supriyadiskgjunila.files.wordpress.com  · Web viewBAB I PENDAHULUAN. Analisis Situasi....

47
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada ketersediaan sumber daya alam dan modal yang bersifat fisik belaka, tetapi diperlukan dukungan modal intelektual dan sosial serta teknologi. Oleh karena itu tuntutan untuk terus menerus memutakhirkan penguasaan ilmu pengetahuan dan tenologi menjadi suatu keharusan. Hal ini hanya dapat terwujud manakala seluruh komponen bangsa menyadari pentingnya pendidikan. Priatna (1997: 3) menyebutkan bahwa pendidikan merupakan suatu proses menghasilkan manusia yang berbudaya, mempunyai sistem nilai ke arah yang lebih baik, sehingga membentuk kepribadian, keterampilan dan perkembangan intelektual yang semakin maju. Undang-undang RI No.2 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakankan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya, untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara. Mengacu pada Sistem Pendidikan Nasional, perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan yang tergolong pada jalur pendidikan formal memiliki fungsi menstransmisikan kebudayaan, pengetahuan dan memproduksi sumber daya manusia yang berkualitas (Sadulloh 2007: 185). Lebih lanjut, menurut Leo, (2004: 49) proses reproduksi sistem nilai budaya ini dalam lembaga formal dilakukan melalui mediasi proses belajar mengajar pada sejumlah mata pelajaran. Odang Muchtar (Sadulloh,2007: 185) berpendapat bahwa: Pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang memungkinkan terjadinya perubahan struktur atau pola tingkah laku seseorang dalam kemampuan kognitif, afektif dan keterampilan yang selaras, seimbang dan bersama-sama turut serta meningkatkan kesejahteraan sosial. 1

Transcript of supriyadiskgjunila.files.wordpress.com  · Web viewBAB I PENDAHULUAN. Analisis Situasi....

Page 1: supriyadiskgjunila.files.wordpress.com  · Web viewBAB I PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada ketersediaan sumber daya alam dan modal

BAB I PENDAHULUAN1.1 Analisis Situasi

Kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada ketersediaan sumber daya alam dan modal yang bersifat fisik belaka, tetapi diperlukan dukungan modal intelektual dan sosial serta teknologi. Oleh karena itu tuntutan untuk terus menerus memutakhirkan penguasaan ilmu pengetahuan dan tenologi menjadi suatu keharusan. Hal ini hanya dapat terwujud manakala seluruh komponen bangsa menyadari pentingnya pendidikan.

Priatna (1997: 3) menyebutkan bahwa pendidikan merupakan suatu proses menghasilkan manusia yang berbudaya, mempunyai sistem nilai ke arah yang lebih baik, sehingga membentuk kepribadian, keterampilan dan perkembangan intelektual yang semakin maju. Undang-undang RI No.2 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakankan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya, untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara.

Mengacu pada Sistem Pendidikan Nasional, perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan yang tergolong pada jalur pendidikan formal memiliki fungsi menstransmisikan kebudayaan, pengetahuan dan memproduksi sumber daya manusia yang berkualitas (Sadulloh 2007: 185). Lebih lanjut, menurut Leo, (2004: 49) proses reproduksi sistem nilai budaya ini dalam lembaga formal dilakukan melalui mediasi proses belajar mengajar pada sejumlah mata pelajaran.

Odang Muchtar (Sadulloh,2007: 185) berpendapat bahwa: Pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang memungkinkan terjadinya perubahan struktur atau pola tingkah laku seseorang dalam kemampuan kognitif, afektif dan keterampilan yang selaras, seimbang dan bersama-sama turut serta meningkatkan kesejahteraan sosial.

Mutu ditentukan oleh banyak faktor, salah satu diantaranya guru. Kualitas guru dipengaruhi oleh dua fase yang bersifat sustainable, yaitu fase pre-service training – proses pendidikan yang mempersiapkan seseorang menjadi guru, dilakukan melalui jenjang pendidikan tinggi baik jalur akademis (S1) maupun profesi (Diploma);- dan in-service training – proses pendidikan yang dilakukan setelah seseorang menjadi guru. Agar mutu guru berkembang, kualitas proses pendidikan di LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) harus terus menerus ditingkatkan.

Pembelajaran di LPTK sebagai institusi “pencetak” guru seyogyanya menginspirasi siswa calon guru dalam menjalankan tugas profesionalnya kelak. Karenanya pembelajaran yang dikembangkan di PS PGSD hendaknya berlangsung sebagaimana ruhnya pembelajaran, yaitu dengan model yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan melalui pembelajaran aktif di perguruan tinggi yang dikenal dengan Active Learning in Higher Education (ALIHE).

Undang-undang RI No. 20 PASAL 40, AYAT (2) tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan guru dan tenaga kependidikan berkewajiban:

1. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif dinamis dan dialogis

1

Page 2: supriyadiskgjunila.files.wordpress.com  · Web viewBAB I PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada ketersediaan sumber daya alam dan modal

2. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan 3. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan sesuai

dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

Sementara itu dalam Peraturan Pemerintah No. 19 tentang Standar tentang Standat Nasional Pendidikan, pasal 19, ayat (1) dinyatakan bahwa: proses pembelajaran pada satuian pendidikan diselenggarakan secara intrekatif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, memberikan ruang gerak yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologi siswa.

Peserta didik dan genarsi muda sekarang merupakan manusia masa depan yang hidup pada era global. Globalisasi memberi penetrasi terhadap kebutuhan untuk mengkreasi model-model dan proses pembelajaran secara inovatif, kreatif, dan transformasional bagi pencapaian kecerdasan global, keefektifan, kekompetitifan dan karakter bangsa. Negara-negara yang berhasil mengoptimalkan kecerdasan, menguasai ipteks, keterampilan serta karakter bangsanya akan menjadi pemenang. Sebaliknya, bangsa yang gagal mewujudkannya akan menjadi pecundang (Gultom, 2012).

Untuk itu guru perlu meningkatkan mutu pembelajarannya, dimulai dengan rancangan pembelajaran yang baik dengan memperhatikan tujuan, karakteristik siswa, materi yang diajarkan, dan sumber belajar yang tersedia. Ketercapaian tujuan pendidikan harus didukung oleh iklim pembelajaran yang kondusif. Azis Wahab (2007), menyebutkan iklim pembelajaran yang dikembangkan oleh guru mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan dan kegairahan belajar siswa. Kualitas dan keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kompetensi dan ketepatan guru memilih dan menggunakan pendekatan pembelajaran. Sejalan dengan paparan di atas, guru dituntut mampu merancang, melaksanakan dan mengases pembelajaran, sehingga pembelajarannya menjadiksan siswa aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (pakem).

