badilum.mahkamahagung.go.id · Web viewKetika reformasi bergolak di Indonesia, segenap komponen...

PENGADILAN NEGERI SAMBASJl. Pembangunan Sambas 79400 Telp./Fax. (0562) 392323, 39 2324

E-Mail: [email protected] ; Website: www.pn-sambas.com

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketika reformasi bergolak di Indonesia, segenap komponen bangsa terpacu

untuk memperbaiki dan mengembangkan sistem, tata kelola dan upaya-upaya lainnya

ke arah kemajuan. Semangat itu pulalah yang mendorong untuk mendayagunakan

aparatur negara guna mewujudkan masyarakat madani yang dicita-citakan. Tidak dapat

dipungkiri pula bahwa aparatur negara yang ideal merupakan keniscayaan hakiki bagi

keberlangsungan pembangunan nasional.

Pada era penyelenggaraan pemerintah 2010-2014, telah ditetapkan 11 prioritas

pembangunan nasional yang menempatkan Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola

sebagai prioritas pertama untuk dilaksanakan sebagaimana ditegaskan dalam Peraturan

Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN) 2010-2014.

Untuk melaksanakan amanat strategis tersebut Mahkamah Agung Republik

Indonesia sebagai salah satu puncak kekuasaan kehakiman serta peradilan negara

tertinggi yang mempunyai posisi dan peran strategis di bidang kekuasaan Kehakiman

karena tidak hanya membawahi 4 (empat) lingkungan peradilan tetapi juga sebagai

puncak manajemen di bidang administrasi, personil dan finasial serta sarana prasarana.

Kebijakan ”satu atap”, memberikan tanggung jawab dan tantangan karena Mahkamah

Agung Republik Indonesia dituntut untuk menunjukan kemampuannya guna

mewujudkan organisasi sebagai lembaga yang profesional, efektif, efesien, transparan

serta akuntabel dalam kerangka pembaharuan peradilan yang ”komprehensif dan

sistematis” demi tercapainya cita-cita pembaharuan badan peradilan secara utuh.

PN Sambas yang merupakan salah satu Pengadilan Tingkat Pertama Kelas II

dibawah Pengadilan Tinggi Pontianak dalam naungan Direktorat Peradilan Umum

dilingkungan Mahkamah Agung Republik Indonesia, sesuai dengan Instruksi Presiden

Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, diwajibkan

untuk mempertanggungjawabakan tugas dan fungsi, serta perannya dalam pengelolaan

sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan

strategis yang ditetapkan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Negeri Sambas Tahun 2011

http://www.pn-sambas.com/

mailto:[email protected]



1.2 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi

Fokus pelaksanaan tugas pokok dan fungsi badan peradilan adalah

melaksanakan fungsi kekuasaan kehakiman yang efektif, yaitu memutuskan suatu

sengketa/meyelesaikan suatu masalah hukum guna menegakkan hukum dan keadilan

berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, dengan didasari keagungan, keluhuran, dan

kemuliaan institusi.

Amandemen Ketiga Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945 menegaskan sifat dan karakter kekuasaan kehakiman dengan menyatakan

“Kekuasaan Kehakiman adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk

menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan”.1 Di dalam

Undang-undang No. 48 Tahun 2009 juga dikemukakan “Kekuasaan Kehakiman adalah

kekuasaan negara yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan

hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945, demi terselenggaranya Negara Hukum Republik

Indonesia”.2

1. Kedudukan

Pengadilan Negeri Sambas (PN Sambas) adalah suatu Pengadilan Tingkat

Pertama Kelas II dibawah Pengadilan Tinggi Pontianak dalam Direktorat

Peradilan Umum dilingkungan Mahkamah Agung RI yang merupakan salah

satu pelaku kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya 3 dengan wilayah hukum mencakup Kabupaten Sambas Propinsi Kalimantan

Barat.

2. Tugas Pokok

Sesuai dengan Pasal 50 BAB Kekuasaan Pengadilan, Undang-Undang Nomor 2

Tahun 1986 tentang Peradilan Umum, PN Sambas mempunyai tugas dan

wewenang memeriksa, memutuskan dan menyelesaikan perkara pidana dan

perkara perdata ditingkat pertama.

3. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas tersebut, PN Sambas memiliki fungsi sebagai:

1 Pasal 24 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.2 Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman3 Pasal 2 Undang-Undang No. 8 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang Undang No. 2 Tahun 1986






a. Melaksanakan penerapan/penegakan hukum yang mandiri dan berkualitas

pada tingkat pertama di wilayah hukum Kabuapten Sambas Propinsi

Kalimantan Barat;

b. Memberikan pelayanan dan bantuan tentang hukum bagi masyarakat atau

pencari keadilan di wilayah hukum yang mencakup Kabupaten Sambas

Propinsi Kalimantan Barat;

c. Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang hukum kepada

instansi pemerintah di wilayah hukum yang mencakup Kabupaten Sambas

Propinsi Kalimantan Barat;

d. Memberikan data dan informasi administrasi perkara, personil, finansial dan

sarana prasarana baik kepada instutusi internal maupun eksternal dalam hal

ini baik kepada masyarakat umum/perseorangan, institusi pemerintah,

organisasi kemasyarakatan, dalam dunia pendidikan maupun pihak asing.

Dalam hal ini setelah data dan informasi tersebut diseleksi mengacu pada

Undang Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

1.3 Sistimatika Penyajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) PN Sambas

berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor: 29 Tahun 2010.

Sistimatika penyajian LAKIP Tahun 2011 sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN

Menjelaskan secara ringkas latar belakang dan aspek-aspek strategis PN

Sambas.

II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Menjelaskan secara ringkas dokumen perencanaan yang menjadi dasar

pelaksanaan program, kegiatan, dan anggaran PN Sambas Tahun 2011.

III. AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2011

Menjelaskan analisis pencapaian kinerja PN Sambas dikaitkan dengan

pertanggung jawaban publik terhadap pencapaian sasaran strategis untuk Tahun

2011.






IV. PENUTUP

Menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah PN Sambas Tahun 2011 dan menguraikan rekomendasi yang

diperlukan bagi perbaikan kinerja dimasa datang.






BAB II

PERENCANAAN DAN

PERJANJIAN KINERJA

2.1 Rencana Strategis 2010-2014

Rencana Strategis (Renstra) PN Sambas 2010-2014 mengacu kepada Cetak Biru

Pembaharuan Pengadilan 2010-2035 Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia dan

Renstra MA yang pada hakekatnya merupakan pernyataan komitmen bersama

mengenai upaya terencana dan sistematis untuk meningkatkan kinerja serta cara

pencapaiannya melalui pembinaan, penataan, perbaikan, penertiban, penyempurnaan

dan pembaharuan terhadap sistem, kebijakan peraturan perundang-undangan

kelembagaan peradilan termasuk pembinaan sikap dan prilaku aparatur peradilan serta

pengawasan dan pengendalian manajemen agar tercapai efektifitas, efesiensi dan

produktifitas dalam mewujudkan dan mencapai cita-cita menjadi ”Badan Peradilan

yang Agung”.

Renstra PN Sambas 2010-2014 merupakan perencanaan jangka menengah PN

Sambas yang berisi tentang gambaran sasaran atau kondisi hasil yang akan dicapai

dalam kurun waktu lima tahun oleh PN Sambas berserta strategi yang akan dilakukan

untuk mencapai sasaran sesuai dengan tugas, fungsi dan peran yang diamanahkan.

Secara ringkas subtansi Renstra PN Sambas dapat diilustrasikan sebagai

berikut:

a. Visi

Mengacu kepada Visi MA yang telah dirumuskan oleh Pimpinan MA pada

tanggal 10 September 2009, Visi Pengadilan Negeri Sambas adalah:

”TERWUJUDNYA PENGADILAN NEGERI SAMBAS YANG AGUNG”.

b. Misi

Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, PN Sambas menetapkan misi yang

akan dilakukan secara konsisten, yaitu:

1. Melaksanakan fungsi kekuasaan kehakiman secara independen, efektif, dan

berkeadilan.






2. Memiliki struktur organisasi yang tepat dan manajemen organisasi yang

jelas dan berkeadilan.

3. Meyelenggarakan manajeman dan administrasi proses perkara yang

sederhana, cepat, tepat waktu, biaya ringan dan proporsional.

4. Pengelolaan sarana prasarana dalam rangka mendukung lingkungan kerja

yang aman, nyaman, dan kondusif bagi penyelenggaraan peradilan.

5. Didukung anggaran dengan pengelolaan berbasis kinerja secara mandiri

yang dialokasikan secara proporsional.

6. Pengelolaan dan pembinaan sumber daya manusia yang kompeten dengan

kriteria obyektif, sehingga tercipta personil peradilan yang berintegritas dan

profesional.

7. Didukung pengawasan secara efektif terhadap perilaku, administrasi, dan

jalannya peradilan.

8. Terciptanya pelayanan publik yang prima.

9. Memiliki manajemen informasi yang menjamin akuntabilitas, kredibilitas,

dan transparansi.

