okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya...

100
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui seberapa pentingnya bangsa indonesia memahami tentang kewarganegaraan indonesia sepenuhnya yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini saya susun sudah melalui berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini memuat tentang “kewarganegaraan indonesia” dan sengaja dipilih karena adanya tugas dari Dosen pendidikan kewarganegaran sebagai tugas softskill. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru/dosen pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih. Penulis Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 1

Transcript of okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya...

Page 1: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan

penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup

menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui seberapa pentingnya bangsa indonesia

memahami tentang kewarganegaraan indonesia sepenuhnya yang kami sajikan berdasarkan

pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini saya susun sudah melalui berbagai rintangan.

Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh

kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah ini memuat tentang “kewarganegaraan indonesia” dan sengaja dipilih karena adanya

tugas dari Dosen pendidikan kewarganegaran sebagai tugas softskill.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru/dosen pembimbing yang telah banyak

membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun

makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. 

Terima kasih.

Penulis

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 1

Page 2: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................1

DAFTAR ISI............................................................................................................2

BAB I. PENDIDIKAN PENGANTAR

KEWARGANEGARAAN.........................................................................................................4-24

1.1 Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan

1.2 Kompetensi Yang Diharapkan

1.3 Pengertian Dan Pemahaman Tentang Bangsa Dan Negara

1.4 Negara Dan Warga Negara Dalam Sistem Kenegaraan Di Indonesia

1.5 Pemahaman Tentang Demokrasi

1.6 Prinsip Dasar Pemerintahan Republik Indonesia

1.7 Pemahaman Tentang Hak Asasi Manusia

1.8 Kerangka Dasar Kehidupan Nasional Meliputi Keterkaitan antara Falsafah

Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional

1.9 Landasan Hubungan UUD 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

1.10 Perkembangan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara

1.11 Tujuan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

BAB II. WAWASAN NUSANTARA.....................................................................................25-38

2.1 LATAR BELAKANG dan PENGERTIAN

2.2 . LANDASAN WAWASAN NASIONAL

2.3 Wawasan Nasional Indonesia

2.4 Pengertian Wawasan Nusantara

2.5 Unsur Dasar Wawasan Nusantara

2.6 Hakekat Wawasan Nusantara

2.7 Asas Wawasan Nusantara

2.8 Kedudukan Wawasan Nusantara

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 2

Page 3: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

2.9 Implementasi Wawasan Nusantara

1.10 Tujuan Pengenalan Wawasan Nusantara

BAB III. KETAHANAN NASIONAL.....................................................................39-57

3.1 Latar Belakang

3.2 Pokok Pokok Pikiran

3.2 Pengertian Ketahanan Nasional Indonesia

3.3 Asas Asas Ketahanan Nasional Indonesia

3.4 Sifat Ketahanan Nasional Indonesia

3.5 Pengaruh Aspek Ketahanan Naisonal Indonesia Pada Kehidupan Berbangsa dan

Bernegara

3.6 Kebersihan Ketahanan Nasional Indonesia

BAB IV. POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL.........................................................58-64

4.1 Pengertian Politik Strategi dan Polstranas

4.2 Dasar Pemikiran Penyusunan Politik dan Strategi Nasional

4.3 Penyusunan Politik dan Strategi Nasional

4.4 Sertifikasi Politik Nasional

4.5 Politik Pembangunan Nasional dan Manajemen Nasional

4.6 Otonomi Daerah

BAB V PENUTUP....................................................................................................65-66

A. SIMPULAN.

B. SARAN.

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................66

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 3

Page 4: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

BAB I

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

1.1 Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai latar belakang mengenai pendidikan kewarganegaraan

saya akan menjelaskan beberapa

“Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang mengkaji dan membahas tentang

pemerintahan, konstitusi, lembaga-lembaga demokrasi, rule of law, HAM, hak dan kewajiban

warganegara serta proses demokrasi.”

 

Pendidikan demokrasi menyangkut:

—  Sosialisasi;

—  Diseminasi dan aktualisasi konsep;

—  Sistem;

—  Nilai;

—  Budaya;

—  Praktek demokrasi melalui pendidikan.

Pendidikan HAM mengandung pengertian,

“sebagai aktivitas mentransformasikan nilai-nilai HAM agar tumbuh kesadaran akan

penghormatan, perlindungan dan penjaminan HAM sebagai sesuatu yang kodrati dan dimiliki

setiap manusia”.  

Zamroni:

Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk

mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis.”

Merphin Panjaitan:

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 4

Page 5: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

“Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mendidik

generasi muda menjadi warganegara yang demokratis dan partisipatif melalui suatu pendidikan

yang dialogial.”

Soedijarto:    

“Pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan politik yang bertujuan untuk membantu

peserta didik untuk menjadi warganegara yang secara politik dewasa dan ikut serta membangun

sistem politik yang demokratis.”

Tim ICCE UIN Jakarta:

“Pendidikan kewarganegaraan adalah suatu proses yang dilakukan oleh lembaga pendidikan di

mana seseorang mempelajari orientasi, sikap dan perilaku politik sehingga yang bersangkutan

memiliki political knowledge, awareness, attitude, political efficacy dan political participation

serta kemampuan mengambil keputusan politik secara rasional.”

Tim ICCE UIN Jakarta:

Unsur-unsur yang harus dipertimbangkan dalam menyusun program civic education yang

diharapkan akan menolong para peserta didik untuk:

·         Mengetahui, memahami dan mengapresiasi cita-cita nasional.

·          Dapat membuat keputusan-keputusan cerdas dan bertanggung jawab dalam berbagai macam

masalah pribadi, masalah masyarakat dan masalah negara.

Henry Randall, civics adalah ilmu kewarganegaraan yang membicarakan hubungan manusia

dengan:

a. manusia dalam perkumpulan-          perkumpulan yang terorganisasi          [sosial, ekonomi,

politik];

b. individu-individu dengan negara.

Civitas Internasional:

“Civic Education adalah pendidikan yang mencakup pemahaman dasar tentang cara kerja

demokrasi dan lembaga-lembaganya, pemahaman tentang rule of law, HAM, penguatan

ketrampilan partisipatif yang demokratis, pengembangan budaya demokratis dan perdamaian.”

Muhammad Numan Soemantri:

·         Kegiatan yang meliputi seluruh program sekolah.

·         Meliputi berbagai macam kegiatan mengajar yang dapat menumbuhkan hidup dan perilaku

yang lebih baik dalam masyarakat yang demokratis.

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 5

Page 6: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

·         Termasuk pula hal-hal yang menyangkut pengalaman, kepentingan masyarakat, pribadi dan

syarat-syarat obyektif untuk hidup bernegara.

Jadi pendidikan kewarganegaraan (civic education) adalah program:

1. Memuat bahasan tentang: a. Masalah kebangsaan. b. Masalah kewarganegaraan.

2. Dalam hubungannya dengan:

a. Negara b. Demokrasi c. HAM d. Masyarakat madani

3. Dalam implementasinya menerapkan prinsip-prinsip pendidikan demokratis dan humanis.

Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah:

a. Membentuk kecakapan partisipatif yang bermutu dan bertanggung jawab.

b. Menjadi warganegara yang baik dan demokratis.

c. Mampu berpikir komprehensif, analitis dan kritis.

d. Membentuk mahasiswa yang memiliki good and responsible citizen.           

Urgensi pendidikan kewarganegaraan (Azyumardi Azra):

a. Meningkatnya gejala dan kecenderungan political literacy, tidak melek politik, tidak

mengetahui cara kerja demokrasi dan lembaga politik di kalangan warganegara.

b. Meningkatnya political apathies yang ditunjukkan dengan sedikitnya keterlibatan warganegara

dalam proses-proses politik.

c. Sebagai salah satu instrument pendidikan politik yang mampu melakukan empowerment bagi

masyarakat, terutama masyarakat kampus.

d. Sebagai wahana dan instrument untuk melakukan social engineering dalam rangka

membanguan social capital yang efektif bagi tumbuhnya kultur demokrasi dalam kehidupan

masyarakat berbangsa, bernegara serta tumbuhnya masyarakat madani.  

Tiga pendekatan dalam membangun karakter bangsa:

1.Social-cultural development, melalui penciptaan dan pembiasaan perilaku dalam kehidupan

sehari-ha ri masyarakat.

2.  Psycho-paedagogical development, melalui perkembangan psikologis seseorang melalui

proses belajar.

3. Socio-political development, melalui berbagai intervensi kebijakan politik pemerintah.

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 6

Page 7: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

Paradigma pendidikan kewarganegaraan:

1. Feodalistik; mahasiswa sebagai obyek sedangkan dosen sebagai figur sumber ilmu, tempat

kebenaran, otoriter dan birokratik.

2. Humanistik; mahasiswa sebagai subyek dan obyek sedangkan dosen sebagai fasilitator atau

mitra dialog.

Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak era sebelum dan selama

penjajahan, kemudian dilanjutkan dengan era perebutan dan mempertahankan kemerdekaan

sampai hingga era pengisian kemerdekaan menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda

sesuai dengan jamannya. Kondisi dan tuntutan yang berbeda tersebut ditanggapi oleh Bangsa

Indonesia berdasarkan kesamaan nilai–nilai perjuangan bangsa yang senantiasa tumbuh dan

berkembang. Kesamaan nilai–nilai ini dilandasi oleh jiwa, tekad, dan semangat kebangsaan.

Kesemuanya itu tumbuh menjadi kekuatan yang mampu mendorong proses terwujudnya Negara

Kesatuan Republik Indonesia dalam wadah Nusantara.

Semangat perjuangan bangsa yang telah ditunjukkan pada kemerdekaan 17

Agustus 1945 tersebut dilandasi oleh keimanan serta ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

dan keikhlasan untuk berkorban. Landasan perjuangan tersebut merupakan nilai–nilai perjuangan

Bangsa Indonesia. Semangat inilah yang harus dimiliki oleh setiap warga negara Republik

Indonesia. Selain itu nilai–nilai perjuangan bangsa masih relevan dalam memecahkan setiap

permasalahan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta terbukti keandalannya.

Tetapi nilai–nilai perjuangan itu kini telah mengalami pasang surut sesuai dengan dinamika

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Semangat perjuangan bangsa telah

mengalami penurunan pada titik yang kritis. Hal ini disebabkan antara lain oleh pengaruh

globalisasi.

1.2 Kompetensi Yang Diharapkan

Masyarakat dan pemerintah suatu negara berupaya untuk menjamin kelangsungan hidup serta

kehidupan generasi penerusnya secara berguna (berkaitan dengan kemampuan spiritual) dan

bermakna (berkaitan dengan kemampuan kognotif dan psikomotorik). Generasi penerus melalui

pendidikan kewarganegaraan diharapkan akan mampu mengantisipasi hari depan yang

senantiasa berubah dan selalu terkait dengan konteks dinamika budaya, bangsa, negara, dan

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 7

Page 8: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

hubungan internasional serta memiliki wawasan kesadaran bernegara untuk bela negara dan

memiliki pola pikir, pola sikap dan perilaku sebagai pola tindak yang cinta tanah air berdasarkan

Pancasila. Semua itu diperlakukan demi tetap utuh Kondisi dan tuntutan yang berbeda tersebut

ditanggapi oleh Bangsa Indonesia berdasarkan kesamaan nilai–nilai perjuangan bangsa yang

senantiasa tumbuh dan berkembang. Kesamaan nilai–nilai ini dilandasi oleh jiwa, tekad, dan

semangat kebangsaan. Kesemuanya itu tumbuh menjadi kekuatan yang mampu mendorong

proses terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam wadah Nusantara.

Semangat perjuangan bangsa yang telah ditunjukkan pada kemerdekaan 17

Agustus 1945 tersebut dilandasi oleh keimanan serta ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

dan keikhlasan untuk berkorban. Landasan perjuangan tersebut merupakan nilai–nilai perjuangan

Bangsa Indonesia. Semangat inilah yang harus dimiliki oleh setiap warga negara Republik

Indonesia. Selain itu nilai–nilai perjuangan bangsa masih relevan dalam memecahkan setiap

permasalahan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta terbukti keandalannya.

Tetapi nilai–nilai perjuangan itu kini telah mengalami pasang surut sesuai dengan dinamika

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Semangat perjuangan bangsa telah

mengalami penurunan pada titik yang kritis. Hal ini disebabkan antara lain oleh pengaruh

globalisasi.

dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran

bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan bangsa,

wawasan nusantara, serta ketahanan nasional dalam diri para mahasiswa calon sarjana/ilmuwan

warga negara Republik Indonesia yang sedang mengkaji dan akan menguasai ilmu pengetahuan

dan teknologi serta seni.

Berkaitan dengan pengembangan nilai, sikap, dan kepribadian diperlukan pembekalan kepada

peserta didik di Indonesia yang dilakukan melalui Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama,

Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar, dan Ilmu Alamiah Dasar (sebagai aplikasi nilai dalam

kehidupan) yang disebut kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK) dalam

komponen kurikulum perguruan tinggi.

Setiap warga negara Republik Indonesia harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta

seni yang merupakan misi atau tanggung jawab Pendidikan Kewarganegaraan untuk

menumbuhkan wawasan warga negara dalam hal persahabatan, pengertian antar bangsa,

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 8

Page 9: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

perdamaian dunia, kesadaran bela negara, dan sikap serta perilaku yang bersendikan nilai–nilai

budaya bangsa .

Hak dan kewajiban warga negara, terutama kesadaran bela negara akan terwujud dalam sikap

dan perilakunya bila ia dapat merasakan bahwa konsepsi demokrasi dan hak asasi manusia

sungguh–sungguh merupakan sesuatu yang paling sesuai dengan kehidupannya sehari–hari.

Rakyat Indonesia, melalui MPR menyatakan bahwa : Pendidikan Nasional yang berakar pada

kebudayaan bangsa Indonesia diarahkan untuk “meningkatkan kecerdasan serta harkat dan

martabat bangsa, mewujudkan manusia serta masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa

terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas mandiri, sehingga mampu membangun dirinya dan

masyarakat sekelilingnya serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan

bertanggung jawab atas pembangunan bangsa “.

Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang berbudi luhur,

berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif. Terampil, berdisiplin, beretos kerja,

profesional, bertanggung jawab, dan produktif serta sehat jasmani dan rohani.

Undang–Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa

kurikulum dan isi pendidikan yang memuat Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, dan

Pendidikan Kewarganegaraan terus ditingkatkan dan dikembangkan di semua jalur, jenis, dan

jenjang pendidikan.

Kompetensi diartikan sebagai perangkat tindakan cerdas, penuh rasa tanggung jawab yang harus

dimiliki oleh seseorang agar ia mampu melaksanakan tugas–tugas dalam bidang pekerjaan

tertentu.

Kompetensi lulusan Pendidikan Kewarganegaraan adalah seperangkat tindakan cerdas penuh

tanggung jawab dari seorang warga negara dalam berhubungan dengan negara, dan memecahkan

berbagai masalah hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan menerapkan konsepsi

falsafah bangsa, wawasan nusantara dan ketahanan nasional.

Pendidikan Kewarganegaraan yang berhasil akan membuahkan sikap mental yang cerdas, penuh

rasa tanggung jawab dari peserta didik. Sikap ini disertai dengan perilaku yang :

Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta menghayati nilai–nilai falsafah

bangsa

Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Rasional, dinamis, dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara.

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 9

Page 10: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

Bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara.

Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan teknologi dan seni untuk kepentingan kemanusiaan,

bangsa dan negara.

Melalui Pendidikan Kewarganegaraan, warga negara Republik Indonesia diharapkan mampu

“memahami, menganalisa, dan menjawab masalah–masalah yang dihadapi oleh masyarakat,

bangsa dan negaranya secara konsisten dan berkesinambungan dengan cita–cita dan tujuan

nasional seperti yang digariskan dalam Pembukaan UUD 1945 “.

