oktafitriyani2.files.wordpress.com · Web viewBAB II TINJAUAN TEORI Hepatitis virus mempunyai...

45
BAB II TINJAUAN TEORI Hepatitis virus mempunyai gejala dan perjalanan penyakit yang serupa, yaitu dapat dibagi atas empat periode yaitu : masa sebelum ikterik masa ikterik masa konvalesensi (penyembuhan) Ikterik adalah keadaan yang ditandai dengan mata yang berwarna kuning dan warna kemih seperti air teh pekat. 1) Masa sebelum ikterik Keluhan penderita hepatitis virus akut, baik A, B maupun C, pada umumnya tidak khas, yaitu keluhan yang disebabkan oleh virus yang berlangsung sekitar 2-7 hari. Nafsu makan menurun merupakan keluhan yang pertama kali timbul, kemudian disusul dengan rasa mual dan kadang disertai muntah-muntah. Perut kanan bagian atas atau daerah ulu hati dirasakan sakit. Disamping itu penderita mengeluh seluruh badan pegal- pegal, terutama di pinggang, bahu dan merasa lesu atau lemah badan,

Transcript of oktafitriyani2.files.wordpress.com · Web viewBAB II TINJAUAN TEORI Hepatitis virus mempunyai...

Page 1: oktafitriyani2.files.wordpress.com · Web viewBAB II TINJAUAN TEORI Hepatitis virus mempunyai gejala dan perjalanan penyakit yang serupa, yaitu dapat dibagi atas empat periode yaitu

BAB II

TINJAUAN TEORI

Hepatitis virus mempunyai gejala dan perjalanan penyakit yang serupa, yaitu

dapat dibagi atas empat periode yaitu :

masa sebelum ikterik

masa ikterik

masa konvalesensi (penyembuhan)

Ikterik adalah keadaan yang ditandai dengan mata yang

berwarna kuning dan warna kemih seperti air teh pekat.

1) Masa sebelum ikterik

Keluhan penderita hepatitis virus akut, baik A, B maupun C, pada umumnya

tidak khas, yaitu keluhan yang disebabkan oleh virus yang berlangsung sekitar 2-

7 hari.

Nafsu makan menurun merupakan keluhan yang pertama kali timbul, kemudian

disusul dengan rasa mual dan kadang disertai muntah-muntah. Perut kanan

bagian atas atau daerah ulu hati dirasakan sakit.

Disamping itu penderita mengeluh seluruh badan pegal-pegal,

terutama di pinggang, bahu dan merasa lesu atau lemah badan,

merasa lekas capai terutama sore hari. Suhu badan naik hingga

sekitar 390C yang bisa berlangsung selama 2-5 hari.

Ada kemungkinan penderita merasa nyeri kepala yang hebat terutama di dahi

yang bisa disertai dengan rasa kaku di leher. Kadang penderita mengeluh nyeri

sendi-sendi lutut, siku, pergelangan tangan, kaki, sehingga seolah-olah sedang

menderita radang sendi atau Artritis.

Page 2: oktafitriyani2.files.wordpress.com · Web viewBAB II TINJAUAN TEORI Hepatitis virus mempunyai gejala dan perjalanan penyakit yang serupa, yaitu dapat dibagi atas empat periode yaitu

Gatal-gatal di seluruh tubuh, ditemukan pada 10-20 % penderita. Keluhan

gatal-gatal ini menyolok terutama pada penderita hepatitis virus B.

b) Masa ikterik (kuning)

Pada masa ini suhu badan sudah mulai turun, warna air kemih akan tampak

menjadi berwarna seperti air teh pekat. Keluhan ini biasanya yang pertama kali

diutarakan oleh penderita kepada dokter. Kadang-kadang warna tinjanya menjadi

lebih pucat keputihan. Mata penderita pada bagian putihnya tampak berwarna

kuning. Perubahan warna ini kadang disertai rasa gatal di seluruh badan yang

berlangsung beberapa hari saja. Selama minggu pertama masa ikterik ini, warna

kuning ini akan terus meningkat, kemudian menetap dan baru berkurang setelah

10-14 hari.

Pada masa ini penderita masih mengeluh mual, kadang muntah,

sakit perut kanan atas, dan nafsu makan yang tetap menurun. Keluhan ini

dirasakan selama sekitar 7-10 hari, dan kemudian disusul dengan timbulnya

kembali nafsu makan yang disertai berkurangnya tanda-tanda ikterik (kuning).

Rasa lesu dan lekas capai dirasakan selama 1-2 minggu.

Setelah timbulnya nafsu makan dan berkurangnya ikterus, penderita akan merasa

segar kembali.

c) Masa Penyembuhan.

Fase penyembuhan dari hepatitis virus akut A, B, maupun C dimulai saat

menghilangnya tanda-tanda ikterik, hilangnya rasa mual, dan rasa sakit ulu hati,

kemudian disusul dengan bertambahnya nafsu makan, yaitu rata-rata 14-16 hari

setelah timbulnya masa ikterik.

Page 3: oktafitriyani2.files.wordpress.com · Web viewBAB II TINJAUAN TEORI Hepatitis virus mempunyai gejala dan perjalanan penyakit yang serupa, yaitu dapat dibagi atas empat periode yaitu

Demikian juga warna air kemih tampak menjadi normal. Penderita mulai

merasa segar kembali, namun demikian penderita masih merasa lemah dan lekas

capai. Pada umumnya fase penyembuhan itu, baik secara klinis dan biokimia,

biasanya memakan waktu sekitar 6 bulan setelah timbulnya penyakit.

Pada hepatitis virus B di dalam darah penderita pada masa sebelum ikterik

akan ditemukan HBsAg, HBeAg, dan Anti HBc yang positif.

Pada masa penyembuhan hepatitis B akan ditemukan antibodi (zat kekebalan

terhadap hepatitis B) berupa Anti HBc, Anti Hbe dan Anti Hbs yang positif di

dalam darah.

A. DEFINISI

Hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus menyebabkan sel-sel hati

mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Pada umumnya, sel-sel hati dapat tumbuh kembali dengan sisa sedikit

kerusakan, tetapi penyembuhannya memerlukan waktu berbulan-bulan dengan

diet dan istirahat yang baik.

Penyebab Hepatitis ternyata tak semata-mata virus. Keracunan obat, dan

paparan berbagai macam zat kimia seperti karbon tetraklorida, chlorpromazine,

chloroform, arsen, fosfor, dan zat-zat lain yang digunakan sebagai obat dalam

industri modern, bisa menyebabkan Hepatitis. Zat-zat kimia ini mungkin saja

tertelan, terhirup atau diserap melalui kulit penderita. Menetralkan suatu racun

Page 4: oktafitriyani2.files.wordpress.com · Web viewBAB II TINJAUAN TEORI Hepatitis virus mempunyai gejala dan perjalanan penyakit yang serupa, yaitu dapat dibagi atas empat periode yaitu

yang beredar di dalam darah adalah pekerjaan hati. Jika banyak sekali zat

kimia beracun yang masuk ke dalam tubuh, hati bisa saja rusak sehingga tidak

dapat lagi menetralkan racun-racun lain.

