karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan...

67
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Hernia 1. Definisi Hernia Hernia dalam bahasa latin sering disebut rupture, merupakan suatu penonjolan abnormal melewati suatu dinding rongga yang terbuka (Alex J, 2007). Hernia pada dinding perut merupakan penyakit yang sering dijumpai dan memerlukan suatu tindakan pembedahan. Hernia terdiri atas tiga bagian: kantong Hernia, isi kantong dan pelapis hernia. Kantong hernia merupakan divertikulum peritoneum dan mempunyai leher dan badan. Isi hernia dapat terdiri atas setiap struktur yang ditemukan dan dapat merupakan sepotong kecil omentum sampai organ padat yang besar. Pelapis hernia dibentuk dari lapisan-lapisan dinding abdomen yang dilewati oleh kantong hernia (Lee C, 2004). Pada hernia disebutkan rectus sheath lebih tipis dibanding normal, jumlah proliferasi dari fibroblast

Transcript of karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan...

Page 1: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Hernia

1. Definisi Hernia

Hernia dalam bahasa latin sering disebut rupture, merupakan suatu

penonjolan abnormal melewati suatu dinding rongga yang terbuka (Alex J, 2007).

Hernia pada dinding perut merupakan penyakit yang sering dijumpai dan

memerlukan suatu tindakan pembedahan. Hernia terdiri atas tiga bagian: kantong

Hernia, isi kantong dan pelapis hernia. Kantong hernia merupakan divertikulum

peritoneum dan mempunyai leher dan badan. Isi hernia dapat terdiri atas setiap

struktur yang ditemukan dan dapat merupakan sepotong kecil omentum sampai

organ padat yang besar. Pelapis hernia dibentuk dari lapisan-lapisan dinding

abdomen yang dilewati oleh kantong hernia (Lee C, 2004).

Pada hernia disebutkan rectus sheath lebih tipis dibanding normal, jumlah

proliferasi dari fibroblast menurun dibanding normal dan kolagenolisis meningkat

(Alex J, 2007).

2. Klasifikasi Menurut Lokasi

a. Hernia Inguinalis, terjadi bila kantong dan isi hernia masuk ke dalam Annulus

Internus.

b. Hernia Femoralis, terjadi bila kantong dan isi hernia masuk ke dalam Canalis

Femoralis melalui Annulus Femoralis yang berbentuk corong sejajar dengan

Vena Femoralis sepanjang kurang lebih 2 cm dan keluar pada Fosa Ovalis di

pelipatan paha.

6

Page 2: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

7

c. Hernia hiatal, Bila benjolan terjadi pada diafragma.

d. Hernia ventral, Merupakan nama semua hernia yang terjadi pada

anterolateral, seperti hernia sikatriks.

e. Hernia incisional, terjadi bila benjolan keluar masuk melewati luka bekas

operasi.

f. Hernia umbilical, merupakan hernia congenital pada umbilicus yang hanya

ditutup dengan peritoneum dan kulit.

(Abrahamson J, 2002).

3. Gambaran Klinis

Sejarah dan pemeriksaan klinis sangat penting dalam menegakkan

diagnosa penyakit hernia. Anamnesa dari penyakit yang ada sehingga muncul

suatu hernia wajib dilakukan untuk mencari penyebabnya, seperti batuk lama,

obtruksi saluran kencing, ascites dan lain sebagainya. Keluhan penyakit ini

biasanya oleh karena pasien, orang tua ataupun dokter merasakan adanya

penonjolan pada daerah pangkal pada sampai dengan ke skrotum (Lee C, 2004).

Pada orang dewasa kadang dirasakan nyeri pada pangkal paha yang memberat

terutama setelah latihan atau batuk, juga adanya nyeri yang bersifat mendadak

seperti ditusuk, hal ini oleh karena distribusi dari nervus ilioinguinal sehingga

menyebabkan neuralgia pada daerah tersebut (Alex J, 2007). Pada kantong hernia

dapat berisi, organ-organ di dalam abdomen, seperti usus, mesenterium dan

cairan. Nyeri hebat, mual, muntah dan perut semakin membesar bila terjadi

tercekiknya usus (inkarserata) dan terjadi obstruksi usus yang pada akhirnya

menimbulkan kematian usus oleh karena terjepitnya usus beserta dengan

Page 3: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

8

pembuluh darah disekitarnya (strangulata). Tidak jarang terjadi infeksi seluruh

abdominal (peritonitis generalisata) bila terjadi kebocoran usus (Henry S, 2005).

Pemeriksaan pada orang dewasa yang paling baik dengan posisi berdiri,

terkadang diperlukan batuk untuk melihat benjolan tersebut keluar (Alex J, 2007).

Pemeriksaan fisik dapat dengan berbagai cara, seperti thumb test dengan

menggunakan ibu jari pada annulus internus, finger test dengan jari telunjuk pada

daerah canalis inguinalis dan Zieman test dengan menggunakan jari ke dua, ketiga

dan keempat (Richard A, 2004). Bila pada pemeriksaan fisik didapatkan benjolan

tidak dapat keluar masuk lagi, serta ada warna kebiruan, kemungkinan telah

terjadi strangulata usus.

4. Penatalaksanaan

Semua pasien hernia inguinalis lateralis sebaiknya harus dilakukan

tindakan pembedahan, kecuali dengan faktor resiko tinggi atau terdapat kontra

indikasi, misal hernia yang sangat besar, usia yang lanjut dan keaadaan umum

yang jelek. Menunda tindakan pembedahan pada pasien hil dapat berakibat

terjadinya inkarserata, obstruksi dan strangulata (Soetamto W, 2003).

5. Patofisiologi

Berdasarkan terjadinya, dibagi atas hernia kongenital/bawaan dan hernia

yang didapat. Hernia diberi nama menurut letaknya, misalnya diafragma, inguinal,

umbilical, femoral, dan sebagainya. Menurut sifatnya, hernia dapat disebut hernia

reponibel bila isi hernia dapat keluar masuk. Isi hernia keluar jika berdiri atau

mengedan dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk, tidak ada keluhan

nyeri atau gejala obstruksi usus (Alex J, 2007).

Page 4: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

9

Bila isi kantung hernia tidak dapat dikembalikan ke dalam rongga disebut

hernia irreponibel. Hal ini biasanya disebabkan oleh perlekatan isi kantung pada

perineum kantong hernia. Bila tidak ada keluhan rasa nyeri ataupun tanda

sumbatan usus akibat perlekatan tersebut disebut hernia akreta.Bila isi hernia

terjepit oleh cincin hernia, disebut hernia inkarserata atau hernia strangulata.

Disebut hernia inkarserata bila isi kantung terperangkap, tidak dapat kembali ke

dalam rongga perut disertai akibat yang berupa gangguan pasase atau

vaskularisasi (Soetamto W, 2003).

6. Komplikasi

Komplikasi hernia bergantung pada keadaan yang dialami oleh isi hernia.

Antara lain obstruksi usus sederhana hingga perforasi (lubangnya) usus yang

akhirnya dapat menimbulkan abses lokal, fistel atau peritonitis (Alex J, 2007).

7. Tanda dan gejala

Keluhan dan tanda klinik yang timbul bergantung pada keadaan isi hernia,

ada tidaknya perlekatan, maupun komplikasi yang telah terjadi. Pada hernia

reponibel, keluhan yang timbul hanya berupa benjolan di lipat paha yang muncul

pada waktu berdiri/batuk/bersin/mengedan, dan menghilang setelah berbaring

(Soetamto W, 2003).

Keluhan nyeri pada hernia ini jarang dijumpai, kalaupun ada dirasakan di

daerah epigastrium atau para umbilical berupa nyeri visceral akibat regangan pada

mesenterium sewaktu satu segmen usus halus masuk ke dalam kantung hernia.

Bila telah timbul inkarserasi atau strangulasi, dapat timbul nyeri yang hebat dan

keluhan mual muntah (Soetamto W, 2003).

Page 5: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

10

B. Konsep Luka Dan Perawatannya

1. Pengertian Luka

Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit (Taylor, 2002).

Luka adalah kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ

tubuh lain (Kozier, 2005). Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul :

a. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ

b. Respon stres simpatis

c. Perdarahan dan pembekuan darah

d. Kontaminasi bakteri

e. Kematian sel

2. Jenis-Jenis Luka

Luka sering digambarkan berdasarkan bagaimana cara mendapatkan luka

itu dan menunjukkan derajat luka (Taylor, 2002).

a. Berdasarkan tingkat kontaminasi

1) Clean Wounds (Luka bersih), yaitu luka bedah takterinfeksi yang mana tidak

terjadi proses peradangan (inflamasi) dan infeksi pada sistem pernafasan,

pencernaan, genital dan urinari tidak terjadi. Luka bersih biasanya

menghasilkan luka yang tertutup; jika diperlukan dimasukkan drainase

tertutup (misal; Jackson – Pratt). Kemungkinan terjadinya infeksi luka sekitar

1% - 5%.

2) Clean-contamined Wounds (Luka bersih terkontaminasi), merupakan luka

pembedahan dimana saluran respirasi, pencernaan, genital atau perkemihan

dalam kondisi terkontrol, kontaminasi tidak selalu terjadi, kemungkinan

timbulnya infeksi luka adalah 3% - 11%.

