Web viewMengetahui pigmen yang terdapat pada mata Drosophila normal dan mutan melalui teknik...
Transcript of Web viewMengetahui pigmen yang terdapat pada mata Drosophila normal dan mutan melalui teknik...
KROMATOGRAFI PIGMEN MATA
Drosophila melanogaster
A. Tujuan
a. Mengetahui pigmen yang terdapat pada mata Drosophila normal dan
mutan melalui teknik kromatografi
b. Mengetahui pigmen warna yang dapat berpendar dan tidak di bawah
sinar uv
c. Menghitung nilai Rf dari pigmen yang berpendar.
B. Dasar Teori
1. Aktivitas produk gen mempengaruhi fenotip
Gen merupakan bagian dari kromosom (DNA) yang dapat ditranskripsi dan
ditranslasi sehingga menghasilkan suatu protein. Diantara fungsi protein di dalam
sel adalah sebagai enzimyang mengkatalisis reaksi-reaksi yang terjadi ataupun
sebagai protein structural yang membentuk sel. Protein merupakan produk utama
dari gen. akibat aktivitas dari protein dapat kita lihat dari fenotip-fenotip yang
dapat kita amati.jika suatu gen termutasi dimana urutan nukleotida dari gen
tersebut berubah dapat mengakibatkan terjadinya perubahan dari protein yang
dihasilkan. Hal tersebut dapat mengakibatkan perubahan dari aktivitas protein dan
fenotip yang kita amati. Jika mutasi yang terjadi menyebabkan suatu protein tidak
berfungsi , maka mutan yang dihasilkan bersifat resesif.
Sebagai contoh, jika di dalam sel terjadi proses reaksi V X Y Z
(dapat dilihat dari gambar 1.1 di bawah), kemudian terjadi mutasi pada enzim
yang mengkatalisis X Y sehingga enzim tersebut tidak berfungsi, maka
senyawa V dan Z tidak akan diproduksi. Bila senyawa X tidak dapat diubah
menjadi senyawa lain oleh enzim lain di dalam sel, maka senyawa X akan
bertumpuk di dalam sel (dapat dilihat pada gambar 1.2 di bawah). Hilangnya
senyawa Y dan Z dari dalam sel dan menumpuknya senyawa X di dalam sel akan
mempengaruhi fenotip yang kita amati.
1. Semua enzim berfungsi
V X Y Z
Enzim1 Enzim2 Enzim3
2. Gen yang mengkode enzim 2 termutasi
V X
Enzim1 Enzim2
Enzim 2 tidak ada atau tidak berfungsi
Gambar 1. Pengaruh mutasi suatu gen konsentrasi senyawa di dalam sel.
2. Pigmen mata Drosophila melanogaster
Kehadiran pigmen-pigmen mata pteridin menyebabkan warna mata pada
Drosophila melanogaster berwarna merah. Pteridin pada lalat buah terdiri dari
dua kelompok, yaitu :
1. Drosopterin, yang menyebabkan warna merah pada mata.
2. Ommokrom, yang menyebabkan warna coklat pada mata.
Pigmen mata pteridin tidak dapat terlihat dalam cahaya putih (lampu
neon/lampu pijar), tetapi akan berfluorensi dalam cahaya ultraviolet. Pada gambar
2 dijelaskan reaksi pembentukan pteridin dan beberapa gen yang berperan dalam
pembentukan pteridin. Jika terjadi mutasi pada gen yang berperan dalam
pembentukan pteridin, maka warna mata yang teramati akan tergantung pada
kombinasi jenis pteridin yang ada. Warna mata akan menjadi coklat, bila
kelompok drosopterin tidak ada. Sedangkan warna mata akan menjadi merah
terang jika kelompok ommokrom yang tidak ada.
A. Sintesis ommokrom B. Sintesis Drosopterin
Triptofan
N- Formilkinurenin
Kinurenin
cn
3- Hidroksikinurenin
st
Xanthomatin
Guanosin trifosfat
Dihidroneopterin trifosfat
Dihidrobiopterin
Sepiapterin Dihidropterin
mal Drosopterin
Xantopterin Isoxanthopterin
Gambar 2. Biosintesis pigmen mata Drosophila melanogaster
3. Kromatografi
Kromatografi adalah metode yang digunakan untuk memisahkan suatu
senyawa dengan menggunakan suatu fasa stasioner dan suatu fasa bergerak. Fasa
stasioner dapat berupa kertas saring atau gel, sedangkan fasa bergeraknya
merupakan eluen yang terdiri dari campuran pelarut. Pada kromatografi kertas,
bahan yang akan dipisahkan diletakkan pada kertas saring dan ujung kertas saring
dicelupkan pada eluen. Secara kapiler eluen akan bergerak ke atas. Campuran
pelarut dipilih agar salah satu terikat lebih kuat pada kertas, membentuk lapisan
pelarut pada permukaan kertas. Bahan akan mengalami kesetimbangan antara
pelarut yang stasioner dengan pelarut yang bergerak. Bila suatu senyawa lebih
larut dalam pelarut yang stasioner, maka pergerakannya lebih lambat
dibandingkan dengan bahan yang lebih larut dalam pelarut yang bergerak. Dengan
demikian campuran senyawa dalam suatu bahan dapat dipisahkan berdasarkan
perbedaan kecepatan pergerakan senyawa-senyawa tersebut.
