WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang...

45
WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa pajak daerah merupakan salah satu sumber pendapatan asli daerah yang memiliki peranan yang sangat strategis dalam meningkatkan kemampuan keuangan daerah dan akan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat; b. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, maka beberapa Peraturan Daerah Kota Madiun yang mengatur tentang Pajak perlu diganti; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 45); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209);

Transcript of WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang...

Page 1: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

WALIKOTA MADIUN

RANCANGAN

PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN

NOMOR 23 TAHUN 2011

TENTANG

PAJAK DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MADIUN,

Menimbang : a. bahwa pajak daerah merupakan salah satu sumber pendapatan

asli daerah yang memiliki peranan yang sangat strategis dalam

meningkatkan kemampuan keuangan daerah dan akan

digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat;

b. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 28

Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, maka

beberapa Peraturan Daerah Kota Madiun yang mengatur

tentang Pajak perlu diganti;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah

tentang Pajak Daerah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi

Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa

Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950

Nomor 45);

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara

Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981

Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 3209);

Page 2: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 2 -

3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan

Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3262) sebagaimana telah beberapa

kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16

Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4999);

4. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan

Pajak Dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1997 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3686) sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 129, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3987);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

6. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5025);

7. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah

dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5049);

8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5233);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 1982 tentang

Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Madiun

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 76,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3244);

Page 3: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 3 -

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 86,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4655);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara

Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2010 Nomor 119, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5161);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 91 Tahun 2010 tentang Jenis

Pajak Daerah Yang dipungut Berdasarkan Penetapan Kepala

Daerah Atau Dibayar Sendiri Oleh Wajib Pajak (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 153, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5179);

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah

beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

15. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 04 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 02

Tahun 2010;

16. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 02 Tahun 2009 tentang

Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota

Madiun;

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA MADIUN

dan

WALIKOTA MADIUN

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PAJAK DAERAH.

Page 4: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 4 -

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Kota Madiun.

2. Walikota adalah Walikota Madiun.

3. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Madiun.

4. Kas Umum Daerah adalah Kas Umum Pemerintah Kota Madiun.

5. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah,

yang selanjutnya disingkat DPPKAD, adalah Dinas Pendapatan,

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Madiun.

6. Pejabat yang ditunjuk adalah Kepala Dinas Pendapatan,

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Madiun.

7. Pajak Daerah, yang selanjutnya disebut Pajak, adalah kontribusi

wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau

badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,

dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan

digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat.

8. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang

merupakan kesatuan, baik yang melakukan usaha maupun yang

tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas,

perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik

negara (BUMN), atau badan usaha milik daerah (BUMD) dengan

nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi, dana

pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa,

organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan

bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan

bentuk usaha tetap.

9. Pajak Hotel adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh

hotel.

10. Hotel adalah fasilitas penyedia jasa penginapan/peristirahatan

termasuk jasa terkait lainnya dengan dipungut bayaran, yang

mencakup juga motel, losmen, gubuk pariwisata, wisma

pariwisata, pesanggrahan, rumah penginapan dan sejenisnya,

serta rumah kos dengan jumlah kamar lebih dari 10.

Page 5: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 5 -

11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan

oleh restoran.

12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau minuman

dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga rumah makan,

kafetaria, kantin, warung, bar, dan sejenisnya termasuk jasa

boga/katering.

13. Pajak Hiburan adalah pajak atas penyelenggaraan hiburan.

14. Hiburan adalah semua jenis tontonan, pertunjukan, permainan,

dan/atau keramaian yang dinikmati dengan dipungut bayaran.

15. Pajak Reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame.

16. Reklame adalah benda, alat, perbuatan, atau media yang bentuk

dan corak ragamnya dirancang untuk tujuan komersial

memperkenalkan, menganjurkan, mempromosikan, atau untuk

menarik perhatian umum terhadap barang, jasa, orang, atau

badan, yang dapat dilihat, dibaca, didengar, dirasakan, dan/atau

dinikmati oleh umum.

17. Panggung/lokasi reklame adalah suatu sarana atau tempat

pemasangan satu atau beberapa buah reklame.

18. Kawasan/Zone adalah batasan-batasan wilayah tertentu sesuai

dengan pemanfaatan wilayah tersebut yang dapat digunakan

untuk pemasangan reklame.

19. Nilai Jual Objek Pajak Reklame adalah keseluruhan

pembayaran/pengeluaran biaya yang dikeluarkan oleh pemilik

dan/atau penyelenggara reklame termasuk dalam hal ini adalah

biaya/harga beli bahan reklame, konstruksi, instalasi listrik,

pembayaran/ongkos perakitan, pemancaran, peragaan,

penayangan, pengecatan, pemasangan, dan transportasi

pengangkutan dan lain sebagainya sampai dengan bangunan

reklame rampung, dipancarkan, diperagakan, ditayangkan, dan/

atau terpasang ditempat yang telah diizinkan.

20. Nilai Strategis Lokasi Reklame adalah ukuran nilai yang

ditetapkan pada titik lokasi pemasangan reklame tersebut

berdasarkan kriteria kepadatan pemanfaatan tata ruang kota

untuk berbagai aspek kegiatan dibidang usaha.

Page 6: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 6 -

21. Pajak Penerangan Jalan adalah pajak atas penggunaan tenaga

listrik, baik yang dihasilkan sendiri maupun diperoleh dari sumber

lain.

22. PT. Perusahaan Listrik Negara, yang selanjutnya disingkat PT.

PLN, adalah PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero).

23. Pajak Parkir adalah pajak atas penyelenggaraan tempat parkir di

luar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok

usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk

penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor.

24. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang

tidak bersifat sementara.

25. Penitipan Kendaraan adalah penyediaan tempat penitipan

kendaraan/tempat parkir swasta oleh pengusaha penitipan

kendaraan yang disediakan oleh pihak swasta.

26. Tempat Parkir Swasta adalah pelayanan penyediaan tempat

parkir yang disediakan oleh swasta.

27. Kendaraan adalah kendaraan bermotor dan tidak bermotor.

28. Subjek Pajak adalah orang pribadi atau Badan yang dapat

dikenakan Pajak.

29. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau Badan, meliputi pembayar

pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai

hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan perpajakan daerah.

30. Pajak yang terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu

saat, dalam Masa Pajak, dalam Tahun Pajak, atau dalam Bagian

Tahun Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan perpajakan daerah.

31. Pemungutan adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari

penghimpunan data objek dan subjek pajak, penentuan

besarnya pajak yang terutang sampai kegiatan penagihan pajak

kepada Wajib Pajak serta pengawasan penyetorannya.

32. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah, yang selanjutnya disingkat

SPTPD, adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk

melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran pajak, objek

pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan

kewajiban, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan perpajakan daerah.

Page 7: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 7 -

33. Surat Setoran Pajak Daerah, yang selanjutnya disingkat SSPD,

adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah

dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan

dengan cara lain ke kas daerah melalui tempat pembayaran yang

ditunjuk oleh Walikota.

34. Surat Ketetapan Pajak Daerah, yang selanjutnya disingkat SKPD,

adalah surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah

pokok pajak yang terutang.

35. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar, yang selanjutnya

disingkat SKPDKB, adalah surat ketetapan pajak yang

menentukan besarnya jumlah pokok pajak, jumlah kekurangan

pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administratif, dan

jumlah pajak yang masih harus dibayar.

36. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan, yang

selanjutnya disingkat SKPDKBT, adalah surat ketetapan pajak

yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah

ditetapkan.

37. Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil, yang selanjutnya disingkat

SKPDN, adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah

pokok pajak sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau

pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak.

38. Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar, yang selanjutnya

disingkat SKPDLB, adalah surat ketetapan pajak yang

menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah

kredit pajak lebih besar dari pada pajak yang terutang atau

seharusnya tidak terutang.

39. Surat Tagihan Pajak Daerah, yang selanjutnya disingkat STPD,

adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan/atau sanksi

administratif berupa bunga dan/atau denda.

40. Surat Keputusan Pembetulan adalah surat keputusan yang

membetulkan kesalahan tulis, kesalahan hitung, dan/atau

kekeliruan dalam penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan

perundang-undangan perpajakan daerah yang terdapat dalam

Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar, Surat Ketetapan

Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak

Daerah Nihil, Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar, Surat

Tagihan Pajak Daerah.

Page 8: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 8 -

41. Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas

keberatan terhadap Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar,

Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan, Surat

Ketetapan Pajak Daerah Nihil, Surat Ketetapan Pajak Daerah

Lebih Bayar yang diajukan oleh Wajib Pajak.

42. Putusan Banding adalah putusan badan peradilan pajak atas

banding terhadap Surat Keputusan Keberatan yang diajukan oleh

Wajib Pajak.

43. Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan

secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi

keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan

dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang

atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan

berupa neraca dan laporan laba rugi pada setiap Tahun Pajak

berakhir.

44. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan

mengolah data, keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan

secara objektif dan profesional berdasarkan suatu standar

pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban

perpajakan daerah dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka

melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan

perpajakan daerah.

45. Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan daerah adalah

serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik untuk

mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu

membuat terang tindak pidana di bidang perpajakan daerah

yang terjadi serta menemukan tersangkanya.

BAB II

JENIS PAJAK

Pasal 2

Jenis Pajak terdiri dari:

a. Pajak Hotel;

b. Pajak Restoran;

c. Pajak Hiburan;

d. Pajak Reklame;

e. Pajak Penerangan Jalan; dan

f. Pajak Parkir.

Page 9: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 9 -

BAB III

PAJAK HOTEL

Bagian Kesatu

Nama, Objek dan Subjek Pajak

Pasal 3

Setiap pelayanan yang disediakan oleh Hotel di pungut pajak dengan

nama Pajak Hotel.

Pasal 4

(1) Objek Pajak Hotel adalah pelayanan yang disediakan oleh Hotel

dengan pembayaran, termasuk jasa penunjang sebagai

kelengkapan Hotel yang sifatnya memberikan kemudahan dan

kenyamanan, termasuk fasilitas olah raga dan hiburan.

(2) Objek Pajak Hotel sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi:

a. hotel;

b. motel;

c. losmen;

d. gubug pariwisata (cottage);

e. wisma pariwisata;

f. pesanggrahan (hostel);

g. rumah penginapan;

h. rumah kos dengan jumlah kamar lebih dari 10 (sepuluh); dan

i. jasa persewaan ruangan untuk kegiatan acara atau

pertemuan di hotel.

(3) Jasa penunjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah

fasilitas telepon, faksimile, teleks, internet, fotokopi, pelayanan

cuci, seterika, transportasi, dan pemakaian/penyewaan ruangan

hotel yang disediakan atau dikelola Hotel.

(4) Tidak termasuk objek Pajak Hotel sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) meliputi:

a. jasa tempat tinggal asrama yang diselenggarakan oleh

Pemerintah, Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Daerah;

b. jasa sewa apartemen, kondominium, dan sejenisnya;

c. jasa tempat tinggal di pusat pendidikan atau kegiatan

keagamaan;

Page 10: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 10 -

d. jasa tempat tinggal di rumah sakit, asrama perawat, panti

jompo, panti asuhan, dan panti sosial lainnya yang

sejenis; dan

e. jasa biro perjalanan atau perjalanan wisata yang

diselenggarakan oleh Hotel yang dapat dimanfaatkan oleh

umum.

Pasal 5

(1) Subjek Pajak Hotel adalah orang pribadi atau Badan yang

melakukan pembayaran kepada orang pribadi atau Badan yang

mengusahakan Hotel.

(2) Wajib Pajak Hotel adalah orang pribadi atau Badan yang

mengusahakan Hotel.

Bagian Kedua

Dasar Pengenaan, Tarif dan Cara Menghitung Pajak

Pasal 6

Dasar pengenaan Pajak Hotel adalah jumlah pembayaran atau yang

seharusnya dibayar kepada Hotel.

Pasal 7

Tarif Pajak Hotel ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen).

Pasal 8

Besaran pokok Pajak Hotel yang terutang dihitung dengan cara

mengalikan tarif pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dengan

dasar pengenaan pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6.

Pasal 9

(1) Wajib Pajak Hotel wajib mencantumkan tarif Pajak Hotel

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dalam bukti transaksi yang

diberikan kepada Subjek Pajak Hotel.

Page 11: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 11 -

(2) Dalam hal Wajib Pajak Hotel tidak mencantumkan tarif Pajak

Hotel dalam bukti transaksi yang diberikan kepada Subjek Pajak

Hotel, maka jumlah pembayaran telah termasuk Pajak Hotel.

Bagian Ketiga

Masa dan Saat Pajak Terutang

Pasal 10

Masa Pajak Hotel adalah jangka waktu 1 (satu) bulan kalender atau

jangka waktu lain yang ditetapkan dengan Peraturan Walikota.

Pasal 11

Saat Pajak Hotel terutang terjadi pada saat subjek pajak melakukan

pembayaran dan/atau yang seharusnya dibayarkan kepada orang

pribadi atau badan yang mengusahakan hotel.

BAB IV

PAJAK RESTORAN

Bagian Kesatu

Nama, Objek, Subjek dan Wajib Pajak.

Pasal 12

Setiap pelayanan yang disediakan oleh Restoran dipungut pajak

dengan nama Pajak Restoran.

Pasal 13

(1) Objek Pajak Restoran adalah pelayanan yang disediakan oleh

Restoran.

(2) Pelayanan yang disediakan Restoran sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) meliputi pelayanan penjualan makanan dan/atau

minuman yang dikonsumsi oleh pembeli, baik dikonsumsi di

tempat pelayanan maupun di tempat lain.

Page 12: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 12 -

(3) Objek Pajak Restoran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi:

a. restoran;

b. rumah makan;

c. kafetaria;

d. kantin;

e. warung;

f. bar, dan sejenisnya; dan

g. jasa boga/katering.

(4) Tidak termasuk objek Pajak Restoran sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) adalah pelayanan yang disediakan oleh restoran

yang nilai penjualannya tidak melebihi Rp. 200.000,00 (dua ratus

ribu rupiah) per hari.

Pasal 14

(1) Subjek Pajak Restoran adalah orang pribadi atau Badan yang

membeli makanan dan/atau minuman dari Restoran.

(2) Wajib Pajak Restoran adalah orang pribadi atau Badan yang

mengusahakan Restoran.

