mulyadiabuilham.files.wordpress.com · Web viewPermendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi...

27
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang memiliki keanekaragaman multikultur (adat istiadat, tata cara, bahasa, kesenian, kerajinan, keterampilan daerah, dll) merupakan ciri khas yang memperkaya nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena itu keanekaragaman tersebut harus selalu dilestarikan dan dikembangkan dengan tetap mempertahankan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia melalui upaya pendidikan. Pengenalan keadaan lingkungan, sosial, dan budaya kepada peserta didik memungkinkan mereka untuk lebih mengakrabkan dengan lingkungannya. Pengenalan dan pengembangan lingkungan melalui pendidikan diarahkan untuk menunjang peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan pada akhirnya diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menyatakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) selain memuat beberapa mata pelajaran, juga terdapat mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok) yang wajib diberikan pada semua tingkat satuan pendidikan. Kebijakan yang berkaitan dengan dimasukkannya mata pelajaran muatan lokal dalam Standar Isi dilandasi kenyataan bahwa di Indonesia terdapat beranekaragam 1

Transcript of mulyadiabuilham.files.wordpress.com · Web viewPermendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi...

Page 1: mulyadiabuilham.files.wordpress.com · Web viewPermendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menyatakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) selain memuat beberapa

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang memiliki keanekaragaman multikultur (adat istiadat, tata cara, bahasa, kesenian, kerajinan, keterampilan daerah, dll) merupakan ciri khas yang memperkaya nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena itu keanekaragaman tersebut harus selalu dilestarikan dan dikembangkan dengan tetap mempertahankan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia melalui upaya pendidikan. Pengenalan keadaan lingkungan, sosial, dan budaya kepada peserta didik memungkinkan mereka untuk lebih mengakrabkan dengan lingkungannya. Pengenalan dan pengembangan lingkungan melalui pendidikan diarahkan untuk menunjang peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan pada akhirnya diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik.

Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menyatakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) selain memuat beberapa mata pelajaran, juga terdapat mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok) yang wajib diberikan pada semua tingkat satuan pendidikan.

Kebijakan yang berkaitan dengan dimasukkannya mata pelajaran muatan lokal dalam Standar Isi dilandasi kenyataan bahwa di Indonesia terdapat beranekaragam kebudayaan. Sekolah tempat program pendidikan dilaksanakan merupakan bagian dari masyarakat. Oleh karena itu, program pendidikan di sekolah perlu memberikan wawasan yang luas pada peserta didik tentang kekhususan yang ada di lingkungannya. Standar Isi yang seluruhnya disusun secara terpusat tidak mungkin dapat mencakup muatan lokal tersebut. Sehingga perlulah disusun mata pelajaran yang berbasis pada muatan lokal.

1

Page 2: mulyadiabuilham.files.wordpress.com · Web viewPermendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menyatakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) selain memuat beberapa

Mata pelajaran Muatan Lokal menjembatani antara kebutuhan keluarga dan masyarakat dengan tujuan pendidikan nasional, mata pelajaran ini juga memberikan peluang kepada siswa untuk mengembangkan kemampuannya yang dianggap perlu oleh daerah yang bersangkutan. Oleh karena itu mata pelajaran muatan lokal harus memuat karakteristik budaya lokal, keterampilan, nilai-nilai luhur budaya setempat dan mengangkat permasalahan sosial dan lingkungan yang pada akhirnya mampu membekali siswa dengan keterampilan dasar sebagai bekal dalam kehidupan (life skill), sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan.

B. Tujuan

Mata pelajaran muatan lokal bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan perilaku kepada peserta didik agar mereka memiliki wawasan yang mantap tentang keadaan lingkungan dan kebutuhan masyarakat sesuai dengan nilai-nilai/aturan yang berlaku di daerahnya dan mendukung kelangsungan pembangunan daerah serta pembangunan nasional. Lebih jelas lagi agar siswa dapat:

1. Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan budayanya,

2. Memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai daerahnya yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan masyarakat pada umumnya,

3. Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan-aturan yang berlaku di daerahnya, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya setempat dalam rangka menunjang pembangunan nasional.

