Volume

149
BAB I PENDAHULUAN A.Latar belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini (BSNP 2006:1-3). Sebagaimana tercantum dalam Kurikulum Matematika Sekolah bahwa tujuan diberikannya matematika antara lain agar peserta didik mampu menghadapi perubahan keadaan di dunia yang selalu berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, analitis, sitematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan 1 1

description

penelitian

Transcript of Volume

Page 1: Volume

BAB IPENDAHULUAN

A.Latar belakang

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi

informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika.

Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan

matematika yang kuat sejak dini (BSNP 2006:1-3). Sebagaimana tercantum dalam

Kurikulum Matematika Sekolah bahwa tujuan diberikannya matematika antara

lain agar peserta didik mampu menghadapi perubahan keadaan di dunia yang

selalu berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis,

analitis, sitematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi

tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh,

mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang

selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif (BSNP 2006:1-3).

Hal ini jelas merupakan tuntutan sangat tinggi yang tidak mungkin bisa

dicapai hanya melalui hafalan, latihan pengerjaan soal yang bersifat rutinitas, serta

proses pembelajaran biasa. Pelaksanaan pembelajaran matematika di SDN I

pagerageung belum memenuhi tuntutan kurikulum disadari pembelajaran masih

bersifat tradisonal, belum sepenuhnya menggunakan pembelajaran inovatif.

Berdasarkan data yang diperoleh dari pembelajaran yang lalu bahwa siswa kelas

VI SDN I pagerageung sebagaian besar siswa belum mampu memecahkan

permasalahan yang berhubungan dengan Debit Air . Terbukti dari nilai rata-rata

1

1

Page 2: Volume

hasil belajar siswa tentang kompetensi dasar memahami Debit Air baru mencapai

45,50 dari 30 orang siswa kelas VI . Hal ini disebabkan pembelajaran yang

dilakukan masih didominasi penggunaan metode ceramah sehingga materi ajar

dijadikan bahan hapalan saja, akibatnya siswa tidak mampu memecahkan masalah

Debit Air .

B. Rumusan Masalah

Supaya permasalahan lebih mengerucut maka penliti mangajukan

beberapa rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai barikut :

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran penerapan Probelm Base

Instructions untuk meningkatkan kemampuan siswa memahami satuan

Debit Air di Kelas VI SDN I pagerageung ?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran penerapan Probelm Base

Instructions untuk meningkatkan kemampuan siswa memahami satuan

Debit Air di Kelas VI SDN I pagerageung ?

3. Bagaimanakah meningkatakn kemampuan siswa memahami Debit Air

melalaui penerapan pembelajaran Problem Base Intructions pada

pembelajaran matematika di Kelas VI SDN I pagerageung ?

C. Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi masalah tersebut maka peneliti melakukan perubahan-

perubahan dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan PIrobelm

Based Intructions (PBI), salah satu model pembelajaran inovatif. diharapkan akan

mengubah kondisi pembelajaran, yaitu dengan membuat skenario pembelajaran

dimulai dari konteks kehidupan nyata peserta didik (daily life). Selanjutnya guru

2

2

Page 3: Volume

memfasilitasi peserta didik untuk mengangkat konteks kehidupan nyata itu ke

dalam konsep matematika, dengan melalui tanya jawab, diskusi, inkuiri,

pemodelan, dan penilaian yang sebenarnya sehingga peserta didik dapat

mengkonstruksi konsep tersebut dalam pikirannya. Pembelajaran matematika

melalui Problem Based Intructions adalah salah satu model pembelajaran

matematika yang mengajarkan kepada peserta didik dengan mempresentasikan

masalah atau mendorong peserta didik untuk menemukan cara mereka sendiri

dalam menyelesaikan permasalahan. Para peserta didik diberdayakan oleh

pengetahuannya yang berada dalam diri mereka.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk meningkatkan kemampuan guru merencanakan penerapan model

pembelajaran Problem Based Intructions (PBI) untuk meningkatkan

kemampuan siswa memahami Debit Air .

2. Untuk meningkatkan kemampuan guru melaksanakan penerapan model

pembelajaran Problem Based Intructions (PBI) untuk meningkatkan

kemampuan siswa memahami Debit Air .

3. Untuk meningkatkan kemampuan siswa memahami Debit Air melalui

penerapan model pembelajaran Problem Based Intructions (PBI)

E. Manfaat Penelitian.

1. Untuk Siswa

Dengan dilakukannya penelitian penerapan model pembelajaran Problem

Based Intructions (PBI) diharapkan siswa termotivasi untuk giat belajar, kreativias

3

3

Page 4: Volume

berfikir malalui bertanya diharapkan meningkat, siswa lebih memotivasi dalam

belajar matematika, Interaksi dalam belajar diharapkan menggubah kemampuan

dan bakat alamiah peserta didik, yang diharapkan bermanfaat bagi mereka sendiri

dan bagi orang lain. Menumbuhkan rasa percaya diri, menghilangkan penyebab

gangguan belajar, menciptakan suasana yang nyaman dan santai, meyakinkan

bahwa keahlian memerlukan latihan dan pengulangan.

2.Untuk Guru

Dengan dilakukannya penelitian tindakan kelas, masalah-masalah yang

dihadapi guru secara mudah dapat terpecahkan sebab inti dari penelitian tindakan

kelas adalah adanya sharing pendapat dengan guru mitra sehingga wawasan

berpikir bagi guru tentang siswa, kemampuan siswa, aktivitas siswa dan hasil

belajar siswa meningkat.

3.Untuk sekolah

Dengan dilakukannya penelitian tindakan kelas di sekolah diharapkan

sebagian guru berkemauan untuk melakukan penelitian sehingga masalah-masalah

pembelajaran yang ada disekolah dapat teratasi dengan baik.

F. Hipotesi Tindakan

Hipotesis dalam penelitian ini , diduga Penerapan Model Pembelajaran

Problem Based Intructions (PBI) dapat meningkatkan kemampuan siswa

memahami Debit Air pada pembelajaran matematika di kelas VI SDN I

pagerageung

4

4

Page 5: Volume

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Matematika

Menurut Suherman (2008:1), pembelajaran matematika dengan

pendekatan Kontekstual akan mengubah kondisi di atas, yaitu dengan membuat

skenario pembelajaran dimulai dari konteks kehidupan nyata peserta didik (daily

life). Selanjutnya guru memfasilitasi peserta didik untuk mengangkat konteks

kehidupan nyata itu ke dalam konsep matematika, dengan melalui tanya jawab,

diskusi, inkuiri, pemodelan, dan penilaian yang sebenarnya sehingga peserta didik

dapat mengkonstruksi konsep tersebut dalam pikirannya. Pembelajaran

matematika Kontekstual adalah salah satu pendekatan pembelajaran matematika

yang mengajarkan kepada peserta didik dengan mempresentasikan masalah dan

meng’encourage’ atau mendorong peserta didik untuk menemukan cara mereka

sendiri dalam menyelesaikan permasalahan. Para peserta didik diberdayakan oleh

pengetahuannya yang berada dalam diri mereka.