Bagian Kedua

Dasar Pengenaan, Tarif dan Cara Menghitung Pajak

Pasal 15

Dasar pengenaan Pajak Restoran adalah jumlah pembayaran yang

diterima atau yang seharusnya diterima Restoran.

Pasal 16

Tarif Pajak Restoran ditetapkan sebesar 10 % (sepuluh persen).

Pasal 17

Besaran pokok Pajak Restoran yang terutang dihitung dengan cara

mengalikan tarif Pajak Restoran sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 16 dengan dasar pengenaan pajak sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 15.

Page 13: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 13 -

Bagian Ketiga

Masa dan Saat Pajak Terutang

Pasal 18

Masa Pajak Restoran adalah jangka waktu 1 (satu) bulan kalender

atau jangka waktu lain yang ditetapkan dengan Peraturan Walikota.

Pasal 19

Saat Pajak Restoran terutang terjadi pada saat subjek pajak

melakukan pembayaran dan/atau yang seharusnya dibayarkan

kepada orang pribadi atau badan yang mengusahakan restoran.

BAB V

PAJAK HIBURAN

Bagian Kesatu

Nama, Objek, Subjek dan Wajib Pajak

Pasal 20

Setiap penyelenggaraan hiburan dipungut pajak dengan nama Pajak

Hiburan.

Pasal 21

(1) Objek Pajak Hiburan adalah jasa penyelenggaraan hiburan

dengan dipungut bayaran.

(2) Hiburan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. tontonan film;

b. pagelaran kesenian, musik, tari, dan/atau busana;

c. kontes kecantikan, dan binaraga;

d. pameran;

e. diskotik, karaoke, dan klab malam;

f. sirkus, akrobat, dan sulap;

g. permainan bilyar, golf, dan bowling;

h. pacuan kuda, kendaraan bermotor, dan permainan

ketangkasan;

Page 14: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 14 -

i. panti pijat, refleksi, mandi uap/spa, dan pusat kebugaran

(fitness center); dan

j. pertandingan olahraga.

(3) Tidak termasuk objek Pajak Hiburan sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) adalah hiburan yang bersifat keagamaan/sosial

yang tidak dipungut biaya atau yang tidak melibatkan sponsor.

(4) Dalam hal Objek Pajak yang dikecualikan melibatkan sponsor,

maka pihak sponsor adalah Wajib Pajak.

Pasal 22

(1) Subjek Pajak Hiburan adalah orang pribadi atau Badan yang

menikmati hiburan.

(2) Wajib Pajak Hiburan adalah orang pribadi atau Badan yang

menyelenggarakan hiburan.

Bagian Kedua

Dasar Pengenaan, Tarif dan Cara Menghitung Pajak

Pasal 23

(1) Dasar pengenaan Pajak Hiburan adalah adalah jumlah uang yang

diterima atau yang seharusnya diterima oleh penyelenggara

Hiburan.

(2) Jumlah uang yang seharusnya diterima sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) termasuk potongan harga dan tiket cuma-cuma

yang diberikan kepada penerima jasa hiburan.

Pasal 24

Besarnya tarif Pajak Hiburan ditetapkan sebagai berikut:

a. untuk kesenian tradisional, film di bioskop dan jenis keliling

sebesar 10% (sepuluh persen);

b. untuk pertunjukan sirkus, pameran seni sebesar 15% (lima belas

persen);

c. untuk pertunjukan/pagelaran musik, tari, pameran busana, dan

kontes kecantikan sebesar 25% (dua puluh lima persen);

Page 15: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 15 -

d. untuk diskotik, klab malam sebesar 35% (tiga puluh lima

persen);

e. untuk karaoke sebesar 25% (dua puluh lima persen);

f. untuk permainan bilyard sebesar 15% (lima belas persen);

g. untuk permainan ketangkasan antara lain : video game, play

station, bom-bom car, dan sejenisnya sebesar 10% (sepuluh

persen);

h. untuk pertandingan olah raga sebesar 20% (dua puluh

persen); dan

i. untuk fitness centre/kebugaran dan sanggar senam sebesar 15%

(lima belas persen).

Pasal 25

Besaran pokok Pajak Hiburan yang terutang dihitung dengan cara

mengalikan tarif Pajak Hiburan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 24 dengan dasar pengenaan pajak sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 23.

Pasal 26

(1) Wajib Pajak Hiburan wajib mencantumkan tarif Pajak Hiburan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 dalam bukti transaksi

yang diberikan kepada subjek Pajak Hiburan.

(2) Dalam hal Wajib Pajak Hiburan tidak mencantumkan tarif Pajak

Hiburan dalam bukti transaksi yang diberikan kepada Subjek

Pajak Hiburan, maka jumlah pembayaran telah termasuk Pajak

Hiburan.

Bagian Ketiga

Masa dan Saat Pajak Terutang

Pasal 27

Masa Pajak Hiburan adalah jangka waktu 1 (satu) bulan kalender

atau jangka waktu lain yang ditetapkan dengan Peraturan Walikota.

Page 16: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 16 -

Pasal 28

Saat Pajak Hiburan terutang terjadi pada saat subjek pajak

melakukan pembayaran dan/atau yang seharusnya dibayarkan

kepada orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan hiburan.

BAB VI

PAJAK REKLAME

Bagian Kesatu

Nama, Objek, Subjek dan Wajib Pajak

Pasal 29

Setiap penyelenggaraan Reklame dipungut pajak dengan nama Pajak

Reklame.

Pasal 30

(1) Objek Pajak Reklame adalah semua penyelenggaraan reklame.

(2) Objek Pajak Reklame sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi:

a. reklame papan/billboard/videotron/megatron;

b. reklame kain;

c. reklame melekat, stiker;

d. reklame selebaran;

e. reklame berjalan, termasuk pada kendaraan;

f. reklame udara;

g. reklame apung;

h. reklame suara;

i. reklame film/slide; dan

j. reklame peragaan.

(3) Tidak termasuk Objek Pajak Reklame sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) adalah:

a. penyelenggaraan reklame melalui internet, televisi, radio,

warta harian, warta mingguan, warta bulanan, dan

sejenisnya;

b. label/merek produk yang melekat pada barang yang

diperdagangkan, yang berfungsi untuk membedakan dari

produk sejenis lainnya;

Page 17: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 17 -

c. nama pengenal usaha atau profesi yang dipasang melekat

pada bangunan tempat usaha atau profesi diselenggarakan

sesuai dengan ketentuan yang mengatur nama pengenal

usaha atau profesi tersebut; dan

d. reklame yang diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemerintah

Provinsi atau Pemerintah Daerah.

Pasal 31

(1) Subjek Pajak Reklame adalah orang pribadi atau Badan yang

menggunakan reklame.

(2) Wajib Pajak Reklame adalah orang pribadi atau Badan yang

menyelenggarakan reklame.

(3) Dalam hal Reklame diselenggarakan sendiri secara langsung oleh

orang pribadi atau Badan, Wajib Pajak Reklame adalah orang

pribadi atau Badan tersebut.

(4) Dalam hal Reklame diselenggarakan melalui pihak ketiga, pihak

ketiga tersebut menjadi Wajib Pajak Reklame.

Bagian Kedua

Dasar Pengenaan, Tarif dan Cara Menghitung Pajak

Pasal 32

(1) Dasar pengenaan Pajak Reklame adalah Nilai Sewa Reklame.

