of Croatia] yang menjadi oposisi yang centre left. Perbedaan di antara keduanya adalah HDZ lebih pro-liberalisme dan pro-kebijakan uni eropa perdagangan sementara SDP lebih condong ke sosialis.

Sidang umum parlemen Kroasia paling minimal dua kali setahun: sidang pertama berlangsung antara 15 Januari dan 15 Juli, sedangkan sidang kedua berlangsung dari 15 September sampai 15 Desember. Selain itu Parlemen Kroasia juga dapat mengadakan sidang luar biasa atas permintaan Presiden Kroasia, Pemerintah atau mayoritas wakil parlemen. Sesi luar biasa dapat diadakan oleh Ketua Parlemen Kroasia setelah mendapatkan pendapat sebelumnya dari anggota partai di parlemen.

Sisi lain yang berubah dalam hal kekuasaan legislatf di Kroasia adalah terbentuknya sistem bikameral di mana ada pembagian antar lembaga ke dalam dua majelis. Sistem bikameral memperhatikan prinsip checks and balances bukan hanya antar cabang-cabang kekuasaan negara (legislatif, eksekutif, yudikatif) tapi juga dalam cabang legislatif itu sendiri. Dengan demikian, maka sistem bikameral dapat lebih mencegah terjadinya tirani mayoritas maupun tirani minoritas. Itu sebabnya kenapa bikameral dipilih untuk mengganti sistem unikameral saat Kroasia masih menggunakan sistem presidensial.

Dilihat dari segi kewenangan yang dimiliki majelis tinggi, sistem bikameral pada umumnya dibagi dalam dua kategori, yaitu kuat dan

Page 7: file · Web viewPENGARUH SISTEM REPUBLIK PARLEMENTER BAGI STABILITAS NASIONAL KROASIA DALAM ... ada kebijakan yang ... dan percaturan politik luar negeri

lemah. Dalam hal majelis tinggi mempunyai kewenangan legislasi dan pengawasan yang sama atau hampir sama dengan majelis rendah, maka sistem bikameral di negara tersebut disebut kuat. Sementara itu jika dalam hal kewenangan yang dimiliki tersebut kurang kuat, atau sama sekali tidak ada, maka termasuk kelompok yang lemah.

Pada umumnya, legitimasi dari majelis tinggi menentukan kuat lemahnya sistem bikameral di suatu negara. Legitimasi ditentukan oleh keterlibatan warga negara dalam pemilihan anggota majelis. Majelis yang langsung dipilih oleh rakyat memiliki legitimasi yang tertinggi, makin tidak langsung, makin kurang legitimasinya. Sementara itu, dalam analisis yang kami lakukan, Kroasia memiliki sistem bikameral yang seimbang, atau seimbang.

Pada bahasan lain, struktur internal di parlemen dan tata caranya semua diatur oleh konstitusi, yang disahkan oleh suara mayoritas dari semua deputi parlemen. Parlemen Kroasia memutuskan untuk diundangkan dan diubahnya Konstitusi, memberlakukan undang-undang dan Anggaran Nasional, mengumumkan perang dan mengumumkan perdamaian, mendeklarasikan kebijakan Parlemen Kroasia, menerapkan strategi keamanan dan pertahanan nasional untuk Republik Kroasia, melakukan pengawasan sipil terhadap angkatan bersenjata dan dinas keamanan Republik Kroasia, memutuskan perubahan pada perbatasan Republik dari Kroasia, memanggil referendum, dan sesuai dengan Konstitusi yang dipilih, berhak mengangkat atau memberhentikan - dan mengawasi pekerjaan - Pemerintah Kroasia dan badan-badan lain yang diberi wewenang otoritas publik ke Parlemen Kroasia.

Parlemen juga memberikan amnesti dalam kasus tindak pidana dan melakukan kegiatan lain yang diatur oleh Konstitusi. Meski begitu, kekuasaan ini tetap tidak tumpang tindih dalam aturan trias politika yang sehat.

