eloknurazizah.files.wordpress.com  · Web view2013. 6. 17. · Diperlukan biaya, waktu, dan tenaga...

40
MAKALAH METADATA DAN TEKNIK HYPERTEXT PERKEMBANGAN DAN CARA PENGAPLIKASIAN GANESHA DIGITAL LIBRARY 4.2 (GDL) Oleh : RATNA PRAMUDYA WARDANI (115030701111002) PRAYOGA RISKI WIKANDANI (115030700111 ..) ELOK NUR AZIZAH (11030700111017)

Transcript of eloknurazizah.files.wordpress.com  · Web view2013. 6. 17. · Diperlukan biaya, waktu, dan tenaga...

Page 1: eloknurazizah.files.wordpress.com  · Web view2013. 6. 17. · Diperlukan biaya, waktu, dan tenaga yang cukup besar untuk mempelajari sebuah ilmu. Hal demikian diharapkan tidak lagi

MAKALAH METADATA DAN TEKNIK

HYPERTEXT

PERKEMBANGAN DAN CARA PENGAPLIKASIAN

GANESHA DIGITAL LIBRARY 4.2 (GDL)

Oleh :

RATNA PRAMUDYA WARDANI (115030701111002)

PRAYOGA RISKI WIKANDANI (115030700111 ..)

ELOK NUR AZIZAH (11030700111017)

PRODI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2013

Page 2: eloknurazizah.files.wordpress.com  · Web view2013. 6. 17. · Diperlukan biaya, waktu, dan tenaga yang cukup besar untuk mempelajari sebuah ilmu. Hal demikian diharapkan tidak lagi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................ i

KATA PENGANTAR....................................................................... ii

DAFTAR ISI...................................................................................... iii

BAB I : PENDAHULUAN

a. Latar Belakang....................................................................... 1

b. Rumusan Masalah.................................................................. 2

c. Tujuan Penulisan.................................................................... 2

d. Manfaat Penulisan.................................................................. 3

BAB II : PEMBAHASAN

a. Pengertian Perpustakaan dan Perpustakaan Digital............... 4

b. Sejarah dan Pengertian GDL…………................................ 6

c. Fitur Pada Ganesha Digital Library…………………........... 10

d. Penginstalan Ganesha Digital Library……………………... 11

e. Promosi GDL……………………………………………… 16

f. IDLN (Indonesia Digital Library Network)………………. 18

g. Kekurangan dan Kelebihan GDL………………………… 22

h. Pandangan Kedepan……………………………………… 23

BAB : III PENUTUP

a. Kesimpulan............................................................................ 25

b. Saran……………………………………………………….. 25

DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 26

Page 3: eloknurazizah.files.wordpress.com  · Web view2013. 6. 17. · Diperlukan biaya, waktu, dan tenaga yang cukup besar untuk mempelajari sebuah ilmu. Hal demikian diharapkan tidak lagi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya

maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul

“Perkembangan dan Cara Pengaplikasian Ganesha Digital Libarary 4.2 (GL)”

Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk

menyelesaikan tugas mata kuliah Metadata dan Teknik Hypertext, Program Studi

Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya.

Dalam penyusunan makalah ini penulis mendapat bantuan dari berbagai

pihak, baik berupa materi maupun moril sehingga makalah ini dapat terselesaikan

tepat waktu. Oleh karena itu, perkenankan penulis menyampaikan rasa hormat,

cinta, dan rasa terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu memberi motivasi belajar

kepada penulis

2. Dosen mata kuliah sumber Metadata dan Teknik Hypertext

3. Sahabat dan teman ilmu perpustakaan

4. Semua pihak yang telah membantu kami baik secara langsung maupun

tidak langsung.

Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan

baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang

dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis

harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini

dapat memberikan manfaat. Amin.

Malang 14 Juni 2013

Penyusun

Page 4: eloknurazizah.files.wordpress.com  · Web view2013. 6. 17. · Diperlukan biaya, waktu, dan tenaga yang cukup besar untuk mempelajari sebuah ilmu. Hal demikian diharapkan tidak lagi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah perkembangan perpustakaan telah dimulai jauh sebelum Masehi.

Perkembangan perpustakaan itu diwarnai oleh perkembangan peradaban dan

kebudayaan manusia itu sendiri. Pada awal mulanya konsep perpustakaan masih sangat

sederhana, karena hanya berupa kumpulan ukiran dan gambar yang dipahatkan pada

dinding, tablet atau papyrus. Kemudian sesudah masehi, perpustakaan gereja

timbul di Eropa yang pada periode berikutnya berkembang menjadi perpustakaan

yang berfungsi melestarikan dan mengembangkan budaya dan ilmu pengetahuan

baik mendukung kaum cendekiawan maupun pendidikan di universitas. Seiring

dengan berkembangnya kegairahan membaca masyarakat, perpustakaan umum

timbul dan berkembang mengikuti kebudayaan masyarakatnya. 

Dunia perpustakaan semakin hari semakin berkembang dan bergerak ke

depan. Pada saat ini, perkembangan dunia perpustakaan sangat didukungoleh

perkembangan teknologi informasi yang pemanfaatannya telah merambah ke

segala bidang. Dari  segi  dokumen  yang disimpan, perkembangan dunia perpustakaan

dimulai dari perpustakaan tradisional yang hanya terdiri darikumpulan koleksi

buku tanpa katalog, kemudian muncul perpustakaan semi modern yang

menggunakan katalog untuk penelusuran informasinya. Perkembangan saat ini

adalah munculnya perpustakaan digital (digitallibrary) yang memiliki

keunggulan dalam kecepatan pengaksesan karena berorientasi ke data digital dan

media jaringan komputer atau internet.

Pada awal abad XXI, perpustakaan digital mulai muncul di Indonesia

dan berkembang pesat di perpustakaan perguruan tinggi. Tidak dapat dipungkiri

juga bahwa perkembangan perpustakaan digital di Indonesia sangat berkaitan erat

dengan perkembangan perpustakaan perguruan

tinggisebagai pusat penelitian .GDL (Ganesha Digital Library) merupakan

salahsatu bukti keterkaitan antara perpustakaan digital dengan perguruan tinggi.