10. Memiliki kantor modern berbasis Teknologi Informasi (TI) terpadu.

c. Tujuan

Dalam rangka mencapai visi dan misi PN Sambas, maka visi dan misi tersebut

harus dirumuskan ke dalam bentuk yang lebih terarah dan operasional berupa

perumusan tujuan strategis (strategic goals) organisasi.

Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi

yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima)

tahun. PN Sambas dapat secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan

oleh organisasi dalam memenuhi visi misinya untuk kurun waktu satu sampai

lima tahun ke depan dengan diformulasikannya tujuan strategis ini dalam

mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki. Lebih dari itu,

perumusan tujuan strategis ini juga akan memungkinkan PN Sambas untuk

mengukur sejauh mana visi dan misi organisasi telah tercapai mengingat tujuan

strategis dirumuskan berdasarkan visi dan misi organisasi. Untuk itu, agar dapat

diukur keberhasilan organisasi di dalam mencapai tujuan strategisnya, setiap

tujuan strategis yang ditetapkan akan memiliki indikator kinerja (performance

indicator) yang terukur.

Indikator kinerja masing-masing tujuan tersebut merupakan Indikator Kinerja

Utama PN Sambas berikut target yang ingin dicapai di tahun 2014 dapat

dijelaskan sebagai berikut:






No

Tujuan

Indikator Kinerja Utama Target 2014

1 Persentase mediasi yang diselesaikan. 10%2 Persentase perkara yang diselesaikan. 95%3 Persentase sisa perkara yang diselesaikan. 100%4 Persentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK

yang disampaikan secara lengkap. 100%

5 Persentase berkas yang diregister dan siap disidangkan ke majelis. 100%

6 Persentase penyampaian pemberitahuan pemanggilan sidang tepat waktu. 95%

7 Persentase penyampaian pemberitahuan relas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak. 95%

8 Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat. 80%9 Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial. 100%10 Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial. 90%11 Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti. 100%12 Persentase temuan yg ditindaklanjuti. 100%13 Persentase proses penyelesaian perkara yang dapat

dipublikasikan. 5%

d. Sasaran Strategis

Sasaran-sasaran strategis PN Sambas yang merupakan bagian integral dalam

proses perencanaan strategis dirumuskan untuk masing-masing tujuan yang

telah ditetapkan. Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh PN

Sambas dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu 1 tahun.

Tujuan yang akan diwujudkan pada tahun 2014 tersebut selanjutnya dirinci pada

pencapaian sasaran setiap tahunnya. Secara umum, sasaran tahunan dari PN

Sambas ini menggambarkan kebijakan-kebijakan yang dihasilkan, serta

perubahan perbaikan kondisi aparatur negara yang diakibatkan oleh kebijakan

tersebut.

Selanjutnya bagian berikut akan menjelaskan dan merinci masing-masing tujuan

beserta sasaran strategis dan indikator kinerjanya.

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja1. Peningkatan penyelesaian

upaya mediasi.Persentase mediasi yang diselesaikan.

2. Peningkatan penyelesaian perkara.

a. Persentase perkara yang diselesaikan.

b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan.






3. Peningkatan tertib administrasi perkara.

a. Persentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap.

b. Persentase berkas yang diregister dan siap disidangkan ke majelis.

c. Persentase penyampaian pemberitahuan pemanggilan sidang tepat waktu.

d. Persentase penyampaian pemberitahuan relas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak.

e. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat.

4. Peningkatan Kualitas SDM. a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial.

b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial.

5. Peningkatan kualitas pengawasan.

a. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti.

b. Persentase temuan yg ditindaklanjuti.

6. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (access to justice).

Persentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan.

e. Program Utama dan Kegiatan Pokok

Untuk mencapai tujuan dan sasaran strategi dirumuskan yang dijabarkan

kedalam program utama dan kegiatan pokok.

Adapun program utama dan kegiatan pokok PN Sambas untuk Tahun 2010

sampai dengan Tahun 2014 adalah sebagai berikut:

No Tahun Program Utama Kegiatan Pokok1. 2010 1. Program Peningkatan

Pelayanan dan Bantuan Hukum.

Pelayanan dan Bantuan Hukum.

2. Program Peningkatan Kinerja Lembaga Peradilan dan Lembaga Penegak Hukum Lainnya.

Pembangunan/Pengadaan/Peningkatan sarana dan Prasarana.

3. Program Penegakan Hukum dan HAM.

Penanganan Perkara.