Hepatitis B akut umumnya sembuh, hanya 10% menjadi Hepatitis B

kronik (menahun) dan dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati.

Gambar. Kanker Hati

a. Hepatitis B merupakan virus hepadna Deoksiribonukleat Asam (DNA)

rantai tunggal. Menyebar melalui darah dan serum yang terinfeksi dan

juga ditemukan dalam saliva (air liur), semen dan secret vagina.

Transmisi terjadi melalui paparan perkutaneus (jarum yang

terkontaminasi), kontak seksual dan infeksi maternal neonatal, paling

sering ditemukan pada pecandu obat dan homoseksual.

b. Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh virus

Hepatitis B (VHB), suatu anggota family Hepadnavirus yang dapat

menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian

kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati.

c. Hepatitis B adalah suatu virus DNA untai ganda yang disebut partikel

Dane yang menyerang hati berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati.

Page 5: oktafitriyani2.files.wordpress.com · Web viewBAB II TINJAUAN TEORI Hepatitis virus mempunyai gejala dan perjalanan penyakit yang serupa, yaitu dapat dibagi atas empat periode yaitu

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penyakit

Hepatitis B adalah penyakit akut atau menahun yang menyerang hati yang

dapat berlanjut menjadi sirosis hati.

B. GEJALA

Pada umumnya, gejala penyakit Hepatitis B ringan. Gejala tersebut dapat

berupa selera makan hilang, rasa tidak enak di perut, mual sampai muntah,

demam ringan, kadang-kadang disertai rasa nyeri sendi dan bengkak pada

perut kanan atas. Setelah satu minggu akan timbul gejala utama seperti bagian

putih pada mata tampak kuning, kulit seluruh tubuh tampak kuning dan air seni

berwarna seperti teh.

Ada 3 kemungkinan tanggapan kekebalan yang di berikan oleh tubuh

terhadap virus Hepatitis B pasca periode akut :

Kemungkinan pertama, jika tanggapan kekebalan tubuh adekuat maka

akan terjadi pembersihan virus, pasien sembuh.

Kedua, jika tanggapan kekebalan tubuh lemah maka pasien tersebut akan

menjadi carrier inaktif.

Ketiga, jika tanggapan tubuh bersifat intermediate (antara dua hal di atas)

maka penyakit terus berkembang menjadi Hepatitis B kronis.

Page 6: oktafitriyani2.files.wordpress.com · Web viewBAB II TINJAUAN TEORI Hepatitis virus mempunyai gejala dan perjalanan penyakit yang serupa, yaitu dapat dibagi atas empat periode yaitu

Meskipun pada ibu-ibu yang mengalami hepatitis virus pada waktu hamil,

tidak memberi gejala-gejala icterus pada bayinya yang baru lahir, namun hal ini

tidak berarti bahwa bayi yang baru lahir tidak mengandung virus tersebut. Ibu

hamil yang menderita hepatitis virus B dengan gejala-gejala klinik yang jelas,

akan menimbulkan penularan pada janinnya jauh lebih besar dibandingkan

dengan ibu-ibu hamil yang hanya merupakan carrier tanpa gejala klinik.

C. PATOFISIOLOGI

Penyakit Hepatitis Virus B ( HVB) sudah dapat ditularkan kepada semua

orang dan semua kelompok umur. Dengan percikan sedikit darah yang

mengandung virus hepatitis B kepada kulit orang sehat meski tidak disengaja,

dapat menularkan penyakit HVB.

Jadi demikian hebat penularan HVB ini. Hal yang perlu diketahui bahwa

orang yang pernah menderita HVB berpeluang menderita sirosis hati ataupun

kanker hati (liver). Itulah sebabnya, sekarang imunisasi hepatitis B menjadi

program nasional bagi anak balita, agar tidak ada lagi generasi yang terkena

sirosis atau kanker liver. Kanker ataupun sirosis hati sama-sama mematikan.

Page 7: oktafitriyani2.files.wordpress.com · Web viewBAB II TINJAUAN TEORI Hepatitis virus mempunyai gejala dan perjalanan penyakit yang serupa, yaitu dapat dibagi atas empat periode yaitu

Pada umumnya cara penularan dari HVB adalah melalui darah. Semula

penularan HVB diasosiasikan dengan transfusi darah atau produk darah melaui

jarum suntik. Tetapi setelah ditemukan bentuk dari HVB makin banyak laporan

yang ditemukan cara penularan lainnya.

Hal ini disebabkan karena HVB dapat ditemukan dalam setiap cairan

yang dikeluarkan dari tubuh penderita atau pengidap penyakit, misal melaui

darah, air liur, air seni, keringat, air mani pria, cairan vagina, air susu ibu, air

mata, dan lain-lain.

Oleh karena itu dalam cara penularan HVB dikenal istilah penularan

horizontal dan vertikal disamping penularan perkutan (via kulit) dan non-kutan

(tidak via kulit).

Di daerah endemik berat, HVB bisa juga ditularkan oleh nyamuk yang

sebelumnya menggigit penderita HVB. Kutubusuk, ataupun parasit lainnya

berpeluang juga menularkan HVB. Cara penularan tersebut disebut penularan

per-kutan atau lewat kulit. Sedangkan cara penularan non-kutan di antaranya

adalah melalui air mani dari pria, cairan vagina yaitu pada saat kontak

hubungan seksual (baik homoseks maupun heteroseks) dengan pengidap

HVB, atau bisa juga melaui air ludah yaitu ketika bercium-ciuman dengan

penderita ataupun pengidap virus B, juga bisa dengan bertukar pakai sikat gigi

dengan penderita ataupun pengidap (HVB tanpa gejala), dll.

Cara penularan horizontal ialah: transfusi darah yang terkontaminasi oleh

virus HVB, seperti pada mereka yang sering mendapat hemodialisa (cuci

darah), ataupun transfusi seumur hidup pada penyakit thalasemia.

Selain itu, HVB bisa masuk atau menular lewat luka atau lecet pada kulit

dan selaput lendir, misalnya tertusuk jarum atau benda tajam, menindik daun

Page 8: oktafitriyani2.files.wordpress.com · Web viewBAB II TINJAUAN TEORI Hepatitis virus mempunyai gejala dan perjalanan penyakit yang serupa, yaitu dapat dibagi atas empat periode yaitu

telinga buat pasang anting-anting, pembuatan tato, pengobatan tusuk jarum

(akupuntur), kebiasaan menyuntik sendiri pada morfinis atau pengguna obat

suntik diabetes yang menggunakan jarum suntik yang tidak steril.

