WARIA SEBAGAI ALASAN CERAI GUGAT SKRIPSI Oleh : … · ii WARIA SEBAGAI ALASAN CERAI GUGAT (Studi...
Transcript of WARIA SEBAGAI ALASAN CERAI GUGAT SKRIPSI Oleh : … · ii WARIA SEBAGAI ALASAN CERAI GUGAT (Studi...
WARIA SEBAGAI ALASAN CERAI GUGAT
(Studi Perkara Nomor: 1106/Pdt.G/2011/PA.Mlg.)
SKRIPSI
Oleh :
Helmi Susanto
NIM 09210007
JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSIYYAH
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2013
ii
WARIA SEBAGAI ALASAN CERAI GUGAT
(Studi Perkara Nomor: 1106/Pdt.G/2011/PA.Mlg.)
SKRIPSI
Oleh :
Helmi Susanto
NIM 09210007
JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSIYYAH
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2013
iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Demi Allah,
Dengan kesadaran dan rasa tanggung jawab terhadap pengembangan keilmuan,penulis
menyatakan bahwa skripsi dengan judul
WARIA SEBAGAI ALASAN CERAI GUGAT
(Studi Perkara Nomor: 1106/Pdt.G/2011/PA.Mlg.)
Benar benar merupakan karya ilmiah yang disusun sendiri, bukan duplikat atau memindah data
milik orang lain. Jika kemudian hari terbukti skripsi ini ada kesamaan, baik isi, logika maupun
datanya, secara keseluruhan atau sebagian, maka skripsi dan gelar sarjana yang diperoleh
karenanya secara otomatis batal demi hukum.
Malang, 01 April 2013
Penulis,
Helmi Susanto
NIM 09210007
iv
HALAMAN PERSETUJUAN
Pembimbing penulisan skripsi saudara Helmi Susanto, NIM 09210007, mahasiswa Jurusan Al-
Ahwal Al-Syakhshiyyah, Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang, setelah membaca, mengamati berbagai data yang ada di dalamnya, dan mengoreksi,
maka skripsi yang bersangkutan dengan judul:
WARIA SEBAGAI ALASAN CERAI GUGAT
(Study Perkara Nomor: 1106/Pdt.G/2011/PA.Mlg.)
Telah dianggap memenuhi syarat-syarat ilmiah untuk disetujui dan diajukan pada Majelis Dewan
Penguji.
Mengetahui
Ketua Jurusan
Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah
Malang, 3 Oktober 2013
Pembimbing,
Dr. Sudirman, M.A
NIP 197708222005011003
Dr. H. Isroqunnajah, M.Ag
NIP 196702181997031001
v
PENGESAHAN SKRIPSI
Dewan Penguji Skripsi saudara Helmi Susanto, NIM 09210007, mahasiswa Jurusan Al-Ahwal
Al-Syakhshiyyah, Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang,
dengan judul:
WARIA SEBAGAI ALASAN CERAI GUGAT (Studi Perkara Nomor: 1106/Pdt.G/2011/PA.Mlg.)
Telah dinyatakan lulus dengan nilai A ( cumlaude )
Dewan Penguji:
1. H. Mujaid Kumkelo, M.H.
NIP 197406192000031001
(___________________________)
Ketua
2. Dr. H. Isroqunnajah, M.Ag.
NIP 196702181997031001
(____________________________)
Seketaris
3. Dr. Hj. Tutik Hamidah, M.Ag.
NIP 195904231986032003
(_____________________________)
Penguji Utama
Malang, 5 Oktober 2013
Dekan,
Dr. H. Roibin, M.H.I
NIP 96812181999031002
vi
Skripsi ini penulis persembahkan untuk:
Ayahanda tercinta, Panut,
yang selalu menjadi inspirasi
kegigihan, keuletan, kerja keras,dan
semangat untuk mencapai kesempurnaan,
Ibunda terkasih, Qomariah,
yang selalu menjadi sahabat sejati,
serta teladan kesabaran yang tak henti-hentinya
membimbing, memotivasi, serta selalu menyebut
nama penulis dalam setiap sujud kepada-Nya,
Adik penulis tersayang, Ma’asyirotul Hidayah dan Ulfa Khamlatus Syauqi, berlian
penerus masa depan
yang selalu menjadi kebanggaan keluarga, dan
Istri tercinta, Suci Imroatul Mufidah, S.Si. yang selalu memberi semangat di saat
suka dan duka.
vii
MOTTO
.
Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum
Allah, Maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk
menebus dirinya. Itulah hukum-hukum Allah, Maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa
yang melanggar hukum-hukum Allah mereka Itulah orang-orang yang zalim.1
(Al-Baqarah:229)
1 Alquran In Word 2007.
viii
PRAKATA
Alhamdulillahirabbil alamin, la haula wala quwata illa billahil aliyyil adhzim, dengan
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi sebagai tugas akhir dengan judul
WARIA SEBAGAI ALASAN CERAI GUGAT (Studi Perkara Nomor:
1106/Pdt.G/2011/PA.Mlg.).
Dengan segala daya dan upaya serta bantuan, bimbingan maupun arahan dan instruksi dan
beberapa hasil diskusi dari berbagai pihak dalam proses penulisan skripsi ini, maka dengan
segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si., selaku Rektor Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang.
2. Dr. H. Roibin, M.H.I., selaku Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang.
3. Dr. Fakhruddin,M.H.I., selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Syariah
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
4. Dr. Suwandi,M.H., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Syariah Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
5. Dr. Badrudin,M.H.I., selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum Fakultas Syariah
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
6. Dr. Sudirman, M.A., selaku Ketua Jurusan Al-Ahwal Al-Syahsiyah Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
7. Dr. H. Isroqunnajah, M.Ag., selaku dosen pembimbing dengan sabar dan tulus ikhlas telah
mengorbankan waktu, pikiran serta tenaga dalam membimbing penulis dalam penyusunan
ix
skripsi ini, semoga beliau beserta seluruh keluarga besar, salalu mendapat rahmat dan
hidayah Allah swt dan dimudahkan dalam segala hal.
8. Dr. Zainul Mahmudi, M.A., selaku dosen wali penulis selama menempuh kuliah di Fakultas
Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, penulis mengucapkan
terima kasih kepada beliau yang telah memberikan bimbingan, saran serta motivasi selama
perkuliahan.
9. Orang tua penulis, Bapak Panut dan Ibu Qomariyah dengan sabar mendidik, memberikan
nasihat dan memberikan bekal hidup berupa ilmu, semoga beliau tetap mendapatkan rahmat
dan selalu dilindungi Allah swt.
10. Segenap dosen Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang,
yang telah banyak berperan aktif dalam menyumbangkan ilmu, wawasan, dan
pengetahuannya kepada penulis.
11. Staf Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, penulis
mengucapkan terima kasih atas partisipasinya dalam penyelesaian skripsi ini.
12. Sahabat-sahabat seperjuangan penulis di CSSMoRa dan Hai’ah Tahfidz Qur’an (HTQ),
yang telah banyak memberikan pengalaman berorganisasi, dan menjalin kehidupan sosial
dengan baik.
Semoga semua ilmu yang telah penulis peroleh selama kuliah di Fakultas Syariah
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang ini bisa bermanfaat bagi semua
pembaca, khususnya bagi penulis pribadi. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan skripsi ini.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ v
HALAMAN MOTTO ....................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
DAFTAR ISI........................................................................................................ x
DAFTAR TRANSLITERASI ........................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv
ABSTRAK ........................................................................................................... xv
ABSTRACT ........................................................................................................ xvii
البحثملخص ............................................................................................................ xix
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................. ..1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ ..6
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. ..6
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... ..7
E. Definisi Operasional ........................................................................ 8
F. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 8
G. Metode Penelitian ............................................................................ 9
H. Sistematika Pembahasan ................................................................. 16
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
A. Pembuktian .................................................................................... 19
1. Pengertian Tentang Pembuktian ................................................. 19
2. Hal-hal yang Perlu Dibuktikan dan Hal-hal yang Tidak
Perlu Dibuktikan ....................................................................... 22
3. Macam-macam Alat Bukti .......................................................... 25
4. Pengertian Tentang Pembuktian Dalam Tinjauan Hukum Islam.44
5. Macam-macam Alat Bukti Dalam Tinjauan Hukum Islam ...… 46
xii
B. Perceraian ....................................................................................... 50
1. Pengertian Perceraian.................................................................. 50
2. Macam-macam Talak.................................................................. 51
3. Hukum Talak ............................................................................. 52
4. Pengertian Tentang khulu’ ……………………………………..54
5. Dasar Hukum Khlu’ dan Hikmahnya ……………………..........56
6. Alasan-alasan Syar’I yang Membolehkan Seorang Istri Untuk
Khulu’…………………………………………………………...59
7. Pengertian Tentang Cerai Gugat ................................................ .61
8. Alasan Mengajukan Cerai Gugat .............................................. 62
9. Prosedur Gugatan Cerai ............................................................. 64
C. Waria ............................................................................................ 65
1. Waria Dalam Tinjauan Medis Psikologis ................................. 65
2. Waria Dalam Tinjauan Konteks Sosial Budaya ........................ 59
3. Waria Dalam Tinjauan Hukum Islam ....................................... 71
BAB III :HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Perkara Cerai Gugat Karena Suami Waria
Berdasarkan Perkara Nomor: 1106/Pdt.G/2011/PA.Mlg. .............. 73
B. Proses Pembuktian Hakim untuk Mengetahui Bahwa Seorang
Suami Itu Adalah Waria Atas Perkara Nomor:1106/Pdt.G/2011/PA.Mlg. 80
C. Pertimbangan Hukum yang Digunakan Oleh Hakim Dalam Memutuskan Perkara
Cerai Gugat Karena Suami Waria Atas
Perkara Nomor:1106/Pdt.G/2011/PA.Mlg. ................................... 91
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 98
B. Saran ............................................................................................... 101
DAFTAR PUSTAKA
xiii
TRANSLITERASI
A. Umum
Transliterasi adalah pemindahalihan tulisan Arab ke dalam tulisan Indonesia, bukan
terjemahan Bahasa Arab ke dalam Bahasa Indonesia.
