kuliahuinsa.files.wordpress.com€¦ · Web viewAdapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah...

31
Pengorganisasian dan Struktur Organisasi Proyek Makalah Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Proyek Dosen Pembimbing : Ahmad Fauzi, M.Pd. Oleh: Diannatul Aimmah (D03213009) Fatimatus Sholichah (D73213047) S. Mila W. (D73213068) PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH & KEGURUAN 1

Transcript of kuliahuinsa.files.wordpress.com€¦ · Web viewAdapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah...

Page 1: kuliahuinsa.files.wordpress.com€¦ · Web viewAdapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Proyek. …

Pengorganisasian dan Struktur Organisasi Proyek Makalah

Diajukan untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Manajemen Proyek

Dosen Pembimbing :

Ahmad Fauzi, M.Pd.

Oleh:Diannatul Aimmah (D03213009)

Fatimatus Sholichah (D73213047)

S. Mila W. (D73213068)

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH & KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

S U R A B A Y A

2015

1

Page 2: kuliahuinsa.files.wordpress.com€¦ · Web viewAdapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Proyek. …

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan

rahmat Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul

“Pengorganisasian dan Struktur Organisasi Proyek”.

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu

syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Proyek. Selama

penyusunan makalah ini penulis mendapatkan bimbingan dari berbagai macam

pihak sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.

Dalam hal ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih atas bimbingan

dan bantuan yang telah diberikan oleh:.

1. Bapak Ahmad Fauzi, M.Pd. selaku Pembimbing matakuliah Manajemen

Proyek.

2. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan baik secara moril

maupun materil.

3. Rekan-rekan seperjuangan di kampus.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini tidak terlepas dari

kekurangan. Untuk itu penulis senantiasa terbuka menerima kritik dan saran yang

membangun dari semua pihak guna kelengkapan dan kesempurnaan makalah ini

kedepan.

Akhir kata kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya makalah

ini penulis mengucapkan banyak terimakasih Jazakumullah Khairan Katsiro.

Surabaya, Oktober 2015

Penulis

2

Page 3: kuliahuinsa.files.wordpress.com€¦ · Web viewAdapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Proyek. …

DAFTAR ISI

1. Kata Pengantar......................................................................................22. Daftar Isi...............................................................................................33. BAB I : Pendahuluan............................................................................4

A. Latar Belakang.................................................................................4B. Rumusan Masalah............................................................................4C. Tujuan...............................................................................................4

4. BAB II : Pembahasan...........................................................................5A. Cara Mengorganisasi Kegiatan Proyek............................................5B. Identifikasi Kebutuhan Tenaga Pelaksana Proyek...........................10C. Struktur Organisasi Proyek..............................................................10

5. BAB III : Penutup.................................................................................19A. Kesimpulan......................................................................................19

6. Daftar Pustaka.......................................................................................20

3

Page 4: kuliahuinsa.files.wordpress.com€¦ · Web viewAdapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Proyek. …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen proyek adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasikan,

mengarahkan, dan mengendalikan sumber daya organisasi perusahaan untuk

mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu dengan sumberdaya tertentu.

Manajemen proyek mempergunakan personel perusahaan untuk ditempatkan

pada tugas tertentu dalam proyek.

Fungsi-fungsi manajemen proyek ini mengacu kepada fungsi umum

manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan dan

pengawasan. Dari keempat fungsi diatas kami akan memaparkan secara lebih

rinci tentang fungsi pengorganisasian manajemen proyek. Fungsi

pengorganisasian ini akan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu cara

mengorganisasikan kegiatan proyek, mengidentifikasi tenaga pelakasana

proyek, dan struktur organisasi dalam proyek.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara mengorganisasi kegiatan proyek?

2. Bagaimana cara mengidentifikasi kebutuhan tenaga pelaksana proyek?

3. Bagaimana struktur organisasi proyek?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui cara mengorganisasi kegiatan proyek.