Menurut Dwyer (dalam Waluya 2006:2), pengemasan materi pembelajaran

dalam bentuk tayangan-tayangan audiovisual mampu merebut 94% saluran

masuknya pesan-pesan atau informasi ke dalam jiwa manusia yaitu lewat mata

dan telinga. Media audiovisual mampu membuat orang pada umumnya mengingat

50% dari apa yang mereka lihat dan dengar walaupun hanya sekali ditayangkan.

Atau, secara umum orang akan ingat 85% dari apa yang mereka lihat dari suatu

tayangan, setelah 3 jam kemudian, dan 65% setelah 3 hari kemudian. Kemudian

5

5

Page 6: Volume

Agnew, Kellerman, dan Meyer (1991:10) (dalam Tasfirani, 2008:8), mengatakan

secara umum kita mengingat apa yang kita alami lebih baik dari apa yang kita

lihat, apa yang kita lihat lebih baik dari apa yang kita dengar dan apa yang kita

dengar lebih baik dari apa yang kita baca. Hal ini selaras dengan pepatah China;

saya dengar dan saya lupa, saya lihat dan saya ingat, saya lakukan dan saya paham

(Rowntree 1990:120).

Menur ut Tasfirani (2008:8-9), telah banyak hasil penelitian tentang

pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran terutama pembelajaran matematika,

diantaranya hasil penelitian Yustinus (2006) menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan hasil belajar antara kelas yang menggunakan media animasi grafis,

lembar kerja peserta didik, dan pembelajaran dengan pendekatan ekspositori.

Menurut Sugiarto (dalam Waluya 2006:3), ada pengaruh positip penggunaan alat

peraga terhadap hasil belajar peserta didik kelas VI SDN I pagerageung pada

materi pokok Debit Air cukup efektif untuk dipergunakan dalam pengajaran

matematika pada pembahasan Debit Air guna meningkatkan prestasi belajar

peserta didik (Azis 1994). Hidayah, dkk (2004:67) menyatakan, bahwa

pendayagunaan media (alat bantu ajar) dalam pembelajaran matematika dapat

dilakukan dalam selang waktu selama pembelajaran, alat bantu ajar untuk SD

lebih bervariasi dibanding jenjang di atasnya (SLTP dan SMU), dan pembelajaran

matematika dengan memanfaatkan media (alat bantu ajar) menyenangkan peserta

didik.

6

6

Page 7: Volume

B.Teori Belajar dan Belajar Matematika

Menurut Gagne (dalam Tasfirani 2008:17), belajar merupakan suatu

proses dimana suatu organisme berubah perilakunya akibat suatu pengalaman.

Galloway (dalam Tasfirani, 2008:17) mengatakan belajar merupakan suatu proses

internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi dan faktor-

faktor lain berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya.

Menurut Hudoyo (2003), seseorang dikatakan belajar bila diasumsikan

bahwa di dalam diri orang itu terjadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan

perubahan tingkah laku. Tidak semua perubahan sikap dan tingkah laku yang

terjadi pada diri seseorang terjadi karena proses belajar. Perubahan yang terjadi

karena proses belajar memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri perubahan tingkah laku

dalam belajar adalah: (1) perubahan itu terjadi secara sadar, (2) perubahan itu

bersifat kontinu dan fungsional, (3) perubahan itu bersifat positif dan aktif, (4)

perubahan itu bukan bersifat sementara, (5) perubahan itu memiliki tujuan dan

terarah dan (6) perubahan itu mencakup seluruh aspek tingkah laku. ciri pokok

belajar adalah sebagai proses perubahan perilaku yang relatif tetap sebagai hasil

dari pengalaman

Belajar matematika merupakan kegiatan mental yang tinggi, karena

matematika berkaitan dengan ide-ide abstrak yang diberi simbol-simbol yang

tersusun secara hierarkis dan penalarannya deduktif. Untuk mempelajari

matematika haruslah bertahap, berurutan serta mendasarkan pada pengalaman

belajar yang lalu (sebelumnya). Proses belajar matematika akan terjadi dengan

lancar bila dilakukan secara rutin dan berkelanjutan. Menurut Sukahar (1992: 3),

7

7

Page 8: Volume

belajar matematika pada hakekatnya adalah belajar yang berkenaan dengan ide-

ide, struktur-struktur yang diatur menurut urutan logis. Belajar matematika tidak

ada artinya kalau hanya dihafalkan saja. Belajar matematika baru bermakna bila

dimengerti.

C.Strategi Pembelajaran Matematika

Strategi pembelajaran adalah siasat atau keseluruhan aktivitas yang

dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana belajar mengajar yang kondusif

bagi tercapainya tujuan pembelajaran. Pembelajaran secara sederhana dapat

diartikan sebagai segala upaya penataan lingkungan belajar yang memungkinkan

peserta didik dapat belajar dengan atau tanpa kehadiran guru. Penataan

lingkungan berarti penyiapan, dan pemanfaatan lingkungan belajar (meliputi:

sumber belajar, sarana/alat belajar dan suasana kelas). Sehingga guru perlu

memberi dorongan kepada peserta didik untuk menggunakan otoritasnya dalam

membangun gagasan (Winataputra et al 1992: 10).

Menurut Hudoyo (1998: 6), bahwa pembelajaran matematika menurut

pandangan konstruktivis adalah membantu peserta didik untuk membangun

konsep-konsep / prinsip-prinsip matematika dengan kemampuannya sendiri

melalui proses internalisasi, sehingga konsep/prinsip itu terbangun kembali.

Transformasi informasi yang diperoleh menjadi konsep/prinsip baru.

Transformasi itu mudah terjadi bila pemahaman timbul karena terbentuknya

skemata pada benak peserta didik.

Menurut Winataputra et al (1992: 97-98), bahwa dalam pembelajaran

matematika hendaklah dipilih strategi pembelajaran yang dapat melibatkan

8

8

Page 9: Volume

peserta didik secara aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik maupun sosial.

Keaktifan peserta didik itu tidak saja pada keterampilan mengerjakan soal sebagai

aplikasi dari konsep-konsep matematika yang telah dipelajarinya, melainkan perlu

lebih mementingkan pemahaman pada proses terbentuknya konsep. Konsep-

konsep matematika hendaknya tidak diajarkan melalui definisi, tetapi melalui

contoh-contoh yang relevan yang melibatkan konsep-konsep tertentu. Konsep-

konsep itu hendaknya dijamin sudah terbentuk dalam pikiran peserta didik.

Menurut Soedjadi (1999: 102), yang dimaksud peserta didik aktif belajar

adalah: (1) optimalisasi interaksi antar unsur-unsur yang terdapat dalam proses

pembelajaran dan (2) optimalisasi keikutsertaan seluruh sense (indera, emosi,

karsa, karya dan nalar) peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.