(2) Dalam hal reklame diselenggarakan oleh pihak ketiga, Nilai Sewa

Reklame sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan

berdasarkan nilai kontrak reklame.

(3) Dalam hal reklame diselenggarakan sendiri, Nilai Sewa Reklame

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung dengan

memperhatikan faktor jenis, bahan yang digunakan, lokasi

penempatan, waktu, jangka waktu penyelenggaraan, jumlah,

dan ukuran media reklame.

(4) Dalam hal Nilai Sewa Reklame sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) tidak diketahui dan/atau dianggap tidak wajar, Nilai

Sewa Reklame ditetapkan dengan menggunakan faktor-faktor

sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

Page 18: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 18 -

(5) Hasil perhitungan Nilai Sewa Reklame sebagaimana dimaksud

pada ayat (3) ditetapkan dengan Peraturan Walikota.

Pasal 33

Tarif Pajak Reklame ditetapkan sebesar 25% (dua puluh lima

persen).

Pasal 34

Besaran pokok Pajak Reklame yang terutang dihitung dengan cara

mengalikan tarif Pajak Reklame sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 33 dengan dasar pengenaan pajak sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 32.

Bagian Ketiga

Masa dan Saat Pajak Terutang

Pasal 35

Masa Pajak Reklame adalah jangka waktu 1 (satu) bulan kalender

atau jangka waktu lain yang ditetapkan dengan Peraturan Walikota.

Pasal 36

Saat Pajak Reklame terutang terjadi pada saat subjek pajak

menyelenggarakan reklame atau melakukan pemasangan reklame.

BAB VII

PAJAK PENERANGAN JALAN

Bagian Kesatu

Nama, Objek, Subjek dan Wajib Pajak

Pasal 37

Setiap penggunaan tenaga listrik, baik yang dihasilkan sendiri

maupun diperoleh dari sumber lain, dipungut pajak dengan nama

Pajak Penerangan Jalan.

Page 19: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 19 -

Pasal 38

(1) Objek Pajak Penerangan Jalan adalah penggunaan tenaga listrik,

baik yang dihasilkan sendiri maupun yang diperoleh dari sumber

lain.

(2) Listrik yang dihasilkan sendiri sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) meliputi seluruh pembangkit listrik.

(3) Dikecualikan dari objek Pajak Penerangan Jalan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) adalah:

a. penggunaan tenaga listrik oleh instansi Pemerintah,

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah;

b. penggunaan tenaga listrik yang dihasilkan sendiri yang tidak

memerlukan izin dari instansi teknis terkait; dan

c. penggunaan tenaga listrik yang khusus digunakan untuk

tempat ibadah.

Pasal 39

(1) Subjek Pajak Penerangan Jalan adalah orang pribadi atau Badan

yang dapat menggunakan tenaga listrik.

(2) Wajib Pajak Penerangan Jalan adalah orang pribadi atau Badan

yang menggunakan tenaga listrik.

(3) Dalam hal tenaga listrik disediakan oleh sumber lain, Wajib Pajak

Penerangan Jalan adalah penyedia tenaga listrik.

(4) Penyedia tenaga listrik yang berasal dari sumber lain

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah PT. PLN.

Bagian Kedua

Dasar Pengenaan, Tarif dan Cara Menghitung Pajak

Pasal 40

(1) Dasar pengenaan Pajak Penerangan Jalan adalah Nilai Jual

Tenaga Listrik.

(2) Nilai Jual Tenaga Listrik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditetapkan:

a. dalam hal tenaga listrik berasal dari sumber lain dengan

pembayaran, Nilai Jual Tenaga Listrik adalah jumlah tagihan

biaya beban/tetap ditambah dengan biaya pemakaian

kWh/variabel yang ditagihkan dalam rekening listrik; dan

Page 20: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 20 -

b. dalam hal tenaga listrik dihasilkan sendiri, Nilai Jual Tenaga

Listrik dihitung berdasarkan kapasitas tersedia, tingkat

penggunaan listrik, jangka waktu pemakaian listrik, dan

harga satuan listrik yang berlaku di wilayah Daerah.

Pasal 41

Tarif Pajak Penerangan Jalan ditetapkan sebagai berikut:

a. penggunaan tenaga listrik yang berasal dari PT. PLN, selain untuk

industri, pertambangan minyak bumi dan gas alam, sebesar 10%

(sepuluh persen);

b. penggunaan tenaga listrik yang berasal dari PT. PLN, untuk

industri, pertambangan minyak bumi dan gas alam sebesar 3%

(tiga persen);

c. penggunaan tenaga listrik yang dihasilkan sendiri sebesar 1,5%

(satu koma lima persen).

Pasal 42

Besaran Pajak Penerangan Jalan yang terutang dihitung dengan cara

mengalikan tarif Pajak Penerangan Jalan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 41 dengan dasar pengenaan pajak sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 40.

Bagian Ketiga

Masa dan Saat Pajak Terutang

Pasal 43

Masa Pajak Penerangan Jalan adalah jangka waktu 1 (satu) bulan

kalender atau jangka waktu lain yang ditetapkan dengan Peraturan

Walikota.

Pasal 44

Saat Pajak Penerangan Jalan terutang terjadi pada saat subjek pajak

menggunakan tenaga listrik.

Page 21: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 21 -

BAB VIII

PAJAK PARKIR

Bagian Kesatu

Nama, Objek, Subjek dan Wajib Pajak

Pasal 45

Setiap penyelenggaraan tempat parkir diluar badan jalan, baik yang

disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan

sebagai suatu usaha, termasuk penitipan kendaraan bermotor,

dipungut pajak dengan nama Pajak Parkir.

Pasal 46

(1) Objek Pajak Parkir adalah penyelenggaraan tempat parkir di luar

badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha

maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk

penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor.

(2) Tidak termasuk objek Pajak Parkir sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) adalah:

a. penyelenggaraan tempat parkir oleh Pemerintah, Pemerintah

Provinsi dan Pemerintah Daerah; dan

b. penyelenggaraan tempat parkir oleh perkantoran yang hanya

digunakan untuk karyawannya sendiri.

Pasal 47

(1) Subjek Pajak Parkir adalah orang pribadi atau Badan yang

melakukan parkir kendaraan bermotor.

(2) Wajib Pajak Parkir adalah orang pribadi atau Badan yang

menyelenggarakan tempat parkir.

Bagian Kedua

Dasar Pengenaan, Tarif dan Cara Menghitung Pajak

Pasal 48

Dasar pengenaan Pajak Parkir adalah jumlah pembayaran atau yang

seharusnya dibayar kepada penyelenggara tempat Parkir.

Page 22: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 22 -

Pasal 49

Tarif Pajak Parkir ditetapkan sebesar 20% (dua puluh persen).

Pasal 50

Besaran pokok Pajak Parkir yang terutang dihitung dengan cara

mengalikan tarif Pajak Parkir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49

dengan dasar pengenaan pajak sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 48.

Bagian Ketiga

Masa dan Saat Pajak Terutang

Pasal 51

Masa Pajak Parkir adalah jangka waktu 1 (satu) bulan kalender atau

jangka waktu lain yang ditetapkan dengan Peraturan Walikota.

