Wawasan Kebangsaan New

17
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Wawasan kebangsaan pada hakekatnya adalah hasrat yang sangat kuat untuk kebersamaan dalam mengatasi segala perbedaan dan diskriminasi. Wawasan kebangsaan tidak dilandasi atas asal-usul kedaerahan, suku, keturunan, status sosial, agama dan keyakinan. Jadi wawasan kebangsaan itu sangat mutlak untuk di miliki oleh setiap warga negara Indonesia, wawasan kebangsaan tidak timbul dengan sendirinya, tetapi muncul secara bertahap pada diri seseorang, yaitu dengan seringnya menegakan wawasan yang diketahuinya dan kemudian bisa di aplikasikan kepada kehidupannya sehari-hari. Di era yang seperti saat ini, di Indonesia wawasan kebangsaan sudah mulai tergeser oleh berbagai budaya asing yang masuk, dan warga negara nya cenderung tidak peduli terhadap wawasan kebangsaan tersebut, apalagi pada kalangan generasi muda saat ini, mereka tidak bangga atas negaranya sendiri dan lebih membanggakan negara lain yang menurut pandangan mereka lebih baik dan tentunya lebih modern. Apabila hal ini terus terjadi, maka lambat laun wawasan kebangsaan mereka akan terkikis dan wawasan kebangsaan itu akan menghilang dari diri mereka. Jadi, dengan keadaan tersebut, kita sebagai generasi muda sudah seharusnya untuk menjaga dan menegakan wawasan kebangsaan kita dan senantiasa untuk bangga atas tanah air kita, yaitu Indonesia. 1

Transcript of Wawasan Kebangsaan New

Page 1: Wawasan Kebangsaan New

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Wawasan kebangsaan pada hakekatnya adalah hasrat yang sangat kuat untuk kebersamaan dalam mengatasi segala perbedaan dan diskriminasi. Wawasan kebangsaan tidak dilandasi atas asal-usul kedaerahan, suku, keturunan, status sosial, agama dan keyakinan. Jadi wawasan kebangsaan itu sangat mutlak untuk di miliki oleh setiap warga negara Indonesia, wawasan kebangsaan tidak timbul dengan sendirinya, tetapi muncul secara bertahap pada diri seseorang, yaitu dengan seringnya menegakan wawasan yang diketahuinya dan kemudian bisa di aplikasikan kepada kehidupannya sehari-hari.

Di era yang seperti saat ini, di Indonesia wawasan kebangsaan sudah mulai tergeser oleh berbagai budaya asing yang masuk, dan warga negara nya cenderung tidak peduli terhadap wawasan kebangsaan tersebut, apalagi pada kalangan generasi muda saat ini, mereka tidak bangga atas negaranya sendiri dan lebih membanggakan negara lain yang menurut pandangan mereka lebih baik dan tentunya lebih modern.

Apabila hal ini terus terjadi, maka lambat laun wawasan kebangsaan mereka akan terkikis dan wawasan kebangsaan itu akan menghilang dari diri mereka. Jadi, dengan keadaan tersebut, kita sebagai generasi muda sudah seharusnya untuk menjaga dan menegakan wawasan kebangsaan kita dan senantiasa untuk bangga atas tanah air kita, yaitu Indonesia.

Generasi muda dijadikan target dalam menjalankan pembangunan berkelanjutan. Pembangunan dibidang pendidikan, didasarkan atas falsafah negara Pancasila dan dlarahkan untuk membentuk manusia-manusia pembangunan yang ber Pancasila dan untuk membentuk manusia Indonesia yang sehat jasmani dan rokhaninya, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, dapat mengembangkan kreatifitas dan tanggung jawab, dapat menyuburkan sikap demokrasi dan penuh tenggang rasa, dapat me-ngembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur, mencintai bangsanya dan mencintai sesama manusia. sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang termaktub dalam Undang-Undang Dasar 1945. Untuk mewujudkan pengembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan, diusahakan penambahan, fasilitas-fasilitas dengan prioritas yang tepat dan disesuaikan dengan kemampuan pembiayaan, baik yang bersumber dari Negara maupun dari masyarakat sendiri dan mempunyai

1

Page 2: Wawasan Kebangsaan New

kesempatan untuk memanfaatkan waktu secara produktif dan memperslapkan diri untuk tanggung jawab yang lebih besar di masa mendatang, sekaligus me-ningkatkan partisipasi mereka dalam proses pembangunan. Untuk ini diusahakan peningkatan fasilitas latihan ketrampilam, latihan kepe-mimpinan, rekreasi, olah raga dan kesempatan pengabdian kepada masyarakat.

