achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta...

46
PENYUSUNAN PROPOSAL BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs 12 9 Topik PENYUSUNAN PROPOSALAlokasi Waktu 4 jam ( 4 x 50 menit) tatap muka dan 4 jam ( 4 x 60 menit) tugas terstruktur; 4 jam (4 x 60 menit) tugas mandiriPertemuan ke 11 o BAHAN BELAJAR MANDIRI PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA Agar pembelajaran di MGMP pada pembahasan topik Penyusunan Proposal ini berjalan dengan baik, maka guru peserta di MGMP sebaiknya membawa laporan hasil tugas terstruktur pada pertemuan ke-10, tentang rencana tindakan masing-masing guru peserta sebagai alternatif solusi masalah yang mereka pilih BBM/ PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs

Transcript of achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta...

Page 1: achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka

PENYUSUNAN PROPOSAL

BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs129

Topik PENYUSUNAN PROPOSALAlokasi Waktu 4 jam ( 4 x 50 menit) tatap muka dan

4 jam ( 4 x 60 menit) tugas terstruktur;

4 jam (4 x 60 menit) tugas mandiriPertemuan ke 11

o

BAHAN BELAJAR MANDIRI

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

Agar pembelajaran di MGMP pada pembahasan topik Penyusunan Proposal ini berjalan dengan baik, maka guru peserta di MGMP sebaiknya membawa laporan hasil tugas terstruktur pada pertemuan ke-10, tentang rencana tindakan masing-masing guru peserta sebagai alternatif solusi masalah yang mereka pilih

BBM/ PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs

Page 2: achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka

BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs 130

PENYUSUNAN PROPOSAL

Refleksi awal

Awal

Perencanaan Tindakan 1

Pelaksanaa Observasi

Refleksi dan tindak lanjut

Revisi Tindakan II

(Perencanaan Tindakan

Pelaksanaan Tindakan II

Observasi

Refleksi dan tindak lanjut

Revisi Tind II (Perencanaan Tindakan III)

Penyusunan Proposal

1. PengantarPada pertemuan sebelumnya telah didiskusikan mengenai penyusunan rencana tindakan sebagai alter-natif pemecahan masalah pembelajaran. Pada pertemu-an itu telah dihasilkan perangkat pembelajaran yang telah didiskusikan bersama. Pada pertemuan ini, akan didiskusikan topik penyusunan proposal ptk. Pada tahapan ptk, penyusunan proposal termasuk dalam kegiatan perencanaan tindakan dan perangkat pem-belajaran yang telah disusun dapat sebagai rencana tindakan atau berfungsi pula sebagai instrumen ptk.

Ada beberapa hal yang berhubungan dengan topik diskusi pada pertemuan ke-11 ini yang harus diketahui guru pemandu, yaitu sebagai berikut.

a. Kedudukan topik penyusunan proposal Topik penyusunan proposal berada pada tahap pertama, yaitu perencanaan dari empat tahap proses utama dalam pelaksanaan ptk .

Proposal ptk merupakan paparan rencana kegiatan yang dituangkan dalam bentuk naratif guna mengorganisasi-kan seluruh rangkaian kegiatan ptk. Guru pemandu dapat menginformasikan kedudukan topik penyusunan proposal terdapat pada tahap perencanaan tindakan seperti bagan 1.1 berikut.

Page 3: achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka

PENYUSUNAN PROPOSAL

BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs129

o

Bagan 1.1 tahapan ptk secara umumb. Pentingnya topik penyusunan proposal

Topik penyusunan proposal penting dipelajari karena topik ini merupakan tahap pertama dari empat rangkaian proses ptk. Melakukan ptk merupakan imple-mentasi dari kompetensi inti guru, yaitu melaku-kan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pem-belajaran (permendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompe-tensi guru). Dengan menyusun proposal berarti semua paparan rencana kegiatan pemecahan masalah dapat diketahui.

c. Ruang lingkupRuang lingkup topik penyusunan proposal meliputi:

1. Memfokuskan masalah penelitian yang dituangkan dalam pertanyaan penelitian,

2. Menilai kelayakan hipotesis tindakan( jika ada), dan

3. Menyusun proposal ptk.

d.Petunjuk kegiatan belajarDiskusi tatap muka di mgmp untuk menyusun proposal ini dilakukan guru peserta melalui kegiatan pokok berikut.

1. Mempelajari sumber belajar terkait dengan cara menilai kelayakan hipotesis tindakan dan membuat proposal ptk.

2. Latihan kelompok; secara berkelompok setiap guru peserta berdiskusi secara kolaborasi menyusun proposal ptk sesuai rumusan masalah yang dijadikan contoh.

3. Latihan individual; guru peserta secara individu menyusun proposal ptk berdasarkan rumusan masalah masing-masing.

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

Page 4: achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka

BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs 130

PENYUSUNAN PROPOSAL

Pada kegiatan terstruktur, guru peserta antara lain diminta melanjutkan menulis proposal ptk dan melengkapinya dengan berbagai instrumen ptk. Sedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka yang menunjang masalah yang diangkat dalam proposal ptk.

2. Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi dan indikator pencapaian kompetensi dalam pembahasan Penyusunan Proposal ini seperti tabel 2.1 berikut.

Tabel 2.1 Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Indikator Pencapaian Kompetensi

Guru peserta mampu menyusun proposal PTK

Guru peserta mampu:a. merumuskan hipotesis tindakan

atau merumuskan pertanyaan penelitian terkait dengan masalah pembelajaran IPA terpilih;

b. menilai kelayakan hipotesis tindakan;

c. merancang tindakan-tindakan yang akan dilakukan sebagai alternatif solusi pemecahan masalah pembelajaran IPA;

d. menentukan jenis data dan cara mengumpulkan data yang relevan dengan masalah/pertanyaan penelitian yang telah ditentukan;

e. menentukan instrumen pengumpulan data yang sesuai dengan jenis data yang akan dikumpulkan, dan

f. merencanakan cara pengolahan data.

Page 5: achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka

PENYUSUNAN PROPOSAL

BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs129

o

3. PersiapanAgar pelaksanaan kegiatan diskusi di MGMP ini berjalan lancar, ada beberapa persiapan yang sebaiknya dilakukan guru pemandu, yaitu berikut ini.a. Guru pemandu mempelajari topik dan sumber

belajar yang disarankan dan relevan dengan topik Penyusunan Proposal.

b. Guru pemandu menyiapkan BAHAN AJAR yang tercantun dalam tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Daftar Bahan Ajar

c. Guru pemandu menyiapkan alat yang diperlukan dalam sesi ini misalnya: papan

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

Bahan Ajar 1 Penjelasan umum kegiatan Pertemuan Penyusunan Proposal

Bahan Ajar 2 Pertanyaan Arahan untuk Menilai Kelayakan Hipotesis Tindakan

Bahan Ajar 3 Sistematika Proposal PTK

Bahan Ajar 4 Contoh Lembar Observasi Pembelajaran

Page 6: achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka

BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs 130

PENYUSUNAN PROPOSAL

tulis/kertas plano, kapur/spidol, LCD dan laptop (bila memungkinkan).