Dalam perjuangan non fisik, harus tetap memegang teguh nilai–nilai ini disemua aspek

kehidupan, khususnya untuk memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial,

korupsi, kolusi, dan nepotisme; menguasai IPTEK, meningkatkan kualitas sumber daya manusia

agar memiliki daya saing; memelihara serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa; dan

berpikir obyektif rasional serta mandiri.

1.3 Pengertian Dan Pemahaman Tentang Bangsa Dan Negara

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, Bangsa adalah orang–orang yang

memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa dan sejarah serta berpemerintahan sendiri. Atau

bisa diartikan sebagai kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan

wilayah tertentu dimuka bumi.

Jadi Bangsa Indonesia adalah sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan yang sama dan

menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses di dalam satu wilayah

Nusantara/Indonesia.

Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang sama–

sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengetahui adanya satu pemerintahan yang mengurus

tata tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut.

Atau bisa diartikan sebagai satu perserikatan yang melaksanakan satu pemerintahan melalui

hukum yang mengikat masyarakat dengan kekuasaan untuk memaksa bagi ketertiban sosial.

1. Teori terbentuknya negara

a. Teori Hukum Alam (Plato dan Aristoteles).

Kondisi Alam => Berkembang Manusia => Tumbuh Negara.

b. Teori Ketuhanan

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 10

Page 11: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

Segala sesuatu adalah ciptaan Tuhan, termasuk adanya negara.

c. Teori Perjanjian (Thomas Hobbes)

Manusia menghadapi kondisi alam dan timbullah kekerasan, manusia akan musnah bila ia tidak

mengubah cara–caranya. Manusia pun bersatu (membentuk negara) untuk mengatasi tantangan

dan menggunakan persatuan dalam gerak tunggal untuk kebutuhan bersama.

Di dalam prakteknya, terbentuknya negara dapat pula disebabkan karena :

a. Penaklukan.

b. Peleburan.

c. Pemisahan diri

Pendudukan atas negara/wilayah yang belum ada pemerintahannya.

2. Unsur Negara

Konstitutif.

Negara meliputi wilayah udara, darat, dan perairan (unsur perairan tidak mutlak), rakyat

atau masyarakat, dan pemerintahan yang berdaulat

Deklaratif.

Negara mempunyai tujuan, undang–undang dasar, pengakuan dari negara lain baik secara

de jure dan de facto dan ikut dalam perhimpunan bangsa–bangsa, misalnya PBB.

3. Bentuk Negara

a. Negara kesatuan

1. Negara Kesatuan dengan sistem sentralisasi

2. Negara Kesatuan dengan sistem desentralisasi

b. Negara serikat, di dalam negara ada negara yaitu negara bagian.

1.4. Negara Dan Warga Negara Dalam Sistem Kenegaraan Di Indonesia

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara berdaulat yang mendapatkan pengakuan dari

dunia internasional dan menjadi anggota PBB. Dan mempunyai kedudukan dan kewajiban yang

sama dengan negara–negara lain di dunia, yaitu ikut serta memelihara dan menjaga perdamaian

dunia. Dalam UUD 1945 telah diatur tentang kewajiban negara terhadap warga negaranya, juga

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 11

Page 12: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

tentang hak dan kewajiban warga negara kepada negaranya. Negara wajib memberikan

kesejahteraan hidup dan keamanan lahir batin sesuai dengan sistem demokrasi yang dianutnya

serta melindungi hak asasi warganya sebagai manusia secara individual berdasarkan ketentuan

yang berlaku yang dibatasi oleh ketentuan agama, etika moral, dan budaya yang berlaku di

Indonesia dan oleh sistem kenegaraan yang digunakan.

1. Proses Bangsa Yang Menegara

Proses bangsa yang menegara memberikan gambaran tentang bagimana terbentuknya bangsa

dimana sekelompok manusia yang berada didalamnya merasa sebagai bagian dari bangsa.

Bangsa yang berbudaya, artinya bangsa yang mau melaksanakan hubungan dengan penciptanya

(Tuhan) disebut agama ; bangsa yang mau berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya

disebut ekonomi; bangsa yang mau berhubungan dengan lingkungan sesama dan alam sekitarnya

disebut sosial; bangsa yang mau berhubungan dengan kekuasaan disebut politik; bangsa yang

mau hidup aman tenteram dan sejahtera dalam negara disebut pertahanan dan keamanan.

Di Indonesia proses menegara telah dimulai sejak Proklamasi 17 Agustus 1945, dan terjadinya

Negara Indonesia merupakan suatu proses atau rangkaian tahap–tahapnya yang

berkesinambungan. Secara ringkas, proses tersebut adalah sebagai berikut :

Perjuangan pergerakan Kemerdekaan Indonesia.

Proklamasi atau pintu gerbang kemerdekaan.

Keadaan bernegara yang nilai–nilai dasarnya ialah merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan

makmur.

Bangsa Indonesia menerjemahkan secara terperinci perkembangan teori kenegaraan tentang

terjadinya Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai berikut :

Perjuangan kemerdekaan.

Proklamasi

Adanya pemerintahan, wilayah dan bangsa

Pembangunan Negara Indonesia

Negara Indonesia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Proses bangsa yang menegara di Indonesia diawali adanya pengakuan yang sama atas kebenaran

hakiki kesejarahan. Kebenaran hakiki dan kesejarahan yang dimaksud adalah :

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 12

Page 13: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

Kebenaran yang berasal dari Tuhan pencipta alam semesta yakni; Ke-Esa-an Tuhan; Manusia

harus beradab; Manusia harus bersatu; Manusia harus memiliki hubungan sosial dengan lainnya

serta mempunyai nilai keadilan; Kekuasaan didunia adalah kekuasaan manusia.

Kesejarahan. Sejarah adalah salah satu dasar yang tidak dapat ditinggalkan karena merupakan

bukti otentik sehingga kita akan mengetahui dan memahami proses terbentuknya Negara

Kesatuan Republik Indonesia sebagai hasil perjuangan bangsa.

Pendidikan pendahuluan bela negara adalah kesamaan pandangan bagi landasan visional

(wawasan nusantara) dan landasan konsepsional (ketahanan nasional) yang disampaikan melalui

pendidikan, lingkungan pekerjaan dan lingkungan masyarakat.

2. Pemahaman Hak Dan Kewajiban Warga Negara

a. Hak warga negara.

Hak–hak asasi manusia dan warga negara menurut UUD 1945 mencakup :

- Hak untuk menjadi warga negara (pasal 26)

- Hak atas kedudukan yang sama dalam hukum (pasal 27 ayat 1)

- Hak atas persamaan kedudukan dalam pemerintahan (pasal 27

ayat 1)

- Hak atas penghidupan yang layak (pasal 27 ayat 2)

- Hak bela negara (pasal 27 ayat 3)

- Hak untuk hidup (pasal 28 A)

- Hak membentuk keluarga (pasal 28 B ayat 1)

- Hak atas kelangsungan hidup dan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi bagi anak

(pasal 28 B ayat 2)

- Hak pemenuhan kebutuhan dasar (pasal 28 C ayat 1)

- Hak untuk memajukan diri (pasal 28 C ayat 2)

- Hak memperoleh keadilan hukum (pasal 28 d ayat 1)

- Hak untuk bekerja dan imbalan yang adil (pasal 28 D ayat 2)

- Hak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan (pasal 28 D ayat 3)

- Hak atas status kewarganegaraan (pasal 28 D ayat 4)

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 13

Page 14: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

- Kebebasan memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan

pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah

negara dan meninggalkannya serta berhak kembali (pasal 28 E ayat 1)

- Hak atas kebebasan menyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap sesuai denga hati

nuraninya (pasal 28 E ayat 2)

- Hak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat (pasal 28 E ayat 3)

- Hak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi (pasal 28 F)

- Hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat dan harta benda (pasal 28 G

ayat 1)

- Hak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat dan martabat

manusia (pasal 28 G ayat 2)

- Hak memperoleh suaka politik dari negara lain (pasal 28 G ayat 2)

Hak hidup sejahtera lahir dan batin (pasal 28 H ayat 1)

Hak mendapat kemudahan dan memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama (pasal 28 H

ayat 2)

- Hak atas jaminan sosial (pasal 28 H ayat 3)

- Hak milik pribadi (pasal 28 H ayat 4)

- Hak untuk tidak diperbudak (pasal 28 I ayat 1)

- Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut (pasal 28 I ayat 1)

- Hak bebas dari perlakuan diskriminatif (pasal 28 I ayat 2)

- Hak atas identitas budaya (pasal 28 I ayat 3)

- Hak kemerdekaan berserikat, berkumpul, mengeluarkan pendapat baik lisan maupun

tulisan (pasal 28)

- Hak atas kebebasan beragama (pasal 29)

- Hak pertahanan dan keamanan negara (pasal 30 ayat 1)

Hak mendapat pendidikan (pasal 31 ayat 1)

b. Kewajiban warga negara antara lain :

- Melaksanakan aturan hukum.

- Menghargai hak orang lain.

- Memiliki informasi dan perhatian terhadap kebutuhan–kebutuhan masyarakatnya.

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 14

Page 15: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

- Melakukan kontrol terhadap para pemimpin dalam melakukan tugas–tugasnya

- Melakukan komuniksai dengan para wakil di sekolah, pemerintah lokal dan pemerintah

nasional.

- Membayar pajak

- Menjadi saksi di pengadilan

Bersedia untuk mengikuti wajib militer dan lain–lain.

c. Tanggung jawab warga negara

Tanggung jawab warga negara merupakan pelaksanaan hak (right) dan kewajiban (duty) sebagai

warga negara dan bersedia menanggung akibat atas pelaksanaannya tersebut.

Bentuk tanggung jawab warga negara :

- Mewujudkan kepentingan nasional

- Ikut terlibat dalam memecahkan masalah–masalah bangsa

- Mengembangkan kehidupan masyarakat ke depan (lingkungan kelembagaan)

Memelihara dan memperbaiki demokrasi

d. Peran warga negara

- Ikut berpartisipasi untuk mempengaruhi setiap proses pembuatan dan pelaksanaan

kebijaksanaan publik oleh para pejabat atau lembaga–lembaga negara.

- Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan.

- Berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional.

- Memberikan bantuan sosial, memberikan rehabilitasi sosial, mela- kukan pembinaan kepada

fakir miskin.

- Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar.

- Mengembangkan IPTEK yang dilandasi iman dan takwa.

- Menciptakan kerukunan umat beragama.

- Ikut serta memajukan pendidikan nasional.

- Merubah budaya negatif yang dapat menghambat kemajuan bangsa.

- Memelihara nilai–nilai positif (hidup rukun, gotong royong, dll).

- Mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara.

- Menjaga keselamatan bangsa dari segala macam ancaman.

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 15

Page 16: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

1.5. Pemahaman Tentang Demokrasi

1. Konsep Demokrasi

Demokrasi adalah sebuah bentuk kekuasaan (kratein) dari, oleh, dan untuk rakyat (demos).

Menurut konsep demokrasi, kekuasaan menyiratkan arti politik dan pemerintahan, sedangkan

rakyat beserta warga masyarakat didefinisikan sebagai warga negara. Demos menyiratkan makna

diskriminatif atau bukan rakyat keseluruhan, tetapi hanya populus tertentu, yaitu mereka yang

berdasarkan tradisi atau kesepakatan formal mengontrol akses ke sumber–sumber kekuasaan dan

bisa mengklaim kepemilikan atas hak–hak prerogratif dalam proses pengambilan keputusan yang

berkaitan dengan urusan publik atau pemerintahan.

2. Bentuk Demokrasi Dalam Pengertian Sistem Pemerintahan Negara

Ada dua bentuk demokrasi dalam pemerintahan negara, antara lain :

Pemerintahan Monarki (monarki mutlak, monarki konstitusional, dan monarki parlementer)

Pemerintahan Republik : berasal dari bahasa latin, RES yang artinya pemerintahan dan

PUBLICA yang berarti rakyat. Dengan demikian dapat diartikan sebagai pemerintahan yang

dijalankan oleh dan untuk kepentingan orang banyak.

Menurut John Locke kekuasaan pemerintahan negara dipisahkan menjadi

tiga yaitu :

a. Kekuasaan Legislatif (kekuasaan untuk membuat undang–undang yang dijalankan oleh

parlemen)

b. Kekuasaan Eksekutif (kekuasaan untuk menjalankan undang-undang yang dijalankan oleh

pemerintahan)

Kekuasaan Federatif (kekuasaan untuk menyatakan perang dan damai dan tindakan-tindakan

lainnya dengan luar negeri).

Sedangkan kekuasaan Yudikatif (mengadili) merupakan bagian dari kekuasaan eksekutif.

Kemudian Montesque (teori Trias Politica) menyatakan bahwa kekuasaan negara harus dibagi

dan dilaksanakan oleh tiga orang atau badan yang berbeda-beda dan terpisah satu sama lainnya

(berdiri sendiri/independent) yaitu :

a. Badan Legislatif (kekuasaan membuat undang–undang)

b. Badan Eksekutif (kekuasaan menjalankan undang–undang)

c. Badan Yudikatif (kekuasaan untuk mengadili jalannya pelaksanaan undang-undang)

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 16

Page 17: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

3. Klasifikasi sistem pemerintahan

- Dalam sistem kepartaian dikenal adanya tiga sistem kepartaian, yaitu sistem multi partai

(poliparty system), sistem dua partai (biparty system), dan sistem satu partai (monoparty

system).

- Sistem pengisian jabatan pemegang kekuasaan negara.

- Hubungan antar pemegang kekuasaan negara, terutama antara eksekutif dan legislatif.

Mengenai model sistem pemerintahan negara, ada empat macam, yaitu :

- Sistem pemerintahan diktator (borjuis dan proletar)

- Sistem pemerintahan parlementer

- Sistem pemrintahan presidential

- Sistem pemerintahan campuran

1.6. Prinsip Dasar Pemerintahan Republik Indonesia

Pancasila merupakan pandangan hidup dan jiwa bangsa, kepribadian bangsa,

tujuan dan cita–cita hukum bangsa dan negara, serta cita–cita moral bangsa Indonesia. Pancasila

sebagai dasar negara mempunyai kedudukan yang pasti dalam penyelenggaraan pemerintahan

Negara Indonesia.

Beberapa prinsip dasar sistem pemerintahan Indonesia yang terdapat dalam UUD

1945 adalah bahwa Indonesia ialah negara yang berdasar atas hukum (rechtstaat), sistem

konstitusi, kekuasaan negara yang tertinggi di tangan MPR, Presiden adalah penyelenggara

pemerintah negara yang tertinggi dibawah Majelis, Presiden tidak bertanggungjawab kepada

DPR, menteri negara ialah pembantu Presiden, menteri negara tidak bertanggungjawab kepada

DPR, dan kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas.

Dalam menjalankan tugasnya, Presiden dibantu oleh badan pelaksana

Pemerintahan yang berdasarkan tugas dan fungsi dibagi menjadi :

a. Departemen beserta aparat dibawahnya.

b. Lembaga pemerintahan bukan departemen.

c. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Sedangkan pembagian berdasarkan kewilayahannya dan tingkat pemerintahan

adalah :

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 17

Page 18: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

a. Pemerintah Pusat, tugas pokok pemerintahan RI adalah melindungi segenap bangsa Indonesia

dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan

bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasar kemerdekaan, perdamaian

abadi dan keadilan sosial.

b. Pemerintah Wilayah, (propinsi, daerah khusus ibukota/daerah istimewa, kabupaten,

kotamadya, kota administratif, kecamatan, desa/kelurahan). Wilayah dibentuk berdasarkan asas

dekonsentrasi. Wilayah–wilayah disusun secara vertikal dan merupakan lingkungan kerja

perangkat pemerintahan umum didaerah. Urusan pemerintahan umum meliputi bidang

ketentraman dan ketertiban, politik koordinasi pengawasan dan urusan pemerintahan lainnya

yang tidak termasuk urusan rumah tangga daerah.

c. Pemerintah Daerah (Pemda I dan Pemda II), daerah dibentuk berdasar asas desentralisasi yang

selanjutnya disebut daerah otonomi. Daerah otonomi bertujuan untuk memungkinkan daerah

yang bersangkutan mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri agar dapat meningkatkan

daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap

masyarakat dan pelaksanaan pembangunan. Pemerintahan daerah adalah kepala daerah dan

DPRD.