Penggunaan alat-alat kedokteran dan alat-alat perawatan gigi yang

sterilisasinya kurang sempurna atau kurang memenuhi syarat, bisa menularkan

HVB. Penularan bisa juga terjadi melalui penggunaan alat cukur ataupun garuk

konde yang sering dipakai secara bersamaan.

Penularan secara vertikal dapat diartikan sebagai penularan infeksi dari

seseorang ibu pengidap (HVB tanpa gejala) maupun penderita HVB kepada

bayinya yang sedang dikandungnya, baik sebelum melahirkan, pada saat

melahirkan, ataupun beberapa saat setelah melahirkan.

Apabila seorang ibu menderita HVB akut pada saat 3 bulan pertama usia

kehamilan, maka bayi yang baru dilahirkan akan tertular. Resiko infeksi pada

bayi dari seorang ibu pengidap HBsAg positif, menunjukan peluang berkisar

10-80 % tertular.

Basley (1982) berkesimpulan bahwa adanya "fenomena lingkaran setan"

pada ibu hamil dengan HbsAg positif (artinya di dalam darah ibu terdapat virus

HVB, meskipun sang ibu tidak menunjukkan gejala sakit HVB (pengidap).

Seorang ibu pengidap HBsAg positif akan menularkan pada bayinya yang

baru dilahirkan dengan peluang sekitar 50%. Apalagi bila si ibu tadi disertai

dengan HBeAg positif (artinya virus HVB sedang aktif menyerang), maka akan

menularkan 100% kepada bayinya.

Bayi yang dilahirkan nantinya akan menjadi pengidap HVB (tanpa gejala).

Bila bayi yang lahir itu seorang gadis, maka dikemudian hari ketika dewasa, ia

akan menjadi seorang ibu pengidap.

Page 9: oktafitriyani2.files.wordpress.com · Web viewBAB II TINJAUAN TEORI Hepatitis virus mempunyai gejala dan perjalanan penyakit yang serupa, yaitu dapat dibagi atas empat periode yaitu

Sisanya 50% bayi yang tertular akan menderita hepatitis kronis, dan

berpeluang besar akan menderita sirosis hati ataupun menderita kanker hati,

serta dalam relatif singkat akan meninggal karena penyakit hati yang

dideritanya. Sekitar 14% dari ibu pengidap, berpeluang besar akan meninggal

sebagai akibat penyakit hati yang dideritanya.

Infeksi pada bayi dapat terjadi bila ibu menderita hepatitis akut pada tiga

bulan pertama usia kehamilan, atau bila ibu adalah pengidap (pembawa) virus

dengan HBsAg positif. Sedangkan bila ibu menderita HVB akut pada tiga bulan

pertama usia kehamilan, biasanya akan terjadi abortus (keguguran).

Air susu ibu meskipun ternyata mengandung HBsAg dalam jumlah sedikit,

namun peranan ASI dalam infeksi sesudah melahirkan masih diragukan,

karena insiden infeksi pada bayi dari ibu pengidap yang memberi ASI tidak

menunjukan angka yang berbeda dengan ibu yang tidak memberi ASI,

sehingga tidak ada alasan untuk tidak menganjurkan pemberian ASI. Kecuali

bila ibu menderita HVB akut pada saat periode pemberian ASI, maka

dianjurkan untuk tidak memberikan ASI.

Dari data-data laporan penelitian HVB, maka dikenal kelompok resiko

tinggi yang mudah tertular, yaitu :

Bayi yang lahir dari ibu dengan HBsAg positif, apalagi bila disertai dengan

HBeAg positif, maka sudah pasti akan tertular HVB

Lingkungan penderita ataupun pengidap (HVB tanpa gejala) dengan

HBsAg positif terutama anggota keluarga atau mereka yang serumah dan

selalu berhubungan langsung.

Tenaga medis, paramedis, petugas laboratorium klinik, yang selalu kontak

langsung dengan penderita HVB. Dari kelompok ini yang terbanyak

Page 10: oktafitriyani2.files.wordpress.com · Web viewBAB II TINJAUAN TEORI Hepatitis virus mempunyai gejala dan perjalanan penyakit yang serupa, yaitu dapat dibagi atas empat periode yaitu

ditemukan adalah petugas di unit bedah, kebidanan, gigi, petugas

hemodialisa (cuci darah) dll.

Calon pasien bedah, pasien gigi, penerima transfusi darah termasuk

penderita thalasemia, pasien hemodialise (cuci darah), dll.

Mereka yang hidup di daerah endemis HVB dengan prevalensi tinggi,

misalnya di Indonesia khususnya Lombok, Bali, Kalimantan Barat, dll.

D. KOMPLIKASI PADA IBU DAN JANIN

Kehamilan tidak memperberat infeksi virus Hepatitis B, akan tetapi infeksi

akut pada kehamilan dapat menimbulkan mortalitas yang tinggi bagi ibu dan

janinnya. Pada trimester pertama dapat terjadi keguguran, sedangkan pada

trimester kedua dan ke tiga sering terjadi persalinan premature dan dapat

terjadi perdarahan pasca persalinan.

E. DIAGNOSIS

Virus hepatitis B (HBV) adalah virus DNA rantai ganda yang merupakan

penyebab hepatitis akut pada kehamilan yang paling sering. Masa inkubasi dari

waktu terpapar sampai muncul gejala adalah 6 minggu sampai 6 bulan.

Page 11: oktafitriyani2.files.wordpress.com · Web viewBAB II TINJAUAN TEORI Hepatitis virus mempunyai gejala dan perjalanan penyakit yang serupa, yaitu dapat dibagi atas empat periode yaitu

Penyakit ini dapat terjadi dalam bentuk akut, subklinis dan kronik. Hepatiti

B akut mempuyai gejala klinis yang hampir sama dengan hepatitis A akut. HBV

ditemukan pada darah, cairan semen, air liur, air susu ibu, dan cairan amnion.

Penyakit ini menular melalui hubungan seksual, penggunaan obat jarum suntik

yang terkontaminasi, akupuntur, tato dan transfusi darah. Sekitar setengah

infeksi HBV akut adalah simptomatik pada orang dewasa dimana 1% kasus

menjadi gagal hati akut dan mati. Seseorang dengan infeksi akut

memperlihatkan gambaran kehilangan nafsu makan, mual, muntah, panas,

sakit perut dan ikterus.

Karateristik serologi hepatitis B adalah kompleks tapi telah diketahui

dengan baik. Antigen permukaan virus (HBsAg) dapat dideteksi dengan cepat

setelah terjadi infeksi, meninggi dalam serum pada permulaan penyakit, dan

tidak terdeteksi pada kebanyakan kasus selama beberapa minggu setelah

masa penyembuhan. Jika HBsAg tetap ada setelah 6 bulan, dipertimbangkan

bahwa penderita menjadi chronic carrier dari antigen.