FOKUS PADA STABILITAS NASIONAL KROASIA 2007 – 2017

Stabilitas nasional merupakan dasar untuk tercapainya peningkatan kesejahteraan rakyat melalui pengupayaan situasi yang kondusif dan peningkatan kualitas pertumbuhan. Keamanan sendiri merupakan kebijakan pemerintah untuk menjamin kelangsungan hidup dan keamanan bagi bangsanya, tetapi tidak dibatasi pada pelaksanaan kekuatan, diplomatik, ekonomi dan militer baik dalam situasi damai maupun perang.

Page 8: file · Web viewPENGARUH SISTEM REPUBLIK PARLEMENTER BAGI STABILITAS NASIONAL KROASIA DALAM ... ada kebijakan yang ... dan percaturan politik luar negeri

Sementara itu, menurut Menteri Pertahanan RI H. Matori Abdul Djalil,

”Stabilitas nasional merupakan suatu hal yang sangat penting dalam rangka membangun demokrasi, tanpa stabilitas nasional yang mantap mustahil proses demokrasi dapat berjalan dengan baik.”

Karena yang dibahas di sini merupakan dampak dari peralihan sistem pemerintahan Kroasia dari presidensial menuju republik parlementer, maka esensi dari stabilitas nasional yang dibahas lebih bersifat yang stabilitas dari gejolak politik yang ada.

Stabilitas nasional sendiri adalah bahasanyang sangat luas, karena keadaan tenang suatu negara karena gejolak-gejolak atau gangguan- gangguan yang bersifat politis ideologis, sosial ekonomis, militer, dan lain-lain telah dapat dihindarkan. Bila keamanan, ketertiban, dan ketenangan dalam kehidupan masyarakat, dalam arti juga masyarakat negara/bangsa, terjamin, roda pemerintahan, termasuk pembangunan dapat berjalan lancar. Lembaga-lembaga, baik negara maupun swasta, dapat melaksanakan fungsinya sesuai dengan kedudukannya.

Sebelum menyatakan merdeka sebagai negara yang merdeka, Kroasia merupakan bagian dari Yugoslavia yang dipimpin oleh rezim sosialis otoriter Josep Broz Tito. Ketika Tito lengser, pemimpin Franjo Tudjman dari partai HDZ mendirikan Republik Kroasia yang merdeka dan berpandangan demokratis. Namun pada kenyataannya, Tudjman sendiri tidak bisa disebut demokratis karena ia memimpin secara tunggal, dan memiliki kekuasaan yang meskipun diatur undang-undang, namun terkesan otoriter sehingga iklim demokratisnya kurang terasa.

Alhasil, pasca ia meninggal pada 1999, setahun kemudian parlemen Kroasia pun berbenah. Bahwa, pemerintahan harus ada di bawah parlemen. Sehingga kekuasaan presiden perlu dibatasi lebih kecil lagi. Wujudnya, sistem parlementer itu, dirasa yang paling cocok untuk ditetapkan di Kroasia dengan memikirkan beberapa hal penting dalam suatu negara.

Yang patut dicermati sebagai bukti adalah, hingga saat ini, tahun 2017, 17 tahun pasca disahkannya konsititusi yang baru, sistem parlementer yang ada belum tergantikan. Meski tentunya, tidak bisa dibilang penerapannya juga tanpa cela di Kroasia.

Page 9: file · Web viewPENGARUH SISTEM REPUBLIK PARLEMENTER BAGI STABILITAS NASIONAL KROASIA DALAM ... ada kebijakan yang ... dan percaturan politik luar negeri

Sistem pemerintahan republik parlementer di Kroasia, selain mengurangi pemerintahan yang otoriter, juga mampu mengurangi inefesiensi lembaga negara. Penyederhanaan sistem politik terutama kepartaian tanpa mengurangi makna kebebasan berserikat dan berkumpul. Tercatat ada 19 partai politik yang memiliki kursi di parlemen, namun dari semuanya, hanya ada tiga pokok yang menjadi pilar utama, pendukung pemerintah, oposisi, dan golongan tengah. Karena parlemen dipegang dan dikuasai oleh koalisi pendukung pemerintah, maka kesepakatan bersama untuk mencapai legislasi aturan lebih mudah.