Page 6: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

11

3) Contamined Wounds (Luka terkontaminasi), termasuk luka terbuka, fresh,

luka akibat kecelakaan dan operasi dengan kerusakan besar dengan teknik

aseptik atau kontaminasi dari saluran cerna; pada kategori ini juga termasuk

insisi akut, inflamasi nonpurulen. Kemungkinan infeksi luka 10% - 17%.

4) Dirty or Infected Wounds (Luka kotor atau infeksi), yaitu terdapatnya

mikroorganisme pada luka.

b. Berdasarkan kedalaman dan luasnya luka

1) Stadium I : Luka Superfisial “Non-Blanching Erithema” : yaitu luka yang

terjadi pada lapisan epidermis kulit.

2) Stadium II : Luka “Partial Thickness” : yaitu hilangnya lapisan kulit pada

lapisan epidermis dan bagian atas dari dermis. Merupakan luka superficial

dan adanya tanda klinis seperti abrasi, blister atau lubang yang dangkal.

3) Stadium III : Luka “Full Thickness” : yaitu hilangnya kulit keseluruhan

meliputi kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas sampai

bawah tetapi tidak melewati jaringan yang mendasarinya. Lukanya sampai

pada lapisan epidermis, dermis dan fasia tetapi tidak mengenai otot. Luka

timbul secara klinis sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau tanpa

merusak jaringan sekitarnya.

4) Stadium IV : Luka “Full Thickness” yang telah mencapai lapisan otot, tendon

dan tulang dengan adanya destruksi/kerusakan yang luas. Luka dan

Perawatannya

c. Berdasarkan waktu penyembuhan luka

1) Luka akut : yaitu luka dengan masa penyembuhan sesuai dengan konsep

penyembuhan yang telah disepakati.

Page 7: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

12

2) Luka kronis yaitu luka yang mengalami kegagalan dalam proses

penyembuhan, dapat karena faktor eksogen dan endogen.

3. Mekanisme terjadinya luka

a. Luka insisi (Incised wounds), terjadi karena teriris oleh instrumen yang tajam.

Misal yang terjadi akibat pembedahan. Luka bersih (aseptik) biasanya

tertutup oleh sutura seterah seluruh pembuluh darah yang luka diikat (Ligasi).

b. Luka memar (Contusion Wound), terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan

dan dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan

bengkak.

c. Luka lecet (Abraded Wound), terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda

lain yang biasanya dengan benda yang tidak tajam.

d. Luka tusuk (Punctured Wound), terjadi akibat adanya benda, seperti peluru

atau pisau yang masuk kedalam kulit dengan diameter yang kecil.

e. Luka gores (Lacerated Wound), terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh

kaca atau oleh kawat.

f. Luka tembus (Penetrating Wound), yaitu luka yang menembus organ tubuh

biasanya pada bagian awal luka masuk diameternya kecil tetapi pada bagian

ujung biasanya lukanya akan melebar.

g. Luka Bakar (Combustio)

4. Penyembuhan Luka

Tubuh yang sehat mempunyai kemampuan alami untuk melindungi dan

memulihkan dirinya. Peningkatan aliran darah ke daerah yang rusak,

membersihkan sel dan benda asing dan perkembangan awal seluler bagian dari

proses penyembuhan. Proses penyembuhan terjadi secara normal tanpa bantuan,

Page 8: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

13

walaupun beberapa bahan perawatan dapat membantu untuk mendukung proses

penyembuhan. Sebagai contoh, melindungi area yang luka bebas dari kotoran

dengan menjaga kebersihan membantu untuk meningkatkan penyembuhan

jaringan (Taylor, 2002).

a. Prinsip Penyembuhan Luka

Ada beberapa prinsip dalam penyembuhan luka menurut Taylor (2002)

yaitu: (1) Kemampuan tubuh untuk menangani trauma jaringan dipengaruhi oleh

luasnya kerusakan dan keadaan umum kesehatan tiap orang, (2) Respon tubuh

pada luka lebih efektif jika nutrisi yang tepat tetap dijaga, (3) Respon tubuh secara

sistemik pada trauma, (4) Aliran darah ke dan dari jaringan yang luka, (5)

Keutuhan kulit dan mukosa membran disiapkan sebagai garis pertama untuk

mempertahankan diri dari mikroorganisme, dan (6) Penyembuhan normal

ditingkatkan ketika luka bebas dari benda asing tubuh termasuk bakteri.

b. Fase Penyembuhan Luka

Penyembuhan luka adalah suatu kualitas dari kehidupan jaringan hal ini

juga berhubungan dengan regenerasi jaringan. Fase penyembuhan luka

digambarkan seperti yang terjadi pada luka pembedahan (Kozier, 2005).

1) Menurut Kozier (2005):

a) Fase Inflamatori

Fase ini terjadi segera setelah luka dan berakhir 3 – 4 hari. Dua proses

utama terjadi pada fase ini yaitu hemostasis dan pagositosis. Hemostasis

(penghentian perdarahan) akibat fase konstriksi pembuluh darah besar di daerah

luka, retraksi pembuluh darah, endapan fibrin (menghubungkan jaringan) dan

pembentukan bekuan darah di daerah luka. Bekuan darah dibentuk oleh platelet

Page 9: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

14

yang menyiapkan matrik fibrin yang menjadi kerangka bagi pengambilan sel.

Scab (keropeng) juga dibentuk dipermukaan luka. Bekuan dan jaringan mati, scab

membantu hemostasis dan mencegah kontaminasi luka oleh mikroorganisme.

Dibawah scab epithelial sel berpindah dari luka ke tepi. Epitelial sel membantu

sebagai barier antara tubuh dengan lingkungan dan mencegah masuknya

mikroorganisme.

Fase inflamatori juga memerlukan pembuluh darah dan respon seluler

digunakan untuk mengangkat benda-benda asing dan jaringan mati. Suplai darah

yang meningkat ke jaringan membawa bahan-bahan dan nutrisi yang diperlukan

pada proses penyembuhan. Pada akhirnya daerah luka tampak merah dan sedikit

bengkak.

Selama sel berpindah lekosit (terutama neutropil) berpindah ke daerah

interstitial. Tempat ini ditempati oleh makrofag yang keluar dari monosit selama

lebih kurang 24 jam setelah cidera/luka. Makrofag ini menelan mikroorganisme

dan sel debris melalui proses yang disebut pagositosis. Makrofag juga

mengeluarkan faktor angiogenesis (AGF) yang merangsang pembentukan ujung

epitel diakhir pembuluh darah. Makrofag dan AGF bersama-sama mempercepat

proses penyembuhan. Respon inflamatori ini sangat penting bagi proses

penyembuhan.

b) Fase Proliferatif

Fase kedua ini berlangsung dari hari ke-3 atau 4 sampai hari ke-21 setelah

pembedahan. Fibroblast (menghubungkan sel-sel jaringan) yang berpindah ke

daerah luka mulai 24 jam pertama setelah pembedahan. Diawali dengan

mensintesis kolagen dan substansi dasar yang disebut proteoglikan kira-kira 5 hari

Page 10: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

15

setelah terjadi luka. Kolagen adalah substansi protein yang menambah tegangan

permukaan dari luka. Jumlah kolagen yang meningkat menambah kekuatan

permukaan luka sehingga kecil kemungkinan luka terbuka. Selama waktu itu

sebuah lapisan penyembuhan nampak dibawah garis irisan luka.

Kapilarisasi tumbuh melintasi luka, meningkatkan aliran darah yang

memberikan oksigen dan nutrisi yang diperlukan bagi penyembuhan. Fibroblast

berpindah dari pembuluh darah ke luka membawa fibrin. Seiring perkembangan

kapilarisasi jaringan perlahan berwarna merah. Jaringan ini disebut granulasi

jaringan yang lunak dan mudah pecah.

c) Fase Maturasi

Fase maturasi dimulai hari ke-21 dan berakhir 1-2 tahun setelah

pembedahan. Fibroblast terus mensintesis kolagen. Kolagen menjalin dirinya,

menyatukan dalam struktur yang lebih kuat. Bekas luka menjadi kecil, kehilangan

elastisitas dan meninggalkan garis putih.

2) Menurut Taylor (2002)

a) Fase Inflamatory

Fase inflammatory dimulai setelah pembedahan dan berakhir hari ke 3 – 4

pasca operasi. Dua tahap dalam fase ini adalah Hemostasis dan Pagositosis.

