Vv Fekunditas r1
-
Upload
primastya-yudha-oktara -
Category
Documents
-
view
42 -
download
0
Transcript of Vv Fekunditas r1
V. FEKUNDITAS
V.1. Tinjauan Pustaka
Fekunditas adalah jumlah telur yang terdapat pada ovari ikan betina
yang telah matang gonad dan siap untuk dikeluarkan pada waktu memijah.
Pengetahuan tentang fekunditas dibidang budidaya perikanan sangatlah penting
artinya untuk memprediksi berapa banyak jumlah larva atau benih yang akan
dihasilkan oleh individu ikan pada waktu mijah sedangkan dibidang biologi
perikanan untuk memprediksikan berapa jumlah stok suatu populasi ikan
dalam lingkungan perairan.
Ikan Gulamah (Otholithoides microdon) termasuk dalam ordo
Perciformes, familia Scinidae. Habitatnya di perairan pantai yang dangkal,
estuaria dan sungai. Bagian tubuh seperti kepala, badan, punggung, perut
berwarna kekuningan. Semua bagian sirip mulai dari sirip punggung, sirip
pectoral, sirip dubur dan ekor semuanya berwarna kuning. Ikan gulamah
mempunyai bentuk badan memanjang, seluruh bagian kepala tertutup sisik
kecuali ujung moncong. Pada dagu tidak mempunyai janggut. Sirip punggung
tidak terputus, dengan lekukan yang dalam antara bagian sirip yang berjari-jari
keras dengan bagian sirip yang berjari-jari lemah.
Menurut Effendie (2002), Fekunditas adalah jumlah telur yang telah
matang dalam suatu ovarium sebelum dikeluarkan pada waktu memijah.
Fekunditas yang seperti ini dinamakan fekunditas mutlak (fekunditas individu),
sedangkan fekunditas relatif adalah jumlah telur per satuan berat dan panjang
ikan
1
2
Menurut Yasidi (2005), informasi mengenai besarnya fekunditas dari
suatu spesies merupakan salah satu indikator untuk menduga besar potensi
reproduksinya (Reproductive Potential). Mengenai hubungan panjang dan
fekunditas beberapa jenis ikan menyimpulkan bahwa pada dasarnya bila data
panjang dan fekunditas diplotkan dalam bentuk regresi, maka mempunyai
kecenderungan slope yang sama yaitu hubungan positif. Namun terjadi variasi
yang besar pula pada fekunditas persatuan ukurannya.
Beberapa kegunaan pengetahuan fekunditas antara lain sebagai bagian
studi sistematik atau studi mengenai ras, dinamika populasi, produktivitas,
potensi reproduksi, dan sebagainya. Dalam bidang akuakultur, jumlah telur
yang dihasilkan oleh ikan pada waktu pemijahan secara alami atau buatan
sangat jelas kegunaannya terutama dalam persiapan fasilitas kultur ikan
tersebut untuk keperluan selanjutnya (Effendi,1997).
Fekunditas ikan telah dipelajari bukan saja merupakan salah satu
aspek dari natural history, tetapi sebenarnya ada hubungannya dengan studi
dinamika populasi, sifat-sifat rasial, produksi dan persoalan stok-rekruitmen.
Menurut Effendie (2002), pengetahuan mengenai fekunditas merupakan salah
satu aspek yang memegang peranan penting dalam biologi perikanan. Arti
fekunditas secara tidak langsung kita dapat menaksir jumlah anak ikan yang
akan dihasilkan dan akan menentukan pula jumlah ikan dalam kelas umur yang
bersangkutan. Jumlah telur yang dikeluarkan merupakan satu mata rantai
penghubung antara satu generasi dengan generasi berikutnya, tetapi secara
umum tidak ada hubungan yang jelas antara fekunditas dengan jumlah telur
yang dihasilkan. Dalam hubungan ini tentu ada faktor-faktor lain yang
3
memegang peranan penting dan sangat erat hubungannya dengan strategi
reproduksi dalam rangka mempertahankan kehadiran spesies itu di alam.
Fekunditas juga merupakan suatu subyek yang dapat menyesuaikan dengan
bermacam-macam kondisi terutama dengan respons terhadap makanan.