Pasal 52

Saat Pajak Parkir terutang terjadi pada saat subjek pajak melakukan

pembayaran dan/atau yang seharusnya dibayarkan kepada orang

pribadi atau badan yang menyelenggarakan tempat parkir.

BAB IX

WILAYAH PEMUNGUTAN

Pasal 53

Pajak yang terutang dipungut di wilayah Daerah.

BAB X

PEMUNGUTAN PAJAK

Bagian Kesatu

Penetapan

Pasal 54

(1) Pemungutan Pajak dilarang diborongkan.

Page 23: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 23 -

(2) Jenis Pajak yang dipungut berdasarkan penetapan Walikota

adalah Pajak Reklame.

(3) Jenis Pajak yang dibayar sendiri oleh Wajib Pajak meliputi:

a. Pajak Hotel;

b. Pajak Restoran;

c. Pajak Hiburan;

d. Pajak Penerangan Jalan; dan

e. Pajak Parkir.

Pasal 55

(1) Setiap Wajib Pajak, wajib membayar pajak yang terutang

berdasarkan surat ketetapan pajak atau dibayar sendiri oleh

Wajib Pajak, berdasarkan peraturan perundang-undangan

perpajakan daerah.

(2) Wajib Pajak yang memenuhi kewajiban perpajakan berdasarkan

penetapan Walikota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54

ayat (2) dibayar dengan menggunakan SKPD atau dokumen lain

yang dipersamakan.

(3) Dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) adalah karcis.

Pasal 56

(1) Dalam hal Wajib Pajak memenuhi kewajiban perpajakan sendiri

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (3) dibayar dengan

menggunakan SPTPD, SKPDKB, dan/atau SKPDKBT.

(2) Wajib Pajak yang memenuhi kewajiban perpajakan sendiri

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib mengisi SPTPD

dengan jelas, benar, lengkap, dan ditandatangani oleh Wajib

Pajak atau kuasanya serta disampaikan kepada Walikota atau

Pejabat yang ditunjuk, selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah

berakhirnya masa pajak.

(3) SPTPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan untuk

menghitung, membayar dan melaporkan sendiri pajak yang

terutang.

Page 24: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 24 -

Pasal 57

(1) Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sesudah saat terutangnya

pajak, Walikota dapat menerbitkan:

a. SKPDKB dalam hal :

1) jika berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain,

pajak yang terutang tidak atau kurang dibayar;

2) jika SPTPD tidak disampaikan kepada Walikota dalam

jangka waktu tertentu hari dan setelah ditegur secara

tertulis tidak disampaikan pada waktunya sebagaimana

ditentukan dalam surat teguran;

3) jika kewajiban mengisi SPTPD tidak dipenuhi, pajak yang

terutang dihitung secara jabatan.

b. SKPDKBT jika ditemukan data baru dan/atau data yang

semula belum terungkap yang menyebabkan penambahan

jumlah pajak yang terutang;

c. SKPDN jika jumlah pajak yang terutang sama besarnya

dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan

tidak ada kredit pajak.

(2) Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam SKPDKB

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a angka 1) dan

angka 2) dikenakan sanksi administratif berupa bunga sebesar

2% (dua persen) sebulan dihitung dari pajak yang kurang atau

terlambat dibayar untuk jangka waktu paling lama 24 (dua puluh

empat) bulan dihitung sejak saat terutangnya pajak.

(3) Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam SKPDKBT

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dikenakan sanksi

administratif berupa kenaikan sebesar 100% (seratus persen)

dari jumlah kekurangan pajak tersebut.

(4) Kenaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak dikenakan

jika Wajib Pajak melaporkan sendiri sebelum dilakukan tindakan

pemeriksaan.

Page 25: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 25 -

(5) Jumlah pajak yang terutang dalam SKPDKB sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf a angka 3) dikenakan sanksi

administratif berupa kenaikan sebesar 25% (dua puluh lima

persen) dari pokok pajak ditambah sanksi administratif berupa

bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan dihitung dari pajak

yang kurang atau terlambat dibayar untuk jangka waktu paling

lama 24 (dua puluh empat) bulan dihitung sejak saat

terutangnya pajak.

Pasal 58

Tata cara pengisian, penerbitan dan/atau penyampaian SKPD,

SPTPD, SKPDKB, SKPDKBT dan STPD serta dokumen lain yang

dipersamakan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota.

Bagian Kedua

Tata Cara Pembayaran dan Penagihan

Pasal 59

(1) Setiap wajib pajak membayar pajak terutang dengan

menggunakan SSPD.

(2) SSPD wajib diisi dengan jelas, benar dan lengkap serta

ditandatangani oleh wajib pajak atau kuasanya.

(3) SSPD wajib disampaikan kepada instansi/pejabat yang

berwenang.

(4) Bukti pembayaran pajak adalah SSPD yang telah mendapatkan

validasi sesuai ketentuan yang berlaku.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk, isi dan tata cara

pengisian dan penyampaian SSPD sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) diatur dengan Peraturan Walikota.

Pasal 60

(1) Walikota dapat menerbitkan STPD jika :

a. pajak dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar;

b. dari hasil penelitian SPTPD terdapat kekurangan pembayaran

sebagai akibat salah tulis dan/atau salah hitung;

Page 26: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 26 -

c. Wajib Pajak dikenakan sanksi administratif berupa bunga

dan/atau denda.

(2) Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam STPD

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b

ditambah dengan sanksi administratif berupa bunga sebesar 2%

(dua persen) setiap bulan untuk paling lama 15 (lima belas)

bulan sejak saat terutangnya pajak.

(3) SKPD yang tidak atau kurang dibayar setelah jatuh tempo

pembayaran dikenakan sanksi administratif berupa bunga

sebesar 2% (dua persen) sebulan dan ditagih melalui STPD.

Pasal 61

(1) Walikota menentukan tanggal jatuh tempo pembayaran dan

penyetoran pajak yang terutang sejak diterbitkan SKPD atau

sejak diberikan SPTPD.

(2) SKPD, SKPDKB, SKPDKBT, STPD, Surat Keputusan Pembetulan,

Surat Keputusan Keberatan, dan Putusan Banding, yang

menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah

merupakan dasar penagihan pajak dan harus dilunasi dalam

jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak tanggal

diterbitkan.

(3) Walikota atas permohonan Wajib Pajak setelah memenuhi

persyaratan yang ditentukan dapat memberikan persetujuan

kepada Wajib Pajak untuk mengangsur atau menunda

pembayaran pajak, dengan dikenakan bunga sebesar 2% (dua

persen) sebulan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembayaran,

penyetoran, tempat pembayaran, angsuran, dan penundaan

pembayaran pajak diatur dengan Peraturan Walikota.

Pasal 62

(1) Pajak yang terutang berdasarkan SKPD, SKPDKB, SKPDKBT,

STPD, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan,

dan Putusan Banding yang tidak atau kurang dibayar oleh Wajib

Pajak pada waktunya dapat ditagih dengan Surat Paksa.

Page 27: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 27 -

(2) Penagihan pajak dengan Surat Paksa dilaksanakan berdasarkan

peraturan perundang-undangan.

Bagian Ketiga

Keberatan dan Banding

Pasal 63

(1) Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan hanya kepada

Walikota atau pejabat yang ditunjuk atas suatu:

a. SKPD;

b. SKPDKB;

c. SKPDKBT;

d. SKPDLB;

e. SKPDN; dan

f. pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan

perpajakan daerah.