Segera setelah antigen permukaan terdeteksi, antibodi terhadap inti

protein virus terbentuk (HBcAb) dan umumnya antibodi ini tetap ada untuk

seumur hidup. Antibodi terhadap antigen permukaan (HBsAb) tidak terdeteksi

setelah beberapa minggu sesudah resolusi HBsAg. Antigen E (HBeAg) muncul

dalam serum segera setelah HBsAg dan, setelah kira-kira 2 minggu

Page 12: oktafitriyani2.files.wordpress.com · Web viewBAB II TINJAUAN TEORI Hepatitis virus mempunyai gejala dan perjalanan penyakit yang serupa, yaitu dapat dibagi atas empat periode yaitu

menghilang, diikuti dengan munculnya antibodi terhadap antigen E (HBeAb).

Antibodi ini berhubungan erat dengan aktivitas polimerase DNA dalam inti virus

dan menandakan tingginya resiko terinfeksi. Munculnya HbeAb maternal

berhubungan dengan kira-kira 90% resiko transmisi perinatal.

Dibandingkan virus AIDS (HIV), virus Hepatitis B (HBV) seratus kali lebih

ganas (infectious), dan sepuluh kali lebih banyak (sering) menularkan. Hepatitis

B kronis merupakan penyakit nekroinflamasi kronis hati yang disebabkan oleh

infeksi virus Hepatitis B persisten. Hepatitis B kronis ditandai dengan HBsAg

positif (> 6 bulan) di dalam serum, tingginya kadar HBV DNA dan

berlangsungnya proses nekroinflamasi kronis hati. Carrier HBsAg inaktif

diartikan sebagai infeksi HBV persisten hati tanpa nekroinflamasi.

Sedangkan Hepatitis B kronis eksaserbasi adalah keadaan klinis yang

ditandai dengan peningkatan intermiten ALT >10 kali batas atas nilai normal

(BANN).

Diagnosis infeksi Hepatitis B kronis didasarkan pada pemeriksaan serologi,

petanda virologi, biokimiawi dan histologi :

Secara serologi, pemeriksaan yang dianjurkan untuk diagnosis dan

evaluasi infeksi Hepatitis B kronis adalah : HBsAg, HBeAg, anti HBe dan

HBV DNA (4,5).

Pemeriksaan virologi, dilakukan untuk mengukur jumlah HBV DNA serum

sangat penting karena dapat menggambarkan tingkat replikasi virus.

Pemeriksaan biokimiawi yang penting untuk menentukan keputusan terapi

adalah kadar ALT. Peningkatan kadar ALT menggambarkan adanya

aktifitas kroinflamasi. Oleh karena itu pemeriksaan ini dipertimbangkan

sebagai prediksi gambaran histologi. Pasien dengan kadar ALT yang

Page 13: oktafitriyani2.files.wordpress.com · Web viewBAB II TINJAUAN TEORI Hepatitis virus mempunyai gejala dan perjalanan penyakit yang serupa, yaitu dapat dibagi atas empat periode yaitu

menunjukkan proses nekroinflamasi yang lebih berat dibandingkan pada

ALT yang normal. Pasien dengan kadar ALT normal memiliki respon

serologi yang kurang baik pada terapi antiviral. Oleh sebab itu pasien

dengan kadar ALT normal dipertimbangkan untuk tidak diterapi, kecuali bila

hasil pemeriksaan histologi menunjukkan proses nekroinflamasi aktif.

Sedangkan tujuan pemeriksaan histologi adalah untuk menilai tingkat

kerusakan hati, menyisihkan diagnosis penyakit hati lain.

Berikut adalah arti dari kombinasi yang mungkin terjadi :

Table: Tes darah yang dipakai untuk diagnosis infeksi HBV.

F. PENANGANAN

Pencegahan :

1) Semua ibu hamil yang mengalami kontak langsung dengan penderita

hepatitis virus hendaknya diberi imuno globulin sejumlah 0,1 cc/kg berat

badan. Gamma globulin ternyata tidak efektif untuk mencegah hepatitis

virus B.

Page 14: oktafitriyani2.files.wordpress.com · Web viewBAB II TINJAUAN TEORI Hepatitis virus mempunyai gejala dan perjalanan penyakit yang serupa, yaitu dapat dibagi atas empat periode yaitu

2) Gizi ibu hamil hendaknya dipertahankan seoptimal mungkin, karena gizi

yang buruk mempermudah penularan hepatitis virus.

3) Untuk kehamilan berikutnya hendaknya diberi jarak sekurang – kurangnya

enam bulan setelah persalinan, dengan syarat setelah 6 bulan tersebut

semua gejala dan pemeriksaan laboratorium telah kembali normal.

4) Bayi baru lahir yang ibunya menderita hepatitis B, diberikan suntikan

immunoglobulin hepatitis B dalam waktu 24 jam setelah lahir

5) Setelah persalinan, pada penderita hendaknya tetap dilakukan

pemeriksaan laboratorium dalam waktu dua bulan, empat bulan dan

enam bulan kemudian.

Pengobatan :

1) Penderita harus tirah baring di rumah sakit sampai gejala icterus hilang

dan billirubin dalam serum menjadi normal.

2) Makanan diberikan dengan sedikit mengandung lemak tetapi tinggi

protein dan karbohidrat.

3) Pemakaian obat – obatan hepatotoxic hendaknya dihindari. Kortison baru

diberikan bila terjadi penyulit. Perlu diingat pada hepatitis virus yang akan

aktif dan cukup berat, mempunyai risiko untuk terjadi perdarahan post-

partum, karena menurun-nya kadar vitamin K.

4) Janin baru lahir hendaknya tetap diikuti sampai periode post natal dengan

dilakukan pemeriksaan transaminase serum dan pemeriksaan hepatitis

virus antigen secara periodik. Janin baru lahir tidak perlu diberi

pengobatan khusus bila tidak mengalami penyulit – penyulit lain.

Page 15: oktafitriyani2.files.wordpress.com · Web viewBAB II TINJAUAN TEORI Hepatitis virus mempunyai gejala dan perjalanan penyakit yang serupa, yaitu dapat dibagi atas empat periode yaitu

G. PERAWATAN

Perawatan yang dapat dilakukan untuk Hepatitis B kronis yang dapat

meningkatkan kesempatan bagi seorang penderita penyakit ini. Perawatannya

tersedia dalam bentuk antiviral seperti lamivudine dan adefovir dan modulator

sistem kebal seperti Interferon Alfa.

Selain itu, ada juga pengobatan tradisional yang dapat dilakukan.