Pendekatan dan strategi pembelajaran matematika hendaklah mengikuti

paedagogik secara umum, yaitu pembelajaran diawali dari konkret ke abstrak, dari

sederhana ke kompleks dan dari mudah ke sulit, dengan menggunakan berbagai

sumber belajar. Belajar akan bermakna bagi peserta didik apabila mereka aktif

dengan berbagai cara untuk mengkonstruksi atau membangun sendiri

pengetahuannya. Dengan demikian suatu rumus, konsep atau prinsip dalam

matematika, seyogyanya ditemukan kembali oleh si pebelajar di bawah bimbingan

guru (guided re-invention). (Depdiknas, 2002: 4). Diharapkan, dalam setiap

kesempatan, pembelajaran matematika dimulai dengan pengenalan masalah yang

sesuai dengan situasi (contextual problem). Dengan mengajukan masalah-masalah

yang kontekstual, peserta didik secara bertahap, dibimbing untuk menguasai

konsep-konsep matematika (Depdiknas, 2003: 6).

9

9

Page 10: Volume

Dari uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa di dalam memilih

strategi pembelajaran matematika hendaklah: (1) dapat mengaktifkan peserta

didik dalam belajar untuk menemukan konsep/prinsip/rumus/algoritma

matematika di bawah bimbingan guru, (2) dimulai dari konkret ke abstrak, dari

mudah ke sulit, dari sederhana ke kompleks dan dari masalah kontekstual yang

dekat dengan lingkungan peserta didik ke masalah yang universal (3) menjadikan

pemecahan masalah sebagai pusat pembelajaran dan (4) melibatkan berbagai

pengalaman/pengetahuan yang sudah dimiliki peserta didik.

D.Pendekatan Pembelajaran Matematika

Pendekatan pembelajaran adalah suatu jalan, cara atau kebijakan yang

ditempuh guru atau peserta didik dalam pencapaian tujuan pembelajaran dilihat

dari sudut bagaimana proses atau materi pembelajaran itu, umum atau khusus

dikelola (Ruseffendi dalam Fauzi 2002:13).

Soedjadi (1999: 102), mengklasifikasikan pendekatan pembelajaran

matematika menjadi dua, yaitu:

(1) Pendekatan materi (material approach), yaitu proses penjelasan topik

matematika tertentu menggunakan materi matematika lain.

(2) Pendekatan pembelajaran (teaching approach), yaitu proses

penyampaian atau penyajian topik matematika tertentu agar

mempermudah peserta didik memahaminya.

Treffers (dalam Nurhadi, 2003), mengklasifikasikan pendekatan

pembelajaran matematika berdasarkan pada penekanan penggunaan komponen

proses matematisasinya, yakni matematisasi horisontal dan matematisasi vertikal,

10

10

Page 11: Volume

ke dalam empat macam pendekatan, yaitu: mechanistic, structuralistic, empiristic

dan realistic.

Menurut Yuwono (2001:4), dalam proses matematisasi horisontal, dengan

pengetahuan atau pengalaman yang dimilikinya, peserta didik dapat

mengorganisasikan dan memecahkan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan kata lain proses matematisasi horisontal bergerak dari dunia nyata ke

dunia simbol. Proses ini meliputi proses informal yang dilakukan peserta didik

dalam menyelesaikan suatu soal. Contohnya adalah proses yang dilalui peserta

didik untuk: membuat model, membuat skema dan menemukan hubungan-

hubungan. Sedangkan proses matematisasi vertikal, merupakan proses

pengorganisasian kembali dengan menggunakan matematika. Ini berarti proses

matematisasi vertikal bergerak dari dunia simbol ke dunia nyata. Proses ini antara

lain meliputi: proses menyatakan suatu hubungan dengan suatu formula (rumus),

membuat berbagai model, merumuskan konsep/prinsip dan melakukan

generalisasi.

Menurut Yuwono (2001:4), berdasarkan uraian di atas, perbedaan dari

keempat pendekatan pembelajaran matematika berdasarkan intensitas

pematematikaan (proses matematisasi) nya dapat dijelaskan sebagai berikut:

(1) Pendekatan mekanistik, lebih memusatkan pada tubian (drill) dan

hafalan, sedang proses pematematikaannya tidak nampak.

(2) Pendekatan strukturalistik, lebih menekankan pada pematematikaan

vertikal dan cenderung mengabaikan pematematikaan horisontal.

11

11

Page 12: Volume

(3) Pendekatan empiristik, lebih menekankan pada pematematikaan

horisontal dan mengabaikan pematematikaan vertikal.

(4) Pendekatan realistik, memberikan perhatian yang seimbang antara

pematematikaan horisontal dan pematematikaan vertikal dengan

penyampaian secara terpadu.

Berdasarkan berbagai pendapat dan uraian di atas, dalam penelitian ini

akan digunakan pembelajaran matematika yang berpandu pada pendekatan

realistik.

E.Pendekatan Pembelajaran Kontekstual

Menurut Suherman (2003:75), pendekatan pembelajaran Kontekstual

adalah salah satu pendekatan pembelajaran matematika yang mengajarkan kepada

peserta didik dengan mempresentasikan masalah dan meng’encourage’ atau

mendorong peserta didik untuk menemukan cara mereka sendiri dalam

menyelesaikan permasalahan. Para peserta didik diberdayakan oleh

pengetahuannya yang berada dalam diri mereka melalui serangkaian pertanyaan

produktif.

Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah

pembelajaran yang dimulai dengan mengambil (mensimulasikan, menceritakan)

kejadian pada dunia nyata kehidupan sehari-hari yang dialami peserta didik

kemudian diangkat ke dalam konsep matematika yang sedang dibahas melalui

proses tanya-jawab dalam bentuk diskusi. Pembelajaran Kontekstual melibatkan

tujuh komponen utama pembelajaran, yaitu konstruktivisme (constructivism),

bertanya (questioning), menemukan (inquiri), masyarakat belajar (learning

12

12

Page 13: Volume

community), pemodelan (modelling), refleksi (reflection), dan penilaian yang

sebenarnya (authentic assessment).

Menurut Sudrajat (2010:3), menyatakan bahwa ada tujuh prinsip

Pembelajaran Kontekstual, yaitu :

(a) Konstruktivisme (Constructivism)

Dalam pandangan ini strategi yang diperoleh lebih diutamakan

dibandingkan seberapa banyak peserta didik memperoleh dan mengingat

pengetahuan. Karena itu, tugas guru adalah memfasilitasi proses tersebut dengan

cara: (1) menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi peserta didik, (2)

memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan dan menerapkan

idenya sendiri, (3) menyadarkan peserta didik agar menerapkan strategi mereka

sendiri dalam belajar.

(b) Menemukan (Inquiry)

Dalam pengertian menemukan sebagai inquiri, prinsip ini mempunyai

seperangkat siklus, yaitu: obserasi, bertanya, mengajukan dugaan, mengumpulkan

data, dan menyimpulkan. Sebagai pendekatan pembelajaran, prinsip inquiri sangat

tepat bagi proses penanaman konsep dalam pembelajaran matematika. Misalnya,

menanamkan konsep Perkalian sebagai penjumlahan berulang.

