RUSIA | PNG | UKRANIA | JEPANG | BRAZIL | …...RUSIA | PNG | UKRANIA | JEPANG | BRAZIL | KROASIA |...

II

Buku ”Laporan Tahunan Kunjungan Kerja Perorangan ke Luar Negeri dalam Rangka Pelaksanaan Peran Diplomasi Tahun 2018” ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan informasi kepada semua pihak terkait mengenai kegiatan Kunjungan Kerja Perorangan Anggota DPR RI ke Luar Negeri dalam Rangka Pelaksanaan Peran

Diplomasi sejak awal 2018 hingga akhir Tahun 2018 dan kiranya dapat dijadikan sebagai referensi bagi kunjungan-kunjungan Anggota DPR RI berikutnya.

Buku ini merupakan lanjutan dari Buku Laporan Tahunan Kunjungan Kerja Perorangan ke Luar Negeri dalam Rangka Pelaksanaan Peran Diplomasi Tahun 2015-2017 yang telah dicetak sebelumnya. Untuk periode 2015-2017, kunjungan perorangan Anggota DPR RI ke luar negeri telah dilakukan oleh 305 orang Anggota dan laporan kunjungannya telah dirangkum dalam Buku Laporan Tahunan Kunjungan Kerja Perorangan ke Luar Negeri dalam Rangka Pelaksanaan Peran Diplomasi Tahun 2015 – 2017. Untuk tahun 2018 telah dilakukan kunjungan perorangan Anggota DPR RI ke luar negeri sebanyak 116 Anggota. Hasil-hasil kunjungan Anggota tahun 2018 ini dirangkum dalam sebuah Buku Laporan Tahunan Kunjungan Kerja Perorangan ke Luar Negeri dalam Rangka Pelaksanaan Peran Diplomasi Tahun 2018.

Kegiatan Kunjungan Perorangan Anggota DPR RI ke Luar Negeri ini sebenarnya telah dianggarkan sejak tahun 2014, dengan dimuatnya pengaturan kegiatan ini dalam Pasal 219 Peraturan DPR RI Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib yang mengatur mengenai peran diplomasi DPR RI dan ditambah dengan SK Pimpinan DPR RI Nomor 2/PIMP/ IV/2015-2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kunjungan Kerja Luar Negeri Anggota DPR RI Dalam Rangka Pelaksanaan Peran Diplomasi dan Arah Kebijakan Umum Pengelolaan Anggaran (AKUPA) DPR RI Tahun 2015.

Kata Pengantar

III

Laporan pertanggung jawaban yang dilengkapi dengan dokumentasi kegiatan kunjungan para Anggota DPR RI yang telah melakukan Kunjungan Kerja Perorangan tersebut terangkum dalam buku ini. Dengan dimuatnya rangkuman dan dokumentasi tersebut, kami mengharapkan buku ini bisa menjadi referensi untuk Kunjungan Kerja Perorangan ke Luar Negeri berikutnya sehingga fungsi Penguatan Diplomasi Parlemen bisa terlaksana dengan baik dan bermanfaat bagi rakyat Indonesia.

Kami sampaikan penghargaan kepada Anggota DPR RI yang telah melakukan Kunjungan Kerja Perorangan dengan baik dan menyerahkan Laporan Pertanggungjawabannya dengan tepat waktu. Kami juga sampaikan ucapan terima kasih kepada Sekretariat Bagian Administrasi Kegiatan Luar Negeri Anggota (Set. Bag. Minluna) Sekretariat Jenderal DPR RI yang telah membantu segala persiapan administrasi Kunjungan Kerja Perorangan Anggota DPR RI serta dalam penyusunan Buku Tahunan ini.

Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan buku ini dan untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran terhadap penyempurnaan format Buku Tahunan ini pada edisi mendatang. Semoga buku ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Jakarta, Februari 2019Ttd

Drs. H. Hasrul Azwar, MM.Wakil Ketua BKSAPDesk Perorangan

IV

Pendahuluan

A. Kunjungan kerja individu

Kunjungan kerja luar negeri individu anggota DPR RI dilakukan dalam rangka pelaksanaan peran diplomasi DPR RI yang dituangkan dalam Keputusan Pimpinan DPR RI Nomor 2/Pimp/IV/2015-2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kunjungan Kerja Luar Negeri Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dalam rangka pelaksanaan peran diplomasi parlemen.

B. Dasar Pelaksanaan

1. Pasal 116 UU Ayat (1) UU No. 17/2014 tentang MPR, DPR, DPD, DPRD (MD3) yang menetapkan bahwa tugas BKSAP antara lain membina, mengembangkan dan meningkatkan hubungan persahabatan dan kerjasama antara DPR dan Parlemen negara lain, baik secara bilateral maupun multilateral (partispasi aktif dalam forum-forum parlemen regional dan internasional)

2. Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib Pasal 76 Ayat 1 huruf A3. Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib Pasal 76 Ayat 1 huruf C

C. Maksud dan Tujuan Kunjungan

Maksud dan tujuan Kunjungan Kerja Luar Negeri Individu adalah untuk:1. Mempromosikan Indonesia dan meningkatkan kerja sama antara DPR RI dengan

parlemen dan pemerintah negara-negara sahabat;2. Bertukar pandangan terkait tugas-tugas keparlemenan dan pemerintahan baik

secara substansi ataupun teknis/kesekretariatan/supporting system;3. Bertukar pandangan lebih mendalam guna memperkuat kerja sama di berbagai

bidang terutama yang telah terjalin sebelumnya antara Indonesia dan negara-negara sahabat yang dikunjungi seperti bidang Pariwisata, Ekonomi, Perdagangan, Industri, Sosial dan Pendidikan

V

D. Pelaksanaan Kunjungan

Pada tahun 2018, delegasi DPR RI telah melakukan 33 kunjungan kerja luar negeri individu ke 21 negara sahabat. Negara-negara sahabat yang menjadi tujuan kunjungan kerja individu anggota DPR RI pada tahun 2018 yaitu:

1. Ceko 12. Jepang2. Papua Nugini 13. Kroasia3. Chile 14. Afrika Selatan4. Suriah 15. Yunani5. Swiss 16. Amerika Serikat6. Ekuador 17. Australia7. Uzbekistan 18. Kazakhstan8. Brazil 19. Inggris9. Jerman 20. Belanda, dan10. Rusia 21. Filipina11. Ukraina

VI

KATA PENGANTAR IIPENDAHULUAN IVDAFTAR ISI VI

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN ANGGOTA DPR RI MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG 2017–2018 TGL. 9 JANUARI S.D 4 MARET 2018

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN ANGGOTA DPR RI MASA PERSIDANGAN IV TAHUN SIDANG 2017-2018 TGL. 5 MARET S/D 17 MEI 2018

001

013

Daftar Isi

1. Laporan Kunjungan Kerja Perorangan Anggota DPR RI Masa Persidangan III Tahun Sidang 2017-2018 a.n. H. Bobby A. Rizaldi, SE., Ak., MBA (A-246/F-Partai GOLKAR DPR RI) ke Ceko tgl. 5 – 11 Februari 20182. Laporan Kunjungan Kerja Perorangan Anggota DPR RI Masa Persidangan III Tahun Sidang 2017-2018 a.n. Bapak Drs. H.M. Farid Al Fauzi (A-555/F-P artai Hanura DPR RI) ke Papua Nugini tgl. 26 Februari – 5 Maret 2017

1. Kunjungan Delegasi DPR RI ke Chile a.n. DR. Evita Nursanty, M.Sc (A-171) pada tanggal 5 Maret s/d 11 Maret 20182. Kunjungan Delegasi dari Fraksi Partai Hanura ke Papua Nugini tanggal 6 – 12 Maret 20183. Kunjungan Teuku Taufiqulhadi, MSi. Ke Republik Arab Suriah tanggal 9-15 Maret 2018 4. Kunjungan delegasi dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera ke Swiss pada tanggal 10 s.d. 16 Maret 20185. Kunjungan Delegasi DPR RI a.n Bapak Prof. DR. Bachtiar Aly, M.A ke Ekuador pada tanggal 11 Maret s/d 17 Maret 20186. Kunjungan delegasi DR. Rufinus Hotmaulana Hutauruk SH., MM., MH (F-PHanura/A-546) ke Ekuador pada tanggal 26 Maret s.d. 1 April 2018.7. Kunjungan Dra. Popong Otje Djundjunan ke Uzbekistan tanggal 2 – 8 April 20188. Kunjungan Delegasi DPR RI dari Fraksi PAN dan Hanura ke Republik Ceko, 15 - 21 April 2018

002

014

010

020

025

033

038

045

047

055

VII

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN ANGGOTA DPR RI MASA PERSIDANGAN V TAHUN SIDANG 2017-2018 TGL. 18 MEI S/D 15 AGUSTUS 2018

097

1. Kunjungan delegasi dari Fraksi Partai Gerindra, Fraksi Partai Nasdem dan Fraksi Partai Golkar DPR RI ke Papua Nugini pada tanggal 18 s.d. 24 Mei 20182. Kunjungan Kerja Luar Negeri Perorangan A. Helmy Faishal Zaini (A-78) Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa ke Jepang tanggal 22 – 29 Juni 2018.3. Kunjungan delegasi Drs. Sudiro Asno, AK dari Fraksi Partai Hanura DPR RI ke Ukraina pada tanggal 25 Juni – 1 Juli 20184. Kunjungan Kerja Luar Negeri Perorangan ke Republik Federasi Brasil 8 – 14 Juli 20185. Kunjungan Kerja Luar Negeri Perorangan Budiman Sudjatmiko, MSc., Mphil (A-182) Fraksi Partai PDI-Perjuangan ke Rusia tanggal 13 – 19 Juli 20186. Kunjungan Individu Putu Supadma Rudana, MBA, ke Papua Nugini, 16-22 Juli 20187. Kunjungan Delegasi Fraksi Partai Golkar dan PKS ke Kroasia, 26 Juli – 1 Agustus 20188. Kunjungan Kerja Luar Negeri Perseorangan Eka Sastra (A-257/Fraksi Golkar) Rusia tanggal 1 – 7 Agustus 2018

098

071

079

092

101

108

115

118

122

132

155

9. Kunjungan Delegasi DPR RI ke Ceko pada tanggal 19 – 25 April 201810. Kunjungan Delegasi DPR RI dari Fraksi Gerindra ke Brasil, 20 - 26 April 201811. Kunjungan delegasi Prof. Dr. H. Hamka Haq, M.A (F-PDI- Perjuangan/A-191) ke Jerman pada tanggal 5 s.d. 11 Mei 2018.

VIII

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN ANGGOTA DPR RI MASA PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG 2018-2019 TGL. 16 AGUSTUS S/D 31 OKTOBER 2018

Daftar Isi

159

1. Kunjungan delegasi dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DPR RI ke Afrika Selatan pada tanggal 27 Agustus s.d. 2 September 20182. Kunjungan delegasi a.n. Mukhtar Tompi, S.Psi (A-560) dari Fraksi Partai Hanura ke PNG pada tanggal 15 s.d. 21 September 20183. Kunjungan delegasi dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DPR RI ke Yunani pada tanggal 17 s.d. 23 September 20184. Kunjungan delegasi dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DPR RI DR. Ir. Zuhdi Yahya, M.P (A-222) ke Amerika Serikat pada tanggal 24 s.d. 30 September 20185. Kunjungan delegasi dari Fraksi PDI- Perjuangan ke Australia pada tanggal 27 September s.d. 3 Oktober 20186. Kunjungan delegasi dari Fraksi Partai Gerindra ke Kroasia pada tanggal 14 s.d. 20 Oktober 2018

160

170

176

181

189

197

IX

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN ANGGOTA DPR RI MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2018-2019 TGL. 21 NOVEMBER S/D 13 DESEMBER 2018

207

1. Kunjungan Delegasi dari Fraksi PDI-Perjuangan DPR RI ke Papua Nugini pada tanggal 21 – 27 November 20182. Kunjungan delegasi dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPR RI ke Kazakhstan pada tanggal 22 s.d. 28 November 20183. Kunjungan delegasi dari Fraksi Partai Hanura DPR RI H. Inas Nasrullah Zubir, BE., SE (A-556) ke Inggris pada tanggal 25 November s.d. 1 Desember 20184. Kunjungan delegasi dari Fraksi Partai Demokrat DPR RI ke Ekuador 3 s/d 9 Desember 20185. Kunjungan delegasi ke Belanda pada tanggal 5 s.d. 11 Desember 20186. Kunjungan delegasi dari Fraksi Partai Gerindra DPR RI Dr. Ir. Sufmi Dasco, SH., MH (A-337) ke Filipina pada tanggal 10 s.d. 16 Desember 2018

208

215

224

234

248

255

1

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN ANGGOTA DPR RI MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG 2017–2018 TGL. 9 JANUARI S.D 4 MARET 2018

Kunjungan kerja luar negeri perorangan Anggota DPR RI dilakukan dalam rangka pelaksanaan peran diplomasi DPR RI yang dituangkan dalam Keputusan Pimpinan DPR RI Nomor 2/PIMP/IV/2015-2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kunjungan Kerja Luar Negeri Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Dalam Rangka Pelaksanaan Peran Diplomasi.

2

1. Laporan Kunjungan Kerja Perorangan Anggota DPR RI Masa Persidangan III Tahun Sidang 2017-2018 a.n. H. Bobby A. Rizaldi, SE., Ak., MBA (A-246/F- Partai GOLKAR DPR RI) ke Ceko tgl. 5 – 11 Februari 2018

a. Pertemuan dengan KBRI CekoHasil dari pertemuan dengan kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang dipimpin langsung oleh Dr. Aulia Rachman adalah sebagai berikut:1. Sejarah hubungan bilateral RI-Ceko dimulai pada saat pemerintah

Cekoslovakia mendirikan Konsul Kehormatan di Batavia pada tahun 1924. Sedangkan Pemerintah Indonesia mendirikan “Indonesian Information Services” di jalan Slezska 12, Praha 2 pada tahun 1948. Pemerintah Cekoslovakia mengakui Indonesia sebagai suatu Negara berdaulat pada 2 Februari 1950. Pada 7 Maret 1950 Cekoslovakia membuka Konsultat Jenderal di Jakarta dan dinaikan statusnya menjadi Kedutaan Besar pada tahun 1957. Kemudian RI memberikan pengakuan kepada Republik Ceko yang berpisah secara damai dari Slovakia pada 1 Januari 1993 sekaligus membuka hubungan diplomatik di Praha. Hubungan politik antara Indonesia dan Ceko berjalan dengan baik hingga saat ini. Hal ini disebabkan oleh sistem politik di Ceko yang terbuka dan kebijakan Indonesia yang lebih memperhatikan negara-negara di wilayah Eropa Tengah dan Timur.

2. Di tengah pelambatan ekonomi dunia, pertumbuhan ekonomi Republik Ceko termasuk baik dengan pertumbuhan 2,4% pada tahun 2017. Ceko juga dikenal dengan negara yang angka pengangguran penduduknya terendah di Eropa, yaktni 3,3% Gross Domestic Product (GDP) per kapita penduduk Ceko pada tahun 2016 mencapai USD 31,071. Angka itu merupakan yang tertinggi di antara negara-negara Eropa Timur. Sektor industri adalah penyumbang terbesar pada GDP. Sehingga dalam beberapa tahun belakangan ini pendapat warga negara Ceko cengderung naik dan hal ini berpengaruh pada kian

meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Ceko.3. Selain industri dan jasa perdangan, sektor pariwisata merupakan

penghela ekonomi negara bekas sekutu Uni Soviet ini. Pada 2015, Ceko dikunjungi oleh 8,6 juta wisman dengan masa tinggal lebih dari sehari. Jika dihitung dengan turis yang hanya menginap semalam, total wisman tahun yang sama mencapai 27,8 juta. Sedangkan orang Indonesia yang berkunjung ke Ceko mencapai 9 ribu orang pada tahun 2016 dan naik cukup dratis mencapai 19 ribu orang pada tahun 2017.

4. Hubungan bilateral dalam bidang ekonomi, perdagangan dan investasi antara Indonesia-Republik Ceko didasarkan pada perjanjian dagang (Trade Agreement) yang ditandatangani di Jakarta pada tanggal 23 Mei 1994. Namun karena Republik Ceko masuk anggota Uni Eropa pada tahun 2004, maka perjanjian perdagangan dengan Indonesia disempurnakan menjadi Agreement between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Czech Republic on Econimic Cooperation pada 2004. Persetujuan ini juga menjadi dasar bagi penyelenggara Komisi Bersama RI-Republik Ceko.

3

5. Kerja sama dalam bidang militer diwujudkan pada tanggal 21 November 2006 di Jakarta, yaitu dengan ditandatangani “Perjanjian antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Ceko tentang Kegiatan Kerja sama di Bidang Pertahanan (Agreement between The Government of the Republic Indonesia and the Government of the Czech Republic on Coperation Activities in the Field of Defence). Di samping itu, kerja sama di bidang Hankam antara kedua negara terus berlanjut dengan ditandai adanya kontrak pembelian senjata ringan laras panjang, pistol, truk serbaguna untuk infanteri dan amunisi untuk kepentingan TNI.

6. Volume nilai perdagangan antara Indonesia dengan Republik Ceko dapat dijelaskan sebagai berikut. Pada tahun 2015 Indonesia mengekspor US$ 269,2 juta ke Ceko. Sedangkan negara eks Blok Timur itu hanya mengekspor US$ 131,92 juta, atau terdapat surplus US$ 137,37 juta. Namun, dibanding tahun 2011 dan tahun-tahun sebelumnya, surplus itu menurun. Pada 2011, surplus perdagangan Indonesia-Ceko US$ 296,96 juta. Ekspor Indonesia ke Ceko, antara lain kopi, teh, rempah-rempah, krimer, dan mebel. Sedangakan ekspor Ceko ke Indonesia, antara lain ketel air, peralatan dan perlengkapan listrik, kimia organik, sendok dan garpu berbahan metal, peralatan fotografi, dan peralatan terkait reaktor nuklir.

7. Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Republik Ceko telah melakukan berbagai terobosan dan langkah konkrit untuk mempromosikan produk-produk Indonesia di mata dunia, khususnya di Republik Ceko. Salah satu yang telah dilakukan KBRI adalah bekerjasama dengan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest menyelenggarakan pameran bertajuk Export Festival 2015 di Prague Congress Center Republik Ceko pada 17-18 Juni 2015. Beberapa produk Indonesia yang dipamerkan adalah kopi, teh, kakao, minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO), produk kesehatan, produk gula semut, produk spa, lem, batik, produk makan dan minum, tas kulit, kabel, produk sarung tangan, serta pariwisata Indonesia.

8. Pameran produk-produk Indonesia tersebut menurut Dubes RI Aulia A. Rachman bagian diplomasi ekonomi. KBRI juga mempromosikan cara pembuatan batik yang dilakukan oleh warga negara Ceko, mantan peserta Dharmasiswa yang mendapat beasiswa sekolah di Indonesia. Selain itu, juga mempromosikan makanan dan minuman untuk dikonsumsi pengunjung pameran seperti, mie instan (goreng dan rebus), dadar gulung, kopi. Sekitar 400 porsi mie goreng dan 400 porsi dadar gulung habis diserbu pengunjung pameran. Begitu juga produk-produk yang banyak diminati oleh adalah gula, dried fruit, bubuk cokelat, rempah-rempah, produk kabel, barang tambang dan mineral, kosmetik, mie instan, kopi, batik, dan tempat-tempat pariwisata dengan potensi transaksi mencapai USD 500 ribu.

9. KBRI Praha tidak saja bekerja mengurusi administrasi dalam membantu masyarakat Indonesia yang ada di Ceko, tetapi juga aktif dalam mempromosikan distinasi pariwisata yang ada di Indonesia. Promosi

4

pariwisata yang pernah dilakukan adalah mengikuti pameran wisata ‘Go and Region Tour’ yang diadakan di Expo Center, Brno, Ceko, pada tanggal 14-17 Januari 2016. Kemudian membuat pameran pariwisata Cestovatelsky Festival yang diadakan di Clarion Congress Hotel Prague pada 3-6 Desember 2016. KBRI Praha juga pernah menyelenggarakan malam promosi terpadu pariwisata bertajuk An Evening of Enchanting Indonesia pada 26 Agustus 2016. Selain itu, KBRI Praha juga ikut berpartisipasi pada pameran pariwisata the 26th Central European Tourism Fair “Holiday World” yang diadakan di Expo Incheba Praha pada tanggal 16-19 Februari 2017.

10. Dalam bidang pendidikan, Indonesia dan Republik Ceko juga dengan ditingkatkan, terutama terkait pertukaran pelajar dan kemudahan mahasiswa Indonesia untuk belajar di Ceko dan sebaliknya kemudahan warga negara Ceko ketika belajar di Indonesia. Dalam hal kerja sama bidang pendidikan ini, KBRI menfasilitasi dengan mengundang rektor perguruan tinggi, khususnya perguruan tinggi negeri ke Republik Ceko untuk menjalin kerja sama dengan universitas-universitas yang ada di Republik Ceko. Sehingga kedepan makin banyak warga negara Indonesia yang menuntut ilmu di universitas-universitas yang ada di Ceko.

b. Pertemuan dengan Pelaku Industri Pariwisata di Praha, Republik CekoBeberapa hal penting dalam pertemuan dengan Asisten Deputi Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika adalah sebagai berikut:1. Sektor pariwisata paling menggeliat selama tiga tahun belakangan ini.

Sektor ini tumbuh begitu pesat sehingga pemerintah berani memproyeksikan sektor pariwisata akan menjadi penyumbang devisa terbesar pada tahun 2019 dengan proyeksi mencapai US$ 24 miliar. Gencarnya pemerintah membangun infrastruktur ikut menambah geliat dan menggeret dunia pariwisata secara keseluruhan. Para pengusaha di bidang pariwisata bahkan menyambut baik berbeagai pembangunan infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah, karena akan meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung ke tempat-tempat yang menarik di pelosok tanah air.

2. Pada tahun 2019 pemerintah menargetkan 20 juta wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia dengan asumsi devisa yang akan masuk ke Indonesia sebesar US$ 24 miliar. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah telah mengembangkan 10 destinasi wisata prioritas, yaitu Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Mandalika, Morotai, Borobudur, Danau Toba, Kepulauan Seribu, Bromo, Tengger Semeru, Wakatobi, dan Labuan Bajo. Ke-10 destinasi prioritas tersebut melengkapi 10 destinasi lain yang telah berkembang, seperti Raja Ampat, Bunaken, Bali, Jakarta, Kepulauan Riau, Banyuwangi, Bandung, Yogyakarta, Solo, dan Semarang.

3. Pendapatan Negara dari sektor pariwisata terus meningkat dalam tiga tahun terakhir ini. Pada tahun 2015, sektor pariwisata menyumbang

5

devisa sebesar US$ 12,225 miliar. Angka ini menjadikan pariwisata menjadi penyumbang devisa keempat terbesar setelah migas yang menyumbang devisa sebesar US$ 18,574 miliar, industri kelapa sawit atau minyak mentah (CPO) yang menyumbang devisa sebesar US$ 16,427 miliar, dan batu bara menyumbang devisa sebesar US$ 14,717 miliar. Pada tahun 2016 kontribusi devisa dari sektor pariwisata meningkat mencapai US$ 13,568 miliar mengalahkan pemasukan dari sektor migas. Adapun target devisa yang akan diraih pada tahun 2019 dari sektor pariwisata adalah sebesar US$ 24 mliar.

4. Pertumbuhan pariwisata Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mencapai 25,68%. Sebuah angka yang cukup besar dibandingkan sektor-sektor lainnya. Sedangkan di ASEAN hanya tumbuh 7% dan dunia 6%. Nilai pertumbuhan pariwisata empat kali lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan regional dan global. Indeks Daya Saing Pariwisata Indonesia menurut World Economic Forum (WEF) naik 8 poin dengan menduduki peringkat 50 di tahun 2015 ke peringkat 42 pada tahun 2017.

5. Investasi di sektor pariwisata juga terus naik. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat investasi pariwisata pada Semester I Tahun 2017 mencapai US$ 929,14 juta atau setara Rp 12,4 triliun atau 3,67% dari total investasi nasional. Tumbuh sebesar 37% dari realisasi investasi pariwisata pada Semester I Tahun 2016. Bahkan nilai investasi tersebut jauh lebih besar dari nilai investasi pada 2016 yang tercatat sebesar US$ 602 juta atau berkontibusi sebesar 1,45% dari total investasi nasional.

6. Saat ini jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Apalagi saat ini Kementerian Pariwisata sedang giat-giatnya mempromosikan pariwisata Indonesia melalui “Wonderful Indonesia”, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Pada tahun 2015, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia mencapai 10 juta orang. Angka itu meningkat menjadi 12 juta orang pada tahun 2016, dan meningkat lagi menjadi 14 juta orang pada tahun 2017. Target wisatawan mancanegara datang ke Indonesia pada tahun 2017 sebenarnya sebanyak 15 juta orang, namun yang terealisasi hanya 14 juta orang atau 93%.

7. Salah satu alasan melesetnya target kunjungan wisatawan mancanegara itu adalah banyaknya bencana alam yang ada di Indonesia, salah satunya meletusnya Gunung Agung di Bali. Dari total kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, sebanyak 40% berkunjung ke Bali, sedangkan Jakarta dan Kepulauan Riau, masing-masing menyumbang 40% dan 30%. Selebihnya tersebar ke berbagai destinasi wisata lain di Indonesia. Wisatawan mancanegara masuk ke Bali sebanyak 15 ribu orang per hari atau kalau dirupiahkan devisanya mancapai Rp 250 miliar.

8. Meningkatnya wisatawan mancanegara ke Indonesia itu mencatatkan rekor tersendiri dan banyak mendapatkan pujian dari media asing. Harian The Telegraph tahun 2017 memasukkan Indonesia dalam The Top 20 Fastest Growing Destination in the World. Di negara-negara ASEAN, Indonesia dan Vietnam, adalah dua negara dengan tingkat

6

pertumbuhan pariwisata paling pesat, yakni mencapai 22% untuk Indonesia dan 25,2% untuk Vietnam. Tingginya pertumbuhan itu jauh mengalahkan Thailand (6,69%), Singapura (5,79%), Malaysia (1,50%). Hampir tidak ada sektor lain di dunia yang tumbuh mencapai angka 20% ke atas, selain pariwisata. Tingkat pertumbuhan pariwisata di ASEAN hanya mencapai 7%, sedangkan pertumbuhan pariwisata di dunia mencapai 6,4%.

9. Selama tahun 2016 Wonderful Indonesia meraih 46 penghargaan bergengsi dari 22 negara di dunia. Yakni menang di 12 kategori di World Halal Tourism Award di Abu Dhabi; penghargaan ‘The Outstanding Liveboard Diving Destination’ di Hong Kong; penghargaan ‘The Famous Next Travel Destination’ dari China Travel and Leisure; sebagai The Best Destination Marketing 2016 dalam acara Travel Weekly Asia di Singapura. Beberapa penghargaan itu menjadi bukti bahwa pariwisata Indonesia diapresiasi dari wisatawan mancanegara.

10. Selama tahun 2017, Wonderful Indonesia mendapatkan 27 penghargaan dari 13 negara. Di antaranya juara United World Tourism Organisation (UNWTO) Video Competition 2017 di Chengdu, China pada 15 September 2017. Menang katagori video pariwisata terbaik Asian Timur dan Pasifik serta People Choice Award. Indonesia juga menang dalam Destination of the Year di TTG Travek Award di Bangkok, pada 28 September 2017. Selain itu, juga meraih destinasi terbaik pilihan.

c. Pertemuan dengan PERSATUAN Pelajar Indonesia (PPI) dan Masyarakat Indonesia di Praha Republik Ceko yang dimediasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia

Pertemuan dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) dan masyarakat Indonesia (WNI) di Republik Ceko yang dimediasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Republik Ceko dilakukan pada tanggal 7 Februari 2018, pukul 19.30 - 22.00 waktu Praha dan bertempat di Wisma Duta Praha 5 Smichove Republik Ceko. Pertemuan dihadiri langsung oleh Dubes Republik Indonesia untuk Republik Ceko Dr. Aulia Aman Rachman beserta pejabar Diplomatik KBRI, staf dan pegawai KBRI, asisten Deputi Pemasaran Luar Negeri Kementerian Pariwisata Republik Indonesia di Praha, tokoh-tokoh masyarakat Indonesia yang ada di Praha dan juga perwakilan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI). Sedangakan rombongan DPR RI diwakili oleh Muhidin M. Said, SE., MBA.

Selaku perwakilan delegasi dalam pertemuan dengan Dubes RI, Muhidin M. Said memperkenalkan satu per satu anggota DPR RI, mulai dari nama, asal dan tempat kelahiran serta daerah pemilihan. Menurut Muhidin, semua anggota rombongan DPR RI yang ikut dalam kunjungan ke Praha ini berasal dari Fraksi Partai Golkar namun beda Komisi. Ada yang dari Komisi I, ada yang dari Komisi II, ada yang dari Komisi V, ada yang dari Komisi IX, ada yang dari Komisi X, ada yang dari Komisi XI. Meskipun berbeda Komisi, tujuan mereka tetap satu yakni bekerja untuk kepentingan bangsa dan negara.

7

Pertemuan dengan Dr. Aulia Aman Rachman Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Ceko, Staf dan Pegawai KBRI. Kegiatan dilaksanakan di Hotel Hilton Alexandria, Old Town, Praha pada hari Senin, 5 Februari 2018

Dokumentasi Foto

KEGIATAN DENGAN DUTA BESAR REPUBLIK INDONESIA

8

Pertemuan dengan Nia Niscaya Asisten Pengembangan Pasar Erpa, Timur Tengah, Amerika dan Afrikan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, pada hari Selasa 6 Februari 2017 di Hotel Hilton Alexandria, Old Town, Praha. Pertemuan dihadiri oleh pengusaha di bidang Pariwisata, asosiasi travel agent and tour operator yang ada di Praha. Para pelaku pariwisata tersebut adalah Elixir Tours, S-Guide, Invia International, TRIP, Seznam.cz, Travel Marketing International, Blue Sky Travel, Travel Agency Inex, Kolem Sveta, Croation National Tourist Boad dan Osveta.

Dokumentasi Foto

KEGIATAN DENGAN DUTA BESAR REPUBLIK INDONESIA

9

Pertemuan dengan Dr. Aulia Aman Rachman Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Ceko, Staf dan Pegawai KBRI, Mahasiswa Indonesia (PPI) dan Warga Negara Indonesia (WNI) serta Asisten Pengembangan Pasar Erpa, Timur Tengah, Amerika dan Afrikan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Kegiatan dilaksanakan pada hari Rabu, 7 Februari 2018 di Wisma Duta Pejabat Diplomatik KBRI Praha 5 Smichov.

Dokumentasi Foto

PERTEMUAN DENGAN PPI DAN WNI DI PRAHA

10

2. Laporan Kunjungan Kerja Perorangan Anggota DPR RI Masa Persidangan III Tahun Sidang 2017-2018 a.n. Bapak Drs. H.M. Farid Al Fauzi (A-555/F- Partai Hanura DPR RI) ke Papua Nugini tgl. 26 Februari – 5 Maret 2017

a. Pelayanan Kekonsuleran KBRI di Papua NuginiKBRI merupakan etalase dari setiap Negara diwilayah Negara lain. Bagus tidaknnya impresi warga Negara lokal terhadap Indonesia salah satunya dapat dilihat dari maksimal atau tidaknya KBRI dalam menjalankan tugas-tugas diplomasinya. KBRI juga menjadi wadah bagi WNI untuk meminta perlindungan maupun pelayanan sebagai peran dari tugas Pemerintah Indonesia diluar negeri.

KBRI Papua Nugini yang berkedudukan di Papua Nugini merupakan salah satu KBRI yang mempunyai fasilitas terbaik dibandingkan dengan KBRI diwilayah Negara lainnya. Berdasarkan temuan saat kunjungan ke KBRI Papua Nugini, walaupun dengan staff yang terbatas, namun KBRI Papua Nugini mampu menjalankan perannya dengan maksimal dalam memberikan pelayanan kepana WNI yang berada diwilayah Papua Nugini, maupun kepada WNA yang membutukan dokumen untuk berkunjung ke Indonesia. Adapun layanan E-Consuler:

1. Lapor WNI Layanan lapor diri WNI ini meliputi: a. Lapor kedatangan b. Lapor kepulangan c. Cek nomor lapor

2. Permohonan Paspor RI Layanan yang tersedia ini meliputi pembuatan paspor baru dan pergantian paspor yang habis masa berlaku.

3. Surat Keterangan Permohonan surat keterangan meliputi: a. surat keterangan pindah ke Indonesia b. surat keterangan lahir c. surat keterangan nikah d. surat exit permit e. surat rekomendasi visa (untuk paspor dinas)

4. Layanan Lainnya a. Perlindungan WNI b. Pengecekan surat masuk Atase Ke konsuleran KBRI Papua Nugini menyampaikan bahwa 5 tahun setelah peresmian layanan e-konsuler ini, KBRI akan mempunyai data realtime mengenai jumlah WNI yang ada di Papua Nugini Raya. Hal ini dikarenakan setiap WNI mau tidak

11

mau akan melakukan pelaporan kepada KBRI karena masa berlaku paspornya habis.

Basis layanan dari e-konsuler ini adalah lapor dini, sebagaimana hal ini merupakan prioritas utama dari KBRI di Papua Nugini. KBRI Papua Nugini secara terus menerus mendorong agar WNI di Papua Nugini untuk malakukan lapor dir agar KBRI mampu mamaksimalkan peran sebagi garda terdepan Negara diluar negeri.

b. Tantangan Kekonsuleran Untuk Penguatan Proteksi & Pelayanan WNIIde e-konsuler ini merupakan ide pembaharuan mengenai control data dari KBRI, yang mampu memaksimalkan peran dari KBRI dalam memberikan pelayanan kepada WNI diluar wilayah Indonesia.

Ide ini sejatinya harus dapat ditingkatkan agar dapat menjadi kebijakan nasional bagi seluruh KBRI dimana saja. KBRI Papua Nugini dapat dijadikan benchmark dalam pelayanan kekonsuleran ini.

Berdasarkan keterangan dari atas E Kekonsuleran KBRI Papua Nugini, ada beberapa catatan mengenai belum maksimalnya pelayanan melalui e-konsuler ini, yakni:

1. WNI kita masih belum menganggap hal ini sebagai suatu hal yang penting, hal ini membuat mereka masih malas untuk melakukan lapor diri pada portall e-konsuler milik KBRI Papua Nugini.

2. Belum adanya instrument paksa agar seluruh WNI diwilayah Papua Nugini untuk turut berperan aktif dalam perlaporan diri kepada masing-masing KBRI melalui portal e-konsuler.

Keterangan: Dialog Dengan General Manager Strator Mr Sularso Kwe

13

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN ANGGOTA DPR RI MASA PERSIDANGAN IV TAHUN SIDANG 2017-2018 TGL. 5 MARET S/D 17 MEI 2018


14

1. Kunjungan Delegasi DPR RI ke Chile a.n. DR. Evita Nursanty, M.Sc (A-171) pada tanggal 5 Maret s/d 11 Maret 2018

A. MAKSUD DAN TUJUANAdapun maksud dan tujuan Kunjungan Individu ke Chile ini antara lain: 1. Mengetahui tentang situasi persaingan usaha terhadap produk Ekspor

- Impor Indonesia terhadap negara Chile; 2. Mengetahui potensi pasar perdagangan Chile yang dapat dimanfaatkan

oleh pelaku usaha Indonesia; 3. Mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh Kedutaan Besar

Indonesia di Chile terkait dengan investasi, perdagangan dan pariwisata;

4. Mengetahui sejauh mana hubungan bilateral Indonesia - Chile terkait dengan bidang pertahanan, kebudayaan, dan media, termasuk dalam mengetahui bagaimana Chile mengelola kebebasan pers serta mengantisipasi perkembangan teknologi komunikasi dan informatika di era digitalisasi saat ini dan mendatang;

5. Mengetahui kendala apa saja yang dihadapi Atase Perdagangan dan KBRI di Chile;

6. Mengetahui kendala yang dihadapi secara lebih luas mengenai tindak lanjut perjanjian atau kerja sama yang sudah dihasilkan selama ini antara Indonesia dengan Chile.

B. TENTANG CHILEa. Bidang Ekonomi

Hubungan ekonomi bilateral Indonesia – Chile selama beberapa tahun terakhir menunjukkan perkembangan yang positif. Kedua negara senantiasa mengupayakan promosi dan meningkatkan hubungan perekonomian, khususnya dibidang perdagangan, investasi dan pariwisata. Produk-produk Indonesia yang banyak dibutuhkan dan diimpor oleh masyarakat Chile adalah batu bara, kain dan pakaian, sepatu dan tas, peralatan elektronik dan listrik, komponen dan suku cadang kendaraan bermotor, bahan-bahan makanan (rempah-rempah, rumput laut, teh, kopi, coklat, mentega dan minyak kelapa sawit, sari buah tropis, tembakau, dsb), peralatan rumah tangga dan muebel, alat-alat tulis dan kertas, mainan anak-anak dan peralatan olah raga, dan sebagainya.

Sedangkan produk dari Chile yang banyak diekspor ke Indonesia adalah tembaga, biji besi, bubur kayu/selulosa, buah-buahan segar sub tropis (apel, kiwi, anggur, dsb), minuman anggur, ikan salmon, minyak ikan, susu bubuk, dan lainnya. IC-CEPA menjadi kemitraan ekonomi komprehensif yang pertama di era Presiden Joko ‘Jokowi’ Widodo.

Sementara kemitraan ekonomi komprehensif dengan Chile menjadi yang kedua setelah pada tahun 2006 silam. Dimana Indonesia meneken

15

perjanjian serupa dengan Jepang. “Indonesia menyambut gembira penandatanganan IC-CEPA ini. Dan hal ini merupakan perjanjian dagang pertama Indonesia di Amerika Latin. Sekaligus menjadi tonggak sejarah hubungan bilateral kedua negara, serta diharapkan dapat mendorong peningkatan perdagangan Indonesia-Cile.

Kinerja perdagangan Indonesia-Chile pada tahun 2016 sebesar 227,2%. Sedangkan pada periode Januari-September 2017 total perdagangan mencapai USD 218,8 juta. Nilai ini meningkat 27% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD 175,8 juta.Komoditas ekspor Indonesia ke Chile tahun 2016 yakni alas kaki, pelindung kaki dan sejenisnya (USD 45,6 juta), mesin, peralatan mekanis, reaktor nuklir, boiler senilai (USD 14 juta). Lalu untuk pakaian dan aksesoris pakaian, rajutan (USD 10,1 juta), mesin-mesin listrik dan peralatan, Sound Recorder dan reproducers, televisi (USD 8,5 juta), pakaian dan aksesoris pakaian, bukan rajutan (USD 6,3 juta).

Sedangkan komoditas impor Indonesia dari Chile untuk tahun 2016 yaitu tembaga dan artikel (USD 21,3 juta), pulp kayu atau bahan selulosa berserat; pulih (limbah dan memo) kertas (USD 12,6 juta), residu dan limbah dari industri makanan; pakan hewan (USD 11,4 juta); buah-buahan dan kacang-kacangan, jeruk atau melon (USD 11,4 juta); lemak nabati dan minyak (USD 5,4 juta).

Pada tahun 2014 neraca perdagangan luar negeri Chile tercatat sebesar USD 148,995 milyar, dari jumlah tersebut nilai ekspor mencapai USD 76,648 milyar dan nilai impor sebesar USD 72,347 milyar. Pada tahun 2013 saldo neraca perdagangan tercatat sebesar USD 8,56 milyar. Mitra utama perdagangan luar negeri adalah China (23%) dan sisanya adalah Amerika Serikat, Uni Eropa dan Mercosur.

Produk andalan ekspor Chile adalah berbagai jenis hasil tambang, produk pertanian, peternakan dan perikanan. Sebesar 91% produk yang diimpor Chile adalah hasil kerjasama FTA, hanya sebesar 7% produk didatangkan dengan bea masuk impor, yaitu berasal dari Rusia, Indonesia, Filipina, dan lainnya.

b. Bidang Politik Hubungan Diplomatik Indonesia – Chile telah berlangsung selama 50 tahun sejak tahun 1965. Sejak 24 Februari 2015 KBRI Santiago dipimpin oleh Duta Besar LBBP RI, Drs. Philemon Arobaya yang bertugas atas nama Pemerintah Indonesia di Wilayah Chile.

Hubungan baik antara kedua negara ditandai dengan saling kunjung pada tingkat Kepala Negara/Kepala Pemerintahan dan pejabat tinggi. Presiden Chile Ricardo Lagos Escobar ke Jakarta tanggal 28 – 29 April

16

2004. Kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Santiago, Chile tanggal 18 – 21 November 2004 dalam rangka menghadiri Pertemuan para Pemimpin Ekonomi APEC ke-12.

Kedua negara juga telah saling memberikan dukungan kepada pencalonan masing-masing untuk keanggotaan pada berbagai badan/organisasi internasional. Indonesia dan Chile yang juga sesama anggota G-15, G-77, GNB dan APEC terutama dalam rangka meningkatkan kerjsama ekonomi antar negara berkembang. Kedua negara juga dalam keikutsertaan dalam Forum for East Asia-Latin America Cooperation (FEALAC).

Hubungan Bilateral RI-Chile terus menunjukkan peningkatan, didukung oleh kebijakan luar negeri kedua negara yang memiliki visi yang sama, yaitu penghormatan terhadap keutuhan dan integritas sebuah negara yang berdaulat dan terhadap kepemimpinan yang sah dan demokrasi, pengembangan demokrasi dan penghormatan terhadap hak asasi manusia, partisipasi aktif pada forum internasional dan regional masing-masing dalam rangka meningkatkan perdamaian dunia dan pembangunan ekonomi, lingkungan hidup, perlindungan terhadap warganegara yang berada di luar negeri.

c. Tinjauan Kerja Sama Indonesia – ChileMenteri Perdagangan (Mendag) RI Enggartiasto Lukita melakukan kunjungan kerja ke Santiago, Chile dengan membawa dua agenda utama pada 13-15 Desember 2017. Agenda tersebut yaitu menandatangani perjanjian Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC-CEPA) dan memimpin misi dagang.Penandatanganan perjanjian IC-CEPA akan dilakukan Menteri Perdagangan RI dan Menteri Luar Negeri Chile di kantor Kementerian Luar Negeri Chile pada 14 Desember 2017. Penandatanganan IC-CEPA Ini sesuai target pemerintah kedua negara untuk menyelesaikan perundingan di tahun 2017.

Inisiasi perundingan IC-CEPA dimulai pada tahun 2006 setelah melalui proses Joint Study Group. Saat itu Indonesia dan Chile sepakat memulai putaran negosiasi IC-CEPA. Perundingan dilaksanakan secara bertahap dimulai dari Perdagangan Barang. Negosiasi diintensifkan sejak Februari 2017 dan berhasil diselesaikan pertengahan November 2017 lalu.

Berikut adalah kerja sama Indonesia dan Chile telah ditandatangani selama ini;• Joint Ministerial Statement on the Negotiation of The Indonesia-

Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC-CEPA) yang ditandatangani 12 Mei 2017

17

• Memorandum of Understanding between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of Chile on the Establishment of a Joint Commission on Economic and Technical Cooperation yang ditandatangani 1 September 2008

• Agreement between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of Chile on Economic and Technical Cooperation yang ditandatangani 28 April 2004

• Memorandum of Understanding between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of Chile on Marine and Fisheries Cooperation Development yang ditandatangani 17 Maret 2003

• Agreement between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of Chile on the Reciprocal Promotion and Protection of Investments yang ditandatangani 7 April 1999.

18

Lampiran

19

Lampiran

20

2. Kunjungan Delegasi dari Fraksi Partai Hanura ke Papua Nugini tanggal 6 - 12 Maret 2018

Delegasi terdiri dari 2 (dua) orang Anggota DPR RI, yaitu:1. Fauzih Amro, M. Si2. Bertu Merlaz Hamzah

Sebagai lembaga perwakilan rakyat yang berkedudukan sebagai lembaha negara, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (selanjutnya disebut DPR-RI) memiliki fungsi legislasi dan fungsi pengawasan yang dijalankan dalam kerangka represntasi rakyat.

Dewan Perwakilan Raykat Republik Indonesia (DPR RI) sebagai lembaga perwakilan rakyat mempunyai peranan yang sangat penting dalam turut serta mewujudkan tujuan negara yang salah satunya adalah “ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kepada kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial”, sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 2945. Keberadaan DPR tidak hanya melaksanakan tugas-tugas konstitusional, namun juga mendorong penguatan diplomasi dalam konteks implementasi politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif melalui komunikasi parlemen.

Papua Nugini merupakan sebuah negara yang terletak di pulau Papua, tepatnya di bagian timur pulau Papua. Negara yang dalam Bahasa Inggris disebut Papua New Guinea (Papua Guinea Baru) ini berbatasan darat dengan papua milik Indonesia disebelah baratnya. Benua Australia di sebelah selatan dan Negara-negara Osenia berbatasan di sebelah selatan, dan utara.

Indonesia menjadikan Papua Nugini sebagai salah satu Negara yang mejalin hubungan diplomatic yang strategis. Letak secara geografis yang berdampingan langsung dengan Negara Indonesia menjadikan banyaknya kesamaan baik budaya yang harus dipererat. Papua Nugini menjadi Negara sahabat yang diharapkan mampu mendukung selalu terjaganya Negara Kesatuan Republik Indonesia, banyaknya kesamaan dengan masyarakat di provinsi Papua dan Papua Barat menjadi dasar pokok harus selalu dijaga hubugan diplomatik yang bebas aktif.

A. MAKSUD DAN TUJUAN1. Melakukan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan undang-

undang APBN dan kebijakan pemerintah oleh perwakilan Indonesia di negara yang dikunjungi.

2. Meningkatkan hubungan antar lembaga parlemen Indonesia dan negara Papua Nugini di sektor ekonomi, maupun sosial dan budaya.

3. Terlaksananya sosialisasi program legislasi nasional dan rancangan undang-undang kepada warga negara Indonesia di Papua Nugini, khususnya mereka yang berdomisili di kota-kota yang dikunjungi dan sekitarnya.

21

4. Terlaksananya audiensi dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Negara Papua Nugini beserta jajarannya dengan meningkatkan kerja sama bilateral dengan Papua Nugini di sektor ekonomi dan juga membangun persahabatan dengan negara-negara Melansia di kawasan.

5. Melakukan kunjungan ke beberapa lokasi strategis untuk melihat peluang kerjasama antara Indonesia dan Papua Nugini baik dalam bidang ekonomi, sosial budaya, pendidikan maupun peluang-peluang investasi.

6. Mendukung program pemerintah Republik Indonesia dalam pemberantasan illegal Fishing dan peran serta

B. PELAKSANAAN KUNJUNGANKunjungan kerja ini dilaksanakan dengan mengedepankan peran diplomasi dengan pejabat terkait di Papua Nugini perihal mitra Komisi IV yakni yang berkaitan dengan Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Kelautan serta Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Aspek yang menjadi fokus dalam pembicaraan ini adalah menjajaki seberapa jauh dan peluang kerjasama dalam rangka meningkatkan harmonisasi hubungan kedua negara dan sinergi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kedua negara.

Pertama. Pelaksanaan kunjungan kerja Individu Luar Negeri ke Negara Papua Nugini ini melakukan pertemuan dengan Departement of Agriculture and Lovestock (DAL) Papua Nugini yang di pimpin oleh Secretary Department of Agriculture and Lovestock (DAL) Papua Nugini Dr. Vele didampingi oleh Deputy Secretary Francis Daink; Director Food Security Branch Mr. Brown Konabe; Deputy Secretary Stephen Mombi; dan beberapa staf lainnya di kantor Agriculture and Lovestock (DAL) Papua Nugini.

Pokok yang dibicarakan dalam pertemuan ini pertama adalah tujuan kunjungan dimana melihat dan menjajagi peluang kerjasama dalam meningkatkan perdagangan komoditi baik pertanian, perkebunan, dan peternakan terutama didaerah perbatasan kedua negara yang notaben sebagai negara tetangga. Indonesia yang mempunyai penduduk lebih dari 250 juta merupakan peluang pasar yang sangat besar bagi Papua Nugini, begitu sebaliknya, Papua Nugini sebagai negara tetangga mempunyai peranan penting dalam perdagangan komoditi dan Indonesia mempunyai tanggung jawab untuk dapat sama sama mengingkatkan kesejahteraan masyarakat tertutama di wilayah perbatasan.

Indonesia menginginkan terus dilakukannya pembenahan pengaturan perdagangan di wilayah perbatasan seperti pengaturan Beacukai, pengaturan keimingrasian dan karantina tumbuhan dan hewan dan terutama pengaturan traksi mata uang baik mata uang Kina maupun Rupiah, karena dari sektor ini disinyalir Indonesia adanya pengaturan tersebut diharapkan dapat berdampak pada kesejahteraan dan

22

keteraturan kehidupan sosial bagi masyarakat perbatasan baik masyarakat Indonesia maupun masyarakat Papua Nugini.

Pihak Agriculture and Lovestock (DAL) Papua Nugini sangat menyoroti perihal perdagangan Vanila yang banyak dilakukan di perbatasan, dimana baik pemerintah Indonesia maupun Pemerintah Papua Nugini sama sama mendapat kerugian penerimaan negara terutama dari sektor pajak dan bea cukai. Perdagangan Vanila di perbatasan saat ini masih banyak yang dilakukan dengan Modus perdagangan informal, artinya masih banyak transaksi perdagangan yang tidak beraturan dan melibatakan masyarakat kedua negara yang tidak mengikuti ketentuan yang berlaku saat ini. Pemerintah Papua Nugini sangat menyesalkan juga terkait harga komoditas vanila di perbatasan yang harganya jauh dari harga yang diharapkan oleh pemerintah Papua Nugini.

Selain itu, Pihak Agriculture and Lovestock (DAL) Papua Nugini sangat intensif membicarakan perihal transaksi perdagangan untuk kopi, kakau, rempah rempah, kentang, dan sayur segar, dimana tiga komiditas ini menjadi komoditas unggulan bagi Papua Nugini.

Pemerintah Papua Nugini saat ini mulai merubah arah kebijakan nasional terkait peningkatan kesejahteraan masyarakat. Papua Nugini yang dianugerahi oleh Tuhan dengan sumber daya alam yang melimpah dan banyaknya kandungan Gas dan Mineral menjadikan Papua Nugini termasuk negara yang banyak melakukan eksplorasi alam. Menggandeng negara tetangga seperti Australia, Papua Nugini menjadikan sumber daya mineral sebagai penopang utama penerimaan negara. Namun dengan makin majunya teknologi dan kurangnya menjaga ekosistem dan keberlanjutan ekonomi, hasil dari eksplorasi tidak mencukupi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pemerintah Papua Nugini saat ini mulai mencanangkan gerakan untuk masyarakat mulai kembali untuk mengolah pertanian dan perkebunan, karena Papua Nugini melihat petanian dan perkebunan di Indonesia sangat menjanjikan dan mampu menjadi pendorong roda perekonomian negara. Pemerintah Papua Nugini mengakui bahwa Pertanian dan Perkebunan adalah bersifat padat karya dan mampu menyerap tingkat pekerja yang lebih banyak dan berdampak langsung terhadap ekonomi masyarakat.

Pemerintah Papua Nugini melalui Secretary Department of Agriculture and Lovestock (DAL) Papua Nugini Dr. Vele juga menyoroti peluang kerjasama dibidang peternakan. Papua Nugini saat ini sangat membutuhkan peningkatan teknologi dan pendidikan bagi peternak lokal. Besar harapan pemerintah Papua Nugini untuk dapat mengirimkan delegasi untuk belajar melihat langsung pengolahan peternakan di Indonesia baik dari pengolahan pakan, jenis rumput dan pengelolaan limbah. Permasalahan saat ini yang di dapat oleh Department

23

of Agriculture and Lovestock (DAL) Papua Nugini disampaikan oleh Dr. Vele adalah tidak adanya respon dari pemerintah melalui surat yang dikirimkan.

Kedua. Pelaksanaan kunjungan kerja Inividu Luar Negeri ke Negara Papua Nugini ini melakukan pertemuan dengan National Fishing Authority dengan dipimpin oleh Managing Directir Of National Fishing Of Papua Nugini Mr. John Edward Kasu yang didampingi oleh Mr. Bolton Towok yang menjabat Industry Development Coordinator.

Pertemuan dengan Managing Director Of National Fishing Authority Of Papua Nugini dan timnya sangat hangat, didahului dengan cerita personal Mr. John Edward Kasu yang sangat mengagumi Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia Mrs. Susi Pujiastuti, dimana Ibu Susi dianggap sangat tegas dan mampu memberikan dampak secara tidak langsung terhadap perkembangan perikanan dan kelautan Papua Nugini dengan kebijakannya yang sangat berpihak kepada nelayan kecil dan nelayan lokal.

Kebijakan pemerintah Indonesia yang melarang cantrang dan membatasi alat tangkap yang digunakan oleh nelayan sangat bagus, kebijakan ini memberikan dampak terhadap ketersediaan ikan dan memberi waktu untuk ikan berkembang biak dan menjadikan stabilitas hasil tangkapan. Pemerintah Papua Nugini merasakan dampak itu, dimana nelayan lokal merasakan adanya pertambahan ikan dan adanya migrasi ikan yang stabil antara ikan di laut Indonesia dan Ikan di Laut Papua Nugini.

Pertemuan dengan National Fishing Authority Of Papua Nugini ini juga menyinggung adanya peluang kerjasama pengembangan produk pengolahan ikan dan storage penyimpanan ikan. Delegasi Indonesia saat ini juga kekurangan pengolahan dan pengemasan ikan, Indonesia sangat membutuhkan investor dalam hal pengolahan ikan dan penyimpanan ikan. Pemerintah Papua Nugini juga menyinggung adanya kerjasama dengan investor Indonesia bernama Eka Seafood di daerah Vanimo yang saat ini masih terus diperbaharui dan diproses sebagaimana mestinya.

Delegasi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia juga berharap kerjasama antara National Fishing Authority Of Papua Nugini dan Kementerian dan Kelautan Republik Indonesia dan dapat terus ditingkatkan dalam rangaka mengingkatkan pendapatan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat kedua negara terutamanya terkait dengan pemberantasan IUUF (Illegal, Unported and Unreguated Fishing) dan pengelolaan sumber daya laut di daerah perbatasan.

Ketiga. Pelaksanaan kunjungan kerja Inividu Luar Negeri ke Negara Papua Nugini ini juga melakukan diskusi dengan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia di Papua Nugini yang terletak di Kiroki Street, Sir John Guise Drive Sec 410 Lot 1-2 Gordons 5 PO Box 7165 Boroko NCD Port Moresby

24

Dengan Dubes LBBP Bpk. Ronald J. P. Manik dan didampingi oleh Bpk. Tangkuman sebagai atase perwakilan Politik di Kedutaan Besar Republik Indonesia. Kedutaan Besar Republik Indonesia ini mencakup wilayah perwakilan di Negara Papua Nugini dan Negara Solomon Island.

Diskusi yang dilakukan ini membicarakan peluang investasi dan sistem pengelolaan pertanian dan perikanan. Pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia memaparkan bahwa satat ini Papua Nugini sedang mempunyai hajat besar yakni pelaksanaan APEC 2018 dimana membutuhkan banyak sekali bantuan dan keseriusan Indonesia. Harapan besar diletakan kepada pemerintah Indonesia.

Papua Nugini saat sangat membuka besar kran investasi dibidang pertanian dan perikanan. Kedutaan Besar Republik Indonesia kerap kali mendapat ajakan untuk promosi potensi kerjasama dengan investor Indonesia. Namun hal ini belum sepenuhnya sesuai harapan mereka, karena iklim dan jaminan kebijakan pemerintah yang belum sepenuhnya meyakinkan bagi investor Indonesia. Banyak investor Indonesia yang masih ragu butuh penyesuaian dengan iklim di Papua Nugini. Melalui adanya delegasi dari Dewan Perwakilan Rakyat ini diharapkan mampu meningkatkan investasi dalam rangka menjalankan hubungan bilateral antara Indonesia dan Papua Nugini.

C. PENUTUPDemikian laporan kegiatan Kunjungan Kerja Individu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia ke Papua Nugini ini saya sampaikan sebagai bagian dari kewajiban membuat laporan atas apa yang dilakukan. Hasil kunjungan ini akan dilaporkan kepada Pimpinan Badan Kerjasama Antar Parlemen, dengan bahan masukan dalam rangka penguatan hubungan bilateral Indonesia-Papua Nugini.

Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada National Fishing Authority (NFA) Of Papua Nugini, Department of Agriculture and Lovestock (DAL) of Papua Nugini, KBRI di Port Moresby Papua Nugini atas ramah tamah dan sambutannya selama saya melakukan aktivitas silahturahmi dan kunjungan. Semoga Tuhan senantiasa memberikan kesehatan bagi kita semua. Amin.

25

3. Kunjungan Teuku Taufiqulhadi, MSi. Ke Republik Arab Suriah tanggal 9-15 Maret 2018

I. LATAR BELAKANG DPR RI memiliki tugas dan fungsi membentuk serta merancang undang-undang sebagaimana diatur dalam pasal 20 ayat (1) Undang – Undang Dasar Republik Indonesia 1945 yang menjelaskan bahwa institusi DPR memiliki wewenang untuk membentuk Undang-Undang. Selanjutnya fungsi dan tugas lain dari DPR yaitu fungsi anggaran dan fungsi pengawasan. Fungsi legislasi mengatur mengenai pembentukan dan pembaharuan perundang-undangan di Negara Indonesia, mulai dari Komisi I hingga Komisi XI. Namun, perlu dilihat bahwa DPR juga meiliki fungsi yang tidak kalah penting, yaitu fungsi diplomasi. Fungsi ini diadopsi dari konvensi International Parliamentary Union (IPU) dan memiliki fungsi agar anggota DPR tidak serta merta pergi ke luar negeri tanpa adanya tujuan.

Melalui fungsi anggota DPR tersebut, anggota DPR RI dapat menyerap hal-hal yang dianggap penting dan dapat memajukan Indonesia, terutama di bidang hukum. Hal yang focus ingin dibahas dan menjadi daya tarik dilakukannya kunjungan kerja ini yaitu melakukan studi banding terkait kebijakan hukum dan keamanan di Negara Suriah Republik Arab Suriah yang sedang dilanda konflik peperangan.

II. MAKSUD DAN TUJUANTujuan kegiatan Kunjungan Kerja Luar Negeri Individu ke Republik Arab Suriah ini adalah:a. Meningkatkan kerja sama yang lebih formal antara DPR dan

stakeholder di Republik Arab Suriah.b. Mencari contoh, belajar dari pengalaman atau melakukan studi

banding terhadap kebijakan dan kondisi keamanan dan penegakan system hukum nasional selama konflik terjadi

c. Membuka akses kemungkinan untuk bekerjasama dengan Pemerintah Republik Arab Suriah maupun pihak swasta di Republik Arab Suriah.

d. Bertukar pandangan lebih dalam guna memperkuat kerjasama terutama dalam ekonomi dan investasi terkait pemasukan Negara.

III. NEGARA YANG DITUJU & TEMPAT KUNJUNGANSebagai salah satu Negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Republik Indonesia, Republik Arab Suriah merupakan negara penting dalam politik luar negeri Indonesia di kawasan Timur Tengah. Dalam 7 tahun terakhir atau sejak Tahun 2011 konflik Suriah terjadi, Indonesia menjadi salah satu negara yang tetap membuka kedutaan besarnya di ibu kota negara Suriah yakni Damaskus. Sikap ini menegaskan bahwa Indonesia senantiasa menjalin hubungan baik dengan Suriah. Dengan memperhatikan kepentingan nasional Indonesia di negara Suriah, maka kunjungan kerja ini dilaksakan di beberapa tempat dan lokasi di negara

26

tersebut dengan mempertimbangkan aspek korelasi kami sebagai anggota DPR RI Komisi III bidang Hukum dan Ham, yakni sebagai berikut:1. Kedutaan Besar Republik Indonesia di Damaskus2. Kantor Parlemen Republik Arab Suriah 3. Kantor Kementerian Urusan Waqaf Republik Arab Suriah 4. Kantor Kementerian Luar Negeri Republik Arab Suriah 5. Kampus Universitas Damaskus 6. Masjid Umawi Damaskus.7. Tempat penampungan pengungsi Ibnu Jubeir, dan 8. Sekolah Abna Syuhada, tempat anak-anak pahlawan perang Suriah

bersekolah.