Tumbuhan obat atau herbal yang dapat digunakan untuk mencegah dan

membantu pengobatan Hepatitis diantaranya mempunyai efek sebagai

hepatoprotektor, yaitu melindungi hati dari pengaruh zat toksik yang

dapat merusak sel hati, juga bersifat anti radang, kolagogum dan

khloretik, yaitu meningkatkan produksi empedu oleh hati.

Beberapa jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk pengobatan

Hepatitis, antara lain yaitu :

Temulawak (Curcuma xanthorrhiza)

Kunyit (Curcuma longa)

Sambiloto (Andrographis paniculata)

Meniran (Phyllanthus urinaria)

Daun serut/mirten

Jamur kayu/lingzhi (Ganoderma lucidum)

Akar alang-alang (Imperata cyllindrica)

Rumput mutiara (Hedyotis corymbosa)

Pegagan (Centella asiatica)

Buah kacapiring (Gardenia augusta)

Buah mengkudu (Morinda citrifolia)

Jombang (Taraxacum officinale).

Page 16: oktafitriyani2.files.wordpress.com · Web viewBAB II TINJAUAN TEORI Hepatitis virus mempunyai gejala dan perjalanan penyakit yang serupa, yaitu dapat dibagi atas empat periode yaitu

Pengaruh Hepatitis B Terhadap Janin/Neonatus

3,5 % Risiko keseluruhan dari infeksi neonatal kira-kira 75% jika ibu

terinfeksi pada trimester ketiga atau masa nifas dan risiko ini jauh lebih rendah

(5-10%) jika ibu terinfeksi pada awal kehamilan. Sebagian besar infeksi pada

bayi baru lahir kemungkinan terjadi saat persalinan dan kelahiran atau melalui

kontak ibu bayi, daripada secara transplasental.

Walaupun sebagian besar bayi-bayi menunjukkan tanda infeksi ikterus

ringan, mereka cenderung menjadi carrier. Status carrier ini dipertimbangkan

akan menjadi sirosis hepatis dan karsinoma hepatoseluler. Infeksi kronik terjadi

kira-kira 90% pada bayi yang terinfeksi, 60% pada anak < 5 tahun dan 2%-6%

pada dewasa.

Diantaranya, seseorang dengan infeksi kronik HBV, risiko kematian dari

sirosis dan karsinoma hepatoselular adalah 15% - 25%. Infeksi HBV bukan

merupakan agen teratogenik. Bagaimanapun, terdapat insidens berat lahir

rendah yang lebih tinggi diantara bayi-bayi dengan ibu yang menderita infeksi

akut selama hamil.

Page 17: oktafitriyani2.files.wordpress.com · Web viewBAB II TINJAUAN TEORI Hepatitis virus mempunyai gejala dan perjalanan penyakit yang serupa, yaitu dapat dibagi atas empat periode yaitu

Pada satu penelitian hepatitis akut maternal (tipe B atau non-B) tidak

mempengaruhi insidens dari malformasi kongenital, lahir mati, abortus, atau

malnutrisi intrauterin. Tetapi, hepatitis akut menyebabkan peningkatan insidens

prematuritas.

Antepartum

Infeksi hepatitis B kadang tidak disadari karena hanya menimbulkan

demam ringan. Hanya 30% penderita yang mengalami kuning, mual, muntah,

dan nyeri perut kanan atas. Oleh karena itu, diagnosis ditegakkan dengan

mengandalkan pemeriksaan darah yang spesifik untuk hepatitis B (HbsAg,

anti-HBs) dan fungsi hati yaitu enzim SGOT dan SGPT. Infeksi hepatitis B tidak

menyebabkan kematian atau kecacatan pada janin. Namun infeksi saat

kehamilan kerap berkaitan dengan berat lahir rendah dan lahir prematur.

Penularan ke bayi lebih besar terjadi jika ibu terinfeksi pada trimester ke tiga,

yaitu 10% pada trimester pertama dan 60-90% pada trimester ketiga.

Yang harus dilakukan oleh ibu hamil

a. Mendapat kombinasi antibodi pasif (immunoglobulin) dan imunisasi aktif

vaksin hepatitis B.

b. Tidak minum alkohol

c. Menghindari obat-obatan yang hepatotoksis seperti asetaminofen yang

dapat memperburuk kerusakan hati

d. Tidak mendonor darah, bagian tubuh dan jaringan. Tidak menggunakan

alat pribadi yang dapat terpapar darah dengan orang lain

Page 18: oktafitriyani2.files.wordpress.com · Web viewBAB II TINJAUAN TEORI Hepatitis virus mempunyai gejala dan perjalanan penyakit yang serupa, yaitu dapat dibagi atas empat periode yaitu

e. Menginformasikan pada dokter anak, dokter Kebidanan dan bidan bahwa

mereka carrier hepatitis B. Memastikan bahwa bayi mereka mendapat

vaksin hepatitis B waktu lahir, umur 1 bulan, dan 6 bulan.

f. Kontrol sedikitnya setahun sekali ke dokter

g. Mendiskusikan risiko penularan dengan pasangan mereka dan

mendiskusikan pentingnya konseling dan pemeriksaan.

Bayi baru lahir

Bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi (termasuk carrier HBsAg kronik)

harus di terapi dengan kombinasi dari antibodi pasif (immunoglobulin) dan aktif

imunisasi dengan vaksin hepatitis B.

Dengan imunoprofilaksis hepatitis yang sesuai, menyusui tidak

memperlihatkan risiko tambahan untuk penularan dari carrier virus hepatitis B.

Asalkan bayi sudah mendapatkan HBIG dan vaksin hepatitis B selama 12 jam

pertama kelahiran, maka ibu dapat menyusui tanpa khawatir si kecil tertular.

Awasi juga keadaan puting ibu, agar tidak terluka atau lecet. Setiap ibu selesai

menyusui, puting susu dibersihkan dengan air hangat tanpa sabun. Sabun

dapat membuat kulit kering dan mudah luka.

Prevalensi

HbsAg pada wanita hamil di perkotaan pada bangsa kulit putih non

hispanik sebesar 0,60 %, kulit hitam non hispanik 0,97 %, hispanik 0,14 % dan

bangsa Asia 5,79 %. Insiden batu empedu selama kehamilan meningkat. Pada

suatu penelitian di Italia dengan pemeriksaan ultrasound didapatkan lebih dari

40 % wanita hamil mengidap batu empedu. Hal ini dihubungkan dengan hasil

Page 19: oktafitriyani2.files.wordpress.com · Web viewBAB II TINJAUAN TEORI Hepatitis virus mempunyai gejala dan perjalanan penyakit yang serupa, yaitu dapat dibagi atas empat periode yaitu

lithogenik peningkatan saturasi kolesterol dan penurunan asam

deoksiribonukleik pada kandung empedu selama periode tingginya konsentrasi

estrogen dan pengurangan fungsi pengosongan kandung empedu selama

kehamilan.