Walau, pada praktiknya ada pemerintahan yang akhirnya gugur karena mosi tidak percaya, namun untuk Kroasia sendiri, gejolak nasional akibat gaduh politik tidak terlalu berdampak pada stabilitas nasionalnya.

Diperlukan penyederhanaan proses formulasi dan implementasi kebijakan publik. Formulasi atau pembuatan kebijakan publik yang berlarut-larut akibat konflik antara eksekutif dengan legislatif memberi kesan adanya inefisiensi pemerintahan. Sedangkan inefisiensi dalam implementasi kebijakan publik memberi kesan banyaknya korupsi di level pemerintahan. Tentunya, dalam suatunegara itu merupakan hal yang patut dijauhi.

Diperlukan pendidikan politik yang bertujuan membangun generasi yang sportif dalam persaingan politik harus dimulai sekarang juga agar segera lahir generasi yang mampu melakukan persaingan secara dewasa. Kroasia sadar betul dibutuhkan upaya terus-menerus untuk membina integrasi bangsa agar heteregonitas masyarakat bisa dipertahankan dan tidak berubah menjadi fragmentasi sosial.

Data dari UNDP [United Nation of Development Programme], dengan Human Development Index sebesar 0.827 Kroasia menempati peringkat ke 45 di seluruh dunia. Angka buta huruf pun sebesar nol koma sekian persen, berikut pula dengan peningkatan mutu pendidikan serta kesadaran akan gender yang makin meningkat. Kesadaran akan politik pun bertambah.

Masa lalu yang diliputi perang antar saudara dan panjang telah membentuk karakter khas terutama dari sektor pemerintahan dan pengambilan kebijakan publik yang diatur dalam mekanisme bikameral, di mana aspirasi masyarakat lebih tersalurkan dengan baik daripada era tahun 2000 ke belakang saat satu majelis tinggi di pusat yang belum tentu paham apa keinginan masyarakatnya.

Page 10: file · Web viewPENGARUH SISTEM REPUBLIK PARLEMENTER BAGI STABILITAS NASIONAL KROASIA DALAM ... ada kebijakan yang ... dan percaturan politik luar negeri

Pada tanggal 30 Mei 2017, situs berita online Detik melaporkan potret minoritas muslim Kroasia, di mana hanya ada satu masjid kota Zagreb. Laporan Detik:

Potret toleransi beragama di Kroasia tidak hanya ada dalam interaksi masyarakat . Tapi juga masuk ke hal-hal sederhana, seperti di kantin sekolah. Ada satu sekolah, satu-satunya di Kroasia, yang menyediakan makanan halal. Matije Gipca International School, namanya. Padahal siswa muslim hanya berjumlah 25 anak dari keseluruhan 600 siswa.

...

Menariknya di kantin sekolah ini, tidak hanya bahan dan peralatan yang harus dipastikan halal. Para juru masak di sini juga wajib lulus dari kursus memasak halal. Semua juru masak di kantin ini adalah non-muslim sehingga, dengan adanya kursus ini, mereka akan benar-benar paham akan makna halal. [5]

Tentunya, ini menunjukkan situasi yang kondusif bahkan hingga minoritas diberi keleluasaan untuk mengekspresikan dan menjalani hidup sesuai apa yang diinginkan. Mungkin, buruk bila dibandingkan situasi ini dengan apa yang terjadi di Perancis, di mana bahkan otoritas melarang penggunaan hijab di beberapa area negaranya, situasi muslim di Rakhine, Myanmar, dan sebagainya.

Kabar baik lain yang bisa ditulis di makalah ini adalah, dalam sepuluh tahun terakhir jumlah turisme di Kroasia meningkat 50 persen dibanding sepuluh tahun lalu. Bagaimana mungkin mengatakan masifnya turisme ini bukan karena Kroasia terjaga stabilitas nasionalnya?

Situs media daring setempat, Total Croatia News [6] melaporkan;

In the tourism industry, Croatia had the total of 9,189 business entities last year, while ten years earlier the number was 4,153. During this period, the total income they earned increased from 13,3 billion kunas to 24 billion kunas, and the number of employees from 42,000 to 63,000. Ten years ago, average salariesin in the tourism sector amounted to 3,779 kunas while last year they were 4,450 kunas.