IV. WAKTU KUNJUNGANKunjungan kerja luar negeri individu ke Republik Arab Suriah akan dilaksanakan pada tanggal 9- 15 Maret 2018.

V. AGENDA KEGIATAN SELAMA KUNJUNGANAdapun tempat kunjungan di Republik Arab Suriah :1. Kedutaan Besar Republik Indonesia di Damaskus2. Kantor Parlemen Republik Arab Suriah 3. Kantor Kementerian Urusan Waqaf Republik Arab Suriah 4. Kantor Kementerian Luar Negeri Republik Arab Suriah 5. Kampus Universitas Damaskus 6. Masjid Umawi Damaskus.7. Tempat penampungan pengungsi Ibnu Jubeir, dan 8. Sekolah Abna Syuhada, tempat anak-anak pahlawan perang Suriah

bersekolah.

VI. KEGIATAN & PEMBAHASAN SELAMA DI REPUBLIK ARAB SURIAH

A. Kunjungan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI)Kedatangan kunjungan ke Republik Arab Suriah di mulai pada tanggal 9 Maret 2018 yang di Rafiq Hariri Beirut Lebanon pada pagi waktu setempat. Penerbangan dilakukan dari Jakarta dengan tujuan Beirut Lebanon dengan alasan bahwa tidak ada penerbangan penumpang komersial dengan tujuan Damaskus Suriah. Sesampainya di Beirut, kami disambut oleh para staf konsuler KBRI Beirut. Kami mendapatkan jamuan makan siang bersama Duta Besar Indonesia untuk Lebanon Bapak Achmad Chozin Chumaidy beserta staf dan kelurga besar pemuda, pelajar dan masyarakat Indonesia di perantauan Lebanon setelah sebelumya melaksanakan sholat jumat bersama di Masjid Agung Negara di Beirut. Setelah jamuan makan siang, kami diantar oleh rombongan staf KBRI Damaskus melalui jalur darat ke Suriah dengan mobil KBRI. Sesampainya di Damaskus, kami disambut oleh anggota Parlemen Suriah yang tergabung dalam Indonesian Syrian Friendship Association. Kemudian pada malam hari kami makan malam bersama pada pejabat KBRI di sebuah Mall di Damaskus. Keesokan harinya atau

27

tanggal 10 Maret 2018 kami menghadiri acara Silaturahmi dengan keluarga besar masyarakat dan pelajar Indonesia di KBRI. Kami tidak bisa bertemu dengan duta besar karena Dubes RI sedang bertugas di Indonesia menjadi pembicara pada pertemuan alumni Suriah di Medan Indonesia. Plt Dubes Indonesia saat itu adalah Ibu Makhya Suminar. Adapun diskusi dan penjelasan dari Ibu Makhya Suminar terkait perkembangan di Republik Arab Suriah saat ini :

1. KBRI selalu mengutamakan kepentingan nasional Indonesia dalam menjalankan tugasnya di Republik Arab Suriah saat ini. Terkait dengan situasi perang, maka keamanan dan keselamatan semua warga negara Indonesia yang berada di Suriah menjadi prioritas utama.

2. Pemerintah Indonesia dalam hal ini KBRI menegaskan tidak ikut campur dalam konflik dan perang.

3. Indonesia terus mendorong jalan damai dalam upaya penyelesaian konflik dan peperangan.

4. KBRI selalu berusaha memastikan hubungan dan kerjasama antara pemerintah atau pihak swasta Indonesia tetap terjalin baik dengan pihak pemerintah dan atau pihak swasta Suriah.

5. Pihak KBRI mengapresiasi DPR RI yang peduli dan memberikan perhatian kepada para warga negara Indonesia di Suriah dan tetap menjalankan kunjungan kerja individu sebagai bagian dari diplomasi parlemen sekalipun negara Suriah sedang dalam konflik atau perang berkecamuk.

a. Kunjungan ke Kantor Parlemen Republik Arab Suriah. Dalam kesempatan ini, kami langsung disambut oleh dan melakukan pembicaraan dengan Ketua dan Anggota Indonesian Syrian Friendship Association Parlemen Suriah Ibu Fatma Khamis dan beberapa anggota parlemen suriah lainnya. Adapun pertemuan tersebut menghasilkan beberapa poin kesimpulan:1. Parlemen Suriah menyampaikan terima kasih kepada Anggota

DPR RI Bapak Teuku Taufiqulhadi atas kunjungannya ke negara tersebut meskipun sedang dalam keadaan perang,

2. Parlemen Suriah menceritakan tentang kondisi social, politik hukum, keamanan dan situasi terkini dari negara Suriah.

3. Anggota DPR RI Bapak Teuku Taufiqulhadi menyampaikan salam dari masyarakat Indonesia sambil menyebutkan bahwa kunjungan dirinya adalah sebuah pesan persabahatan antara Indonesia dan Suriah.

4. Parlemen Suriah mengajak dan mengundang pemerintah dan masyarakat Indonesia agar ikut berpartisipasi dalam program pembangunan kembali Suriah “Rebuild and Reconstruct Syria”.

28

b. Kunjungan ke Kantor Kementerian Urusan Waqaf Republik Arab Suriah.

Dalam kesempatan ini, kami langsung disambut oleh dan melakukan pembicaraan dengan Menteri Urusan Waqaf Suriah, Dr. Muhammad Abdul Sattar Al Sayyid. Adapun pertemuan tersebut menghasilkan beberapa poin kesimpulan:1. Menteri Urusan Waqaf Suriah, Dr. Muhammad Abdul Sattar Al

Sayyid menyampaikan terima kasih kepada Anggota DPR RI Bapak Teuku Taufiqulhadi atas kunjungannya ke negara tersebut meskipun sedang dalam keadaan perang,

2. Menteri Urusan Waqaf Suriah, Dr. Muhammad Abdul Sattar Al Sayyid menceritakan tentang kondisi social, politik hukum, keamanan dan situasi terkini dari negara Suriah, terutama yang berkaitan dengan tugas dan kewenangannnya sebagai menteri urusan waqaf.

3. Kementerian ini memberikan kesempatan yang terbuka bagi warga negara Suriah yang terlibat dalam pemberontakan melawan Pemerintah Suriah agar kembali ke tanah airnya dan kembali menjadi warga negara Suriah yang utuh mencintai negaranya.


5. Menteri Urusan Waqaf Suriah, Dr. Muhammad Abdul Sattar Al Sayyid mengajak dan mengundang pemerintah dan masyarakat Indonesia agar ikut berpartisipasi dalam program pembangunan kembali Suriah “Rebuild and Reconstruct Syria”.

c. Kunjungan ke Kantor Kementerian Luar Negeri Suriah. Dalam kesempatan ini, kami langsung disambut oleh dan melakukan pembicaraan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Suriah, Dr. Faisal Mikdad. Adapun pertemuan tersebut menghasilkan beberapa poin kesimpulan:1. Wakil Menteri Luar Negeri Suriah, Dr. Faisal Mikdad

menyampaikan terima kasih kepada Anggota DPR RI Bapak

29

Teuku Taufiqulhadi atas kunjungannya ke negara tersebut meskipun sedang dalam keadaan perang,

2. Wakil Menteri Luar Negeri Suriah, Dr. Faisal Mikdad menceritakan tentang kondisi social, politik hukum, keamanan dan situasi terkini dari negara Suriah, terutama yang berkaitan dengan tugas dan kewenangannnya sebagai wakil menteri luar negeri.


4. Wakil Menteri Luar Negeri Suriah, Dr. Faisal Mikdad mengajak dan mengundang pemerintah dan masyarakat Indonesia agar ikut berpartisipasi dalam program pembangunan kembali Suriah “Rebuild and Reconstruct Syria”.

d. Kunjungan kedua kali ke Gedung Parlemen Suriah. Dalam kesempatan ini, kami langsung disambut oleh dan melakukan pembicaraan dengan Ketua Parlemen Suriah, Hammouda Youssef Sabbagh.Adapun pertemuan tersebut menghasilkan beberapa poin kesimpulan:1. Ketua Parlemen Suriah, Hammouda Youssef Sabbagh

menyampaikan terima kasih kepada Anggota DPR RI Bapak Teuku Taufiqulhadi atas kunjungannya ke negara tersebut meskipun sedang dalam keadaan perang,

2. Ketua Parlemen Suriah, Hammouda Youssef Sabbagh menceritakan tentang kondisi social, politik hukum, keamanan dan situasi terkini dari negara Suriah.

3. Atas nama masyarakat Suriah, Ketua Parlemen Suriah, Hammouda Youssef Sabbagh mengapresiasi Pemerintah Republik Indonesia yang tetap membuka Kedutaan besarnya di Damaskus selama konflik atau perang terjadi.


5. Ketua Parlemen Suriah, Hammouda Youssef Sabbagh mengajak dan mengundang pemerintah dan masyarakat Indonesia agar ikut berpartisipasi dalam program pembangunan kembali Suriah “Rebuild and Reconstruct Syria”.

30

e. Kunjungan ke kampus Universitas Damaskus. Dalam kesempatan ini, kami langsung disambut oleh dan melakukan pembicaraan dengan Rektor Universitas Damaskus, Prof. Dr. Mohammed Maher Kawakibi.

Adapun pertemuan tersebut menghasilkan beberapa poin kesimpulan:

1. Rektor Universitas Damaskus, Prof. Dr. Mohammed Maher Kawakibi menyampaikan terima kasih kepada Anggota DPR RI Bapak Teuku Taufiqulhadi atas kunjungannya ke negara tersebut meskipun sedang dalam keadaan perang,

2. Rektor Universitas Damaskus, Prof. Dr. Mohammed Maher Kawakibi menceritakan tentang kondisi pendidikan terkini dari negara Suriah.

3. Rektor Universitas Damaskus, Prof. Dr. Mohammed Maher Kawakibi mengapresiasi pelajar dari Indonesia yang sangat tangguh dan tetap bersabar dalam menuntut ilmu di negara Suriah selama perang terjadi.


5. Rektor Universitas Damaskus, Prof. Dr. Mohammed Maher Kawakibi mengajak dan mengundang pemerintah dan masyarakat Indonesia agar meningkatkan hubungan dan kerjasama pendidikan diantara kedua negara, serta ikut berpartisipasi dalam program pembangunan kembali Suriah “Rebuild and Reconstruct Syria”.

f. Kunjungan ke di Opera House Damaskus.

Dalam kesempatan ini kami bisa menyaksikan berlangsungnya Pameran karikatur The 14th International Cartoon Exhibition SYRIA 2018 di Opera House Damaskus yang salah satunya menampilkan karya kartunis Indonesia, Jitet Kustana.

31

g. Kunjungan ke Masjid Umawi Damaskus. Dalam kesempatan ini, kami langsung disambut oleh dan melakukan pembicaraan dengan Direktur Masjid Umawi Damaskus. Adapun kesimpulan dari pertemuan tersebut adalah:1. Direktur masjid Umawi menyampaikan terima kasih kepada

Anggota DPR RI Bapak Teuku Taufiqulhadi atas kunjungannya ke negara tersebut.

2. Direktur masjid Umawi menyampaikan situasi dan kondisi keamanan tempat ibadah selama konflik.


h. Kunjungan ke Tempat penampungan pengungsi Ibnu Jubeir (Ibn Jubeir Refugee Shelter).

Dalam kesempatan ini kami menyaksikan kondisi dan situasi terkini dari para pengungsi di penampungan pengungsi Ibnu Jubeir tersebut.

i. Kunjungan ke Sekolah Abna Syuhada. Dalam kesempatan ini kami mendapatkan kesempatan untuk bertemu dan berdialog santai dengan anak-anak pahlawan perang yang ditanggung Negara Suriah di Sekolah Abna Syuhada.

VII. KESIMPULANAdapun hal-hal yang dapat kita simpulkan dalam kunjungan kerja individu ke Republik Arab Suriah adalah:1. Pemerintah dan Parlemen Suriah menyambut hangat kunjungan

anggota parlemen Indonesia setelah sekian lama vakum semenjak perang Suriah. Di tengah eskalasi krisis Ghouta, pengawalan ketat diberikan.

2. Kunjungan ini diharapkan mendatangkan banyak manfaat bagi rakyat kedua negara.

3. Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya untuk tetap menjalin hubungan diplomatic dengan Republik Arab Suriah. Hal ini dibuktikan dengan tetap dibukanya Kedutaan Besar Indonesia di Damaskus meskipun negara Suriah sedang dalam keadaan perang.

4. Pemerintah Indonesia menegaskan sikap dan posisinya untuk tidak terlibat dalam konflik Suriah.

5. Pemerintah Indonesia mendorong penyelesaian konflik Suriah dengan jalan damai.

6. Pemerintah Indonesia selalu mengutamakan kepentingan nasional Indonesia dalam menjalankan tugasnya di Republik Arab Suriah saat ini. Terkait dengan situasi perang, maka keamanan dan keselamatan semua warga negara Indonesia yang berada di Suriah menjadi prioritas utama.

32

7. Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Suriah harus terus ditingkatkan, salah satunya dengan membuka peluang bagi perusahaan dan masyarakat Indonesia untuk berkontribusi dalam program pembangunan kembali Suriah “Rebuild and Reconstruct Syria” pasca Perang.

VIII. PENUTUPDemikian laporan pertangungjawaban yang kami laksanakan selama Kunjungan Kerja Luar Negeri Individu di Republik Arab Suriah dalam rangka memperkuat diplomasi khususnya ekonomi dan hukum antara Indonesia-Republik Arab Suriah. Semoga kerjasama antar dua Negara ini kedepan menjadi lebih baik lagi, dan semakin banyak sektor-sektor ekonomi dan sosial yang dapat dikembangkan demi peningkatan ekonomi kedua Negara. Atas perhatian dan bantuan dari semua pihak kami ucapakan Terima Kasih.

33

4. Kunjungan delegasi dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera ke Swiss pada tanggal 10 s.d. 16 Maret 2018

Dalam konteks diplomasi internasional, baik DPR RI secara kelembagaan maupun secara perorangan dan fraksi memiliki peran untuk turut serta mempromosikan Indonesia, menjalin persahabatan dengan negara-negara di dunia, serta mendorong peningkatan kerjasama antara Indonesia dengan negara-negara sahabat, baik secara bilateral, regional maupun multilateral. Fraksi PKS DPR RI dalam rangka upaya diplomasi internasional tersebut telah melakukan kunjungan kerja ke negara Swiss pada tanggal 10 – 16 Maret 2018 dengan delegasi, antara lain : 1. M. Nasir Djamil (A-84)2. Tamsil Lirung (A-121)3. Sutriyono (A-109), dan4. Yudi Kotouky (A-123)

Hasil pertemuan antara lain:

a. Kedutaan Besar RI di Bern, Swiss.• Dalam kunjungan Delegasi F-PKS DPR RI diperoleh informasi bahwa

hubungan diplomatik Republik Indonesia dan Swiss sangat baik dan dinamis serta terus mengalami peningkatan dalam berbagai bidang kerjsama.

• Swiss merupakan salah satu negara yang mengakui dan memberikan perhatian khusus terhadap perkembangan dan kemajuan yang dicapai oleh Indonesia. Hal ini tercermin dengan ditetapkannya Indonesia menjadi salah satu dari tujuh Priority Countries (Vietnam, Mesir, Ghana, Afrika Selatan, Columbia dan Peru) mitra strategis Swiss dalam pengembangan kerjsama ekonomi, perdagangan, investasi dan pembangunan.

• Antara Indonesia dan Swiss telah terjalin hubungan kerjasama di Bidang sosial budaya yang berjalan cukup baik meskipun antara kedua negara belum terdapat persetjuan bilateral di bidang ini. Setiap tahun, Pemerintah Swiss memberikan kesempatan bagi para mahasiswa yang berprestasi dari berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia untuk mengikuti program beasiswa tingkat paska sarjana (S2) di Swiss.

34

b. Pertemuan dengan Imam Besar Masjid Islamic Center Bern

• Aktivitas Islamic Center itu sangat sederhana, hanya unuk tempat shalat berjamaah dan menerbitkan majalah Islam berbahasa Arab dan Prancis. Akan tetapi, semua kegiatan itu tidak berjalan lama, pada akhirnya Islamic Center ini ditutup.

• Masjid-masjid di Swiss dibangun oleh organisasi-organisasi Islam disana dan kebanyakan di sokong penuh oleh Negara-negara asal mereka seperti, warga muslim Turki di Swiss.

Keterangan: (Foto 1) Penyerahan Cenderamata dari Delegasi oleh Ketua Majelis Syuro PKS, Dr. Salim Segaf Jufri kepada Duta Besar Ad-Interim, Timbul Situmorang di Kedutaan Besar RI di Bern Swiss. (Foto 2) Rombongan Delegasi Berfoto Bersama di Depan Kantor Kedutaan Besar RI di Bern Swiss.

35

c. Pertemuan dengan The House Of Religion Switzerland

• The Hoese of Religion Switzerland merupakan Lembaga antar agama di Kota Bern Ibu Kota Swiss yang menampung tempat ibadah untuk delapan agama dalam satu gesung.

• Di House of Religion komunitas dari masing-masing agama melakukan ibadah di Gedung kaca dengan ribuan pengunjung. Hampir tidak pernah terjadi konflik antar komunitas yang berbeda keyakinan ber-agama karena tingkat toleransi masyarakat disini sangat tinggi dan juga menjunjung Hak Asasi Manusia (HAM)

• House of Religion juga digunakan oleh komunitas budaya dan agama di kota Bern yang sebelumnya tidak memiliki ruangan yanga disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Mereka memilki agama Islam, Kristen, Alevi, Budha, dan Hindu.

• The Hoese of Religion akan memberikan pusat keunggulan untuk layanan dialog. Setiap orang yang erlibat dalam proyek ini mengetahui hak dari masing-masing individu, gagasan toleransi dan saling menghormati.

Keterangan: (Foto 1) Ketua Fraksi PKS DPRI RI, Dr Jazuli Juwaini menyampaikan sambutan di depan Kordinator House of Religion, Davit Lowetweiler. (Foto 2) Anggota DPRI RI, Nasir Djamil bertanya kepada Lowetweiler mengenai peran dan fungsi House of Reigion. (Foto 3) Biro Pendidikan House of Religion, Zaenab menjelaskan kepada rombongan Delegasi F-PKS DPRI-RI mengenai ruangan dan fungsinya dalam House of Religion di Bern Swiss.

36

d. Pertemuan dengan Pengurus Indonesische Islamiche Kultur Verein (IIKV) Switzerland

• IIKV adalah organisasi yang berdiri sejal tahun 2014 masih sementara proses pengurusan untuk mendapatkan legitimasi organisasi oleh Pemerintah Swiss.

• Kondisi muslim secara factual di Bern dan Swiss secara keseluruhan yang setiap tahun mengalami peningkatan baik secara kuantitas dan kualitas, agenda rutin yang sering dikalukan ileh IIKV, seperti : pengajian rutin sekali sebulan dan perayaan hari-hari besar Islam bersama KBRI Indonesia.

e. Pertemuan dengan Duta Besar Perwakilan Tinggi Republik Indonesia (PTRI) dan Wakil Tetap untuk PP di Jenewa

• Membahas mengenai dua misi yaitu soal peran dan tanggungjawab UNHCR selaku badan PBB yang bertanggungjawab masalah pengungsi, dan kemungkinan Indonesia melakukan ratifikasi terhadap Konvemsi Pengungsi 1951.

• Juga membahas perkembangan dunia internasional khususnya berkaitan dengan banyaknya badan PP yang ada di Jenewa Swiss.

37

f. Pertemuan dengan United Nations High Commissioner for Refugess (UNHCR)

• UNHCR memiliki komitment yang kuat untuk secara bersama memberikan solusi atas persoalan khususnya mengenai pengungsi.

• Ada kesepakatan awal mengenai rencana sosialisasi kegaitan UNHCR bekerjasama dengan F-PKS DPR RI sehingga akan dapat lebih memasifkan upaya dan peran yang dapat dilakukan oleh masyarakat dalam rangka menyelesaikan persoalan konflik dan lebih khusus akibat ditimkbulkannya yaitu gelombang pengungsi.

Keterangan: Mr. Volker selaku Pimpinan Tinggi UNHCR menyambut Delegasi Anggota DPR F-PKS di kantor UNHCR Jenewa

38

5. Kunjungan Delegasi DPR RI a.n Bapak Prof. DR. Bachtiar Aly, M.A ke Ekuador pada tanggal 11 Maret s/d 17 Maret 2018

A. DASAR PELAKSANAANPeraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Nomor 1 Tahun 2014 setelah direvisi dan ditetapkan pada Rapat Paripurna DPR RI tanggal 20 Juni 2016 menegaskan untuk meningkatkan peran dan kinerja lembaga perwakilan rakyat, setiap anggota DPR harus melaksanakan kegiatan dan aktifitas penunjang yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. salah satunya dengan melakukan kunjungan kerja baik ke daerah pemilihan maupun kunjungan kerja keluar negeri.

Kunjungan Kerja Individu Luar Negeri adalah merupakan suatu langkah diplomasi yang dapat dilakukan termasuk oleh anggota DPR RI. Tugas diplomasi yang selama ini hanya dilaksanakan oleh Pemerintah melalui para diplomat di Kementerian Luar Negeri tentunya akan semakin mudah dan produktif, oleh karena itu hasilnya dapat dirasakan dan di laksanakan sesuai dengan tuntutan rakyat. Hal ini tentunya akan dapat langsung dirasakan oleh rakyat yaitu dengan semakin membaiknya hubungan bilateral dan multilateral Indonesia dengan negara-negara sahabat dalam bentuk peningkatan investasi dan kerja sama di berbagai bidang.

Berdasarkan Surat Keputusan Pimpinan DPR RI Nomor : 2/PIMP/IV/2015-2016 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Kunjungan Kerja Luar Negeri Anggota DPR RI Dalam Rangka Pelaksanaan Peran Diplomasi. Surat Tugas Nomor : 20/D/ST-PD.LN/BKSAP-MINLUNA/2017, menugaskan kepada PROF. DR. BACHTIAR ALY, M.A. Nomor Anggota A- 001 untuk melakukan perjalanan dinas Kunjungan Kerja Individu Luar Negeri ke Quito, Ibukota Republik Ekuador.

B. MAKSUD DAN TUJUAN KUNJUNGAN KERJA INDIVIDUKunjungan Kerja Luar Negeri Individu ke negara Republik Ekuador ini adalah :a. Membangun jalinan kerjasama bilateral dua negara, yaitu Indonesia

dan Republik Ekuador, baik dalam kerjasama dibidang politik, ekonomi, pertanian dan perdagangan, sosial budaya dan pariwisata, perdagangan dan olah raga.

b. Menjalin komunikasi dengan stakeholder strategis yang terkait dengan kepentingan Indonesia. Masukan dan pandangan bagi perumusan kebijakan luar negeri Indonesia dalam kaitan hubungan diplomasi antara pemerintah Republik Indonesia dan pemerintah Republik Ekuador.

39

C. HUBUNGAN BILATERAL REPUBLIK INDONESIA DAN REPUBLIK EKUADOR 1. Politik

• Hubungan diplomatik antara Indonesia-Ekuador dibuka pada 29 April 1980. Sejak itu kedua negara telah menunjukkan komitmen untuk mengembangkan kerjasama bilateral. Sejak bulan Mei 1985 Ekuador dirangkap dari KBRI Caracas, sementara dan Indonesia dirangkap oleh Kedutaan Besar Ekuador Tokyo. Namun sejak bulan Agustus 2005 Perwakilan RI untuk Ekuador dirangkap dari KBRI Lima, Peru. Hubungan bilateral kedua negara sejak 5 tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan.

• Kedutan Besar Ecuador untuk Indonesia sebelumnya dirangkap di Tokyo, Pemerintah Ekuador sejak bulan November 2004 telah membuka Kedutaan Besarnya di Jakarta dan menunjuk YM. Alfonso Lopez-Araujo sebagai Duta Besar hingga Mei 2007. Yang kemudian digantikan oleh Dr. Rodrigo Yepes-Enriquez hingga 2009. Sebagai pengganti Duta Besar Rodrigo Yepes-Enriquez, Pemerintah Ekuador telah menunjuk YM. Eduardo Alberto Calderon sebagai Duta Besar LBBP Republik Ekuador.

• Pada tanggal 1 Juni 2011, secara resmi Kedutaan Besar Republik Indonesia dibuka di Ecuador. Pada hari kamis tanggal 15 Maret 2012 pukul 11.30 bertempat di Istana Presiden Ecuador (Palacio de Carondelet), Bapak Saut M.T. Gultom telah menyerahkan Surat-Surat Kepercayaan (Letters of Credence) sebagai Duta Besar LBBP-RI kepada Wakil Presiden Republik Ecuador, H.E. Mr. Lenin Moreno. Dengan telah diserahkannya Surat-surat Kepercayaan tersebut Bapak Saut M.T. Gultom secara resmi merupakan Duta Besar LBBP Republik Indonesia Pertama untuk Republik Ecuador.

• Hubungan baik antara Indonesia dan Ekuador juga diwujudkan dalam bentuk saling dukung dalam pencalonan keanggotaan pada badan-badan internasional seperti UN-ECOSOC dan International Law Commission (ILC).

• Kedua negara juga telah melakukan Forum Konsultasi Bilateral dan Sidang Komisi Bersama sebanyak 2 (dua) kali secara back to back pada tanggal 5-6 April 2010 di Quito, Ekuador dan tanggal 6 Oktober 2011 di Jakarta. Pada kedua pertemuan dimaksud, kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerjasama di bidang perdagangan, minyak dan energi terbarukan, telekomunikasi, kebudayaan, sosial, penanganan bencana alam, dan pendidikan.

2. Ekonomi

• Hingga saat ini hubungan ekonomi kedua negara masih dalam tingkat moderat dan didominasi oleh kegiatan ekspor-impor yang dilakukan melalui negara ketiga.

40

3. Beberapa Persetujuan antara kedua negara:• Persetujuan Kerjasama Ekonomi dan Teknik RI – Ekuador (Jakarta,

9 November 2005)• Exchange of Notes Pembentukan Komisi Bersama, di bawah Pers.

KSET (Jakarta, 14 Juli 2006)• MoU Kerjasama Pusdiklat dengan Lembaga Diplomatik Ekuador

(Jakarta, 14 Juli 2006)• MoU Pembentukan Mekanisme Konsultasi Bilateral (Jakarta, 14

Juli 2006)• MoU Kerjasama di bidang Energi dan Pertambangan (Jakarta, 14

Juli 2006)• MoU kerjasama di bidang Telekomunikasi (Jakarta, 14 Juli 2006)• Persetujuan Bebas Visa Pemegang Paspor Diplomatik dan Dinas

(Jakarta, 14 Juli 2006)• MoU kerjasama kebudayaan RI – Ekuador (Jakarta, 26

November 2007)• Exchange of Note Pemberian Bebas Visa bagi Pemegang paspor

Biasa (2008)• MoU Kerjasama Perdagangan dan Investasi (2012)

D. PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Pertemuan Dengan Duta Besar Republik Indonesia Untuk Republik Ekuador di Quito.

Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Selasa 13 Maret 2018, pukul 18.00, bertempat di Wisma Duta Embajada Dela Republika de Indonesia Republik Ekuador yang diterima dan dihadiri oleh Dubes Republik Indonesia untuk Republik Ekuador, Ibu Diennaryati Tjokrosuprihatono, Pejabat Diplomatik KBRI, dan pegawai KBRI. Hasil pertemuan makan malam tersebut dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Republik Ekuador adalah sebagai berikut :

Pandangan kedepan bahwa potensi kerja sama Indonesia- Republik Ekuador masih perlu ditingkatkan, baik dalam bidang ekonomi, pertanian, perdagangan dan investasi, seni budaya dan pariwisata yang tentunya dapat hal ini dapat diterapkan di Indonesia mengingat bahwa Indonesia adalah negara besar yang perlu perlakuan dan pengaturan khusus

2. Pertemuan dan kunjungan Dengan Direksi Grupo de Comercio, Republik Ekuador di Quito

Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Kamis Tanggal 15 Maret 2018 pukul 10.00 beralamat di El Tablon 11515 ay Av.Maldonado.Quito.Pichincha.Equador. Dari pembicaraan tersebut ada beberapa hal yaitu : Sistem komunikasi Pemerintah, belum mempunyai strategi sistem komunikasi untuk memberdayakan masyarakat. Seharusnya ada sistem komunikasi terpadu, sehingga dapatlah dibicarakan subsistem

41

media cetak dan siaran. Pemerintah harus membekali para wartawan agar berita-berita yang ditampilkan dapat menggambarkan situasi demokrasi yang faktual dan mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam membangun sistem politik negara yang lebih baik.

Media massa diharapkan juga dapat mendidik masyarakat agar lebih memahami ilmu politik praktis dan perkembangan situasi politik negara yang sebenarnya, dan media massa harus mampu menampilkan pemberitaan secara adil (fairness) dan faktual (factual/accurate) walaupun menganut azas kebebasan pers. Sistem dan dinamika media massa di suatu negara pun dapat dijadikan tolak ukur untuk menilai sistem demokrasi yang dianut oleh negara tersebut. Oleh karena itu pemerintah diharapkan dapat me-manage seluruh media massa sebagai alat untuk pembangunan politik, sesuai dengan harapan seluruh masyarakat. Jadi berita yang ditampilkan tidak selalu memojokkan pemerintahan yang berkuasa dan cenderung sekadar menjatuhkan, tetapi seharusnya menjadi sarana kritik yang konstruktif dan objektif bagi kelangsungan pembangunan yang demokratis.

42

Kunjungan ke GRUPO EL COMERCIO di El Tablon 11515 ay Av.Maldonado. Quito. Pichincha. Equador bersama Duta Besar Indonesia untuk Republik Ekuador Ibu Diennaryati Tjokrosuprohatomo di dampingi Direksi.

Dokumentasi Foto

45

6. Kunjungan delegasi DR. Rufinus Hotmaulana Hutauruk SH., MM., MH (F-PHanura/A-546) ke Ekuador pada tanggal 26 Maret s.d. 1 April 2018.

Kunjungan Kerja Perorangan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan hubungan antara Indonesia dengan Ekuador tidak hanya dilakukan di sektor perdagangan saja, juga bidang lainnya seperti pariwisata, investasi, dan perikanan. Ekuador merupakan negara pengekspor pisang nomor satu di dunia. Indonesia dapat bekerja sama di bidang ini, khususnya teknologi bagaimana memproduksi buah Pisang yang berkualitas tinggi dan tahan lama. Perlu diintensifkan pertemuan melalui diskusi dan seminar antara Indonesian-Ecuadorian untuk saling bertukar informasi di berbagai bidang untuk meningkatkan kerja sama ekonomi. Indonesia dan Ekuador sepakat untuk mendorong lebih lanjut kerja sama bidang perdagangan dan investasi, energi khususnya panas bumi, kebudayaan, pariwisata khususnya ecotourism, serta penanggulangan bencana.

Berdasarkan hasil kunjungan kerja Perorangan DPR RI ke Ecuador yang telah mendapatkan informasi system kepemiluan, kesiapan dan tantangan KBRI di Quito, Ecuador dalam hal menghadapi penyelenggaraan PEMILU serentak 2019 yang antara lain adalah : 1. Bahwa Ecuador adalah Negara Republik yang secara demokratis dalam

memilih presiden dan wakil presiden serta anggota parlemen.2. Bahwa penyelenggaraan pemilu di Ecuador diselenggarakan oleh

KPU Ecuador / Consejo National Electoral Ecuador (CNE) sebagai penyelenggaraan perhelatan pemilihan umum.

3. Bahwa dalam penyelenggaran Kampanye presiden dan wakil presiden di Ecuador di laksanakan secara tertib dan dilaksanakan satu minggu sebelum hari pemungutan suara.

4. Bahwa dalam penyelenggaraan Pemilu di Ecuador, alat praga kampanye seperti poster tidak diperkenaankan, dan hanya diizinkan adalah kampanye para figure melalui media Electronik.

5. Bahwa pemilih di Ecuador yang merupakan warga negaranya harus diwajibkan menyalurkan hak suara tanpa terkecuali, sehingga menghindari golput dalam perhalatan pemilu, dan untuk warga negara yang tidak menyalurkan hak suaranya dalam pemilu dikenai denda atau sanksi.

6. Bahwa KBRI Indonesia di Quito dalam persiapan Pemilu Serentak 2019 dalam hal ini sudah melaksanakan pemutahiran data-data WNI yang mempunyai hak suara/hak untuk memilih.

7. Bahwa KBRI Quito sudah melakukan pemilihan PPLN (Panitia Pemilihan Luar Negeri) dalam persiapan menjelang PEMILU 2019.

8. Bahwa kendala yang dialami dalam hal menyambut PEMILU Serentak 2019 di Quito dan sekitarnya adalah dalam hal demografi daerah di negara Ecuador yang dalam hal ini merupakan tempat tinggal WNI yang jauh serta medan yang berbukit-bukit didaerah pegunungan, jauh dari daerah perkotaan, sehingga menjadi kendala utama untuk melakukan pengambilan hak suara dalam PEMILU Serentak 2019.

46

9. Bahwa WNI di Ecuador hanya berjumlah sedikit diantaranya 52 orang yang sebagian besar adalah para pekerja di KBRI dan yang lainnya merupakan Misionaris (pastor).

Dokumentasi Foto

DOKUMENTASI KUNJUNGAN KERJA PERSORANGAN KE ECUADORPADA MASA MASA SIDANG IV TAHUN SIDANG 2017-2018

47

7. Kunjungan Dra. Popong Otje Djundjunan ke Uzbekistan tanggal 2 - 8 April 2018

I. PENDAHULUAN

A. Dasar Kunjungan1. Pasal 20A ayat (1) UUD Negara RI Tahun 29452. Pasal 69 ayat (2) UU No. 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua

Atas UU. 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRP.3. Pasal 219 ayat (1) sampai dengan (4) Peraturan DPR RI Nomor 3

Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan DPR RI Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib.

B. Ruang LinkupKunjungan kerja fungsi diplomasi bidang pariwisata ke Negara Republik Uzbekistan dimaksudkan untuk mendukung upaya Pemerintah dalam melaksanakan politik luat negeri melalui diplomasi parlemen dalam bidang pariwisata.

Anggota Komisi X DPR RI memberikan informasi dan penjelasan secara langsung kepada pihak-pihak pengambil kebijakan dan para pemangku kepentingan di Negara Republik Uzbekistan antara lain mengenai fungsi dan peran Komisi X DPR RI di bidang pariwisata, serta arah dan kebijakan kepariwisataan Indonesia.

Tujuan kunjungan kerja fungsi diplomasi bidang pariwisata ke Negara Republik Uzbekistan untuk menghasilkan kerangka kebijakan kepariwisataan di Indonesia dan memperoleh informasi yang terkait dengan:1. Peningkatan pemahaman dan kerjasama antar parlemen khususnya

di bidang pariwisata.2. Peningkatan kerjasama dan di bidang pariwisata baik antar

pemerintah maupun antar pemangku kepentingan pariwisata.3. Kebijakan, tata kelola, implementasi, dan politik anggaran pariwisata

di Negara Republik Uzbekistan utamanya terkait dengan tata kelola wisata ziarah, tata kelola wisata budaya, dan tata kelola wisata halal.

II. ISI LAPORAN A. Jadwal Kegiatan

Kunjungan kerja fungsi diplomasi bidang pariwisata Anggota Komisi X DPR RI dan Tenaga Ahli ke Negara Republik Uzbekistan dilaksanakan pada tanggal 2 sampai 9 April 2018 dengan melakukan serangkaian kegiatan sbb:

1. Melakukan pertemuan dengan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Uzbekistan merangkap Republik Kyrgystan, Bapak Anak Agung Gde Alit Santhika, beserta masyarakat dan diaspora Indonesia yang berada di Tashkent Uzbekistan.

48

2. Melakukan pertemuan dengan Dewan Legislatif Parlemen Uzbekistan yang diterima oleh Wakil Ketua Komisi Bidang Ilmu Pengetahuan, Pendidikan, Kebudayaan, dan Olahraga Mr. Abdugappor Kirgizbeav. Dalam pertemuan turut hadir Mr. Alisher Makmadmurodov (Bidang Iptek), Mrs. Eshmatova Feruza (Bidang Hubungan International), Mrs. Nuriya Aytjanova (Bidang Pariwisata), Mr. Nodirjon Mukhtorov (Bidang Pendidikan), Mr. Kabil Nasirov (Bidang Sosial Budaya), Mr. Odinakhon Jumoldinova (Bidang Olahraga), dan Mr. Rustam Karimov (Staf Komisi Bidang Iptek, Pendidikan, Kebudayaan, dan Olahraga Parlemen Uzbekistan).

3. Menghadiri pertemuan dengan Travel Agents Uzbekistan di Tashkent Uzbekistan.

4. Melakukan pertemuan dengan Komisi Negara Pengembangan Pariwisata Uzbekistan yang diterima oleh Deputi Komisi Negara Pengembangan Pariwisata Uzbekistan Mr. Shakhraukh Sharakhmetov.

5. Melakukan pertemuan dengan Senat Uzbekistan yang diterima oleh Ketua Komisi Kebijakan Luar Negeri Senat Uzbekistan H.E Mr. Alisher Kumanov. Dalam pertemuan turut hadir Oybek Kurbanov (Staf Komisi Kebijakan Luar Negeri Senat Uzbekistan), dan Yakubov Oybek (Sekretaris Ketua Komisi Kebijakan Luar Negeri Senat Uzbekistan).

6. Orientasi destinasi wisata ziarah makam Imam Bukhari di Samarkand Uzbekistan.

7. Orientasi destinasi wisata ziarah makam Baharuddin Naqshabandi di Bukhara Uzbekistan.

8. Orientasi destinasi wisata budaya dan destinasi wisata halal di Tashkent, Samarkand, dan Bukhara Uzbekistan.

B. Susunan TimTim kunjungan kerja fungsi diplomasi bidang pariwisata Komisi X DPR RI ke Negara Republik Uzbekistan terdiri dari:

No Nama Delegasi Jabatan/Fraksi

1 Dr. (HC) Popong Otje Djundjunan Anggota DPR RI/Komisi X

Tenaga Ahli yang mendampingi yaitu:

SEKRETARIAT KOMISI X DPRI RI

1 Dr. Asep Kemaluddin Nashir Tenaga Ahli

C. Gambaran Umum Negara Republik UzbekistanUzbekistan adalah sebuah dataran tua di Asia Tengah yang hidup dengan banyak legenda dan sastra. Negara ini punya eksotisme yang luar biasa. Identik dengan padang pasir tanpa batas disertai deretan karavan unta, menara-menara anggun, madrasah-madrasah, makam

49

berarsitektur orienta, lembar-lembar sutra cantik, sulaman emas kelas dunia hingga pemandangan budaya islam adab pertengahan yang menawan. Sejumlah bangunan tua hingga kini masih kokoh berdiri menjadi saksi kejayaan Islam di masa lalu. Samarkand, Kota di Uzbekistan memiliki sederet monumen bersejarah. Dan Kubah Pirus Samarkand merupakan simbol arsitektur kota itu yang paling luar biasa.

Uzbekistan tercatat memiliki sekitar 164 tempat suci bernilai penting dalam khazanah Islam. Ada banyak kota kuno yang dulu berpengaruh dalam peradapan Islam, seperti Bukhara, Samarkand, dan Khiva. Madrasah dan pusat-pusat keagamaan tumbuh menyemai ilumu dan pengetahuan bagi dunia. Sejumlah toko termashur “lahir” di Uzbekistan, seperti Imam Bukhari, Imam Biruni, Imam Maturidi, Al Khawarizmi, dan Ibn Sina (Avicenna).

DI Uzbekistan setidaknya ada lebih dari 1.000 monumen bersejarah Islam, yang mana 200 di antaranya dilindungi UNESCO. Keberadaan monumen bercirikan Islam, bukan hanya milik Uzbekistan tapi juga seluruh umat Islam sedunia.

D. Pertemuan dengan Dewan Legislatif UzbekistanPada kesempatan ini anggota Komisi X DPR RI membidangi Pendidikan, Kebuayaan, Pendidikan Tinggi, Pariwisata, Pemuda, Olahraga, Perpustakaan, dan Ekonomi Kreatif. DPR RI mempunyai tiga fungsi yaitu legislatif, anggaran dan pengawasan. Fungsi legislatif dan anggaran dilaksanakan dengan melakukan pembahasan bersama dengan Pemerintah. Sementara untuk fungsi pengawasan dilakukan terhadap implementasi kebijakan Pemerintah. Salah satunya adalah implementasi kebijakan kepariwisataan, dan menyaksikan langsung best practice di negara lain. Tujuannya adalah menggali informasi bagaimana Uzbekistan mengelola pariwisata dalam rangka lebih meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia.

Anggota Komisi X mempromosikan peringkat daya saing pariwisata Indonesia yang mengalami peningkatan. Menurut laporan World Economic Forum tahun 2017, indeks daya saing pariwisata Indonesia meningkat 8 poin, dari posisi 50 besar dunia menjadi 42 pada tahun 2017. Meski indeks pariwisata Indonesia mengalami kenaikan, namun Indonesia perlu belajar dari Negara Republik Uzbekistan dalam hal pengelolaan pariwisata utamanya wisata ziarah, wisata budaya, dan wisata halal.

Mr. Abdugappor dalam diskusinya menyampaikan bahwa pariwisata di Uzbekistan saat ini telah menjadi prioritas pembagunan Pemerintah Shavkat Mirziyoyev dan masuk dalam 5 (lima) prioritas strategi pembagunan nasional periode 2017-2021. Disebutkan bahwa

50

Uzbekistan adalah negara dengan potensi industri pariwisata yang terus berkembang. Samarkand, kota di Uzbekistan secara historis telah menjadi tempat utama perdagangan di Jalur Sutra yang menghubungkan peradaban Timur dan Barat. Potensi pariwisata ini juga terefleksi dengan warisan sejarah, arkeologi, arsitektur, dan alam Uzbekistan yang menarik bagi para wisatawan mancanegara.

Potensi lain menurut Mr. Kirgizbaev adalah tingginya jumlah penduduk usai muda Uzbekistan (saat ini berjumlah 60% dari total 32 juta penduduk-data tahun 2016). Dari usia muda tersebut, sebanyak 5 juta pelajar/mahasiswa saat ini menempuh pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi di sekitar 10.000 sekolah universitas seantero negeri.

Potensi ini diyakini akan mendorong peningkatan sektor pariwisata Uzbekistan yang pada tahun 2016 telah menarik sekitar 2,4 juta wisatawan mancanegara. Pariwisata budaya adalah satu-satunya produk utama yang di Uzbekistan sediakan bagi pengunjung sejak kemerdekaannya dengan Samarkand, Bukhara dan Khiva sebagai primadona pariwisata negara Uzbekistan. Minat wisatawan mancanegara yang mengunjungi negara Uzbekistan umumnya pada arsitektur, sejarah, budaya, cara hidup, dan adat istiadat Uzbekistan.

Tim dan Dewan Legislatif Uzbekistan sepakat bahwa 164 tempat suci di Uzbekistan bernilai penting dalam khazanah Islam dengan kota-kota kuno peradaban Islam, seperti Bukhara, Samarkand, dan Khiva. Madrasah dan pusat-pusat keagamaan tumbuh menyemai ilmu dan pengetahuan bagi dunia saat ini menjadi daya tarik bagi wisatawan Indonesia. Sejumlah tokoh termasyhur “lahir” di Uzbekistan, seperti Imam Bukhari, Imam Tirmidzi, Bahauddin Naqshabandi, Imam Al Biruni, Imam Maturidi, Al Khawarizmi, dan Ibnu Sina begitu dikenal oleh masyarakat Indonesia dan menjadi potensi yang besar bagi kedua negara untuk meningkatkan kerjasama khususnya di bidang pariwisata.

Terkait peningkatan hubungan kerja sama di bidang pariwisata, Uzbekistan siap menjalin kerja sama dengan Indonesia. Pada tahap awal, penjajakan penerbangan langsung (direct flight) kedua negara diharapkan dapat segera ditindaklanjuti mengingat jumlah turis Indonesia pada tahun 2018 ini semakin bertambah (berdasarkan data 2018, sebanyak 100 turis Indonesia berkunjung pada Januari 2018 dan 300 turis Indonesia pada Maret 2018). Selain itu Uzbekistan juga tengah menggenjit peningkatan sarana infrastruktur maupun fasilitas sektor pariwisata seperti penambahan hotel, transportasi, dan perbaikan jalan di berbagai destinasi wisata.

51

E. Menghadiri Pertemuan dengan Travel Agents Uzbekistan di Tashkent Uzbekistan

Dalam kunjungan diplomasi ke Uzbekistan, Anggota Komisi X (Ibu Popong) berkesempatan menyampaikan pidato di depan puluhan agen perjalanan Uzbekistan bertempat di Hotel Hyatt Regency di Tashkent Uzbekistan. Ketua Tim menyampaikan bahwa tujuan kepariwisataan Indonesia antara lain untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan mempererat persahabatan antarbangsa. Dalam hal ini, melalui pariwisata dapat mempererat hubungan persahabatan antara Indonesia dengan Uzbekistan, dengan tetap menjunjung tinggi norma agama dan nilai budaya, mematuhi kode etik kepariwisatawan dunia, dan kesepakatan international dalam bidang pariwisata. Beliau juga menyampaikan bahwa Indonesia siap menjajaki peningkatan kerja sama dengan Asosiasi Kepariwisataan kedua negara misalnya antara sesama Asosiasi Agen Tour dan Travel. Selain itu juga perlu dipertimbangkan kemungkinan kerja sama penerbangan langsung (direct flight) dari Jakarta ke Tashkent dan sebaliknya.

Di sela-sela menghadiri pertemuan dengan Travel Agents Uzbekistan, Ketua Tim berkesempatan diliput langsung oleh Televisi Nasional Uzbekistan siaran berbahasa Uzbek “Dunyo Bo’Ylab” dan Radio Uzbekistan “Orient” seraya menyampaikan bahwa Indonesia mempunyai beragam destinasi pariwisata, salah satunya adalah pulau Bali yang terkenal di Uzbekistan khususnya. Saat ini Pemerintah Indonesia sedang mengembangkan 4 (empat) destinasi wisata utama yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo. Dalam hal ini, Pemerintah Indonesia terus melakukan serangkaian kebijakan antara lain pembangunan infrastruktur, pembenahan regulasi dan perijinan. Dengan beragamnya destinasi pariwisata di Indonesia maupun di Uzbekistan merupakan potensi yang dapat digarap untuk pengembangan kerja sama lebih lanjut.

F. Pertemuan dengan Komisi Negara Pengembangan Pariwisata Uzbekistan

Deputi Komisi Negara Pengembangan Pariwisata Uzbekistan menyampaikan bahwa pariwisata di Uzbekistan adalah sektor yang berkembang secara dinamis di Uzbekistan. Saat ini Pemerintah Uzbekistan tengah melakukan reformasi pengembangan sektor pariwisata sebagai salah satu sektor penciptaan lapangan kerja, diversifikasi ekonomi, percepatan pembangunan daerah, peningkatan pendapatan, dan peningkatan kulitas hidup penduduk.

Dalam kaitan ini, Keputusan Presiden Uzbekistan Shavkat Miryoyev tanggal 2 Desember 2016 adalah untuk memastikan lingkungan ekonomi, administrasi, dan hukum yang kondusif bagi percepatan pembangunan industri pariwisata, perluasan potensi ekonomi daerah

52

dan pendapatan masyarakat, serta promosi aktif dan terintegrasi bagi produk wisata nasional di pasar dunia.

Menindaklanjuti reformasi di sektor pariwisata, Pemerintah Uzbekistan per 1 Juli 2017 memperkenalkan penyederhanaan prosedur visa dan registrasi bagi wisatawan mancanegara termasuk memanfaatkan teknologi informasi untuk promosi pariwisata seperti akses layanan hotel, taksi, restoran, serta aplikasi “tombol alarm” yang ditujukan untuk memastikan keselamatan wisatawan khususnya pecinta alam dan ekowisata.

Pemerintah Uzbekistan melalui Komisi Negara Pengembangan Pariwisata juga mengambil langkah-langkah yang diperlukan bagi pengembangan pariwisata lebih lanjut, termasuk penciptaan infrastruktur, pengembangan sistem transportasi dan memberikan insentif pajak bagi perusahaan-perusahaan yang menarik investasi asing langsung pada penyediaan layanan hotel dan wisata. Secara khusus, perusahaan-perusahaan Uzbekistan tersebut dikecualikan dari pajak penghasilan perusahaan, pajak properti, pajak atas peningkatan dan pengembangan infrastruktur sosial, pembayaran pajak tunggal untuk perusahaan mikro dan usaha kecil, serta kontribusi wajib untuk pembiayaan pembangunan jalan selama 5 (lima) tahun.

Mr. Shakhrukh Sharakhmetov mengatakan bahwa mempertimbangkan minat turis Indonesia melakukan wisata ziarah dan wisata budaya di Negara Uzbekistan. Pemerintah Uzbekistan terhitung mulai tanggal 10 Februari 2018 mengeluarkan kebijakan bebas visa kepada Warga Negara Indonesia (WNI).

Menanggapi yang disampaikan oleh Mr. Shakhrukh Sharakhmetov, Ketua Tim menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Uzbenkistan yang telah mengeluarkan kebijakan bebas visa bagi WNI selama 30 hari ke Uzbekistan. Kebijakan ini merupakan kepercayaan yang besar dari Pemerintah Uzbekistan kepada Pemerintah Indonesia dan WNI.

Mengingat kedua negara telah membebaskan visa kunjungan, ke depan, pentingnya penerbangan langsung (direct flight) untuk mendukung wisata ziarah ataupun wisata religi bagi turis Indonesia ke Uzbekistan.

G. Pertemuan dengan Senat UzbekistanBaik pihak DPR (Ibu Popong) maupun Pihak Senat, menyampaikan pentingnya kedua negara membicarakan lebih lanjut kemungkinan kerja sama penerbangan langsung (direct flight). Selain itu juga diinformasikan bahwa selama orientasi kunjungan destinasi, tempat madrasah di Samarkand dan Bukhara telah menjadi cagar budaya. Ketua Tim juga menyampaikan bahwa buku-buku, maupun hadist

53

Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari banyak dipelajari di Indonesia. Bahkan menjadi rujukan di pesantren di Indonesia. Begitupun Terekat Naqshbandiyah banyak pengikut di Indonesia. Namun, sayangnya madrasah telah berubah menjadi cagar budaya. Madrasah di Indonesia baik yang formal maupun nonformal tersebar di berbagai wilayah Indonesia dengan jumlah siswa puluhan juta. Madrasah ataupun pesantren selain sebagai tempat menimba ilmu, juga dapat menjadi destinasi sejarah, destinasi budaya, maupun destinasi religi.

Sementara itu, Mr Alisher Kumanov menyampaikan bahwa Pemerintah Uzbekistan dalam rangka menindaklanjuti Keputusan Presiden tanggal 2 Desember 2016 akan mengusulkan konsep “peta jalan (road map)” kerja sama pengembangan pariwisata dengan negara-negara sahabat termasuk Indonesia.

Tim dan Senat sepakat untuk meninjau kembali Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Uzbekistan mengenaik Kerja Sama di bidang Pariwisata yang ditandatangani di Tasheknt tanggal 8 April 1995 bagi peningkatan kerja sama pariwisata kedua negara.

Selain pariwisata, Tim dan Senat memandang penting student exchange Indonesia-Uzbekistan dan sebaliknya. Hal ini akan mendekatkan masyarakat Indonesia dengan Uzbekistan dari sisi budaya, agama, ilmu pengetahuan bahkan kemungkinan besar ekonomi. Diharapkan akan ada akselerasi pembangunan yang dibutuhkan baik di Indonesia maupun di Uzbekistan.

III. KESIMPULANBerdasarkan pertemuan dengan berbagai pihak dan orientasi detinasi wisata, Anggota DPR RI dan Tenaga Ahli yang melakukan kunjungan kerja ke Negara Republik Uzbekistan menyimpulkan sbb:

1. Peningkatan kunjungan wisatawan antar kedua negara terkendala karena belum adanya penerbangan langsung (direct flight) dari Jakarta ke Tashket dan arah sebaliknya. Padahal kedua negara telah memberlakukan kebijakan bebas kunjungan visa.

2. Tim dan Senat Uzbekistan sepakat untuk meninjau kembali Memorandum Saling Pengertian antara Pemerinta Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Uzbekistan mengenai Kerja Sama di bidang Pariwisata yang ditandatangani di Tashkent tanggal 8 April 1995.

3. Memungkinkan peningkatan kerja sama Asosiasi Kepariwisataan kedua negara misalnya antara sesama Asosiasi Agen Tour dan Travel, mengingat beragamnya destinasi pariwisata di Indonesia maupun di Uzbekistan yang dapat digarap untuk pengembangan kerja sama lebih lanjut.

54

4. 164 (seratus enam puluh empat) tempat suci di Uzbekistan bernilai penting dalam khazanah Islam dengan kota-kota kuno peradaban Islam, seperti Bukhara, Samarkand, dan Khiva. Madrasah dan pusat keagamaan menjadi daya tarik bagi wisatawan sebagai destinasi wisata ziarah, destinasi wisata budaya, atapun destinasi wisata sejarah. Namun sungguh disayangkan tempat-tempat madrasah tersebut menjadi cagar budaya.

5. Pemerintah Uzbekistan tengah melakukan reformasi pengembangan sektor pariwisata sebagai salah satu sektor penciptaan lapangan kerja, diversifikasi ekonomi, percepatan pembangunan daerah, peningkatan pendapatan dan peningkatan kualitas hidup penduduk.

6. Pemerintah Uzbekistan dalam rangka menindaklanjuti Keputusan Presiden tanggal 2 Desember 2017 akan mengusulkan konsep “peta jalan (road map)” kerja sama pengembangan pariwisata dengan negara-negara sahabat termasuk Indonesia.

7. Tim dan Senat memandang penting student exchange Indonesia-Uzbekistan dan sebaliknya. Hal ini akan mendekatkan masyarakat Indonesia dengan Uzbekistan dari sisi budaya, agama, ilmu pengetahuan dan bahkan kemungkinan besar ekonomi. Diharapkan akan ada akselerasi pembagunan yang dibutuhkan baik di Indonesia maupun di Uzbekistan.

IV. REKOMENDASITim kunjuangan kerja fungsi diplomasi pariwisata sebagai Komisi X DPR RI ke Negara Republik Uzbekistan mengusulkan beberapa rekomendasi sbb:

1. Anggota Komisi X DPR RI mendorong Pemerintah untuk melakukan penjajakan kerja sama penerbangan langsung (direct flight) yang menguntungkan pariwisata kedua negara dan menguntungkan wisatawan Indonesia maupun wisatawan Uzbekistan.

2. Anggota Komisi X DPR RI mendorong Pemerintah untuk meninjau kembali Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah Republik Indonesia dn Pemerintah Republik Uzbekistan mengenaik Kerja Sama di bidang Pariwisata yang ditandatangani di Tashkent tanggal 8 Aprill 1995.

3. Anggota Komisi X DPR RI mendorong Pemerintah agar terwujud peningkatan kerja sama Asosiasi Kepariwisataan kedua negara dalam rangka pengembangan pariwisata kedua negara.

4. Anggota Komisi X DPR RI meminta Pemerintah agar pengembangan ektor pariwisata tidak hanya sebagi target penerimaan devisi negara maupun

55

8. Kunjungan Delegasi DPR RI dari Fraksi PAN dan Hanura ke Republik Ceko, 15 - 21 April 2018

A. Dasar PelaksanaanKunjungan Kerja merupakan sebuah agenda yang dilakukan oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) yang telah diatur di dalam aturan perundang-undangan Republik Indonesia. Peraturan DPR RI Nomor 1 tahun 2014 setelah direvisi dan ditetapkan pada Rapat Paripurna DPR RI tanggal 20 Juni 2016 menegaskan untuk meningkatkan peran dan kinerja lembaga perwakilan rakyat, setiap Anggota DPR RI RI harus melaksanakan kegiatan dan aktivitas penunjang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, salah satunya dengan melakukan Kunjungan Kerja baik ke daerah pemilihan,

Kunjungan Kerja dalam negeri ataupun Kunjungan Kerja ke luar negeri. Hal ini berkaitan dengan fungsi dan peran DPR RI dalam Pasal 20 ayat (1) UUD 1945, dimana DPR RI memiliki tiga fungsi utama dalam pemerinta hanya itu fungsi legislasi yang terkait dengan pembentukan aturan perundang-undangan, fungsi anggaran berkaitan dengan pembahasan dan pengesahan anggaran Negara (APBN dan RAPBN), serta fungsi pengawasan yang berkaitan dengan kegiatan pengawasan pelaksanaan program di pemerintah eksekutif. Dengan dasar inilah, Kunjungan Kerja perlu dilakukan oleh Anggota DPR RI RI guna mendukung ketiga fungsi utama DPR RI, sebagai bahan komparasi, serta untuk meingkatkan pembangunan di Indonesia dalam segala bidang.

Kunjungan Kerja Perorangan luar negeri yang dilakukan oleh Anggota DPR RI merupakan salah satu langkah diplomasi yang dapat dilakukan tidak hanya oleh Pemerintah melalui diplomat kementerian luar negeri, tetapi juga diplomasi ini akan lebih mudah dan efektif jika bisa dibantu dari sisi legislatif. Peran serta Anggota DPR RI RI dalam upaya diplomasi dan mendukung upaya pelaksanaan politik Luar Negeri Pemerintah telah diatur dalam Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2014 tentang Tata Tertib, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Nomor 1 tahun 2014 Tentang Tata Tertib, pada Bab XIV Peran Diplomasi DPR Pasal 219 ayat (1) DPR ikut berperan serta dalam upaya diplomasi dengan mendukung upaya pelaksanaan politik luar negeri pemerintah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Dan ayat (2) Dalam rangka pelaksanaan peran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Anggota dapat melakukan Kunjungan Kerja ke luar negeri.

Bahwa dalam pelaksanaan Kunjungan Kerja Perorangan Anggota DPR RI ke Luar Negeri dalam rangka Pelaksanaan Peran Diplomasi, Pimpinan DPR RI telah menerbitkan Surat Keputusan Nomor : 2/PIMP/IV/2015-2016 tertanggal 6 April 2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kunjungan

56

Kerja Luar Negeri Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dalam rangka Pelaksaan Diplomasi. Pelaksanaan Kunjungan Kerja Perorangan Anggota DPR RI ke Luar Negeri juga tidak lepas dari semakin kompleksnya perekonomian dan kondisi politik dunia saat ini, dimana tantangan dan persoalan yang harus dihadapi akan semakin berat. Globalisasi menjadi salah satu penyebab interaksi yang melibatkan individu ataupun kelompok dengan latar belakang budaya, bahasa, ras, agama, bahkan ideology semakin dinamis. Hubungan kerjasama antar bangsa menjadi salah satu hal yang dipercaya dapat menjawab tantangan tersebut. Sebagai lembaga Negara DPR RI memiliki kewajiban untuk mendukung dan berperan aktif dalam pelaksanaan diplomasi tersebut.

Sebagai bagian dari upaya pelaksanaan diplomasi ini, DPR RI memfasilitasi kunjungan kerja perorangan keluar negeri yang dilakukan ke Negara Republik Ceko. Melalui Kunjungan Kerja perorangan ke luar negeri, selain untuk membantu tugas diplomasi pemerintah, Anggota DPR RI RI dapat melakukan benchmarking dan studi banding terkait pembangunan di berbagai sektor di Negara yang dikunjungi dengan daerah pemilihannya. Hasil kunjungan ini diharapkan dapat langsung dirasakan oleh rakyat Indonesia dengan semakin membaiknya hubungan bilateral dan multilateral antara Indonesia dengan Negara-negara lain dalam bentuk peningkatan investasi dan kerjasama di berbagai bidang. Selain itu, hasil kunjungan ini dapat dijadikan bahan masukan dan pertimbangan Anggota DPR RI RI dalam merumuskan kebijakan baru dalam pembangunan Indonesia di berbagai sector dan juga bahan perbandingan dalam pengembangan daerah pemilihan Anggota DPR RI.