Berdasarkan observasi awal (wawancara dengan beberapa guru) yang penulis lakukan terhadap pembelajaran di beberapa SD di wilayah Lampung diperoleh data bahwa umumnya mutu proses pembelajaran rendah, ini diindikasikan dari kecenderungan guru yang menghabiskan waktunya untuk memberikan penjelasan (ceramah) dan “terbatas” waktu untuk mengenal dan berbicara kepada setiap siswa, sementara siswa “sibuk” menyelesaikan tugas-tugas latihan. Padahal pengetahuan tidak dapat dipindah secara utuh dari pikiran guru ke siswa, namun secara aktif dibangun sendiri oleh siswa. Menurut Peaget (dalam Dahar, 1996) belajar smerupakan proses konstruktif yang menghendaki partisipasi aktif dari siswa. Berdasarkan paparan di atas nampak guru belum maksimal melibatkan potensi siswa selama pembelajaran berlangsung dan pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered). Ketika melakukan assesmen, guru juga belum optimal menggali kompetensi hasil belajar ranah afektif dan psikomotorik, tetapi cenderung melakukan tes kognitif walupun sudah dengan tes bentuk uraian (essay). Pembelajaran yang demikian belum menumbuhkan iklim yang konduksif bagi tumbuhnya peranserta aktif siswa mebangun makna dan membangun pengetahuannya sendiri. Rendahnya tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah metode dan pendekatan

2

Page 3: supriyadiskgjunila.files.wordpress.com  · Web viewBAB I PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada ketersediaan sumber daya alam dan modal

pembelajaran. Bebeberapa metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar antara lain metode ceramah, demonstrasi, metode tugas, metode eksperimen dan metode diskusi.

Dari uraian di atas, diperlukan adanya suatu model pendekatan mengajar yang mampu menempatkan posisi siswa pada posisi yang lebih aktif dan kreatif, mendorong pengembangan potensi dan kemampuan yang dimiliki serta menemukan makna yang dalam dari apa yang dipelajarinya. Guru yang sukses bukan sekedar penyaji yang kharismatik dan persuasif. Lebih jauh, guru yang sukses adalah mereka yang melibatkan para siswa dalam tugas-tugas secara produktif. Untuk itu akan dilakukan suatu pelatihan agar diperoleh model pembelajaran yang mampu meningkatkan kualitas pembelajaran dan sesuai dengan kondisi lokal dewasa ini serta implementatif. Sehubungan dengan itu akan dilakukan pelatihan Pengembangan RPP Pakem bagi Guru Sekolah Dasar di wilayah Lampung.

1.2 Rumusan MasalahMasalah utama yang perlu dijawab melalui tugas latihan ini adalah “Bagaimana

peningkatan pemahaman Hakikat Pembelajaran PAKEM dan keterampilan menyusun RPP PAKEM peserta dapat ditingkatkan melalui pelatihan?Rumusan masalah ini dijabarkan menjadi pertanyaan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:a. Bagaimanakah peningkatan pengetahuan dan pemahaman Hakikat Pembelajaran PAKEM

peserta pelatihan Pengembangan RPP PAKEM? b. Bagaimanakah peningkatan keterampilan menyusun dan mengembangkan Silabus dan

RPP PAKEM peserta pelatihan Pengembangan RPP PAKEM? 1.3 Tugas latihan

a. Kembangkanlah silabus berbasis pendidikan karakter, sesuai dengan SK/KD di kelas sdr. bertugas.

b. Susunlah RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) pembelajaran berbasis pendidikan karakter, sesuai SK/KD pilihan sdr.

1.4 Manfaat latihan

a. Guru SD memiliki kemampuan menyusun dan atau mengembangkan Silabus.b. Guru SD memiliki kemampuan menyusun dan atau mengembangkan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) c. Guru dapat berkembang dan meningkatkan kinerjanya secara profesional, karena guru

berperan aktif dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri

Sebagai bahan rujukan BACALAH DAN SIMAKLAH WACANA BERIKUT.

3

Page 4: supriyadiskgjunila.files.wordpress.com  · Web viewBAB I PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada ketersediaan sumber daya alam dan modal

A. SILABUS2.1 Pengertian

Silabus adalah rancangan pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, sumber belajar, dan nilai-nilai perilaku berkarakter yang ingin dicapai.

2.2 Tujuan Pengembangana. Meningkatkan pengetahuan peserta dalam pengembangan silabus berbasis pendidikan

karakterb. Meningkatkan kesadaran peserta akan pentingnya mengembangkan silabus pembelajaran

berbasis pendidikan karakterc. Meningkatkan keterampilan mengembangkan silabus pembelajaran yang berbasis

pendidikan karakter

2.3 Prinsip PengembanganAdapun prinsip pengembangan pelatihan yang akan dilakukan sebagai berikut:

(a) Ilmiah(b) Relevan (c) Sistematis (d) Konsisten (e) Memadai(f) Aktual dan Kontekstual(g) Fleksibel(h) Menyeluruh

2.4 Pra-Syarata. Standar Isi Matapelajaran (SK, KD, Ruang Lingkup)b. Tahapan Ranah kognitif, Afektif, dan Psikomotorik (Bloom & Anderson)c. Pemetaan/Analisis SK-KDd. Pemetaan Nilai-nilai karakter sesuai dengan tingkat satuan Pendidikan

2.5 Skenario PeltihanPelatihan ini di skenariokan sebagai berikut:

a. Peserta diorganisasikan dalam kelompok-kelompok kecil (4-6 orang)b. Difasilitasi oleh instruktur setiap kelompok mendiskusikan komponen-komponen dasar

pengembangan silabusc. Masing-masing peserta memilih Standar Kompetensi (SK) dan satu Kompetensi Dasar

(KD) dalam SK tersebut. Instruktur mayakinkan bahwa dalam satu kelompok tidak ada peserta yang memilih KD yang sama (jika jumlah KD memadai, usahakan tiap peserta memilih KD yang berbeda)

4

Page 5: supriyadiskgjunila.files.wordpress.com  · Web viewBAB I PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada ketersediaan sumber daya alam dan modal

d. Difasilitasi oleh instruktur peserta membuat pemetaan/analisis SK-KD (Format dapat dilihat pada bagian (f) di bawah ini

e. Difasilitasi oleh instruktur peserta membuat Silabus berdasarkan pemetaan SK-KDf. Setiap wakil kelompok mempresentasikan hasil pengembangan silabus oleh salah satu

peserta terpilih/diundi yang difasilitasi oleh Instruktur

2.6 Produk yang dihasilkan

Pemetaan SK-KD dengan format sebagai berikut:

PEMETAAN/ANALISIS SK-KDMATAPELAJARAN/TEMA* :……………………………………….KELAS :……………………………………….

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Tk. RanahKD

Indikator Pencapaian

Tk. RanahIPK

Materi Pokok

Ruang LingkupAlokasi Waktu

Nilai Karakter

1 2 3

*Khusus untuk SD kelas rendah, IPA Terpadu dan IPS Teradu

Silabus dengan Format sebagai berikut:

SILABUS

Sekolah : Kelas : Mata Pelajaran/Tema* : Semester : Standar Kompetensi :

KompetensiDasar

MateriPembelajaran

Kegiatan Pembelajara

n

Indikator Pencapaian Kompetensi

PenilaianAlokasi Waktu

Sumber Belajar

NilaiKarakter

Teknik

BentukInstrumen

ContohInstrumen

*Khusus untuk SD kelas rendah, IPA Terpadu dan IPS Teradu

5

Page 6: supriyadiskgjunila.files.wordpress.com  · Web viewBAB I PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada ketersediaan sumber daya alam dan modal

B. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER

2.1 PengertianRencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur

dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan telah dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.