2. Untuk mengatahui cara mengidentifikasi kebutuhan tenaga pelaksana

proyek.

3. Untuk mengetahui struktur organisasi proyek.

4

Page 5: kuliahuinsa.files.wordpress.com€¦ · Web viewAdapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Proyek. …

BAB II

PEMBAHASAN

A. Cara Mengorganisasikan Kegiatan Proyek

Cara mengorganisasikan proyek agar tujuan organisasi dapat dicapai,

dilakukan proses sebagai  berikut :

1. Identifikasi dan pembagian kegiatan : identifikasi dan pembagian

kegiatan proyek perlu diketahui untuk menentukan volume pekerjaan,

macam dan jenisnya, kebutuhan sumber daya, jadwal pelaksanaan serta

anggarannya sehingga dapat dilaksanakan oleh penanggung jawab

kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan proyek.

2. Pengelompokan penanggung jawab kegiatan : agar hasilnya maksimal,

pemilihan penanggung jawab organisasi disesuaikan dengan keahlian,

keterampilan dan kemampuan personel di bidangnya sehingga sasaran dan

tujuan proyek dapat tercapai.

3. Penentuan wewenang dan tanggung jawab : setiap personel penanggung

jawab kegiatan harus mengetahui wewenang dan tanggung jawab

pekerjaannya, dengan membuat penjabaran kerja serta standar prosedur

operasional pekerjaan yang dikelolanya.

4. Menyusun mekanisme pengendalian : karena organisasi proyek

melibatkan banyak pihak, maka agar tidak terjadi penyimpangan,

mekanisme pengendalian dan kordinasi dibuat dalam format yang dapat

menggerakkan organisasi dalam mengidentifikasi, memecahkan masalah,

serta melakukan tindakan koreksi untuk mengatasi penyimpangan.1

Ada tiga bentuk umum organisasi untuk mengelola proyek yaitu

proyek sebagai bagian dari organisasi fungsional, organisasi proyek murni, dan

organisasi matriks.

1 https://elqorni.wordpress.com/2013/07/12/manajemen-proyek/ diakses pada hari jumat 2 oktober 2015, jam 6;18

5

Page 6: kuliahuinsa.files.wordpress.com€¦ · Web viewAdapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Proyek. …

1. Proyek sebagai bagian dari organisasi fungsional

Pengorganisasian proyek ini dikelola oleh divisi tertentu dalam

organisasi fungsional, seperti proyek pengembangan yang melinatkan

penerapan teknologi baru, maka ia sangat cocok dikelola dibawah divisi

enginering. Jika proyek yang dimiliki berupa peluncuran produk baru ke

pasar maka proyek layak dikelola dibawah divisi pemasaran.2

Tim proyek yang hanya terdiri dari satu unit fungsional biasanya akan

dipimpin oleh project expeditor. Ia berasal dari unit itu sendiri.

Kedudukannya masih dibawah pimpinan unit fungsional yang

bersangkutan. Jika dalam proyek harus dilibatkan personel dari unit

fungsional lain diluar unit fungsional pengelola proyek maka akan terjadi

masalah. Sehingga salah satu cara yaitu menambahkan jabatan pimpinan

proyek atau koordinator proyek.3

Perlu ditekankan bahwa bentuk organisasi buka sesuatu yang baku. Ia

bisa bervariasi walaupun bentuk dasarnya sama. Dalam literatur lain ada

bentuk-bentuk organisasi yang lain. Misalnya task force adalah kelompok

orang yang berasal dari berbagai bidang dari berbagai fungsi membentuk

kelompok dalam rangka menyelesaikan suatu masalah atau kasus.