B. Tujuan Kunjungan Kerja Perorangan Anggota DPR RIKunjungan Kerja Perorangan Anggota DPR RI ke Negara Republik Cekoadalah:1. Membangun jalinan kerjasama bilateral dua negara, yaitu Indonesia

dan Republik Ceko, baik dalam kerjasama dibidang politik, ekonomi, pertaniandanperdagangan, sosialbudaya dan pariwisata, perdagangandanolah raga.

2. Menjalin komunikasi dengan stakeholder strategis yang terkait dengan kepentingan Indonesia. Masukan dan pandangan bagi perumusan kebijakan luar negeri Indonesia dalam kaitan hubungan diplomasi antara pemerintah Republik Indonesia dan pemerintah Republik Ceko.

3. Memberikan masukan serta pandangan bagi setiap perumusan atas kebijakan luar negeri Indonesia dalam kaitan hubungan diplomasi antara Republik Indonesia dengan Republik Ceko.

C. Persiapan Kunjungan Kerja Perorangan Anggota DPR RIa. Merumuskan tujuan Kunjungan Kerja Perorangan, serta menentukan

pihak-pihak yang akan ditemui selama berada di Republik Ceko, Praha.

57

b. Melakukan koordinasi dengan BKSAP DPR RI, Kementerian Luar Negeri RI dan Kedutaan Besar RI untuk Republik Ceko, Praha untuk memperoleh masukan dan informasi terkini tentang Negara tujuan.

D. Acara Kunjungan Kerja Perorangan Anggota DPR RIKegiatan Kunjungan Kerja Perorangan DPR RI ke Negara Republik Ceko dilaksanakan pada tanggal 15 – 21 April 2018. Selama berada di Praha, Anggota DPR RI melaksanakan Kunjungan Kerja :1. Wisma Duta KBRI Praha2. Pusat Pengembangan Budaya Praha3. Objek Wisata Praha

Peninjauan transportasi pendukung di Praha.

E. DelegasiKegiatan Kunjungan Kerja Perorangan ke Republik Ceko dilakukan secara bersama-sama antara Anggota DPR RI Fraksi PAN dengan Anggota DPR RI Fraksi Hanura. Dalam Kunjungan Kerja Perorangan ke Republik Ceko Anggota DPR RI membawa Tenaga Ahli Anggota sebagai pedamping dan sebagai Peserta Delegasi. Adapun daftar nama delegasi yaitu:1. Budi Youyastri A-476 FPAN KETUA DELEGASI

2. M. Arief S. Suditomo, SH, MA A-550 FHANURA ANGGOTA DELEGASI

3. Samsudin Siregar, SH A-547 FHANURA ANGGOTA DELEGASI

4. drh. Hj. Dewi Coryati, M.Si A-467 FPAN ANGGOTA DELEGASI5. Haerudin, S. Ag., MH A-477 FPAN ANGGOTA DELEGASI

6. Ahmad Najib Qodratullah, SE A-471 FPAN ANGGOTA DELEGASI

7. Lalu Gede Syamsul M, SE A-557 FHANURA ANGGOTA DELEGASI

8. Abdul Aziz Hamdani TA A-476 FPAN

9. Muhammad Ardhi TA A-550 FHANURA

10. Moureen Veronica Priyono TA A-547 FHANURA

11. Dwi Aryanthi TA A-467 FPAN12. Mohammad Reza Ansori TA A-477 FPAN

13. Ajat Sudrajat TA A-471 FPAN

14. Muhammad Sahli TA A-557 FHANURA

F. Gambaran Umum Negara Republik CekoNegara Republik Ceko merupakan Pemerintahan Republik Parlementer yang dipimpin oleh seorang Presiden Miroslav Zeman dan Perdana Menteri Andrej Babis dengan Ibu Kota Negara di Praha. Bentuk pemerintahan Negara Republik Ceko adalah Demokrasi Parlementer dengan jumlah populasi penduduk di mencapai 10.610.947 jiwa (31 Desember 2016). Praha menjadi Kota dengan tingkat populasi terbesar yaitu mencapai 1.285.995 jiwa, disusul Brno sebesar 405.337 jiwa, Ostrava sebesar 314.666 jiwa, Plzen sebesar 173.932 jiwa, dan Liberec sebesar 105.229 jiwa. Tingkat pengangguran di Republik Ceko pada Desember 2016 sebesar 3.5% dan ini menjadikan Republik Ceko sebagai salah satu negara di Eropa TImur dan Eropa Tengah yang memiliki tingkat pertkembangan ekonomi yang baik dengan nilai pertumuhan mencapai 2.9% (QI 2017).

58

Gross Domestic Product (GDP) Republik Ceko pada Kuartal I tahun 2017 mencapai US$368,7 milyar, GDP per kapita US$33,223 tahun 2016.

Sistem politik dan Pemerintahan di Republik Ceko: Presiden sebagai kepala negera dipilih oleh Badan legislatif, yaitu Parlemen dan Senat untuk masa jabatan 5 tahun. Presiden mengangkat Perdana Menteri dan Anggota Kabinetnya yang disusun oleh Perdana Menteri dari partai pemenang Pemilu atau dari partai politik yang berkoalisi. Untuk terpilihnya Presiden, dibutuhkan dukungan setengah lebih atau satu suara dari seluruh jumlah anggota parlemen. Parlemen terdiri dari dua kamar, yaitu Chamber of deputies (DPR – 200 kursi) dan Senat (81 kursi). Berdasarkan konstitusi tahun 1992, sistem kepartaian negara Republik Ceko adalah multipartai.

Konstitusi Republik Ceko mengatur dua jenis pemerintahan lokal yaitu pemerintahan Kota dan pemerintahan Daerah. Pemerintahan Kota dipimpin oleh Walikota yang tugasnya menetapkan kebijakan di Kota Praha seperti investasi di perekonomian kota, infrastruktur, transportasi, pendidikan, sosial, tata ruang kota, perumahan, lingkungan, dan sebaginya. Untuk mendukung kerja Walikota, dibentuk Dewan Inovasi Kota yang bertujuan untuk mengarahkan pengembangan strategi inovasi daerah.

G. Hubungan Bilateral Republik Indonesia – Republik CekoIndonesia memberikan pengkuan kepada Republik Ceko yang berpisah secara damai dari Slovakia pada tanggal 31 Desember 1992. Hubungan diplomatic Repbulik Indonesia (RI) – Republik Ceko dibuka pada tanggal 1 Januari 1993. Menurut pandangan Republik Ceko, Indonesia dengan letan yang sangat strategis dan jumlah penduduk yang besar memainkan peranan penting dalam menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan Asia Tenggara. Disamping itu, Indonesia dicatat sebagai negara yang mempunyai peran yang aktif dalam kelompok regional seperti ASEAN, APEC, dan ASEM. Dan Republik Ceko sendiri memiliki keinginan untuk menjadi anggota dari ASEM. Dengan adanya kedekatan hubungan politis antara kedua negara, dalam berbagai kesmepatan pihak Republik Ceko menegaskan dukungannya terhadap keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hubungan ekonomi Indonesia – Republik Ceko didasarkan pada Trade Agreement yang ditandatangani di Jakarta pada tanggal 23 Mei 1994. Namun karena Republik Ceko masuk sebagai anggota Uni Eropa, maka perjanjian perdagangan dengan Indonesia disempurnakan menjadi Agreement between The Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Czech Republic on Economic Cooperation pada tahun 1994. Persetujuan ini juga menjadi dasar bagi penyelenggaraan Komisi Bersama RI – Republik Ceko.

Pada tanggal 25 Pebruari 2016, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno L.P Marsudi menerima kunjungan resmi Menteri Luar Negeri

59

Republik Ceko Lubomir Zaoralek. Dalam pertemuan ini dilakukan penandatanganan Perjanjian Bebas Visa untuk pemegang Paspor DIpomatik dan Dinas RI-Republik Ceko serta Memorandum Saling Pengertian (MoU) Pembentukan Konsultasi Bilateral. Menteri Luar Negeri Republik Ceko Lubomir Zaoralek membawa 31 orang pelaku bisnis/ pengusaha dari Republik Ceko yang bergerak dalam bidang potensial yaitu pertanian, pertambangan, gelas dan keramik, industry pesawat terbang, dan pertahanan. Republic Ceko merupakan mitra dagang terbesar RI ke-4 di Eropa Tengah dan Timur. Pada tahun 2014 total perdagangan kedua negara sebesar US$269,51 juta.

Kerjasama dalam bidang militer juga dilakukan oleh RI-Republik Ceko, pada tanggal 21 November 2016 di Jakarta kedua negara menandatangani “Perjanjian antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Ceko tentang kegiatan Kerjasama di Bidang Pertahanan (Agreement between the Government of the Republic of Indonesia and the Governement the Czech Republic on Coperation Activites in the Field of Defence). Kerjasama di bidang pertahanan dan kemanan (hankam) antara kedua negara terus berlanjut dengan adanya berbagai kontrak pembelian senjata ringan laras panjang, pistol, truk serbaguna untuk infanteri dan amunisi untuk keperluan TNI. Disamping itu, kedua negara juga telah membahas draft persetujuan kerjasama pertahanan.

Kerjasama di bidang pertahanan dan kepolisian berkaitan dengan persenjataan meliputi kerjasama di bidang penyediaan pesawat latih tempur, avionic, elektornika dan komunikasi, senjata api (ringan, menengah, dan besar) serta amunisi. Sebagai hasil pertemuan delegasi kemiliteran/ kepolisian yang dilangsungkan bersamaan dengan pelaksanaan siding kedua Komisi Bersama RI-Republik Ceko di Jakarta pada tanggal 24-26 Pebruari 2003, dicatat kemajuan antara lain kesepakatan untuk pembuatan persetujuan kerjasama teknis kemiliteran (defence cooperation), kerjasama teknis militer (industry militer) serta industry mesin-mesin terkait. Kedua pihak juga sepakat untuk meralisir secara konkrit bentuk kerjasama tersebut dalam joint production diantara industry militer kedua negara termasuk alih teknologi.

H. Kunjugan ke Objek Wisata Unggulan Republik Ceko 1. Prague Castle

Prague Castle atau kastil Praha merupakan kompleks kastil yang menjadi salah satu destinasi wisata utama di Kota Praha, Republik Ceko. Dengan luas mencapi 70.000 m2, kastil Praha merupakan kompleks kastil terluas di dunia versi Guiness Book of World Records. Kastil ini pernah menjadi pusat pemerintahan raja-raja Bohemina, Kaisar Romawi, dan juga Presiden Cekoslovakia. Sekarang, sebagian Kastil Prahaditempati oleh Presiden Republik Ceko dan sebagian besar lainnya dibuka untuk pengunjung.

60

Salah satu tempat wisata utama yang menarik adalah katedral St Vitus, gedung ini barasal dari abad ke 14 dan dibangun dalam gaya Gothic dengan gargoyle (batu dekoratif berukiran kepala makhluk aneh). Disini kami bertemu dengan rombongan anak sekolah dasar, dalam diskusi tersebut kami berdiskusi dengan salah satu guru pendamping. Dari diskusi tersebut kami mengetahui pendidikan di Republik Ceko memiliki struktur pendidikan yang berbeda dengan di Indonesia, di Republik Ceko jenjang pendidikan dimulai di tingkat Kindergarten (TK), sekolah dasar (dimana pembelajaran dari pertama untuk kelas sembilan), tiga jenis sekolah tata bahasa, sekolah kejuruan, dan lembaga pendidikan tinggi.

Pada dasarnya, TK dalam pemerintahan Republik Ceko dimulai pada usia 3 tahun, pendidikan sekolah dasar dimulai usia 6 tahun (Zakladni Skola) ditambah 5 tahun masa pendidikan sekolah dasar hingga usia 11 tahun (karena di Republik Ceko sistem pendidikan hanya berdasarkan umur tidak berdasarkan masa didik anak artinya anak harus masuk ke tingkatan tertentu berdasarkan usia anak sekolah, berbeda dengan sistem pendidikan di Indonesia yang mencoba untuk “mencuri” start waktu anak mulai belajar usia 5 tahun untuk masuk SD. Kemudian sampai usia anak 11 tahun maka masuk ke tingkat menengah rendah Gymnazium (Druhy Stupen) atau seperti SMP di Indonesia dan selanjutnya dilanjutkan ke sistem pendidikan lanjutan Gymnazium untuk persiapan ke Universitas seperti pendidikan S1, S2, dan S3.

Salah satu metode pembelajaran yang diterapkan di negara Republik Ceko adalah belajar dengan langsung mengunjungi dan melihat suatu objek yang menjadi bahan materi belajar. Dalam kunjungan tersebut anak-anak sekolah dasar diajarkan terkait sejarah, perkembangan budaya, dan seni yang sampai saat ini masih terus dikembangkan di negara Republik Ceko. Selain itu, anak-anak juga diajarkan terkait

61

dengan pengaruh gaya arsitektur yang ada di dalam kompleks Kastil Praha dengan tujuan anak-anak akan memilki rasa menghargai dan mencintai sejarah, budaya, dan kesenian negaranya.

2. Old Town SquareOld town square menjadi alun-alun kota Praha sejak abad ke-10, menjadikannya sebagai salah satu ruang publik terbesar dan terindah yang ada di Eropa. Semua orang yang datang ke Old town square baik wisatawan ataupun masyarakat kota Praha, semua berkumpul menghabiskan waktu bersama di Old Town Square. Disini, para pengunjung dapat menikmati banyak pertunjukkan musik dari pipe khas Skotlandia hingga modern Jazz.

Gambar di atas adalah Old Town Square pada waktu malam hari (kiri) dan kondisi Old Town Square pada siang hari dan diambil di bandara Republik Ceko (kanan). Selain lapangan terbuka, di Old Town Square juga terdapat beberapa objek wisata dan sangat terkenal di Praha yaitu Astronomical Clock dan gereja tua St. Nicholas dan Tynn. Astronomical Clock merupakan salah satu menara jam astronomi tertua di dunia yang dibangun pada tahun 1410, jam ini memiliki detail dan seni artistik yang sangat cantik. Pada saat kami mengunjungi jam ini sedang direnovasi.

62

Gereja St. Nicholas dan Tynn merupakan salah satu gereja tertua yang ada di Kota Praha. Gereja ini dibangun antara tahun 1732-1737. Gereja ini mer-upakan gereja Slovakia Ortodox yang sampai sekarang masih aktif digunakan oleh masyarakat negara Republik Ceko baik untuk kegiatan keagamaan atau-pun untuk pertunjukkan seni seperti orkestra dan paduan suara. Pada saat kami mengunjungi gereja ini, sedang berlangsung pertunjukkan orkestra musik klasik yang dimainkan oleh kelompok musik dari salah satu sekolah di Republik Ceko. Kami berkesempatan untuk melihat pertunjukkan mereka, dan mereka akan melakukan serangkain tour ke beberapa negara Eropa di sekitar Republik Ceko yaitu Budhapest, Austria, dan Jerman.

3. Wenceslas Square Wenceslas Square atau Vaclvske Namesti terletak di kota baru dan menjadi pusat bisnis Praha. Wenceslas merupakan tokoh paling berpengaruh kedua di Ceska setelah Pangeran Charles IV, karena itu namanya diabadikan di Kota Praha. Di Wenceslas Square dibangun patung berkuda Saint Wenceslas yang dikelilingi oleh bangunan hotel, kafe, restoran, pusat perbelanjaan, dan tempat hiburan. Di Wenceslas Square dulunya menjadi saksi demonstrasi kaum reformis menuntut pemerintahan komunis. Jatuhnya era komunis terjadi setelah ada demo besar-besaran yang dilakukan masyarakat pada tahun 1989. Wenceslas Square menjadi saksi bersejarah perjalanan negara Republik Ceska.

63

Pariwisata di Republik Ceko sangat diperhatikan, informasi terkait dengan objek wisata, sejarah, dan how to get objek wisata tersedia dalam bentuk brosur di sekitar area, seperti Wenceslas Square. Dan di area ini pengunjung bisa dengan sangat mudah mendapatkan brosur di sepanjang area pertokoan, restoran, dan money changer.

4. Charles BridgeCharles Bride adalah jembatan paling terkenal yang melintasi sungai Vltava di kota Praha, Republik Ceko. Charles Bridge menghubungkan dua distrik bersejarah di Praha yaitu Old Town dan Lesser Town. Charles Bridge juga merupakan penghubung penting antara Kastil Praha di Cstle Dsitrict dan Old Town Praha. Charles Bridge dibangun pada tahun 1357 dan selesai tahun 1402 yang disponsori oleh King Charles IV dan disupervisori oleh Peter Parler. Charles Bridge memiliki menara jembatan di kedua sisinya yang digunakan untuk menjaga akses masuk ke jembatan. Satu menara berada di sisi Old Town dan dua lainnya berada di sisi Lesser Town. Menara di sisi Old Town dikenal sebagai Old Town Bridge Tower, dibangun antara 1370-1391, Old Town Bridge Tower dianggap sebagai salah satu dari bangunan sipil bergaya gothic yang paling menakjubkan di dunia.

64

Saat ini, Charles Bridge menjadi salah satu objek wisata terkenal dan paling banyak dipotret di Praha berkat bentuknya yang antik dan artistik. Pada siang hari jembatan ini menjadi jalanan paling ramau dan dipadati oleh turis, seniman, dan pada penjual souvenir. Di sekitar Charles Bridge para pengunjung dapat menik,mati kuliner khas Praha yaitu Trdelnik. Trdelnik berasal dari kata trdlo yang artinya pasak kayu, karena adonannya dililitkan pada pasak kayu dan dipanggang di atas bara api. Trdelnik bentuknya mirip croissant tetapi berlubang di tengah dan teksturnya lebih padar. Sebetulnya kue ini adalah kue tradisional dari hungaria tetapi Trdelnik juga dikenal secara turun temurun dalam kuliner Slovakia, Republik Ceko, dan Austria. Harga satuan Trdelnik sekitar 60 kc (2,4 euro).

5. John Lennon WallJohn Lennon Wall merupakan salah satu tempat wisata yang berbeda dengan tempat wisata budaya dan sejarah yang ada di kota Praha. Sejarah tembok ini tidak terlepas dari peristiwa berakhirnya masa komunis di Eropa Timur dan meninggalnya John Lennon yang dianggap sebagai pahlawan bagi masyarakat Ceko. Pada saat itu, anak muda Ceko menuliskan pesan-pesan politik dan lirik John Lennon di tembok ini. Sejarah tembok ini dimulai sejak tahun 1980-an, saat itu para mahasiswa yang anti pemerintah komunis di Republik Ceko mencorat-coret tembok dengan tema John Lennon yang biasanya berujung pada keributan dengan aparat.

John Lennon Wall saat ini telah menjadi tembok untuk menuliskan pesan cinta dan kedamaian. Salah satu tulisan yang paling banyak dituliskan di tembok ini adalah “You may say I’m a Dreame, but I’m not the only one”. Berbeda dengan di Indonesia, grafitti di tembok lebih banyak berisi kebencian dan hal-hal negatif yang cenderung menjadi tindakan vandalisme. Dari Kota Praha, khususnya John Lennon Wall, kami mendapatkan masukan untuk mengembangkan beberapa tempat wisata khususnya pemanfaatan tembok untuk menjadi objek wisata terkenal.

65

I. Pertemuan dengan Duta Besar RI untuk Republik CekoPeretemuan dengan Duta Besar Republik Indonesia (RI) dilaksanakan pada hari Selasa, 17 April 2018, bertempat di Wisma Duta Praha 5 – Smichov Republik Ceko yang diterima dan dihadiri oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Ceko, Bapak Dr. Aulia Aman Rachman, Pejabat Diplomatik Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), pegawai KBRI, mahasiswa, dan masyarakat Indonesia yang bermukim dan menetap di Republik Ceko. Beberapa hasil pertemuan dengan Duta Besar dan selueuh komponen KBRI untuk Republik Ceko, yaitu:1. Cekoslovakia merupakan negara yang merdeka pada tahun 1918

dan berpisah secara dami menjadi negara sendiri pada tahun 1993 setelah mengalami revolusi damai Velvet yang dipimpin oleh Vaclav Havel. Cekoslovakia secara resmi menjadi Ceko dan Slovakia pada tanggal 1 Januari 1993.

2. Hubungan persahabatan antara Republik Indonesia – Republik Ceko semakin kuat setelah Presiden Soekarno mengadakan kunjungan resmi ke Praha pada tanggal 22 September 1956 atas undangan Presiden Antonin Zapatocky. Presiden Soekarno menerima penghargaan Doktor Honoris Causa dari Universitas Charles dan Medali Kenegaraan Singa Putih dengan rantai kelas I yang merupakan penghargaan tertinggi negara.

3. Kerjasama antara Indonesia – Republik Ceko telah berlangsung sejak 50 tahun silam dan kerjasama kedua negara masih berlanjut hingga saat ini. Kerjasama yang terjalin di antara kedua negara ini tidak hanya kerjasama di bidang perdangangan, tetapi juga sektor pertanian, seni dan buadya, teknologi, hingga pertahanan. Dan pemerintah RI melalui KBRI kedepannya terus berusaha meningkatkan dan menjga hubungan bilateral kedua negara. Pemerintah Indonesia masih terus berupaya memperbaiki kualitas eskpor Crude Palm Oil. Ceko sebagai salah satu negara Eropa yang membtuhkan CPO untuk industri makanan dan kecantikan sangat berharap Indonesia mampu memenuhi standar CPO Eropa sehingga Republik Ceki bisa menjadi salah satu importir dari CPO Indonesia.

66

4. Pada saat anggota DPR RI beserta staff ahli dan rombongan datang ke Wisma Duta KBRI, Duta Besar Republik Indoneia Aulia Aman Rachman melakukan penandatanganan dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait KBRI Republik Ceko menjadi tempat penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) di Republik Ceko. Dalam sambutannya, Duta Besar menyampaikan kepada para anggota DPR RI dan rombongan, KBRI dan penyelenggara Pemilu di Rpeublik Ceko akan melaksanakan amanah dengan penuh rasa tanggung jawab, akuntabel, transparan, serta mendukung pelaksanaan Pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pemilu akan diselenggarakan pada bulan April 2019. Data potensi pemilih di wilayah Republik Ceko diperkirakan berkisar 150 orang yang tersebar di berbagai kota di Ceko dengan konsentrasi berada di Kota Praha.

5. Pandangan ke depan potensi kerjasama Indonesia-Republik Ceko masih perlu ditingkatkan baik dalam bidang ekeonomi, pertanian, perdagangan dan investasi, seni budaya dan pariwisata yang tentunya.

J. Pertunjukkan Musik Klasik di Republik CekoKota Praha, Republik Ceko memiliki dua aula konser terkenal – Aula Dvořák di Rudolfinum dan aula Smentana di Balai Kota. Pada kunjungan kali ini, kami mengunjungi aula Smentana, aula ini merupakan bagian inti dari Balai Kota yang menakjubkan dan menjadi aula konser terbesar di kota Praha, dengan kapasitas 1200 kursi. Aula Smentana menjadi rumah tempat orkestra Simfoni Praha dan juga panggung pertunjukkan tarian dan musik rakyat. Aula Smentana berlokasi di Maesti Republika, dengan harga tiket masuk per konser 800 kc – 1300 kc.

67

Musik klasik di Republik Ceko sudah ada sejak abad ke 9-10, pada abad ini musik klasik digunakan untuk menyebarkan agama Kristen di Ceko melalui notasi dan nyanyian pelayanan gereja. Musik klasik terus berkembang di Ceko dan sampai pada masa pemerintahan Charles IV yaitu di abad ke-13, musik klasik tidak hanya diperkenalkan melalui gereja, namun juga di sekolah yang akhirnya menjadi bagian penting dalam perkembangan budaya negara Ceko. Pada pertengahan abad ke-14, khususnya setelah adanya Universitas Charles di Praha, musik klasik menjadi bagian penting dari pusat kebudayaan musik. Musik klasik yang saat ini terus dijaga dan dikembangkan di Ceko adalah musik opera dan orkestra. Pertunjukkan musik klasik sering dipertunjukkan di gereja-gereja seperti gereja St. Nicholas yang biasa dimainkan oleh kelompok musik orkestra dari sekolah dan juga di aula Smentana yang dimainkan oleh kelompok musik orkestra professional dan tetap. Pemerintah Ceko sangat menjaga perkembangan musik klasik di Ceko karena musik klasik ini menjadi bagian penting dalam pariwisata di Republik Ceko.

Pemerintah Indonesia bisa menjadikan contoh bagaimana Ceko menjaga dan mengembangkan budaya musik klasiknya mejadi suatu sektor ekonomi kreatif unggulan yang sangat mendukung sektor pariwisata. Di Indonesia ada begitu banyak musik tradisional yang sangat indah namun belum bisa dikembangkan menjadi sektor unggulan pendukung pariwisata. Perkembangan musik sebgai salah satu budaya harus melibatkan banyak pihak tidak hanya pemerintah namun juga masyarakat dan musisi itu sendiri. Hal iniliah yang terlihat di Ceko, masyarakat Ceko sangat antusias melihat pertunjukkan musik klasik dan pada waktu konser hampir 70% kursi di aula Smentana penuh. Artinya musik klasik sebagai budaya bisa berkembang dengan pesat hingga saat ini dikarenakan adanya dukungan penuh dan rasa mencintai musik sebagai budaya dari masyarakat negara itu sendiri.

68

K. Tata Kelola Transportasi Umum di Republik CekoTransportasi umum yang ada di kota Praha adalah metro dan tramp. Metro Praha adalah sebuah jaringan angkutan cepat berada di bawah tanah dan digunakan oleh sekitar 1,5 juta penumpang setiap hari. Metro Praha menjadi sistem metro tersibuk ketujuh di eropa dan yang paling banyak digunakan di dunia dalam basis tiap kapita penduduk.

Metro praha terdiri dari tiga jalur dengan warna jalur masing-masing berbeda di dalam peta dan tanda: Jalur A (berwarna hijau), jalur B (berwarna kuning) dan jalur C (berwarna merah). Republik Ceko memiliki keselurahan 57 stasiun metro (tiga diantaranya merupakan stasiun transfer) yang dihubungkan olehjalur sepanjang 60 km yang sebagian besar berada di bawah tanah. Layanan metro mulai beroperasi pada pukul 4-5 pagi hingga tengah malam pada hari minggu dan kamis (pada hari jumat kereta terakhir berangkat pukul 1 dini hari), dengan interval sekitar 2-3 menit pada jam sibuk. Lebih dari 500 juta penumpang menggunakan metro setiap tahunnya.

Metro dijalankan oleh Prague Public Transit Company Co. Inc. (Dopravni hlavniho mĕsta Prahy a.s) yang mengatur seluruh transportasi di dalam kota (metro, trem, bus, kereta gantung menuju Bukit Petrin dan kereta di dalam Kebun Binatang Praha). Sejak tahun 1993, sistem ini telah terhubung dengan kereta komputer dan bus dan juga ruang parkir. Trasnportasi umum di Praha terintegrasi menjadi satu dalam satu sistem yang menarik tarif sesuai dengan zona seluruh metro berada di zona tengah. Harga tiket untuk trasnportasi umum di Praha beragam mulai dari 32kc untuk tiket berlaku 90 menit, 110 kc untuk tiket yang berlaku 24 jam, dan 300 kc untuk tiket yang berlaku 72 jam.

69

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan

Kunjungan Kerja Individu Luar Negeri ke negara Republik Ceko secara umum berjalan baik dan lancar sesuai dengan jadwal. Serangkaian kegiatan dan kunjungan yang telah dilaksanakan diharapkan dapat memperkuat hubungan diplomatik dan bilateral kedua negara. Kesepahaman kedua negara baik dalam konteks isu-isu global seperti pertanian, sosial budaya, pariwisata, pendidikan, politik, perdagangan, olahraga, dan pengelolaan lingkungan diharapkan dapat terus meningkatkan kerjasama dan investasi di kedua belah pihak.

Kunjungan ke beberapa tempat di Republik Ceko memberikan padangan baru dan masukan kepada anggota DPR RI untuk dijadikan bahan terkait pembangunan pariwisata, transportasi, seni dan budaya, hingga pengembangan sektor ekonomi kreatif yang bisa menyokong pariwisata. Komunikasi dengan stakeholder strategsi di Republik Ceko harus terus terjalin dan ditngkatkan lebih lanjut guna membantu Republik Indonesia mengembangkan seni dan budaya menjadi suatu sektor ekonomis yang mendukung perekonomian bangsa.

2. SaranLaporan Kunjungan Kerja Individu Luar Negeri ke Republik Ceko diharpkan dapat segera ditindaklanjuti terkait isu-isu tersebut di atas secara formal melalui instansi terkait, khususnya melalui komis anggota DPR RI di parlemen dalam rapat dengan pemerintah. Kerjasama kedua negara lebih ditingkatkan lagi melalui hubungan diplomasi parlemen sebagai secind diplomacy kepada pemerintah Republik Ceko.

70

V. PENUTUPDengan telah dilaksanakannya Kunjungan Kerja Individu Luar Negeri ke Republik Ceko, maka izinkanlah Saya menyampaikan ucapakan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung kegiatan Kunjunga Kerja Individu Luar Negeri ini sehingga dapat terlaksana dengan baik dan dapat kembali ke Indonesia dengan selamat.1. Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Republik Ceko, Praha2. Kedutaan Besar Republik Ceko untuk Republik Indonesia

Demikian laporan pelaksanaan kegiatan Kunjungan Kerja Individu Luar Negeri ke Republik Ceko ini Saya sampaikan. Atas perhatian dan kerjasama nya Saya ucapkan terima kasih.

71

9. Kunjungan Delegasi DPR RI ke Ceko pada tanggal 19 – 25 April 2018

Delegasi DPR RI terdiri dari :1. Drs. Tamanuri M.M. (A-09/Ketua Delegasi)2. Drs. Muchtar Luthfy A.Mutty, M.Si (A-34/Anggota)3. Dr. Kurtubi (A-26/Anggota)4. Nyat Kadir (A-10/Anggota)5. H. Syarief Abdullah Alkadrie, SH.,MH (A-29/Anggota)6. Hamdhani, S.IP, M.Sos (A-30/Anggota)7. Johnny G. Plate, SE (A-27/Anggota)8. Mayjen TNI (Purn) Supiadin Aries Saputra (A-12/Anggota)9. Kresna Dewanata Phrosakh, SH (A-20/Anggota)10. Donny Imam Priambodo (A-15/Anggota)11. Dr. Achmad Hatari, SE, M.Si (A-35/Anggota)12. Tutik Kusuma Wardhani, SE.,MM.,M.Kes (A-441/Anggota)13. Hj. Aliyah Mustika Ilham, SE (A-450/Anggota)14. Mat Nasir, S.Sos (A-438/Anggota)15. Dr.Ir.H.Bahrum Daido, M.Si (A-452/Anggota)

Maksud dan tujuan Kunjungan Kerja Individu Luar Negeri ke Republik Ceko ini adalah sebagai berikut:a. Meningkatkan kualitas pengetahuan dan kapasitas SDM masing-masing

anggota DPR dalam ranga meningkatkan kinerja sehingga produk-produk legislasi yang digagas, dirancang, dibuat dan dihasilkan memiliki kulitas tinggi sehingga menjadi payung hukum yang baik serta dapat bermanfaat bagi kepentingan rakyat dan kemajuan bangsa.

b. Menyebarluaskan prioritas Program Legislasi Nasional dan rancangan undang-undang kepada Warna Negara Indonesia yang ada di luar negeri sekaligus menyerap aspirasi mereka untuk kemudian disampaikan kepada pemerintah melalui masing-masing Komisi terkait supaya dirumuskan dan diaktualisasikan dalam kebijakan-kebijakan strategis.

c. Membangun kerja sama bilateral antara dua negara, yaitu Indonesia dengan Republik Ceko, baik dalam bidang politik, ekonomi, hukum, perdagangan, pendidikan, pertanian, sosial, budaya, pariwisata, olahraga, dan bidang-bidang penting lainnya.

d. Menjalankan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, APBN, dan kenijakan Pemerintah olah perwakilan Indonesia di negara Republik Ceko, serta melaksanakan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif.

e. Menjalin komunikasi dengan stakeholders strategis di Republik Ceko untuk kepentingan nasional Indonesia, serta untuk mendapatkan masukan dan pandangan bagi perumusan kebijakan luar negeri Indonesia dalam kaitannya hubungan diplomasi antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Republik Ceko.

1. Pertemuan Dengan Duta Besa Republik Indonesia untuk Republik CekoPertemuan dilakukan di Wisma Duta, Praha pada hari Senin, 23 April

72

2018. Pertemuan dihadiri langsung oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Ceko Dr. Aulia Aman Rachman beserta pejabat Diplomatik Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). Sedangkan rombongan anggota DPR RI diwakili oleh Johnny G Plate selaku Ketua Delegasi yang juga sebagai Ketua Fraksi Partai NasDem. DPR RI.

Hasil dari pertemuan dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang dipimpin langsung oleh Dr. Aulia Aman Rachman adalah sebagai berikut:1. Sejarah hubungan bilateral RI-Ceko dimulai pada saat pemerintah

Cekoslovakia mendirikan Konsul Kehormatan di Batavia pada tahun 1924. Sedangkan Pemerintah Indonesia mendirikan “Indonesian Information Service” di jalan Slezka 12, Praha 2 pada tahun 1948. Pemerintah Cekoslovakia mengakui Indonesia sebagai suatu Negara berdaulat pada 2 Februari 1950. Pada 7 Maret 1950 Cekoslovakia membuka Konsultan Jenderal di Jakarta dan dinaikkan statusnya menjadi Kedutaan Besar pada tahun 1957. Kemudian RI memberikan pengakuan kepada Republik Ceko yang berpisah secara damai dari Slovakia pada 1 Januari 1993 sekaligus membuka hubungan diplomatik di Praha. Hubungan politik antara Indonesia dan Ceko berjalan dengan baik hingga saat ini. Hal ini disebabkan oleh sistem politik di Ceko yang terbuka dan kebijakan Indonesia yang lebih memperhatikan negara-negara di wilayah Eropa Tengah dan Timur.

2. Di tengah pelambatan ekonomi dunia, pertumbuhan ekonomi Republik Ceko termasuk baik dengan pertumbuhan 2,4% pada tahun 2017. Ceko juga dikenal dengan negara yang angka pengangguran penduduknya terendah di Eropa, yakni 3,3%. Gross Domestic Product (GDP) per kapita penduduk Ceko pada tahun 2016 mencapai USD 31,071. Angka itu merupakan yang tertinggi di antara negara-negara Eropa Timur. Sektor industri adalah penyumbang terbesar pada GDP. Sehingga dalam beberapa tahun belakangan ini pendapat warga negara Ceko cenderung naik dan hal ini berpengaruh pada kian meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Ceko.

3. Selain industri dan jasa perdagangan, sektor pariwisata merupakan penghela ekonomi negara bekas sekutu Uni Soviet ini. Pada 2015, Ceko dikunjungi oleh 8,6 juta wisman dengan masa tinggal lebih dari sehari. Jika dihitung dengan turis yang hanya menginap semalam, total wisman tahun yang sama mencapai 27,8 juta. Sedangkan orang Indonesia yang berkunjung ke Ceko mencapai 9 ribu orang pada tahun 2016 dan anik cukup drastis mencapai 19 ribu orang pada tahun 2017.

4. Hubungan bilateral dalam bidang ekonomi, perdangan dan investasi antara Indoensia-Republik Ceko didasarkan pada perjanjian dagang (Trade Agreement) yang ditandatangani di Jakarta pada tanggal 23 Mei 1994. Namun karena Republik Ceko masuk anggota Uni Eropa pada tahun 1994, maka perjanjian perdangan dengan Indonesia disempurnakan menjadi Agreement between the Government of the

73

Republic of Indonesia and the Government of the Czech Republic on Economic Coorporation pada 2004. Persetujuan ini juga menjadi dasar bagi penyelenggara Komisi Bersama RI-Republik Ceko.

5. Kerja sama dalam bidang militer diwujudkan pada tanggal 21 November 2006 di Jakarta, yaitu dengan ditandatangani “Perjanjian antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Repubik Ceko tentang Kegiatan Kerja sama di Bidang Pertahanan (Agreement between The Government of the Republic Indonesia and the Government of the Czech Republic on Coperation Activities in the Field of Defence). Di samping itu, kerja sama di bidang Hankam antara kedua negara terus berlanjut dengan ditandai adanya kontrak pembelian senjata ringan laras panjang, pistol, truk serbaguna untuk infanteri dan amunisi untuk kepentingan TNI.

6. Volume nilai perdagangan antara Indonesia dengan Republik Ceko dapat dijelaskan sebagai berikut. Pada tahun 2015 Indonesia mengekspor US$ 269,2 juta ke Ceko. Sedangkan negara eks Blok Timur itu hanya mengekspor US$ 131,92 juta, atau terdapat surplus US$ 137,37 juta. Namun, dibanding tahun 2011 dan tahun-tahun sebelumnya surplus itu menurun. Pada 2011, surplus perdagangan Indonesia-Ceko US$ 296,96 juta. Ekspor Indonesiia ke Ceko, antara lain kopi, teh, rempah-rempah, krimer, dan mebel. Sedangkan ekspor Ceko ke Indonesia, antara lain ketel air, peralatan dan perlengkapan listrik, kimia organik, sendok dan garpu berbahan metal, peralatan fotografi, dan peralatan terkait reaktor nuklir.

7. Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Republik Ceko telah melakukan berbagai terobosan dan langkah konkrit untuk mempromosikan produk-produk Indonesia di mata dunia, khususnya di Republik Ceko. Salah satu yang telah dilakukan KBRI adalah bekerjasama dengan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest menyelenggarakan pameran bertajuk Export Festival 2015 di Prague Congress Center Republik Ceko ada 17-18 Juni 2015. Beberapa produk Indonesia yang dipamerkan adalah kopi, teh, kakao, minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO), produk kesehatan, produk gula semut, produk spa, lem, batik, produk makanan dan minuman, tas kulit, kabel, produk sarung tangan, serta pariwisata Indonesia.

8. Pamerah produk-produk Indonesia tersebut menurut Duber RI Aulia A. Rachman bagian dari diplomasi ekonomi. KBRI juga mempromosikan cara pembuatan batik yang dilakukan oleh warga negara Ceko, mantan peserta Dharmasiswa yang mendapat beasiswa sekolah di Indonesia. Selain itu, juga mempromosikan makanan dan minuman untuk dikonsumsi pengunjung pameran seperti, mie instan (goreng dan rebus), dadar gulung, kopi. Sekitar 400 porsi mie goreng dan 400 porsi dadar gulung habis diserbu pengunjung pameran. Begitu juga produk-produk yang banyak diminati oleh adalah gula, dried fruit, bubuk cokelat, rempah-rempah, produk kabel, barang tambang dan mineral, kosmetik, mie instan, kopi, batik dan tempat-

74

tempat pariwisata dengan potensi transaksi mencapai USD 500 ribu.9. KBRI Praha tidak saja bekerja mengurusi admisnistrasi dalam

membantu masyarakat Indonesia yang ada di Ceko, tetapi juga aktif dalam mempromosikan distinasi pariwisata yang ada di Indonesia. Promosi pariwisata yang pernah dilakukan adalah mengikuti pameran wisata ‘Go and Region Tour’ yang diadakan di Expo Center, Brno, Ceko, pada tanggal 14-17 Januari 2016. Kemudian membuat pameran pariwisata Cestovatelsky Festival yang diadakan di Clarion Congress Hotel Prague pada 3-6 Desember 2016. Selain itu, KBRI Praha juga ikut berpartisipasi pada pamerah pariwisata the 26th Central European Tourism Fair “Holiday World” yang diadakan di Expo iNCHEBA praha pada tanggal 16-19 Februari 2017.

10. Dalam bidang pendidikan, Indoneisa dan Republik Ceko juga sedang ditingkatkan, terutama terkait pertukaran pelajar dan kemudahan mahasiswa Indonesia untuk belajar di Ceko dan sebaliknya kemudahan warga Ceko ketika belajar di indonesia. Dalam hal kerja sama bidang pendidikan ini, KBRI menfasilitasi dengan mengundang rektor perguraan tinggi, khususnya perguruan tinggi negeri ke Republik Ceko untuk menjalin kerja sama dengan universitas- universitas yang ada di Republik Ceko. Sehingga kedepan makin banyak warga negara Indonesia yang menuntut ilmu di universitas-universitas yang ada di Ceko.

2. Pertemuan Dengan Mantan Aktivis WNI tahun 1965 di Praha Republik Ceko yang Dimediasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia.

Dalam jamuan makan malam di KBRI Ceko terkuak kisah eks warga Indonesia, yang dulunya adalah para mahasiswa Indonesia yang tugas belajar ke Ceko dan tidak bisa kembali ke Indonesia karena adanya pergantian rezim orde lama ke orde baru di Indonesia. Saat terjadinya peralihan kekuasaan oleh Presiden Soekarno ke Soeharto, banyak orang-orang yang diduga ada keterlibatan dengan komunis atau dengan Soekarno yang dijebloskan ke penjara menjadi tahanan politik. Kondisi perpolitikan di tanah air telah membuat para mahasiswa yang sedang tugas belajar di Cekoslovakia (waktu itu) tidak berani pulang ke Inonedia, berpuluh-puluh tahun mereka tidak memiliki kewarganegaraan dan berlindung dibawah palang merah international, sementara pasport mereka dirampas dan ditahan kedutaan waktu itu.

Seiring bergulirnya waktu rezim di Ceko pun berganti menjadi demokrasi, momen inilah kemudian dimanfaatkan oleh para mahasiswa Indonesia di Cekoslovakia untuk mendaftarkan diri menjadi warga negara Ceko. Merekapun melanjutkan kehidupan di Ceko, menjadi warga negara Ceko memiliki istri dan keluarga di Ceko tanpa bisa bertemu dengan kerabat di Indonesia. Kondisi perpolitikan di Indonesia sendiri juga berubah dengan munculnya era reformasi pada tahun 1997 dan runtuhnya orde baru, maka banyak pula yang akhirnya berani menemui keluarganya di Indonesia, walaupun akhirnya tetap kembali ke Ceko karena telah memiliki anak dan cucu di Ceko.

75

a. Rekomendasi I. Rekomendasi Terkait Pertemuan dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Ceko

Rekomendasi yang dapat diberikan kepada pemerintah dalam konteks diplomasi hubungan bilateral Indonesia - Republik Ceko adalah sebagai berikut:1. Hubungan bilateral Indonesia-Ceko yang berjalan dengan

baik harus terus dijaga, dirawat dan dilestarikan supaya lebih memberikan manfaat bagi kedua negara dalam konteks politik global. Terutama hubungan dan konteks kerja sama di sektor ekonomi dan perdagangan, ekspor dan impor, investasi dan penanaman modal, kerja sama dalam bidang teknologi dan alat-alat militer.

2. Dalam rangka lebih meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan Ceko, kedua negara harus terus melakukan pertemuan konsultasi dari waktu ke waktu untuk mendiskusikan perkembangan bilateral terkait isu regional dan global yang menjadi perhatian kedua negara.

3. Iklim perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Republik Ceko masih minim. Ada beberapa komoditas keduanya yang diperdagangkan, namun belum signifikan jumlahnya. Seperti CPO, teh, kopi, kakao, produk kesehatan, produk gula semut, produk spa, lem, batik, produk makanan dan minuman, tas kulit, kabel, produk sarung tangan, serta periwisata Indonesia. Pemerintah kedua negara harus lebih serius dalam mengoptimalkan jenis-jenis produk yang diperdagangkan tersebut.

4. Indonesia memiliki posisi dan peran strategis di kawasan Asia Tenggara. Wakil Menteri Luar Negeri Republik Ceko, Ivan Jancarek mengatakan bahwa bahkan Indonesia sebagai mitra strategis. Posisi strategis Indonesia ini harus dimaksimalkan untuk lebih meingkatkan hubungan diplomasi di bidang ekonomi, sosial budaya, pendidikan, dan olah raga.

5. Upaya KBRI Praha dalam membantuk mempromosikan destinasi pariwisata melalui berbagai pameran di Ceko dengan menampilkan kesenian tradisional Indonesia cukup baik. Pemerintah harus lebih giat dalam melakukan promosi dan memberikan porsi yang lebih besar dalam hal pendanaan untuk promosi pariwisata sehingga banyak wisatawan mancanegara, khususnya dari negara Ceko yang berkunjung dan menikmati pariwisata Indonesia.

b. Kesimpulan

Kesimpulan dari Kunjungan Kerja Individu Luar Negeri ke Republik Ceko yang dilakukan oleh anggota DPR RI sebagai berikut:1. Kunjungan Kerja Luar Negeri memberikan kesan positif bagi

anggota DPR RI karena disambut baik oleh Duta Besar Republik

76

Indonesia untuk Republik Ceko Dr. Aulia Aman Rachman, beserta staf KBRI. Pertemuan juga dihadiri perwakilan staf dari Pemerintah Republik Ceko sehingga hubungan antarkedua negara makin erat.

2. Kunjungan Kunjungan Kerja Luar Negeri ke Republik Ceko secara umum berjalan dengan baik sesuai dengan jadwal. Serangkaian kegiatan yang telah dilakukan rombongan anggota DPR RI di Praha diharapkan memberi manfaat positif bagi kedua negara. Bagi DPR RI kunjungan ke Republik Ceko ini menjadi awal dan momentum baik untuk memperbaiki kualitas kinerja dalam membuat produk-produk legislasi yang lebih berkualitas lagi.

3. Bagi pemerintah Republik Ceko kunjungan ini diharapkan bisa menambah pengetahuan tentang Indinesia yang multietnis, multibudaya, beragam suku, bahasa dan agama. Bahwa Indonesia adalah negara demokrasi terbesar di dunia, menghargai keragaman, serta melindungi minoritas. Indonesia juga layak dikunjungi karena banyak distinasi wisata yang menarik. Indonesia juga negara yang sangat kondusif dijadikan tujuan investasi. Apalagi saat ini Indonesia sedang serius melakukan pembangunan, khususnya bidang infrastruktur jalan, bandara, kereta, pelabuhan dan lain sebagainya.

4. Kerja sama bilateral dalam bidang ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dengan Republik Ceko, seperti dalam bidang pertanian, sosial budaya, pariwisata, pendidikan, politik, perdagangan, budaya, olahraga dan pertahanan, serta pengelolaan lingkungan dengan teknologi water treatment dan bio teknologi butuh keseriusan dan tindaklanjut yang lebih formal dan nyata.

5. Indonesia dan Republik Ceko harus lebih aktif berperan sebagai peace maker dalam mendukung upaya-upaya damai akibat konflik dan kekerasan yang terjadi di dunia. Seperti konflik perbatasan antara Korea Utara dengan Korea Selatan, sengketa wilayah antara Filipinan dengan China, dan antara China dengan Jepang. Begitu juga konflik yang terjadi di Suriah, Afganistan, Irak, Palestina dan negara-negara lain di Timur Tengah.

6. Perlu usaha bersama yang lebih sistematis dan konfrehensi antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Ceko dalam penanganan masalah-masalah global seperti terorisme, narkoba dan obat-obatan terlarang, perdangan manusia (human trafficking), pencurian ikan (illegal fishing) dan pencurian kayu (illegal loging), pemanasan global, pengungsian dan kemiskinan.

7. Perlu adanya dukungan lebih seriu dan maksimal dari pemerintah untuk mendukung peran-peran diplomasi yang dilakukan oleh DPR RI. Peran diplomasi DPRI RI sangat penting karena dapat membantu pemerintah dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang sensiti yang tak bisa diselesaikan oleh lembaga eksekutif.

77

Dokumentasi Foto

PERTEMUAN DENGAN DUTA BESAR REPUBLIK INDONESIA UNTUK REPUBLIK CEKO

79

10. Kunjungan Delegasi DPR RI dari Fraksi Gerindra ke Brasil, 20 - 26 April 2018 A. PENDAHULUAN

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) merupakan lembaga representasi rakyat dewasa ini memiliki tuntutan peran yang semakin meningkat dalam upaya mewujudkan kesejahteraan rakyat. Tidak ada kebijakan negara yang strategis bagi rakyat Indonesia kecuali mendapatkan persetujuan dari DPR. Oleh karena itu, DPR semakin ekstensif mengoptimalkan perannya itu termasuk dalam upaya diplomasi internasional.

Dalam konteks diplomasi internasional tersebut, baik DPR secara kelembagaan maupun secara perorangan dan Fraksi memiliki peran untuk turut serta mempromosikan Indonesia, menjalin persahabatan dengan negara-negara di dunia, serta mendorong peningkatan kerja sama antara Indonesia dengan negara-negara sahabat, baik secara bilateral, regional maupun multilateral. Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR (Fraksi PKS DPR) dalam rangka upaya diplomasi internasional tersebut telah melaksanakan kunjungan kerja ke Negara Brasil pada 20 – 26 April 2018.

Republik Federasi Brasil atau Republik Federal Brasil (República Federativa do Brasil) dengan ibukota Brasília adalah negara paling besar dan paling banyak penduduknya di Amerika Selatan. Pada tahun 2017 penduduknya 204,5 juta jiwa. Negara ini merupakan negara paling timur di Benua Amerika dan berbatasan dengan Pegunungan Andes dan Samudra Atlantik. Negara-negara yang berbatasan darat dengan Brasil adalah Uruguay, Argentina, Paraguay, Bolivia, Peru, Kolombia, Venezuela, Guyana, Suriname dan dép artement Guyana Perancis. Di bagian utara Brasil terdapat Hutan Amazon dan semakin terbuka ke arah selatan dengan bukit-bukit dan gunung kecil. Daerah selatan merupakan pusat populasi dan agrikultur Brasil.

Negara yang terletak di bagian tengah dan timur Amerika Selatan ini menjadi wilayah jajahan Portugis sejak 1494. Brasil meraih kemerdekaannya dari Portugis pada 7 September 1822. Sebagai bekas koloni Portugal, bahasa resmi Brasil adalah bahasa Portugis.

Iklim Brasil memiliki kesamaan dengan Indonesia. Iklim Brasil adalah tropis karena terletak di khatulistiwa dengan sedikit variasi. Di selatan, iklimnya lebih sedang, namun kadang mengalami salju. Curah hujan sangat tinggi di daerah Amazon sedangkan daerah yang lebih kering bisa ditemukan di daerah timur laut. Brasil merupakan tempat pertanian ekstensif dan hutan hujan tropis. Sebagian besar wilayah Brasil berupa dataran tinggi dan pegunungan. Brasil merupakan penghasil kopi terbesar di dunia.

Brasil memiliki ekonomi campuran dengan sumber daya alam yang melimpah. Setelah pertumbuhan yang cepat dalam beberapa dekade sebelumnya, negara ini memasuki resesi pada 2014 di tengah skandal

80

korupsi politik dan protes nasional. Sumber perekonomian utama Brasil berasal dari sektor pertanian, pertambangan, manufaktur dan jasa. Brasil memiliki tenaga kerja lebih dari 107 juta orang (peringkat 6 di seluruh dunia) dan pengangguran 6,2% (peringkat ke-64 dunia).

B. LANDASAN HUKUM1. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, terkait tujuan bernegara. 2. UU Nomor 17 Tahun 2014 Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD, Pasal

69 Ayat (2) tentang peran/fungsi diplomasi parlemen dalam rangka mendukung upaya Pemerintah melaksanakan politik luar negeri.

3. Peraturan DPR Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib, Pasal 4 tentang peran/fungsi diplomasi parlemen dalam rangka mendukung upaya Pemerintah melaksanakan politik luar negeri.

C. ANGGOTA YANG BERKUNJUNG

NO NAMA ANGGOTA NA TAA PENDAMPING1 Dr. H. Mardani, M. Eng. A - 104 Yachya, S.S., M.Si.2 Dr. H. Hermanto, S.E., M.M. A - 88 Joko Sarwono, S.P.

D. RINGKASAN KEGIATAN 1. PERTEMUAN DENGAN DUTA BESAR RI UNTUK BRASILIA

Delegasi FPKS berkunjung ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Brasil yang berlokasi di SES Avenida Das Nacoes Quadra 805, Lote. 20 CEP-70479-900 Brasilia-DF, Brasil, pada hari Selasa 24 April 2018 sore. Delegasi disambut hangat oleh Duta Besar (Dubes) RI untuk Brasil Marsekal Madya TNI (Purn) Toto Riyanto, SIP., SH., MH. Pertemuan berlangsung rileks.

Menurut Dubes, Brasil memandang Indonesia sebagai mitra strategis. Indonesia dan Brasil menjalin hubungan diplomatik sejak tahun 1953. Hubungan bilateral antara Indonesia dan Brasil secara umum berlangsung baik. Kesamaan kebijakan luar negeri kedua negara yang mengutamakan mekanisme multilateral dalam penanganan berbagai masalah internasional telah memperkuat hubungan dan koordinasi serta saling mendukung antara kedua negara dalam forum kerjasama bilateral, regional dan multilateral.

81

Hubungan bilateral antara Indonesia dan Brasil secara umum berlangsung baik. Disamping kesamaan wilayah yang luas dan jumlah penduduk yang banyak, kedua negara memiliki kesamaan pandangan dalam berbagai isu regional dan multilateral, usaha penegakan demokrasi dan HAM. Selain itu, pemerintah kedua negara juga sedang melakukan reformasi di berbagai bidang dan oleh karena itu kedua negara saling memahami tantangan yang dihadapi masing-masing dalam proses reformasi tersebut.

Brazil menilai Indonesia sebagai negara yang memiliki peranan penting bagi stabilitas di kawasan Asia Tenggara dan kawasan Asia Pasifik. Sejalan dengan politik luar negeri yang tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain, Pemerintah Brasil mendukung integritas wilayah NKRI dan langkah-langkah reformasi yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dalam pemajuan HAM dan demokrasi.

Terdapat keinginan kuat dari kedua negara untuk terus berupaya meningkatkan hubungan kerjasamanya di berbagai bidang. Hal ini dapat dilihat dari antara lain kegiatan saling kunjung antara kepala negara, pejabat, anggota parlemen, pelaku ekonomi dan masyarakat kedua negara. Kunjungan kenegaraan Presiden Brazil, Liuz Inácio Lula da Silva ke Indonesia pada tanggal 12 Juli 2008 yang merupakan kunjungan pertamanya sejak menjabat sebagai Kepala Negara Brazil dan merupakan kunjungan Kepala Negara Brazil yang kedua setelah kunjungan Presiden Fernando Henrique Cardoso pada bulan Januari 2001 mempunyai arti penting bagi peningkatan hubungan bilateral kedua negara. Sementara itu Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan balasan ke Brasil pada tanggal 18 November 2008 dalam rangkaian menghadiri pertemuan puncak negara anggota APEC di Lima, Peru.

Keterangan: (Foto kiri) Delegasi F-PKS DPR RI Dr. Mardani dan Dr. Hermanto mengapit Duta Besar RI untuk Brasil Marsekal Madya TNI (Purn) Toto Riyanto, SIP., SH., MH. (Foto kanan) suasana pertemuan yang rileks.

82

Di bidang ekonomi, hubungan kedua negara berjalan cukup baik. Neraca perdagangan kedua negara masih relatif kecil bila dibandingkan dengan potensi yang dimiliki oleh kedua negara, namun pada tahun-tahun terakhir ini tercatat peningkatan yang signifikan dalam hubungan perdagangan Brazil merupakan mitra dagang utama Indonesia di kawasan Amerika Selatan.

Ekspor utama Indonesia ke Brazil antara lain : karet alam dan produk karet, benang tekstil polyester, kakau, minyak kelapa sawit, tembaga dan spare-parts mobil. Sedangkan impor utama dari Brazil antara lain biji besi, kedelai, pulp, kapas, gula tebu, tembakau, suku cadang kendaraan bermotor, lem kayu, kulit dan pesawat.

Orang-orang super kaya Indonesia banyak yang menggunakan pesawat pribadi buatan industri pesawat Brasil, Embraer (Empresa Brasileira de Aeronautica). Embraer didirikan pada tahun 1969 tidak berselang jauh dengan PT DI (dulu PT Nurtanio dan kemudian IPTN) pada tahun 1976. Dua perusahaan ini didirikan dengan visi yang sama, yaitu untuk mengembangkan kemandirian dan ketahanan nasional mengingat wilayah negara yang luas, plus kepulauan untuk Indonesia. Embraer maju pesat, kini dengan aneka produk yang laku di pasar. Produknya antara lain pesawat Super Tucano, sederet jet bisnis (Phenom, Legacy, dan Lineage), pesawat komersial seperti Keluarga ERJ (Embraer Regional Jet) 145 dan Keluarga Embraer 170/190. Industri kedirgantaraan Brasil ini sekarang telah mendunia.

TNI Angkatan Udara menggunakan pesawat bermesin tunggal Super Tucano EMB-314 buatan pabrik Embraer. Super Tucano EMB-314 dikenal sebagai pesawat latih sekaligus juga pesawat penyerang ringan, dan berkemampuan COIN. Selain itu, operator juga menggunakan pesawat ini untuk pengawasan perbatasan, penarik sasaran, dan misi latihan CRM (cockpit resource management).

Kedua negara banyak memiliki kesamaan diantaranya kesamaan geopolitik, kesamaan kondisi hutan dan kesamaan budaya. Di bidang budaya khususnya musik, gamelan bisa dikolaborasikan dengan musik Brasil. Musik orang Indian umumnya menggunakan alat musik seperti kentongan.

Sama seperti Indonesia, Brasil juga termasuk negara agraris. Imigran Jepang mengembangkan pertanian di Brasil. Karena itu tidak heran bila banyak orang Jepang di Brasil.

Ikan Indonesia tidak bisa masuk ke Brasil. Hal ini karena Indonesia tidak menerima ayam dari Brasil. Kebijakan Indonesia tidak menerima ayam impor tersebut dalam rangka melindungi peternak ayam lokal.

83

Dalam waktu dekat, Pemerintah Indonesia berencana membuka kran impor sapi dari Brasil. Dalam hal ini pemerintah Indonesia diminta hati-hati karena dalam hal populasi sapi di Brasil ada zona yang bebas penyakit mulut dan kuku, tetapi ada juga zona yang tidak bebas. Yang terpenting adalah memastikan agar sapi-sapi dari zona yang tidak bebas penyakit tadi jangan sampai menyusup masuk ke teritori Indonesia.

2. PERTEMUAN DENGAN PARLEMEN BRASIL

Delegasi FPKS berkunjung ke Parlemen Brasil pada hari Rabu 25 April 2018 pagi. Delegasi diterima oleh Ketua Komisi Luar Negeri DPR Brasil Joaquim Passarinho. Ia juga merangkap jabatan sebagai Sekretaris Jenderal DPR Brasil.

Dalam kesempatan tersebut Ketua Delegasi FPKS DPR Mardani menyampaikan bahwa kunjungan ini dilakukan terutama dalam rangka mempererat hubungan kerjasama parlemen kedua negara. Indonesia dan Brasil sudah lama membentuk Group Kerja Sama Bilateral (GKSB). GKSB Indonesia - Brasil merupakan wadah bagi parlemen kedua negara untuk saling bekerjasama dan bertukar pikiran. Dengan demikian kedua negara bisa saling belajar untuk kemajuan masing-masing negara selain meningkatkan hubungan antara kedua masyarakat. Parlemen Indonesia - Brazil juga sudah buat draf MoU untuk saling bekerjasama sejak 2013. Diharapkan draf MoU itu bisa segera ditandatangani.

Keterangan: Anggota DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Dr. Hermanto, S.E., M.M. (kanan) dan Dr. Mardani, M. Eng. (kedua dari kanan) berkunjung ke Parlemen Brasil dan diterima oleh Ketua Komisi Luar Negeri DPR Brasil Joaquim Passarinho (kiri) di ruang kerjanya.

84

Selain mempererat hubungan, dikemukakan juga kemungkinan membangun kerjasama di bidang pangan terutama di sektor peternakan. Indonesia tengah mencari negara produsen sapi alternatif disamping Australia dan Selandia Baru. Negara produsen sapi berkualitas dengan harga yang lebih kompetitif. Salahsatu alternatif itu adalah Brasil.