4. Program Penerapan Pemerintahan yang Baik.

a. Pengelolaan Gaji, Honorarium dan Tunjangan.

b. Peyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran.






c. Pelayanan Publik atau Birokrasi.2. 2011 1. Program Peningkatan

Manajemen Peradilan Umum.

a. Peningkatan Manajemen Peradilan.

b. Penyediaan Dana Bantuan Hukum di Pengadilan Negeri.

2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung dan Badan Peradilan dibawahnya.

Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan Badan Urusan Administrasi.

3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana di Lingkungan Peradilan Tingkat Banding dan Tingkat Pertama.

Pengadaan Sarana dan Prasarana di Lingkungan Peradilan Tingkat Banding dan Pertama.

3. 2012 1. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum.

















2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung dan Badan







Peradilan dibawahnya.3. Program Peningkatan

Sarana dan Prasarana di Lingkungan Peradilan Tingkat Banding dan Tingkat Pertama.


2.2 Rencana Kinerja Tahun 2011

Penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring dengan agenda kebijakan

anggaran, serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun

tertentu. Didalam rencana kinerja juga ditetapkan target kinerja tahunan untuk seluruh

indikator yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan.

Sebagai penjabaran lebih lanjut dari Renstra 2010-2014 PN Sambas,

ditetapkanlah Rencana Kinerja (performance plan) Tahun 2011 (RKT) yang

merupakan hasil dari proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja

berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra 2010-

2014 PN Sambas.

Penjabaran sasaran strategis, indikator kinerja dan target tahun 2011 dapat

digambarkan pada tabel sebagai berikut:

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target1. Peningkatan penyelesaian upaya

mediasi.Persentase mediasi yang diselesaikan. 5%


a. Persentase perkara yang diselesaikan. 95%

b.

Persentase sisa perkara yang diselesaikan. 100%



100%

b.

Persentase berkas yang diregister dan siap disidangkan ke majelis.

100%


95%

d.

Persentase penyampaian pemberitahuan relas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak.

90%

e. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat. 70%

4. Peningkatan Kualitas SDM. a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial. 100%






b.

Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial. 70%


a. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti. 100%

b.

Persentase temuan yg ditindaklanjuti. 90%


Persentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan. 1%

2.3 Penetapan Kinerja Tahun 2011

Penetapan Kinerja (PK) merupakan amanat Inpres Nomor 5 Tahun 2004 dan

Surat Edaran Menteri Negara PAN Nomor: SE/21/M.PAN/12/2004 tentang Penetapan

Kinerja. Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang

merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam

rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang

dikelolanya. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan

akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur; sebagai wujud nyata komitmen antara

penerima amanah dengan pemberi amanah; sebagai dasar penilaian

keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; dan sebagai dasar

pemberian reward atau penghargaan dan sanksi.

Masing-masing Unit Eselon I MA dan jajaran peradilan yang berada

dibawahnya meyusun dokumen PK yang merupakan suatu dokumen pernyataan

kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dengan bawahan untuk mewujudkan target

kinerja tertentu berdasarkan sumber daya yang dimiliki oleh instansi. PN Sambas telah

membuat PK tahun 2011 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsi

yang ada. PK ini telah mengacu pada Renstra PN Sambas 2010-2014. Oleh karena itu

Indikator-indikator kinerja dan target tahunan yang digunakan dalam penetapan kinerja

ini adalah indikator kinerja utama PN Sambas yang telah ditetapkan dan telah

diintegrasikan dalam Renstra PN Sambas 2010-2014.

PK PN Sambas Tahun 2011 adalah sebagai berikut:

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target1. Peningkatan penyelesaian upaya

mediasi.Persentase mediasi yang diselesaikan. 5%


a. Persentase perkara yang diselesaikan. 95%

b.

Persentase sisa perkara yang diselesaikan. 100%








100%

b.


100%


95%

d.


90%

e. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat. 70%

4. Peningkatan Kualitas SDM. a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial. 100%

b.

Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial. 70%


a. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti. 100%

b.

Persentase temuan yg ditindaklanjuti. 90%


Persentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan. 1%






BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2011

3.1 Pengukuran Kinerja Tahun 2011

Pengukuran tingkat capaian kinerja PN Sambas dilakukan dengan melakukan

perbandingan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam

penetapan kinerja PN Sambas dengan realisasinya, atau dengan kata lain

membandingkan antara rencana kinerja (performance plan) yang diinginkan dengan

realisasi kinerja (performance result) yang dicapai organisasi. Selanjutnya dilakukan

analisis terhadap penyebab terjadinya perbedaan kinerja (performance gap) yang

terjadi, serta tindakan perbaikan yang diperlukan dimasa mendatang. Metode ini

bermanfaat untuk memberikan gambaran tentang pelaksanaan misi organisasi dalam

rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Tingkat capaian kinerja PN Sambas tahun 2011 berdasarkan hasil

pengukurannya dapat diilustrasikan dalam tabel sebagai berikut:

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

1.Peningkatan penyelesaian upaya mediasi.