2.2 Tujuana. Meningkatkan pengetahuan peserta dalam pengembangan RPP berbasis pendidikan

karakterb. Meningkatkan kesadaran peserta akan pentingnya mengembangkan RPP berbasis

pendidikan karakterc. Meningkatkan keterampilan mengembangkan RPP yang berbasis pendidikan karakter

2.3 Prinsip Pengembangana. Sistemikb. Sistematisc. Operasionald. Fleksibel

2.4 Pra-Syarat

Sebelum menyusun RPP, sebagai pra-syarat peserta telah memahami dan terampil menyusun silabus

2.4 Skenario PeltihanAdapun skenario pelatihan akan dilaksanakan sebagai berikut:

a. Peserta diorganisasikan dalam kelompok-kelompok kecil (4-6 orang)b. Difasilitasi oleh instruktur setiap kelompok mendiskusikan komponen-komponen dasar

pengembangan RPPc. Masing-masing peserta memilih Standar Kompetensi (SK) dan satu Kompetensi Dasar

(KD) dalam SK tersebut. Instruktur mayakinkan bahwa dalam satu kelompok tidak ada peserta yang memilih KD yang sama (jika jumlah KD memadai, usahakan tiap peserta memilih KD yang berbeda)

d. Difasilitasi oleh instruktur peserta membuat RPP berbasis pendidikan karakter (Format dapat dilihat pada bagian (f) di bawah ini)

e. Setiap wakil kelompok mempresentasikan hasil pengembangan RPP oleh salah satu peserta terpilih/diundi yang difasilitasi oleh Instruktur

2.5 Produk yang dihasilkan

Melalui kegiatan ini, peserta menyusun RPP dengan ketentuan dan format sebagai berikut:

6

Page 7: supriyadiskgjunila.files.wordpress.com  · Web viewBAB I PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada ketersediaan sumber daya alam dan modal

(i) Komponen RPP ( Fleksibel)

A. Identitas Tuliskan identitas RPP terdiri dari: Nama sekolah, Mata Pelajaran, Kelas/Semester, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Alokasi Waktu (lihat format RPP di bawah ini).Catatan:1. RPP disusun untuk satu Kompetensi Dasar.2. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus yang

disusun dan telah diberlakukan dalam suatu satuan pendidikan (SD/MI) 3. Indikator merupakan:

Penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan (produk dan proses), dan keterampilan.

Dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi lokal.

Rumusannya menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang terukur dan/atau dapat diobservasi.

Digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.

4. Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar, dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan (contoh: 2 x 40 menit). Karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada karakteristik kompetensi dasarnya.

B. Tujuan Pembelajaran Tuliskan output (hasil langsung) dari satu paket pengalaman belajar yang dikemas

oleh guru, karena itu penetapan tujuan pembelajaran dapat mengacu pada pengalaman belajar siswa dan indikator yang mencakup sikap, pengetahuan (produk dan proses), dan keterampilan.

Disusun dengan kalimat operasional (dapat diukur) berisi komponen ABCD (Audience = Siswa, Behavior = Perilaku, Competency = Kompetensi dan Degree = peringkat/ukuran).

Bila pembelajaran dilakukan lebih dari 1 (satu) pertemuan, ada baiknya tujuan pembelajaran juga dibedakan menurut waktu pertemuan, sehingga target-target penggalan tiap pembelajaran jelas kelihatan.

C. Materi PembelajaranMateri pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran dan indikator. Materi dikutip dari materi pokok yang ada dalam silabus. Materi pokok tersebut kemudian dikembangkan menjadi beberapa uraian materi. Untuk memudahkan penetapan uraian materi dapat diacu dari indikator.

D. Metode PembelajaranMetode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih.Karena itu pada bagian ini cantumkan pendekatan pembelajaran dan metode-metode yang diintegrasikan dalam satu pengalaman belajar siswa: 1. Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya: pendekatan proses, kontekstual,

pembelajaran langsung, pemecahan masalah, dan sebagainya.

7

Page 8: supriyadiskgjunila.files.wordpress.com  · Web viewBAB I PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada ketersediaan sumber daya alam dan modal

2. Metode-metode yang digunakan, misalnya: inquiri, observasi, tanya jawab, diskusi, pemecahan masalah, bermain peran, simulasi dan seterusnya.

E. Langkah-langkah Pembelajaran1. Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan

setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Langkah-langkah standar yang harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:a. Kegiatan pendahuluan

Orientasi: memusat perhatian siswa terhadap materi yang akan dibelajarkan. Dapat dilakukan dengan menunjukkan benda yang menarik, memberikan illustrasi, membaca berita di surat kabar dan sebagainya

Apersepsi: menggali persepsi awal kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan

Motivasi: Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari materi tersebut, atau bidang-bidang pekerjaan berkaitan dengan materi, dsb.

Pemberian Acuan: biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang akan dipelajari. Acuan dapat berupa penjelasan tujuan, materi pokok dan uraian materi pelajaran secara garis besar.

Mengorganisasi kelas (misalnya, pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan rencana langkah-langkah pembelajaran).

b. Kegiatan intiBerisi langkah-langkah sistematis yang dilalui siswa untuk dapat menkonstruksi ilmu sesuai dengan skemata (frame work) masing-masing. Langkah-langkah tersebut disusun sedemikian rupa agar siswa dapat menunjukkan perubahan perilaku (kognitif, afektif, dan psikomotorik) yang berkarakter sebagaimana dituangkan pada tujuan pembelajaran dan merujuk pada pencapaian indikator.

c. Kegiatan penutup Guru meyakinkan bahwa semua pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang

sajikan menjadi milik siswa ( Guru memeriksa hasil belajar siswa dengan memberikan tes tertulis atau tes lisan atau meminta siswa untuk mengulang kembali simpulan yang telah disusun, dsb)

Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa kegiatan di luar kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan.

2. Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik pendekatan/strategi/model/metode/teknik pembelajaran yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup harus selalu ada dalam setiap pertemuan.

F. Sumber BelajarPemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang dikembangkan oleh satuan pendidikan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber (tenaga ahli, seperti bidang, lurah, polisi, dsb), alat, dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional. Misalnya, sumber belajar dalam

8

Page 9: supriyadiskgjunila.files.wordpress.com  · Web viewBAB I PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada ketersediaan sumber daya alam dan modal

silabus dituliskan buku referens, dalam RPP harus dicantumkan judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu.

G. PenilaianPenilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat dituangkan dalam bentuk matrik horisontal atau vertikal. Apabila penilaian menggunakan teknik tes tertulis uraian, tes unjuk kerja, dan tugas rumah yang berupa proyek harus disertai rubrik penilaian.

(ii) Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)A. IdentitasNama Sekolah : ...................................Mata Pelajaran/Tema : ...................................Kelas/Semester : ...................................Standar Kompetensi : ...................................Kompetensi Dasar : ...................................Indikator : ...................................Alokasi Waktu : ..... x 40 menit (… pertemuan)

B. Tujuan Pembelajaran C. Materi Pembelajaran D. Metode Pembelajaran E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 Kegiatan Pendahuluan Kegiatan Inti*)

Kegiatan Penutup

Pertemuan 2 Kegiatan Pendahuluan Kegiatan Inti*)

Kegiatan PenutupPertemuan 3dst

F. Sumber Belajar G. Penilaian Mengetahui: Guru Mata Pelajaran,Kepala Sekolah...................,.............................................. ..................................................NIP. NIP.*) Dalam kegiatan inti guru juga bisa mengembangkan langkah-langkah pembelajarannya atas fase Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi atau dapat juga dalam bentuk penggalan-penggalan pembelajaran.A. Pelaksanaan Pembelajaran

9

Page 10: supriyadiskgjunila.files.wordpress.com  · Web viewBAB I PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada ketersediaan sumber daya alam dan modal

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

1. Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;

b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;

c. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;

d. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

2. Kegiatan Inti

Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.

a. Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

1) melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;

2) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;

3) memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;

4) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan

5) memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.

b. Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

1) membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;

2) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;

3) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;

4) memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;

10

Page 11: supriyadiskgjunila.files.wordpress.com  · Web viewBAB I PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada ketersediaan sumber daya alam dan modal

5) memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;

6) memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;

7) memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;

8) memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;

9) memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

c. Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

1) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,

2) memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,

3) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,

4) memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:

a) berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengar menggunakan bahasa yang baku dan benar;

b) membantu menyelesaikan masalah;

c) memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;

d) memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;

e) memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.

3. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

a. bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran;

b. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

c. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

d. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;

e. menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

11

Page 12: supriyadiskgjunila.files.wordpress.com  · Web viewBAB I PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada ketersediaan sumber daya alam dan modal

LAMPIRAN(1) Nilai-nilai perilaku berkarakter berdasarkan tingkat satuan pendidikanA. Tingkat Sekolah Dasar dan SMP

12

Page 13: supriyadiskgjunila.files.wordpress.com  · Web viewBAB I PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada ketersediaan sumber daya alam dan modal

13

Page 14: supriyadiskgjunila.files.wordpress.com  · Web viewBAB I PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada ketersediaan sumber daya alam dan modal

14

Page 15: supriyadiskgjunila.files.wordpress.com  · Web viewBAB I PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada ketersediaan sumber daya alam dan modal

B. Sekolah Menengah

15

Page 16: supriyadiskgjunila.files.wordpress.com  · Web viewBAB I PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada ketersediaan sumber daya alam dan modal

16

Page 17: supriyadiskgjunila.files.wordpress.com  · Web viewBAB I PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada ketersediaan sumber daya alam dan modal

17

Page 18: supriyadiskgjunila.files.wordpress.com  · Web viewBAB I PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada ketersediaan sumber daya alam dan modal

(2) Taksnomi Bloom Revisi (Anderson-Krathwohl)

KATEGORI PROSES CONTOH

Mengingat (Remember) a. Mengenal/ identifikasi b. Menghafal/ telusuri

(Memanggil pengetahuan relevan dari memori jangka panjang)Mengenal tanggal penting tertentuMenghafal tanggal penting tertentu

Mengerti (understand) a. Interpretasib. Eksemplifikasic. Klasifikasid. Merangkume. Inferensif. Komparasig. Eksplanasi

(Membangun makna dari pesan pembelajaran)Mengubah bentuk penyajian, klasifikasi, translasiMenemukan contoh spesifik, ilustrasiMengelompokkan, mengkategorikanBerabstraksi, generalisasiMenyimpulkan, interpolasi, ekstrapolasi, prediksiMengontraskan, memetakan, mencocokkanMembangun hubungan sebab akibat

Menerapkan (apply) a. Melaksanakanb. Implementasi

(Menggunakan prosedur pada situasi tertentu)Menerapkan suatu prosedur pada tugas umumMenggunakan suatu prosedur pada tugas khusus

Menguraikan (analyze) a. Diferensiasi

(Menguraikan bagian-bagian tertentu dan menentukan hubungan-hubungannya)

18

Page 19: supriyadiskgjunila.files.wordpress.com  · Web viewBAB I PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada ketersediaan sumber daya alam dan modal

b. Organisasic. Dekonstruksi

Membedakan, memfokuskan, menyeleksiMemadukan, menentukan, membuat strukturMenetapkan bias/pandangan/nilai/perhatian

Menilai (Evaluate) :a. Mencekb. Mengkritik

(Membuat pertimbangan berdasarkan criteria dan standar)mengkoordinasikan, memonitor, mengujiMenimbang/ mempertimbangkan

Mencipta (create) :a. Menurunkan/berhipotesisb. Merencanakanc. Menghasilkan/membangun

(Memasang unsure-unsur untuk membentuk kesatuan yang fungsional; mereorganisasi bagian-bagian pola/ struktur baru)Mengusulkan hipotesis berdasarkan criteriaMenyusun prosedur untuk melengkapi tugas Menemukan suatu produk

(3) Taksnonomi Bloom (KKO)

Contoh Kata Kerja Ranah Afektif

Menerima Menanggapi Menilai Mengelola MenghayatiMemilihMempertanyakanMengikutiMemberiMenganutMematuhiMeminati

MenjawabMembantuMengajukanMengompromikanMenyenangiMenyambutMendukungMenyetujuiMenampilkanMelaporkanMemilihMengatakanMemilahMenolak

MengasumsikanMeyakiniMelengkapiMeyakinkanMemperjelasMemprakarsaiMengimaniMengundangMenggabungkanMengusulkanMenekankanMenyumbang

MenganutMengubahMenataMengklasifikasikanMengombinasikanMempertahankanMembangunMembentuk pendapatMemadukanMengelolaMenegosiasiMerembuk

Mengubah perilakuBerakhlak muliaMempengaruhiMendengarkanMengkualifikasiMelayaniMenunjukkanMembuktikanMemecahkan

19

Page 20: supriyadiskgjunila.files.wordpress.com  · Web viewBAB I PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada ketersediaan sumber daya alam dan modal

Contoh Kata Kerja Ranah Kognitif

Pengetahuan Pemahaman Penerapan Analisis Sintesis PenilaianMengutipMenyebutkanMenjelaskanMenggambarMembilangMengidentifikasiMendaftarMenunjukkanMemberi labelMemberi indeksMemasangkanMenamaiMenandaiMembacaMenyadariMenghafalMeniruMencatatMengulangMereproduksiMeninjauMemilihMenyatakanMempelajariMentabulasiMemberi kodeMenelusuriMenulis

MemperkirakanMenjelaskanMengkategorikanMencirikanMerinciMengasosiasikanMembandingkanMenghitungMengkontraskanMengubahMempertahankanMenguraikanMenjalinMembedakanMendiskusikanMenggaliMencontohkanMenerangkanMengemukakanMempolakanMemperluasMenyimpulkanMeramalkanMerangkumMenjabarkan

MenugaskanMengurutkanMenentukanMenerapkanMenyesuaikanMengkalkulasiMemodifikasiMengklasifikasiMenghitungMembangun MembiasakanMencegahMenentukanMenggambarkanMenggunakanMenilaiMelatihMenggaliMengemukakanMengadaptasiMenyelidikiMengoperasikanMempersoalkanMengkonsepkanMelaksanakanMeramalkanMemproduksiMemprosesMengaitkanMenyusunMensimulasikanMemecahkanMelakukanMentabulasiMemprosesMeramalkan

MenganalisisMengauditMemecahkanMenegaskanMendeteksiMendiagnosisMenyeleksiMerinciMenominasikanMendiagramkanMegkorelasikanMerasionalkanMengujiMencerahkanMenjelajahMembagankanMenyimpulkanMenemukanMenelaahMemaksimalkanMemerintahkanMengeditMengaitkanMemilihMengukurMelatihMentransfer