4. Menyadari lingkungan dan masalah-masalah yang ada di masyarakat serta dapat membantu mencari pemecahannya.

2

Page 3: mulyadiabuilham.files.wordpress.com · Web viewPermendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menyatakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) selain memuat beberapa

C. PermasalahanMeskipun sudah berjalan hampir lima tahun sejak

diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), mata pelajaran Muatan Lokal yang menjadi bagian dari struktur kurikulum masih banyak permasalahan yang dihadapi sekolah dalam mengimplementasikannya. Diantara permasalahan yang dihadapi pengembang KTSP di SMAN Jawilan Kabupaten Serang dalam hal pengembangan Mulok adalah:

1) Masih beragam persepsi dan konsep tentang mata pelajaran mulok di kalangan kepala sekolah dan guru.

2) Mata Pelajaran Mulok di SMAN Jawilan Tahun Ajaran 2009/2010 adalah “Pendidikan Komputer Setara Diploma 2”. Pemilihan Mulok tersebut tidak sesuai dengan konsep Mulok pada KTSP karena tidak mengangkat karakteristik budaya lokal. Mata pelajaran tersebut lebih cenderung pada pendidikan kecakapan hidup (life skill).

3

Page 4: mulyadiabuilham.files.wordpress.com · Web viewPermendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menyatakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) selain memuat beberapa

BAB II

MODEL PENGEMBANGAN MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL

A. Pengertian

Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi mata pelajaran muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan disesuaikan dengan karakteristik daerah masing-masing.

Muatan lokal merupakan bagian dari struktur dan muatan kurikulum yang terdapat pada Standar Isi di dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan. Keberadaan mata pelajaran muatan lokal merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan yang tidak terpusat, sebagai upaya agar penyelenggaraan pendidikan di masing-masing daerah lebih meningkat relevansinya terhadap keadaan dan kebutuhan daerah yang bersangkutan.

Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satu tahun satuan pendidikan dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal. Pelaksanaan pembelajaran muatan lokal dapat dilaksanakan secara berkesinambungan sesuai dengan kompetensi yang dicapai.

4

Page 5: mulyadiabuilham.files.wordpress.com · Web viewPermendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menyatakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) selain memuat beberapa

B. Ruang LingkupRuang lingkup kurikulum muatan lokal adalah sebagai berikut:1. Lingkup Keadaan dan Kebutuhan Daerah.

a) Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah b) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan di bidang

tertentu, sesuai dengan keadaan perekonomian daerah c) Meningkatkan penguasaan bahasa Asing untuk

keperluan sehari-hari, dan menunjang pemberdayaan individu dalam melakukan belajar lebih lanjut (belajar sepanjang hayat)

d) Meningkatkan kemampuan berwirausaha.

2. Lingkup isi/jenis muatan lokal, dapat berupa bahasa daerah, bahasa Inggris, kesenian daerah, keterampilan dan kerajinan daerah, adat istiadat, dan pengetahuan tentang cirri khas lingkungan alam sekitar, serta hal-hal yang dianggap perlu oleh daerah yang bersangkutan.

C. Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal

1. Proses PengembanganPengembangan Mata Pelajaran Muatan Lokal oleh sekolah dan komite sekolah dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Mengidentifikasi keadaan dan kebutuhan daerah b) Menentukan fungsi dan susunan atau komposisi muatan

lokal c) Mengidentifikasi bahan kajian muatan lokal d) Menentukan Mata Pelajaran Muatan Lokal e) Mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar serta silabus, dengan mengacu pada Standar Isi yang ditetapkan oleh BSNP

2. Pihak yang terlibat dalam pengembangan

5

Page 6: mulyadiabuilham.files.wordpress.com · Web viewPermendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menyatakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) selain memuat beberapa

Sekolah dan komite sekolah mempunyai kewenangan penuh dalam pengembangan program muatan lokal. Apabila dirasa tidak mempunyai SDM dalam mengembangkannya, sekolah dan komite sekolah dapat bekerjasama dengan unsure-unsur Kemendiknas seperti Tim Pengembang Kurikulum di Daerah, LPMP, Perguruan Tinggi, Pemda setempat, dinas kementerian lain, atau dunia usaha/industry dan tokoh masyarakat.