Page 5: eloknurazizah.files.wordpress.com  · Web view2013. 6. 17. · Diperlukan biaya, waktu, dan tenaga yang cukup besar untuk mempelajari sebuah ilmu. Hal demikian diharapkan tidak lagi

GDL adalah suatu perangkat lunak  perpustakaan  digital yang 

dikembangkan oleh Knowledge Management Research Group (KMRG) Institut

Teknologi Bandung dengan tujuan untuk memanfaatkan modal intelektual dari

civitasakademika ITB yang meliputi artikel, jurnal, tugas akhir, thesis,

disertasi,hasil penelitian dan lain-lain. Seiring dengan perkembangannya ,open

sourcesoftware GDL telah digunakan oleh berbagai macam perpustakaan di

Indonesia. Salah satunya adalah UPT Perpustakaan digital UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :

a. Bagaimana gambaran umum aplikasi software GDL (Ganesha Digital

Library) ?

b. Bagaimana cara instalasi software GDL (Ganesha Digital Library) ?

c. Apa fitur-fitur yang ada di dalam software GDL ?

d. Bagaimana promosi aplikasi software GDL ?

e. Bagaimana kelemahan dan keunggulan software GDL ?

f. Bagaimana review dan pandangan kedepan software GDL (Ganesha

Digital Library) ?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui gambaran umum software GDL (Ganesha Digital

Library).

b. Untuk mengetahui cara instalasi software GDL (Ganesha Digital Library).

c. Untuk Mengetahui fitur-fitur yang ada di dalam software GDL.

d. Untuk mengetahui promosi aplikasi software GDL.

e. Untuk mengetahui kelemahan dan keunggulan software GDL.

f. Untuk Mengetahui review dan pandangan kedepan software GDL

(Ganesha Digital Library).

D. Manfaat Penulisan

Page 6: eloknurazizah.files.wordpress.com  · Web view2013. 6. 17. · Diperlukan biaya, waktu, dan tenaga yang cukup besar untuk mempelajari sebuah ilmu. Hal demikian diharapkan tidak lagi

Manfaat penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

a. Pembaca dapat mengetahui tata cara pengolahan open source software

GDL. Sehingga dapat diharapkan dapat berguna untuk perpustakaan

Indonesia.

b. Penulis dapat mengenal lebih dekat perustakaan digital serta software

GDL (Ganesha Digital Library).

c. Sebagai masukan terhadap perpustakaan digital terkait dengan

penggunaan software GDL (Ganesha Digital Library).

Page 7: eloknurazizah.files.wordpress.com  · Web view2013. 6. 17. · Diperlukan biaya, waktu, dan tenaga yang cukup besar untuk mempelajari sebuah ilmu. Hal demikian diharapkan tidak lagi

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perpustakaan dan Perpustakaan Digital

Dalam arti tradisional, perpustakaan adalah ruangan untuk koleksi buku

dan majalah. Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan,

namun perpustakaan lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi besar yang

dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau institusi, dan dimanfaatkan oleh

masyarakat yang rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku atas biaya

sendiri. Seiring dengan koleksi dan penemuan media baru selain buku untuk

menyimpan informasi, banyak perpustakaan kini juga merupakan tempat

penimpanan dan/atau akses ke map, cetak atau hasil seni lainnya, mikrofilm,

mikrofiche, tape audio, CD, LP, tape video dan DVD, dan menyediakan fasilitas

umum untuk mengakses gudang data CD-ROM dan internet.

Perpustakaan dapat juga diartikan sebagai kumpulan informasi yang

bersifat ilmu pengetahuan, hiburan, rekreasi, dan ibadah yang merupakan

kebutuhan hakiki manusia. Oleh karena itu perpustakaan modern telah

didefinisikan kembali sebagai tempat untuk mengakses informasi dalam format

apa pun, apakah informasi itu disimpan dalam gedung perpustakaan tersebut atau

tidak. Dalam perpustakaan modern ini selain kumpulan buku tercetak, sebagian

buku dan koleksinya ada dalam perpustakaan digital (dalam bentuk data yang bisa

diakses lewat jaringan komputer).

Menurut RUU Perpustakaan pada Bab I pasal 1 menyatakan Perpustakaan

adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam,

mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para

penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan. Perpustakaan adalah

fasilitas atau tempat menyediakan sarana bahan bacaan. Tujuan dari perpustakaan

sendiri, khususnya perpustakaan perguruan tinggi adalah memberikan layanan

informasi untuk kegiatan belajar, penelitian, dan pengabdian masyarakat dalam

rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi (Wiranto dkk,1997).

Page 8: eloknurazizah.files.wordpress.com  · Web view2013. 6. 17. · Diperlukan biaya, waktu, dan tenaga yang cukup besar untuk mempelajari sebuah ilmu. Hal demikian diharapkan tidak lagi

Perpustakaan merupakan upaya untuk memelihara dan meningkatkan

efisiensi dan efektifitas proses belajar-mengajar. Perpustakaan yang terorganisasi

secara baik dan sistematis, secara langsung atau pun tidak langsung dapat

memberikan kemudahan bagi proses belajar mengajar di sekolah tempat

perpustakaan tersebut berada. Hal ini, terkait dengan kemajuan bidang pendidikan

dan dengan adanya perbaikan metode belajar-mengajar yang dirasakan tidak bisa

dipisahkan dari masalah penyediaan fasilitas dan sarana pendidikan. Secara

umum dapat disimpulkan bahwa pengertian perustakaan adalah suatu institusi unit

kerja yang menyimpan koleksi bahan pustaka secara sistematis dan mengelolanya

dengan cara khusus sebagai sumber informasi dan dapat digunakan oleh

pemakainya.