Persentase mediasi yang diselesaikan. 5% 0% 0%


a.Persentase perkara yang diselesaikan. 95% 97,74

%102,88

b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan. 100% 100% 100

3.Peningkatan tertib administrasi perkara.

a.

Persentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap.

100% 100% 100

b.Persentase berkas yang diregister dan siap disidangkan ke majelis.

100% 100,05%

100,05

c.

Persentase penyampaian pemberitahuan pemanggilan sidang tepat waktu.

95% 96,73%

101,82

d.


90% 91,67%

101,85

e. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat. 70% - -






4. Peningkatan Kualitas SDM.

a.Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial.

100% 100% 100

b.Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial.

70% 70% 100

5. Peningkatan kualitas pengawasan. a. Persentase pengaduan

yang ditindaklanjuti. 100% - -

b. Persentase temuan yg ditindaklanjuti. 90% 95,45

%106,06

6.

Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (access to justice).

Persentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan.

1% 0,07% 7,7

3.2 Analisis Akuntabilitas Kinerja Tahun 2011

Sasaran Strategis 1 : Peningkatan penyelesaian upaya mediasi.

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Persentase mediasi yang diselesaikan. 5% 0% 0%

Berdasarkan tabel diatas menunjukan:

Tingkat capaian kinerja untuk indikator kinerja sasaran yaitu: persentase

penyelesaian upaya mediasi, masih belum mencapai target. Belum mencapai

target ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Berdasarkan jumlah mediasi yang masuk pada tahun 2011 di PN Sambas

sebanyak 8 perkara, tanpa ada mediasi yang berhasil.

b. Selain itu tidak tecapainya penyelesaian upaya mediasi juga dikarenakan

pihak-pihak yang berperkara tetap bersikukuh akan pendapatnya masing-

masing.

Sasaran Strategis 2 : Peningkatan penyelesaian perkara.



a. Persentase perkara yang diselesaikan. 95% 97,74% 102,88

b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan. 100% 100% 100






Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa:


perkara yang diselesaikan, telah mencapai target yang ditetapkan.

Berdasarkan data yang ada pada PN Sambas dapat dijelaskan sebagai berikut:

Perkara yang masuk/terregister tahun 2011 pada PN Sambas:

a. Perkara Pidana

1. Pidana Biasa 225 berkas perkara.

2. Pidana Singkat 0 berkas perkara

3. Pidana Ringan (Tipiring) 18 berkas perkara

4. Pidana Lalulintas 3682 berkas perkara

b. Perkara Perdata

1. Gugatan 15 berkas perkara

2. Permohonan 44 berkas perkara

Perkara yang telah berkekuatan hukum tetap (minutasi) tahun 2011 pada PN

Sambas:

a. Perkara Pidana





b. Perkara Perdata



Berdasarkan data diatas perkara yang diminutasi dan disampaikan kepada para

pihak pencari keadilan sebanyak 3.894 berkas perkara dan jumlah perkara yang

diregister tahun 2011 sebanyak 3.984 berkas perkara.

Tingkat capaian kinerja untuk indikator kinerja sasaran yaitu: persentase sisa

perkara yang diselesaikan, telah mencapai target yang ditetapkan. Hal ini

dapat dijelaskan sebagai berikut:






Sisa perkara yang diminutasi dan disampaikan kepada para pihak pencari

keadilan untuk perkara pidana sebanyak 22 berkas perkara dan untuk berkas

perkara perdata tidak ada sisa perkara yang belum diminutasi.

Sisa perkara yang belum diminutasi pada PN Sambas pada tahun 2011,

tidak ada sisa perkara (kreteria sisa perkara dan perkara yang selesai

mengacu pada pola Bindalmin tentang jangka waktu penanganan perkara).

Sasaran Strategis 3 : Peningkatan tertib administrasi perkara.



a.

Persentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap.

100% 100% 100

b.


100% 100,05% 100,05

c.Persentase penyampaian pemberitahuan pemanggilan sidang tepat waktu.

95% 96,73% 101,82

d.


