ANALISIS NILAI-NILAI BUDAYA MELAYU DALAM MITOS...

14
ANALISIS NILAI-NILAI BUDAYA MELAYU DALAM MITOS GUNUNG DAIK BERCABANG TIGA ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan guna mencapai gelar sarjana pendidikan ( S.Pd ) MUHAMMAD AKBAR NIM 140388201054 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2019

Transcript of ANALISIS NILAI-NILAI BUDAYA MELAYU DALAM MITOS...

Page 1: ANALISIS NILAI-NILAI BUDAYA MELAYU DALAM MITOS …repository.umrah.ac.id/3068/1/jurnal_gmail[1].pdfKepulauan Riau yang memiliki berbagai macam cerita rakyat mitos. Satu di antara mitos

ANALISIS NILAI-NILAI BUDAYA MELAYU DALAM MITOS GUNUNG

DAIK BERCABANG TIGA

ARTIKEL E-JOURNAL

Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan guna mencapai gelar

sarjana pendidikan ( S.Pd )

MUHAMMAD AKBAR

NIM 140388201054

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2019

Page 2: ANALISIS NILAI-NILAI BUDAYA MELAYU DALAM MITOS …repository.umrah.ac.id/3068/1/jurnal_gmail[1].pdfKepulauan Riau yang memiliki berbagai macam cerita rakyat mitos. Satu di antara mitos

Analisis Nilai-Nilai Budaya Melayu Dalam Mitos Gunung

Daik Bercabang Tiga

Muhammad Akbar

Email: [email protected]

Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Maritim Raja Ali Haji

Muhammad Akbar, Drs. Suhardi,M.Pd., Wahyu Indrayatti,M.Pd., 2019.

Analisis Nilai-Nilai Budaya Melayu Dalam Mitos Gunung Daik Bercabang

Tiga, Skripsi. Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritime Raja Ali Haji.

ABSTRAK

Kabupaten Lingga adalah satu diantara kabupaten yang berada di

Kepulauan Riau yang memiliki berbagai macam cerita rakyat mitos. Satu di antara

mitos tersebut ada pada gunung yang ada di daerah tersebut, yaitu Gunung Daik.

Kemistisan dari gunung tersebut telah santer terdengar oleh masyarakat Indonesia,

khususnya masyarakat Kepulauan Riau serta oleh para pendaki. Dalam penelitian

ini, peneliti menggunakan rumusan masalah sebagai berikut: mengungkapkan

nilai-nilai budaya melayu apa sajakah yang terkandung dalam mitos “Gunung

Daik Bercabang Tiga” di Kabupaten Lingga?. Tujuan peniliti dalam meneliti

mitos yang terdapat di Gunung Daik tersebut adalah untuk mengungkapkan nilai-

nilai budaya melayu yang terkandung dalam mitos “Gunung Daik Bercabang

Tiga” di Kabupaten Lingga. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Peneliti menggunakan

metode kualitatif dengan pertimbangan bahwa data yang dihasilkan berupa data

tertulis atau lisan. Dengan mendeskripsikan makna suatu objek atau kejadian yang

menjadi bahan penelitian. Penelitian ini lebih mengutamakan data yang diperoleh.

Nilai budaya yang digunakan adalah nilai budaya melayu dari gurindam dua belas

karya raja ali haji yang berupa: (1) nilai Keislaman, (2) nilai Akidah (Prilaku), (3)

nilai Sosial, (4) nilai Budi Pekerti, (5) nilai Untuk Melakukan Hal-Hal yang

Bermanfaat, (6) nilai Etika, dan (7) nilai Kepemimpinan. Sedangkan kepercayaan

masyarakat yang terdapat di penelitian ini adalah bahwa masyarakat percaya

adanya mitos tersebut dan masih melestarikan serta mematuhi mitos tersebut.

Kata kunci: Mitos, Gunung Daik, Nilai budaya Melayu.