Mengingat semakin majunya zaman, banyak perpustakaan telah

bertransformasi menjadi perpustakaan modern atau yang banyak dikenal sebagai

perpustakaan elektronik dan perpustakaan digital. Perpustakaan modern tidak lagi

dapat dikelola secara konvensional mengingat perkembangan jumlah dan jenis

informasi, tuntutan masyarakat, dan teknologi informasi yang demikian pesat

melaju. Masyarakat semakin sadar informasi, mempunyai tuntutan yang semakin

tinggi atas mutu layanan suatu organisasi. Fungsi perpustakaan pun tidak lagi

hanya sebagai gudang buku, melainkan pusat informasi yang dapat menyediakan

akses ke sumber – sumber informasi dari seluruh dunia tanpa batas waktu dan

tempat. Untuk itu, diperlukan pengelolaan perpustakaan secara kreatif, inovatif

dengan penerapan teknologi informasi yang terus berkembang.

Tantangan baru teknologi informasi khususnya untuk para penyedia

informasi adalah bagaimana menyalurkan informasi dengan cepat, tepat dan

global. Perpustakaan sebagai salah satu penyedia informasi yang keberadaannya

sangat penting di dunia informasi, perpustakaan harus memikirkan kembali

bentuk yang tepat untuk menjawab tantangan ini. Salah satunya adalah dengan

mewujudkan digital library yang terhubung dalam jaringan komputer.

Digital Library atau perpustakaan digital adalah suatu perpustakaan yang

menyimpan data baik itu buku (tulisan), gambar, suara dalam bentuk file

elektronik dan mendistribusikannya dengan menggunakan protokol elektronik

Page 9: eloknurazizah.files.wordpress.com  · Web view2013. 6. 17. · Diperlukan biaya, waktu, dan tenaga yang cukup besar untuk mempelajari sebuah ilmu. Hal demikian diharapkan tidak lagi

melalui jaringan komputer. Istilah digital library sendiri mengandung pengertian

sama dengan electronic library dan virtual library. Digital Library atau

perpustakaan digital adalah suatu perpustakaan yang menyimpan data baik itu

buku (tulisan), gambar, suara dalam bentuk file elektronik dan

mendistribusikannya dengan menggunakan protocol elektronik melalui jaringan

komputer. Perpustakaan digital atau digital library adalah gabungan

ICT(Information and Communication Technology) dengan isi dan program yang

dibutuhkan untuk mereproduksi dan mengembangkan layanan yang biasa

disediakan oleh perpustakaan konvensional yang berbasis kertas atau material

lainnya.

Saffady menyebutkan 30 definisi Digital Library yang dipublikasikan

antara tahun 1994. Saffady merangkum definisi-definisinya dalam arti yang luas,

Digital Library adalah koleksi komputer untuk memproses informasi atau

menyimpan informasi. Lebih sempit lagi, Digital Library adalah perpustakaan

yang mengelola semua atau sebagian yang substansi dari koleksi-koleksinya

dalam bentuk komputerisasi sebagai alternative, suplemen atau pelengkap

terhadap cetakan konvesional dan bentuk mikro material yang saat ini didominasi

koleksi perpustakaan.

B. Sejarah dan Pengertian Ganesha Digital Library

Tidak adanya infrastruktur atau sistem yang mengelola ilmu pengetahuan

secara mudah dan efektif, membuat sumber-sumber ilmu tersebut tidak terkelola

dengan baik dan sulit untuk mengetahui, mencari, dan memanfaatkannya.

Diperlukan biaya, waktu, dan tenaga yang cukup besar untuk mempelajari sebuah

ilmu. Hal demikian diharapkan tidak lagi terjadi setelah semua ilmu pengetahuan

tersebut ada dalam bentuk digital, tersaji menurut subjeknya, dan lengkap dengan

full teks, atau multimedia. Dengan cara yang mudah dan efektif, seseorang bisa

menemukan apa yang dia cari, sehingga proses penciptaan ilmu pengetahuan baru

akan lebih cepat dan mudah. Melalui jaringan Internet, seorang mahasiswa sudah

dapat mengetahui, mencari, mengambil, dan mempelajari ilmu pengetahuan.

Page 10: eloknurazizah.files.wordpress.com  · Web view2013. 6. 17. · Diperlukan biaya, waktu, dan tenaga yang cukup besar untuk mempelajari sebuah ilmu. Hal demikian diharapkan tidak lagi

Agar situasi diatas terjadi, Knowledge Management Reseach Group

(KMRG) bersama Computer Network Research Group (CNRG) dan Perputakaan

Pusat ITB sejak tahun 1998 mencoba mengembangkan teknologi digital library

atau perpustakaan digital. Di luar negeri, teknologi ini sudah cukup lama

berkembang. Bahkan di Amerika, pengembangan perpustakaan digital dianggap

merupakan tantangan dan kebutuhan bangsa Amerika. Jutaan dolar biaya

dikeluarkan agar perpustakaan digital benar-benar nyata dan memberi manfaat

dan kemudahan bagi masyarakatnya.

KMRG mengembangkan teknologi ini dengan mengadopsi teknologi-

teknologi yang sudah ada di internet, sehingga waktu dan biaya yang dibutuhkan

murah. Hal ini penting, karena tidak ada satu pun sumber pendanaan untuk

mengembangkan perpustakaan digital di ITB. Mahasiswa ITB dan sebagian

alumni yang menjadi peneliti di CNRG bergabung membentuk KMRG agar

tujuan diatas tercapai.

Setelah melalui beberapa revisi, akhirnya perpustakaan digital ITB yang

bernama Ganesha Digital Library (GDL) ini mencapai versi 3, dan siap

diluncurkan pada 2 Oktober 2000. Peluncuran ini dimaksudkan agar civitas ITB

dan masyarakat mengetahui apa itu perpustakaan digital, mengapa perlu dibangun,

dan bagaimana realisasi di lingkungannya. Filosofi yang mendasari dibangun

GDL adalah, bahwa adanya kewajiban berbagi ilmu pengetahuan.