Sementara itu, dalam paparan balasannya Joaquim menyambut baik kunjungan dalam rangka mempererat hubungan kedua parlemen ini. Parlemen Brazil saat ini sedang menjalani masa politik yang sulit. Presiden jatuh dan saat ini sedang berada di penjara.

Tentang perekonomian, saat ini ekonomi Brasil sangat ditunjang oleh UMKM dan sektor pertanian termasuk didalamnya peternakan. Sektor pertanian menjadi andalan karena Brasil memiliki tanah yang luas. Adapun soal pembicaraan kemungkinan ekspor sapi ke Indonesia bisa dibicarakan dengan anggota parlemen Brasil yang membidangi pertanian. Namun saat itu delegasi tidak berhasil bertemu dengan anggota parlemen terkait.

Tentang politik, Konstitusi Brasil yang berlaku saat ini lebih dikenal sebagai Konstitusi 1988 (karena disahkan pada tanggal 5 Oktober 1988). Negara Brasil berbentuk Republik Federasi dengan kabinet Presidensil. Brasil memiliki 26 Negara Bagian dan 1 (satu) Distrik Federal. Konstitusi 1988 menjamin kekuasaan yang luas kepada pemerintah federal yang terdiri dari eksekutif, legislatif dan judikatif. Presiden menjabat selama 4 tahun dengan hak dipilih kembali untuk 4 tahun berikutnya. Presiden hanya berhak dipilih selama 2 kali berturut-turut.

Parlemen Brasil yang disebut Kongres terdiri dari 81 anggota Senat (Senator) dan 513 anggota DPR. Masa jabatan anggota Senat adalah 8 tahun, sedangkan masa jabatan DPR adalah 4 tahun. Baik anggota Senat maupun anggota DPR dipilih secara langsung oleh rakyat melalui Pemilu.

Sepuluh Partai Politik besar dalam percaturan politik Brazil adalah PT Partido dos Trabalhadores = Partai Buruh (kiri); PMDB (Partido do Movimento Democrático Brazileiro = Partai Gerakan Demokrasi Brazil (tengah); PL (Partido Liberal = Partai Liberal /tengah-kanan); PDT (Partido Democrático Trabalhista = Partai Demokrasi Buruh (kiri); PC do B (Partido Comunista do Brazil = Partai Komunis Brazil (kiri); PPB (Partido Progressista Brazileiro = Partai Progresif Brazil (tengah-kiri); PPS (Partido Popular Socialista = Partai Masyarakat Sosialis/kiri); PTB (Partido Trabalhista Brazileiro = Partai Buruh Brazil/tengah-kiri); PSDB (Partido da Social Democracia Brazileira = Partai Sosial Demokrasi Brazil/tengah-kiri); dan PFL(Partido da Frente Liberal = Partai Front Liberal/tengah-kanan).

85

Mahkamah Agung Federal terdiri dari 11 hakim, dan bertemu secara rutin di ibukota Brasilia. Pengadilan Federal berkedudukan di setiap negara bagian dan di Distrik Federal. Jenis pengadilan lain adalah pengadilan Pemilihan Federal untuk melindungi Pemilu dan Pengadilan Pekerja/Buruh. Hakim-hakim Federal diangkat untuk seumur hidup. Pengadilan di negara bagian dilakukan dengan koordinasi dengan Pengadilan Pusat.

Usai pertemuan, Joaquim mengajak delegasi FPKS DPR berkeliling melihat ruangan-ruangan di kompleks DPR Brasil berikut dinamikanya. Berikut antara lain ruangan-ruangan yang diperkenalkan oleh Joaquim.

Keterangan: (Foto kiri) Delegasi berada di ruang sidang, berdiri diantara pimpinan dan peserta sidang. , (Foto kanan) Delegasi naik ke podium pimpinan di tengah berlangsungnya sidang

Keterangan: (Foto kiri) Delegasi berada di ruang rehat, tempat menyantap makanan dan minuman penyegar. (Foto kanan) Delegasi di ruang maket gedung parlemen Brasil.

86

3. PERTEMUAN DENGAN IMAM MASJID BESAR BRASILIA

Penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam. Di dalam Islam dikenal konsep ukhuwah islamiyah (persaudaraan Islam). Mukmin yang satu dengan mukmin yang lain itu bersaudara. Mukmin yang satu diperintahkan untuk mengenal mukmin yang lain. Ukhuwah islamiyah tidak dibatasi oleh batas negara. Untuk mengetahui lebih dekat kaum muslimin khususnya di Kota Brasilia maka Delegasi F-PKS DPR RI berkunjung ke Masjid Besar Brasilia yang berlokasi di Mesquita do Centro Islâmico Setor de Grandes Áreas Norte W5, quadra 912.

Dalam kunjungan ini, delegasi diterima langsung oleh Imam Masjid Besar Brasilia Syekh Muhammad Al-Misri. Ia menerima delegasi dengan

Keterangan: (Foto kiri) Delegasi berada di ruang peta wilayah Brasil. Peta tergambar di lantai. (Foto kanan): Delegasi di luar gedung parlemen Brasil

Keterangan: (Foto kiri) Delegasi disambut Syekh Muhammad Al-Misri, Imam Masjid Besar Brasilia. (Foto kanan) suasana di dalam masjid.

87

sangat ramah. Kami berbincang-bincang menggunakan bahasa Arab. Ia berasal dari Mesir. Sudah menjadi imam di masjid ini selama 26 tahun.

Ia menuturkan, ada sekitar 3000 muslim di Kota Brasilia ini. Setiap hari Jumat, masjid ini penuh oleh jamaah yang menunaikan Salat Jumat. Di hari-hari lain, jamaahnya tidak banyak. Datang ke masjid untuk menunaikan salat berjamaah di waktu Maghrib dan Isya. Belakangan ini banyak warga masuk Islam. Mereka yang masuk Islam ini terutama berjenis kelamin perempuan.

Di Brasilia, muslim minoritas dan tinggal berpencar-pencar. Karena itu mesjid langka. Mesjid yang ada, seperti Masjid Besar ini, lokasinya jauh dari tempat tinggal warga muslim. Sehingga sehari-hari, selain hari Jumat, kondisinya lengang. Kondisi inilah yang didapati delegasi saat berkunjung ke mesjid tersebut pada hari Selasa 24 April 2018 siang menjelang sore.

4. KUNJUNGAN KE KLUB SEPAKBOLA BRASILIENSE F.C. Brasil dikenal sebagai negara sepak bola yang melahirkan banyak pemain hebat. Timnas Brasil di dunia sepak bola menjadi tim yang paling sukses di Piala Dunia. Sejak digelar pertama kali pada 1930, Tim Samba menjadi tim paling sukses dengan mencatatkan rekor sebagai tim yang paling banyak memenangkan trofi Piala Dunia yaitu sebanyak 5 kali (1958, 1962, 1970, 1994, 2002).

Delegasi memandang penting untuk berkunjung ke salahsatu klub sepakbola Brasil guna melihat dari dekat bagaimana pemain-pemain sepakbola Brasil ditempa oleh klubnya. Delegasi ingin mendapat masukan langsung dan mendapat gambaran seputar pola latihan pemain sepakbola di Brasil. Gambaran ini tentu berguna sebagai bahan untuk dibandingkan dengan pola latihan pemain sepakbola di Indonesia.

Atas bantuan pihak KBRI di Brasil, delegasi berkesempatan berkunjung ke salahsatu klub profesional yaitu Brasiliense F.C. pada hari Selasa 24 April 2018 pagi menjelang siang. Di klub ini rombongan disambut oleh pelatih utama Paulo Henrique.

88

Keterangan: Dr. Hermanto (kanan) dan Dr. Mardani (ketiga dari kanan) bersama pelatih utama Paulo Henrique

Keterangan: Delegasi berfoto bersama salah satu pemain dengan latar belakang suasana tempat latihan.

Keterangan: Dr. Hermanto berdiri disamping maskot klub dan berbincang-bincang dengan pelatih utama

89

Saat rombongan tiba di lokasi, para pemain tengah mengadakan latihan di dalam ruangan. Hanya penjaga gawang yang berlatih di luar ruangan. Berikut beberapa foto aktivitas latihan pemain:

Keterangan: Para pemain berlatih tiap hari kecuali sabtu dan minggu. Senin sampai rabu pemain berlatih sehari 2 kali. Kamis dan Jumat berlatih 1 kali.

Keterangan: Delegasi FPKS DPR di lapangan milik klub

90

E. KUNJUNGAN KE PASAR TRADISIONAL

Kunjungan ke pasar tradisional untuk mengecek bagaimana masyarakat di Brazil dalam melakukan perdagangan yang sifatnya merakyat

Pada kesempatan ini, didapat dua pembelajaran, dua kajian yang bisa dikembangkan, Pertama, mengenai pasar tradisional yang walaupun kecil, tetapi tertata rapi. Pasarnya bersih dan juga tidak ada kesulitan dalam mengakses. Baik dengan public transportation ataupun dengan kendaraan pribadi.

Point kedua yaitu barang-barang yang dijual dengan berbagai macam, diantaranya adalah produk pertanian yg jauh dr sempurna, yg mungkin tidak jarang di Indonesia.

Seperti dalam gambar pertanian yang di luar kebiasaan produk pertanian di Indonesia, dengan ini dapat memacu dan memicu serta kajian-kajian berikutnya tentang perkembangan agroindustri produk pertanian dan pemasaran, agar produk-produk di Indonesia dapat ditingkatkan dan juga dapat berkembang dengan efektif efisien dan juga berkaca pada kebutuhan masyarakat dalam keinginan untuk hidup sehat dengan menggunakan produk-produk pertanian yang bebas pertisida. Jelas ini merupakan edu value dan keinginan bagi Indonesia yang negaranya masih memiliki lahan pertanian yang luas, alih-alih menggunakan kebun sawit ataupun produk-produk yang sifatnya industri, maka pertanian yang memasyarakat dengan sentuhan yang modern dapat menghasilkan produk-produk pertanian yang bernilai jual tinggi.

Keterangan: Dr. Mardani dan Dr. Hermanto Bersama penjual di pasar mengangkat produk pertanian unggul yang dijual di pasar tradisional.

91

F. RANGKUMAN DAN REKOMENDASI Dari kunjungan kerja perorangan Anggota DPR RI ke Brasil, dapat dirangkum dan direkomendasikan sebagai berikut:

1. Kunjungan kerja perorangan memiliki peran penting dalam menjaga dan meningkatkan hubungan baik Indonesia – Brasil.

2. Brasil sebagai sesama negara berkembang memberikan banyak pembelajaran berharga bagi Indonesia, terutama olahraga khususnya sepakbola dan pengembangan industri pesawat terbang.

3. Ada peluang kerjasama Indonesia – Brasil di sektor budaya dan sektor pertanian khususnya peternakan. Untuk merealisasikannya perlu ada tindak lanjut oleh eksekutif.

G. PENUTUP Demikianlah Laporan Kunjungan Kerja Ke Luar Negeri Perorangan DPR RI Periode 2014-2019 dibuat dengan sebenarnya, agar menjadi pertanggungjawaban yang transparan dan akuntabel. Semoga bermanfaat dan Allah memberkahi. Kami yang bertanggung jawab Mardani (A-104) dan Hermanto (A-88).

92

11. Kunjungan delegasi Prof. Dr. H. Hamka Haq, M.A (F-PDI-Perjuangan/A-191) ke Jerman pada tanggal 5 s.d. 11 Mei 2018.

Dalam sistem demokrasi seorang Anggota DPR adalah wakil rakyat. Dalam hal ini Anggota DPR menyuarakan dan memperjuangkan suara dan isi hati yang ada di masyarakat. Untuk itu sebagai representasi rakyat seorang Anggota DPR harus dapat menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat ke dalam lembaga DPR. Suara dan isi hati masyarakat harus mempunyai saluran yang baik agar kehidupan demokrasi dapat berlangsung dengan baik. Permasalahan yang sering terjadi adalah mampetnya saluran tersebut, dimana masyarakat tidak dapat menyalurkan aspirasinya sehingga menimbulkan ketidakpuasan di dalam masyarakat.

Ketidakpuasan dalam masyarakat bila dibiarkan berlangsung lama akan meimbulkan keresahan. Keresahan masyarakat bila terus berlangsung akan mengganggu kehidupan berbangsa dan bernegara. Masyarakat tidak tenang sehingga mudah memancing terjadi konflik, baik antar masyarakat maupun dengan aparat Pemerintah. Bila konflik terjadi yang rugi adalah adalah kita semua bangsa dan negara Indonesia.

Dalam negara demokrasi yang berdaulat adalah rakyat sehingga suara dan isi hati masyarakat harus benar-benar diperhatikan. Berkaitan dengan tugas Anggota DPR sebagai penyalur aspirasi masyarakat kegiatan turun langsung ke masyarakat untuk mendengar suara dan isi hati mereka dalam hal sangat penting. Salah satu tugas Anggota DPR adalah menyerap aspirasi masyarakat. Setiap anggota DPR selama masa sidang diberi kesempatan untuk menyerap aspirasi masyarakat baik itu di dalam negeri maupun di luar negeri .

Dalam hal ini kami ingin melakukan diskusi yang lebih spesifik terkait kebijakan kepada penyandang Disabilitas dan Kekerasan Seksual serta mencari tahu seperti apakah peran yang dilakukan oleh Pemerintah Jerman untuk menegakkan aturan mengenai akses dan partisipasi para penyandang disabilitas di negaranya dan bagaimana peran Pemerintah Jerman dalam menyikapi tindak kejahatan seksual.

Untuk hal tersebutlah maka kami berkeinginan melihat langsung apa dan bagaimana dampak sosial di masyarakat Jerman, keinginan kami ini ternyata disambut baik oleh kedua kementerian Jerman yaitu Kementerian Tenaga Kerja dan Sosial (Bundesministerium für Arbeit und Soziales) dan Kementerian untuk Keluarga, Lansia, Perempuan, dan Remaja (Bundesministerium für Familie, Senioren, Frauen und Jugend) dan Parlemen Jerman (Bundestag).

Dalam menyerap masukan studi perbandingan kebijakan setiap Anggota DPR dibiayai oleh lembaga DPR. Hal ini menujukkan bahwa kegiatan kunjungan kerja ke luar negeri ini adalah hal yang sangat penting. Seorang Anggota DPR harus mampu menampung dan menyalurkan aspirasi yang ada, baik itu kebijakan-kebijakan yang ada diluar negeri seperti Undang-Undang,

93

Peraturan Pemerintah dan lain-lain dan dapat menuangkannya di dalam rapat sidang komisi-komisi terkait sebagai pelajaran dan perbandingan kebijakan.

Aspirasi masyarakat inilah nantinya yang akan menjadi pedoman bagi setiap Anggota DPR dalam mengikuti Masa Sidang berikutnya, baik itu untuk fungsi legislasi, anggaran maupun pengawasan. Dengan menyerap dan menyalurkan aspirasi masyarakat diharapkan berbagai permasalahan yang ada di masyarakat, bangsa dan negara kedepan.

PELAKSANAAN KUNJUNGAN KERJAKunjungan kerja ini berencana mengembangkan dialog dan kerjasama lebih lanjut antara Indonesia dan Jerman dalam mengembangkan kebijakan tentang Penyandang Disalbilitas dan Kekerasan Seksual yang saat ini menjadi RUU Penghapusan Kekerasan Seksual di Komisi VIII.

Adapun kegiatan kami selama di Kota Berlin adalah sebagai berikut Agenda Pertemuan Anggota DPR RI Komisi VIII Berlin, 6-11 Mei 2018A. WAKTU DAN TEMPAT

Acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Sosial dan Tenaga Kerja Jerman dan Kementerian untuk Keluarga, Lansia, Perempuan, dan Remaja serta Parlemen Jerman berlangsung selama tiga hari dari tanggal 6 hingga 9 Mei Juli 2018 di beberapa tempat di Berlin, Jerman. Sementara itu, Kunjungan Kerja Luar Negeri Perorangan Bapak Prof.Dr.H.Hamka Haq,MA berlangsung dari tanggal 6 hingga 11 Mei 2018.

B. HASIL PERTEMUAN1. Negara Jerman memiliki pengalaman yang sangat baik dengan

penyandang disabilitas dan memiliki regulasi dan peraturan yang berpihak kepada kaum disabilitas terutama mengenai akses dan partisipasi para penyandang disabilitas khususnya di dunia kerja

2. Negara Jerman saat ini mempunyai program disabilitas yang baik yang patut kita contoh dalam mengembangkan konsep baru di negara kita agar kaum disabilitas dapat memenuhi hak-hak nya.

3. Negara Jerman memberikan kesempatan dan partisipati yang sama dengan kaum Disabilitas dalam kehidupan sehari-hari baik itu dari segi fasilitas dan kebutuhan komunikasi yang terpenuhi oleh Pemerintah

4. Memberikan Kuota 5 persen – 7 persen kepada kaum disabilitas dalam mencari lapangan kerja dan diwajibkan oleh pemerintahnya.

5. Menjelaskan bahwa di negara Jerman semua warga negara dianggap sama baik itu kaum Disabilitas dan Warga biasa sama di mata hukum sesuai perundang-undangan yang berlaku.

6. Memiliki peraturan Disabilitas yang berbeda-beda sesuai dengan negara bagiannya masing-masing, seperti provinsi di Indonesia yang memiliki Perda yang berbeda-beda dalam menanggulangi kaum Disabilitas. Setiap Perusahaan wajib memberikan posisi kepada

94

kaum Disabilitas dalam bekerja dan apabila tidak terpenuhi maka perusahaan tersebut akan di denda oleh Pemerintah.

7. Dalam hal kekerasan seksual, Jerman memiliki tingkat kriminalitas yang cukup tinggi sehingga mereka mempunya hukum KUHP yang sangat kuat dan terstruktur tanpa harus adanya penambahan undang-undang terkait kekerasan seksual.

8. Jerman memiliki kesetaran Gender yang sama antara laki-laki dan perempuan yang saling mengormati dan memiliki tingkat Pendidikan yang sama sesama Gender.

9. Jerman memiliki pekerja sosial yang mengurusi kasus-kasus perempuan baik itu secara psikologi maupun kekerasan fisik yang di sebut women shelter yang ada disetiap negara bagiannya.

10. Tenaga kerja di Jerman saat ini lebih di dominasi oleh kaum perempuan dimana persentasi antara pekerja perempuan sebesar 21 persen dan laki-laki sebesar 14 persen.

11. Begitu juga dengan posisi kepemimpinan di perusahaan dan Industri saat ini bahkan di Pemerintahan juga di pimpin oleh Perempuan.

C. DOKUMENTASI

97

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN ANGGOTA DPR RI MASA PERSIDANGAN V TAHUN SIDANG 2017-2018 TGL. 18 MEI S/D 15 AGUSTUS 2018


98

1. Kunjungan delegasi dari Fraksi Partai Gerindra, Fraksi Partai Nasdem dan Fraksi Partai Golkar DPR RI ke Papua Nugini pada tanggal 18 s.d. 24 Mei 2018

Dalam konteks diplomasi internasional, baik DPR RI secara kelembagaan maupun secara perorangan dan fraksi memiliki peran untuk turut serta mempromosikan Indonesia, menjalin persahabatan dengan negara-negara di dunia, serta mendorong peningkatan kerjasama antara Indonesia dengan negara-negara sahabat, baik secara bilateral, regional maupun multilateral. Fraksi PKS, Fraksi Partai Nasdem dan Fraksi Partai Golkar DPR RI dalam rangka upaya diplomasi internasional tersebut telah melakukan kunjungan kerja ke negara Papua Nugini pada tanggal 18 – 24 Mei 2018 dengan delegasi, antara lain :

1. Hj. Sriwulan, SE (A-355/F-Partai Gerindra DPR RI)2. Rita Zahara, SH (A-332/ F-Partai Gerindra DPR RI)3. H. Bambang Riyanto, SH., MH., M.Si (A-357/F-Partai Gerindra DPR RI)4. Khilmi (A-373/F-Partai Gerindra DPR RI)5. Robert Rouw (A-396/F-Partai Gerindra DPR RI)6. Ir. H. Harry Poernomo (A-358/F-Partai Gerindra DPR RI)7. Drs. Fadholi (A-13/Fraksi-Partai Nasdem DPR RI)8. Drs. H. Roem Kono (A-318/Fraksi-Partai Golkar DPR RI)

I. Hasil pertemuan antara lain:a. Kedutaan Besar RI untuk Papua Nugini

Para anggota DPR-RI bertemu dan diterima langsung oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Papua Nugini yaitu Bapak Ronald Manik, dimana dalam pertemuan tersebut membahas segala permasalahan yang sering dihadapi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Papua Nugini khususnya yang berhubungan dengan bidang-bidang kemitraan kerja dari masing-masing Komisi Anggota.

Keterangan: Foto bersama anggota DPR-RI dengan Bapak Duta Besar Ronald Manik sebelum jamuan makan siang

99

b. Pertemuan dengan Kementerian Kesehatan Papua NuginiSetelah selesai makan siang dengan Duta Besar, rombongan delegasi kemudian mengadakan pertemuan dengan Kementerian Kesehatan Papua Nugini yang diwakili oleh Sekretaris Jendral Menteri Kesehatan Papua Nugini. Dalam pertemuan ini, kedua belah pihak saling memberi informasi serta membahas topik tentang masalah kesehatan yang sering dihadapi oleh kedua negara.

c. Pertemuan dengan Kementerian Luar Negeri Papua NuginiKemudian seluruh rombongan delegasi anggota DPR-RI selesai melaksanakan rapat dengan Kementerian Kesehatan Papua Nugini, langsung menuju ke gedung Kementerian Luar Negeri Papua Nugini.

Keterangan: Foto bersama anggota DPR-RI dengan Sekjen Kemenkes Papua Nugini

Keterangan: Suasana rapat di Gedung Kemenlu Papua Nugini

100

II. Misi Delegasi Tujuan dari kunjungan kerja yang dilakukan baik perorangan maupun rombongan Pemerintah Republik Indonesia tentu memiliki misi dan tujuan yang berbeda topik permasalahannya. Adapun misi dari kunjungan kerja luar negeri perorangan ini adalah:

1. Menggali informasi untuk mengetahui kondisi dan permasalahan yang dihadapi oleh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di negara Papua Nugini dan mengetahui kebutuhan dalam melaksanakan pekerjaan diplomasi di negara Papua Nugini.

2. Membuat komitmen kerjasama antar dua negara yang kemudian ditindaklanjuti secara formal, terutama dalam aspek perlindungan seluruh WNI yang berdomisili di negara Papua Nugini.

3. Diperolehnya informasi tentang pendekatan-pendekatan yang lebih efektif yang bisa diangkat sebagai kebijakan negara dalam rangka meningkatkan perlindungan dan proteksi terhadap WNI yang ada di negara Papua Nugini.

4. Dunia investasi yang tidak kondusif, terutama soal keamanan 5. Peredaran mata uang Kina di Papua Nugini, terutama di wilayah

perbatasan RI-Papua Nugini. 6. Peluang kerjasama pembuatan aturan perbatasan jumlah uang masuk

dari dan ke Papua Nugini – RI 7. Mengetahui kondisi terkini ketenagakerjaan WNI di Papua Nugini dan

Negara Kep. Solomon. 8. Peluang Ekspor RI ke Papua Nugini.

101

2. Kunjungan Kerja Luar Negeri Perorangan A. Helmy Faishal Zaini (A-78) Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa ke Jepang tanggal 22 – 29 Juni 2018.

Delegasi Kunjungan Kerja Komisi X DPR RI melawat ke Jepang. Jepang dipilih karena merupakan salah satu negara dengan kualitas Pendidikan dan juga kebudayaan yang cukup bagus dan maju. Selain terdepan dalam inovasi dan teknologi, Pendidikan dan juga kebudayaan Jepang sangat manrik untuk dikaji. Sebab Jepang merupakan negara dengan kebudayaan yang teguh memagang tradisi, namun tidak menolak inovasi dan teknologi.

MAKSUD DAN TUJUANAdapun Maksud dan tujuan kegiatan kunjungan Luar Negeri Perorangan ke Jepang adalah sebagai berikut:1. Melaksanakan fungsi legislasi melalui kegiatan diskusi untuk penyerapan

aspirasi, persoalan, masukan dan kritik terkait dengan keadaan dan kondisi WNI yang ada di Jepang.

2. Melakukan pengawasan kinerja terhadap pelayanan publik, khususnya Perwakilan Indonesia yang ada di Indonesia serta memberi masukan tentang hal-hal yang perlu dilakukan oleh KBRI di Jepang.

3. Mendapatkan gambaran secara umum mengenai konsep dan sistem pendidikan yang diselenggarakan oleh negara yang dikunjungi.

HASIL KUNJUNGAN 1. Pertemuan dengan Warga Negara Indonesia (WNI) di Jepang. Tempat Pertemuan : Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT). 4-6-6 Meguro Meguro-ku Tokyo, Japan Waktu Pertemuan : 24 Juni 2018, Pukul 09.00 – 11.00 Peserta : WNI dan Mahasiswa Indonesia di Jepang

Dalam pertemuan ini, tujuan dan goal yang ingin dicapai adalah mendiskusikan hal-hal penting dan urgen tentang pola Pendidikan, kebudayaan, dan juga hal-hal lain yang menyangkut sumber daya kemanusiaan. Penting pula untuk dikedepankan tentang pola berislam model Indonesia atau yang sering disebut dengan Islam Nusantara yang dinilai memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan tatanan kehidupan dunia yang damai dan toleran.

Di hadapan ratusan warga Indonesia yang ada di Jepang, saya mengatakan bahwa model keberisalaman Nusantara diharapkan bisa memberikan sumbangan yang konkret bagi dakwah Islam yang ramah pada level internasional. Tradisi Halal Bi Halal salah satunya bisa menjadi bukti konkret betapa kebudayaan bisa menjadi infrastuktur agama. Kebudayaan yang baik akan melahirkan Pendidikan yang baik pula. Tradisi halal bi halal adalah tradisi luhur yang dilahirkan dari keinginan untuk saling memafkan antar pribadi. Dan ini harus dikembangkan dan dilestarikan. Tradisi ini dilahrikan

102

dari ide Bung Karno dan KH. Wahab Hasbullah dalam menyikapi pertikaian anta relit bangsa kala itu.

Bung Karno “kehabisan pikir” kala menghadapi situasi yang demikian kalut itu. Bung Karno memutuskan untuk mengundang KH. Wahab Chasbullah untuk berdiskusi dan bertukar pikiran. Hasilnya adalah ide untuk saling bermaafan dan istilahnya genuine dari KH. Wahab Chasbullah “Halal bi Halal”. Inilah kearaifan dan keluhuran kebudayaan kita yang harus diimplemetasikan dalam kehdiupan sehari-hari dan menjadi nilai-nilai Pendidikan.

Saya sampaikan bahwa tentu saja Islam yang ramah, yang sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW dan juga sebagaimana diwariskan para ulama, utamanya di Nusantara layak dijadikan rujukan dan referensi internasional. Islam adalah agama yang ramah bukan agama yang marah. Islam adalah agama yang mengajak, bukan mengejek. Islam adalah agama merangkul, bukan memukul. Ini adalah doktrik yang luar biasa. Sebagimana dalah Al-Quran “ud’u ila sabily rabbika bil mauizatil hasanah” dan juga “wama arsalnaka ila rahmatan lil alamin”.

Kata kuncinya adalah rahmah bagi semeseta. Bukan hanya kepada manusia saja, namun lebih dari itu juga kepada seluruh alam raya. Kalau ada orang yang berdakwah namun ceramahnya mencacai dan menjelek-jelekkan orang lain apakah itu diamakan Islam? Tentu saja bukan.

Saya menyampaikan bahwa Para Cendikiawan, ulama dan juga akademisi NU telah dan akan terus menguangkan gagasan dan juga sumbangsih pemikiran yang dituangkan dalam komitmen bersama. Ini sangat penting untuk perkembangan dakwah Islam Internasional. Teman-teman sekalian, warga Indonesia dan kader Nahdlatul Ulama di seluruh dunia, termasuk di Jepang adalah duta-duta Islam Nusantara yang bertugas untuk menampilkan pesan islam yang sejuk dan santun. Islam ramah, bukan Islam yang marah.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh puluhan warga Indonesia yang bersekolah di SRT. Selain diskusi, hal penting yang dilakukan adalah sharing pengalaman dalam mengembangkan Pendidikan di tingkat dasar sampai tingkat menengah. Ini sangat penting dilakukan untuk diterapkan di tanah air

103

2. Pertemuan Resmi dengan Duta Besar Indonesia untuk Jepang, diterima oleh Wakil Kepala Perwakilan: Mohammad Abbas. Tempat Pertemuan : Kedutaan besar Republik Indonesia Jepang, beralamat di 2-9 Higashi Gotanda, 5-chome, Shinagawa-ku, Tokyo-to, 141-0022, Japan Waktu Pertemuan : 27 Juni 2018, Pukul 09.00 – 10.00

Dalam pertemuan tersebut, saya diterima oleh wakil kepala perwakilan Mucahmmad Abbas Ridwan. Saya menyampaikan banyak hal terkait dengan Pendidikan. Utamanya tentang gagasan-gagasan untuk memajukan Pendidikan dasar dan menengah. Kami berdiskusi soal isu lima hari sekolah yang ramai diperbincangkan dan juga penguatan Pendidikan karakter. Kedutaan besar mengapresiasi usaha-usaha pendirian bangunan rumah Ibadah, utamanya masjid. Kedutaan Besar sangat berbangga dengan kegiatan postif membangun rumah Ibadah untuk warga Indonesia.

Saya sampaikan saya akan koordinasi dengan Menlu untuk mengawal pengiriman dai-dai dari NU. Kualifikasinya yang minimal paham bahasa Inggris dan komitmen NKRI-nya sudah sangat jelas. Saya sampaikan juga hasil diskusi soal virus radikalisme di kalangan TKI. BIN menyampaikan ke saya bahwa di Korea Selatan sudah banyak yang terpapar. Di Jepang relative masih aman, namun harus kita waspadai, paling tidak dengan membentengi jamaah dan warga dengan pehamahan yang utuh tentang Islam, kebudayaan, dan Keindonesiaan. Kami juga berdiskusi soal pentingnya kewirausahaan. Penting sekali untuk mengembangkan skil tentang bagaimana berwirausaha dengan baik. Kewirausahaan kami nilai sangat penting untuk bekal kehidupan. Sektor yang disasar adalah sektor manufaktur atau pabrik. Ini sudah berhasil menggeser paradigma tahun 1990 an- di mana kala itu masih banyak yang bekerja di sektor hiburan.

Keterangan: Silaturrahmi dan berdialog dengan WNI yang berada di Jepang

104

Kami juga berdiskusi soal bagaimana mengembangkan program pertukaran pelajar. Salah satunya upaya untuk soft diplomacy. Saya sampaikan bahwa program Jenesys yang berisi tentang pertukaran aktivis dan pelajar mahasiswa sangat bagus dan sangat baik.

Soft Diplomacy sangat penting untuk dikembangkan antar kedua negara. Salah satunya benefit yang akan diperoleh adalah political leadership. Ini penting bagi generasi Indonesia ke depan. Program ini bernilai jangka panjang. Kami juga berdiskusi soal bagaimana mempercepat proses sertifikasi halal. Ini sangat penting sebagai upaya untuk mempercepat salah satunya untuk sektor prdagangan. Di NU sendiri, kami juga mendirikan Badan Halal. Dan siap mensupport percepatan proses labelisasi halal.

3. Kunjungan ke Kampus dan Pertemuan dengan Dosen serta Mahasiswa Indonesia yang ada di Jepang. Tempat Pertemuan : Tokyo Institute of Technology Waktu Pertemuan : 27 Juni 2018, Pukul 13.00 – 14.00

Dalam kunjungan kampus kali ini, saya bertemu langsung dengan mahasiswa dan pengajar-pengajar dari Indonesia. Soal tunjangan dan juga budaya riset di Jepang yang harus dikembangkan dan juga ditularkan pada akademisi-akademisi Indonesia. Hal ini sangat penting sebagai upaya untuk mengembangkan budaya riset dan juga penlitian yang baik dan bermutu.

Saya sampaikan juga soal bagaimana peran teknologi dalam kaitannya dengan berdakwah. Media sosial dalam konteks ini sangat penting menjadi media untuk berdakwah. Dakwah dengan media sosial untuk konteks saat sangat dibutuhkan. Kami menginisaisi berdirinya Netizen NU,

Keterangan: Bersama dengan Bapak Mohammad Abbas, Wakil Kepala Perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia Jepang

105

sebuah komunitas yang konsen untuk menyebarkan nilai-nilai Keislaman, kebudayaan dan Keindonesiaan.

Prof Mohammad Aziz menyampaikan bahwa di kampus Tokyo Institute of Technology ada 116 Mahasiswa. Sebuah potensi yang sangat besar sekali. Kampus ini menempati posisi ke-3 di Jepang. 56 di dunia dan 14 di Asia.Selain itu, Isu yang menjadi perbincangan adalah soal Hak Kekayaan Intelektual. Saya menyampaikan gagasan yang dibuat untuk bahan diskusi pada pertemuan tersebut. Beriku gagasannya:

Persoalan hak cipta adalah persoalan yang dari dulu tak kunjung usai. Pada tingkat pembahasan, boleh dibilang persoalan hak cipta sudah lebih menemui titik cerah setelah diputuskannya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang hak cipta yang merupakan penyempurnaan atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002. Namun, pada tingkat sosialisasi dan juga implementasi nampaknya sampai saat ini kita belum bisa dikatakan berhasil malaksanakannya.

Berdasarkan data Yayasan Reproduksi Cipta Indonesia (YRCI) menunjukkan bahwa masih banyak sivitas akademika perguruan tinggi yang melakukan pelanggaran hak kekayaan inteletual (HKI). Dari 3000 responden yang disurvei pada tahun 2013, mereka semua mengaku pernah melakukan pelanggaran HKI.

Ada tiga jenis pelanggaran HKI yang berhasil ditemukan berdasar penelitian tersebut. Pertama, pembajakan, kedua, penggandaan, dan ketiga, adaptasi karya. Dari ketiga jenis temuan pelanggran HKI tersebut semuanya pernah dilakukan oleh sivitas akademika perguruan tinggi, baik dosen maupun mahasiswa.

Pertanyaannya kemudian, apakah mereka secara sadar mengetahui bahwa tindakannya tersebut adalah merupakan pelanggaran dan bisa berakibat pada sanksi pidana? Menurut hemat saya mereka menyadari hal tersebut. Namun, apa boleh dikata budaya kita memang terlanjur demikian adanya. Budaya yang abai dan terlalu meremehkan karya cipta.

Persoalannya menurut saya bukan semata kurangnya sosialisasi dari Undang-Undang hak cipta tersebut, namun lebih dari itu akar masalah sesungguhnya terletak pada alam pikir dan budaya kita sehari-hari. Sampai pada titik ini saya teringat dengan apa yang dikatakan oleh Pramodya Ananta Toer bahwa ciri utama bangsa yang miskin produksi adalah watak korupsi.

Korupsi yang dimaksud di sini bukanlah semata korupsi materiil, namun jauh lebih dalam daripada itu korupsi yang dimaksudkan Pram adalah korupsi yang sudah tereproduksi dalam alam pikir. Korupsi yang ada di dalam alam pikir itu sesungguhnya yang kelak akan melahirkan tindakan-tindakan

106

tidak adil dan juga kecurangan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Hari ini bisa dikatakan kita sedang menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara yang defisit apresiasi. Kita terlampau sibuk dengan hiruk pikuk kehidupan sehari-hari sehingga lupa bahwa ada banyak pihak di sekitar kita yang perlu bahkan wajib kita apresiasi. Sebut saja salah satunya adalah penulis dan pengarang buku.

Terhadap kedua profesi tersebut, nyatanya sampai hari ini kita masih belum dengan sungguh-sungguh menghargai sekaligus megaprsiasi karyanya dalam arti yang sesungguhnya. Mengepresisasi karya dalam arti seremonial mungkin sudah kita lakukan, namun perlakuan kita terhadap karyanya nyaris tak pernah ada. Bagaimana mungkin bisa dikatakan mengapresiasi karya jika pada lembaga tertinggi pendidikan saja pembajakan masih marak dan rutin dilakukan? Apa bisa disebut sebagai rasa hormat dan menjunjung tinggi sebuah karya jika secara “kultural” dosen-dosen di kampus menyuruh mahasiswanya mengkopi ramai-ramai buku ajarnya?

Dua pertanyaan itulah yang menurut hemat saya mewakili sebuah tesis bahwa hari ini kita sedang mengalami apa yang disebut dengan istilah defisit apresiasi. Defisit apresiasi tersebut sesungguhnya terlahir dari mata rantai miskinnya produksi melahirkan watak korupsi, dan watak korupsi akan berwujud tindakan menganggap remeh sebuah karya yang sudah dengan jerih payah dihasilkan oleh sesorang. Anggapan bahwa pembajakan oleh sebuah institusi pendidikan semisal perguruan tinggi demi kepentingan pendidikan sungguh tidak masalah dan tidak layak dibawa ke ranah hukum semestinya harus kita buang jauh-jauh. Sebab, pendapat yang demikian tersebut terlalu mensimplifikasikan permasalahan. Menganggap pembajakan untuk pendidikan adalah hal yang masih bisa dibenarkan dan ditolelir adalah wujud kejahatan nyata dalam bentuk pikiran. Kita harus mulai memandang sebuah karya sebagai hasil jerih payah. Ada sesuatu yang harus dihargai dan dihormati di sana melebih hanya sebatas nilai materi saja. Ada banyak pihak yang terlibat dalam proses pembuatan sebuah karya dan itu semua adalah dalam rangka bekerja menafkahi keluarga.

Pembajakan buku merugikan penulis, penerbit dan juga toko buku. Banyak hati yang terlukai, banyak pihak yang terzalimi jika kita dengan seenak hati membajak, mengkopi dan menggandakan sesuka-suka kita.

Ironisnya pelaku utama pelangaran HKI adalah kaum intelektual kampus, kaum cerdik yang meminjam bahasa Arief Budiman, berumah di atas angin. Sesungguhnya hal ini adalah bukti nyata bahwa ada PR besar dalam dunia pendidikan kita yakni mensinergikan ranah kognitif dengan ranah afektif dan pikomotorik sekaligus. Sebab tindakan pembajakan sebagaimana yang dianggap lumrah dan menjamur dilakukan di perguruan tinggi adalah bukti adanya jembatan penghalang antara apa yang disebut oleh Debra Mashek dengan moral knowledge dan juga behaviour knowledge. Ada jurang yang menganga antara pengatuhuan dan juga perilaku. Oleh sebab itu,

107

penting untuk kita catat bersama bahwa tindakan pelanggaran HKI apapun bentuknya sesungguhnya bukan saja melanggar hukum dan undang-undang namun lebih dari itu juga menghina sebuah karya sekaligus pada saat yang bersamaan kita juga berarti sedang melestarikan watak korupsi. Semoga kita dengan cepat bisa menyadari.

108

3. Kunjungan delegasi Drs. Sudiro Asno, AK dari Fraksi Partai Hanura DPR RI Ke Ukraina pada tanggal 25 Juni – 1 Juli 2018

Pelaksanaan kunjungan kerja bertujuan untuk :1. Mendapatkan gambaran secara umum Pemerintah Ukraina dalam mengatur

pola tata ruang dan sistem pertahanan di 24 provinsi. 1 wilayah otonomi khusus (Republik Otonomi Krimea) dan 2 kota dengan status khusus (Kyiv dan Sevastopol) begitu juga bentuk pengawasan Parlemen Ukraina, Komisi Tata Ruang dan Pertahanan terhadap implementasi Undang-undang tentang Pertahanan.

2. Mendapatkan gambaran secara umum pengelolaan sistem Administrasi.3. Mendapatkan gambaran secara umum sistem parlemen Negara Ukraina.4. Mendapatkan gambaran secara umum peran KBRI yang ada di Ukraina.5. Meningkatkan kerja sama dan mempererat hubungan bilateral antara

kedua Negara.6. Mendapatkan gambaran secara umum mengnenai konsep dan sistem

dalam pemilihan umum yang diselenggarakan oleh Negara Ukraina.7. Mendapatkan gambaran secara umum mengenai situasi dan kondisi,

serta kendala-kendala yang terjadi di Negara Ukraina dan dijadikan perbandingan.

Hasil kegiatan kunjungan berupa pertemuan-pertemuan selama lawatan di Ukraina adalah sebagai berikut:

a. Profil singkat Negara UkrainaSistem politik Ukraina yaitu Semi – PresidensialSistem semi presidensial adalah sistema pemerintahan yang menggabungkan kedua sistem pemerintahan : Presidensial dan Parlementer.

Terkadang, sistem ini juga disebut dengan Dual Eksekutif (Eksekutif Ganda). Dalam sistem ini, presiden dipilih oleh rakyat sehingga memiliki kekuasaan yang kuat.

Jumlah Partai 52 partai politik dengan partai politik terbesar blok Petro Poroshenko 146 kursi, People’s Front 81 kursi, blok oposisi 43 kursi, Self Relience 26 kursi, Revival 23 kursi, Radical Party 21 kursi, People’s Will 19 kursi dan Fatherland 19 kursi.

Kepala Negara saat ini Petro Poroshenko dengan Kepala Pemerintahan Perdana Menteri Volodymr Groysman. Luas wilayahnya 603,700 km2 dengan jumlah penduduk 42.539.696 jiwa dengan berbagai etnis yang terdiri dari : Ukraina 77%, Rusia 17,3%, Belarus 0,6%, Moldova 0,5%, Tatar Krimea 0,5%, Bulgaria 0,4%, Hungaria 0,3%, Rumania 0,3%, Yahudi 0,2% dan lain-lain 9%. Dengan agama mayoritas Ortodox 86,1%, Katolik Roma 1,7%, Protestan 2,4%, Muslim 0,6%, Judaisme 0,2%, Budha 0,1% lain-lain 9%. Wilayah Administratif terdiri dari 24 Propinsi, 1 wilayah Otonomi

109

Khusus yaitu Republik Otonomi Krimea, 2 kota dengan status khusus (Kyiv dan Sevastopol) dengan ibukota Kyiv. Berpisah dari Unisoviet (hari kemerdekaan) 24 Agustus 1991 dengan bahasa resmi Ukraina.

b. Hubungan Bilateral Indonesia – Ukraina

Sejarah hubungan antara Ukraina dengan Indonesia dimulai pada tahun 1946, ketika delegasi Ukraina mengajukan “Masalah Indonesia” (Indonesia Qoestion) di PBB. Sebagai anggota Dewan Keamanan PBB (1948-1949), Ukraina banyak memberikan bantuan moril dan diplomasi kepada RI terkait pembahasan perjuangan kemerdekaan Indonesia “Masalah Indonesia” di PBB. Indonesia meberikan pengakuan kepada Ukraina sebagai Negara yang berdaulat pada 28 Desember 1991 dan jalinan hubungan Diplomatik kedua Negara di mulai pada 11 Juni 1992. Salah satu tolak ukur dari keberhasilan penandatanganan sejumlah dokumen perjajian kerjasama antara Ukraina dan Indonesia dokumen perjanjian itu antara lain:1. Agreement between the Cabinet of Ministers of Ukraine and

Government of Republic of Indonesia on Cooperation in the field of Defence. (5.07.2016)

2. Agreement between the Government of the Republic of Indonesia and the Cabinet of Ministers of Ukraine on Visa Exemption for the National Holding Diplomatic and Service Passports. (5.07.2016)

3. Memorandum of Understanding between the Ministry of Agriculture of the Republic of Indonesia and the Ministry of Agrarian Policy and Food of Ukraine on Cooperation in the field of Agriculture. (5.07.2016)

4. Memorandum of Understanding between the Ministry of Foreign Affair of the Republic of Indonesia and the Ministry of Foreign Affair of Ukraine on Diplomatic Training Cooperation. (5.07.2018)

1. Bidang Politik dan KeamananHubungan bilateral politik dan keamanan Indonesia dan Ukraina berjalan baik. Kunjungan sejumlah pejabat tinggi serta hubungan kerjasama antar lembaga kedua Negara semakin mendekatkan hubungan keduanya. Sejak dibangunnya hubungan diplomatic kedua Negara, sejumlah kunjungan dan pertemuan pejabat tinggi kedua Negara berhasil dilakukan. Antara lain :a. Pertemuan Presiden Ukraina dengan Presiden Indonesia pada 27

Maret 2012, di sela-sela Seoul Nuclear Security Summit (Korea Selatan)

b. Kunjungan delegasi BPMP Provinsi DKI Jakarta dalam rangka penyelenggaraan Jakarta Investment & Business Forum 2012 Kyiv.

c. Kunjungan Ketua Komisi I DPR dan delegasi pada April 2013.d. Pertemuan Menlu Ukraina dengan Menlu Indonesia dalam sidang

PBB ke 68 di New York, Amerika Serikat, pada 23 September 2013.e. Kunjungan ketua MPR RI ke Ukraina pada 23 – 25 September 2013.f. Pembentukan kelompok kerjasama antara Parlemen Indonesia

dengan Parlemen Ukraina pada bilan Oktober 2015.

110

g. Kunjungan Presiden Ukraina ke Indonesia pada 5 -7 Agustus 2016.h. Kunjungan Irjen Kemhan RI pada 7 – 12 Agustus 2016.

2. Bidang Ekonomi dan Perdagangana. Hubungan Ekonomi

Dalam lima tahun terakhir, hubungan ekonomi Indonesia dan Ukraina mengalami kemajuan yang signifikan. Tercatat total perdagangan RI – Ukraina terbesar pernah mencapai USD 1,3 Miliar pada tahun 2012. Dan meski total perdagangan itu mengalami trend peningkatan surplus sejak tahun 2013 hingga tahun 2015, yakni masing-masing sebesar USD 85 juta, USD 61 dan USD 130 juta.

b. Perdagangan Ukraina merupakan mitra dagang terbesar kedua Indonesia di kawasan Eropa Tengah dan Timur setelah Rusia. Menurut data BPS dan Kemendag RI, sebagaimana terlihat pada table di bawah, pada tahun 2012, nilai perdagangan kedua Negara mencapai USD 1,32 miliar atau naik sebesar 4,06% dari tahun 2011 yang mencapai USD 1,27 miliar. Pada tahun 2013, nilai perdagangan kedua Negara mencapai USD 1,07 miliar atau turun sebesar 18,58% dibandingkan nilai perdagangan tahun 2012.pada tahun 2014, nilai perdagangan kedua Negara mencapai USD 658,95 juta atau turun sebesar 38,82% dibandingkan nilai perdagangan tahun 2013. Pada tahun 2015, nilai perdagangan kedua Negara mencapai USD 526,91 juta atau turun sebesar 20,03% dibandingkan nilai perdagangan tahun 2014.

3. Bidang Sosial Budaya & Pendidikana. Sosial Budaya

Hubungan sosial budaya Indonesia – Ukraina didasari oleh hubungan persahabatan berlatar belakang peristiwa Historis 1946, yaitu ketika ketua utusan Ukraina (yang ketika itu masih merupakan bagian dari USSR), Mr. Dimitry Manuelskiy, dalam pidato di depan Dewan Keamanan PBB untuk pertama kalinya mengangkat permasalahan kedaulatan RI di For an International dan menuntut DK PBB untuk menghentikan agresi Belanda terhadap RI. Ketika Ukraina memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 24 Agustus 1991, Indonesia termasuk salah satu Negara yang langsung mengakui kemerdekaan Ukraina dan pada tanggal 11 Juni 1992, oleh Duta Besar RI di Federasi Rusia, Mr. Janwar Marah Jani dan wakil Menlu Ukraina Mr. Makarevych telah di tandatangani komunike bersama mengenai Perjalinan Hubungan Diplomatik antara Indonesia dan Ukraina. Di ikuti pembukaan kedutaan besar di masing-masing Negara. Sejak saat itu berbagai kegiatan sosial budaya yang mendorong People to People contact diantara kedua Negara telah banyak dilakukan melalui berbagai pagelaran budaya Indonesia dan Ukraina.

111

b. Hubungan Bilateral Pendidikan Landasan hukum kerjasama di bidang pendidikan antara kedua Negara sudah mencapai tahap final pada tahun 2016. Cabinet Menteri Ukraina dalam sidangnya 8 Agustus 2016 telah menyetujui teks Agreement between the Government of the Republic of Indonesia and Ukraine on Cooperation in the Field of Education dan memberikan otoritas kepada Dubes Ukraina untuk menandatangani persetujuan kerjasama tersebut. Walaupun sistem pendidikan Ukraina masih belum banyak dikenal di Indonesia, namun sudah terdapat beberapa mahasiswa bidang Kedokteran S1 (1 orang, 2015) Sastra Rusia S3 (1 orang, 2012) dan Ilmu Komunikasi S2 (1 orang, 2016), dan saat ini masih terdapat satu orang mahasiswa yang masih belajar di bidang Kedokteran selain itu Ukraina juga dikunjungi oleh beberapa mahasiswa dari Indonesia melalui program AIESEC.

Keterangan: Pertemuan dengan KPU Ukraina diadakan pada tanggal 26 Juni, hadir secara langsung Ketua KPU Ukraina. Dalam pertemuan ini terjadi dialog seputar kegiatan pemilihan umum.

112

Keterangan: Di komplek parlemen Ukraina ini, Anggota DPR RI Drs. Sudiro Asno, Ak melakukan pertemuan dengan Parlemen Ukraina di Ibukota Ukraina, Kiev.Pertemuan dengan parlemen Ukraina (Verkhovna Rada) membahas seputar kegiatan Pemilihan Umum.

Selama kunjungan, antara perwakilan dari dua lembaga Negara ini membahas secara komprehensif dalam kerangka kemitraan strategis. Kedepannya akan dilakukan kajian untuk kerja sama di bidang Parlemen guna meningkatkan kinerja kedua lembaga kedepannya. Setelah rapat berlangsung kedua delegasi ini menutup acara dengan makan siang bersama.

113

Keterangan: Masih di komplek parlemen Ukraina, Drs. Sudiro Asno, Ak Selaku anggota DPR RI dari komisi II ini juga melakukan pertemuan dengan pejabat Kementerian Dalam Negeri Ukraina. Hal yang di bahas di dalam pertemuan ini seputar tugas dan Kemitraannya di Komisi II DPR RI ada beberapa hal pertanyaan yang di ungkap ke Kementerian Dalam Negeri Ukraina.

114

Keterangan: Kegiatan di hari terakhir kunjungan kerja Luar Negeri perorangan Drs. Sudiro Asno, Ak., dilakukan dengan mengadakan pertemuan di Kedutaan Besar Indonesia di Kota Kyiv. Profesor Dr. Yuddy Chrisnandi selaku Duta Besar berkuasa penuh untuk Negara Ukraina, Armenia dan Georgia secara langsung menyambut kehadiran delegasi ini. Suasana hangat terasa dalam pertemuan ini. Ada yang istimewa, hal ini mungkin karena kedua pejabat tersebut berasal dari satu daerah yang sama. Kesan bertemu dengan keluarga sendiri seolah hadir menyelimuti pertemuan ini. Diskusi dan saling berbagi ilmu dan pengalaman pun dilakukan sebagai sebuah proses dalam pelaksanaan tugas dalam rangka kunjungan kerja Luar Negeri.

115

4. Kunjungan Kerja Luar Negeri Perorangan ke Republik Federasi Brasil 8 – 14 Juli 2018

Daftar delegasi yang pergi adalah sebagai berikut: 1. Itet Triadjajati Sumarijanto (A-141/Fraksi PDI- Perjuangan)2. Dra. Lilis Santika (A-48/Fraksi PKB)

Meski mengalami pasang surut, Republik Indonesia dan Republik Federasi Brasil mempunyai kisah panjang persahabatan dua negara, sejak jaman dahulu kala. Keduanya juga memiliki sejumlah kesamaan, baik kekayaan hutan dan laut, sebagai bekas jajahan Portugal, hingga kecintaan terhadap sepak bola. Tentu saja hubungan yang sudah lama terjalin itu tak boleh dibiarkan mengalami pasang surut berkepanjangan. Hubungan stabil antar negara, membuat negara tersebut memiliki wibawa dan dapat dipercaya di hadapan negara lainnya. Dalam rangka itulah, kunjungan ini diadakan oleh Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

BKSAP DPR RI dalam melaksanakan tugasnya, membagi wilayah kerja dalam beberapa bagian, yakni secara regional/ multilateral melalui organisasi internasional/ intra-kawasan dan bilateral/ individual melalui peningkatan hubungan persahabatan dan kerjasama antar parlemen. Konteks pelaksanaan tugas secara bilateral, BKSAP DPR RI dapat melakukan kunjungan persahabatan sebagaimana diatur dalam Pasal 76 ayat 1(c) Peraturan DPR No.1/2014 tentang Tata Tertib. Sejalan dengan hal tersebut, pada tahun 2017, Anggota DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Brasil untuk meningkatkan kerjasama bilateral antara kedua negara.

Sesuatu yang bisa dipetik dalam kunjungan Kerja Perorangan ke Brasil adalah persoalan isu kemiskinan menjadi penting, karena langsung mendapat penanganan serius dari Pemerintah Brasil melalui program Bolsa Familia Program. Ini diperkuat dengan pendataan tunggal yang dikelola oleh Kementerian Sosial setempat, berbeda dengan Indonesia semua data kemiskinan berbeda antara masing-masing stakeholder, sehingga Pendataan berbasis Data Tunggal menjadi penting dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia.

Disisi lain meski mengalami krisis ekonomi karena berbagai kasus mega korupsi, masyarakat Brasil dapat hidup berdampingan dengan baik. Isu SARA yang identik dengan kesenjangan ekonomi tak begitu terdengar. Mereka tetap terhibur dengan banyaknya fasilitas publik yang disediakan oleh negara. Ada kesamaan dari tiga kota, di negara bagian berbeda (Brasilia, Rio de Janeiro, Sao Paulo) yang dikunjungi, yaitu taman dan hutan kota yang meliputi sepertiga dari kota modern yang di bangun. Meski terkesan modern, fungsi hutan kota tetap terjaga, hal ini berbeda dengan kota modern di Indonesia, yang hutannya dibabat habis, dan taman kota bersifat seadanya saja. Semua berubah menjadi pusat perbelanjaan. Kehidupan warga menjadi tak sehat,

116

dan kemacetan di mana-mana. Padahal, Curitiba adalah kota rujukan utama pengelolaan transportasi publik bagi Transjakarta di ibukota Indonesia.

Pantai di Brasil juga tetap dijaga sebagai milik publik, baik sebagai arena rekreasi, maupun berolahraga. Tak ada bangunan yang membelakangi pantai, semua menghadap pantai, itupun dalam radius yang cukup signifikan. Setidaknya, area berpasir dibiarkan luas, disambung dengan jogging track, jalan umum, baru kemudian terdapat bangunan, seperti hotel dan restoran. Meski sama-sama dilanda korupsi, olahraga di Brasil (terutama sepakbola) tetap bisa melahirkan bintang-bintang besar dunia. Lampu-lampu, gawang dan net semi permanen disediakan bagi warga yang ingin berolahraga malam hari selepas jam kerja.

Melalui kunjungan kerja ini, dengan diberlakukannya bebas visa yang ditandatangani oleh kedua belah pihak Menteri Luar Negeri, Indonesia yang diwakili oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Brazil, Aloysio Nunes Ferreira di Bogor pada Jumat 11 Mei 2018, kami merekomendasikan agar kerjasama Indonesia – Brasil dapat ditingkatkan dan diperluas, baik terkait masalah pertahanan, ekonomi, sosial budaya, hingga yang terkait dengan kepemiluan, toleransi multi etnis, pengelolaan hutan dan laut, bahkan olahraga. Setidaknya Indonesia sudah lama memulai dengan mendatangkan pesepakbola dan pelatih dari Brasil.

Terakhir, Presiden Soekarno semasa hidupnya berkunjung ke calon ibukota Brasil, ketika kota Brasilia masih baru dibentuk dari hutan belukar. Setiba di tanah air, Bung Karno melontarkan ide yang sama, membangun ibukota di tengah Nusantara, di kawasan baru, yang dibuka khusus untuk menjadi ibukota baru, yang jauh dari gempa bumi, yang hanya akan sibuk dengan urusan pemerintahan, tanpa dibebani oleh persoalan pertumbuhan jumlah penduduk, perdagangan dan komersialisasi, dsb. Brasilia, adalah contoh yang bagus untuk mewujudkan ide Presiden Jokowi mengenai rencana pemindahan ibukota.

Keterangan: Ibu Itet beserta rombongan berfoto bersama dengan Duta Besar LBBP RI di kediaman KBRI Brasil

117

Keterangan: Ibu Itet menyampaikan pendapat tentang kesamaan issu yang dibahas di Parlemen Brasil

Keterangan: Kunjungan delegasi ke Parlemen Brazil (Câmara dos Deputados)

Keterangan: Photo delegasi Indonesia dengan Parlemen Brazil (Câmara dos Deputados)

118

5. Kunjungan Kerja Luar Negeri Perorangan Budiman Sudjatmiko, MSc., Mphil (A-182) Fraksi Partai PDI-Perjuangan ke Rusia tanggal 13 – 19 Juli 2018

1. LATAR BELAKANGDewan Perwakilan Rakyat (DPR) adalah lembaga negara dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia yang merupakan lembaga perwakilan rakyat dan memegang kekuasaan membentuk Undang-Undang. Anggota DPR dipilih langsung oleh rakyat dan bekerja sebagai perwakilan rakyat di pemerintahan. Sesuai dengan pasal 1 Ayat 2 UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 “Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksananakan menurut UUD”. Selain sebagai perwakilan rakyat, DPR diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 tahun 2014 tentang MD-3, DPR berkedudukan sebagai lembaga Negara yang memiliki fungsi Legislasi, Anggaran dan Pengawasan dimana ketiga fugsi tersebut diemban sebagai representasi rakyat. Disamping itu tugas DPR juga meliputi menyusun, membahas, menetapkan dan menyebarluaskan Proglenas dan Undang-Undang serta melaksananakan pengawasan terhadap pelaksanaan Undang-Undang, APBN dan Kebijakan Pemerintah.

Pada tanggal 13-19 Juli 2018, sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai PDI Perjuangan melakukan kunjungan perorangan ke Rusia.

2. DASAR HUKUM1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 1990

tentang Perjalanan Dinas Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia;

2. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 164/PMK.05/2015 trntang Tata Cara Pelaksanaan Dinas Luar Negeri;

3. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 22/PMK.05/2016 tentang Perubahan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 164/PMK.05/2015;

4. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 33/PMK.02/2016 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2017.

5. Keputusan Pimpinan DPR RI Nomor 70/PIPM/IV/2006-2007 Tentang Pedoman Kunjungan Kerja Delegasi Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia ke Luar Negeri.

119

3. TUJUANKegiatan kunjungan perorangan ke Rusia memiliki beberapa tujuan:1. Melihat dari dekat konteks diplomasi antara Republik Indonesia dan

Rusia dengan melakukan Kunjungan ke Kedutaan Besar RI di Rusia;2. Memberikan dukungan moril terhadap keberadaan Kedubes RI di Rusia

dan melihat peluang-peluang kerjasama lain yang menguntungkan Republik Indonesia;

3. Untuk bertukar pandangan terkait tugas-tugas keparlemenan baik secara substansi atau pun teknis/kesekretariatan/supporting system;

4. Memperkuat hubungan diplomasi antara Republik Indonesia dan Rusia dalam segala bidang.

4. MISI DELEGASIPada dasarnya setiap kegiatan perjalanan maupun kunjungan yang dilaksanakan pemerintah Indonesia memiliki misi yang berbeda – beda. Berikut misi delegasi dari Kunjungan Kerja Luar Negeri perorangan ini adalah: Kunjungan kerja luar negeri individu anggota DPR untuk mendapatkan masukan dan pengetahuan langsung terkait aplikasi kebijakan sosial pertanian dan teknologi hijau yang diterapkan di Rusia. Selain itu, sebagai Ketua Dewan Pembina PAPDESI, Budiman Sujatmiko akan menindaklanjuti kesepakatan umum yang telah ditandatangani bersama EKOGRAD menjadi kerjasama yang lebih spesifik dan terjadwal.