Kelompok ini dibentuk untuk menyelesaikan suatu masalah, namun

setelah masalah itu selesai kelompok ini un bubar. Ada juga bentuk liaison

role atau peran penghubung yaitu suatu kelompok atau personel yang

2 Budi Susanto, Manajemen Proyek, (Jakarta, PT. Guna Widya, 1997). Halaman16.3 Ibid, halaman 18.

6

General Manajer

Vice President Keuangan

Vice President Pemasaran

Vice President Produksi

Vice President engineering

Page 7: kuliahuinsa.files.wordpress.com€¦ · Web viewAdapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Proyek. …

menjembatani dua departemen pada tingkat yang lebih bawah. Ini dibentuk

bila dua departemen tersebut terlibat proyek atau pekerjaan yang sama.4

2. Organisasi proyek murni

Proyek terpisah dari organisasi induk. Ia menjadi organisasi tersendiri

dalam staf teknis tersendiri, administrasi yang terpisah dan ikatan dengan

organisasi induk berupa laporan kemajuan atau kegagalan secara periodik

mengenai proyek.5 Pimpinan dalam hal ini manajer proyek bisa melakukan

pembangunan sumberdaya dari luar berupa sub kontraktor atau suplier

selama sumberdaya itu tidak tersedia atau tidak bisa dikendalikan di dalam

organisasi.

Beberapa organisasi induk memberikan petunjuk administrasi,

keuangan, personalia, dan prosedur kontrol secara detail. Sementara yang

lain memberi kebebasan penuh dengan batasan pertanggungjawaban akhir

saja. Dibawah ini adalah bentuk organisasi proyek murni.

3. Organisasi matriks

Organisasi matriks merupakan kombinasi antara organisasi fungsional

dan organisasi murni dengan menggabungkan kelebihan dan

menghindarkan kekurangan kedua organisasi tersebut. Organisasi matriks

adalah organisasi proyek murni yang melekat pada divisi fungsional pada

organisasi induk.6

4 Ibid,.5 Ibid, halaman 19.6 Ibid halaman 22.

7

Manajer Proyek

Fabrikasi Desain Procurement

Page 8: kuliahuinsa.files.wordpress.com€¦ · Web viewAdapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Proyek. …

Jika perusahaan induk melaksanakan banyak proyek maka diperlukan

adanya modifikasi terhadap struktur yang ada. Bentuk modifikasi ini bisa

berupa penambahan seorang manajer program. Manajer program ini

seperti seorang koordinator yang menjadi semacam penghubung bagi para

manajer proyek dengan eksekutif senior di organisasi induk.7 Dengan

manajer program ini bisa dikurangi jumlah laporan yang mengalir ke

eksekutif senior. Status manajer program ini seperti manajer fungsional.

Sebagai seorang manajer proyek yang akan lekasanakan tugas untuk

memilih organisasi proyek mana yang akan di gunakan, disini ada kriteria-

kriteria yang akan mendasari pemilihan bentuk ini;

1. Frekuensi adanya proyek baru: berapa sering suatu perusahaan mendapat

proyek dan sejauh mana perusahaan induk tersebut terlibat dengan

aktivitas proyek.

2. Berapa lama proyek berlangsung.

3. Ukuran proyek: tingkat pemakaian tenaga kerja, modal dan sumberdaya

yang dibutuhkan.

7 Ibid,.

8

UNIVERSAL PRODUCT COM

DIVISI OTOMOTIF DIVISI ELEKTRIK DIVISI

AEROSPACE

Fasilitas & Produksi

Riset & Engineering

Pengadaan & Material

Safety & Personalia

Accounts & Pengendalian

DIVISI KIMIA

Page 9: kuliahuinsa.files.wordpress.com€¦ · Web viewAdapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Proyek. …

4. Kompleksitas hubungan: jumlah bidang fungsional yang terlibat dalam

proyek dan bagaimana hubungan ketergantungannya.8

Matriks dan organisasi proyek murni lebih cocok diterapkan untuk

proyek-proyek berskala menengah, besar dan komplesitas yang sedang dan

tinggi. Proyek-proyek semacam ini mempunyai tingkat kebutuhan informasi

sumberdaya yang tinggi dan perlu seorang manajer proyek dengan otoritas

yang besar. Secara lebih spesifik, organisasi matriks bisa berfungsi dengan

baik dimana ada sejumlah proyek yang dikerjakan pada waktu yang

bersamaan dan sumberdaya fungsional bisa digunakan bersama secara part-

time. Sebaliknya, bila hanya sedikit proyek dan para ahli/orang yang

mempunyai ketrampilan harus memberikan besar, organisasi proyek murni

lebih tepat untuk dipakai.