Sebagai tekanan yang besar, luka menimbulkan lokal adaptasi sindrom. Sebagai

hasil adanya suatu konstriksi pembuluh darah, berakibat pembekuan darah untuk

menutupi luka. Diikuti vasodilatasi menyebabkan peningkatan aliran darah ke

daerah luka yang dibatasi oleh sel darah putih untuk menyerang luka dan

menghancurkan bakteri dan debris. Lebih kurang 24 jam setelah luka sebagian

besar sel fagosit (makrofag) masuk ke daerah luka dan mengeluarkan faktor

Page 11: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

16

angiogenesis yang merangsang pembentukan anak epitel pada akhir pembuluh

luka sehingga pembentukan kembali dapat terjadi.

b) Fase Proliferative

Dimulai pada hari ke 3 atau 4 dan berakhir pada hari ke-21. Fibroblast

secara cepat mensintesis kolagen dan substansi dasar. Dua substansi ini

membentuk lapislapis perbaikan luka. Sebuah lapisan tipis dari sel epitel

terbentuk melintasi luka dan aliran darah ada didalamnya, sekarang pembuluh

kapiler melintasi luka (kapilarisasi tumbuh). Jaringan baru ini disebut granulasi

jaringan, adanya pembuluh darah, kemerahan dan mudah berdarah.

c) Fase Maturasi

Fase akhir dari penyembuhan, dimulai hari ke-21 dan dapat berlanjut

selama 1 – 2 tahun setelah luka. Kollagen yang ditimbun dalam luka diubah,

membuat penyembuhan luka lebih kuat dan lebih mirip jaringan. Kollagen baru

menyatu, menekan pembuluh darah dalam penyembuhan luka, sehingga bekas

luka menjadi rata, tipis dan garis putih.

3) Menurut Menurut Potter (2003)

a) Devensive / Tahap Inflamatory

Dimulai ketika sejak integritas kulit rusak/terganggu dan berlanjut hingga

4-6 hari. Tahap ini terbagi atas Homeostasis, Respon inflamatori, Tibanya sel

darah putih di luka. Hemostasis adalah kondisi dimana terjadi konstriksi

pembuluh darah, membawa platelet menghentikan perdarahan. Bekuan

membentuk sebuah matriks fibrin yang mencegah masuknya organisme infeksius.

Respon inflammatory adalah saat terjadi peningkatan aliran darah pada luka dan

permeabilitas vaskuler plasma menyebabkan kemerahan dan bengkak pada lokasi

Page 12: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

17

luka. Sampainya sel darah putih di luka melalui suatu proses, neutrophils

membunuh bakteri dan debris yang kemudian mati dalam beberapa hari dan

meninggalkan eksudat yang menyerang bakteri dan membantu perbaikan jaringan.

Monosit menjadi makrofag, selanjutnya makrofag membersihkan sel dari debris

oleh pagositosis, Meningkatkan perbaikan luka dengan mengembalikan asam

amino normal dan glukose. Epitelial sel bergerak dari dalam ke tepi luka selama

lebih kurang 48 jam.

b) Reconstruksion / Tahap Prolifrasi

Penutupan dimulai hari ke-3 atau ke-4 dari tahap defensive dan berlanjut

selama 2 – 3 minggu. Fibroblast berfungsi membantu sintesis vitamin B dan C,

dan asam amino pada jaringan kollagen. Kollagen menyiapkan struktur, kekuatan

dan integritas luka. Epitelial sel memisahkan sel-sel yang rusak.

c) Tahap Maturasi

Tahap akhir penyembuhan luka berlanjut selama 1 tahun atau lebih hingga

bekas luka merekat kuat.

5. Faktor Yang Mempengaruhi Luka

a. Usia

Anak dan dewasa penyembuhannya lebih cepat daripada orang tua. Orang

tua lebih sering terkena penyakit kronis, penurunan fungsi hati dapat mengganggu

sintesis dari faktor pembekuan darah.

b. Nutrisi

Penyembuhan menempatkan penambahan pemakaian pada tubuh. Klien

memerlukan diit kaya protein, karbohidrat, lemak, vitamin C dan A, dan mineral

seperti Fe, Zn. Klien kurang nutrisi memerlukan waktu untuk memperbaiki status

Page 13: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

18

nutrisi mereka setelah pembedahan jika mungkin. Klien yang gemuk

meningkatkan resiko infeksi luka dan penyembuhan lama karena supply darah

jaringan adipose tidak adekuat.

c. Infeksi

Infeksi luka menghambat penyembuhan. Bakteri sumber penyebab infeksi.

d. Sirkulasi (hipovolemia) dan Oksigenasi

Sejumlah kondisi fisik dapat mempengaruhi penyembuhan luka. Adanya

sejumlah besar lemak subkutan dan jaringan lemak (yang memiliki sedikit

pembuluh darah). Pada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat

karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk

sembuh. Aliran darah dapat terganggu pada orang dewasa dan pada orang yang

menderita gangguan pembuluh darah perifer, hipertensi atau diabetes millitus.

Oksigenasi jaringan menurun pada orang yang menderita anemia atau gangguan

pernapasan kronik pada perokok. Kurangnya volume darah akan mengakibatkan

vasokonstriksi dan menurunnya ketersediaan oksigen dan nutrisi untuk

penyembuhan luka.

e. Hematoma

Hematoma merupakan bekuan darah. Seringkali darah pada luka secara

bertahap diabsorbsi oleh tubuh masuk kedalam sirkulasi. Tetapi jika terdapat

bekuan yang besar hal tersebut memerlukan waktu untuk dapat diabsorbsi tubuh,

sehingga menghambat proses penyembuhan luka.

f. Benda asing

Benda asing seperti pasir atau mikroorganisme akan menyebabkan

terbentuknyasuatu abses sebelum benda tersebut diangkat. Abses ini timbul dari

Page 14: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

19

serum, fibrin, jaringan sel mati dan lekosit (sel darah merah), yang membentuk

suatu cairan yang kental yang disebut dengan nanah (“Pus”).

g. Iskemia

Iskemia merupakan suatu keadaan dimana terdapat penurunan suplai darah

pada bagian tubuh akibat dari obstruksi dari aliran darah. Hal ini dapat terjadi

akibat dari balutan pada luka terlalu ketat. Dapat juga terjadi akibat faktor internal

yaitu adanya obstruksi pada pembuluh darah itu sendiri.

h. Diabetes

Hambatan terhadap sekresi insulin akan mengakibatkan peningkatan gula

darah, nutrisi tidak dapat masuk ke dalam sel. Akibat hal tersebut juga akan terjadi

penurunan protein-kalori tubuh.

i. Keadaan Luka

Keadaan khusus dari luka mempengaruhi kecepatan dan efektifitas

penyembuhan luka. Beberapa luka dapat gagal untuk menyatu.

j. Obat

Obat anti inflamasi (seperti steroid dan aspirin), heparin dan anti

neoplasmik mempengaruhi penyembuhan luka. Penggunaan antibiotik yang lama

dapat membuat seseorang rentan terhadap infeksi luka.

1) Steroid : akan menurunkan mekanisme peradangan normal tubuh terhadap

cedera.

2) Antikoagulan : mengakibatkan perdarahan

3) Antibiotik : efektif diberikan segera sebelum pembedahan untuk bakteri

penyebab kontaminasi yang spesifik. Jika diberikan setelah luka pembedahan

tertutup, tidak akan efektif akibat koagulasi intravaskular.

Page 15: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

20

6. Komplikasi Penyembuhan Luka

Komplikasi penyembuhan luka meliputi infeksi, perdarahan, dehiscence

dan eviscerasi.

a. Infeksi

Invasi bakteri pada luka dapat terjadi pada saat trauma, selama

pembedahan atau setelah pembedahan. Gejala dari infeksi sering muncul dalam 2–

7 hari setelah pembedahan. Gejalanya berupa infeksi termasuk adanya purulent,

peningkatan drainase, nyeri, kemerahan dan bengkak di sekeliling luka,

peningkatan suhu, dan peningkatan jumlah sel darah putih.

b. Perdarahan

Perdarahan dapat menunjukkan suatu pelepasan jahitan, sulit membeku

pada garis jahitan, infeksi, atau erosi dari pembuluh darah oleh benda asing

(seperti drain). Hipovolemia mungkin tidak cepat ada tanda. Sehingga balutan

(dan luka di bawah balutan) jika mungkin harus sering dilihat selama 48 jam

pertama setelah pembedahan dan tiap 8 jam setelah itu.Jika perdarahan berlebihan

terjadi, penambahan tekanan balutan luka steril mungkin diperlukan. Pemberian

cairan dan intervensi pembedahan mungkin diperlukan.

c. Dehiscence dan Eviscerasi

Dehiscence dan eviscerasi adalah komplikasi operasi yang paling serius.

Dehiscence adalah terbukanya lapisan luka partial atau total. Eviscerasi adalah

keluarnya pembuluh melalui daerah irisan. Sejumlah faktor meliputi, kegemukan,

kurang nutrisi, ,multiple trauma, gagal untuk menyatu, batuk yang berlebihan,

muntah, dan dehidrasi, mempertinggi resiko klien mengalami dehiscence luka.

Dehiscence luka dapat terjadi 4–5 hari setelah operasi sebelum kollagen meluas di

Page 16: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

21

daerah luka. Ketika dehiscence dan eviscerasi terjadi luka harus segera ditutup

dengan balutan steril yang lebar, kompres dengan normal saline. Klien disiapkan

untuk segera dilakukan perbaikan pada daerah luka.

7. Perkembangan Perawatan Luka

Profesional perawat percaya bahwa penyembuhan luka yang terbaik adalah

dengan membuat lingkungan luka tetap kering (Potter.P, 2003). Perkembangan

perawatan luka sejak tahun 1940 hingga tahun 1970, tiga peneliti telah memulai

tentang perawatan luka. Hasilnya menunjukkan bahwa lingkungan yang lembab

lebih baik daripada lingkungan kering. Winter (2003) mengatakan bahwa laju

epitelisasi luka yang ditutup poly-etylen dua kali lebih cepat daripada luka yang

dibiarkan kering. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa migrasi epidermal

pada luka superficial lebih cepat pada suasana lembab daripada kering, dan ini

merangsang perkembangan balutan luka modern ( Potter. P, 2003).

