WAWASAN PERENCANA PENDIDIKAN.docx

10
WAWASAN PERENCANA PENDIDIKAN A. Definisi Perencanaan Pendidikan Sebelum lebih jauh kita mempelajari, membahas dan mengembangkan Perencanaan Pendidikan maka akan timbul pertanyaan...? maka terlebih dahulu kita mendefinisikan wawasan Perencanaan Pendidikian, wawasan dalam Kamus Bahasa Indonesia diartikan cara pandang, sedangkan Perencanaan merupakan suatu proyeksi tentang apa yang harus dilaksanakan guna mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan sebagai suatu proyeksi, perencanaan memiliki unsur kegiatan mengidentifikasi, menginventarisasi dan menyeleksi kebutuhan berdasarkan skala prioritas, mengadakan spesifikasi yang lebih rinci mengenai hasil yang akan dicapai, mengidentifikasi persyaratan atau kriteria untuk memenuhi setiap kebutuhan, serta mengidentifikasi kemungkinan alternatif, strategi, dan sasaran bagi pelaksanaannya. Kebutuhan terhadap perencanaan pendidikan diakibatkan oleh adanya kompleksitas masyarakat dewasa ini, seperti masalah jumlah penduduk, kebutuhan akan tenaga kerja, masalah lingkungan, dan adanya keterbatasan sumber daya alam. Hal tersebut antara lain dikemukakan Banghart dan Trull (1973:5) dalam

Transcript of WAWASAN PERENCANA PENDIDIKAN.docx

Page 1: WAWASAN PERENCANA PENDIDIKAN.docx

WAWASAN PERENCANA PENDIDIKAN

A. Definisi Perencanaan Pendidikan

Sebelum lebih jauh kita mempelajari, membahas dan

mengembangkan Perencanaan Pendidikan maka akan timbul

pertanyaan...? maka terlebih dahulu kita mendefinisikan wawasan

Perencanaan Pendidikian, wawasan dalam Kamus Bahasa Indonesia

diartikan cara pandang, sedangkan Perencanaan merupakan suatu proyeksi

tentang apa yang harus dilaksanakan guna mencapai sasaran dan tujuan

yang telah ditetapkan sebagai suatu proyeksi, perencanaan memiliki unsur

kegiatan mengidentifikasi, menginventarisasi dan menyeleksi kebutuhan

berdasarkan skala prioritas, mengadakan spesifikasi yang lebih rinci

mengenai hasil yang akan dicapai, mengidentifikasi persyaratan atau

kriteria untuk memenuhi setiap kebutuhan, serta mengidentifikasi

kemungkinan alternatif, strategi, dan sasaran bagi pelaksanaannya.

Kebutuhan terhadap perencanaan pendidikan diakibatkan oleh adanya

kompleksitas masyarakat dewasa ini, seperti masalah jumlah penduduk,

kebutuhan akan tenaga kerja, masalah lingkungan, dan adanya

keterbatasan sumber daya alam. Hal tersebut antara lain dikemukakan

Banghart dan Trull (1973:5) dalam bukunya yang menyatakan bahwa:

“The need for planning arose with the intensified complexcities of modern

technological society. Problems such as population, manpower needs,

ecology, decreasing natural resources and haphazard aplication of

scientific developments all place demand on educational institutions for

solution”.1

Disamping itu pula ada beberapa definisi lain tentang perencanaan

yaitu :

1 Manap Somantri, Perencanaan Pendidikan,Kampus IPB Taman Kencana. Cetakan Pertama: Juli 2014. Halaman 1

Page 2: WAWASAN PERENCANA PENDIDIKAN.docx

1. Menurut Cunningham, kata perencanaan diartikan sebagai proses

menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan, fakta-fakta,

imajinasi - imajinasi, dan asumsi-asumsi untuk untuk masa yang

akan datang, untuk tujuan menvisualisasi dan memformulasi

hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan

perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima, yang akan

digunakan dalam penyelesaian.

2. Menurut C. Arnold Anderson dan Mary Yean Bowman kata

perencanaan didefinisikan dengan ungkapan yang cukup sederhana

namun jelas. Mereka mengatakan, Planning is a process of

preparing a set of decisions for action in the future. (Perencanaan

adalah proses menyiapkan seperangkat keputusan untuk tindakan

dikemudian hari).

3. Menurut Kaufman (1972) perencanaan diartikan sebagai suatu

proses untuk menetapkan “ke mana harus pergi” dan

mengidentifikasikan prasyarat untuk sampai ke “tempat” itu dengan

cara yang paling efektif dan efisien.