Untuk proyek-proyek dengan skala lebih kecil dan melibatkan beberapa

bidang fungsional, task forcenya yang menghubungkan berbagai bidang

fungsional lebih cocok diterapkan. Atau dikelola oleh datu divisi fungsional

dengan mengambil personel dari unit fungsional lain.9

Kriteria-kriteria lain sebagai pertimbangan pemilihan untuk organisasi

adalah kepastian, keunikan, pentingnya faktor biaya dan waktu. Suatu proyek

yang mempunyai kepastian tinggi dan sedikit resiko, sedangkan faktor biaya

bdan waktu bukan masalah penting lebih sesuai dikelola oleh task force.

Sedangkan untuk proyek yang beresiko tinggi dan penuh ketidakpastian,

biaya, dan waktu merupakan hal yang kritis, lebih cocok digunakan organisasi

matriks atau organisasi murni.

Kadang-kadang organisasi matriks tidak bisa diterapkan untuk

perusahaan berukuran kecil karena keterbatasan sumberdaya dan manajer yang

mengelola. Sikap manajemen puncak organisasi dalam hal pemberian

wewenang dan tanggungjawab kepada Manajer Proyek juga mempengaruhi

bentuk organisasi mana yang mesti dipilih. Pengalaman perusahaan dalam 8 Budi Susanto, Manajemen Proyek, hal 23.9 Ibid, hal 24,

9

Page 10: kuliahuinsa.files.wordpress.com€¦ · Web viewAdapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Proyek. …

mengelola proyek juga penting dalam pemilihan bentuk ini. Perusahaan dalam

mengelola proyek juga penting dalam pemilihan bentuk ini. Perusahaan

dengan sedikit pengalaman sebaiknya tidak memakai bentuk matriks karena

cukup sulit pengaturannya.10

B. Identifikasi Kebutuhan Tenaga Pelaksana Proyek

Tenaga kerja merupakan salah satu unsur penting dalam pelaksanaan

suatu proyek karena pengaruhnya yang cukup besar terhadap biaya dan waktu

penyelesaian suatu pekerjaan proyek. Namun perlu diperhatikan juga bahwa

manusia merupakan sumber daya yang kompleks dan sulit diprediksi sehingga

diperlukan adanya usaha dan pemikiran lebih mendalam dalam pengelolaan

tenaga kerja. Dalam manajemen tenaga kerja terdapat proses pengambilan

keputusan yang berhubungan dengan:

1. Penentuan ukuran dan jumlah tenaga kerja.

2. Recruitment dan pembagian tenaga kerja kedalam kelompok kerja.

3. Komposisi tenaga kerja untuk setiap jenis pekerjaan.

4. Pengendalian jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan selama proyek

berlangsung.

5. Perencanaan, scheduling, pengarahan dan pengawasan kegiatan tenaga

kerja. 11

C. Struktur Organisasi Proyek

Struktur organisasi proyek dibuat dengan situasi kultur dan keunikan

berbeda berdasar kebutuhan system manajemen proyek. Oleh karena itu,

organisasi proyek mempunyai susunan dan hierarki yang berlainan pula.

Pemilihan organisasi proyek didasarkan atas tingkat kebutuhan dan

10 Ibid, hal 24.11 http://www.ilmusipil.com/alat-bahan-dan-tenaga-kerja-proyek diakses pada hari jumat 2 oktober

2015, jam 6;18

10

Page 11: kuliahuinsa.files.wordpress.com€¦ · Web viewAdapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Proyek. …

kompleksitas proyek; semakin kompleks proyek, semakin kompleks pula

susunan organisasinya.