Perawatan luka lembab tidak meningkatkan infeksi. Pada kenyataannya

tingkat infeksi pada semua jenis balutan le:mbab adalah 2,5 %, lebih baik

dibanding 9 % pada balutan kering (Thompson. J, 2005). Rowel (2007)

menunjukkan bahwa lingkungan lembab meningkatkan migrasi sel epitel ke pusat

luka dan melapisinya sehingga luka lebih cepat sembuh. Konsep penyembuhan

luka dengan teknik lembab ini merubah penatalaksanaan luka dan memberikan

rangsangan bagi perkembangan balutan lembab ( Potter. P, 2003).

Penggantian balutan dilakukan sesuai kebutuhan tidak hanya berdasarkan

kebiasaan, melainkan disesuaikan terlebih dahulu dengan tipe dan jenis luka.

Penggunaan antiseptik hanya untuk yang memerlukan saja karena efek toksinnya

terhadap sel sehat. Untuk membersihkan luka hanya memakai normal saline

Page 17: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

22

(Dewi, 2004). Citotoxic agent seperti povidine iodine, asam asetat, seharusnya

tidak secara sering digunakan untuk membersihkan luka karena dapat

menghambat penyembuhan dan mencegah reepitelisasi. Luka dengan sedikit

debris dipermukaannya dapat dibersihkan dengan kassa yang dibasahi dengan

sodium klorida dan tidak terlalu banyak manipulasi gerakan. (Walker. D, 2006).

Tepi luka seharusnya bersih, berdekatan dengan lapisan sepanjang tepi luka. Tepi

luka ditandai dengan kemerahan dan sedikit bengkak dan hilang kira-kira satu

minggu. Kulit menjadi tertutup hingga normal dan tepi luka menyatu.

Perawat dapat menduga tanda dari penyembuhan luka bedah insisi:

a. Tidak ada perdarahan dan munculnya tepi bekuan di tepi luka.

b. Tepi luka akan didekatkan dan dijepit oleh fibrin dalam bekuan selama satu

atau beberapa jam setelah pembedahan ditutup.

c. Inflamasi (kemerahan dan bengkak) pada tepi luka selama 1 – 3 hari.

d. Penurunan inflamasi ketika bekuan mengecil.

e. Jaringan granulasi mulai mempertemukan daerah luka. Luka bertemu dan

menutup selama 7 – 10 hari. Peningkatan inflamasi digabungkan dengan

panas dan drainase mengindikasikan infeksi luka. Tepi luka tampak meradang

dan bengkak.

f. Pembentukan bekas luka.

g. Pembentukan kollagen mulai 4 hari setelah perlukan dan berlanjut sampai 6

bulan atau lebih.

h. Pengecilan ukuran bekas luka lebih satu periode atau setahun. Peningkatan

ukuran bekas luka menunjukkan pembentukan kelloid.

Page 18: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

23

8. Tujuan Perawatan Luka

a. Memberikan lingkungan yang memadai untuk penyembuhan luka

b. Absorbsi drainase

c. Menekan dan imobilisasi luka

d. Mencegah luka dan jaringan epitel baru dari cedera mekanis

e. Mencegah luka dari kontaminasi bakteri

f. Meningkatkan hemostasis dengan menekan dressing

g. Memberikan rasa nyaman mental dan fisik pada pasien

9. Bahan yang Digunakan dalam Perawatan Luka

a. Sodium Klorida 0,9 %

Sodium klorida adalah larutan fisiologis yang ada di seluruh tubuh karena

alasan ini tidak ada reaksi hipersensitivitas dari sodium klorida. Normal saline

aman digunakan untuk kondisi apapun (Lilley & Aucker, 2004). Sodium klorida

atau natrium klorida mempunyai Na dan Cl yang sama seperti plasma. Larutan ini

tidak mempengaruhi sel darah merah (Handerson, 2002). Sodium klorida tersedia

dalam beberapa konsentrasi, yang paling sering adalah sodium klorida 0,9 %. Ini

adalah konsentrasi normal dari sodium klorida dan untuk alasan ini sodium

klorida disebut juga normal saline (Lilley & Aucker, 2004). Merupakan larutan

isotonis aman untuk tubuh, tidak iritan, melindungi granulasi jaringan dari kondisi

kering, menjaga kelembaban sekitar luka dan membantu luka menjalani proses

penyembuhan serta mudah didapat dan harga relatif lebih murah (Diandra, 2003).

b. Larutan povodine-iodine.

Iodine adalah element non metalik yang tersedia dalam bentuk garam yang

dikombinasi dengan bahan lain Walaupun iodine bahan non metalik iodine

Page 19: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

24

berwarna hitam kebiru-biruan, kilau metalik dan bau yang khas. Iodine hanya

larut sedikit di air, tetapi dapat larut secara keseluruhan dalam alkohol dan larutan

sodium iodide encer. Iodide tinture dan solution keduanya aktif melawan spora

tergantung konsentrasi dan waktu pelaksanaan (Lilley & Aucker, 2004). Larutan

ini akan melepaskan iodium anorganik bila kontak dengan kulit atau selaput lendir

sehingga cocok untuk luka kotor dan terinfeksi bakteri gram positif dan negatif,

spora, jamur, dan protozoa. Bahan ini agak iritan dan alergen serta meninggalkan

residu (Sodikin, 2002). Studi menunjukan bahwa antiseptik seperti povodine

iodine toxic terhadap sel (Thompson. J, 2005). Iodine dengan konsentrasi > 3 %

dapat memberi rasa panas pada kulit. Rasa terbakar akan nampak dengan iodine

ketika daerah yang dirawat ditutup dengan balutan oklusif kulit dapat ternoda dan

menyebabkan iritasi dan nyeri pada sisi luka. (Lilley & Aucker, 2004).

10. Merawat Luka

a. Pengertian

Merawat luka untuk mencegah trauma (injury) pada kulit, membran

mukosa atau jaringan lain yang disebabkan oleh adanya trauma, fraktur, luka

operasi yang dapat merusak permukaan kulit.

b. Tujuan

1) Mencegah infeksi dari masuknya mikroorganisme ke dalam kulit dan

membran mukosa.

2) Mencegah bertambahnya kerusakan jaringan.

3) Mempercepat penyembuhan.

4) Membersihkan luka dari benda asing atau debris.

5) Drainase untuk memudahkan pengeluaran eksudat.

Page 20: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

25

6) Mencegah perdarahan.

7) Mencegah excoriasi kulit sekitar drain.

c. Persiapan alat

1) Set steril yang terdiri atas :

a) Pembungkus

b) Kapas atau kasa untuk membersihkan luka

c) Tempat untuk larutan

d) Larutan anti septic

e) 2 pasang pinset

f) Gaas untuk menutup luka.

2) Alat-alat yang diperlukan lainnya seperti : extra balutan dan zalf.

3) Gunting.

4) Kantong tahan air untuk tempat balutan lama.

5) Plester atau alat pengaman balutan.

6) Selimut mandi jika perlu, untuk menutup pasien.

7) Bensin untuk mengeluarkan bekas plester.

d. Cara kerja

1) Jelaskan kepada pasien tentang apa yang akan dilakukan. Jawab pertanyaan

pasien.

2) Minta bantuan untuk mengganti balutan pada bayi dan anak kecil

3) Jaga privasi dan tutup jendela/pintu kamar

4) Bantu pasien untuk mendapatkan posisi yang menyenangkan. Bukan hanya

pada daerah luka, gunakan selimut mandi untuk menutup pasien jika perlu.

Page 21: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

26

5) Tempatkan tempat sampah pada tempat yang dapat dijangkau. Bisa dipasang

pada sisi tempat tidur.

6) Angkat plester atau pembalut.

7) Jika menggunakan plester angkat dengan cara menarik dari kulit dengan hati-

hati kearah luka. Gunakan bensin untuk melepaskan jika perlu.

8) Keluarkan balutan atau surgipad dengan tangan jika balutan kering atau

menggunakan sarung tangan jika balutan lembab. Angkat balutan menjauhi

pasien.

9) Tempatkan balutan yang kotor dalam kantong plastik.

10) Buka set steril

11) Tempatkan pembungkus steril di samping luka

12) Angkat balutan paling dalam dengan pinset dan perhatikan jangan sampai

mengeluarkan drain atau mengenai luka insisi. Jika gaas dililitkan pada drain

gunakan 2 pasang pinset, satu untuk mengangkat gaas dan satu untuk

memegang drain.

13) Catat jenis drainnya bila ada, banyaknya jahitan dan keadaan luka.

14) Buang kantong plastik. Untuk menghindari dari kontaminasi ujung pinset

dimasukkan dalam kantong kertas, sesudah memasang balutan pinset

dijauhkan dari daerah steril.

15) Membersihkan luka menggunakan pinset jaringan atau arteri dan kapas

dilembabkan dengan anti septik, lalu letakkan pinset ujungnya labih rendah

daripada pegangannya. Gunakan satu kapas satu kali mengoles, bersihkan

dari insisi kearah drain :

a) Bersihkan dari atas ke bawah daripada insisi dan dari tengah keluar

Page 22: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

27

b) Jika ada drain bersihakan sesudah insisi

c) Untuk luka yang tidak teratur seperti dekubitus ulcer, bersihkan dari tengah

luka kearah luar, gunakan pergerakan melingkar.