Ganesha Digital Library atau GDL adalah alat untuk mengelola dan

mendistribusikan koleksi digital dengan menggunakan web berbasis teknologi.

Hal ini dikembangkan oleh KMRG ITB sejak tahun 2000 dan telah banyak

digunakan untuk jaringan IndonesiaDLN. Sekarang ini, lebih dari 40 lembaga

telah bergabung dengan jaringan, dan sekitar 90 node telah terdaftar. Jumlah itu

diperkirakan akan meningkat sejak melepas dari versi 4.0 GDL. Versi ini

mendukung Jaringan Networks (Neons) model topologi. Versi terakhir dari GDL

adalah GDL4.2. Perkembangan ini didukung oleh dana dari INHERENT-DIKTI.

Dan sekarang, KMRG harus tetap digunakan dan dipelihara. GDL 4.2

dikembangkan dengan menggunakan standar pengembangan aplikasi (analisis,

desain, implementasi, pengujian). Kode mengadopsi konsep berorientasi objek,

Page 11: eloknurazizah.files.wordpress.com  · Web view2013. 6. 17. · Diperlukan biaya, waktu, dan tenaga yang cukup besar untuk mempelajari sebuah ilmu. Hal demikian diharapkan tidak lagi

sehingga orang lain pengembang dapat menggunakan kembali kelas untuk

mengembangkan aplikasi mereka dengan lingkungan sendiri. Hal-hal lain di

GDL4.2 adalah dukungan untuk mengubah tema easilly. Fitur yang paling

mungkin sama. Perbedaan utama adalah bahwa GDL 4.2 mencoba untuk

mengadopsi standar Web2.0, mereka adalah RSS dan folksonomy.

Dengan perpustakaan digital salah satunya dalam bentuk GDL setiap

orang dapat mempublikasikan tulisannya kapanpun, tanpa perantara orang lain,

seperti editor journal, surat kabar, penerbit buku yang mungkin akan menolak

tulisannya karena cara penulissannya kurang baik. Tetapi dalam perpustakaan

digital, semuanya akan diterima. Cukup dengan membuka akses ke internet lewat

jaringan dalam kampus atau warnet, membuka situs GDL di

http://digital.lib.itb.ac.id, mengisi kode akses, lalu meng-upload (mengirim)

karyanya dalam bentuk digital ke server GDL. Selanjutnya server GDL akan

mengelola karya-karya berisi ilmu pengetahuan tersebut dan menyajikannya

kepada pengguna lain.

GDL dapat menampung ilmu pengetahuan dalam format elektronik

apapun. Antara lain, teks, suara, gambar, peta, maupun video. Berbagai ilmu

pengetahuan dalam format teks dapat diambil (download) dari server GDL, dibaca

di layar komputer atau dicetak di kertas. Pengguna GDL juga dapat belajar bahasa

inggris dengan mendengarkan suara dari komputer yang terhubung ke server GDL

bagian multimedia suara. Selain itu juga bisa mendengarkan ceramah, khutbah,

seminar, dll yang pernah diadakan sebelumnya. Video dokumentasi sejarah yang

penting, atau yang berisi kurikulum pelajaran tertentu juga dapat dilihat dari

komputer yang terhubung ke GDL bagian multimedia video.

Dengan berbagai keuntungan GDL maka user bisa belajar berbagai ilmu

pengetahuan yang sudah dikelola dalam GDL secara digital. User dapat

melakukannya kapanpun, dimanapun tanpa dibatasi oleh jam buka perpustakaan

atau jarak yang jauh dari ITB. Selain memanfaatkan user juga bisa berbagi ilmu

pengetahuan dengan mudah. Dengan mengirim ilmu pengetahuan dalam bentuk

digital ke server GDL, maka karya user siap dimanfaatkan oleh orang lain.

Page 12: eloknurazizah.files.wordpress.com  · Web view2013. 6. 17. · Diperlukan biaya, waktu, dan tenaga yang cukup besar untuk mempelajari sebuah ilmu. Hal demikian diharapkan tidak lagi

Selain disediakan dalam media online yang dapat diakses melalui internet,

ilmu pengetahuan dalam GDL juga disimpan dalam CD-ROM, sehingga akan

lebih mudah penyebarannya, hingga ke daerah pelosok yang sulit mendapatkan

akses tetapi ada sebuah komputer yang dilengkapi CD-ROM. Jika dilengkapi

dengan multimedia, maka user dapat pula mendengarkan suara dan melihat video

dalam CD-ROM tersebut, sama persis dengan yang ada di server GDL.

Di tingkat nasional, kini dimulai upaya pembicaraan tentang pembangunan

perpustakaan digital nasional. KMRG ITB dan PP ITB mengundang perwakilan

beberapa perguruan tinggi dan institusi yang berminat dalam pengembangan

perpustakaan digital, untuk mengadakan meeting pada tanggal 3-4 Oktober 2000

di Lembang. Meeting tersebut untuk membahas segala aspek yang diperlukan bagi

sebuah jaringan perpustakaan digital, seperti standard interoperability

metadata/informasi, protokol komunikasi antar server, bentuk kerjasama, dan isu-

isu lain seperti copyright dan plagiarisme.

IDLN merupakan suatu jaringan perpustakaan digital di Indonesia yang

memiliki misi untuk mengelola ilmu pengetahuan bangsa Indonesia dengan cara

yang mudah, murah dan bisa diikuti oleh siapapun, juga untuk membudayakan

tradisi knowledge sharing menuju terciptanya masyarakat madani berbasis ilmu

pengetahuan. Diharapkan melalui IDLN, dapat dihasilkan standard bersama yang

menjadi acuan institusi dalam mengembangkan digital library masing-masing.