Page 3: ANALISIS NILAI-NILAI BUDAYA MELAYU DALAM MITOS …repository.umrah.ac.id/3068/1/jurnal_gmail[1].pdfKepulauan Riau yang memiliki berbagai macam cerita rakyat mitos. Satu di antara mitos

ABSTRACK

Akbar Muhammad, Drs. Suhardi,M.Pd., Wahyu Indrayatti,M.Pd., 2019. The

Analysis of The Values of Malay Culture In The Myth Mountain Daik

The Three-Pronged. Thesis of Indonesian Language and Litersture

Progrsm, Fsculity of Teacher Training And Education, Raja Ali Haji

Maritime University.

Lingga regency is one of the districts that are in the Riu islands which has

a variety of kinds of folklore myth. One among these myths there on the mountain

there are in the area, is mount Daik. The mystique of the mountain has been

widely heard by the people of Indonesia, especially the people of riau islands as

well as by hikers. In this study, researchers using the formulation of the problem

as follows: reveal the values of malay culture what are contained in the myths

“mountain daik the three-pronged” in the district of lingga?. The goal of

researchers in researching the myth contained in the mount daik such is to reveal

the values of malay culture which contained in the myth “mountain daik the three-

pronged” in Lingga regency. The research method used in the research method is

descriptive with a qualitative approach. Researchers using qualitative methods

with the consideration that the resulting data the form of written data and the data.

With mengdeskripsikan the meaning of an object or event material research. This

study prefers the data obtained. The value of culture in use is the value malay

cultureof Gurindam Dua Belas work of Raja Ali Haji the form : (1) islamic values,

(2) the value of faith (behavior), (3) the value of social, (4) the value of ethics, (5)

value to things that are beneficial, (6) ethical values, and (7) the value of

leadership. While the public trust contained in this research is that the community

believe in these myths and still preserve as well as adhere to these myths.

Keywords: Myth, Mountain Daik, the value of the malay culture.

Page 4: ANALISIS NILAI-NILAI BUDAYA MELAYU DALAM MITOS …repository.umrah.ac.id/3068/1/jurnal_gmail[1].pdfKepulauan Riau yang memiliki berbagai macam cerita rakyat mitos. Satu di antara mitos

1. PENDAHULUAN

Masyarakat Kabupaten Lingga (Daik) sejak lama dikenal memiliki kekayaan

berbagai jenis sastra rakyat, khususnya mitos. Mulai dari mitos Gunung Daik

Bercabang Tiga, Ikan Duyung, Batu Gajah, Taring Naga, Kuda Ragam, Hingga

mitos Batu Sujud. Bentuk-bentuk cerita tersebut sampai saat ini masih dipelihara

masyarakat sebagai warisan budaya atau kearifan lokal. Sebagai bentuk sastra

rakyat, cerita-cerita yang sudah ada tersebut perlu dijaga dan dikembangkan.

Tujuannya adalah agar anak cucu nanti dapat menikmati warisan budaya lokal

milik nenek moyangnya sendiri.

Sejalan dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang terjadi hari

ini, proses pewarisan sastra rakyat dari golongan tua kepada yang muda tidak

berjalan sebagaimana yang diharapkan. Umumnya golongan muda atau golongan

tua kurang tertarik untuk mewariskannya. Ada anggapan seolah-olah sastra rakyat

yang ada milik nenek moyangnya kurang baik atau kurang menarik bila

dibandingkan dengan beberapa sastra asing yang mereka kenal. Kondisi ini

mengakibatkan proses pewarisan sastra rakyat kurang berjalan sebagaimana yang

diharapkan.

Hal ini menyebabkan banyaknya pelanggaran tentang nilai-nilai budaya

melayu dalam mitos yang ada di Kabupaten Lingga. Oleh sebab itu, peneliti ingin

sekali melakukan kaian-kajian yang lebih banyak agar nilai-nilai budaya melayu

yang ada di dalamnya dapat diperoleh. Hal inilah yang mendorong peneliti

memilih cerita gunung daik bercabang tiga ini sebagai objek peneliti. Adapun

Page 5: ANALISIS NILAI-NILAI BUDAYA MELAYU DALAM MITOS …repository.umrah.ac.id/3068/1/jurnal_gmail[1].pdfKepulauan Riau yang memiliki berbagai macam cerita rakyat mitos. Satu di antara mitos

judul yang peneliti angkat, “Analisis Nilai-Nilai Budaya Melayu dalam Mitos

Gunung Daik Bercabang Tiga”.