16) Ulangi pembersihan sampai semua drainage terangkat.

17) Olesi zalf atau powder. Ratakan powder diatas luka dan gunakan alat steril.

18) Gunakan satu balutan dengan plester atau pembalut

19) Amankan balutan dengan plester atau pembalut

20) Bantu pasien dalam pemberian posisi yang menyenangkan.

21) Angkat peralatan dan kantong plastik yang berisi balutan kotor. Bersihkan

alat dan buang sampah dengan baik.

22) Cuci tangan

23) Laporkan adanya perubahan pada luka atau drainage kepada perawat yang

bertanggung jawab. Catat penggantian balutan, kaji keadaan luka dan respon

pasien.

e. Membersihkan Daerah Drain

Daerah drain dibersihkan sesudah insisi. Prinsip membersihkan dari

daerah bersih ke daerah yang terkontaminasi karena drainnya yang basah

memudahkan pertumbuhan bakteri dan daerah daerah drain paling banyak

mengalami kontaminasi. Jika letak drain ditengah luka insisi dapat dibersihkan

dari daerah ujung ke daerah pangkal kearah drain. Gunakan kapas yang lain. Kulit

sekitar drain harus dibersihkan dengan antiseptik.

Page 23: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

28

C. Konsep Nyeri

1. Definisi Nyeri

Secara umum nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyaman, baik ringan

maupun berat. Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi

seseorang dan eksistensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya

(Tamsuri, 2007).

Menurut International Association for Study of Pain (IASP, diakses pada

tanggal 11/10/2011), nyeri adalah pengalaman perasaan emosional yang tidak

menyenangkan akibat terjadinya kerusakan aktual maupun potensial, atau

menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan.

Menurut Potter (2005) menyatakan nyeri sebagai suatu dasar sensasi

ketidaknyamanan yang berhubungan dengan tubuh dimanifestasikan sebagai

penderitaan yang diakibatkan oleh persepsi jiwa yang nyata, ancaman atau fantasi

luka. Nyeri adalah apa yang dikatakan oleh orang yang mengalami nyeri dan bila

yang mengalaminya mengatakan bahwa rasa itu ada. Definisi ini tidak berarti

bahwa anak harus mengatakan bila sakit. Nyeri dapat diekspresikan melalui

menangis, pengutaraan, atau isyarat perilaku (Betz & Sowden, 2002).

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nyeri

Nyeri merupakan hal yang kompleks, banyak faktor yang mempengaruhi

pengalaman seseorang terhadap nyeri. Seorang perawat harus mempertimbangkan

faktor-faktor tersebut dalam menghadapi klien yang mengalami nyeri. Hal ini

sangat penting dalam pengkajian nyeri yang akurat dan memilih terapi nyeri yang

baik.

Page 24: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

29

a. Usia

Menurut Potter (2005) usia adalah variabel penting yang mempengaruhi

nyeri terutama pada anak dan orang dewasa. Perbedaan perkembangan yang

ditemukan antara kedua kelompok umur ini dapat mempengaruhi bagaimana anak

dan orang dewasa bereaksi terhadap nyeri. Anak-anak kesulitan untuk memahami

nyeri dan beranggapan kalau apa yang dilakukan perawat dapat menyebabkan

nyeri. Anak-anak yang belum mempunyai kosakata yang banyak, mempunyai

kesulitan mendeskripsikan secara verbal dan mengekspresikan nyeri kepada orang

tua atau perawat.

Anak belum bisa mengungkapkan nyeri, sehingga perawat harus mengkaji

respon nyeri pada anak. Pada orang dewasa kadang melaporkan nyeri jika sudah

patologis dan mengalami kerusakan fungsi (Tamsuri, 2007).

Seorang perawat harus menggunakan teknik komunikasi yang sederhana

dan tepat untuk membantu anak dalam membantu anak dalam memahami dan

mendeskripsikan nyeri. Sebagai contoh, pertanyaan kepada anak, “ Beritahu saya

dimana sakitnya?” atau “apa yang dapat saya lakukan untuk menghilangkan sakit

kamu?”. Hal-hal diatas dapat membantu mengkaji nyeri dengan tepat.

Perawat dapat menunjukkan serangkaian gambar yang melukiskan

deskripsi wajah yang berbeda, seperti tersenyum, mengerutkan dahi atau

menangis. Anak-anak dapat menunjukkan gambar yang paling tepat untuk

menggambarkan perasaan mereka.

b. Jenis kelamin

Gill (2005) mengungkapkan laki-laki dan wanita tidak mempunyai

perbedaan secara signifikan mengenai respon mereka terhadap nyeri. Masih

Page 25: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

30

diragukan bahwa jenis kelamin merupakan faktor yang berdiri sendiri dalam

ekspresi nyeri. Misalnya anak laki-laki harus berani dan tidak boleh menangis

dimana seorang wanita dapat menangis dalam waktu yang sama. Potter (2005)

mempelajari kebutuhan narkotik post operative pada wanita lebih banyak

dibandingkan dengan pria.

c. Budaya

Keyakinan dan nilai-nilai budaya mempengaruhi cara individu mengatasi

nyeri. Individu mempelajari apa yang diharapkan dan apa yang diterima oleh

kebudayaan mereka. Hal ini meliputi bagaimana bereaksi terhadap nyeri (Calvillo,

2006).

Nyeri memiliki makna tersendiri pada individu dipengaruhi oleh latar

belakang budayanya (Marrie, 2002). Nyeri biasanya menghasilkan respon efektif

yang diekspresikan berdasarkan latar belakang budaya yang berbeda. Ekspresi

nyeri dapat dibagi kedalam dua kategori yaitu tenang dan emosi (Marrie, 2002).

Pasien tenang umumnya akan diam berkenaan dengan nyeri, mereka memiliki

sikap dapat menahan nyeri. Sedangkan pasien yang emosional akan berekspresi

secara verbal dan akan menunjukkan tingkah laku nyeri dengan merintih dan

menangis (Marrie, 2002).

Nilai-nilai budaya perawat dapat berbeda dengan nilai-nilai budaya pasien

dari budaya lain. Harapan dan nilai-nilai budaya perawat dapat mencakup

menghindari ekspresi nyeri yang berlebihan, seperti menangis atau meringis yang

berlebihan. Pasien dengan latar belakang budaya yang lain bisa berekspresi secara

berbeda, seperti diam seribu bahasa ketimbang mengekspresikan nyeri klien dan

bukan perilaku nyeri karena perilaku berbeda dari satu pasien ke pasien lain.

Page 26: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

31

Mengenali nilai-nilai budaya yang memiliki seseorang dan memahami

mengapa nilai-nilai ini berbeda dari nilai-nilai kebudayaan lainnya membantu

untuk menghindari mengevaluasi perilaku pasien berdasarkan harapan dan nilai

budaya seseorang. Perawat yang mengetahui perbedaan budaya akan mempunyai

pemahaman yang lebih besar tentang nyeri pasien dan akan lebih akurat dalam

mengkaji nyeri dan respon-respon perilaku terhadap nyeri juga efektif dalam

menghilangkan nyeri pasien (Smeltzer & Bare, 2003).

d. Ansietas

Meskipun pada umumnya diyakini bahwa ansietas akan meningkatkan

nyeri, mungkin tidak seluruhnya benar dalam semua keadaaan. Riset tidak

memperlihatkan suatu hubungan yang konsisten antara ansietas dan nyeri juga

tidak memperlihatkan bahwa pelatihan pengurangan stres praoperatif menurunkan

nyeri saat pascaoperatif. Namun, ansietas yang relevan atau berhubungan dengan

nyeri dapat meningkatkan persepsi pasien terhadap nyeri. Ansietas yang tidak

berhubungan dengan nyeri dapat mendistraksi pasien dan secara aktual dapat

menurunkan persepsi nyeri. Secara umum, cara yang efektif untuk menghilangkan

nyeri adalah dengan mengarahkan pengobatan nyeri ketimbang ansietas (Smeltzer

& Bare, 2002).

e. Pengalaman masa lalu dengan nyeri

Seringkali individu yang lebih berpengalaman dengan nyeri yang

dialaminya, makin takut individu tersebut terhadap peristiwa menyakitkan yang

akan diakibatkan. Individu ini mungkin akan lebih sedikit mentoleransi nyeri,

akibatnya ia ingin nyerinya segera reda sebelum nyeri tersebut menjadi lebih

Page 27: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

32

parah. Reaksi ini hampir pasti terjadi jika individu tersebut mengetahui ketakutan

dapat meningkatkan nyeri dan pengobatan yang tidak adekuat.

Cara seseorang berespon terhadap nyeri adalah akibat dari banyak kejadian

nyeri selama rentang kehidupannya. Bagi beberapa orang, nyeri masa lalu dapat

saja menetap dan tidak terselesaikan, seperti pada nyeri berkepanjangan atau

kronis dan persisten.