MengabstraksiMengaturMenganimasiMengumpulkanMengkategorikanMengkodeMengombinasikanMenyusunMengarangMembangunMenanggulangiMenghubungkanMenciptakanMengkreasikanMengoreksiMerancangMerencanakanMendikteMeningkatkanMemperjelasMemfasilitasiMembentukMerumuskanMenggeneralisasiMenggabungkanMemadukanMembatasMereparasiMenampilkanMenyiapkan MemproduksiMerangkumMerekonstruksi

MembandingkanMenyimpulkanMenilaiMengarahkanMengkritikMenimbangMemutuskanMemisahkanMemprediksiMemperjelasMenugaskanMenafsirkanMempertahankanMemerinciMengukurMerangkumMembuktikanMemvalidasiMengetesMendukungMemilihMemproyeksikan

Contoh Kata Kerja Ranah Psikomotorik

Menirukan Memanipulasi Pengalamiah Artikulasi

20

Page 21: supriyadiskgjunila.files.wordpress.com  · Web viewBAB I PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada ketersediaan sumber daya alam dan modal

anMengaktifkanMenyesuaikanMenggabungkanMelamarMengaturMengumpulkanMenimbangMemperkecilMembangunMengubahMembersihkanMemposisikanMengonstruksi

MengoreksiMendemonstrasikanMerancangMemilahMelatihMemperbaikiMengidentifikasikanMengisiMenempatkanMembuatMemanipulasiMereparasiMencampur

MengalihkanMenggantikanMemutarMengirimMemindahkanMendorongMenarikMemproduksiMencampurMengoperasikanMengemasMembungkus

MengalihkanMempertajamMembentukMemadankanMenggunakanMemulaiMenyetirMenjeniskanMenempelMenseketsaMelonggarkanMenimbang

Modul D1. Model Pembelajaran 1

21

Page 22: supriyadiskgjunila.files.wordpress.com  · Web viewBAB I PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada ketersediaan sumber daya alam dan modal

Kelas : IV ( empat )Hasil Belajar : 7.2 Melakukan penyelidikan faktor-faktor yang mempengaruhi tenggelam atau

terapungnya suatu benda bila dimasukkan ke air.

Indikator : Mengidentifikasi faktor-faktor atau hal yang mempengaruhi tenggelam dan terapung

benda bila dimasukkan ke air, misalnya jenis benda dan kepadatan suatu benda. Membuat benda dari tenggelam menjadi terapung dan terapung menjadi tenggelam

dengan berbagai cara.

Pembelajaran : Terapung dan Tenggelam2 jam pelajaran ( 80 menit )

Tujuan PembelajaranMelalui percobaan siswa dapat :1. Membedakan posisi benda antara peristiwa terapung atau tenggelam berdasarkan ciri-

cirinya.2. Mengelompokkan benda-benda yang terapung dan tenggelam.3. Mengidentifikasi hal yang mempengaruhi sebuah benda terapung atau tenggelam.4. Merancang dengan berbagai cara untuk membuat sebuah benda yang semula tenggelam

menjadi terapung dan sebaliknya.5. Memberi contoh peristiwa sehari-hari yang menggunakan prinsip terapung atau

tenggelam.

PeralatanKit Air Piala plastik Pipet Plastisin Selang plastik

Benda lain Wadah besar tembus pandang Plastisin Benda besar dan kecil dari kayu, besi, batu, gabus Air Bola plastisin berongga Botol plastik tembus pandang Tabung reaksi

Persiapan1. Sebelum pembelajaran guru perlu melakukan persiapan dengan membuat satu bola

plastisin pejal berukuran kecil, satu plastisin pejal berukuran sedang dan satu bola plastisin berongga berukuran besar. Pastikan bola berongga terapung dalam air.

22

Page 23: supriyadiskgjunila.files.wordpress.com  · Web viewBAB I PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada ketersediaan sumber daya alam dan modal

2. Buatlah “ penyelam cartesius ” dengan cara memasukkan air dalam botol plastik kira-kira ¾ bagian. Kemudian tenggelamkan tabung reaksi dalam keadaan terbalikdengan cara mengisinya penuh dengan air. Untuk membuat tabung reaksi terapung,tiuplah selang plastik yang dimasukkan ke dalam air yang ujungnya diletakkan dekat dengan mulut tabung reaksi. Tiup terus sampai tabung reaksi kemasukan udara sehingga tabung reaksi terapung. Kemudian pastikan bahwa jika botol ditutup dan ditekan, tabung reaksi tenggelam. Hati-hati : jika udara dalam tabung reaksi terlalu banyak, maka ketika btol ditekan, tabung reaksi tidak dapat tenggelam.

Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Awal1. Agar siswa tertarik, demonstrasikan fenomena tenggelam dan terapungnya tabung reaksi

pada penyelam cartesius. Mintalah siswa menelaah dan jika perlu mencobanya. Tetapi sebelumnya ajukanlah pertanyakan kepada semua siswa :Apa yang terjadi dengan tabung reaksi jika botol ditekan ?Apakah ada perubahan posisi dari tabung reaksi ? Apakah tabung reaksi menjadi lebih terapung, melayang atau malah tenggelam ?

Tugaskan semua siswa berpikir, kemudian menjawab beserta alasannya. Setelah itu guru menekan botol dan siswa diminta mencocokkan jawabannya.

2. Ubahlah posisi tabung menjadi tenggelam, terapung dan melayang.3. Bersama-sama siswa, guru mengidentifikasi ciri-ciri benda tenggelam, terapung, dan

melayang. Berdasarkan ciri tersebut ajaklah siswa menetapkan pengertian, terapung, tenggelam dan melayang.

4. Selanjutnya guru memperkenalkan bagian-bagian “ penyelam cartesius ”. Kemudian tugaskan semua siswa memperhatikan keadaan tabung reaksi.

5. Setelah itu tanyakan pada seorang siswa : menurutmu posisi tabung reaksi seperti ini terapung, tenggelam, atau melayang ? Setelah siswa itu menjawab, cocokkan ke siswa lain, dan ajaklah semua siswa berdiskusi untuk mendapatkan persetujuan mengenai definisi terapung, tenggelam atau melayang. Terapung jika benda dalam keadaan bebas ada sebagian benda yang muncul dari

permukaan air. Tenggelam jika benda dalam keadaan bebas seluruh benda masuk dalam air dan ada

bagian benda yang menyentuh dasar wadah.

23

Page 24: supriyadiskgjunila.files.wordpress.com  · Web viewBAB I PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada ketersediaan sumber daya alam dan modal

Melayang jika benda dalam keadaan bebas seluruh benda masuk dalam air dan tidak ada bagian yang menyentuh dasar wadah.

Kegiatan IntiKemudian ajukan pertanyaan :Mengapa tabung reaksi tenggelam jika botol ditekan ?

Tugaskan siswa menjawab pertanyaan tersebut sesuai dengan pengetahuan dan pengalamannya.Kemudian lakukan beberapa percobaan berikut.

Berkan pertanyaan untuk membentu menarik kesimpulan sebagai berikut : Apakah terapung tenggelamnya suatu benda ditentukan oleh ukuran benda? Pengematan mana yang mendukung jawabanmu? Apakah terapung tenggelamnya suatu benda ditentukan oleh jenis benda? Pengamatan mana yang mendukung jawabanmu?Arahkanlah siswa untuk merumuskan kesimpulan sebagai berikut :

Kesimpulan Terapung tenggelamnya suatu benda ditentukan oleh jenis benda dan bukan oleh ukuran benda

Kegiatan 2 Guru meminta siswa menduga apakah plastisin (1) tenggelam atau terapung ketika

dimasukkan ke dalam air? Kemudian masukkan dan ternyata tenggelam. Kemudian tanyakan lagi : jika kesimpulan 1

benar, jika plastisin dengan ukuran lebih besar (2) dimasukkan apakah terapung atau tenggelam?