90% 91,67% 101,85

e. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat. 70% - -



berkas yang diajukan banding, kasasi, dan PK yang disampaikan secara

lengkap, telah mencapai target yang ditetapkan. Berdasarkan data yang ada,

dapat dijelaskan sebagai berikut:

Pemohonan banding untuk perkara pidana sepanjang tahun 2011 PN

Sambas menerima permohonan banding sebanyak 19 perkara dengan 13

perkara sudah dinyatakan putus banding oleh Pengadilan Tinggi (PT)

Pontianak, 3 perkara yang dicabut oleh JPU/Pengacara serta 3 perkara

sedang menunggu putusan banding. Sedangkan untuk permohonan banding

perkara perdata tercatat sebanyak 7 perkara dengan 1 perkara sudah

dinyatakan putus banding oleh PT Pontianak, 1 perkara yang dicabut oleh

penggugat serta 5 perkara sedang menunggu putusan banding.






Pemohonan kasasi untuk perkara pidana sepanjang tahun 2011 PN Sambas

menerima permohonan kasasi sebanyak 21 perkara dengan 5 perkara sudah

diputus banding oleh MA, 16 perkara sedang menunggu putusan kasasi.

Sedangkan untuk permohonan kasasi perkara perdata tercatat sebanyak 1

perkara dan sudah dinyatakan putus kasasi/sedang menunggu putusan MA.

Upaya hukum luar biasa / Peninjauan Kembali (PK), untuk perkara pidana

PN Sambas menerima 1 perkara permohonan PK sedangkan perkara

perdata tidak ada permohonan yang masuk.


berkas yang diregister dan siap disidangkan ke majelis, telah mencapai

target yang ditetapkan. Berdasarkan data yang ada, dapat dijelaskan sebagai

berikut:

Perkara yang masuk/terregister pada tahun 2011 pada PN Sambas:

a. Perkara Pidana





b. Perkara Perdata



Perkara yang telah siap disidangkan tahun 2011 pada PN Sambas:

a. Perkara Pidana





b. Perkara Perdata








Berdasarkan data diatas perkara yang masuk dan terregister pada tahun 2011

sebanyak 3.984 berkas perkara dan jumlah perkara yang telah siap disidangkan

tahun 2011 sebanyak 3.982 berkas perkara.


penyampaian pemberitahuan pemanggilan sidang tepat waktu, telah

mencapai target yang ditetapkan. Berdasarkan data yang ada pada PN

Sambas dapat dijelaskan sebagai berikut:

Jumlah penyampaian pemberitahuan pemanggilan sidang tahun 2011

sebanyak 153 kali dengan perincian; penyampaian pemberitahuan

pemanggilan sidang PN Sambas sebanyak 143 kali dan jumlah penyampaian

pemberitahuan pemanggilan sidang tahun 2011 dari Pengadilan lainnya

sebanyak 10 kali.

Dari 153 kali yang dilakukan oleh jurusita/jurusita pengganti PN Sambas,

penyampaian pemberitahuan sidang tepat waktu (3 hari sebelum sidang

dimulai) sebanyak 148 kali dan yang tidak tepat waktu sebanyak 5 kali.

Tidak tepat waktunya penyampaian pemanggilan sidang pada PN Sambas

dikarenakan surat pemanggilan sidang yang datang dari Pengadilan lain

terlambat diterima PN Sambas. Dalam hal ini diterima PN Sambas 2 (dua)

hari sebelum tanggal sidang, sehingga tidak memenuhi tenggang waktu

sebagaimana yang diatur dalam Pasal 122 H.I.R.


penyampaian pemberitahuan relas putusan tepat waktu, tempat dan para

pihak, telah mencapai target yang ditetapkan. Berdasarkan data yang ada

pada PN Sambas dapat dijelaskan sebagai berikut:

Jumlah penyampaian relas putusan tahun 2011 sebanyak 12 kali, dengan

penyampaian permberitahuan relas putusan tepat waktu, tempat dan para

pihak sebanyak 11 kali dan hanya sekali yang tidak tepat waktu, tempat dan

para pihak. Tidak tepat waktu, tempat dan para pihak penyampaian

permberitahuan relas putusan dikarenakan; putusan perkara perdata Nomor:

04/Pdt.G/2011/PN.SBS telah dikirimkan ke PN-Jakarta Utara, sesuai surat

tanggal 20 Juli 2011, nomor: W17-U8/458/HT.01.10/VII/2011, namun

sampai saat ini PN Sambas belum menerima relas pemberitahuan putusan

tersebut.







penyitaan tepat waktu dan tempat, tidak dapat ditetapkan atau dinilai. Hal

ini dapat disebabkan selama kurun waktu 1 (satu) tahun terhitung 1 Januari

2011 s.d 31 Desember 2011, tidak adanya permintaan dari Majelis kepada

jurusita/jurusita pengganti untuk melakukan penyitaan terhadap pihak-pihak

yang berperkara.