1. Unsur-unsur Pengelola Proyek

Dalam pelaksanaan suatu proyek diperlukan organiusai pelaksanaan yang

merupakan tata kerja untuk menunjang keberhasilan proyek. Organisasi

dapat didefinisikan sebagai kelompok orang yang bekerja sama dalam

kelompok-kelompok kerja yang saling berkaitan, bertanggung jawab, dan

bekerja sama secara harmonis untuk mencapai tujuan tertentu.12

Organisasi proyek yang baik harus mempunyai ciri-ciri berikut:

Terjadi hubungan yang harmonis dalam kerja sama;

Terjadi kerja sama berdasarkan hak, kewajiban, dan tanggung

jawab masing-masing unsur pengelola proyek.

Unsur-unsur pengelola proyek terdiri atas berikut ini.

a. Pemilik proyek

Pemilik proyek disebut jiga sebagi pemberi tugas, owner atau

bouwheer adalah suatu badan iusaha atau peroranga, baik pemerintah

maupun swastra yang memiliki, memberikan pekerjaan, serta

membiayai suatu proyek dalm proses pembanguna suatu bangunan.13

Tugas, wewenang, dan tanggung jawab pemilik proyek adalah:

1) Menunjuk dan mengangkat wakilnya bagi kebutuhan perencanaan

dan pelaksanaan. Dalm hal ini mengangkat kontraktor pelaksana,

pengawas proyek yang telah terpilih melalui sistem lelang.

2) Mengesahkan keputusan yang menyangkut biaya yang

menyangkut mutu, dan waktu pelaksanaan;

3) Menyuelesaikan perselisihan menyangkut proyek yang terjadi

antara bawahannya dengan pihak pemborong;

4) Menyediakan dan mengushakan pendanaan bagi kontraktor

pelaksana;

12 Soetari Endang.. Manajemen Proyek.( Bandung: CV Pustaka Setia.2014). hlm 58.13 Ibid, hal 57

11

Page 12: kuliahuinsa.files.wordpress.com€¦ · Web viewAdapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Proyek. …

5) Memberikan keputusan terhadap perubahan waktu pelaksanaan

dengan memperhatikan pertimbangan yang diberikan oleh

konsultannya.

b. Konsultan Quantity Surveyor (QS)

Konsultan QS ini ditunjukkan oleh pemilik proyek sebagai orang

atau badan yang mengatur biaya, waktu, kontrak untuk pekerjaan dalam

proyek serta bernegosiasi. Adapun alasan untuk menggunakan jasa

konsultan QS ini karena pemilik proyek tidak memiliki suatu badan atrau

orang yang biasa mengatur pendanaan.14

Wewenang dan tanggung jawab sebagai pengatur biaya, waktu,

kontrak antara lain, yaitu:

1) Pengadaan kontrak kepada pihak-pihak penyediaan jasa (kontraktor-

kontraktor dan konsultan-konsultan);

2) Bernegosiasi dalam menentukan harga bahan dan jasa kepada pihak

penyedia jasa;

3) Memastikan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan-

pekerjaan dalam proyek;

4) Melaporkan dari hasil dari kontrak yang telah disetujui oleh penyedia

jasa kepada pemilik proyek.

c. Konsultan Perencana

Konsultan perencana mempunyai kewajiban atau tugas yang

merencanakan suatu rencana dalam perencaan struktur, arsitektur, dan

mekanikal/elektrikal, dengan ketentuan yang diinginkan oleh pemilik

proyek15. Tugas atau kegiatan konsultan perencana adalah :

1) Membuat sketsa dan memberikan gagasan gambaran pekerjaan,

meliputi pembagian ruang, rencana pelaksaan, dan lainnya;

2) Membuat gambar detail/ penjelsasn lengkap dengan perhitungan

konstruksinya;

14 Ibid.15 Ibid hal 59.

12

Page 13: kuliahuinsa.files.wordpress.com€¦ · Web viewAdapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Proyek. …

3) Membuat rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) dan rencana

anggaran biaya (RAB);

4) Tempat berkonsultasi jika ada hal-hal yang meragukan di bidang

arsitektural, struktur dan ME.

d. Konsultan Pengawas

Konsultan pengawas adalah organisasi atau perorangan yang

bersifat multi disiplin yang bekerja untuk dan atas nama pemilik proyek

(owner). Pengawas harus mampu bekerja sama dengan konsultan

perencana dalam suatu proyek.

