· Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum...

83
BAB 27 H U K U M

Transcript of  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum...

Page 1:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

BAB 27H U K U M

Page 2:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah
Page 3:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

BAB 27

H U K U M

I. PENDAHULUANSebagai arah dan kebijaksanaan umum pembangunan dalam

Repelita V, GBHN 1988 menggariskan bahwa kepastian hukum dan ketertiban hukum yang berintikan keadilan dan kebenaran perlu

ditingkatkan sehingga hukum benar-benar mampu menjadi peng-

ayom masyarakat, memberi rasa aman, menciptakan lingkungan

dan iklim yang mendorong kegairahan, kreativitas dan partisi-

pasi masyarakat dalam pembangunan, serta mendukung kemantapan

stabilitas nasional. Sehubungan dengan itu perlu dilanjutkan

upaya pembaharuan hukum serta peningkatan kemampuan dan kewi-

bawaan aparatur pemerintah, terutama aparatur penegak hukum,

serta ditingkatkan kesadaran hukum dalam masyarakat.

Selanjutnya GBHN 1988 menggariskan serangkaian kebijak-sanaan dasar untuk pembangunan di bidang hukum, sebagai beri-

kut:

1. Pembangunan hukum sebagai upaya untuk menegakkan keadil-

an, kebenaran dan ketertiban dalam negara hukum Indone-

sia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

1945, diarahkan untuk meningkatkan kesadaran hukum, men-jamin penegakan, pelayanan dan kepastian hukum, serta

407

Page 4:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

mewujudkan tata hukum nasional yang mengabdi pada kepen-

tingan nasional.

Pembangunan hukum ditujukan untuk memantapkan dan meng-

amankan pelaksanaan pembangunan dan hasil-hasilnya, men-

ciptakan kondisi yang lebih mantap sehingga setiap ang-

gota masyarakat dapat menikmati iklim kepastian dan ke-

tertiban hukum, lebih memberi dukungan dan pengarahan

kepada upaya pembangunan untuk mencapai kemakmuran yang

adil dan merata, serta menumbuhkan dan mengembangkan di-

siplin nasional dan rasa tanggung jawab sosial pada se-

tiap anggota masyarakat. Di samping itu, hukum benar-benar

harus menjadi pengayom masyarakat, memberi rasa aman

dan tenteram, menciptakan lingkungan dan iklim yang men-

dorong kreativitas dan partisipasi masyarakat dalam pem-

bangunan serta mendukung stabilitas nasional yang sehat

dan dinamis.

3. Dalam rangka pembangunan hukum perlu lebih ditingkatkan

upaya pembaharuan hukum secara terarah dan terpadu anta-

ra lain kodifikasi dan unifikasi bidang-bidang hukum

tertentu serta penyusunan perundang-undangan baru yang

sangat dibutuhkan untuk dapat mendukung pembangunan di

berbagai bidang sesuai dengan tuntutan pembangunan,

serta tingkat kesadaran hukum dan dinamika yang berkem-

bang dalam masyarakat.

4. Dalam rangka meningkatkan penegakan hukum perlu terus

dimantapkan kedudukan dan peranan badan-badan penegak

hukum sesuai dengan tugas dan wewenangnya masing-masing,

serta terus ditingkatkan kemampuan dan kewibawaannya dan

dibina sikap, perilaku dan keteladanan para penegak

408

Page 5:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

hukum sebagai pengayom masyarakat yang jujur, bersih,

tegas dan adil.

5. Penyuluhan hukum perlu dimantapkan untuk mencapai kadar

kesadaran hukum yang tinggi dalam masyarakat, sehingga

setiap anggota masyarakat menyadari dan menghayati hak

dan kewajibannya sebagai warga negara, dalam rangka te-

gaknya hukum, keadilan dan perlindungan terhadap harkat

dan martabat manusia, ketertiban, ketenteraman dan ke-

pastian hukum serta terbentuknya perilaku setiap warga

negara Indonesia yang taat pada hukum.

6. Dalam rangka mewujudkan pemerataan memperoleh keadilan

dan perlindungan hukum perlu terus diusahakan agar pro-

ses peradilan menjadi lebih sederhana, cepat dan tepat

dengan biaya yang terjangkau oleh semua lapisan masyara-

kat. Sejalan dengan itu perlu lebih dimantapkan penye-

lenggaraan pemberian bantuan dan konsultasi hukum bagi

lapisan masyarakat yang kurang mampu.

7. Untuk menunjang upaya pembangunan hukum, perlu terus di-

tingkatkan penyediaan sarana dan prasarana yang diperlu-

kan serta ditingkatkan pendayagunaannya.

8. Dalam usaha pembangunan hukum perlu ditingkatkan lang-

kah-langkah untuk mengembangkan dan menegakkan secara

serasi hak dan kewajiban asasi warga negara dalam rangka

mengamalkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Dari berbagai pengarahan dan kebijaksanaan GBHN tersebut

di atas jelas tercermin bahwa pengertian tata hukum nasional

yang mengabdi kepada kepentingan nasional mencakup perangkat

norma-norma hukum terutama perundang-undangan, berbagai pra-

nata dan tenaga penegak/pelaksana hukum serta perilaku setiap

warga negara Indonesia yang taat pada hukum. Tata hukum

409

Page 6:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

nasional yang mengabdi pada kepentingan nasional berdasarkan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 itu akan tercermin da-

lam dan ditentukan oleh sikap dan perilaku setiap warga nega-

ra Indonesia yang taat pada hukum. Hal tersebut disebabkan

oleh adanya pengertian masyarakat bahwa norma hukum dan selu-

ruh lembaga serta aparaturnya merupakan pengayom dalam rangka

mewujudkan pemerataan kesempatan memperoleh keadilan dan per-

lindungan hukum bagi seluruh warga masyarakat Indonesia. Hal

itu berarti pula bahwa pelayanan hukum mempunyai peranan pen-

ting dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam

negara hukum.

Pelayanan hukum harus mampu mendukung pertumbuhan ekono-

mi, perkembangan sosial dan peningkatan kesejahteraan masya-

rakat serta dapat pula memberikan kepastian hukum. Dengan se-

makin meningkat dan meluasnya penyelenggaraan kebutuhan hidup

masyarakat maka pelayanan hukum harus makin lebih ditingkat-

kan.

Dengan demikian, pembangunan di bidang hukum merupakan

kegiatan dan usaha yang dapat menunjang, mengiringi, meleng-

kapi dan mengarahkan perubahan masyarakat dalam rangka pem-

bangunan sebagai pengamalan Pancasila, yang hakekatnya ialah

pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan selu-

ruh masyarakat Indonesia.

Tekad bangsa Indonesia untuk dapat tinggal landas dalam

Repelita VI menuju terwujudnya masyarakat adil dan makmur me-

ngandung makna bahwa dalam Repelita V sudah harus dimantapkan

kerangka landasan tata hukum nasional yang kokoh sehingga su-

dah dapat terwujud unifikasi hukum. Dengan demikian diharap-

kan Kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan hukum yang me-

ngabdi kepada kepentingan nasional akan makin terwujud.

410

Page 7:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

II. KEADAAN DAN MASALAH

Pembangunan di bidang hukum dalam Repelita IV telah mem-

berikan berbagai hasil. Dalam pada itu menjelang akhir Repe-

lita IV juga masih ada berbagai masalah yang harus diatasi.

1. Pembinaan Hukum Nasional

Dalam rangka pembinaan hukum nasional, selama Repeli-

ta IV kegiatan perancangan perundang-undangan beserta kegiat-

an penunjangnya, yaitu penelitian hukum, pertemuan ilmiah,

penulisan naskah akademis serta pengkajian hukum tetap dilak-

sanakan. Agar supaya perancangan perundang-undangan dapat

berlangsung secara terarah dan terpadu, maka kegiatan terse-

but selalu dilandaskan pada rencana kegiatan legislatif na-

sional.

Dalam usaha pemantapan rencana kegiatan legislatif na-

sional, di bidang hukum pokok telah dilaksanakan usahausaha

ke arah pembentukan kodifikasi hukum perdata, hukum dagang,

hukum pidana, hukum acara perdata dan hukum acara perdata

internasional.

Dalam Repelita IV keseluruhan rancangan Undang-undang

yang telah disahkan menjadi Undang-undang berjumlah 43 buah.

Beberapa Undang-undang panting yang telah dihasilkan antara

lain adalah: Undang-undang tentang Zona Ekonomi Eksklusif

Indonesia; Undang-undang tentang Ketentuan Umum dan Tatacara

Perpajakan; Undang-undang tentang Pajak Penghasilan; Undang-

undang tentang Perindustrian; Undang-undang tentang Susunan

dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakil-

an Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; Undang-undang

tentang Partai Politik dan Golongan Karya; Undang-undang

tentang Referendum; Undang-undang tentang Organisasi Kemasya-

rakatan; Undang-undang tentang Perikanan; Undang-undang ten-

411

Page 8:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

tang Pos; Undang-undang tentang Ketenagalistrikan; Undang-

undang tentang Rumah Susun; Undang-undang tentang Mahkamah

Agung; Undang-undang tentang Peradilan Umum; Undang-undang

tentang Peradilan Tata Usaha Negara; Undang-undang tentang

Perubahan atas Undang-undang tentang Hak Cipta; Undang-undang

tentang Perubahan atas Undang-undang tentang Ketentuan-keten-

tuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia; dan

Undang-undang tentang Prajurit Angkatan Bersenjata Republik

Indonesia.