Sasaran Strategis 4 : Peningkatan Kualitas SDM.



a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial. 100% 100% 100

b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial. 70% 70% 100


Tingkat capaian kinerja untuk indikator kinerja sasaran yaitu: Persentase

pegawai yang lulus diklat teknis yudisial dan Persentase pegawai yang lulus

diklat non yudisial, telah mencapai target yang ditetapkan.

Berdasarkan data yang ada, jumlah diklat yang pernah diikuti pegawai PN

Sambas baik teknis yudisial maupun diklat non yudisial sebanyak 9 (sembilan)

jenis diklat, baik itu pelatihan maupun bimbingan teknis. Berikut tabel yang

menjelaskan uraian diklat beserta peserta dan keterangan lulus/tidaknya dalam

mengikuti diklat tersebut:

No Uraian Dikat Jenis Diklat Peserta Ket %

Kelulusan

1 Pelatihan Sertifikasi Mediasi

Teknis Yudisial 1 Lulus

100%

2 Pelatihan Hakim Peradilan Anak


3 Bimbingan Teknis Hakim Peradilan Umum


4

Bimbingan Teknis Panitera/Panitera Pengganti Peradilan Umum


5Bimbingan Teknis Program Teknologi Informasi Perkara


6 Pelatihan Barang dan Jasa

Non Yudisial 4 Lulus 1

Org 70%






7 Pelatihan Perencanaan Anggaran

Non Yudisial 2 Lulus

8

Diklat Program Percepatan Akuntabilitas Keungan Pemerintah (PPAKP)


9 Bimbingan Teknis Pembuatan LAKIP/SOP


Sasaran Strategis 5 : Peningkatan kualitas pengawasan.



a. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti. 100% - -

b. Persentase temuan yg ditindaklanjuti. 90% 95,45% 106,06



pengaduan yang ditindaklanjuti, tidak dapat ditetapkan atau dinilai. Hal

ini dapat disebabkan selama kurun waktu 1 (satu) tahun terhitung 1 Januari

2011 s.d 31 Desember 2011, PN Sambas tidak menerima adanya pengaduan

dari masyarakat baik dalam proses penegakan hukum maupun pengaduan

masyarakat mengenai kinerja dari aparatur peradilan.


temuan yang ditindaklanjuti, telah mencapai target yang ditetapkan. Hal

ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

Pemerikasaan reguler dari Badan Pengawas MA ke PN Sambas, pada tanggal 2

Mei 2011 s.d 6 Mei 2011 didapat temuan-temuan sebagai berikut:

Tentang Manajemen Peradilan, temuan yang ditemukan; (1) belum dibuat

program kerja dan pencapaian target yang ingin dicapai; (2) laporan tertulis

hasil pelaksanaan pengawas dari Hakim Pengawas Bidang tidak semua

dibuat dan disampaikan ke koordinator pengawas (Wakil PN Sambas); (3)

pembagian tugas Ketua dan Wakil Ketua terkait tugas pengawasan yang

belum optimal.

Tentang Pelayanan Publik, temuan yang ditemukan; (1) belum ditetapka

petugas informasi dan penanggung jawab informasi; (2) belum tersedianya

ruang tunggu berserta fasilitas penunjang; (3) belum tersedianya papan

informasi penetapan panjar biaya perkara dan perlu diumumkan melalui






media IT pada website pengadilan; (4) kurang terawatnya lingkungan

gedung pengadilan pada sisi kanan, kiri dan belakang pengadilan.

Tentang Administrasi Perkara, temuan yang ditemukan sebanyak 8

(delapan) kesalahan teknis untuk administrasi perkara pidana dan 15 (lima

belas) temuan untuk administrasi perkara gugatan.

Tentang Adminitrasi Persidangan, temuan yang ditemukan sebanyak 6

(enam) kesalahan teknis/penulisan.

Tentang Adminitrasi Umum, mencakup bagian umum, bagian kepegawaian

dan bagian keuangan, adapun temuan yang ditemukan; (1) bagian umum;

mengenai barang persedian, belum memiliki katalog perpustakaan dan

penempatan buku tidak diruang perpustakaan; (2) bagian personalia; belum

memiliki buku bantu kepegawaian, mesin absensi yang belum dapat

mencetak hasil absensi, daftar absensi yang berada dibawah garis merah

masih tertulis pukul 08.00 WIB, daftar absensi tidak tertera keterangan dari

pegawai yang tidak hadir; (3) bagian keuangan; terdapat perbedaan

pencatatan antara rekonsiliasi dengan manual pada laporan realisasi

anggaran triwulan pertama tahun anggaran 2011.