Pengawas proyek memiliki kegiatan sebagai berikut:

1) Melakukan pengawasan berkala serta memberikan pengarahan,

petunjuk, dan penjelasan kepada pelaksana konstruksi serta

meneliti hasil-hasil yang telah dikerjakan;

2) Memberikan rekomendasi progress report pekerjaan pelaksana

untuk meminta dana kepada pemilik proyek (owner) untuk

membiayai pelaksanaan pekerjaan selanjutnya;

3) Memberikan teguran dan/ atau peringatan kepada pelaksana

konstruksi apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terjadi

penyimpangan dari spesifikasi dan gambar-gambar teknis;

4) Mempersiapkan, mengawasi, dan melaporkan hasil pelaksanaan

proyek kepada pemilik proyek (owner).

e. Kontraktor Pelaksana

Kontraktor pelaksana adalah perusahaan berbadab hukum yang

bergerak dlam bidang pelaksanaan pemborongan. Kontraktor dapat

berupa perseorangan ataupun badan hukum, baik pemerintah maupun

swasta yang telah ditetapkan dari pemilik proyek serta telah

menandatangani Surat Perjanjian Kerja (SPK). Kontraktor pelaksana

ini bekerja dengan mengacu pada gambar kerja (bestek), rencana

kerja, dan syarat-syarat (RKS) yang telah disusun sebelumnya.16

Kegiatan ini dari kontraktor pelaksana, yaitu:

16 Ibid, hal 60.

13

Page 14: kuliahuinsa.files.wordpress.com€¦ · Web viewAdapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Proyek. …

1) Melaksanakan semua kesepakatan yang ada dalam kontrak

kerja, baik dari segi scheduling pelaksanaan maupun masa

pemeliharaan;

2) Mematuhi dan melaksanakan segala petunjuk yang diberikan

oleh direksi;

3) Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor pelaksana harus

membuat dan menyerahkan gambar kerja (shop drawing) serta

metode kerja;

4) Menyediakan tenaga kerja, bahan, perlengkapan, dfan jasa

yang diperlukan sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar

yang telah ditentukan dengan memperhatikan:

a) Biaya pelaksanaan;

b) Waktu pelaksanaan;

c) Kualitas pekerjaan;

d) Kuantitas pekerjaan;

e) Keamanan kerja.

5) Membuat laporan harian, mingguan, dan bulanan yang

diserahkan kepada direksi;

6) Bertanggungjawab atas kualitas dan mutu pekerjaan;

7) Membayar ganti rugi akibat kecelakaan yang terjadi pada

wakktu pelaksanaan pekerjaan;

8) Berhak menerima sejumlah biaya pelaksanaan pekerjaan yang

telah selesai dari pemberi tugas dengan kesepakatan yang

tercantum dari kontrak kerja;

Kontraktor pelaksana harus menyusun sebuah struktur

organisasi yang didalamnya tercantum alur-alur pemberian perintah

kerja atau tugas pada masing-masing jabatan untuk bekerja secara

maksimal dan tidak terjadi overlapping tanggungjawab. Untuk

kelancaran pelaksanaan pekerjaan, kontraktor pelaksana dibantu

14

Page 15: kuliahuinsa.files.wordpress.com€¦ · Web viewAdapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Proyek. …

olehe sub sub kontraktor yang ditunkjuk oleh kontraktor pelaksana

yang berupa perseorangan maupun badan hukum.17

2. Unsur-unsur Kontraktor Pelaksana

a. Pimpinan Proyek (Project Manager)