Efek yang tidak diinginkan yang diakibatkan dari pengalaman sebelumnya

menunjukkan pentingnya perawat untuk waspada terhadap pengalaman masa lalu

pasien dengan nyeri. Jika nyerinya teratasi dengan tepat dan adekuat, individu

mungkin lebih sedikit ketakutan terhadap nyeri dimasa mendatang dan mampu

mentoleransi nyeri dengan baik (Smeltzer & Bare, 2002).

f. Efek plasebo

Efek plasebo terjadi ketika seseorang berespon terhadap pengobatan atau

tindakan lain karena sesuatu harapan bahwa pengobatan tersebut benar benar

bekerja. Menerima pengobatan atau tindakan saja sudah merupakan efek positif.

Harapan positif pasien tentang pengobatan dapat meningkatkan

keefektifan medikasi atau intervensi lainnya. Seringkali makin banyak petunjuk

yang diterima pasien tentang keefektifan intervensi, makin efektif intervensi

tersebut nantinya. Individu yang diberitahu bahwa suatu medikasi diperkirakan

dapat meredakan nyeri hampir pasti akan mengalami peredaan nyeri dibanding

dengan pasien yang diberitahu bahwa medikasi yang didapatnya tidak mempunyai

efek apapun. Hubungan pasien – perawat yang positif dapat juga menjadi peran

yang amat penting dalam meningkatkan efek plasebo (Smeltzer & Bare, 2002).

Page 28: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

33

g. Keluarga dan Support Sosial

Faktor lain yang juga mempengaruhi respon terhadap nyeri adalah

kehadiran dari orang terdekat. Orang-orang yang sedang dalam keadaan nyeri

sering bergantung pada keluarga untuk mensupport, membantu atau melindungi.

Ketidakhadiran keluarga atau teman terdekat mungkin akan membuat nyeri

semakin bertambah. Kehadiran orangtua merupakan hal khusus yang penting

untuk anak-anak dalam menghadapi nyeri (Potter, 2005).

h. Pola koping

Ketika seseorang mengalami nyeri dan menjalani perawatan di rumah sakit

adalah hal yang sangat tak tertahankan. Secara terus-menerus klien kehilangan

kontrol dan tidak mampu untuk mengontrol lingkungan termasuk nyeri. Klien

sering menemukan jalan untuk mengatasi efek nyeri baik fisik maupun psikologis.

Penting untuk mengerti sumber koping individu selama nyeri. Sumber-sumber

koping ini seperti berkomunikasi dengan keluarga, latihan dan bernyanyi dapat

digunakan sebagai rencana untuk mensupport klien dan menurunkan nyeri klien.

Sumber koping lebih dari sekitar metode teknik. Seorang klien mungkin

tergantung pada support emosional dari anak-anak, keluarga atau teman.

Meskipun nyeri masih ada tetapi dapat meminimalkan kesendirian. Kepercayaan

pada agama dapat memberi kenyamanan untuk berdo’a, memberikan banyak

kekuatan untuk mengatasi ketidaknyamanan yang datang (Potter, 2005).

3. Klasifikasi Nyeri

Nyeri dikelompokkan sebagai nyeri akut dan nyeri kronis. Nyeri akut

biasanya datang tiba-tiba, umumnya berkaitan dengan cidera spesifik, jika

kerusakan tidak lama terjadi dan tidak ada penyakit sistemik, nyeri akut biasanya

Page 29: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

34

menurun sejalan dengan penyembuhan. Nyeri akut didefinisikan sebagai nyeri

yang berlangsung beberapa detik hingga enam bulan (Brunner & Suddarth, 2006).

Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau intermiten yang menetap sepanjang

satu periode waktu. Nyeri kronis dapat tidak mempunyai awitan yang ditetapkan

dan sering sulit untuk diobati karena biasanya nyeri ini tidak memberikan respon

terhadap pengobatan yang diarahkan pada penyebabnya. Nyeri kronis sering

didefenisikan sebagai nyeri yang berlangsung selama enam bulan atau lebih

(Smeltzer 2002).

4. Fisiologi Nyeri

Menurut Torrance & Serginson (2002), ada tiga jenis sel saraf dalam

proses penghantaran nyeri yaitu sel syaraf aferen atau neuron sensori, serabut

konektor atau interneuron dan sel saraf eferen atau neuron motorik. Sel-sel syaraf

ini mempunyai reseptor pada ujungnya yang menyebabkan impuls nyeri

dihantarkan ke sum-sum tulang belakang dan otak. Reseptor-reseptor ini sangat

khusus dan memulai impuls yang merespon perubahan fisik dan kimia tubuh.

Reseptor-reseptor yang berespon terhadap stimulus nyeri disebut nosiseptor.

Stimulus pada jaringan akan merangsang nosiseptor melepaskan zat-zat

kimia, yang terdiri dari prostaglandin, histamin, bradikinin, leukotrien, substansi

p, dan enzim proteolitik. Zat-zat kimia ini akan mensensitasi ujung syaraf dan

menyampaikan impuls ke otak (Torrance & Serginson, 2002).

Menurut Smeltzer & Bare (2002) kornu dorsalis dari medula spinalis dapat

dianggap sebagai tempat memproses sensori. Serabut perifer berakhir disini dan

serabut traktus sensori asenden berawal disini. Juga terdapat interkoneksi antara

sistem neural desenden dan traktus sensori asenden. Traktus asenden berakhir

Page 30: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

35

pada otak bagian bawah dan bagian tengah dan impuls-impuls dipancarkan ke

korteks serebri.

Agar nyeri dapat diserap secara sadar, neuron pada sistem asenden harus

diaktifkan. Aktivasi terjadi sebagai akibat input dari reseptor nyeri yang terletak

dalam kulit dan organ internal. Terdapat interkoneksi neuron dalam kornu dorsalis

yang ketika diaktifkan, menghambat atau memutuskan taransmisi informasi yang

menyakitkan atau yang menstimulasi nyeri dalam jaras asenden. Seringkali area

ini disebut “gerbang”. Kecendrungan alamiah gerbang adalah membiarkan semua

input yang menyakitkan dari perifer untuk mengaktifkan jaras asenden dan

mengaktifkan nyeri. Namun demikian, jika kecendrungan ini berlalu tanpa

perlawanan, akibatnya sistem yang ada akan menutup gerbang. Stimulasi dari

neuron inhibitor sistem asenden menutup gerbang untuk input nyeri dan

mencegah transmisi sensasi nyeri (Smeltzer & Bare, 2002).

Teori gerbang kendali nyeri merupakan proses dimana terjadi interaksi

antara stimulus nyeri dan sensasi lain dan stimulasi serabut yang mengirim sensasi

tidak nyeri memblok transmisi impuls nyeri melalui sirkuit gerbang penghambat.

Sel-sel inhibitor dalam kornu dorsalis medula spinalis mengandung eukafalin

yang menghambat transmisi nyeri (Smeltzer & Bare, 2002).

5. Nyeri post-operasi

Nyeri post operasi akan meningkatkan stres post operasi dan memiliki

pengaruh negatif pada penyembuhan nyeri. kontrol nyeri sangat penting sesudah

pembedahan, nyeri yang dibebaskan dapat mengurangi kecemasan, bernafas lebih

mudah dan dalam, dapat mentoleransi mobilisasi yang cepat. Pengkajian nyeri dan

Page 31: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

36

kesesuaian analgesik harus digunakan untuk memastikan bahwa nyeri pasien post

operasi dapat dibebaskan (Torrance & Serginson, 2002).

Menurut Potter dan Perry (2003); Torrance dan Sergison (2002) secara

umum respon pasien terhadap nyeri terbagi atas: (1) respon perilaku, dan (2)

respon yang dimanifestasikan oleh otot dan kelenjar otonom.

Respon perilaku terdiri dari (1) secara vokal: merintih, menangis, menjerit,

bicara terengah-engah dan menggerutu, (2) ekspresi wajah: meringis, merapatkan

gigi, mengerutkan dahi, menutup rapat atau membuka lebar mata atau mulut,

menggigit bibir dan rahang tertutup rapat, (3) geraakan tubuh: kegelisahan,

immobilisasi, ketegangan otot, peningkatan pergerakan tangan dan jari,

melindungi bagian tubuh, (4) interaksi sosial: menghindari percakapan, hanya

berfokus pada untuk aktivitas penurunan nyeri, menghindari kontak sosial,

berkurangnya perhatian.

Respon yang dimanifestasikan oleh otot polos dan kelenjar-kelenjar

(Torrance & Serginson, 2002), terdiri atas (1) nausea, (2) muntah, (3) stasis

lambung, (4) penurunan motilitas usus, (5) peningkatan sekresi usus, (6)

gangguan aktivitas ginjal.

6. Intensitas Nyeri

Intensitas nyeri adalah gambaran tentang seberapa parah nyeri dirasakan

oleh individu, pengukuran intensitas nyeri sangat subjektif dan individual dan

kemungkinan nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan sangat berbeda oleh dua

orang yang berbeda oleh dua orang yang berbeda. Pengukuran nyeri dengan

pendekatan objektif yang paling mungkin adalah menggunakan respon fisiologik

Page 32: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

37

tubuh terhadap nyeri itu sendiri. Namun, pengukuran dengan tehnik ini juga tidak

dapat memberikan gambaran pasti tentang nyeri itu sendiri (Tamsuri, 2007).