B. Konsonan
dl = ض Tidak dilambangkan =ا
th = ط b = ب
dh = ظ t = ت
ʻ (koma menghadap atas) = ع ts = ث
gh = غ j = ج
f = ف h = ح
q = ق kh = خ
k = ك d = د
l = ل dz = ذ
m = م r = ر
n = ن z = ز
w = و s = س
h = ه sy = ش
y = ي sh = ص
Hamzah ( ء) yang sering dilambangkan dengan alif, apabila terletak di awal kata
maka dalam transliterasinya mengikuti vokalnya, tidak dilambangkan, namun apabila
xiv
terletak di tengah atau di akhir kata maka dilambangkan dengan tanda koma diatas
('),berbalik dengan koma (ʻ), untuk pengganti lambang “ ع”.
C. Vokal, panjang dan diftong
Setiap penulisan bahasa Arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan
“a”, kasrah dengan “i”, dlommah dengan “u”, sedangkanbacaan panjang masing-masing
ditulis dengan cara sebagai berikut:
Vokal (a) panjang = â misalnya قال menjadi qâla
Vokal (i) panjang = î misalnya قيل menjadi qîla
Vokal (u) panjang = û misalnya دون menjadi dûna
Khusus untuk bacaan ya’nisbat, maka tidak boleh digantikan dengan “î”, melainkan
tetap ditulis dengan “iy” agar dapat menggambarkan ya’nisbat di akhirnya. Begitu juga
untuk suara diftong, wawu dan ya’ setelah fathah ditulis dengan “aw” dan “ay”. Perhatikan
contoh berikut:
Diftong (aw) = و misalnya قول menjadi qawlun
Diftong (ay) = ي misalnya خري menjadi khayrun
D. Ta’ Marbûthah ( ة)
Ta’ marbûthah ditransliterasikan dengan “t” jika berada di tengah kalimat, tetapi
apabila ta’ marbûthah tersebut berada di akhir kalimat, maka ditransliterasikan dengan
menggunakan “h” misalnya: الرسالة للمدرسة menjadi al risalat li al-mudarrisah, atau apabila
berada di tengah-tengah kalimat yang terdiri dari susunan mudlâf dan mudlâf ilayh, maka
xv
ditransliterasikan dengan menggunakan “t” yang disambungkan dengan kalimat berikutnya,
misalnya: يف رمحة هللاmenjadi fi rahmatillâh.
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Bukti Konsultasi ......................................................................................
2. Salinan Putusan........................................................................................
xvii
ABSTRAK
Susanto, Helmi. 09210007. 2013. Waria Sebagai Alasan Cerai Gugat (Studi Perkara Nomor:
1106/Pdt.G/2011/PA.Mlg.). Skripsi. Jurusan Al Ahwal Al Syakhshiyyah. Fakultas
Syariah. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Dosen Pembimbing: Dr. H. Isroqunnajah. M.Ag
___________________________________________________________________________
Kata Kunci: Waria, Cerai Gugat.