3. Rambu-rambu dalam pelaksanaan muatan lokala) Sekolah yang mampu mengembangkan Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar beserta silabusnya dapat melaksanakan mata pelajaran muatan lokal. Apabila sekolah belum mampu mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sekolah dapat melaksanakan muatan lokal berdasarkan kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh sekolah.

b) Bahan kajian hendaknya sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik yang mencakup perkembangan pengetahuan dan cara berpikir, emosional, dan sosial peserta didik. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diatur sedemikian rupa agar tidak memberatkan peserta didik dan tidak mengganggu penguasaan pada kurikulum nasional.

c) Program pengajaran hendaknya dikembangkan dengan melihat kedekatan dengan peserta didik yang meliputi dekat secara fisik dan secara psikis. Bahan pengajaran hendaknya disusun berdasarkan prinsip belajar yaitu: 1) bertitik tolak dari hal-hal konkret ke abstrak;

2) dikembangkan dari yang diketahui ke yang belum diketahui;

6

Page 7: mulyadiabuilham.files.wordpress.com · Web viewPermendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menyatakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) selain memuat beberapa

3) dari pengalaman lama ke pengalaman baru;

4) dari yang mudah/sederhana ke yang lebih sukar/rumit. Selain itu bahan kajian/pelajaran hendaknya bermakna bagi peserta didik yaitu bermanfaat karena dapat membantu peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.

d) Bahan kajian/pelajaran hendaknya memberikan keluwesan bagi guru dalam memilih metode mengajar dan sumber belajar seperti buku dan nara sumber. Dalam kaitan dengan sumber belajar, guru diharapkan dapat mengembangkan sumber belajar yang sesuai dengan memanfaatkan potensi di lingkungan sekolah, misalnya dengan memanfaatkan tanah/kebun sekolah, meminta bantuan dari instansi terkait atau dunia usaha/industri (lapangan kerja) atau tokoh-tokoh masyarakat. Selain itu guru hendaknya dapat memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan peserta didik aktif dalam proses belajar mengajar, baik secara mental, fisik, maupun sosial.

e) Bahan kajian muatan lokal yang diajarkan harus bersifat utuh dalam arti mengacu kepada suatu tujuan pengajaran yang jelas dan memberi makna kepada peserta didik. Namun demikian bahan kajian muatan lokal tertentu tidak harus secara terus-menerus diajarkan mulai dari kelas I s.d VI atau dari kelas VII s.d IX, dan X s.d XII. Bahan kajian muatan lokal juga dapat disusun dan diajarkan hanya dalam jangka waktu satu semester, dua semester atau satu tahun ajaran.

f) Alokasi waktu untuk bahan kajian/pelajaran muatan lokal perlu memperhatikan jumlah minggu efektif untuk mata pelajaran muatan lokal pada setiap semester.

4. Penyusunan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

7

Page 8: mulyadiabuilham.files.wordpress.com · Web viewPermendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menyatakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) selain memuat beberapa

Setelah ditetapkan program muatan lokal yang akan dikembangkan langkah berikutnya adalah menyusun Silabus dan RPP. Komponen silabus minimal memuata) Identitas sekolah;b) Standar kompetensi dan kompetensi dasar;c) Materi pembelajaran;d) Indikator;e) Kegiatan pembelajaran;f) Alokasi waktu;g) Penilaian, danh) Sumber belajar.

Dalam implementasinya silabus dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Adapun komponen RPP minimal memuat :

a) Tujuan pembelajaranb) Indikator;c) Materi ajar/pembelajaran;d) Kegiatan pembelajaran;e) Metode pembelajaran;f) Sumber belajar.

5. Penilaian

Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indicator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek, dan/atau produk, penggunaan portofolio dan penilaian diri.

BAB III

KURIKULUM MUATAN LOKAL SMA NEGERI 1 JAWILAN

8

Page 9: mulyadiabuilham.files.wordpress.com · Web viewPermendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menyatakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) selain memuat beberapa

A. KONDISI DAN POTENSI DAERAH1. Mata Penceharian

Jawilan adalah salah satu wilayah kecamatan di ujung Timur Kabupaten Serang, berbatasan dengan Kab. Lebak dan Kab. Tangerang. Berdasarkan data statistik di kecamatan Jawilan, sebagian besar mata penceharian masyarakat Jawilan adalah petani penggarap (43%). Disebut petani penggarap karena mereka menggarap lahan milik orang lain (investor) yang tinggal di wilayah Tangerang dan Jakarta dan lahannya belum dipergunakan. Secara ekonomi pertanian di Jawilan kurang bisa diandalkan karena rata-rata hanya satu musim tanam dalam setahun saat musim hujan saja (tadah hujan). Tanaman yang dikembangkan umumnya hanya berupa padi, maka tidak heran kalau penghasilan rata-rata masyarakatnya masih rendah.