Page 11: file · Web viewPENGARUH SISTEM REPUBLIK PARLEMENTER BAGI STABILITAS NASIONAL KROASIA DALAM ... ada kebijakan yang ... dan percaturan politik luar negeri

Since 2007, companies in the tourism industry reported mostly negative annual business results, with exception of 2013. However, that trend has changed in the last two years, with the last year’s profits reaching 1.4 billion kunas.

Karena itu, pada kesimpulan makalah ini, dengan tingkat partisipasi masyarakat Kroasia terhadap politik yang cukup besar, juga didukung pemerintahan yang berdaulat penuh dan dipercaya rakyatnya, maka stabilitas nasional dapat tercapai. Dalam hal ini tentu stabilitas nasional dilihat dari sektor stabilitas politik.

Telah dijeaskan bagaimana peranan pergantian sistem parlementer berjalan berhasil dan sesuai yang diharapkan, sehingga masukan berarti yang datang dari tiap masyarakatnya mampu diterima lebih baik.

Maksut kami menggunakan aktivitas turisme internasional di Kroasia selama sepuluh tahun terakhir untuk membuktikan stabilitas nasional memang tercapai.

Tidak hanya dalam bahasan yang mengada-ada. Sudah tujuh belas tahun sistem republik parlementer ini tidak terlalu signifikan menimbulkan ketegangan politik, pun kebijakan yang diambil oleh parlemen yang berkuasa juga ditanggapi sesuai semestinya, berikut Kroasia di mata dunia yang aman-aman saja seakan lupa dengan konflik yang berujung pada perang antar saudara di awal republik berdiri tidak membekas.

Pada akhirnya, stabilitas nasional merupakan kunci pembangunan nasional merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, dan saling membutuhkan. Keberhasilan pembangunan nasional akan sangat mempengaruhi tercapainya stabilitas nasional. Oleh karena itu momentum yang memungkinkan terpeliharanya pelaksanaan dan lajunya pembangunan nasional harus tetap dijaga dan dikembangkan terus. Stabilitas nasional tidak boleh diartikan sebagai pengekang kebebasan, dinamika, kreativitas, dan kemerdekaan masyarakat. Stabilitas diperlukan untuk menciptakan iklim yang memungkinkan berkembangnya kehidupan masyarakat semaksimal mungkin.

Page 12: file · Web viewPENGARUH SISTEM REPUBLIK PARLEMENTER BAGI STABILITAS NASIONAL KROASIA DALAM ... ada kebijakan yang ... dan percaturan politik luar negeri

REFERENSI

1. ”Biography of Franjo Tudjman”. https://www.britannica.com/biography/Franjo-Tudjman diakses pada 30 September 2017.

2. “Croatia Country Profile, BBC”. http://news.bbc.co.uk/2/hi/europe/country_profiles/1097128.stm diakses pada 30 September 2017.

3. “Prime Minister of Croatia”. https://en.wikipedia.org/wiki/Prime_Minister_of_Croatia diakses pada 1 Oktober 2017

4. Diah Anggraeni Retnaningrum, “PM Kroasia Terancam Mosi Tidak Percaya”. http://www.satuharapan.com/read-detail/read/pm-kroasia-terancam-mosi-tidak-percaya. diakses pada 1 Oktober 2017.

5. Kiki Larasati, “Asa Muslim Kroasia di Tengah Sejuknya Toleransi”. https://news.detik.com/berita/d-3515739/asa-muslim-kroasia-di-tengah-sejuknya-toleransi diakses pada 1 Oktober 2017.

6. Vedran Pavlic, “Number Business in Croatia Doubles in 10 Years”. https://www.total-croatia-news.com/business/21158-number-of-tourism-businesses-in-croatia-doubles-in-10-years diakses pada 1 Oktober 2017.

TIM

Arie Susanto – 15430004

Adhi Surya Pratama – 15430023

Irvan Unzia Rahman – 15430014

Ilmu Hubungan Internasional

Universitas Slamet Riyadi

2017