(2) Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia

dengan disertai alasan-alasan yang jelas.

(3) Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu paling lama

3 (tiga) bulan sejak tanggal surat, tanggal pemotongan atau

pemungutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kecuali jika

Wajib Pajak dapat menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak

dapat dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaannya.

(4) Keberatan dapat diajukan apabila Wajib Pajak telah membayar

paling sedikit sejumlah yang telah disetujui Wajib Pajak.

(5) Keberatan yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) tidak

dianggap sebagai Surat Keberatan sehingga tidak

dipertimbangkan.

(6) Tanda penerimaan surat keberatan yang diberikan oleh Walikota

atau pejabat yang ditunjuk atau tanda pengiriman surat

keberatan melalui surat pos tercatat sebagai tanda bukti

penerimaan surat keberatan.

Page 28: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 28 -

Pasal 64

(1) Walikota dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan,

sejak tanggal Surat Keberatan diterima, harus memberi

keputusan atas keberatan yang diajukan.

(2) Keputusan Walikota atas keberatan dapat berupa menerima

seluruhnya atau sebagian, menolak, atau menambah besarnya

pajak yang terutang.

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah

lewat dan Walikota tidak memberi suatu keputusan, keberatan

yang diajukan tersebut dianggap dikabulkan.

Pasal 65

(1) Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan banding hanya

kepada Pengadilan Pajak terhadap keputusan mengenai

keberatannya yang ditetapkan oleh Walikota.

(2) Permohonan banding sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia, dengan alasan

yang jelas dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak keputusan

diterima, dilampiri salinan dari surat keputusan keberatan

tersebut.

(3) Pengajuan permohonan banding menangguhkan kewajiban

membayar pajak sampai dengan 1 (satu) bulan sejak tanggal

penerbitan Putusan Banding.

Pasal 66

(1) Jika pengajuan keberatan atau permohonan banding dikabulkan

sebagian atau seluruhnya, kelebihan pembayaran pajak

dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2% (dua

persen) sebulan untuk paling lama 24 (dua puluh empat) bulan.

(2) Imbalan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung

sejak bulan pelunasan sampai dengan diterbitkannya SKPDLB.

Page 29: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 29 -

(3) Dalam hal keberatan Wajib Pajak ditolak atau dikabulkan

sebagian, Wajib Pajak dikenai sanksi administratif berupa denda

sebesar 50% (lima puluh persen) dari jumlah pajak berdasarkan

keputusan keberatan dikurangi dengan pajak yang telah dibayar

sebelum mengajukan keberatan.

(4) Dalam hal Wajib Pajak mengajukan permohonan banding, sanksi

administratif berupa denda sebesar 50% (lima puluh persen)

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak dikenakan.

(5) Dalam hal permohonan banding ditolak atau dikabulkan

sebagian, Wajib Pajak dikenai sanksi administratif berupa denda

sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah pajak berdasarkan

Putusan Banding dikurangi dengan pembayaran pajak yang telah

dibayar sebelum mengajukan keberatan.

Bagian Keempat

Pembetulan, Pembatalan, Pengurangan Ketetapan, dan

Penghapusan atau Pengurangan Sanksi Administrasi

Pasal 67

(1) Atas permohonan Wajib Pajak atau karena jabatannya, Walikota

dapat membetulkan SKPD, SKPDKB, SKPDKBT atau STPD,

SKPDN atau SKPDLB yang dalam penerbitannya terdapat

kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung dan/atau kekeliruan

penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan perundang-

undangan perpajakan daerah.

(2) Walikota dapat:

a. mengurangkan atau menghapuskan sanksi administratif berupa

bunga, denda, dan kenaikan pajak yang terutang menurut

peraturan perundang-undangan perpajakan daerah, dalam hal

sanksi tersebut dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau

bukan karena kesalahannya;

b. mengurangkan atau membatalkan SKPD, SKPDKB, SKPDKBT

atau STPD, SKPDN atau SKPDLB yang tidak benar;

c. mengurangkan atau membatalkan STPD;

Page 30: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 30 -

d. membatalkan hasil pemeriksaan atau ketetapan pajak yang

dilaksanakan atau diterbitkan tidak sesuai dengan tata cara

yang ditentukan; dan

e. mengurangkan ketetapan pajak terutang berdasarkan

pertimbangan kemampuan membayar Wajib Pajak atau

kondisi tertentu objek pajak.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengurangan atau

penghapusan sanksi administratif dan pengurangan atau

pembatalan ketetapan pajak sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) diatur dengan Peraturan Walikota.

BAB XI

PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN

Pasal 68

(1) Atas kelebihan pembayaran Pajak, Wajib Pajak dapat

mengajukan permohonan pengembalian kepada Walikota.

(2) Walikota dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan,

sejak diterimanya permohonan pengembalian kelebihan

pembayaran Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus

memberikan keputusan.

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) telah

dilampaui dan Walikota tidak memberikan suatu keputusan,

permohonan pengembalian pembayaran dianggap dikabulkan

dan SKPDLB harus diterbitkan dalam jangka waktu paling lama 1

(satu) bulan.

(4) Apabila Wajib Pajak mempunyai utang Pajak lainnya, kelebihan

pembayaran Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

langsung diperhitungkan untuk melunasi terlebih dahulu utang

Pajak tersebut.

(5) Pengembalian kelebihan pembayaran Pajak sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam jangka waktu paling

lama 2 (dua) bulan sejak diterbitkannya SKPDLB.

Page 31: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 31 -

(6) Jika pengembalian kelebihan pembayaran Pajak dilakukan

setelah lewat 2 (dua) bulan, Walikota memberikan imbalan

bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan atas keterlambatan

pembayaran kelebihan pembayaran Pajak.

(7) Tata cara pengembalian kelebihan pembayaran Pajak

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan

Walikota.

BAB XII

KEDALUWARSA PENAGIHAN

Pasal 69

(1) Hak untuk melakukan penagihan Pajak menjadi kedaluwarsa

setelah melampaui waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak saat

terutangnya Pajak, kecuali apabila Wajib Pajak melakukan tindak

pidana di bidang perpajakan daerah.

(2) Kedaluwarsa penagihan Pajak sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) tertangguh apabila:

a. diterbitkan Surat Teguran dan/atau Surat Paksa; atau

b. ada pengakuan utang pajak dari Wajib Pajak, baik langsung

maupun tidak langsung.

(3) Dalam hal diterbitkan Surat Teguran dan Surat Paksa

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, kedaluwarsa

penagihan dihitung sejak tanggal penyampaian Surat Paksa

tersebut.

(4) Pengakuan utang Pajak secara langsung sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) huruf b adalah Wajib Pajak dengan kesadarannya

menyatakan masih mempunyai utang Pajak dan belum

melunasinya kepada Pemerintah Daerah.

(5) Pengakuan utang secara tidak langsung sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) huruf b dapat diketahui dari pengajuan

permohonan angsuran atau penundaan pembayaran dan

permohonan keberatan oleh Wajib Pajak.

Page 32: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 32 -

Pasal 70

(1) Piutang Pajak yang tidak mungkin ditagih lagi karena hak untuk

melakukan penagihan sudah kedaluwarsa dapat dihapuskan.

