iissipit.files.wordpress.com · Web viewKelas/Semester: VII/2 Standar Kompetensi: 5. Siswa mampu...

22
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) PMRI (Untuk memenuhi tugas mata kuliah perencanaan pembelajaran matematika ) Dosen pengampu: Makhfudin, SPd. Disusun oleh: 1. Fajar Yulianti (A.410080160) 2. Galuh Endar N (A.410080166) 3. Febriari Dwi M (A.410080167) 4. Iis Giarti (A.410080181) 5. Miftahul S (A.410080190) 6. Arifa Apriliana (A.410080198)

Transcript of iissipit.files.wordpress.com · Web viewKelas/Semester: VII/2 Standar Kompetensi: 5. Siswa mampu...

Page 1: iissipit.files.wordpress.com · Web viewKelas/Semester: VII/2 Standar Kompetensi: 5. Siswa mampu memehami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, serta besar dan jenis sudut.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) PMRI

(Untuk memenuhi tugas mata kuliah perencanaan pembelajaran matematika )

Dosen pengampu: Makhfudin, SPd.

Disusun oleh:

1. Fajar Yulianti (A.410080160)

2. Galuh Endar N (A.410080166)

3. Febriari Dwi M (A.410080167)

4. Iis Giarti (A.410080181)

5. Miftahul S (A.410080190)

6. Arifa Apriliana (A.410080198)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2010

Page 2: iissipit.files.wordpress.com · Web viewKelas/Semester: VII/2 Standar Kompetensi: 5. Siswa mampu memehami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, serta besar dan jenis sudut.

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pembelajaran matematika dengan pendekatan kotekstual atau realistik

memberikan peluang pada siswa untuk aktif mengkonstruksi pengetahuan

matematika. Dalam menyelesaikan suatu masalah yang dimulai dari masalah-

masalah yang dapat dibayangkan oleh siswa, siswa diberi kebebasan menemukan

strategi sendiri, dan secara perlahan-lahan guru membimbing siswa

menyelesaikan masalah tersebut secara matematis formal melalui matematisasi

horisontal dan vertikal.

Ada istilah kontekstual dan juga ada istilah realistik. Pada pembelajaran

matematika istilah kontekstual dikenal sebagai pendekatan Contextua Teaching

and Learning atau yang lebih dikenal dengan pendekatan CTL dan realistik

dikenal sebagai pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) dan di

Indonesia dikenal dengan istilah Pendidikan Matematika Realistik Indonesia

(PMRI).

Secara garis besar PMRI atau RME adalah suatu teori pembelajaran yang

telah dikembangkan khusus untuk matematika. Konsep matematika realistik ini

sejalan dengan kebutuhan untuk memperbaiki pendidikan matematika di

Indonesia yang didominasi oleh persoalan bagaimana meningkatkan pemahaman

siswa tentang matematika dan mengembangkan daya nalar. Pendidikan

Matematika Realistik Indonesia adalah pendekatan pembelajaran yang memiliki

ciri-ciri sebagai berikut.

a. Menggunakan masalah kontekstual,

b. Menggunakan model,

c. Menggunakan hasil dan konstruksi siswa sendiri,

d. Pembelajaran terfokus pada siswa,

e. Terjadi interaksi antara murid dan guru.

Page 3: iissipit.files.wordpress.com · Web viewKelas/Semester: VII/2 Standar Kompetensi: 5. Siswa mampu memehami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, serta besar dan jenis sudut.

Rumusan masalah

Menjabarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) PMR dengan

materi hubungan antara dua garis, mengukur besar sudut, dan jenis-jenis

sudut.

Tujuan

Untuk menjabarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) PMRI

dengan materi hubungan antara dua garis, memgukur besar sudut, dan

jenis-jenis sudut.

Page 4: iissipit.files.wordpress.com · Web viewKelas/Semester: VII/2 Standar Kompetensi: 5. Siswa mampu memehami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, serta besar dan jenis sudut.