Demokrasi Indonesia adalah pemerintahan rakyat yang berdasarkan nilai–nilai falsafah Pancasila

atau pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat berdasarkan sila–sila Pancasila. Ini berarti :

Sistem pemerintahan rakyat dijiwai dan dituntun oleh nilai–nilai pandangan hidup bangsa

Indonesia (Pancasila).

Demokrasi Indonesia adalah transformasi Pancasila menjadi suatu bentuk dan sistem

pemerintahan khas Pancasila.

Merupakan konsekuensi dari komitmen pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan

konsekuen di bidang pemerintahan atau politik.

Pelaksanaan demokrasi telah dapat dipahami dan dihayati sesuai dengan nilai–nilai falsafah

Pancasila.

Pelaksanaan demokrasi merupakan pengamalan Pancasila melalaui politik pemerintahan.

Selain pengertian diatas, ada beberapa rumusan mengenai demokrasi, antara lain:

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 18

Page 19: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

Demokrasi Indonesia adalah sekaligus demokrasi politik, ekonomi, dan sosial budaya. Artinya

demokrasi Indonesia merupakan satu sistem pemerintahan rakyat yang mengandung nilai–nilai

politik, ekonomi, sosial budaya dan religius.

Menurut Prof. Dr. Hazarin, SH, Demokrasi Pancasila adalah demokrasi sebagaimana telah

dipraktekkan oleh bangsa Indonesia sejak dulu kala dan masih dijumpai sekarang ini dalam

kehidupan masyarakat hukum adat seperti desa, kerja bakti, marga, nagari dan wanua ….. yang

telah ditingkatkan ke taraf urusan negara di mana kini disebut Demokrasi Pancasila.

Rumusan Sri Soemantri adalah sebagai berikut : “Demokrasi Indonesia adalah kerakyatan yang

dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang mengandung

semagat Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia

dan keadilan sosial “.

Rumusan Pramudji menyatakan : “Demokrasi Indonesia adalah kerakyatan yang dipimpin oleh

hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang ber Ketuhanan Yang Maha Esa,

yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan Indonesia, dan yang

berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia “.

Rumusan Sadely menyatakan bahwa : “Demokrasi Indonesia ialah demokrasi berdasarkan

Pancasila yang meliputi bidang–bidang politik, sosial, dan ekonomi, serta yang dalam

penyelesaian masalah–masalah nasional berusaha sejauh mungkin menempuh jalan

permusyawaratan untuk mencapai mufakat “.

Sehingga Demokrasi Indonesia adalah satu sistem pemerintahan berdasarkan kedaulatan

rakyat dalam bentuk musyawarah untuk mufakat dalam menyelesaikan dan memecahkan

masalah–masalah kehidupan berbangsa dan bernegara demi terwujudnya suatu kehidupan

masyarakat yang adil dan makmur merata secara material dan spiritual.

Paham yang dianut dalam sistem kenegaraan Republik Indonesia adalah Negara Kesatuan

(United States Republic of Indonesia). Penyelenggara kekuasaan adalah rakyat yang membagi

kekuasaan menjadi lima yaitu :

Kekuasaan tertinggi diberikan oleh rakyat kepada MPR (Lembaga Konstitutif)

DPR sebagai pembuat undang–undang (Lembaga Legislatif)

Presiden sebagai penyelenggara pemerintahan (Lembaga Eksekutif)

Mahkamah Agung sebagai lembaga peradilan dan penguji undang–undang (Lembaga Yudikatif)

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 19

Page 20: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

Badan Pemeriksa Keuangan sebagai lembaga yang mengaudit keuangan negara (Lembaga

Auditatif)

Dalam sistem otonomi daerah di Negara Kesatuan Republik Indonesia, penyelenggara

pemerintahan didasarkan atas luasnya wilayah dan asas kewilayahannya, yaitu daerah

merupakan daerahnya pusat dan pusat merupakan pusatnya daerah. Titik otonomi berada di

daerah tingkat II, kecuali urusan luar negeri, moneter, pertahanan, dan keamanan.

1.7. Pemahaman Tentang Hak Asasi Manusia

Didalam mukadimah Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia yang telah disetujui oleh

Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa Nomor 217 A (III) tanggal 10 Desember

1948 terdapat pertimbangan–pertimbangan berikut :

Menimbang bahwa pengakuan atas martabat yang melekat dan hak–hak yang sama dan tidak

terasingkan dari semua anggota keluarga kemanusiaan, keadilan, dan perdamaian di dunia.

Menimbang bahwa mengabaikan dan memandang rendah pada hak–hak asasi manusia telah

mengakibatkan perbuatan–perbuatan bengis yang menimbulkan rasa kemarahan dalam hati

nurani umat manusia dan bahwa kebebasan berbicara dan agama serta kebebasan dari rasa takut

dan kekurangan telah dinyatakan sebagai aspirasi tertinggi dari rakyat jelata.

Menimbang bahwa hak–hak manusia perlu dilindungi oleh peraturan hukum supaya tercipta

perdamaian.

Menimbang bahwa persahabatan antara negara–negara perlu dianjurkan.

Menimbang bahwa negara–negara anggota PBB telah menyatakan penghargaan terhadap hak–

hak asasi manusia, martabat penghargaan seorang manusia baik laki–laki dan perempuan serta

meningkatkan kemajuan-sosial dan tingkat kehidupan yang lebih baik dalam kemerdekaan yang

lebih luas.

Menimbang bahwa negara–negara anggota telah berjanji akan mencapai perbaikan penghargaan

umum terhadap pelaksanaan hak–hak manusia dan kebebasan asas dalam kerja sama dengan

PBB.

Menimbang bahwa pengertian umum terhadap hak–hak dan kebebasan ini adalah penting sekali

untuk pelaksanaan janji ini secara benar.

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 20

Page 21: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

1.8. Kerangka Dasar Kehidupan Nasional Meliputi Keterkaitan antara Falsafah Pancasila,

UUD 1945, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional

Konsepsi Hubungan antara Pancasila dan Bangsa

Manusia Indonesia yang sudah menjadi bangsa Indonesia saat itu yaitu sejak tanggal 28 Oktober

1928 (Sumpah Pemuda) telah mengakui bahwa diatasnya ada Sang Pencipta, yang akhirnya

menimbulkan rasa kemanusiaan yang tinggi baik dengan bangsa sendiri ataupun dengan bangsa

lain. Kemudian timbullah segala tindakan yang selalu berdasarkan pertimbangan rasa

kemanusiaan yang adil dan beradab, sehingga hal tersebut menumbuhkan persatuan yang kokoh.

Sedangkan agar jiwa–jiwa itu terpelihara maka perlu kebijaksanaan untuk mewujudkan cita–cita

yang dimusyawarahkan dan dimufakati oleh seluruh bangsa Indonesia melalui perwakilan.

Jadi uraian diatas menunjukkan secara tegas bahwa sila–sila dalam Pancasila menjadi falsafah

dan cita–cita bagi bangsa Indonesia.

Pancasila sebagai Landasan Ideal Negara

Cita–cita bangsa Indonesia yang luhur kemudian menjadi cita–cita negara karena Pancasila

merupakan landasan idealisme Negara Kesatuan Republik Indonesia, karena sila–sila yang ada

didalamnya merupakan kebenaran hakiki yang perlu diwujudkan

1.10.Landasan Hubungan UUD 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

1. Pancasila sebagai ideologi negara

Telah disebutkan bahwa Pancasila merupakan falsafah bangsa sehingga ketika

Indonesia menjadi negara, falsafah Pancasila ikut masuk dalam negara. Cita–cita bangsa

tercermin dalam Pembukaan UUD 1945, sehingga dengan demikian Pancasila merupakan

Ideologi Negara.

2. UUD 1945 sebagai landasan konstitusi

Kemerdekaan Indonesia merupakan momentum yang sangat berharga dimana bangsa kita bisa

terlepas dari penjajahan. Tetapi kemerdekaan ini bukan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik

Indonesia karena :

Teks Proklamasi secara tegas menyatakan bahwa yang merdeka adalah bangsa Indonesia, bukan

negara (karena tidak memenuhi syarat adanya negara dalam hal ini tidak adanya pemerintahan).

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 21

Page 22: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

Mengingat kondisi seperti ini, maka dengan segera dibentuk PPKI yang bertugas untuk membuat

undang–undang. Sehingga pada tanggal 18 Agustus 1945 telah terbentuk UUD 1945 sehingga

secara resmi berdirilah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jadi UUD 1945 merupakan

landasan konstitusi NKRI.

Implementasi konsepsi UUD 1945 sebagai landasan konstitusi

- Pancasila : cita–cita dan ideologi negara

- Penataan : supra dan infrastruktur politik negara

- Ekonomi : peningkatan taraf hidup melalui penguasaan bumi dan air oleh negara untuk

kemakmuran bangsa.

- Kualitas bangsa : mencerdaskan bangsa agar sejajar dengan bangsa–bangsa lain.

- Agar bangsa dan negara ini tetap berdiri dengan kokoh, diperlukan kekuatan pertahanan dan

keamanan melalui pola politik strategi pertahanan dan kemanan.

Konsepsi pertama tentang Pancasila sebagai cita–cita dan ideologi negara

Kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan penjajahan bertentangan dengan hak asasi manusia.

Kehidupan berbangsa dan bernegara ini harus mendapatkan ridho Allah SWT karena merupakan

motivasi spiritual yang harus diraih jika negara dan bangsa ini ingin berdiri dengan kokoh.

Adanya masa depan yang harus diraih.

Cita–cita harus dicapai oleh bangsa Indonesia melalui wadah Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Konsepsi UUD 1945 dalam mewadahi perbedaan pendapat dalam masyarakat

Paham Negara RI adalah demokratis, karena itu idealisme Pancasila yang mengakui adanya

perbedaan pendapat dalam kelompok bangsa Indonesia. Hal ini telah diatur dalam undang–

undang pelaksanaan tentang organisasi kemasyarakatan yang tentunya berdasarkan falsafah

Pancasila.

Konsepsi UUD 1945 dalam infrastruktur politik

Infrastruktur politik adalah wadah masyarakat yang menggambarkan bahwa masyarakat ikut

menentukan keputusan politik dalam mewujudkan cita–cita nasional berdasarkan falsafah

bangsa. Pernyataan bahwa tata cara penyampaian pikiran warga negara diatur dengan undang–

undang

 

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 22

Page 23: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

1.11 . Perkembangan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara

1. Situasi NKRI terbagi dalam periode–periode

Tahun 1945 sejak NKRI diproklamasikan sampai 1965 disebut periode lama atau Orde Lama.

Ancaman yang dihadapi datangnya dari dalam maupun dari luar, langsung maupun tidak

langsung, menumbuhkan pemikiran mengenai cara menghadapinya. Pada tahun 1954, terbitlah

produk Undang–Undang tentang Pokok–Pokok Perlawanan Rakyat (PPPR) dengan Nomor 29

Tahun 1954. Sehingga terbentuklah organisasi–organisasi perlawanan rakyat pada tingkat desa

(OKD) dan sekolah-sekolah (OKS).

Tahun 1965 sampai 1998 disebut periode baru atau Orde Baru. Ancaman

yang dihadapi dalam periode ini adalah tantangan non fisik. Pada tahun 1973 keluarlah

Ketetapan MPR dengan Nomor IV/MPR/1973 tentang GBHN, dimana terdapat penjelasan

tentang Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional. Lalu pada tahun 1982 keluarlah UU No.

20 Tahun 1982 tentang Ketentuan–Ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara Republik

Indonesia, dengan adanya penyelenggaraan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara dari Taman

Kanak–Kanak hingga Perguruan Tinggi.

Tahun 1998 sampai sekarang disebut periode Reformasi, untuk menghadapi

perkembangan jaman globalisasi maka diperlukan undang–undang yang sesuai maka keluarlah

Undang–Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang mengatur

kurikulum Pendidikan kewarganegaraan, yang kemudian pasal ini menjelaskan bahwa yang

dimaksud dengan Pendidikan Kewarganegaraan adalah hubungan negara dengan warga negara,

antara warga negara serta Pendidikan Pendahuluan Bela Negara. Pendidikan Kewarganegaraan

di Perguruan Tinggi harus terus ditingkatkan guna menjawab tantangan masa depan, sehingga

keluaran peserta didik memiliki semangat juang yang tinggi dan kesadaran bela negara sesuai

bidang profesi masing-masing demi tetap tegak dan utuhnya NKRI.

Perguruan Tinggi perlu mendapatkan Pendidikan

Kewarganegaraan karena Perguruan Tinggi sebagai institusi ilmiah bertugas secara terus

menerus mengembangkan ilmu pengetahuan dan Perguruan Tinggi sebagai instrumen nasional

bertugas sebagai pencetak kader-kader pemimpin bangsa. Pendidikan Kewarganegaraan di

Perguruan Tinggi diberikan pemahaman filosofi secara ilmiah meliputi pokok-pokok bahasan,

yaitu : Wawasan Nusantara, Ketahanan Nasional, Politik dan Strategi Nasional.

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 23

Page 24: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

1.11. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran

bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan bangsa,

wawasan nusantara, serta ketahanan nasional dalam diri para mahasiswa calon sarjana/ilmuwan

warga negara Republik Indonesia yang sedang mengkaji dan akan menguasai ilmu pengetahuan

dan teknologi serta seni.

Berkaitan dengan pengembangan nilai, sikap, dan kepribadian diperlukan pembekalan kepada

peserta didik di Indonesia yang dilakukan melalui Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama,

Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar, dan Ilmu Alamiah Dasar (sebagai aplikasi nilai dalam

kehidupan) yang disebut kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK) dalam

komponen kurikulum perguruan tinggi.

Setiap warga negara Republik Indonesia harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta

seni yang merupakan misi atau tanggung jawab Pendidikan Kewarganegaraan untuk

menumbuhkan wawasan warga negara dalam hal persahabatan, pengertian antar bangsa,

perdamaian dunia, kesadaran bela negara, dan sikap serta perilaku yang bersendikan nilai–nilai

budaya bangsa .

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 24

Page 25: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

BAB II

WAWASAN NUSANTARA

2.1 Latar Belakang dan Pengertian

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara keanekaragaman (pendapat, kepercayaan, hubungan,

dsb) memerlukan suatu perekat agar bangsa yang bersangkutan dapat bersatu guna memelihara

keutuhan negaranya.

Suatu bangsa dalam menyelengarakan kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh lingkungannya,

yang didasarkan atas hubungan timbal balik atau kait-mengait antara filosofi bangsa, idiologi,

aspirasi, dan cita-cita yang dihadapkan pada kondisi sosial masyarakat, budaya dan tradisi,

keadaan alam dan wilayah serta pengalaman sejarah .

Upaya pemerintah dan rakyat menyelengarakan kehidupannya, memerlukan suatu konsepsi yang

berupa Wawasan Nasional yang dimaksudkan untuk menjamin kelangsungan hidup, keutuhan

wilayah serta jati diri.

Kata wawasan berasal dari bahasa Jawa yaitu wawas (mawas) yang artinya melihat atau

memandang, jadi kata wawasan dapat diartikan cara pandang atau cara melihat.

Kehidupan negara senantiasa dipengaruhi perkembangan lingkungan strategik sehinga wawasan

harus mampu memberi inspirasi pada suatu bangsa dalam menghadapi berbagai hambatan dan

tantangan yang ditimbulkan dalam mengejar kejayaanya.