Menurut smeltzer, S.C bare B.G (2002) adalah sebagai berikut :

Karakteristik paling subyektif pada nyeri adalah tingkat keparahan atau

intensitas nyeri tersebut. Klien seringkali diminta untuk mendeskripsikan nyeri

sebagai yang ringan, sedang atau parah. Namun, makna istilah-istilah ini berbeda

bagi perawat dan klien. Dari waktu ke waktu informasi jenis ini juga sulit untuk

dipastikan.

a. Skala intensitas nyeri deskritif

Gambar 1 : Skala intensitas nyeri deskritif

Skala deskritif merupakan alat pengukuran tingkat keparahan nyeri yang

lebih obyektif. Skala pendeskripsi verbal (Verbal Descriptor Scale, VDS)

merupakan sebuah garis yang terdiri dari tiga sampai lima kata pendeskripsi yang

tersusun dengan jarak yang sama di sepanjang garis. Pendeskripsi ini diranking

dari “tidak terasa nyeri” sampai “nyeri yang tidak tertahankan”. Perawat

menunjukkan klien skala tersebut dan meminta klien untuk memilih intensitas

nyeri trbaru yang ia rasakan. Perawat juga menanyakan seberapa jauh nyeri terasa

paling menyakitkan dan seberapa jauh nyeri terasa paling tidak menyakitkan. Alat

Page 33: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

38

VDS ini memungkinkan klien memilih sebuah kategori untuk mendeskripsikan

nyeri.

b. Skala identitas nyeri numerik

Gambar 2 : Skala identitas nyeri numerik

Skala penilaian numerik (Numerical rating scales, NRS) lebih digunakan

sebagai pengganti alat pendeskripsi kata. Dalam hal ini, klien menilai nyeri

dengan menggunakan skala 0-10. Skala paling efektif digunakan saat mengkaji

intensitas nyeri sebelum dan setelah intervensi terapeutik. Apabila digunakan

skala untuk menilai nyeri, maka direkomendasikan patokan 10 cm (AHCPR,

2002).

c. Skala analog visual

Gambar 3 : Skala analog visual

Page 34: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

39

Skala analog visual (Visual analog scale, VAS) tidak melebel subdivisi.

VAS adalah suatu garis lurus, yang mewakili intensitas nyeri yang terus menerus

dan pendeskripsi verbal pada setiap ujungnya. Skala ini memberi klien kebebasan

penuh untuk mengidentifikasi keparahan nyeri. VAS dapat merupakan

pengukuran keparahan nyeri yang lebih sensitif karena klien dapat

mengidentifikasi setiap titik pada rangkaian dari pada dipaksa memilih satu kata

atau satu angka (Potter, 2005).

d. Skala nyeri menurut bourbanis

Gambar 4 : Skala Nyeri menurut bourbanis

Keterangan :

0 :Tidak nyeri

1-3 : Nyeri ringan : secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik.

4-6 : Nyeri sedang : Secara obyektif klien mendesis, menyeringai, dapat

menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah

dengan baik.

7-9 : Nyeri berat : secara obyektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah

tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat

mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang dan

distraksi

Page 35: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

40

10 : Nyeri sangat berat : Pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi, memukul.

Skala nyeri harus dirancang sehingga skala tersebut mudah digunakan dan

tidak mengkomsumsi banyak waktu saat klien melengkapinya. Apabila klien

dapat membaca dan memahami skala, maka deskripsi nyeri akan lebih akurat.

Skala deskritif bermanfaat bukan saja dalam upaya mengkaji tingkat keparahan

nyeri, tapi juga, mengevaluasi perubahan kondisi klien. Perawat dapat

menggunakan setelah terapi atau saat gejala menjadi lebih memburuk atau menilai

apakah nyeri mengalami penurunan atau peningkatan (Potter, 2005).

D. Konsep Terapi Musik

1. Definisi Terapi Musik

Terapi musik adalah merupakan suatu intervensi non invasif yang dapat

digunakan untuk mempertahankan dan memulihkan kesehatan baik kesehatan

fisik maupun kesehatan mental. Alunan musik lembut yang menenangkan dan

stimulasi gelombang otak dengan frekuensi deep delta untuk merangsang kondisi

relaksasi yang dalam. Pada kondisi deep delta, akan terjadi pelepasan endorfin

yang merupakan zat anestesi alami (Erwin Eka, 2011).

Menurut (Potter, 2005) Alur saraf desenden melepaskan opiat endogen,

seperti endorfin dan dinorfin, suatu pembunuh nyeri alami yang berasal dari

tubuh. Neuromedulator ini menutup mekanisme pertahanan dengan menghambat

pelepasan substansi P. tehnik distraksi, konseling dan pemberian plasebo

merupakan upaya untuk melepaskan endorfin.

Pengaruh musik yang besar bagi pikiran dan tubuh kita. Contohnya, ketika

Anda mendengarkan suatu alunan musik (meskipun tanpa lagu), seketika Anda

Page 36: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

41

bisa merasakan efek dari musik tersebut. Ada musik yang membuat Anda

gembira, sedih, terharu, terasa sunyi, semangat, mengingatkan masa lalu dan lain-

lain.

Salah satu figur yang paling berperan dalam terapi musik di awal abad ke-

20 adalah Eva Vescelius yang banyak mempublikasikan terapi musik lewat

tulisan-tulisannya. Ia percaya bahwa objek dari terapi musik adalah melakukan

penyelarasan atau harmonisasi terhadap seseorang melalui vibrasi. Demikian pula

dengan Margaret Anderton, seorang guru piano berkebangsaan Inggris, yang

mengemukakan tentang efek alat musik (khusus untuk pasien dengan kendala

psikologis) karena hasil penelitiannya menunjukkan bahwa timbre (warna suara)

musik dapat menimbulkan efek terapeutik.

2. Jenis Terapi Musik

Pada dasarnya hampir semua jenis musik bisa digunakan untuk terapi

musik. Namun kita harus tahu pengaruh setiap jenis musik terhadap pikiran.

Setiap nada, melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya musik akan

memberi pengaruh berbeda kepada pikiran dan tubuh kita. Dalam terapi musik,

komposisi musik disesuaikan dengan masalah atau tujuan yang ingin kita capai.

Musik sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Musik memiliki tiga

bagian penting yaitu beat, ritme, dan harmony. Beat mempengaruhi tubuh, ritme

mempengaruhi jiwa, sedangkan harmony mempengaruhi roh.

Contoh paling nyata bahwa beat sangat mempengaruhi tubuh adalah dalam

konser musik rock. Bisa dipastikan tidak ada penonton maupun pemain dalam

konser musik rock yang tubuhnya tidak bergerak. Semuanya bergoyang dengan

dahsyat, bahkan cenderung lepas kontrol. Kita masih ingat dengan "head banger",

Page 37: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

42

suatu gerakan memutar-mutar kepala mengikuti irama music rock yang kencang.

Dan tubuh itu mengikutinya seakan tanpa rasa lelah.

Jika hati kita sedang susah, cobalah mendengarkan musik yang indah,

yang memiliki irama (ritme) yang teratur. Perasaan kita akan lebih enak dan

enteng. Bahkan di luar negeri, pihak rumah sakit banyak memperdengarkan lagu-

lagu indah untuk membantu penyembuhan para pasiennya. Itu suatu bukti, bahwa

ritme sangat mempengaruhi jiwa manusia.

Sedangkan harmony sangat mempengaruhi roh. Jika kita menonton film

horor, selalu terdengar harmony (melodi) yang menyayat hati, yang membuat bulu

kuduk kita berdiri. Dalam ritual-ritual keagamaan juga banyak digunakan

harmony yang membawa roh manusia masuk ke dalam alam penyembahan. Di

dalam meditasi, manusia mendengar harmony dari suara-suara alam di

sekelilingnya.

Terapi Musik yang efektif menggunakan musik dengan komposisi yang

tepat antara beat, ritme dan harmony yang sesuaikan dengan tujuan dilakukannya

terapi musik. Jadi memang terapi musik yang efektif tidak bisa menggunakan

sembarang musik.

3. Macam-macam Terapi musik

Dalam dunia penyembuhan dengan musik, dikenal 2 macam terapi musik,

yaitu:

a. Terapi Musik Aktif.

Dalam terapi musik aktif pasien diajak bernyanyi, belajar main

menggunakan alat musik, menirukan nada-nada, bahkan membuat lagu singkat.

Dengan kata lain pasien berinteraksi aktif dengan dunia musik. Untuk melakukan

Page 38: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

43

Terapi Musik katif tentu saja dibutuhkan bimbingan seorang pakar terapi musik

yang kompeten. 

b. Terapi Musik Pasif.

Inilah terapi musik yang murah, mudah dan efektif. Pasien tinggal

mendengarkan dan menghayati suatu alunan musik tertentu yang disesuaikan

dengan masalahnya. Hal terpenting dalam Terapi Musik Pasif adalah pemilihan

jenis musik harus tepat dengan kebutuhan pasien.  