4. Sumber BelajarSumber belajar sebagai bahan pendukung yang dapat digunakan dalam kegiatan diskusi ini tercantun dalam tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1 Daftar Sumber Belajar

Page 7: achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka

PENYUSUNAN PROPOSAL

BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs129

o

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

Sumber Belajar

Nama Rujukan Keterangan perolehan

Sumber belajar 1

Kardiawarman, 2006, Modul PTK, Jakarta: PMPTK.

PMPTK

Sumber belajar 2

Sumber belajar 3

Hylite Module PTK, Unit 6: Penyusunan Proposal.Hylite Module PTK, Unit 7: Penyusunan Proposal dan Pelaksanaan PTK.

CD Sumber Belajar

Sumber belajar 4

Sumber belajar 5

Contoh proposal PTKBuku-buku Penelitian Tindakan Kelas. Sebagai contoh:Rochiati Wiriaatmadja, 2007, Metode Penelitian Tindakan Kelas, cetakan ketiga, Bandung: PT Remaja Rosdakarya)

Lampiran

Toko Buku atau Perpustakaan

Page 8: achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka

BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs 130

PENYUSUNAN PROPOSAL

Page 9: achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka

PENYUSUNAN PROPOSAL

BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs129

o

5. Kegiatan Belajar

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

Kegiatan 1: 10 menit

PENGANTARPenjelasan tentang topik yang akan dipelajari, kompetensi, indicator pencapaian kompetensi, kegiatan belajar yang akan dilakukan peserta diskusi, dan produk kegiatan belajar yang diharapkan dari kegiatan belajar

Kegiatan 2: 10menit

TANYA JAWAB:

Materi yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnyaMenanyakan tugas terstruktur dan memastikan guru peserta MGMP mem-bawa buku kerja mereka yang berisikan tugas ter-struktur pada pertemuan 10

Kegiatan 3: 35 menit

DISKUSI:

Diskusi tentang rencana tindakan dari masing-masing guru (berpasangan)

Kegiatan 4: 90 menit

LATIHAN KELOMPOK DAN LATIHAN INDIVIDUAL

Latihan menyusun Proposal PTK(secara bersama dan secara individual)

Kegiatan 5: 40 menit

KERJA INDIVIDUALKerja individual menyusun proposal sesuai masalah masing-masing.

Kegiatan 6: 15 menit

PENUTUPMerangkum hasil belajar dan pemberian tugas terstruktur dan mandiri

Page 10: achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka

BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs 130

PENYUSUNAN PROPOSAL

Penjelasan Alur

Kegiatan 1: Pengantar (10 menit).

Mengawali kegiatan belajar, guru pemandu mengucap-kan salam dan menginformasikan topik yang akan dipelajari. Melalui tayangan Bahan Ajar 1: Gambaran Umum Kegiatan Pembahasan Topik Penyusunan Proposal, guru pemandu menginformasikan kompe-tensi, indikator, kegiatan belajar yang akan dilakukan, dan hasil belajar yang diharapkan selama guru mempelajari topik Penyusunan Proposal.

Kegiatan 2 : Tanya jawab (10 menit).Setelah pengkondisian guru peserta untuk mengikuti diskusi, guru pemandu menanyakan topik yang telah dibahas sebelumnya dan selanjutnya guru pemandu mengingatkan kembali tahapan atau desain penelitian tindakan kelas, seperti pada bagan 1.1 Tahapan PTK secara Umum.

Informasikan pula bahwa topik Penyusunan Proposal ini akan difokuskan pada kemampuan guru dalam menganalisis alternatif pemecahan masalah dan mengembangkan alternatif tindakan yang akan dikembangkan berdasarkan akar penyebab masalah yang akan dipilh untuk dibahas bersama.

Kegiatan 3: Diskusi (35 menit)Guru pemandu meminta guru peserta duduk secara berpasangan. Mintalah mereka untuk mendiskusikan rencana tindakan masing-masing berdasarkan per-masalahan yang telah mereka pilih pada pertemuan identifikasi masalah. Mereka diminta saling mengoreksi dan melengkapi rencana tindakan yang akan dibuat.

Jika perlu, mintalah mereka mempelajari kembali tugas-tugas terstruktur dari pembelajaran sebelumnya mengenai tugas membaca penyusunan proposal PTK atau dari sumber

Page 11: achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka

PENYUSUNAN PROPOSAL

BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs129

o

belajar 2 Bahan Belajar Mandiri PTK dan Hylite Module, Unit 6: Penyusunan Proposal atau buku-buku PTK lainnya. Untuk membantu memfokuskan hasil baca-an, tayangkan pertanyaan arahan seperti yang tertulis pada Bahan Ajar 2: Pertanyaan Arahan Menilai Kelayakan Hipotesis Tindakan.

Kegiatan 4: Latihan kelompok (90 menit).

Selama kira-kira 40 menit pertama, tugasi setiap kelompok guru peserta untuk melakukan kegiatan berikut.

a. Menelaah contoh masalah yang sudah teridentifikasi pada pertemuan 9, yaitu:

Guru peserta menyimpulkan sendiri hasil percobaan asam, basa, dan garam. Siswa tidak diberi kesempatan mengungkapkan kesimpulan mereka. Siswa belum dapat menyimpulkan hasil percobaan.

Dari masalah tersebut, ajukan pertanyaan, misalnya:

Apakah fokus masalah tersebut? (yaitu pada proses pengambilan kesimpulan hasil percobaan).

b. Membuat rumusan masalah dalam bentuk kalimat pertanyaan, misalnya:

Apakah teknik bertanya probing dapat digunakan guru untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyimpulkan hasil pengamatan siswa sehingga mampu memahami konsep asam, basa, dan garam di kelas VII SMP?

c. Merumuskan hipotesis tindakan dari rumusan masalah tersebut

Untuk membantu guru peserta merumuskan hipotesis tindakan, mintalah mereka menelaah contoh rumusan masalah tersebut, ajukan pertanyaan, misalnya:

1) Apakah yang akan dilakukan guru? atau

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

Page 12: achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka

BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs 130

PENYUSUNAN PROPOSAL

2) Variabel apa saja yang terdapat pada rumusan masalah? (teknik bertanya dan kemampuan siswa dalam menyimpulkan).

Jika guru peserta dapat mengidentifikasi variabel yang akan diteliti, maka hipotesis tindakan dapat mereka rumuskan, misalnya sebagai berikut.