Sementara itu kata pendidikan memiliki banyak definisi yang

masing-masing definisi sangat dipengaruhi oleh persepsi dan sudut

pandang tokoh atau yang mendefinisikannya, antara lain :

1. John Dewey : Pendidikan adalah proses pembentukkan kecakapan-

kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam

dan sesama manusia.

2. Langeveld : Pendidikan adalah usaha yang sadar untuk

mempengaruhi anak dalam usaha membimbingnya supaya menjadi

dewasa.

3. Hoogveld : Pendidikan adalah proses membantu anak supaya ia cukup

cakap menyelenggarakan tugas hidupnya atas tanggung jawabnya

sendiri.

Page 3: WAWASAN PERENCANA PENDIDIKAN.docx

4. Rousseau : Pendidikan adalah usaha memberi pembekalan yang tidak

ada pada masa anak, akan tetapi dibutuhkan pada waktu dewasa.

5. Ki Hajar Dewantara : Pendidikan adalah usaha menuntun segala

kekuatan kodrat yang ada pada anak agar ia sebagai manusia dan

sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan

kebahagiaan yang setinggi-tingginya.

B. Ruang Lingkup Perencanaan Pendidikan

Berdasarkan ruang lingkupnya, perencanaan pendidikan dapat

dibedakan atas (1) perencanaan makro, level nasional, meliputi seluruh

usaha pendidikan pada semua jenjang dan jenis pendidikan, kurikulum,

peserta didik, dan pendidik dalam suatu sistem pendidikan yang

dimanfaatkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional; (2)

perencanaan meso, yaitu level regional atau lokal, meliputi semua jenis

dan jenjang pendidikan di suatu daerah; serta (3) perencanaan mikro,

biasanya bersifat institusional, meliputi berbagai kegiatan perencanaan

pada suatu lembaga atau satuan pendidikan tertentu atau pada beberapa

lembaga yang sama dan berdekatan lokasinya. Dalam konteks ini, kita

kenal adanya (1) Perencanaan Pendidikan Nasional; (2) Perencanaan

Pendidikan Provinsi; (3) Perencanaan Pendidikan Kabupaten

/Kota/Kecamatan; dan (4) Perencanaan Satuan Pendidikan atau

Perencanaan Kelembagaan atau Rencana Pengembangan Sekolah (RPS).

Rencana pembangunan pendidikan nasional merupakan “kumulatif” dari

perencanaan pendidikan provinsi. Rencana pembangunan pendidikan

provinsi merupakan kumulatif dari perencanaan pendidikan

kabupaten/kota. Rencana pembangunan pendidikan kabupaten/kota

merupakan kumulatif dari perencanaan pengembangan satuan-satuan

pendidikan.

Dari segi pendekatannya, perencanaan pendidikan dibedakan

atas: (1) perencanaan terintegrasi (integrated planning), yaitu

perencanaan yang mencakup keseluruhan aspek pendidikan sebagai

suatu sistem dalam pola pembangunan nasional; (2) perencanaan

Page 4: WAWASAN PERENCANA PENDIDIKAN.docx

komprehensif (comprehensive planning), yaitu perencanaan yang disusun

secara sistematis dan sistemik, sehingga membentuk suatu kesatuan yang

utuh dan menyeluruh; (3) perencanaan strategis (strategic planning),

yaitu perencanaan yang disusun berdasarkan skala prioritas, sehingga

berbagai sumber daya yang ada dapat diatur dan dimanfaatkan secermat

dan seefisien mungkin; serta (4) perencanaan operasional

(operational planning), yang mencakup kegiatan pengembangan

dari perencanaan strategis. Perencanaan terintegrasi dalam bidang

pendidikan mengandung makna bahwa pembangunan pendidikan

bukanlah penerapan konsep pembangunan yang parsial, tetapi

merupakan bagian yang tidak terpisahkan (terintegrasi) dengan

pembangunan nasional di berbagai bidang. Pembangunan pendidikan

tidak dapat lepas dari program pembangunan: (1) ketenagakerjaan; (2)

teknologi; (3) industri; (4) transportasi; (5) lingkungan sosial- budaya;

(6) lingkungan geografis; serta (7) ekonomi dan keuangan.

Perencanaan pendidikan yang komprehensif adalah perencanaan

pendidikan yang disusun secara sistematis, sehingga membentuk satu

kesatuan yang utuh dan menyeluruh tentang perencanaan, tentang

penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan pada suatu

wilayah tertentu, yang kegiatannya meliputi perencanan pengembangan

pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan

pendidikan tinggi. Perencanaan dan pengembangan pendidikan berkaitan

dengan substansi kesiswaan, ketenagaan (pendidik dan tenaga

kependidikan), kurikulum, sarana dan prasarana, biaya, metode,

isi/kurikulum, mutu kelembagaan pendidikan, kependudukan, dan hal

lain yang bermakna bagi pengembangan penyelenggaraan pendidikan.