Pada hakikatnya, setiap orang menginginkan pernikahan yang dilakukan hanya sekali
sepanjang hidupnya. Namun dalam keadaan tertentu terdapat hal-hal yang menyebabkan
putusnya perkawinan, dalam arti jika hubungan perkawinan tetap dilanjutkan, maka ke-
mudharat-an akan terjadi. Dalam Islam sendiri ke-mudharat-an tersebut harus dihilangkan,
karena tujuan syariah adalah untuk meraih kemaslahatan dan menolak ke-mafsadat-an. Oleh
karena itu penyelesaian yang paling adil dan maslahah adalah dengan percerian.
Namun untuk melaksanakan sebuah perceraian harus ada sebab-sebab yang dibenarkan,
alasan yang kuat dan dibenarkan Islam, serta sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku,
sehingga sebuah perceraian dapat dilaksanakan. Di Pengadilan Agama Malang terdapat sebuah
kasus, yaitu seorang isteri mengajukan gugatan cerai untuk suaminya dengan alasan suami
tersebut adalah seorang waria. Walaupun alasan tersebut tidak diatur dalam Pasal-Pasal yang
mengklarifikasi mengenai alasan percerian, namun majelis hakim menerima alasan perceraian
tersebut dan majelis hakim mengabulkan gugatan dari penggugat. Berdasarkan kasus tersebut,
dalam skripsi ini penulis meneliti bagaimana proses pembuktian hakim untuk mengetahui bahwa
seorang suami itu adalah waria dan menggali dasar hukum dan pertimbangan hakim yang
digunakan dalam putusan tersebut sehingga alasan gugatan perceraian karena suaminya adalah
waria ini dapat dikabulkan.
Dalam skripsi ini, penulis menggunakan desain penelitian deskriptif dengan jenis penelitian
hukum normatif atau studi perpustakaan dan dokumen (Library research). Pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan perundang-undangan (Statute Approach),
karena penelitian ini untuk mengkaji penerapan kaidah-kaidah atau norma-norma dalam hukum
positif. Sedangkan tipe penelitian ini adalah yuridis normatif. Kemudian sumber data diperoleh
dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder yang diperoleh dari dokumentasi berupa
putusan serta wawancara sebagai pelengkap. Data-data tersebut kemudian diolah melalui tahap
editing, koding, concluding serta deskriptif analitis sebagai motode analisa, sehingga penelitian
ini menjadi sebuah hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan.
Dari hasil peneletian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa hakim untuk mengetahui suami
sebagai seorang waria, melihat dari alat bukti yang telah diajukan oleh penggugat. Sedangkan
dasar pertimbangan hukum yang digunakan untuk memutuskan perkara ini adalah Undang–
Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang tujuan perkawinan, Yurisprudensi Mahkamah Agung
Republik Indonesia Nomor: 379/K/AG/1995 tanggal 26 maret 1997, pendapat Dr. Mustofa
Assiba’i dalam bukunya Al Mar’atu Bainal Fiqhi Wal Qanun, pendapat Abdurrahman Ash-
Shabuni dalam kitab Mada Hurriyyatuzzaujain, Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1974 Jo, dan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975, Pasal 116
Huruf (f) Kompilasi Hukum Islam.
xviii
ABSTRACT
Susanto, Helmi. 09210007. 2013. Transgender as the Reason of Divorce Lawsuit (Case Study
Number: 1106/Pdt.G/2011/PA.Mlg.). Thesis. Department of Al Ahwal Al
Syakhshiyyah. Faculty of Sharia. State Islamic University Maulana Malik Ibrahim,
Malang.
Advisor: Dr. H. Isroqunnajah, M.Ag
___________________________________________________________________________
Keywords: Transgender, Divorce Lawsuit
Essentially, everyone wants a marriage for only once throughout his life. However, in
certain circumstances, there are things that cause marital breakdown, in the sense that the marital
relationship will cause a disadvantage if it keeps maintained. In Islam itself, this disadvantage
should be eliminated since the goal of sharia is to achieve the benefit and reject the disadvantage.
Therefore, the most equitable and best settlement is divorce.
However, carrying out a divorce, one must have strong and justifiable reasons in Islam,
which are also in accordance with the applicable law so that a divorce can be executed. A case
occurs in the Malang Court in which a wife sues her husband for a divorce with the reason that
her husband is a transgender. Although the reason is not written in the Articles clarifying the
reasons of divorce, the panel judges accept the divorce reason and grants the lawsuit. Based on
that case, this study tries to examine the process of the judges’ proving that the husband is a
transgender. It also explores the legal basis and the judges’ consideration used in that decision so
that the divorce lawsuit, with a reason that the husband is a transgender, can be granted.
This study uses a descriptive research design using a normative legal research or library
research and document. The approach used in this study is a statute approach since this study
examines the application of the rules or norms of positive law. The type of research is normative.