Setiap tahun di Amerika Serikat diperkirakan 250.000 orang, terinfeksi

virus Hepatitis B, 30.000 diantaranya anak-anak, sekitar 5.000 orang

meninggal karenanya. Diseluruh dunia, 350 juta orang terinfeksi kronis,

menyebabkan 1 sampai 2 juta kematian tiap tahunnya. Penularan perinatal dari

ibu pengidap HBsAg kepada anaknya merupakan jalur transmisi penting untuk

terjadinya kronisitas infeksi.

Yang harus menjalani pemeriksaan

Semua wanita hamil saat ANC pertama kali harus di cek HBsAg.

Setiap wanita yg akan melahirkan yang tidak menjalani pmeriksaan HBsAg

saat kunjungan ANC-nya.

Lebih dari 90% dari perempuan ditemukan HBsAg positif pada rutin

Semua rentan kontak (termasuk semua anggota keluarga) dengan panel

hepatitis B (HBsAg, antiHBc, antiHBs).

Skrining dan vaksinasi yang rawan kontak harus dilakukan

Rekomendari untuk perempuan

Advisory Committee on Immunization Practice, mereka merekomendasikan

semua perempuan hamil diperiksa HbsAg pada masa kehamilan awal. Setiap

bayi yang lahir dari ibu dengan HbsAg positif atau ibu yang HbsAg-nya tidak

diketahui, harus mendapat vaksin hepatitis B dan HBIG (hepatitis B

Immunoglobulin). Booster vaksin hepatitis B kemudian diberikan dua kali yaitu

Page 20: oktafitriyani2.files.wordpress.com · Web viewBAB II TINJAUAN TEORI Hepatitis virus mempunyai gejala dan perjalanan penyakit yang serupa, yaitu dapat dibagi atas empat periode yaitu

saat bayi berusia 1 bulan dan usia 3-6 bulan. Setelah vaksin diberikan lengkap,

maka pada usia 9-18 bulan, sebaiknya dilakukan pemeriksaan HbsAg dan anti-

HBs. Bila pemeriksaan anti-HBs dilakukan sebelum usia 9 bulan, bisa jadi anti-

HBS positif akibat pemberian HBIG dan bukan antibodi yang dihasilkan oleh si

bayi.

H. PENGELOLAAN

Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit hepatitis virus, yang perlu

dilakukan ialah pada ibu hamil yang HBsAg positif bayinya perlu dilindungi

dengan segera sesudah lahir sedapat mungkin dalam waktu dua jam bayi

diberi suntikan HBSIG dan langsung divaksinasi dengan vaksin hepatitis B.

Pemberian HBIG hanya pada ibu yang selain HBsAg positif, HBe nya juga

positif. Vaksin ini diulangi lagi sampai 3 kali dengan interval satu bulan atau

sesuai dengan skema vaksin yang digunakan. Selain itu pada kasus seperti ini

para dokter dan tenaga medis harus diberi vaksin juga. Pengelolaan secara

konservatif adalah terapi pilihan untuk penderita hepatitis virus dalam

kehamilan.  Prinsipnya ialah suportif dan pemantauan gejala penyakit. Pada

awal periode simptomatik dianjurkan.

1) Tirah baring : pada periode akut dan keadaan lemah diharuskan cukup

istirahat. Istirahat mutlak tidak terbukti dapat mempercepat penyembuhan.

Kecuali pada mereka dengan umur tua dan keadaan umum yang buruk

2) Diet : Tidak ada larangan spesifik terhadap makanan tertentu bagi

penderita penyakit hepatitis. Sebaiknya semua makanan yang dikonsumsi

pasien mengandung cukup kalori dan protein. Satu-satunya yang dilarang

adalah makanan maupun minuman beralkohol. Jika pasien mual, tidak

Page 21: oktafitriyani2.files.wordpress.com · Web viewBAB II TINJAUAN TEORI Hepatitis virus mempunyai gejala dan perjalanan penyakit yang serupa, yaitu dapat dibagi atas empat periode yaitu

nafsu makan atau muntah – muntah, sebaiknya diberikan infus. Jika sudah

tidak mual lagi, diberikan makanan yang cukup kalori (30 – 35 kalori / kg

BB) dengan protein cukup (1 g / kg BB). Pemberian lemak seharusnya

tidak perlu dibatasi. Dulu ada kecenderungan untuk membatasi lemak,

karena disamakan dengan kandung empedu.

3) Medikamentosa :

a) Interferon adalah protein alami yang disintesis oleh sel-sel sistem

imun tubuh sebagai respon terhadap adanya virus, bakteri, parasit,

atau sel kanker.

Ada tiga jenis interferon yang memiliki efek antivirus. Ketiganya adalah

interferon alfa, beta dan gamma. Efek antivirus yang paling baik

diberikan oleh interferon alfa. Interferon alfa bekerja hampir pada setiap

tahapan replikasi virus dalam sel inang. Interferon alfa digunakan untuk

melawan virus hepatitis B dan virus hepatitis C. Interferon diberikan

melalui suntikan.

Efek samping interferon timbul beberapa jam setelah injeksi diberikan.

Efek samping dari pemberian interferon diantaranya adalah rasa

seperti gejala flu, demam, mengigil, nyeri kepala, nyeri otot dan sendi.

Setelah beberapa jam, gejala dari efek samping tersebut mereda dan

hilang. Efek samping jangka panjang yang dapat timbul adalah

gangguan pembentukan sel darah yaitu menurunnya jumlah sel

granulosit (granulositopenia) dan menurunnya jumlah trombosit

(trombositopenia), mengantuk bahkan rasa bingung.

b) Lamivudin : Lamivudin adalah antivirus jenis nukleotida yang

menghambat enzim reverse transcriptase yang dibutuhkan dalam

Page 22: oktafitriyani2.files.wordpress.com · Web viewBAB II TINJAUAN TEORI Hepatitis virus mempunyai gejala dan perjalanan penyakit yang serupa, yaitu dapat dibagi atas empat periode yaitu

pembentukan DNA. Lamivudin diberikan pada penderita hepatitis B

kronis dengan replikasi virus aktif dan peradangan hati. Pemberian

lamivudin dapat meredakan peradangan hati, menormalkan kadar

enzim ALT dan mengurangi jumlah virus hepatitis B pada penderita.

Terapi lamivudin untuk jangka panjang menunjukkan menurunnya

resiko fibrosis, sirosis dan kanker hati. Namun lamivudin memiliki

kelemahan yang cukup vital yaitu dapat menimbulkan resistensi virus.