C. Prinsip kerja
Kromatografi kertas menggunakan prinsip kecepatan dengan menggunakan
fasa stasioner (kertas saring) dan fasa bergerak (eluen yang terdiri dari campuran
pelarut). Pergerakannya akan lebih cepat jika bahan lebih larut dalam pelarut yang
bergerak dibandingkan dengan bahan yang lebih larut dalam pelarut stasioner. Hal
ini terjadi berdasarkan kecepatan pergerakan senyawa (bahan) tersebut.
D. Alat dan Bahan :
1. lalat buah normal
2. mutan white,
3. kertas saring whatman no 1
4. gunting
5. penggaris
6. pensil
7. jarum pentul
8. alat penjepret kertas
9. bejana kromatografi dengan tutup gelas
10. larutan NBA (N-butanol: asam asetatglasial : akuades = 20:3:7)
11. vaselin
12. pengering rambut/ oven
13. lampu UV
E. Cara kerja :
1. sediakan kertas berukuran 16 x 16 cm
Nama kelompok :
16 cm
o o o o o o o
2 cm
Analisis data untuk pigmen data Drosophyla melanogaster menggunakan
teknik kromatografi yaitu teknik untuk memisahkan suatu senyawa dengan
menggunakan suatu fasa stasioner dan suatu fasa bergerak. Fasa stasionernya
berupa kertas saring, sedangkan fasa bergeraknya merupakan eluen yang terdiri
dari campuran pelarut.
F. Hasil Pengamatan
10 cm
Mutan white
Mutan sephia
Mutan cloth
Normal Mutan white
Mutan sephia
Mutan cloth
Gulung kertas
Ambil kertas
Amati pigmennya di bawah sinar UV
Isi dengan larutan NBA
Masukan kertas dalam
bejana kemudian
tutup
Diamkan beberapa
jam sampai lar eluen bergerak melewati garis ke2
No Jenis Drosophila Tinggi Kromatografi
pigmen mata (cm)
Warna pigmen
1 Normal (++) 1,3 Merah terang/Orange pekat
2 Cloth (Cl) 2,5 Orange
3 Sephia (Se) 3,3 Cokelat kekuningan
4 White (W) 0 Putih
Nilai Rf dari setiap pigmen yang tampak adalah sbb:
Rf = tinggi fluoresensi pada mata : tinggi pelarut (10 cm)
maka,
- Rf normal = 1,3 cm : 10 cm = 0,13 cm
- Rf cloth = 2,5 cm : 10 cm = 0,25 cm
- Rf sephia = 3,3 cm : 10 cm = 0,33 cm
- Rf white = 0 cm : 10 cm = 0 cm
Drosopterin menyebabkan warna merah pada mata.
Ommokrom menyebabkan warna cokelat pada mata.
G. Pembahasan
Kromatografi adalah metode yang digunakan untuk memisahkan suatu
senyawa dengan menggunakan suatu fasa stationer dan suatu fasa bergerak. Fasa
stationer dapat berupa kertas saring atau gel, sedangkan fasa bergeraknya
merupakan eluen yang terdiri dari campuran pelarut. Pada kromatografi kertas,
bahan yang akan dipisahkan diletakan pada kertas saring dan ujung kertas saring
dicelupkan pada eluen. Secara kapiler eluen akan bergerak ke atas. Campuran
pelarut dipilih agar salah satu terikat lebih luas pada kertas, membentuk lapisan
pelarut pada permukaan kertas. Bahan akan mengalami kesetimbangan antara
pelarut yang stationer dengan pelarut yang bergerak. Dengan demikian campuran
senyawa dalam suatu bahan dapat dipisahkan berdasarkan perbedaan kecepatan
pergerakan senyawa-senyawa tersebut.
