Wawancara Tentang Mitos Dan Kepercayaan

download Wawancara Tentang Mitos Dan Kepercayaan

of 6

Transcript of Wawancara Tentang Mitos Dan Kepercayaan

  • 8/19/2019 Wawancara Tentang Mitos Dan Kepercayaan

    1/12

    Wawancara Tentang Mitos di Desa Terunyan

    1. 

    Wawancara Dengan Bendesa Desa Adat Trunyan (Jero Puji Nada)Kenapa Mayat yang ada di seme wayah desa Terunyan tidak berbau?

    Yang Menyebabkan Mayat yang ada di kuburan ( Seme Wayah ) di desa

    Terunyan tidak berbau adalah :Ida Ratu Pancering Jagat sane sampun mertiwi

    dan Ida Ratu Ayu Dalem Pingit sane tembus ring sapta petala yang bertempat

    di meru tumpeng 3 (tiga) berupa sebuah lubang yang sampai saat ini belum

     pernah ada yang tahu kedalamannya. Dulunya pernah diukur kedalamannya

    dengan tali namun lubang tersebut tak terbatas. Lubang ini terdapat pada

    meru tumpeng 3 (tiga) di dalam areal Pura Pancering Jagat)

    Sebagai Pelengkap Hasil Wawancara dengan Jero Puji Nada diambil darisumber : http://posbali.com/ada-lubang-kecil-dalam-pelinggih-yang-tak-

    terbatas/  

    Ada Lubang Kecil dalam Pelinggih Yang Tak Terbatas

    Pura Bali Desa Pancer Jagat berbeda dengan pura-pura yang ada di Bali pada

    umumnya dimana tata letak Pura dan Pelinggih Ida Bhatara terdiri dari empat

     bagian.

    Diantaranya Pelebahan Ida Bhatara Ratu Sakti Ngurah Kepasekan, Utama

    Mandala Linggih Ida Bhatara Ratu Gede Sakti Pancering Jagat, Pelinggih Ida

    Bhatara Ratu Ayu Pingit Dalem Dasar, Pelinggih Ida Bhetara Ratu Ayu

    Rambut Sedana. Disebelah Timur lingkungan Penaleman Pelinggih Ida

    Bhatara Ratu Sakti Gunung Mas.Pelinggih Ratu Ayu Mas Maayun. Madya

    Mandala tempat Balai Paebatan ,Balai Bunder,Balai Penyimpenan dan

    Pelebahan Penataran Agung /Jaba Mandala terdiri dari Balai Pesamuan,Balai

    Daa,Pelinggih Sanggar Agung,Balai Agung tat Kiwa Tengen,Balai Agung

    Mas Pahit Majapahit,Balai Pesandekan dan balai Kulkul.

    Menurut Jero Puji Nada kepada koran ini menyampaikan bahwa, Pelinggih

    Ida Bhatara Ratu Ayu Pingit Dalem Dasar (Sang Dewi) terdapat lobang kecilyang dalamnya tidak terbatas karena dulu pernah dicoba diukur dengan tali,

     berapapun panjangnya tali yang dimasukkan kelubang tersebut masih tetap

     belum ada dasarnya, makanya ini sebagai bukti Ida Bhatara Ratu Ayu Pingit

    Dalem Dasar yang bertugas menjaga keseimbangan dunia/alam semesta/bumi

    sampai lapisan yang ketujuh.

    Adapun Bhatara-Bhatari sebagai manifestasi Ida Sang Hyang Widi Wasa

    yang berstana di Pura Pancering Jagat adalah: Ida Bhatara Ratu Sakti

    Maduwe Gama,Ida Bhatara Ratu Ngurah Kepasekan,Ida Bhatar Ratu Ngurah

    Puseh, Ida Bhatara Ratu Wayan Dalem Sambang Jagat Suwerin Bali,Ida

    Bhatara Ratu Sakti Gunung Mas,Ida Bhatara Ratu Sakti Agung Pujangga

  • 8/19/2019 Wawancara Tentang Mitos Dan Kepercayaan

    2/12

    Luwih,Ida Bathara Ratu Wayan Manik Geduh,Ida Bhatara Ratu Sakti Parinin

    Api,Ida Bhatara Ratu Penyarikan/Ratu Sakti Maduwe Raja,Ida Bhatara Ratu

    Mas Makolem. Ida Bhatara Gede Tenggeran,Ida BhataraGalungan/Kuningan,Ida Bhatara Ratu Sakti Bahatara Gangga/Bhatara

    Indra,Ida Bhatara Ratu Ketut Pajerin Wisesa,Ida Bhatara Ratu Wayan Manik

    Surat,Ida Bhatara Ratu Wayan Manik Terus, Ida BhataraRatu Wayan Jening

    Gemeti,Ida Bhatara Ratu Wayan Manik Kembar.

