bapppeda.surakarta.go.idbapppeda.surakarta.go.id/.../PENYUGRAM/70/_7._RAKOR_BULA… · Web...
Transcript of bapppeda.surakarta.go.idbapppeda.surakarta.go.id/.../PENYUGRAM/70/_7._RAKOR_BULA… · Web...
RAPAT KOORDINASI PERSIAPAN SOSIALISASI PERWALI NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN TATA
KERJA TIM PENANGGULANGAN KEMISKINAN KELURAHAN (TPKK) KOTA SURAKARTA
Hari / Tanggal : Rabu / 16 September 2015Pukul : 13.00 WIB s.d. selesaiNotulis : M. RosyidTempat : Ruang Rapat Bappeda Kota
SurakartaPeserta : 1. Kabid Sosial Budaya Bappeda
Kota Surakarta2. Bapermas PP, PA dan KB3. DPPKA4. Bagian Pemerintahan Umum5. SAPA-PMK6. Bappeda Kota Surakarta
Pokok Bahasan
: 1. Agenda sosialisasi Perwali Nomor 8 tahun 2015
2. Rekomendasi untuk kegiatan yang akan datang
Hasil : Rapat koordinasi dalam rangka pemetaan karangtaruna Kota Surakarta dibuka oleh kepala Bidang Sosial Budaya Bappeda Kota Surakarta. Beberapa hasil pembahasannya sebagai berikut:1. Menindaklanjuti Perda Nomor 11 Tahun 2014 tentang
Penanggulangan Kemiskinan, telah diterbitkan Perwali Nomor 8 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pembentukan Tim Penanggulangan Kemiskinan Kelurahan (TPKK) di Kota Surakarta.
2. Diagendakan sosialisasi perwali nomor 8 Tahun 2015 tentang TPKK pada hari Selasa tanggal 29 September 2015 pada pukul 09.00 WIB dan bertempat di Balai Tawang Praja.
3. Sosilisasi dimaksudkan untuk menginformasikan kebijakan penanggulangan kemiskinan di tingkat kelurahan sebagai acuan bersama SKPD dan lintas sektoral terkait.
4. Tujuan sosialisasi untuk mengimplementasikan langkah-langkah percepatan penanggulangan kemiskinan di tingkat kelurahan.
5. Sosialisasi pada tahun ini untuk mendorong terbentuknya TPKK di masing-masing kelurahan yang akan berimplikasi dalam operasional dan penganggaran di tahun 2016 selanjutnya.
6. Upaya percepatan dalam penanggulangan kemiskinan perlu terus disinergikan dengan pelibatan dan kerjasama berbagai pihak.
70
RAPAT KOORDINASI DALAM RANGKA TIM PENANGGULANGAN KEMISKINAN KELURAHAN (TPKK)KOTA SURAKARTA TAHUN 2015
Hari / Tanggal : Senin / 21 September 2015Pukul : 13.00 WIB s/d selesaiTempat : Ruang Kepala Bappeda Kota SurakartaNotulis : Sumilir WijayantiTempat : Ruang Rapat Bappeda Kota Surakarta Peserta : 1. Kabid Permas Bapermas PP PA
dan KB Kota Surakarta2. Kabid Sosbud Bappeda
Kota Surakarta3. SAPA4. Sekretariat Harian TKPKD5. Bappeda Kota Surakarta
Pokok Bahasan
: 1. Pembahasan pelaksanaan sosialisasi Perwali No. 8 Tahun 2015 tentang Tim Penanggulangan Kemiskinan Kelurahan (TPKK)
2. Timeline pasca sosialialisasi PerwaliHasil : Rapat koordinasi dibuka dan difasilitasi oleh Kepala Bidang Sosial
Budaya Bappeda Kota Surakarta, beberapa hasil pembahasan dalam rapat koordinasi sebagai berikut :1. Bappeda memfasilitasi pelaksanaan sosialisasi Perwali No. 8
Tahun 2015 tentang Tim Penanggulangan Kemiskinan Kelurahan (TPKK) dilaksanakan pada hari/tanggal : Selasa, 29 September 2015 jam 09.00 WIB bertempat di Balai Tawang Praja dengan peserta sejumlah 175 orang dari unsur Kecamatan, Kelurahan, FPPM dan TKSK di 5 Kecamatan, SKPD terkait, Instansi dan Lembaga di lingkungan Kota Surakarta.
2. Acara Sosialisasi diagendakan akan dibuka oleh Pj. Walikota Surakarta.
3. Diakhir acara sosialisasi dilanjutkan penyusunan Rencana Tindak Lanjut /RTL terkait Dateline pembentukan TPKK maksimal 30 Oktober 2015 di masing-masing Kelurahan dengan menggunakan anggaran Pokdumas di DPA Kelurahan.