Contoh hipotesis tindakan:

Jika teknik bertanya probing (menggali) digunakan secara terarah, maka siswa akan lebih mudah untuk menyimpulkan hasil percobaan.

Jika guru peserta masih kesulitan merumuskan hipotesis, guru pemandu dapat meminta guru peserta untuk menyimak kembali Sumber Belajar 2: Hylite module PTK, Unit 6 Penyusunan Proposal , halaman 6-20 s.d 6-22.

Selanjutnya, setelah contoh rumusan hipotesis dipahami bersama, guru pemandu memandu guru peserta untuk menilai kelayakan hipotesis tindakan. Gunakan pertanyaan arahan dengan menayangkan Bahan Ajar 2: Pertanyaan Arahan untuk Menilai Kelayakan Hipotesis Tindakan.

Dengan mengacu pada Sumber Belajar 2: Hylite Module PTK, Unit 6: Penyusunan Proposal, halaman 6-23 s.d 6-25, guru pemandu meminta guru peserta untuk menjawab pertanyaan arahan untuk menilai kelayakan hipotesis tindakan yang dicontohkan.

Setelah latihan menilai kelayakan hipotesis, kegiatan dilanjutkan dengan latihan menyusun proposal PTK. Guru pemandu meminta setiap kelompok diskusi untuk menyimak sistematika proposal PTK. Gunakan Bahan Ajar 3: Sistematika proposal PTK. Selanjutnya bimbinglah kelompok guru peserta untuk menyusun proposal PTK berdasarkan contoh masalah dan rumusan masalah yang telah dibahas tersebut.

Hasil bimbingan atau diskusi kelas diharapkan menghasil-kan contoh proposal PTK. Lihat sumber belajar 4: contoh proposal PTK.

Kegiatan 5: Kerja individual (40 menit)

Page 13: achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka

PENYUSUNAN PROPOSAL

BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs129

Judul: _____________A. Latar Belakang B. Rumusan MasalahC. Tujuan PenelitianD. Manfaat PenelitianE. Kajian Pustaka (jika hanya

sedikit dapat dimasukkan dalam Latar Belakang Masalah)

F. Prosedur Penelitian (berisikan tentang rencana pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran)

G. Jadwal PelaksanaanH. Daftar RujukanI. Lampiran-lampiran

o

Setelah guru peserta dapat menyusun proposal bersama, mintalah mereka menyusun proposal PTK berdasarkan rumusan masalah masing-masing secara individual. Gunakan sistematika penyusunan proposal yang sudah dipelajari, yaitu sebagai berikut.

Untuk membantu guru dalam menentukan instrumen pengumpulan data, guru pemandu dapat meminta guru penbelajar untuk mempelajari contoh-contoh instru-men untuk pengumpulan data yang ada pada Bahan Belajar Mandiri atau Sumber Belajar 5: Buku Metode Penelitian Tindakan Kelas, khusus bab 6 Topik Pengumpulan Data.

Informasikan pula contoh lembar observasi yang dapat digunakan ketika mengobservasi pembelajaran yang biasa digunakan ketika kegiatan lesson study. Gunakan Bahan Ajar 5: Lembar Observasi Pembelajaran.

Kegiatan 6: Penutup (15 menit)Guru pemandu meminta salah seorang guru peserta untuk merangkum hal-hal yang telah dipelajari pada kegiatan pertemuan ini.

Selanjutnya mintalah guru peserta mengeluarkan buku kerja guru, lalu membaca tugas terstruktur yang harus dikerjakan.

Tugas Terstrukur

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

Page 14: achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka

BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs 130

PENYUSUNAN PROPOSAL

1. Lanjutkan penulisan proposal PTK sesuai dengan masalah yang telah Anda pilih dan carilah teman yang akan dijadikan partner untuk berkolaborasi.

2. Lengkapi proposal PTK tersebut dengan kajian pustaka dan lampirkan instrumen penelitian, termasuk perangkat pembelajaran yang sesuai dengan topik yang dipilih pada masalah PTK masing-masing.

Tugas Mandiri

Guru pemandu dapat memberi saran kepada guru peserta untuk membaca teori-teori pembelajaran yang terkait dengan dan menunjang permasalahan PTK guru peserta.

6. PENILAIANPenilaian terhadap pencapaian hasil belajar guru peserta dilakukan melalui produk kegiatan belajar. Produk yang dapat dinilai adalah: Proposal PTK. Produk itu akan dilampirkan dalam portofolio guru peserta diskusi di MGMP.

Page 15: achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka

PENYUSUNAN PROPOSAL

BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs129

o

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

Page 16: achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka

BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs 130

PENYUSUNAN PROPOSAL

LAMPIRAN-LAMPIRANBahan Ajar 1: Penjelasan Umum Kegiatan Pertemuan

Penyusunan Proposal

Tabel Kompetensi, Indikator Pencapaian Kompetensi, Kegiatan yang Akan Dilakukan, dan Hasil Belajar yang Diharapkan.

Kompetensi

Indikator Pencapaian Kompetensi

Kegiatan

Belajar

Hasil Belajar yang

diharapkan

Guru peserta mampu menyusun proposal PTK

Guru peserta mampu:• merumuskan

hipotesis tindakan atau merumuskan pertanyaan penelitian terkait dengan masalah pembelajaran IPA terpilih;

• menilai kelayakan hipotesis tindakan;

• merancang tindakan-tindakan yang akan dilakukan sebagai alternatif solusi pemecahan masalah pembelajaran IPA;

• menentukan jenis data dan cara mengumpulkan data yang relevan dengan masalah/pertanyaan penelitian yang telah ditentukan;

• menentukan instrumen pengumpulan data yang sesuai dengan jenis data yang akan dikumpulkan; dan

• merencanakan cara pengolahan data.

Diskusi Rumusan Hipotesis tindakan

Proposal PTK/proposal PTK

Page 17: achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka

PENYUSUNAN PROPOSAL

BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs129

A. Judul PenelitianB. Pendahuluan (Latar Belakang Masalah)C. Rumusan MasalahD. Tujuan PenelitianE. Manfaat PenelitianF. Kajian PustakaG. Prosedur PenelitianH. Jadwal PenelitianI. Personalia PenelitianJ. Daftar Pustaka (sementara)Lampiran (instrumen observasi):• Silabus• RPP• LKS• Penilaian• Kuesioner Format Observasi

1. Apakah saya memiliki pengetahuan berkenaan dengan hal itu?

2. Apakah saya dan siswa saya memiliki kemampuan untuk melaksanakannya?

3. Apakah tersedia sarana/fasilitas untuk mendukung kegiatan tersebut?

4. Apakah tersedia waktu yang cukup untuk melaksanakan rangkaian kegiatan tersebut?

5. Apakah iklim sekolah dan iklim belajar di kelas cukup mendukung pelaksanaan tindakan?

o

yang akan dilakukan, dan

Bahan Ajar 2: Pertanyaan Arahan untuk Menilai Kelayakan Hipotesis Tindakan

Bahan Ajar 3: Sistematika Proposal PTK

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

Page 18: achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka

BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs 130

PENYUSUNAN PROPOSAL

Bahan Ajar 4: Contoh Lembar Observasi Pembelajaran

LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran/Topik :

Kelas/Sekolah :

Nama Pengajar :

TAHAP ASPEK YANG DIOBSERVASI

HASIL OBSERVASI

KEGIATAN AWAL

Apersepsi dan motivasi

1. Apa yang dilakukan guru untuk menggali pengetahuan awal atau memotivasi siswa?

2 Bagaimana respon siswa? Apakah siswa bertanya tentang sesuatu masalah terkait dengan apa yang disajikan guru pada kegiatan awal?