2.2. Landasan Wawasan Nasional

Wawasan nasional dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan geopolitik yang dianut oleh

negara yang bersangkutan.

1. Paham-paham kekuasaan

a. Machiavelli (abad XVII)

Dengan judul bukunya The Prince dikatakan sebuah negara itu akan bertahan apabila

menerapkan dalil-dalil:

1. Dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan segala cara dihalalkan

2. Untuk menjaga kekuasaan rezim, politik adu domba (devide et empera) adalah sah.

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 25

Page 26: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

3. Dalam dunia politik,yang kuat pasti dapat bertahan dan menang.

b. Napoleon Bonaparte (abad XVIII)

Perang dimasa depan merupakan perang total, yaitu perang yang mengerahkan segala daya

upaya dan kekuatan nasional. Napoleon berpendapat kekuatan politik harus didampingi dengan

kekuatan logistik dan ekonomi, yang didukung oleh sosial budaya berupa ilmu pengetahuan dan

teknologi suatu bangsa untuk membentuk kekuatan pertahanan keamanan dalam menduduki dan

menjajah negara lain.

c. Jendral Clausewitz (abad XVIII)

Jendral Clausewitz sempat diusir pasukan Napoleon hingga sampai Rusia dan akhirnya dia

bergabung dengan tentara kekaisaran Rusia. Dia menulis sebuah buku tentang perang yang

berjudul “Vom Kriegen” (tentang perang). Menurut dia perang adalah kelanjutan politik dengan

cara lain. Buat dia perang sah-sah saja untuk mencapai tujuan nasional suatu bangsa.

d. Fuerback dan Hegel (abad XVII)

Paham materialisme Fuerback dan teori sintesis Hegel menimbulkan aliran kapitalisme dan

komunisme. Pada waktu itu berkembang paham perdagangan bebas (Merchantilism). Menurut

mereka ukuran keberhasilan ekonomi suatu negara adalah seberapa besar surplus ekonominya,

terutama diukur dengan seberapa banyak emas yang dimiliki oleh negara itu.

e. Lenin (abad XIX)

Memodifikasi teori Clausewitz dan teori ini diikuti oleh Mao Zhe Dong yaitu perang adalah

kelanjutan politik dengan cara kekerasan. Perang bahkan pertumpahan darah/revolusi di negara

lain di seluruh dunia adalah sah, yaitu dalam rangka mengkomuniskan bangsa di dunia.

f. Lucian W. Pye dan Sidney

Tahun 1972 dalam bukunya Political Cultural dan Political Development dinyatakan bahwa

kemantapan suatu sistem politik hanya dapat dicapai apabila berakar pada kebudayaan politik

bangsa ybs. Kebudayaan politik akan menjadi pandangan baku dalam melihat kesejarahan

sebagai satu kesatuan budaya.

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 26

Page 27: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

Dalam memproyeksikan eksistensi kebudayaan politik tidak semata-mata ditentukan oleh

kondisi-kondisi obyektif tetapi juga harus menghayati kondisi subyektif psikologis sehingga

dapat menempatkan kesadaran dalam kepribadian bangsa.

2. Teori–teori geopolitik (ilmu bumi politik)

Geopolitik adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala politik dari aspek geografi. Teori

ini banyak dikemukakan oleh para sarjana seperti :

a. Federich Ratzel

1. Pertumbuhan negara dapat dianalogikan (disamakan/mirip) dengan pertumbuhan organisme

(mahluk hidup) yang memerlukan ruang hidup, melalui proses lahir, tumbuh, berkembang,

mempertahankan hidup tetapi dapat juga menyusut dan mati.

2. Negara identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh kelompok politik dalam arti kekuatan.

Makin luas potensi ruang makin memungkinkan kelompok politik itu tumbuh (teori ruang).

3. Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari hukum alam.

Hanya bangsa yang unggul yang dapat bertahan hidup terus dan langgeng.

4. Semakin tinggi budaya bangsa semakin besar kebutuhan atau dukungan sumber daya alam.

Apabila tidak terpenuhi maka bangsa tsb akan mencari pemenuhan kebutuhan kekayaan alam

diluar wilayahnya (ekspansi).

Apabila ruang hidup negara (wilayah) sudah tidak mencukupi, maka dapat diperluas dengan

mengubah batas negara baik secara damai maupun dengan kekerasan/perang. Ajaran Ratzel

menimbulkan dua aliran :

-menitik beratkan kekuatan darat

-menitik beratkan kekuatan laut

Ada kaitan antara struktur politik/kekuatan politik dengan geografi disatu pihak, dengan

tuntutan perkembangan atau pertumbuhan negara yang dianalogikan dengan organisme

(kehidupan biologi) dilain pihak.

b. Rudolf Kjellen

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 27

Page 28: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

Negara sebagai satuan biologi, suatu organisme hidup. Untuk mencapai tujuan negara, hanya

dimungkinkan dengan jalan memperoleh ruang (wilayah) yang cukup luas agar memungkinkan

pengembangan secara bebas kemampuan dan kekuatan rakyatnya.

Negara merupakan suatu sistem politik/pemerintahan yang meliputi bidang-bidang:

geopolitik,ekonomipolitik, demopolitik, sosialpolitik dan kratopolitik.

Negara tidak harus bergantung pada sumber pembekalan luar, tetapi harus mampu swasembada

serta memanfaatkan kemajuan kebudayaan dan teknologi untuk meningkatkan kekuatan

nasional.

c. Karl Haushofer

Pandangan Karl Haushofer ini berkembang di Jerman di bawah kekuasan Aldof Hitler, juga

dikembangkan ke Jepang dalam ajaran Hako Ichiu yang dilandasi oleh semangat militerisme dan

fasisme. Pokok– pokok teori Haushofer ini pada dasarnya menganut teori Kjellen, yaitu sebagai

berikut :

Kekuasan imperium daratan yang kompak akan dapat mengejar kekuasan imperium maritim

untuk menguasai pengawasan dilaut

Negara besar didunia akan timbul dan akan menguasai Eropa, Afrika, dan Asia barat (Jerman

dan Italia) serta Jepang di Asia timur raya.

Geopulitik adalah doktrin negara yang menitik beratkan pada soal strategi perbatasan. Geopolitik

adalah landasan bagi tindakan politik dalam perjuangan kelangsungan hidup untuk mendapatkan

ruang hidup (wilayah).

d. Sir Halford Mackinder (konsep wawasan benua)

Teori ahli Geopolitik ini menganut “konsep kekuatan”. Ia mencetuskan wawasan benua yaitu

konsep kekuatan di darat. Ajarannya menyatakan ; barang siapa dapat mengusai “daerah

jantung”, yaitu Eropa dan Asia, akan dapat menguasai “pulau dunia” yaitu Eropa, Asia, Afrika

dan akhirnya dapat mengusai dunia.

e. Sir Walter Raleigh dan Alferd Thyer Mahan (konsep wawasan bahari)

Barang siapa menguasai lautan akan menguasai “perdagangan”. Menguasai perdagangan berarti

menguasai “kekayaan dunia” sehinga pada akhirnya menguasai dunia.

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 28

Page 29: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

f. W.Mitchel, A.Seversky, Giulio Douhet, J.F.C.Fuller (konsep wawasan dirgantara)

Kekuatan di udara justru yang paling menentukan. Kekuatan di udara mempunyai daya tangkis

terhadap ancaman dan dapat melumpuhkan kekuatan lawan dengan penghancuran dikandang

lawan itu sendiri agar tidak mampu lagi bergerak menyerang.

g. Nicholas J. Spykman

2.3. Wawasan Nusantara Indonesia

Wawasan nasional Indonesia dikembangkan berdasarkan wawasan nasional secara universal

sehingga dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan geopolitik yang dipakai negara

Indonesia.

Paham kekuasaan Indonesia

Bangsa Indonesia yang berfalsafah dan berideologi Pancasila menganut paham tentang perang

dan damai berdasarkan : “Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan”.

Dengan demikian wawasan nasional bangsa Indonesia tidak mengembangkan ajaran kekuasaan

dan adu kekuatan karena hal tersebut mengandung persengketaan dan ekspansionisme.

b. Geopolitik Indonesia

Indonesia menganut paham negara kepulauan berdasar ARCHIPELAGO CONCEPT yaitu laut

sebagai penghubung daratan sehingga wilayah negara menjadi satu kesatuan yang utuh sebagai

Tanah Air dan ini disebut negara kepulauan.

c. Dasar pemikiran wawasan nasional Indonesia

Bangsa Indonesia dalam menentukan wawasan nasional mengembangkan dari kondisi nyata.

Indonesia dibentuk dan dijiwai oleh pemahaman kekuasan dari bangsa Indonesia yang terdiri

dari latar belakang sosial budaya dan kesejarahan Indonesia.

Untuk itu pembahasan latar belakang filosofi sebagai dasar pemikiran dan pembinaan nasional

Indonesia ditinjau dari :

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 29

Page 30: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

1. Pemikiran berdasarkan falsafah Pancasila

Manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang mempunyai naluri, akhlak dan daya

pikir, sadar akan keberadaannya yang serba terhubung dengan sesama, lingkungan, alam semesta

dan dengan Penciptanya. Kesadaran ini menumbuhkan cipta, karsa dan karya untuk

mempertahankan eksistensi dan kelangsungan hidupnya dari generasi ke generasi. Adanya

kesadaran yang dipengaruhi oleh lingkungannya, manusia Indonesia memiliki motivasi demi

terciptanya suasana damai dan tentram menuju kebahagiaan serta demi terselenggaranya

keteraturan dalam membina hubungan antar sesamanya.

Dengan demikian nilai-nilai Pancasila sesungguhnya telah bersemayam dan berkembang dalam

hati sanubari dan kesadaran bangsa Indonesia, termasuk didalam menggali dan mengembangkan

Wawasan Nasional.

Wawasan Nasional merupakan pancaran dari Pancasila oleh karena itu menghendaki terciptanya

persatuan dan kesatuan dengan tidak menghilangkan ciri, sifat dan karakter dari kebhinekaan

unsur-unsur pembentuk bangsa (suku bangsa, etnis dan golongan).

Pemikiran berdasarkan aspek kewilayahan

Dalam kehidupan bernegara, geografi merupakan suatu fenomena yang mutlak diperhatikan dan

diperhitungkan baik fungsi maupun pengaruhnya terhadap sikap dan tata laku negara ybs.

Wilayah Indonesia pada saat merdeka masih berdasarkan peraturan tentang wilayah teritorial

yang dibuat oleh Belanda yaitu “Territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie 1939”

(TZMKO 1939), dimana lebar laut wilayah/teritorial Indonesia adalah 3 mil diukur dari garis air

rendah masing-masing pulau Indonesia.

TZMKO 1939 tidak menjamin kesatuan wilayah Indonesia sebab antara satu pulau dengan pulau

yang lain menjadi terpisah-pisah, sehingga pada tgl. 13 Desember 1957 pemerintah

mengeluarkan Deklarasi Djuanda yang isinya :

Segala perairan disekitar, diantara dan yang menghubungkan pulau-pulau yang termasuk negara

Indonesia dengan tidak memandang luas/lebarnya adalah bagian-bagian yang wajar daripada

wilayah daratan Indonesia.

b. Lalu-lintas yang damai di perairan pedalaman bagi kapal-kapal asing dijamin selama dan

sekedar tidak bertentangan/mengganggu kedaulatan dan keselamatan negara Indonesia.

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 30

Page 31: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

c. Batas laut teritorial adalah 12 mil diukur dari garis yang menghubungkan titik-titik ujung

yang terluar pada pulau-pulau negara Indonesia.

Sebagai negara kepulauan yang wilayah perairan lautnya lebih luas dari pada wilayah

daratannya, maka peranan wilayah laut menjadi sangat penting bagi kehidupan bangsa dan

negara.

Luas wilayah laut Indonesia sekitar 5.176.800 km2. Ini berarti luas wilayah laut Indonesia lebih

dari dua setengah kali luas daratannya. Sesuai dengan Hukum Laut Internasional yang telah

disepakati oleh PBB tahun 1982. Wilayah perairan laut Indonesia dapat dibedakan tiga macam,

yaitu zona Laut Teritorial, zona Landas kontinen, dan zona Ekonomi Eksklusif.

2.4. Pengertian Wawasan Nusantara

Prof.Dr. Wan Usman

Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya

sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.

Kelompok kerja LEMHANAS 1999

Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan

lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan

kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

Sedangkan pengertian yang digunakan sebagai acuan pokok ajaran dasar Wawasan Nusantara

sebagai geopolitik Indonesia adalah:

cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam

dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dengan tetap

menghargai dan menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk

mencapai tujuan nasional.

Landasan Wawasan Nusantara

Idiil => Pancasila

Konstitusional => UUD 1945

2.5. Unsur Dasar Wawasan Nusantara

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 31

Page 32: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

Wadah (Contour)

Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi seluruh wilayah Indonesia

yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta aneka ragam

budaya. Bangsa Indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagai

kegiatan kenegaraan dalam wujud supra struktur politik dan wadah dalam kehidupan

bermasyarakat adalah berbagai kelembagaan dalam wujud infra struktur politik.

2. Isi (Content)

Adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional yang

terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai aspirasi yang berkembang di

masyarakat maupun cita-cita dan tujuan nasional seperti tersebut diatas bangsa Indonesia harus

mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan dalam kehidupan nasional yang

berupa politik, ekonomi, social budaya dan hankam. Isi menyangkut dua hal pertama realisasi

aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama dan perwujudannya, pencapaian cita-cita dan

tujuan nasional persatuan, kedua persatuan dan kesatuan dalam kebinekaan yang meliputi semua

aspek kehidupan nasional.

3. Tata laku (Conduct)

Hasil interaksi antara wadah dan isi wasantara yang terdiri dari :

-Tata laku Bathiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa

Indonesia.

-Tata laku Lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan, perbuatan dan perilaku dari bangsa

Indonesia.

Kedua tata laku tersebut mencerminkan identitas jati diri/kepribadian bangsa berdasarkan

kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta terhadap bangsa dan tanah

air sehingga menimbulkan rasa nasionalisme yang tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional

2.6.Hakekat Wawasan Nusantara

Adalah keutuhan nusantara/nasional, dalam pengertian : cara pandang yang selalu utuh

menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional.

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 32

Page 33: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

Berarti setiap warga bangsa dan aparatur negara harus berfikir, bersikap dan bertindak secara

utuh menyeluruh dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa termasuk produk-produk yang

dihasilkan oleh lembaga negara.

2.7.Asas Wawasan Nusantara

Merupakan ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara dan diciptakan agar

terwujud demi tetap taat dan setianya komponen/unsur pembentuk bangsa

Indonesia(suku/golongan) terhadap kesepakatan (commitment) bersama. Asas wasantara terdiri

dari:

Kepentingan/Tujuan yang sama

Keadilan

Kejujuran

Solidaritas

Kerjasama

Kesetiaan terhadap kesepakatan

Dengan latar belakang budaya, sejarah serta kondisi dan konstelasi geografi serta memperhatikan

perkembangan lingkungan strategis, maka arah pandang wawasan nusantara meliputi :

Ke dalam

Bangsa Indonesia harus peka dan berusaha mencegah dan mengatasi sedini mungkin faktor-

faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa dan mengupayakan tetap terbina dan

terpeliharanya persatuan dan kesatuan.

Tujuannya adalah menjamin terwujudnya persatuan kesatuan segenap aspek kehidupan nasional

baik aspek alamiah maupun aspek sosial.

2. Ke luar

Bangsa Indonesia dalam semua aspek kehidupan internasional harus berusaha untuk

mengamankan kepentingan nasional dalam semua aspek kehidupan baik politik, ekonomi, sosial

budaya, pertahanan keamanan demi tercapainya tujuan nasional.