4. Timeline pasca sosialialisasi Perwali adalah sebagai berikut :
71
72
No Uraian RTL Waktu Penanggungjawab1 Rakor Lurah &
LPMK penajaman pembentukan TPKK dengan anggaran Pokdumas
Minggu I Okt
Bappeda-sosbud
2 Proses pembentukan TPKK SK Lurah
s/d 30 Okt Lurah
3 Monitoring & koordinasi
Minggu I Nov
Bappeda-sosbud
4 FGD /Bintek Faskel
Minggu II Nov
Bappeda-PEP
5 FGD /Bintek Pokja Data
Minggu III Nov
Bappeda-Dapor
6 Bintek Pokja Pengaduan
Minggu IV Nov
Bapermas
7 Penyusunan SOP TPKK
Nov-Des Bappeda-Sosbud
PENGISIAN KUISONER BPK BERKENAAN DENGAN PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA PENGELOLAAN
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Hari / Tanggal : Senin / 21September2015Pukul : 13.00 WIB s.d. selesaiNotulis : Ziyad Fathur RohmanTempat : Ruang Kepala Bappeda Kota SurakartaPeserta : 1. Sekretaris Bappeda Kota Surakarta
2. Kasubbag PEPBappeda Kota Surakarta3. Dinas Kesehatan Kota Surakarta4. Kantor Ketahanan Pangan Kota Surakarta 5. Bagian Perekonomian Setda Kota Surakarta6. Dinsosnakertrans Kota Surakarta7. Bapermas PP PA dan KB Kota Surakarta8. Dinas Pekerjaan Umum Kota Surakarta9. P2KP10.Bappeda Kota Surakarta
Pokok Bahasan
: Pengisian Kuisoner BPK
Hasil : 1. Kuisioner diisi oleh masing-masing SKPD dan dikumpulkan paling lambat Selasa 22 September 2015 pukul 10.00 WIB.
2. Nama responden di kuisioner adalah kepala SKPD.3. Pengisian pada bagian peran pemerintah pusat nomor 4 diisi
sesuai tupoksi SKPD. 4. Pengisian pada bagian peran pemerintah pusat nomor 5 diisi
sesuai data dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.5. Peran pemerintah Kabupaten/Kota sebagian besar diisi oleh
Bappeda/Sekretariat TKPK.6. Apabila terdapat tumpang tindih pelaksanaan program
penanggulangan kemiskinan mohon dijelaskan sesuai fakta beserta alasannya.
7. Data raskin pada kuisioner diisi data tahun terakhir (anggaranAPBD).
8. Untuk gambaran pelaksanaan sosialisasi dan penyesuaian program dijelaskan sesuai dokumentasi.
9. Apabila nama kegiatan di kuisioner berbeda dengan DPA dimohon melampirkan/memberi keterangan nama kegiatan yang sesuai DPA.
73
RAKOR TRIWULAN IIIPOKJA PENGADUAN MASYARAKAT TKPK KOTA SURAKARTA
TAHUN 2015
Hari / Tanggal : Senin / 28 September 2015Pukul : 13.00 WIB s/d selesaiTempat : Ruang Sidang Bappeda Kota
SurakartaNotulis : Ziyad Fathur RohmanPeserta : 1. Kabid Pemberdayaan
Masyarakat Bapermas PP PA dan KB Kota Surakarta
2. Sekretaris Inspektorat Kota Surakarta
3. Sekretaris Bappeda Kota Surakarta
4. Kabid Litbang Bappeda Kota Surakarta
5. Representasi Masyarakat Kecamatan Laweyan
6. Representasi Masyarakat Kecamatan Jebres
7. Representasi Masyarakat Kecamatan Banjarsari
8. Representasi Fasilitator Kelurahan
9. BappedaPokok Bahasan
: 1. Pembahasan Bintek Pengaduan Masyarakat2. Pemantapan kembali unsur - unsur TKPK
Hasil : 1. Tanggal 29 September 2015 Pokja Pengaduan Masyarakat akan melakukan bintek yang diikuti oleh lurah dan unsur camat se-Kota Surakarta.
2. Bintek semua lurah dan LPMK dilakukan pada minggu pertama Oktober.
3. Posisi ketua dan wakil ketua dalam tim penanggulangan kemiskinan kelurahan dipilih secara musyawarah dan ditetapkan oleh SK lurah.
4. Semua unsur TPKK yang berjumlah 12 harus dipakai/dimasukan terlebih dahulu ke susunan organisasi apabila kurang bisa diambil dari unsur lainnya.