BAB II

PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan :

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII/2

Standar Kompetensi : 5. Siswa mampu memehami hubungan garis dengan

garis, garis dengan sudut, serta besar dan jenis sudut.

Kompetensi Dasar : 5.1. Menentukan hubungan antara dua garis, serta besar

dan jenis sudut.

Indikator : 1. Menjelaskan kedudukan dua garis (sejajar, berimpit,

berpotongan, bersilangan) melalui benda konkrit.

2. Mengenal satuan sudut yang sering di gunakan.

3. Mengukur besar sudut dengan busur sudut.

4. Menjelaskan perbedaan jenis sudut (siku, lancip,

tumpul).

Alokasi Waktu : 6 x 45 menit.

Tujuan Pembelajaran:

1. Siswa dapat menjelaskan kedudukan dua garis.

2. Siswa dapat mengenal satuan sudut.

Page 5: iissipit.files.wordpress.com · Web viewKelas/Semester: VII/2 Standar Kompetensi: 5. Siswa mampu memehami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, serta besar dan jenis sudut.

3. Siswa dapat mengukur besar sudut dengan busur

derajat.

4. Siswa dapat membedakan jenis-jenis sudut.

Materi Ajar :

Hubungan antara Dua Garis

Garis adalah kurva lurus yang tidak berujung dan tidak berpangkal.Artinya,dapat

diperpanjang pada kedua arahnya.

Dua garis dikatakan sejajar jika:

1. Kedua garis tersebut pada satu bidang datar

2. Kedua garis tersebut tidak berpotongan

Dua garis berpotongan jika:

1. Terletak pada satu bidang

2. Memiliki satu titik persekutuan yang disebut titik potong

Mengukur besar sudut

Busur derajat adalah alat pengukur yang menggunakan derajat sebagai satuan.

Busur derajat biasanya digunakan untuk mengukur besar sudut. Busur derajat

biasanya berbentuk setengah lingkaran (1800).

Jenis-jenis sudut

1. Sudut lancip

2. Sudut siku-siku

3. Sudut tumpul

4. Sudut lurus

5. Sudut refleks

6. Sudut putaran penuh

Materi prasyarat :

Page 6: iissipit.files.wordpress.com · Web viewKelas/Semester: VII/2 Standar Kompetensi: 5. Siswa mampu memehami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, serta besar dan jenis sudut.

Gambar 5.1 Gambar benda di sekitar kita yang membentuk sudut

Sumber: Koleksi pribadi

Di Sekolah Dasar, kita sudah diperkenalkan tentang garis dan sudut. Ini bisa

menjadi dasar bagi kita untuk membahas lebih lanjut tentang materi garis dan

sudut. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak contoh yang bisa kita temui

berhubungan dengan garis dan sudut. Perhatikan gambar 5.1 di atas! Jika kita

memperhatikan bentuk gedung di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa ada

bagian-bagian dari gedung itu yang membentuk sudut. Dapatkah kamu

menyebutkan bagian mana yang dapat dikatakan membentuk sudut? Selain contoh

di atas ada juga contoh lainnya, antara lain bingkai sebuah foto, permukaan meja

atau kursi, permukaan televisi, lemari, tempat tidur, dan masih banyak lagi contoh

lain yang dapat kamu temukan. Pada bab lima ini, kita akan membahas tentang

garis dan sudut. Materi yang akan kita pelajari antara lain hubungan dua garis,

besar dan jenis sudut, sudut yang terjadi jika dua garis sejajar dipotong oleh garis

lain, melukis sudut, dan membagi sudut.

Metode pembelajaran :

Page 7: iissipit.files.wordpress.com · Web viewKelas/Semester: VII/2 Standar Kompetensi: 5. Siswa mampu memehami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, serta besar dan jenis sudut.

Contekstual Teaching and Learning (CTL)

Langkah-langkah kegiatan:

Pertemuan pertama

Kegiatan awal

Apresepsi : Mengingat kembali tentang pengertian garis

Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka akan membantu

siswa dalam menyelesaikan masalah sehari-hari.