2. Metodologi Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskritif kualitatif untuk

menjawab rumusan masalah. Menurut Rana, (2011 : 39) Metode deskriptif sering

juga disebut metode hermeneutika, metode kualitatif, atau metode analisis isi.

Sedangakan menurut Bogdan dan Taylor, (dalam Febriyanti, 2011: 21) Deskriptif

yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata yang berasal dari hasil wawancara

dan catatan lapangan. Kualitatif yaitu hasil pengumpulan data yang dideskripsikan

dengan kata-kata tertulis, dalam arti bukan angka sehingga dapat memberikan

kejelasan terhadap fokus pemasalahan.

Menurut Moleong (dalam Febriyanti, 2011: 21) penelitian kualitatif di

maksudkan untuk memahami fenomena tentang sesuatu yang dialami oleh subjek

penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan sebagainya. Pada

kondisi objek ilmiah dan dengan memanfaatkan metode alamiah. Objek alamiah

adalah objek yang apa adanya dan tidak dimanipulasi oleh peneliti. Sedangkan

menurut Sugiyono (2015 : 223) dalam penelitian kualitatif, instrumen utamanya

adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas,

maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana, yang

diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah

ditemukan melalui observasi dan wawan cara.

Page 6: ANALISIS NILAI-NILAI BUDAYA MELAYU DALAM MITOS …repository.umrah.ac.id/3068/1/jurnal_gmail[1].pdfKepulauan Riau yang memiliki berbagai macam cerita rakyat mitos. Satu di antara mitos

3. Hasil dan Pembahasan

Hasil

Tabel. 5

Hasil Penelitian

No Nilai-Nilai Budaya Melayu Kutipan Dalam Mitos

1. Nilai Keislaman “….Tuhan Yang Maha Kuase memperlihatkan

kekuatan yang jauh lebih kuat yang awak semue

sangkekan kepade saye. Dia juge telah

memperlihatkan kepadeku keindahan yang

paling terindah jauh melebihi indahnye puncak

Gunung Daik yang setiap hari selalu kite tengok

itu. Tubuhku tidak dapat bergerak, tetapi kalbu

senantiase diberikan kekuatan oleh-Nye untuk

dapat melihat kebaikan dan keindahan yang

selame ini tidak pernah kulihat”.

2. Nilai Akidah “… Datuk Kaya Montel sangat disegani oleh

setiap orang bukan hanya karena kekuatan

fisiknya melainkan karena kekuatan batinnya”.

3. Nilai Sosial “…Suatu hari Datuk Kaya Montel jatuh sakit.

Ramai orang dari Daik baik dari kalangan istane

maupun rakyat jelate termasuk orang laut

menjenguk tokoh panutan setiap orang”.

“Siang malam, pagi sore, orang-orang datang

kerumah Datuk Kaya Montel di Mepar. Pade

awalnye Datuk Kaya Montel suke dengan

keikhlasan orang-orang itu menjenguknye yang

sedang terbaring sakit”.

4. Nilai Budi Pekerti “....Sultan memerintahkan Datuk Kaya Montel

beserta orang-orangnya di laut sudi membantu

Belanda untuk mengatasi kandasnya kapal itu.

Berkayu Datuk Kaya Montel dengan jongkong

kecilnya menuju kapal Belanda yang kandas”.

5. Nilai Bermanfaat “….Dia juga telah memperlihatkan kepadaku

keindahan yang yang paling terindah jauh

melebihi indahnya puncak Gunung Daik yang

setiap hari selalu kita tengok itu. Tubuhku tidak

dapat lagi bergerak tetapi kalbu senantiasa

diberikan kekuatan oleh-Nya untuk dapat

melihat kebaikan dan keindahan yang selama ini

tidak pernah kulihat”.