5. Pembuatan SK lurah tentang keanggotaan TPKK dimulai dengan pemilihan dari semua unsur TPKK setelah
74
terbentuknya SK Lurah maka harus menyetorkan/memberitahukan keanggotaan tersebut ke tingkat kota. Kemudian dilaksanakan bintek/penguatan.
6. Anggaran posdumas digunakan untuk kegiatan TPKK.7. Pengecilan/pengurangan keanggotaan dalam posdumas
diupayakan agar anggota lebih fokus dalam tugas pengaduan di TPKK.
8. Forum Penanganan Pengaduan Masyarakat (FPPM) tingkat Kecamatan masih dipertanyakan dan akan dibahas di sekretariat TKPK.
9. Terdapat tweeter yang dikeluarkan oleh Dishubkominfo untuk kepala-kepala SKPD guna penanganan pengaduan masyarakat (seperti ULAS).
75
SOSIALISASI PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN TIM PENANGGULANGAN KEMISKINAN KELURAHAN (TPKK)
Hari / Tanggal : Selasa / 29 September 2015Pukul : 09.00 WIB s/d selesaiTempat : Balai Tawang Praja, Gd.Tawang Praja lantai 6 kompleks Balai
Kota SurakartaNotulis : Sumilir WijayantiPeserta : 175 orang terdiri dari unsur SKPD terkait, Kecamatan,
Kelurahan, Instansi/lembaga terkait dan lintas Bidang Bappeda yang terkait penanggulangan kemiskinan
Pokok Bahasan
: 1. Perwali No. 8 Tahun 2015 tentang TPKK.2. Penanggulangan Kemiskinan di Kota Surakarta3. Tinjauan Sosiologi dan Kemiskinan4. Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Nasional5. Indeks Pembangunan Manusia, Data dan Indikator
Kemiskinan6. Unit Pengaduan Masyarakat dalam Penanggulangan
KemiskinanHasil : 1. Sistematika Perwali No 8 Tahun 2015
a. Bab I : Ketentuan Umumb. Bab II : Pembentukan Susunan dan Cara Kerja TPKK
Kota Surakartac. Bab III : Pembentukan, Susunan, dan Tata Kerja TPKKd. Bab IV : Penutupane. Lampiran I : Susunan Kelembagaan TPKKf. Lampiran II : Mekanisme Pelaksanaan Pendanaan
Keluarga Miskin pada Tingkat Kelurahan2. Pasal I
Miskin adalah kondisi dimana seorang tidak mampu memenuhi hak-hak dasar antara lain kebutuhan pangan, layanan kesegatan, leyanan pendidikan, pekerjaan dan berusaha, perumahan, air bersih dan sanitasi, tanah, sumberdaya alam rasa aman, dan partisipasi
3. Pasal IIa. Ketua TKPKD adalah Wakil Walikota Surakartab. Sekretaris TKPKD adalah kepala SKPD di bidang
Perencanaan Pembangunan4. Pasal III
Tugas TKPKDa. Melakukan koordinasi penanggulangan kemiskinan di
76
daerah.b. Mengendalikan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan
di daerah.5. Pasal IV
a. Dalam menjalankan tugas, TKPKD dibantu oleh TPKK.b. Hubungan TKPKD dan TPKK bersifat koordinatif dan
fasilitatif.c. TPKK berkedudukan di kelurahan.
6. Pasal Va. Unsur TPKK.b. Susunan Organisasi TPKK.c. Keanggotaan TPKK ditetapkan dengan SK Lurah untuk
masa bakti 5 tahun.7. Pasal VI
a. Lurah berkedudukan sebagai penanggung jawab TPKKb. Pemilihan ketua dan wakil ketua diputuskan secara
musyawarah mufakat.c. Sekretaris TPKK melekat pada kelurahan di bidang
pemberdayaan masyarakat.8. Pasal VII
TPKK bertugas melakukan fasilitasi dan koordinasi penanggulangan kemiskinan pada tingkat kelurahan.
9. Pasal VIIMengelola dan memutahirkan data.
10.Pasal IXMelaksanakan fasilitasi, verifikasi, dan koordinasi kegiatan.
11.Pasal XMelakukan usaha penggalangan sumberdaya dan membangun kemitraan.