Selain hal diatas,faktor lain yang juga penting dalam membangun wawasan berkebangsaan adalah dari dunia pendidikan terutama perguruan tinggi dan universitas baik negeri maupun swasta.Pengembangan  Universitas/Perguruan Tinggi   ke depan mendasarkan pada wawasan institusional, lokal, regional, nasional, dan global. Dengan memperhatikan berbagai wawasan tersebut, pengembangan memperhatikan asas keseimbangan antara wawasan global dan nasional antara sifat universal dan individual, antara nilai modern dan tradisional, antara perkembangan jangka panjang dan jangka pendek  antara kebutuhan kompetisi dan persamaan kesempatan, serta antara orientasi material dan spiritual. Dengan demikian Universitas/Perguruan Tinggi   berkewajiban memberikan kontribusi yang berarti dalam transformasi sosial budaya dan sumber daya manusia, yakni SDM yang cerdas, kompetitif dan memiliki kepekaan sosial yang tinggi.

Mencerdaskan kehidupan bangsa telah menjadi komitmen pendiri bangsa dan secara eksplisit telah dituangkan dalam pembukaan UUD 45, berusaha menjaga dan mengembangkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang berdasarkan pada Pancasila dengan tetap memahami nilai kebhinekatunggalikaan guna mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).Sejak reformasi telah berkembang berbagai isu,mulai dari; jati diri dan integritas nasional, persatuan dan kesatuan bangsa, kualitas SDM, penguasaan Ipteks, dan pertumbuhan ekonomi.Jati diri dan integritas nasional perlu dijaga agar tidak terancam oleh masuknya berbagai pengaruh nilai ideologi dan sosial budaya global yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Kualitas SDM yang belum memadai menjadi kendala untuk meraih kemampuan daya saing bangsa, mencari solusi permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat agar civitas akademika yang ada dan para lulusannya memiliki wawasan kebangsaan yang kuat dalam menjalankan profesinya dengan tetap terus mengembangkan kompetensi yang dibutuhkan sesuai perkembangan zaman.

Dalam era global seperti saat ini,Indonesia kini menghadapi era globalisasi dan liberalisasi dalam segala bidang, termasuk aspek sosial budaya.Dalam bidang ekonomi, globalisasi ditandai dengan adanya kesepakatan-kesepakatan antara lain GATF di Marrakesh tahun 1994. APEC di Bogor tahun 1994 dan di Osaka tahun 1995 untuk membentuk kawasan perdagangan bebas di Asia Pasifik tahun 2010 (untuk negara maju) dan 2020 (untuk negara-negara sedang berkembang), dan AFTA untuk membentuk kawasan perdagangan bebas di kawasan ASEAN pada tahun 2003 dan ACFTA untuk kawasan Cina dan ASEAN yang diberlakukan mulai tahun 2010.Liberalisasi ekonomi menimbulkan persaingan antar bangsa yang semakin ketat.

2

Page 3: Wawasan Kebangsaan New

Untuk menghadapi persaingan-persaingan tersebut, Indonesia harus mampu melakukan langkah-langkah proaktif dan antisipatif secara tepat dengan memperbaiki sistem produksi dan distribusi sehingga dapat menghasilkan produk-produk industri dan jasa yang berkualitas serta memenuhi standar internasional.Tantangan liberalisasi politik dan sosial budaya yang ditandai dengan berbagai fenomena perubahan sosial, seperti adanya pergeseran nilai moral, praktik neoliberalisme, individualisme, dan  materialisme mengancam integritas dan kepribadian bangsa Indonesia.Menghadapi situasi dan kondisi ini,  kita semua berperan serta dalam memikirkan dan menyiapkan SDM Indonesia agar menjadi insan yang memiliki integritas, cerdas, dan kompetitif serta dapat meningkatkan aktualisasi diri sekaligus bermanfaat bagi kesejahteraan umat manusia.