120

5. KESIMPULANAgenda kunjungan kerja para anggota DPR ke luar negeri merupakan hal baik dan ketentuan tersebut telah di atur dalam UU No 27 tahun 2009. Kunjungan Perorangan ini bertujuan untuk dapat mempererat hubungan bilateral dua Negara dalam segala bidang. Kunjungan kerja anggota DPR harus memenuhi asas manfaat dan kepatutan sesuai dengan aturan yang berlaku. Hal tersebut dapat di buktikan dengan adanya laporan secara transparan kepada rakyat terhadap kunjungan kerja yang telah di lakukan dan realisasi apa sajakah yang dapat di berikan kepada rakyat.

Perjalanan perorangan Fraksi Partai PDI Perjuangan ini dalam upaya meningkatkan sejauh mungkin akses yang terbuka atas teknologi, serta perlindungan data dan privasi individu di ruang-ruang digital. Dari sisi akses atas teknologi, melihat dari sudut pandang desa, sebagai pihak yang selalu berada paling belakang ketika berbicara kemajuan teknologi, sekaligus sangat rentan menjadi korban dari kemajuan itu sendiri. Masyarakat, khususnya di desa-desa, harus sesegera mungkin dikondisikan untuk menyambut era digital. Kesiapan ini tidak terbatas dalam soal mengenal dan menggunakan teknologi informasi, tapi lebih fundamental lagi agar terlibat secara aktif dalam proses penciptaan teknologi dan aplikasi baru yang menjadi solusi terhadap masalah-masalah kesehariannya.

Dunia digital mensyaratkan sikap dan kompetensi yang spesifik dari penggunanya. Dalam konteks ini, maka peningkatan literasi dan kemampuan rekayasa digital melalui pelatihan dan pendampingan menjadi hal yang penting untuk dilakukan saat ini, sehingga di masa depan, kita berharap bahwa warga desa tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga pencipta inovasi teknologi yang bermanfaat untuk desa. Ekonomi digital berbasis platform teknologi tumbuh dengan sangat cepat, namun efek distribusional yang dibayangkan selama ini belum terlihat jelas. Model ekonomi berbagi (sharing economy) yang sedang tren sejauh ini masih berupa big bussines as usual. Untuk itu, kita perlu mendorong unit-unit usaha rakyat seperti BUMDes (Badan Usaha milik Desa) dan BUMADes (Badan Usaha Milik antar Desa) untuk segera memanfaatkan teknologi informasi dan berkompetisi di dalam ekonomi digital bekerjasama dengan Ekograd Rusia. Hanya dengan cara inilah, keuntungan ekonomi digital dapat terdistribusi dan dinikmati secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat.

6. SARANPerjalanan Anggota Legislatif harus dapat lebih dioptimalkan lagi agar dapat tercipta kunjungan yang tepat sasaran dan berdampak positif bagi bangsa dan Negara. Anggota Legislatif harus lebih responsif terhadap segala permasalahan yang dialami oleh Warga Negara Indonesia (WNI), tidak hanya yang ada di Indonesia namun juga terhadap WNI yang berada di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

121

Aagregat perkembangan AI di kampus (publikasi ilmiah, konferensi, dan lain-lain) dan industri (nilai investasi, start up, dan lain-lain) mengalami peningkatan yang tajam, hampir 7 kali lebih besar dibandingkan awal 2000. Rusia adalah salah satu negara terdepan dalam penguasaan AI, baik dalam kontribusi riset, investasi industri, maupun adopsi teknologi. Ini saja sudah memberikan gambaran sederhana peta negara yang akan mendominasi dunia di masa depan. Indonesia tentu tidak boleh tertinggal saja melihat yang seperti ini. Aplikasi kebijakan sosial pertanian dan teknologi pertanian melalui melaui penguasaan AI.

Penguasaan AI (di antaranya robot-robot cerdas) adalah jalan untuk ”ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial” sebagaimana amanat konstitusi kita.

Namun, tak hanya itu. Kita juga punya pekerjaan rumah besar untuk segera memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa karena model ekonomi berbagi yang sedang tren sejauh ini masih belum menjalar masif ke bawah. Kita perlu mendorongnya melalui UBI, universal bassic assets, dan pemanfaatan teknologi oleh unit bisnis rakyat dalam rupa BUMDes, dan badan usaha milik rakyat. Cuma dengan itu, semua orang Indonesia di desa dan kota siap menyongsong Revolusi Industri Keempat dengan semangat. Hasil pertanian Indonesia.

122

6. Kunjungan Individu Putu Supadma Rudana, MBA, ke Papua Nugini, 16-22 Juli 2018

A. LATAR BELAKANGDPR RI dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya memiliki tiga fungsi utama, yaitu fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan. Ketiga fungsi legislasi, pengawasan, dan anggaran sebagaimana dimaksud dijalankan dalam kerangka representasi rakyat, dan juga mendukung upaya Pemerintah dalam melaksanakan politik luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Berkaitan dengan permasalahan diatas, dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan kebijakan, Fraksi Partai Demokrat DPR RI memandang perlu untuk melakukan diplomasi parlemen ke luar negeri.

Pada tanggal 16 - 22 Juli 2018, sejumlah anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat melakukan kunjungan perorangan ke Papua Nugini. Kunjungan perorangan ini merupakan agenda lima tahun sekali yang diberikan kepada setiap anggota DPR RI untuk meningkatkan salah satu peran dan fungsi serta pelaksanaan tugas pokok DPR RI.

B. DASAR HUKUM1. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2014 Tentang

Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

2. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib.

3. Surat Keputusan Pimpinan DPR RI Nomor : 2/PIMP/IV/2015-2016 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Kunjungan Ke Luar Negeri Anggota DPR RI Dalam Rangka Pelaksanaan Peran Diplomasi.

C. MAKSUDMaksud dan tujuan melakukan kunjungan kerja Luar Negeri Perorangan ke Negara Papua Nugini;1. Good governance, yaitu dengan cara pembentukan stabilitas politik di

setiap tingkat pemerintahan. Local Level Government dan penerapan transparansi dan akuntabilitas dalam setiap level pemerintahan.

2. Dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan dan fokus pengembangan dalam bidang pendidikan, pariwisata dan kebudayaan, ekonomi kreatif, pertanian, perikanan dan kehutanan yang didukung oleh pengembangan sektor pertambangan, migas dan jasa. Diharapkan, akan menciptakan stabilitas makro ekonomi dan dapat meningkatkan investasi serta kompetisi.

1. Sebagai wahana bertukar pandangan terkait tugas-tugas keparlemenan baik secara subtansi maupun teknis/ kesekretariatan/ supporting system dalam rangka memperkuat kelembagaan DPR RI sebagai institusi politik yang modern dan demokratis.

123

2. Melaksanakan penugasan dari Pimpinan DPR RI dalam rangka mendukung tugas dan misi diplomatik politik luar negeri Republik Indonesia.

D. TUJUANTujuan kunjungan perorangan ke Luar Negeri, Anggota DPR RI Fraksi Demokrat ke Papua Nugini adalah melakukan diplomasi parlemen mengenai pelaksanaan kebijakan dan regulasi di berbagai sektor diantaranya, pendidikan, pariwisata dan kebudayaan, ekonomi kreatif, infrastruktur, pertanian, lingkungan hidup dan kehutanan, dalam upaya peningkatan kualitas SDM dan kapasitas produksi nasional untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

E. JADWAL KEGIATANJadwal kegiatan yang dilakukan perjalanan ke Papua Nugini:

WAKTU PROGRAM KEGIATAN TEMPAT

Senin, 16 Juli 2018

16.30 WIB Check-in keberangkatan (Terminal 3)

Bandara Soekarno Hatta, Jakarta

19.30 WIB Transit di Denpasar Bandara Ngurah Ray, Bali

22.10 WIB Chek in Keberangkatan Bandara Ngurah Ray, Bali

05.00 WIT Mendarat di bandara Papua Nugini

Bandara Port Moresby, Papua Nugini

Selasa, 17 Juli 2018

05.00 - 06.00 WIT

Cek in Hotel Holiday Inn Hotel

06.00 - 08.00 WIT

Sarapan Pagi Holiday Inn Hotel

10.00 - 12.00 WIT

Kunjungan ke Kedutaan Papua Nugini (KBRI)

Port Moresby

12.00 - 13.00 WIT

Makan siang di Bistro Savannah

Port Moresby

124

13.00 - 15.00 WIT

Kunjungan ke Tourism Promotion Authority di bidang Pariwista Papua Nugini

Port Moresby

15.00 - 17.00 WIT

Kunjungan Ke UPNG (University of Papua New Guinea) Universitas Negeri Di Papua Nugini

Port Moresby

17.00 - 18.00 WIT

Tiba di hotel Holiday Inn Hotel

21.00 - 23.00 WIT

Makan malam Holiday Inn Hotel

23.00 - 06.00 WIT

Istirahat tidur Holiday Inn Hotel

Rabu, 18 Juli 2018

08.00 - 09.00 WIT

Olahraga Gym Holiday Inn Hotel

09.00 - 10.00 WIT

Sarapan Pagi dan cek-out Hotel

Holiday Inn Hotel

10.00 - 13.00 WIT

Kunjungan Ke Mega Mall Port Moresby

13.00 - 13.20 WIT

Perjalanan kepulangan Bandara Port Moresby, Papua Nugini

13.20 -14.10 WIT

Cek in penerbangan ke Jakarta

Bandara Port Moresby, Papua Nugini

18.30 - 22.05 WIT

Transit di singapore Changi Air Port Singapore

22.05 - 23.10 WIB

Tiba di terminal 3 Soekarno Hatta

Bandara Soekarno Hatta

23.10 WIB Perjalanan pulang kerumah Jakarta

F. MISI DELEGASI

Pada dasar nya setiap kegiatan perjalanan maupun kunjungan yang dilaksanakan pemerintah Indonesia memiliki misi yang berbeda–beda. Berikut misi delegasi dari Kunjungan Kerja Luar Negeri perorangan ini adalah:1. Mengetahui kondisi dan permasalahan yang di hadapi oleh WNI yang

bermukim di wilayah Papua Nugini serta mendapatkan informasi dari

125

KBRI mengenai kebutuhan dalam melaksanakan kerja diplomasi di Papua Nugini.

2. Memperkuat hubungan bilateral dan meningkatkan kerjasama yang konstruktif anatara Indonesia dan Papua Nugini dalam bingkai kemitraan sejalan dengan rencana aksi kemitraan strategis kedua negara.

3. Mengetahui kondisi pada sektor pariwisata, pendidikan dan kebudayaan, serta ekonomi kreatif yang ada di Papua Nugini.

G. NAMA- NAMA DELEGASI

NO NAMA NAG FRAKSI KETERANGAN

1Dr. Michael Wattimena,SE, MM

A – 457 Fraksi PartaiDemokrat

KetuaRombongan

2Putu Supadma Rudana,MBA

A – 442 Fraksi PartaiDemokrat Anggota

3Izaac Julius Ruryama L

A – 457Fraksi Partai Demokrat

Anggota (TA)

4Hayyu Nur Mukhlis,MPd

A – 442 Fraksi PartaiDemokrat Anggota (TA)

PELAKSANAAN KUNJUNGAN

A. GAMBARAN UMUM PAPUA NUGINIPapua Nugini merupakan sebuah negara yang terletak di bagian timur Pulau Papua dan berbatasan darat dengan Provinsi Papua (Indonesia) di sebelah barat. Benua Australia di sebelah selatan dan negara- negara Oseania berbatasan di sebelah selatan, timur, dan utara. Ibu kotanya, dan salah satu kota terbesarnya, adalah Port Moresby. Papua Nugini adalah salah satu negara yang paling berbhinneka di Bumi, dengan lebih dari 850 bahasa lokal asli dan sekurang-kurangnya sama banyaknya dengan komunitas-komunitas kecil yang dimiliki, dengan populasi yang tidak lebih dari 6 juta jiwa. Papua Nugini juga salah satu negara yang paling luas wilayah perkampungannya, dengan hanya 18% penduduknya menetap di pusat-pusat perkotaan.

Sebagian besar penduduk menetap di dalam masyarakat tradisional dan menjalankan sistem pertanian sederhana yang hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Masyarakat dan marga ini memiliki beberapa pengakuan tersirat di dalam kerangka undang-undang dasar negara Papua Nugini. Dewan Perwakilan Rakyat Papua Nugini telah memberlakukan beberapa undang-undang di mana sejenis “Tanah ulayat” diakui, artinya bahwa tanah-tanah tradisional pribumi memiliki beberapa landasan hukum untuk memproteksi diri dari campur tangan

126

kaum pendatang yang bertindak berlebihan. Tanah ulayat ini disebutkan melingkupi sebagian besar tanah yang dapat digunakan di negara ini (sekitar 97% seluruh daratan), tanah yang dapat diolah oleh kaum pendatang bisa saja berupa milik perorangan di bawah syarat pinzaman dari negara atau tanah milik pemerintah.

Geografi negara Papua Nugini beragam dan di beberapa tempat sangat kasar. Sebuah barisan pegunungan memanjang di Pulau Papua, membentuk daerah dataran tinggi yang padat penduduk. Hutan hujan yang padat dapat ditemukan di dataran rendah dan daerah pantai. Rupa bumi yang sedemikian telah membuatnya menjadi sulit bagi pemerintah untuk dapat mengembangkan infrastruktur transportasi. Setelah diperintah oleh tiga kekuatan asing sejak tahun 1884, Papua Nugini merdeka dari Negara Australia pada tahun 1975. Saat ini Papua Nugini masih menjadi bagian dari dunia persemakmuran. Banyak penduduk hidup dalam kemiskinan yang cukup buruk, sekitar sepertiga dari penduduk hidup dengan kurang dari US$ 1,25 per harinya.

Di bidang perekonomian, Papua Nugini merupakan salah satu negara termiskin di dunia dengan produk domestik bruto perkapita yang serupa dengan negara-negara di Afrika. Walaupun begitu negara ini memiliki kekayaan sumber daya alam, akan tetapi eksploitasinya terkendala oleh bentuk geografis yang rumit, tingginya biaya pembangunan infrastruktur, persoalan perundang-undangan yang serius, dan sistem status pertanahan yang dapat bermasalah. Pendapatan perkapita Papua Nugini diperkirakan U$D2.108 setiap tahunnya.

Sekitar 85% penduduk Papua mendapatkan penghasilan dari sektor pertanian (agrikultur). Komoditas – komoditasi pertanian yang penting bagi perekonomian Papua Nugini di antaranya seperti kokoa, kopi, kopra, gula, teh, karet, buah – buahan, kentang, kelapa sawit vanilla, daging, dan sayur – sayuran. Meskipun tidak di kembangkan secara optimal, Papua Nugini masih memiliki beberapa industri pertambangan seperti emas, tembaga, perak, dan juga pertambangan minyak.

Pada sektor pendidikan, Papua Nugini masih banyak penduduknya yang belum mengenal aksara. Keterbatasan sarana dan prasarana menjadi salah satu faktor penyebab pendidikan di Papua Nugini tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain. Untuk sektor pariwisata di Papua Nugini memang tidak terlalu banyak, sehingga sektor pariwisata yang ada sekarang sedang dalam tahap pengembangan agar kedepannya bisa menjadi salah satu sektor untuk meningkatkan pendapatan negara.

B. KUNJUNGAN KE KBRI DI PAPUA NUGINI (PNG)KBRI merupakan kantor perwakilan utama Indonesia di sebuah negara asing yang memiliki hubungan diplomatic dengan Indonesia dan dikepalai oleh seorang duta besar. Bagus tidaknya impresi warga Negara

127

lokal terhadap Indonesia salah satunya dapat dilihat dari maksimal atau tidaknya KBRI dalam menjalankan tugas – tugas diplomasinya. KBRI juga menjadi wadah bagi WNI untuk meminta perlindungan maupun pelayanan sebagai peran dari tugas Pemerintah Indonesia di luar negeri.

KBRI Papua Nugini yang berada di Port Moresby, merupakan salah satu KBRI yang mempunyai fasilitas yang terbilang terbatas di bandingkan dengan KBRI di wilayah Negara lainnya. Berdasarkan temuan saat kunjungan ke KBRI Papua Nugini, walaupun dengan fasilitas dan staff yang terbatas, namun KBRI Papua Nugini mampu menjalankan perannya dengan maksimal dalam memberikan pelayanan kepada WNI yang berada di wilayah Papua Nugini, maupun kepada WNA yang membutuhkan dokumen untuk berkunjung ke Indonesia.

Dalam kunjungan diplomasi parlemen ke KBRI Papua Nugini diterima oleh Dubes RI untuk PNG yaitu Bapak Ronald Josep Pariaman Manik, dalam diplomasi ini membicarakan konsep peran diplomasi dalam kunjungan kerja ke sektor pariwisata, pendidikan dan kebudayaan, serta ekonomi kreatif. Peran Indonesia tentulah sangat strategis dalam membantu pembangunan sektor pariwisata khususnya sumber daya manusia PNG untuk kesiapan memajukan kepariwisataan di asia tenggara dan pasifik dimana Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbesar dalam perannya menjadi pemimpin kawasan.

C. KUNJUNGAN KE TOURISM PROMOTION AUTHORITY DI PAPUA NUGINI (PNG)

Di bidang kerjasama Pariwisata, Papua Nugini. selama ini telah memanfaatkan dan mengembangkan destinasi pariwisata yang ada disana. Pada saat berada disana kami mengunjungi gedung Papua New Guinea Tourism Promotion yang diterima oleh Ibu Alice Kuaningi yang menjabat sebagai Director Marketing Research dan Statistics Papua New Guinea dalam pertemuan kali ini anggota Dewan Bapak Putu Supadma Rudana dan Bapak Michael Wattimena menyampaikan bahwa destinasi pariwisata di Papua Nugini saat bagus dan Indah sehingga destinasi tersebut sangat bisa dikembangkan seperti destinasi yang ada di Indonesia, yang perlu diperhatikan adalah perlunya pembangunan hotel atau tempat penginapan yang layak sehingga wisatawan dapat menikmati dan berlibur secara aman dan nyaman. Selain itu jumlah penerbangan yang masih sangat terbatas menjadi tantangan tersendiri bagi Negara Papua Nugini apabila ingin menjadikan negara Indonesia dan mancanegara sebagai target turis supaya bisa berkunjung kesana. Sektor keamanan menjadi yang sangat penting disana dikarena area yang begitu luas dan masih sangat jauh dari keramaian sehingga keamanan masih minim, selain itu dengan jumlah personel keamanan yang sangat terbatas dapat menyebabkan tingkat kriminalitas yang tinggi. Sehingga yang menyebabkan kunjungan orang untuk datang ke

128

sana memang untuk bekerja, sehingga menjadikan kunjungan berlibur masih sangat minim sekali di Papua Nuguni.

Beberapa destinasi pariwisata yang ada di Papua Nugini yang perlu dipromosikan oleh pihak otoritas pariwasata Papua Nugini antara lain ;

1. Mount Wilhelm yaitu daerah pegunungan yang terdiri dari batu-batu cadas yang sangat kuat dan kokoh singga aman bagi para pengunjung yang ingin memanjat dan mendaki gunung tersebut.

2. Tavurvur yaitu gunung berapi yang didalamnya terdapat sumber mata air panas pada saat tertentu gunung tersebut dapat menyemburkan panasnya air yang ada digunung tersebut.

Selain dua tempat pariwisata tersebut yang cukup terkenal masih ada beberapa tempat lainnya yaitu : Kimbe Bay, Mount Giluwe, Teluk Milne, dan Pulau Duke of York

D. KUNJUNGAN KE UNIVERSITY OF PAPUA NEW GUINIA (UPNG)Dalam kunjungan kali ini kami di terima oleh bapak Vincent Malaibe yang menjabat sebagai Pro-Vice Chancellor di UPNG beliau menerangkan bahwa jumlah mahasiswa secara keseluruhan yang ada di papua nugini kurang lebih 4000 mahasiswa, untuk minat fakultas atau jurusan yang lebih banyak ke fakultas pertanian dan fakultas teknik. selain berkuliah didalam negeri banyak juga mahasiswa dari Papua Nugini yang berkuliah diluar negeri antara lain ke negara Australia, Filipina, Singapore dan Indonesia. Dalam kunjungan kemaren bapak Putu Supadma Rudana dan bapak Michael Watimenna mungusulkan kepada pihak UPNG untuk membuat jurusan atau fakultas tentang pariwisata sehingga dengan adanya jurusan atau fakultas tersebut pariwisata yang ada di Papua Nugini maka sektor pendidikan khusus tentang pariwisata tersebut diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan ke pariwisataan yang ada di Papua Nugini, selain itu anggota DPR RI pak Putu menyampaikan kepada pihak otoritas kampus untuk membuat museum tentang papua nugini, karena sebentar lagi papua nugini menjadi paniti Apec pada tahun 2018 ini sehingga dipastikan akan banyak tamu negara yang akan datang sehingga dengan adanya museum papua nugini maka UPNG akan mendapatkan support dan bantuan dalam pengembangannya dan pengelolaannya berdirinya Museum tersebut oleh negara.

129

E. DOKUMENTASI KEGIATAN

131

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN Kunjungan ini memiliki arti penting dan akan saling memperkuat hubungan bilateral dan meningkatkan kerjasama yang konstruktif antara Indonesia – Papua Nugini dalam bingkai kemitraan sejalan dengan rencana aksi kemitraan strategis kedua negara. Adapun sasaran yang hendak dikaji dalam kunjungan ini adalah upaya- upaya yang telah dilaksanakan oleh pemerintah Papua Nugini berkaitan dengan pelaksanaan kebijakan dan regulasi diantaranya: sektor pendidikan, pariwisata dan kebudayaan, ekonomi kreatif infrastruktur, pertanian, lingkungan hidup dan kehutanan, serta sektor strategis lainnya.

Agenda kunjungan kerja para anggota DPR ke luar negeri merupakan hal baik dan ketentuan tersebut telah di atur dalam UU No 27 tahun 2009. Kunjungan Perorangan ini bertujuan untuk dapat mempererat hubungan bilateral dua Negara dalam segala bidang. Kunjungan kerja anggota DPR harus memenuhi asas manfaat dan kepatutan sesuai dengan aturan yang berlaku. Hal tersebut dapat di buktikan dengan adanya laporan secara transparan kepada rakyat terhadap kunjungan kerja yang telah di lakukan dan realisasi apa sajakah yang dapat di berikan kepada rakyat.

Perjalanan perorangan Anggota DPR RI Fraksi Demokrat yang melaksanakan kunjungan kerja luar negeri perorangan ini telah mendapat pendalaman substansi dan gagasan mengenai, penerapan dan regulasi yang tepat berkaitan dengan kebijakan dan pencapaian sasaran pembangunan nasional, dalam upaya peningkatan kualitas SDM dan kapasitas produksi nasional untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

B. SARAN Perjalanan Anggota Legislatif ke Luar Negeri harus dapat lebih dioptimalkan lagi agar dapat tercipta kunjungan yang tepat sasaran sehingga, sekembalinya dari kunjungan dapat memberikan informasi-informasi yang diterima dan menjadi referensi untuk kemajuan dan berdampak positif bagi bangsa dan Negara.

Demikianlah laporan kegiatan selama melaksanakan Kunjungan Perorangan Delegasi DPR RI Fraksi Partai Demokrat di Papua Nugini. Diharapkan melalui kunjungan ini kerjasama antara Indonesia dan Papua Nugini dapat terjalin semakin erat demi kepentingan masing-masing negara.

132

7. Kunjungan Delegasi Fraksi Partai Golkar dan PKS ke Kroasia, 26 Juli – 1 Agustus 2018

Kegiatan Kunjungan Individu Luar Negeri ke Republik Kroasia dilaksanakan di Masa Persidangan V Tahun Sidang 2017-2018, di luar masa reses DPR RI. Kunjungan kerja individu luar negeri ini diikuti oleh anggota DPR RI dari lintas Fraksi dan lintas Komisi berdasarkan Surat Tugas BKSAP DPR RI Nomor: 78/D/ST-PD.LN/BKSAP-MINLUNA/2018 tertanggal 20 Juli 2018.

Berikut Anggota Delegasi Kunjungan Kerja Individu DPR RI ke Republik Kroasia :1. Ir. Satya Widya Yudha, M.Sc

• Nomor Anggota A – 290• Wakil Ketua Komisi I DPR RI• Fraksi Partai Golkar• Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur IX.

2. DR. H. Abdul Kharis Al Masyari• Nomor Anggota A - 111• Ketua Komisi I DPR RI• Fraksi PKS• Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah V

3. Drh. H. Slamet• Nomor Anggota A – 101• Anggota Komisi VI DPR RI• Fraksi PKS• Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat IV

Para Anggota Delegasi DPR RI yang melakukan Kunjungan Kerja Individu Luar Negeri ke Republik Kroasia tersebut juga didampingi oleh para Tenaga Ahli, yaitu sebagai berikut:1. Tri Soekarno Agung, S.IP., M.Si (Tenaga Ahli A – 290, Fraksi Partai Golkar)2. Widodo, S.H., M.H (Tenaga Ahli A – 111, Fraksi PKS)3. Adin Komaedin, S.Sos (Tenaga Ahli A – 101, Fraksi PKS)

A. Pertemuan dengan Duta Besar RI untuk Republik KroasiaBerikut sekilas profil Dubes RI untuk Republik Kroasia Y.M Bapak Sjachroedin Zainal Pagaralam. Komjen (Purn.) Drs. H. Sjachroedin Z.P. atau bernama lengkap Sjachroedin Zainal Pagaralam. Beliau lahir di Tanjung Karang, Lampung, 7 Februari 1947. Sebelum ditugaskan menjadi perwakilan resmi RI di Kroasia menggantikan DR. Alexandre Littay (meninggal dunia), Bapak Sjachroedin Zainal Pagaralam adalah Gubernur Lampung selama dua periode (2004-2009 dan 2009 – 2014).

Pendidikan tinggi ia selesaikan di Akabri Kepolisian 1970, PTIK (Angkatan XIII), Sespim, Sesko Abri Angkatan VIII, Lemhannas KSA VII, Kursus Lantas di Jepang, dan Kursus Intelejen di Taiwan. Selama menekuni karier di dunia kepolisian memiliki pengalaman kedinasan sebagai berikut, Kasat Lantas Polda Sumbagsel, Kapoltabes Palembang, Kadit Samapta Polda Metro Jaya, Kapolwil

133

Bogor, Direktur Samapta Polri, Kapolda Sumatera Selatan, Kapolda Jawa Barat, dan Deputi Kapolri Bidang Operasi.

Pertemuan secara formal Delegasi Kunjungan Kerja Individu DPR RI dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Kroasia Y.M Bapak Sjachroedin Zainal Pagaralam berlangsung di Ruang VIP Restaurant Asia, yang terletak di Jalan Nova ves 88, 10000, Zagreb, Kroasia, pada hari Kamis tanggal 26 Juli 2018 dimulai pukul 19.00 waktu setempat (Zagreb).

Dalam kesempatan tersebut, pertemuan berlangsung secara hangat serta dibumbui candaan-candaan oleh Y.M Dubes RI Bapak Sjachroedin Zainal Pagaralam pada saat memberikan sambutan. Turut mendampingi Bapak Dubes RI adalah istri Bapak Dubes yakni Ibu Hj. Trully Trisno Prawoto Atmojo, beserta Konsuler-Konsuler KBRI Zagreb dan staf protokoler KBRI Zagreb.

Sementara itu, dari Delegasi Kunjungan Kerja Individu DPR RI hadir Ir. Satya Widya Yudha, M.Sc yang merupakan Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Dapil Jawa Timur IX beserta Ibu Diah Ambarsari Yudha. Turut serta juga para Tenaga Ahli Anggota DPR RI yang mendampingi Delegasi Kunjungan Kerja ke Republik Kroasia.

Bapak Dubes RI pertama-tama menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya atas Kunjungan Kerja Delegasi DPR RI di Zagreb mulai tanggal 26 Juli hingga 1 Agustus 2018. Disebutkan bahwa Kunjungan Delegasi DPR RI ke Kroasia memang bukan yang pertama kali. Bahkan, Bapak Dubes sampai lupa menyebut jumlah pastinya delegasi dari parlemen yang sudah melakukan kunjungan kerja ke Zagreb.

Seperti diketahui, hubungan diplomatik secara formal antara Republik Indonesia dan Republik Kroasia diresmikan pada tanggal 2 September 1992. Hal ini ditandai dengan dibukanya dua kantor perwakilan pemerintah di kedua negara. Yaitu, pembukaan Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Zagreb, Republik Kroasia pada tahun 2010 serta pembukaan Kedutaan Besar Republik Kroasia di Jakarta, Indonesia, pada 2013.

Saat ini Duta Besar Kroasia untuk Indonesia adalah Y.M. Dražen Margeta, yang ditugaskan sejak 19 November 2013. Sementara itu, Duta Besar RI untuk Republik Kroasia berkedudukan di Zagreb adalah Y.M. Sjachroedin Zainal Pagaralam yang resmi bertugas sejak 31 Mei 2017.

Hubungan Diplomatik Republik Indonesia dan Republik Kroasia salah satu momentum yang cukup strategis adalah untuk pertama kalinya Presiden Kroasia Stijepan Mesic berkunjung ke Jakarta atas undangan Presiden Megawati Soekarnoputri pada tahun 2002. Stijepan Mesic merupakan negarawan senior yang masih sangat dikenal dan dihormati di Kroasia, maupun di kawasan. Ia telah menjabat berbagai posisi penting, diantaranya sebagai Presiden Kroasia selama 2 periode (2000-2010), Perdana Menteri

134

(tahun 1990), Sekjen Gerakan Non-blok (1991) –saat menjabat sebagai Presiden terakhir Federasi Yugoslavia—, dan Ketua Parlemen Kroasia (1992-1994).

Hingga tahun 2018 ini, belum ada lagi Presiden Kroasia yang berkunjung ke Indonesia. Begitupun sebaliknya, Presiden RI juga belum pernah mengadakan kunjungan resmi kenegaraan ke Republik Kroasia sampai saat ini.

Hubungan diplomatik antara Republik Indonesia dan Republik Kroasia yang terjalin sejak 1992 hingga saat ini telah mengalami kemajuan secara signifikan dalam berbagai bidang. Mulai dari hubungan ekonomi (perdagangan dan industry), budaya, pendidikan, pariwisata, hingga kerjasama dialok antara-agama yang berlangsung sangat baik.

Bapak Dubes RI menyampaikan penjelasan, mantan Presiden Kroasia Mesic yang pernah berkunjung ke Indonesia pada tahun 2002, dalam kesempatan mengunjungi KBRI Zagreb beberapa tahun silam, secara khusus menyampaikan bahwa Ia melihat potensi kerjasama yang sangat besar antara Indonesia dan Kroasia, namun potensi ini masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Oleh karenanya, ada komitmen dari mantan Presiden Kroasia tersebut akan membantu dalam kapasitasnya sebagai negarawan yang banyak dimintai bantuan oleh pengusaha di Kroasia untuk berkontribusi dalam peningkatan hubungan Kroasia dengan negara lain, khususnya di bidang perekonomian.

Sementara itu, Dubes RI menyampaikan bahwa sejak dibukanya KBRI Zagreb pada tahun 2010 silam, banyak hal yang telah diupayakan dalam peningkatan kerjasama bilateral kedua negara. Perkembangan hubungan antara Indonesia dan Kroasia telah meningkat di berbagai tatanan, baik antar institusi kedua pemerintah, pelaku bisnis, dan people to people contact. Dubes RI juga mengakui bahwa terdapat ruang untuk peningkatan kerjasama kedua negara yang sangat besar di segala bidang, utamanya pada bidang ekonomi, yang belum dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh kedua pihak.

Duta Besar RI Zagreb juga memaparkan mengenai situasi kekinian Kroasia, perkembangan hubungan bilateral Indonesia-Kroasia di berbagai bidang dan peluang kerja sama antara kedua negara yang akan terus dikembangkan dengan mencakup berbagai bidang.

Pada kesempatan yang sama, Delegasi DPR RI menyampaikan keinginannya untuk mengetahui lebih dalam mengenai peluang pengembangan kerja sama Indonesia-Kroasia terutama di bidang ekonomi, pariwisata, infrastruktur dan industri perhubungan. Delegasi juga ingin mengetahui lebih jauh kebijakan terkait investasi strategis Kroasia dan bagaimana

135

Pemerintah Kroasia memberikan kemudahan bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Dubes RI menjelaskan bahwa Kroasia memiliki kebijakan yang berhubungan dengan investasi strategis. Proses perijinan (license) untuk investasi dipercepat dan diberikan dalam kurun waktu 15 hari. Selain itu, diperlukan gugus tugas (task force) untuk membantu proses perijinan sehingga proyek-proyek investasi di atas € 10 juta Euro akan terbebaskan dari halangan/barriers, terutama untuk daerah yang belum berkembang dan pulau-pulau terpencil bisa kurang dari € 10 juta euro. Untuk Riset dan Pengembangan juga mendapatkan insentif pengurangan profit tax karena Kroasia sudah memiliki Investment Promotion Act yang menawarkan sejumlah insentif bagi investor, sehingga untuk perpajakan bisa dikurangi dari 15% s/d 100%.

Kroasia juga terbuka terhadap investasi asing melalui Investment Promotion Act yang merupakan legal framework state aid di Kroasia untuk mendukung proyek-proyek investasi di Kroasia, baik untuk investor asing maupun dalam negeri. Tidak ada pembatasan ataupun perbedaan pengaturan untuk investasi terkait subsidi ataupun insentif yang diberikan kepada investor, karena Kroasia merupakan bagian dari Uni Eropa yang menerapkan aturan yang sama.

Delegasi DPR RI yang diwakili Ir. Satya Widya Yudha, M.Sc dalam kesempatan menyampaikan sambutannya di depan Dubes RI untuk Republik Kroasia memaparkan, bahwa hubungan perdagangan kedua negara berpotensi sangat besar untuk meningkat lagi, dengan kerjasama saluran distribusi produk dalam negeri.

Dimana Indonesia menjadi pintu gerbang pasar produk Kroasia ke ASEAN, dan Kroasia menjadi pintu gerbang pasar produk Indonesia ke Eropa.

Apalagi, saat ini Indonesia tengah gencar untuk memperbanyak infrastruktur pelabuhan dan membangun tol laut. Sementara, Kroasia memiliki banyak kota pelabuhan dan industri perkapalan yang mumpuni dan kondisi geografis yang langsung bertemu dengan Laut Adriatic. Kedua potensi infrastruktur ini akan sangat mempermudah pasar produk baik Indonesia maupun Kroasia.

Disebutkan, kedua negara juga tengah menjajaki kerjasama industri kreatif. Indonesia berkomitmen untuk menciptakan 1000 startup digital, dengan jangkauan 93 juta warganet berkewarganegaraan Indonesia. Bahkan, total penjualan e-commerce Indonesia sebesar US$ 2,6 miliar pada 2015. Sementara di bidang perfilman, sineas Indonesia dan sineas Kroasia juga saling membagi wawasan perfilman sekaligus untuk saling mengenalkan budaya kedua negara melalui karya film anak bangsa.

136

Peringatan 25 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Kroasia juga menjadi momentum untuk memperkuat hubungan Indonesia dan Kroasia melalui pertemuan-pertemuan bilateral, dan melalui Diplomasi Parlemen. Kerja sama saling dukung antara Indonesia dan Kroasia juga semakin erat, ditandai dengan dukungan kroasia terhadap Indonesia untuk menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB 2019-2020, dan beberapa Organisasi Internasional lainnya.

Selain itu, tahun lalu juga sudah dibentuk Indonesian-Croatian Friendship Group (GKSB) di DPR RI. Dengan dibentuknya Frienship Group ini dapat meningkatkan kerjasama antar parlemen kedua negara. DPR RI menyambut baik apabila ada kunjungan balasan dari berbagai pihak pengambil keputusan termasuk Parlemen Kroasia ke Indonesia, mengingat hubungan antar parlemen kedua negara perlu dijaga dan diperkuat. Sangat diharapkan kerja sama bilateral Indonesia-Kroasia semakin meningkat, dan memberikan angin segar bagi kerjasama pendidikan, perdagangan, infrastruktur dan industri kreatif kedua negara.

Terakhir disampaikan pesan, bahwa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di berbagai negara diharapkan dapat terus menunjukkan peningkatan kinerja yang totalitas, profesional, dan progresif. Dengan semakin baik kinerja yang ditunjukkan, DPR RI juga tengah berupaya untuk mendorong Kementerian Luar Negeri untuk dapat meningkatkan besaran alokasi anggaran untuk Kedubes kita.

Bagaimanapun juga KBRI telah berjasa memperkenalkan Indonesia ke negara terkait. Untuk itu, penghargaan kepada duta besar yang berkinerja baik juga harus diberikan. Maka melalui pertemuan ini kami harapkan dapat mendorong KBRI untuk meningkatkan hubungan Diplomatik antara Indonesia dengan Kroasia.

Persahabatan yang telah terbangun antara Indonesia dengan Kroasia selama ini seolah menegaskan kehangatan dan keakraban hubungan baik kedua negara berpotensi mewujudkan mimpi, terutama bagi negara kita untuk dapat menjadi negara paling berpengaruh di kawasan bahkan dunia masih sangat dimungkinkan untuk terwujud.

Diharapkan, Dubes dan seluruh staf KBRI di Zagreb bisa terus giat berkontribusi dalam memperkenalkan Indonesia dari berbagai aspek, seperti budaya, olahraga, dan lainnya. Sehingga hubungan kerjasama Indonesia dan Kroasia yang saat ini telah terbangun dengan sangat baik, bisa lebih ditingkatkan kembali di masa mendatang.

Diakhir pertemuan, Duta Besar RI untuk Republik Kroasia Sjachroedin Zainal Pagaralam berharap, kunjungan ini dapat semakin meningkatkan hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Kroasia, dan memberikan dukungan kepada KBRI Zagreb. Begitupun dengan Parlemen RI yang melaksanakan

137

kunjungan kerja ke Kroasia bisa membawa manfaat positif untuk meningkatkan program legislasi, pengawasan maupun penganggaran (Budgetting) DPR RI.

B. Pertemuan dengan Industri Pertahanan Kroasia

Selain agenda penting bertemu dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Kroasia Y.M Bapak Sjachroedin Zainal Pagaralam, pada hari kedua Delegasi Kunjungan Kerja Individu DPR RI juga melakukan pertemuan-pertemuan penting lainnya dengan kalangan industri strategis yang cukup kompeten di Kroasia. Yang pertama adalah pertemuan Delegasi Kunjungan Kerja Individu Parlemen RI dengan Manajemen Industri Strategis Produk Robotik yang terkenal di Kroasia, yaitu Perusahaan DOK-ING, Ltd. Pertemuan ini dilaksanakan pada Jumat 27 Juli 2018 di ruang meeting pabrik/work shop Perusahaan DOK-ING di Kanalski put 1, 10000 Zagreb, Croatia, Europe.

Hadir dalam pertemuan tersebut, dari Delegasi Parlemen RI adalah Ir. Satya Widya Yudha, M.Sc yang juga Wakil Ketua Komisi I (membidangi Pertahanan dan Hubungan Luar Negeri) dari Fraksi Partai Golkar. Didampingi juga oleh Konsuler Bidang Ekonomi KBRI Kroasia, Widjoseno Sastroadmidjojo dan Anton Kristianto selaku Economic Affair KBRI Kroasia. Para tenaga ahli anggota DPR RI juga turut serta mengikuti jalannya pertemuan tersebut.

Sementara itu, dari pihak DOK-ING sendiri yang menerima delegasi dengan antara lain adalah Davor Krpan sebagai Member of Board DOK-ING, bersama Konstantin Darmaniyan (Chief Technical Advisor) serta Mladen Paden (Program Director DOK-ING).

Dalam pertemuan yang berjalan dengan positif selama kurang lebih dua jam tersebut, pertama-pertama pihak DOK-ING menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Delegasi Parlemen RI yang berkenan hadir di work-shop DOK-ING di Zagreb. Disebutkan oleh Konstantin Darmaniyan (Chief Technical Advisor), bahwa sebetulnya Delegasi Parlemen maupun Delegasi Pemerintah RI juga pernah sebelumnya melakukan kunjungan yang sama di parusahaan yang dikenal sebagai produsen robotic untuk industri infrastruktur maupun untuk industri militer ini.

Konstantin sendiri mengaku bahwa sudah dua kali berkunjung di Indonesia dalam rangka bertemu dengan Pemerintah RI dalam hal ini Kementerian Pertahanan dan TNI maupun BUMN PT Pindad (di Bandung) dan PT PAL

138

(di Surabaya) yang dikenal sebagai produsen alat-alat strastegis sistem pertahanan (Alutsista) di Indonesia.

Hubungan baik antara DOK-ING dengan Indonesia boleh dikata cukup baik dan intensif, dengan hasil kerjasama yang sudah dilakukan dengan pihak-pihak terkait industri alat-alat strategis produk DOK-ING yang sudah dipakai di Indonesia.

DOK-ING adalah 100% perusahaan Kroasia yang dimiliki secara pribadi, didirikan pada akhir tahun 1991 dan terdaftar untuk produksi sistem dan peralatan keperluan robot dan khusus. Markas besar, fasilitas produksi dan layanan terletak di 15.000 meter persegi di Zagreb, Kroasia. Fasilitas produksi sekunder berada di Slunj, sekitar 50 km di selatan Zagreb. Bersama dengan kantor cabang di Amerika Serikat, ada sebuah perusahaan di Afrika Selatan, Afrika DOK-ING, yang mendukung program untuk tambang Afrika Selatan. Hari ini DOK-ING memiliki 220 karyawan, hampir 170 berada di Zagreb, 30 lainnya di Slunj dan hingga 20 di Afrika Selatan.

Selama periode pertama, DOK-ING secara aktif terlibat dalam kegiatan penghapusan ranjau dan telah mengumpulkan pengalaman luas dalam berbagai jenis pembersihan ranjau darat, di semua jenis medan di Republik Kroasia, serta di negara-negara sekitarnya.

Pengalaman ini merupakan dasar untuk merancang dan memproduksi sistem ranjau jarak jauh yang dikendalikan pertama, yang dibangun khusus untuk ranjau kemanusiaan.

Karena mereka telah ditingkatkan, diperbaiki dan diperbesar, perusahaan telah melakukan proyek R & D dengan berbagai organisasi internasional dan domestik, termasuk Kementerian Sains, Pendidikan dan Olahraga Kroasia dan Institut Maritim Negara (Brodarski institut), Fakultas Teknik Elektro dan Komputasi Universitas dari Zagreb, dan Pusat Internasional Jenewa untuk Penghinaan Kemanusiaan (GICHD).

Sistem demining pada saat yang sama dijual ke lebih dari 20 negara di seluruh dunia, sejumlah lembaga pemerintah dan organisasi kemanusiaan, serta perusahaan komersial. Secara keseluruhan, lebih dari 250 sistem demining ukuran ringan dan menengah diproduksi sejauh ini. Mengikuti motto perusahaan “Jangan mengirim orang untuk melakukan pekerjaan mesin”, program penambangan telah dimulai dengan peralatan ekstra rendah. Setelah produk pertama diuji, tahap pengembangan baru telah terjadi dan harus segera mengirimkan perangkat ultra rendah yang sangat baru.

Berusaha melindungi dan mengamankan orang-orang yang bekerja di wilayah pemadam kebakaran yang sangat berbahaya, DOK-ING merancang sistem robot multifungsi yang akan membantu mereka melakukan

139

pekerjaan dan aman pada saat yang bersamaan. Mengikuti naluri, perkembangan baru mencapai isu-isu penggerak hibrida dan aplikasi sektor nuklir. Dan kemudian, yang tak kalah penting, DOK-ING merancang dan memproduksi mobil listrik perkotaan Kroasia pertama dengan pertunjukan otomotif yang sangat baik.

Hari ini DOK-ING, dalam beberapa kata, dengan mengintegrasikan inovasi dan teknologi baru, mengembangkan dan memproduksi sistem tujuan khusus untuk melindungi kehidupan manusia di lingkungan yang paling berbahaya, terutama dalam ranjau, penambangan dan pemadaman kebakaran. Selain itu, berinvestasi dalam keunggulan bisnis semua orang di DOK-ING sedang mencoba untuk menciptakan dasar yang baik untuk memperluas jangkauan produk inovatif, memastikan pengakuan perusahaan di pasar dunia.

Dalam rangka untuk terus meningkatkan kemampuan perusahaan, PT PAL INDONESIA (Persero) melakukan kerja sama dengan universitas asal Kroasia yakni Brodarski Institut. Kerja sama ini dilakukan dalam hal peningkatan teknologi untuk kapal selam dan bidang produksi alat pertahanan. Seperti yang diketahui, PT PAL INDONESIA (Persero) sedang mengerjakan proyek pembangunan kapal selam yang bekerja sama dengan DSME, galangan kapal asal Korea Selatan. Dua kapal dibangun di Korea Selatan, dan kapal ketiga akan dibangun di galangan kapal PT PAL INDONESIA (Persero).

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilaksanakan di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Kamis 6 Oktober 2017. Dimana PT PAL INDONESIA dihadiri langsung oleh Firmansyah Arifin, Direktur Utama, dan Brodarski Institut, yang diwakili oleh Brigadir Jenderal Milan Knezevic. Turut menyaksikan penandatanganan yakni Agus Sardjana, Duta Besar Republik Indonesia untuk Kroasia, Anja Cucek, Perwakilan dari Duta Besar Kroasia untuk Republik Indonesia, serta beberapa Direksi PT PAL INDONESIA dan juga para jajaran di Kementerian Luar Negeri. Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan MOU antara Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS), yang dihadiri oleh Prof. Ir. Eko Budi Djatmiko, MSc., PhD., selaku Dekan Fakultas Teknologi Kelautan.

Penandatanganan MOU diawali dengan acara Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Indonesia - Croatia Cooperation in Defence and Strategic Industries Development: Opportunities and Prospects”. Dibuka oleh Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji, D.E.A selalu Gubernur Lemhanas RI. Turut hadir dalam diskusi tersebut, perwakilan dari Bappenas, Universitas Indonesia, Kementerian Pertahanan, Institut Teknologi 10 November Surabaya, PT PAL Indonesia, dan Dok-Ing Company (Kroasia). Dengan adanya penandatanganan ini diharapkan dapat meningkatkan teknologi untuk pengembangan kapal produksi PT PAL INDONESIA (Persero). Sehingga mutu atau kualitas produksi menjadi lebih baik lagi untuk ke depannya dan menambah nilai daya saing perusahaan.

140

Pada 10 April 2016, Konstantin Darmaniyan (Chief Technical Advisor) melakukan presentasi di Mabes TNI untuk mempromosikan produk-produk robotik DOK-ING yang representatif untuk militer di Indonesia.

Lebih dari 60 peserta dari semua perwira Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Marinir, termasuk departemen Combat Engineers, Ordnance, R & D, Pengadaan, dan lainnya. Pihak TNI menunjukkan ketertarikan yang tulus pada sistem robot DOK-ING. Diskusi utamanya adalah seputar sistem multifungsi MV-10 dan MVF-5, keuntungan dan taktik penggunaannya.

Pada 5 – 8 November 2014, untuk pertama kalinya DOK-ING Company melakukan pameran dalam Defence International Expo & Forum ke-6 , Jakarta International Expo (PRJ) Kemayoran. DOK-ING diundang langsung oleh Kementerian Pertahanan RI untuk menjajaki kerjasama bisnis dengan industri di Indonesia.

Di antara lebih dari 600 perusahaan dari 50 negara yang turut serta dalam Indo Defence Expo di Jakarta tersebut, DOK-ING memamerkan perkembangan terbaru pada sistem ranjau yang sudah terkenal, dan produk lainnya, seperti manajemen krisis dan sistem pemadam kebakaran. Selain sejumlah pengunjung dan presentasi yang dilakukan di Paviliun Kroasia dan stand DOK-ING, Mr. Majetić dan Mr. Darmaniyan mengadakan sejumlah pertemuan dengan berbagai pemangku kepentingan yang tertarik pada rangkaian produk DOK-ING.

C. Pertemuan dengan InSig2

Pertemuan bisnis kedua pada Jumat, 27 Juli 2018 antara Delegasi Kunjungan Kerja Luar Negeri DPR RI di Kroasia adalah dengan perusahaan INSIG2, yang merupakan perusahaan berbasis support IT dengan fokus pada Digital Forensic dan Cyber Security (keamanan digital) terkenal di Eropa.

INSIG2 dikenal juga perusahaan support IT yang menjadi partner dari NATO (The North Atlantic Treaty Organization) atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara, juga disebut Aliansi Atlantik Utara yaitu aliansi militer antar-pemerintah 29 negara di Amerika Utara dan Eropa. INSIG2 juga menjadi partner utama dari Uni Eropa.

Hadir dalam pertemuan tersebut, dari Delegasi Parlemen RI adalah Ir. Satya Widya Yudha, M.Sc yang juga Wakil Ketua Komisi I (membidangi Pertahanan dan Hubungan Luar Negeri) dari Fraksi Partai Golkar. Didampingi juga

141

oleh Konsuler Bidang Ekonomi KBRI Kroasia, Widjoseno Sastroadmidjojo dan Anton Kristianto selaku Economic Affair KBRI Kroasia. Para tenaga ahli anggota DPR RI juga turut serta mengikuti jalannya pertemuan tersebut. Sementara itu, dari pihak INSIG2 sendiri yang menerima delegasi adalah Goran Oparnica sebagai Managing Director beserta beberapa staf.

Dalam pertemuan yang berjalan dengan positif selama kurang lebih dua jam tersebut, INSIG2 menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Delegasi Parlemen RI yang berkenan hadir di kantornya, di area Buzinska cesta 58, Zagreb. Disebutkan oleh Goran, bahwa pada 3 Juli 2018 sebelumnya juga telah hadir di kantor INSIG2 yaitu Delegasi Pemerintah RI dari Kementerian Pertahanan RI yang memfokuskan pada Cyber Defense.

INSIG2 didirikan dengan dua tujuan utama yaitu untuk mengembangkan dan menerapkan solusi canggih keamanan terintegrasi dan memberikan keahliannya di bidang forensik digital. Saat ini, INSIG2 adalah pemimpin pasar di kawasan untuk bidang Keamanan Terpadu dan forensik digital. Tujuan utama perusahaan ini adalah untuk menawarkan pengetahuan dan pengalaman ke negara lain, karena INSIG2 berdedikasi untuk mengikuti dan memberikan tren dunia terbaru di bidang forensik digital serta pengembangan dan implementasi proyek untuk sistem Keamanan Terpadu. Solusi keamanan INSIG2 didasarkan pada platform perangkat keras dan perangkat lunak, dan dengan demikian kami dapat menyediakan klien kami dengan integrasi dari dua sampai sekarang tingkat yang bertentangan, perlindungan logis dan teknis. INSIG2 telah menghubungkan solusi keamanan dan forensik terdepan di dunia dengan mengakui kebutuhan.

Pada tahun 2017, INSIG2 membuka perwakilannya di Indonesia. Kantor cabang INSIG2 di Jakarta berfokus pada permasalahan keamanan siber (Cyber security) dan juga digital forensic. INSIG2 juga telah menjalin kerjasama dengan Asosiasi Perguruan Tinggi Indonesia (APTISI) dalam bidang pelatihan digital forensic guna memerangi cyber crime (kejatahan siber). Di dalam kerangka kerja dengan APITISI, INSIG2 juga memiliki hubungan dengan sejumlah perguruan tinggi swasta di Indonesia, antara lain Universitas Gunadarma Jakarta dan Universitas Narotama Surabaya. Sedangkan kerjasama dengan perguruan tinggi negeri, INSIG2 telah menjalin kerjasama intensif dengan Universitas Gajah Mada.

Beberapa penawaran jasa dan teknologi INSIG2 untuk mitra di Indonesia adalah:a. Produk Safe Data Center, yaitu paket instalasi konstruksi pengamanan

peralatan elektronik dan digital untuk mengantisipasi bencana seperti misalnya kebakaran.

b. Pembangunan laboratorium digital forensik dengan memasok software, hardware maupun sertifikasinya.

c. Solusi software untuk mengantisipasi kejahatan siber. Software yang ditawarkan adalah sistem pemantauan jaringan, pencegahan

142

penyusupan danm layanan endpoint. d. Jasa investigasi melalui open source intelligence, digital, mallware, live

data forensik dan investigasi multiple endpoint pada sistem jaringan.e. Perancangan integrated security system, dalam hal ini INSIG2 sebagai

konsultan dengan menawarkan produk-produk dari pihak ketiga yang bisa dintegrasikan seperti penggunaan drone untuk mengawasi wilayah yang rawan gangguan asing.

Produk berbasis teknologi informasi dan digital forensic hasil dari INSIG2 ini diharapkan bisa diaplikasikan di Indonesia baik oleh pemerintah (bidang pertahanan dan keamanan/cyber) maupun pihak swasta yang fokus membidangi cyber security dan cyber defence.

D. Pertemuan dengan Mahasiswa RI di KroasiaPertemuan dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) dimediasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Republik Kroasia dilakukan pada tangal 27 Juli 2018 pada, pukul 17.00 waktu Zagreb dan bertempat di Wisma KBRI Kroasia, Medvescak No.56, 10000 Zagreb.

Pertemuan dihadiri Konsuler Bidang Ekonomi KBRI Kroasia, Widjoseno Sastroadmidjojo dan Anton Kristianto selaku Economic Affair KBRI Kroasia serta Henry Soratangsu selaku staf protokoler KBRI. Hadir pula perwakilan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Kroasia, Adi Nurhadiyatna, M.Kom. Sedangkan delegasi DPR RI diwakili oleh Ir. Satya Widya Yudha, M.Sc.

Adi Nurhadiyatna, M.Kom merupakan satu-satunya mahasiswa asal Indonesia saat ini yang tengah menempuh pendidikan Pasca-sarjana S3 Ilmu Komputer di Algebra University Collage di Zagreb. Adi merupakan PNS di Pusat Penelitian Informatika Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Dalam kesempatan ramah tamah tersebut, disampaikan bahwa saat ini masih minim program pertukaran pelajar antara Pemerintah RI dengan Pemerintah Kroasia. Oleh karena itu, diharapkan ke depan akan semakin banyak pelajar dan mahasiswa dari RI yang bisa menempuh pendidikan lanjutan di sejumlah universitas yang cukup populer di Zagreb, Kroasia.

KBRI Kroasia dan PPI Kroasia menyambut baik kedatangan delegasi DPR RI ke Zagreb, Kroasia. Menurutnya, kedatangan anggota DPR RI dapat menjadi momentum bagi KBRI untuk lebih meningkatkan kinerjanya dalam melayani masyarakat Indonesia yang ada di Zagreb dan juga meningkatkan diplomasi yang lebih produktif-strategis dengan pemerintah Republik Kroasia. Saat ini, menurutnya, hubungan Indonesia dengan Kroasia sangat baik dan berjalan harmonis. Belum ada masalah-masalah serius yang berpotensi dan dapat menimbulkan ketegangan antar kedua negara. Kondisi itu akan terus dipertahankan supaya keberadaan KBRI di Zagreb dapat memberikan kontribusi yang positif bagi dua negara dan khususnya

143

bagi masyarakat Indonesia di Kroasia dan juga bagi kepentingan nasional Indonesia yang lebih luas.

Dubes RI di Kroasia juga senang atas kebijakan baru yang dibuat oleh Parlemen yang memberikan kesempatakan kepada tenaga ahlinya untuk ikut dalam kunjungan ke luar negeri. Kebijakan ini, menurut Dubes dapat menjadi momentum penting bagi para tenaga ahli untuk lebih banyak belajar tentang politik luar negari Indonesia, kebijakan politik luar negeri, startegi politik luar negeri dan peran Indonesia dalam politik luar negeri yang bebas aktif, baik dalam konteks hubungan bilateral (antara pemerintah Indonesia dengan negara-negara sahabat) maupun hubungan multilateral (antara Indonesia dengan negara-negara di dunia).

Pelibatan tenaga ahli juga menjadi pendidikan awal bagaimana berhubungan atau berdiplomasi dengan negara lain. Begitu juga bagaiman menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang dihormati dan dipercaya oleh negara lain. Belajar juga bagaimana meyakinkan negara lain bahwa Indonesia dapat menjadi penentu dalam kebuntuan politik atau konflik yang terjadi di dunia. Sehingga kelak ketika mereka menjadi pejabat negara dapat memainkan peran penting dalam pencaturan politik global yang penuh dengan kompetisi tinggi. Terpenting lagi menurut Dubes adalah, apapun profesi yang nantinya akan diemban, harus menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan lainnya.

Beberapa hal penting yang disampaikan oleh Dubes RI untuk Kroasia. Pertama, pentingnya DPR RI memainkan peran penting dalam pencaturan politik global serta menjadi agen diplomasi dalam membantu negara mewujudkan politik luar negeri yang bebas aktif. Kedua, pentingnya generasi muda Indonesia, khususnya pelajar Indonesia (PPI) di Kroasia dan juga tenaga ahli (TA) DPR RI membangun jaringan dan connecting untuk membangun bangsa. Ketiga, generasi muda harus siap tampil sebagai poros perubahan bangsa dan pada akhirnya harus siap menjadi pemimpin yang mampu membawa bangsa ini lebih baik dan maju dari sebelumnya. Kehadiran negara penting untuk menjamin keselamatan dan perlindungan dari ancaman manapun sesuai dengan amanat konstitusi.

REKOMENDASI DAN KESIMPULANRekomendasi ini adalah hasil dari Kunjungan Kerja Individu Luar Negeri Delegasi DPR RI ke Republik Kroasia dalam agenda 26 Juli s/d 1 Agustus 2018.

Rekomendasi ini disusun dengan harapan dapat memberikan masukan sekaligus kontribusi untuk bangsa dan negara Indonesia, khususnya kepada Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan juga Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.

144

A. Rekomendasi1. Hubungan bilateral Indonesia-Kroasia yang selama ini berjalan

dengan baik harus terus dijaga, dirawat dan dilestarikan supaya lebih memberikan manfaat bagi kedua negara dalam konteks politik global. Terutama hubungan dan konteks kerjasama di sektor ekonomi dan perdagangan, ekspor dan impor, investasi dan penanaman modal, kerja sama dalam bidang teknologi dan alat-alat militer.

2. Dalam rangka lebih meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan Kroasia, kedua negara harus terus melakukan pertemuan konsultasi dari waktu ke waktu untuk mendiskusikan perkembangan bilateral terkait isu regional dan global yang menjadi perhatian kedua negara.

3. Iklim perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Republik Kroasia masih minim. Ada beberapa komoditas keduanya yang diperdagangkan, namun belum signifikan jumlahnya. Seperti CPO, teh, kopi, kakao, produk kesehatan, produk gula semut, produk spa, lem, batik, produk makanan dan minuman, tas kulit, kabel, produk sarung tangan, serta pariwisata Indonesia. Pemerintah kedua negara harus lebih serius dalam mengoptimalkan jenis-jenis produk yang diperdagangkan tersebut.

4. Indonesia memiliki posisi dan peran strategis di kawasan Asia Tenggara. Posisi strategis Indonesia ini harus dimaksimalkan untuk lebih meningkatkan hubungan diplomasi di bidang ekonomi, sosial budaya, pendidikan, dan olah raga.

5. Pemerintah harus lebih giat dalam melalukan promosi dan memberikan porsi yang lebih besar dalam hal pendanaan untuk promosi pariwisata sehingga banyak wisatawan mancanegara, khususnya dari negara Kroasia dan negara-negara Eropa Timur yang berkunjung dan menikmati pariwisata Indonesia.

6. Kerjasama bidang alat-alat sistem pertahanan (alutsista) dan juga support IT bidang digital forensic maupun cyber security defence yang merupakan produk teknologi unggulan dari Kroasia harus bisa dimanfaatkan dan diaplikasikan di Indonesia dalam rangka antisipasi kejahatan siber di masa mendatang.

7. Kerjasama bidang Pendidikan juga penting terus dikembangkan oleh Pemerintah RI dan Kroasia dengan adanya program-program pertukaran pelajar/mahasiswa dengan memberikan beasiswa yang menarik.

B. Kesimpulan1. Kunjungan Kerja Luar Negeri individu Anggota DPR RI ke Republik

Kroasia pada 26 Juli s/d 1 Agustus 2018 telah memberikan kesan positif delegasi karena disambut baik oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Kroasia dan jajarannya.