Project Manager adalah perwakilan dari kontaraktor yang

bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pelaksanaan pekerjaan

proyek, sesuai dengan menejemen proyek dan perencanaan proyek

secara menyeluruh. Project Manager bertugas memimpin jalannya

suatu pekerjaan, mengevaluasi hasil adri pekerjaan, dan

membandingkan dengan pelaksanaan proyek yang kemudian disusun

dalam suatu format laporan pekerjaan dari awal hingga akhir

pelaksanaan proyek.

b. Manajer Lapangan (Site Manager)

Site Manager merupakan wakil dari pmpinan tertinggi dari suatu

proyek yang dituintut untuk memahami dan menguasai rencana kerja

proyek secara keseluruhan dan mendetail. Dismaping itu, Site

Manager juga dituntut memiliki ketrampilan manajemen serta

menguasai seluruh sumberdaya manusia yang dibebankan kepadanya

secara efisien dan produktif. Artinya, ia dapat memimpin dan

mengoordinasikan seluruh kegiatan bawahannya agar pekerjaan

yang dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi dan berjalan mengikuti

program kerja yang dilaksanakan dalam jangka waktu dan biaya

tertentu tanpa mengurangi perolehan laba yang diperkirakan.

Olehkarena itu, Site Manager harus memiliki hubungan yang luas,

baik vertikal maupun horosintal dengan pihak- pihak yang berkaitan

diluar proyek dan perusahaan.18

c. Site Engineer

17 Ibid, hal 61.18 Ibid, hal 63.

15

Page 16: kuliahuinsa.files.wordpress.com€¦ · Web viewAdapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Proyek. …

Site Engineer adalah wakil dari Site Manager. tugasnya adalah

memimpin jalannya pekerjaan dilapangan dengan memanfaatkan dan

mengoptimalkan semua sumberdaya yang ada untuk memenuhi

persyaratan mutu, waktu, dan biaya yang telah ditetapkan. Selain itu,

Site Engineer bertanggung jawab atas permasalahan yang muncul

dalam pelaksanaan siuatu proyek serta berkewajiban untuk

memberikan laporan pekerjaan secara berkala.

d. Kepala Administrasi Proyek

Tugas kepala administrasi proyek antara lain:

1) Melaksanakan pekerjaan administrasi proyek;

2) Membayar upah para pekerja dan menyelesaikan administrasi

keuangan;

3) Menghitung dan membayar kerja lembur dan uang makan;

4) Membuat laporan keuangan proyek.

e. Kepala Logistik

Logistik bertugas sebagai pengadaan barang dan pengawasan

material bahan bangunan, termasuk membuat jadwal pengadaan dan

pemakaian bahan serta peralatan prooyek.

Bagian ini juga bertugas untuk menyediakan pe,mbelian bahan dan

peralatan yang telah diputuskan oleh koordinator pelaksana sesuai

dengan jadwal pengadaan. Kepala logistik dan peralatan juga perlu

menyusun suatu sistem administrasi tentang penerimaan,

penyimpanan dan pemakaian barang.

f. Kepala Pelaksana (Supervisor)

Pelaksana mempunyai wewenang dan tanggung jawab mengenai

masalah-masalah teknis di lapangan serta mengoordinasikan

pekerjaan yang menjadi bagiannya. Pelaksana mempunyai tugas dan

kewajiban sebagai berikut:

16

Page 17: kuliahuinsa.files.wordpress.com€¦ · Web viewAdapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Proyek. …

1) Mengawasi dan mengoordinasikan pekerjaan para pelaksana di

lapangan dan mencatat semua prestasi pekerjaan untuk

dilaporkan kepada site manager;

2) Mengawasi metode pelaksanaan di lapangan untuk

menghindarkan kesalahan pelaksanaan;

3) Bertanggung jawab kepada site manager terhadap pelaksanaan

pekerjaan di proyek.19

g. Surveyor

Tugas surveyor (pelaksana pengukuran) adalah mengadakan

pengukuran di lapangan dengan menggunakan alat theodolit ataupun

water pass untuk menentukan asas bangunan proyek yang akan di

kerjakan.