Fekunditas tahunan sangat bergantung pada ukuran dan umur ikan
serta pada kondisi nutrisinya. Pada umumnya fekunditas tertinggi didapatkan
pada ikan-ikan yang telurnya bersifat relatif, kemudian jumlah sedang yaitu
1000 - 10.000 telur diproduksi oleh ikan yang meletakkan telurnya di dasar
atau di atas vegetasi laut, sedangkan jumlah telur terkecil dihasilkan oleh ikan
yang mengerami telurnya (Effendie, 1997).
Menurut Unus (2010), Penentuan fekunditas dilakukan dengan
mengambil ovari ikan betina yang matang gonad pada TKG III dan IV.
Fekunditas diasumsikan sebagai jumlah telur yang terdapat dalam ovari pada
ikan yang telah mencapai TKG III dan IV. Fekunditas total dihitung dengan
menggunakan metode sub-contoh bobot gonad atau disebut metode
gravimetrik. Cara mendapatkan telur yaitu mengambil telur ikan betina dengan
mengangkat seluruh gonadnya dari dalam perut ikan dan ditimbang. Kemudian
gonad tersebut diambil sebagian untuk ditimbang dengan menggunakan
timbangan elektrik, selanjutnya butiran telur dihitung. Gonad tersebut
diawetkan dengan larutan Gilson untuk melarutkan dinding gonad sehingga
butiran telur terlepas. Larutan Gilson dapat melarutkan jaringan-jaringan
pembungkus telur sehingga memudahkan dalam perhitungan butir-butir telur
(fekunditas).
4
Menurut Patriono et.al.,(2010), Fekunditas mutlak yang berada pada
tingkat kematangan gonad IV dihitung berdasarkan metode sub contoh dengan
grafimetrik, sebagai berikut:
F : t = B : b
Keterangan :
F : Fekunditas total (butir)
t : Jumlah telur dari contoh gonad (butir)
B : Berat gonad total (gram),
b : Berat contoh gonad (gram).
Fekunditas total dihitung dengan menggunakan metode sub-contoh
bobot gonad atau disebut metode gravimetrik. Cara mendapatkan telur yaitu
mengambil telur ikan betina dengan mengangkat seluruh gonadnya dari dalam
perut ikan dan ditimbang. Kemudian gonad tersebut diambil sebagian untuk
ditimbang dengan menggunakan timbangan elektrik, selanjutnya butiran telur
dihitung
F = G x V x XQ
Keterangan :
F : Nilai fekunditas (butir)
G : Berat gonad keseluruhan (gr)
V : Volume aquades yang digunakan (ml)
X : Jumlah rata-rata telur dalam 2 pengamatan (butir)
Q : Berat 3 potongan gonad (gr)
5
V.2. Materi dan Metode
V.2.1. Materi
a. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum materi Fekunditas adalah
sebagai berikut :
Tabel 5.1. Alat yang digunakan pada praktikum materi FekunditasNo. Alat Ketelitian Kegunaan
1. Timbangan 0,1 gram Unuk menimbang
2. Styrofoam - Untuk tempat sampel ikan
3. Alat-alat sectio - Untuk membedah ikan
4. Alat tulis - Untuk menulis
5. Mikroskop 4X Untuk mengamati obyek
6. Sedgwick rafter 1 mm3 Untuk meletakkan sampel air
yang diamati di bawah mikroskop
7. Kalkulator - Untuk menghitung
8.
9.
10.
Pipet tetes
Hand counter
Beaker glass
-
1 digit
1 ml
Untuk mengambil air sampel
Untuk menghitung jumlah telur
Untuk tempat melarutkan gonad
b. bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum materi Fekunditas adalah
sebagai berikut :
6
Tabel 5.2. Bahan yang digunakan pada praktikum materi Nilai Fekunditas No Bahan Jumlah Fungsi
1 Gonad ikan Gulamah
(Otholithoides microdon)
2 ekor Untuk pengamatan
fekunditas
2 Aquadest 100 ml Untuk melarutkan
gonad
V.2.2. Metode
Metode yang digunakan pada praktikum materi Nilai Fekunditas
adalah :
1. Mengambil gonad dari tubuh ikan Gulamah (Otholithoides microdon)
dan membersihkannya, kemudian menimbang beratnya dengan
menggunakan timbangan (G).