Selanjutnya, dalam Repelita IV juga telah dihasilkan 155

Peraturan Pemerintah, 281 Keputusan Presiden dan 33 Instruk-

si Presiden. Beberapa Peraturan Pemerintah yang penting, ter-utama yang merupakan peraturan pelaksanaan Undang-undang,

adalah tentang: Pelaksanaan Kitab Undang-undang Hukum Acara

Pidana (KUHAP); Pelaksanaan Undang-undang Pajak Penghasilan;

Pelaksanaan Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai; Pengelola-

an Sumber Daya Alam Hayati di Zona Ekonomi Eksklusif Indone-

sia; Pembagian Hasil Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan anta-

ra Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; Kewenangan Penga-

turan, Pembinaan dan Pengembangan Industri; Pelaksanaan Un-

dang-undang tentang Organisasi Kemasyarakatan; Kawasan Beri-

kat (Bonded Zone); Analisis mengenai Dampak Lingkungan; Tata-

cara Pemeriksaan di bidang Perpajakan; serta Izin Usaha In-

dustri.

Dalam rangka pembinaan hukum nasional ini, kerja sama

dengan kalangan universitas dan lembaga-lembaga penelitian

dalam rangka menunjang perancangan perundang-undangan juga

dilakukan. Dalam Repelita IV telah dilaksanakan sejumlah 46

buah penelitian hukum; 23 kali pertemuan ilmiah dalam bentuk

lokakarya, seminar dan simposium di berbagai bidang hukum;

412

Page 9:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

pengkajian dalam berbagai segi dan bidang hukum sebanyak 59

judul pengkajian; penyusunan 41 Naskah Akademis Peraturan

Perundang-undangan yang mencakup usaha kodifikasi terutama

hukum perdata dan hukum dagang; penulisan karya ilmiah seba-

nyak 9 judul sebagai usaha untuk menggugah dan mengembangkan

pemikiran dalam mempercepat upaya pemekaran hukum nasional;

serta pembakuan istilah hukum dan persiapan penyusunan kamus

hukum. Di samping itu telah mulai dikembangkan sistem jaring-

an dokumentasi dan informasi hukum yang bersifat antar ins-

tansi baik di Pusat maupun Daerah.

Dalam rangka mempertegas kedudukan/status, tugas, fungsi

dan wewenang Kejaksaan dalam ketatanegaraan Republik Indone-

sia telah selesai pula disusun Rancangan Undang-undang ten-

tang Kejaksaan Republik Indonesia sebagai pengganti Undang-

undang Nomor 15 Tahun 1961 dan Undang-undang Nomor 16 Tahun

1961.

2. Penegakan Hukum

Dalam Repelita IV telah dilaksanakan pula penyempurnaan

dan pemantapan koordinasi, integrasi dan kerja sama fungsio-

nal antar instansi. Penyempurnaan dan pemantapan koordinasi

itu dilaksanakan baik antara sesama aparatur penegak hukum

(Hakim, Polisi dan Jaksa) maupun antara instansi-instansi

yang terkait dalam penegakan hukum yaitu Mahkamah Agung, Ke-

hakiman, Kejaksaan dan Kepolisian melalui pertemuan-pertemuan

berkala. Dalam kaitannya dengan pelayanan para pencari ke-

adilan, maka telah ditingkatkan pula pembinaan terhadap para

penasihat hukum dan atau pengacara serta notaris berdasarkan

Keputusan Bersama Ketua Mahkamah Agung dan Menteri Kehakiman.

Dalam Repelita IV pedoman tuntutan pidana terhadap tin-

413

Page 10:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

dak pidana tertentu telah pula disusun dalam rangka pelaksa-

naan kebijaksanaan untuk memperberat tuntutan pidana terhadap

tindak pidana subversi, korupsi, penyelundupan, penyalahguna-

an narkotika, perkosaan, pembunuhan secara sadis dan tindak

pidana lainnya.

Efektivitas penyelesaian perkara pada Kejaksaan telah

dapat dipertahankan, yaitu rata-rata 99 % setiap tahunnya.

Pada tahun 1984/85 jumlah perkara yang masuk berjumlah 1,2

juta dan pada tahun 1987/88 tercatat sejumlah 1,4 juta. Dian-

tara perkara-perkara yang dapat diselesaikan tersebut terda-

pat tindak pidana khusus yang menonjol sehingga mendapat per-

hatian luas dari masyarakat, seperti kasus-kasus penyelundup-

an, korupsi, manipulasi dan subversi. Penanggulangan berbagai

masalah yang timbul akibat perbuatan-perbuatan negatif yang

menimbulkan pertentangan antar suku, agama dan golongan, de-

mikian pula yang menimbulkan pengaruh negatif terhadap go-

longan pemuda dalam bentuk peredaran narkotika dan obat-obat

berbahaya lainnya, telah ditangani secara terpadu pula.

Sementara itu telah ditingkatkan pula upaya pengendalian

dan pemantapan profesionalisme aparat penuntut umum. Upaya

itu dilaksanakan melalui eksaminasi perkara, yaitu pengujian

berupa penelitian, penelaahan dan pemeriksaan di semua ting-

kat penanganan perkara yang telah diselesaikan oleh para Jak-

sa.

Selanjutnya dalam Repelita IV telah pula ditingkatkan

pengawasan dan pengamatan terhadap orang asing dan lalu lintas

orang ke dan dari luar negeri, terutama arus imigran gelap,

untuk menjamin terciptanya stabilitas nasional. Lalu lintas

orang dari dan atau ke luar negeri, khususnya lalu lintas

orang asing selama kurun waktu tersebut terus meningkat. Da-

414

Page 11:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

lam hubungan ini telah ditingkatkan pengketatan pengawasan

keimigrasian.

Dalam rangka pengawasan orang asing telah diselenggara-

kan pula pendataan orang asing di Indonesia dalam tahun 1986.

Di samping itu diupayakan pula pengamanan atas dokumen perja-

lanan RI serta penertiban dokumen izin tinggal orang asing.

Pengawasan lalu lintas orang terutama di daerah-daerah

perbatasan dilaksanakan berdasarkan persetujuan lintas batas

yang telah ada dengan negara tetangga yang bersangkutan, yang

dalam pelaksanaannya mendayagunakan pos-pos imigrasi sebagai

pos lintas batas. Untuk meningkatkan ketelitian dalam peme-

riksaan penumpang yang datang dan berangkat dari dan ke luar

negeri, telah dipasang komputer di tiga bandar udara dan se-

buah pelabuhan laut, yaitu di Bandara Soekarno-Hatta, Ngurah

Rai dan Polonia serta di pelabuhan laut Sekupang.

Dalam Repelita IV juga telah dibangun gedung kantor Ke-

jaksaan Negeri sebanyak 12 buah dan gedung kantor Cabang Ke-

jaksaan Negeri 5 buah. Di samping itu telah diperluas dan di-

rehabilitasi gedung kantor Kejaksaan Tinggi, Kejaksaan Negeri

dan Cabang Kejaksaan Negeri sebanyak 291 buah.

3. Pembinaan Peradilan

Untuk menunjang usaha pembinaan peradilan dalam Repe-

lita IV telah ditingkatkan sarana fisik pengadilan yang ter-

diri dari pembangunan 13 gedung Pengadilan Negeri yaitu di

Pandeglang, Stabat, Pangkajene, Sengkang, Kupang, Ende, Mamu-

ju, Jayapura, Manokwari, Bukittinggi, Purworejo, Sinabang,

dan Boyolali; serta perluasan/rehabilitasi 26 gedung Penga-

dilan Tinggi dan 281 gedung Pengadilan Negeri, di samping

pembangunan baru gedung Mahkamah Agung secara bertahap.

415

Page 12:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

Untuk lebih mendekatkan badan-badan peradilan kepada pa-

ra pencari keadilan, di daerah-daerah yang wilayah Pengadilan

Negerinya sangat luas serta sulit komunikasinya telah diben-

tuk dan dibangun 38 buah Tempat Sidang sebagai sarana pelak-

sanaan tugas hakim keliling khususnya dikota-kota kecil. Tem-

pat-tempat Sidang tersebut juga dimanfaatkan dalam rangka ke-

giatan Hakim Masuk Desa untuk memberikan penyuluhan hukum ke-

pada masyarakat di daerah sekitarnya.

Pembangunan prasarana berbagai tingkat Badan Pengadilan

beserta upaya perbaikan administrasi peradilan telah berpe-

ngaruh terhadap kemantapan penyelesaian jumlah-jumlah perkara

pada Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi dari tahun ke

tahun. Jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Negeri pada

tahun 1984/85 berjumlah 1,5 juta, dan pada tahun 1987/88 ber-

jumlah 1,6 juta, dengan persentase perkara yang dapat disele-

saikan berturut-turut 97,9% dan 99,9%.

Demikian pula pada Pengadilan Tinggi, penyelesaian per-

kara pada tahun 1984/85 adalah 71,0% terhadap 10.617 perkara,

dan pada tahun 1987/88 adalah 79,8% terhadap 11.092 perkara.

Jumlah perkara tingkat kasasi dan grasi yang masuk ke

Mahkamah Agung cenderung meningkat pula. Dalam Repelita IV

Mahkamah Agung telah berusaha melaksanakan peningkatan penye-

lesaian perkara kasasi dan grasi dengan cara melakukan Crash

Program dan rata-rata setiap tahunnya dapat diselesaikan an-

tara 33 % sampai 47,3 % perkara.

Menjelang akhir Repelita IV Mahkamah Agung telah melak-

sanakan pembinaan kemampuan teknis yustisial untuk hakim per-

adilan umum, peradilan agama dan peradilan militer. Di sam-

ping itu telah pula mulai dilaksanakan pengolahan yurispru-

416

Page 13:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

densi dengan komputerisasi, bekerjasama dengan lembaga-lemba-

ga peradilan lainnya.

Sementara itu dalam rangka pembinaan para pejabat dan

calon pejabat peradilan telah dilaksanakan perbaikan-perbaik-

an baik dalam hal teknis administratif, maupun dalam hal in-

tegritas moral dan sikap mental mereka.