GDL juga akan mengikuti standard tersebut. Goal selanjutnya yang ingin dicapai

adalah GDL ingin bergabung dengan jaringan perpustakaan digital terbesar di

dunia, yaitu NDLTD, Networked Digital LIbrary of Theses and Dissertation yang

berpusat di Universitas Virginia, Amerika. Saat ini ada lebih dari 80 perguruan

tinggi dari selusin lebih negara telah bergabung. Melalui NDLTD, mereka bisa

saling berbagi ilmu pengetahuan dalam bentuk tesis dan disertasi.Setelah cukup

matang, GDL akan didaftarkan sebagai salah satu member NDLTD dari

Indonesia. Harapannya IDLN yang akan dibicarakan juga memiliki visi ke depan

yang sama, yaitu kolaborasi yang lebih luas, tidak hanya nasional, tetapi juga

dengan internasional.

C. Fitur Pada Ganesha Digital Library

Page 13: eloknurazizah.files.wordpress.com  · Web view2013. 6. 17. · Diperlukan biaya, waktu, dan tenaga yang cukup besar untuk mempelajari sebuah ilmu. Hal demikian diharapkan tidak lagi

1. Klasifikasi User

User GDL ini dibagi atas 5 (lima) tipe dengan fungsi dan hak akses yang

berbeda-beda, diantaranya adalah :

a. Guest

Merupakan user yang tidak login ke aplikasi GDL. User ini dapat meng-

explore digital library tetapi hanya sebatas metadata. Guest juga dapat meng-

upload file yang akan disimpan dalam sub-folder /Top/Temporary

b. Public

Merupakan user yang telah melakukan registrasi dan telah diaktifkan.

Otoritas yang dimiliki meliputi browsing, searching, view article sampai dengan

file versi selengkapnya.

c. Editor

Merupakan member yang bertanggung jawab terhadap pemuatan berita di

GDL. Otoritas editor hampir sama dengan member, dimana editor dapat

memasukkan berita yang akan dimuat di GDL.

d. Chief Knowledge Officer (CKO)

Merupakan member yang mempunyai tanggung jawab untuk mengelola isi

dari digital library. CKO dapat mengelola metadata, file maupun struktur digital

library yang berada dibawah otoritasnya.

e. Admin

Merupakan member yang mempunyai otoritas paling tinggi dari useruser

lainnya. Superuser ini dimiliki seorang administrator yang bertanggung jawab

untuk mengelola server GDL.

2. Fasilitas-Fasilitas yang ada pada Software GDL

Page 14: eloknurazizah.files.wordpress.com  · Web view2013. 6. 17. · Diperlukan biaya, waktu, dan tenaga yang cukup besar untuk mempelajari sebuah ilmu. Hal demikian diharapkan tidak lagi

1. Manajemen User

Manajemen User terdiri dari klasifikasi user, registrasi dan aktivasi, login

GDL, dan Edit dan Delete user.

2. GDL Fundamental

GDL Fundamental terdiri dari browsing, pencarian atau searching,

download file, up load metadata, Mengedit dan menghapus data, folder/kategori,

bookmark dan request, komentar pada metadata, bahasa, dan organisasi.

3. Data Manajemen

Data Manajemen terdiri dari up load database index, publisher,

sinkronisasi, migrasi dari GDL 4.0 ke GDL 4.2, configuration dan folksonomi.

D. Penginstalan GDL (Ganesha Digital Library)

Penginstalan GDL (Ganesha Digital Library) tergolong cukup mudah,

caranya adalah sebagai berikut :

1. Unduh file master dari GDL 4.2 yang bisa diakses pada

http://www.kmrg.itb.ac.id sebagai web resmi dari KMRG Perpustakaan ITB

Page 15: eloknurazizah.files.wordpress.com  · Web view2013. 6. 17. · Diperlukan biaya, waktu, dan tenaga yang cukup besar untuk mempelajari sebuah ilmu. Hal demikian diharapkan tidak lagi

2. Setelah mengunduh GDL 4.2 akan diperoleh file berupa WinRar yang

berbentu folder-folder. Master pada folder gdl42 ini akan diperlukan

dalam proses enginstalan GDL 4.2

3. GDL 4.2 dioperasikan melalui system requirement dengan menggunakan

tipe minimal dari Apache 2.0 Web Server, PHP 5.1 dan Database Server

MySQL 4.1

4. Melalui system requirement, GDL 4.2 membutuhkan software untuk

mengaktifkan apache, PHP, maupu MySQL. Contoh software yang dapat

digunakan adalah XAMPP. XAMPP mengumpulkan beberapa paket

software yang berbeda seperti Apache HTTPD, MySQL, PHP, FileZilla

FTP Server, phpMyAdmin, dan lain-lain menjadi satu paket.

5. Setelah mengunduh XAMPP dan menginstalnya, buka file XAMPP

Control Panel dan kemudian akan mucul gambar modul Apache, MySQL

dan FileZilla pada folder masing-masing lalu klik start pada halaman yang

telah tersedia untuk pengoperasian GDL 4.2

Page 16: eloknurazizah.files.wordpress.com  · Web view2013. 6. 17. · Diperlukan biaya, waktu, dan tenaga yang cukup besar untuk mempelajari sebuah ilmu. Hal demikian diharapkan tidak lagi

6. Ekstrak folder unduhan gdl42 ke drive C>xampp>htdocs. Folder gdl42

dapat diganti nama folder menjadi “digilib”. Nama folder berhubungan

dengan nama localhost

Page 17: eloknurazizah.files.wordpress.com  · Web view2013. 6. 17. · Diperlukan biaya, waktu, dan tenaga yang cukup besar untuk mempelajari sebuah ilmu. Hal demikian diharapkan tidak lagi

7. Setelah mengaktifkan Apache, MySQL, dan FileZilla pada XAMPP serta

melakukan proses pengopian file gdl42 ke dalam drive C PC yang kita

gunakan, buka Browser internet pada PC dan tuliskan localhost/(nama

folder gdl42) pada address. Contoh, tulis alamat localhost/digilib

8. Setelah itu akan ada tampilan seperti berikut :

Selanjutnya kuti proses instalasi GDL selanjutnya sepereti cek hak akses

file dan folder

Pada tampilan Konfigurasi Database, isikan localhost pada hostnya, root

pada username, nama database, kosongkan password, dan isikan gld pada prefix

table, kemudian simpan.