The sources of data are obtained from the primary and secondary legal materials as the result of
documentation in the form of decision and interview as a complement. The data are then
processed through editing, coding, concluding, and analytical descriptive as the method of
analysis so that the result of this sudy is liable.
From the results of this study, it can be concluded that to determine whether the husband is
a transgender or not, the judge checks the evidences that has been filed by the plaintiff. The legal
consideration basis used to decide this case is Law No. 1 of 1974 concerning the purpose of
marriage, Jurisprudence of the Supreme Court of the Republic of Indonesia Number:
379/K/AG/1995 dated March 26, 1997, Dr. Mustafa Assiba'I’s opinion as stated in his book “Al
Mar'atu Bainal Fiqhi Wal Qanun”, Abdurrahman Ash-Shabunis’ opinions in the book “Al-Mada
Hurriyyatuzzaujain”, Article 39 paragraph (2) Law No. 1 of 1974 Jo, and Article 19,
subparagraph (f) of Government Regulation No. 9 of 1975, Article 116 subparagraph (f) of
Compilation of Islamic Law.
xix
ملخص البحثرقم: الخنثى سبب الطالق المطالب )دراست األمر . ٢۰٩٣. ۰١٢٩۰۰۰٠ ععرا، ز.
٠٠١١/ Pdt.G . تمغ األزاي اشخص١ح، ف . /محكمت شرعيت بماالنج(١١٠٠/ تسث خاؼ
و١ح اشش٠ؼح تداؼح الا اه إتشا١ اإلعال١ح اسى١ح تاالح.
اششف : اذورس إششاق اداذ ااخغر١ش
.الخنثى، الطالق المطالبالكلماث الرئيسيت:
اىاذ شج ازذج طي ز١اذ. ف اساي اؼ١ خذ األزاي ف اسم١مح أساد و فشد
ذغثة إ اإلمطاع اىاذ، ػ أ إرا إعرش إسذثاط اىاذ ف١ى ضشسا. ف اإلعال اضشس
الص أ ٠ضاي أل ماصذ اشش٠ؼح ذفغ افاعذ خة اصار. ألخ راه اإلاء اؼادي
اصسح تاطالق.
تذ خد األعثاب اصس١سح رف١ز اطالق، عثة ل زك ف اإلعال اعة ان ال
تاما اطشد زر ٠غرط١غ أ ٠فز اطالق. خذ األش ف اسىح اششػ١ح تاالح أ
ضسد اضخح اطالق اطاة ضج تغثة صخ اخث. عثة طالل ٠شذة ف
الق ى ٠مث ادظ اماض اذػ عثث. زا األش افصي ار ذضر عثة اط
تسث اثازث و١ف اطش٠مح إثثاخ اماض اذ١ رؼش٠ف اضج اخث إلعرثاط اسى
ارشخ١ر اغرخذ ف امضاء زر ٠مث زا األش.
سى ا١اس أ ورات أا ذمش٠ة زا اثسث اعرخذ اثازث تسث صف تع ا
ا ع ذمش٠ة اما أل ٠ضر زا اثسث ارطث١ك اماػذ اظ ف اسى اضؼ. أ
اثسث تسث اسى اؼ١اس. ث ٠سص اثازث اثغ اث١ااخ اث١ااخ اشئ١غ١ح
ىح. ز اث١ااخ ذشوض ذفرش ذشذة تذلح ااث١ااخ اثا٠ح ذأخز امضاء اسذ٠ث و ذ
ث ذس تصف ذس١ زر ٠ى زا اثسث تازثا غؤ١ا.
أا ر١دح اثسث أ ٠ؼشف اماض اضج اخث تظش اثشا از ٠ضر اذػ.
ا أعظ ح اغ ٩ارشخ١ر اسى اغرخذ مضاء امض ف زا األش اما سل أ
اراس٠خ ٣٠١/K//A/٩١١٥ػ لصذ اىاذ، امضاء اسىح اؼ١ا اإلذ١غ١ا سل: ٩١٠٤
اشأ اذورس صطف اغثاػ ف ورات اشأج ت١ افم اما، ٩١١٠اسط ٢٦
٩( اما سل ٢أ٠ح ) ٣١اشأ ػثذ اشز اصات ف ورات ارا زش٠ح اضخ١، فص
(f)اسشف ٩١افص OJ ٩١٠٤اغح ٩٩٦، فص ٩١٠٥اغح ١اظا اسىح سل
ادغ اسى اإلعال. (f)اسشف