Sebagai pelaksanaan Undang-undang Nomor 14 Tahun 1970

tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman, telah

disahkan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Badan Per-

adilan Umum, Undang-undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahka-

mah Agung dan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Per-

adilan Tata Usaha Negara. Sehubungan dengan telah diundang-

kannya Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Ta-

ta Usaha Negara maka dalam rangka menyongsong pembentukan

Pengadilan Tata Usaha Negara dan Pengadilan Tinggi Tata Usaha

Negara telah dilaksanakan penataran tenaga personil 55 orang

hakim dan 86 orang Panitera/Panitera Pengganti, serta pena-

taran kepada aparatur Pemerintah Daerah.

4. Pembinaan PemasyarakatanUsaha pembinaan narapidana dan anak didik dalam sistem

pemasyarakatan mencakup kegiatan-kegiatan pembinaan kerohani-

an, pendidikan umum, pembinaan keterampilan, bimbingan so-

sial, perawatan dan pelayanan kesehatan serta rekreasi/olah-

raga, dengan memperhatikan segi-segi ketertiban dan keamanan

lingkungan setempat. Usaha tersebut bertujuan menciptakan

suasana reintegrasi bagi narapidana dan anak didik ke dalam

masyarakat, agar setelah selesai menjalani hukumannya mereka

dapat kembali menjadi warganegara yang produktif serta taat

dan menghormati hukum dan norma-norma pergaulan hidup dalam

masyarakat.

417

Page 14:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

Sehubungan dengan itu telah makin dikembangkan bimbingan

kerja sama melalui "unit produksi" untuk usaha-usaha kerajin-

an, perbengkelan dan pertanian. Dalam lembaga-lembaga pema-

syarakatan tertentu telah dikembangkan pula berbagai jenis

bengkel kerja. Dalam pembinaan keterampilan ini telah diman-

tapkan kerja sama antara Departemen Kehakiman dan Departemen

Sosial dan Departemen Tenaga Kerja dalam bentuk pemberian ke-

giatan latihan kerja bagi narapidana dan anak didik serta re-

habilitasi dan resosialisasi narapidana dan anak didik. Telah

dilaksanakan pula kerja sama dengan Departemen Perindustrian,

khususnya untuk latihan kerja industrial dan pemasaran hasil

produksi narapidana. Kerja sama dengan Departemen Kesehatan

dalam upaya pembinaan kesehatan masyarakat dalam Rumah Tahan-

an dan Lembaga Pemasyarakatan telah pula dilaksanakan. Di

samping itu telah dilaksanakan pula beberapa kerja sama lain-

nya dengan pihak Swasta.

Sementara itu dalam Rumah Tahanan Negara telah diting-

katkan upaya pemberian penyuluhan mental-spiritual dan bim-

bingan keterampilan bagi para tahanan agar supaya waktu mere-

ka selama berlangsungnya proses peradilan tidak terbuang tan-

pa adanya kegiatan yang berarti.

Dalam rangka pembinaan, bimbingan kemasyarakatan dan

pengentasan anak, khususnya bagi mereka yang berada di dalam

Lembaga Pemasyarakatan dan atau Lembaga Pemasyarakatan Anak

Negara, telah dilaksanakan pendidikan di sekolah, pembinaan

kehidupan beragama, pembinaan kepramukaan, dan berbagai ke-

giatan latihan keterampilan. Kegiatan ini pada akhir Repe-

lita IV telah dilaksanakan dalam 16 Lembaga Pemasyarakatan

Anak Negara dan Lembaga Pemasyarakatan Pemuda.

Dalam rangka pemenuhan kebutuhan jumlah dan peningkatan

kualitas tenaga pemasyarakatan telah dilaksanakan berbagai

418

Page 15:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

penataran di bidang pemasyarakatan dan telah ditempatkan te-

naga perbantuan sebanyak 200 orang purnawirawan Angkatan Ber-

senjata Republik Indonesia pada Lembaga Pemasyarakatan dan

Rumah Tahanan Negara.

Dengan telah diundangkannya Undang-undang Nomor 8 Tahun

1981 tentang Hukum Acara Pidana maka telah dilaksanakan pena-

taan kembali Lembaga Pemasyarakatan (LP) dan Rumah Tahanan

Negara (RUTAN). Dari 362 buah Lembaga Pemasyarakatan yang

ada, telah diteliti mana yang akan tetap merupakan Lembaga

Pemasyarakatan dan mana yang akan dialihkan menjadi Rumah Ta-

hanan Negara. Dan sejak tahun 1984/85 penyesuaian fasilitas

telah dilaksanakan secara bertahap di sejumlah Lembaga Pema-

syarakatan dan Rumah Tahanan Negara.

Sebagai penunjang pembinaan pemasyarakatan dalam Repeli-

ta IV telah dan sedang dilaksanakan pembangunan dan atau pem-

bangunan kembali 5 Lembaga Pemasyarakatan yaitu di Sibolga,

Kendari, Pasir Pangaraiyan, Muara Bungo dan Semarang; rehabi-

litasi dan atau perluasan dan atau penyempurnaan 140 buah

Lembaga Pemasyarakatan; pembangunan 8 Rumah Tahanan Negara,

yaitu di Sidikalang, Kuala Simpang, Parigi, Balikpapan, Putu-

sibau, Ujung Pandang, Muara Bulian dan Batam; serta rehabili-

tasi dan atau penyempurnaan 150 Rumah Tahanan Negara.

Dalam Repelita IV telah dibangun 2 buah gedung Balai

Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak di Jambi dan

Palu, serta direhabilitasi 4 buah gedung lainnya. Di samping

itu telah difungsikan pula 12 buah Balai Bimbingan Kemasya-

rakatan dan Pengentasan Anak (BISPA) di beberapa propinsi.

5. Pelayanan Jasa Hukum dan Keimigrasian

Dalam rangka meningkatkan pelayanan jasa hukum telah

419

Page 16:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

diselesaikan penyusunan administrasi dan dokumentasi kewar-

ganegaraan, pewarganegaraan, badan hukum, dan pendaftaran

merek, grasi dan surat bukti kewarganegaraan Republik Indone-

sia. Telah pula dihimpun naskah peraturan tentang Merek dan

Paten dari beberapa negara, naskah buku Himpunan Keputusan

Pengesahan Perseroan Terbatas Tahun 1982 dan Naskah Buku Him-

punan Keputusan Perubahan Nama Keluarga.

Dengan dimasukkannya berbagai karya baru mengenai cipta-

an yang dilindungi dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987

tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1982 ten-

tang Hak Cipta, maka ruang lingkup Undang-undang tentang Hak

Cipta mengalami perluasan. Setelah berlakunya Undang-undang

Nomor 7 tahun 1987 permohonan pendaftaran ciptaan yang masuk

tercatat meningkat dengan cepat. Demikian pula permohonan

pengesahan Badan Hukum dan permohonan pendaftaran merek dan

paten dalam kurun waktu Repelita IV.

Pelayanan jasa hukum di bidang keimigrasian kepada ma-

syarakat, baik kepada orang asing maupun warganegara RI, telah

dilaksanakan dengan memberikan kemudahan-kemudahan tanpa

mengabaikan segi pengawasan dalam rangka keamanan nasional.

Pengembangan pemberian kemudahan tersebut antara lain telah

diwujudkan dalam pelayanan visa izin masuk bagi wisatawan

asing dan usahawan asing; izin berangkat dan izin kembali ba-

gi orang asing; izin berangkat bagi warganegara RI; serta da-

lam pelayanan lalu lintas orang, baik yang melalui bandar

udara, pelabuhan laut maupun yang melalui pos-pos perbatasan.

Sementara itu untuk kelancaran pelayanan dan pengawasan

telah dilaksanakan upaya pembenahan dan penataan administra-

si keimigrasian dan disusun suatu sistem kearsipan baru yang

akan diberlakukan untuk segenap unit Imigrasi.

420

Page 17:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

Sebagai penunjang tugas pelayanan keimigrasian telah di-

laksanakan pengadaan sarana dan prasarana berupa gedung-ge-

dung kantor Imigrasi, Pos Imigrasi dan pemasangan komputer di

beberapa bandar udara dan pelabuhan laut serta pemasangan

peralatan komunikasi di tempat-tempat yang sangat memerlukan.

6. Pendidikan dan atau Latihan Tenaga Hukum

Dalam Repelita IV telah diadakan berbagai pendidikan dan

latihan baik bagi tenaga teknis hukum maupun tenaga adminis-

trasi. Kegiatan tersebut antara lain meliputi: Latihan bagi

Calon Hakim, Hakim, Ketua/Wakil Ketua Pengadilan, Hakim Tata

Usaha Negara, Tenaga Teknis Peradilan non Hakim, Keimigrasi-

an, Pemasyarakatan dan Penjenjangan; yang seluruhnya meliputi

sebanyak 15.065 orang di lingkungan Departemen Kehakiman;

pendidikan pembentukan Jaksa, pendidikan kecabangan dan pena-

taran di lingkungan Kejaksaan yang seluruhnya meliputi 1.802

orang.

Dengan semakin meningkatnya lalu lintas hukum antar ne-

gara maka masalah Hak Milik Intelektual sudah menjadi masalah

nasional. Sehubungan dengan hal tersebut telah dirintis upaya

untuk memasyarakatkannya melalui pendidikan dan penyuluhan,

terutama kepada aparat penegak hukum (Polisi, Jaksa dan Ha-

kim).

Sejalan dengan itu untuk menunjang pelaksanaan pendidik-

an dan latihan telah pula ditingkatkan prasarana dan sarana

pendidikan dan latihan antara lain telah selesai dibangun dan

difungsikan gedung Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai De-

partemen Kehakiman di Cinere.