(c) Bertanya (Questioning)

Kegiatan bertanya merupakan salah satu kegiatan dalam mengawali,

menguatkan, dan menyimpulkan sebuah konsep. Bentuknya, dapat dilakukan guru

13

13

Page 14: Volume

langsung kepada peserta didik atau justru memancing peserta didik untuk bertanya

kepada guru, kepada peserta didik lain atau kepada orang lain secara khusus (nara

sumber). Kegiatan ini sangat menunjang setiap aktivitas belajar, karena

pengetahuan yang dimiliki seseorang biasanya berawal dari “bertanya”

(questioning).

Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru untuk

mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir peserta didik. Selain

daripada itu bertanya juga dapat digunakan untuk menggali informasi,

menginformasikan apa yang sudah diketahui dan mengarahkan perhatian pada

aspek yang belum diketahui. Kebenaran tentang pentingnya pertanyaan yang

baik (good questions) dikuatkan oleh Orton, (1991) menyatakan bahwa “Good

questions are important in facilitating learning”.

Bertanya dalam pembelajaran Kontekstual merupakan kegiatan yang

sangat penting dilakukan guru untuk mengantarkan peserta didik membangun

pengetahuan.sendiri. Menurut Turmudi (2010), serangkaian pertanyaan guru

dikatakan produktif apabila : (1) menggali informasi akademis, (2) mengecek

pemahaman peserta didik, (3) membangkitkan respon kepada peserta didik, (4)

mengetahui sejauh mana rasa ingin tahu peserta didik, (5) mengetahui hal-hal

yang sudah diketahui peserta didik, (6) memfokuskan perhatian peserta didik pada

sesuatu yang sudah diketahui peserta didik, (7) membangkitkan lagi lebih banyak

pertanyaan dari peserta didik, (8) menyegarkan kembali pengetahuan peserta

didik.

(d) Masyarakat Belajar (Learning Community)

14

14

Page 15: Volume

Konsep masyarakat belajar (learning community) menyarankan agar hasil

pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Masyarakat belajar bisa

terjadi apabila ada komunikasi dua arah, yaitu guru terhadap peserta didik atau

sebaliknya, dan peserta didik dengan peserta didik lainnya dalam bentuk sharing.

Sudrajat (2010), berkesempatan melakukan penelitian tentang komunikasi dalam

ranah kemampuan membaca matematika. Hasilnya, seperti yang telah diduga

sebelumnya bahwa ketidakoptimalan hasil belajar yang diharapkan dari

pemberian perlakuan suatu teknik atau strategi yang baru berakar pada

permasalahan yang klasik dan senantiasa menghantui pembelajaran matematika

selama ini, yaitu pada masalah kurangnya penguasaan konsep dasar. Jadi, pada

dasarnya komunikasi dalam masyarakat belajar matematika dapat optimal bila

komunikan dan komunikator memiliki penguasaan konsep dasar.

(e) Pemodelan (modeling)

Pemodelan menurut pendekatan pembelajaran Kontekstual, guru bukan

merupakan satu-satunya model, melainkan harus memfasilitasi suatu model

tentang “bagaimana cara belajar”, baik dilakukan oleh peserta didik maupun oleh

guru sendiri. Model juga dapat didatangkan dari luar. Seseorang yang memiliki

keahlian tertentu dapat dihadirkan di dalam kelas untuk menjadi model terhadap

suatu pembelajaran. Penggunaan alat peraga matematika dari benda konkret bisa

menjadi model untuk menjelaskan konsep matematika yang abstrak.

(f) Refleksi (Reflection)

Refleksi merupakan cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari dan

dilakukan setiap peserta belajar. Guru mengoreksi dirinya, peserta didik dikoreksi

15

15

Page 16: Volume

oleh gurunya atau sebaliknya. Nilai hakiki dari prinsip ini adalah semangat

introspeksi untuk perbaikan pada kegiatan pembelajaran berikutnya.

(g) Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment)

Hakekat penilaian sebenarnya adalah bahwa kemajuan belajar dinilai dari

proses, bukan melulu hasil, dan dengan berbagai cara. Tes hanyalah salah satunya.

Penilaian sebenarnya menilai pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh

peserta didik. Penilai tidak hanya guru, tetapi bisa juga teman atau orang lain.

Karakteristik penilaian sebenarnya adalah: (1) dilaksanakan selama dan sesudah

pembelajaran berlangsung, (2) bisa digunakan untuk formatif atau sumatif, (3)

yang diukur keterampilan dan performasi, bukan mengingat fakta, (4)

berkesinambungan , (5) terintegrasi, (6) dapat digunakan sebagai feed back

(umpan balik).

F.Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari

awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas. (Drs.

H.Muhamad Ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar )

Dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi

peserta didik dengan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

Strategi Pembelajaran adalah Kegiatan pembelajaran yang harus

dikerjakan guru dan peserta didik agar mencapai tujuan secara efektif dan efesien

Kemp ( Wina sanjaya, 2008 ).

Pendekatan Pembelajaran adalah titik tolak atau sudut pandang terhadap

proses pembelajaran yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu

16

16

Page 17: Volume

proses yang bersifat umum, didalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan

dan melatari metoda pembelajran dengqan cakupan teoritis tertentu ( Wina

sanjaya, 2008 ).

Metode Pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplemen

rencana yang telah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk

mencapai tujuan pembelajaran ( Wina Senjaya ( 2008 )

Teknik pembelajaran adalah cara yang dilakukan seseorang dalam

mengimplementasikan suatu metoda secara spesifik ( Wina sanjaya, 2008 ).

Tidak ada model pembelajaran yang paling efektif untuk semua mata

pelajaran atau untuk semua materi (Drs.H.MuhamadAli,Guru dalam Proses

Belajar Mengajar ,Diklat Bintek Ktsp, 2009 Depdiknas), karena pemilihan model

pembelajaran untuk diterapkan guru di dalam kelas mempertimbangkan beberapa

hal yaitu:

1. Tujuan pembelajaran

2. Sifat materi pelajaran

3. Ketersediaan fasilitas

4. Kondisi peserta didik

5. Alokasi waktu yang tersedia

Ciri – ciri model pembelajaran yang baik adalah :

1 Adanya keterlibatan intelektual – emosional peserta didik melalui

Kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat, dan pembentukan sikap

2 Adanya keikutsertaan peserta didik secara aktif dan kreatif selama

pelaksanaan model pembelajaran

17

17

Page 18: Volume

3 Guru bertindak sebagai fasilitator, koordinator, mediator dan

motivator kegiatan belajar peserta didik

4 Penggunaan berbagai metode, alat dan media pembelajaran

G. Problem Based Intructions (Pembelajaran berdasarkan masalah)

Langkah-langkah :

a) Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai dan menyebutkan

sarana atau alat pendukung yang dibutuhkan. Memotivasi peserta

didik untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.

b) Guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan

tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan

topik, tugas, jadwal, dll.)

c) Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang

sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan, pengumpulan data,

hipotesis, dan pemecahan masalah.

d) Guru membantu peserta didik dalam merencanakan/menyiapkan karya

yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas

dengan temannya Guru membantu peserta didik untuk melakukan

refleksi atau evaluasi terhadap eksperimen mereka dan proses-proses

yang mereka gunakan

H.. Materi Debit Air dan satuan ukurannya

Debit adalah banyaknya (Debit Air ) zat cair yang mengalir tiap satu

satuan waktu. Banyaknya zat cair disebut Debit Air dan dinyatakan dalam m3,

18

18

Page 19: Volume

Volume Tabung = Luas Alas x t = m 3

cm3, mm3, atau liter (1dm3 = 1 liter). Satu satuan waktu yang dimaksud

yaitu detik, menit, atau jam. Pada buku ini debit dilambangkan dengan huruf Q,

Debit Air dengan huruf V, dan waktu dengan huruf t.