    Disamping itu Ida Bhatara/Bhatari dan Pelinggih yang berada diluar areal

    Pura Pancering Jagat yaitu: Ida Bhatara Sakti Uteng Mageng,Ida Bhatara

    Ratu Ayu Manik Oyodan,Ida Bhatara Ratu Sakti Purus Mandi,Ida Bhatara

    Ratu Ayu Mas Mampel,Ida Bhatara Ratu Ayu Mas Penguregan.

    Ida Bhatara yang berstana di Komplek Pura Suci adalah: Ida Bhatara RatuAyu Mas Maketel,Ida Bhatara Ratu Ayu Mas Melanting,Ida Bhatara ratu Ayu

    Mas,Ida Bhatara Ratu Ayu Mas Dempol.

    Sedangkan yang berada di Komplek Pura Kentel Gumi yang merupakan

     bagian yang terpenting dan sangat erat kaitannya dengan Pura Pancering

    Jagat adalah:Ida Bhatara Ratu Sakti Kentel Gumi,Ida Bhatara Ratu Ayu Mas

    Gumitit,Ida Bhatara Ratu Wayan Tolak Senjata, serta yang berstana di Pura

    Pande adalah: Ida Bhatara Ratu Ngurah Kepandean, Ida Bhatara Ratu Ayu

    Manik Jajerih,Ida Bhatara Ratu Ayu Manik Penampeh,Ida Bhatara Ratu

    Wayan Manik Pamedilan dan yang berstana di Pura Bukit adalah Ida Bhatara

    Ratu Wayan Manik Tujah,Ida Bhatara Ratu Wayan Manik Bonjor,Ida Bhatara

    Ratu Wayan manik Goleng.

    Karya Purnamaning Kapat Lan Penemakuhan Panglemek Pangurip Jagat di

    Pura Pancering Jagat untuk tahun ini dilaksanakan (7/10) karena pada hari

    Purnama(8/10) bertepatan Pasah sehingga dimajukan sehari dan mesinem

    (19/10).

    2. 

    Wawancara dengan Pak Suyem dan Jero Puji Tereh :

    Bahwa di dalam meru tumpeng 3 (tiga) ada Patung Datonta yang artinya : Da

    artinya tidak, Ton artinya lihat, Ta artinya Itu, dapat diartikan jangan melihat

    ke atas. Artinya pada saat sembahyang di sana jangan melihat ke atas Patung

    Datonta. Sampai saat ini mwarga Terunyan belum pernah ada yang berani

    melihat ke atas Patung Datonta tersebut sesuai dengan petuah/ nasehat

    leluhur.

  • 8/19/2019 Wawancara Tentang Mitos Dan Kepercayaan

    3/12

    3. 

    Wawancara dengan Jero Mangku Diana :

    Sampai saat ini masyarakat di desa Terunyan belum pernah/ hampir tidak pernah merasakan terjadinya getaran gempa. Kenapa demikian karena di sana

    sudah jelas berdiri Pura Pancering Jagat.

    Wawancara tentang kepercayaan masyarakat Desa Terunyan

    1. 

    Wawancara dengan I Ketut Jaksa ( Sekdes Terunyan ):

    Mengapa para wanita di Desa Terunyan tidak diperbolehkan mengikuti

     penguburan mayat di Setra Wayah ?

    Menurut keterangan pak Ketut Jaksa mengapa masyarakat Desa Terunyantidak mengijinkan para wanita untuk mengikuti penguburan mayat di setra

    wayah, karena dulu pernah ada kejadian pada saat penguburan mayat di setra

    wayah ada seorang wanita yang ikut ke setra wayah dalam proses penguburan

    mayat setelah selesai penguburan mayat tanpa sebab tidak ada yang

    mengetahui kemana perginya wanita tersebut maka dengan kejadian itulah

    masyarakat Terunyan meyakini bahwa pada saat proses pemakaman di Setra

    Wayah untuk para wanita tidak boleh ikut ke pemakaman. Jika ada wanita

    ikut maka bias terjadi musibah pada wanita tersebut.

    2. 

    Wawancara dengan Jero Mangku Diana dan Bendesa Adat Mengenai Ratu

    Brutuk (Barong Brutuk)

    Bahwa pada setiap purnama kapat pada piodalan di pura Pancering Jagat desa

    Terunyan dilaksanakan pementasan tari sacral yang sangat unik yaitu Ratu

    Barong Brutuk. Dimana tarian ini ditarikan oleh teruna (laki-laki) yang belum

    menikah. Di mana para penarinya dikarantina terlebih dahulu selama selama

    1 (satu) bulan. Dipercaya bahwa saat tarian dipentaskan, Barong Brutuk yang

    membawa cambuk, saat mencambuk para penontonnya yang mengalami

    sakit, diyakini akan sembuh. Saat mencambuk yang nakal maka akan berkurang kenakalannya. Dari sinilah kepercayaan masyarakat desa Teruyan

    yakin bahwa Barong Brutuk membawa berkah bagi masyarakat desa

    Terunyan.