B.Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas dalam kegiatan PSMB PRODI BK 2013 dan untuk memperdalam pemahaman tentang wawasan kebangsaan negara Indonesia.

C.Manfaat Penulisan

Penulisan makalah tentang “wawasan kebangsaan” ini bertujuan untuk memberikan informasi dan untuk menanamkan kembali kepada kita semua khususnya bagi generasi pemuda untuk mengenal dan memahami arti dari wawasan kebangsann yang mencakup pemahaman tentang nilai nilai dasar yang terkandung dalam pancasila.Selain itu pentimg untuk kita semua sebagai kaum pemuda

3

Page 4: Wawasan Kebangsaan New

BAB II

PEMBAHASAN

A.Perumusan masalah

1.      Apa wawasan kebangsaan itu?

2.      Apa penyebab menurunya semangat kebangsaan yang terjadi pada generasi muda?

3.      Bagaimana cara melaksanakan Peningkatan Kualitas Pengamalan Wawasan

Kebangsaan ?

4. Bagaimana cara membangun wawasan kebangsaan Indonesia pada setiap diri anak

bangsa ?

5.      Hal apakah yang akan terjadi apabila warga negara sudah menegakan wawasan

kebangsaan secara baik dan benar ?

B. Analisis Masalah

1.    Pengertian Wawasan Kebangsaan

Istilah/kata wawasan kebangsaan terdiri dari dua suku kata yaitu “wawasan” dan “kebangsaan” dan secara etimologi istilah wawasan berarti tinjauan, pandangan dan dapat juga berarti konsepsi cara pandang. Wawasan kebangsaan dapat juga diartikan sebagai sudut pandang atau cara memandang yang mengandung kemampuan seseorang atau kelompok orang untuk memahami keberadaan jati diri sebagai suatu bangsa dalam memandang diri dan bertingkah laku sesuai falsafah hidup bangsa dalam lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Wawasan kebangsaan menentukan cara suatu bangsa mendayagunakan kondisi geografis negara, sejarah, sosio-budaya, ekonomi dan politik serta pertahanan keamanan dalam mencapai cita-cita dan menjamin kepentingan nasional. Wawasan kebangsaan menentukan cara bangsa menempatkan diri dalam tata hubungan dengan sesama bangsa ataupun dalam pergaulan dengan bangsa bangsa lain di dunia internasional. Nilai-nilai wawasan Kebangsaan yaitu; Penghargaan terhadap harkat dan martabat sebagai makhluk tuhan yang maha kuasa, tekat bersama untuk berkehidupan yang bebas,  merdeka, dan bersatu , cinta tanah air dan bangsa , demokrasi dan kedaulatan rakyat , kesetiakawanan sosial , masyarakat adil dan makmur

Wawasan Kebangsaan Indonesia dalam kerangka Negara Kesatuan Republik          Indonesia   berkembang dan menyatu dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia dalam membentuk negara Indonesia yang tercetus pada waktu diikrarkan Sumpah Pemuda