421

Page 18:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

7. Penyuluhan Hukum dan Bantuan Hukum

Kegiatan penyuluhan hukum telah dilaksanakan melalui

berbagai pola, antara lain secara langsung melalui temu wica-

ra, ceramah, pentas panggung dan pameran, dan secara tidak

langsung melalui siaran RRI/TVRI, radio swasta, penyebaran

media bacaan berupa brosur, leaflet dan poster.

Di samping kegiatan tersebut, selama Repelita IV telah

pula dilakukan penataran dan diberikan bimbingan teknis bagi

tenaga penyuluh hukum baik di Pusat maupun di Daerah. Selain

itu, telah pula dilaksanakan penyuluhan hukum secara terpadu

melalui kegiatan Hakim Masuk Desa, yang dilakukan di daerah

yang mempunyai Tempat Sidang Tetap. Penyuluhan tersebut men-

cakup 300 Tempat Sidang Tetap yang meliputi 2.678 desa. Di

samping itu telah dilaksanakan pula kegiatan Jaksa Masuk Desa

di 14.194 desa dan Jaksa Masuk Laut di 7 Propinsi.

Pelaksanaan pemberian bantuan hukum dilakukan melalui

Pengadilan Negeri di 26 Propinsi baik untuk kasus-kasus pida-

na maupun perdata dan konsultasi hukum dilaksanakan melalui

Biro Bantuan Hukum Fakultas Hukum Negeri berdasarkan perjan-

jian kerja sama. Dalam Repelita IV pemberian bantuan hukum

melalui Pengadilan Negeri telah menyelesaikan sebanyak 2.920

perkara pidana dan perdata. Sedangkan melalui pemberian kon-

sultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa-

kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300

kasus berbagai masalah hukum.

Di samping berbagai kemajuan dan keberhasilan, baik

kuantitatif maupun kualitatif, di bidang pembangunan hukum

dalam Repelita IV, masih ada berbagai masalah yang memerlukan

penyelesaian dalam Repelita V.

422

Page 19:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

Dalam rangka pembinaan hukum nasional, masih terdapat

sejumlah rancangan peraturan perundang-undangan yang masih

harus diselesaikan. Sehubungan dengan ini maka kegiatan le-

gislatif nasional perlu lebih dimantapkan koordinasinya.

Dalam rangka pelaksanaan Undang-undang No.5 Tahun 1986

tentang Peradilan Tata Usaha Negara diperlukan persiapan sa-

rana dan prasarana pendukung yang memadai. Undang-undang ter-

sebut sudah harus mulai diterapkan dalam waktu selambat-lam-

batnya 5 tahun setelah diundangkan.

Demikian pula, untuk pelaksanaan Undang-undang No.8 Ta-

hun 1981 tentang Hukum Acara Pidana diperlukan penyesuaian

dan atau penyediaan bertahap dari prasarana dan sarana Lemba-

ga Pemasyarakatan (LP), Rumah Tahanan Negara (RUTAN) dan Ru-

mah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (RUPBASAN) agar dapat le-

bih berfungsi secara memadai.

Dalam pada itu, sistem dan metoda pendidikan dan latihan

bagi berbagai tenaga hukum masih harus ditingkatkan agar sya-

rat-syarat kemampuan teknis dapat dilengkapi dengan kemampuan

kepemimpinan.

Sementara itu pola-pola penyuluhan dan penerangan hukum

masih perlu dimantapkan, baik materi dah cara penyajiannya

maupun kejelasan dan ketepatan kelompok-kelompok sasarannya.

Demikian pula pemberian bantuan dan konsultasi hukum ba-

gi pencari keadilan dari golongan masyarakat yang kurang mam-

pu perlu diupayakan agar menjadi lebih tepatguna dan hasil

guna berdasarkan suatu pola yang lebih sederhana.

Berbagai masalah tersebut di atas akan dituntaskan pe-

nanganannya melalui langkah kebijaksanaan dan program pem-

bangunan di bidang hukum dalam Repelita V.

423

Page 20:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

I I I . KEBIJAKSANAAN DAN LANGKAH-LANGKAH

Pembangunan hukum dalam Repelita V sebagaimana digaris-

kan dalam GBI-W diarahkan untuk meningkatkan kesadaran hukum

masyarakat, menjamin penegakan, pelayanan dan kepastian hu-

kum, serta mewujudkan tata hukum nasional yang mengabdi pada

kepentingan nasional.

Kerangka landasan hukum serta asas-asas tata hukum na-

sional Indonesia yang berjiwakan Pancasila dan berdasarkan

Undang-Undang Dasar 1945 yang telah diletakkan dalam, Repe-

lita IV akan lebih dimantapkan lagi dalam masa Repelita V.

Pembangunan hukum ditujukan untuk memantapkan dan mengamankan

pelaksanaan pembangunan dan hasil-hasilnya. Di samping itu

juga menciptakan kondisi yang lebih mantap sehingga setiap

anggota masyarakat dapat menikmati iklim kepastian dan keter-

tiban hukum. Pembangunan hukum bertujuan pula untuk memberi

dukungan dan pengarahan kepada upaya pembangunan untuk menca-

pai kemakmuran yang adil dan merata, serta penumbuhan dan

perkembangan disiplin nasional dan rasa tanggung jawab sosial

dari seluruh anggota masyarakat. Hukum harus benar-benar men-

jadi pengayom masyarakat, memberi rasa aman dan tenteram, dan

dengan demikian membantu menciptakan lingkungan dan iklim

yang dapat mendorong prakarsa dan partisipasi masyarakat da-

lam pembangunan. Hukum harus pula dapat membantu tercapainya

stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.

Bertitik tolak dari pemikiran tersebut dan mengingat

keadaan dan masalah yang terdapat menjelang akhir Repelita IV

sebagaimana dipaparkan di atas maka dalam Repelita V dilaksa-

nakan serangkaian kebijaksanaan dan langkah-langkah yang me-

liputi: pembaharuan hukum; peningkatan kesadaran hukum masya-

rakat; penegakan hukum; pembinaan peradilan; pemasyarakatan;

424

Page 21:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

pelayanan jasa hukum; pendidikan dan latihan tenaga teknis

hukum; serta penataan administrasi dan pengawasan.

1. Pembaharuan Hukum

Pembaharuan hukum perlu lebih ditingkatkan secara ter-

arah dan terpadu. Untuk itu antara lain perlu diselesaikan

penyusunan kodifikasi dan unifikasi bidang-bidang hukum ter-

tentu serta penyusunan perundang-undangan baru. Kedua tindak-

an itu sangat dibutuhkan untuk dapat mendukung pembangunan di

berbagai bidang sesuai dengan tuntutan pembangunan dan ting-

kat kesadaran hukum serta sesuai dengan dinamika yang berkem-

bang dalam masyarakat.

Langkah-langkah akan diambil untuk mewujudkan tata hukum

nasional melalui penyusunan rencana kegiatan Legislatif Na-

sional di bidang hukum pokok dan di berbagai bidang hukum

sektoral. Upaya tersebut mencakup terciptanya berbagai pe-

rangkat peraturan perundang-undangan yang bertujuan: lebih

meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesejahteraan sosial, men-

ciptakan pemerintahan yang lebih bersih dan berwibawa, lebih

menjamin hak-hak dan kewajiban warga negara dan lebih meman-

tapkan pelaksanaan Wawasan Nusantara.

D i samping itu akan ditempuh berbagai langkah pembaharu-

an dan penyusunan perundang-undangan baru yang sangat dibu-

tuhkan untuk dapat mendukung pembangunan di berbagai bidang.

Pembaharuan dan penyempurnaan perundang-undangan baru terse-

but antara lain meliputi perundang-undangan tentang paten,

alih teknologi, perumahan dan pemukiman, kesehatan, tata guna

tanah, tata ruang, industri kecil dan koperasi.

Untuk menunjang segala usaha pembangunan hukum tersebut

di atas akan lebih diintensifkan kerja sama antara berbagai

425

Page 22:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

aparatur negara baik di Pusat maupun di Daerah dan kalangan

universitas, lembaga-lembaga pengkajian dan peneliti hukum

dan kalangan profesi hukum.

Peranan dokumentasi hukum perlu pula dibina dan dikem-

bangkan melalui pendidikan dan latihan yang berkelanjutan,

dan melalui pengembangan sistem jaringan dokumentasi dan in-

formasi hukum (SJDI) yang dapat menjangkau tingkat Pusat dan

Daerah. Untuk itu diperlukan dukungan landasan hukum mengenai

pembentukan jaringannya, dan dukungan komputerisasi. Di sam-

ping itu pengembangan keterampilan tenaga perancang perun-

dang-undangan perlu pula ditingkatkan.

Sementara itu akan ditingkatkan pula penyusunan dan in-

ventarisasi putusan pengadilan (yurisprudensi) sebagai sumber

pembentukan hukum melalui peradilan. Perlu pula ditingkatkan

komputerisasi yurisprudensi Indonesia agar supaya baik hakim,

dalam proses pengambilan keputusan, maupun masyarakat dapat

lebih cepat dan lebih mudah mengetahui putusan perkara dan

hukum yang berlaku. Dengan demikian diharapkan kepastian hu-

kum dan unifikasi hukum akan juga terselenggara melalui ba-

dan-badan peradilan.

2. Peningkatan Kesadaran Hukum

Kesadaran hukum masyarakat yang cukup tinggi diupayakan

melalui penyuluhan hukum, penerangan hukum serta keteladanan

dan kepeloporan aparat penegak hukum dalam hal kepatuhan ke-

pada hukum.