Pengamatan yang kami lakukan yaitu pada 4 jenis mata Drosophila yaitu
mata Normal (++), Cloth (Cl), Sephia (Se) dan White (W). Pada pengamatan yang
telah dilakukan didapatkan hasil bahwa Drosophila mata normal memiliki tinggi
kromatografi pigmen mata 1,3 cm dan berwarna merah terang atau oranye pekat,
Drosophila mata Cloth memiliki tinggi kromatografi pigmen mata 2,5 cm dan
berwarna orange, Drosophila mata Sephia memiliki tinggi kromatografi pigmen
mata 3,3 cm dan berwarna coklat kekuningan, sedangkan Drosophila mata White
memiliki tinggi kromatografi pigmen mata 0 cm dan berwarna putih.
Dari data tersebut maka didapatkan nilai Rf dari setiap pigmen yang
tampak sebagai berikut: (Rf = tinggi fluoresensi pada mata : tinggi pelarut (10
cm). Rf normal = 1,3 cm : 10 cm = 0,13 cm, Rf cloth = 2,5 cm : 10 cm = 0,25 cm,
Rf sephia = 3,3 cm : 10 cm = 0,33 cm, Rf white = 0 cm : 10 cm = 0 cm.
Drosopterin menyebabkan warna merah pada mata sedangkan Ommokrom
menyebabkan warna cokelat pada mata.
Rf sephia = 3,3 cm : 10 cm = 0,33 cm, Rf white = 0 cm : 10 cm = 0 cm
Nilai Rf dari setiap pigmen yang tampak adalah sbb:
Rf = tinggi fluoresensi pada mata : tinggi pelarut (10 cm)
maka,
- Rf normal = 1,3 cm : 10 cm = 0,13 cm
- Rf cloth = 2,5 cm : 10 cm = 0,25 cm
- Rf sephia = 3,3 cm : 10 cm = 0,33 cm
- Rf white = 0 cm : 10 cm = 0 cm
Drosopterin menyebabkan warna merah pada mata.
Ommokrom menyebabkan warna cokelat pada mata
Tinggi Kromatografi pigmen mata (cm)
Warna pigmen
1,3 Merah terang/Orange pekat2,5 Orange3,3 Cokelat kekuningan0 Putih
H. Pertanyaan dan Jawaban
1. Apakah yang disebut fluoresensi? Jelaskan proses Fluresensi yang terjadi.
Jawab:
Fluoresensi merupakan pemancaran sinar oleh atom atau molekul setelah terlebih
dahulu disinari sinar UV. Dalam hal ini digunakan sinar UV karena pigmen mata
pada lalat buah (Drosophila melanogaster) tidak bisa terlihat menggunakan cahaya
putih (lampu neon). Oleh sebab itu digunakan sinar UV, dimana sinar UV bersifat
memendarkan cahaya pada pigmen mata.
2. Hitunglah nilai Rf dari setiap pigmen yang tampak.
Jawab:
Rf Normal = ab =
1,310 = 0,13
Rf Sepia = ab =
3,310 = 0,33
Rf Cloth = ab =
2,510 = 0,25
Rf White = ab =
010 = 0
3. Apakah tujuan dari praktikum ini?
Jawab:
Mengetahui metode kromatografi khususnya pada pigmen mata Drosophila
melanogaster
Mengetahui pigmen mata Drosophila melanogaster menggunakan metode
kertas kromatografi.
Menganalisis hasil kertas kromatografi yang sudah dilihat dibawah sinar UV
dengan menghitung Rf nya.
I. Kesimpulan
Pigmen warna mata jenis Drosophila normal, cloth, dan sepia berwarna kuning
dan jenis Drosophila white berwarna putih.
Nilai fluorensensi Drosophila yang diamati :
Rf Normal = ab =
1,310 = 0,13
Rf Sepia = ab =
3,310 = 0,33
Rf Cloth = ab =
2,510 = 0,25
Rf White = ab =
010 = 0
Tinggi kromatografi pigmen warna mata Drosophila yang tertinggi adalah jenis
sepia dan yang terendah adalah jenis white.
Lampiran Gambar
Kertas Kromatografi di bawah
sinar UV
Hampir semua pigmen mata
mengalami Floresensi kecuali
pigmen warna cloth
Kertas Kromatografi setelah disinari dibawah sinar UV
DAFTAR PUSTAKA
Moeis, MR. 2000. Penuntun praktikum Genetika. Jurusan Biologo ITB.
Strikberger, MW. 1962. Experiments in genetics with Drosophila, John Willey
and Sons, Inc.,New York.
http://agushome.blogspot.com/2009/07/kromatografi.html
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA
KROMATOGRAFI PIGMEN MATA
Drosophila melanogasterUntuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Genetika
Kelompok 1
Anggota:Adriana (0706685)
Eva Hafida (0704558)
Jeina Kranimulia (0608383)
Noviyanti Fatimah (0704401)
Ratnasari Murti (0700733)
Ridwan Maulana Yusuf (0704739)
Zea Zetina (0704479)
BIOLOGI B 2007
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2010