Kemudian masukkan dan tenggelam. Selanjutnya tanyakan lagi jika ukuran plastisin diperbesar apakah masil tenggelam?

Siswa pasti menjawab ya. Tapi untuk bola ketiga kita telah membuatnya berongga. Jadi ketika dimasukkan dalam air ternyata terapung. Saat inilah siswa dibuat penasaran.

Kemudian guru mengatakan : “Apakah ada yang tidak sesuai, mana yang salah? Apakah kesimpulan 1 atau plastisin (3) ?”

Biarkan mereka berpikir dan mendiskusikan dengan teman-temannya. Sampai suatu saat ada yang mencurigai plastisin (3) yang tidak beres. Kemudian guru meminta siswa membongkar plastisin (3) dan mereka menemukan bola plastisin itu berongga.

24

Page 25: supriyadiskgjunila.files.wordpress.com  · Web viewBAB I PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada ketersediaan sumber daya alam dan modal

Setelah itu, bagikan plastisin kecil-kecil ke beberapa anak, dan tugaskan mereka merancang plastisin yang tenggelam menjadi terapung dengan cara tidak boleh sama dengan yang dilakukan guru (memberi ronga udara atau menambah benda lain). Setelah itu tugaskan mereka menguji hasil rancangannya dengan memasukkannya ke dalam air. Rancangan yang dibuat berbentuk seperti kapal (4) terapung di air.

KesimpulanTerapung atau tenggelamnya suatu benda ditentukan oleh bentuk benda.

Percobaan 3Tugaskan siswa menebak apakah pipet terapung atau tenggelam dalam air, setelah itu masukkan pipet dan ternyata terapung. Kemudian berilah tugas kepada semua siswa untuk memikirkan cara menenggelamkan pipet tersebut. Jika ada yang menemukan caranya, tugaskan anak itu untuk maju kedepan dan memperlihatkan caranya kepada teman-temannya.

Berikan beberapa pertanyaan untuk membentu siswa menarik kesimpulan :Apa yang dilakukan untuk membuat pipet terapung menjadi tenggelam ? ( mengeluarkan udara dan mengisinya dengan air )Jadi apa yang menyebabkan pipet terapung ? ( udara )Jadi apa yang menyebabkan pipet tenggelam? ( air )

Kemudian informasikan :

25

Page 26: supriyadiskgjunila.files.wordpress.com  · Web viewBAB I PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada ketersediaan sumber daya alam dan modal

Benda-benda yang menyebabkan suatu benda terapung ( misalnya udara dan gabus ) disebut pengapung.Benda-benda yang menyebabkan suatu benda tenggelam ( misalnya besi dan almunium ) disebut penenggelam.

KesimpulanBenda terapung atau tenggelam ditentukan oleh ukuran pengapung dan penenggelamnya.Kemudian informasikan :

Jika ukuran pengapung lebih besar daripada ukuran penenggelam, maka benda itu terapung.

Jika ukuran pengapung lebih kecil daripada ukuran penenggelam, maka benda itu tenggelam.

Jika ukuran pengapung sama dengan ukuran penenggelam, maka benda itu melayang.

Siswa diajak kembali mendiskusikan pertanyaan pada awal pelajaran tentang “ Mengapa tabung reaksi tenggelam ketika botol ditekan ? ”

Ketika botol ditekan dapat diamati bahwa permukaan air dalam tabung reaksi naik, hal ini berarti penenggelam dalam tabung reaksi bertambah sehingga tabung reaksi tenggelam.

Selanjutnya dapat diinformasikan :Ketika botol ditekan permukaan air dalam botol naik, sehingga ruangan udara di dalam botol menyempit, akibatnya tekanan udara manjadi lebih besar. Tekanan itu diteruskan ke air, dan diteruskan juga kesegala arah. Tekanan itu diteruskan pula oleh air ke udara di dalam tabung reaksi, sehingga volume udara berkurang. Akibatnya jumlah air yang ada dalam tabung reaksi bertambah ( ini berarti jumlah penenggelamnya bertambah ). Jadi tabung reaksi tenggelam.

Pemantapan

1. Penerapan Konsep

26

Page 27: supriyadiskgjunila.files.wordpress.com  · Web viewBAB I PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada ketersediaan sumber daya alam dan modal

Kapal selam dilengkapi dengan ballast yaitu semacam wadah di dua sisinya. Air dapat dipompa masuk dan keluar dari ballast. Jika kapal ingin terapung, maka air dipompa keluar. Jika kapal ingin tenggelam, air dipompa masuk. Jika kapal ingin melayang, jumlah air di dalam ballast harus diatur.

2. EvaluasiIkan mas mempunyai balon / kantong berisi udara supaya dapat terapung atau tenggelam. Bagaimana balon / kantong tersebut diubah oleh ikan sehingga mampu terapung atau tenggelam ?

3. Tugasa. Buatlah rakit mainnan dari potongan bambu, lidi atau kayu dan coba lakukan

pengematan dengan meletakkannya di bak air dan diberi benan. Berapa banyak beban dapat diangkut rakit tersebut?

27

Page 28: supriyadiskgjunila.files.wordpress.com  · Web viewBAB I PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada ketersediaan sumber daya alam dan modal

b. Buatlah kapal mainnan dari kaleng bekas dan coba amati apa yang terjadi jika diberi muatan dan kapan kapal itu mulai tenggelam.

Modul D 2. Model Pembelajaran 2( Alternatif 1 )

28

Page 29: supriyadiskgjunila.files.wordpress.com  · Web viewBAB I PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada ketersediaan sumber daya alam dan modal

Kelas : V ( lima )Hasil belajar :1.2 Mendeskripsikan secara sederhana alat pencernaan pada manusia.

Indikator : Mengidentifikasi alat pencernaan makanan pada manusia

Pembelajaran : Susunan Alat Pencernaan2 jam pembelajaran ( 80 menit )

Tujuan PembelajaranSiswa dapat :1. Mengurutkan alat pencernaan makanan manuaia menggunakan gambar.2. Menyebutkan nama bagian alat-alat pencernaan makanan pada manusia.3. Mengidentifikasi fugsi masing-masing alat pencernaan makanan4. Menunjukkan letak / posisi alat-alat pencernaan pada tubuhnya.5. amenghitung jumlah masing-masing jenis gigi pada temannya.

PeralatanKit Murid Gambar / poster peraga alat pencernaan makanan Kartu pencernaan ( 6 keping )

Bahan-bahan Lain Torso pencernaan makanan manusia ( bila tersedia di sekolah ) Model / gambar gigi Tali rafia Biskuit / Kue Kartu nama alat pencernaan

Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan awalGuru menunjukkan sebuah biskuit yang masih utuh, kemudian memotongnya dan meremasnya sampai hancur dan halus. Guru selanjutnya menyampaikan informasi bahwa makanan sebelum diserap oleh tubuh, juga dihancurkan seperti kue ini. Proses mengubah makanan dari bentuk besar menjadi kecil dan halus disebut pencernaan makanan. Tahukah kamu di mana di dalam tubuhmu proses itu terjadi.

Kegiatan IntiGuru mengarahkan siswa untuk dapat mengemukakan permasalahan atau pertanyaan sebagai berikut.

Apa sajakah alat pencernaan makanan pada tubuh manusia?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, guru mengajak siswa melakukan berbagai kegiatan berikut ini :

29

Page 30: supriyadiskgjunila.files.wordpress.com  · Web viewBAB I PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada ketersediaan sumber daya alam dan modal

Ingat, jika diperkirakan poster dari kit murid tersebut rusak jika ditutup dan ditempeli tulisan oleh murid, sebaiknya guru membuat gambar tiruannya.

Pada pelajaran hari ini kita akan mempelajari alat tubuh kita yang bertugas mencerna makanan.Kegiatan 1 : Susunan Alat Pencernaan

Siswa bekerja dalam kelompok. Kepada setiap kelompok dibagikan 1 set kartu Pencernaan makanan atau fotokopinya. Setelah mendiskusikannya dalam kelompok, siswa diminta maju ke depan untuk mengurutkankan letak masing-masing alat pencernaan makanan tersebut ( Gb. 1). Siswa lain memperhatikan dan memberikan usulan atau saran jika menurut kelompoknya urutan tersebut belum tepat.

Setelah kegiatan simulasi selesai, guru menempelkan gambar peraga alat pencernaan makanan yang utuh dan cukup besar di papan tulis ( seperti Gb.2 ), tetapi keterangan dari alat pencernaan tersebut ditutup.

Siswa tertentu diminta menempelkan kartu nama masing-masing alat pencernaan, yang telah disiapkan oleh guru dalam ukuran yang sesuai. Misalnya ditulis pada potongan kertan manila ukuran 3 x 10 cm. Kartu-kartu bertuliskan nama alat pencernaan, seperti kerongkongan, lambung, dsb.

30

Page 31: supriyadiskgjunila.files.wordpress.com  · Web viewBAB I PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada ketersediaan sumber daya alam dan modal

Selanjutnya, guru menugaskan siswa untuk berdiskusi tentang fungsi organ-organ pencernaan :

Nama organ Fungsi

Mulut Mencerna makanan secara mekanis, dibantu oleh air ludah dan lidah

Kerongkongan Menyalurkan makanan dari mulut ke lambung

Lambung Menghancurkan makanan samapai membentuk bubur Membunuh kuman penyakit yang ikut masuk lambung Mencerna makanan secara kimiawi

Usus Halus Mencerna makanan secara kimiawi hingga terbentuk sari-sari makanan Tempat penyerapan sari-sari makanan

Usus Besar Tempat penyerapan air Tempat pembusukan sisa-sisa makanan

Anus Mengeluarkan sisa-sisa makanan

Dari gambar tersebut guru mengajak siswa untuk mengelompokkan alat pencernaan makanan atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Guru menginformasikan bahwa saluran pencernaan makanan adalah alat pencernaan makanan yang dilalui makanan. Sedangkan kelenjar pencernaan makanan adalaha alat / organ yang menghasilkan zat-zat tertentu untuk membantu proses pencernaan makanan.

Guru meminta siswa menemukannya. Jawaban siswa ditulis di papan tulis :

Saluran Pencernaan :Mulut – kerongkongan – lambung – usus halus – usus besar - anus

Kelenjar Pencernaan :Kelenjar ludah, hati, dan pankreas

Selanjutnya guru disarankan untuk menjelaskan fungsi : Kelenjar ludah : terdapat di bawah lidah, di bawah rahang atas, dan dibelakang telinga

yang menghasilkan ludah yang berisi : air, lendir / musin dan enzim pencerna tepung. Kelenjar pankreas : meghasilkan enzim pencerna makanan. Hati : menghasilkan cairan empedu yang disimpan dalam kantung empedu dan disalurkan

ke usus untuk mencerna lemak.

Setelah semua bagian alat pencernaan tertempeli tulisan nama, guru bersama-sama siswa melakukan pengecekan satu persatu. Setelah semua keterangan yang tertempel benar guru mengarahkan siswa untuk dapat membuat rumusan kesimpulan sebagai berikut.

Kesimpulan :1. Susunan alat pencernaan makanan pada manusia terdiri dari : rongga mulut,

kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus.2. Selain itu terdapat kelnjar pencernaan yang menghasilkan getah pencernaan, yakni :

kelenjar ludah, hati, kantung empedu, dan pankreas.

31

Page 32: supriyadiskgjunila.files.wordpress.com  · Web viewBAB I PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada ketersediaan sumber daya alam dan modal

PemantapanSetelah siswa mencatat susunan alat pencernaan makanan, guru menugaskan 2 orang siswa maju ke depan kelas untuk menunjukkan letak alat pencernaan pada dirinya atau pada badan temannya, sedangkan siswa yang lain ikut mencermati. Misalnya : menunjukkan kerongkongan, letak lambung, usus halus, dan usus besar.Kegiatan 2 : Susunan Gigi

Siswa bekerja dalam kelompok. Setiap siswa dalam kelompok diberi tugas untuk mengamati dan menghitung gigi temannya. Gunakan gambar 3 untuk membantu menentukan letak gigi tersebut.

Hasil pengamatan dicatat dalam tabel di bawah ini. Isikanlah jumlah gigi yang teramati untuk setiap jenis yang sesuai.

Tabel 1. Hasil Pengamatan Susunan dan Jumlah Gigi pada Anak-anak dan Orang Dewasa

Susunan Gigi

Jumlah

Gigi seri Gigi taringGigi

geraham depan

Gigi geraham belakang

Gigi tiap rahang

Seluruh gigi

Anak-anak

Rahang atas

Rahang bawah

Orang dewasa

(diisi oleh guru )

Rahang atas

Rahang bawah

Berdasarkan pada hasil pengamatan yang ada di dalam tabel, guru mengarahkan siswa untuk dapat merumuskan dengan mengajukan pertanyaan, misalnya : Apa saja susunan gigi pada manusia itu ? Berapa jumlah gigi pada nak-anak ? Berapa jumlah gigi pada orang dewasa ?

Berdasarkan jawaban siswa arahkan pada kesimpulan sebagai berikut.

32

Page 33: supriyadiskgjunila.files.wordpress.com  · Web viewBAB I PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada ketersediaan sumber daya alam dan modal

Kesimpulana. Susunan dan macam gigi pada manusia adalah : gigi seri, gigi taring, gigi geraham

depan, dan gigi geraham belakang.b. Jumlah gigi pada anak-anak ada 20 buah, dan disebut gigi susu.c. Jumlah gigi orang dewasa adalah 32 buah, dan disebut gigi tetap.PemantapanSelain membahas tentang alat dan kelenjar pencernaan, guru perlu menginformasikan kepada siswa pentingnya menjaga kesahatan gigi. Menjaga kesehatan gigi dapat dilakukan dengan :1. Menggosok gigi minimal 2 x sehari, pagi dan malam2. Memeriksa gigi ke dokter secara berkala3. Berkumur setelah makan permen atau coklat.

Saran untuk PR1. Siswa diminta menghitung jumlah gigi pada dua orang anggota keluarga ( anak-anak,

adik, kaka, atau orang tuanya )2. Membuat komentar atau kesimpulan : apakah gigi kakak, adik atau orang tuanya masih

lengkap?

Evaluasi1. Sebutkan nama-nama alat pencernaan pada tubuh manusia!2. Susunlah kartu-kartu pencernaan sehingga membentuk urutan yang benar!3. Tunjukkan pada tubuhmu sendiri, dimana letak kerongkongan, lambung dan hati?4. Hitunglah, berapa jumlah gigi seri, taring, dan geraham depan dirimu!

( Gunakan cermin untuk mengamatinya! )

Modul D 2. Model Pembelajaran 2( Alternatif 2 )

Kelas : V ( lima )Hasil belajar :Menyimpulkan bahwa makhluk hidup dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya dalam usaha mempertahankan hidup.

33

Page 34: supriyadiskgjunila.files.wordpress.com  · Web viewBAB I PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada ketersediaan sumber daya alam dan modal

Indikator : Memberikan contoh cara hewan menyesuaikan diri dengan lingkungannya untuk

memperoleh makanan dan melindunginya diri dari musuhnya, ( bentuk paruh dan jenis makanan, bentuk cakar dan tempat hidupnya, bentuk dan ukuran mata dan telinga hewan )

Pembelajaran : Penyesuaian Diri Mkhluk Hidup Terhadap Lingkungan untuk Melindungi Diri dari Musuhnya2 jam pembelajaran ( 80 menit )

Tujuan PembelajaranSiswa dapat menjelaskan cara-cara makhluk hidup menyesuaikan diri terhadap lingkungan untuk melindungi diri dari musuhnya.

Peralatan Kit murid : poster binatang dan kartu binatang ( adaptasi melindungi diri ) Gambar binatang yang lain, isalnya burung bangau, burubg hantu, walang sangit,

belalang daun, belalang kayu, ulat daun. Bahan lain : kertas manila berbagai warna, gunting, lem, kertas koran.

Persiapan Sebelum pembelajaran siapkan selembar koran ( 2 halaman ). Buatlah beberapa model kupu-kupu, 5 dari kertas koran, 2 dari kertas manila berwarna merah, 3 dari kertas manila berwarna hijau, 3 dari kertas manila berwarna kuning. Tempelkan model kupu-kupu pada halaman dalam kertas koran lembar yang belakang, dan gunakan lembar depan sebagai tutup.

Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan awal1. Pasang koran yang telah ditempeli model kupu-kupu di papan tulis. Tutup model kupu-

kupu dengan lembar depan dari koran.2. Bukalah selama kira-kira 10 detik saja, dan tugaskan siswa menghitung berapa jumlah

kupu-kupu yang terdapat dalam koran tersebut. Hasil pengamatan siswa dicatat di tabel pengamatan yang telah disiapkan guru di papan tulis.

34

Page 35: supriyadiskgjunila.files.wordpress.com  · Web viewBAB I PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada ketersediaan sumber daya alam dan modal

3. Tugaskan pula siswa mengamati jumlah kupu-kupu kembali secara lebih cermat (siswa boleh maju ke papan tulis untuk menhgitung dengan teliti ). Hasilnya dicatat dalam tabel.

Tabel 1 : Hasil pengamatan jumlah model kpu-kupu

Nama siswaJumlah kupu-kupu dilihat dari

jarak 2 meter( Pengamatan I )

Jumlah kupu-kupu setelah dilihat secara teliti( Pengamatan II )

1. ......2. ......3. .....4. dstRata-rata

4. Tugaskan siswa membandingkan data dari kedua pengamatan, dan merumuskan masalah menggunakan pertantaan-pertanyaan berikut : Samakah jumlah kpu-kupu pada pengamatan I dan II ? ( Jumlah kupu-kkupu pada

pengamatan I lebih sedikit daripada pengamatan II ). Jelaskan, mengapa terdapat perbedaan jumlah kupu-kupu pada pengamatan I dan

pengamatan II ? ( Kupu-kupu yang warnanya sama dengan warna koran tidak terlihat pada pengamatan I )

Apa keuntungannya bagi kupu-kupu yang warnanya sama dengan warna lingkungannya ? ( Tidak mudah dikenali musuhnya )

5. Guru menginformasikan bahwa peristiwa yang ditunjukkan oleh kupu-kupu tersebut dikenal dengan istilah adaptasi ( penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungan)

6. Siswa merumuskan masalah.

“ Apakah adaptasi juga terjadi pada hewan selain kupu-kupu ? ”

Kegiatan IntiBagaimana cara hewan menyesuaikan diri terhadap lingkungan ?1. Dalam kegiatan ini siswa bekerja dalam kelompok beranggotakan 3-4 siswa.2. Setiap kelompok diberi beberapa kartu binatang.3. Setelah pengamatan siswa, menentukan nama hewan yang tergambar dalam kartu yang

diterima.4. Siswa mengidentifikasi cara-cara adaptasi hewan tersebut terhadap lingkungannya dan

menentukan manfaat adaptasi tersebut.5. Hasil pengamatan siswa dicatat dalam tabel di papan tulis sebagai berikut.

Tabel 2 : Berbagai bentuk adaptasi hewan dan manfaatnya berdasarkan interpretasi gambar

Nama hewan Ciri-ciri yang menunjukkan bentuk adaptasi

Manfaat adaptasi

1. Ikan ( contoh ) Warna perutnya putih dan warna Tidak mudah dikenali musuh

35

Page 36: supriyadiskgjunila.files.wordpress.com  · Web viewBAB I PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada ketersediaan sumber daya alam dan modal

punggungnya gelap2. Bunglon ( contoh ) Warna sesuai dengan

lingkungannya Tidak mudah dikenali musuh

3. Cicak4. Walang sangit5. Kucing6. Elang7. Belalang daun8. Cumi-cumi9. Bangau10. Bebek11. Burung hantu

6. Dari pengamatan ini siswa dapat merumuskan kesimpulan

Kesimpulan :1. Hewan memiliki berbagai bentuk adaptasi guna melindungi diri terhadap musuhnya.2. Hewan memiliki berbagai bentuk adaptasi guna memperoleh makanannya

Kegiatan Pemantapan1. Pada kegiatan ini guru menempelkan poster binatang pada stand atau papan tulis. Siswa

mengidentifikasi jenis hewan yang terdapat dalam poster, mengidentifikasi bentuk adaptasi dan menentukan manfaat dari cara adaptasi tersebut.

2. Siswa ditugaskan membuat rangkuman hasil pembelajaran. Rangkuman tersebut misalnya sebagai berikut :

36

Hewan memiliki berbagai bentuk adaptasi untuk melindungi diri dari musuhnya, yaitu :1. Melakukan kamuflase atau memiliki warna tubuh yang sama dengan warna lingkungannya,

misalnya bunglon.2. Melakukan autotomi atau memtuskan ekornya, misalnya cecak.3. Menghasilkan bau busuk, misalnya walang sangit.4. Memiliki bentuk menyerupai lingkungannya misanya belalang daun warna dan bentuknya

menyerupai daun.5. Menghasiilkan cairan tinta, misalnya cumi-cumi.6. Memiliki duri yang tajam, misalnya landak.

Hewan memiliki berbagai bentuk adaptasi untuk memperoleh makanannya, yaitu :1. Memiliki kuku dan gigi taing yang tajam, misalnya harimau, kucing.2. Memiliki cakar dan paruh yang kuat, misalnya elang.3. Memiliki paruh yang lebar, misalnya bebek dan angsa.4. Memiliki penglihatan yang tajam untuk menangkap mangsa, misalnya burung hantu.