Page 18: eloknurazizah.files.wordpress.com  · Web view2013. 6. 17. · Diperlukan biaya, waktu, dan tenaga yang cukup besar untuk mempelajari sebuah ilmu. Hal demikian diharapkan tidak lagi

Untuk selanjutnya buat table seperti gambar dibawah :

Setelah membuat table maka harus mengisi data :

Page 19: eloknurazizah.files.wordpress.com  · Web view2013. 6. 17. · Diperlukan biaya, waktu, dan tenaga yang cukup besar untuk mempelajari sebuah ilmu. Hal demikian diharapkan tidak lagi

Setelah proses instalasi dilakukan maka user bisa Log In.

E. Promosi GDL

GDL dikembangkan oleh KMRG ITB sejak tahun 2000 dan telah banyak

digunakan pada IDLN (Indonesia Digital Library Network). Sekarang ada lebih

dari empat puluh lembaga yang telah bergabung dalam jaringan ini dan sekitar

Sembilan puluh rekanan yang telah terdaftar. Jumlah ini diharapkan akan teerus

meningkat sejak dirilisnya GDL versi 4.0. Versi terakhir dari Ganesha Digital

Library ini adalah versi 4.2. Pengembangan software ini didukung oleh dana dari

INHERENT-DIKTI.

GDL merupakan open source software dan juga merupakan free software

bersyarat, yaitu software yang gratis digunakan oleh siapapun, tapi pengembangan

software GDL ini mempunyai syarat bagi yang bersangkutan untuk membagi ilmu

yang digunakan dalam GDL ke seluruh bangsa Indonesia dan jika tidak bersedia,

maka yang bersangkutan dikenai biaya untuk memberli lisensi GDL. GDL terdiri

dari hub (server) dan client (partner). Melalui server GDL, semua partner dapat

mengirim informasinya dan melalui server pula mereka apat mengambil informasi

yang ada dalam GDL hub yang berasal dari seluruh GDL partner seperti institusi,

warnet, maupun personal. Jaringan server-server perpustakaan digital yang

menggunakan GDL ini akhirnya membentuk sebuah sub-jaringan dari IIndonesia-

DLN, yaitu GDL-Network. Hal yang sama juga terjadi pada perpustakaan digital

berbasis New Spektra (Petra), yang membentuk sebuah sub-jaringan lagi, New

Spektra Network. Kedua sub-jaringan ini dan sub-sub jaringan mendatang

lainnya, akan saling berkomunikasi melalui Indonesia-DLN Hub server

Cara koneksivitas partner ke IDLN dapat dijelaskan sebagai berikit:

1. Mengisi form registrasi dapat didownload di URL

http://gdlhub.indonesiaDLN.org/faqgdl.php

2. Mengisi pilihan form yaitu untuk personal, warnet, atau intitusi

3. Mengirimkannya ke KMRG ITB

4. Mendapatkan ID server dan serial number yang diperlukan data sinkronisasi

data

Page 20: eloknurazizah.files.wordpress.com  · Web view2013. 6. 17. · Diperlukan biaya, waktu, dan tenaga yang cukup besar untuk mempelajari sebuah ilmu. Hal demikian diharapkan tidak lagi

F. IDLN (Indonesia Digital Library Network)

Indonesia-DLN adalah sebuah jaringan perpustakaan digital Indonesia

yang merupakan sebuah komunitas yang didukung oleh sebuah Open System

(sistem terbuka) yang bergerak dalam menyusun dan menjalankan program-

program digital library srvices. Indonesia-DLN hanyalah sebuah infrastruktur,

alat, atau sarana untuk berbagi ilmu pengetahuan. IDL memiliki beberapa aktifitas

yang diselenggarakan dengan bertujuan untuk memberikan keuntungan dan

manfaat sebesar-besarnya bagi para anggota-anggotanya yang tergabung dalam

IDLN. Aktifitas tersebut terbagi dalam 3 kelompok, yaitu:

1. pengembangan tools dan sistem

2. pengumpulan dan penyabaran pengetahuan bangsa Indonesia (collecting and

propagating nation's knowledge)

3. pengumpulan dan penyebaran pengetahuan Universal (collecting and

propagating external knowledge)

IDLN mempunyai misi mengelola ilmu pengetahuan yang dimiliki bangsa

Indonesia di dalam sebuah jaringan yang terdistribusi dan terbuka. Siapa pun

dapat menjadi anggota dari IDLN asalkan bersedia untuk berbagi ilmu

pengetahuan dengan anggota lainnya. Dalam Indonesia-DLN informasi mengenai

ilmu pengetahuan disebut metadata, yang dikirimkan ke sebuah server pusat

Indonesia-DLN. Server pusat ini berfungsi sebagai hubungan yang menerima

metadata dari server-server perpustakaan digital anggotanya. Kemudian informasi

yang telah ditampung akan disebarkan dan direplikasi ke server anggota lainnya di

Page 21: eloknurazizah.files.wordpress.com  · Web view2013. 6. 17. · Diperlukan biaya, waktu, dan tenaga yang cukup besar untuk mempelajari sebuah ilmu. Hal demikian diharapkan tidak lagi

Indonesia-DLN. Dengan demikian setiap dokumen atau artikel ilmu pengetahuan

yang telah disimpan dalam sebuah server manapun, secara otomatis akan tersebar

ke seluruh server lainnya di dalam Indonesia-IDLN. Informasi pengetahuan

tersebut akan lebih dekat dengan penggunanya. Pengguna akan dapat menelusur

informasi dari sebuah memori raksasa bangsa indonesia dimanapun dan kapanpun

bahkan informasi dari berbagai sumber yang dapat disajikan dalam satu wadah /

web.