Kesadaran hukum yang ada pada masyarakat perlu terus di-

perluas pengertiannya dan ditingkatkan kualitasnya, sehingga

masyarakat dapat memberi dukungan optimal bagi upaya penegak-

an hukum. Kesadaran hukum masyarakat yang cukup tinggi, beru-

426

Page 23:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

pa kepatuhan dan ketaatan pada nilai-nilai hukum, akan meru-

pakan sumbangan berharga bagi tumbuhnya kepatuhan dan ketaat-

an pada nilai-nilai nasional, termasuk disiplin nasional.

Sehubungan dengan itu, perlu diciptakan suatu pola pe-

nyuluhan hukum yang mantap dengan menyempurnakan metode dan

ketatalaksanaannya dan memperluas sasaran dan bahan pokok pe-

nyuluhan hukum yang dilakukan. Dalam hubungan ini akan dikem-

bangkan pemantapan suatu pola penyuluhan hukum secara terpadu.

Guna meningkatkan, memperdalam dan memperluas pemberian

bantuan hukum dan konsultasi hukum perlu ditempuh usaha me-

nyederhanakan ketatalaksanaan pemberian bantuan hukum dan

konsultasi hukum. Penyederhanaan ketatalaksanaan dimaksud

perlu dituangkan dalam satu pola tentang pemberian bantuan

hukum dan konsultasi hukum yang lebih mantap, terutama menge-

nai tata cara pemberian bantuan hukum dan konsultasi hukum

yang meliputi administrasi, perolehan bukti kurang mampu, pe-

nunjukan para penasihat hukum, dan pelaporan kegiatan yang

telah dilakukan.

3. Penegakan Hukum

Dalam rangka meningkatkan penegakan hukum perlu terus

dimantapkan kedudukan dan peranan badan-badan penegak hukum

sesuai dengan tugas dan wewenangnya masing-masing. Usaha pe-

mantapan tersebut dilakukan melalui pembinaan, peningkatan

dan penyempurnaan aparatur penegak hukum agar dalam melaksa-

nakan fungsi dan wewenangnya mampu menjadi alat yang efisien,

efektif, bersih dan berwibawa. Upaya-upaya dan kegiatan perlu

disertai dengan peningkatan pemantapan hubungan kerja sama

dan koordinasi antara sesama aparat penegak hukum (khususnya

427

Page 24:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

antara Mahkamah Agung, Kehakiman/Peradilan, Kejaksaan, dan

Kepolisian). Dalam hubungan itu perlu sekali adanya pemantap-

an persamaan dalam persepsi tentang keadilan dan kebenaran.

Penegakan hukum di bidang keimigrasian akan dilanjutkan.

Untuk itu akan lebih ditingkatkan usaha pengembangan dan pen-

dayagunaan komputer serta sarana lainnya. Selain itu akan di-

lakukan pula langkah-langkah pemantapan organisasi dan tata

kerja untuk meningkatkan pelaksanaan tugas unit-unit organi-

sasi Imigrasi di Pusat dan di Daerah, serta langkah-langkah

untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan, sikap, perilaku

dan keteladanan petugas Imigrasi. Sejalan dengan itu akan le-

bih ditingkatkan keterampilan petugas intelijen dan imigrasi

dan dimantapkan sistem dan prosedur pengawasan, pengamanan,

dan penindakan keimigrasian.

Untuk menunjang usaha penegakan hukum perlu lebih di-

tingkatkan pengadaan berbagai prasarana dan sarana penegakan

hukum serta akan lebih ditingkatkan pendayagunaannya.

4. Pembinaan Peradilan

Dalam rangka mewujudkan pemerataan memperoleh keadilan

dan perlindungan hukum perlu terus diusahakan agar proses

peradilan menjadi lebih sederhana, cepat dan tepat dengan

biaya yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Langkah-

langkah akan ditempuh agar badan-badan pengadilan makin mampu

menjalankan kekuasaan kehakiman yang bebas, terlepas dari pe-

ngaruh kekuasaan luar. Dengan kebebasan yang demikian itu pa-

ra hakim akan dapat memberikan putusan berdasarkan hukum yang

berlaku dan lebih mendasarkan keputusannya pada keyakinan dan

rasa keadilannya.

428

Page 25:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

Penyempurnaan administrasi peradilan akan terus diting-

katkan untuk mempercepat proses penyelesaian perkara. Selan-

jutnya untuk lebih mendekatkan badan peradilan dengan para

pencari keadilan akan ditempuh upaya untuk lebih memfungsikan

dan mendayagunakan Tempat-tempat Sidang Tetap yang sudah ada

agar penyelesaian perkara dapat diselesaikan di tempat. Se-

lanjutnya akan dilanjutkan berbagai penataran hakim dengan

tujuan agar para hakim dapat lebih memahami rasa keadilan ma-

syarakat dan dapat memperoleh pandangan yang luas dalam mema-

hami kebijaksanaan pembangunan nasional. Di samping itu akan

ditingkatkan langkah-langkah pembinaan mental dan keterampil-

an para hakim, khususnya para calon hakim serta tenaga teknis

hukum lainnya.

Dalam rangka pelaksanaan Undang-undang tentang Per-

adilan Tata Usaha Negara akan diusahakan pembentukan Badan

peradilan Tata Usaha Negara, sebagai badan peradilan yang da-

pat menyelesaikan perkara yang berhubungan dengan pelanggaran

yang dilakukan oleh pejabat dan petugas aparatur negara. De-

ngan demikian akan dapat lebih dijamin adanya ketertiban, ke-

tenteraman dan kepastian hukum dalam penyelenggaraan pemerin-

tahan yang bersih dan berwibawa.

Dalam pelaksanaan sistem peradilan, pembinaan terhadap

penasihat hukum dan pengacara perlu semakin ditingkatkan

agar penasihat hukum dan pengacara benar-benar merupakan pro-

fesi yang tangguh, mandiri dan berdisiplin. Dengan demikian

diharapkan agar penasihat hukum dan pengacara tersebut dapat

meningkatkan peranannya sesuai dengan fungsinya.

Untuk menunjang usaha pembinaan peradilan akan tetap di-

lanjutkan berbagai usaha penyediaan prasarana dan sarana per-

adilan, serta ditingkatkan pendayagunaannya.

429

Page 26:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

5. Pembinaan Pemasyarakatan

Dalam rangka pemulihan kesatuan hubungan (re-integrasi)

para bekas narapidana dan anak didik dengan masyarakat akan

lebih ditingkatkan pembinaan mental-spiritual, sosial-kema-

syarakatan, pengetahuan dan keterampilan para narapidana dan

anak didik melalui kegiatan pendidikan dan latihan, baik di

dalam maupun di luar Lembaga Pemasyarakatan. Di samping itu

akan lebih ditingkatkan dan diperluas pula penerangan dan pe-

nyuluhan kepada masyarakat agar bersedia menerima dan memban-

tu bekas narapidana dan anak didik supaya dapat kembali hidup

di lingkungan masyarakat secara wajar.

Untuk mewujudkan fungsi Lembaga Pemasyarakatan sebagai

Lembaga Pendidikan dan Pembangunan akan dilanjutkan, diting-

katkan dan diperluas kerjasama antara Departemen Kehakiman

dengan berbagai instansi Pemerintah dan Swasta. Agar program-

program tersebut dapat dilaksanakan sesuai dengan yang

diharapkan akan lebih ditingkatkan pengadaan sarana pembinaan

yang diperlukan.

Sementara itu agar pelaksanaan sistem pemasyarakatan le-

bih mantap, maka dalam Repelita V akan dilakukan pemantapan

organisasi pemasyarakatan berupa penataan kembali organisasi

dan tata kerja Lembaga Pemasyarakatan serta Rumah Tahanan Ne-

gara dan Balai BISPA. Di samping itu akan dilanjutkan pula

rintisan pembentukan Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara

(RUPBASAN).

Dalam pada itu akan diambil langkah-langkah untuk me-

ningkatkan pengamanan Lembaga Pemasyarakatan, Rumah Tahanan

Negara dan Cabang Rumah Tahanan Negara, antara lain dengan

meningkatkan jumlah tenaga pengaman serta kemampuannya.

430

Page 27:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

6. Pelayanan Jasa Hukum dan Keimigrasian

Pelayanan jasa hukum perlu ditingkatkan dengan jalan me-

mantapkan organisasi, menyederhanakan prosedur pemberian per-

izinan, pengesahan badan hukum, pendaftaran merek, paten, hak

cipta dan lain-lain kebutuhan hukum serta meningkatkan koor-

dinasi dan pengawasan. Di samping itu juga perlu diperhatikan

aspek kualitatif yang meliputi penyempurnaan peraturan perun-

dang-undangan yang menjadi landasan operasional pelayanan ja-

sa hukum dan imigrasi.

Dalam melaksanakan pelayanan jasa hukum aparat keimigra-

sian diarahkan agar bersikap tanggap terhadap perkembangan

lalu lintas orang dari dan ke. luar negeri, terutama karena

pertambahan wisatawan asing yang amat tajam yang sedang dan

akan terjadi, yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, per-

kembangan sosial dan kesejahteraan masyarakat.

Sehubungan dengan hal itu akan dilanjutkan upaya pembi-

naan petugas imigrasi sebagai aparat pelayanan masyarakat.

Di samping itu koordinasi antara Imigrasi dengan instansi

yang terkait, terutama yang membidangi kepariwisataan, kete-

nagakerjaan, dan perhubungan, akan lebih ditingkatkan.

Dalam Repelita V, akan dilanjutkan penyederhanaan sis-

tem dan prosedur pelayanan keimigrasian. Di samping itu akan

terus dilakukan dan ditingkatkan penertiban dan pembenahan

administrasi keimigrasian sejalan dengan penyempurnaan dan

atau pembaharuan peraturan perundang-undangan tentang keimi-

grasian.