6. Nilai Etika “....Sultan Lingga bangga juga mendengar

kemampuan Datuk kaya montel dalam

Page 7: ANALISIS NILAI-NILAI BUDAYA MELAYU DALAM MITOS …repository.umrah.ac.id/3068/1/jurnal_gmail[1].pdfKepulauan Riau yang memiliki berbagai macam cerita rakyat mitos. Satu di antara mitos

menghadapi situasi sulit dengan kompeni. Sultan

juga merasa bangga akan keperkasaan rakyat.

Sejak itu bergulirlah berita ke seluruh wilayah

kekuasaan Sultan lahirlah pantun yang

menggambarkan hubungan akrab antar rakyat

dan Sultan. (Anak ulat di buku kayu, Anaka

Belanda bermain teropong, Besar Daulat Raja

Melayu, Kapal ditunda dengan jongkong)”.

7. Nilai Kepemimpinan “....Keberhasilan Datuk Kaya Montel menjaga

wilayah perairan selalu menjadi kebanggan

Sultan dan kembanggan seluruh rakyat

Kemaharajaan Riau-Lingga. Dia selalu berhasil

menangkap lanun-lanun yang mencoba

memasuki perairan Riau-Lingga-Johor.

Keberhasilan itu pula yang mendorong pihak

Kompeni/Belanda sangat membenci tokoh

Melayu panjaga laut itu”.

Pembahasan

Nilai-Nilai Gurindam Kedua Belas

Nilai Keislaman.

Bila dikaitkan dengan isi Gurindam Kedua Belas Pasal Kesebelas

Berbunyi:

Hendaklah berjasa kepada yang sebangsa

Hendaklah jadi kepala buang perangai yang cela

Hendaklah memegang amanat buanglah khianat

Hendak marah dahulukan hujjah

Hendak dimulai jangan memulai

Hendak ramai murahkan perangai

Berdasarkan isi Gurindam Kedua Belas Pasal Kesebelas tersebut, jelas

Datuk Kaya Montel sebagai orang yang terkuat dan Berjasa di Kabupaten Lingga.

Datuk Kaya Montel telah berjasa dan amanah, karena telah menjalankan perintah

dari sultan Riau-Lingga. Oleh sebab itu wajar apabila Sultan bangga terhadap

Datuk Kaya Montel. Hal tersebut sebagaimana yang telah diamanatkan Gurindam

Page 8: ANALISIS NILAI-NILAI BUDAYA MELAYU DALAM MITOS …repository.umrah.ac.id/3068/1/jurnal_gmail[1].pdfKepulauan Riau yang memiliki berbagai macam cerita rakyat mitos. Satu di antara mitos

Kedua Belas Pasal Kesebelas. Adapun nilai keislaman yang terdapat dalam cerita

ini terdapat pada kalimat:

“....Tuhan Yang Mahakuasa memperlihatkan kekuatan jauh lebih kuat yang kamu

sangkakan kepada saya. Dia juga telah memperlihatkan kepadaku keindahan

yang yang paling terindah jauh melebihi indahnya puncak Gunung Daik yang

setiap hari selalu kita tengok itu. Tubuhku tidak dapat lagi bergerak tetapi kalbu

senantiasa diberikan kekuatan oleh-Nya untuk dapat melihat kebaikan dan

keindahan yang selama ini tidak pernah kulihat”. (Razak, 2003:5)

Dari kutipan di atas, tercantumkan nilai-nilai keislaman seperti dimana

Dato Kaya Montel mengajarkan tentang Kebesaran dan kekuatan yang dimiliki

Allah SWT dan keindahan ilmu ajaran islam yang mengajarkan tentang kebaikan

sesama umat untuk saling menghormati dan mengasihi sesasama manusia dalam

menjalani kehidupan di dunia.

Nilai Akidah.