4. Manfaat Terapi Musik

Ada banyak sekali manfaat terapi musik. Jika disebutkan satu per satu

semuanya, tentu saja butuh banyak waktu. Di bawah ini kami sebutkan sepuluh

manfaat utama terapi musik menurut para pakar terapi musik.

a. Relaksasi, Mengistirahatkan Tubuh dan Pikiran

Manfaat yang pasti dirasakan setelah melakukan terapi musik adalah

perasaan rileks, tubuh lebih bertenaga dan pikiran lebih fresh. Terapi musik

memberikan kesempatan bagi tubuh dan pikiran untuk mengalami relaksasi yang

sempurna. Dalam kondisi relaksasi (istirahat) yang sempurna itu, seluruh sel

dalam tubuh akan mengalami re-produksi, penyembuhan alami berlangsung,

produksi hormon tubuh diseimbangkan dan pikiran mengalami penyegaran. 

b. Meningkatkan Kecerdasan

Sebuah efek terapi musik yang bisa meningkatkan intelegensia seseorang

disebut Efek Mozart. Hal ini telah diteliti secara ilmiah oleh Frances Rauscher et

al dari Universitas California. Penelitian lain juga membuktikan bahwa masa

dalam kandungan dan bayi adalah waktu yang paling tepat untuk menstimulasi

otak anak agar menjadi cerdas. Hal ini karena otak anak sedang dalam masa

Page 39: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

44

pembentukan, sehingga sangat baik apabila mendapatkan rangsangan yang positif.

Ketika seorang ibu yang sedang hamil sering mendengarkan terapi musik, janin di

dalam kandungannya juga ikut mendengarkan. Otak janin pun akan terstimulasi

untuk belajar sejak dalam kandungan. Hal ini dimaksudkan agar kelak si bayi

akan memiliki tingkat intelegensia yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak

yang dibesarkan tanpa diperkenalkan pada musik.

c. Meningkatkan Motivasi

Motivasi adalah hal yang hanya bisa dilahirkan dengan perasaan dan mood

tertentu. Apabila ada motivasi, semangat pun akan muncul dan segala kegiatan

bisa dilakukan. Begitu juga sebaliknya, jika motivasi terbelenggu, maka semangat

pun menjadi luruh, lemas, tak ada tenaga untuk beraktivitas. Dari hasil penelitian,

ternyata jenis musik tertentu bisa meningkatkan motivasi, semangat dan

meningkatkan level energi seseorang.

d. Pengembangan Diri

Musik ternyata sangat berpengaruh terhadap pengembangan diri

seseorang. Hati-hati, karena musik yang Anda dengarkan menentukan kualitas

pribadi Anda. Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa orang yang punya

masalah perasaan, biasanya cenderung mendengarkan musik yang sesuai dengan

perasaannya. Misalnya orang yang putus cinta, mendengarkan musik atau lagu

bertema putus cinta atau sakit hati. Dan hasilnya adalah masalahnya menjadi

semakin parah. Dengan mengubah jenis musik yang didengarkan menjadi musik

yang memotivasi, dalam beberapa hari masalah perasaan bisa hilang dengan

sendirinya atau berkurang sangat banyak. Dan jika Anda mau, Anda bisa

Page 40: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

45

mempunyai kepribadian yang Anda inginkan dengan cara mendengarkan jenis

musik yang tepat.

e. Meningkatkan Kemampuan Mengingat

Terapi musik bisa meningkatkan daya ingat dan mencegah kepikunan. Hal

ini bisa terjadi karena bagian otak yang memproses musik terletak berdekatan

dengan memori. Sehingga ketika seseorang melatih otak dengan terapi musik,

maka secara otomatis memorinya juga ikut terlatih. Atas dasar inilah terapi musik

banyak digunakan di sekolah-sekolah modern di Amerika dan Eropa untuk

meningkatkan prestasi akademik siswa. Sedangkan di pusat rehabilitasi, terapi

musik banyak digunakan untuk menangani masalah kepikunan dan kehilangan

ingatan.

f. Kesehatan Jiwa

Seorang ilmuwan Arab, Abu Nasr al-Farabi (873-950M) dalam bukunya

''Great Book About Music'', mengatakan bahwa musik membuat rasa tenang,

sebagai pendidikan moral, mengendalikan emosi, pengembangan spiritual,

menyembuhkan gangguan psikologis. Pernyataannya itu tentu saja berdasarkan

pengalamannya dalam menggunakan musik sebagai terapi. Sekarang di zaman

modern, terapi musik banyak digunakan oleh psikolog maupun psikiater untuk

mengatasi berbagai macam gangguan kejiwaan, gangguan mental atau gangguan

psikologis. 

g. Mengurangi Rasa Sakit

Musik bekerja pada sistem saraf otonom yaitu bagian sistem saraf yang

bertanggung jawab mengontrol tekanan darah, denyut jantung dan fungsi otak,

yang mengontrol perasaan dan emosi. Menurut penelitian, kedua sistem tersebut

Page 41: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

46

bereaksi sensitif terhadap musik. Ketika kita merasa sakit, kita menjadi takut,

frustasi dan marah yang membuat kita menegangkan otot-otot tubuh, hasilnya rasa

sakit menjadi semakin parah. Mendengarkan musik secara teratur membantu

tubuh relaks secara fisik dan mental, sehingga membantu menyembuhkan dan

mencegah rasa sakit. Dalam proses persalinan, terapi musik berfungsi mengatasi

kecemasan dan mengurangi rasa sakit. Sedangkan bagi para penderita nyeri kronis

akibat suatu penyakit, terapi musik terbukti membantu mengatasi rasa sakit. 

h. Menyeimbangkan Tubuh

Menurut penelitian para ahli, stimulasi musik membantu menyeimbangkan

organ keseimbangan yang terdapat di telinga dan otak. Jika organ keseimbangan

sehat, maka kerja organ tubuh lainnya juga menjadi lebih seimbang dan lebih

sehat.

i. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Dr John Diamond dan Dr David Nobel, telah melakukan riset mengenai

efek dari musik terhadap tubuh manusia dimana mereka menyimpulkan bahwa:

Apabila jenis musik yang kita dengar sesuai dan dapat diterima oleh tubuh

manusia, maka tubuh akan bereaksi dengan mengeluarkan sejenis hormon

(serotonin ) yang dapat menimbulkan rasa Nikmat dan senang sehingga tubuh

akan menjadi lebih kuat (dengan meningkatnya sistem kekebalan tubuh) dan

membuat kita menjadi lebih sehat.  

j. Meningkatkan Olahraga

Mendengarkan musik selama olahraga dapat memberikan olahraga yang

lebih baik dalam beberapa cara, di antaranya meningkatkan daya tahan,

Page 42: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

47

meningkatkan mood dan mengalihkan Anda dari setiap pengalaman yang tidak

nyaman selama olahraga.

5. Prosedur pemberian terapi musik

a. Persiapkan alat-alat yang dibutuhkan seperti walkman, headphone, dll.

b. Memilih jenis musik yang akan diperdengarkan.

c. Ciptakan suasana tenang, bebas dari gangguan, dapat juga disertai dengan

aroma lilin maupun wangi aroma terapi guna membantu menenangkan tubuh.

d. Perdengarkan musik slow dengan irama (ritme) yang teratur.

e. Lakukan terapi musik selama ± 10 menit setiap hari selama intervensi

perawatan luka.

f. Kaji intensitas nyeri (skala nyeri).

g. Bersihkan dan rapikan alat.

Page 43: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

48

Page 44: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

49

E. Kerangka Konseptual

Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri :UsiaJenis kelaminBudayaAnsietasPengalaman masa lalu

dengan nyeriEfek plaseboKeluarga dan support

sosialPola koping

Intensitas nyeri akibat perawatan luka pasien post operasi hernia

Terapi musik

Syaraf Auditory↓

Cerebral Korteks↓

Sinkonasi gelombang otak dengan frekuensi deep delta

Tenang (Rileks)

Persepsi +

Respon nyeri

Intensitas nyeri

Alur saraf desenden↓

Pelepasan endorfin dan dinorfin↓

Zat anastesi alami

Tidak nyeri (0) Nyeri ringan (1-3) Nyeri sedang (4-6) Nyeri berat terkontrol (7-9)

Nyeri berat tidak terkontrol (10)

Respon nyeri

PsikologisMerintih, menangis, menjerit, dll

Meringis, mengerutkan dahi, dll

Kegelisahan, ketegangan otot, dll

Menghindari kontak sosial

Fisiologis Tekanan darah ↑

Nadi ↑

Rerata pernafasan ↑

Page 45: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

50

Keterangan : ditelitiTidak ditelitiArah hubungan

Gambar 5 : Kerangka konseptual pengaruh terapi musik terhadap intensitas nyeri akibat perawatan luka post operasi hernia di Zal-D RSUD Dr. Slamet Martodirjo Pamekasan

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu penelitian (Setiadi, 2007).

Sesuai dengan kerangka konseptual yang dikemukakan, maka hipotesis yang

diajukan adalah :

H1 : Ada pengaruh yang signifikan pada pemberian terapi musik terhadap

intensitas nyeri akibat perawatan luka pada pasien post operasi hernia di

Zal-D RSUD Dr. Slamet Martodirjo Pamekasan.

H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan pada pemberian terapi musik terhadap

intensitas nyeri akibat perawatan luka pada pasien post operasi hernia di

Zal-D RSUD Dr. Slamet Martodirjo Pamekasan.

Page 46: karyatulisilmiah.com · Web viewPada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah

51