Secara umum dari 44 (empat puluh empat) temuan dari Badan Pengawas MA,

telah ditindaklanjuti dan telah dilakukan langkah-langkah perbaikan. Hanya ada

2 (dua) temuan yang belum optimal dan atau belum bisa terlaksana. Adapun

temuan-temuan tersebut dan kendalanya adalah sebagai berikut:

Belum tersedianya ruang tunggu pelayanan publik dan fasilitas-fasilitas

penunjangnya, hal ini dikarenakan belum tersedianya anggaran yang PN

Sambas miliki.

Belum optimalnya perawatan lingkungan gedung PN Sambas pada sisi

kanan, kiri dan belakang, dikarenakan mengingat luasnya lahan dan tanah

lapang pada PN Sambas serta kurangnya tenaga yang menanganinya (pada

bagian umum hanya ada 2 (dua) tenaga honorer yang bertugas mengurus

kebersihan dan perawatan gedung berserta halamam kantor PN Sambas).

Sasaran Strategis 6 : Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan

(access to justice).


Indikator Kinerja Target Realisasi %Persentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan.

1% 0,07% 7,7








proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan, belum dapat

mencapai target yang ditetapkan.

Perkara yang telah berkekuatan hukum tetap (minutasi) tahun 2011 pada PN

Sambas:

a. Perkara Pidana





b. Perkara Perdata



Perkara yang telah putus tahun 2011 pada PN Sambas:

a. Perkara Pidana





b. Perkara Perdata



Berdasarkan data diatas perkara yang sudah diminutasi pada tahun 2011

sebanyak 3.894 berkas perkara dan jumlah perkara yang telah putus tahun 2011

sebanyak 3.941 berkas perkara.

Dari data tersebut diatas hanya 3 perkara yang dapat dipublikasikan dan

didownload di website Direktori Putusan Mahkamah Agung RI dan belum ada 1

perkara pun yang dipublikasikan pada website PN Sambas, dikarenakan belum

SDM yang khusus menangani tugas tersbut.






3.3 Akuntabilitas Keuangan

Untuk mewujudkan sasaran tersebut diatas Pengadilan Negeri Sambas

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 2.125.547.000 perincian anggaran beserta

realisasinya adalah sebagai berikut :

No Program Alokasi Realisasi %

1

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung.

Rp 1.074.538.000 Rp 970.036.421 90,27%

2

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung.

Rp 664.200.000 Rp 663.076.000 94,69%

3Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum.

Rp 96.600.000

Rp 96.300.000 94,91%

BAB IV






P E N U T U P

4.1 Kesimpulan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) PN Sambas Tahun

2011 merupakan wujud akuntabilitas, kredibilitas dan transparansi kinerja Lembaga

Peradilan sebagai Pengadilan Tingkat Pertama. Adapun pada LAKIP PN Sambas

Tahun 2011 ini merupakan LAKIP yang disusun oleh PN Sambas, yang bersifat

melaporkan suatu bentuk pencapaian kinerja (performance result) selama kurun waktu

tahun 2011 yang diperbandingkan dengan rencana kerja (performance plan) PN

Sambas tahun 2011.

Dengan menganalisa capaian kinerja PN Sambas tahun 2011 maka diharapkan

adanya suatu langkah nyata untuk meningkatkan kualitas kinerja PN Sambas sebagai

Institusi Pengadilan Tingkat Pertama yang lebih berwibawa, mandiri dan hasil

putusannya yang lebih mencerminkan rasa keadilan.

4.2 Saran-saran

Dengan adanya LAKIP tahun 2011 ini dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas

dan sekaligus menjadi sumber informasi dalam pengambilan keputusan guna

peningkatan kinerja. Bagi PN Sambas, LAKIP ini diharapkan dapat menjadi salah satu

sumbangan penting dalam penyusunan dan implementasi: Rencana Kerja (Operational

Plan), Rencana Kinerja (Performance Plan), Rencana Anggaran (Financial Plan), dan

Rencana Strategis (Strategic Plan) pada masa yang akan datang.




badilum.mahkamahagung.go.id · Web viewKetika reformasi bergolak di Indonesia, segenap komponen...

Documents

Transcript of badilum.mahkamahagung.go.id · Web viewKetika reformasi bergolak di Indonesia, segenap komponen...