Tujuannya adalah menjamin kepentingan nasional dalam dunia yang serba berubah dan ikut serta

melaksanakan ketertiban dunia.

2.8.Kedudukan Wawasan Nusantara

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 33

Page 34: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

Wawasan Nusantara merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat dengan

tujuan agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam rangka mencapai dan mewujudkan

tujuan nasional.

Wawasan Nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari hirarkhi paradigma nasional

sbb:

-Pancasila (dasar negara) =>Landasan Idiil

-UUD 1945 (Konstitusi negara) =>Landasan Konstitusional

-Wasantara (Visi bangsa) =>Landasan Visional

-Ketahanan Nasional (KonsepsiBangsa) =>Landasan Konsepsional

-GBHN (Kebijaksanaan Dasar Bangsa) =>Landasan Operasional

Fungsi Wawasan Nusantara adalah pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam

menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan, baik bagi penyelenggara

negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat dalam kehidupan bermasyarakat,

bernegara dan berbangsa.

Tujuan Wawasan Nusantara adalah mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala bidang dari

rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional dari pada kepentingan orang

perorangan, kelompok, golongan, suku bangsa/daerah.

2.9.Implementasi Wawasan Nusantara

Penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang

senantiasa mendahulukan kepentingan negara.

Implementasi dalam kehidupan politik, adalah menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang

sehat dan dinamis, mewujudkan pemerintahan yang kuat, aspiratif, dipercaya.

Implementasi dalam kehidupan Ekonomi, adalah menciptakan tatanan ekonomi yang benar-

benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara

merata dan adil.

Implementasi dalam kehidupan Sosial Budaya, adalah menciptakan sikap batiniah dan lahiriah

yang mengakui, menerima dan menghormati segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan yang

hidup disekitarnya dan merupakan karunia sang pencipta.

Implementasi dalam kehidupan Pertahanan Keamanan, adalah menumbuhkan kesadaran cinta

tanah air dan membentuk sikap bela negara pada setiap WNI.

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 34

Page 35: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

Sosialisasi Wawasan Nusantara

Menurut sifat/cara penyampaian

a. langsung => ceramah,diskusi,tatap muka

b. tidak langsung => media massa

2. Menurut metode penyampaian

ketauladanan

edukasi

komunikasi

integrasi

Materi Wasantara disesuaikan dengan tingkat dan macam pendidikan serta lingkungannya

supaya bisa dimengerti dan dipahami.

Tantangan Implementasi Wasantara

Pemberdayaan Masyarakat

John Naisbit dalam bukunya Global Paradox menyatakan negara harus dapat memberikan

peranan sebesar-besarnya kepada rakyatnya.

Pemberdayaan masyarakat dalam arti memberikan peranan dalam bentuk aktivitas dan partisipasi

masyarakat untuk mencapai tujuan nasional hanya dapat dilaksanakan oleh negara-negara maju

dengan Buttom Up Planning, sedang untuk negara berkembang dengan Top Down Planning

karena adanya keterbatasan kualitas sumber daya manusia, sehingga diperlukan landasan

operasional berupa GBHN.

Kondisi nasional (Pembangunan) yang tidak merata mengakibatkan keterbelakangan dan ini

merupakan ancaman bagi integritas. Pemberdayaan masyarakat diperlukan terutama untuk

daerah-daerah tertinggal.

Dunia Tanpa Batas

Perkembangan IPTEK

Mempengaruhi pola, pola sikap dan pola tindak masyarakat dalam aspek kehidupan. Kualitas

sumber daya Manusia merupakan tantangan serius dalam menghadapi tantangan global.

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 35

Page 36: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

Kenichi Omahe dalam bukunya Borderless Word dan The End of Nation State menyatakan :

dalam perkembangan masyarakat global, batas-batas wilayah negara dalam arti geografi dan

politik relatif masih tetap, namun kehidupan dalam satu negara tidak mungkin dapat membatasi

kekuatan global yang berupa informasi, investasi, industri dan konsumen yang makin individual.

Untuk dapat menghadapi kekuatan global suatu negara harus mengurangi peranan pemerintah

pusat dan lebih memberikan peranan kepada pemerintah daerah dan masyarakat.

Perkembangan Iptek dan perkembangan masyarakat global dikaitkan dengan dunia tanpa batas

dapat merupakan tantangan Wawasan Nusantara, mengingat perkembangan tsb akan dapat

mempengaruhi masyarakat Indonesia dalam pola pikir, pola sikap dan pola tindak di dalam

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Era Baru Kapitalisme

Sloan dan Zureker

Dalam bukunya Dictionary of Economics menyatakan Kapitalisme adalah suatu sistim ekonomi

yang didasarkan atas hak milik swasta atas macam-macam barang dan kebebasan individu untuk

mengadakan perjanjian dengan pihak lain dan untuk berkecimpung dalam aktivitas-aktivitas

ekonomi yang dipilihnya sendiri berdasarkan kepentingan sendiri serta untuk mencapai laba

guna diri sendiri.

Di era baru kapitalisme,sistem ekonomi untuk mendapatkan keuntungan dengan

melakukan aktivitas-aktivitas secara luas dan mencakup semua aspek kehidupan masyarakat

sehingga diperlukan strategi baru yaitu adanya keseimbangan.

Lester Thurow

Dalam bukunya The Future of Capitalism menyatakan : untuk dapat bertahan dalam era baru

kapitalisme harus membuat strategi baru yaitu keseimbangan (balance) antara paham individu

dan paham sosialis.

Di era baru kapitalisme, negara-negara kapitalis dalam rangka mempertahankan

eksistensinya dibidang ekonomi menekan negara-negara berkembang dengan menggunakan isu-

isu global yaitu Demokrasi, Hak Azasi Manusia, Lingkungan hidup.

Kesadaran Warga Negara

Pandangan Indonesia tentang Hak dan Kewajiban

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 36

Page 37: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

Manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Hak dan kewajiban

dapat dibedakan namun tidak dapat dipisahkan.

Kesadaran bela negara

Dalam mengisi kemerdekaan perjuangan yang dilakukan adalah perjuangan non fisik untuk

memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial, memberantas KKN, menguasai

Iptek, meningkatkan kualitas SDM, transparan dan memelihara persatuan.

Dalam perjuangan non fisik, kesadaran bela negara mengalami penurunan yang tajam

dibandingkan pada perjuangan fisik.

Prospek Implementasi Wawasan Nusantara

Berdasarkan beberapa teori mengemukakan pandangan global sbb:

Global Paradox menyatakan negara harus mampu memberikan peranan sebesar-besarnya kepada

rakyatnya.

Borderless World dan The End of Nation State menyatakan batas wilayah geografi relatif tetap,

tetapi kekuatan ekonomi dan budaya global akan menembus batas tsb. Pemerintah daerah perlu

diberi peranan lebih berarti.

The Future of Capitalism menyatakan strategi baru kapitalisme adalah mengupayakan

keseimbangan antara kepentingan individu dengan masyarakat serta antara negara maju dengan

negara berkembang.

Building Win Win World (Henderson) menyatakan perlu ada perubahan nuansa perang ekonomi,

menjadikan masyarakat dunia yang lebih bekerjasama, memanfaatkan teknologi yang bersih

lingkungan serta pemerintahan yang demokratis.

The Second Curve (Ian Morison) menyatakan dalam era baru timbul adanya peranan yang lebih

besar dari pasar, peranan konsumen dan teknologi baru yang mengantar terwujudnya masyarakat

baru.

Dari rumusan-rumusan diatas ternyata tidak ada satupun yang menyatakan tentang perlu adanya

persatuan, sehingga akan berdampak konflik antar bangsa karena kepentingan nasionalnya tidak

terpenuhi. Dengan demikian Wawasan Nusantara sebagai cara pandang bangsa Indonesia dan

sebagai visi nasional yang mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa masih tetap valid baik

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 37

Page 38: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

saat sekarang maupun mendatang, sehingga prospek wawasan nusantara dalam era mendatang

masih tetap relevan dengan norma-norma global.

Dalam implementasinya perlu lebih diberdayakan peranan daerah dan rakyat kecil, dan terwujud

apabila dipenuhi adanya faktor-faktor dominan : keteladanan kepemimpinan nasional,

pendidikan berkualitas dan bermoral kebangsaan, media massa yang memberikan informasi dan

kesan yang positif, keadilan penegakan hukum dalam arti pelaksanaan pemerintahan yang bersih

dan berwibawa.

Keberhasilan Implementasi Wasantara

Diperlukan kesadaran WNI untuk :

Mengerti, memahami, menghayati tentang hak dan kewajiban warganegara serta hubungan

warganegara dengan negara, sehingga sadar sebagai bangsa Indonesia.

Mengerti, memahami, menghayati tentang bangsa yang telah menegara, bahwa dalam

menyelenggarakan kehidupan memerlukan konsepsi wawasan nusantara sehingga sadar sebagai

warga negara yang memiliki cara pandang.

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 38

Page 39: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

BAB III

KETAHANAN NASIONAL

3.1. Latar Belakang

Setiap bangsa sudah pasti mempunyai cita-cita yang ingin diwujudkan dalam hidup dan

kehidupan nyata. Cita-cita itu merupakan arahan dan atau tujuan yang sebenar-benarnya dan

mempunyai fungsi sebagai penentu arah dari tujuan nasionalnya. Namun demikian, pencapaian

cita-cita dan tujuan nasional itu bukan sesuatu yang mudah diwujudkan karena dalam

perjalanannya kearah itu akan muncul energi baik yang positif maupun negatif yang memaksa

suatu bangsa untuk mencari solusi terbaik, terarah, konsisten, efektif, dan efisien.

Energi positif bisa muncul dari dua situasi kondisi yaitu dalam negeri dan luar negeri. Kedua

situasi kondisi itu akan menjadi motor dan stimulan untuk membangkitkan kesadaran pada

bangsa untuk membangun ketahanan nasional yang holistik dan komprehensif. Di sisi lain,

energi negatif juga akan muncul dari dua situasi kondisi tadi, yang biasanya menjadi penghambat

dan rintangan untuk membangun ketahanan nasional. Energi negatif biasanya muncul secara

parsial tetapi tidak bisa dipungkiri dalam banyak hal merupakan suatu produk yang tersistem dan

terstruktur dengan rapi dalam sistem operasional yang memakan waktu lama.

Energi positif tersebut diatas dalam banyak wacana biasanya disebut dengan daya dan upaya

penguatan pembangunan suatu bangsa dalam rangka mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya.

Sementara itu, energi negatif cenderung untuk menghambat dengan tujuan akhir melemahkan

bahkan menghancurkan suatu bangsa.

Kemampuan, kekuatan, ketangguhan dan keuletan sebuah bangsa melemahkan dan atau

menghancurkan setiap tantangan, ancaman, rintangan dan gangguan itulah yang yang disebut

dengan Ketahanan Nasional. Oleh karena itu, ketahanan nasional mutlak senantiasa untuk dibina

dan dibangun serta ditumbuhkembangkan secara terus-menerus dengan simultan dalam upaya

mempertahankan hidup dan kehidupan bangsa. Lebih jauh dari itu adalah makin tinggi tingkat

ketahanan nasional suatu bangsa maka makin kuat pula posisi bangsa itu dalam pergaulan dunia.

Bangsa dan negara Indonesia sejak proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 pun tidak lepas

dan luput dari persoalan yang berkaitan dengan ketahanan nasional karena dalam perjalanan

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 39

Page 40: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

sejarahnya, Negara Kesatuan Republik Indonesia mengalami pasang surut dalam menjaga

eksistensi dan kelangsungan hidup sebagai sebuah bangsa dan negara yang merdeka dan

berdaulat. Apabila dilihat dari geopolitik dan geostrategi yang kemudian dikaitkan dengan

potensi-potensi yang dimilikinya maka bangsa Indonesia berada pada posisi yang rawan dengan

instabilitas nasional yang diakibatkan dari berbagai kepentingan seperti persaingan dan atau

perebutan pengaruh baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Hal itu sudah dipastikan

akan memberikan dampak bagi hidup dan kehidupan bangsa dan negara Indonesia dalam jangka

pendek maupun jangka panjang.

Indonesia adalah negara yang bersandar pada kekuatan hukum sehingga kekuasaan dan

penyelenggaraan hidup dan kehidupan kenegaraan diatur oleh hukum yang berlaku. Dengan kata

lain, hukum sebagai pranata sosial disusun untuk kepentingan seluruh rakyat dan bangsa yaitu

menjaga ketertiban bagi seluruh rakyatnya. Kondisi kehidupan nasional itu menjadi salah satu

kekuatan ketahanan nasional karena adanya jaminan kekuasaan hukum bagi semua pihak yang

ada di Indonesia dan lebih jauh daripada itu adalah menjadi cermin bagaimana rakyat Indonesia

mampu untuk tumbuh dan berkembang dalam suatu wilayah yang menempatkan hukum sebagai

asas berbangsa dan bernegara dengan menyandarkan pada kepentingan dan aspirasi rakyat.

3.2. Pokok Pokok Pikiran

Upaya pencapaian ketahanan nasional sebagai pijakan tujuan nasional yang disepakati bersama

didasarkan pada pokok-pokok pikiran berikut :

1. Manusia Berbudaya

Manusia adalah mahluk Tuhan yang pertama-tama berusaha menjaga, mempertahankan

eksistensi dan kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, manusia berusaha memenuhi kebutuhan

hidupnya dari yang paling pokok sampai yang paling mutakhir baik yang bersifat materi

maupun kejiwaan.

Manusia dikatakan mahluk Tuhan yang sempurna karena memiliki naluri, kemampuan berpikir,

akal dan berbagai ketrampilan, senantiasa berjuang. Untuk keperluan itu maka manusia hidup

berkelompok (homo socius) dan menghuni suatu wilayah tertentu yang dibinanya dengan

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 40

Page 41: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

kemampuan dan kekuasaannya (zoon politicon). Oleh karena itu, manusia berbudaya senantiasa

selalu mengadakan hubungan-hubungan sebagai berikut :

Manusia dengan Tuhan dinamakan Agama/Kepercayaan

Manusia dengan cita-cita dinamakan Ideologi

Manusia dengan kekuatan/kekuasaan dinamakan Politik

Manusia dengan pemenuhan kebutuhan dinamakan Ekonomi

Manusia dengan penguasaan/pemanfaatan alam dinamakan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Manusia dengan manusia dinamakan Sosial

Manusia dengan rasa Keindahan dinamakan Seni/Budaya

Manusia dengan rasa aman dinamakan Pertahanan dan Keamanan

Dari uraian tersebut di atas diperoleh suatu kesimpulan bahwa manusia bermasyarakat untuk

mendapatkan kebutuhan hidupnya yaitu kesejahteraan, keselamatan dan keamanan. Ketiga hal

itu adalah hakekat dari ketahanan nasional yang mencakup dan meliputi kehidupan nasional

yaitu aspek alamiah dan aspek sosial/kemasyarakatan sebagai berikut :

Aspek alamiah adalah :

a. Posisi dan lokasi geografi negara

b. Keadaan dan kekayaan alam

c. Keadaan dan kemampuan penduduk

Aspek sosial/kemasyarakatan adalah :

a. Ideologi

b. Politik

c. Sosial

d. Budaya

e. Pertahanan dan Keamanan

Aspek alamiah bersifat statis dan sering disebut dengan istilah Trigatra, sedangkan aspek

sosial/kemasyarakatan bersifat dinamis disebut juga dengan istilah Pancagatra. Kedua aspek itu

biasanya disebut dengan Astagatra. Aspek-aspek di atas mempunyai hubungan timbal balik

antargatra yang sangat erat yang disebut dengan istilah keterhubungan (korelasi) dan

ketergantungan (interdependensi).