7. Pendidikan dan Latihan Tenaga Hukum

Dalam rangka mengusahakan agar para pembina, penegak dan

pelaksana hukum dapat bekerja secara lebih berdaya guna dan

431

Page 28:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

berhasil guna dalam melaksanakan tugas di bidangnya masing-

masing, dalam Repelita V pendidikan dan latihan tenaga hukum

akan lebih disempurnakan. Penyempurnaan yang dilaksanakan ju-

ga dimaksudkan untuk membina sikap para pembina, penegak dan

pelaksana hukum agar mereka menjadi lebih peka terhadap per-

kembangan kesadaran hukum dan rasa keadilan masyarakat. De-

ngan penyempurnaan tersebut diharapkan para pembina, penegak

dan pelaksana hukum akan dapat terbina dalam sikap dan peri-

laku sehingga mereka akan mampu meningkatkan citra dan wibawa

hukum secara keseluruhan.

Dalam rangka pendidikan dan latihan hukum ini akan lebih

dimantapkan pula sistem dan metode pendidikan dan latihan

yang terus berlanjut dan berkesinambungan secara lebih ter-

arah dan menyeluruh, agar supaya setiap tugas dan kegiatan

pembinaan hukum akan dapat dilaksanakan secara terampil,

tanggap dan dengan penuh wibawa serta sejauh mungkin dapat

memantapkan pengembangan karier para pembina, penegak dan pe-

laksana hukum.

Untuk lebih menyempurnakan pendidikan dan latihan akan

dikembangkan pula jumlah dan mutu tenaga pengajar sesuai de-

ngan kebutuhan pendidikan dan latihan yang telah diuraikan di

atas.

8. Penataan Administrasi dan Pengawasan

Dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja para pem-

bina, penegak dan pelaksana hukum, penataan dan penertiban di

bidang administrasi perkantoran akan terus dimantapkan mela-

lui penyempurnaan, pembinaan dan pengendalian administrasi,

penataan dan penertiban administrasi perencanaan, kepegawai-

an, keuangan dan perlengkapan. Penataan dan penertiban di bi-

432

Page 29:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

dang ketatalaksanaan akan terus dimantapkan melalui penyem-

purnaan prosedur kerja berdasarkan azas-azas kebersamaan, ke-

terbukaan, keakraban dan keterpaduan.

Dalam rangka penataan administrasi dan pengawasan ini,

pengawasan yang dilaksanakan mencakup pengendalian, penilaian

dan pengambilan tindakan penertiban yang sifatnya represif

dan preventif. Pengawasan yang dilaksanakan diarahkan untuk

meningkatkan penghayatan terhadap pengawasan melekat dan pen-

capaian sasaran pengawasan fungsional.

IV. PROGRAM-PROGRAM

Dengan memperhatikan hasil-hasil yang telah dicapai se-

lama Repelita IV, serta mengingat berbagai masalah dan kebu-

tuhan dalam tahap-tahap pembangunan yang akan datang, maka

kebijaksanaan dan langkah-langkah pembangunan sebagaimana di-

uraikan di atas dituangkan dalam program-program Repelita V,

sebagai di bawah ini.

1. Program Pembinaan Hukum Nasional

Program Pembinaan Hukum Nasional meliputi kelompok ke-

giatan pembaharuan hukum dan peningkatan kesadaran hukum.

a. Pembaharuan Hukum

Kelompok kegiatan ini meliputi perancangan peraturan

perundang-undangan yang ditunjang oleh kegiatan penelitian

dan pengkajian hukum serta dokumentasi hukum. Dalam kaitan

ini diperlukan langkah-langkah untuk memantapkan penyusunan

rencana kegiatan Legislatif Nasional. Kegiatan tersebut dila-

kukan secara berkesinambungan melalui mekanisme koordinasi

yang lebih mantap berdasarkan penajaman penetapan prioritas,

433

Page 30:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

agar pembaharuan hukum sebagai salah satu prioritas untuk me-

wujudkan tata hukum nasional dapat lebih terarah dan terpadu.Di berbagai bidang hukum pokok perhatian utama adalah

untuk menyelesaikan Rancangan Undang-undang Hukum Pidana, Hu-

kum Perdata, Hukum Dagang, Hukum Perdata Internasional, Hukum

Acara Perdata. Di samping itu akan dilanjutkan pula upaya pe-

nyusunan peraturan perundang-undangan mengenai hukum laut na-

sional, hukum udara dan angkasa serta hukum pertanahan serta

rancangan Undang-undang Ketentuan Umum Perundang-undangan

sebagai pengganti Algemene Bepalingen Van Wetgeving (AB).

Di bidang hukum sektoral perhatian utama adalah untuk

penyempurnaan dan pembaharuan dan atau penyusunan peraturan

perundang-undangan baru seperti keimigrasian, pemasyarakatan,

paten, alih teknologi, perumahan dan pemukiman, tata guna

tanah dan industri kecil. Di samping itu dilanjutkan pula pe-

nyusunan peraturan perundang-undangan yang meliputi adminis-

trasi pemerintahan, perairan nusantara, landas kontinen Indo-

nesia dan peraturan perundang-undangan sektoral yang diperlu-

kan bagi pembangunan. Dalam menunjang kegiatan penyusunan

peraturan perundang-undangan dilanjutkan pula kegiatan kerja

sama dengan kalangan perguruan tinggi, lembaga-lembaga ilmiah

lainnya, serta organisasi profesi lainnya yang terkait di

bidang hukum.

Penelitian dan pengembangan hukum yang ditujukan untuk

menunjang perancangan perundang-undangan dan kegiatan pem-

bangunan di bidang hukum dilanjutkan. Kegiatan tersebut meli-

puti penelitian dan pengkajian mengenai masalah-masalah hukum

nasional dan masalah kemasyarakatan yang berinterrelasi dan

berinteraksi dengan hukum dan masalah-masalah hukum regional

434

Page 31:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

ASEAN serta hukum internasional. Dalam rangka penelitian dan

pengembangan hukum dilaksanakan pembuatan karya ilmiah di bi-

dang hukum, inventarisasi dan penyusunan monografi hukum

adat, pertemuan ilmiah dan penyusunan naskah akademis menge-

nai penataran perundang-undangan. Selanjutnya untuk pengem-

bangan kegiatan penelitian hukum dilaksanakan pula pembinaan

tenaga-tenaga fungsional penelitian hukum melalui latihan dan

penataran.

Untuk menunjang kegiatan perencanaan hukum dan perun-

dang-undangan kegiatan dokumentasi hukum ditingkatkan. Ke-

giatan tersebut diarahkan untuk melengkapi jenis dan kualitas

bahan dokumentasi hokum, penataan dan pengolahan bahan, pe-

nyebarluasan bahan informasi hukum serta kecepatan pelayanan

jasa dokumentasi dan informasi hukum. Sejalan dengan itu ke-

terpaduan langkah antara instansi-instansi yang tergabung da-

lam Sistem Jaringan Dokumentasi dan Informasi (SJDI) Hukum,

khususnya dalam pembinaan dan perwujudan penerapan pola baku

organisasi dan metode satuan-satuan kerja, pembinaan keteram-

pilan teknis tenaga, penyediaan sarana dan peralatan teknis

serta sistem pelayanan informasi hukum antar instansi, semua-

nya dimantapkan. Selanjutnya perlu diambil langkah-langkah

untuk mempercepat pembentukan percontohan SJDI Hukum di bebe-

rapa propinsi untuk mewujudkan pendayagunaan bahan dokumenta-

si hukum yang terdapat dan dihasilkan oleh Pemerintah Daerah.

Di samping itu juga dilaksanakan publikasi hukum untuk dise-

barluaskan ke seluruh instansi pemerintah di Pusat dan Daerah

atau masyarakat yang membutuhkannya. Guna menjamin percepatan

penemuan kembali bahan hukum, akan lebih dimantapkan pemben-

tukan komputerisasi bahan hukum untuk mengolah dan menyajikan

informasi hukum yang lengkap, komparatif dan terpadu.

435

Page 32:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

b. Peningkatan Kesadaran Hukum

Tujuan penyuluhan hukum adalah untuk mewujudkan kadar

kesadaran hukum yang tinggi dalam masyarakat sehingga setiap

anggota masyarakat menyadari dan menghayati. hak dan kewajib-

annya sebagai warga negara serta membentuk perilaku setiap

warga negara Indonesia yang taat pada hukum. Penyuluhan hukum

akan dilaksanakan melalui:

(1) Berbagai pola penyuluhan hukum yang ada (antara lain

Jaksa Masuk Desa, Hakim Masuk Desa) akan dilaksanakan

secara lebih terpadu. Kegiatan Jaksa Masuk Laut akan di-

lanjutkan pula dengan tujuan untuk meningkatkan mutu dan kemampuan penegak hukum yang bertugas di laut seperti

perwira Angkatan Laut, petugas-petugas Patroli Bea dan

Cukai serta Polisi Perairan.

(2) Kegiatan penyuluhan hukum dan penerangan hukum mengenai

peraturan perundang-undangan nasional dan norma-norma

hukum yang tidak tertulis yang ditujukan kepada seluruh

lapisan masyarakat, baik secara langsung (ceramah, simu-

lasi, temu wicara, pentas panggung, pameran dan lain-

lain) maupun secara tidak langsung (siaran melalui radio,

dan televisi, penyebaran media bacaan dan lain-lain).

Dalam usaha mewujudkan pemerataan kesempatan untuk mem-

peroleh keadilan dan perlindungan hukum akan dilanjutkan pe-

nyelenggaraan pemberian bantuan hukum dan konsultasi hokum

bagi golongan masyarakat yang kurang mampu sejak dari awal

proses terjadinya perkara melalui dua saluran yaitu:

(1) Penyelenggaraan pemberian bantuan hukum yang diserahkan

kepada Pengadilan Negeri.