DATA STATISTIK MATA PENCEHARIAN MASYARAKAT JAWILANTAHUN 2009

051015202530354045

Pegawai Negeri

TNI / POLRI

Karyawan Swasta

Petani

Pedagang Swasta

Nelayan

Lain-lain

Mata penceharian masyarakat Jawilan (statistic tahun 2009)

Melihat kondisi tanah yang kurang produktif Pemerintah Kabupaten serang menjadikan Jawilan zona industri. Ada sekitar 18 pabrik yang telah berdiri di kecamatan Jawilan. Sebagian besar pabrik tersebut bergerak di bidang kimia dan kayu olahan.

9

Page 10: mulyadiabuilham.files.wordpress.com · Web viewPermendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menyatakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) selain memuat beberapa

Berdirinya pabrik-pabrik tersebut bisa menyerap 22% tenaga kerja.

Sebagian kecil masyarakat Jawilan ada yang memiliki keterampilan menganyam samak atau tikar yang dibuat dari daun pandan. Tikar yang dibuat rata-rata berukuran 2 x 3 meter dan dijual dengan harga Rp 35.000,-. Satu buah tikar diselesaikan dalam waktu 2 hari setelah bahan dikeringkan. Sangat disayangkan masyarakat yang memiliki keterampilan menganyam tersebut hanya sedikit dan umumnya sudah tua. Padahal anyaman tikar tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan sehingga bisa menjadi salah satu mata penceharian yang menjanjikan.

2. Kultur Masyarakat Jawilan

Masyarakat Jawilan adalah masyarakat yang masih kuat mempertahankan nilai nilai Islami tradisional, sangat tertutup menerima perubahan dan hal-hal yang baru dalam keyakinan dan ajaran Agama. Masyarakatnya lebih cenderung mengikuti ajaran-ajaran yang sudah terbiasa dilakukan dan dicontohkan oleh para tokoh dan pemuka Agama setempat.

Di lingkungan masyarakat Jawilan dan sekitarnya ada tradisi membaca hikayat Syek Abdul Qodir Jaelani yang dikenal dengan sebutan “MAMACA” atau MACA SYEKH. Mamaca ini dibacakan pada acara-acara adat tertentu seperti pindah rumah, tujuh bulan kehamilan, cukur rambut bayi, menjelang pernikahan, dsb

MAMACA adalah membaca hikayat Syek Abdul Qodir Jaelani yang ditulis dalam Bahasa Jawa buhun. Dibaca oleh

10

Page 11: mulyadiabuilham.files.wordpress.com · Web viewPermendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menyatakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) selain memuat beberapa

salah seorang yang ulama/ustad/kiayi setempat, dengan bersenandung yang mirip dengan kidung dalam seni Sunda. Para pendengar /hadirin mengiringi nya dengan senandung dengan bacaan tertentu.

B. KURIKULUM MUATAN LOKAL YANG BISA DIKEMBANGKAN

1) Analisis Mulok yang dikembangkan sekolah

Mata Pelajaran Mulok di SMAN Jawilan masih berubah-ubah belum menemukan bentuk yang permanen sesuai potensi daerah. Tahun ajaran 2007/2008 mata pelajaran Mulok yang dikembangkan adalah Tata Boga untuk kelas X dan Tata Busana untuk kelas XI.

Memasuki tahun kedua-penerapan KTSP-tahun ajaran 2008/2009, Mulok yang dikembangkan adalah “Pendidikan Komputer Setara Diploma 2”. Mulok tersebut dipilih karena Jawilan merupakan zona industry di wilayah kabupaten Serang, harapannya mulok tersebut dapat membekali keterampilan peserta didik untuk memasuki dunia kerja. Setelah dianalisis Mulok Pendidikan Komputer Setara D-2 tidak sesuai dengan konsep Mulok pada KTSP karena tidak mengangkat karakteristik budaya lokal. Mata pelajaran tersebut lebih cenderung pada pengembangan pendidikan kecakapan hidup (life skill).