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 41

Page 42: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

2. Tujuan Nasional, Falsafah Bangsa dan Ideologi Negara

Tujuan nasional menjadi pokok pikiran dalam ketahanan nasional karena suatu organisasi

apapun bentuknya dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya akan

selalu berhadapan dengan masalah-masalah yang internal dan ekternal, demikian pula dengan

negara dalam mencapai tujuannya. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu situasi dan kondisi yang

siap untuk menghadapinya.

Untuk Indonesia, falsafah dan ideologi menjadi pokok pikiran ketahanan nasional diperoleh dari

Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi sebagai berikut :

Alinea Pertama, menyebutkan bahwa ”sesungguhnya kemerdekaan itu hak segala bangsa dan

oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan

perikemanusiaan dan perikeadilan” mempunyai makna : ”merdeka adalah hak semua bangsa”,

”penjajahan bertentangan dengan hak asasi manusia”.

Alinea Kedua, menyebutkan ”dan perjuangan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada

saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu

gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, berdaulat adil dan makmur” mempunyai

makna : ”adanya masa depan yang harus diraih (cita-cita).

Alinea Ketiga, menyebutkan ”atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa dan dengan didorong

oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas maka rakyat Indonesia

menyatakan dengan ini kemerdekaannya” mempunyai makna :”bila negara ingin mencapai cita-

cita maka kehidupan berbangsa dan bernegara harus mendapat ridho Allah yang merupakan

dorongan spiritual”

Alinea Keempat, menyebutkan ”kemerdekaan dari pada itu untuk membentuk suatu

pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah

darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa

dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan

keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam susunan negara

Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dan berdasarkan kepada : Ketuhanan Yang Maha

Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin

oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawatan/perwakilan, serta dengan mewujudkan

keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Alinea itu mempunyai makna yaitu mempertegas

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 42

Page 43: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

cita-cita yang harus dicapai oleh bangsa Indonesia melalui wadah Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Upaya pencapaian ketahanan nasional sebagai pijakan tujuan nasional yang disepakati bersama

didasarkan pada pokok-pokok pikiran berikut :

1. Manusia Berbudaya

Manusia adalah mahluk Tuhan yang pertama-tama berusaha menjaga, mempertahankan

eksistensi dan kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, manusia berusaha memenuhi kebutuhan

hidupnya dari yang paling pokok sampai yang paling mutakhir baik yang bersifat materi

maupun kejiwaan.

Manusia dikatakan mahluk Tuhan yang sempurna karena memiliki naluri, kemampuan berpikir,

akal dan berbagai ketrampilan, senantiasa berjuang. Untuk keperluan itu maka manusia hidup

berkelompok (homo socius) dan menghuni suatu wilayah tertentu yang dibinanya dengan

kemampuan dan kekuasaannya (zoon politicon). Oleh karena itu, manusia berbudaya senantiasa

selalu mengadakan hubungan-hubungan sebagai berikut :

Manusia dengan Tuhan dinamakan Agama/Kepercayaan

Manusia dengan cita-cita dinamakan Ideologi

Manusia dengan kekuatan/kekuasaan dinamakan Politik

Manusia dengan pemenuhan kebutuhan dinamakan Ekonomi

Manusia dengan penguasaan/pemanfaatan alam dinamakan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Manusia dengan manusia dinamakan Sosial

Manusia dengan rasa Keindahan dinamakan Seni/Budaya

Manusia dengan rasa aman dinamakan Pertahanan dan Keamanan

Dari uraian tersebut di atas diperoleh suatu kesimpulan bahwa manusia bermasyarakat untuk

mendapatkan kebutuhan hidupnya yaitu kesejahteraan, keselamatan dan keamanan. Ketiga hal

itu adalah hakekat dari ketahanan nasional yang mencakup dan meliputi kehidupan nasional

yaitu aspek alamiah dan aspek sosial/kemasyarakatan sebagai berikut :

Aspek alamiah adalah :

a. Posisi dan lokasi geografi negara

b. Keadaan dan kekayaan alam

c. Keadaan dan kemampuan penduduk

Aspek sosial/kemasyarakatan adalah :

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 43

Page 44: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

a. Ideologi

b. Politik

c. Sosial

d. Budaya

e. Pertahanan dan Keamanan

Aspek alamiah bersifat statis dan sering disebut dengan istilah Trigatra, sedangkan aspek

sosial/kemasyarakatan bersifat dinamis disebut juga dengan istilah Pancagatra. Kedua aspek itu

biasanya disebut dengan Astagatra. Aspek-aspek di atas mempunyai hubungan timbal balik

antargatra yang sangat erat yang disebut dengan istilah keterhubungan (korelasi) dan

ketergantungan (interdependensi).

2. Tujuan Nasional, Falsafah Bangsa dan Ideologi Negara

Tujuan nasional menjadi pokok pikiran dalam ketahanan nasional karena suatu organisasi

apapun bentuknya dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya akan

selalu berhadapan dengan masalah-masalah yang internal dan ekternal, demikian pula dengan

negara dalam mencapai tujuannya. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu situasi dan kondisi yang

siap untuk menghadapinya.

Untuk Indonesia, falsafah dan ideologi menjadi pokok pikiran ketahanan nasional diperoleh dari

Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi sebagai berikut :

Alinea Pertama, menyebutkan bahwa ”sesungguhnya kemerdekaan itu hak segala bangsa dan

oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan

perikemanusiaan dan perikeadilan” mempunyai makna : ”merdeka adalah hak semua bangsa”,

”penjajahan bertentangan dengan hak asasi manusia”.

Alinea Kedua, menyebutkan ”dan perjuangan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada

saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu

gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, berdaulat adil dan makmur” mempunyai

makna : ”adanya masa depan yang harus diraih (cita-cita).

Alinea Ketiga, menyebutkan ”atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa dan dengan didorong

oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas maka rakyat Indonesia

menyatakan dengan ini kemerdekaannya” mempunyai makna :”bila negara ingin mencapai cita-

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 44

Page 45: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

cita maka kehidupan berbangsa dan bernegara harus mendapat ridho Allah yang merupakan

dorongan spiritual”

Alinea Keempat, menyebutkan ”kemerdekaan dari pada itu untuk membentuk suatu

pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah

darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa

dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan

keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam susunan negara

Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dan berdasarkan kepada : Ketuhanan Yang Maha

Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin

oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawatan/perwakilan, serta dengan mewujudkan

keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Alinea itu mempunyai makna yaitu mempertegas

cita-cita yang harus dicapai oleh bangsa Indonesia melalui wadah Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

3.3.Pengertian Ketahanan Nasional Indonesia

Ketahanan Nasional pastinya mempunyai rumusan dengan pengertian yang baku dalam

upayanya menghadapi dinamika perkembangan dunia dari masa ke masa. Kepastian itu menjadi

keharusan karena dipakai sebagai titik dasar atau titik tolak untuk gerak implemetasi/penerapan

di dalam hidup dan kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara.

Pengertian baku Ketahanan Nasional bangsa Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia

yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan

ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam

menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik yang

datang dari luar maupun dari dalam untuk menjamin identitas , integritas, kelangsungan hidup

bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasionalnya.

Oleh karena itu, Ketahanan Nasional adalah kondisi hidup dan kehidupan nasional yang harus

senantiasa diwujudkan dan dibina secara terus-menerus serta sinergik. Hal demikian itu, dimulai

dari lingkungan terkecil yaitu diri pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara dengan

modal dasar keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan nasional. Proses

berkelanjutan itu harus selalu didasari oleh pemikiran geopolitik dan geostrategi sebagai sebuah

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 45

Page 46: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

konsepsi yang dirancang dan dirumuskan dengan memperhatikan konstelasi yang ada disekitar

Indonesia.

Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional

melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan

selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh, menyeluruh dan terpadu berlandaskan

Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Dengan kata lain, konsepsi Ketahanan Nasional

Indonesia merupakan pedoman (sarana) untuk meningkatkan (metode) keuletan dan ketangguhan

bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dengan pendekatan

kesejahteraan dan keamanan.

Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkembangkan

nilai-nilai nasionalnya, demi sebesar-besar kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah dan

jasmaniah. Sementara itu, keamanan adalah kemampuan bangsa dan negara untuk melindungi

nilai-nilai nasionalnya terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.

Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang

mengandung kemampuan mengambangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin

kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional.

Hakikat konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan

kesejahteraan dan keamanan secara seimbang , serasi dan selaras dalam aspek hidup dan

kehidupan nasional.

3.4.Asas-Asas Ketahanan Nasional Indonesia

Asas Ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun

berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nasional yang terdiri dari :

Asas Kesejahteraan dan Keamanan

Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan

kebutuhan manusia yang mendasar dan esensial, baik sebagai perorangan maupun kelompok

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian kesejahteraan dan

keamanan merupakan asas dalam sistem kehidupan nasional dan merupakan nilai intrinsik yang

ada padanya. Dalam realisasinya kondisi kesejahteraan dan keamanan dapat dicapai dengan

menitikberatkan pada kesejahteraan tetapi tidak mengabaikan keamanan. Sebaliknya

memberikan prioritas pada keamanan tidak boleh mengabaikan kesejahteraan. Oleh karena itu,

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 46

Page 47: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

keduanya harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apapun sebab keduanya merupakan salah

satu parameter tingkat ketahanan nasional sebuah bangsa dan negara.

Asas komprehensif intergral atau menyeluruh terpadu

Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh menyeluruh

dan terpadu dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan

selaras dari seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan

demikian, ketahanan nasional mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh,

menyeluruh dan terpadu (komprehensif integral)

Asas mawas ke dalam dan mawas ke luar

Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang saling

berinteraksi. Disamping itu, sistem kehidupan nasional juga berinteraksi dengan lingkungan

sekelilingnya. Dalam prosesnya dapat timbul berbagai dampak baik yang bersifat positif

maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke dalam dan ke luar.

Mawas ke dalam

Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat dan kondisi kehidupan nasional itu

sendiri berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas

derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Hal itu tidak berarti bahwa ketahanan

nasional mengandung sikap isolasi dan atau nasionalisme sempit (chauvinisme).

Mawas ke luar

Mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan ikut berperan serta menghadapi dan

mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri, serta menerima kenyataan adanya saling

interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional. Untuk menjamin kepentingan nasional,

kehidupan nasional harus mampu mengembangkan kekuatan nasional, agar memberikan dampak

keluar dalam bentuk daya tangkal dan daya tawar. Namun demikian, interaksi dengan pihak lain

diutamakan dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.

Asas kekeluargaan

Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong-royong,

tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dalam asas ini diakui adanya perbedaan yang harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan

kemitraan serta dijaga agar tidak berkembang menjadi konflik yang bersifat antagonistik yang

saling menghancurkan.

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 47

Page 48: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

3.5.Sifat Ketahanan Nasional Indonesia

Ketahanan nasional memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung dalam

landasan dan asas-asasnya, yaitu :

Mandiri

Ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan keuletan dan

ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada identitas ,

integritas dan kepribadian bangsa. Kemandirian (independent) ini merupakan prasyarat untuk

menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global (interdependent).

Dinamis

Ketahanan nasional tidaklah tetap melainkan dapat meningkat dan atau menurun tergantung pada

situasi dan kondisi bangsa dan negara serta kondisi lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai

dengan hakikat dan pengertian bahwa segala sesuatu di dunia ini senantiasa berubah dan

perubahan itu senantiasa berubah pula. Oleh karena itu, upaya peningkatan ketahanan nasional

harus selalu diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi

kehidupan nasional yang lebih baik

Wibawa

Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional Indonesia secara berlanjut dan berkesinambungan

akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa yang dapat menjadi faktor yang

diperhatikan pihak lain. Makin tinggi tingkat ketahanan nasional Indonesia makin tinggi pula

nilai kewibawaan nasonal yang berarti makin tinggi tingkat daya tangkal yang dimiliki bangsa

dan negara Indoesia.

Konsultasi dan kerjasama

Konsepsi ketahanan nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonistis,

tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata tetapi lebih pada sikap konsultatif dan

kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian

bangsa.

3.6.Pengaruh Aspek Ketahanan Indonesia Pada Berbangsa dan Bernegara

Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan ideologi bangsa Indonesia yang

berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan kekuatan nasional dalam

menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan dari luar negeri

maupun dari dalam negeri, yang langsung maupun tidak langsung dalam rangka menjamin

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 48

Page 49: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Republik Indonesia. Oleh karena itu,

dibutuhkan kondisi mental bangsa yang berlandaskan pada keyakinan akan kebenaran ideologi

Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara serta pengamalannya yang konsisten dan

berlanjut.

Pancasila merupakan ideologi nasional, dasar negara, sumber hukum dan pandangan hidup

bangsa Indonesia. Oleh karena itu, untuk mencapai ketahanan ideologi maka diperlukan aplikasi

nyata Pancasila secara murni dan konsekuen baik objektif maupun subjektif. Pelaksanaan

objektif adalah bagaimana pelaksanaan nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi tersurat atau

paling tidak tersirat dalam UUD 1945 dan segala peraturan perundang-undangan dubawahnya,

serta segala kegiatan penyelenggaraan negara. Pelaksanaan subjektif adalah bagaimana nilai-nilai

tersebut dilaksanakan oleh pribadi masing-masing dalam kehidupan sehari-hari secara pribadi,

anggota masyarakat dan negara. Pancasila mengandung sifat idealistik, realistik dan fleksibilitas

sehingga terbuka terhadap perkembangan yang terjadi sesuai realitas perkembangan kehidupan

tetapi sesuai dengan idealisme yang terkandung didalamnya.

Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia terdapat dalam Alinea IV Pembukaan UUD

1945, Pancasila sebagai ideologi nasional diatur dalam Ketetapan MPR RI

No.:XVIII/MPR/1998. Pancasila sebagai pandangan hidup dan sumber hukum diatur dalam Tap.

MPRS RI No.: XX/MPRS1966 jo. Tap. MPR RI No.:IX/MPR/1976.

Pembinaan Ketahanan Ideologi

Untuk memperkuat ketahanan ideologi diperlukan langkah pembinaan sebagai berikut :

Pengamalan Pancasila secara objektif dan subjektif ditumbuhkembangkan secara konsisten

Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu teru direlevansikan dan diaktualisasikan nilai

instrumentalnya agar tetap mampu membimbing dan mengarahkan kehidupan dalam

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, selaras dengan peradaban dunia yang berubah dengan

cepat tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia.

Sesanti Bhineka Tunggal Ika dan konsep Wawasan Nusantara bersumber dari Pancasila harus

terus dikembangkan dan ditanamkan di masyarakat yang majemuk sebagai upaya untuk selalu

menjaga persatuan bangsa dan kesatuan wilayah serta moralitas yang loyal utuh dan bangga

terhadap bangsa dan negara. Di samping itu perlu dituntut sikap yang wajar dari anggota

masyarakat dan pemerintah terhadap adanya keanekaragaman. Untuk itu setiap anggota

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 49

Page 50: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

masyarakat dan pemerintah memberikan penghormatan dan penghargaan yang wajar terhadap

kebhinekaan.

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia harus dihayati

dan diamalkan secara nyata untuk menjaga kelestarian dan keampuhannya demi terwujudnya

tujuan nasional serta cita-cita bangsa Indonesia, khususnya oleh setiap penyelenggara negara

serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan serta setiap warga negara

Indonesia. Dalam hal ini teladan para pemimpin penyelenggara negara dan tokoh-tokoh

masyarakat merupakan hal yang sangat mendasar.

Pembangunan sebagai pengamalan Pancasila harus menunjukkan keseimbangan fisik material

dengan pembangunan mental spiritual untuk menghindari tumbuhnya materialisme dan

sekulerisme. Dengan memperhatikan kondisi geografi Indonesia, maka strategi pembangunan

harus adil dan merata di seluruh wilayah untuk memupuk rasa persatuan bangsa dan kesatuan

wilayah.