4

Page 5: Wawasan Kebangsaan New

tanggal 28 Oktober 1928 sebagai wujud dari tekad perjuangan yang merupakan identitas nasional tentang pernyataan eksistensi bangsa Indonesia yaitu satu nusa, satu bangsa dan menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia. Nilai dasar wawasan kebangsaan memiliki enam dimensi manusia yang bersifat mendasar dan fundamental yaitu penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan; tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas, merdeka dan bersatu; cinta tanah air dan bangsa; demokrasi / kedaulatan rakyat; kesetiakawanan sosial; masyarakat adil makmur. Ada empar pilar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Negara Indonesia, keempat pilar tersebut adalah Pancasila, Undang Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan RI (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika. Pada era modern seperti saat ini pola kehidupan remaja atau generasi muda  kurang mencerminkan akan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.Untuk hal itulah perlu untuk menanamkan kembali rasa cinta akan tanah air terhdap para pemuda agar semangat mengenal wawasan kebangsaan tidak hilang.Dalam ideoiogi Negara, sikap toleransi dan tanggung jawab menjadi bagian dalam kehidupan semua warganya.Namun, saat ini masih ada komunitas/organisasi yang kurang  mencerminkan nilai bangsa kita,banyak anak muda yang kurang mengerti akan nilai’’ dalam pancasila sebagai landasan dan dasar dari Negara kita.Hal tersebut harus diawasi, karena walaupun menghafal teks Pancasila sudah banyak, namun pengplikasiannya dalam kehidupan bernegara kita masih memprihatinkan. Selain itu, pemahaman nilai empat pilar di kalangan pelajar menjadi rencana strategis dalam memperbaiki tatanan masyarakat di era akan datang. Sebab remaja akan menjadi pemimpin negara di masa akan datang.Di antara ribuan pelajar sekarang ini, siapa tahu ada yang menjadi pemimpin dimasa depan. Karena itulah, pemahaman empat pilar ini menjadi poin penting kita sosialiasikan kepada generasi muda, LSM dan Organisasi kemasyarakatan lainnya.Salah satu bagian dari dampak krisis multidimensi adalah munculnya krisis kepercayaan sebagai bangsa yang dapat berupa keraguan terhadap kemampuan diri sebagai bangsa untuk mengatasi persoalan mendasar yang terus-menerus menerpa Indonesia. Timbul pertanyaan mengapa akhir-akhir ini wawasan kebangsaan menjadi banyak dipersoalkan. Wawasan kebangsaan pada hakekatnya adalah hasrat yang sangat kuat untuk bersama mengatasi perbedaan dan diskriminasi. Wawasan adalah cara pandang yang lahir dari keseluruhan kepribadian terhadap lingkungan sekitarnya dan bersumber pada falsafah hidup suatu bangsa serta bersifat subjektif. Sedangkan, bangsa merupakan persatuan karakter yang timbul karena persamaan nasib dan kesatuan tekad dari rakyat untuk hidup bersama serta mencapai cita cita dan tujuan bersama, terlepas dari segala perbedaan.Bangsa Indonesia memiliki karakter sendiri sebagai bangsa yang majemuk. Keberagamannya tidak hanya dari segi etnis, tetapi juga dari sudut pandang suku, agama, ras, dan golongan yang beragam. Bahkan, dengan keadaan Negara Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan menjadikan Indonesia lebih beragam.Wawasan kebangsaan menjadi hal penting untuk dimiliki oleh setiap individu sebagai bagian dari

5

Page 6: Wawasan Kebangsaan New

bangsa Indonesia. Dengan memiliki wawasan kebangsaan, bangsa Indonesia menjadi paham dan mengerti bahwa keberadaannya memiliki persamaan di antara individu dan hal tersebut membuat mereka satu.Wawasan kebangsaan menjadi tameng dalam menghadapi berbagai permasalahan di Indonesia, khususnya permasalahan yang berkaitan dengan karakter dan jati diri bangsa, seperti intoleransi, disintegritas bangsa, serta terabaikannya implementasi nilai-nilai Pancasila yang berujung pada aksi anarkis dan perilaku menyimpang lainnya.Pemerintah perlu lebih mengutamakan program yang berkaitan dengan pengembangan wawasan kebangsaan, seperti peningkatan kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai luhur budaya bangsa, peningkatan rasa kebangsaan dan bela negara, dan lain-lain yang dapat mewujudkan semangat kebangsaan berupa sikap rela berkorban untuk kepentingan tanah air, bangsa dan negara.Selain itu, pendekatan terhadap generasi muda yang notabene merupakan unsur penentu masa depan bangsa juga sudah sepatutnya menjadi atensi bagi Pemerintah, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap tanggung jawab yang akan dibebankan pada mereka, serta menumbuhkan rasa memiliki dan kecintaan pada bangsa sendi

2. Penyebab menurunya semangat kebangsaan yang terjadi pada generasi muda

Semangat kebangsaan bangsa Indonesia lahir dari kesadaraan segenap

masyarakat untuk bersatu untuk memperjuangkan, kesejahteraan, serta kedamaian

bangsa Indonesia. Sesuai dengan ciri khas bangsa Indonesia yang majemuk dan

wilayahnya yang berupa kepulauan. Semangat kebangsaan Indonesia merupakan

pedoman yang sifatnya filosofis dan normatif, semangat kebangsaan indonesia perlu

digalangkan dengan maksud agar warga negara menyadari pentingnya hidup bersama

atas dasar kesamaan hak dan kewajiban. Semangat kebangsaan bertujuan menghidupkan

kembali dan mendorong terwujudnya hidup yang harmonis antar warga negara

Indonesia. Terutama bagi generasi muda sangat perlu ditumbuhkannya rasa semangat

kebangsaan agar terciptanya sejak dini kondisi yang diharapkan didalam tujuan UUD