Secara umum, debit dirumuskan :

Satuan debit misalnya cm3/det, m3/det, m3/jam, liter/detik, atau liter/jam.

Perhatikan kembali permasalahan di awal subbab A.Ryan menampung banyak air

yang mengalir dari kran selama 1 menit. Debit Air air yang tertampung 20 l. Jadi,

debit kran 20 l/menit.

Q =20 l 1menit = 20 l 60 detik = 0,33 l/detik

Debit kran 20 l/menit atau 0,33 l/detik.

19

19

Page 20: Volume

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1.Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Singaparna tepatnya di SDN I

pagerageung , ± 500 meter dari ibukota kecamatan Singaparna ke arah selatan

berada di jalur jalan protokol jurusan Taraju. SDN I pagerageung tergolong SDN

biasa berada pada lingkungan masyarakat petani, sebagian besar masyarakat

berkebun manggu, hasil panen perkebunan manggu tersebut sudah dieksport ke

Taiwan dan Jepang. Peneliti sendiri bekerja di SDN tersebut ± 6 tahun sebagai

guru yang diberi tugas tambahan, pelajaran yang diampu adalah matematika kelas

VI sebanyak 4 jam, IPA kelas V sebanyak 4 jam, dan IPS kelas IV sebanyak 3

jam.

2.Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sesuai dengan

permasalahan yang dihadapi yaitu sebagian besar siswa belum mampu memahami

Debit Air . Untuk emngatasi masalah tersebut peneliti melakukan perbaikan

pembelajaran Matematika sebanyak tiga siklus tindakan perbaikan, tiap siklus

tindakan dilakukan 2 x35 menit sesuai dengan jam pelajaran waktu itu. Fokus

penelitian siklus I diarahkan kepada peningkatan kemampuan memahami Debit

Air bagnun ruang, siklus II diarahakan kepada peningkatan kemampuan

mengubah satuan ukuran kubikasi ke satuan ukuran liter, fokus III diarahakan

kepada peningkatan kemampuan memahami Debit Air .

20

20

Page 21: Volume

3. Jadwal Penelitian

No Siklus I Waktu Standar Kompetensi Kompetensi dasar1 Siklus I 05-09-2010 Menggunakan pengukuran

Debit Air perwaktu dalam pemecahan masalah

2.1.Mengenal satuan Debit Air

2.1.1.Memahami Debit Air

2 Siklus II 12-09-2010 Menggunakan pengukuran Debit Air perwaktu dalam pemecahan masalah

.1.Mengenal DEBIT AIR

2.1.2.Mengubah satuan ukuran kubikasi ke satuan liter

3 Siklus

III

19-09-2010 Menggunakan pengukuran Debit Air perwaktu dalam pemecahan masalah

.1.Mengenal satuan debit

2.1.3.menghitung Debit Air

4.Subyek Penelitian

Yang menjadi dubyek penelitian adalah siswa kelas VI berjumlah 30 orang

teridiri dari 26 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki, berdasrkan tingkat

kemampuan dapat digolongkan 5 orang berkemampuan tinggi, 20 orang

berkemampuan sedang dan 5 orang berkemampuan rendah. Yang menjadi peneliti

utama adalah guru yang diberi tugas tambahan matematika kelas VI, dan yang

menjadi guru mitra adalah wali kelas VI yang sudah memahami tentang penelitian

tindakan kelas.

B.Metode Penelitian.

Metode Penelitian adalah cara untuk memecahkan suatu permasalahan

secara ilmiah, sistematis ,logis, dan aktual. Metode tersebut ditetapkan berdasarkan

tujuan penelitian, “suatu penelitian pada hakekatnya memiliki metode penelitian

21

21

Page 22: Volume

masing-masing” ( Suryasumantri,1988:328). Sesuai dengan tujuannya yakni untuk

memperbaiki proses dan hasil pembelajaran maka metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Operasional metode

ini terdiri dari tahapan Perencanaan, Tindakan, Observasi, refleksi dilanjutkan

dengan pengambilan keputusan, kesimpulan dan rekomendasi.

Model PTK yang dijadikan landasan dalam penelitian ini adalah model

PTK dari Kemis-Tagart. Dalam desain model ini, satu fokus tindakan (Action)

merupakan satu siklus tindakan terdiri dari satu step atau langkah tindakan

pembelajaran. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa PTK dilakukan untuk

meningkatkan aspek kerja ilmiah pada satu materi pokok. Dipilihnya PTK dalam

penelitian ini sebab :

1. PTK tidak mengganggu proses pembelajaran atau kurikulum yang berlaku.

2. PTK dilakukan oleh guru itu sendiri

3.Tujuannya adalah untuk memperbaiki proses dan hasil belajar

4.Terdapatnya kolaborasi atau sumbang saran dari mitra kerja yang lainnya.

Satu siklus tindakan terdiri dari Perencanaan (Plan), tindakan (Actions),

Pengamatan (Observations) dan refleksi (Reflections) untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada gambar berikut ini :

22

22

Page 23: Volume

Revised Plan

Revised Plan

C. Prosedur penelitian

Kegiatan penelitian ditempuh melalui prosedur yang ditentukan, dalam

bentuk proses beberapa siklus, setiap siklus terdiri dari tahapan (fase) yaitu

melalui 4 (empat) tahap : Perancanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,

Action/ Observation

Reflective

Action/ Observation

Reflective

Action/

Observation

Reflective

Pla

n/PERENCANAAN

Kesimpulan

SIKLUS 1

SIKLUS 2

SIKLUS 3

GAMBAR SIKLUS PTK

23

23

Page 24: Volume

observasi, pencatatan pembelajaran dan analisis serta refleksi pembelajaran. Fase-

fase tersebut dioperasionalkan dalam kegiatan berikut :

a. Tahap refleksi awal

Pada tahap ini peneliti mencermati, mengidentifikasi dan menemukan

masalah dalam pembelajaran Matematika di kelas VI SDN I pagerageung .