    Pelengkap wawancara mengenai Barong Brutuk diambil sumber : Sumber

    https://diahdharmapatni.wordpress.com/2014/10/30/kisah-barong-brutuk-

    dari-trunyan/#more-263 

  • 8/19/2019 Wawancara Tentang Mitos Dan Kepercayaan

    4/12

    Barong Brutuk

    Tanggal 11 Desember 2014 oleh Diah Dharmapatni. Revisi 1Kategori: Tarian Sakral

    Elemen Budaya: Tarian

    Provinsi: Bali

    Asal Daerah: Desa Trunyan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli

    “Mriki Tu, tiang nunas tamba. Niki tiang ngaturang lanjuran.” 

    Dari balik tembok jaba Pura Pancering Jagat, Desa Trunyan, ibu-ibu

     berteriak memanggil Ratu Brutuk. Sembari memecut, Ratu Brutuk datang

    menghampiri ibu yang memanggilnya. Lantas ibu itu memberikan beberapa

     batang rokok dan sebotol air mineral. Itulah yang disebut lanjuran atau persembahan kepada Ratu Brutuk. Setelah itu, ibu itu memohon tamba atau

    obat berupa dedaunan kering dari Ratu Brutuk. Ia langsung menyematkan

    daun kering itu pada ikat rambutnya.

    Masyarakat Desa Trunyan sedang melaksanakan upacara Ngusaba Gede

    Ratu Brutuk berpusat di Pura Pancering Jagat. Pada 12 dan 13 Oktober 2014,

     para pemuda menarikan Barong Brutuk atau disebut sebagai Ratu Brutuk.

    Upacara Dewa Yadnya ini dilakukan setiap tahun. Tapi, Barong Brutuk

    ditarikan setiap dua tahun sekali jika tak ada halangan. Sebelum tahun ini,

    Barong Brutuk telah lama vakum selama kurang lebih 16 tahun.

    “Dulu, ada bencana alam sekitar 7 tahun lalu. Ada pohon beringin jatuh

    menimpa meru di jeroan pura ini, sehingga ambruk semua. Arca di dalamnya

    utuh, termasuk topengnya Ratu Brutuk,” jelas Jero Mangku Kaler, salah satu

     panitia upacara Ngusaba Gede Ratu Brutuk.

    Barong Brutuk ditarikan oleh 19 penari. Penarinya adalah anggota

     perkumpulan pemuda atau disebut truna. Mereka adalah remaja laki-laki yang

     belum menikah. Sebelum menarikan Barong Brutuk, penarinya pantang

    melakukan tindakan seperti minum minuman beralkohol, main cewek dan

    mamotoh atau berjudi sabung ayam. Pantangan berlaku 15 hari sebelumtampil sebagai Barong Brutuk.

    Para penari akan mengenakan topeng dan pakaian. Topengnya terbuat

    dari tempurung kelapa. Pakaiannya berupa dedaunan pisang yang telah

    dikeringkan. Hampir seluruhnya adalah bahan yang berasal dari alam.

    “Secara ilmiah di daerah ini adalah pemakaman dikelilingi oleh pohon pisang.

    Apa yang ada di alam itu yang dimanfaatkan,” ungkap Jero Mangku Kaler. 

    Secara niskala, Barong Brutuk adalah simbol penguasa di Desa Trunyan

    ialah Ida Ratu Ayu Pingit Dalem Dasar (perempuan) dan Ratu Sakti

    Pancering Jagat (laki-laki) atau dalam prasasti disebut Ratu Datonta. sekala,

    http://budaya-indonesia.org/o/diahdharmapatni/http://budaya-indonesia.org/o/diahdharmapatni/

  • 8/19/2019 Wawancara Tentang Mitos Dan Kepercayaan

    5/12

  • 8/19/2019 Wawancara Tentang Mitos Dan Kepercayaan

    6/12

     

    diahdharmapatni_2014-10-1214.41.30.jpg

    diahdharmapatni_2014-10-1218.01.21.jpg

  • 8/19/2019 Wawancara Tentang Mitos Dan Kepercayaan

    7/12

  • 8/19/2019 Wawancara Tentang Mitos Dan Kepercayaan

    8/12

     Wawancara dengan Pak Suyem

    Wawancara dengan Jero Mangku Puji Tereh

  • 8/19/2019 Wawancara Tentang Mitos Dan Kepercayaan

    9/12

     Wawancara dengan Jero Mangku Diana

    Wawancara dengan Jero Mangku Diana dan Bendesa Adat

  • 8/19/2019 Wawancara Tentang Mitos Dan Kepercayaan

    10/12

     Wawancara dengan Sekretaris Desa Terunyan

  • 8/19/2019 Wawancara Tentang Mitos Dan Kepercayaan

    11/12

     Candi Gelung Pura Pancering Jagat Desa terunyan

  • 8/19/2019 Wawancara Tentang Mitos Dan Kepercayaan

    12/12

     Kawasan Pura Pancering Jagat Desa Terunyan