1945. Tetapi untuk saat ini diperkiran sangat sulit menumbuhkan semangat kebangsaan

karena perkembangan jaman yang semakin maju.Pada gerakan reformasi 1998

lalu,disatu sisi memberikan dampak perubahan pada beberapa dimensi, tetapi disisi lain

gerakan reformasi belum bisa memeperbaiki krisis akan nasionalisme dan komitmen

kebangsaan yang semakin hari mengarah pada jurang degradasi akibatnya banyak hal

yang dilakukan oleh rakyat indonesia dengan maksud bertujuan memperbaiki sosial

ekonomi mereka tanpa memperhatikan nilai, norma, dan konsepsi atas semangat

kebangsaan yang berdasarkan kepada pancasila dan UUD 1945. Disamping itu

6

Page 7: Wawasan Kebangsaan New

degradasi sangat berdampak pada krisis persatuan dan kesatuan, oleh karena itu banyak

terjadi konflik yang berdimensi agama, etnis, ras, dan yang lainnya yang secara nyata

mengamcam keutuhan wilayah NKRI.

Disamping itu dimensi lain yang menjadi indikator terjadinya krisis

nasionalisme dan semangat kebangsaan adalah banyaknya SDA yang dijual kepada

pihak asing pengakuan beberapa kesenian dan budaya oleh negara-negara lain dan

masih banyak yang lainnya. Hal itu terjadi karena semangat kebangsaan yang tidak

digunakan untuk membangun dan memajukan bangsa ini, sehingga krisis belum

menunjukan tanda-tanda akan berakhir. Selain masalah diatas munculnya globalisasi

juga menjadi masalah yang mengakibatkan tidak berkembangnya semangat kebangsaan

generasi muda. Peningkatan  ketertarikan dan ketergantungan antar bangsa dan antar

manusia di seluruh dunia melalui perdagangan,  investasi,  perjalanan,  budaya populer, 

dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas antar negara menjadi

sempit.Untuk itulah,perlu untuk saat ini menanamkan kembali rasa semangat berbangsa

agar generasi kita tidak hancur oleh perkembangan jaman yang semakin maju.

3. Cara melaksanakan Peningkatan Kualitas Pengamalan Wawasan Kebangsaan

Peningkatan kualitas Pemngamalan Wawasan Kebangsaan dapat dilakukan dengan mempertimbangan hal-hal sebagai berikut:

1. Pengalaman menunjukan, bahwa kesadaran kebangsaan itu perlu selalu dipupuk,dikembangkan, dimasyarakatkan, dibudidayakan serta didukung oleh institusi politik,ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.

2. Kita perlu belajar dari pengalaman bangsa atau negara-negara lain, baik yang telahmewujudkan kesadaran kebangsaan yang mantap maupun yang masih harus bergulatdengan prakondisi awal terbentuknya bangsa itu, sehingga bisa mengambil sisi positif danmenghindari sisi negatifnya.

3. Hasrat yang sangat kuat untuk kebersamaan itu tidaklah timbul sendiri dan sekalitimbul memerlukan perawatan seksama untuk mengimbangi kecendrungan sentrifugal, baik dari dalam maupan luar negeri. Wawasan kebangsaan memiliki tiga dimensi yang harus dihayati seluruhnya agar tumbuh kesadaran berbangsa

7

Page 8: Wawasan Kebangsaan New

yang bulat dan utuh. Ketiga dimensi itu adalah: (a) rasa kebangsaan,  (b) paham kebangsaan, (c) dan semangat kebangsaan.

4. Sejarah nasional kita menunjukkan, bahwa nasionalisme pertama kalinya memangtumbuh dari kesadaran tentang persamaan nasib di bawah kolonialisme. Kebersamaan, yang merupakan ciri khas kebangsaan juga harus merupakan realita yang hidup pada saat ini.