(2) Walikota menetapkan Keputusan Penghapusan Piutang Pajak

yang sudah kedaluwarsa sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Tata cara penghapusan piutang Pajak yang sudah kedaluwarsa

diatur dengan Peraturan Walikota.

BAB XIII

PEMBUKUAN DAN PEMERIKSAAN

Pasal 71

(1) Wajib Pajak yang melakukan usaha dengan omzet paling sedikit

Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) per tahun wajib

menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan.

(2) Kriteria Wajib Pajak dan penentuan besaran omzet serta tata

cara pembukuan atau pencatatan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) diatur dengan Peraturan Walikota.

Pasal 72

(1) Walikota berwenang melakukan pemeriksaan untuk menguji

kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan daerah dalam

rangka melaksanakan peraturan perundang-undangan perpajakan

daerah.

(2) Wajib Pajak yang diperiksa wajib:

a. memperlihatkan dan/atau meminjamkan buku atau catatan,

dokumen yang menjadi dasarnya dan dokumen lain yang

berhubungan dengan objek Pajak yang terutang;

b. memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau

ruangan yang dianggap perlu dan memberikan bantuan guna

kelancaran pemeriksaan; dan/atau

c. memberikan keterangan yang diperlukan.

Page 33: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 33 -

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemeriksaan Pajak

diatur dengan Peraturan Walikota.

BAB XIV

INSENTIF PEMUNGUTAN

Pasal 73

(1) Instansi yang melaksanakan pemungutan Pajak dapat diberi

insentif atas dasar pencapaian kinerja tertentu.

(2) Pemberian insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditetapkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

(3) Tata cara pemberian dan pemanfaatan insentif sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Walikota.

BAB XV

KETENTUAN KHUSUS

Pasal 74

(1) Setiap pejabat dilarang memberitahukan kepada pihak lain

segala sesuatu yang diketahui atau diberitahukan kepadanya

oleh Wajib Pajak dalam rangka jabatan atau pekerjaannya untuk

menjalankan ketentuan peraturan perundang-undangan

perpajakan daerah.

(2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku juga

terhadap tenaga ahli yang ditunjuk oleh Walikota untuk

membantu dalam pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-

undangan perpajakan daerah.

(3) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dan ayat (2) adalah:

a. pejabat dan tenaga ahli yang bertindak sebagai saksi atau

saksi ahli dalam sidang pengadilan;

b. pejabat dan/atau tenaga ahli yang ditetapkan oleh Walikota

untuk memberikan keterangan kepada pejabat lembaga

negara atau instansi Pemerintah yang berwenang melakukan

pemeriksaan dalam bidang keuangan daerah.

Page 34: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 34 -

(4) Untuk kepentingan Daerah, Walikota berwenang memberi izin

tertulis kepada pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dan tenaga ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (2), agar

memberikan keterangan, memperlihatkan bukti tertulis dari atau

tentang Wajib Pajak kepada pihak yang ditunjuk.

(5) Untuk kepentingan pemeriksaan di pengadilan dalam perkara

pidana atau perdata, atas permintaan hakim sesuai dengan

Hukum Acara Pidana dan Hukum Acara Perdata, Walikota dapat

memberi izin tertulis kepada pejabat sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), dan tenaga ahli sebagaimana dimaksud pada

ayat (2), untuk memberikan dan memperlihatkan bukti tertulis

dan keterangan Wajib Pajak yang ada padanya.

(6) Permintaan hakim sebagaimana dimaksud pada ayat (5) harus

menyebutkan nama tersangka atau nama tergugat, keterangan

yang diminta, serta kaitan antara perkara pidana atau perdata

yang bersangkutan dengan keterangan yang diminta.

BAB XVI

PENYIDIKAN

Pasal 75

(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah

Daerah diberi wewenang khusus sebagai Penyidik untuk

melakukan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan

Daerah, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Hukum

Acara Pidana.

(2) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pejabat

pegawai negeri sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah

yang diangkat oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

adalah:

a. menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti

keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana di

bidang perpajakan Daerah agar keterangan atau laporan

tersebut menjadi lebih lengkap dan jelas;

Page 35: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 35 -

b. meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan mengenai

orang pribadi atau Badan tentang kebenaran perbuatan yang

dilakukan sehubungan dengan tindak pidana perpajakan

Daerah;

c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau

Badan sehubungan dengan tindak pidana di bidang

perpajakan Daerah;

d. memeriksa buku, catatan, dan dokumen lain berkenaan

dengan tindak pidana di bidang perpajakan Daerah;

e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti

pembukuan, pencatatan, dan dokumen lain, serta melakukan

penyitaan terhadap bahan bukti tersebut;

f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan

tugas penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan Daerah;

g. menyuruh berhenti dan/atau melarang seseorang

meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan

sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang, benda,

dan/atau dokumen yang dibawa;

h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana

perpajakan Daerah;

i. memanggil orang untuk didengar keterangannya dan

diperiksa sebagai tersangka atau saksi;

j. menghentikan penyidikan; dan/atau

k. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran

penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan Daerah sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan

dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya

kepada Penuntut Umum melalui Penyidik pejabat Polisi Negara

Republik Indonesia, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam

Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

Page 36: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 36 -

BAB XVII

KETENTUAN PIDANA

Pasal 76

(1) Wajib Pajak yang karena kealpaannya tidak menyampaikan

SPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau tidak lengkap atau

melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga merugikan

keuangan Daerah dapat dipidana dengan pidana kurungan paling

lama 1 (satu) tahun atau pidana denda paling banyak 2 (dua)

kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar.

(2) Wajib Pajak yang dengan sengaja tidak menyampaikan SPTPD

atau mengisi dengan tidak benar atau tidak lengkap atau

melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga merugikan

keuangan Daerah dapat dipidana dengan pidana penjara paling

lama 2 (dua) tahun atau pidana denda paling banyak 4 (empat)

kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar.

(3) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

adalah pelanggaran.

Pasal 77

Tindak pidana di bidang perpajakan Daerah tidak dituntut setelah

melampaui jangka waktu 5 (lima) tahun sejak saat terutangnya

pajak atau berakhirnya Masa Pajak atau berakhirnya Bagian Tahun

Pajak atau berakhirnya Tahun Pajak yang bersangkutan.

Pasal 78

(1) Pejabat atau tenaga ahli yang ditunjuk oleh Walikota yang

karena kealpaannya tidak memenuhi kewajiban merahasiakan

hal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 ayat (1) dan ayat (2)

dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun

dan pidana denda paling banyak Rp. 4.000.000,00 (empat juta

rupiah).

Page 37: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 37 -

(2) Pejabat atau tenaga ahli yang ditunjuk oleh Walikota yang

dengan sengaja tidak memenuhi kewajibannya atau seseorang

yang menyebabkan tidak dipenuhinya kewajiban pejabat

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 ayat (1) dan ayat (2)

dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) tahun dan

pidana denda paling banyak Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta

rupiah).

(3) Penuntutan terhadap tindak pidana sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dan ayat (2) hanya dilakukan atas pengaduan orang

yang kerahasiaannya dilanggar.