Efek samping yang mungkin muncul dari pemberian lamivudin antara

lain rasa lemah, mudah lelah, gangguan saluran pencernaan, mual,

muntah, nyeri otot, nyeri sendi, sakit kepala, demam, serta kemerahan

pada. Efek samping yang berbahya lainnya adalah radang pankreas,

meningkatnya kadar asam laktat, dan pembesaran hati. Namun

umumnya efek samping tersebut dapat ditolerir oleh pasien. Terapi

lamivudin ini tidak boleh diberikan pada ibu hamil.

c) Adepovir dipivoksil : Adepovir dipivoksil berfungsi sebagai penghenti

proses penggandaan untai DNA (DNA chain terminator), meningkatkan

jumlah sel yang berperan dalam sistem imun (sel NK) dan merangsang

produksi interferon dalam tubuh. Kelebihan adepovir dipivoksil

dibandingkan dengan lamivudin adalah jarang menimbulkan resistensi

virus. Efek samping yang ditimbulkan adepovir dipivoksil antara lain

adalah nyeri pada otot, punggung, persendian, dan kepala. Selain itu

terdapat juga gangguan pada saluran pencernaan seperti mual atau

diare, gejala flu, radang tenggorokan, batuk dan peningkatan kadar

alanin aminotransfrase. Gangguan fungsi ginjal juga dapat terjadi pada

dosis berlebih.

Page 23: oktafitriyani2.files.wordpress.com · Web viewBAB II TINJAUAN TEORI Hepatitis virus mempunyai gejala dan perjalanan penyakit yang serupa, yaitu dapat dibagi atas empat periode yaitu

d) Entecavir : Entecavir berfungsi untuk menghambat enzim polymerase

yang dibutuhkan dalam sintesis DNA virus. Kelebihan entecavir adalah

jarang menimbulkan resistensi virus setelah terapi jangka panjang.

Sedangkan efek samping yang dapat ditimbulkannya adalah nyeri

kepala, pusing, mengantuk, diare, mual, muntah, nyeri pada ulu hati

dan insomnia

e) Telbivudin : Telbivudin adalah jenis antivirus yang relatif baru. Terapi

telbivudin diberikan pada pasien hepatitis B dengan replikasi virus dan

peradangan hati yang aktif. Telbivudin berfungsi menghambat enzim

DNA polymerase yang membantu proses pencetakan material genetic

(DNA) virus saat bereplikasi. Meski belum didukung data yang cukup

bahwa telbivudin aman bagi ibu hamil, sebaiknya terapi telbivudin tidak

diberikan pada ibu hamil mupun menyusui. Efek samping dari terapi

telbivudin antara lain adalah mudah lelah, sakit kepala, pusing, batuk,

diare,mual, nyeri otot, dan rasa malas. Vitamin K dapat diberikan pada

kasus dengan kecenderungan pendarahan. Bila pasien dalam keadaan

prekoma atau koma, penanganan seperti pada koma hepatik.

Page 24: oktafitriyani2.files.wordpress.com · Web viewBAB II TINJAUAN TEORI Hepatitis virus mempunyai gejala dan perjalanan penyakit yang serupa, yaitu dapat dibagi atas empat periode yaitu

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN NY. MAIMUN UMUR 25 TH HAMIL 36 MINGGU DENGAN

HEPATITIS B

Tanggal 09 – 10 – 2012 Jam : 12.00 wib

Subjektif :

- Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama

- Ibu mengatakan tidak pernah keguguran

- Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir tanggal 31 - 01 - 2012

- Ibu mengatakan sering mual dan muntah

- Ibu mengatakan suaminya pengidap penyakit Hepatitis B

- Ibu mengatakan air kencingnya berwarna seperti teh

- Ibu mengeluh karena sering merasa panas dan susah tidur sejak 2 hari yang lalu

- Ibu mengatakan tidak ada nafsu makan dan merasa lelah

- Ibu mengatakan nyeri atas lokasi hati (di sisi kanan perut, bawah tulang rusuk

yang lebih rendah)

Objektif :

Keadaan umum : baik

Page 25: oktafitriyani2.files.wordpress.com · Web viewBAB II TINJAUAN TEORI Hepatitis virus mempunyai gejala dan perjalanan penyakit yang serupa, yaitu dapat dibagi atas empat periode yaitu

Kesadaran : composmentis

Tanda-tanda vital :

TD : 110/80 mmHg

Temp : 370C

R : 20 x/menit

N : 85 x/menit

Antropometri :

TB : 150 cm

BB : 54 Kg Sebelum Hamil : 44 Kg

Lila : 26 cm

Inspeksi :

Muka : Kuning, Pucat

Konjungtiva : Anemis

Sclera : Ikterik

Kuku tangan : Kuning dan pucat

Palpasi :

Leopold I : TFU 3 jari dibawah px (34 cm)

Leopold II : pu-ka

Leopold III : kepala

Leopold IV : sudah masuk PAP 3/5 bagian

Auskultasi : DJJ 148 x/m

Perkusi : Refleks patella kanan ( + )

Refleks patella kiri ( + )

TBBJ : 3565 gram

TP : 06 - 11 – 2012

Page 26: oktafitriyani2.files.wordpress.com · Web viewBAB II TINJAUAN TEORI Hepatitis virus mempunyai gejala dan perjalanan penyakit yang serupa, yaitu dapat dibagi atas empat periode yaitu

Pemeriksaan penunjang :

Hb : 10 gr%

Gol. darah : AB

Urine Protein : -

Urine Reduksi              : -

Serologi                       : HBsAg ( + )

Assesment :

Ny. Maimun umur 25 tahun GI P0 A0 M0 hamil 36 minggu, pu-ka, ked-kep sudah

masuk PAP 3/5 bagian, janin intrauterin tunggal hidup dengan hepatitis B.

Masalah : Ibu cemas dengan kehamilannya.

Kebutuhan : Beri dukungan moril dari keluarga khususnya suami serta

pengertian tentang keaadan ibu sekarang ini.

Diagnosa Potensial : Prematur dan IUFD

Antisipasi : - Melakukan pemantauan keadaan umum ibu dan janin

Kolaborasi dengan dr. Obgyn dan dr. spesialis penyakit dalam untuk

pemberian terapi imunoglobulin sejumlah 0,1 cc/kg berat badan.

Planning :

- Menjelaskan pada ibu akan dilakukan pemeriksaan fisik pada ibu

- Memberitahukan hasil pemeriksaan bahwa pada saat ini secara umum ibu dalam

keadaan baik yaitu TD: 110/80 mmHg, N: 85 x/m, R: 20 x/m, S: 37 0C, Hb 10gr%,

dan pada hasil laboratorium menunjukkan bila ibu terinfeksi virus Hepatitis B.

Page 27: oktafitriyani2.files.wordpress.com · Web viewBAB II TINJAUAN TEORI Hepatitis virus mempunyai gejala dan perjalanan penyakit yang serupa, yaitu dapat dibagi atas empat periode yaitu

- Memberitahukan ibu untuk makan makanan yang bergizi dan banyak

mengkonsumsi sayur seperti sayur bayam, kangkung dan lainnya agar dapat

menambah darah sehingga ibu tidak terkena anemia selain itu sebaiknya ibu

mengkonsumsi makanan tinggi protein dan rendah lemak seperti ikan, tahu,

tempe, dan lainnya.