Gurindam Kedua Belas, Khususnya pasal ketiga yang menyatakan:

Apabila terpilihara mata sedikitlah cita-cita

Apabila terpilihara kuping kabar yang jahat tiadalah damping

Apabila terpelihara lidah niscaya dapat dari padanya faedah

Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan daripada segala berat

dan ringan

Apa bila perut terlalu penuh keluarlah fi‟il yang tiada senonoh

Angota tengah hendaklah ingat disitulah banyak hilang semangat

Hendaklah peliharakan kaki daripada berjalan yang membawa rugi

“....Dari cerite yang beredar kat sini, patahnya salah satu cabang Gunung Daik

itu merupakan meninggalnya sosok tokoh yang disegani dan dihormati kat sini

yaitu Datok Kaya Montel. Konon Datuk Kaya Montel merupakan orang yang

sakti dan taat beragama”. (Bapak Muhammad Nasir 55 Tahun, Hasil wawancara

pada tanggal 29 Agustus 2018)

Dari kutipan di atas, tercantumkan nilai-nilai akidah seperti dimana

masyarakat masih mempercai bahwa Datok Kaya Montel merupakan sosok orang

yang memiliki kemampuan atau kekuatan baik dari segi kekuatan fisik maupun

kekuatan batin, selain itu masyarakat Lingga juga masih menyakini bahwa sosok

Page 9: ANALISIS NILAI-NILAI BUDAYA MELAYU DALAM MITOS …repository.umrah.ac.id/3068/1/jurnal_gmail[1].pdfKepulauan Riau yang memiliki berbagai macam cerita rakyat mitos. Satu di antara mitos

seorang Datuk Kaya Montel juga merupakan orang taat kepada agama dalam

menjalahi kehidupan di dunia.

Nilai Sosial.

Gurindam Kedua Belas, khususnya pasal kelima yang berbunyi:

Jika hendak mengenal orang berbangsa lihatlah kepada budi dan bahasa

Jika hendak mengenal orang yang berbahagia sangat memeliharakan yang

sia-sia

Jika hendak mengenal orang yang berilmu bertanya dan belajar tidaklah

jemu

Jika hendak mengenal orang yang berakal di dalam dunia mengambil

bekal

Jika hendak mengenal orang yang baik perangai lihatlah pada ketika

bercampur dengan orang ramai

“....Suatu hari Datuk Kaya Montel jatuh sakit. Ramai orang Daik baik kalangan

isatana maupun rakyat jelata termaksuk orang laut menjenguk panutan setiap

orang itu. Siang-malam, pagi-sore, orang-orang datang kerumah Datuk Kaya

Montel di Mepar. Pada awalnya Datuk Kaya Montel suka juga dengan keikhlasan

orang-orang itu menjenguknya yang sedang terbaring sakit. Namin demikian,

lama-kelamaan orang kuat menyuruh agar mereka pulang ke tempat tinggal

mereka masing-masing. “saya tetap sakit, kamu semua yang sehat, silakan cari

rezeki untuk anak isrti. Nanti jika saya sudah tidak dapat bernafas lagi, barulah

kamu semua berhimpun ke mari”. (Razak, 2003:4)

Dari kutipan di atas, tercantumkan nilai-nilai sosial seperti dimana

masyarakat memiliki sikap keberpihakan kita untuk melibatkan diri dalam

persoalan, keadaan atau kondisi yang terjadi di sekitar kita. Orang yang peduli

kepada nasib orang lain adalah mereka yang terpanggil melakukan sesuatu dalam

rangka memberi inspirasi kebaikan kepada lingkungan sekitar.

Nilai Budi Pekerti.

Gurindam Kedua Belas, khususnya pasal keenam, yang berbunyi:

Cahari olehmu akan sahabat Yang boleh dijadikan obat

Cahari olehmu akan guru Yang boleh tahukan tiap seteru

Cahari olehmu akan istri Yang boleh menyerahkan diri

Cahari olehmu akan kawan Pilih segala orang yang setiawan

Cahari olehmu akan „abdi Yang ada baik sedikit budi

Datuk kaya Montel mencari abdit yang dapat dijadikan untuk budi.