(4) Tuntutan pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan

ayat (2) sesuai dengan sifatnya adalah menyangkut kepentingan

pribadi seseorang atau Badan selaku Wajib Pajak, karena itu

dijadikan tindak pidana pengaduan.

BAB XVIII

LAIN-LAIN

Pasal 79

Hal-hal yang memerlukan pengaturan lebih lanjut dari Peraturan

Daerah ini diatur dengan Peraturan Walikota.

BAB XIX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 80

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka:

a. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 04 Tahun 2001 tentang

Pajak Hotel;

b. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 05 Tahun 2001 tentang

Pajak Restoran;

c. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 06 Tahun 2001 tentang

Pajak Hiburan;

d. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 07 Tahun 2001 tentang

Pajak Reklame;

e. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 08 Tahun 2001 tentang

Pajak Penerangan Jalan; dan

Page 38: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 38 -

f. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 09 Tahun 2001 tentang

Pajak Parkir,

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 81

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2012.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan

Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran

Daerah Kota Madiun.

Ditetapkan di M A D I U N

pada tanggal 30 Desember 2011

WALIKOTA MADIUN,

ttd

H. BAMBANG IRIANTO, SH, MM.

Diundangkan di M A D I U N

pada tanggal 30 Desember 2011

SEKRETARIS DAERAH

ttd

Drs. MAIDI, SH, MM, M.Pd.

LEMBARAN DAERAH KOTA MADIUN TAHUN 2011 NOMOR 3/B

Page 39: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN

NOMOR 23 TAHUN 2011

TENTANG

PAJAK DAERAH

I. UMUM

Dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah, Pemerintah Kota Madiun

mempunyai hak dan kewajiban mengatur dan mengurus sendiri urusan

pemerintahannya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan

pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat. Untuk mendukung

penyelenggaraan pemerintahan tersebut, diperlukan sumber-sumber pembiayaan

yang salah satunya adalah dengan pajak daerah.

Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang Nomor 28

Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Pemerintah Kota Madiun

mempunyai kewenangan memungut 11 (sebelas) jenis Pajak Daerah, dimana 6

(enam) diantaranya dijadikan 1 (satu) Peraturan Daerah, yaitu Pajak Hotel, Pajak

Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, dan Pajak

Parkir.

Bahwa untuk melaksanakan kewenangannya tersebut maka perlu menetapkan

Peraturan Daerah Kota Madiun tentang Pajak Daerah. Peraturan Daerah ini

merupakan kompilasi dari beberapa jenis Pajak Daerah yang merupakan

kewenangan Pemerintah Kota Madiun. Adapun substansi yang diatur secara umum

terdiri dari: nama, objek dan subjek pajak; dasar pengenaan, tarif, dan cara

penghitungan pajak; wilayah pemungutan; masa pajak; penetapan; tata cara

pembayaran dan penagihan; kedaluwarsa; sanksi administratif; dan sanksi pidana.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2

Cukup jelas.

Page 40: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 2 -

Pasal 3

Cukup jelas.

Pasal 4

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Pengecualian apartemen, kondominium, dan sejenisnya didasarkan

atas izin usahanya.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

Cukup jelas.

Huruf e

Sepanjang tidak menginap dan tidak dipungut biaya.

Pasal 5

Cukup jelas.

Pasal 6

Cukup jelas.

Pasal 7

Cukup jelas.

Pasal 8

Cukup jelas.

Pasal 9

Cukup jelas.

Pasal 10

Cukup jelas.

Pasal 11

Cukup jelas.

Pasal 12

Cukup jelas.

Page 41: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 3 -

Pasal 13

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Jenis-jenis usaha lain yang sejenis tetap menjadi objek Pajak Restoran.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Pasal 14

Cukup jelas.

Pasal 15

Cukup jelas.

Pasal 16

Cukup jelas.

Pasal 17

Cukup jelas.

Pasal 18

Cukup jelas.

Pasal 19

Cukup jelas.

Pasal 20

Cukup jelas.

Pasal 21

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Jenis-jenis hiburan lain yang sejenis tetap menjadi objek Pajak Hiburan.

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

Cukup jelas.

Page 42: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 4 -

Huruf e

Khususnya untuk diskotik yang merupakan fasilitas Hotel

berbintang dan dapat dipergunakan untuk umum, sedangkan

diskotik diluar Hotel berbintang selain yang sudah ada tidak

diizinkan.

Huruf f

Cukup jelas.

Huruf g

Untuk permainan bilyar diizinkan sepanjang tidak dipergunakan

untuk permainan judi.

Huruf h

Untuk permainan ketangkasan diizinkan sepanjang tidak

dipergunakan untuk permainan judi.

Huruf i

Pusat kebugaran (fitness centre) yang dikenakan pajak adalah

yang bersifat komersial.

Huruf j

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Pasal 22

Cukup jelas.

Pasal 23

Cukup jelas.

Pasal 24

Cukup jelas.

Pasal 25

Cukup jelas.

Pasal 26

Cukup jelas.

Pasal 27

Cukup jelas.

Pasal 28

Cukup jelas.

Pasal 29

Cukup jelas.

Page 43: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 5 -

Pasal 30

Cukup jelas.

Pasal 31

Cukup jelas.

Pasal 32

Contoh perhitungan pajak reklame = panjang x lebar x nilai sewa reklame x 25%.

Pasal 33

Cukup jelas.

Pasal 34

Cukup jelas.

Pasal 35

Cukup jelas.

Pasal 36

Cukup jelas.

Pasal 37

Cukup jelas.

Pasal 38

Cukup jelas.

Pasal 39

Cukup jelas.

Pasal 40

Cukup jelas.

Pasal 41

Cukup jelas.

Pasal 42

Cukup jelas.

Pasal 43

Cukup jelas.

Pasal 44

Cukup jelas.

Pasal 45

Cukup jelas.

Pasal 46

Cukup jelas.

Pasal 47

Cukup jelas.

Pasal 48

Cukup jelas.

Page 44: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 6 -

Pasal 49

Cukup jelas.

Pasal 50

Cukup jelas.

Pasal 51

Cukup jelas.

Pasal 52

Cukup jelas.

Pasal 53

Cukup jelas.

Pasal 54

Cukup jelas.

Pasal 55

Cukup jelas.

Pasal 56

Cukup jelas.

Pasal 57

Cukup jelas.

Pasal 58

Cukup jelas.

Pasal 59

Cukup jelas.

Pasal 60

Cukup jelas.

Pasal 61

Cukup jelas.

Pasal 62

Cukup jelas.

Pasal 63

Cukup jelas.

Pasal 64

Cukup jelas.

Pasal 65

Cukup jelas.

Pasal 66

Cukup jelas.

Pasal 67

Cukup jelas.

Page 45: WALIKOTA MADIUN RANCANGAN PERATURAN …...- 5 - 11. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

- 7 -

Pasal 68

Cukup jelas.

Pasal 69

Cukup jelas.

Pasal 70

Cukup jelas.

Pasal 71

Cukup jelas.

Pasal 72

Cukup jelas.

Pasal 73

Cukup jelas.

Pasal 74

Cukup jelas.

Pasal 75

Cukup jelas.

Pasal 76

Cukup jelas.

Pasal 77

Cukup jelas.

Pasal 78

Cukup jelas.

Pasal 79

Cukup jelas.

Pasal 80

Cukup jelas.

Pasal 81

Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 8