436

Page 33:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

(2) Penyelenggaraan pemberian konsultasi hukum yang diserah-

kan kepada Biro Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas

Negeri dan Swasta berdasarkan suatu perjanjian kerja

sama.

2. Program Pembinaan Peradilan dan Penegakan Hukum

a. Penegakan Hukum

Penegakan hukum pada dasarnya bertujuan untuk mengaman-

kan hasil-hasil pembangunan serta meningkatkan ketertiban dan

kepastian hukum dalam masyarakat yang berkeadilan berdasarkan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sehingga rakyat merasa

diayomi dan dilindungi hak-haknya.

Dalam kaitan ini akan tetap dilaksanakan pemantapan dan

peningkatan kerja sama antar sesama aparat penegak hukum khu-

susnya hubungan kerja sama antara Kejaksaan, Polisi dan

Pengadilan serta Lembaga Pemasyarakatan dan BISPA (Balai Bim-

bingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak), serta Pengacara/

Penasehat Hukum sehingga tercipta persepsi yang sama mengenai

keadilan dalam penegakan hukum. Demikian pula akan ditingkat-

kan keterpaduan kerja sama intelijen dengan badan-badan lain

yang terkait baik di Pusat maupun di Daerah sebagai usaha

menggalang keamanan dan ketertiban masyarakat khususnya dalam

rangka penegakan hukum dan dalam menghadapi Pemilu 1992.

Untuk memberi dukungan terhadap tugas-tugas penegakan

hukum, terutama dalam bidang tindak pidana khusus, maka ke-

giatan operasi yustisi akan lebih ditingkatkan dengan pende-

katan yang tidak semata-mata juridis tetapi juga pendekatan

sosio politik dan sosio kultural. Upaya tersebut akan dilak-

sanakan secara lebih tegas, konsisten dan adil terhadap per-

buatan subversi, korupsi, penyelundupan dan pelanggaran wila-

yah perairan serta segala bentuk tindak pidana penyelewengan

437

Page 34:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

lain yang merugikan keuangan negara dan yang menghambat pem-

bangunan nasional. Pemantapan kegiatan tersebut mencakup pula

peningkatan kepekaan, ketepatan, serta kecepatan bertindak

dalam menghadapi segala bentuk hambatan, rintangan dan ancaman

yang ada. Dalam hubungan ini akan ditingkatkan pula penyusun-

an statistik kriminal dan analisa kriminalitas baik mengenai

perkara tindak pidana umum maupun tindak pidana khusus.

Akan dilanjutkan pula berbagai tindakan penertiban dalam

rangka pengawasan atas orang asing, aliran kepercayaan dalam

masyarakat, barang cetakan, brosur, buku serta audio dan

audio-visual.

Dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja dan gairah

kerja serta menambah pengetahuan, pengalaman, dan meningkat-

kan penghayatan Wawasan Nusantara, dilakukan pemutasian para

Jaksa dalam arti peralihan bidang kerja dan wilayah kerja,

dengan tetap memperhatikan unsur-unsur kesinambungan, kaderi-

sasi dan regenerasi.

Dalam rangka mendekatkan jangkauan pelayanan hukum kepa-

da masyarakat serta memeratakan kesempatan memperoleh per-

adilan direncanakan pembukaan 21 kantor Kejaksaan Negeri dan

11 kantor Cabang Kejaksaan Negeri serta peningkatan pelayanan

146 kantor Kejaksaan Tinggi/Negeri dan rehabilitasi 156 ge-

dung Kejaksaan Tinggi/Negeri/Cabang Kejaksaan Negeri, di-

sertai penyediaan peralatan penunjang yang diperlukan.

Untuk dapat melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan

atas kedatangan dan keberangkatan penumpang di bandara-banda-

ra dan pelabuhan internasional secara lebih intensif akan di-

tingkatkan pendayagunaan peralatan komputer dan sarana lain

yang digunakan. Demikian pula pelaksanaan tugas di pos-pos

perbatasan akan ditingkatkan sebagai upaya pengawasan dan

438

Page 35:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

pengamatan terhadap mereka yang melakukan lalu lintas di dae- rah perbatasan.

Sebagai tindak lanjut dalam pendataan orang asing maka

dilakukan serangkaian pelacakan, penyidikan dan penindakan di

lapangan untuk menanggulangi adanya imigran gelap dan mereka

yang melanggar perizinan keimigrasian.

Penyempurnaan organisasi keimigrasian dilakukan bersama-

an dengan pembinaan personil. Kegiatan terkoordinasi terus

diupayakan bersama aparatur keamanan dan penegak hukum dan

sekuriti lainnya.

Di samping itu dilaksanakan peningkatan dalam jumlah dan

mutu petugas intelijen Imigrasi dan petugas Penyidik Pegawai

Negeri Sipil (PPNS) Imigrasi. Penyusunan perkiraan keadaan

sebagai bahan pengkajian dini atas situasi yang berkembang

akan diupayakan dengan sebaik mungkin.

Penyempurnaan sistem dan prosedur pengawasan, pengamanan

dan penindakan keimigrasian dilakukan, terutama dalam kaitan-

nya dengan peraturan perundang-undangan keimigrasian mengenai

visa, izin tinggal dan kependudukan orang asing, pengawasan

orang asing, surat perjalanan RI, izin berangkat dan izin

kembali, pencegahan dan penangkalan, tempat pemeriksaan ke-

imigrasian, tindak pidana Imigrasi dan lain-lain.

Untuk menunjang usaha penegakan hukum di bidang keimi-

grasian dalam Repelita V direncanakan pembukaan 5 kantor

imigrasi (KANIM), 7 Asrama Karantina Imigrasi, serta 20 Pos

Imigrasi. Di samping itu akan dilakukan pula rehabilitasi dan

atau penyempurnaan 43 gedung KANIM, 10 Pos Imigrasi dan lan-

jutan peningkatan Tempat Penampungan Imigran Gelap di Sumba

Barat, serta pengadaan sejumlah peralatan komunikasi.

439

Page 36:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

Untuk menunjang data-data keimigrasian, baik dalam ben-

tuk perangkat lunak maupun perangkat keras, akan dilaksanakan

pula peningkatan komputerisasi untuk menunjang pelaksanaan

tugas keimigrasian baik dalam aspek pengawasan dan pengamanan

maupun dalam aspek pelayanan.

b. Pembinaan Peradilan

Usaha pembenahan dan penataan administrasi pengadilan,

inventarisasi dan penerbitan himpunan putusan pengadilan akan

dilanjutkan dan lebih ditingkatkan. Di samping itu perlu di-

laksanakan pula inventarisasi kasus-kasus Hukum Adat yang di-

harapkan dapat merupakan salah satu sumber hukum. Selanjutnya

untuk keperluan penentuan kelas Badan Pengadilan kegiatan pe-

nyusunan statistik perkara baik pidana maupun perdata tetap

dilanjutkan.

Upaya untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan te-

naga teknis dan administrasi peradilan terus dilaksanakan me-

lalui pendidikan dan latihan bagi para Calon Hakim, Hakim,

Ketua/Wakil Ketua Pengadilan, Panitera/Panitera Pengganti,

Jurusita, Sekretaris Pengadilan serta tenaga statistik dan

dokumentasi perkara.

Sebagai usaha untuk menjamin objektivitas putusan penga-

dilan dan pembinaan karier tetap diusahakan mutasi hakim dan

tenaga teknis lainnya berdasarkan pola yang berlaku.

Dalam pada itu untuk mewujudkan pelaksanaan peradilan

yang jujur, bersih dan adil ditingkatkan pengawasan terhadap

hakim, pengawasan dan peningkatan fungsi dan peranan penase-

hat hukum dan pengacara serta aparat hukum lainnya dalam

rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang

440

Page 37:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

Mahkamah Agung dan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang

Peradilan Umum.

Untuk menunjang usaha pembinaan peradilan akan dilanjut-

kan berbagai kegiatan, antara lain pembukaan 2 kantor Peng-

adilan Tinggi, 20 kantor Pengadilan Negeri, 6 kantor Peng-

adilan Tinggi Tata Usaha Negara, serta 14 kantor Pengadilan

Tata Usaha Negara. Selanjutnya akan dilaksanakan pula reha-

bilitasi dan perluasan 313 Pengadilan Tinggi dan Pengadilan

Negeri, disertai dengan pengadaan peralatan komunikasi untuk

memperlancar jalannya peradilan yang cepat dan tepat.

Dalam rangka mewujudkan pemerataan kesempatan memperoleh

keadilan, maka di samping upaya memfungsikan dan mendayaguna-

kan Tempat-tempat Sidang Tetap yang sudah ada, pembangunan

Tempat-tempat Sidang Tetap di tempat-tempat terpencil yang

dipandang perlu atau dirasakan sangat mendesak dilanjutkan.

c. Pemasyarakatan

Dalam rangka meningkatkan fungsi Lembaga Pemasyarakatan

sebagai lembaga pendidikan dan pembangunan lebih dimantapkan

kerja sama yang telah ada dengan Departemen-departemen Kese-

hatan, Sosial, Tenaga Kerja dan Perindustrian. Hal ini dila-

kukan untuk dapat lebih memantapkan pelayanan kesehatan, re-

habilitasi sosial dan resosialisasi, pemberian latihan kete-

rampilan industrial dan pemasaran hasil produksi kepada para

narapidana dan anak didik. Sejalan dengan itu dilanjutkan dan

dikukuhkan kerja sama dengan Departemen Agama untuk pembinaan

mental dan rohani, serta dengan Departemen Pendidikan dan Ke-

budayaan untuk pemberian pendidikan umum, pendidikan non for-

mal dan perpustakaan. Selanjutnya dirintis kerja sama dengan

441

Page 38:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

Departemen Pertanian untuk pemberian keterampilan bertani dan

usaha tani.