2. Kunjungan Kerja Luar Negeri individu Anggota DPR RI ke Republik Kroasia secara umum berjalan dengan baik sesuai dengan agenda. Serangkaian kegiatan yang telah dilakukan rombongan anggota DPR RI di Zagreb diharapkan memberi manfaat positif bagi kedua negara.

145

Bagi DPR RI kunjungan ke Republik Kroasia ini menjadi awal dan momentum baik untuk memperbaiki kualitas kinerja dalam membuat produk-produk legislasi yang lebih berkualitas lagi.

3. Bagi pemerintah Republik Kroasia kunjungan ini diharapkan bisa menambah pengetahuan tentang Indonesia yang multietnis, multibudaya, beragam suku, bahasa dan agama. Bahwa Indonesia adalah negara demokrasi terbesar di dunia, menghargai keragaman, serta melindungi minoritas. Indonesia juga layak dikunjungi karena banyak distinasi wisata yang menarik. Indonsia juga negara yang sangat kondusif dijadikan tujuan investasi. Alapagi saat ini Indonesia sedang serius melakukan pembangunan, khususnya bidang infrastruktur jalan, bandara, kereta, pelabuhan dan lain sebagainya.

4. Kerja sama bilateral dalam bidang ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dengan Republik Kroasia, seperti dalam bidang pertanian, sosial budaya, pariwisata, pendidikan, politik, perdagangan, budaya, olahraga dan pertahanan, serta pengelolaan lingkungan dengan teknologi water treatment dan bio teknologi butuh keseriusan dan tindaklanjut yang lebih formal dan nyata.

5. Indonesia dan Republik Kroasia harus lebih aktif berperan sebagai peace maker dalam mendukung upaya-upaya damai akibat konflik dan kekerasan yang terjadi di dunia. Seperti konflik perbatasan antara Korea Utara dengan Korea Selatan, sengketa wilayah antara Filipina dengan China, dan antara China dengan Jepang. Begitu juga konflik yang terjadi di di Suriah, Afganistan, Irak, Palestina dan negara-negara lain di Timur Tengah.

6. Perlu usaha bersama yang lebih sistematis dan konfrehensif antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Kroasia dalam penanganan masalah-masalah global seperti terorisme, narkoba dan obat-obatan terlarang, perdagangan manusia (human trafficking), pencurian ikan (illegal fishing) dan pencurian kayu (illegal loging), pemanasan global, pengungsian dan kemiskinan.

7. Perlu adanya dukungan lebih serius dan maksimal dari pemerintah untuk mendukung peran-peran diplomasi yang dilakukan oleh DPR RI. Peran diplomasi DPR RI sangat penting karena dapat membantu pemerintah dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang sensitif yang tak bisa diselesaikan oleh lembaga eksekutif.

Demikian laporan kegiatan Kunjungan Kerja Individu Luar Negeri ke Republik Kroasia sesuai agenda 26 Juli s/d 1 Agustus 2018 ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan penuh tanggung jawab.

Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu suksesnya agenda kunjungan ini. 1. Dubes RI untuk Kroasia Komjen (Purn.) Drs. H. Sjachroedin Zainal

Pagaralam.2. Konsuler Bidang Ekonomi KBRI Kroasia, Widjoseno Sastroadmidjojo.3. Economic Affair Staff KBRI Kroasia, Anton Kristianto.

146

4. Sekretaris II KBRI Kroasia, Marisa Wiedha Christyanti5. Staff Protokoler KBRI Kroasia Henry Soratangsu dan Tommy.6. Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Kroasia, Adi Nurhadiyatna, M.Kom. 7. Bagian Minluna Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI.

Demikian laporan pelaksanaan kegiatan Kunjungan Kerja Individu Luar Negeri ke Republik Kroasia ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Dokumentasi Foto

DOKUMENTASI KEGIATAN KUNJUNGAN KERJA INDIVIDU ANGGOTA DPR RIKE REPUBLIK KROASIA 26 JULI – 1 AGUSTUS 2018

Keterangan: Jamuan Makan Malam dengan Dubes RI untuk Republik Kroasia YM Bapak Sjachroedin Zainal Pagaralam dan Staf KBRI Zagreb bersama Delegasi Kunjungan Kerja Individu DPR RI di Restaurant Asia, Zagreb (26 Juli 2018).

147

Keterangan: Jamuan Makan Malam dengan Dubes RI untuk Republik Kroasia YM Bapak Sjachroedin Zainal Pagaralam dan Staf KBRI Zagreb bersama Delegasi Kunjungan Kerja Individu DPR RI di Restaurant Asia, Zagreb (26 Juli 2018).

148

Keterangan: Delegasi Kunjungan Kerja Individu DPR RI mengunjungi Workshop Perusahaan Produsen Alat-Alat Strategis Sistem Pertahanan (Alutsista) dan Robotik yang cukup terkenal di Kroasia DOK-ING Ltd di Zagreb (27 Juli 2018).

149

Keterangan: Delegasi Kunjungan Kerja Individu DPR RI mengunjungi Workshop Perusahaan Produsen Alat-Alat Strategis Sistem Pertahanan (Alutsista) dan Robotik yang cukup terkenal di Kroasia DOK-ING Ltd di Zagreb (27 Juli 2018).

150

Keterangan: Delegasi Kunjungan Kerja Individu DPR RI mendapat penjelasan tentang produk-produk unggulan Produsen Alat-Alat Strategis Sistem Pertahanan dan Robotik bersama Manejemen DOK-INK Ltd di Zagreb (27 Juli 2018).

151

Keterangan: Delegasi Kunjungan Kerja Individu DPR RI mendapat penjelasan tentang produk-produk unggulan Produsen Alat-Alat Strategis Sistem Pertahanan dan Robotik bersama Manejemen DOK-INK Ltd di Zagreb (27 Juli 2018)

152

Keterangan: Delegasi Kunjungan Kerja Individu DPR RI mengunjungi dan mendapat penjelasan di Kantor INSIG2, sebuah perusahan support IT bidang Digital Forensic dan Cyber Security System di Zagreb (27 Juli 2018).

153

Keterangan: Delegasi Kunjungan Kerja Individu DPR RI mengunjungi dan mendapat penjelasan di Kantor INSIG2, sebuah perusahan support IT bidang Digital Forensic dan Cyber Security System di Zagreb (27 Juli 2018).

154

Keterangan: Pertemuan Informal dengan Mahasiswa RI di Zagreb bertempat di Kantor KBRI Kroasia (27 Juli 2018)

155

8. Kunjungan Kerja Luar Negeri Perorangan Eka Sastra (A-257/Fraksi Golkar) RRusia tanggal 1 – 7 Agustus 2018

Maksud kunjungan individu ini dilakukan adalah untuk melaksanakan peran diplomasi sebagai bentuk komunikasi politik anggota parlemen antar bangsa guna mendapatkan masukan tentang berbagai hal sebagai upaya untuk turut mewujudkan tujuan negara dengan melakukan politik luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan.

Tujuan kunjungan kerja ini adalah untuk mendapatkan penjelasan secara langsung dari parlemen dan institusi pemerintah yang dikunjungi sesuai dengan ruang lingkup pembidangan Komisi VI DPR RI guna menjalankan fungsi pengawasan antara lain pemberian persetujuan, pertimbangan atau konfirmasi politik lainnya terhadap hal – hal tertentu.

I. Hasil KunjunganKeberadaan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia (DPR RI) sebagai Lembaga Perwakilan Rakyat mempunyai peranan yang sangat penting, yang tidak hanya melaksanakan tugas-tugas konstitusional, namun juga mendorong penguatan diplomasi dalam konteks implementasi politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif melalui komunikasi parlemen.

Pada kesempatan ini, saya yang juga merupakan Anggota Komisi VI, dimana Komisi VI merupakan alat kelengkapan dewan yang membidangi perdagangan, perindustrian, koperasi dan usaha kecil menengah, BUMN dan investasi, baru saja melakukan kunjungan kerja individu keluar negeri, dimana pada kunjungan kerja ini gunanya untuk melakukan pertemuan dengan parlemen, institusi pemerintah dan swasta, melihat perkembangan perekonomian dan pembangunan di Negara yang dikunjungi guna mendapatkan penjelasan secara langsung.

Kali ini, Russia mejadi tujuan dari perjalanan tugas saya. Mengapa Russia? Karena Negara Russia mengadakan acara kegiatan Russia-indonesia 2018 bussiness forum. Rangkaian perjalanan saya yang dimulai pada tanggal 1 Agustus-7 Agustus ini diharapkan dapat mendatangkan manfaat yang luar biasa untuk hubungan perdagangan dan perekonomian kedua Negara

Hari pertama setelah saya tiba di Russia, (1 Agustus 2018) menyapa pebisnis Indonesia yang mengikuti kegiatan Russia Indonesia business forum di Moscow, lalu (2 Agustus 2018) saya bertemu dengan Kedutaan Besar RI di Moscow, Russia yang dihadiri oleh Menteri PPN (kepala Bappenas) Bapak Bambang Brojonegoro dan Duta Besar Bapak Wahid Supriyadi, dan Atase Perdagangan RI bapak Farid. Tanggapan dari pihak kedutaan amat sangat baik, mengingat jarang sekali pejabat atau anggota parlemen Indonesia yang menjadikan Russia sebagai salah satu Negara kunjungan kerja.

156

Pada kesempatan itu juga, banyak hal yang disampaikan oleh Bapak Dubes, antara lain keinginan dan harapannya kepada para pelaku usaha di tanah air untuk menjajaki peluang investasi dengan memanfaatkan pasar yang masih terbuka lebar di Russia. Dimana peluang besar itu sudah dibaca oleh Tiongkok, dan sejumlah negara ASEAN seperti Malaysia, Thailand, dan Vietnam yang begitu agresif memanfaatkan peluang. Malaysia, misalnya, sudah memasuki bisnis real estate, Thailand menguasai sejumlah hotel di Russia, dan Tiongkok berencana membangun pabrik lokomotif, jelasnya.

Keinginan dan Harapan beliau tentu saja saya apresiasi, dimana maksud kunjungan saya memang untuk melihat peluang apa yang bisa kita dapatkan terhadap perekonomian di Russia, mengingat dari hasil pengamatan saya, selain didukung infrastruktur yang bagus, letak Russia yang strategis, mejadikannya sebagai pasar yang potensial.

Tidak ingin membuang-buang waktu, pada hari ke 2 kunjungan saya menyempatkan diri untuk mengadakan pertemuan dengan Kementerian PPN Bapak Bambang Brojonegoro; Duta Besar Indonesia untuk Russia Bapak Wahid Supriyadi, Atase PErdagangan Indonesia Bapak Farid, beserta staff. Ternyata begitu banyak kendala dan masalah yang dihadapi oleh rekan-rekan. Mulai anggaran yang terbatas dan sering terlambat dari pemerintah Indonesia sehingga menghambat laju kinerja. Kegiatan-kegiatan pameran dunia yang masih jarang diikuti oleh para pelaku usaha tanah air dan kurang di support oleh pemerintah, permasalahan dari pihak perdagangan Russia yang tebang pilih dalam menetapkan standar produk yang terlalu tinggi dari masing-masing Negara, proses pengiriman atau bea cukai yang terlalu berbelit, sampai perjanjian Kerjasama Perdagangan RI-Afsel yang masih terhambat di Kementerian Perdagangan, dimana perjanjian ini diperlukan untuk mendapatkan preferential treatment atas barang-barang yang di ekspor ke Russia. Pada mereka, saya berjanji akan membawa permasalahan ini ke menteri perdagangan, agar sekiranya dari pihak pemerintah Indonesia dapat memberikan perhatian lebih terhadap peluang ekonomi di Russia.

Pada hari ke 3 kunjungan, saya ingin melihat langsung bagaimana kondisi pasar yang ada di Moscow. Terlihat beberapa produk Indonesia, tapi sayangnya masih amat sangat minim, membuat saya jadi berpikir keras, bagaimana agar produk Indonesia dapat diterima lebih luas oleh masyarakat Russia dan bagaimana caranya agar para pelaku usaha tanah air mau mengembangkan investasinya di Russia, karena saya melihat Russia adalah pangsa pasar yang menguntungkan. Segera, sesampainya di Indonesia, saya ingin berdiskusi dengan rekan-rekan birokrat dari Kementrian Perdagangan dan rekan – rekan pengusaha yang tergabung di KADIN atau HIPMI atau aliansi perhimpunan pengusaha lainnya

157

Keterangan: UKM dari Kab. Cianjur, dan Kota Bogor di fasilitasi menjadi peserta pameran di Moscow, Russia.

Keterangan: Bapak eka sastra setelah berbincang Bersama Duta Besar Indonesia untuk Negara Russia lalu berpoto Bersama di boot Russia-Indonesia 2018 Bussines Forum

Keterangan: Berfoto Bersama denga pebisnis asal Indonesia, dan staf di Russia

158

Keterangan: Mengikuti kegiatan Russia – Indonesia 2018 Bussines Forum di Moscow Russia.

Keterangan: Berbincang bincang di kegiatan Russia – Indonesia 2018 Bussines Forum di Moscow Russia.

Keterangan: Kegiatan Russia-Indonesia Bussines Forum 2018

159

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN ANGGOTA DPR RI MASA PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG 2018-2019 TGL. 16 AGUSTUS S/D 31 OKTOBER 2018


160

1. Kunjungan delegasi dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DPR RI ke Afrika Selatan pada tanggal 27 Agustus s.d. 2 September 2018

Dalam konteks diplomasi internasional, baik DPR RI secara kelembagaan maupun secara perorangan dan fraksi memiliki peran untuk turut serta mempromosikan Indonesia, menjalin persahabatan dengan negara-negara di dunia, serta mendorong peningkatan kerjasama antara Indonesia dengan negara-negara sahabat, baik secara bilateral, regional maupun multilateral. Fraksi PDI-P DPR RI dalam rangka upaya diplomasi internasional tersebut telah melakukan kunjungan kerja ke negara Afrika Selatan pada tanggal 27 Agustus – 2 September 2018 dengan delegasi, antara lain :

1. I Gusti Agung Rai Wirajaya (A-211/F-Partai PDI-P DPR RI)2. Indah Kurnia (A-189/ F-Partai PDI-P DPR RI)3. Andreas Eddy Susetyo (A-195/F-PDI-P DPR RI)4. Erwin TPL. Tobing (A-216/F-PDI-P DPR RI)5. Dr. Dewi Aryani, M.Si (A-184/F-PDI-P DPR RI)6. Mercy Chriesty Barends, ST (A-228/F-PDI-P DPR RI)

A. Maksud dan TujuanMaksud dan tujuan dari dilaksanakannya Kunjungan Kerja Luar Negeri Individu ke Afrika Selatan ini adalah:

a. Meningkatkan kerja sama yang lebih formal antara DPR dengan Parlemen dan Pemerintah Afrika Selatan

b. Untuk bertukar pandangan terkait tugas-tugas keparlemenan dan pemerintahan baik secara substansi ataupun teknis/kesekretariatan/supporting system.

c. Untuk bertukar pandangan lebih mendalam guna memperkuat kerja sama di berbagai bidang terutama yang telah terjalin selama ini: Pariwisata, Ekonomi, Perdagangan, Industri, Sosial dan Pendidikan.

B. Hasil Pertemuan

a. Pertemuan dengan Duta Besar Indonesia untuk Afrika Selatan di Pretoria

Dijamu langsung oleh Duta Besar Indonesia Afrika Selatan yaitu bapak Salman Al Farisi. KBRI Pretoria Afrika Selatan juga merangkap Kerajaan Lesotho, Kerajaan Eswatini, dan Republik Bostwana.

Pertemuan yang dilaksanakan di Wisma Duta Besar Indonesia untuk Afrika Selatan membahas banyak hal yang menyangkut tentang diplomasi antara Afrika Selatan dan Indonesia serta membahas asset – asset yang telah dimiliki oleh KBRI di Pretoria. Adapun pembahasannya yang dibahas adalah mengenai : 1. Bahwa Indonesia memiliki kerjasama yang baik dengan Afrika

Selatan terutama dalam hal ekspor impor bahan mentah

161

seperti karet,sawit, farmasi dan non migas lainnya. Bea masuk impor untuk produk Indonesia di Afrika Selatan berkisar sekitar 20 – 40% dan hal ini masih belum memperoleh harga yang wajar sehingga dalam persaingan daya jual di dalam negeri. Hingga saat ini hal tersebut masih untuk diperjuangkan oleh seluruh anggota South Africa Custom Union Preferential Trade Agreement (SACU – PTA)

2. Hingga saat ini KBRI Pretoria telah memiliki 4 (empat) asset di Pretoria – Afrika Selatan dan masih berupaya untuk mengembangan asset yang ada. Hingga saat ini wisma yang merupakan tempat tinggal Dubes dan penginapan bagi warna Negara Indonesia yang berkunjung ke Pretoria merupakan milik KBRI selain itu kantor dan dua bangunan lainnya juga sudah menjadi milik KBRI.

3. Kunjungan dari Fraksi PDI Perjuangan merupakan suatu kebahagian bagi KBRI Pretoria Afrika Selatan, karena selain untuk mengetahui bagaimana keadaan KBRI di Pretoria tetapi juga sebagai ajang silahtirahmi dan diskusi untuk sharing berbagai permasalahan yang ada. Hingga kini di Pretoria keadaan iklim keamanan di Pretoria masih belum sepenuhnya aman. Kejahatan terhadap perempuan juga masih tinggi, sehingga pemerkosaan, pernikahan dini dan penyebaran virus HIV/AIDS sangat tinggi. Sehingga jam 7 malam jarang ada perempuan yang berani keluar malam. Bahkan perampokan dan pencopetan juga sering terjadi di daerah ini.

4. Iklim politik disini yang menginginkan ras kulit hitam untuk memegang tanduk pemerintahan masih tinggi, selain itu tingkat pengganguran yang tinggi bagi warga setempat juga masih tinggi. Sehingga, hal tersebut menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah disini bagaiman untuk menyediakan lapangan pekerjaan bagi warga setempat sehingga kejahatan juga berkurang dan kehidupan masyarakat disini menjadi lebih baik.

Beberapa pembahasan diatas menjadi poin penting dalam meningkatkan hubungan kerjasama antara Indonesia dan Afrika Selatan. Pada bagian mana – mana saja yang bisa Indonesia ambil untuk meningkatkan hubungan dalam bidang ekonomi dan perdagangan.

162

PERTEMUAN DI WISMA KBRI PRETORIA AFRIKA SELATAN

b. Kementrian Perdagangan dan Industri Afrika Selatan Pejabat dari Kementrian Perdagangan dan Industri Afrika Selatan yang hadir :1. Chief Director: Bilateral Trade Realtions – International Trade

and Economic Development Division ( Mr, Victor Mashabela )2. Deputy Director : Asia Bilateral Realtions, International Trade

and Economic Development Divisions ( Ms. Mankaleme Letswalo)

3. Assistant Director: Asia Bilateral Relations – International Trade and Economic Development Divisions (Mr. Jacob Modingona)

4. Deputy Director : Special Economic Zones and Economic Transformation (Ms. Renay Krishna)

Iklim ekspor dan impor antara Indonesia dan Afrika Selatan telah berjalan cukup baik dan masih berkembang hingga sekarang. Adapun beberapa pembahasan yang dibicarakan, diantaranya:

163

1. Afrika Selatan hingga saat ini masih mengidentifikasi potensi dan peluang kerjasama bidang ekonomi antara Indonesia dan Afrika Selatan terutama dalam sector non migas

2. Kementrian Perdagangan dan Industri Afrikas Selatan pernah bekerja sama dangan Otoritas Batam mengenai perdagangan ekspor dan impor namun kerjasama tersebut tidak berjalan dengan baik dan bahkan berhenti sampai sekarang.

3. Saat init bea masuk impor untuk Indonesia masih rendah dan masih berupaya untuk meningkatkan nilai tersebut (agar lebih dari 20-40%) . Namun hal tersebut harus melalui perundingan atau kesepakatan dengan South African Custom Union Preferential Trade Agreement (SACU-PTA). Dalam perundingan tersebut, apa yang dibicarakan harus mendapat persetujuan dari lima Negara anggotanya, yaitu Bostwana, Lesotho, Namibia, Swaziland dan Afrika Selatan.

4. Sektor perdagangan dan industri yang bisa ditingkatkan adalah medium enterprise yang dapat dipelajari banyak dari Indonesia. Promosi dari orang ke orang sangatlah baik untuk ditingkatkan untuk meningkatkan nilai dagang di mata masyarkat. Saat ini sector perhiasan dan permata dapat dilihat sebagai sector perdagangan yang menjanjikan. Untuk saat ini Afrika Selatan telah bekerja sama dengan Republik Rakyat Cina dalam ekspor dan impor semoga kedepan kerjasama dengan Indonesia dapat ditingkatkan.

5. Kedepan antara Indonesia dan Afrika Selatan bisa digali lebih mendalam mengenai sector – sector apa saja yang bisa dijadikan zona ekonomi special diantara dua Negara untuk pengembangan hub ekspor impor yang lebih baik. Hingga saat ini produk ekspor Indonesia ke Afrika Selatan antara lain kelapa sawit, karet otomotif produk, bahan kimia, sepatu dan kakao. Sementara produk impor Indonesia adalah bubuk kayu, aluminium, buah – buahan dan tembaga.

Beberapa pembahasan diatas menjadi poin penting bagi hubungan kerjasama kedepan antara Indonesia dan Afrika Selatan. Beberapa aspek sumber daya alam yang masih bisa digali membuktikan bahwa memang banyak hal – hal yang dapat digali antara Indonesia dan Afrika Selatan.

164

PERTEMUAN DENGAN KEMENTRIAN PERDAGANGAN DAN INDUSTRI AFRIKA SELATAN

c. Kunjungan ke Bank Sentral Afrika Selatan (South African Reserve Bank)

Pejabat dari Bank Sentral Afrika Selatan yang hadir : 1. Dr. Logan Rangasamy (Head of The International Economic

Relations and Policy Department)2. Mr. Jason Milton (International Economic Relations and Policy

Department)3. Ms. Samantha Springfield (International Economic Relations

and Policy Department)4. Mr. Zafar Parker (Financial Markets Department)5. Mr. Bafundi Moronoti (Financial Markets Department)6. Mr. Jean (Francios Mercier)

Kunjungan ke Bank Sentral Afrika Selatan memiliki beberapa pembahasan diantaranya: 1. Afrika Selatan dan Indonesia hampir sama terkait dengan

165

marketing flow sehingga inflasi tinggi. Pada tahun 2017, inflasi di Afrika Selatan plus (+) sehingga menjadi maneuver Afrika Selatan untuk intrflasi. Awal tahun 2018, kondisi resiko meningkat, ada kenaikan sebesar 15 – 20%. Sektor minyak juga naik sehingga meningkatkan inflasi. Afrika Selatan juga memonitor Amerika Serikat, di tahun 2008 dan 2009 terjadi inflasi di Amerika Serikat. Sehingga, Afrika Selatan menarik diri dari Amerika Serikat.

2. Terkait normalisasi rate seperti Indonesia, Turki dan Negara lainnya, Bank Sentral akan melakukan intervensi teteapi belum dilaksanakan kecuali dalam keadaan genting. Permasalahan pengaruh interest rate Amerika Serikat terhadap margin market harus melihat kepada dampak – dampak yang ditimbulkan oleh Negara-negara lainnya seperti Turki dan Indonesia. Afrika Selatan menekankan margin market, masih ada pendekatan over/close market. Sebagian besar tertolong oleh half residence.

3. Untuk membuat inflasi stabil, bank sentral membuat ekspetasi ekonomi dan melihat dampaknya agar stabil dan tidak mempengaruhi pembangunan. Selain itu harus melihat nilai proyeksi dari mata uang dan membuat proyeksi agar nilai mata uang tetap stabil.

4. Kebijakan dan fundamental terhadap monitor inflasi perlu dilakukan agar bisa diterima serta untuk proteksi bagi rakyat miskin menjadi focus utama. Bank Sentral menjaga stabilitas finasial dan inflasi 3-6%. Bank Sentral percaya apabila secara fundamental bagus maka akan mebantu perkembangan industry dan membangun budaya kompetitif bagi mereka. Untuk jangka waktu menengah agar bisa menjaga fundamental keuangan Negara. Selain itu dapat menciptkan lapangan kerja dan menjaga sumber daya di kementrian lainnya.

5. Bank Sentral berupaya untuk menjaga stabilitas dan menjaga mata uang agar tidak jatuh dan menjaga ekonomi mikro agar tidak terpuruk. Bank sentral dahulu juga mengatur perbankan sekarang ditambah asuransi. Ada departemen terpisah untuk mengawasi perbankan dan mengurusi finansial lainnya.

6. Afrika Selatan selain terlibat dalam Negara G20 juga terlibat secara terintegrasi pembentukan Bank Sentral untuk membangun asosiasi perbankan Afrika. Di Negara Afrika ada satu wilayah yang memang khusus untuk mempromosikan ekonomi makro di seluruh benua Afrika.

Beberapa pembahasan tersebut merupakan diskusi dan sharing terhadap perkembangan perekonomian dalam sector ekonomi makro di Negara Afrika Selatan. Hal – hal apa yang dapat diambil dari system Bank Sentral Afrika Selatan untuk dapat dikembangan atau diimplementasikan di Indonesia.

166

PERTEMUAN DENGAN BANK SENTRAL AFRIKA SELATAN

d. Kunjungan Ke Komisariat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Cape Town Afrika Selatan

Dijamu langsung oleh Bapak KJRI yaitu Bapak Krishna Adi Poetranto.Dalam kunjungan ke KJRI Cape Town terdapat beberapa pembahasan, diantaranya :

1. Bahwa tidak ada Tenaga Kerja Indonesia (TKI ) di Afrika Selatan. Terdapat peraturan yang ketat di Afrika Selatan, bahwa tenaga kerja asing diperbolehkan apabila memang terdapat keahlian yang tidak dimiliki oleh warga Negara Afrika Selatan sendiri. Seperti misalnya, Tenaga Bahasa Indonesia, peneliti berbahasa Indoensia dll.

2. Terdapat hampir 2000 Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di wilayah Cape Town dengan berbagai pekerjaan dan alas an sehingga menyebabkan mereka tinggal di Cape Town. Hubungan antara WNI di Cape Town sangat erat dan kekeluargaan sekali bahkan sesekali kami melaksanakan acara keakraban dengan WNI yang ada disini.

3. Ada beberapa permasalahan, seperti permasalah Anak Buah Kapal (ABK) yang banyak tingal di pesisir Cape Town. Permasalahan yang dihadapi diantaranya bahwa banyak ABK

167

disini memiliki permaslahan yaitu tingkat pendidikan rendah, tidak mengerti hukum sehingga sering dibohongi oleh warga Negara Asing (WNA) yang akan mengontrak mereka untuk menjadi ABK. ABK disini yang dimaksud adalah sebagai nelayan. Nilai kontrak yang sangat kecil yaitu 300 $ (tiga ratus dollar) untuk satu kontrak. Bahkan ada ABK yang dibohongi oleh pengontrak mereka sehingga tidak dibayarkan honornya sehingga ABK ini tidak mendapatkan apa-apa.

Berbagai permasalahan yang diperbincangkan yang dialami WNI di CapeTown menjadi topic utama sehingga kedepan semoga ada pemecahan yang lebih kongkrit untuk permasalahan tersebut. Terutama permalahan ABK yang merupakan kerja kontrak agar dilindungi hak-hak serta kewajibannya.

PERTEMUAN DENGAN KJRI CAPETOWN AFRIKA SELATAN

168

e. Mengikuti Kegiatan Indonesian Day di Cape TownKegiatan yang dilaksanakan oleh KJRI CapeTown merupakan kegiatan tahunan yang dilaksakan oleh KJRI dan ini merupakan kegiatan kedua yang telah dilaksanakan. Dalam kegiatan ini terdapat beberapa kegiatan diantaranya:

1. Bazar makanan khas Indonesia seperti masakan Bali, Jawa, penjualan produk – produk Indonesia (seperti Indomie, tempe, tahu,dll)

2. Penjualan produk – produk Indonesia seperti perhiasan, kain batik , lukisan, dll

3. Pertunjukan seni dan budaya seperti tarian , nyanyian dan pementasan alat music khas Indonesia.

4. Serta kegiatan ramah – tamah lainnya.

Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat dinantikan baik oleh WNI yang tinggal di CapeTown maupun masyarakat di CapeTown itu sendiri. Antuasisme yang ditunjukan oleh masyarakt sekitar pun sangat tinggi. Hal tersebut ditunjukkan dengan tingginya animo masyarakat untuk hadir dalam kegiatan tersebut. Kegiatan ini dibuka oleh Bapak KJRI sendiri dan selesai tepat di sore hari. Semoga kedepan semakin banyak kegiatan – kegiatan bernuansa Indonesia yang dapat menarik masyarakat local CapeTown.

MENGHADIRI PERAYAAN INDONESIA DAY KJRI CAPETOWN AFRIKA SELATAN

170

2. Kunjungan delegasi a.n. Mukhtar Tompi, S.Psi (A-560) dari Fraksi Partai Hanura ke PNG pada tanggal 15 s.d. 21 Septembr 2018

A. DASAR PELAKSANAAN 1. Pasal 116 ayat (1) UU No.17/2014 tentang MPR,DPR,DPD,DPRD

(MD3) yang menetapkan bahwa tugas BKSAP antara lain : membina,mengembangkan dan meningkatkan hubungan persahabatan dan kerjasama antara DPR dengan Parlemen lain, baik secara bilateral maupun multilateral (partisipasi aktif dalam forum – forum parlemen regional dan international).

2. Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib Pasal 76 ayat 1 huruf a 3. Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib Pasal 76 ayat 1 huruf b

B. MAKSUD DAN TUJUAN KUNJUNGAN Maksud kunjungan, melaksanakan fungsi pengawasan DPR RI, khususnya yang terkait dengan Tupoksi Komisi VII, terhadap pelaksanaan kebijakan pemerintah dan APBN, termasuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan tugas Duta Besar dan Perwakilan 7 tetap RI dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang – undangan dan program pemerintah. Secara spesifik, tujuan kegiatan Kunker ini adalah:

1. Mempererat kerjasama dengan Parlemen Papua Nugini 2. Memantau pelaksanaan MoU Kementerian ESDM RI dengan

Pemerintah Papua Nugini dalam bidang pengembangan SDM Perminyakan dan Sumber Daya Energi

3. Memantau implementasi ekplorasi migas daerah perbatasan Indonesia dan Papua Nugini

4. Memantau kerjasama jual beli tenaga listrik antara PLN dan PPL (Papua Nugini Power Limited)

5. Mengetahui efektivitas peran KBRI dalam mengembangkan hubungan bilateral Indonesia-Papua Nugini

6. Menyerap aspirasi masyarakat Indonesia di Papua Nugini

C. PELAKSANAAN KUNJUNGAN Pelaksanaan kunjungan kerja Inividu Luar Negeri ke Negara Papua Nugini dalam rangka menjalankan peran diplomasi dan promosi ini dilaksanakan pada tanggal 15 – 21 September 2018 diikuti oleh Anggota DPR RI Mukhtar Tompo (Nomor Anggota A-560). Dalam rombongan ini juga ikut serta Tenaga Ahli Anggota DPR RI A-560 Fachrijal Abdal.

Kunjungan kerja ini dilaksanakan dengan mengedepankan peran diplomasi dengan pejabat terkait di Papua Nugini perihal mitra Komisi VII yang berkaitan dengan sektor Energi, Lingkungan Hidup, dan pengembangan riset. Aspek yang menjadi fokus dalam pembicaraan ini adalah menjajaki seberapa jauh dan peluang kerjasama dalam rangka

171

meningkatkan harmonisasi hubungan kedua negara dan sinergi dalam meningkatkan kesejahtraan masyarakat di kedua negara.

Papua Nugini bukan hanya berbatasan wilayah dengan Indonesia, melainkan juga beririsan dengan potensi sumber daya alam di perut bumi seperti mineral dan migas. Demikian pula halnya potensi emas, sebagian ada di Papua wilayah Indonesia yang dieksploitasi oleh PT. Freeport, sebagian lagi di Wilayah PNG yang dieksploitasi oleh OKTD milik Australia.

Negara ini memiliki kedaulatan penuh sebagai bangsa di kawasan Pasifik, namun tetap dalam bayang-bayang kendali Australia. Untuk kesana, tidak ada akses penerbangan dari Bandara internasional Soekarno Hatta Jakarta, harus transit ke negara Singapura atau Philipina dulu. Kemudian pindah pesawat, lalu terbang ke Post Moresby PNG melewati Wilayah NKRI lagi seperti pulau kalimantan, Singkawang, Palangkaraya, Banjarmasin, dan Papua.Untuk penerbangan via Bali sekarang sudah ditutup dengan menggunakan pesawat Papua nuiwgini Air yang resmi ditutup tanggal 01 oktober 2018,padahal ini akses terdekat untuk penerbangan kePNG dari Jakarta.Jika saja jalur penerbangan ini diambil alih oleh maskapai Garuda Indonesia yang dimiliki oleh negara Indonesia,bisa saja meningkatkan potensi pemasukan visa dikarenakan banyak warga negara asing yang transit dinegara PNG bisa berwisata keBali,karena bali merupakan pusat wisata yang sudah dikenal oleh dunia yang dimiliki oleh Indonesia.

Pertemuan awal dilakukan dengan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Papua Nugini Ronald JP Malik. Ronald kini diangkat sebagai DEAN (Koordinator dari 14 Dubes Dunia yang bermarkas di Port Moresby PNG). Dalam pertemuan tersebut terungkap bahwa pada masa kepemimpinan SBY, kunjungannya ke PNG tgl 11-12 Maret 2010 telah dibalas dengan kunjungan PM PNG “Peter O’Neill sebanyak 3 kali ( Nov 2012, Juni 2013, Okt 2013 ).

Puncak hubungan baik yang menjadi titik penting bagi hubungan Bilateral kedua negara terjadi saat lahirnya kesepakatan Comprehensive Partnership Agreement/CPA tanggal 16-18 Juni 2013. Saat itu merupakan kunjungan balasan Kenegaraan yang kedua oleh Peter sebagai Perdana Menteri Papua Nugini.

Diantara 11 MoU yang ditandatangani, terdapat 6 poin yang sdh diimplementasikan dalam bidang perhubungan udara, pengembangan sumberdaya mineral, kerjasama di bidang pendidikan umum dan dikti, olah raga, serta pendidikan pelatihan diplomat. Setelah itu, tak ada lagi kunjungan balasan pak SBY ke PNG karena persiapan masa akhir jabatan.

Saat pelantikan Presiden Jokowi-JK, Peter O’Neill hadir pada tanggal

172

21 Oktober 2014. Kunjungan tersebut merupakan kunjungan perdana ke Indonesia pasca kepemimpinan SBY. Praktis Pemimpin PNG telah melakukan kunjungan ke Indonesia sebanyak 4 kali. Kehadiran PM PNG saat pelantikan Jokowi-JK tersebut, direspon secara cepat, Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan ke PNG pada 11-12 Mei 2015, atau kurang dari setahun pasca pelantikannya sebagai presiden RI.

Sebelumnya, Menlu RI Retno LP Marsudi melakukan pra kondisi dengan lawatan ke PNG tanggal 27 feb 2015. Tercatat dalam sejarah, inilah lawatan pertama kali pejabat tinggi Menteri Luar Negeri RI ke PNG sejak terbentuknya hubungan diplomatik thn 1975.

Terkait 11 MoU diatas, 5 point yang belum diimplementasikan, yaitu bidang pengembangan sumberdaya minyak dan energi, pariwisata, kepemudaan, ekstradisi dan pengaturan perbatasan. Poin-poin tersebut di atas menjadi perbincangan saya dengan Dubes Indonesia untuk PNG. Hal ini akan menjadi entry point dalam lawatan komisi-komisi teknis DPR nantinya.

Satu hal yang menjadi catatan penting adalah, jika kesepahaman formal telah dibangun dan ditandai dengan komitmen dejure, mengapa PM PNG Peter O’Neill pada tanggal 5 Feb 2015 mengeluarkan pernyataan terbuka di Parlemen PNG dan sengaja dipublikasi secara luas di media dengan menuduh Indonesia telah melakukan pelanggaran HAM berat di Papua.

Hal ini langsung memantik reaksi dunia dan mempengaruhi kelompok gerakan separatis. Selain isu pelanggaran HAM di Papua, juga tak kalah seksi tentang isu lingkungan hidup, kesenjangan sosial, isu perbatasan, kebijakan Otsus, tahanan Politik, kebebasan berekspresi, isu tentang jalur sutra LSM dan media asing yang masuk ke Indonesia.

Menurut Anggota Komisi VII Mukhtar Tompo, masih sangat banyak isu krusial dan sangat sensitif yang belum selesai. Banyak kerjasama bisnis dan juga potensi eksplorasi kekayaan alam yang ada di perbatasan kedua negara yang mesti dilakukan secara bersama. Tapi jika persoalan politik tdk selesai, ibarat api dalam sekam, sewaktu-waktu bisa bergolak. Tak ada kerjasama ekonomi yang ideal yang dapat terwujud.

Seharusnya, Presiden peka dengan isu-isu politik internasional. MoU perlu dikonkretkan dalam aksi nyata dengan prinsip saling menghormati dan saling menguntungkan bagi kedua negara. Secara umum banyak peluang bisnis di PNG, produk-produk indonesia tentu bisa menjadi komoditi bisnis. PNG berbatasan secara geografis dan punya kesamaan Budaya. Di PNG infrastruktur masih terbatas, layanan transportasi dan komunikasi masih sangat rendah, kesehatan dan pendidikan juga demikian.

173

Oleh karenanya, dalam rangka penguatan kerjasama bilateral dan diplomasi, Indonesia harus aktif merealisasikan berbagai bentuk kerjasama yang telah dibuat. Hubungan antar parlemen juga penting diintensifkan. Mukhtar Tompo juga mendorong lembaga DPR RI meningkatkan peran kerjasama dalam bentuk parliamentary friendship group dengan Parlemen Papua Nugini. Apalagi saat ini, ribuan WNI di PNG menggantungkan nasibnya di berbagai sektor pekerjaan dgn status TKA, bahkan lbh dari 8000 rakyat indonesia asal Papua sebagai Border Crosser yang bermukim di perbatasan PNG, dengan status kewarganegaraan yang tidak jelas.

Pertemuan lainnya dengan General Manager PNG Power Ltd. Douglas Mageo. Dalam pertemuan tersebut, dilakukan review atas kerjasama Indonesia – Papua Nugini di bidang energi, di mana pada tahun 2013, kedua negara pernah menandatangani berbagai kesepakatan antara lain eksplorasi migas, ketenagalistrikan, hingga pengembangan sumber daya manusia sektor perminyakan dan energi.

Dalam bidang ketenagalistrikan salah satu komitmen kerja sama yang dilakukan adalah kesepakatan jual beli tenaga listrik PLN dan PNG Power Limited (PPL). Penandatangan kesepakatan ini akan dilaksanakan setelah COD (Commercial Operation Date) PLTU 2 Papua – Jayapura Holtekamp 2x10 megawatt (mw), di mana PLN telah menyetujui untuk menyediakan listrik sebesar 2 mw dari jaringan distribusi 20 kV dengan opsi PPL dapat bernegosiasi untuk upgrade kapasitas di masa yang akan datang setelah IPP PLTU Jayapura COD. Titik transaksi jual beli listrik dan metering antara PLN dan PPL dilakukan di perbatasan Indonesia (Skouw) dan Papua New Guinea (Wutung) yang sudah ditentukan oleh kedua belah pihak.

Rencananya penandatanganan kerjasama pembelian listrik akan dilakukan pada Oktober 2018. Pemerintah Papua Nugini bersama dengan PLNWP2B bahkan beberapa kali telah melakukan pertemuan rutin dalam pembahasan draf kerjasama tersebut.

Saat ini, PLNWP2B memiliki tegangan 20 KV dan sementara di Papua Nugini ketegangan 22 KV. Untuk menyamakan tegangan itu, maka akan dirancang melalui travo step up.Alat meteran pengukur pemakaian listrik akan dipasang dimasing-masing negara didaerah perbatasan,agar kedua belah pihak dapat mengetahui secara langsung pemakaian listrik yang sudah digunakan, dan juga untuk memudahkan dalam pengawasan dan perawatan.

Pembelian listrik oleh pemerintah Papua Nugini dari PLNWP2B, salah satunya dikarenakan telah beroperasinya dua mesin PLTU Holtekamp, masing-masing berdaya 50 megawatt. Sementara beban puncak untuk Jayapura dan sekitarnya mencapai 73 megawatt.

174

Jika pembelian listrik ini terlaksana dengan baik, maka pihak PPA akan mengajukan penambahan daya listrik yang semula hanya 2 mw menjadi 5 mw,dan jaringan distribusi listrik akan dibangun sampai ke Wutung dan selanjutnya Papua Nugini akan menyambung distribusi ke Vanimo, Aitape dan kemungkinan sampai ke Wewak

Lampiran Foto Kegiatan

Keterangan: Foto bersama Pak Mukhtar Tompo dan Pak Ronald JP Malik

Keterangan: Rapat bersama dengan Pak Dubes RI

175

Keterangan: Rapat bersama PPL (PNG Power Ltd)

Keterangan: Penyerahan cendera mata oleh Pak Mukhtar Tompo kepada PNG Power Ltd

176

3. Kunjungan delegasi dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DPR RI ke Yunani pada tanggal 17 s.d. 23 September 2018

Delegasi DPR RI ke Yunani terdiri atas :

No. NamaNomor

AnggotaFraksi Posisi

1. Ir. Sri Meliyana A - 336F. GERINDRA

Ketua Delegasi

2. Ir. Nuroji A - 348F. GERINDRA

Anggota Delegasi

3. Jamal Mirdad A - 353F. GERINDRA

Anggota Delegasi

4.H.R. Muhammad Syafi’i SH., M.Hum

A - 326F. GERINDRA

Anggota Delegasi

5. Faizatul Amala Tenaga Ahli A-336

6. Irma Rahayu Nasution Tenaga Ahli A-348

7. Januar Firwan Tenaga Ahli A-353

8. Nona Gayatri Nasution Tenaga Ahli A-326

A. Maksud dan Tujuan Kunjungan Delegasi

Maksud dari dilaksanakannya Kunjungan Kerja Luar Negeri Perorangan ke negara Yunani ini adalah:1. Dalam kunjungan ke luar negeri ini terdiri dari 3 Anggota Komisi X Fraksi

Partai Gerindra DPR RI yang diantaranya membidangai pariwisata, pendidikan dan kebudayaan, dalam bidang pariwisata, Anggota Komisi X Fraksi Partai Gerindra DPR RI memandang perlu melakukan peninjauan wisata di Yunani sebagai pembanding dalam peningkatan dan pengembangan pesona wisata Indonesia dan 1 Anggota Komisi III yang membidangi Hukum Ham dan Keamanan. Dalam kunjungan ini juga dimaksudkan untuk mempromosikan pariwisata Indonesia.

2. Melaksanakan fungsi pengawasan DPR RI terhadap pelaksanaan kebijakan Pemerintah dan APBN, termasuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan tugas Duta Besar dan Perwakilan Tetap RI dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan program Pemerintah.

3. Mengunjungi beberapa lokasi strategis untuk melihat peluang kerjasama antara Indonesia dan Yunani baik dalam bidang ekonomi, sosial budaya, maupun peluang-peluang investasi pariwisata.

B. Misi Delegasi

Misi delegasi dari Kunjungan Kerja Luar Negeri Perorangan ini adalah:a. Diperolehnya informasi tentang langkah-langkah stategis Yunani

dalam meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Yunani.b. Mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang pentingnya

177

sektor pariwisata dalam menyokong perekonomian Yunani.c. Dicapainya kesepahaman dengan pemerintah Yunani mengenai

upaya pemanfaatan bersama dari potensi dan peluang kerjasama kedua negara baik bidang pariwisata, bidang hukum maupun bidang ekonomi dua negara.

d. Diperolehnya informasi mengenai kerjasama promosi pariwisata Indonesia dengan agen tour Yunani.

C. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Delegasi DPR RI di Yunani1. Pertemuan Delegasi dengan Kementerian Pariwisata Yunani

Berikut adalah hasil pertemuan dengan Kementerian Pariwisata Yunani:Kementerian pariwisata Yunani memiliki anggaran sebesar 0,6% dari Anggaran Pemerintah, Pariwisata berkontribusi sebesar 30% terhadap PDB (GDP) Yunani, dan sektor pariwisata menyerap 23% lapangan kerja. Ditengah pemulihan krisis yang di alami Yunai, dalam 2 tahun terakhir Yunani berhasil meningkatkan kunjungan wisatawan ke Yunani setiap tahunnya sebesar 30 juta wisatawan mancanegara.

Dalam diskusi yang dilakukan antara Delegasi RI dengan Kementerian Pariwisata Yunani diketahui bahwa pemerintah Yunani telah melakukan sejumlah langkah strategis guna peningkatan daya saing industri pariwisata di Yunani, antara lain sebagai berikut:

a. Menciptakan konsep pariwisata 365 hari per tahun yaitu mempromosikan tujuan wisata yang berbeda disesuaikan dengan musim (tidak hanya bergantung pada destinasi musim panas seperti pantai).

b. Memadukan minat wisatawan dengan ciri khas lokal untuk menciptakan konsep wisata yang spesifik untuk berbagai daerah tujuan wisata, seperti wisata anggur, wisata “pernikahan” di Santorini, wisata keluarga di Pulau Kreta, wisata sejarah di berbagai lokasi yang memiliki peningggalan arkeologi, dan wisata hiburan bagi kalangan muda di Pulau Mykonos.

c. Pemerintah Yunani mempunyai kebijakan terhadap turis diantaranya memberikan edukasi kepada masyarakat Yunani bahwa Turis merupakan sumber Income maka harus dilayani dengan baik dan memberikan perlindungan hukum secara maksimal kepada turis agar merasa nyaman selama berada di Yunani.

d. Menjalin hubungan kerjasama dengan sektor swasta, terutama agen wisata dan maskapai penerbangan, seperti Air China baru saja membuka penerbangan langsung Beijing-Athena yang mempermudah kunjungan wisatawan. Kementerian Pariwisata juga memiliki hubungan yang baik dengan sektor swasta dalam hal pembangunan fasilitas pendukung di destinasi wisata, seperti hotel dan resort.

e. Berpartisipasi aktif dalam berbagai pameran pariwisata internasionalf. Pemerintah Yunani memiliki program “Golden Visa”, dimana

178

pemilik property denga nilai minimal 250.000 Euro dapat diberikan izin tinggal sampai dengan 5 tahun dan data mengajak keluarga dekatnya untuk tinggal di Yunani

g. Parlemen Yunani juga mengeluarkan legislasi untuk perijinan fast track bagi investasi asing dengan jumlah minimal tertentu dalam sektor prioritas, termasuk pariwisata.

Delegasi DPR RI dan Kementerian Pariwisata Yunani sepakat melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk kerjasama dibidang pariwisata dan kunjungan pariwisata diantara kedua negara, sebagaimana yang telah tertuang dalam MoU kerjasama pariwisata antara kedua Kementerian Pariwisata yang telah ditandatangani pada tahun 2007.

2. Pertemuan Delegasi dengan Duta Besar RI untuk YunaniDalam pembicaraan antara Delegasi RI dengan Dubes RI Athena, Bp. Ferry Adamhar, Delegasi RI menyampaikan bahwa saat ini Indonesia memiliki hotel terbaik di Lombok. Sehubungan dengan hal tersebut, Delegasi RI menyampaikan bahwa akan membantu menghubungkan dengan pihak-pihak terkait agar agen wisata dapat meninjau dan memperomosikan hotel tersebut dalam rangkaian familiarization trip.

179

3. Pertemuan Delegasi dengan Agen Wisata Manesis dan Celestial Cruise di Yunani

Dalam diskusi yang dilakukan dengan pihak swasta pendukung pariwisata Yunani, dapat di peroleh informasi sebagai berikut:a. Agen Wisata Manesis menyampaikan pihaknya dapat

menambahkan paket wisata yang telah dimiliki dengan destinasi-destinasi baru di Indonesia selain Bali. Untuk mendukung hal ini, agen wisata membutuhkan informasi spesifik mengenai destinasi pariwisata selain Bali, termasuk kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan di destinasi wisata, serta waktu kunjungan yang direkomendasikan. Selain itu, foto-foto dan video-video dengan kualitas tinggi juga akan sagat membantu dalam promosi destinasi tersebut

b. Perusahaan Pesiar Celestial menyampaikan bahwa pada saat ini, pihaknya hanya memiliki rute pesiar di laut Mediteranian. Namun demikian, perusahaan tersebut terus mencari kesempatan untuk dapat melakukan ekspansi destinasi pesiarnya, termasuk di Indonesia.

180

D. Kesimpulan• Kunjungan Kerja Luar Negeri Perorangan ke negara Yunai secara umum

berjalan dengan baik dan lancar sesuai jadwal. Serangkaian kegitan yang telah dilaksanakan diharapkan mampu memperkuat hubungan kedua negara

• Kesepahaman antara kedua belah pihak baik telah terkomunikasikan dengan baik, yang tentu saja dibutuhkan tindak lanjut dengan Kementerian Pariwisata Indonesia.

• Diperlukan usaha bersama yang sistematis dan konprehensif untuk bekerjasama dalam pariwisata.

181

4. Kunjungan delegasi dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DPR RI DR. Ir. Zuhdi Yahya, M.P (A-222) ke Amerika Serikat pada tanggal 24 s.d. 30 September 2018

A. LATAR BELAKANGOlahraga merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan yang menunjang kesehatan bagi tubuh manusia. Olahraga tidak hanya berpengaruh terhadap fisik saja, tetapi juga memiliki pengaruh terhadap psikis manusia, seperti semboyan Yunani Kuno yang berbunyi : “orandum est ut sit, mens sana in corpore sano, yang dapat diartikan “semoga hendaknya, dalam badan/tubuh/raga yang kuat bersemayam jiwa yang sehat“.

Namun seiring berjalannya waktu, cara berpikir manusia yang semakin maju dan canggih, perkembangan olahraga pun semakin sangat pesat. Olahraga tidak hanya sekedar dimaknai sebagai sarana menjaga kesehatan tubuh saja, tetapi juga telah digunakan sebagai sarana untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa sebagai identitas atau jati diri negara. Olahraga menjadi elemen yang dapat dibanggakan bagi suatu negara untuk tegak berdiri bila disandingkan dengan negara lain. Disamping itu, olahraga juga telah menjadi industri untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan negara. Setiap negara memiliki olahraga favoritnya masing-masing. Kebudayaan dan tradisi yang mendarah daging menjadi ciri khas olahraga dalam suatu negara, misalnya Amerika Serikat. Amerika Serikat memiliki 5 (lima) jenis olahraga populer yang menjadi ciri khas negara Amerika Serikat yang jarang dimainkan oleh masyarakat Indonesia dan prestasinya lebih unggul dibandingkan negara Indonesia, seperti :

1. American FootballSesuai dengan namanya, olahraga ini lahir dan berkembang pesat di Amerika Serikat. Olahraga ini menjadi maskot utama negara dan dinobatkan menjadi salah satu olahraga yang paling diminati di

Amerika Serikat. Para pemain American Football dilengkapi dengan berbagai pelindung tubuh. Pemain harus mengenakan helm, pelindung bahu, pelindung kaki, dan mouth guard. Jumlah pemain di satu tim American Football adalah 11 orang. Pemain harus membawa bola ke garis gawang lawan (touchdown), jika pemain berhasil, tim akan mendapatkan 6 poin. 1 poin tambahan akan diberikan ke tim jika pemain berhasil menendang bola masuk ke goal post dengan jarak 15 yard, langsung setelah touchdown.

182

Tim juga harus membawa bola sejauh 10 yard dengan maksimal 4 kesempatan (down), dan apabila tim gagal, bola akan secara otomatis diserahkan ke tim lawan. Kalau tim berhasil maju 10 yard, hitungan down akan kembali ke 0 dan tim harus lanjut membawa bola ke 10 yard selanjutnya.

Di Indonesia, olahraga ini sama sekali tidak popular dikarenakan terbatasnya perlengkapan seragam American Football yang bisa didapatkan masyarakat. Tanpa kostum lengkap dan lapangan yang memadai, olahraga ini tidak mungkin dapat dilakukan.

Organisasi American Football berada di bawah naungan National Football League (NFL) dan sangat popular di wilayah negara Amerika bagian selatan, khususnya di Texas, Florida dan California.

2. BaseballBaseball merupakan olahraga kedua paling populer di Amerika Serikat. Di Amerika baseball terbagi atas dua kompetisi yakni Minor League Baseball dan Major League Baseball (MLB).

Olahraga yang berfokus pada strategi dan ketepatan memukul bola ini banyak digemari oleh masyarakat Amerika dan juga beberapa negara besar di dunia, serta antusiasme masyarakat dalam mengikuti olahraga ini sangat banyak.

3. BasketOlahraga ini menjadi ciri khas negara Amerika Serikat. Sejumlah nama pebasket dunia seperti Michael Jordan, Kobe Bryant, Shaquille O’neal, Lebron James dan masih banyak lainnya,berasal dari olahraga yang ini.

Olahraga ini sangat favorit di Amerika, mengingat prestise yang disuguhkan dalam olahraga ini sangatlah besar. Tak hanya kemampuan, namun kekuatan fisik dan mental juga sangat dibutuhkan dalam olahraga basket. Tercatat sekiranya lebih dari 14.000 penggemar hadir dalam satu pertandingan basket.

4. Ice HockeyOlahraga ini merupakan gabungan antara ice skating dan sepakbola. Sistemnya hampir sama dengan permainan sepakbola, namun setiap pemain diberikan tongkat pemukul untuk mendorong bola masuk ke gawang.

Kekuatan fisik menjadi penentu keberhasilan setiap pemain untuk memperoleh bola, karena setiap pemain tidak segan melayangkan senggolan-senggolan maupun dorongan yang mampu menyebabkan pemain lawan terjatuh. Olahraga ini menjadi salah satu olahraga indoor terpopuler di Amerika Serikat.

183

5. SepakbolaSama seperti halnya negara lain, sepakbola menjadi salah satu olahraga populer di Amerika Serikat. Tak kalah dengan sepakbola Eropa, Amerika Serikat memiliki liga sepakbola yang bernama Major League Soccer (MLS).

MLS memang tidak sebesar sepakbola Inggris maupun Spanyol. Namun pemerintah tampaknya berusaha mengembangkan olahraga ini dengan mendatangkan sejumlah pemain-pemain ternama dari benua Eropa, karena antusiasme yang tinggi dari para penggemar.

B. TUJUAN

Adapun tujuan kunjungan kegiatan ini, yaitu;1. Untuk mengetahui teknis olahraga populer di Amerika Serikat, seperti

American Football, Baseball, Basket, Ice Hockey, dan Sepakbola.2. Untuk mengetahui proses pendidikan dan kegiatan atlet olahraga

populer di Amerika Serikat.3. Untuk mengetahui prestasi atlet olahraga populer di Amerika Serikat.4. Untuk mengetahui peranan dan dukungan pemerintah Amerika

Serikat dalam mengembangkan dan mempertahankan olahraga populer di Amerika Serikat.

5. Untuk mengetahui peranan dan dukungan pemerintah Amerika Serikat dalam mensejahterakan atlet-atlet olahraga populer.

6. Memperkenalkan olahraga populer Amerika Serikat kepada masyarakat Indonesia agar dapat digemari dan ditekuni oleh masyarakat Indonesia.

7. Mengembangkan olahraga populer Amerika Serikat di Indonesia guna menciptakan atlet-atlet yang berbakat dan berkualitas.

C. RANGKAIAN KEGIATAN

1. 25 September 2018 Pertemuan dengan KBRI Washington DC.Bapak Dr. Ir. H. Zuhdi Yahya, MP melakukan kunjungan perorangan dengan pertemuan dengan pihak KBRI Washington DC, adapun hasil pertemuannya adalah sebagai berikut;a. Bapak Dr. Ir. H. Zuhdi Yahya, MP memperkenalkan profil sebagai

anggota DPR RI Dapil Kalimantan Timur Komisi X dengan mitra kerja; Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI, Kementerian Pariwisata RI, Badan Ekonomi Kreatif, dan Perpustakaan Nasional RI.

b. Bapak Dr. Ir. H. Zuhdi Yahya, MP memberikan informasi terkait hasil ASIAN GAMES 2018 yang telah digelar di Jakarta dengan memperoleh peringkat 4 besar dari 45 negara yang berpartisipasi.

c. Bapak Dr. Ir. H. Zuhdi Yahya, MP memaparkan kondisi olahraga dan para atlet di tanah air (Indonesia).

d. Bapak Dr. Ir. H. Zuhdi Yahya, MP saling bertukar informasi melalui pihak KBRI di Washington DC terkait perkembangan

184

olahraga dan kepemudaan yang ada di Washington DC dan sekitarnya.

e. Bapak Dr. Ir. H. Zuhdi Yahya, MP meminta pihak KBRI untuk bisa menjelaskan secara detail dan rinci terkait olahraga dan kepemudaan di Washington DC yang sangat solid dan memiliki rasa percaya diri yang luar biasa.

f. Pertemuan ini dihadiri oleh :1. Ferry Pasaribu;2. Bhimo Widyo Andoko;3. Saptandri Widiyanto;4. Theodorus Satrio Nugroho;5. Yudho Sasongko;6. I Gusti Ngurah Agung Suandika;7. Rahmat Hindiarta;8. Hari Edi Soekirno.

185

2. 26 September 2018 Pertemuan informal dengan mitra terkait yang mengurus tentang Pemuda dan Olahraga.1. Bapak Dr. Ir. H. Zuhdi Yahya, MP memperkenalkan profil sebagai


2. Bapak Dr. Ir. H. Zuhdi Yahya, MP memberikan informasi terkait hasil ASIAN GAMES 2018 yang telah digelar di Jakarta dengan memperoleh peringkat 4 besar dari 45 negara yang berpartisipasi.

3. Bapak Dr. Ir. H. Zuhdi Yahya, MP memaparkan kondisi olahraga dan para atlet di tanah air (Indonesia).

4. Bapak Dr. Ir. H. Zuhdi Yahya, MP saling bertukar informasi dengan pihak terkait di Washington DC tentang perkembangan olahraga dan kepemudaan yang ada di Washington DC dan sekitarnya.

5. Bapak Dr. Ir. H. Zuhdi Yahya, MP meminta pihak terkait untuk bisa menjelaskan secara detail dan rinci terkait olahraga dan kepemudaan di Washington DC yang sangat solid dan memiliki rasa percaya diri yang luar biasa.

6. Pertemuan ini dihadiri oleh :1. Bapak Stefanus2. Bapak Kareem Al Faats3. Bapak William4. Bapak Wano5. Bapak Rahmat6. Bapak Sally

186

3. 27 September 2018 Dialog dengan mitra terkait yang mengurus tentang Pemuda dan Olahraga.Dalam pertemuan ini, adapun yang dibahas oleh Bapak Dr. Ir. H. Zuhdi Yahya, MP;a. Bapak Dr. Ir. H. Zuhdi Yahya, MP memperkenalkan profil sebagai


b. Bapak Dr. Ir. H. Zuhdi Yahya, MP memberikan informasi terkait hasil ASIAN GAMES 2018 yang telah digelar di Jakarta dengan memperoleh peringkat 4 besar dari 45 negara yang berpartisipasi.

c. Bapak Dr. Ir. H. Zuhdi Yahya, MP memaparkan tentang kualitas dan kompetensi olahraga yang ada di Washington DC, salah satunya basketball, baseball, dan lain-lain menjadi ajang olahraga favorit yang sangat konsisten dilakukan oleh pemuda di Washington DC.

d. Bapak Dr. Ir. H. Zuhdi Yahya, MP meminta masukan kepada para atlet agar olahraga di tanah air bisa sebanding dengan olahraga di Washington DC baik sarana dan prasarana.