11

Page 12: mulyadiabuilham.files.wordpress.com · Web viewPermendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menyatakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) selain memuat beberapa

KURIKULUM MULOK KOMPUTER SETARA D2SMA NEGERI 1 JAWILAN

TAHUN 2008/2009

Pengenalan Komputer (2 SKS)

Tujuan Silabus Singkat

Agar siswa mengenal dan mengerti arsitektur dan fungsi peripheral komputer

Mengenal komputer, algoritma, arsitektur komputer, software sistem, bebrapa aplikasi komputer, subjek pada bidang komputer, dan penggunaan peripherial.

Software Aplikasi (4 SKS)

Tujuan Silabus Singkat

Agar siswa terampil menggunakan paket software aplikasi seperti pengolahan kata, pembuatan laporan, pembuatan lembar kerja (spread seheet) dan grafik, maupun pembuatan presentasi dengan menggunakan komputer

Aplikasi Microsoft Word atau program pengolah kata, Microsoft Excel atau program pengolah data table dan grafik, serta Microsoft Power Point yaitu aplikasi untuk model-model presentasi melalui komputer

Internet (2 SKS)

Tujuan Silabus Singkat

Agar siswa dapat memahami internet dan dapat menggunakan fasilitas yang ada pada internet

Mengenal Internet, Browser Web, Electronik Mail, File Transfer Protokol, Internet Relay Chat, Newsgroup, dan Design Home Page

Database Programming (4 SKS)

Tujuan Silabus Singkat

Agar siswa dapat mengetahui metode pengelolaan database berbasis program komputer dengan menggunakan aplikasi pengembang program database

Konsep dasar database programming, form dan objek untuk database, database relation form, level form dan menu, program aplikasi inventory, project dan file executable

12

Page 13: mulyadiabuilham.files.wordpress.com · Web viewPermendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menyatakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) selain memuat beberapa

Aplikasi Design Grafis (4 SKS)

Tujuan Silabus Singkat

Agar siswa terampil dalam pembuatan grafik komputer serta berbagai algoritmenya, dapat menampilkan berbagai bentuk grafik komputer dan pembuatan grafik komputer pada bidang periklanan dan web grafik dengan aplikasi design grafik corel draw, adobe photoshop, dan page maker.

Vektor grafik dengan Corel Draw, Foto manipulation grafik dengan photoshop, Lay out dan tata letak dengan aplikasi page maker

Pengenalan Hardware (2 SKS)

Tujuan Silabus Singkat

Agar siswa dapat mengenal dan memahami perangkat keras personal komputer

Mengenal Personal Komputer

Sistem Jaringan (4 SKS)

Tujuan Silabus Singkat

Agar siswa dapat menginstalasi jaringan komputer dab menerapkannya ke dalam komunikasi data

Sejarah perkembangan system komputer, konsep dasar jaringan komputer, komponen dasar jaringan komputer, type dan arsitektur jaringan komputer, komponen pendukung jaringan komputer, Instalasi jaringan komputer, komunikasi data

Database Programming Jaringan (2 SKS )Tujuan Silabus Singkat

Agar siswa dapat memahami konsep/logika programming database multi user dan dapat membuat aplikasi program multi user dengan program aplikasi pengembang database

Konsep data server, Client server, Peer to peer, Database multi user, Skema penguncian file, Design/aplikasi persuratan, Design/aplikasi gaji pegawai

Web Design dan Programming (4 SKS )

13

Page 14: mulyadiabuilham.files.wordpress.com · Web viewPermendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menyatakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) selain memuat beberapa

Tujuan Silabus Singkat

Agar siswa mampu mendesign sebuah homepage statis berorientasi grafik

Internet, HTML & WWW, Pengantar Design, Design Web : Story Board, Image & Image Maps, Mutimedia, Web Design dengan Dreamweaver, Upload/penerbitan WEB

Visual Basic Programming (2 SKS)Tujuan Silabus Singkat

Agar siswa dapat membuat program aplikasi berbasis objek dengan menggunakan Programan Visual Basic

Pengantar visual Basic, Objek Programming & Penyusunan Aplikasi, Programan Visual Basic, Interface User, Programan Grafik, Mutlimedia dan Animasi, Database.