5. Perasaan kebangsaan bukanlah sekedar konsep abstrak, tetapi harus di dukung oleh realitasosial. Namun, persamaan kepentingan hari ini terlalu bersifat sementara untuk menjadiandalan yang kuat bagi kesinambungan perasaan bangsa. Diperlukan suatu wawasanbersama ke masa depan yang jauh, yang akan menjadi pembimbing bagi kebersamaan itu.

6. Suatu bangsa yang ingin berdiri kokoh, kelihatannya harus memelihara kesadaran yang kuat tentang sejarah pergerakan kebangsaannya di masa lampau, lembaga-lembaga kebersamaan di hari ini, serta visi masa depan yang ingin dicapai bersama.

7. Rasionalisasi rasa kebangsaan dan wawasan kebangsaan akan melahirkan paham kebangsaan atau nasionalisme. Berdasarkan rasa dan paham kebangsaan tersebut secara bersama akan menumbuhkan semangat kebangsaan yang merupakan tekad sejati seluruh masyarakat bangsa itu untuk membela dan rela berkorban bagi kepentingan bangsa dan negara.

8. Wawasan kebangsaan kita harus ditunjukkan dengan wujud baru namun tetap mengacu kepada jiwa Pembukaan UUD 1945 yang menetapkan dasar dan tujuan kemerdekaan kebangsaan Indonesia.

9. Wawasan kebangsaan Indonesia adalah wawasan yang memiliki landasan spiritual, moral dan etik, karena itu bersilakan Ketuhanan Yang Maha Esa.

10. Wawasan kebangsaan Indonesia tidak menempatkan bangsa kita di atas bangsa lain,tetapi menghargai harkat dan martabat kemanusiaan serta hak dan kewajiban asasimanusia, karena itu wawasan kebangsaan kita mempunyai unsur kemanusiaan yang adil dan beradab yang mengakui adanya nilai-nilai universal kemanusiaan.

11. Sebagai bangsa yang majemuk tetapi satu dan utuh, wawasan kebangsaan Indonesiajelas bersendikan persatuan dan kesatuan bangsa. Pandangan ini kemudian kita tuangkandan mantapkan dalam Wawasan Nusantara.

12. Wawasan kebangsaan Indonesia berakar pada asas kedaulatan yang berada ditangan rakyat. Oleh karena itu wawasan kebangsaan Indonesia adalah paham demokrasiyang bertentangan dengan paham totaliter.

13. Wawasan kebangsaan kita mencita-citakan perwujudan masyarakat adil dan makmur karena dituntun oleh sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

8

Page 9: Wawasan Kebangsaan New

14. Wawasan kebangsaan harus mampu menjawab tantangan dan peluang yangterbuka di hadapan kita. Untuk menjawab berbagai tantangan yang timbul bangsa Indonesia menggunakan pendekatan atau sudut pandang, yang akhirnya berkembang menjadi sudut pandang atau pola pikir falsafah Pancasila. Sudut pandang tersebut adalah : (a) monodualistik dan monopluralistik, (b) keselarasan,keserasian,keseimbangan,(c) integralistik, kebersamaan, dan (d) kekeluargaan.

Monodualistik adalah suatu paham yang menganggap bahwa hakekat sesuatu adalah merupakan dua unsur yang teriakat menjadi satu kebulatan. Dalam memandang manusia menurut paham monodualis, maka: (a) manusia adalah makhluk Tuhan yang mengadakan hubungan serasi antara pencipta dan ciptaannya, (b) manusia terdiri atas unsur jasmani dan rokhani yang merupakan kesatuan yang tak terpisahkan dan masing- masing unsur memiliki dharmanya sendiri, (c) manusia akan mengalami hidup dunia dan akherat, dan  (d) manusia merupakan bagian dari masyarakat/ bangsanya.

Monopluralistik adalah paham yang mengakui bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai unsur beraneka ragam, namu semuanya terikat menjadi satu kesatuan.

Keselarasan adalah keadaan yang menggambarkan suasana yang tertib, teratur, aman, damai sehingga akan ketentraman lahir dan batin. Hal ini terwujud apabila masing- masing melaksanakan tugas sesuai dharmanya.