4. 28 September 2018 Audiensi dengan para Atlet dan/atau Pelatih tentang keolahragaan Seperti, American Football, Baseball, Ice Hocky, Sepakbola.a. Bapak Dr. Ir. H. Zuhdi Yahya, MP memaparkan profil sebagai

anggota DPR RI Dapil Kalimantan Timur Komisi X dengan mitra kerja; Kementerian Pemuda dan Olahraga RI,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI, Kementerian Pariwisata RI, Badan Ekonomi Kreatif, dan Perpustakaan Nasional RI.

b. Bapak Dr. Ir. H. Zuhdi Yahya, MP memaparkan tentang kualitas dan kompetensi olahraga yang ada di Washington DC, salah satunya

187

basketball, baseball, dan lain-lain menjadi ajang olahraga favorit yang sangat konsisten dilakukan oleh pemuda di Washington DC.

c. Bapak Dr. Ir. H. Zuhdi Yahya, MP saling bertukar informasi dengan pihak terkait dalam rangka meningkatkan kualitas olahraga di masing-masing negara seperti American Football, Baseball, Softball, demi tercapainya tujuan hakiki dari olahraga itu sendiri.

5. 29 September 2018 Kunjungan Venue Olahraga seperti; American Football, Baseball, Ice Hockey, Sepakbola.a. Bapak Dr. Ir. H. Zuhdi Yahya, MP mengunjungi sarana prasarana

olahraga di Washington DC untuk menjadi rekomendasi olahraga di Indonesia.

b. Bapak Dr. Ir. H. Zuhdi Yahya, MP melihat dan memonitoring secara langsung ke beberapa venue olahraga yang berada di Washington DC dan sekitarnya.

c. Bapak Dr. Ir. H. Zuhdi Yahya, MP melakukan dokumentasi terhadap kunjuangn ke beberapa venue olahraga sebagai rekomendasi sarana dan prasarana olahraga di Indonesia.

188

D. PENUTUPDi Washington DC, Amerika Serikat tidak memiliki kementerian pemuda dan olahraga, namun memiliki berbagai macam klub maupun komunitas sesuai dengan olahraga masing-masing. Meskipun tidak memiliki kementerian pemuda dan olahraga, tetapi klub dan komunitas-komunitas tersebut dapat mengatur sarana dan prasarana olahraga terkait sehingga dapat lebih memajukan olahraga tersebut secara lebih mandiri dan memiliki semangat kepemudaan olahraga yang jauh lebih tinggi. Indonesia yang memiliki kementerian pemuda dan olahraga masih jauh tertinggal dengan komunitas yang ada di Washington DC dalam hal sarana dan prasarana. Contohnya seperti beberapa venue olahraga yang ada di Washington DC yang lebih teratur dan terkelola dengan baik tanpa dibantu oleh pemerintah. Salah satu contoh tersebut bisa dijadikan gambaran dan acuan untuk kementerian pemuda dan olahraga di Indonesia agar lebih baik lagi dalam mengelola sarana dan prasarana olahraga di Indonesia sehingga memiliki semangat kepemudaan olahraga lebih tinggi lagi.

189

5. Kunjungan delegasi dari Fraksi PDI- Perjuangan ke Australia pada tanggal 27 September s.d. 3 Oktober 2018

Delegasi terdiri dari :1. H. Mohammad Asli Chaidir (A-462)2. K.H. Muslich, ZA (A524)

A. Maksud dan Tujuan Kunjungan Kerja IndividuKunjungan Kerja Luar Negeri Individu ke Australia ini adalah :a. Untuk mengetahui dan belajar tentang Hubungan Negara dengan

Komunitas Agama yang ada di Australia.b. Untuk Mengetahui dan belajar tentang Regulasi Pemerintah terkait

dengan komunitas Agama Islam serta hubungan antar komunitas Agama di Australia.

c. Untuk mengetahui perkembangan Komunistas Islam di Australia serta kendala kendala yang di hadapi oleh Komunitas Islam terutama yang terkait dengan Pemerintah Indonesia.

d. Menghadiri Acara Diaspora Network – Global Summit dan Minangkabau Festival 2018.

e. Menghadiri FGD Minangkabau Festival 2018 dengan Tema :1. Pariwisata dan Investasi.2. Budaya dan Agama.3. Pendidikan.

B. Misi Misi dari Kunjungan Kerja Luar Negeri Individu ini adalah :a. Mengidentifikasi masalah serta mencari solusi atas masalah masalah

yang terkait dengan Hubungan Negara dan Komunitas Agama di Indonesia.

b. Mengidentifikasi masalah serta mencari solusi atas masalah masalah yang terkait dengan hubungan antar komunitas Islam di Indonesia.

c. Mengindentifikasi masalah masalah yang dihadapi oleh Komunitas Muslim di Australia serta mencari solusi. Dan untuk masalah serta solusi yang terkait dengan pemerintah, DPR dapat mendorong Pemerintah Indonesia dapat membantu untuk memberikan solusi bagi masalah Komunitas Islam Indonesia di Australia.

d. Mengidentifikasi masalah masalah yang dihadapi oleh komunitas masyarakat Indonesia, khususnya komunitas minang yang ada di Melbourne, Australia.

e. Mengindentifikasi masalah masalah terkait Pariwisata dan investasi, Budaya dan Agama serta Pendidikan yang terjadi di Indonesia dari Pandangan tokoh tokoh minang di Luar Negeri. Serta solusi kebijakan yang bisa dilaksanakan untuk meningkatkan pembangunan di bidang tersebut diatas.

190

C. Persiapan Kunjungan Kerjaa. Merumuskan maksud dan tujuan kunjungan, serta menentukan pihak-

pihak yang akan ditemui selama berada di Argentina.b. Melakukan koordinasi dengan BKSAP DPR RI, Kementerian Luar

Negeri RI dan Kedutaan Besar RI untuk Australia dalam hal ini KJRI Melbourne untuk memperoleh masukan dan informasi terkini tentang negara tujuan.

D. Pelaksanaan Kegiatan.Pertemuan Dengan Pihak KJRI Melbourne Australia. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Jumat, Tgl 28 September 2018 pukul 14.00 – 16.00, bertempat di KJRI Indonesia di Melbourne, 72 Quenns Road, Melbouner dihadiri oleh Bp. Alberth Abdi Direktur Fungsi Bidang Penerangan Sosial dan Budaya, Bp. Prima Januar, Staf KJRI Melbourne, Australia.

Beberapa hal hasil pertemuan dengan KJRI Melbourne Australia adalah sebagai berikut :

1. Terkait dengan Hubungan Pemerintah dengan Komunitas Agama di Melbourne, Australia : Pemerintah Australia tidak banyak membuat regulasi terkait dengan hubungan pemerintah dengan komunitas keagamaan di Melbourne Australia. Pemerintah Australia mengakui dan menghormati semua kelompok keagamaan. Regulasi hanya mengatur bagaimana kegiatan keagamaan yang dilaksanakan tidak mengganggu kepentingan umum serta kepentingan masyarakat yang bertempat tinggal di dekat pusat kegiatan keagamaan tersebut.

Pasal 116 Konstitusi Australia mengatur, “The Commonwealth shall not make any law for establishing any religion, or for imposing any religious observance, or for prohibiting the free exercise of any religion, and no religious test shall be required as a qualification for any office or public trust under the Commonwealth”. Yang pada intinya mengatur di Australia tidak boleh membuat undang-undang untuk mendirikan agama, atau memaksakan ajaran agama, atau melarang kebebasan beragama, dan agama tidak boleh dijadikan dasar kualifikasi untuk menduduki posisi apapun.

Terkait kebebasan beragama tersebut di Indonesia diatur dalam Pasal 29 UUD 1945, “Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa” dan “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”.

191

Dengan keberagaman agama di Melbourne, maka sikap toleransi dan antidiskriminasi adalah satu hal yang niscaya dalam kehidupan keseharian maupun kebijakan publik di Australia.

Jika Indonesia adalah negara beragama yang beragam, maka Australia adalah negara yang tidak mengatur soal agama, tetapi agamanya lebih beragam lagi. Jika saat ini ada enam agama yang diakui berada di Indonesia, maka menurut sensus penduduk tahun 2011, ada 120 aliran agama yang berbeda di Australia.

2. Terkait dengan Hubungan Pemerintah dengan Komunitas Islam di Melbourne, Australia : Sama halnya dengan hubungan Pemerintah Australia dengan komunitas Keagamaan, hubungan dengan komunitas Islam juga relatif sama. Pemerintah tidak banyak membuat regulasi terkait dengan hubungan pemerintah dengan komunitas keagamaan di Melbourne Australia. Pemerintah Australia mengakui dan menghormati semua kelompok keagamaan. Regulasi hanya mengatur bagaimana kegiatan keagamaan yang dilaksanakan tidak mengganggu kepentingan umum serta kepentingan masyarakat yang bertempat tinggal di dekat pusat kegiatan keagamaan tersebut.

Contoh, terdapat masalah pada suatu mesjid di Melbourne yang akhirnya dilarang untuk melaksanakan sholat jum’at. Permasalahannya bukan kepada pelaksanaan sholat jum’at, tapi pada parkir kendaraan jamaah yang menggangu masyarakat sekitar dan pengguna jalan. Kesimpulannya : regulasi di australia tidak banyak yang mengatur agama, tapi regulasi lebih kepada pengaturan dalam rangka melingungi kepentingan publik atau masyarakat.

3. Terkait dengan Hubungan Antar Komunitas Islam di Melbourne Australia :Hubungan antar komunitas Islam di Melbourne Australia berlangsung harmonis dan terjalin kerjasama yang sangat baik. Hubungan komunitas Islam tersebut dapat berupa :• Kegiatan bersama dalam kegiatan Ibadah atau kegiatan

keagamaan lainnya. • Kegiatan kegiatan sosial, seperti penggalangan dana untuk

membantu warga miskin.• Kegitan sosialisasi terkait dengan masalah masalah sosial seperti

Narkoba, sampah dll

Kehidupan umat islam di Australia sudah semakin membaik. Umat Islam bisa menjalankan ibadahnya seperti umat pemeluk agama lainnya tanpa khawatir adanya gangguan dari pihak lain.

192

Sejumlah peristiwa yang dikaitkan dengan Islam, menimbulkan kecurigaan terhadap komunitas muslim. Namun, komunitas muslim di Australia memberikan penjelasan mengenai posisi umat Islam atas peristiwa tersebut.

4. Terkait dengan Panti Lansia di Melbourne Australia : TLC Aged Care merupakan panti lansia terbaik di Australia, dengan fasilitas sarana dan prasarana yang memadai, dengan memanfaatkan tekhnologi kesehatan terkini serta di dukung oleh dokter dan perawat yang memang ahli di bidangnya.

Namun hasil komunikasi KJRI Melbourne Australia, rencana kunjungan ke TLC Aged Care Melbourne Australia tidak dapat dilaksanakan sehubungan dengan TLC Aged Care yang lagi mempersiapkan fasiitas baru di daerah Geelong, Melbourne Australia.

5. Terkait dengan Komunitas Masyarakat Indonesia dan Komunitas Minang di Melbourne Australia :Komunitas Minang merupakan komunitas yang cukup besar di Melbourne Australia, dengan organisasi yang baik. hal ini tentunya dapat menjadi sebuah modal dalam upaya untuk menggorganisir masyarakat indonesia di Australia. Bahkan daerah Clayton merupakan daerah yang paling banyak di tempati oleh warga Indonesia,

Kerjasama komunitas minang dengan KJRI juga sangat baik, tentunya dalam rangka kegiatan kegiatan KJRI ataupun kegiatan kegiatan komunitas Indonesia di Melbourne Australia.

Salah satu agenda penting komunitas minang di melbourne Australia adalah bagaimana generasi baru minang yang lahir dan besar di Melbourne tetap memiliki akar budaya dan adat minangkabau.

6. Terkait dengan Persiapan Pelaksanaan Pemilu 2019 di Melbourne Australia :Di Melbourne Panitia pemilihan telah menyiapkan pelaksanaan pemilu. Data pemilih sudah di tetapkan, dan nantinya ada 21 TPS untuk pemilihan di melbourne. Dan pelaksanaan pemilihan di KJRI Melbourne. Selama ini pelaksanaan pemilu berjalan dengan baik, dengan tingkat partisipasi masyarakat sekitar 60% dari DPT (daftar pemilih tetap)

Pertemuan Dengan IMCV (Indonesian Moslem Community of Victory). Kegiatan di Laksanakan pada Hari Jumat, Tgl 28 September 2018 Bertempat di Mesjid Baitul Ma’mur Community Center di Laverton, Melbourne Australia, Jam 17.00 – 20.00, dihadiri oleh Bp. Teguh (Ketua IMVC), Komunitas Islam di melbourne, dan komunitas minang di Melbourne. Dan Didampingi oleh Pak Prima Januar dari KJRI Melbourne Australia.

193

Di Australia, terdapat beberapa komunitas keagamaan seperti halnya IMCV. Komunitas keagamaan tersebut seperti : Centre for Islamic Development and Education (CIDE); IQRO Foundation; Islamic Society Manly; Al Ikhlas; Fajar Islam; Kerukunan Pelajar Islam Indonesia (KPII) NSW; Ashabul Kahfi Language School; Foundation of Islamic Studies and Information (FISI); Al-Taqwa; Catholic Indonesian Community (CIC); Gereja Kristen Indonesia di Australia (GKIA); Gereja Kristen Indonesia (GKI); Filadelfia Community Church; Gereja Tabernakel Indonesia Bukit Sion; Jemaat Kristen Indonesia (JKI) AGAPE; Gereja Bethel Indonesia; Gereja Presbyterian Indonesia; Indonesian Scriptural Fellowship; Forum Kerjasama antar Gereja Indonesia di Sydney.

Komunitas komunitas keagamaan tersebut, hidup dengah harmonis serta dapat bekerjasama dalam program program sosial dan budaya yang dilaksanakan di Australia. Dan seharusnya mempunyai potensi untuk melakukan kegiatan di Indonesia.

Beberapa hal hasil Pertemuan dan Diskusi dengan IMCV Argentina adalah sebagai berikut :

1. Pertemuan ini merupakan pertemuan yanga sangat penting bagi anggota DPR RI, dalam upaya untuk mengetahui bagaimana hubungan antara pemerintah Australia dengan Komunitas Agama terutama Komunitas Islam di Australia. Dimana hubungan pemerintah Australia sangatlah baik, dimana pemerintah Australia sangat koperatif dan sangat membantu dalam setiap program atau kegiatan komunitas muslim Indonesia.

2. Dalam pertemuan ini juga dibahas tentang masalah masalah yang dihadapi oleh Komunitas Muslim di Melbourne. Adapun masalah masalah tersebut adalah :a. Komunitas muslim di Melbourne kekurangan sarana Ibadah yaitu

mesjid. Pembangunan mesjid di Melbourne tidaklah mudah, dan melalui birokrasi yang panjang serta menelan biaya yang sangat besar. Mohon bantuan dari pemerintah Indonesia terkait pembangunan Mesjid Baitul Makmur di Laverton, Australia.

b. Pelaksanaan Haji di Australia, tidak diatur oleh pemerintah. Mekanisme pelaksanaan haji di di australia, cukup membuat visa Arab Saudi untuk haji, kemudia menghubungi travel untuk mengurus pelaksanaan haji di Arab Saudi. Syarat utama untuk berangkat haji dari Australia adalah bermukim di Australia selama 2 (dua) tahun. Proses keberangkatan juga relatif mudah karena jumlah jamaah haji yang tidak begitu besar. Untuk Melbourne rata rata tiap tahunnya sekitar 3 ribu sampai dengan 4 ribu umat Islam yang menunaikan ibadah haji.

c. Proses pernikahan di Melbourne Australia cukuplah pelik. Komunitas muslim Australia berharap agar pemerintah Indonesia juga mendirikan semacam KUA untuk mengurus proses

194

pernikahan warga Indonesia yang bermukin di Australia. d. Komunitas Islam di Melbourne mempunyai misi untuk mendorong

mahasiswa Islam Indonesia yang melanjutkan study di Melbourne dapat kembali ke Indonesia, dan menjadi pemimpin untuk membangun di Indonesia.

Pertemuan Dengan Komunitas Minang Melbourne Australia.Kegiatan di Laksanakan pada Hari Jumat, Tgl 28 September 2018 Bertempat di Laverton, Melbourne Australia Jam 19.00 – 21.00, dihadiri oleh pengurus Komunitas Minang di Melbourne dan Pak Prima Januar dari KJRI melbourne Australia.

Di Australia, komunitas masyarakat Indonesia sangatlah beragam, seperti Minang Saiyo (minang), yang juga membawahi organisasi masyarakat minang lainnya, yaitu Sulit Air Sepakat (SAS), Ikatan Payakumbuh dan Sepuluh Kota (IKAPABAKSO); Bona Pasogit (Sumatera Utara); Balinese Community (Bali); Jawa Timuran (Jatim); Kerukunan Masyarakat Mapalus Kawanua/KMMK; Kawanua SeDunia/KSD (Sulut); Flobamora (NTT dan NTB); Ikabema (Maluku); Ikatan Keluarga Sriwijaya (Sumatera Selatan)

Beberapa hal hasil Pertemuan dan Diskusi komunitas Minang di Melbourne Australia adalah sebagai berikut :

1. Komunitas Minang di Melbourne mempunyai misi untuk menjaga agar kultur, budaya dan adat minang tidak hilang bagi generasi muda minang yang lahir dan besar di Minang.

2. Komunitas Minang Saiyo juga berupa mengembangkan perekonomian Islam di Melbourne Australia. Kerjasama dan bisnis di australia di bangun atas syariat Islam, meski masih banyak dijalankan di komunitas minang dan komunitas Islam Indonesia di Melbourne.

3. Komunitas Minang di Melbourne selalu berupaya, mendorong agar mahasiswa yang kuliah di Australia untuk kembali dan membangun Indonesia pada umumnya dan kembali ke Minang khususnya untuk membangun Sumatera Barat.

MENGHADIRI MINANGKABAU FESTIVAL 2018. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 29 September 2018 pada pukul 10.00 – 14.00, bertempat di Deakin University di Melbourne Australian dengan alamat Burwood 221, Victoria. Di Hadiri Bp. Irwan Prayitno (gubernur Sumatera Barat), Bp. Mahyeldi (Walikota Padang) Prof. Ismeth Fanani (Guru Besar Deakin University), Zainal Arifin (KJRI Melbourne), dan komunitas Minang di Melbourne Australia.

Dalam kegiatan tersebut Bp. Irwan Prayitno mengukuhkan Kepengurusan dari Yayasan Minang Diaspora Dunia atau Minang Diaspora network Global (MDN-G), jaringan perantau Minang Dunia di Deakin University melbourne Australia.

195

Pengurus MDN-G yang dikukuhkan adalah : Presiden. Dr. Dinno Patti Djalal, Direktur Eksekutif Burmalis Ilyas, Sekjen Dr. Yuliandre Darwis dan Bendahara Umum Dr. Ivan Rizal Sini.

Pengurus MDN-G diperkuat dengan Dewan Pembina yang diketuai Prof. Emil Salim, Dewan Penasehat diketuai oleh Tan Sri Dato’ Seri Utama Dr. Rais Yatim, Dewan Pengawas diketuai oleh Dr. Arcandra Tahar, dan Ketua Dewan Pakar diketuai oleh Dr. Rizal Ramli.

MDN-G diharapkan berperan aktif dalam menjaga kelestarian budaya dan adat minang bagi masyarakat Indonesia yang berada di Australia.

MDN-G diharapkan juga berperan aktif dalam membantu pembangunan di Indonesia, khususnya di tanah minangkabau.

FGD MINANGKABAU FESTIVAL 2018Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 30 September 2018 pada pukul 10.00 – 14.00, bertempat di Deakin University di Melbourne Australian dengan alamat Burwood 221, Victoria. Di Hadiri Bp. Irwan Prayitno (gubernur Sumatera Barat), Bp. Mahyeldi (Walikota Padang) Prof. Ismeth Fanani (Guru Besar Deakin University), dan komunitas Minang di Melbourne Australia.

Adapun FGD dalam rangkaian kegiatan Minangkabau Festifal ini mengambil tema :1. Pariwisata dan Investasi.2. Budaya dan Agama.3. Pendidikan.

Dalam kegiatan FGD dengan tema Pariwisata dan Investasi dimana ada beberapa hal yang menjadi hasil dari FGD tersebut adalah sebagai berikut : 1. Provinsi Sumatera Barat dan Kota Padang, akan menjadikan pariwisata

menjadi sektor pembangunan unggulan. Untuk itu banyak sektor pariwisata yang akan menjadi agenda pembangunan bagi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Kota Padang.

2. Pembangunan sektor pariwisata tersebut membutuhkan investasi dari pengusaha pengusaha lokal nasional ataupun pengusaha rantau yang ada di Australia.

3. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Pemerintah Kota Padang telah menyiapkan kemudahan dalam berinvestasi serta insentif bagi pengusaha yang akan menanamkan modal di sumatera barat pada umumnya ataupun kota padang pada khususnya.

196

E. Kesimpulan dan Saran1. Kesimpulan

1. Kunjungan Kerja Individu Luar Negeri ke Negara Australia berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan jadwal. Serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan diharapkan mampu memberikan informasi dan data terkait dengan bagaiman hubungan Pemerintah dengan komunitas Agama, Hubungan antar komunitas beragama khususnya Islam, serta masalah masalah yang dihadapi oleh komunitas Islam di Melbourne Australia.

2. Perlunya komunikasi dan kerjasama antara pemerintah dengan komunitas warga Indonesia di Australia terutama komunitas Islam di Melbourne Australia. Komunikasi dan Kerjasama ini dapat menjadi media solusi untuk masalah masalah yang dihadapi oleh Komunitas Islam Indonesia di Australia.

3. Diperlukan usaha bersama yang sistematis dan komprehensif untuk dapat membangun bidang pariwisata dan investasi, budaya dan agama serta pendidikan dengan komunitas Masyarakat Indonesia di Australia untuk meningkatkan kualitas pembangunan di Indonesia di bidang tersebut diatas.

2. Saran1. Kiranya laporan Kunjungan Kerja Individu Luar Negeri ke Negara

Australia ini dapat ditindaklanjuti khususnya terkait isu-isu tersebut diatas secara formal melalui instansi terkait.

2. Kerja sama kedua negara lebih ditingkatkan lagi juga melalui diplomasi perlemen sebagai second diplomacy.

197

6. Kunjungan delegasi dari Fraksi Partai Gerindra ke Kroasia pada tanggal 14 s.d. 20 Oktober 2018

Delegasi terdiri dari :1) Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (A-356)2) DR. Ir. H. Sodik Mudjahid, M.Sc (A-343)3) Heri Gunawan (A-346)4) Ir. H. Bambang Haryo Soekartono (A-364)5) Drs. Supriyanto (A-370)6) Gerardus Budisatrio Djiwandono (A-386)7) Dr. Felicitas Tallulembang (A-391)

A. MAKSUD DAN TUJUAN KUNJUNGANKunjungan Kerja Perorangan Anggota DPR RI ke luar negeri dalam rangka peran diplomasi sesuai dengan kebutuhan kerja dan ruang lingkup dan tugas masing-masing anggota, maka Anggota Fraksi Partai Gerindra dalam kunjungan kerja luar negeri individu melaksanakan kunjungan kerja ke negara Kroasia. 1. Dalam kunjungan ke luar negeri ini terdiri dari Anggota lintas

komisi Fraksi Partai Gerindra DPR RI antara lain dari komisi IV yang membidangi pertanian, Komisi V yang membidangi pekerjaan umum, Komisi VIII yang membidangi agama serta pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dan Komisi IX yang membidangi ekonomi. Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI memandang perlu melakukan peninjauan dalam bidang-bidang tersebut di Kroasia, terutama mengenai isu toleransi antar umat beragama dan isu kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Kroasia terkait sedang dibahasnya RUU tentang Penghapusan Kekerasan Seksual di Komisi VIII DPR RI.

2. Melaksanakan fungsi pengawasan DPR RI terhadap pelaksanaan kebijakan Pemerintah dan APBN, termasuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan tugas Duta Besar dan Perwakilan Tetap RI dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan program pemerintah.

3. Mengunjungi beberapa lokasi strategis untuk melihat peluang kerjasama antara Indonesia dan Kroasia baik dalam bidang pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, bidang ekonomi, bidang sosial budaya, bidang pertanian maupun peluang-peluang investasi.

B. MISI DELEGASIMisi delegasi dari Kunjungan Kerja Luar Negeri Perorangan ini adalah :• Diperolehnya informasi tentang langkah-langkah Duta Besar

Indonesia Kroasia dalam menjalin komunikasi untuk kepentingan ekonomi Indonesia.

• Mendapatkan informasi yang falid tentang potensi-potensi hubungan bilateral antara Indonesia dan Kroasia.

198

C. HASIL KUNJUNGAN a. Pertemuan Dengan Duta Besar RI untuk Kroasia

Kroasia adalah sebuah negara di Eropa bagian tenggara. Negara ini berbatasan dengan Bosnia-Herzegovina di selatan dan timur, Laut Adriatik di sebelah barat, Slovenia dan Hungaria di utara, Serbia di timur laut, dan Montenegro di tenggara. Nama resmi dari Kroasia adalah Republik Kroasia ( Republic of Croatia ). Zagreb adalah ibukota dan kota terbesar Kroasia sekaligus pusat kehidupan budaya dan politik di negara itu. Bahasa resmi yang digunakan di negara ini yaitu bahasa Kroasia, sedangkan mata uang yang digunakan yaitu Kuna (HRK). Jumlah penduduk di Kroasia yaitu sekitar kurang lebih 4 juta jiwa, dan mayoritas penduduk Kroasia memeluk agama Katolik Roma. Komoditas utama yang dihasilkan oleh negara Kroasia yaitu di bidang pertanian berupa apel, jagung, anggur, kentang, kedelai, gula bit dan gandum. Pada bidang peternakan berupa sapi, babi dan unggas. Manufaktur berupa bahan kimia, produk makanan, minyak bumi, kapal dan baja. Sedangkan bidang pertambangan berupa tanah liat, gas alam dan minyak bumi.

Ketua delegasi Ibu Rahayu Saraswati kemudian menyampaikan tujuan kunjungan kerja individual ini untuk belajar dan mengetahui langsung mengenai kondisi sebenarnya dari KBRI itu sendiri maupun juga bagaimana perwakilan Indonesia di Kroasia. Selain itu dalam kunjungan ini, perwakilan delegasi ingin mengetahui bagaimana Kroasia yang merupakan negara kecil dengan potensi yang ada dapat mengelola parawisata, infrastruktur, dan lingkungan hidup dengan baik.

Anggota rombongan delegasi disambut oleh duta besar Indonesia untuk negara Kroasia yaitu bapak H. E. Sjachroedin Zainal Pagaralam dan beberapa staff-nya.

Duta besar menyampaikan bahwa selain meningkatkan hubungan dengan pejabat-pejabat negara, duta besar dan para staff Indonesia juga harus dekat dengan lokal staf. Para lokal staf yang dipekerjakan oleh Duta Besar juga diberikan pelatihan bahasa Indonesia. Selain itu, misi untuk meningkatkan hubungan menurut beliau tidak hanya antar anggota diplomat akan tetapi juga meninggkatkan hubungan antar masyarakat Indonesia dan masyarakat Kroasia. Salah satu contohnya yaitu dengan mengundang masyarakat Kroasia, masyarakat Indonesia yang tinggal di Krosia bahkan masyarakat Indonesia yang telah menjadi warga negara Kroasia dalam acara- acara yang diadakan oleh Duta Besar. Selain itu contoh peran KBRI untuk memperkenalkan Indonesia di Kroasia yaitu dengan ikut dalam meramaikan kota Zagreb contohnya yaitu dengan beberapa kali mengundang tim tari kebudayaan Indonesia untuk tampil di kota.

199

Dalam bidang pariwisata Bapak Sjachroedin menyampaikan bahwa turis yang datang ke Kroasia sekitar 18 juta, sedangkan penduduknya sendiri kurang lebih 4 juta. Turis Indonesia yang datang ke Kroasia pada tahun 2016 sekitar 11.000 wisatawan dan tahun 2017 sekitar 13.800. Sedangkan wisatawan dari Kroasia ke Indonesia sekitar 2.300. Tempat-tempat wisata yang banyak menarik perhatian turis di Kroasia sendiri antara lain seperti Plitvice Lakes National Park yang merupakan taman nasional tertua di Eropa yang termasuk Situs Warisan Dunia, UNESCO. Selain itu ada taman nasional Krka (Krka National Park), kota-kota tua seperti Dubrovnik, Split dan Zadar yang menawarkan keindahan bangunan-bangunan bersejarah yang beraksitektu romawi kuno. Salah satu perbedaan Indonesia dengan Kroasia dalam bidang parawisata yaitu dalam hal pembuatan VISA. Pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 104 tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 69 Tahun 2015 tentang Bebas Visa Kunjungan terdapat 169 negara penerima bebas visa kunjungan ke Indonesia termasuk di dalamnya yaitu negara Kroasia. Sementara untuk warga Indonesia masih mendapatkan kesulitan untuk membuat VISA ke negara Kroasia, baik itu dari syarat-syarat pembuatan maupun dalam hal waktu.

Keterangan: Pertemuan dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kroasia

200

Kegiatan dalam bidang perdagangan antara Indonesia dengan Kroasia belum besar (belum banyak), misalnya jika dibandingkan dengan kegiatan bidang perdagangan antara Indonesia dengan Roma. Akan tetapi beliau menyampaikan secara perlahan akan diusahakan. Salah satu contoh Perdagangan Kopi antara Indonesia dengan Kroasia yang masih melalui pihak ketiga.

Beliau juga menyebutkan bahwa angkatan perang Indonesia membeli kapal senjata di Kroasia, karena kualitas yang bagus dan bahkan digunakan oleh NATO (North Atlantic Treaty Organization). Kroasia dikenal untuk bidang IT dan kapal perang, akan tetapi untuk bidang kesehatan Kroasia masih perlu ditingkatkan. Kroasia memiliki cukup banyak pelabuhan penting yang bisa memberikan kemudahan akses perdagangan ke kawasan tersebut. Contohnya saja seperti Rijeka, Zadar dan Split. Bapak Sjachroedin Zainal juga menyebutkan bahwa selama ini Indonesia mengekspor barang-barang dari Rotterdam atau Italia akan tetapi biaya mahal. Untuk itu KBRI sedang merintis ekpor Indonesia melalui Kroasia yang lebih cepat dan biaya murah, namum belum ada respon dari menteri perhubungan Kroasia.

Peluang kerjasama antara Indonesia dengan negara Indonesia yang dapat ditingkatkan yaitu training tenaga teknik perkapalan. Selain memiliki angkatan laut yang kuat, pelabuhan-pelabuhan yang penting sebagai akses perdagangan, kapal-kapal perang industri Kroasia pun diakui oleh banyak negara. Indonesia pun memiliki industri perkapalan yang juga bisa diakui, sehingga memungkinkan kedua negara untuk saling bekerjasama. Kerjasama bidang ketenagakerjaan, sudah ada permintaan-permintaan melalui KBRI di Kroasia dan telah disampaikan ke BNP2TKI di Indonesia, akan tetapi permintaan tersebut tidak dikaji ulang.Dalam pertemuan ini beliau


201

juga mengharapkan agar anggota Delegasi dapat menyampaikan harapan-harapan dari pihak Duta Besar Indonesia di Kroasia kepada pemerintah Indonesia.


Keterangan: Makan malam anggota delegasi dengan Duta Besar Indonesia untuk Kroasia

202



203

b. Pertemuan Delegasi dengan Kementerian Ekonomi dan Kewirausahaan Kroasia

Dalam diskusi yang dilakukan dengan Mr. Zvonimir Novak, Assistant of Economic Minister dapat di peroleh informasi sebagai berikut:• Mr. Zvonimir Novak menjelaskan jika Kroasia memiliki kebijakan

yang berhubungan dengan investasi strategis. Novak memastikan jika dalam hal pengurusan ijin investasi strategis kementrian ekonomi Kroasia hanya butuh 15 hari.

• Dalam hal kepentingan riset sebelum investasi dilakukan, Pemerintah Kroasia lewat Mentri Ekonomi akan memberikan insentif berupa pemotongan pajak 15% sampai dengan 100% bagi pelaku investasi strategis.

• Pemerintah Kroasia terbuka terhadap invetasi asing melalui program Investmen Promotion Act yang merupakan Legal Frame Work Ai0 di Kroasia untuk mendukun proyek-proyek investasi di Kroasia baik untuk investor asing maupun domestic.

Keterangan: Pertemuan Delegasi dengan Kementrian Ekonomi dan Kewirausahaan Kroasia

204




205

C. KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan• Kunjungan Kerja Luar Negeri Perorangan ke negara Kroasia secara

umum berjalan dengan baik dan lancar sesuai jadwal. Serangkaian kegitan yang telah dilaksanakan diharapkan mampu memperkuat hubungan kedua negara

• Diperlukan usaha bersama secara sistematis dan konprehensif antara Dubes Ri Kroasia, DPR RI, Kemenko Perekonomian dan Kadin untuk bekerjasama dalam hal peningkatan Ekonomi.

SaranKiranya Lembaga Eksekutif Pemerintahan terkait agar bisa memaksimalkan langkah-langkah untuk menjemput potensi investasi strategis baik di Kroasia maupun negara yang berpotensi lainnya.

Keterangan: Mengunjungi gedung parlemen di Zagreb, Kroasia

207

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN ANGGOTA DPR RI MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2018-2019 TGL. 21 NOVEMBER S/D 13 DESEMBER 2018


208

1. Kunjungan Delegasi dari Fraksi PDI-Perjuangan DPR RI ke Papua Nugini pada tanggal 21 – 27 November 2018

Delegasi terdiri dari :• Abidin Fikri• Nurmansyah Efendi Tanjung (A-157)

I. PENDAHULUAN A. Dasar Pengiriman Delegasi:

Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) sebagai salah satu alat kelengkapan Dewan yang bersifat tetap, mempunyai tugas antara lain membina, mengembangkan dan meningkatkan hubungan persahabatan dan kerjasama antara DPRRI dengan parlemen negara lain,baik secara bilateral maupun multilateral. BKSAP DPR RI mengirim Delegasi Anggota DPR RI dan Tenaga Ahli RI – Parlemen untuk melakukan kunjungan kerja perorangan ke Port Moresby, Papua Nugini pada tanggal 21 – 27 November 2018. Kunjungan Delegasi Anggota DPR RI dan Tenaga Ahli Anggota ke Papua Nugini dilaksanakan atas dasar Keputusan Pimpinan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Nomor 228/F-PDIP/DPR-RI/X/2018 Perihal Kunjungan Kerja Anggota Ke Luar Negeri dan Surat Tugas DPR RI Nomor: 132/D/ST-PD.LN/BKSAP-MINLUNA/2018 untuk melakukan kunjungan luar negeri individu Anggota Fraksi PDI Perjuangan ke Port Moresby, Papua Nugini yang akan dilaksanakan selama 7 (tujuh) hari dari tanggal 21 November 2018 sampai 27 November 2018.

B. Maksud dan Tujuan Pengiriman DelegasiMaksud dan tujuan dari dilaksanakannya Kunjungan Kerja Luar Negeri Individu ke Papua Nugini adalah:a. Meningkatkan kerja sama yang lebih formal antara DPR dengan

Parlemen dan Pemerintah Papua Nuginib. Untuk bertukar pandangan terkait tugas-tugas keparlemenan

dan pemerintahan baik secara substansi ataupun teknis/ kesekretariatan/supporting system.

c. Untuk bertukar pandangan lebih mendalam guna memperkuat kerja sama di berbagai bidang terutama yang telah terjalin selama ini: Pariwisata, Ekonomi, Perdagangan, Industri, Pendidikan dan perbatasan.

C. Misi DelegasiKunjungan Luar Negeri DPR RI ke Papua Nugini menjadi vocal point dalam peningkatan hubungan kedua Parlemen secara lebih khusus dan kunjungan kerja Luar Negeri ini diharapkan dapat meningkatkan kerjasama kedua Negara secara umum dalam bidang pariwisata, ekonomi, perdagangan, industri, pendidikan dan perbatasan dan

209

untuk menjembatani hal-hal yang masih menjadi pending matters bagi kedua Negara. Melalui kegiatan kunjungan ini, DPR RI dapat menyampaikan kepentingannya kepada Negara sahabat yang dikunjunginya.

II. KEGIATAN DELEGASI

A. Pertemuan dengan Duta Besar Republik Indonesia di Papua Nugini, di KBRI Port Moresby

Dalam pertemuan ini anggota DPR RI mendapat masukan penting diantaranya :1. Pertemuan dengan delegasi dengan Duta Besar RI untuk Papua

Nugini dan Kepulauan Solomon, Bapak Ronald J.P. Manik berlangsung di Kedutaan Besar RI untuk Papua Nugini dan Kepulauan Solomon di Kota Port Moresby. Turut hadir mendampingi Duta Besar antara lain, Atase Pertahanan (Kol) Infantri Anggara Sitompul, Atase Pendidikan Sosial Budaya Dea Kurniawan Pradana dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan Achmad Tavip Syah dan Konsuler Bapak Rizal serta staff lokal KBRI. Duta Besar KBRI Papua Nugini sangat mengapresiasi kedatangan delegasi dari DPR RI dengan perjuangan waktu dan tenaga ke Papua Nugini dengan tujuan yang baik.

2. Topik Diskusi antara lain mengenai Pelindungan pekerja migran Indonesia di Papua Nugini. Kasus yang paling banyak ditemukan adalah buruh migran asal Indonesia yang tidak dibayar hak-haknya. Pihak KBRI Kesulitan mendata jumlah WNI yang ada di Papua Nugini untuk menjadi pekerja. Diskusi juga membahas tentang Jaminan Kesehatan Masyarakat yang bebas biaya di Papua Nugini meskipun fasilitas kesehatan sangat minim kualitasnya. Seluruh warga negara di Papua Nugini dijamin Jaminan Sosial Kesehatan dan Pendidikannya adalah suatu ide yang bisa jadi pelajaran baik untuk Indonesia.

3. Papua Nugini (PNG) merupakan negara tetangga Indonesia yang berbatasan sepanjang 820 km dengan Provinsi Papua. Keberagaman masyarakat dan kebudayaan yang heterogen menjadikan Papua Nugini memiliki kemiripan dengan Indonesia. Politik di Papua Nugini terjadi di dalam suatu struktur perwakilan demokratis multi-partai di parlemen, dimana perdana menteri adalah kepala pemerintahan. Kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh pemerintah. Kekuasaan legislatif berada di tangan parlemen. Kekuasaan judisial adalah badan yang independen dari kekuasaan eksekutif dan kekuasaan legislatif yang melindungi konstitusi, termasuk kebebasan untuk mengeluarkan pendapat, kebebasan pers, kebebasan menganut agama tertentu, kebebasan bergerak dan berkumpul.

4. PNG mempunyai parlemen nasional yang satu kamar (unicameral). Sebelumnya dikenal sebagai House of Assembly. Parlemen mempunyai 111 kursi, 89 dipilih dari single-member open

210

electorates dan 22 dari provincial electorates. Jadi anggota Parlemen dipilih dalam pemilu untuk bertugas selama 5 tahun. Pemilu yang diadakan paling terakhir adalah pada Juni-Juli 2012. Reformasi pada bulan Juni 1995 mengubah sistem pemerintah provinsi. Anggota Parlemen dari Propinsi yang menjadi gubernur provinsi, dapat tetap mempertahankan kursi nasionalnya di Parlemen. PNG memiliki 22 anggota Parlemen tingkat provinsi, yakni, dua puluh dari provinsi, satu dari provinsi otonom (Bougainville) dan satu dari NCD Port Moresby (Distrik Ibu Kota Nasional). Anggota Parlemen terpilih dari sembilan belas provinsi dan Distrik Ibu Kota Nasional. Setelah kemerdekaan pada tahun 1975, anggota Parlemen dipilih dan pengiriman suara dilakukan via pos, dengan pemenang yang sering mendapatkan kurang dari 15% suara. Reformasi pemilu pada tahun 2001 memperkenalkan Limited Preferential Vote system (LPV), versi modifikasi dari suara alternatif, di mana pemilih menentukan tiga pilihan pertama di antara para kandidat. Pemilihan umum pertama yang menggunakan sistem LPV diadakan pada tahun 2007. Parlemen memperkenalkan reformasi pada bulan Juni 1995 untuk mengubah sistem pemerintahan provinsi. Anggota Parlemen Provinsi yang menjadi gubernur provinsi masih dapat tetap mempertahankan kursi nasional mereka di parlemen. Namun, jika anggota provinsi menerima posisi sebagai menteri kabinet, peran gubernur jatuh ke salah satu anggota Parlemen dari provinsi.

5. Papua Nugini merupakan salah satu negara paling potensial. Kekayaan sumber daya alam seperti emas, tembaga, bauksit, minyak dan LNG melimpah di Papua Nugini. Sektor pertanian melibatkan 85% penduduk dan hanya menyumbang 1/3 dari gross domestic product (GDP) yang berasal dari kopi, teh, cocoa, kelapa dan minyak kelapa sawit sedangkan minyak dan energi menyumbangkan 2/3 GDP. Cadangan LNG diperkirakan 14 Triliun cubic feet (tfc). Beberapa lokasi tambang potensial: Tambang Emas Porgera di Provinsi Enga; Tambang Emas Lihir di Provinsi New Ireland; Tambang Emas Ok Tedi di Provinsi Western yang berbatasan dengan Indonesia (Pada bulan Maret 2016, perusahaan OK Tedi Mine Limited mulai lagi beroperasi setelah ditutup sementara waktu karena kejadian kekeringan pada tahun 2015); tambang emas dan tembaga di dasar laut pada kedalaman 1.600 meter di dasar laut Bismarck, Utara PNG. Total ekspor emas dan tembaga itu merupakan 62% dari total ekspor PNG. Di tahun 2016 produksi emas PNG 70,5 ton, peringkat ke-10 produsen emas terbesar dunia.

6. Papua Nugini Berpenduduk 8-10 juta jiwa yang merupakan negara persemakmuran Inggris yang merdeka tahun 1975 dan dipimpin oleh Perdana menteri, dan menganut sistem Parlementer. Yang uniknya anggota Parlemen merangkap sebagai menteri. Uniknya lagi di Papua Nugini mempunyai Gubernur Jenderal, jadi Negara ini tidak sepenuhnya merdeka karena subordinasi dari negara lain.

212

B. Kunjungan Lapangan ke Adventure Park Port Moresby Papua NuginiDelegasi DPR RI juga berkunjung ke The Adventure Park Port Moresby yang berlokasi di mile 14 Port Moresby. Taman ini mengkombinasikan keanekaragaman hewan khas melaniesia yaitu kangguru. Di Papua Nugini terdapat lima marga kangguru, yaitu Macropus, diwakili oleh jenis tunggal M. agilis yang adalah mamalia asli yang paling besar di Melanesia (hingga 25 kg), marga Dorcopsis yang terdiri dari walabi kecil, marga Dorcopsulus, endemik Papua Nugini yang terdiri dari walabi berukuran 2-3 kg, marga Thylogale yang hidup di Australia, Papua Nugini, Papua, dan sejumlah pulau-pulau jembatan darat dan Samudra yang berbatasan, serta marga Dendrolagus (kangguru pohon) yang terdiri dari enam jenis di Papua Nugini. Selain kangguru, taman ini juga menjadi habitat burung kausari dan berbagai jenis binatang khas Papua Nugini lainnya

213

C. Kunjungan Langsung ke Fasilitas – Fasilitas Umum.Dalam kesempatan ini pihak Parlemen Papua Nugini membatalkan pertemuan dengan Delegasi DPR RI dikarenakan alasan keamanan. Kondisi keamanan di Papua Nugini sedang tidak kondusif untuk berpergian dan mengadakan kunjungan ke pihak pemerintah pasca APEC, karena adanya protes dan kerusuhan yang diduga berasal dari pihak keamanan/ polisi Papua Nugini yang menuntut dana keamanan APEC dari pemerintah Papua Nugini. Karena tuntutan ini belum dipenuhi pihak pemerintah Papua Nugini, Oknum keamanan mensabotase keamanan di Papua Nugini. Agar agenda kunjungan tetap berlajut, delegasi mengunjungi beberapa lokasi fasilitas-fasilitas umum di Papua Nugini dengan syarat mendapatkan pengawalan ketat dari pihak KBRI dibantu staff lokal KBRI di Port Moresby. Lokasi yang dapat dikunjungi adalah Gedung Pertemuan APEC 2018, Pasar tradisional dan lokasi usaha warga negara Indonesia di Papua Nugini.

214

III. KESIMPULANDAN SARAN A. Kesimpulan

1. Kunjungan Kerja Perorangan Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan ke Papua Nugini pada tanggal 21 – 27 November 2018, secara umum berjalan dengan baik dan memberikan dampak dan arti positif bagi Indonesia. Kunjungan ini dinilai positif untuk menginformasikan sejauh mana kerjasama bilateral antara Indonesia dan Papua Nugini

2. Kunjungan Kera Perorangan Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan dan tenaga ahlinya ke Papua Nugini dapat menjadi sarana komunikasi peningkatan hubungan diplomatik dengan Pemerintah Papua Nugini

3. Pihak KBRI Papua Nugini di Port Moresby menginformasikan banyak peluang kerjasama dengan Indonesia yaitu dalam hal Pengamanan Obat dan Makanan, Perdagangan. Perlu adanya kerjasama kebudayaan serta keamanan dan pertahanan karena Papua Nugini berbatasan langsung dengan Indonesia.

B. Saran

1. Perlu adanya kepastian kerja sama antara Pemerintah RI dengan Papua Nugini dalam hal perdagangan, pendidikan, kebudayaan dan pertahanan keamanan.

2. Terkait hubungan antar Parlemen, diharapkan hubungan antara kedua parlemen dapat lebih ditingkatkan lagi di masa yang akan datang, baik dalam hal saling kunjung, maupun dalam bentuk lainnya. Karena hubungan antar parlemen biasanya lebih terbuka dan cair, sehingga diharapkan mampu mempengaruhi kebijakan dengan pemerintahannya.

215

2. Kunjungan delegasi dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPR RI ke Kazakhstan pada tanggal 22 s.d. 28 November 2018

Delegasi terdiri dari :• H. An’im Falachuddin Mahrus • Drs. H. Bisri Romli• Dr. Zainul Arifin Noor, SE., MM• H. Dedi Wahidi

I. Latar BelakangPemerintah Republik Indonesia telah menjalin hubungan diplomatik dengan Republik Kazakhstan sejak 2 Juni 1993. Pembukaan hubungan diplomatik secara resmi tersebut merupakan titik awal hubungan kerja sama kedua negara, setelah sebelumnya Indonesia memberikan pengakuannya bagi proklamasi kemerdekaan negara Republik Kazakhstan, pada 16 Desember 1991. Indonesia telah menempatkan kantor Kedutaan besar Republik Indonesia di kota Astana. Duta Besar Republik Indonesia yang berkedudukan di Astana sekaligus merangkap sebagai duta besar dan berkuasa penuh Republik Indonesia untuk Republik Tajikistan. Kunjungan tingkat kepala negara pernah dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Kazakhstan di Bulan September 2013.

Indonesia dan Kazakhstan memiliki banyak kesamaan, berupa sumber daya alam melimpah, yang membuat keduanya dapat memperoleh pendapatan negara yang signifikan. Berikut adalah beberapa kerjasama antara Negara Republik Indonesia dengan Republik Kazakhstan :a. Dalam bidang olah raga, kerja sama yang terjalin antara dua negara

ini, antara lain dalam bidang tinju, angkat besi, sepeda, gulat, dan atletik.

b. Perjanjian bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik dan paspor dinas dari kedua negara.

c. Kerja sama dalam bidang penanggulangan terorisme, pemberantasan peredaran narkoba, dan hukum.

d. Ketertarikan Kazakhstan untuk belajar mengenai keuangan syariah dan industri halal dari Indonesia.

e. Mengundang pelaku usaha Indonesia untuk bekerja sama dalam membangun industri farmasi di Kazakhstan.

II. Dasar Pelaksanaan 1. Pasal 116 UU Ayat (1) UU No. 17/2014 tentang MPR, DPR, DPD, DPRD

(MD3) yang menetapkan bahwa tugas BKSAP antara lain membina, menegmbangkan dan meningkatkan hubungan persahabatan dan kerjasama antara DPR dan Parlemen negara lain, baik secara bilateral maupun multilateral (partispasi aktif dalam forum-forum parlemen regional dan internasional)

2. Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib Pasal 76 Ayat 1 huruf A3. Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib Pasal 76 Ayat 1 huruf C

216

III. Kegiatan Kunjungana. Kunjungan di KBRI Kazakhstan

Bertempat di Kantor KBRI Kazakhstan, Duta Besar RI di Kazakhstan Rahmat Pramono menerima kunjungan 4 Anggota DPR RI beserta Tenaga Ahlinya. Empat anggota DPR RI tersebut adalah Drs. H. Bisri Romly, MM, Dedi Wahidi, S.Pd, Dr. Zainul Arifin Noor, SE,MM, dan An’im Falakhuddin. Kemudian anggota DPR RI didampingi oleh Tenaga Ahlinya yaitu Abdul Adhim, S.Pd.I, Ghozali Munir, S.Th.I, Khoirul Muttakin, S.Pd. Sejak KBRI Astana dibuka pada tahun 2010. Indonesia telah menjalin hubungan diplomatik dengan Kazakhstan sudah bertahun-tahun. Duta Besar RI di Kazakhstan Rahmat Pramono menyampaikan salam hangat dan penghargaan kepada Anggota DPR RI atas kunjungannya ke Republik Kazakhstan. Beliau menilai Indonesia sebagai salah satu negara mitra Kazakhstan yang paling penting di Asia Tenggara.

Hubungan Kazakhstan dan Indonesia juga terjalin erat di berbagai forum multilateral khususnya Organisasi Kerja sama Islam (OKI). Indonesia merupakan anggota ASEAN yang sangat aktif dan memainkan peran kepemimpinan di ASEAN.

Selanjutnya, Duta Besar RI dalam tanggapannya menegaskan komitmen untuk menindaklanjuti kesepakatan kerja sama bilateral yang telah dicapai selama ini.

Keterangan: Duta Besar RI Rahmat Pramono sedang memberikan ucapan selamat datang

217

Keterangan: Mengikuti kegiatan bersama Duta Besar RI di Kazakhstan

Keterangan: Foto bersama anggota DPR RI dan Duta Besar RI di Kazakhstan

218

Keterangan: Pemberian cindera mata dari Duta Besar RI di Kazakhstan

Keterangan: Anggota DPR RI Drs. H. Bisri Romly sedang berdialog dengan DutaBesar RI di Kazakhstan Rahmat Pramono

219

b. Kunjungan ke Masjid Hazret Sultan di KazakhstanMasjid Hazrat Sultan berada di kota Astana, ibukota baru bagi Negara Kazakhstan setelah sebelumnya beribukota di Almaty. Masjid Hazrat Sultan ini dibangun dengan kapasitas hingga 5000 jemaah sekaligus menjadikannya sebagai salah satu masjid terbesar di kawasan asia tengah. Pembangunan masjid ini dilaksanakan untuk memperingati 14 tahun pindahnya ibukota Kazakhstan ke Astana, Masjid Hazrat Sultan dibangun di atas lahan seluas 27 Acre atau 10.9 hektar atau setara dengan 11 kali lapangan sepakbola ukuran terluas. Peresmian masjid ini dilakukan langsung oleh presiden Kazakhstan, Nur-Sultan Nazarbayev pada hari Jum’at 6 Juli 2012 lalu. Presiden Nur-Sultan menduduki jabatan presiden Kazakhstansejak Negara tersebut merdeka dari Uni Soviet tahun 1991, beliau yang kemudian memindahkan Ibukota Negara ke Astana dari Almaty di bulan Juli tahun 1998.

Astana yang kini menjadi ibukota Negara Kazakhstan sebelumnya tak lebih dari kawasan padang yang luas. Presiden Nur-Sultan yang kemudian merubah kawasan ini menjadi sebuah kota, gedung gedung menjulang ke langit setiap tahun menggantikan padang luas yang sebelumnya eksis disana termasuk pembangunan masjid Hazrat Sultan ini.

Pembangunan masjid ini sempat memakan korban jiwa ketika terjadi kebakaran hebat di dalam masjid yang sedang dibangun ini. Di bulan Januari 2012 api menghanguskan bagian kubah dan area utama masjid ini yang sedang dalam tahap penyelesaian ahir, di duga api berasal dari percikan api las dari seorang pekerja yang menjadi korban dalam kebakaran tersebut

220

c. Kunjungan ke Bayterek Tower di AstanaMenara Bayterek dirancang arsitek terkemuka Inggris, Sir Norman Foster. Menara ini seperti pohon. Konon, diambil dari lagenda rakyat Kazahstans tentang pohon kehidupan dan burung sihir kebahagiaan. Di bagian atas menara, ada semacam sarang burung sihir, yang bernama Samruk. Burung Samruk tersebut sedang mengerami telur emas.

Selain Menara Bayterek dan mitos burung bertelur emas, ada juga The Palace of Peace and Reconciliation. Gedung berbentuk piramid setinggi 62 meter ini, simbol dari rekonsiliasi dari keragaman agama dan kultur Kazakhstan. Gedung ini didirikan pada 2006 untuk pertemuan Congress of Leaders of World and Traditional Religions

Ada banyak sekali bangunan dengan arsitektur paduan modern-klasik di Astana, termasuk Khan Shatyr, mall yang benbentuk kemah. Ini mengingatkan kebiasaan masyarakat Khazahstan kuno, yang nomaden. Astana mulai ditempati sebagai ibu kota negara sejak 1998, sebelumnya ibu kota Kazahstan adalah Almaty. Jumlah penduduk

Keterangan: Bersama Anggota DPR RI Drs. H. Bisri Romly, MM Mengunjungi Masjid Hazret Sultan di Kazakhstan

221

kota Astana (dalam bahasa Kazakh berarti Ibu Kota) sekitar 700 ribu jiwa. Kazakhstan, salah satu negara yang berhasil memindahkan ibu kota negara.

d. Mengunjungi Masjid Nur AstanaTempat wisata terbaik Kazakhstan selanjutnya adalah Masjid Nur-Astana. Masjid Nur Astana terletak di kota Astana. Masjid Nur Astana adalah masjid terbesar kedua di Kazakhstan dan di Asia Tengah. Masjid ini memiliki ketinggian 40 meter yg melambangkan usia Nabi Muhammad ketika ia menerima wahyu sedangkan tinggi menara adalah sekitar 63 meter, yg melambangkan usia Muhammad adalah ketika ia meninggal. Masjid ini pertama kali dibangun pada tahun 2005.

222

e. Wisata Khan ShatyrTempat wisata terbaik Kazakhstan selanjutnya adalah Khan Shatyr. Khan Shatyr adalah sebuah tenda transparant terbesar di dunia yg terletak di Astana. Khan Shatyr resmi dibuka pada 9 Desember 2006 dengan ketinggian 150 meter. Luas Khan Shatyr sekitar 14 hektar atau setara dengan 10 lapangan sepak bola. Di dalamnya ada bermacam rekreasi seperti taman hiburan, sungai, pusat perbelanjaan, minigolf dan pantai indoor. Bangunan ini masih dirancang oleh arsitek inggris, Norman Foster.

f. The Palace of Peace and ReconciliationTempat wisata terbaik pertama Kazakhstan adalah The Palace of Peace and Reconciliation. The Palace of Peace and Reconciliation terletak di Astana. Istana perdamaian ini memiliki ketinggian 62 meter. Pertama kali dibuka tahun 2006, bangunan berbentuk piramida ini diarsiteki oleh Norman Foster. The Palace of Peace and Reconciliation didirikan khusus untuk tuan rumah Kongres Pemimpin Dunia dan Agama Tradisional serta mengekspresikan semangat Kazakhstan dimana budaya, tradisi dan perwakilan dari berbagai negara hidup berdampingan dalam damai. The Palace of Peace and Reconciliation adalah salah satu tempat wisata paling populer di Kazakhstan.

223

IV. PENUTUPDemikian Laporan pertanggungjawaban ini disusun, yang diharapakan menjadi acuan dasar bagi anggota DPR RI. Lebih lanjut dari itu hubungan antarparlemen kedua negara. Hasil kunjungan ini dilaporkan kepada Pimpinan DPR RI, Pimpinan BKSAP, dengan bahan, data dan informasi yang diperoleh, akan diteruskan kepada masing-masing fraksi/komisi/alat kelengkapan, kementerian/lembaga tinggi negara terkait sebagai bahan masukan dalam rangka penguatan hubungan bilateral Indonesia-Kazakhstan.

224

3. Kunjungan delegasi dari Fraksi Partai Hanura DPR RI H. Inas Nasrullah Zubir, BE., SE (A-556) ke Inggris pada tanggal 25 November s.d. 1 Desember 2018

I. PENDAHULUANIndonesia adalah Negara yang merdeka dan berdulat baik de facto maupun de jure. Oleh karena itu berhak untuk menentukan nasibnya sendiri dan menentukan kebijakan luar negeri yaitu bebas dan aktif. Saat ini Indonesia menyadari bahwa tak satupun Negara yang bisa melepaskan dari keterlibatan dengan Bangsa dan Negara lain, karena banyak kebutuhan dalam negeri yang harus disuplay dari luar negeri begitupun sebaliknya banyak potensi dalam negeri yang dibutuhkan oleh Negara lain. Maka komunikasi dengan Negara-Negara lain di dunia harus terus menerus di lakukan. Peran hubungan diplomatik tidak hanya dimandatkan kepada pemerintah saja.

II. LATAR BELAKANGIndonesia dan Inggris memiliki hubungan kerjasama bilateral yang kuat terlebih dengan berbagai pencapaian dan penguatan posisi Indonesia di kancah internasional. Pemerintah Inggris melihat Indonesia sebagai kekuatan berpengaruh dan memiliki shared values dan prioritas kerjasama internasional yang sejalan dengan inggris.

Pengembangan hubungan kerjasama Indonesia-Inggris berlandaskan kemitraan stategis melalui dokumen Joint Statement On Closer Cooperation Between The Republic of Indonesia and The United Kingdom and The Relaunch of Indonesia – UK Partnership Forum yang diluncurkan oleh kedua kepala pemerintah pada tahun 2012 di Jakarta. Kemitraan strategis memfokuskan kerjasama pada kerjasama di lima bidang prioritas yaitu perdagangan, investasi, pendidikan, lingkungan hidup dan demokrasi, dialog lintas agama serta 3 bidang tambahan yaitu pertahanan industry kreatif dan energy.

III. LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN 1. Pertemuan Duta Besar dan KBRI di London

Penerimaan Duta Besar RI untuk Inggris, Rizal Sukma terhadap kunjungan kerja individu anggota DPR RI ini sangat baik, pembicaraan sangat hangat, akrab dan bersahabat di Kantor KBRI London. Hal ini menunjukkan bahwa sesungguhnya Dubes RI ini selain cerdas, ia merupakan sosok yang cukup progresif, bisa dilihat bahwa beliau adalah orang yang mampu membangun komunikasi diplomatik antara Indonesia dengan Inggris.

Rizal Sukma menyampaikan bahwa Indonesia dengan Inggris mempunyai kerjasama yang cukup baik, hal ini menjadi modal awal untuk terus membangun kerjasama dalam segala bidang

225

terutama yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Beberapa catatan atas pertemuan dengan Dubes RI tersebut terkait dengan Kebijakan Umum Hubungan Luar Negeri Indonesia terhadap Inggris diantaranya dalam proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Alasan utama Brexit dapat diindentifikasi menjadi dua alasan utama, yakni masyarakat Inggris yang ingin menghentikan arus imigran yang masuk ke Inggris, serta Inggris yang ingin keluar dari aturan UE mengenai agrikultur dan perdagangan. Selain kedua hal tersebut, namun keluarnya Inggris masih membutuhkan waktu dua tahun dan melewati serangkaian proses negosiasi dan perjanjian antara Inggris dan UE. Proses keluarnya Inggris dari UE akan membawa ketidakpastian bagi perekonomian global, tidak terkecuali kepada Indonesia. Namun begitu hal tersebut dapat menjadi peluang masuknya capital flow ke Indonesia serta peluang akses pasar bagi lebih banyak produk Indonesia ke Inggris.

