Volume Tri

16
ANALISIS SECARA VOLUMETRI

description

volumetri

Transcript of Volume Tri

Page 1: Volume Tri

ANALISIS SECARA VOLUMETRI

Page 2: Volume Tri

ANALISIS SECARA VOLUMETRI :

Analisis kuantitatif dengan cara menentukan volume larutan yang telah diketahui konsentrasinya yang bereaksi secara kuantitatif dengan zat dalam larutan sampel

LARUTAN STANDAR/BAKU

sudah diketahui konsentrasinya

mengandung jumlah ekivalen tertentu

biasanya ditambahkan dengan buret sehingga

volumenya diketahui

Page 3: Volume Tri

TITIK EKIVALEN/TITIK AKHIR TEORITIS

Jumlah larutan standar ekivalen dengan zat dalam larutan sampel

TITIK AKHIR TITRASI

Saat terjadinya perubahan warna

Tidak selalu sama dengan titiuk ekivalen

INDIKATOR

Zat yang ditambahkan untuk membantu mengetahui

titik ekivalen

Berubah warna pada saat titik akhir titrasi

Page 4: Volume Tri

Macam-macam analisis secara volumetri

1. Berdasarkan kombinasi ion

berdasarkan netralisasi

Contoh : asidi-alkalimetri

berdasarkan terbentuknya endapan

Contoh : argentometri

berdasarkan terbentuknya senyawa kompleks

Contoh : kompleksometri

2. Berdasarkan pertukaran elektron / redoks

Contoh : permanganometri, bikromatometri, iodatometri , dll

Page 5: Volume Tri

SYARAT-SYARAT ANALISIS VOLUMETRI

reaksi antara larutan standar dan sampel

- Harus berlangsung cepat

- Berlangsung stoikhiometri

tidak terjadi reaksi samping

tidak diganggu oleh reaksi lain yang mungkin terjadi

terdapat indikator yang sesuai

Page 6: Volume Tri

Larutan standar primer :

Normalitasnya dapat diketahui dari hasil penimbangan dan pelarutan dengan volume tertentu

Syarat standar primer

• Mudah didapat, murniatau mudah dimurnikan, kering, tahan selama

penyimpanan

• Tidak higroskopis

• Jumlah pengotor tidak lebih dari 0,02%

• Mempunyai BE yang besar

• Bereaksi stoikhiometri dengan sampelnya

• Contoh : asam oksalat, boraks, NaCl, seng sulfat, dll.

MACAM-MACAM LARUTAN STANDAR

Page 7: Volume Tri

Larutan standar sekunder :

Normalitasnya baru diketahui setelah dilakukan pembakuan dengan standar primer

Contoh : kalium permanganat, HCl, NaOH, EDTA, dll

Cara standarisasi

Menggunakan larutan baku primer yang sesuai

Penimbangan zat standar cukup besar sehingga mengurangi kesalahan

Volume larutan standar yang digunakan cukup besar

Titrasi langsung, hindari titrasi kembali/balik/tidak langsung

Hindari pembakuan ganda (baku sekunder dibaku dengan baku sekunder yang lain)

Page 8: Volume Tri

DERAJAT KEMURNIAN

Commercial grade = technical grade = teknis

Mengandung beberapa pengotor, untuk industri

Pharmacopeia grade

Sudah dimurnikan, tetapi masih mengandung

pengotor yang tidak harus diuji

Chemically pure grade (CP) = Analytical reagent (AR) = pure

Lebih murni dari pharmacopeia grade

Page 9: Volume Tri

Proanalysis (p.a) = Guaranted Reagent (GR)

Sudah dimurnikan, ada batasan maksimum kadar pengotor,

untuk analisis kuantitatif

DERAJAT KEMURNIAN

Primary standard grade

Kemurnian hampir 100%

Supra pure

Kemurnian paling tinggi, digunakan untuk penelitian/

alat khusus

Page 10: Volume Tri

PERNYATAAN KONSENTRASI

1. Prosentase (%)

% b/b : gram zat terlarut dalam 100 gram larutan

Contoh : NaCl 1% (b/b) adalah larutan yang terdiri dari

1 gram NaCl + 99 gram air

% b/v : gram zat terlarut dalam 100 mL larutan

Contoh : KI 10% (b/v) adalah larutan yang dibuat dari

10 gram KI yang dilarutkan dengan akuades

sampai dengan volume 100 mL

% v/v : mL zat terlarut dalam 100 mL larutan

Page 11: Volume Tri

PERNYATAAN KONSENTRASI

2. Molaritas (M)

Jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan

Contoh : 40 gram NaOH (Mr = 40) dilarutkan sampai

volume 1 liter.

3. Normalitas (N)

Jumlah mol ekivalen (molek) zat terlarut dalam 1 liter larutan

Contoh : 1 N larutan AgNO3 berarti setiap liter larutan

mengandung 1 molek AgNO3

Page 12: Volume Tri

BERAT EKIVALEN (BE)

tergantung pada reaksi yang dialami zat tersebut sehingga untuk mengetahui BE

perlu mengetahui proses apa yang dialami zat tersebut

Contoh : FeSO4 (Fe2+)

pada reaksi netralisasi BE = ½ BM

(1 molek = ½ mol)

 

pada reaksi redoks BE = BM

(1 molek = 1 mol)

Page 13: Volume Tri

BERAT EKIVALEN DALAM PROSES NETRALISASI (Reaksi asam-basa)

ASAM ATAU BASA

Asam-asam berbasa n , misal HnA atau basa berasam n, misal L(OH)n

n = jumlah atom H atau ion OH -BE

BMn=

GARAM

Valensi asam dan basa sama : NaCl, NH4Br, KI, AgCl, CaCO3, BaSO4, AlPO4

BE =BM

valensi asam atau basa

Valensi asam dan basa tidak sama : Na2CO3 , Al2(SO4 )3

BE =BM

hasil kali valensi asam dan basa

Page 14: Volume Tri

BERAT EKIVALEN DALAM SISTEM REDOKS

1 molek adalah banyaknya mol zat yang dapat melepas/mengikat satu elektron

ne = jumlah elektron

 

Contoh :

MnO4- + 8 H+ + 5 e Mn2+ + 4H2O

 

MnO4- + 4 H+ + 3 e MnO2 + 2H2O

BEBMn= e

BEBM

=5

BEBM

=3

Page 15: Volume Tri

PENGGUNAAN SISTEM EKIVALEN

pembuatan larutan baku untuk titrimetri Contoh : membuat larutan baku asam oksalat H2C2O4.2H2O (Mr = 126) 0,1 N

sebanyak 100 mL

0,1 N 100 mL = 0,1 x x 63 = 0,6300 gram

BE =BM

2=

126

2= 63

100

1000

mempermudah perhitungan karena pada titrimetri titrasi berakhir pada titik ekivalen (banyaknya molek zat pentitrasi dan molek zat yang dititrasi sama)

Page 16: Volume Tri

Yang perlu diperhatikan dalam analisis volumetri

menimbang

memindahkan secara kuantitatif

membilas, mengisi dan menggunakan buret

membilas dan menggunakan pipet volume

titrasi

mengamati titik akhir titrasi