12.Pasal XIMelakukan pemberdayaan dan pendampingan
13.Pasal XIIMenyampaikan Laporan a. Secara periodik setiap bulan Maret dan September wajib
menyampaikan laporan kepada TKPKDb. Penyusunan dan penyampaian laporan dilaksanakan
oleh sekretariat, dengan isi subtansi berasal dari masing-masing seksi
c. Sekretaris wajib menyusun profil personil TKPK dan dilaporkan kepada TKPKD paling lambat 1 (satu) bulan sesudah terbentuk
14.Pasal XIIIMekanisme pelaksanaan pendataan keluarga miskin pada tingkat kelurahan tercantum dalam lampiran ii.
15.Pasal XIV
77
TKPK harus sudah terbentuk dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan sejak peraturan walikota ini diundangkan.
RAKOR TRIWULAN III SEKRETARIAT TKPK KOTA SURAKARTA TAHUN 2015
Hari / Tanggal : Rabu/ 30 September 2015Pukul : 09.00 WIB – selesaiTempat : Ruang Kepala Bappeda Kota SurakartaNotulis : Ziyad Fathur RohmanPeserta : 1. Sekretaris Bappeda Kota Surakarta
2. Kasubbag PEP Kota Surakarta3. LAMPU4. UNS5. Staff Bappeda
Pokok Bahasan
: 1. Klarifikasi pencapaian target program/ kegiatan nangkis sampai dengan triwulan IV
2. Persiapan Rakor Pra Pleno TKPKHasil : 1. Penyusunan Modul Bintek Renstra diagendakan tanggal 13
Oktober.2. Evaluasi SPKD diagendakan tanggal 15 Oktober oleh
sekretariat TKPK dan SKPD terkait.3. Bintek renstra masyarakat di 20 kelurahan diagendakan
tanggal 22 Oktober, dilanjutkan tanggal 27-29 Oktober oleh Fasling RW.
4. Sinkronisasi hasil workshop dengan hasil evaluasi SPKD secara program diagendakan tanggal 23 Oktober oleh sekretariat TKPK.
5. Pemetaan kebutuhan model unggulan UMKM di 5 Kelurahan pilot dilakukan Minggu Pertama bulan November oleh sekretariat harian TKPK.
6. Analisa terhadap evaluasi diagendakan Minggu ke-3 bulan November oleh sekretariat TKPK dan SKPD terkait.
7. Rakor Pleno TKPK diagendakan minggu pertama Desember.
78
RAKOR TRIWULAN IIIPOKJA PENDATAAN DAN INFORMASI TKPK KOTA SURAKARTA
TAHUN 2015
Hari / Tanggal : Rabu/ 30 September 2015Pukul : 13.00 WIB – selesaiTempat : Ruang Sidang Bappeda Kota SurakartaNotulis : Dian MustikaPeserta : 1. Kepala Seksi Statistik Sosial BPS Kota Surakarta
2. Kabid Sosial Dinsosnakertrans Kota Surakarta3. Kabid Promkes dan Kemitraan DKK Kota Surakarta4. Kasubbid Data dan Kemitraan DKK Kota Surakarta5. Kasubbid Data dan Dokumentasi Bappeda Kota Surakarta6. Kabid Data dan dan Statistik Dispendukcapil Kota Surakarta7. Yayasan Kota Kita Surakarta8. TKSK Kecamatan Serengan9. Dinas Kesehatan10. SAPA-Menko PMK11. Staf Bappeda
Pokok Bahasan
: 1. Klarifikasi pencapaian target program/ kegiatan nangkis sampai dengan triwulan IV
2. Penyampaian permasalahan dan menentukan rekomendasi Hasil : 1. Pendataan di 31 kelurahan telah selesai dan sudah melalui
tahap pengolahan dan analisis data. Pendataan di 20 kelurahan sudah mulai berjalan.
2. Capaian kinerja 31 kelurahan sudah diolah sesuai indikator permasalahan. Pendataan dilakukan by name dan by addrees.
3. Setiap individu telah dipilah untuk kemudian di ranking sebagai dasar penentuan kategori miskin sesuai indikator yang telah disusun.
4. Terdapat sekitar 15.900 usulan warga miskin yang lebih dominan terdapat di median 8 dan 9 dengan keterangan penilaian sebagai berikut :Semakin besar nilai indikatornya, tingkat keparahan kemiskinan dinilai semakin tinggi.