Pembelajaran Matematika selama ini belum dapat membangkitkan aktivitas siswa

serta kreativitas siswa yang memenuhi Standar Kriteria Ketuntasan Minimal pada

kompetensi kemampuan memahami Debit Air .

b. Mengidentifikasi masalah

Tahap ini dilakukan setelah guru merasakan adanya masalah pada

pembelajaran Matemtika selama ini. Identifikasi masalah terutama dilakukan

terhadap permasalahan – permasalahan yang terkait dengan aktivitas siswa dan

guru dalam pembelajaran Matematika di kelas VI SDN I pagerageung pada

materi Debit Air diantaranya siswa tidaak mempu memecahkan masalah

hubungan satuan Debit Air .

1. Perencanaan tindakan penelitian

Perecanaan tindakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan meliputi tiga siklus dengan

perlakuan penyelidikan yang berbeda. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan

perubahan yang ingin dicapai.

24

24

Page 25: Volume

Siklus 1 menggunakan metode diskusi dan pemecahan masalah dengan

teknik Probelm Based Intructions (PBI) yaitu belajar kelompok dengan langkah

langkah :

a. Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai dan menyebutkan sarana

atau alat pendukung yang dibutuhkan. Memotivasi peserta didik untuk

terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.

b. Guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas

belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik,

tugas, jadwal, dll.)

c. Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,

eksperimen untuk mendapatkan penjelasan, pengumpulan data, hipotesis,

dan pemecahan masalah.

d. Guru membantu peserta didik dalam merencanakan/menyiapkan karya yang

sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan

temannya Guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau

evaluasi terhadap eksperimen mereka dan proses-proses yang mereka

gunakan

a. Siklus 2 penggunaan metode pemecahan dengan teknik belajar kelompok

bertukar pasangan dengan langkah-langkah:

1) Setiap peserta didik mendapat satu pasangan (guru bisa menunjuk

pasangannya atau peserta didik memilih sendiri pasangannya.

25

25

Page 26: Volume

2) Guru memberikan tugas dan peserta didik mengerjakan tugas dengan

pasangannya,setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu

pasangan yang lain, kedua pasangan tersebut bertukar pasangan.

3) Kemudian pasangan yang baru ini saling menanyakan dan mencari

kepastian jawaban mereka,temuan baru yang didapat dari pertukaran

pasangan kemudian dibagikan kepada pasangan semula,penutup.

b. Siklus 3 penggunaan metode diskusi dan pemecahan masalah dengan teknik

belajar kelompok Problem Based Intruction dengan langkah-langkah:

1) Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai dan menyebutkan

sarana atau alat pendukung yang dibutuhkan.

2) Memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam aktivitas mecahan

masalah yang dipilih.

3) Guru membantu peserta didik mendefinisikan dan

mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah

tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.).

4) Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang

sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan, pengumpulan

data, hipotesis, dan pemecahan masalah.

5) Guru membantu peserta didik dalam merencanakan/menyiapkan

karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi

tugas dengan temannya guru membantu peserta didik untuk

melakukan refleksi atau evaluasi terhadap eksperimen mereka dan

proses-proses yang mereka gunakan

26

26

Page 27: Volume

2. Pelaksanaan Tindakan Penelitian

Pelaksanaan Pembelajaran siklus 1 pada hari Rabu tanggal 05 September

2010 pada jam kesatu dan kedua sesuai dengan rencana pembeljaran siklus 1,

pada waktu proses pembelajaran dilakukan pengamatan oleh observer bertugas

mencatat data kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran, kinerja guru dalam

proses pembelajaran, aktivitas siswa dalam pembelajaran dan hasil belajar siswa.

Setelah selesai pembelajaran dilakukan refleksi dan diskusi serta sumbang saran

tentang kebaikan dan kekurangan pembelajaran siklus 1.

Pelaksanaan pembelajaran siklus 2 pada hari Rabu tanggal 15 September

2010 sesuai dengan rencana pembelajaran siklus 2, pada waktu proses

pembelajran berlangsung sama dilakukan pengamatan oleh observer seperti pada

pembelajaran siklus 1.

Pelaksanaan pembelajaran siklus 3 pada hari Rabu tanggal 19 September

2010 sesuai dengan rencana pembelajaran siklus 3, pada waktu proses

pembelajaran berlangsung sama dilakukan pengamatan oleh observer seperti

pembelajaran siklus 2 .

3. Observasi Pelaksanaan Penelitian.

Pengamatan dilakukan oleh observer terhadap kinerja guru dalam

merencanakan pembelajaran, kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran,

aktivitas siswa dalam pembelajaran serta hasil belajar siswa setelah dilakukan tes

formatif.

4. Refleksi

27

27

Page 28: Volume

Peneliti berkolaboratif dengan mitra kerja yang lain yaitu observer

melakukan analisis dan refleksi terhadap pelaksanan pembelajaran, untuk

keperluan analisis dilakukan pemeriksaan lembar pengamatan dan catatan-catatan

tentang data yang terkumpul hasil observasi serbagai temuan dijadikan sebagai

rekomendasi hasil penelitian dan rencana tindakan selanjutnya.

D. Tehnik Dan alat Pengumpulan data

1. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri

dari dua teknik, yaitu teknik observasi dan teknik tes.

a. Teknik Observasi

Observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan

menggunakan lembaran observasi yang dibuat untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data. Adapun hal-hal yang diobservasi antara lain:

1. Observasi terhadap rencana pembelajaran.

2. Observasi terhadap kegiatan siswa pada waktu belajar.

3. Observasi terhadap guru pada waktu mengajar.

4. Observasi terhadap hasil yang diperoleh siswa setelah dilakukan

tindakan.

b. Teknik Tes

Teknis tes dilakukan pada akhir pembelajaran dengan menggunakan

lembar soal.

2. Alat Pengumpulan Data.

28

28

Page 29: Volume

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a.Lembaran Tes terdiri dari 10 butir soal tes .

b.Lembar observasi, yaitu :

1. Observasi terhadap rencana pembelajaran.

2. Observasi terhadap proses pembelajaran.

3. Observasi terhadap hasil yang diperoleh siswa setelah dilakukan

tindakan

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

digunakan ada yang bersipat kuantitatif dan kualitatif. Data yang diperoleh di

kategorikan dan di klasifikasikan berdasarkan analisis kaitan logisnya, kemudian

disajikan secara faktual dan sistimatis dalam keseluruhan permasalahan dan

kegiatan penelitian. Selanjutnya untuk menganalisis data, hasil tindakan yang

dilakukan penulis sajikan secara bertahap sesuai urutan siklus yang telah

dilaksanakan, adapun prosedur pengolahan data adalah sebagai berikut :

a. Pengelompokan data

Data-data yang diperlukan pada penelitian ini adalah :

a. Data lembar observasi rencana pembelajaran.

b. Data lembar observasi implementasi pembelajaran.

c. Data lembar kerja siswa

d. Data lembar obsevasi kinerja siswa

e. Tes tertulis : tes awal dan tes akhir

b.Kategorisasi

29

29

Page 30: Volume

Data yang terkumpul dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan

pembelajaran, aktivitas siswa dalam pembelajaran serta tes hasil belajar siswa

dirata-ratakan secara kuantitatif kemudian dideskripsikan secara kualitatif

berdasarkan kategorisasi seperti berikut ini:

A.Sanga baik rentang skor antara 85 s.d 100

B .Baik rentang nilai antara 71 s.d 84

C.Cukup rentang nilai antara 61 s.d 70

D. Kurang rentang nilai antara 50-60

E. Kurang Seklai rentang nilai antara 0 s.d 49

Kesimpulan belajar dinyatakan tuntas apabila hasil tes mencapai rata-rata 7,5 atau

75.