KEGIATAN INTI

Materi Ajar:

3. Apakah guru memberikan penjelasan umum tentang materi ajar atau prosedur kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa?

4. Bagaimana keterkaitan antara pembelajaran dengan realita kehidupan, lingkungan dan pengetahuan lainnya?

Page 19: achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka

PENYUSUNAN PROPOSAL

BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs129

o

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

TAHAP ASPEK YANG DIOBSERVASI

HASIL OBSERVASI

Pengelolaan sumber relajar, media atau peralatan:

5. Apakah guru terampil dalam memanfaatkan dan mampu memanipulasi media pembelajaran

6. Bagaimana interaksi siswa dengan sumber belajar/media?

Strategi pembelajaran

7. Apakah proses pembelajaran dilaksanakan dengan strategi yang sesuai secara lancar?

8. Apakah siswa dapat mengikuti alur kegiatan belajar?

9. Bagaimana cara guru memberikan arahan yang mendorong siswa untuk bertanya, berpikir dan beraktivitas?

10.Apakah siswa aktif melakukan kegiatan fisik dan mental (berpikir)? Berapa banyak siswa yang aktif belajar?

KEGIATAN PENUTUP

Penguatan/ Konsulidasi

11.Bagaimana cara guru memberikan penguatan, dengan mereviu, merangkum atau menyimpulkan?

12.Apakah guru memberi tugas rumah untuk remidi atau penguatan?

Page 20: achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka

BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs 130

PENYUSUNAN PROPOSAL

TAHAP ASPEK YANG DIOBSERVASI

HASIL OBSERVASI

Evaluasi 13.Bagaimana cara guru melakukan evaluasi pembelajaran?

14.Bagaimana ketuntasan belajar siswa?

KOMENTAR OBSERVER

Keterlaksanaan skenario pembelajaran (berdasarkan RPP):

Pelajaran berharga yang dapat dipetik oleh observer:

Lain-lain:

Page 21: achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka

PENYUSUNAN PROPOSAL

BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs129

o

……………………, …………………….200 ,Observer,

(……………………………………………….)Jabatan/Posisi:

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

Page 22: achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka

BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs 130

PENYUSUNAN PROPOSAL

Sumber Belajar 4: Contoh Proposal PTKA. Judul : Penggunaan Teknik Bertanya Probing

dapat Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menyimpulkan Hasil Percobaan pada Topik Asam, Basa, dan Garam di Kelas VII SMP.

B. Latar Belakang (Deskripsi Masalah)Untuk menuliskan deskripsi masalah, guru peserta dapat menyimak kembali contoh case study pada pertemuan Topik Identifikasi Masalah, judul: Sulitkah memper-tahankan minat belajar Mereka ?

Berdasarkan case study tersebut dapat dituliskan latar belakang, misalnya sebagai berikut.

Pada tahun 2007, saya telah melaksanakan pembelajar-an topik asam, basa, dan garam di kelas VII SMP dengan menggunakan pendekatan kontektual dan LKS bentuk eksperimen. Pada awalnya pembelajaran saya menarik minat dan mengaktifkan siswa untuk mempelajari konsep itu. Dengan diberikannya LKS untuk menguji beberapa zat/larutan yang ada dalam kehidupan sehari-hari, dengan indikator alam, siswa merasa tertarik dalam belajar, walaupun mereka baru melakukan praktikum di kelas VII.

Awal pembelajaran berjalan lancar, namun pada saat masuk pada tahapan akhir pelajaran, saya mulai agak tergesa-gesa untuk menyelesaikan pelajaran dengan menjelaskan fenomena hasil praktikum siswa. Saya mulai merangkum dan memberikan kesimpulan hasil percobaan yang telah dilakukan siswa pada hari itu. Pada saat saya menjelaskan kesimpulan, siswa saya sudah tidak memperhatikan lagi dan pada saat ditanya, mereka belum mengerti.

Meskipun beberapa pertanyaan dalam LKS dapat di-jawab dengan baik, tapi ada beberapa konsep yang belum dipahami. Akibatnya siswa belum mampu menarik kesimpulan dari percobaan yang mereka lakukan. Kemampuan itu hanya terbatas pada beberapa siswa saja. Hal ini terbukti dari hasil tes yang telah saya berikan.

Page 23: achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka

PENYUSUNAN PROPOSAL

BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs129

o

Saya merasa kecewa. Awalnya saya mengira pem-belajaran saat itu berhasil, ternyata tidak. Saya tidak dapat mempertahankan semangat belajar siswa sampai akhir jam pelajaran.

Berdasarkan pengalaman tersebut, saya ingin mem-perbaiki pembelajaran topik asam, basa, dan garam untuk perbaikan pembelajaran di kelas VII lainnya. Setelah saya renungkan dan berdasarkan kajian teori-teori pengelolaan kelas, di antaranya penggunaan teknik bertanya, saya menemukan solusi untuk perbaikan pembelajaran tersebut.

Mengajukan pertanyaan adalah salah satu teknik meng-ajar yang sering dilakukan oleh guru (Kim dan Kelloy, 1987 dalam Indrawati: 2006: 15). Pendapat ini didukung oleh Callahan dan Clarke (1988) yang mengatakan bahwa pertanyaan adalah salah satu yang paling penting dari semua teknik mengajar. Kita menggunakan pertanyaan selama pembelajaran untuk merangsang siswa berpikir, menilai kemajuan siswa, mengecek penjelasan yang telah diberikan guru, memotivasi siswa untuk tetap menaruh perhatian pada pelajaran, mengontrol siswa tetap fokus pada pelajaran, dan banyak lagi hal lain. Cara siswa menjawab atau jawaban yang diharapkan dari siswa ditentukan oleh tingkat dan jenis pertanyaan yang diajukan oleh guru, apakah tingkat ingatan, pemahaman, analisis, atau evaluasi.