Perencanaan strategis (strategic planning) di bidang pendidikan

mengutamakan pada adanya prioritas dalam penyelenggaraan dan

pembangunan pendidikan. Sebagai contoh, prioritas pendidikan

diletakkan pada pendidikan dasar. Sebagai bukti bahwa pendidikan dasar

mendapatkan prioritas dalam pembangunan pendidikan adalah besarnya

Page 5: WAWASAN PERENCANA PENDIDIKAN.docx

biaya pendidikan yang dialokasikan untuk membiayai penyelenggaraan

pendidikan dasar. Argumentasi bahwa pendidikan dasar dijadikan

prioritas didasarkan pada kenyataan bahwa mutu pendidikan dasar masih

belum menggembirakan, padahal mutu pendidikan dasar akan menjadi

fondasi bagi jenjang pendidikan selanjutnya. Pendidikan dasar juga

merupakan hak setiap warga negara untuk mendapatkannya. Hal

tersebut dibuktikan dengan ditetapkannya kebijakan wajib belajar

pendidikan dasar dan kebijakan pembebasan biaya pendidikan pada

jenjang pendidikan dasar, yang pada sebagian kasus sering dijadikan

ikon unggulan cakada (calon kepala daerah) dalam meraih simpati

konstituennya dengan janji “pendidikan gratis”. Apabila prioritas

penyelenggaraan dan pembangunan pendidikan dasar telah terpenuhi,

maka prioritas akan bergeser pada perluasan dan peningkatan mutu

pendidikan menengah.

Perencanaan operasional (operational planning) merupakan

penjabaran dari perencanaan strategis. Perencanaan yang mampu

memberikan penjelasan secara detail tentang (what) apa yang harus

dikerjakan, (who) siapa yang mengerjakan, (how) bagaimana

mengerjakannya, (where) di mana akan dikerjakan, (when) bilamana hal

itu akan dilaksanakan. Perencanaan operasional secara dokumen

diwujudkan dalam bentuk program kerja atau kegiatan yang disusun

sedemikian rupa dan menjadi panduan bagi setiap orang yang terlibat

dalam melaksanakan program kerja tersebut. Dalam konteks

persekolahan, perencanaan operasional diwujudkan dalam bentuk

program kerja sekolah, agenda akademik sekolah, jadwal pembelajaran,

dan sejenisnya2.

C. Karakteristik Perencanaan Pendidikan

Karakteristik perencanaan pendidikan yang baik yaitu3:

2 Ibid, hlm 83 Syaefudin, Udin & Syamsuddin. PERENCANAAN PENDIDIKAN Suatu Pendekatan Komprehensif. Bandung, 2007 hlm.

Page 6: WAWASAN PERENCANA PENDIDIKAN.docx

Perencanaan pendidikan harus mengutamakan nilai-nilai manusiawi karena pendidikan itu membangun manusia yang harus mampu membangun dirinya dan masyarakatnya.

Perencanaan pendidikan harus dapat memberikan kesempatan untuk mengembangkan berbagai potensi anak didik seoptimal mungkin.

Perencanaan pendidikan harus memberikan kesempatan pendidikan yang sama bagi semua anak didik.

Perencanaan pendidikan harus komprehensif dan sistematis dalam arti tidak pasial atau sigemtaris tetapi menyeluruh, terpadu serta disusun secara logis dan rasional serta mencakup berbagai jenis dan jenjang pendidikan

Perencanaan pendidikan harus berorientasi kepada pembangunan dalam arti bahwa program pendidikan haruslah ditujukan untuk membantu mempersiapkan manpower yang dibutuhkan oleh berbagai sektor pembangunan.

Perencanaan pendidikan harus dikembangkan dengan memperhatikan keterkaitannya dengan berbagai komponen pendidikan secara sistematis.

Perencanaan pendidikan harus menggunakan resources secermat mungkin karena resources yang tersedia adalah langka.

Perencanaan pendidikan haruslah berorientasikan kepada masa datang, karena pendidikan adalah proses jangka panjang dan jauh untuk menghadapi masa depan.

Perencanaan pendidikan haruslah responsif terhadap kebutuhan yang berkembang di masyarakat tidak sttais tapi dinamis.

Perencanaan pendidikan haruslah merupakan sarana untuk mengembangkan inovasi pendidikan hingga pembaharuan terus-menerus berlangsung.

Page 7: WAWASAN PERENCANA PENDIDIKAN.docx