30

30

Page 31: Volume

BAB IVHASIL KESIMPULAN DAN PEMBAHASAN

A.Gambaran Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Singaparna SDN I

pagerageung tempat peneliti bekerja, sebelum dilakukan penelitian peneliti

merefleksi pembelajaran Matematika pada Hari Rabu tanggal 05-09-2010, Standar

kompetensi menggunakan pengukuran Debit Air perwaktu dalam pemecahan

masalah, dan kompetensi dasarnya adalah mengenal satuan debit serta

Indikatornya adalah pencapaian kompetensi menghitung hubungan jam, menit dan

detik, diperoleh data nilai rata-rata kelas 4,5 dari siswa kelas VI berjumlah 30

orang. Seperti tampak pada tebel 4.1

Tabel 4.1Hasil Belajar Siswa Awal

Nilai Frekuensi Nilai Prosentase

8

7,5

7

6,5

6

5,5

5 15 75 50%

4,5 6 27 20%

4 6 24 20%

3,5 3 10,5 10%

Jumlah 30 136,5 100%

Rata-rata 45,50 45,50%

31

31

Page 32: Volume

Rendahnya hasil belajar siswa tersebut dikarenakan pembelajaran banyak

menggunakan metode ceramah, dan latihan, aktivitas bertanya kurang, siswa tidak

dilatih mendeskripsikan di depan kelas, belajar secara individual tidak dilakukan

belajar kelompok, sharing pendapat dengan temannya kurang.

B. Penjelasan Hasil Persiklus

1.Siklus I

1.1.Perencanaan Penelitian

Untuk meningkatkan kemampuan siswa memahami Debit Air , upaya-upaya guru

dalam perencanaan penelitian yaitu :

Menganalisis silabus pembelajaran kurikulum 2006

Menyusun RPP pembelajaran siklus I (Lihat lampirang 1)

Membuat Lembar Kerja siswa

Membuat instrumen observasi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran

(PAKG I dan APKG 2).

Membuat lembar tes awal dan lembar tes akhir

Menentukan metode yang digunakan yaitu metode diskusi, pemberian

tugas dan pemecahan masalah.

Model pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Intructions

(PBI)

Standar Kompetensi yaitu Menggunakan pengukuran Debit Air perwaktu

dalam pemecahan masalah, kompetensi dasarnya adalah mengenal satuan

debit, Indikator pencapaian kompetensi menghitung Debit Air beserta satuan

ukurannya

32

32

Page 33: Volume

1.2.Pelaksanaan Penelitian Siklus I

Pelaksanaan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal

05-09-2010 jam ke satu dan ke dua sesuai dengan RPP yang dibuat . Bersamaan

dengan pelaksanaan pembelajaran dilakukan pula pengamatan oleh pengamat

yaitu guru mitra bertugas mencatat data-data yang terjadi dalam pembelajaran

terdiri dari aktivitas guru dalam merencanakan pembelajaran, aktivitas guru dalam

melaksanakan pembelajaran , aktivitas siswa dalam pembelajaran dan kemampuan

siswa mengenal Debit Air sebagai hasil belajar siswa.

1.3 Hasil pengamatan Siklus I

a. Kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran

Nama Guru : IHA YULIA,S.pd

Mata Pelajaran : Matematika

Pokok Materi : Debit Air hubungannya dengan Debit Air

Kelas/Semester : VI/I

Tabel 4.2Kinerja Guru dalam Merenncanakan Pembelajaran

No Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Nilai *)

1 Tujuan Pembelajaran

a. Standar Kompetensib. Indikatorc. Ranah Tujuan (komprehenship)d. Sesuai dengan Kurikulum

3

2 Bahan Belajar/Materi Pelajaran

a. Bahan belajar mengacu/sesuai dengan tujuanb. Bahan belajar disusun secara sistematisc. Menggunakan bahan belajar sesuai dengan kurikulumd. Memberi Pengayaan

2

3 Strategi/Metode Pembelajaran

a. Pemilihan metode disesuaikan dengan tujuan

33

33

Page 34: Volume

b. Pemilihan metode disesuaikan dengan materic. Penentuan langkah-langkah proses pembelajaran

berdasarkan metode yang digunakand. Penataan alokasi waktu proses pembelajaran sesuai

dengan pro-porsi.e. Penetapan metode berdasarkan pertimbangan

kemampuan siswa.f. Memberi pengayaan

3

4 Media Pembelajaran

a. Media disesuaikan dengan tujuan pembelajaranb. Media disesuaikan dengan materi pembelajaranc. Media disesuaikan dengan kondisi kelasd. Media disesuaikan dengan jenis evaluasie. Media disesuaikan dengan kemampuan guruf. Media disesuaikan dengan kebutuhan dan

perkembangan siswa

2

5 Evaluasi

a. Evaluasi mengacu pada tujuanb. Mencantumkan bentuk evaluasic. Mencantumkan jenis evaluasid. Disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersediae. Evaluasi disesuaikan dengan kaidah evaluasi

2

Total Nilai 12

Nilai RPP (R) 2,4

*) Skala Nilai 0 – 4

NIP.

b. Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran

Nama Guru : IHA YULIAMata Pelajaran : MatematikaPokok Materi : Debit Air hubungannya dengan Debit Air Kelas/Semester : VI/I

Tabel 4.3Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran

Kriterai Penilaian:Nilai 4 jika semua deskriptor tampakNilai 3 jika hanya 3 deskriptor yang tampakNilai 2 jika hanya 2 deskriptor yang tampakNilai 1 jika hanya 1 deskriptor yang tampakNilai 0 jika tidak ada deskriptor yang tampak

34

34

Page 35: Volume

No.