Pasar Uni Eropa merupakan importer terbesar Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) dengan kontribusi 34% hingga 38% dari total impor dunia setiap tahun. Selama kurun waktu 2011-2015, Inggris berkontribusi terhadap impor produk-produk tekstil dan produk tekstil dunia ke UE sebanyak rata-rata 34,38% setiap tahunnya. Sedangkan produk TPT menguasai rata-rata 5% dari total impor Inggris setiap tahun. Hingga tahun 2015, impor TPT Inggris masih dikuasai oleh Negara-negara di luar Uni Eropa. Bagi Indonesia, Uni Eropa (termasuk Inggris) merupakan pasar utama TPT, namun tren ekspor produk Indonesia terus menurun. Karena hal tersebut, Brexit diprediksi tidak akan memberikan pengaruh yang besar terhadap ekspor TPT Indonesia secara umum. Namun, Indonesia perlu mengantisipasi dampak jangka panjang yang akan terjadi. Kedepannya Inggris diperkirakan akan lebih agresif untuk melakukan percepatan FTA-FTA (Free Trade Agreement) bilateral dengan Negara-negara Non-UE dalam rangka mengantisipasi penurunan perdagangan. Oleh karena itu, hal ini dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk memulai proses FTA bilateral dengan Inggris, selain menyelesaikan (Comprehensive Economic Partnership Agreement) CEPA dengan UE.

226

Keterangan: Pertemuan dengan Duta Besar KBRI London Bapak Rizal Sukma

2. Pertemuan dengan Pengusaha Indonesia di London Pengusaha Indonesia yang berada di London membuka sebuah restoran yang diberi nama “BALI-BALI”. Pemilik Restoran tersebut bernama Bapak Made, restoran yang ia buka cukup ramai rata-rata pengunjung dari restorannya dari Indonesia bahkan dari inggris sekalipun masyarakat disana. Bapak Made menyampaikan bahwa membuka restoran di London mempunyai kendala yang sangat berat. Kesulitan untuk memperpanjang sewa restorannya karena harga sewa setiap tahun naik berpuluh kali lipat. Restoran “Bali-Bali” menyajikan makanan-makanan khas Indonesia, bahkan bahan-bahan yang di gunakan import dari Indonesia.

227

Keterangan: Pertemuan dengan Pengusaha Indonesia di London, Bapak Made Pemilik Restoran Bali-Bali di London

1. Pertemuan GM Bank Negara Indonesia di London;

229

2. Pertemuan Bank Mandiri di London;

Keterangan: Pertemuan dengan GM Bank Negara Indonesia di London Bapak Iqbal

231

Keterangan: Pertemuan dengan GM Bank Mandiri di London, Bapak Wayan

Keterangan: Pertemuan dengan GM Bank Mandiri di London, Bapak Wayan

232

3. Pertemuan dengan GM Garuda IndonesiaPenerbangan Garuda pertama dimulai tanggal 08 September 2014 di Airport Gatwick. Kemudian pindah ke Airport Heathrow 31 Maret 2016.

Pesawat Garuda dari Jakarta ke London di stop sementara sejak tanggal 29 Oktober 2018 s/d 11 Desember 2018, alasannya karena belum bisa mengangkut maksimum dari CGK. Dan mulai terbang kembali tanggal 13 Desember 2018.

Bulan Januari 2019 rute akan berubah yang awalnya JKT – LHR – JKT menjadi JKT – LHR – DPS – JKT

Keterangan: Pertemuan dengan GM Garuda Indonesia di London Bapak Micky

233

V. PENUTUPDemikian laporan kunjungan individu luar negeri ke London -Inggris dalam rangka pelaksanaan peran diplomasi anggota DPR RI, sehingga menjadi pertanggungjawaban kepada semua pihak. Semoga atas apa yang sudah disampaikan menjadi bahan pertimbangan dan evaluasi bersama untuk perbaikan dan perubahan dimasa yang akan datang. Atas apa yang menjadi hasil pertemuan ini semoga tetap bisa di follow up bermanfaat bagi negara.

Terimakasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi.

234

4. Kunjungan delegasi dari Fraksi Partai Demokrat DPR RI ke Ekuador 3 s/d 9 Desember 2018

Delegasi terdiri dari :• H. Syofwatillah Mohzaib, S.Sos., I• Ir. H. Nanang Samodra KA., M.Sc

A. Maksud dan Tujuan Kunjungan DelegasiMaksud dari dilaksanakannya Kunjungan Kerja Luar Negeri Perorangan ke negara Ekuador adalah:1. Melaksanakan fungsi pengawasan DPR RI terhadap pelaksanaan

kebijakan Pemerintah dan APBN, termasuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan tugas duta besar dan perwakilan tetap RI dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang - undangan dan program pemerintah di negara yang dikunjunginya;

2. Mengunjungi beberapa tempat strategis untuk memperoleh gambaran dlm meningkatkan kerjasama antar dua negara, yaitu Indonesia dan Ecuador baik dalam konteks politik, ekonomi, pendidikan, social budaya dan pariwisata, perdagangan dan kemasyarakatan, maupun peluang - peluang investasi lainnya;

3. Memperoleh informasi tentang bagaimana Ecuador mampu mengelola krisis politik baik di dalam negeri maupun di luar negeri sehingga mampu memegang peran penting di kancah internasional seperti saat ini;Mendapatkan pengetahuan pembuatan dan penerapan kebijakan Pemerintah Ecuador di dalam mempercepat kemajuan di bidang pendidikan, kesehatan, kebudayaan, pariwisata ,kemasyarakatan

B. LAPORAN KUNJUNGAN

1. Gambaran umum Negara EcuadorMerupakan negara di Amerika Selatan bagian barat laut, berbatasan dengan Utara : Kolombia timur dan selatan : Peru Barat : Samudra PasifikEcuador terletak pada Garis khatulistiwa.luas wilayah : 272.045 km². Jumlah penduduk : 16,62 juta data tahun 2017Ibu Kota Negara : Quito, yang terletak 2880 M, diatas permukaan laut. Dan merupakan bagian dalam propinsi CincaBahasa Nasional : Spanyol

Penghasilan negara sebagian besar adalah dari minyak dan hasil hasil pertanian seperti pisang yang di eksport.Negara sangat berperhatian terhadap kelangsungan lingkungan hidup, tdk akan

235

mengorbankan hutan demi minyak, walaupun di kawasan hutan tersebut juga merupakan sumber minyak.

2. Politik dan Pemerintahan Negara EcuadorNegara Ecuador merupakan negara republik yang menerapkan sistem Multi Partai dan Sistem Pemerintahan menggunakan sistem presidential serta demokrasi perwakilan. Presiden menjabat sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan . Kekuasaan eksekutif bertindak sebagai pemerintah yang menjalankan pemerintahan, Kekuasaan yudikatif dibentuk oleh pemerintah dan Kongres Nasional Ecuador. Saat ini (tahun 2018) jabatan presiden dijabat oleh Rafael Vicente Correa Delgado yang menjabat sejak 25 Januari 2007. Presiden ini sangat komit dalam pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) karena itu pemerintahan saat ini sangat anti korupsi, sebelum yang bersangkutan menjabat sebagai presiden, di negara ini sangat rentan terjadinya KKN, menurut penjelasan Duta Besar Republik Indonesia di Ecuador Ibu Diennaryati Tjokrosuprihatono dalam wawancara dengan para anggota dewan yang berkunjung memberikan penjelasan bahwa pada 2 tahun terakhir ini telah terjadi pergantian wakil presiden sebanyak 2 kali, Wakil Presiden yang semula dijabat oleh María Alejandra Vicuña, baru setahun menjabat, telah diganti dan penggantinya yaitu Otto Sonnenholzner yang dilantik pada awal tahun 2018, belum setahun menjabat wakil presiden inipun diberhentikan. Saat delegasi anggota dewan berada di Ecuador ( awal Desember 2018 ) belum dilakukan pengisian jabatan wakil Presiden. Kedua mantan wakil presiden tersebut dari penjelasan yang kami peroleh, mereka ada kaitan dengan kasus KKN. Pada jabatan Menteri juga sering terjadi pergantian menteri, pada kementerian yang sama, keputusan penggantian inipun selalu berkaitan dengan persoalan KKN oleh pejabat tersebut. Dengan sering terjadinya pergantian ini menyebabkan beberapa program menjadi terhambat dalam pelaksanaan, demikian juga halnya dengan beberapa perjanjian kerjasama yang telah dilakukan oleh KBRI di Ecuador menjadi terhambat dalam pelaksanaannya, akibat seringnya pergantian menteri.

Dalam hal pemerintahan penduduk yang merupakan suku asli setempat juga sangat terbuka peluang menduduki jabatan pemerintahan, yang saat ini mereka sudah banyak menduduki jabatan pada level jabatan menengah dalam pemerintahan

236

Keterangan: Pose di depan Kantor Dubes RI di Kota Quito

Keterangan: Penyerahan Cindra mata wayang srikandi oleh Bapak H. Syofwatillah kepada Ibu Dubes Diennaryati Tjokrosuprihatono

237

Keterangan: Berbincang di ruang tamu pribadi kediaman Dubes RI

238

3. Hubungan Dagang dan Investasi Indonesia EcuadorEcuador memiliki potensi industri dalam berbagai sektor, seperti produksi bahan baku dan tekstil manufaktur, pertambangan, kimia, petrokimia dan pengeboran/ kilang minyak, pembangkit listrik, maupun pengembangan produk berdasarkan bahan peleburan atau kaca, seperti produksi dan agro-olahan makanan, maupun produksi farmasi. Salah satu proyek yang saat ini sedang dikembangkan oleh Ecuador adalah kilang Pasifik yang terletak di Manta yang akan menjadi salah satu kilang minyak terbesar di wilayah Amerika Selatan. Penjelasan Duta Besar Indonesia untuk Ecuador, saat ini Indonesia dan Ecuador belum memiliki hubungan perdagangan dan investasi yang signifikan. Indonesia dan Ecuador menjalin hubungan perdagangan mayoritas pada sektor non migas. Komoditas ekspor utama Indonesia ke Ecuador adalah hasil industri pengolahan karet, hasil industri besi baja, mesin-mesin dan otomotif. Sedangkan produk terbesar yang diimpor dari Ecuador oleh Indonesia berupa makanan, minuman dan rokok.

Dalam rangka meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi antar kedua negara, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Ecuador bersepakat untuk membentuk Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B).

Pada tahun 2016 Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Ecuador Guillaume Long, di mana pemerintah Indonesia dan Ecuador sepakat untuk meningkatkan upaya untuk kerja sama perdagangan.Kesepakatan tersebut dibahas dalam pertemuan bilateral kedua menlu di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non-Blok (KTT GNB) di Pulau Margarita, Venezuela, pada 16 September 2016.

Dalam pertemuan itu, Menlu RI dan Menlu Ecuador menilai bahwa masalah tarif menjadi salah satu hambatan bagi kerja sama perdagangan kedua negara. Oleh karena itu, kedua Menlu sepakat untuk mendorong pelaksanaan pertemuan Kelompok Kerja untuk Perdagangan dan Investasi (Working Group on Trade and Investment).

Pembentukan P3B tersebut diharapkan dapat menjembatani hubungan ekonomi antara Indonesia dengan mitra dagang dan mitra investasi Ecuador lainnya. Dalam wawancara dengan Duta Besar Indonesia untuk Ecuador menjelaskan, saat ini telah dilakukan langkah langkah strategis berupa pertemuan dengan pengusaha Ecuador , bahkan diperluas lagi yaitu dengan melakukan pertemuan dengan para pengusaha dari negara Meksiko yang tergabung dalam PVC. Hasil positif dari seringnya pertemuan dengan para pengusaha ini, kini barang barang dari indonesia dalam bentuk kain dan pakaian

239

sudah merambah masuk ke Negara Ecuador, dan yang berkembang bisnisnya saat ini adalah pasokan kain tenun yang berasal dari Indonesia yang sdh digunakan oleh para Desainer Ecuador dalam pembuatan baju baju pengantin yang bernilai tinggi . Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa ketika para delegasi memasuki pusat pusat pertokoan yang berkaitan dengan pakaian , kami menemukan produk pakaian yang bertuliskan Made in Indonesia.

Atas keberhasilan Duta Besar Indonesia dlm membangun hubungan dengan para pengusaha Ecuador, Duta Besar indonesia sering digandeng oleh duta besar negara negara sahabat lainnya menjadi terdepan dalam mengkomunikasikan kegiatan perdagangan, pameran dagang dll, Selain dari hal yang telah diuraikan diatas yang sangat unggul perdagangan Indonesia dengan Ecuador saat ini adalah :a. Tingginya penggunaan kertas/ pasokan kertas produksi

Indonesia di Ecuadorb. Meningkatnya penggunaan kendaraan roda 4 merk TOYOTA

yang diproduksi di Indonesia, sehingga terjadi peningkatan permintaan atas kendaraan tersebut.

Atas Keberhasilan Duta Besar Indonesia untuk Ecuador yang mampu membangun komunikasi dengan sesama duta besar negara sahabat dalam mengkoordinir berbagai kegiatan serta perdagangan dengan para pengusaha dan pemerintah Ecuador serta stake holder lainnya (atas peran aktifnya dalam meningkatkan hubungan bilateral antara Ecuador dengan Indonesia), pada tahun 2018 ini Duta Besar Indonesia untuk Ecuador dinilai sebagai Duta Besar terbaik di Ecuador tahun 2018 sehingga dianugerahi PRIMA DUTA AWARD oleh Presiden Ecuador.

4. Pendidikan, social budaya dan pariwisataa. Pendidikan

Dalam bidang pendidikan Delegasi DPR RI memperoleh informasi mengenai sistem pendidikan di Ecuador. Pada saat dialog diperoleh informasi bahwa fondasi utama pengembangan pendidikan dasar di Ekuadoar adalah pembentukan karakter anak berdasarkan nilai-nilai kehidupan dan budaya (constructivism). Pendidikan dibentuk secara berjenjang mulai dari pendidikan usia dini hingga pendidikan menengah. Ecuador memiliki 15 kurikulum pendidikan yang berbeda dengan 14 bahasa pengantar. Pada usia dini anak-anak diajarkan mengenai kebijakan lokal dengan menggunakan bahasa daerah. Memasuki jenjang berikutnya kurikulum disesuaikan dengan lokasi dan daerah murid, hal ini ditujukan agar selepas menyelesaikan pendidikan dasar, anak-anak tersebut telah memiliki bekal praktikal dalam menjalani hidupnya.

240

Dalam Sistem ujian pendidikan, pada pendidikan dasar di Ecuador ditujukan untuk mengukur sejauh mana murid-murid menguasai materi yang diberikan dan tidak untuk menentukan keberhasilan atau kegagalan seorang anak . Sistem ini tentu berbeda dengan sistem pada umumnya di Indonesia. Dimana sistem ujian di Indonesia pada umumnya adalah untuk mengukur kemampuan anak sehingga hasil yang diharapkan adalah mengukur tingkat keberhasilan anak . Konsep ini dinilai oleh delegasi Indonesia sebagai hal yang cukup menarik untuk dipelajari.

Delegasi juga memperoleh masukan bahwa Hal lainnya dalam bidang pendidikan yaitu Negara Ecuador sangat peduli dengan pendidikan, kontrol orang tua terhadap anak begitu tinggi, sehingga jarang ditemukan anak bermain atau jalan jalan di pusat perbelanjaan seperti Mall, mereka lebih banyak diarahkan utk mengikuti kegiatan ekstra kurikuler, dengan orang tua harus turut serta hadir dalam kegiatan ekstra kurikuler tersebut, ini dilakukan pada hari sabtu dan minggu, karena waktu sekolah secara formal adalah dari hari senin sampai dengan jumat.

Tidak ada anak yang putus sekolah, keluarga miskin sekolahnya dibiayai pemerintah walaupun dengan biaya yang mahal.

Ada juga pendidikan husus yang menyoroti penduduk Asli, dan pendidikan penduduk asli harus diperjuangkan.

Selain hal diatas dalam bidang pendidikan diperoleh informasi adanya kemungkinan kerjasama pertukaran pelajar antara kedua negara dalam rangka mempererat persahabatan kedua negara.

b. Seni BudayaDalam kurun waktu tahun 2018 Kedutaan Besar Republik Indonesia di Ecuador menurut penjelasan duta besar, KBRI telah mengikuti serangkaian kegiatan :1. promosi seni budaya, kuliner.2. pameran dan panel diskusi yang dilaksanakan di kota Quito

tepatnya di Pontificia Universidad Católica del Ecuador (PUCE) yang berlangsung selama 2 hari yaitu pada tanggal 16 dan 17 Oktober.

3. Festival International de Musica, Comidas y Bebidas 2018 pada tanggal 19 Oktober 2018 di Swissotel.

Pada hari pertama menampilkan grup musik KBRI dengan membawakan beberapa lagu seperti lagu Alusia, Rek ayo rek, Kopi dangdut dan satu lagu dari Ecuador, dan tari Asmarandana, Klana Raja dan Rantak.

241

Pada hari kedua, penampilan musik oleh dua orang misionaris Indonesia yaitu Padrelag Jefry dan Padre Marno, yang membawakan berbagai macam lagu daerah diantaranya, Gamufamire, Sajojo, dan Bolelebo. Acara juga dimeriahkan dengan tari Punggawa, Bajidor Kahot dan Pujanggan yang ditarikan oleh Vera dan Edgar Freire yang merupakan alumni darmasiswa.

Pada kegiatan yang berlangsung sejak tanggal 15 – 19 Oktober 2018 tersebut, KBRI Quito juga berkesempatan untuk mengikuti pameran yang diikuti juga oleh beberapa negara, dengan memamerkan berbagai macam motif kain batik dari berbagai daerah “Batik Corner”, yang dilengkapi dengan keterangan mengenai batik dan tahapan cara pembuatan batik. Dalam kegiatan pameran tersebut juga terdapat pameran foto dari salah seorang photografer profesional Ecuador yaitu Fernando Espinosa, yang memamerkan 6 foto dengan objek pemandangan pedesaan di Bali. Menurut Fernando, hasil dari penjualan foto-foto tesebut akan disumbangkan untuk membantu pemulihan bencana alam yang terjadi di Sulawesi.

Selain mengadakan serangkaian pertunjukan seni budaya dan pameran, kegiatan yang digagas oleh El Centro Cultural de la Pontificia Unversidad Católica del Ecuador, juga diisi dengan panel diskusi dengan tema “Budaya dan Komunikasi” yang diikuti oleh Duta Besar Iran, Duta Besar Cuba, Duta Besar Argentina, Duta Besar Costa Rica, Duta Besar Colombia dan Duta Besar Indonesia. Duta Besar RI, Diennaryati Tjokrosuprihatono menyampaikan materi diskusi yang terkait dengan Pancasila Sebagai pedoman Hidup Bangsa Indonesia, yang digali dari budaya bangsa dan menjadi kekuatan Indonesia dalam mempersatukan semua budaya dan bahasa yang beragam dengan satu bahasa yaitu, Bahasa Indonesia. Panel dikusi yang berlangsung selama kurang lebih dua setengah jam tersebut mendapatkan apresiasi yang sangat baik dari peserta.

Pada tanggal 19 Oktober 2018, KBRI Quito juga mendapatkan kesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam Festival International de Musica, Comidas y Bebidas 2018 di Swissotel yang diselenggarakan oleh Asosiasi yang ada di Quito di bawah pimpinan Konsul Kehormatan Malaysia. Festival International tersebut diikuti oleh kurang lebih 50 Keduataan Besar, Konsulat Jenderal serta Konsul Kehormatan dari berbagai negara diantaranya Indonesia, Malaysia, Thailand, Austria, United State, Colombia, China, Peru, Haiti, Prancis, Qatar, Honduras dan Lebanon. Kegiatan juga di ikuti oleh sejumlah restoran

242

besar di Quito. Festival International de Musica, Comidas y Bebidas 2018 dihadiri oleh kurang lebih 1000 pengunjung dari berbagai negara yang dapat menikmati seluruh makanan yang disediakan oleh setiap perwakilan. KBRI Quito menyediakan sate ayam, soto ayam, mie goreng, bakwan dan pisang caramel yang habis diburu oleh pengunjung festival. Acara juga diisi dengan penampilan seni dari setiap negara yang menampilkan tarian, musik dan peragaan busana. Pada kesempatan tersebut Indonesia menampilkan tari Bajidor Kahot dari Jawa Barat. Festival International de Musica, Comidas Bebidas 2018 merupakan kegiatan amal, dimana seluruh hasil dari penjualan tiket akan didonasikan untuk kegiatan sosial dan bantuan kepada para korban bencana di Ecuador.

Pada saat sesi dialog dengan Duta Besar delegasi juga memperoleh informasi bahwa akan diadakan pertunjukan seni Indonesia di kota Quito beberapa hari setelah delegasi meninggalkan Ecuador pd tgl 9 Desember 2018 yaitu pertunjukan group seni dari Bali dengan menampilkan alat musik Balawan .

Kegiatan-kegiatan promosi Indonesia yang dilakukan di berbagai tempat dengan memanfaatkan sejumlah kegiatan yang dilakukan oleh kampus maupun berbagai pihak lain di Ecuador ini diharapkan dapat semakin meningkatkan pemahaman masyarakat Ecuador dari berbagai kalangan mengenai potensi yang dimiliki oleh Indonesia tidak saja dari sisi pariwisata namun juga ekonomi dan perdagangan.

c. PariwisataDuta Besar Indonesia untuk Ecuador Diennaryati Tjokrosuprhatono mempromosikan Indonesia di Negara Amerika Latin, yang rakyatnya masih kurang mengenal Indonesia dan jumlah warga negara Indonesia di negara tersebut relatif sedikit. KBRI dan kementrian Pariwisata menyelenggarakan promosi pariwisata Indonesia yang didahului dengan pertemuan bisnis dengan para operator dan biro perjalanan wisata setempat. Rakyat Ecuador menganggap Indonsia sebagai bagian dari Singapura, China, atau India dan mereka lebih mengenal Vietnam untuk dijadikan sebagai negara tujuan wisata.

Untuk lebih mengenalkan Indonesia, KBRI Quito dan Kemenpar menyelenggarakan promosi pariwisata Indonesia pada pekan lalu (pertengahan Nopember 2018. Kegiatan tersebut diperkuat dengan malam kesenian untuk menunjukkan kekayaan budaya dan gastronomi Indonesia.

243

Konsep kegiatannya sengaja disusun sebagai ajang pertemuan antara tour operator, travel agency dan pembeli dari Ecuador. Pada malam kesenian “Wonderfull Indonesia” para undangan mencicipi kuliner Indonesia. Dubes Diennaryati telah mengajukan Ximena Rodas kepada Mentri Parwisata untuk menjadi duta wisata yang akan membantu promosi Indonesia di Ecuador . Dalam dialog Delegasi anggota dalam hal ini Bpk Nanang Samodra menyampaikan kepada Duta besar dan seluruh jajarannya bahwa beliau akan mendorong pariwisata Indonesia ke Ecuador melalui organisasi yang bergerak dalam traveling di Indonesia yaitu ASITA dan hal ini disambut dengan baik oleh kalangan Duta Besar RI di Acuador.

Keterangan: Meninjau Tempat Wisata titik nol (0) garis katulistiwa di damping langsung oleh Ibu Dubes Diennaryati Tjokrosuprihatono

244

Penduduk Ecuador berdasarkan data tahun 2017 berjumlah 16,62 juta jiwa, didalamnya adalah sebanyak 45 orang Warga Negara Indonesia, yang menyebar di Ecuador dan sebanyak 25 orang berada di kota Quito ibukota negara, termasuk didalamnya para karyawan kedutaan besar yang berasal dari Indonesia.

Negara ini banyak didatangi oleh para Imigran yang berasal dari negara Venezuela akibat dari bencana di negara mereka , banyak yang menetap di

5. Perkembangan MasyarakatEcuador, mereka enggan pulang karena sudah tidak memiliki keluarga di negaranya. Selain masyarakat Venezuela orang orang cina juga banyak yang menjadi penduduk setempat dan sebahagian besar mereka adalah

Masyarakat Ecuador sebahagian besar adalah pemeluk agama Kristen Katolik, sedangkan penganut agama Islam adalah penduduk setempat yang berasal dari negara negara Timur Tengah . Hasil dialog bersama Duta besar diperoleh informasi bahwa saat ini telah datang dari Indonesia sebanyak 12 orang misionaris agama Kristen Katolik, dan sudah 3 bulan berada di Ekuador, mereka disebar ke berbagai pelosok pedesaan dalam penyebaran agama.

6. Kinerja KBRI Aktifnya kedutaan Besar Republik Indonesia di Ecuador melaksanakan berbagai kegiatan yang dampaknya dirasakan banyak pihak terutama sekali para kalangan pengusaha dan pemerintah Ecuador sendiri, dalam meningkatkan hubungan bilateral antara Ecuador dengan Indonesia tidak lepas dari monitoring para jurnalis di negara tersebut, dalam suatu acara Pada tanggal 19 Juli 2018, Dubes RI Quito menghadiri acara “the Gala of the Great Ones 2018” untuk mendapatkan penghargaan Eloy Alfaro Award dari Konfederasi Jurnalis Ecuador. Acara yang dilangsungkan di Aula Magna, Universitas Espiritu Santo tersebut dihadiri oleh sejumlah kalangan penting seperti pejabat Kepolisian Nasional Ecuador, pengusaha, anggota kamar dagang Guayaquil, jurnalis media cetak maupun televisi, akademisi dan sebagainya. Pada malam penghargaan tersebut, Duta Besar RI dianugerahi sebagai Dubes terbaik di Ecuador tahun 2018 atas peran aktifnya dalam meningkatkan hubungan bilateral antara Ecuador dengan Indonesia. Pemberian penghargaan tersebut memiliki arti penting tidak saja atas pengakuan terhadap kinerja Dubes RI namun juga atas upaya KBRI dalam mempromosikan Indonesia sehingga nama Indonesia mulai masuk dalam radar dan pengetahuan berbagai kalangan di Ecuador.

245

Keterangan: Jamuan makan malam di Wisma Dubes RI

C. KESIMPULAN DAN SARAN1. KESIMPULAN

a. Dalam bidang Politik dan pemerintahan PemerintahEcuador saat ini sedang berupaya keras untuk membersihkan pemerintahan dari prilaku KKN para pejabatnya, sehingga para pejabatnya baik Kalangan Menteri maupun Wakil presiden yang terlibat dalam KKN dilakukan pergantian, bahkan dalam setahun bisa terjadi pergantian lebih dari sekali terhadap kementerian yang sama.

b. Hubungan Bilateral kedua Negara ( Ecuador dan Indonesia ) telah mulai berjalan dengan baik , dalam bidang perdagangan nampak tumbuh saat ini adalah peningkatan perdagangan

246

dengan jenis Kertas yang tumbuh paling pesat, pakaian , kuliner, kendaraan merk TOYOTA yang diproduksi di Indonesia.

c. Dalam bidang Investasi pengusaha Indonesia belum banyak berinvestasi di Ecuador, begitu juga sebaliknya pengusaha Ecuador masih minim berinvestasi di Indonesia.

d. Bahwa fondasi utama pengembangan pendidikan dasar di Ekuadoar adalah pembentukan karakter anak berdasarkan nilai-nilai kehidupan dan budaya Memasuki jenjang berikutnya kurikulum disesuaikan dengan lokasi dan daerah murid, Sistem ujian pada pendidikan dasar ditujukan untuk mengukur sejauh mana murid-murid menguasai materi yang diberikan dan tidak untuk menentukan keberhasilan atau kegagalan seorang anak

e. Dalam bidang seni budaya KBRI Ekuador telah banyak berbuat melakukan berbagai pagelaran maupun pertunjukan seni Budaya Indonesia di Ekuador dalam rangka memperkenalkan dan mempromosikan Indonesia pada masyarakat Ekuador .

f. Masyarakat Ekuador belum mengenal Indonesia, rakyat Ecuador menganggap Indonsia sebagai bagian dari Singapura, China, atau India dan mereka lebih mengenal Vietnam untuk dijadikan sebagai negara tujuan wisata. Untuk lebih mengenalkan Indonesia, KBRI Quito dan Kemenpar menyelenggarakan promosi pariwisata Indonesia pada pekan lalu (pertengahan Nopember 2018.

g. Kinerja KBRI Ecuador sudah sangat baik , keberhasilan kinerja ini dibuktikan dengan diberikannya penghargaan kepada Duta besar Indonesia untuk Ekuador berupa penghargaan Eloy Alfaro Award dari Konfederasi Jurnalis Ecuador, disamping itu oleh pemerintah Ecuador juga dianugerahi sebagai Dubes terbaik di Ecuador tahun 2018 atas peran aktifnya dalam meningkatkan hubungan bilateral antara Ecuador dengan Indonesia

2. SARANa. Hendaknya pemerintah Ecuador membuat suatu lembaga yang

bertugas melakukan pengawasan dan tindakan prepentif, / atau memperketat pengawasan pada semua lembaga pemerintahan guna meminimalisir terjadinya prilaku KKN yang sering melibatkan para Menterinya, Seringnya pergantian menteri akan berdampak pada kinerja pemerintahan menjadi terhambat dan pada akhirnya dapat membuat Ekonomi negara tersebut tidak tumbuh/ berkembang dengan baik.

b. Agar hubungan dagang yang telah mulai tumbuh dipertahankan dan mendorong untuk ditingkatkan terus serta menawarkan jenis jenis barang lainnya produksi Indonesia untuk dapat masuk ke Ecuador,

c. Dalam bidang Investasi agar KBRI Ecuador lebih aktif lagi melakukan dialog -dialog / bernegosiasi dg pemerintah ecuador untuk memberikan kemudahan para pengusaha Indonesia

247

berinvestasi di Ecuador, begitu juga sebaliknya agar KBRI Ecuador lebih aktif menginformasikan pada pengusaha Ekuador tentang kemudahan-kemudahan berinfestasi di Indonesia.

d. Disarankan agar kementerian yang membidangi pendidikan di Indonesia utk study banding/ belajar ke Ekuador karena Konsep pendidikan yang diterapkan merupakan suatu hal yang cukup menarik untuk dipelajari.

e. Pagelaran Seni dan budaya Indonesia yang dilakukan KBRI Ekuador agar dapat menjadi kegiatan rutin tahunan dan dengan menampilkan budaya daerah yang begitu beragam agar dapat menjadi daya tarik pariwisata bagi masyarakat Ecuador.

f. Untuk lebih memperkenalkan Indonesia pada masyarakat Ecuador disarankan agar KBRI dan kementerian Pariwisata memperbanyak menyelenggarakan promosi pariwisata Indonesia, menyelenggarakan pertemuan-pertemuan bisnis dengan para operator dan biro perjalanan wisata setempat.

g. Agar Duta Besar Indonesia berperan aktif terus membangun kerjasama dengan pemerintah dan kalangan swasta ,dengan para duta besar negara sahabat serta stake holder lainnya di Ecuador

D. PENUTUPDemikian laporan kunjungan kerja luar negeri perorangan yang dilaksanakan secara berkelompok oleh anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat. Dengan telah dilaksanakannya kunjungan kerja ini Fraksi Partai Demokrat menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga kegiatan ini terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana dan anggota delegasi dapat kembali ke Indonesia dengan selamat dan dapat melanjutkan tugas - tugas berikutnya. Dengan harapan laporan ini dapat memberikan gambaran mengenai pelaksanaan kegiatan tersebut dan menjadi masukan bagi pemerintah untuk membuat kebijakan dalam melakukan kerjasama dengan pemerintah negara lain.

Anggota Delegasi Parlemen DPR RI Fraksi Partai Demokrat menyampaikan juga terima kasih kepada :1. BKSAP DPR RI; 2. Kedutaan Besar Ecuador di Jakarta; 3. Duta Besar RI untuk Ecuador dan jajarannya; 4. Semua pihak yang sudah turut serta menyukseskan kunjungan

kerja ini.

248

5. Kunjungan delegasi ke Belanda pada tanggal 5 s.d. 11 Desember 2018

Kegiatan Kunjungan Kerja Individu ke Belanda dilakukan secara bersama-sama oleh Anggota Komisi I, Komisi IV, Komisi VIII dam Komisi IX DPR RI yang berasal dari FP. GOLKAR, FP-GERINDRA dan F-PAN sebagai delegasi DPR RI dan Tenaga Ahli Anggota sebagai pendamping, yaitu sebagai berikut :1. HR. ERWIN M. SINGAJURU, SH, MH (A-135/F-PDI-P)2. SUDIN, SE (A-139/F.PDI-P)3. Ir. KRT. H. DARORI WONODIPURO, MM (A-459/F.P-Gerindra)4. H. MUHAMMAD HANAFI, S.Sos. (A-483/F-PAN)5. H.A. HANAFI RAIS, SIP, MPP (A-486/F-PAN)6. EKO HENDRO PURNOMO, S.Sos. (A-491/F-PAN)7. VIVA YOGA MAULADI, M.Si. (A-493/F-PAN)8. M. IRWAN ZULFIKAR, MBA (A-501/F-PAN)

A. Maksud dan TujuanMaksud dan tujuan Kunjungan Kerja Luar Negeri Individu ke negara Belanda ini adalah:a. Membangun jalinan kerjasama bilateral dua negara, yaitu Indonesia

dan Belanda, baik dalam kerjasama dibidang pertahanan, kehutanan dan kesehatan.

b. Menjalin komunikasi dengan stakeholder strategis yang terkait dengan kepentingan Indonesia. Masukan dan pandangan bagi perumusan kebijakan luar negeri Indonesia dalam kaitan hubungan diplomasi antara pemerintah Republik Indonesia dan pemerintah negara Belanda.

B. Misi Misi dari Kunjungan Kerja Luar Negeri Individu ini adalah:a. Perjuangan diplomasi Indonesia menghadapi tantangan yang berat,

kondisi global mengalami perubahan besar dan mendasar sehingga menuntut setiap negara di dunia merumuskan kembali arah kebijakan politik luar negeri.

b. Capaian yang maksimal sesuai dengan kepentingan nasional melalui perundingan yang telah disepakati bersama.

c. Diplomasi bagian dari negosiasi dalam melaksanakan kebijakan politik negara termasuk bagian dari suatu strategi politik dalam menghadapi hubungan antar bangsa.

d. Diplomasi merupakan cara untuk memperjuangkan kepentingan nasional ditingkat internasional.

e. Upaya memperbaiki citra bangsa di panggung dunia melalui politik dan diplomasi internasional.

C. Acara Kunjungan Kegiatan Kunjungan Kerja Individu Luar Negeri ke negara Belanda dilaksanakan pada tanggal 5 - 11 Desember 2018. Selama berada di Belanda, Tim Kunjungan Kerja melaksanakan kegiatan sebagi berikut:

249

a. Mengunjungi Taman Kota Vondelpark di Amsterdam;b. Pertemuan dengan Netherland Institute for Military History (NIMH) di

Den Haag;c. Pertemuan dengan Wakil Duta Besar dan Staf KBRI Den Haag;d. Pertemuan dengan Indonesian Diaspora Network of Heath (IDNH) di

Den Haag.

D. Hasil Kunjungan a. Kunjungan ke Taman Kota Vondelpark di Amsterdam

Vondelpark adalah taman kota publik seluas 47 hektar (120 acre) di Amsterdam, Belanda. Taman kota yang merupakan zona hijau Kota Amsterdam merupakan bentuk hutan kota yang berada di wilayah Amsterdam-Zuid dan terletak di sebelah barat dari Leidseplein dan Museumplein. Taman ini dibuka pada tahun 1865, dimana awalnya bernama Nieuwe Park (bahasa Inggris: New Park), tetapi kemudian berganti nama menjadi Vondelpark, untuk mengenang penulis naskah dan penyair abad ke-17 Joost van den Vondel.

Setiap tahun, taman ini memiliki sekitar 10 juta pengunjung. Di taman adalah teater terbuka, taman bermain dan beberapa fasilitas horeca (kuliner).\Hutan adalah bagian dari sumber daya alam yang kita miliki. Keberadaannya sebagai sumber daya sangat strategis baik secara ekologis, ekonomis, maupun sosial budaya, hutan sebagai sumber daya tidak ternilai harganya. Sehingga pengelolaan hutan yang berkelanjutan (sustainable forest management), yang mengintegrasikan dimensi ekonomi, sosial-budaya, dan kelestarian lingkungan dalam pemanfaatan sumber daya hutan diperlukan.

Hutan kota merupakan sebuah kawasan yang sebagian atau seluruhnya dipenuhi dengan pepohonan yang secara sengaja dibiarkan tumbuh secara alami sehingga membentuk menyerupai hutan kecil yang terletak di dalam atau sekitar perkotaan.

Pembangunan perkotaan sebenarnya bertujuan untuk memudahkan manusia untuk hidup, akan tetapi dengan keberadaan bangunan yang semakin banyak, maka ruang terbuka hijau juga semakin terbatas. Hal ini tentunya sangat berpengaruh pada ketidakseimbangan ekosistem seperti polusi, kekeringan, kerusakan fungsi resapan air dan juga banjir dan disinilah fungsi hutan kota sangat dibutuhkan. Ada begitu banyak manfaat hutan kota yang sangat penting bagi manusia khususnya masyarakat di sekiar hutan kota tersebut dan beberapa diantaranya akan kami jelaskan berikut ini.

Sebagimana hutan kota di dunia pada umumnya, Vondelpark memiliki beberapa fungsi atau manfaat, diantaranya sebagai berikut:1. Manfaat Estetika Hutan kota yang dipenuhi dengan banyak macam manfaat

250

tumbuhan atau tanaman akan memberikan nilai estetika yang tinggi sebab hutan hijau dengan banyak bentuk daun, cabang, ranting, tajuk serta bunga akan saling menyatu sehingga membentuk pemandangan yang sangat indah untuk dipandang.2. Manfaat Klimatologis

Hutan kota juga memiliki manfaat klimatologis yakni menciptakan iklim mikro seperti kelembaban udara, suhu udara dan juga curah hujan yang baik sehingga akan memberikan rasa sejuk sekaligus nyaman karena iklim stabil dan sehat yang terbentuk dari hutan kota tersebut seperti yang juga terjadi pada manfaat hutan bakau.

3. Manfaat Hidrologis Perakaran tumbuhan dan juga serasah nantinya bisa menyerap air berlebih ketika musim hujan sehingga masalah seperti banjir bisa dicegah dan menjaga kestabilan air tanah terutama ketika musim kemarau. Dalam hujan mengandung H2SO4 atau HNO3 yang ketika jatuh mengenai daun akan menyebabkan reaksi.

Ketika permukaan daun mulai basah, maka senyawa tersebut akan bereaksi dengan a dan akhirnya membentuk garam CasO4 yang memiliki sifat netral. Dengan ini, manfaat air hujan yang mengandung pA asal lewat proses intersepsi dari permukaan daun akan meningkatkan pH dan akan mengurangi bahaya air hujan bagi lingkungan sekitar.4. Manfaat Protektif Segala jenis pohon yang hidup dalam hutan kota nantinya juga berguna untuk melindungi dari sinar matahari sekaligus menahan angin. Pepohonan juga bisa meredam kebisingan dengan cara absorpsi gelombang suara yang dilakukan daun, ranting dan juga cabang. Jenis tumbuhan yang sangat efektif untuk meredam bising adalah tumbuhan dengan tajuk lebat serta rindang dan juga strata yang tinggi serta rapat.5. Manfaat Higienis Udara perkotaan tentunya juga sudah tercemar dengan polutan sehingga juga ikut berpengaruh dengan kualitas hidup dan juga kesehatan makhluk hidup termasuk manusia. Dengan hadirnya hutan kota ini, maka polutan dan partikel padat yang tersuspensi di lapisan biosfer bumi bisa dibersihkan lewat tajuk pohon melalui proses jerapan dan serapan yakni masuk ke dalam stomata dan sebagian lagi akan terjerap atau menempel di permukaan daun khususnya daun yang memiliki permukaan kasar. Jerapan juga terjadi di kulit pohon, cabang dan juga ranting sehingga udara akan semakin bersih dan sehat mengingat ada lebih dari 20 manfaat oksigen bagi manusia.6. Menyerap Bau Hutan kota yang ditanam di sekitar tempat penimbunan sampah sementara atau permanen nantinya juga berguna untuk

251

mengurangi bau secara langsung sekaligus menahan angin yang bergerak dari sumber bau tersebut. Selain itu, hutan kota juga akan melindungi tanah dari hasil dekomposisi sampah dan juga menyerap zat berbahaya yang terkandung di dalam sampah seperti pestisida, logam berat dan juga bahan beracun dan berbahaya lainnya selain banyak juga manfaat sumber daya hutan yang bisa digunakan.7. Manfaat Edukatif Hutan kota juga bisa dijadikan saran edukatif sebagai laboratorium alam sebab banyak orang yang nantinya bisa mengenal berbagai jenis tanaman dan juga satwa khususnya beberapa jenis burung yang biasanya hidup di kawasan hutan kota tersebut seperti manfaat hutan lindung yang juga bisa memberikan fungsi edukatif bagi manusia.

b. Pertemuan dengan Netherland Institute for Military History (NIMH) di Den Haag

Pertemuan ini bersifat diskusi dan pemaparan materi penelitian oleh pihak Netherland Institute for Military (NIMH) oleh Profesor Doktor Graham Limpah dan Esther Zwinkels, MA. Terdapat bebrapa isu dan fakta yang dibahas dalam pertemuan ini, yaitu sebagai berikut:1. Kejahatan Perang tentara Belanda di Indonesia,2. Proses hukum dari kejahatan perang tentara Belanda di Indonesia

serta upaya pemulihan atas korban dan janda-janda perang di Indonesia.

Berdasakan penelitian awal yang dilaksanakan oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1995, ditemukan fakta bahwa terdapat sedikitnya 70 kasus kekerasan perang yang dilakukan tentara Belanda.

Selanjutnya pada tahun 2011 Pengadilan Belanda mengabulkan tuntutan para aktivis yang mewakili para korban kekerasan tentara Belanda di Rawa Gede dan Palung Sari, dimana Pemerintah Belanda harus meminta maaf yang di wakilkan oleh Duta Besar Belanda untuk Indonesia dan memberikan kompensasi kepada janda-janda korban perang. Di tahun 2012 makin banyak lagi tuntutan yang dilayangkan oleh para korban kekerasan tentara Belanda di pengadilan.

Disampaikan bahwa Indonesia sangat terbuka untuk dilakukanya kerja sama dalam penelitian yang dilakukan oleh pemerintah Belanda melalui Netherland Institute for Military History untuk mengkaji lebih luas dari segala aspek, karena sejarah mencatat bahwa selama 350 tahun Belanda melakukan kolonialisasi di Indonesia, dan mengapa setelah Kemerdekan RI Belanda kembali lagi ke Indonesia adalah merupakan hal yang sangat menarik untuk diteliti lebih lanjut.

252

c. Pertemuan dengan Indonesian Diaspora Network of Heath (IDNH) dan Yayasan Nusantara di Den Haag

Pertemuan dengan Indonesian Diaspora Network of Heath (Masyarakat Diaspora Indonesia Bidang Kesehatan) dan Yayasan Nusantara dipimpin langsung oleh Wakil Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda Bapak Fikry Cassidy.

1. Masyarakat Diaspora IndonesiaKetua Masyarakat Diaspora Indonesia (dr. Andreas Tan) memberikan penjelasan tentang sisitem pelayanan kesehatan di Belanda, yaitu sistem pelayanan kesehatan untuk semua warga negara Belanda sejak masih dalam kandungan hingga manula. Anggaran yang cukup besar dibandingkan dengan kondisi geografis serta demografis yang tidak terlalu besar membuat program pelayanan kesehatan bagi warga negara Belanda dapat diselenggarakan dengan sangat baik.

Dijelaskan pula adanya sistem pelayanan Dokter Keluarga, dimana setiap warga negara yang sakit harus terlebih dahulu memeriksakan diri ke Dokter Keluarga yang ada di distrik dimana pasien berada/tinggal. Dalam pertemuan tersebut juga dijelaskan tidak setiap pasien yang sakit dan berkonsultasi ke dokter keluarga diberi obat. Lebih diutamakan pengobatan non obat yaitu pemberian nasehat-nasehat dan saran-saran.

Saat ini, atas inisiasi Masyarakat Diaspora Indonesia Bidang Kesehatan telah dimulai pengiriman tenaga perawat dari Indonesia untuk mengikuti Pendidikan dan bekerja di Belanda. Untuk tahap pertama, saat ini sudah ada 12 tenaga perawat dari Indonesia di Belanda.

2. Masyarakat Diaspora IndonesiaDalam kesempatan ini Yayasan Nusantara yang diwakili oleh dr. Frans Broekhuizen, memberikan penjelasan terkait profil Yayasan Nusantara serta program yang sedang digalakkan oleh Pemerintah Belanda, yaitu program kepedulian terhadap para lanjut usia (manula).

Yayasan Nusantara adalah yayasan yang bergerak di bidang perawatan lanjut usia yang didirikan pada tahun 1958, ketika sejumlah yayasan menampung para lanjut usia yang datang ke Negeri Belanda akibat proses dekolonisasi di Indonesia, yang membutuhkan perhatian dan perawatan dengan pendekatan karakteristik budaya.

Pada tahun 2015, oleh VWS (Ministerie Van Volksgezondheid), Kementerian Belanda yang membidangi kesehatan,

253

kesejahteraan dan olahraga, Yayasan Nusantara dipilih sebagai lembaga yang sangat menjanjikan, yang mempunyai pengetahuan tentang perawatan dan pengobatan dengan pendekatan karakterisik budaya.

Yayasan Nusantara menawarkan perawatan ‘di rumah sendiri’ atau ‘di rumah kami’ yang beratmosfer Nusantara, di salah satu lokasi perawatan yang milik Yayasan Nusantara yang terletak di kota Bussum, Ugchelen dan Almere Buiten.

Perawatan dilakukan dengan pendekatan kehangatan dan keramahan, sikap penuh pengertian dan respek untuk nilai-nilai dan norma budaya Indonesia (Maluku, Suriname, dan Jawa).

Kebijakan perawatan lansia di Belanda saat ini, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta bertujuan untuk mengurangi Panti-Panti Wredha dan mencegah pertumbuhan kapasitas panti-panti tersebut. Arah kebijakan adalah agar para lansia bisa tetap tinggal di rumah sendiri selama mungkin, dengan atau tanpa perawatan formal (rawat jalan di rumah).

Diharapkan, kebijakan ini dapat diterapkan di Indonesia, agar para lansia dapat mengisi hari tuanya dengan tidak merasa sepi, selalu merasa bahagia, karena mendapat perhatian dan kasih sayang dari anak, cucu serta kerabat dekatnya.

Selanjutnya Delegasi DPR RI menjelaskan bahwa sistem pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini sudah dilakasanakan oleh suatu badan hukum publik yang bertanggung jawab langsung kepada presiden, yaitu BPJS Kesehtaan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan).

Saat ini sudah sekitar 85% dari jumlah penduduk Indonesia mengikuti program jaminan kesehatan ini. Semua permasalahan kesehatan dijamin oleh program ini, dimana jenjang pelayanan kesehatan dimulai dari Puskesmas di level pertama, sebelum dilakukan tindakan medis melalui rujukan ke rumah sakit.

E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan

a. Kerja Individu Luar Negeri ke negara Belanda secara umum berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan jadwal. Serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan diharapkan dapat memperkuat lagi hubungan kedua negara. Indonesia memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan dengan Belanda.

254

b. Kesepahaman antara kedua belah pihak baik dalam kontek isu-isu global diantaranya pertahanan keamanan, kehutanan serta kesehatan tentunya dibutuhkan tindak lanjut secara lebih formal.

2. Sarana. Diharapkan Laporan Kunjungan Kerja Individu Luar Negeri ke

Belanda ini dapat segera ditindaklanjuti terkait isu-isu tersebut diatas secara formal melalui instansi terkait dan khususnya melalui komisi komisi anggota DPR RI diparlemen dalam rapat dengan pemerintah.

b. Kerja sama kedua negara lebih ditingkatkan lagi juga melalui hubungan diplomasi perlemen sebagai second diplomacy kepada pemerintah Belanda.

255

6. Kunjungan delegasi dari Fraksi Partai Gerindra DPR RI Dr. Ir. Sufmi Dasco, SH., MH (A-337) ke Filipina pada tanggal 10 s.d. 16 Desember 2018

A. Maksud dan TujuanTujuan kegiatan Kunjungan Kerja Luar Negeri Individu ke Filipina ini adalah :a. Meningkatkan kerja sama yang lebih formal antara DPR dan

stakeholder di Filipina.b. Mencari contoh, belajar dari pengalaman atau melakukan studi

banding terhadap kebijakan maupun pengaturan yang terkait game online

c. Membuka akses kemungkinan untuk bekerjasama dengan Pemerintah Filipina Maupin pihak swasta di Filipina.

d. Bertukar pandangan lebih dalam guna memperkuat kerjasama terutama dalam ekonomi dan investasi terkait pemasukan Negara.

B. Agenda Kegiatan Selama kunjunganAdapun tempat kunjungan di Filipina :a. Kunjungan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Filipina (KBRI

Manila)b. Kunjungan ke Philippine Amusement and Gaming Corporation

(PAGCOR)c. Kunjungan ke Game Developers Associations of The Philippines

(GDAP)d Kunjungan ke IT & Business Process Association (IBPAP)

C. Laporan Kegiatan a. Kunjungan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI)

Kedatangan kunjungan ke Filipina di mulai pada hari Senin, 10 Desember 2018 yang sampai Bandara Aquino pada pukul 21.00 dan dijemput langsung oleh bapak Agus Buana dan beberapa staff. Kami kemudian diarahkan untuk makan malam deket Kedutaan Besar Republik Indonesia di Manila. Kemudian kita mampir di KBRI, untuk bersilaturrahmi. Karena mengingat sudah mulai larut, kami akhir tidak bisa bertemu dengan duta besar, namun sempat berbincang-bincang dengan staff KBRI bapak Hidayat. Adapun diskusi dan penjelasan dari bapak Hidayat terkait perkembangan di Filipina saat ini :1. Menurut Pak Hidayat, Filipina saat ini menjadi Negara yang

berkembang pesat, baik secara ekonomi, social dan politik. Indikasi ini terlihat dengan kepemimpinan Presiden Filipina saat ini yang mampu meyakinkan public dan masyarakat Filipina, bahwa potensi berkembangnya ekonomi Filipina melalui bonus demografi. Kesadaran ini mendapatkan respon besar dari para investor yang berniat untuk investasi di Filipina di berbagai sektor ekonomi.

2. Bagi pak Hidayat, sektor industri game online adalah salah industry yang berkembang pesat di Filipina, sehingga

256

pemerintah merespon hal itu dengan mendirikan lembaga khusus yang menangani dan mengatur regulasi game offshore maupun onshore. Bagi pak Hidayat, hal ini dapat menjadi contoh bagi pemerintah Indonesia untuk menghasilkan devisa Negara. Pertumbuhan ekonomi pada 2018 sebesar 6,7% adalah bukti nyata kontribusi pemerintah dalam mengatur pemasukan Negara.

3. Pihak kedutaan mengapresiasi DPR RI yang melihat peluang industry game online untuk dikembangkan secara professional di Indonesia, sehingga dari bisnis indutri game online tersebut mampu memberikan devisa bagi Negara, dan membuka peluang kerja yang besar bagi masyarakat.

257

b. Kunjungan ke Philippine Amusement and Gaming Corporation (PAGCOR)

Kunjungan ke Lembaga PAGCOR diterima dan dijamu langsung oleh Tomas Adangas Consolacion, Jr. (Vice President Licensing & Regulatory Group), Angeline P. Entienza (Ass. Vice President Gaming Licensing & Development Departmenet) dan beberapa staff di kantor PAGCOR. Pertemuan tersebut merupakan audiensi dan dialog yang cukup interaktif kedua belah pihak. Bakan pihak PAGCOR merasa sangat senang, karena untuk pertama kalinya mereka secara resmi menerima kunjungan dari anggota DPR RI. Selama pertemuan, kedua belah membahas potensi ekonomi kedua belah pihak. Adapun pembahasan selama pertemuan adalah mengenai :1. Sebagai Negara di ASEAN, baik Indonesia dan Filipina merasa

perlu adanya hubungan kerjasama yang lebih intens khususnya di bidang investasi. Tomas secara detail menjelaskan latar belakang pertumbuhan ekonomi di Filipina yang berkembang begitu pesat. Salah satu kiat Pemerintah Filipina adalah menorong berkembangnya sektor Pariwisata dan Indstri Game Online. Disadari oleh pemerintah Filipina, pertumbuhan jumlah penduduk yang secara signifikan (bonus demografi) menjadi keuntungan sekaligus tantangan bagi pemerintah untuk mendorong terbuka akses lapangan kerja yang besar. Sehingga, menurut Tomas pemerintah harus terus berinovasi, salah satu memaksimalkan potensi industry game online.

2. Menurut Tomas, industri game menjadi penyumbang devisi yang semakin hari semakin meningkat. Bahkan, potensi semakin menguatnya industry ini dengan memberikan kemudahan bagi wisatawan asing untuk berkunjung ke Filipina.

3. PAGCOR sebagai lembaga resmi Negara yang ditunjuk untuk mengelola indutri game, baik yang offshore maupun yang onshore, memiliki kewenangan untuk memberikan lisensi maupun mencabut lisensi kepada perusahan-perusahan yang ingin berinvestasi di Filipina. Kemudahan investasi dan keringanan pajak menjadi daya tarik bagi perusahaan-perusahaan. Pihak PAGCOR sendiri memiliki beberapa bisnis indutri game (40 anak perusahaan) yang semua beroperasi di Filipina.

4. Menurut PAGCOR, Indonesia sendiri memiliki peluang besar untuk mengembangkan bisnis game online guna mengejar pemasukan buat Negara. Melihat jumlah penduduk dan bonus demografi yang begitu besar dan terus berkembang, PAGCOR menyarankan pihak pemerintah Indonesia untuk mulai berinovasi, menata dan mengelola bisnis indutri game secara professional. Bahkan, pihak PAGCOR siap membantu pemerintah Indonesia untuk mewujudkan bisnis game online dan menjadi mitra.

258

5. Menurut Tomas (PAGCOR), industry game akan maju jika terciptanya stabilitas social, ekonomi dan politik, karena bisnis menyangkut tentang adanya jaminan dan kepastian hukum, sehingga pihak investor tertarik untuk melakukan investasi.

c. Kunjungan ke Game Developers Associations of The Philippines (GDAP)

Kunjunngan ke Game Developers Associations of The Philippines (GDAP) di terima langsung Ria Liu (Executive Director GDAP) dan beberapa staff di kantor GDAP. Pertemuan ini diinisiasai oleh PAGCOR yang membantu kami berkomunikasi dengan perusahaan GDAP. Sebagai mitra PAGCOR, GDAP adalah perusahaan pengembang game online. Perusahaan yang belum lama berdiri ini lahir karena membaca peluang pasar yang begitu besar terkait game online. Bagi RIA LIU, untuk pertama kali pihaknya mendapatkan menerima tamu dari Indonesia yang ingin studi banding tentang game online. Adapun pembahasan selama audiensi adalah :1. GDAP adalah perusahaan berbasis IT dalam pengembangan

259

game online d I Filipina. Perusahaan ini dikembangkan oleh anak-anak muda di Filipina yang melihat perkembangan online sebagai sebuah bisnis menarik saat ini.

2. Sebagai sebuah asosiasi, GDAP memiliki mitra bisnis dalam perangkat lunak, khususnya game online. Focus garapan mereka lebih mengedepankan bagaimana indutri game online perkembang pesat dan mampu memberikan dan meningkatkan devisa Negara.

3. GDAP bekerjasama dengan bebagai perusahan dan lembaga Negara (PAGCOR) untuk membina perusahaan-perusahaan game online agar mampu menjalankan regulasi dan ketentuan yang dijalankan oleh pemerintah, sehingga perusahan-perusahaan game online yang berkembang dan terdaftar secara resmi, sehingga perusahaan-perusahaan tersebut menjadi legal (resmi) di hadapan Negara, mengingat masih banyak perusahan yang beroperasi secara illegal sehingga tidak memberikan devisa pemasukan kepada Negara.

4. Ria Liu membuka kesempatan bagi anak-anak muda maupun stakeholder di Indonesia untuk bekerjasama dalam pengembangan game online di Indonesia, tentu dengan regulasi yang berlaku di Indonesia. Bagi Ria Liu, prospek game online adalah prospek bisnis yang mampu menghasilkan pemasukan devisa Negara, sehingga sangat layak untuk dikembangkan di Indoensia, apalagi bonus demografi Indonesia secara langsung dapat membuka lapangan kerja.

5. Bagi Ria Liu, kemudahaan regulasi, kepastian hukum, dan low tax adalah aspek-aspek penunjang bagi perkembangan game online di Indonesia, apalagi saat ini begitu banyak game online di Indonesia yang beroperasi secara illegal, sehingga Negara begitu banyak dirugikan.

260

d. Kunjungan ke IT & Business Process Association (IBPAP)Kunjunngan ke IT & Business Process Association (IBPAP) di terima langsung Alvin Juban (Game Developers Association of the Philippines) beberapa staff di kantor IBPAP. Pertemuan tersebut belangsung mendadak, mengingat pemberitahuan kepada pihak IBPAP hanya 2 hari sebelum kunjungan. Namun, pihak IBPAP merasa tersanjung dengan kedatangan pihak DPR RI ke kantor mereka. Bahkan, Alvin Juban yang kebetulan sering berkunjung ke Indonesia cukup kaget karena untuk pertama kalinya kantor menerima undangan resmi audiensi DPR RI. Perlu diketahui, IBPAP adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa industri IT,khususnya game online. Adapun pembahasan selama audiensi adalah :1. Pihak DPR RI ingin mengetahui sejauhmana perkembangan

industry game yang dikelola oleh IBPAP selama ini dan hubungan dengan pihak pemerintah Filipina khususnya PAGCOR.

2. Menurut Alvin Juban (IBPAP), Negara Filipina merupakan salah satu Negara di Asia bahkan dunia yang mendukung berkembangnya game online. Hal ini yang mendasari mereka mendirikan perusahaan jasa IT dan pengembangan game. Bagi IBPAP, indutsri game sangat mendukung meningkatkan devisa Negara, dan mampu bertahan cukup lama. Perusahaan jasa ini, adalah untuk menangkap respon pasar bahkan tingginya angka peminat game online di Filipina.

3. Sebagai perusahaan jasa game online, IBPAP berkerja sama dengan beberapa perusahaan, diantaranya ACPI (animation council of The Philippines, Inc), CCAP, GDAP, GICC, HIMAP, PSIA untuk mengembangkan industry game online. Kerjasama ini karena melihat tingginya investasi terhadap game online di Filipina, sehingga potensi untuk memperkuat pengaruh mereka sebagai perusahaan terbesar di Filipina.

262

D. KESIMPULANAdapun hal-hal yang dapat kita simpulkan dalam kunjungan kerja individu ke Filipina adalah :1. Peluang- peluang industri game online di Filipina harus dilihat

sebagai upaya menghadirkan devisi bagi Negara, sehingga pemerintah Indonesia harus melihat tersebut sebagai sebuah peluang bisnis yang dikelola secara professional.

2. Hubungan diplomatik sesama Negara ASEAN harus terus ditingkatkan, salah satunya dengan membuka peluang bagi Filipina untuk berkontribusi bagi perkembangan game online di Indonesia.

3. Dalam mengelola game online secara professional untuk mendapatkan pemasukan Negara, makan perlu kiranya sebuah lembaga yang khusus menangani hal tersbut, mulai dari regulasi, kepastian hukum, kepastian investasi, dan kemudahan/ keringinan pajak.

4. Pembangunan ekonomi fundamental berbasis teknologi yang secara makro dalam membuat pertahanan ekonomi yang kuat dalam menghadapi inflasi dan ketidakpastian investasi, adalah salah satu cara menghasilkan devisa bagi Negara

RUSIA | PNG | UKRANIA | JEPANG | BRAZIL | …...RUSIA | PNG | UKRANIA | JEPANG | BRAZIL | KROASIA |...

Documents

Transcript of RUSIA | PNG | UKRANIA | JEPANG | BRAZIL | …...RUSIA | PNG | UKRANIA | JEPANG | BRAZIL | KROASIA |...