Gurindam Kedua Belas Pasal Kelima menyatakan:

Page 10: ANALISIS NILAI-NILAI BUDAYA MELAYU DALAM MITOS …repository.umrah.ac.id/3068/1/jurnal_gmail[1].pdfKepulauan Riau yang memiliki berbagai macam cerita rakyat mitos. Satu di antara mitos

Jika hendak mengenal orang berbangsa lihatlah kepada budi dan bahasa

Jika hendak mengenal orang yang berbahagia sangat memeliharakan yang

sia-sia

Jika hendak mengenal orang yang berilmu bertanya dan belajar tidaklah

jemu

Jika hendak mengenal orang yang berakal di dalam dunia mengambil

bekal

Jika hendak mengenal orang yang baik perangai lihatlah pada ketika

bercampur dengan orang ramai

“....Konon dahulu yang tinggal di Gunung Daik orang Binuian, dimana dahulu

orang Bunian sering berbaur dengan masyarakat kampung sekitar. Terutama

pada saat pesta perkawinan. Bahkan kalau berhajat dalam pesta perkawinan

tersebut masyarakat yang meminjam berbagai peralatan mulai dari perhiasan

emas dan perak sampai peralatan masak dan pelaminan, tentu saja melalui ritual

tertentu. Namun karena ada sebagaian masyarakat yang tidak mengembalikan

barang yang dipinjam tersebut telah membuat murka orang Bunian dan sejak itu

hubungan baik antara orang Bunian dengan masyarakat mulai renggang”.

(Bapak Isnin 66 Tahun, Hasil wawancara pada tanggal 07 Agustus 2018)

Dari kutipan di atas, tercantumkan nilai-nilai budi pekerti seperti dimana

usaha sadar penanaman / internalisasi nilai akhlak / moral dalam sikap dan

perilaku manusia agar sikap dan perilaku yang luhur dalam keseharaian, baik

dalam berinteraksi dengan Tuhan, sesama dan dengan lingkungan alam.

Nilai Bermanfaat.

Berkaitan dengan nilai manfaat, Gurindam Kedua Belas pasal kedelapan

menyatakan:

Barangsiapa khianat akan dirinya apalagi kepada lainnya

Kepada dirinya ia aniaya orang itu jangan engkau percaya Lidah suka

membenarkan dirinya daripada yang lain dapat kesalahannya

Daripada memuji diri hendaklah sabar biar daripada orang datangnya

khabar

Orang yang suka menampakkan jasa setengah daripada syirik mengaku

kuasa

Kejahatan diri sembunyikan kebaikan diri diamkan

Keaiban orang jangan dibuka keaiban diri hendaklah sangka

“....Suatu hari Datuk Kaya Montel jatuh sakit. Ramai orang Daik baik kalangan

isatana maupun rakyat jelata termaksuk orang laut menjenguk panutan setiap

Page 11: ANALISIS NILAI-NILAI BUDAYA MELAYU DALAM MITOS …repository.umrah.ac.id/3068/1/jurnal_gmail[1].pdfKepulauan Riau yang memiliki berbagai macam cerita rakyat mitos. Satu di antara mitos

orang itu. Siang-malam, pagi-sore, orang-orang datang kerumah Datuk Kaya

Montel di Mepar. Pada awalnya Datuk Kaya Montel suka juga dengan keikhlasan

orang-orang itu menjenguknya yang sedang terbaring sakit. Namin demikian,

lama-kelamaan orang kuat menyuruh agar mereka pulang ke tempat tinggal

mereka masing-masing. “saya tetap sakit, kamu semua yang sehat, silakan cari

rezeki untuk anak isrti. Nanti jika saya sudah tidak dapat bernafas lagi, barulah

kamu semua berhimpun ke mari”

Dari kutipan di atas, tercantumkan nilai-nilai bermanfaat seperti dimana

dalam hal ini manusia mengetahui apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia

tentang benar atau salah, baik-buruknya suatu yang dilakukan manusia. Dengan

demikian manusia berusaha lebih mengerti mengapa mereka harus hidup menurut

norma-norma tertentu.