Pertanyaan dalam proses pembelajaran memiliki beberapa fungsi, yaitu: (1) mendorong minat dan motivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pem-belajaran, (2) mengevaluasi persiapan siswa dan mencek pemahaman siswa terhadap suatu tugas, (3) mendiagnosis kekuatan dan kelemahan siswa, (4) mereviu apa yang telah diajarkan. (5) mengarahkan siswa untuk menemukan kemungkinan-kemungkinan baru dalam menggali permasalahan, (6) merangsang siswa mencari bahan untuk data, dan (7) mengembang-kan dan membangun konsep diri siswa sevara individu ( Carin dan Sund, 1971 ; Carin 1997: 97) .

Berdasarkan paparan tersebut, maka fokus masalah yang akan diteliti dalam penelitian tindakan kelas ini adalah mengenai penggunaan teknik bertanya.

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

Page 24: achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka

BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs 130

PENYUSUNAN PROPOSAL

C. Permasalahan dan Rumusan MasalahPermasalahan pokok yang akan dicari solusinya dalam PTK ini adalah pada umumnya siswa belum mampu menyimpulkan hasil percobaan. Berdasarkan masalah tersebut, rumusan masalahnya adalah:

“Apakah teknik bertanya probing dapat digunakan guru untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyimpulkan hasil pengamatan sehingga siswa mampu memahami konsep asam, basa, dan garam di kelas VII SMP?”

D. Cara Pemecahan Masalah Untuk memecahkan permasalahan sebagaimana dikemu-kakan tersebut, maka dalam penelitian ini akan diguna-kan teknik bertanya probing (menggali).

Pertanyaan yang bersifat probing digunakan guru untuk menggali jawaban siswa agar lebih jelas. Teknik menggali (probing) digunakan jika siswa dalam men-jawab pertanyaan guru kurang lengkap dan siswa hanya menjawab sebagian-sebagian. Teknik menggali pertanyaan memerlukan waktu dan kesabaran guru dalam mengajukan pertanyaan dan juga memerlukan keterampilan guru untuk dapat menggali jawaban siswa dengan mengajukan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menggali dari seorang siswa dengan tujuan untuk meningkatkan respon siswa menuju kepada jawaban yang lebih benar dan lebih luas.

Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis tindakan yang dapat dirumuskan adalah:

Jika teknik bertanya probing digunakan secara terarah, maka siswa akan lebih mudah untuk menyimpulkan hasil percobaan.

Untuk memfokuskan penelitian ini, rumusan masalah dirinci lagi ke dalam pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut.

a. Apakah teknik bertanya probing yang diajukan guru dapat membantu siswa dalam proses

Page 25: achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka

PENYUSUNAN PROPOSAL

BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs129

o

menyimpulkan hasil percobaan asam, basa, dan garam?

b. Bagaimanakah cara guru mengajukan petanyaan probing pada topik asam, basa, dan garam?

c. Bagaimanakah respon jawaban-jawaban siswa atas pertanyaan probing yang diajukan guru?

d. Kesulitan-kesulitan apakah yang dialami siswa ketika akan membuat kesimpulan hasil percobaan?

E. Tujuan dan Manfaat PTKTujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk:

a. Mengetahui penggunaan teknik bertanya probing yang akan membantu siswa dalam menyimpulkan hasil percobaan asam, basa, dan garam di kelas VII.

b. Mendeskripsikan pertanyaan-pertanyaan tuntunan guru untuk mengarahkan siswa pada kesimpulan hasil percobaan asam, basa, dan garam.

c. Mendeskripsikan respon/jawaban-jawaban siswa atas pertanyaan yang diajukan guru untuk mengarahkan pada kesimpulan hasil percobaan asam, basa, dan garam.

d. Mendeskripsikan kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam membuat kesimpulan hasil percobaan asam, basa, dan garam.

Manfaat hasil penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Guru; sebagai perbaikan pembelajaran.

2. Siswa, mendapat layanan pembelajaran yang lebih baik dari guru untuk membantunya

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

Page 26: achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka

BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs 130

PENYUSUNAN PROPOSAL

dalam memahami konsep asam, basa, dan garam.

3. Rekan guru sejawat; sebagai alternatif bahan rujukan untuk membantu siswa dalam proses penyimpulan hasil percobaan pada topik asam, basa, dan garam di kelas VII SMP.

F. Kajian Pustaka

1. Fungsi dan Tujuan Pertanyaan dalam Pem-belajaran

Mengajukan pertanyaan adalah salah satu teknik mengajar yang sering dilakukan oleh guru (Kim dan Kelloy, 1987). Pendapat ini didukung oleh Callahan dan Clarke (1988) yang mengatakan bahwa pertanyaan adalah salah satu yang paling penting dari semua teknik mengajar. Kita menggunakan pertanyaan selama pembelajaran untuk merangsang siswa berpikir, menilai kemajuan siswa, mengecek penjelasan yang telah diberikan guru, memotivasi siswa untuk tetap menaruh perhatian pada pelajaran, mengontrol siswa tetap fokus pada pelajaran, dan banyak lagi hal lainnya. Cara siswa menjawab atau jawaban yang diharapkan dari siswa ditentukan oleh tingkat dan jenis pertanyaan yang diajukan oleh guru, apakah tingkat ingatan, pemahaman, analisis, atau evaluasi.

Pertanyaan dalam proses pembelajaran memiliki beberapa fungsi, yaitu: (a) mendorong minat dan motivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, (b) mengevaluasi persiapan siswa dan mencek pemahaman siswa terhadap suatu tugas, (c) mendiagnosis kekuatan dan kelemahan siswa, (d) mereviu apa yang telah diajarkan, (e) mengarahkan siswa untuk menemukan kemungkinan-kemungkinan baru dalam menggali permasalahan, (f) merangsang siswa mencari bahan untuk data, serta (g) mengembangkan dan membangun konsep diri siswa secara individu (Carin dan Sund, 1971; Carin 1997: 97). Sedangkan Chemprecha (1979: 11) dalam Siswoyo (1997: 13) menyatakan bahwa tujuan utama bertanya di dalam kelas adalah untuk membantu siswa mengembangkan cara belajar melalui penemuan diri dan bukan

Page 27: achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka

PENYUSUNAN PROPOSAL

BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs129

o

menguji sejauh mana siswa telah menghafal pelajaran yang telah diberikan.