Kegiatan inti

1. Guru menjelaskan rencana kegiatan, yaitu tentang kedudukan dua garis dan

sifat-sifatnya.

2. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok, dengan karakteristik yang heterogen.

3. Guru memberikan suatu permasalahan yang berkaitan dengan kedudukan dua

garis dan sifat-sifatnya kepada setiap kelompok, dimana antara kelompok satu

dan lainnya dapat memberikan contoh yang berhubungan dengan sifat-sifat

garis.

4. Setiap kelompok mendiskusikan permasalahan tersebut sehingga mendapatkan

penyelesaian.

5. Setelah selesai waktu yang ditentukan siswa diharapkan siswa dapat

mendiskripsikan hasil diskusi mereka ke depan kelas dan kelompok lain dapat

bertanya apabila kurang jelas.

Kegiatan akhir

1. Dengan bimbingan guru, siswa diminta membuat rangkuman.

2. Guru memberikan tugas rumah

Alat dan sumber :

Page 8: iissipit.files.wordpress.com · Web viewKelas/Semester: VII/2 Standar Kompetensi: 5. Siswa mampu memehami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, serta besar dan jenis sudut.

122

6

9 3

A B

CD

Buku Pegangan Belajar Matematika 1 kelas VII , penggaris, busur derajat,

lidi/tali, lingkungan

Penilaian :

Teknik : Kuis, tes

Bentuk instrument: Pertanyaan lisan dan tertulis

Contoh instrument:

1. Manakah yang dinamakan sejajar, berpotongan atau bersilangan dari masalah

kontektual berikut:

a. Jalan layang

b. Dua jalan yang bertemu dipersimpangan

c. Tapak dua ba mobil dijalan tanah yang basah

Jawaban: a. Bersilangan

b. Berpotongan

c. Sejajar

2. a. Ukurlah besar sudut yang di bentuk oleh jarum jam di bawah ini!

b. Ukurlah besar sudut pada ujung buku tulis!

c. Perhatikan bangun seperti dibawah ini. Ukurlah sudut-sudut pada bangun

tersebut!

Page 9: iissipit.files.wordpress.com · Web viewKelas/Semester: VII/2 Standar Kompetensi: 5. Siswa mampu memehami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, serta besar dan jenis sudut.

Jawaban: a. 600

b. 900

c. <A= 600, <B= 600, <C= 1200, <D= 1200

3. Sebutkanlah jenis-jenis sudut pada soal nomor 2!

a. Sudut lancip

b. Sudut siku-siku

c. <A= sudut lancip, <B= sudut lancip, <C= sudut tumpul, <D= sudut

tumpul.

…………….,……………..

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

( ) ( )

NIP: NIP:

Page 10: iissipit.files.wordpress.com · Web viewKelas/Semester: VII/2 Standar Kompetensi: 5. Siswa mampu memehami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, serta besar dan jenis sudut.

PENJELASAN TENTANG RPP PMRI

Satuan Pendidikan :

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII/2

Standar Kompetensi :5. Siswa mampu memehami hubungan garis dengan garis,

garis dengan sudut, serta besar dan jenis sudut.

Kompetensi Dasar : 5.1. Menentukan hubungan antara dua garis, serta besar

dan jenis sudut.

Indikator 1 : Menjelaskan kedudukan dua garis (sejajar, berimpit,

berpotongan, bersilangan) melalui benda konkrit.

Penjelasan : Indikator terseut di pilih agar siswa dapat mengerti

dengan jelas kedudukan-kedudukan dua garis secara

nyata yang di realisasikan atau di contohkan melalui

benda-benda, contohnya: dapat menggunakan tali atau

lidi sebagai alat peraga.

Indikator 2 : Mengenal satuan sudut yang sering di gunakan

Penjelasan : Indikator tersebut dipilih karena setelah siswa memahami

tentang kedudukan garis maka siswa dapat mengenal

lebih lanjut tentang sudut-sudut dan satuan-satuannya

yaitu sebagai dasar pemahaman sub materi selanjutnya,

serta dapat membedakan sudut satu dengan yang lain di

lihat dari satuan sudutnya.