Kewirausahaan (2 SKS)Tujuan Silabus Singkat

Agar siswa dapat memahami berbagai permasalahan dan kondisi dalam penyusunan usaha baru serta mampu membina kemampuan pengembangan kewirausahaan kewiraswastaan

Pemahaman mengenai permasalahan dan kondisi yang harus diperhatikan dalam penyusunan usaha baru, bagaimana memantau kesempatan, menilai berbagai kemungkinan sumber dana, pemahaman mengenai lingkungan ekonomi dan usaha, menilai saingan, meninjau berbagai strategi pengembangan dari usaha baru maupun usaha yang cepat berkembang, Peran serta wirausaha yang sukses, pembiayaan usha dan pengalaman para tokoh yang sukses sebagai wirausahawan.

Sistem Jaringan Lanjutan (4 SKS)

Tujuan Silabus Singkat

Agar siswa mempunyai kemampuan untuk mengelola jaringan komputer dalam perusahaan

System file, Windows NT Server, Workgroup dan domain, Manajemen user dan group, Tool Administrasi, DHCP Server, Internetworking, Membangun router, Keamanan jaringan, Cryptography, E-Commerce.

14

Page 15: mulyadiabuilham.files.wordpress.com · Web viewPermendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menyatakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) selain memuat beberapa

Programan Terstruktur (4 SKS)Tujuan Silabus Singkat

Agar siswa dapat membuat program aplikasi berbasis internet dengan menggunakan PHP & MYSQL Database Aplikasi

Programan Script, Web server & Internet, HTML, Struktur Bahasa Script PHP, membangun database dengan MYSQL, Aplikasi interaktif dengan PHP, Aplikasi Database Web, Manajemen database dengan PHP. Myadmin, Apache Server, Upload System.

Sistem Teknologi Internet/Extranet (2 SKS)

Tujuan Silabus Singkat

Agar siswa dapat membangun system jaringan berbasis internet dengan windows 2000 server

Sistem jaringan LAN, Sistem jaringan internet/externet, web server & cara kerjanya. Penggunaan Web Personal (PWS), Sistem internet Infrastruktur Internet dengan windows 2000 server, remote acces service, internet information service, latihan membuat web dan meletakan pada web server

Sistem Operasi Linux (2 SKS)

Tujuan Silabus Singkat

Agar siswa dapat bekerja dengan menggunakan sistem operasi linux

2) Mulok yang tepat untuk dikembangkanBerdasarkan hasil analisis potensi daerah yang dimiliki masyarakat Jawilan khususnya maka muatan local yang lebih tepat dikembangkan untuk mengangkat karakteristik budaya lokal dan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat adalah ;

15

Page 16: mulyadiabuilham.files.wordpress.com · Web viewPermendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menyatakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) selain memuat beberapa

2.1 Kerajinan anyaman daun pandanHasil anyaman yang selama ini dibuat pengrajin baru berupa tikar, belum dikembangkan menjadi barang-barang lain seperti tas, tempat pencil, topi, dsb.yang lebih bernilai jual tinggi.

16

Kebun pandan(disekitar sekolah) Pohon Pandan

Pengrajin memetik pohon pandan Daun pandan yang sudah kering

Page 17: mulyadiabuilham.files.wordpress.com · Web viewPermendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menyatakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) selain memuat beberapa

2.1 Tradisi Mamaca/Maca SyekhMAMACA adalah membaca hikayat Syek Abdul

Qodir Jaelani yang ditulis dalam Bahasa Jawa buhun. Dibaca oleh salah seorang yang ulama/ustad/kiayi setempat, dengan bersenandung yang mirip dengan kidung dalam seni Sunda. Para pendengar /hadirin mengiringi nya dengan senandung dengan bacaan tertentu.

MAMACA ini dapat dijadikan sebagai mata pelajaran MULOK di SMAN 1 Jawilan, untuk dipertahankan, digali, dan dikembangkan agar lebih bermakna.

C. IMPLEMENTASI KURIKULUM MULOK DI SMAN 1 JAWILAN

Setelah menentukan mata pelajaran muatan lokal berdasarkan hasil kajian keadaan lingkungan dan potensi daerah yang dapat dikembangkan maka langkah selanjutnya adalah mengembangan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) serta silabus, dengan mengacu pada Standar Isi yang ditetapkan oleh BSNP.

1. Pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar kompetensi menentukan kompetensi yang didasarkan pada materi sebagai basis pengetahuan. Kompetensi dasar merupakan kompetensi yang harus dikuasai siswa. Penentuan SK dan KD dilakukan dengan melibatkan guru, ahli bidang kajian, dan ahli dari intansi lain yang sesuai.

CONTOH STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR

17

Page 18: mulyadiabuilham.files.wordpress.com · Web viewPermendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menyatakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) selain memuat beberapa

Mata Pelajaran : Mulok Kerajinan Anyaman

Kelas : X (sepuluh)

Semester : 1

tandar Kompetensi Kompetensi Dasar

2. Menggali potensi alam sekitar yang dapat dikembangkan menjadi sumber daya alam yang produktif

1.1 Mengidentifikasi potensi alam sekitar yang dapat dikembangkan menjadi sumber penghidupan masyarakat

1.2 Memperoleh informasi tentang berbagai bentuk barang kerajinan yang berasal dari potensi alam

3. Mengenal dan mengolah bahan dasar pembuatan anyaman menjadi bahan baku

2.1 Mengidentifikasi jenis-jenis bahan untuk membuat anyaman

2.2 Memperoleh informasi tentang cara pengolahan bahan dasar menjadi bahan baku anyaman

4. Memiliki keterampilan membuat anyaman sederhana dari berupa tikar dan lain-lain

1.1 Mengidentifikasi hasil-hasil kerajinan anyaman dari daun pandan

1.2 Mengenal alat dan teknik-teknik pembuatan kerajinan anyaman.

1.3 Mampu membuat anyaman sederhana berupa tikar dan kerajinan lain untuk dipasarkan

5. Membuka peluang pasar hasil kerajinan anyaman

1.1 Mengidentifikasi peluang pemasaran hasil-hasil kerajinan anyaman dari daun pandan

1.2 Mengenal teknik-teknik dan mampu membuka pasar kerajinan anyaman.

18

Page 19: mulyadiabuilham.files.wordpress.com · Web viewPermendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menyatakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) selain memuat beberapa

2. Pengembangan SilabusSilabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. CONTOH PENGEMBANGAN SILABUS

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

AlokasiWaktu(menit)

Sumber Belajar

1 2 3 4 5 6 7 81. Menggali

potensi alam sekitar yang dapat dikembangkan menjadi sumber daya alam yang produktif

1.1 Mengidentifikasi potensi alam sekitar yang dapat dikembangkan menjadi sumber penghidupan masyarakat

1.2 Memperoleh informasi tentang berbagai bentuk barang kerajinan yang berasal dari potensi alam

Potensi-potensi alam di Jawilan yang dapat dikembangkan

Hasil kerajinan yang bisa dikembangkan dari potensi alam sekitar

Mengidentifikasi potensi alam yang dapat dikembangkan

Mengidentifikasi hasil-hasil kerajinan dari sumber alam sekitar

Mengidentifikasi potensi alam sekitar yang dapat dikembangkan

Menentukan potensi alam sekitar yang dapat dikembangkan

Mengidentifikasi hasil-hasil kerajinan tangan dari hasil alam sekitar

Menentukan hasil-hasil kerajinan tangan dari hasil alam sekitar

Jenis :Tugas individu Test : praktekUlangan harian

4 x 45 menit

BukuYang memuat tema terkait, gambar dan hasil kerajinan

19

Page 20: mulyadiabuilham.files.wordpress.com · Web viewPermendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menyatakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) selain memuat beberapa

DAFTAR PUSTAKA

Kamarga, Hansiswany. (2010). Slide Mata Kuliah Implementasi Kurikulum. SPs UPI Bandung

Rusman, Dr. M.Pd. (2009). Manajemen Kurikulum, Seri Manajemen Sekolah Bermutu. Rajawali Pers : Jakarta

Sanjaya, Wina. (2009). Kurikulum Pembelajaran, Teori dan Praktek Pengembangan KTSP. Kencana Prenada Media Group : Jakarta.

Mulyadi, (2010). Makalah Ilmiah, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SMA Negeri 1 Jawilan. SPs UPI Bandung.

20