Dalam proses pembelajaran, di samping pertanyaan guru yang memegang peranan penting, juga harus diciptakan agar siswa dapat mengajukan pertanyaan. Untuk menciptakan suasana yang mendukung bagi siswa untuk bertanya, maka guru perlu membuat atau menciptakan kerangka pertanyaan. Tahap pertama dalam menciptakan kerangka pertanyaan adalah merangsang minat siswa dengan cara memberi siswa kesempatan untuk berhubungan langsung dengan benda-benda atau alat-alat yang merangsang rasa ingin tahu siswa. Berdasarkan kontak dengan benda-benda, siswa dapat merespon pertanyaan guru dan menjawab sesuai dengan apa yang diharapkan oleh guru. Respon siswa dapat berupa penggunaan kata-kata untuk mendeskripsikan, menggambar atau membangun sesuatu, atau melakukan pengukuran, pertanyaan yang dapat diajukan termasuk ke dalam klasifikasi observasi. Dengan demikian pertanyaan yang diajukan oleh guru hendaknya tidak mengandalkan kemampuan verbal dalam bentuk pertanyaan lisan saja, namun harus juga didukung oleh situasi yang kondusif agar siswa termotivasi untuk menjawab maupun mengajukan pertanyaan.

2. Klasifikasi Pertanyaan

Pertanyaan yang diajukan oleh guru dapat diklasifikasi-kan ke dalam beberapa bagian, ada yang dapat diklasifikasikan ke dalam pertanyaan divergen (menyebar) dan konvergen (memusat) atau sering disebut juga pertanyaan terbuka dan tertutup. Ada pula yang mengklasifikasikannya ke dalam taksonomi Bloom dan keterampilan proses. Dahar membaginya ke dalam jenis pertanyaan: (a) faktual dan deskriptif (untuk memerikan), (b) pertanyaan membimbing, dan (c) pertanyaan tingkat tinggi. Sedangkan Carin mengelompokkan pertanyaan ke dalam pertanyaan tingkat rendah, tingkat menengah, dan tingkat tinggi.

Pertanyaan menurut Taksonomi Bloom

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

Page 28: achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka

BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs 130

PENYUSUNAN PROPOSAL

Bloom (1991, 2001) mengklasifikasikan pertanyaan berdasarkan domain kognitif, yaitu pertanyaan: ingatan (recall), pemahaman (comprehension), aplikasi (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation).

a. Pertanyaan ingatan

Pertanyaan ingatan diajukan untuk mengungkap pengetahuan siswa mengenai fakta, kejadian, dan definisi. Guru mengajukan pertanyaan ingatan biasanya untuk mengetahui apakah siswa telah memperoleh sejumlah fakta yang dikehendaki atau tidak. Pertanyaan ingatan dapat berbentuk dua tipe, yaitu: (1) pertanyaan yang menuntut jawaban ya atau tidak dan (2) pertanyaan yang menuntut jawaban siswa dengan hasil mengingat. Pertanyaan yang yang sering diajukan dalam jenis ini diawali dengan kata apa, siapa, dimana, bilamana (kapan), atau definisikan. Berikut ini contoh pertanyaan ingatan:

Apakah fungsi darah?

Apakah definisi gaya?

Siapa penemu mesin uap?

Dimana Louis Pasteur dilahirkan?

Kapan mikroskop ditemukan?

Apakah lambang unsur hidrogen?

b. Pertanyaan Pemahaman

Pertanyaan pemahaman diajukan apabila guru meminta siswa untuk memahami sesuatu dengan cara mengorganisasikan informasi yang telah diperoleh, menyusun kembali kata-kata dengan menggunakan kalimat sendiri. Pertanyaan pemahaman dapat dibedakan ke dalam tiga tipe, yaitu:

1) pertanyaan yang meminta siswa memberikan penjelasan dengan menggunakan kata-kata sendiri, misalnya: jelaskan apa yang

Page 29: achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka

PENYUSUNAN PROPOSAL

BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs129

o

dimaksud dengan rangkaian listrik tertutup?;

2) pertanyaan yang meminta siswa menyatakan ide pokok suatu hal dengan menggunakan kata-kata sendiri, misalnya: faktor apa saja yang harus diperhatikan ketika melakukan percobaan perpindahan panas secara konduksi?;

3) pertanyaan yang meminta siswa untuk membandingkan atau membedakan, misalnya: bandingkan pembiasan yang terjadi dalam akuarium berbentuk persegi dengan akuarium berbentuk bulat? ( Siswoyo , 1997: 17).

c. Pertanyaan aplikasi

Pertanyaan aplikasi diajukan apabila guru ingin meminta siswa untuk dapat menggunakan informasi atau konsep yang telah dimiliki untuk menjelaskan atau memecahkan masalah pada situasi baru. Contoh pertanyaan aplikasi adalah:

Bagaimana caranya mendapatkan garam bersih dari garam kotor yang sudah bercampur dengan pasir?

d. Pertanyaan analisis

Pertanyaan analisis diajukan apabila guru meminta siswa untuk dapat menemukan jawaban dengan cara: (a) mengidentifikasi motif-motif masalah yang ditampilkan, (b) mencari bukti-bukti atau kejadian-kejadian yang menunjang suatu kesimpulan, dan (c) menarik kesimpulan berdasarkan informasi yang ada atau membuat generalisasi berdasarkan informasi yang ada.

Contoh pertanyaan analisis adalah:

Berdasarkan data panjang tali, massa bandul, dan waktu ayun bandul, apakah yang mempengaruhi frekuensi ayunan bandul?

e. Pertanyaan sintesis

Pertanyaan sintesis diajukan apabila guru meminta siswa untuk dapat memberikan jawaban lebih dari satu kemungkinan dan mengembangkan potensi siswa untuk berkreasi. Contoh pertanyaan sintesis: Apa yang akan terjadi bila seberkas cahaya melalui dua medium

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

Page 30: achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka

BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs 130

PENYUSUNAN PROPOSAL

optik yang berbeda?

f. Pertanyaan evaluasi

Pertanyaan evaluasi diajukan apabila guru meng-hendaki siswa untuk dapat memberikan penilaian atau pendapat terhadap suatu isu yang ditampilkan. Pertanyaan evaluasi dapat diajukan untuk mengetahui kemampuan siswa merancang, memper-timbangkan, dan mengkritik. Contoh pertanyaan yang bersifat evaluatif adalah sebagai berikut.

Dapatkan kamu memikirkan suatu cara untuk memecahkan masalah ini? (merancang)

Setujukah kamu dengan adanya kebijaksanaan bahwa orang yang meninggal di rumah sakit dan tidak ada keluarganya, maka organ-organ tubuhnya dapat secara otomatis disumbangkan pada orang yang memerlukannya?(membuat pertimbangan)

Apakah kesimpulan yang diperoleh oleh kelompok temanmu didasarkan pada bukti-bukti yang benar?

g. Pertanyaan Keterampilan Proses

Pertanyaan-pertanyaan yang termasuk klasifikasi keterampilan proses ditujukan untuk mengembangkan kemampuan siswa untuk menemukan konsep melalui proses IPA yang mencakup: mengamati, membedakan, mengklasifikasi, memprediksi, menafsirkan, menerap-kan konsep, merumuskan hipotesis, merencanakan penelitian, membuat model, berkomunikasi, dan menyimpulkan. (Carin, 1997: 105).