Nilai Etika.

Gurindam Kedua Belas Pasal Kesepuluh, menyatakan:

Dengan bapa jangan durhaka Supaya Allah tidak murka

Dengan ibu hendaklah hormat Supaya badan dapat selamat

Dengan anak janganlah lalai Supaya boleh naik di tengah balai

Dengan kawan hendaklah adil Supaya tangannya jadi kapil

“....Sultan Lingga bangga juga mendengar kemampuan Datuk kaya montel dalam

menghadapi situasi sulit dengan kompeni. Sultan juga merasa bangga akan

keperkasaan rakyat. Sejak itu bergulirlah berita ke seluruh wilayah kekuasaan

Sultan lahirlah pantun yang menggambarkan hubungan akrab antar rakyat dan

Sultan. (Anak ulat di buku kayu, Anaka Belanda bermain teropong, Besar Daulat

Raja Melayu, Kapal ditunda dengan jongkong)”.

Dari kutipan di atas, tercantumkan nilai-nilai etika seperti dimana dalam

hal ini manusia mengetahui apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia tentang

benar atau salah, baik-buruknya suatu yang dilakukan manusia. Dengan demikian

manusia berusaha lebih mengerti mengapa mereka harus hidup menurut norma-

norma tertentu.

Page 12: ANALISIS NILAI-NILAI BUDAYA MELAYU DALAM MITOS …repository.umrah.ac.id/3068/1/jurnal_gmail[1].pdfKepulauan Riau yang memiliki berbagai macam cerita rakyat mitos. Satu di antara mitos

Nilai Kepemimpinan atau Mawas Diri

Gurindam kedua belas, khususnya pasal ketujuh berbunyi:

Apabila banyak berkata-kata disitulah jalan masuk dusta

Apabila banyak berlebih-lebihan suka itulah tanda hampirkan duka

Apabila kita kurang siasat itulah tanda pekerjaan hendak sesat

Apabila anak tidak dilatih jika besar bapanya letih

Apabila banyak mencela (mencacat?) orang itulah tanda dirinya kurang

Apabila orang yang banyak tidur sia-sia sahajalah umur

Apabila mendengar akan khabar menerimanya itu hendaklah sabar

Apabila mendengar akan aduan membicarakannya itu hendaklah

cemburuan

Apabila perkataan yang lemah lembut lekaslah segala orang mengikut

Apabila perkataan yang amat kasar lekaslah orang sekalian gusar

Apabila pekerjaan yang amat benar tidak boleh orang berbuat onar

“....Keberhasilan Datuk Kaya Montel menjaga wilayah perairan selalu menjadi

kebanggan Sultan dan kembanggan seluruh rakyat Kemaharajaan Riau-Lingga.

Dia selalu berhasil menangkap lanun-lanun yang mencoba memasuki perairan

Riau-Lingga-Johor. Keberhasilan itu pula yang mendorong pihak

Kompeni/Belanda sangat membenci tokoh Melayu panjaga laut itu”. (Razak,

2003:10)

Dari kutipan di atas, tercantumkan nilai-nilai kepemimpinan seperti

dimana Kepiawaian para pemimpin seperti tersebut diatas antara lain adalah

kemampuannya untuk menyikapi perubahan yang terjadi secara tepat. Setiap

perubahan memerlukan panduan sikap seorang pemimpin yang dapat dimengerti

bawahannya dan konsisten dalam sikapnya. Dalam menyikapi perubahan tersebut

seorang pemimpin yang berhasil harus mampu menyiapkan kader-kadernya dalam

menghadapi perubahan yang terus menerus terjadi.