IDLN digagas pertama kali yaitu pada Seminar Digital Library bulan

Oktober tahun 2000 yang di adakan di ITB dan diselenggarakan oleh

perpustakaan Pusat ITB bekerjasama dengan Knowledge Management Research

Group (KMRG) ITB. Pada seminar inilah digital Lbrary (GDL) yang merupakan

situs perpustakaan digital milik ITB yang dikembangkan oleh KMRG. Setelah

seminar diadakan selama dua hari yang dihadiri oleh 23 institusi pendidikan dan

riset dari seluruh Indonesia di Bandung, akhirnya disepakati pembentukan

Indonesia-DLN (IDLN). IDLN dengan cakupan ilmu pengetahuan yang dikelola

dan institusi yang bisa bergabung secara lebih luas. Siapapun bisa bergabung

dalam jaringan ini baik dari Perguruan Tinggi, LSM, Sekolah, Organisasi

masyarakat maupun lainnya.Pada bulan Juni 2001 jaringan IDLN ini sudah

diwujudkan dan diluncurkan. Dengan server Hub yaitu GDL-Network Hub

(http://gdlhub.indonesia-DLN.org). Untuk sisi partner pada saat itu sudah

terpasang GDL di Perpustakaan Pusat ITB, Universitas Muhammadiyah Malang,

Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta, Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan Jakarta, Magister Management Agribisnis IPB, Universitas Bina

Nusantara, Universitas Syah Kuala Banda Aceh, Universitas Sam Ratulangi

Manado, Universitas Haluoleo Kendari, dan Universitas Cendrawasih Irian Jaya.

Berikut gambaran Topologi Indonesia-DLN

Page 22: eloknurazizah.files.wordpress.com  · Web view2013. 6. 17. · Diperlukan biaya, waktu, dan tenaga yang cukup besar untuk mempelajari sebuah ilmu. Hal demikian diharapkan tidak lagi

Pada Indonesia-DLN selain menggunakan software GDL, juga terdapat

software perpustakaan digital lain yang telah dikembangkan oleh Universitas

Petra Surabaya yaitu New Spektra. Software ini digunakan secara khusus untuk

mengelola ilmu pengetahuan dari universitas-universitas kristen yang bergabung

dalam Indonesian Christian University Virtual Library (InCU-VL). Informasi

yang telah dikelola oleh kedua software tersebut tetap dapat dipertukarkan, karena

telah mengikuti standar metadata yang telah disepakati yaitu Standard Metadata

Indonesia-DLN yang dirumuskan pada pertemuan Oktober 2000. Standar ini

dibuat berdasarkan acuan pada standar metadata internasional Dublin Core,

sehingga dikemudian hari tetap terbuka kemungkinan integrasi dengan

perpustakaan digital di luar negeri yang menggunakan standar yang sama. Karena

menggunakan standard yang jelas, Indonesia-DLN tetap membuka kesempatan

kepada siapapun untuk mengembangkan sendiri software perpustakaan digital.

Dan jika ingin bergabung dengan Indonesia-DLN, software tersebut harus

mengikuti Standard Metadata IndonesiDLN dan sudah teruji interoperabilitasnya.

Untuk bergabung menjadi partner IIndonesia-DLN, seseorang atau

institusi harus mengisi form registrasi dapat didownload di

Page 23: eloknurazizah.files.wordpress.com  · Web view2013. 6. 17. · Diperlukan biaya, waktu, dan tenaga yang cukup besar untuk mempelajari sebuah ilmu. Hal demikian diharapkan tidak lagi

URL http://gdlhub.iIndonesia-DLN.org/faqgdl.php. Ada tiga pilihan form yaitu

untuk personal, warnet, dan institusi. Kemudian mengirimkannya ke KMRG ITB,

untuk mendapatkan ID server dan serial number yang diperlukan saat sinkronisasi

data. Source code GDL dapat didownload secara gratis di http://gdl.itb.ac.id.

Dengan menginstall server perpustakaan digital, mengelola, dan berbagi isinya

melalui IIndonesia-DLN, secara otomatis sudah menjadi partner IIndonesia-DLN.

Cara lain bergabung adalah menjadi anggota dengan cara melakukan

registrasi sebagai anggota IIndonesia-DLN ke salah satu server partner. Lalu

mengupload artikel yang dimiliki ke server partner tersebut di personal

direktorinya. Personal direktori ini dapat menjadi lokasi pribadi di dalam

IIndonesia-DLN, yang dapat digunakan untuk berbagi ilmu pengetahuan secara

luas.

Mengingat IDLN suatu jaringan perpustakaan digital Indonesia yang mana

dalam membangun sebuah jaringan DL memerlukan investasi yang besar, dan

untuk menjaga kelangsungan hidupnya diperlukan biaya yang besar pula. Apabila

pada awalnya investasi didapat dari bantuan fihak luar maka untuk dapat

melanjutkan kegiatannya diperlukan pengelolaan yang baik. Dengan membuat

model bisnis jaringan DL diharapkan mampu menjawab kebutuhan

pengembangan jaringan DL tanpa bantuan dari luar, tetapi jaringan DL dapat

Page 24: eloknurazizah.files.wordpress.com  · Web view2013. 6. 17. · Diperlukan biaya, waktu, dan tenaga yang cukup besar untuk mempelajari sebuah ilmu. Hal demikian diharapkan tidak lagi

mandiri dan apabila memungkinkan dapat ditingkatkan kemampuan dan jenis

layanannya.

Secara garis besar model bisnis DL dapat diibaratkan seperti pay channel,

dimana terdapat aliran data dari sumber informasi dan dana dari pengguna

informasi, gambar 1 memberikan gambaran model bisnis jaringan DL. Pada

sumber data dialirkan data yang dibutuhkan oleh penguna, sedangkan pada

penguna dialirkan biaya pelayanan yang telah didapatkan dari sumber data. Pada

bentuk aliran data ini akan terjamin kualitas data yang didapatkan oleh pengguna,

jaminan kelengkapan data, delivery, dan nilai tambah bagi pengguna. Sumber data

dapat berupa institusi-institusi riset, pusat data, maupun partner jaringan DL.