Pertanyaan mengamati diajukan apabila guru meminta siswa untuk dapat menggunakan alat indera (penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba, dan pengecap) atau alat ukur (misalnya penggaris, neraca) untuk menyatakan sifat suatu objek.

Pertanyaan mengklasifikasi dapat diajukan apabila guru meminta siswa untuk dapat menunjukkan kemampuan membedakan, mengkontraskan dan mencari persamaan-

Page 31: achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka

PENYUSUNAN PROPOSAL

BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs129

o

persamaan dari suatu objek/peristiwa.

Pertanyaan memprediksi, diajukan apabila guru meminta siswa untuk dapat memberikan dugaan berdasarkan data/informasi yang diperolehnya atau menggunakan pola yang ditemukan dari hasil peng-amatan dan mengemukakan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada kejadian atau peristiwa.

Pertanyaan menafsirkan diajukan apabila guru meminta siswa untuk dapat menghubungkan hasil-hasil peng-amatan dan menemukan suatu pola dalam suatu seri pengamatan.

Pertanyaan penerapan konsep diajukan apabila guru menginginkan siswa untuk dapat menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi.

Pertanyaan merumuskan hipotesis diajukan untuk me-latih siswa agar mampu menghubungkan variabel-varibel, pertanyaan merencanakan penelitian menuntut siswa untuk dapat menentukan alat, bahan, dan sumber yang digunakan dalam penelitian; menentukan variabel yang harus dibuat tetap dan yang dapat diubah-ubah; menentukan apa yang harus diamati, diukur, dan ditulis; menentukan cara dan langkah kerja; serta menentukan bagaimana hasil pengamatan untuk dibuat kesimpulan.

Pertanyaan komunikasi diajukan untuk meminta siswa agar dapat mendeskripsikan hasil pengamatan, me-nyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis, serta menggambarkan data dengan grafik, tabel, diagram dan cara membacanya.

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

Page 32: achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka

BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs 130

PENYUSUNAN PROPOSAL

Berikut ini contoh pertanyaan yang termasuk keterampilan proses IPA.

Tabel 1 Pertanyaan Klasifikasi Keterampilan Proses IPA

Keterampilan Proses IPA

Contoh Pertanyaan

Mengamati Apakah yang kamu lihat bila magnet yang dipegang didekatkan pada magnet yang tergantung?

Mengklasifikasi Dari benda-benda yang ada di sekitar kita, benda apa sajakah yang dapat ditarik oleh magnet?

Memprediksi Perhatikan grafik jumlah penduduk ini (ditampilkan grafik pertambahan jumlah penduduk), berapa kira-kira jumlah penduduk pada tahun 2010?

Menginterpretasi Perhatikan data hasil percobaan perpindahan panas pada berbagai jenis logam. Apa yang menyebabkan perpindahan kecepatan perpindahan panas pada logam berbeda?

Menerapkan konsep

Apa yang dapat kamu sarankan pada pemasangan kaca jendela agar tidak mudah pecah pada musim panas?

Merumuskan hipotesis

Apa yang akan terjadi apabila sebuah klip kertas dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air penuh?

Merancang eksperimen

Bagaimana kamu dapat menentukan pengaruh limbah deterjen terhadap kehidupan ikan?

Menyimpulkan Apa yang dapat kamu simpulkan dari percobaan pengaruh limbah deterjen terhadap kehidupan ikan?

3.Teknik Mengajukan PertanyaanPada proses pembelajaran, guru hendaknya berusaha melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Untuk meningkatkan

Page 33: achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka

PENYUSUNAN PROPOSAL

BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs129

o

partisipasi siswa, ada dua teknik mengajukan pertanyaan yang dapat digunakan oleh guru, yaitu teknik pengarahan ulang (redirecting) dan teknik membimbing (probing).

a. Teknik Pengarahan Ulang

Teknik pengarahan ulang dapat dilakukan guru apabila guru bertujuan ingin melibatkan banyak siswa dalam proses pembelajaran. Cara yang dapat dilakukan adalah mengajukan satu pertanyaan yang ditujukan kepada beberapa siswa.

Contoh:

Guru : Beni, dapatkah kamu menjelaskan faktor-faktor yang dapat menyebabkan perubahan pada benda?

Beni : Panas bu!

Guru : Dewi, dapatkah kamu menambahkan faktor lainnya?

Dewi : Udara bu

Guru : Coba sebutkan lebih spesifik lagi, maksudmu Dewi?

Dewi : hm…

Guru : Coba Rudi, dapatkah kamu menolong Dewi?

Rudi : Mungkin maksudnya oksigen bu!

Guru : Dapatkah kamu memberi contoh bagaimana pengaruh oksigen terhadap perubahan benda?

b. Teknik Membimbing ( probing)

Pertanyaan yang bersifat probing digunakan guru untuk menggali jawaban siswa agar lebih jelas. Teknik membimbing (probing) digunakan jika siswa dalam menjawab pertanyaan guru kurang lengkap dan siswa hanya menjawab sebagian-sebagian. Teknik membimbing memerlukan waktu dan kesabaran guru dalam mengajukan pertanyaan dan juga memerlukan keterampilan

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

Page 34: achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka

BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs 130

PENYUSUNAN PROPOSAL

guru untuk dapat menggali jawaban siswa dengan mengajukan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menggali dari seorang siswa dengan tujuan untuk meningkatkan respon siswa menuju kepada jawaban yang lebih benar dan lebih luas. Contoh pertanyaan membimbing seperti pada kasus pembelajaran B yang telah dikemukakan pada bagian awal bab ini.

d. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengajukan pertanyaan

a. Kejelasan pertanyaan

Guru hendaknya yakin bahwa pertanyaan yang diajukan jelas dan tahu apa jawaban yang diinginkan dari siswa sebelum pertanyaan diajukan.

b. Pemberian waktu tunggu

Dalam mengajukan pertanyaan kepada siswa, guru hendaknya tidak tergesa-gesa untuk mendapatkan jawaban siswa. Berikan siswa waktu untuk berpikir sebelum siswa mengemukakan jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Waktu yang diberikan oleh guru kepada siswa untuk menjawab disebut waktu tunggu. Carin dan Sund (1978) dalam Siswoyo (1997: 21) mendefinisikan waktu tunggu sebagai waktu yang dihitung sejak guru selesai mengajukan pertanyaan sampai menunjuk atau memberi kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut. Waktu tunggu yang umum diberikan biasanya 3-5 detik.