2. Mengambil gonadnya, kemudian memotong menjadi lima (5) bagian
dan mengambil sebagian gonad pada bagian pangkal, tengah dan
ujung gonad untuk pengamatan selanjutnya sehingga diharapkan
seluruh bentuk terwakili.
3. Menimbang berat sebagian telur yang telah diambil (Q) dan
mengencerkan gonad tersebut dengan air sebanyak 100 ml (V) dan
mengaduk hingga homogen, dimana sudah tidak ada lagi telur yang
mengelompok.
4. Setelah homogen kemudian mengambil pipet dan menuangkan ke
dalam sedgwick rafter dan mengamati di bawah mikroskop dan
menghitung jumlahnya(X).
7
5. Melakukan pengamatan masing-masing dua kali ulangan.
6. Menghitung nilai fekunditas dengan menggunakan rumus :
F = G x V x X Q
Keterangan :
F = Fekunditas (butir)
G = Berat keseluruhan gonad (gr)
V = Volume pengenceran (ml)
X = Jumlah rata-rata telur dalam 2 pengamatan (butir)
Q = Berat sebagian gonad (gr)
V.3. Hasil dan Pembahasan
V.3.1. Hasil
Hasil yang didapatkan pada praktikum materi Nilai Fekunditas adalah
sebagai berikut:
Tabel 5.3.hasil pengamatan nilai fekunditas ikan pada Ikan Gulamah (Otholithoides microdon)
Kelompo
kG V
XQ F
1 2 xD
12 3,90 100 104 40 72 2,03 13832
1 3,57 100 778 801 790 2,14 131790
2 2,26 100 1144 1064 1104 1,19 209667
3
8
V.3.2. Pembahasan
Hasil yang kelompok 12 peroleh dari praktikum Biologi Perikanan
materi nilai fekunditas didapat nilai fekunditasnya (F) yaitu 13832. Pada
kelompok 1, 2 dan 3 diperoleh nilai fekunditas sebesar 131790, 209667, dan .
Nilai fekunditas yang diperoleh berbeda-beda dikarenakan setiap individu
suatu ikan memiliki nilai fekunditas yang berbeda-beda. Hal ini diperkuat oleh
Effendi (2002) yang menyatakan bahwa fekunditas suatu populasi ikan tidak
sama, karena berhubungan dengan komposisi umur, faktor lingkungan seperti
persediaan makanan, kepadatan populasi, suhu dan karena adanya ikan yang
tidak berpijah pada tiap-tiap tahun atau berpijahnya selang beberapa tahun.
Kenaikan fekunditas dapat disebabkan oleh kematangan gonad dari individu
yang tumbuh lebih cepat
Gonad yang diperoleh dari ikan Gulamah (Otolithoides microden)
betina. Gonad ikan yang digunakan ialah gonad ikan betina. Gonad ikan yang
digunakan oleh setiap kelompok memiliki ukuran yang berbeda, bergantung
kepada tingakat dan indeks kematangan gonadnya. Gonad yang dgunakan oleh
kelompok 10 memiliki ciri-ciri berwarna kuning muda, dengan berat 2,13
gram, dan hanya menempati 1/3 bagian dari rongga perut ikan. Besar kecilnya
fekunditas dipengaruhi oleh berat gonad yang terdapat pada ovari. Semakin
besar berat gonad maka fekunditas yang diperoleh semakin besar. Tinggi
rendahnya nilai fekunditas dipengaruhi oleh ukuran ikan betina dan umur ikan
tersebut.(Effendie, 1979).
9
Berat gonad ikan dipengaruhi oleh besar kecilnya ikan, tingkat
kematangan gonad serta umur ikan. Ukuran ikan bisa mempengaruhi besar
kecilnya gonad dimana ikan yang besar akan menghasilkan ukuran gonad yang
besar, sebaliknya ukuran kecil tentunya ukuran gonadnya akan kecil. Selain itu
tingkat kematangan gonad juga mempengaruhi berat dari gonad ikan, dimana
semakin matang gonad maka ukuran gonad akan semakin besar dan berat dan
setelah memijah ukuran gonad akan kecil kembali. Hal ini diperkuat oleh
Martalena (2012) menyatakan bahwa, besar kecilnya fekunditas dipengaruhi
oleh berat gonad yang terdapat pada ovari. Semakin besar berat gonad maka
fekunditas yang diperoleh semakin besar.