IDLN berfungsi sebagai badan bagi jaringan DL yang menjamin agar data yang

diperlukan dapat disediakan untuk pengguna sesuai dengan permintaan pengguna.

Partner IDLN merupakan anggota jaringan DL yang mempunyai data yang dapat

“dijual”  dan mempunyai pengguna (anggota).

Page 25: eloknurazizah.files.wordpress.com  · Web view2013. 6. 17. · Diperlukan biaya, waktu, dan tenaga yang cukup besar untuk mempelajari sebuah ilmu. Hal demikian diharapkan tidak lagi

G. Kekurangan dan Kelebihan GDL

1. Kekurangan

Kebebasan mengakses secara fulltext

Dengan adanya layanan secara fulltext bagi member user, akan semakin

meningkatkan kemungkinan Auto Plagiarism, hal ini dikarenakan

mudahnya member user untuk mendapatkan koleksi digital secara fulltext.

Kurang update informasinya, misalnya : jurnal-jurnalnya masih kisaran

tahun-tahun lama. Harusnya minimal terbaru tahun 2010 atau 2011.

Yang bisa mengakses secara fulltext, hanya dari member saja, tidak bisa

dilakukan oleh pengguna umum

Registrasi tidak dapat dilakukan secara mandiri, dimana pendaftarannya

harus di approve terlebih dahulu oleh admin GDL (Ganesha Digital

Library), setelah pengguna menjadi member user maka pengguna itu akan

dapat mengakses atau mendownload semua koleksi digital yang

dilayankan (skripsi, tesis, disertasi, jurnal, dll) secara fulltext.

2. Kelebihan

Layanan Usulan buku, dimana layanan ini memungkinkan pengguna dari

Perpustakaan Digital ITB (Ganesha Digital Library), dapat memberikan

masukan ataupun usulan mengenai proses pengadaan buku, sehingga

pengguna dapat berpartisipasi dalam mengembangkan koleksi

perpustakaan tanpa harus datang secara langsung (cukup melalui online)

Layanan Fulltext

Dimana layanan ini dapat diakses bagi pengguna yang telah menjadi

member, pengguna perpustakaan diberikan keleluasaan untuk mengakses

koleksi digital secara Fulltext

Dapat diakses dari luar kampus

Hal ini yang membedakan antara ADLN (Airlangga Digital Library

Network) dengan GDL (Ganesa Digital Library), pada GDL (Ganesa

Digital Library) pengguna dapat mengakses dari luar kampus atau secara

online

H. Pandangan Kedepan

Page 26: eloknurazizah.files.wordpress.com  · Web view2013. 6. 17. · Diperlukan biaya, waktu, dan tenaga yang cukup besar untuk mempelajari sebuah ilmu. Hal demikian diharapkan tidak lagi

Ada beberapa harapan dari kelompok kami mengenai pengembangan

GDL adalah:

1. Supaya jurnal-jurnal yang ada pada GDL selalu diperbaharui.

2. Menambahkan jurnal-jurnal terbaru yang up to date dan popular.

3. Agar GDL bisa dilink-kan dengan Software Perpustakaan digital lainnya

seperti senayan, greenstone, Eprints, dan lain-lain. Jadi jangkauan aksesnya

bisa lebih luas.

Page 27: eloknurazizah.files.wordpress.com  · Web view2013. 6. 17. · Diperlukan biaya, waktu, dan tenaga yang cukup besar untuk mempelajari sebuah ilmu. Hal demikian diharapkan tidak lagi

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perpustakaan manual beralih ke perpustakaan digital karena

masyarakat semakin sadar informasi sehingga perpustakaan mempunyai tuntutan

yang semakin tinggi atas mutu layanan suatu organisasi. Fungsi perpustakaan pun

tidak lagi hanya sebagai gudang buku, melainkan pusat informasi yang dapat

menyediakan akses ke sumber – sumber informasi dari seluruh dunia tanpa batas

waktu dan tempat. Untuk itu, diperlukan pengelolaan perpustakaan secara kreatif,

inovatif dengan penerapan teknologi informasi yang terus berkembang salah

satunya dengan aplikasi digital libray yaitu Ganesha Digital Library (GDL) yang

dikembangkan oleh ITB. GDL memiliki berbagai fitur yang lengkap dan cukup

mudah untuk diinstal. GDL memiliki layanan full text, layanan pemesanan buku

dan dapat diakases di luar kampus. Namun GDL juga memiliki kekurangan

diantaranya yaitu kebebasan mengakses full text, full text hanya dapat didownload

oleh member, kurangnya update informasi, dan registrasi tidak dapat dilakukan

secara mandiri.

B. Saran

Saran dari makalah kami adalah informasi yang ada pada Ganesha Digital

Library (GDL) seharusnya adalah lebih sering di update sehingga pengguna dapat

mendapatkan informasi yang selalu baru. Keamanan pada GDL harus

ditingkatkan agar auto plagiarism dapat ditekan.

Page 28: eloknurazizah.files.wordpress.com  · Web view2013. 6. 17. · Diperlukan biaya, waktu, dan tenaga yang cukup besar untuk mempelajari sebuah ilmu. Hal demikian diharapkan tidak lagi

DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, G. 2009. Ganesha Digital Library 4.2. http://www.cianjurcybercity.com/2009/02/14/ganesha-digital-library-42.html#.UbrhMueGGvk. Diakses pada 21 Mei 2013 pukul 16.36 WIB

AlumniPIP. 2008. GDL 4.2 Sumbangan ITB bagi Komunitas Open Source Indonesia. http://alumnipip.wordpress.com/2008/04/15/gdl-42-sumbangan-itb-bagi-komunitas-opensource-indonesia/. Diakses pada 15 Mei 2013 pukul 10.48 WIB

Mpikachu, Vika. 2012. Pengertian IDLN (Indonesia Digital Library Network). http://tentang-semua.blogspot.com/2012/10/pengertian-idln-indonesia-digital.html. Diakses pada 21 Mei 2013 pukul 07.54 WIB