Keserasian adalah keadaan yang menggambarkan terpadunya unsur-unsur yang terlibat dalam kehidupan bersama

Keseimbangan adalah keadaan yang menggambarkan bahwa masing-masing unsur yang terlibat dalam hidup bersama dalam hubungan bersama, diperlakukan sepatutnya. Masing-masing mendapat perlakuan sesuai dengan kodrat, harkat, martabat, tugas, hak dan kewajiban, sehingga tercipta suatu suasana keadilan.

Paham Integralistik yang dianut bangsa Indonesia bersumber dari pemikiran Prof.Mr. Soepomo. Menurut aliran pikiran integralistik Prof. Mr. Soepomo: (a) negara adalahtidak untuk menjamin kepentingan seseorang atau golongan akan tetapimenjaminmasyarakat seluruhnya, (b) negara adalah suatu masyarakat yang integral, (c)negara tidak memihak kepada sesuatu golongan yang paling kuat atau yang paling besar ,akan tetapi negara menjamin keselamatan hidup bangsa seluruhnya.

Cara berpikir integralistik berpandangan bahwa: (a) kebahagiaan yang saya dapatsaya capai dengan memberikan kemungkinan pada orang lain untuk mencapai kebahagiaanjuga, (b) survival hanya mungkin juga di perjuangkan tidak untuk kepentingan individu saja, melainkan untuk semua orang, (c) kesejahteraan yang tidak merata adalah kesejahteraan yang terancam punah.

9

Page 10: Wawasan Kebangsaan New

4. Membangun wawasan kebangsaan Indonesia pada setiap diri anak bangsa

1. Adanya rasa ikatan yang kokoh dalam satu kesatuan dan kebersamaan di antara sesama anggota masyarakat tanpa membedakan suku, agama, ras, maupun golongan.

2. Saling membantu antara sesama komponen bangsa demi mencapai tujuan dan cita-cita  bersama.

3. Tidak membangun primodialisme dan eksklusifisme.4. Membangun kebersamaan.5. Mengembangkan sikap berpikir dan berperilaku positif dalam kehidupan

bermasyarakat berbangsa dan bernegara.6. Senantiasa berpikir jauh ke depan, membuat gagasan untuk kemajuan bangsa

dan negaranya menuju kemandirian.

10

Page 11: Wawasan Kebangsaan New

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan Dan Saran

Derasnya pengaruh globalisasi, bukan mustahil akan memporak porandakan adatbudaya yang menjadi jati diri suatu bangsa dan akan melemahkan paham nasionalisme.Paham nasionalisme adalah suatu paham yang menyatakan bahwa loyalitas tertinggiterhadap masalah duniawi dari setiap warga bangsa ditunjukan kepada negara dan bangsa.

Wawasan Kebangsaan terhadap negara Indonesia tercinta adalah Cara memandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya pada Kondisi dinamis  bangsa  yang di dalamnya berisi keuletan, ketangguhan dalam menghadapi segala ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang datang dari dalam maunpun dari luar, secara baik langsung maupun tidak langsung membahayakan identitas, integritas dan kedaulatan bangsa  dalam mencapai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia

Bagi bangsa Indonesia, untuk memahami bagaimana wawasan kebangsaan perlu memahami secara mendalam falsafah Pancasila yang mengandung nilai-nilai dasar yang akhirnya dijadikan pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku yang bermuara pada terbentuknya karakter bangsa. Sudah saatnya kita memulai perubahan ini, sudah saatnya kita sebagai warganegara sadar lebih dini untuk memberikan respect pada Pancasila, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai perjuangan para pahlawannya.

Dan bagi kita kaum muda untuk lebih memiliki rasa berkebangsaan yang tinggi agar identitas Negara kita tidak pudar seiring dengan berjalannya waktu.Selain itu pemahaman tentang nilai nilai dasar pancasila juga harus kita aplikasikan terhadap kehidupan kita sehari-hari.Supaya kita dapat membentengi arus globalisasi ini dengan prinsip-prinsip dasar Negara kita yang telah di junjung tinggi sejak dahulu,yaitu Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.Kita sebagai pemuda harus memiliki modal pengetahuan yang luas tentang wawasan berbangsa karena di tangan kitalah masa epan bangsa ini akan di pertaruhkan .

11