Pendidikan Moral Pancasila ditanamkan pada diri anak didik dengan cara mengintegrasikannya

dalam mata pelajaran lain, juga diberikan kepada masyarakat.

2. Pengaruh Aspek Politik

Politik berasal dari kata politics dan atau policy artinya berbicara politik akan mengandung

makna kekuasaan (pemerintahan) atau juga kebijaksanaan. Pemahaman itu berlaku di Indonesia

dengan tidak memisahkan antara politics dan policy sehingga kita menganut satu paham yaitu

politik.

Hubungan tersebut tercermin dalam fungsi pemerintahan negara sebagai penentu kebijaksanaan

serta aspirasi dan tuntutan masyarakat sebagai tujuan yang ingin diwujudkan sehingga

kebijaksanaan pemerintahan negara itu haruslah serasi dan selaras dengan keinginan dan aspirasi

masyarakat.

Politics di Indonesia harus dapat dilihat dalam konteks Ketahanan Nasional ini yang meliputi

dua bagian utama yaitu politik dalam negeri dan politik luar negeri.

Politik Dalam Negeri

Politik dalam negeri adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD

1945 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu

sistem, yang unsur-unsurnya terdiri dari :

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 50

Page 51: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

Struktur Politik. Merupakan wadah penyaluran pengambilan berupa kepentingan masyarakat

dan sekaligus wadah dalam menjaring/pengkaderan pimpinan nasional.

Proses Politik. Merupakan suatu rangkaian pengambilan keputusan tentang berbagai kepentingan

politik maupun kepentingan umum yang bersifat nasional dan penentuan dalam pemilihan

kepemimpinan, yang puncaknya terselenggara dalam pemilu.

Budaya Politik. Merupakan pencerminan dari aktualisasi hak dan kewajiban rakyat dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang dilaksanakan secara sadar dan rasional

baik melalui pendidikan politik maupun kegiatan-kegiatan politik yang sesuai dengan disiplin

nasional.

d. Komunikasi Politik. Merupakan suatu hubungan timbal balik antar berbagai kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara baik rakyat sebagai sumber aspirasi maupun sumber

pimpinan-pimpinan nasional.

Politik Luar Negeri

Politik luar negeri adalah salah satu sarana pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan

antar bangsa. Politik luar negeri Indonesia berlandaskan pada Pembukaan UUD 1945 yakni

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan

sosial serta anti penjajahan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan perikeadilan.

Politik luar negari merupakan proyeksi kepentingan nasional kedalam kehidupan antar bangsa.

Dijiwai oleh falsafah negara Pancasila sebagai tuntutan moral dan etika, politik luar negeri

Indonesia diabadikan kepada kepentingan nasional terutama untuk pembangunan nasional.

Dengan demikian politik luar negeri merupakan bagian intergral dari strategi nasional dan secara

keseluruhan merupakan salah satu sarana pencapaian tujuan nasional.

Politik luar negeri Indonesia adalah bebas dan aktif. Bebas dalam pengertian bahwa Indonesia

tidak memihak kepada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian

bangsa. Aktif dalam pengertian tidak bersifat reaktif dan tidak menjadi objek percaturan

internasional, tetapi berperan serta atas dasar cita-cita bangsa yang tercermin dalam Pancasila

dan Pembukaan UUD 1945. heterogenitas kepentingan bangsa-bangsa di dunia maka politik luar

negeri harus bersifat kenyal dalam arti bersikap moderat dalam hal yang kurang prinsipil maupun

tetap berpegang pada prinsip-prinsip dasar seperti yang ditentukan dalam Pembukaan UUD

1945. Dinamika perubahan-perubahan hubungan antar bangsa yang cepat dan tidak menentu di

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 51

Page 52: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

dunia maka dibutuhkan kelincahan dalam arti kemampuan penyesuaian yang tinggi dan cepat

untuk menanggapi dan menghadapinya demi kepentingan nasional.

Ketahanan Pada Aspek Politik

Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan politik bangsa yang

berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan

nasional dalam menghadapi dan mengatasi tantangan, gangguan, ancaman dan hambatan yang

datang dari luar maupun dari dalam negeri yang langsung maupun tidak langsung untuk

menjamin kelangsungan hidup politik bangsa dan negara Republik Indonesia berdasarkan

Pancasila dan Pembukaan UUD 1945.

Ketahanan Pada Aspek Politik Dalam Negeri

Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum, tidak berdasarkan kekuasaan yang bersifat

absolut, kedaulatan ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR sebagai penjelmaan

seluruh rakyat

Mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat, namun perbedaaan itu

tidak menyangkut nilai dasar sehingga tidak antagonistis yang dapat menjurus pada konflik fisik.

Disamping itu harus dicegah timbulnya diktator mayoritas dan tirani minoritas.

Kepemimpinan nasional mampu mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam masyarakat,

dengan tetap dalam lingkup Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara.

Terjalin komunikasi dua arah antara pemerintah dengan masyarakat dan antar

kelompok/golongan dalam masyarakat dalam rangka mencapai tujuan nasional dan kepentingan

nasional.

Ketahanan Pada Aspek Politik Luar Negeri

Hubungan luar negeri ditujukan untuk lebih meningkatkan kerjasama internasional di berbagai

bidang atas dasar saling menguntungkan, meningkatkan citra positif Indonesia di luar negeri,

memantapkan persatuan bangsa dan keutuhan NKRI.

Politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam rangka meningkatkan

persahabatan dan kerjasama antar negara berkembang dan atau dengan negara maju sesuai

dengan kemampuan dan demi kepentingan nasional. Peranan Indonesia dalam membina dan

mempererat persahabatan dan kerjasama antar bangsa yang saling menguntungkan perlu terus

diperluas dan ditingkatkan.

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 52

Page 53: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

Citra positif Indonesia terus ditingkatkan dan diperluas antara lain melalui promosi, peningkatan

diplomasi dan lobi internasional, pertukaran pemuda, pelajar dan mahasiswa serta kegiatan olah

raga.

Perkembangan, perubahan dan gejolak dunia terus diikuti dan dikaji denga seksama agar secara

dini dapat diperkirakan terjadinya dampak negatif yang dapat mempengaruhi stabitlitas nasional

serta menghambat kelancaran pembangunan dan pencapaian tujuan nasional

Langkah bersama negara berkembang untuk memperkecil ketimpangan dan ketidakadilan

dengan negara industri maju perlu ditingkatkan dengan melaksanakan perjanjian perdagangan

internasioal serta kerjasama dengan lembaga-lembaga keuangan internasional.

Perjuangan mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial melalui penggalangan dan pemupukan

solidaritas dan kesamaan sikap serta kerjasama internasional dengan memanfaatkan berbagai

forum regional dan global.

Peningkatan kualitas sumberdaya manusia perlu dilaksanakan dengan pembenahan secara

menyeluruh terhadap sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan calon diplomat agar dapat

menjawab tantangan tugas yang dihadapinya. Disamping itu, perlu ditingkatkan aspek-aspek

kelembagaan dan sarana penunjang lainnya

Perjuangan bangsa Indoesia di dunia yang menyangkut kepentingan nasional seperti melindungi

kepentingan Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif negara lain dan hak-hak warga negara

Indonesia di luar negeri perlu ditingkatkan.

3. Pengaruh Pada Aspek Ekonomi

Perekonomian adalah salah satu aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan

kebutuhan bagi masyarakat , meliputi produksi, distribusi serta konsumsi barang dan jasa.

Usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara individu maupun kelompok

serta cara-cara yang dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan.

Sistem perekonomian yang dianut oleh suatu negara akan memberi corak dan warna terhadap

kehidupan perekonomian dari negara itu. Sistem perekonomian liberal dengan orientasi pasar

secara murni akan sangat peka terhadap pengaruh-pengaruh yang datang dari luar. Di sisi lain,

sistem perekonomian sosialis dengan sifat perencanaan dan pengendalian penuh oleh

pemerintah, kurang peka terhadap pengaruh dari luar. Kini tidak ada lagi sistem perekonomian

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 53

Page 54: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

liberal murni dan atau sistem perekonomian sosialis murni karena keduanya sudah saling

melengkapi dengan beberapa modifikasi didalamnya.

Sistem perekonomian yang dianut oleh bangsa Indonesia mengacu kepada pasal 33 UUD 1945.

Didalamnya menjelaskan bahwa sistem perekonomian adalah usaha bersama berarti setiap warga

negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian

dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa. Dengan demikian, perekonomian tidak hanya

dijalankan oleh pemerintah yang diwujudkan dalam bentuk kegiatan badan-badan usaha negara,

namun masyarakat dapat turut serta dalam kegiatan perekonomian dalam bentuk usaha-usaha

swasta yang sangat luas bidang usahanya. Koperasi adalah salah satu bentuk usaha yang

mungkin untuk dikembangkan yaitu suatu bentuk usaha yang dilaksanakan atas dasar

kekeluargaan. Di dalam perekonomian Indonesia tidak dikenal adanya usaha monopoli dan

monopsoni baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta.

Secara makro sistem perkonomian Indonesia dengan menggunakan terminologi nasional dapat

disebut sebagai sistem perekonian kerakyatan. Merujuk pasal 33 UUD 1945 maka kemakmuran

yang dituju adalah kemakmuran rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk mereka yang ada di

pulau-pulau terpencil dan puncak-puncak gunung melalu pemanfaatan sumber-sumber kekayaan

alam yang ada.

Era globalisasi menuntut negara untuk senantiasa mewaspadai dan tidak mungkin menutup diri

dari perkembangan dan perubahan sistem ekonomi yang mengglobal pula. Oleh karena itu,

negara harus mampu mengintegrasi ekonomi nasional dengan ekonomi global secara adaptif dan

dinamis sehingga diperoleh hasil optimal bagi kepentingan nasional dan tujuan nasional.

Ketahanan Pada Aspek Ekonomi

Ketahanan ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan perekonomian bangsa yang

berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan

kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan

tantangan yang datang dari luar maupun dari dalam negeri baik yang langsung maupun tidak

langsung untuk menjamin kelangsungan hidup pereokonomian bangsa dan negara Republik

Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa, yang

mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 54

Page 55: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan

mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata. Dengan demikian, pembangunan

ekonomi diarahkan kepada mantapnya ketahanan ekonomi melalui terciptanya iklim usaha yang

sehat serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, tersedianya barang dan jasa,

terpeliharanya fungsi lingkungan hidup serta meningkatkan daya saing dalam lingkup persaingan

global.

Usaha untuk mencapai ketahanan ekonomi yang diinginkan perlu upaya pembinaan terhadap

berbagai hal yang dapat menunjangnya antara lain yaitu :

Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan

yang adil dan merata di seluruh wilayah nusantara melalui ekonomi kerakyatan untuk menjamin

kesinambungan pembangunan nasional kelangsungan hidup bangsa dan negara berdasarkan

Pancasila dan UUD 1945.

Ekonomi kerakyatan harus menghindarkan :

Sistem free fight liberalism yang hanya menguntungkan pelaku ekonomi kuat dan tidak

memungkinkan ekonomi kerakyatan berkembang.

Sistem etatisme dalam arti bahwa negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan

serta mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi diluar sektor negara.

Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan

masuarakat dan bertentangan dengan cita-cita keadilan sosial.

Strukttur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling menguntungkan dalam keselarasan

dan keterpaduan antar sektor pertanian dengan perindustrian dan jasa.

Pembangunan ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama atas dasar asas kekeluargaan

dibawah pengawasan anggota masyarakat, serta memotivasi dan mendorong peran serta

masyarakat secara aktif. Harus diusahakan keterkaitan dan kemitraan antara para pelaku dalam

wadah kegiatan ekonomi yaitu Pemerintah, BUMN, Koperasi, Badan Usaha Swasta, dan sektor

informal untuk mewujudkan pertumbuhan, pemerataan, dan stabilitas ekonomi.

Pemerataan pembangunan dan pemfaatan hasil-hasilnya senantiasa dilaksanakan melalui

keseimbangan dan keserasian pembangunan antar wilayah dan antar sektor.

Kemampuan bersaing harus ditumbuhkan secara sehat dan dinamis dalam mempertahankan

serta meningkatkan eksistensi kemandirian perekonomian nasional, dengam memanfaatkan

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 55

Page 56: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

sumber daya nasional secara optimal dengan sarana iptek tepat guna dalam menghadapi setiap

permasalahan serta dengan tetap memperhatikan kesempatan kerja.

4. Pengaruh Pada aspek Sosial Budaya

Istilah sosial budaya mencakup dua segi utama kehidupan bersama manusia yaitu segi sosial

dimana manusia demi kelangsungan hidupnya harus mengadakan kerjasama dengan manusia

lainnya. Sementara itu, segi budaya merupakan keseluruhan tata nilai dan cara hidup yang

manifestasinya tampak dalam tingkah laku dan hasil tingkah laku yang terlembagakan.

Pengertian sosial pada hakekatnya adalah pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang

mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungan dan solidaritas yang merupakan

unsur pemersatu. Adapun hakekat budaya adalah sistem nilai yang merupakan hasil hubungan

manusia dengan cipta, rasa dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama serta

merupakan kekuatan pendukung penggerak kehidupan. Dengan demikian, kebudayaan

merupakan seluruh cara hidup suatu masyarakat yang manifestasinya dalam tingkah laku dan

hasil dari tingkah laku yang dipelajari dari berbagai sumber. Kebudayaan diciptakan oleh faktor

organobiologis manusia, lingkungan alam, lingkungan psikologis dan lingkungan sejarah.

3.7.Keberhasilan Ketahanan Nasional Indonesia

Kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan ketahanan nasional yang mencakup aspek

ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan, sehingga ketahanan nasional

adalah kondisi yang harus dimiliki dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara dalam wadah NKRI yang dilandasi oleh landasan idiil Pancasila, landasan

konstitusional UUD 1945, dan landasan visional Wawasan Nasional. Utnuk mewujudkan

keberhasilan ketahanan nasional diperlukan kesadaran setiap warga negara Indonesia, yaitu :

1. Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik yang berupa

keuletan dan ketangguhan yang tidak mengenal menyerah yang mengandung kemam puan

mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala ancaman, gangguan,

tantangan dan hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam, untuk menjamin

identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan

nasional.

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 56

Page 57: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

2. Sadar dan peduli terhadap pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek ideologi, politik,

ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan, sehingga setiap warga negara Indonesia baik

secara individu maupun kelompok dapat mengeliminir pengaruh tersebut, karena bangsa

Indonesia cinta damai akan tetapi lebih cinta kemerdekaan. Hal itu tercermin akan adanya

kesadaran bela negara dan cinta tanah air.

Apabila setiap warga negara Indonesia memiliki semangat perjuangan bangsa dan sadar serta

peduli terhadap pengaruh yang timbul dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta dapat

mengeliminir pengaruh-pengaruh tersebut, maka akan tercermin keberhasilan ketahanan nasional

Indonesia. Untuk mewujudkan ketahanan nasional diperlukan suatu kebijakan umum dari

pengambil kebijakan yang disebut Politik dan Strategi Nasional (Polstranas).

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 57

Page 58: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

BAB IV

POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL4.1.Pengertian Politik Strategi dan Polstranas

Kata politik berasal dari bahasa Yunani yaitu Polistaia, Polis berarti kesatuan masyarakat yang

mengurus diri sendiri/ berdiri sendiri (negara), sedangkan taia berarti urusan. Dari segi

kepentingan penggunaan, kata politik menpunyai arti yang berbeda-beda. Untuk lebih

memberikan pengertian arti politi disampaikan beberapa arti politik dari segi kepentingan

penggunaan, yaitu :

a. Dalam arti kepentingan umum (politics)

Politik dalam arti kepentingan umum adalah segala usaha untuk kepentingan umum, baik yang

berada dibawah kekuasaan negara di pusat maupun di daerah.

b. Dalam arti kebijaksanaan (policy)

Politik adalah penggunaan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang dianggap lebih menjamin

terlaksananya suatu usaha, cita-cita/keinginan atau keadaan yang kita kehendaki. Jadi politik

adalah tindakan dari suatu kelompok individu mengenai suatu masalah dari masyarakat atau

negara.