Indicator 3 : Mengukur besar sudut yang sering di gunakan

Penjelasan : Indikator tersebut di pilih agar siswa mengalami sendiri

bagaimana siswa mendapatkan ukuran besar sudut

Page 11: iissipit.files.wordpress.com · Web viewKelas/Semester: VII/2 Standar Kompetensi: 5. Siswa mampu memehami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, serta besar dan jenis sudut.

tersebut serta dapat membedakan jenis sudut tersebut di

lihat dari besarnya sudut.

Indicator 4 : Menjelaskan perbedaan jenis sudut.

Penjelasan : Indicator tersebut di pilih agar siswa dapat mengerti

dengan jelas materi tentang sudut, selain itu dengan di

ambilnya indicator tersebut maka guru dapat mengetahui

kedalaman pengetahuan dan pemahaman siswa tentang

materi tersebut.

Metode pembelajaran: CTL (contektual Teaching Learning)

Penjelasan : Dengan pendekatan pembelajaran kooperative

contekstual Theaching Learning (CTL), di harapkan

siswa dapat menyelesaikan masalah dengan kegiatan

serta pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.

CTL sebagai suatu pendekatan pembelajaran memiliki 7

asas. Asas –asas ini yang melandasi pelaksanaan proses

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL.

Ketujuh asas tersebut antara lain:

1. Konstruktivisme

Konstruktivisme adalah proses membangun atau

menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognisi

siswa berdasarkan pengalaman.

2. Inkuiri

Asas kedua dalam pembelajaran kontekstual adalah

inkuiri. Artinya, proses pembelajaran didasarkan pada

pencarian dan penemuan melalui proses berpikir

secara sistematis.

3. Bertanya

Page 12: iissipit.files.wordpress.com · Web viewKelas/Semester: VII/2 Standar Kompetensi: 5. Siswa mampu memehami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, serta besar dan jenis sudut.

Belajar pada dasarnya adalah bertanya dan menjawab

pertanyaan.bertanya dapat dianggap sebagai refleksi

dari keingintahuan setiap individu, sedangkan

menjawab pertanyaam mencerminkan kemampuan

sesorang dalam berpikir.Dalam proses pembelajaran

CTL guru tidak menyampaikan informasi begitu

saja,akan tetapi memancing agar siswa dapat

menemukan sendiri.

4. Masyarakat belajar

Dalam CTL penerapan masyarakat belajar dapat

dilakukan dengan menerapkan pembelajaran melalui

kelompok belajar.

5. Pemodelan

Yang dimaksud dengan asas pemodelan, adalah

proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu

sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa.

6. Refleksi

Refleksi adalah proses pengendapan pengalaman yang

telah dipelajari yang dilakukan dengan cara

mengurutkan kembali kejadian-kejadian atau

peristiwa pembelajaran yang telah dilaluinya. Melalui

refleksi pengalaman belajar itu akan dimasukkan

dalam struktur kognisi siswa yang pada akhirnya akan

menjadi bagian dari pengetahuan yang telah

dibentuknya.

7. Penilaian nyata

Page 13: iissipit.files.wordpress.com · Web viewKelas/Semester: VII/2 Standar Kompetensi: 5. Siswa mampu memehami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, serta besar dan jenis sudut.

Penilaian nyata (authentic assesement ) adalah proses

yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi

tentang perkembangan belajar yang dilakukan

siswa.Penilaian ini diperlukan untuk mengetahui

apakah siswa benar-benar belajar atau tidak.apakah

pengetahuan belajar siswa mempunyai pengaruh yang

positif terhadap perkembangan baik intelektual

maupun mental siswa.

Metode tersebut diambil agar siswa lebih mudah dalam

mempelajari materi aljabar.

Langkah-langkah Pembelajaran:

Kegiatan awal

Apersepsi : Mengingat kembali tentang pengertian garis.

Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka akan membantu siswa

dalam menyelesaikan masalah sehari-hari.

Penjelasan: Guru menginggatkan siswa tentang materi-meteri terdahulu yang

telah dipelajari siswa, agar siswa dapat menggikuti pelajaran

berikutnya taitu tentang hubungan garis dengan garis, garis dengan

sudut, serta besar dan jenis sudut.jadi dengan menginggat pelajaran

terdahulu maka siswa mampu mengikuti atau melanjutkan proses

pembelajaran dengan materi selanjutnya.

Kegiatan inti

Langkah-langkah pembelajran CTL

Penjelasan: Karena untuk mempelajari materi garis dan sudut siswa harus

mengingat kembali materi terdahulu yang dipelajari di sekolah

dasar. dengan cara guru membagi siswa dalam beberapa kelompok

dan memberi suatu permasalahan yang langsung berkaitan dengan

Page 14: iissipit.files.wordpress.com · Web viewKelas/Semester: VII/2 Standar Kompetensi: 5. Siswa mampu memehami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, serta besar dan jenis sudut.

kehidupan nyata,seperti menggunakan benda-benda disekitar

misalnya: lidi, tali, buku, meja, jam dan sebagainya. maka siswa

secara tidak langsung akan memahami materi garis dan sudut yaitu

tentang kedudukan dua garis (sejajar, berpotongan dan berhimpit)

dan satuan sudut yang sering digunakan yang dibahas pada kelas

VII. Jadi dengan kegiatan dan memahami materi diatas maka siswa

akan lebih mudah mempelajari pengukuran besar sudut dan

perbedaan jenis sudut.

Kegiatan akhir

Dengan bimbingan guru, siswa diminta membuat rangkuman.

Penjelasan: Agar siswa lebih mudah memahami materi yang telah dipelajari

maka guru memberikan tugas yang berupa rangkuman materi yang

berkaitan dengan garis dan sudut serta memberi beberapa

permasalahan yang harus diselesaikan dirumah kemudian akan

dibahas pada pertemuan selanjutnya.

Page 15: iissipit.files.wordpress.com · Web viewKelas/Semester: VII/2 Standar Kompetensi: 5. Siswa mampu memehami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, serta besar dan jenis sudut.

BAB III

PENUTUP

PMRI merupakan suatu teori pembelajaran yang dikembangkan khusus untuk

matematika. Juga telah disebutkan terdahulu, bahwa konsep matematika realistik

ini sejalan dengan kebutuhan untuk memperbaiki pendidikan matematika di

Indonesia yang didominasi oleh persoalan bagaimana meningkatkan pemahaman

siswa tentang matematika dan mengembangkan daya nalar. Dari apa yang

dikemukakan di atas kaitannya dengan pembelajaran matematika, dapat

disimpulkan bahwa yang dimaksud kontekstual atau realistik dalam pembelajaran

matematika adalah bahwa dalam pembelajaran matematika hendaknya ditandai

antara lain:

1) Didasarkan pada masalah;

2) Pembelajaran terjadi dalam konteks yang beragam, seperti: rumah, sekolah,

masyarakat, dan tempat kerja;

3) Membantu perkembangan pembelajaranmandiri;

4) Menggambarkan keanekaragaman siswa;

5) Menggunakan kelompok-kelompok belajar yang saling memerlukan;

6) Menggunakan penilaian yang otentik;

7) Memerlukan pemikiran yang lebih tinggi (kritis dan kreatif).

Page 16: iissipit.files.wordpress.com · Web viewKelas/Semester: VII/2 Standar Kompetensi: 5. Siswa mampu memehami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, serta besar dan jenis sudut.

DAFTAR ISI

Wagiyo, A, dkk, 2008, Pegangan Belajar matematika 1 untuk SMP/MTS kelas

VII, Pusat Perbukuan DEPDIKNAS: Jakarta.

Supinah, 2008,Pembelajaran Matematika SD dengan Pendekatan Kontekstual

Dalam Melaksanakan KTSP, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan

Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Matematika: Yogyakarta