- Menganjurkan ibu untuk tidak minum kopi, tidak meminum minuman yang

beralkohol dan kurangi meminum teh karena itu memerlukan proses

deteksofikasi dalam hati dan akan memperberat kerja hati.

- Memberitahu ibu untuk minum tablet Fe agar ibu tidak terkena anemia yang

dapat membahayakan kondisi ibu dan janin selain itu memberitahu cara

meminum tablet Fe yaitu dengan air putih dan di minum 1 kali sehari secara rutin.

- Menganjurkan pada ibu untuk menghindari obat-obatan yang hepatotoksik

seperti asetaminofen karena dapat memperburuk kerusakan hati.

- Menganjurkan pada ibu untuk tirah baring di rumah sakit sampai gejala icterus

hilang dan billirubin dalam serum menjadi normal.

- Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu pada malam 8 jam dan siang

2 jam agar kondisi ibu tidak bertambah buruk karena istirahat yang cukup dapat

membantu pemulihan lebih baik dan ibu akan merasa bugar.

- Menganjurkan pada ibu untuk memastikan bayinya mendapat vaksin hepatitis B

waktu lahir, umur 1 bulan, dan 6 bulan.

- Memberitahukan ibu tanda-tanda bahaya kehamilan trimester III, jika ditemui

perdarahan keluar dari kemaluan, sakit kepala berat, bengkak pada muka dan

tangan, penglihatan kabur, gerakan janin berkurang atau hilang, ketuban pecah

sebelum persalinan segera datang ke bidan atau dokter untuk penanganan yang

lebih lanjut.

Page 28: oktafitriyani2.files.wordpress.com · Web viewBAB II TINJAUAN TEORI Hepatitis virus mempunyai gejala dan perjalanan penyakit yang serupa, yaitu dapat dibagi atas empat periode yaitu

- Menganjurkan ibu untuk mencegah penularan kepada anggota keluarga lain

dengan mengkhususkan peralatan makanan dan minuman seperti piring, gelas,

sendok dll, ataupun sikat gigi yang di pakai ibu sehingga di harapkan mencegah

penyebaran karena jika keluarga tertular akan lebih sulit proses penyembuhan

dan penanganan ibu.

- Memberikan ibu motivasi berupa dukungan dan semangat pada ibu bahwa ibu

akan baik-baik saja selama ibu sering memeriksakan diri dengan rutin sehingga

perkembangan penyakit ibu dapat di minimalkan penyebarannya.

- Berkolaborasi dengan dr. spesialis penyakit dalam dan dr. obgyn untuk dapat

memberikan penanganan terapi imuno globulin sejumlah 0,1 cc/kg berat badan

agar mencegah komplikasi selama kehamilan pada ibu sehingga diharapkan ibu

dan janin dalam kondisi yang baik.

- Memberitahu tentang persiapan persalinan perlengkapan ibu dan bayi, dana,

persiapan donor darah, kendaraan, penolong dan tempat bersalin, pendamping

persalinan.

- Menjelaskan tanda-tanda persalinan, yaitu keluar lendir bercampur darah, nyeri

pinggang yang menjalar ke depan, ada keinginan untuk mengedan, ada

keinginan seperti ingin BAB tetapi sebaiknya di sarankan untuk ibu menjalani

persalinan sectio secaria untuk penurunan transmisi HBV dari ibu ke anak.

- Memberitahukan pada ibu kunjungan ulang 1 minggu untuk mengetahui

perkembangan ibu dan janin atau bila ada keluhan.

- Tanggal 09 - 10 - 2012 Jam 13. 00 wib

- Ibu mengerti penjelasan yang telah diberikan oleh bidan.

- Ibu menolak rawat inap di rumah sakit.

- Ibu sudah menandatangani surat penolakan dirawat inap.

Page 29: oktafitriyani2.files.wordpress.com · Web viewBAB II TINJAUAN TEORI Hepatitis virus mempunyai gejala dan perjalanan penyakit yang serupa, yaitu dapat dibagi atas empat periode yaitu

- Ibu sudah mendapatkan vaksin imuno globulin sejumlah 0,1 cc/kg berat

badan.

- Ibu berjanji akan datang periksa seminggu kemudian atau bila ada keluhan

dan tanda-tanda persalinan.

- Ibu ingin melakukan persalinan sectio secaria pada tanggal 20 oktober 2012

tepat di tanggal pernikahannya.

Page 30: oktafitriyani2.files.wordpress.com · Web viewBAB II TINJAUAN TEORI Hepatitis virus mempunyai gejala dan perjalanan penyakit yang serupa, yaitu dapat dibagi atas empat periode yaitu

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Hepatitis B merupakan suatu penyakit hati yang disebabkan oleh "Virus

Hepatitis B" (VHB). Pengaruh infeksi hepatitis terhadap kehamilan bersumber

dari gangguan fungsi hati dalam mengatur dan mempertahankan metabolisme

tubuh, sehingga aliran nutrisi ke janin dapat terganggu atau berkurang. Oleh

karena itu, pengaruh infeksi hati terhadap kehamilan dapat dalam bentuk

keguguran atau persalinan prematuritas dan kematian janin dalam rahim.

B. SARAN

Gizi ibu hamil hendaknya dipertahankan seoptimal mungkin,karena gizi yang

buruk mempermudah penularan hepatitis virus. Jika ibu mengalami salah satu

dari tanda gejala Hepatitis maka segera periksa ke petugas kesehatan terdekat

untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut, agar kehamilan dapat

berlangsung dengan baik serta bayi yang di lahirkan dalam keadaan sehat.

Page 31: oktafitriyani2.files.wordpress.com · Web viewBAB II TINJAUAN TEORI Hepatitis virus mempunyai gejala dan perjalanan penyakit yang serupa, yaitu dapat dibagi atas empat periode yaitu

DAFTAR PUSTAKA

Saifuddin, Abdul Bari.Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan

Maternal dan Neonatal.2006.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

Seto Sagung Buku Ajar Patologi 1( UMUM ) .2002 . Jakarta:EGC

Leveno,Kenneth J.Obstetri Williams.2009.Jakarta : EGC

Nugraheny, Esti.2009. Asuhan Kebidanan Pathologi. Yogyakarta:Pustaka Rihama

Rukiyah, S.Si.T, Lia Yulianti, Am. Keb, MKM, asuhan kebidanan 4 (patologi), 2010,

Cv trans Info Media, Jakarta

health.groups.yahoo.com/group/dokter_umum/massage/1677 Diunduh tanggal 26/09/2012 jam 21.00wib