Dengan demikian, politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan negara, kekuasaan,

pengambilan keputusan, kebijakan umum dan distribusi. Strategi berasl dari bahasa Yunani yaitu

strategia yang artinya the art of the general atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan

dalam peperangan. Politik nasional adalah suatu kebijakan umum dan pengambilan kebijakan

untuk mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional. Strategi nasional adalah cara melaksanakan

politik nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional.

Strategi nasional disusun untuk melaksanakn politik nasional, misalnya strategi jangka pendek,

jangka menengah dan jangka panjang.

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 58

Page 59: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

B. DASAR PEMIKIRAN PENYUSUNAN POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

Landasan pemikiran dalam manajemen nasional sanagat penting sebagai kerangaka acuan dalam

penyusunan poitik strategi nasional, karena didalamnya terkandung dasar negara, cita-cita

nasional dan konsep strategi bangsa Indonesia.

C. PENYUSUNAN POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

Politik strategi nasional yang telah berlangsung selama ini disusun berdasarkan sistem

kenegaraan menurut UUD 195. Sejak tahun 1985 berkembang pendapat yang mengatakan bahwa

pemerintah dan lembaga-lembaga negaa yang diatur dalam UUD 1945 merupakan suprastruktur

politik, lembaga-lembaga terebut adalah MPR, DPR, Presiden, BPK, dan MA. Sedangakn badan-

badan yang berada di dalam masyarakat seperti paratai politik, organisasi kemasyarakatan, media

massa, kelompok kepentingan (interest group) dan kelompok penekan (pressure group). 

Suprastruktur dan infrastruktur politik harus dapat bekerja sama dan memiliki kekuatan yang

seimbang.

Mekanisme penyusunan politik strategi nasional di tingkat suprastruktur politik diatur oleh

Presiden, dalam hal ini Presiden bukan lagi sebagai mandataris MPR sejak pemilihan Presiden

secara langsung oleh rakyat pada tahun 2004. Karena Presiden dipilih langsung oleh rakyat maka

dalam menjalankan pemerintahan berpegang pada visi dan misi Presiden yang disampaikan pada

waktu sidang MPR setelah pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji Presiden/Wakil

Presiden. Visi dan Misi inilah yang dijadikan politik dan strategi dalam menjalankan

pemerintahan dan melaksanakan pmbangunan selam lima tahun.

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 59

Page 60: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

D. STRATIFIKASI POLITIK NASIONAL

Stratifikasi politik nasional dalam negara Republik Indonesia adalah sebgai berikut :

1. Tingkat penentu kebijakan puncak

Meliputi kebijakan tertinggi yang menyeluruh secara nasional dan mencakup penentuan undang-

undang dasar. Menitik beratkan pada masalah makro politik bangsa dan negara untuk

merumuskan idaman nasional berdasarkan falsafah Pancasila dan UUD 1945. Kebijakan tingkat

puncak dilakukan oleh MPR. Dalam hal dan keadaan yang menyangkut kekuasaan kepala negara

seperti tercantum pada pasal 10 sampai 15 UUD 1945, tingkat penentu kebijakan puncak

termasuk kewenangan Presiden sebagai kepala negara. Bentuk hukum dari kebijakan nasional

yang ditentukan oleh kepala negara dapat berupa dekrit, peraturan atau piagam kepala negara.

2. Tingkat kebijakan umum

Merupakan tingkat kebijakan di bawah tingkat kebijakan puncak, yang lingkupnya menyeluruh

nasional dan berisi mengenai masalah-masalah makro strategi guna mencapai idaman nasional

dalam situasi dan kondisi tertentu.

3. Tingkat penentu kebijakan khusus

Merupakan kebijakan terhadap suatu bidang utama pemerintah. Kebijakan ini adalah penjabaran

kebijakan umum guna merumuskan strategi, administrasi, sistem dan prosedur dalam bidang

tersebut. Wewenang kebijakan tingkat di atasnya.

4. Tingkat penentu kebijakan teknis

Kebijakan teknis meliputi kebijakan dalam satu sektor dari biang utama dalam bentuk prosedur

serta teknik untuk mengimplementasikan rencana, program dan kegiatan.

5. Tingkat penentu kebijakan di daerah

Wewenang penentuan pelaksanaan kebijakan pemerintah pusat di daerah terletak pada Gubernur

dalam kedudukannnya sabagai wakil pemerintah pusat di daerahnya masing-masing. Kepala

daerah berwenang mengeluarkan kebijakan pemerintah daerah dengan persetujuan DPRD.

Kebijakan tersebut berbentuk Peraturan Daerah (Perda) tinkat I atau II. Menurut kebijakan yang

berlaku sekarang, jabatan Gubernur/Kepala Daerah tingkat I, Bupati/Kepala Daerah tingkat II

atau Walikota/Kepala Daerah tingkat II.

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 60

Page 61: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

E. POLITIK PEMBANGUNAN NASIONAL DAN MANAJEMEN NASIONAL

Politik merupakan cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan politik

bangsa Indonesia telah tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi segenap

bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Tujuan politk bangsa Indonesia harus dapat dirasakan oleh rakyat Indonesia, untuk itu

pembangunan di segala bidang perlu dilakukan. Dengan demikian pembangunan nasional harus

berpedoman pada Pembukaan UUD 1945 alenia ke-4.

OTONOMI DAERAH

Konsep otonomi luas, nyata, dan bertanggung jawab tetap seperti yang dirumuskan saat ini yaitu

memberdayakan daerah, termasuk masyarakatnya, mendorong prakarsa dan peran serta,

masyarakat dalam proses pemerintahan dan pembangunan.

Pemerintahan juga tidak lupa untuk lebih meningkatkan efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas

penyelanggaraan fungsi-fungsi seperti pelayanan, pembangunan dan perlindungan terhadap

masyarakat dalam ikatan NKRI. Asas-asas penyelenggaraan pemerintahan seperti desentralisasi,

dekonsentrasi, dan tugas pembantuan, diselenggarakan secara proposional sehingga saling

menjunjung.

Melalui Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum anggota Dewan

Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Komisi

Pemilihan Umum Daerah(KPUD) provinsi, kabupaten, dan kota diberikan kewenangan sebagai

penyelenggara pemilihan kepala daerah. Agar penyelenggaraan pemilihan dapat berlangsung

dengan baik, maka DPRD membentuk panitia pengawasan. Kewenangan KPUD provinsi,

kabupaten, dan kota dibatasi sampai dengan penetapan calon terpilih dengan berita acara yang

selanjutnya KPUD menyerahkan kepada DPRD untuk diproses pengusulannya kepada

Pemerintah guna mendapatkan pengesahan.

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 61

Page 62: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

Dalam UU No.32 Tahun 2004 terlihat adanya semangat untuk melibatkan partisipasi publik. Di

satu sisi, pelibatan publik(masyarakat) dalam pemerintahan atau politik lokal mengalami

peningkatan luar biasa dengan diaturnya pemilihan kepala daerah(Pilkada) langsung. Dari

anatomi tersebut, jelaslah bahwa revisi yang dilakukan terhadap UU No.22 Tahun 1999

dimaksudkan untuk menyempurnakan kelemahan-kelemahan yang selama ini muncul dam

pelaksanaan otomoni daerah. Sekilas UU No.32 Taun 2004 masih menyisakan banyak

kelemahan, tetapi harus diakui pula banyak peluang dari UU tersebut untuk menciptakan good

govemance(pemerintahan yang baik).

F. IMPLENTASI POLITIK dan STRATEGI NASIONAL

Implementasi politik dan strategi national di bidang hukum:

1. Mengembangkan budaya hukum di semua lapisan masyarakat untuk terciptanya kesadaran dan

kepatuhan hukum dalam kerangka supremasi hukum dan tegaknya negara hukum.

2. Menata sistem hukum nasional yang menyelutuh dan terpadu dengan mengakui dan

menghormati hukum agama dan hukum adat serta mempebaharui perundang-undangan

warisan colonial dan hukum nasional yang diskriminatif, termasuk ketidakadilan gender dan

ketidaksesuaianya dengan reformasi melalui program legalisasi.

3. Menegakkan hukum secara konsisten untuk lebih menjamin kepastian hukum, keadilan dan

kebenaran, supremasi hukum, serta menghargai hak asasi manusia.

4. Melanjutkan ratifikasi konvensi internasional terutama yag berkaitan dengan hak asasi

manusia sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan bangsa dalam bentukn undang-undang.

5. Meningkatkan integritas moral dan keprofesionalan aparat penegak hukum.

6. Mewujudkan lembaga peradilan yang mandiri dan bebas.

7. Mengembangkan peraturan perundang-undangan yang mendukung kegiatan perekonomian.

8. Menyelenggarakan proses peradilan secara cepat, mudah, murah dan terbuka serta bebas

korupsi.

9. Meningkatkan pemahaman dan penyadaran.

10. Menyelesaikan berbagai proses peradilan terhadap pelanggaran hukum dan asai manusia

yang belum ditangani secara tuntas.

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 62

Page 63: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

Implemetasi politk strategi nasional dibidang ekonomi.

1. Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang

berkeadilan dengan prinsip persaingan sehat.

2. Mengembangkan persaingan yang sehat dan adil.

3. Mengoptimalkan peranan pemerintah dalam mengoreksi ketidaksempurnaan pasar.

4. Mengupayakan kehidupan yang layak berdasarkan atas kemanusiaan yang adil bagi

masayarakat.

5. Mengembangkan erekonomian yang berorientasi global sesuai kemajuan teknologi.

6. Mengelola kebijakan makro dan mikro ekonomi secara terkoordinasi dan sinergis.

Implementasi politik strategi nasional di bidang politik

1. Memperkuat keberadaan dan kelangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang

bertumpu pada kebhinekatunggalikaan.

2. Menyempurnakan Undang–Undang Dasar 1945 sejalan dengan perkembangan kebutuhan

bangsa, dinamika dan tuntutan reformasi,.

3. Meningkatkan peran Majelis Permusyawaratan Rakyat, dan lembaga–lembaga tinggi negara

lainnya dengan menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung jawab.

4. Mengembangkan sistem politik nasional yang berkedudukan rakyat demokratis dan terbuka.

Implementasi di bidang pertahanan dan keamanan.

• Menata Tentara Nasional Indonesia sesuai paradigma baru.

• Mengembangkan kemampuan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta yang bertumpu pada

kekuatan rakyat dengan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Repuiblik Indonesia

sebagai kekuatan utama.

• Meningkatkan kualitas keprofesionalan Tentara Nasional Indonesia, meningkatkan rasio

kekuatan komponen utama serta mengembangkan kekuatan pertahanan keamanan nega

• Menuntaskan upaya memandirikan Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam rangka

pemisahan dari Tentara Nasional Indonesia secara bertahap dan berlanjut

H. Implementasi Politik dan Strategi Nasional

Implementasi politik dan strategi nasional di bidang hukum:

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 63

Page 64: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

Mengembangkan budaya hukum di semua lapisan masyarakat untuk terciptanya kesadaran dan

kepatuhan hukum dalam kerangka supremasi hukum dan tegaknya negara hukum.

Menata sistem hukum nasional yang menyeluruh dan terpadu dengan mengakui dan

menghormati hukum agama dan hukum adat serta memperbaharui perundang–undangan warisan

kolonial dan hukum nasional yang diskriminatif, termasuk ketidakadilan gender dan

ketidaksesuaianya dengan reformasi melalui program legalisasi.

Menegakkan hukum secara konsisten untuk lebih menjamin kepastian hukum, keadilan dan

kebenaran, supremasi hukum, serta menghargai hak asasi manusia.

Melanjutkan ratifikasi konvensi internasional terutama yang berkaitan dengan hak asasi manusia

sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan bangsa dalam bentuk undang–undang.

Meningkatkan integritas moral dan keprofesionalan aparat penegak hukum, termasuk Kepolisian

Negara Republik Indonesia, untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat dengan

meningkatkan kesejahteraan, dukungan sarana dan prasarana hukum, pendidikan, serta

pengawasan yang efektif.

Mewujudkan lembaga peradilan yang mandiri dan bebas dari pengaruh penguasa dan pihak

manapun.

Mengembangkan peraturan perundang–undangan yang mendukung kegiatan perekonomian

dalam menghadapi era perdagangan bebas tanpa merugikan kepentingan nasional.

Menyelenggarakan proses peradilan secara cepat, mudah, murah dan terbuka, serta bebas korupsi

dan nepotisme dengan tetap menjunjung tinggi asas keadilan dan kebenaran.

Meningkatkan pemahaman dan penyadaran, serta meningkatkan perlindungan. Penghormatan

dan penegakan hak asasi manusia dalam seluruh aspek kehidupan.

Menyelesaikan berbagai proses peradilan terhadap pelanggaran hukum dan hak asasi manusia

yang belum ditangani secara tuntas.

BAB V

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 64

Page 65: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

PENUTUPKesimpulan

Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah:

a. Membentuk kecakapan partisipatif yang bermutu dan bertanggung jawab.

b. Menjadi warganegara yang baik dan demokratis.

c. Mampu berpikir komprehensif, analitis dan kritis.

d. Membentuk mahasiswa yang memiliki good and responsible citizen.           

Urgensi pendidikan kewarganegaraan (Azyumardi Azra):

a. Meningkatnya gejala dan kecenderungan political literacy, tidak melek politik, tidak

mengetahui cara kerja demokrasi dan lembaga politik di kalangan warganegara.

b. Meningkatnya political apathies yang ditunjukkan dengan sedikitnya keterlibatan warganegara

dalam proses-proses politik.

c. Sebagai salah satu instrument pendidikan politik yang mampu melakukan empowerment bagi

masyarakat, terutama masyarakat kampus.

d. Sebagai wahana dan instrument untuk melakukan social engineering dalam rangka

membanguan social capital yang efektif bagi tumbuhnya kultur demokrasi dalam kehidupan

masyarakat berbangsa, bernegara serta tumbuhnya masyarakat madani.  

Tiga pendekatan dalam membangun karakter bangsa:

1.Social-cultural development, melalui penciptaan dan pembiasaan perilaku dalam kehidupan

sehari-ha ri masyarakat.

2.  Psycho-paedagogical development, melalui perkembangan psikologis seseorang melalui

proses belajar.

3. Socio-political development, melalui berbagai intervensi kebijakan politik pemerintah.

Paradigma pendidikan kewarganegaraan:

1. Feodalistik; mahasiswa sebagai obyek sedangkan dosen sebagai figur sumber ilmu, tempat

kebenaran, otoriter dan birokratik.

2. Humanistik; mahasiswa sebagai subyek dan obyek sedangkan dosen sebagai fasilitator atau

mitra dialog.

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 65

Page 66: okadaneswf.weebly.com€¦  · Web viewSegala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.

Saran

Pendidikan kewarganegaraan perlu dipertahankan penerapannya pada semua tingkat dari jenjang

pendidikan karena pendidikan kewarganegaraan dapat memberikan kontribusi yang sangat besar

dalam membentuk kepribadian warga Negara untuk menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai

karakter bangsa Indonesia.

DAFTAR PUSTAKAST. Munadjat Dasaputro, 1980, Wawasan Nusantara (dalam Implementasi & Implikasi

hukumnya), Buku II, Alumni, Bandung.

Sanit, Arbi, 1998, Reformasi Politik, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Sekretariat Jendral MPR, 2004, Undang-Undang Dasar 1945 dengan Amandemen, Jakarta.

Soehino, SH., 1980, Ilmu Negara, Liberti, Yogyakarta.

Soemarwoto, Otto, 1992, Indonesia Dalam Kancah Isu Lingkungan Global, Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta.

Pendidikan Kewarganegaraan Halaman 66