5. Menurut BPS Solo batas penilaian keparahan kemiskinan terkena 8 indikator dari 14 indikator. Indikasinya, jika ada 23 indikator, setikdanya kondisi di lapangan terkena setengahnya. Rekomendasi BPS : perlu diteliti lagi penilaian indikator variabel apa yang digunakan untuk menilai. Evaluasi terhadap indicator kemiskinan tersebut akan mempengaruhi penilaian keberhasilan pegentasan kemiskinan kota dan
79
kebijakan intervensi program penanggulangan kemiskinan.6. Sebelum workshop perlu ada pembahasan mendalam dengan
tim expert terkait data.7. Perlu ada evaluasi 23 indikator. Misal indikator penyediaan
gas , apakah masih relevan dengan kondisi di Solo. 8. Usulan :
Sebelum worksop perlu diadakan pertemuan tim perumus dengan tim expert. Mempersiapkan hasil olahan data dan data pencatatan. Pembahasan dilakukan sampai dengan perankingan. Apakah model perankingan sudah cukup atau perlu dilakukan penilaian lagi. Rencana dilakukan 15 Oktober.
Workshop dilaksanaan untuk menentukan klasifikasi kesejahteraan. Rekomendasi : tidak hanya by range tapi juga dilakukan modeling-modeling. Direkomendasikan 19-20 Oktober. Peserta : SKPD.
Perumusan hasil workshop diagendakan 21 Oktober. Perlu melihat ulang indikator kemiskinan (Evaluasi
indikator data SPKD), dilihat dari hasil uji coba 31 kelurahan.
9. Data dari BPS : untuk data berbasis jumlah KK atau jumlah penduduk bisa dikeluarkan, tapi untuk by name tidak bisa.
10. Untuk metode 20 kelurahan, survey lapangan dilkaukan dengan meminta data by name dari masing-masing ketua RT (PPLS 2011 dan PPDT 2015)
11. Harus diperhatikan selisih data gakin yang sudah dicakup oleh program pusat dengan pendataan lapangan yang dilakukan.
12. Harus ada match data antara data dari RT dengan data yang dicakup oleh pusat.
13. Asumsi PPLS 2011 sudah mencakup program dari pusat.14. Minggu ke-4 bulan September kuisioner sudah selesai dan
bisa diambil dari masing-masing RT.15. Strategi filter :
Filter lapangan : home visit, cek list lapangan. Berdasarkan pengolahan-pengolahan data sekunder.
16. Akhir bulan Oktober sudah final input data. Validasi data diagendakan awal November.
80
RAKOR TRIWULAN IIIPOKJA PENGEMBANGAN KEMITRAAN TKPK KOTA SURAKARTA
TAHUN 2015
Hari / Tanggal : Rabu / 30 September 2015Pukul : 13.00 WIB s/d selesaiTempat : Ruang Kepala Bappeda Kota
SurakartaNotulis : Ziyad Fathur RohmanPeserta : 1. Kepala Bagian Perekonomian
Setda Kota Surakarta2. Kepala Bidang Ekonomi
Bappeda Kota Surakarta3. Kantor Perwakilan Bank
Indonesia Solo4. Taman Satwa Jurug5. Forum for Economic
Development and Employment Promotion
6. Representasi Masyarakat Pasar Kliwon
7. Pelaku Usaha8. Bappeda Kota Surakarta
Pokok Bahasan
: 1. Pembuatan Perwali CSR2. Sasaran Program Pengembangan Kemiskinan yang diusulkan
tahun depan 3. Pembuatan Proposal CSR ke Bank Indonesia
Hasil : 1. Sasaran dari program pengembangan kemiskinan yang diusulkan tahun depan harus jelas sasarannya (fokus & lokus)
2. Data dari SKPD tentang penanggulangan kemiskinan harus disinkronkan dengan data warga miskin kota agar tepat.
3. Data sasaran dari SKPD harus jelas karena kejelasan data akan menimbulkan kepercayaan para CSR untuk memberi bantuan.
4. Pokja Kemitraan harus segera membuat/mengejar perwali CSR.
5. Dalam pembuatan perwali CSR diharapkan tim pokja Kemitraan diikutsertakan.
6. Bagian Perekonomian Kota Surakarta harus menyiapkan draf Perwali yang sesuai dengan Perda serta harus dikoordinasikan dengan Walikota dan Bagian Hukum & HAM
7. Pada tahun 2015 Bank Indonesia lebih difokuskan untuk penanggulangan kemiskinan dalam bidang ketahanan pangan
81
dan UMKM tetapi untuk 2016 akan difokuskan pada Kemandirian Rumah Tangga.
8. Sebelum memberikan bantuan CSR harus bisa membedakan antara program pengembangan UMKM dan Program penanggulangan kemiskinan (klaster 1)
9. Data dari Renstra Kelurahan agar digunakan dalam pembuatan proposal yang akan ditujukan ke Bank Indonesia dan secepatnya proposal tersebut diselesaikan karena Bank Indonesia membuka penerimaan proposal dalam bulan November-Desember.
10. Pendataan warga miskin baru akan dilaksanakan lagi pada tahun 2016
82