h. Drafter

Tugas dan tanggung jawab drafter adalah:

1) Membuat shop drawing yang siap dilaksanakan dengan

dikoordinasikan oleh pelaksana;

2) Menyiapkan gambar dari revisi desain dan detail desain yang

dibutuhkan untuk kegiatan pelkasanaan dilapangan;

3) Menghitung volume berdasarkan data lapangan dan

melaporkan pada administrasi teknik;

4) Menjaga peralatan gambar yang digunakan dalam kondisi

bagus.

i. Gudang

Tugas seorang pengawas gudang adalah :

1) Menyimpan dalam gudang dan membukukan bahan bangunan

yang datang;

2) Menjaga atau memelihara keawetan bahan yang ada dalam

gudang;

19 Ibid, hal 64.

17

Page 18: kuliahuinsa.files.wordpress.com€¦ · Web viewAdapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Proyek. …

3) Bertanggung jawab terhadap keluar masuknya bhan bangunan

yang diminta oleh pemborong setelah diketahui oleh pelaksana

lapangan;

4) Menghitung dengan benar barang yang keluar dan masuk;

5) Bertanggung jawab pada logistik.

j. Peralatan

Bagian pelatan merupakan bagian yang berperan dalam persiapan

peralatan yang akan digunakan dalam pembangunan proyek dan

bertanggung jawab atas pemeliharaan peralatan yang ada agar

peralatan selau siap sehingga tidak menghambat proses pekerjaan.

k. Sopir

tugas seorang sopir adalah :

1) Mengantarkan pimpinan proyek dan pimpinan lainnya ununtuk

kepentingan proyek;

2) Mengantarkan logistik dalam pembelian barang;

3) Menjamin kelancaran transportasi yang dibutuhkan proyek;

4) Bertanggung jawab pada administrasi proyek.20

20 Ibid, hal 65

18

Page 19: kuliahuinsa.files.wordpress.com€¦ · Web viewAdapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Proyek. …

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Cara mengorganisasikan proyek dapat dilihat melalui tiga bentuk umum

organisasi proyek yaitu: organisasi fungsional, organisasi proyek murni,

dan organisasi matriks.

2. Identifikasi kebutuhan tenaga pelaksana adalah sebagai berikut:

a. Penentuan ukuran dan jumlah tenaga kerja.

b. Recruitment dan pembagian tenaga kerja kedalam kelompok kerja.

c. Komposisi tenaga kerja untuk setiap jenis pekerjaan.

d. Pengendalian jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan selama proyek

berlangsung.

e. Perencanaan, scheduling, pengarahan dan pengawasan kegiatan

tenaga kerja.

3. Struktur organisasi proyek dibagi menjadi 2 yaitu struktur pengelola

proyek dan struktur kontraktor pelaksana. Struktur pengelola terdiri dari

pemilik proyek, konsultan quantity surveyor, konsultan perencana, dan

konsultan pengawas. Untuk konsultan pelaksana terdiri dari pimpinan

proyek, manajer lapangan, site engineer, kepala administrasi proyek,

kepala logistik, kepala pelaksana/supervisor, surveyor, drafter, gudang,

peralatan, dan sopir.

19

Page 20: kuliahuinsa.files.wordpress.com€¦ · Web viewAdapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Proyek. …

DAFTAR PUSTAKA

Endang, Soetari. 2014. Manajemen Proyek. Bandung: CV Pustaka Setia.

https://elqorni.wordpress.com/2013/07/12/manajemen-proyek/ diakses pada hari

Jumat 2 Oktober 2015, jam 6:18.

http://www.ilmusipil.com/alat-bahan-dan-tenaga-kerja-proyek diakses pada hari

Jumat 2 Oktober 2015, jam 6:18.

Susanto, Budi. 1997. Manajemen Proyek. Jakarta: PT. Guna Widya.

20