c. Siswa yang dilibatkan

Pada saat mengajukan pertanyaan pertama, hendaknya guru mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas untuk menjaga semua siswa selalu “on task” (ada pada suasana belajar). Namun apabila guru ingin memperingatkan siswa yang kurang perhatian atau menarik siswa yang pemalu, guru dapat menyebutkan nama siswa, misalnya: “Apakah yang dimaksud dengan besaran fisika? …(diam sebentar) Santi?”

d. Jenis pertanyaan yang diajukan

Hindarkan pertanyaan tertutup yang merangsang siswa menjawab serempak. Jawaban serempak

Page 35: achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka

PENYUSUNAN PROPOSAL

BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs129

o

dapat membuat gaduh atau menyebabkan siswa tidak sopan dan memaksa guru untuk mengulang pertanyaan untuk siswa tertentu. Ajukan jenis pertanyaan ingatan pada awal pertanyaan untuk meyakinkan apakah siswa sudah memiliki pengetahuan awal atau belum, (baru) kemudian disusul dengan pertanyaan pemahaman dan analisis atau pertanyaan evaluasi.

e. Penyebaran pertanyaan

Sebarkan pertanyaan secara merata kepada semua siswa, hindarkan timbulnya pemilihan siswa tertentu, yaitu siswa yang mendominasi kelas.

f. Pemberian tanggapan

Siswa yang memberikan jawaban benar harus diberikan tanggapan (penguatan = reinforcement) dengan memberikan kata pujian, misalnya dengan mengatakan bagus, itu jawaban benar, nah itu jawaban yang tepat dan sebagainya. Tanggapan terhadap jawaban benar dapat pula diberikan dengan bahasa tubuh, misalnya dengan anggukan kepala, tepukan pada punggung, atau senyuman disertai mengangkat ibu jari. Jawaban siswa yang tidak benar dapat diberi tanggapan secara diplomatis tanpa bermaksud menghukum, misalnya dengan mengatakan: itu pemikiran yang bagus Deni, tetapi bukan itu yang ibu maksud, siapa yang dapat membetulkan? Atau “wah itu jawaban yang luar biasa, sayang bukan untuk pertanyaan ini, mungkin ibu kurang jelas mengatakannya, ibu ulang pertanyaannya dengan kalimat yang berbeda.”

Untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas, dirancang aspek-aspek sebagai berikut.

A. Rancangan dan Metodologi Penelitian

a. Penataan PenelitianPenelitian ini akan dilaksanakan di SMP SEDC Bandung. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP SEDC, banyaknya siswa adalah 40, terdiri dari 22 siswa perempuan dan 18 siswa laki-laki. Kemampuan siswa kelas VII A adalah

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

Page 36: achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka

BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs 130

PENYUSUNAN PROPOSAL

rata-rata. Penelitian akan dilakukan pada bulan Agustus tahun 2008 selama 2 minggu.

b. Aspek-aspek yang diselidikiDalam penelitian ini, aspek-aspek yang akan

diselidiki meliputi:

a. deskripsi pertanyaan-pertanyaan probing yang diajukan guru pada topik asam, basa, dan garam.

b. Cara guru mengajukan pertanyaan probing.

c. Deskripsi respon/jawaban pertanyaan siswa.

d. Deskripsi kesulitan-kesulitan siswa dalam menyimpulkan.

c. Langkah-langkah kegiatanPersiapan Mengkaji teori-teori yang mendukung/

kepustakaan Menyusun perangkat pembelajaran (RPP,

LKS, instrumen penilaian, dan menyiapkan media/alat/bahan praktikum)

Menyusun pertanyaan-pertanyaan bimbingan

Menyusun instrumen penelitian Mendiskusikan dengan rekan guru

sejawat yang akan diminta menjadi observer

Pelaksanaan

Penelitian diselenggarakan dengan melaksana-kan tindakan pembelajaran yang akan dilakukan selama beberapa siklus, siklus 1 melaksanakan pembelajaran sifat larutan asam dan basa dan siklus selanjutnya melaksanakan pembelajaran pembuatan indikator alam dan pengujiannya terhadap bahan-bahan di sekitar.

Meminta rekan guru mengobservasi pem-belajaran.

Pengamatan:

Pengamatan dilakukan bersamaan

Page 37: achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka

PENYUSUNAN PROPOSAL

BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs129

o

dengan pelaksanaan rencana tindakan dengan menggunakan instrumen pedoman observasi pembelajaran.

Pengumpulan data akan dilakukan melalui tes, observasi pembelajaran (dengan fokus pada aspek-aspek yang akan diteliti), wawancara siswa mengenai kesulitan siswa ketika menyimpulkan hasil percobaan, produk siswa (jawaban LKS) dan laporan hasil praktikum siswa.

a. Analisis dan Refleksi

Analisis data difokuskan pada deskripsi jenis pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru, jawaban siswa dan kemampuan siswa dalam menyimpulkan setelah dibimbing dengan arahan pertanyaan dari guru.

Analisis produk siswa berupa kesimpulan pada LKS akan menggunakan kriteria sesuai rubrik menyimpul-kan yang akan dikembangkan. Siswa dikatakan mampu menyimpulkan jika mendapat skor 3 sesuai rubrik berikut.

sumber: Nuryani Rustaman, 2007, Asesmen Alternatif (Handout) disamaikan pada diklat guru SMA di PPPPTK IPA

Refleksi:

Hasil pengamatan dianalisis untuk memperoleh gambaran jenis pertanyaan guru dalam memprobing siswa. Data ini direkap sebagai data kualitatif. Berdasarkan data ini, dianalisis

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

Page 38: achmadnursamsudin.files.wordpress.com · Web viewSedangkan kegiatan mandiri, guru peserta disarankan untuk mempelajari berbagai sumber belajar yang terkait dengan teori/kajian pustaka

BBM/PENYUSUNAN PROPOSAL/11/IPA SMP/MTs 130

PENYUSUNAN PROPOSAL

pertanyaan apa yang harus diperbaiki.

Siklus selanjutnya

Perencanaan: mempelajari hasil refleksi tindakan pada siklus1 dan mengunakannya sebagai masukan pada tindakan siklus selanjutnya.

Pelaksanaan : melaksanakan pembelajaran sesuai perbaikan/RPP pada siklus selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman, 2007, Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas, Hylite Module PTK, Unit 6, Jakarta:

Ditjen Dikti.

Aunurrahman, 2007, Penyusunan Proposal dan Pelaksanaan PTK, Hylite Module PTK, Unit 7,

Jakarta: Ditjen Dikti.

Indrawati, 2005, Modul Teknik Bertanya, Bandung: PPPG IPA

Kardiawarman, 2006, Modul PTK, Jakarta: PMPTK.

Rochiati Wiriaatmadja, 2007, Metode Penelitian Tindakan Kelas, cetakan ketiga, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya)