desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen...

61
PERATURAN DESA SLEMPIT KABUPATEN GRESIK NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DESA SLEMPIT NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJM-DESA) TAHUN 2014 – 2019 DESA SLEMPIT KECAMATAN KEDAMEAN KABUPATEN GRESIK JAWA TIMUR [email protected] hal.1

Transcript of desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen...

Page 1: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

PERATURAN DESA SLEMPITKABUPATEN GRESIK

NOMOR : 3 TAHUN 2016

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DESA SLEMPIT NOMOR : 7 TAHUN 2014

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA(RPJM-DESA) TAHUN 2014 – 2019

DESA SLEMPIT KECAMATAN KEDAMEANKABUPATEN GRESIK

JAWA TIMUR

[email protected] hal.1

Page 2: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

PERATURAN DESA SLEMPITNOMOR : 3 TAHUN 2016

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DESA SLEMPIT NOMOR : 7 TAHUN 2014

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJM-DESA) TAHUN 2014 – 2019

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA SLEMPIT

Menimbang : a. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pada pasal 79 Undang – undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, Pemerintah Desa wajib menyusun Perencanaan pembangunan desa sesuai dengan kewenangannya dengan mengacu pada Perencanaan pembangunan kabupaten ;

b. Bahwa untuk membuat rumusan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM - Desa), perlu adanya perubahan Peraturan Desa RPJM-Desa berdasarkan undang-undang pada huruf a.

c. Bahwa untuk menetapkan Perubahan Peraturan Desa RPJMDes sebagaimana dimaksud huruf b) Diperlukan adanya Peraturan Desa;

d. Bahwa untuk menjabarkan dan melengkapi peraturan tersebut diperlukan Keputusan Kepala Desa;

e. Bahwa dalam rangka menjalan kebijakan tertentu, diperlukan rekomendasi dan petunjuk teknis.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4221);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

[email protected] hal.2

Page 3: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

4. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

5. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan perundang – perundangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

7. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);

9. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 297, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5606);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antar Pemerintah , Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten / kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) ;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

[email protected] hal.3

Page 4: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) ;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 158);

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa; ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 158);

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Perencanaan Pembangunan di Desa; (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 158);

19. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul Dan Kewenangan Lokal Berskala Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 158;

20. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 159);

21. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 12 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2006 Nomor 12);

22. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 11 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2005-2025 (Lembaran Daeran Kabupaten Gresik Tahun 2009 Nomor 11);

23. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 3 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2011 Nomor 3);

24. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2010 Nomor 2).

Dengan Persetujuan Bersama

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD)

MEMUTUSKAN

Menetapkan

: Peraturan Desa Slempit Nomor 3 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Desa Slempit Nomor 7 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) Tahun 2014-2019 Desa Slempit Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik.

BAB [email protected] hal.4

Page 5: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

KETENTUAN UMUMPasal 1

Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :

1. Desa Slempit adalah Desa Slempit Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik;

2. Kepala Desa adalah Kepala Desa Slempit Kecamatan Kedamean Kedamean Kabupaten Gresik;

3. Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa Slempit adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

4. Pemerintahan Desa adalah Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

5. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Desa;

6. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Desa;

7. Peraturan Desa adalah Peraturan Perundang-Undangan yang dibuat oleh BPD bersama Kepala Desa;

8. Rukun Warga yang selanjutnya disebut RW adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus Rukun Warga (RW) dalam sistem Pemerintahan Nasional berada di daerah Kabupaten;

9. Rukun Tetangga yang selanjutnya disebut RT adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus Rukun Tetangga (RT) dalam sistem Pemerintahan Nasional berada di daerah Kabupaten;

10. Lembaga Kemasyarakatan atau yang disebut dengan nama lain adalah Lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra Pemerintah dalam memberdayakan masyarakat;

11. Anggaran Pendapatan Desa selanjutnya disingkat APBDes adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan dengan Peraturan Desa.

[email protected] hal.5

Page 6: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

BAB IITATA CARA PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RPJM-DESA

Pasal 2

1. Rencana RPJM-Desa dapat diajukan oleh pemerintahan desa;2. Dalam menyusun rancangan RPJM-Desa, pemerintahan desa harus

memperhatikan dengan sungguh-sungguh aspirasi yang berkembang di masyarakat yang diwadahi oleh LPM/LKMD

3. Rancangan RPJM-Desa yang berasal dari pemerintahan desa disampaikan oleh kepala desa kepada pemangku kepentingan yaitu LPM/LKMD, LK, PKK-Desa, KPM, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, dan sebagainya;

4. Setelah menerima rancangan RPJM-Desa, pemerintahan desa melaksanakan Musrenbang desa untuk mendengarkan penjelasan Kepala Desa tentang perencanaan pembangunan desa;

5. Jika rancangan RPJM-Desa berasal dari pemerintahan desa, maka pemerintahan desa mengundang LPM/LKMD, lembaga-lembaga kemasyarakatan, Tokoh Agama, Tokoh;

6. Masyarakat, dan lain-lain untuk melakukan Musrenbang-Desa membahas RPJMDesa;

7. Setelah dilakukan Musrenbang-Desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) dan (5), maka pemerintahan desa menyelenggarakan rapat paripurna yang dihadiri oleh BPD dan Pemerintah Desa serta LPM/LKMD dan lembaga kemasyarakatan lainnya dalam acara penetapan persetujuan BPD atas rancangan RPJM-Desa menjadi RPJM-Desa yang dituangkan dalam Peraturan Desa; dan

8. Setelah mendapat persetujuan pemerintahan desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (6), maka kepala desa menetapkan RPJM-Desa, serta memerintahkan sekretaris desa atau kepala urusan yang ditunjuk untuk mengundangkannya dalam lembaran desa

BAB IIIMEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PENETAPAN RPJM-DESAPASAL 3

1. Pemerintahan Desa wajib mengembangkan nilai-nilai demokrasi, para anggotanya untuk mengambil keputusan yang dikoordinir oleh LPM/LKMD atau sebutan lain dalam forum Musrenbang-Desa;

2. Mekanisme pengambilan keputusan dalam forum Musrenbang-Desa dalam perencanaan pembangunan desa berdasarkan musyawarah dan mufakat.

BAB IVKETENTUAN PENUTUP

Pasal 4

Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam peraturan RPJM-Desa ini akan diatur oleh Peraturan kepala desa.

[email protected] hal.6

Page 7: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

Pasal 5

Peraturan Desa tentang RPJM-Desa ini mulai berlaku pada saat diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan Desa ini dengan menempatkannya dalam lembaran desa.

Ditetapkan di : SlempitPada tanggal : 13 Januari 2016

KEPALA DESA SLEMPIT

SUMARMIDiundangkan di : Slempit pada tanggal : 20 Januari 2016

SEKRETARIS DESA SLEMPIT

BAMBANG SUTOYO

Diumumkan dalam Lembaran Desa Slempit tanggal 20 Januari 2016 Nomor :

BADAN PERMUSYAWARATAN [email protected] hal.7

Page 8: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

(BPD)DESA SLEMPIT KECAMATAN KEDAMEAN KABUPATEN GRESIK

KEPUTUSAN BADAN PERMUSYAWRATAN DESANOMOR 144 / 1 / KEP-BPD / 2016

TENTANG

PERSETUJUAN PENETAPAN PERATURAN DESA NOMOR 3 TAHUN 2016

TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DESA NOMOR : 7 TAHUN 2014

TENTANG

RPJMDES TAHUN 2014 – 2019

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BADAN PERMUSYAWRATAN DESA

Menimbang : a. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pada pasal 79 Undang – undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, Pemerintah Desa wajib menyusun Perencanaan pembangunan desa sesuai dengan kewenangannya dengan mengacu pada Perencanaan pembangunan Kabupaten;

b. Bahwa untuk membuat rumusan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM - Desa), perlu adanya perubahan Peraturan Desa RPJM-Desa berdasarkan undang-undang pada huruf a)

c. Bahwa untuk menetapkan Perubahan Peraturan Desa RPJMDes sebagaimana dimaksud huruf b) Diperlukan adanya Peraturan Desa;

d. Bahwa untuk menjabarkan dan melengkapi peraturan tersebut diperlukan Keputusan Badan Permusyawaratan Desa;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4221);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

4. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana

[email protected] hal.8

Page 9: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

5. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan perundang – perundangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

7. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);

9. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 297, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5606);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antar Pemerintah , Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten / kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) ;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) ;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa (Berita Negara Republik

[email protected] hal.9

Page 10: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

Indonesia Tahun 2011 Nomor 158);17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang

Pengelolaan Keuangan Desa; ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 158);

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Perencanaan Pembangunan di Desa; (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 158);

19. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul Dan Kewenangan Lokal Berskala Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 158;

20. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 159);

21. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 12 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2006 Nomor 12);

22. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 11 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2005-2025 (Lembaran Daeran Kabupaten Gresik Tahun 2009 Nomor 11);

23. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 3 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2011 Nomor 3);

24. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2010 Nomor 2)

M E M U T U S K A N Menetapkan :KESATU : Dengan Keputusan BPD ini ditetapkan persetujuan penetapan

Peraturan Desa Slempit Nomor 3 tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Desa Slempit Nomor 7 tahun 2014 tentang RPJMDes tahun 2014-2019;

KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

DITETAPKAN DI : SlempitPADA TANGGAL : 13 Januari 2016

KETUABADAN PERMUSYAWARATAN DESA

Drs. H. TOWABI, MM

BADAN PERMUSYAWARATAN [email protected] hal.10

Page 11: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

(BPD)DESA SLEMPIT KECAMATAN KEDAMEAN KABUPATEN GRESIK

BERITA ACARA RAPATBADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD)

Pada hari ini Rabu tanggal Dua puluh Delapan tahun Dua ribu Lima belas bertempat di balai Desa Slempit Kecamatan Kedamean, telah dilaksanakan rapat BPD yang membahas Peraturan Desa Slempit nomor 3 tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Desa Slempit nomor 7 tahun 2014 tentang RPJMDes tahun 2014-2019

Peserta rapat sebagaimana daftar hadir terlampir dan telah ditandatangani meliputi dari unsur ;

1. Ketua BPD (selaku pimpinan rapat) sebanyak 1 orang2. Anggota BPD sebanyak 9 orang3. Perangkat desa sebanyak 10 orang4. Ketua dan anggota LPMD/LKD sebanyak 9 orang5. Ketua RW dan RT sebanyak 43 orang6. Tokoh masyarakat/agama sebanyak 2 orang7. Camat atau yang mewakili sebanyak 4 orang

Hasil musyawarah yang disepakati dalam rapat tersebut yaitu;

1. Peraturan Desa Slempit nomor 3 tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Desa Slempit nomor 7 tahun 2014 tentang RPJMDes tahun 2014-2019.

Demikian Berita Acara rapat ini dibuat sebagai dasar persetujuan dan penetapan Keputusan BPD tentang Peraturan Desa Slempit Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik .

Pimpinan rapat

KETUA BPD SLEMPIT

Drs. H. TOWABI, MM

DAFTAR HADIR RAPATBADAN PERMUSYAWARATAN DESA SLEMPIT

[email protected] hal.11

Page 12: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

(KHUSUS BPD)

HARI/TGL/BLN/TH : Rabu, 13 Januari 2016 POKOK BAHASAN : Peraturan Desa Slempit nomor 3 tahun 2016 tentang Perubahan atas

Peraturan Desa Slempit nomor 7 tahun 2014 tentang RPJMDes tahun 2014-2019.

NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN

1 Drs. H. TOWABI, MM Ketua / Anggota 1

2 PONCO PRATIKNO Wakil Ketua / Anggota 2

3 Drs. H. SUBIYANTO, MM Sekretaris / Anggota 3

4 SUWANTO Anggota 4

5 KHODIR Anggota 5

6 SUYADI BERI ISWANTO Anggota 6

7 RUDIANTO, SH Anggota 7

8 MUALLY Anggota 8

9 TASLAM, SPd. Anggota 9

10 DWI KARYANTO,SPd. Anggota 10

SEKRETARIS

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

Drs. H. SUBIYANTO, MPd

DAFTAR HADIR RAPATBADAN PERMUSYAWARATAN DESA SLEMPIT

(SELAIN BPD)[email protected] hal.12

Page 13: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

HARI/TGL/BLN/TH : Rabu, 13 Januari 2016 POKOK BAHASAN : Peraturan Desa Slempit nomor 3 tahun 2016 tentang Perubahan

atas Peraturan Desa Slempit nomor 7 tahun 2014 tentang RPJMDes tahun 2014-2019.

NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN

1 SUMARMI KEPALA DESA 1

2 BAMBANG SUTOYO SEKDES 2

3 KUSPRIADI KAUR KEUANGAN 3

4 SRI YAYUK KAUR UMUM 4

5 CIPTO KASI PEMERINTAHAN 5

6 ABDUL ROCHIM KASI KESRA 6

7 SUPRIYADI KASI EKOBANG 7

8 SAPARI WIBOWO KASUN SLEMPIT 8

9 H. WIJIONO KASUN LINGSIR 9

10 SUNARTO KASI TRANTIB 10

SEKRETARIS

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

Drs. H. SUBIYANTO, MPd

Lampiran : PERATURAN DESA SLEMPITNomor 3 Tahun 2016Tentang RPJMDes 2014-2019

[email protected] hal.13

Page 14: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) Slempit Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik sebagai sebuah rencana pembangunan disusun sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Desa Slempit serta berpedoman rencana setrategis Kecamatan Kedamean Tahun 2014-2019 dan rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2014 – 2019.

Konsep pembangunan jangka menengah desa diperlukan agar hasil-hasil Pembangunan yang sudah dicapai dalam kepemimpinan yang lalu, permasalahan yang sedang dihadapi dan tantangannya ke depan dapat terjamin keberlanjutannya secara sistematis. Karenanya rencana jangka menengah yang dimaksud harus mencakup berbagai aspek penting kehidupan bermasyarakat dan berkepemerintahan desa, yang akan menuntun proses menuju tatanan kehidupan masyarakat adan taraf pembangunan yang hendak di capai.

Pembangunan Jangka Menengah Desa Slempit Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik Tahun 2014-2019 merupakan kelanjutan dan pembaharuan dari tahap pembangunan dibawah kepemimpinan sebelumnya dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Slempit diarahkan untuk pencapaian tujuan pembangunan Desa Slempit Kecamatan Kedamean

B. DASAR HUKUM

Penyusunan dokumen perencanaan pembangunan Desa Slempit Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur didasarkan pada beberapa peraturan perundang-undangan, antara lain :

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4221);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

4. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

[email protected] hal.14

Page 15: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

5. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan perundang – perundangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

7. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);

9. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 297, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5606);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antar Pemerintah , Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten / kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) ;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) ;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 158);

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa; ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 158);

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Perencanaan Pembangunan di Desa; (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 158);

19. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Pedoman

[email protected] hal.15

Page 16: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul Dan Kewenangan Lokal Berskala Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 158;

20. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 159);

21. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 12 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Desa ( Lembaran Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2006 Nomor 12);

22. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 11 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2005-2025 (Lembaran Daeran Kabupaten Gresik Tahun 2009 Nomor 11);

23. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 3 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2011 Nomor 3);

24. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2010 Nomor 2).

C. PENGERTIAN

1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disingkat (APBDesa) adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa, dan ditetapkan dengan Peraturan Desa

2. Desa atau yang disebut dengan nama lain yang selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa yang dapat dinilai dengan uang termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban desa tersebut.

4. Lembaga Kemasyarakatan Desa atau disebut dengan nama lain adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra Pemerintah Desa dalam memberdayakan masyarakat.

5. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa yang selanjutnya disebut (Musrenbang Desa) adalah forum musyawarah tahunan yang dilaksanakan secara partisipatif oleh para pemangku kepentingan desa (pihak berkepentingan untuk mengatasi permasalahan desa dan pihak akan terkena dampak hasil musyawarah) untuk menyepakati rencana kegiatan di desa 1 (satu) tahunan.

6. Pembangunan Desa adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata. Baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan keputusan, maupun indeks pembangunan manusia.

7. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.

[email protected] hal.16

Page 17: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

8. Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu.

9. Perencanaan Pembangunan Desa dimaksud adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di desa guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya desa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu desa dalam jangka waktu tertentu. Wujud Perencanaan Pembangunan Desa adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dan Rencana Kerja Pembangunan Desa.

10. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa selanjutnya disingkat (RPJMDesa) adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat arah kebijakan pembangunan desa, arah kebijakan keuangan desa, kebijakan umum, dan program, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, dan program prioritas kewilayahan, disertai dengan rencana kerja.

11. Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat (RKP-Desa) adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun yang merupakan penjabaran dari RPJM-Desa yang memuat rancangan kerangka ekonomi desa, dengan mempertimbangkan kerangk prioritas pembangunan desa, rencana kerja dan pendanaan serta perkiraan maju, baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Desa maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan RPJM-Desa.

12. Peraturan Desa (yang selanjutnya disingkat Perdes) adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh BPD bersama Kepala Desa.

BAB IIPROFIL DESA

2.1 Kondisi Desa

2.1.1 Sejarah Desa Slempit

Setiap desa atau daerah pasti memiliki sejarah dan latar belakang tersendiri yang merupakan pencerminan dari karakter dan ciri khas tertentu dari suatu daerah. Sejarah desa atau daerah sering kali tertuang dalam dongeng - dongeng yang di wariskan secara turun temurun dari mulut kemulut sehingga sulit untuk dibuktikan secara fakta, dan tidak jarang dongeng tersebut dihubungkan dengan mitos tempat tempat tertentu yang dianggap keramat, dalam hal ini Desa Slempit juga memiliki hal tersebut yang merupakan identitas dari desa yang akan kami tuangkan dalam kisah - kisah dibawah ini.

Asal usul Desa (Legenda) Desa SlempitDari berbagai sumber yang telah ditelusuri dan digali, asal - usul Desa Slempit

memiliki banyak fersi cerita yang cukup berfariatif, hal tersebut disebabkan oleh banyaknya sumber cerita yang dikemudian bisa dipercaya dan dijadikan pedoman sebagai keramat orang pertama yang datang atau membabat Desa Slempit.

[email protected] hal.17

Page 18: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

Dari dasar diatas akhirnya legenda yang kami angkat tokoh yang berasal dari Dusun Lingsir, Desa Slempit sendiri, karena secara umum masyarakat meyakinni orang yang pertama membabat hutan menjadi dusun Lingsir sebelum menjadi Desa Slempit, dari berbagai sumber sejarah, asal - usul Desa Slempit banyak versinya namun yang paling kuat adalah sebagai berikut ;Konon diceritakan bahwa,Putra Kajeng Sunan Giri, yang bernama: Rohmo dalam mempertahankan serangan dari Kerajaan Mojopahit telah menyusun kekuatan di Gunung Pegat dan dimana pada saat itu dari beberapa santrinya banyak yang mengeluh haus karena tidak ada sumber air yang bisa dimanfaatkan untuk minum, serta untuk melakukan kegiatan sholat maka,dengan kekuatan bathin dan magiqnya Eyang Rohmo tongkatnya ditancapkan ditanah dan setelah ditarik maka, muncul sumber air yang deras dan sampai saat ini sumur tersebut dimanakan Sumur gedhe tetapi setiap mau menancapkan tongkatnya, sabuk (ikat pinggang Eyang Rohmo) selalu lepas dan disempelitkan kembali sampai beberapa kali oleh karena itu dengan sabda Eyang Rohmo bahwa, kampung ini dibesuk untuk diingat akan saya beri nama kampung Slempit, dan Gunung Pegat sebagai saksi bagi para generasi penerus bahwa di Gunung Pegat ini awal adanya nama kampung Slempit.

Gunung Pegat yang saat ini sebagai maqhomnya Eyang Rohmo masih tetap ada dan ditandai tumbuhnya dua pohon besar yang dinamakan Randu alas, dan desa Slempit sebelum menjadi desa banyak dipimpin oleh keturunan dari para santrinyaEyang Rohmo seperti di Dusun Lingsir dipimpin oleh Loko Joyo, yang saat itu dalam pemilihannya dengan sistem gethok-gethok uwi yang arti siapa sebagai calon Kepala Desa dan merasa disenangi warga maka, warga tersebut langsung berada dibelakang calon yang dipilih.

Kepala Desa Loko Joyo menurut cerita menjabat hanya selama tiga tahun dan sebagai pengganti saat itu juga melalui pilihan dengan sistim Gethok - gethok uwi yang terpilih Surti putra dari Desa Suci yang menjadi menantu orang dusun lingsir Kepala Desa Surti menjabat selama lima (5) tahun karena meninggal dunia maka,diadakan pilihan lagi dengan sistem yang sama dan yang terpilih adalah Lim putra dari Surti Kepala Desa sebelumnya.Di dusun Tanggungan yang saat itu juga di pimpin seorang Kepala Desa nama : Tasman. Setelah meninggalnya seorang kepala desa saat itu tidak ada yang melanjutkan dalam kepemimpinannya.Di Desa Slempit juga ada Kepala Desanya yang saat itu dipimpin oleh Sauni dan setelah berhentinya Kepala Desa Slempit Sauni dan Kepala Desa Lingsir Lim dan pada masa Pemerintahan Indonesia paska peperangan pada tahun 1946 Desa Slempit dan Desa Lingsir digabung menjadi satu desa yang dinamakan Desa Slempit dan dilakukan pemilihan dengan sistem gethok - gethok uwi dan yang mencolonkan diri Bapak Wagipoek dengan Bapak Sauni yang terpilih saat itu sebagai Kepala Desa Slempit yang pertama dari penggabungan dri dusun adalah Wagipoek.

Kepala desa Wagipoek semasa menjabat dari tahun 1946 sampai dari thun 1970 telah diadakan kegiatan Adat Desa yang sampai saat ini tetap dilestarikan dalam setiap tahunnya adalah Adat Keleman (wayangan untuk selamatan padi setelah dipanen) yang kedua Adat Bersih Desa juga disebut Ruwah Deso (Tayuban untuk selamatan padi setelah dimasukan dalam lumbung peceklik).

Kedua kegiatan tersebut diawali dari tahun 1947 untuk Dusun Lingsir dilakukan kegiatan adat desa setiap hari Jum’at pon baik itu adat keleman maupun adat bersih desa (ruwah deso) dan tempatnya untuk Dusun Lingsir dirumah Kepala Desa dan untuk dusun slempit dirumah carik yang saat ini disebut Sekretaris Desa.

[email protected] hal.18

Page 19: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

Pada tahun 1970 Kepala Desa Wagipoek meninggal dunia maka, diadakan pemilihan kembali kepala desa yang baru dengan sistem pilihan bitingan dan yang bersaing untuk mencalonkan diri pada saat itu ada lima calon tapi yang satu tidak bisa duduk dikursi calon karena sakit maka,tinggal empat (4) orang yang bersaing dan yang terpilih Sapawi sebagai Kepala Desa Slempit periode kedua setelah Wagipoek meninggal dan dalam kepemimpinan Sapawi kegiatan kedua adat tetap dilestarikan serperti saat kepemimpinan Kepala Desa Wagipoek.Kepala Desa Slempit Sapawi menjabat dari tahun 1971 sampai dari 1989, semasa kepemimpinan Kepala Desa Slempit (Sapawi) mulai ada perubahan penataan pembangunan dilingkungan - lingungan, pendidikan, kesehatan dan yang lain.

Setelah diberlakukan Undang - undang Nomor : 5 Tahun 1979 maka, masa jabatan Kepala Desa Slempit (Sapawi) dinyatakan berakhir karena sudah melampaui dua masa jabatan, dengan adanya kekosongan jabatan kepala desa saat itu maka, telah dibuka pencalon kepala desa yang baru dan yang bersaing untuk mencalonkan diri ada enam (6) orang dan dinyatakan lulus dalam uji tes tulis, wawancara dan pidato ada lima (5) orang maka, yang duduk dikursi calon adalah lima (5) orang, dan pada pemilihan tersebut dengan sistem pencoblosan tanda gambar menurut hasil undian dari penentuan masing - masing calon, yang terpilih dengan tanda gambar Salak adalah Suparno Diantoro dengan suara terbanyak 1.937 suara dari 3.021 jiwa atau hak pilih pada saat itu.

Pada masa kepemimpinan kami kegiatan adat desa kami persempit menjadi satu kegiatan dengan nama kegiatan Adat Bersih Desa yang setiap tahun sekali kami laksanakan setelah panen padi merupakan tanda syukur kepada Allah SWT sebagaimana barokahnya yang diberikan melalui hasil pertanian. Masa berdiri sampai dengan sekarang Desa Slempit telah mengalami beberapa pergantian Kepala Desa, adapun nama - nama Kepala Desa yang menjabat sebagai berikut.:

1. WAGIPOEK Dari tahun 1946 s/d 19702. H. SAPAWI Dari tahun 1971 s/d 19893. SUPARNO DIANTORO.SH. Dari tahun 1990 s/d 2007 4. SUMARMI Dari tahun 2007 sampai sekarang

2.1.2 Demografi Desa

a. Data Umum Desa Luas Dan Batas Wilayah Luas Desa : 724,742 Ha.

Dengan rincian sebagai berikut : - Tanah dan Sawah : 399,900 Ha. - Tanah Tegalan : 02,807 Ha. - Pekarangan : 183,043 Ha. - Waduk : 7,0 Ha. - Kuburan : 3,5 Ha. - Lapangan : 0,8 Ha. - Lain-lain : 28,491 Ha.

[email protected] hal.19

Page 20: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

b. Batas – batas Wilayah : - Sebelah utara : Desa Tulung dan Desa Turirejo - Sebelah Timur : Desa Belahanrejo - Sebelah Selatan : Desa Sooko dan Desa KesambenKulo n - Sebelah Barat : Desa Sidoraharjo

c. Jarak Desa dari pusat Pemerintahan- Kecamatan : 5 Km.- Kabupaten : 32 Km - Propinsi : 35 Km.- Pusat : 1,100 Km.

2.1.3 Keadaan Ekonomi

a. Diagram Kelembagaanb. Diagram Musimc. Tabel Data Desa

Meliputi ; Sumber daya Alam

Sumber Daya ManusiaSumber Daya PembangunanSumber Daya sosial budaya

2.2 Kondisi Pemerintahan Desa

2.2.1 Pembagian Wilayah Desa :- Desa Slempit terdiri dari : 2 Dusun

- Dusun Slempit : 18 RT dan 3 RW- Dusun Lingsir : 19 RT dan 3 RW

a. Data Penduduk - Jumlah penduduk menurut jenis kelamin- Laki – laki : 3,272 Jiwa.- Perempuan : 3,257 Jiwa.

- Jumlah : 6,529 Jiwa.b. Jumlah Kepala Keluarga : 2,000 KK.

- Jumlah Rumah : 1,502 rumah.c. Jumlah Penduduk menurut Kewarganegaraan

- Warga Negara Indonesia - Laki – laki : 3,272 Jiwa

- Perempuan : 3,257 Jiwa - Jumlah : 6,529 Jiwad. Warga Negara Asing : - Laki – Laki : 0 jiwa - Perempuan : 0 Jiwa - Jumlah : 0 Jiwa.

[email protected] hal.20

Page 21: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

c. Jumlah Penduduk menurut Agama dan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

- Islam : 6.528 Orang- Kristen Protestan : - Orang- Katolik : - Orang- Hindu : - Orang- Budha : - Orang- Kepercayaan : 12 Orang

- Jumlah : 6.541 Orang d. Jumlah penduduk menurut Mata Pencaharian

- Pegawai Negeri Sipil : 206 Orang- TNI / Polri : 10 Orang- Karyawan Swasta : 310 Orang- Wiraswasta / Pedagang : 205 Orang- Tani : 1,709 Orang- Buruh Tani : 758 Orang- Pertukangan : 62 Orang- Pensiunan : 24 Orang- Jasa : 26 Orang- Lain – lain : 3,330 Orang

e. Tingkat Pendidikan Penduduk- Penduduk Usia 10 Th keatas yang buta huruf : - Orang- Penduduk tidak tamat SD/sederajat : 110 Orang- Penduduk tamat SD /sederajat : 484 Orang- Penduduk Tamat SLTP / sederajat : 232 Orang- Penduduk Tamat SLTA/sederajat : 142 Orang- Penduduk Tamat D-1 : 11 Orang- Penduduk Tamat D-2 : 13 Orang- Penduduk Tamat D-3 : 11 Orang- Penduduk Tamat S-1 : 56 Orang- Penduduk Tamat S-2 : 6 Orang- Penduduk Tamat S-3 : - Orang

f. Wajib belajar 9 Tahun- Jumlah penduduk usia 7-15 Th : 924 Orang- Jumlah Penduduk usia 7-15 Th yang masih sekolah : 812 Orang- Jumlah Penduduk usia 7-15 Th yang tidak sekolah : 112 Orang

g. Remaja Putus Sekolah- Jumlah Remaja : 189 Orang

- Jumlah remaja putus sekolah SD/sederajat : 6 Orang- Jumlah remaja putus sekolah SLTP/sederajat : 90 Orang- Jumlah remaja putus sekolah SLTA/sederajat : 91 Orang- Jumlah remaja Putus Kuliah : 2 Orang

[email protected] hal.21

Page 22: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

2.2.2 Struktur Organisasi Pemerintahan Desa

a. Bagan Pemerintah Desa

[email protected] hal.22

Kasun Slempit

SAPARI WIBOWO

Kasun Lingsir

H. WIJIONO

Kaur Pem’an

CIPTO

Kaur Umum

SRI YAYUK

Kaur Keuangan

KUSPRIADI

Kasi Ekobang

SUPRIYADI

Kasi Kesra

ABDUL ROCHIM

Sekretaris Desa

BAMBANG SUTOYO

Kasi Trantib

SUNARTO

KEPALA DESA

S U M A R M I

Page 23: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

b. Bagan Badan Permusyawaratan Desa

[email protected] hal.23

KETUA

H. TOWABI, MM

WAKIL KETUA

PONCO PRATIKNO

SEKRETARIS

Drs.H. SUBIYANTO, MM

ANGGOTA

Drs. EKO SUGIARTO,MM

ANGGOTA

SUYADI BERI ISWANTO

ANGGOTA

KHODIR

ANGGOTA

RUDIANTO, SH

ANGGOTA

DWI KARYANTO, SPd.

ANGGOTA

SUWANTO

ANGGOTA

TASLAM, SPd.

ANGGOTA

MUALLY

Page 24: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

BAB IIIPOTENSI DAN MASALAH

3.1 POTENSI

3.1.1 Penguatan Kelembagaan Formal :

a. PEMDES.b. BPD.c. LKD.d. PKK.e. LINMASf. KARANG TARUNA.

g. RT dan RW.

3.1.2 Penguatan keagamaan Takmir Masjid/RemasJamiyah Yasin dan Tahlil Fatayat NU .Jamiyah Yasin dan Tahlil antar dusunJamiyah Yasin dan Tahlil antar RT Jamiyah Dhiba’ /Sholawat Perempuan Jamiyah Dhiba’ Sholawat Laki-laki Jamiyah Hadroh (ISHARI)Jamiyah Manaqib Al Ubudiyah Putra Jamiyah Manaqib Al Ubudiyah Putri

Jamiyah Khotmil Qur’an Putri Senior Jamiyah Khotmil Qur’an Putri Junior

Jamiyah Pembacaan Qosidah Burdah Putra

3.2MASALAH

Daftar peta permasalahan ini didapat dari hasil musrenbangdes penyusunan RPJM Desa Slempit yang menghadirkan masing-masing perwakilan dusun yang berkompeten dan mewakili unsur-unsur yang ada di dalamnya dengan. Sebagai data tambahan, upaya observasi dan wawancara dengan para pihak terkait juga dilakukan, sehingga dimungkinkan tidak ada masalah, potensi dan usulan perencanaan pembangunan desa yang terlewatkan/tidak terakomodasi.

[email protected] hal.24

Page 25: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

Di bawah ini adalah daftar masalah yang secara kualitatif dirasakan oleh masyarakat di Desa Slempit.

1. Hasil Musrenbangdes untuk identifikasi masalah 2.

NO BIDANG MASALAH1 PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN DESA

1. Kurang maksimalnya pelayanan kepada masyarakat terhadap permasalahan-permasalahan yang ada

2. Tempat ruangan kerja terbatas3. Kinerja perangkat masih terkesan

monopoli dan secara umum kurang kreatif

2 PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA

1. Masih banyak Infrastruktur yang belum terbangunan dengan baik dan yang sudah terbangun banyak yang rusak

2. Kurangnya perhatian masyarakat dalam melestarikan pembangunan

3. Terkesan membangun kembali lebih mudah daripada memelihara

3 PEMBINAAN KEMASYARAKATAN DESA

1. Pembinaan di segala bidang/aspek sudah dilakukan akan tetapi tindaklanjut sangat kurang dilakukan

2. Sifat gotong-royong makin menurun dari tahun ke tahun

3. Masyarakat masih belum tahun informasi-informasi dalam perkembangan mewujudkan kemajuan desa

4 PEMBERDAYAAN KEMASYARAKATAN DESA

1. Masih banyak warga masyarakat yang tidak mempunyai lapangan pekerjaan

2. Kebutuhan akan Sembako belum tercukupi3. Kesenjangan kehidupan antara masyarakat

kaya dan miskin semakin nampak

BAB IVRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

4.1. Visi dan Misi

4.1.1 Visi

Visi adalah mental model masa depan yang digali dan dirumuskan secara bersama – sama sesuai dengan kondisi daerah masing – masing untuk mewujudkan cita-cita ideal di daerah tersebut. Oleh karena itu dengan memperhatikan makna Visi tersebut, maka secara bersama-sama ditetapkan

[email protected] hal.25

Page 26: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

VISI Desa Slempit Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik Tahun 2014– 2019 Yaitu :”TERWUJUDNYA DESA SLEMPIT YANG SEJAHTERA, DINAMIS, PARTISIPATIF, AMAN DAN AGAMIS”

4.1.2 MisiUntuk merealisasikan Visi Desa Slempit tersebut agar menjadi kegiatan nyata yang secara langsung dapat dirasakan manfaatnya bagi Masyarakat, maka perlu dirumuskan Misi yang di emban Desa Slempit Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik Tahun 2014 – 2019 sebagai berikut :4.1.2.1 Meningkatkan peranserta masyarakat Desa Slempit dalam

mengenali, menganalisis sekaligus mencari pemecahan terhadap masalah-masalah prioritas pembangunan Desa Slempit, terutama dibidang Fisik Prasarana ,Ekonomi dan Sosial Budaya.

4.1.2.2 Mewujudkan adanya Pembangunan terutama di bidang Fisik Prasarana, Ekonomi, dan Sosial Budaya.

4.1.2.3 Mengembangkan penguatan kelembagaan Petani Tadah hujan dan kelembagaan Wirausaha Masyarakat serta pengembangan Akses pemasaran produksi unggulan hasil pertanian dan hasil produksi wirausaha masyarakat Desa Slempit.

4.1.2.4 Meningkatkan kualitas pelayanan umum dan pelayanan kebutuhan dasar warga Desa Slempit di segala bidang

4.2. Kebijakan Pembangunan4.2.1. Arah Kebijakan Pembangunan Desa

Kebijakan Pembangunan Desa diprioritaskan atas kebutuhan dan kemendasakan atas musyawarah mufakat guna melihat sumber dana baik dari pendapatan desa maupun dari pihak ke tiga . Berdasarkan Aturan Penggunaan Dana Desa , Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah dan Alokasi Dana Desa mengacu petunjuk teknis yang berlaku. Sedangkan dampak yang akan dicapai adalah membangun dan memberdayakan masyarakat yang berkelanjutan .

4.2.2. Program Pembangunan DesaDalam rangka mengimplementasikan Misi Mewujutkan pembangunan Sarana dan Prasarana ditempuh dengan kebijakan penggalian dana dan tenaga dari ; a. Bidang tenaga kerja Swadaya masyarakat Gotong-royong b. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desac. Bidang Pembangunan Desad. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desae. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa

[email protected] hal.26

Page 27: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

Dengan diterapkan program sebagai berikut :

1. Pembangunan Jalan lingkungan Desa , pembangunan pembuangan air lingkungan Desa dan Pengadaan tempat sampah bagi setiap rumah. Pembangunan ini bertujuan untuk mempermudah hubungan antar masyarakat dalam urusan :1.1 Ekonomi, penghidupan dan kehidupan sehari-hari, 1.2 Peningkatan kesehatan baik lingkungan maupun rumah tangga.1.3Pembinaan Pengelolaan sampah.

2. Pembangunan jalan lintas Desa, Pelengsengan jalan dan Pengadaan penerangan listrik jalan poros Desa. Pembangunan ini bertujuan untuk : memperkokoh jalan poros Desa dan mempermudah serta pengamanan bagi masyarakat Desa Slempit dalam urusan ekonomi, dan penghidupan sehari-hari khususnya pada malam hari.

3. Pelesterisasi Rumah Gakin. Pembangunan ini bertujuan untuk merubah rumah orang miskin yang kurang layak huni menjadi layak huni terutama dalam peningkatan kesehatan. Dalam Rangka mengimplementasikan Misi Mewujudkan Pembangunan Ekonomi ditempuh dengan Kebijakan : Rabat beton ruangan rumah GAKIN guna meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat . Dengan kebijakan ini ditetapkan program sebagai berikut :

4. Program pelatihan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan petani tadah hujan agar bisa meningkatkan pengelolaan hasil pertanian sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih berkualitas dan melimpah. Program ini kegiatannya berfokus pada :

4.1 Pengelolaan lahan4.2 Pengelolaan air.4.3 Pengelolaan bibit unggul

4.4 Pengelolaan hasil pertanian .

5. Program Kewirausahaan masyarakat. Program ini bertujuan Untuk meningkat-kan pendapatan masyarakat , agar kehidupannya lebih sejahtera. Program yang sudah mulai berjalan dan akan terus dikembangkan diantaranya 5.1 Kerajinan Ikat pinggang5.2 Kerajinan anyaman rotan5.3 Kerajinan Konveksi5.4 Kerajinan Jamu Tradisional5.5 Kerajinan bambu

5.6 Produksi makanan ringan dan mengembangkan usaha-usaha yang lain .

6. Program Pemasaran hasil usaha masyarakat. Program ini bertujuan untuk membuka pasar atau memasarkan hasil usaha masyarakat Desa Slempit baik dari hasil pertanian maupun hasil wirausaha. Program ini akan dilaksanakan melalui Sales perorangan , brosur, Internet dan cara lain yang sangat menguntungkan.

7. Program pembentukan lembaga . Program ini bertujuan untuk meningkatkan tukar pikir wawasan , kebersamaan dan kesehatan usaha dalam rangkah memperkokoh dan melestarikan wirausaha - wirausaha yang ada di Desa

[email protected] hal.27

Page 28: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

Slempit. Program ini akan membentuk lembaga persatuan Para petani dan persatuan para pengusaha.

Dalam Rangka mengimplementasikan Misi Terwujudnya Desa Slempit Yang Sejahtera, Dinamis, Partisipatif, Aman dan Agamis ditempuh dengan Kebijakan : Meningkatkan Kualitas Pendidikan , Keagamaan, Kesenian dan Olah Raga, serta Keamanan dan Ketertiban. Dengan kebijakan ini ditetapkan program sebagai berikut :

8. Program peningkatan mutu pendidikan. Program ini bertujuan untuk membentuk masyarakat Desa Slempit agar menjadi masyarakat yang Cerdas, Dinamis, Partisipatif, Bertanggung jawab dan menjadi pelopor pembangunan yang manfaatnya bisa meningkatkan derajat hidup masyarakat Desa Slempit . Pokok kegiatan ini adalah :

8.1 Pengadaan Perpustakaan untuk sekolahan TK, Plygroup & TPQ. 8.2 Pengadaan peralatan dan sarana pendukung lainnya untuk menambah

kelancaran kegiatan sekolahan TK, Plygroup dan TPQ

9. Program Peningkatan pelayanan kegiatan Keagamaan. Program ini bertujuan untuk membantu kelancaran kegiatan keagamaan yang ada di Desa Slempit, agar bisa berjalan dengan baik sehingga bisa membentuk Jiwa masyarakat yang berjiwa sosial dan berakhlaqul karimah. Dengan kegiatan pokok :

10.Peningkatan kualitas sarana dan prasarana kegiatan keagamaan 11.Peningkatan mutu pelaksanaan kegiatan hari besar Islam dan kegiatan besar keagamaan Islam.12.Mendorong peningkatan Pengajian sehari-hari .13.Program peningkatan Kesenian dan Olah raga. Program ini bertujuan untuk

menyalurkan bakat dan minat masyarakat agar bisa membantu terwujudnya kemajuan dalam bidang kesenian dan olah raga yang bermanfaat bagi kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan desa sehingga membawa dampak kepada peningkatan ekonomi masyarakat. Dengan kegiatan pokok :

14.Pelatihan kesenian dan Olah Raga ( Bola Volly, Bulu tangkis , tennis meja, Seni suara, seni merawat bunga hiasan rumah dll ). Peningkatan pengadaan sarana prasana Kesenian dan Olah Raga.(Bola Volly, Bulu tangkis , tennis meja dan peralatan atau sarana perawatan bunga hias dll) .

15.Program peningkatan Keamanan dan ketertiban. Program Ini bertujuan untuk meningkatkan Ketentraman dan ketertiban masyarakat secara berkesinambungan.

Dengan kegiatan pokok sebagai berikut :15.1 Pengamanan kegiatan pemerintahan, kemasyarakatan dan aset desa.15.2 Peningkatan Pamswakarsa dan siskamling.

16. Isu Strategi Pencapaian 16.1 Identifikasi kebutuhan Kader Desa dengan melakukan observasi dan

wawan cara bersama Tokoh Masyarakat,Kepala Desa,BPD serta Lembaga- lembaga desa lainnya.

16.2 Menginformasikan kepada masyarakat akan kebutuhan Kader Desa, kemudian membuka untuk menjadi Kader Desa tersebut.

[email protected] hal.28

Page 29: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

16.3 Perangkat bersama BPD dan Tokoh Masyarakat serta calon Kader Desa 3 (tiga) laki - laki dan 3 (tiga) wakil perempuan yang akan dipilih dalam proses Musyawarah Desa.

16.4 Peningkatan Hasil Pertanian Melalui :a. Peningkatan penyuluhan Petani b. Peningkatan kualitas produksi pertanianc. Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi pertaniand. Pengadaan peralatan pertaniane. Peningkatan Wirausaha Melalui :

- Kerajinan ikat pinggang- Kerajinan Konveksi- Kerajinan anyaman bambu- Produksi Krupuk- Produksi Makanan Ringan.

Sosial dan Budaya.- Peningkatan Pendidikan- Perpustakaan sekolah PAUD, TK dan SD- Pengadaan Pembangunan sekolah PAUD,TK dan SD- Pengadaan peralatan dan sarana pendukung kegiatan sekolah

PAUD,TK dan SD- Peningkatan kegiatan Keagamaan- Pembangunan Sarana untuk kegiatan keagamaan- Peningkatan Kegiatan Keagamaan- Peningkatan kegiatan Hari besar Islam dan keagamaan

Peningkatan Kesenian dan Olah Raga Kesenian :- Orkes Gambus- Ikatan seni hadroh Indonesia

Olah raga :- Bola Voly- Tenis meja

- Jalan Sehat

BAB. V : PENUTUP

Sebagai uraian akhir pada bab penutup Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMDes) Desa Slempit Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik tahun 2014 - 2019 ini , disampaikan khaidah pelaksanaan RPJMDes dengan rincian penjelasan sebagai berikut :1. Sesuai ketentuan Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang system

perencanaan Pembangunan Nasional maka, ditetapkan RPJMDes Desa Slempit ini selanjutnya akan dijadikan pedoman dan penyusunan rencana kerja dan rencana kinerja tahunan Desa Slempit Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik dari tahun 2014 - 2019

2. Dengan ditetapkannya RPJMDes Desa Slempit Kecamatan Kedamean Kabupaten Tahun 2014 - 2019 ini maka, semua pihak dan pemangku kepentingan (Stakeholders) yang berkaitan dengan penyelenggaraan

[email protected] hal.29

Page 30: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

Pemerintah dan Pembangunan terkait untuk menjadikannya sebagai acuan dan arahan operasionalisasi peran masing-masing dalam pelaksanaan program dan rencana kegiatan tahunan

3. RPJMDes Desa Slempit Kecamatan Kedamean tahun 2014 - 2019 ini akan dijadikan dasar pengakuan dan evaluasi kinerja secara komulatif dari tahun 2014 - 2019 sekaligus dasar laporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi sampai tahun 2019

4. Dengan tersusunnya RPJMDes Desa Slempit Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik tahun 2014 - 2019 ini dapat di mewujutkan komitmen bersama seluruh jajaran organisasi untuk taat azas dalam perencanaan kinerja tahunan dan dapat dihindarai adanya rencana kerja tahunan yang keluar dari kesepakatan dalam RPJMDes ini .

Lampiran:

I. Laporan pengkajian keadaan desaII. Berita acara musyawarah desa RPJMDesIII. Berita acara Musrenbang RPJMDesIV. SK Tim penyusun RPJMDes

Sistematika Dokumen RKP [email protected] hal.30

Page 31: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

Tahap Penyusunan RKPDes meliputi :

1. Musyawarah Desa RKPDesa;2. Pembentukan tim penyusun RKP Desa;3. Pencermatan pagu indikatif Desa dan penyelarasan program/kegiatan yang masuk ke

Desa4. Pencermatan ulang dokumen RPJM Desa;5. Penyusunan rancangan RKP Desa;6. Musrenbang RKPDesa; 7. Penetapan RKP Desa;

1. Musyawarah Desa RKPDesaMusyawarah desa (Musdes) difasilitasi oleh BPD untuk menetapkan prioritas tahunan yang dimuat dalam RKPDesa berdasarkan hasil pencermatan RPJMDesa. BPD dapat membentuk tim verifikasi sesuai dengan jenis kegiatan dan keahlian yang dibutuhkan dari masyarakat desa setempat. Hasil musdes RKPDesa dituangkan dalam Berita Acara Musdes RKPDesa

2. Pembentukan Tim Penyusun RKP Desa;Keanggotaan Tim penyusun RKP Desa berasal dari Tim Penyusun RPJMDesa yang dibentuk sewaktu penyusunan RPJMDesa dengan jumlah maksimal 11 orang atau minimal 7 orang, ditetapkan dengan keputusan kepala desa.

Susunan keanggotaan tim penyusun RKP-DESA Desa meliputi:

NO NAMA JABATAN POKOK JABATAN DALAM TIM1 SUMARMI KADES Pembina 2 BAMBANG SUTOYO SEKDES Ketua 3 ARIEF HARTOYO LKD Ketua Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat4 KUSPRIADI KAUR

KEUANGANSekretaris

5 SUPRIYADI KASI EKOBANG Anggota 6 SAPARI WIBOWO KASUN SLEMPIT Anggota7 SRI YAYUK KAUR UMUM Anggota8 ENI KUSMIATI KADER

PEREMPUANAnggota

9 SUYADI BERI ISWANTO

KADER LAKI-LAKI Anggota

3. Pencermatan Pagu Indikatif Desa dan Penyelarasan Program/Kegiatan yang Masuk ke DesaTim Penyusun RKPDesa melakukan pencermatan pagu indikatif desa dan penyelarasan program/kegiatan yang masuk ke desa meliputi a. rencana Dana Desa;b. rencana Alokasi Dana Desa (ADD);c. rencana Bagian Dari Hasil Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah

Kabupaten kepada Desa; dand. rencana Bantuan Keuangan;

[email protected] hal.31

Page 32: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

Sumber rencana pagu indikatif dan/atau program kegiatan yang masuk desa adalah Kebijakan Umum Anggaran (KUA) tahun berjalan. Diperoleh oleh tim melalui sosialisasi tentang Penyelarasan Arah Kebijakan Perencanaan Pembangunan Kabupaten.

4. Pencermatan ulang dokumen RPJM Desa;Tim penyusun RKPDesa menetapkan prioritas tahunan yang dimuat dalam RKPDesa berdasarkan hasil pencermatan RPJMDesa serta memperhatikan berita acara musdes RKPDes yang dilakukan oleh BPD.

5. Penyusunan rancangan RKP Desa;Perumusan rancangan RKPDesa berpedoman pada;a. hasil kesepakatan musyawarah Desa;b. pagu indikatif Desa dan rencana kerja pemerintah yang tercantum

pada KUA.c. pendapatan asli Desa;d. hasil pencermatan ulang dokumen RPJM Desa; e. hasil kesepakatan kerjasama antar Desa; danf. hasil kesepakatan kerjasama Desa dengan pihak ketiga.Sistematika rancangan RKP Desa disusun sebagaimana diatur dalam subbab sistematika RPJMDes dan RKPDes dalam juknis ini.

6. Musrenbang RKPDesa; Pemerintah Desa memfasilitasi penyelenggaraan musrenbang RKPDesa dengan menghadirkan BPD, unsur masyarakat desa, dan stakeholder lainnya di tingkat desa. Hasil musrenbang RKPDesa adalah “kesepakatan terhadap rancangan RKPDesa” yang dituangkan dalam berita acara musrenbang meliputi :1. Rancangan RKPDesa

a. Kesepakatan terhadap prioritas program dan kegiatan yang didanai dari

Pagu Indikatif ADD, Bagi Hasil, dan Dana Desa; Pendapatan asli Desa (PADes);Swadaya masyarakat Desa;Bantuan keuangan dari pihak ketiga; dan Bantuan keuangan dari pemerintah daerah provinsi, dan/atau pemerintah daerah kabupaten.

b. Kesepakatan terhadap pelaksana kegiatan Desa pada tiap prioritas program dan kegiatan .

2. Daftar Usulan Pembangunan DesaUsulan kegiatan pembangunan terhadap pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan/atau pemerintah daftar kabupaten. Kategori usulan kegiatan pembangunan terdiri dari;a. Bantuan Keuangan; dilengkapi Rencana Anggaran Biaya (RAB)b. Belanja Lansung;c. Hibah, dilengkapi proposal.Daftar usulan pembangunan desa akan dibahas dalam Musrenbang Kecamatan.

7. Penetapan dan Perubahan RKP Desa;Penetapan RKPDesa melalui Peraturan Desa. Dalam hal perubahan RKPDesa dapat dilakukan apabila terdapat;a. terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik, krisis

ekonomi, dan/atau kerusuhan sosial yang berkepanjangan; atau b. terdapat perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah,

pemerintah daerah provinsi, dan/atau pemerintah kabupaten.Perdes RKPDes menjadi dasar penetapan dalam APBDes.

[email protected] hal.32

Page 33: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

Muatan Pokok RKPDesa meliputia. Evaluasi pelaksanaan RKP Desa tahun sebelumnya; b. Prioritas program, kegiatan, dan anggaran Desa

(1) dikelola oleh Desa;(2) dikelola melalui kerja sama antar-Desa dan pihak ketiga;(3) dikelola oleh Desa sebagai kewenangan penugasan dari Pemerintah,

pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota; dan c. Pelaksana kegiatan Desa yang terdiri atas unsur perangkat Desa dan/atau

unsur masyarakat Desa.Susbtansi RKDesa mengacu pada sistematika berikut ini;

Bab Judul Bab Keterangan

1 Evaluasi RKPDesa Tahun ….. (Tahun sebelumnya)

Berisi evaluasi pelaksanaan pembangunan pada tahun sebelumnya meliputi;a Kegiatan Pembangunan Desab Target Fisik dan Jumlah Anggaranc Realisasi Anggaran dan Fisikd Lokasi e Pola Pelaksanaanf Pelaksana Kegiatan

2 Program Pembangunan Desa

2.1 Prioritas program dan kegiatan pembangunan Desa

Berisi rencana program dan kegiatan prioritas pembangunan desa yang terbagi atas: a. Bidang Penyelenggaraan

Pemerintahanb. Bidang Pelaksanaan Pembangunanc. Bidang Pembinaan Kemasayrakatand. Bidang Pemberdayaan Masyarakat

Matriks Program Pembangunan RKPDesa (Lampiran 3)

2.1 Pelaksana kegiatan pembangunan Desa

Berisi daftar panitia pelaksana tiap kegiatan pembangunan Desa

3 PenutupLampiran

I Berita Acara Musyawarah Desa RKPDesa

II Berita Acara Musrenbang RKPDesaIII SK Tim Penyusun RKPDesaIV Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Sederhana PHOTO KEGIATAN / RAPAT-RAPAT

ACARA MUSRENBANG-DESA

[email protected] hal.33

Page 34: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

TABEL 4

NAMA PERANGKAT DESA SLEMPIT

No Nama Jabatan1 SUMARMI Kepala desa

2 BAMBANG SUTOYO Sekretaris desa (PNS)

3 KUSPRIADI Kaur Keuangan

[email protected] hal.34

Page 35: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

4 SRI YAYUK Kaur Umum

5 SUPRIYADI Kasi Ekonomi dan Pembangunan

6 SUNARTO Kasi Trantib

7 CIPTO Kasi Pemerintahan

8 ABDUL ROCHIM Kasi Kesra dan PPN

9 SAPARI WIBOWO Kasun Slempit

10 MIJIONO Kasun Lingsir

TABEL 5

NAMA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA SLEMPIT

No Nama Jabatan1 H. TOWABI, MM Ketua BPD /Anggota

2 PONCO PRATIKNO WkKetua BPD/Anggota

3 H. SUBIYANTO, MM Sekretaris BPD/Anggota

4 KHODIR Anggota

5 RUDIANTO, SH Anggota

6 SUYADI BERI ISWANTO Anggota

7 DWI KARYANTO,SPd. Anggota

8 SUWANTO Anggota

9 TASLAM, SPd. Anggota

10 MUALLY Anggota

TABEL 6

NAMA-NAMA LKD / LPMD DESA SLEMPIT

NO NAMA JABATAN1 SUMARMI (Kepala desa) Pelindung

2 H. SUPARDI ACHIYAT, SPd. Ketua

3 IKROM RASDIANTO, SPd. Wakil Ketua

[email protected] hal.35

Page 36: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

4 ARIEF HARTOYO Sekretaris

5 Dra. SITI ZUBAIDAH Bendahara

6 DAWAMI Seksi Ketentraman dan ketertiban

7 RONI MUJIONO Seksi Sosial Budaya dan Pemuda

8 JEMARI Seksi Keagamaan

9 DAWAMI Seksi Lingkungan Hidup Pemberdayaan dan Kesejahteraan

Keluarga

TABEL 7 PENGURUS KARANG TARUNA DESA SLEMPIT

No Nama Jabatan1 Ketua

2 Sekretaris

3 Bendahara

4 Anggota

5 Anggota

6 Anggota

7 Anggota

8 Anggota

9 Anggota

10 Anggota

11 Anggota

12 Anggota

13 Anggota

14 Anggota

15 Anggota

16 Anggota

TABEL 8TIM PENGGERAK PKK DESA SLEMPIT

No Nama Jabatan1 Dra. SITI ZUBAIDAH KETUA2 HJ. YULI ASTUTIK WAKIL KETUA I3 JULIATI WAKIL KETUA II4 HJ. SUMIARTI WAKIL KETUA III5 RIANI SEKRETARIS6 NURROFIAH WAKIL SEKRETARIS I7 HJ. SRIWAHYUNI WAKIL SEKRETARIS II

[email protected] hal.36

Page 37: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

8 ENI KUSMIATI BENDAHARA9 SRIYAYUK BENDAHARA I10 HJ. SURATI KETUA POKJA I11 ENDAH SULISTYOWATI ANGGOTA POKJA I12 MINDAHWARI ANGGOTA POKJA I13 LISWATI ANGGOTA POKJA I14 SISMIARTI ANGGOTA POKJA I15 MASNING TUTIK SUSIATI KETUA POKJA II16 FARIDA ANGGOTA POKJA II17 DWI ROSMAYASYANTI ANGGOTA POKJA II18 DAWAMI ANGGOTA POKJA II19 RUKMINI ANGGOTA POKJA II20 HJ. NAMIK ASTUTIK KETUA POKJA III21 SUYATI ANGGOTA POKJA III22 DHONA ANGGOTA POKJA III23 NURIYAH ANGGOTA POKJA III24 HARIYATI KETUA POKJA IV25 SISWATI ANGGOTA POKJA IV26 JUWARIYAH ANGGOTAPOKJA IV27 SULAIKAH ANGGOTA POKJA IV28 EKO YULIARTINI ANGGOTA POKJA IV

TABEL 9

SUSUNAN PENGURUS RUKUN WARGA (RW)

DESA SLEMPIT MASA BHAKTI 2014 – 2019

NO NAMA JABATAN1 SUWOTO KETUA RW.001 2 SARIM AFANDI KETUA RW.002 3 SUMARTO KETUA RW.003 4 SUTAMTO KETUA RW.004 5 SUPRIADI KETUA RW.005 6 NEMU PRAGOTO KETUA RW.006

TABEL 10

SUSUNAN PENGURUS RUKUN TETANGGA (RT)

DESA SLEMPIT MASA BHAKTI 2014 – 2019

NO NAMA JABATAN1 HARTONO KETUA RT.001 2 UMAR WURYANTORO KETUA RT.002 3 SUTOYO KETUA RT.003 4 MUKHAMAD KETUA RT.004 5 H. SUWAJI KETUA RT.005

[email protected] hal.37

Page 38: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

6 RAJI KETUA RT.006 7 SUNAWAN KETUA RT.007 8 SENAJI KETUA RT.008 9 ARIS ISWANTO KETUA RT.009 10 SANIMAN KETUA RT.010 11 TUWAJI KETUA RT.011 12 RUDIANTO KETUA RT.012 13 KHOIRUL KETUA RT.013 14 AHMAD GHUFRON KETUA RT.014 15 ADI KETUA RT.015 16 SUWANDI KETUA RT.016 17 SULAIMAN KETUA RT.017 18 RIADI KETUA RT.018 19 RUMADI CAHYO SAPUTRO KETUA RT.019 20 SULIKAN KETUA RT.020 21 H. SUPARDI ACHIYAT KETUA RT.02122 SULIKIN KETUA RT.02223 YASIN KETUA RT.02324 SUWAJI KETUA RT.02425 KASTARI KETUA RT.02526 SUPAAT KETUA RT.02627 JUWADI KETUA RT.02728 KUSNAN HADI KETUA RT.02829 SULIKAN KETUA RT.02930 BUDI BAMBANG PURWANTO KETUA RT.03031 SUYANTO KETUA RT.03132 SENALI KETUA RT.03233 JEMAUN KETUA RT.03334 JUMADI KETUA RT.03435 SUPENO KETUA RT.03536 SAMIAJI KETUA RT.03637 SAELAN KETUA RT 037

Secara umum pelayanan pemerintahan Desa Slempit kepada masyarakat cukup memuaskan dan kelembagaan yang ada berjalan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing.

BAB IIIPOTENSI DAN MASALAH

3.3 POTENSI

Desa Slempit memiliki potensi yang sangat besar, baik sumber daya alam, sumber daya manusia maupun kelembagaan / organisasi. Sampai saat ini, potensi sumber daya yang ada belum benar-benar optimal diberdayakan.

1. Sumber Daya Alam

[email protected] hal.38

Page 39: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

a. Lahan pertanian (sawah) seluas 366,667 Ha yang masih dapat ditingkatkan produktifitasnya karena saat ini belum dikerjakan secara optimal

b. Lahan perkebunan dan pekarangan yang subur seluas 210,300 Ha, belum dikelola secara maksimal

c. Tersedianya pakan ternak yang baik untuk mengembangkan peternakan seperti sapi, kambing dan ternak lain, mengingat usaha ini baru menjadi usaha sampingan.

d. Banyaknya sisa kotoran ternak sapi dan kambing, memungkinkan untuk dikembangkan usaha pembuatan pupuk organik

e. Adanya hasil panen padi, tebu, kacang tanah, jagung, ubi tanah, dan lainnya yang cukup yang melimpah dari hasil pengelolaan pertanian masyarakat

2. Sumber Daya Manusia

a. Kehidupan warga masyarakat yang dari masa ke masa relatif teratur dan terjaga adatnya.

b. Besarnya penduduk usia produktif disertai etos kerja masyarakat yang tinggi.c. Terpeliharanya budaya rembug di desa dalam penyelesaian permasalahand. Masih hidupnya budaya sedekah bumi di masyarakate. Cukup tingginya partisipasi dalam pembangunan desa.f. Masih hidupnya tradisi gotong royong dan kerja bakti masyarakat. Inilah salah

satu bentuk partisipasi warga.g. Besarnya sumber daya perempuan usia produktif sebagai tenaga produktif

yang dapat mendorong potensi industri rumah tangga.h. Terpeliharanya budaya saling membantu diantara warga masyarakat. i. Kemampuan bertani yang diwariskan secara turun-temurun.j. Adanya kader kesehatan yang cukup, dari bidan sampai para kader di

posyandu yang ada di setiap dusunk. Adanya penduduk yang punya ketrampilan dalam pembuatan anyaman / lilitan

pelepah pisang

3. Kelembagaan / Organisasi

a. Hubungan yang baik dan kondusif antara kepala desa, perangkat desa, lembaga desa dan masyarakat, merupakan kondisi yang ideal untuk terjadinya pembangunan desa.

b. Adanya lembaga di tingkat desa, yaitu Pemerintah Desa, BPD dan LPMD yang berperan dan dipercaya masyarakat.

c. Adanya kelompok-kelompok di desa seperti Karang Taruna, kelompok tani dan kelompok keagamaan.

3.4 MASALAH

Daftar peta permasalahan ini didapat dari hasil musrenbangdes penyusunan RPJM Desa Slempityang menghadirkan masing-masing perwakilan dusun yang berkompeten dan mewakili unsur-unsur yang ada di dalamnya dengan. Sebagai data tambahan, upaya observasi dan wawancara dengan para pihak terkait juga dilakukan, sehingga dimungkinkan tidak ada masalah, potensi dan usulan perencanaan pembangunan desa yang terlewatkan/tidak terakomodasi.

Di bawah ini adalah daftar masalah yang secara kualitatif dirasakan oleh masyarakat di masing-masing dusun.

[email protected] hal.39

Page 40: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

17. Hasil Musrenbangdes untuk identifikasi masalah Dusun Slempit18.

NO BIDANG MASALAH1 PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN DESA

1. 2. 3.dst

2 PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA

1. 2. 3.Dst

3 PEMBINAAN KEMASYARAKATAN DESA

1. 2. 3.Dst

4 PEMBERDAYAAN KEMASYARAKATAN DESA

1. 2. 3.Dst

19. Hasil Musrenbangdes untuk identifikasi masalah Dusun Lingsir

NO BIDANG MASALAH1 PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN DESA

1. 2. 3.dst

2 PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA

1. 2. 3.Dst

[email protected] hal.40

Page 41: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

3 PEMBINAAN KEMASYARAKATAN DESA

1. 2. 3.Dst

4 PEMBERDAYAAN KEMASYARAKATAN DESA

1. 2. 3.Dst

BAB IVRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

A. VISI DAN MISI

1. VISI

Proses penyusunan RPJM Desa Slempit sebagai pedoman program kerja Pemerintah Desa Slempit ini dilakukan oleh lembaga-lembaga tingkat Desa dan seluruh warga masyarakat Desa Slempit maupun para pihak yang berkepentingan. RPJM Desa adalah pedoman program kerja untuk masa lima tahun yang merupakan turunan dari sebuah cita-cita yang ingin dicapai di masa depan oleh segenap warga masyarakat Desa Slempit. Cita-cita masa depan sebagai tujuan jangka panjang yang ingin diraih Desa Slempitmerupakan arah kebijakan dari RPJM Desa yang dirumuskan setiap lima tahun sekali. Cita-cita masa depan Desa Slempitdisebut juga sebagai Visi Desa Slempit.

Walaupun visi Desa Slempit secara normatif menjadi tanggung jawab kepala Desa, namun dalam penyusunannya melibatkan segenap warga Slempit melalui rangkaian panjang diskusi-diskusi formal dan informal. Visi Desa Slempitsemakin mendapatkan bentuknya bersamaan dengan terlaksananya rangkaian kegiatan dan musyawarah yang dilakukan untuk penyusunan RPJM Desa tahun 2010-2014. Dalam momentum inilah visi Desa Slempityang merupakan harapan dan doa semakin mendekatkan dengan kenyataan yang ada di Desa dan masyarakat. Kenyataan dimaksud merupakan potensi, permasalahan, maupun hambatan yang ada di Desa dan masyarakatnya, yang ada pada saat ini maupun ke depan.

Bersamaan dengan penetapan RPJM Desa Slempit, dirumuskan dan ditetapkan juga Visi Desa Slempit sebagai berikut : ”TERWUJUDNYA DESA SLEMPIT YANG SEJAHTERA, DINAMIS, PARTISIPATIF, AMAN DAN AGAMIS”

Keberadaan Visi ini merupakan cita-cita yang akan dituju di masa mendatang oleh segenap warga Desa Slempit. Dengan visi ini diharapkan akan terwujud masyarakat Desa Slempityang maju dalam bidang pertanian sehingga bisa mengantarkan kehidupan yang rukun dan makmur. Di samping itu, diharapkan juga akan terjadi inovasi pembangunan desa di dalam berbagai bidang utamanya pertanian, perkebunan, peternakan, pertukangan, dan kebudayaan yang ditopang oleh nilai-nilai keagamaan.

2. MISI

[email protected] hal.41

Page 42: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

Hakekat Misi Desa Slempit merupakan turunan dari Visi Desa Slempit. Misi merupakan tujuan jangka lebih pendek dari visi yang akan menunjang keberhasilan tercapainya sebuah visi. Dengan kata lain Misi Desa Slempit merupakan penjabaran lebih operatif dari Visi. Penjabaran dari visi ini diharapkan dapat mengikuti dan mengantisipasi setiap terjadinya perubahan situasi dan kondisi lingkungan di masa yang akan datang dari usaha-usaha mencapai Visi Desa Slempit .

Untuk meraih Visi Desa Slempit seperti yang sudah dijabarkan di atas, dengan mempertimbangan potensi dan hambatan baik internal maupun eksternal.

Adapun MISI Desa Slempit secara khusus :

(1.) KUAT; Mampu Menciptakan & Mengelola Potensi yang ada di Desa (2.) MANDIRI; Mampu Mengelola Pendapatan Desa, dan (3.) MAKMUR, Meningkatkan Pendapatan atau Ekonomi Masyarakat.

Sedangkan susunan Misi Desa Slempit secara umum sebagai berikut:1. Mewujudkan dan mengembangkan kegiatan keagamaan untuk menambah

keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.2. Mewujudkan dan mendorong terjadinya usaha-usaha kerukunan antar dan intern

warga masyarakat yang disebabkan karena adanya perbedaan agama, keyakinan, organisasi, dan lainnya dalam suasana saling menghargai dan menghormati.

3. Membangun dan meningkatkan hasil pertanian dengan jalan penataan pengairan, perbaikan jalan sawah / jalan usaha tani, pemupukan, dan pola tanam yang baik.

4. Menata Pemerintahan Desa Slempityang kompak dan bertanggung jawab dalam mengemban amanat masyarakat.

5. Meningkatkan pelayanan masyarakat secara terpadu dan serius.6. Mencari dan menambah debet air untuk mencukupi kebutuhan pertanian.7. Menumbuh Kembangkan Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani serta

bekerja sama denga HIPPA untuk memfasilitasi kebutuhan Petani.8. Menumbuhkembangkan usaha kecil dan menengah.9. Bekerjasama dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan didalam Melestarikan

Lingkungan Hidup10. Membangun dan mendorong majunya bidang pendidikan baik formal maupun

informal yang mudah diakses dan dinikmati seluruh warga masyarakat tanpa terkecuali yang mampu menghasilkan insan intelektual, inovatif dan enterpreneur (wirausahawan).

Membangun dan mendorong usaha-usaha untuk pengembangan dan optimalisasi sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan, baik tahap produksi maupun tahap pengolahan hasilnya.

B. Kebijakan Pembangunan

1. Arah Kebijakan Pembangunan Desa

Kebijakan pembangunan desa yang hendak dicapai dalam 5 tahun ke depan meliputi 3 aspek mendasar, yaitu :

a. Peningkatan pelayanan kebutuhan dasar masyarakat

[email protected] hal.42

Page 43: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

Pelayanan kebutuhan dasar masyarakat yang diutamakan adalah dalam bidang pelayanan pendidikan dan kesehatan, seperti : 1. Wajib belajar anak didik 9 tahun, dengan target lima tahun kedepan sudah

tidak ada lagi masyarakat yang buta huruf.2. Penyediaan bersih bagi semua dusun, dengan memanfaatkan sumber air

yang ada secara optimal, termasuk mengurangi volume kehilangan air.3. Revitalisasi MCK, sanitasi dan drainase rumah tangga4. Meningkatkan pelayanan kesehatan di Poskesdes sampai pelayanan rawat

inap, memberikan pelayanan pengobatan gratis bagi RTM, melengkapi alat-alat kesehatan ibu, anak dan lansia.

5. Revitalisasi peran dan fungsi Posyandu.

b. Mengoptimalkan potensi pertanian

1. Memanfaatkan lahan tidur dan lahan perhutani yang ada dengan tanaman keras dan tumpangsari lainnya (polowijo). Upaya ini akan didukung melalui kerjasama antara pemerintahan desa dengan Perhutani.

2. Mengurangi kehilangan debit air irigasi melalui perbaikan saluran dan bendung.

3. Mengupayakan pupuk dan bibit murah (pupuk organik) dengan memanfaatkan limbah ternak yang ada.

4. Perbaikan pola tanam, intensifikasi yang dikoordinasikan melalui HIPPA dan didukung oleh PPL Pertanian.

c. Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pengembangan usaha kecil dan mikro

1. Mengembangkan kelompok-kelompok simpan pinjam yang tersebar di tingkat dusun dan desa, terutama kelompok PKK

2. Mengupayakan kerja sama dengan pemodal, pasar dan sumber bahan baku.3. Meningkatkan keterampilan usaha melalui pelatihan-pelatihan kewirausahaan.

2. Potensi dan Masalah

Potensi didapatkan dari pengolahan hasil musrenbangdes, wawancara, dan observasi per-dusun. Berbagai data yang masuk kemudian direkap dan dipilah untuk ditarik sebagai potensi pembangunan Desa Slempit. Dari sini tergambar dan dapat teridentifikasi bahwa Desa Slempit memiliki potensi yang sangat besar, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Sampai saat ini, potensi sumber daya yang ada belum benar-benar optimal diberdayakan. Hal ini terjadi dikarenakan belum teratasinya berbagai hambatan dan tantangan yang ada. Potensi yang dapat digali melalui proses partisipatif dapat digambarkan sebagai berikut :a. Sumber Daya Alam

a) Lahan pertanian (sawah) yang masih dapat ditingkatkan produktifitasnya karena saat ini belum dikerjakan secara optimal

b) Lahan perkebunan dan pekarangan yang subur, belum dikelola secara maksimal

c) Adanya penambangan pasir yang dapat dipergunakan sebagai bahan atau material bangunan

d) Adanya kawasan hutan negara yang masih gundul, yang bisa dikelola bersama masyarakat

[email protected] hal.43

Page 44: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

e) Wilayah Desa Slempit sangat baik untuk mengembangkan peternakan seperti sapi, kambing, bebek, dan ternak lain, mengingat banyaknya pakan untuk jenis ternak tersebut, sedangkan bidang usaha ini baru menjadi usaha sampingan.

f) Banyaknya sisa kotoran ternak sapi dan kambing, memungkinkan untuk dikembangkan usaha pembuatan pupuk organik

g) Adanya hasil panen kacang tanah, jagung, ubi tanah, dan lainnya yang cukup yang melimpah dari hasil pengelolaan hutan bersama masyarakat

h) Adanya usaha perikanan air tawari) Adanya usaha meubelir dan perbengkelan

b. Sumber Daya Manusia

a) Silkus dan ritme kehidupan warga masyarakat yang dari masa ke masa relatif teratur dan terjaga adatnya.

b) Hubungan yang baik dan kondusif antara kepala desa, pamong desa, dan masyarakat merupakan kondisi yang idial untuk terjadinya pembangunan desa.

c) Besarnya penduduk usia produktif disertai etos kerja masyarakat yang tinggi.d) Cukup tingginya partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan,

pengawasan, dan monev pembangunan desa.e) Masih hidupnya tradisi gotong royong dan kerja bakti masyarakat. Inilah

salah satu bentuk partisipasi warga.f) Besarnya sumber daya perempuan usia produktif sebagai tenaga produktif

yang dapat mendorong potensi industri rumah tangga.g) Masih adanya swadaya masyarakat (urunan untuk pembangunan). h) Kemampuan bertani yang diwariskan secara turun-temurun.i) Adanya kader kesehatan yang cukup, dari dokter sampai para kader di

posyandu yang ada di setiap dusunj) Adanya penduduk yang mampu membuat kerajinan permeubelan kayu.k) Adanya kelembagaan, organisasi, dan kelompok-kelompok, pertanian, usaha

dan keagamaan desa, memudahkan dalam berkoordinasi setiap kegiatan pembangunan.

Daftar peta permasalahan ini didapat dari hasil musrenbangdes penyusunan RPJM Desa Slempityang menghadirkan masing-masing perwakilan dusun yang berkompeten dan mewakili unsur-unsur yang ada di dalamnya. Sebagai data tambahan, upaya observasi dan wawancara dengan para pihak terkait juga dilakukan, sehingga dimungkinkan tidak ada masalah, potensi dan usulan perencanaan pembangunan desa yang tercecer.

Semua pandangan yang muncul diinventarisir, dicoding, dan diskoring, untuk kemudian diurutkan berdasarkan nilai permasalahan yang mendapat skoring terbanyak di masing-masing bidang. Karena begitu banyaknya masalah yang masuk maka diupayakan reduksi data, sehingga masalah di sini benar-benar masalah pokok dan penting.

3. Program Pembangunan Desa

Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) kegiatan pembangunan merupakan dokumen perencanaan pembangunan desa selama lima tahun bagi Desa Slempit . Keberadaannya merupakan akumulasi berbagai usulan pembangunan dari enam

[email protected] hal.44

Page 45: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

dusun yang hanya mampu dipecahkan lewat kebijakan pembangunan tingkat desa. Karena sifatnya yang demikian maka Rencana Tindak Lanjut (RTL) ini adalah dokumen yang sangat penting merupakan inti dari RPJM Desa Kedaeman.

Dokumen Rencana Tindak Lanjut (RTL) kegiatan pembangunan ini berisi uraian tentang strategi pembangunan jangka menengah yang bersifat holistik dan terintegrasi di semua bidang, dengan tetap berupaya mensinkronisasikannya dengan kebijakan daerah dalam RPJMD baik secara makro-mikro dan strategis. Di samping itu proses penyaringan kegiatan pembangunan yang terpilih didasarkan pada kemampuan dan kompetensi desa dengan tetap mengedepankan nilai-nilai partisipatif, transparan dan dapat dipertanggunggjawabkan. Dengan demikian keberadannya merupakan kebutuhan dan gambaran nyata pembangunan Desa Slempit . (Rencana Pembangunan ada pada lampiran)

4. Strategi Pencapaian

Dari kegiatan prioritas yang di rencanakan setiap tahun menjadi fokus pelaksanaan pembangunan di Desa Slempit sesuai dengan tahun anggaran yang ada melalui bidang Pemerintahan Desa, Pembangunan, Pembinaan Kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat, memanfaatkan beberapa sumber pendanaan baik dari APBN, APBD.Prof, APBD.Kab. PADes, dan Swadaya, Kerjasama, dll.

Target capaian pembangunan ini diupayakan secara bertahap dengan mendahulukan kebutuhan-kebutuhan dasar masyarakat pada berbagai bidang kegiatan yang ada. Namun pelaksanaan kegiatan juga akan disesuaikan dengan perolehan anggaran yang mampu diakses oleh desa. Untuk kegiatan dalam skala pembiayaan yang besar, seperti sarana prasarana dasar dan lain-lain, maka pembiayaannya diupayakan dari APBN, APBD.Prof dan APBD.Kab ditambah kesediaan swadaya masyarakat. Sedangkan kegiatan skala kecil pemenuhannya lebih diarahkan berasal dari swadaya, kas desa, dan kerjasama dengan swasta.

Pelaksana dan koordinator masing-masing kegiatan sedapat-dapatnya disesuaikan dengan tupoksi masing-masing kelembagaan yang ada, namun tetap melibatkan masyarakat dan khususnya pemanfaat atau sasaran. Untuk kegiatan yang terkait sarana prasarana umum akan dikelola oleh LPMD dan perangkatnya, kegiatan yang terkait bidang kesehatan dikoordinir oleh Poskesdes dan Posyandu, bidang pendidikan dikoordinir oleh Komite Sekolah, bidang pertanian dikoordinir oleh HIPPA dan kegiatan ekonomi dan simpan pinjam dikelola oleh PKK, bidang kepemudaan akan dikoordinir oleh organisasi kepemudaan desa seperti Karang Taruna dan Remaja Mesjid.

Seluruh kegiatan pembangunan beserta capaian target akan senantiasa dievaluasi secara rutin serta melibatkan masyarakat (partisipatif). Pemantauan, evaluasi dan pertanggungjawaban dimaksud dilaksanakan dengan pendekatan sebagai berikut :

1. Mengevaluasi proses pelaksanaan kegiatan baik fisik, biaya maupun administrasi2. Mengevaluasi capaian kegiatan secara fisik (volume dan kualitas)3. Mengevaluasi capaian sasaran dan dampak4. Mengevaluasi pelestarian dan keberlanjutan kegiatan

[email protected] hal.45

Page 46: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

Bentuk pemantauan dan evaluasi yang dapat diterapkan nantinya, adalah sebagai berikut :

1. Pemantauan bersama oleh masyarakat dan BPD2. Musyawarah Pertanggungjawaban oleh masing lembaga yang bertanggungjawab,

dimana pelaksanaanya mengacu kepada aturan masing-masing program/kegiatan tersebut.

3. Musyawarah evaluasi dan pertanggungjawaban terhadap capaian-capaian kegiatan RPJM, dilakukan rutin setiap tahun bersamaan dengan Musrenbangdes.

BAB VPENUTUP

Pembangunan Desa adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan keputusan maupun indeks pembangunan manusia.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa disingkat RPJM-Des adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun dimulai bulan Januari tahun 2014 sampai dengan bulan Desember 2019, yang memuat arah kebijakan pembangunan desa.

Selanjutnya dokumen RPJM-Des dijadikan rujukan dan dasar dalam penyusunan rencana kerja pembangunan desa (RKP-Des) untuk periode 1 (satu) tahun yang memuat rancangan kerangka ekonomi desa dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan pendanaan yang dimutakhirkan program prioritas pembangunan desa baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Desa maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Selanjutnya dengan adanya RPJM-Des yang sudah mengacu pada visi, misi, tujuan, sasaran yang akan dicapai selama lima tahun maka harus dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Desa Slempit, secara lebih merata dan berkeadilan sebagai bagian proses mewujudkan masyarakat yang sejahtera lahir dan batin secara demokratis.

Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP-Des) adalah dasar penyusunan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (RAPB-Des). Untuk itu diperlukan kaidah-kaidah pelaksanaannya, yaitu:

1. Seluruh komponen masyarakat dan Pemerintah Desa dalam melaksanakan pembangunan berkewajiban mengacu pada RPJM-Des Desa Slempit tahun 2014-2019 dengan penuh tanggung jawab.

2. Forum Musrenbang Kecamatan menjadi forum yang membahas arah pembangunan ditingkat kecamatan dengan mengacu pada RPJM-Des yang sudah disusun dan ditetapkan oleh desa.

3. Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Kabupaten yang ada wajib untuk menyusun rencana strategis yang memuat visi, misi, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pokok pembangunan sesuai dokumen RPJM-Desa.

Dalam rangka meningkatkan efektifitas pelaksanaan RPJM-Desa Desa Slempit tahun 2014-2019 perlu dilaksanakan evaluasi tahunan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran

[email protected] hal.46

Page 47: desaslempitdotcom.files.wordpress.com · Web view2016/05/02  · Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah

pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan dalam rencana pembangunan. Hal-hal yang belum diatur terkait isu-isu pembangunan desa saat ini akan dibahas lebih lanjut melalui kajian ulang sesuai kebutuhan pembangunan di desa.

KEPALA DESA SLEMPIT

SUMARMI

[email protected] hal.47