Dalam pada itu dilakukan serangkaian upaya untuk menyem-

purnakan dan memperbaharui peraturan perundang-undangan ten-

tang Pemasyarakatan.

Langkah-langkah peningkatan keterampilan, kemampuan dan

disiplin tenaga teknis pemasyarakatan dilanjutkan pula melalui

berbagai pendidikan dan latihan.

Untuk menunjang tugas-tugas pemasyarakatan diusahakan

penyelesaian pembangunan 11 Lembaga Pemasyarakatan/Rumah Ta-

hanan Negara; rehabilitasi 65 gedung Lembaga Pemasyarakatan,

98 Rumah Tahanan Negara, 45 Cabang Rumah Tahanan Negara, 13

Balai Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak (BISPA);

perbaikan 3 Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara

dan pembukaan 2 kantor Lembaga Pemasyarakatan, 3 Rumah Ta-

hanan Negara, 3 Balai Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentas-

an Anak di tempat-tempat yang sangat mendesak dan 5 Rumah Pe-

nyimpanan Benda Sitaan Negara.

Juga dilakukan pengadaan sarana pengamanan Lembaga Pema-

syarakatan/Rumah Tahanan Negara, sarana pembinaan narapidana

dan anak didik serta tahanan berupa alat-alat keterampilan

dan kendaraan operasional berupa Cell Wagon, peralatan kantor

dan peralatan lainnya.

d. Pelayanan Jasa Hukum

Tujuan pelayanan jasa hukum adalah meningkatkan kesejah-

teraan masyarakat yang berintikan keadilan dan kepastian hu-

kum. Dengan demikian pelayanan jasa hukum harus mampu berpe-

ran untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, perkembangan sosial,

442

Page 39:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

peningkatan kesejahteraan masyarakat serta dapat memberi ke-

pastian hukum. Oleh karena itu pelayanan jasa hukum perlu di-

tingkatkan dengan memperhatikan penyempurnaan organisasi, pe-

nyederhanaan prosedur pemberian perizinan, pengesahan badan

hukum, pendaftaran merek, paten, hak cipta dan lain-lain ke-

butuhan hukum serta peningkatan koordinasi dan pengawasan. Di

samping itu juga diperhatikan adanya kebutuhan akan peninjau-

an, kembali peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan

operasional pelayanan sehingga diharapkan akan lebih menam-

pung aspirasi dan kebutuhan hukum masyarakat. Dengan demikian

faktor kecepatan dan faktor ketepatan materi pelayanan jasa

hukum akan lebih terjamin.

Untuk menunjang keberhasilan pelayanan jasa hukum diper-

lukan sarana dan prasarana yang memadai serta meningkatkan

pendayagunaannya. Pada akhirnya keberhasilan pelayanan jasa

hukum akan ditentukan oleh moral, sikap mental dan perilaku

yang terpuji dari para pembina hukum, para penegak hukum dan

para pelaksananya, di samping oleh kemampuan dan keterampil-

an mereka.

Dalam melaksanakan pelayanan hukum, aparat keimigrasian

diarahkan agar bersikap tanggap terhadap peningkatan lalu

lintas orang dari dan ke luar negeri, khususnya pertambahan

wisatawan asing.

Sehubungan dengan hal itu dilanjutkan upaya pembinaan

petugas imigrasi sebagai aparat pelayanan masyarakat, di sam-

ping perlu ditingkatkannya koordinasi antara imigrasi dengan

instansi yang terkait antara lain yang membidangi kepariwisa-

taan, ketenagakerjaan dan perhubungan.

Dalam Repelita V akan dilanjutkan penyederhanaan sistem

443

Page 40:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

dan prosedur pelayanan keimigrasian. Di samping itu akan te-

rus dilakukan dan ditingkatkan penertiban dan pembenahan ad-

ministrasi keimigrasian sejalan dengan peraturan perundang-

undangan baru di bidang keimigrasian.

3. Program Pendidikan dan Latihan Tenaga Hukum

Program Pendidikan dan Latihan Tenaga Hukum bertujuan

untuk meningkatkan kemampuan dan kewibawaan, sikap, perilaku

dan keteladanan para pembina, penegak dan pelaksana hukum se-

bagai pengayom masyarakat yang jujur, bersih, tegas dan adil,

sehingga mampu menegakkan hukum dan memberikan perlindungan

kepada warga masyarakat.

Sehubungan dengan itu, latihan dan pendidikan akan lebih

ditingkatkan, demikian pula sistem dan metodenya terus diman-

tapkan, agar supaya setiap tugas dan kegiatan pembinaan hukum

dapat dilaksanakan secara terampil (tangkas) dan peka (tang-

gap) dengan penuh wibawa (ketangguhan jiwa, sikap dan perila-

ku)

Dalam Repelita V, program pendidikan dan latihan tenaga

hukum akan meliputi pendidikan dan latihan di bidang kejen-

jangan yang terdiri dari SESPA, SEPADYA, SEPALA, SEPADA. Di

bidang teknis hukum pendidikan dan latihan meliputi adminis-

trasi pelayanan hukum, penyuluhan hukum, latihan hakim, la-

tihan Ketua/Wakil Ketua Pengadilan, latihan calon hakim, la-

tihan calon hakim Peradilan Tata Usaha Negara dan calon Pani-

tera Peradilan Tata Usaha Negara, latihan tenaga teknis per-

adilan lainnya seperti Panitera dan Jurusita, serta penataran

para pengacara dan penasihat hukum mengenai sengketa Tata

Usaha Negara, latihan tenaga statistik dan dokumentasi hukum,

pendidikan dasar pemasyarakatan, latihan pimpinan pemasyara-

444

Page 41:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

katan, pendidikan dasar Imigrasi, latihan pimpinan keimigra-

sian, latihan peneliti hukum, latihan penyidik Pegawai Negeri

Sipil, pendidikan pembentukan jaksa, latihan keterampilan

teknis Jaksa termasuk spesialisasi Jaksa di bidang korupsi,

penyelundupan, subversi, narkotika dan sebagainya, serta pen-

didikan Jaksa khusus untuk Perdata dan Bantuan Hukum, pendi-

dikan tenaga teknis perancang perundang-undangan serta bebe-

rapa pendidikan dan latihan dalam bidang keahlian lain seper-

ti latihan dan penataran pengawasan, bendaharawan, pustakawan

hukum, intelijen dan sandi.

4. Program Pembinaan Generasi Muda

Tujuan utama dari Program Generasi Muda di bidang hukum

terutama ditujukan untuk meningkatkan pembinaan remaja dan

pemuda yang melanggar hukum dengan memberikan bekal keteram-

pilan serta kesadaran akan hidup bermasyarakat dan bernegara

serta kepercayaan dan harga diri agar mereka dapat diharapkan

untuk mampu berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan. Pembi-

naan akan dilaksanakan di 16 Lembaga Pemasyarakatan Anak Ne-

gara dan Pemuda serta 4 Lembaga Pemasyarakatan Dewasa dan Wa-

nita lainnya, dimana terdapat narapidana yang berusia muda.

5. Program Penyempurnaan Efisiensi Aparatur Pemerintah dan Pengawasan.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan disiplin pe-

gawai sehingga pendayagunaan dapat lebih ditingkatkan secara

efisien dan efektif. Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan

adalah sebagai berikut.

a. Kegiatan penataan dan penertiban administrasi bidang

teknis substantif dilakukan sejalan dengan peningkatan

445

Page 42:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

pelayanan administratif yang meliputi fungsi perencana-

an, pemantauan dan evaluasi pembangunan hukum. Penataan

dan penertiban di bidang perencanaan diupayakan dengan

peningkatan kualitas data agar dapat terwujud jalur ko-

munikasi timbal balik dalam penyusunan rencana yang re-

alistik. Di samping itu ditingkatkan penataan di bidang

administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan ad-

ministrasi perkantoran. Untuk menunjang penataan dan pe-

nertiban administrasi dilaksanakan pendayagunaan dan pe-

manfaatan komputer untuk membantu pelayanan teknis sub-

stantif dan teknis administratif melalui upaya memper-

siapkan keterpaduan sistem perangkat lunak, meremajakan,

memperbaiki dan menambah peralatan komputer.

b. Kegiatan pengawasan fungsional yang dilaksanakan dengan

tujuan untuk menemukan fakta-fakta, menjamin adanya ke-

mungkinan untuk melakukan koreksi dan menanggulanginya

secara cepat, tepat dan cermat.

c. Kegiatan penertiban operasional pelaksanaan tugas di-

tingkatkan agar dapat dicegah terjadinya pemborosan-pem-

borosan, penyalahgunaan wewenang dan penyimpangan.d. Kegiatan peningkatan produktivitas kerja dan pemantapan

disiplin kerja melalui pembinaan, pengendalian dan peng-

awasan atasan langsung.

446

Page 43:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah

TABEL 27 - 1PEMBIAYAAN RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN KELIMA,

1989/90 - 1993/94(dalam milyar rupiah)

HUKUM

No. Kode SEKTOR/SUB SEKTOR/PROGRAM1989/90

(AnggaranPembangunan)

1989/90-1993/94

(AnggaranPembangunan

12 SEKTOR HUKUM 28,9 2804

12.1 Sub Sektor Hukum 28,9 280,4

12.1.01 Program Pembinaan Peradilan dan Penegakan Hukum

22,0 215,7

12.1.02 Program Pembinaan Hukum Nasional 6,9 64,7

447

Page 44:  · Web viewSedangkan melalui pemberian konsultasi hukum yang diserahkan kepada Biro Bantuan Hukum Fa- kultas Hukum Universitas telah diselesaikan sejumlah 28.300 kasus berbagai masalah