Fekunditas memiliki berbagai macam yaitu fekunditas individu dan
fekunditas total. Menurut Nikolsky (1969) dalam Wahyuningsih dan Barus
(2006), menyatakan bahwa fekunditas individu adalah jumlah telur dari
generasi tahun ini yang akan dikeluarkan tahun itu pula. Selanjutnya Royce
(1972) dalam Wahyuningsih dan Barus (2006), menyatakan bahwa fekunditas
total ialah jumlah telur yang dihasikan ikan selama hidupnya. Fekunditas relatif
adalah jumlah telur persatuan berat atau panjang. Fekunditas inipun sebenarnya
mewaliki fekunditas individu kalau tidak dperhatikan berat atau panjang ikan.
Fekunditas merupakan penentu jumlah telur yang akan dikeluarkan
oleh ikan tersbut. Disamping itu fekunditas merupakan aspek yang dipengaruhi
oleh banyak hal, diantaranya , berat ikan, TKG, IKG, berat gonad dan lain
sebagainya. Nilai fekunditas suatu individu ikan bervariasi karena dipengaruhi
oleh: jenis atau spesies, umur, ukuran individu ikan, makanan, faktor fisiologi
10
tubuh, sifat ikan, kepadatan populasi dan lingkungan hidup dimana individu
ikan itu berada (Effendie, 1979)
V.4. Kesimpulan dan Saran
V.4.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum Biologi Perikanan
materi Nilai Fekunditas yang telah kami lakukan adalah :
1. Nilai fekunditas yang diperoleh dari kelompok 12 adalah 13832. berarti
telur yang dikeluarkan oleh ikan berjumlah 13832 butir telur
2. Jumlah telur ikan yang dihasilkan berbanding lurus dengan nilai
fekunditas , jadi semakin banyak telur yang dihasilkan maka semakin
tinggi nailai fekunditasnya.
3. Fekunditas berbanding lurus dengan panjang berat ikan. Jika Panjang-
berat ikan semakin tinggi maka nilai fekunditas semakin tinggi
V.4.2. Saran
Saran yang dapat diberikan untuk praktikum Biologi Perikanan materi
Nilai Fekunditas yang telah kami lakukan adalah :
1. Sebaiknya praktikan lebih berhati-hati dalam pemotongan gonad agar
gonad tidak pecah.
2. Ikan yang digunakan sebaiknya ikan yang segar
V.5. Daftar Pustaka
Effendi, M.I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama: Yogyakarta.
11
___________. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara: Yogyakarta.
Junaidi, M et al, 2010. Aspek Reproduksi Lobster (Panulirus Sp.) Di Perairan Teluk Ekas Pulau Lombok. Jurnal Kelautan, Volume 3, No.1.
Martanlen, L., 2010. Aspek Reproduksi Ikan Parang-Parang (Chirocentrus Dorab Forsskal 1775) Di Perairan Laut Bengkalis Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau. FMIPA Binawidya. Pekanbaru
Nikolsky, G. V., 1963. The Ecology of Fisheries. Academic Press. New York
Patriono, Enggar et.al., 2010. Fekunditas Ikan Bilih (Mystacoleucus padangensis Blkr.) di Muara Sungai Sekitar Danau Singkarak. FMIPA Universitas Sriwijaya. Sumatera Selatan
Unus, Fahrini Dan Sharifudin Bin Andy Qomar, 2010. Analisis Fekunditas Dan Diameter Telur Ikan Malalugis Biru (Decapterus Macarellus Cuvier, 1833)dDi Perairan Kabupaten Banggai Kepulauan, Propinsi Sulawesi Tengah. FIKP Universitashassanudin. Makasar
12
LAMPIRAN
Perhitungan nilai fekunditas kelompok 5 pada ikan Gulamah (Otolithoides
microdon) adalah:
Diketahui :
G (Berat keseluruhan gonad) = 3,9 gr
V (Volume pengenceran) = 100 ml
xH (Jumlah rata-rata telur dalam 2 pengamatan) = 72 butir
Q (Berat sebagian gonad) = 2,03 gr
Ditanya : Nilai Fekunditas (F)
Jawab :
F = G x V x xHQ
F = 3,9 x 100 x 72 2,03
F = 13832 butir
Jadi didapatkan nilai fekunditas dari kelompok 5 adalah 74478 butir.