4. Kesimpulan dan Saran

Simpulan

Nilai budaya melayu dalam mitos-mitos yang terdapat di Gunung Daik

menggunakan nilai budaya melayu dalam gurindam dua belas karya Raja Ali Haji,

Page 13: ANALISIS NILAI-NILAI BUDAYA MELAYU DALAM MITOS …repository.umrah.ac.id/3068/1/jurnal_gmail[1].pdfKepulauan Riau yang memiliki berbagai macam cerita rakyat mitos. Satu di antara mitos

yaitu (1) nilai keislaman, kekuatan, keindahan, dan kebaikan. (2) Nilai akidah

(perilaku) yang berupa hubungan sebab akibat bahwa perbuatan baik akan dibalas

dengan kebaikan pula, sedangkan perbuatan buruk akan dibalas dengan keburukan

pula dan aspek ketaatan. (3) nilai sosial yang berupa penggambaran sikap dalam

menjalankan akidah-akidah keagamaan. (4) nilai budi-pekerti. (5) nilai mawas diri

. (6) nilai manfaat . (7) nilai etika .Dapat berupa perilaku-perilaku secara moral

yang positif. Kepercayaan yang terdapat dalam mitos-mitos tersebut adalah

berupa larangan dan aturan yang menjadikan masyarakat menjaga norma yang

ada, bereapa kepercayaan tersebut adalah (1) meninggalnya Datuk Kaya Montel

bersamaan dengan patahnya salah satu cabang gunung daik. (2) Adanya Suku

Bunian yang hidup di dataran tinggi gunung daik. (3) kekuatan Datuk Kaya

Montel, yang bisa berjalan di atas air tanpa menggunakan alat transportasi apapun.

(4) mendengar suara tangisan salah satu cabang gunung daik bahwa dirinya akan

patah.

Saran

Nilai Budaya melayu dalam penelitian ini diharapkan dapat dijadikan

sebagai masukan dan renungan bagi pihak lainnya untuk lebih memanfaatkan

budaya lokal yang ada di sekitar sebagai media untuk menjaga norma-norma di

lingkungan masyarakat. Di samping itu, peniliti berharap bahwa sastra lisan dapat

dilestarikan dengan baik oleh masyarakat sekitar, karena sastra lisan adalah

sebuah kebudayaan yang dapat mengajarkan berbagai nilai kehidupan.

Berbagai mitos yang terdapat di Gunung Daik ini masih menjadi

kepercayaan masyarakat sekitar maupun pendatang. Dengan kepercayaan tersebut,

Page 14: ANALISIS NILAI-NILAI BUDAYA MELAYU DALAM MITOS …repository.umrah.ac.id/3068/1/jurnal_gmail[1].pdfKepulauan Riau yang memiliki berbagai macam cerita rakyat mitos. Satu di antara mitos

masyarakat dapat melestarikan warisan leluhur serta untuk menghormati leluhur.

Diharapkan untuk masyarakat sekitar agar dapat mempertahankan tradisi yang ada

untuk menjaga norma dan melestarikan kebudayaan yang ada.

Daftar pustaka

Danandjaja,james.1997. Foklor Indonesia. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti.

Endraswara,Suwardi. 2013. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta : Center

For Academic Publishing Service (CAPS).

Koentjaraningrat. 2002. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Pratiwi, Mirza Krisna Gita. 2017. Mitos-Mitos Di Gunung Lawu : Analisis

Struktur, Nilai Budaya, dan Kepercayaan. Tidak di terbitkan. Jember :

Universitas Jember.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuntitatif,Kualitatif, dan R & D. Bandung :

CV,Alfabeta.

Sudikan Setya Yuwana. 2015. Metode Penelitian Sastra Lisan. Lamongan : CV.

Pustaka Ilalang Group.

Suhardi. 2017. Amanat dan Nilai-Nilai Gurindam Kedua Belas Dongeng Bujang

Sri Ladang. Jurnal Lingua scientia. 30 Maret 2018. 22.45

Sukatman. 2011. Mitos dalam Tradisi Lisan Indonesia. Jember: Center for

Society Studies (CSS).

Ratna, nyoman kutha. 2011. Teori,Metode, Dan Teknik Penelitian Sastra.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Razak, Abdul. 2003. Patahnya Gunung Daik,Kumpulan Cerita Rakyat Kepulauan

Riau. Pekanbaru, Riau : Autografika.