Penampilan GuruSkors *)

1. Kemampuan Membuka Pelajaran

a. Menarik Perhatian siswab. Memberikan motivasi awalc. Memberikan apersepsi (kaitan materi yang sebelumnya

dengan materi yang akan disampaikan)d. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikane. Memberikan acuan bahan belajar yang akan diberikan

3

2. Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran

a. Kejelasan artikulasi suarab. Variasi Gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswac. Antusisme dalam penampiland. Mobilitas posisi mengajar

3

3. Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran)

a. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang direnca-nakan dalam RPP

b. Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar (materi)c. Kejelasan dalam memberikan contohd. Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan bahan

belajar

3

4 Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)

a. Kesesuaian metode dengan bahan belajar yang disampaikan

b. Penyajian bahan belajaran sesuai dengan tujuan/indikator yang telah ditetapkan

c. Memiliki keterampilan dalam menanggapi dan merespon pertanyaan siswa.

d. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang disediakan

3

5. Kemampuan Menggunakan Media Pembelajaran:

a. Memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan mediab. Ketepatan/kesusian penggunaan media dengan materi yang

disampai-kanc. Memiliki keterampilan dalam penggunaan media

35

35

Page 36: Volume

pembelajarand. Membantu meningkatkan perhatian siswa dalam kegiatan

pembelajaran

3

6. Evaluasi Pembelajaran

a. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkanb. Menggunakan bentuk dan jenis ragam penilaianc. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP 3

7. Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran:

a. Meninjau kembali materi yang telah diberikanb. Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab

pertanyaan.c. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran

2

8 Tindak Lanjut/Follow up

a. Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupun kelom-pok

b. Menginformasikan materi/bahan belajar yang akan dipelajari berikunya.

c. Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar

3

Jumlah Skors Aspek

Nilai Penampilan (T)

c.Aktivitas Siswa dalam pembelajaran siklus I

Tabel 4.4

Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran

No Aspek yang Diamati

Skor yang muncul

Jumlah Skor

1 2 3 4

36

36

Page 37: Volume

1 Pengetahuan Menguasai materi yang disampaikan Mampu menerapkan konsep dalam memecahkan

masalah yang disajikan. Mampu mengerjakan soal latihan Mampu membuat kesimpulan sendiri.

12

2 Keaktifan Memperhatikan dengan baik penjelasan dari guru. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan

pembelajaran/kelompok. Mengajukan pertanyaan Dapat menjawab pertanyaan dari guru dan siswa

lain.

9

3 Membuat Laporan Kesesuain dengan masalah yang disajikan. Menggunakan bahasa yang jelas Mengkomunikasikan hasil problem solving. Kerapihan dan kebersihan dalam membuat

laporan.

12

Jumlah 33

Persentase 68,75%

Catatan : Tanda () pada poin a, b, c, d merupakan aspek yang muncul.Penskoran :1. Skor 4 Baik2. Skor 3 Cukup3. Skor 2 Kurang4. Skor 1 Sangat Kurang

Skala Penilaian : N = Jumlah yang Terpenuhi x 100% Jumlah skor ideal Jumlah ideal = 48

Kriteria Penilaian :1. A = 80 % Sangat Baik Nilai 802. B = 70-79 % Baik Nilai 70-793. C = 60-69 % Cukup Nilai 60-694. D = 50 % Kurang Nilai 50

d. Kemampuan siswa memahami Debit Air

Tabel 4.5Kemampuan siswa Memahami Debit Air

no Nama Siswa Tes Awal Siklus I

1 Anang 5 6

37

37

Page 38: Volume

2 Andi 5 6

3 Beni 5 6

4 Burhan 5 7

5 Cucu 5 7

6 Cicih 5 8

7 Dedi 5 6

8 Dina 4 7

9 Ela 4 7

10 Eli 4 7

11 Farhan 4 6

12 Faruk 5 6

13 Galih 5 6

14 Gugun 5 7

15 Hasan 5 7

16 Halimah 5 6

17 Iyam 5 7

18 Ining 5 6

19 Jajang 4 7

20 Jeni 4 7

21 Jali 4 8

22 Karman 4 9

23 Kulsum 4 7

24 Kenken 4 8

25 Lia 4 6

26 Leli 4 7

27 Mimin 4 8

38

38

Page 39: Volume

28 Mumuj 4 7

29 Maria 4 6

30 Nina 5 6

Jumlah 136 204

Rata-rata 4,55 6,8

1.4.Refleksi Pembelajaran Siklus I

Hasil observasi pembelajaran siklus I terdiri dari

a. Refleksi Perencanaan pembelajaran siklus I

Pada dasarnya perencanaan pembelajaran sudah sistematis runtut sesuai

dengan kurikulum 2006 teridri dari 5 indikator namun masih ada kekurangannya

dalam menentukan tujuan pembelajaran kurang komperhensip, bahan ajaar kurang

sistematis, strategi pembelajaran antara alokasi waktu dengan pembahasan

pembelajaran kurang tepat, Media pembelajaran masih kurang , lembar penilaian

perlu penyempurnaan, perolehan rata-rata 2,4 termasuk kategori cukup.

b. Refleksi Pelaksanaan Pembelajaran siklus I

Pelaksanaan pembelajaran terdiri dari 9 indikator teridiri dari Kemampuan

Membuka Pelajaran memperoleh nilai 3, sikap guru dalam proses pembelajaran

memperoleh nilai 3, penguasaan bahan ajar nilai 3,kemampuan menggunakan

media pembelajaran meperoleh nilai 3, kegiatan proses pembelajaran nilai 3,

kemampuan emgnevaluasi nilai 3, kemampaun menutup pembelajaran nilai 2 dan

kemampuan memberikan tindak lanjut memperoleh nilai 3 nilai rata-rata 2,8

termasuk kategori baik

c.Aktivitas Siswa dalam pembelajaran.

39

39

Page 40: Volume

Aktivias siswa dalam pembelajaran terdiri dari tiga indikator yaitu

kegiatan upaya memperoleh pengetahuan, keaktifan dalam kerja kelompo, dan

kegiatan melaporkan memperoleh nilai rata-rata 33 sama dengan 68 % termasuk

aktegori cukup

d.Kemampuan memahami Debit Air .

Hasil test formatif dari 30 orang siswa yang memperoleh nilai 6 sebanyak

12 orang (40%), yang memperoleh nilai 7 sebanyak 14 orang(46,66%), yang

memperoleh nilai 8 sebanyak 4 orang (13,33%), yang memperoleh nilai 9

sebanyak 1 orang (0,33%).

Berdasarkan hasil refleki siklus I bahwa perencanaan pembelajaran masih perlu

ditingkatkan pada penentuan tujuan, antara soal evaluasi hendaknya sesuai dengan

indikator tujuan pembelajaran, pada pelaksanaan pembelajaran perlu

penyempurnaan sesuai dengan langkah-langkah Problem Based Intructions (PBI),

aktivitas siswa perlu ditingkatkan dan hasil belajar siswa perlu ditingkatkan

minimal nilai rata-rata mencapai KKM yaitu 7,5.

1.5.Perencanaan Siklus II

upaya-upaya guru dalam perencanaan penelitian yaitu :

Menganalisis silabus pembelajaran kurikulum 2006

Menyusun RPP pembelajaran siklus II (Lihat lampirang 1)

Membuat Lembar Kerja siswa Siklus II

Membuat instrumen observasi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran

siklus II (PAKG I dan APKG 2).

40

40

Page 41: Volume

Membuat lembar tes awal dan lembar tes akhir

Menentukan metode yang digunakan yaitu metode diskusi, pemberian

tugas dan pemecahan masalah.

Model pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Intructions

(PBI)

Standar Kompetensi yaitu Menggunakan pengukuran Debit Air perwaktu

dalam pemecahan masalah, kompetensi dasarnya adalah mengenal satuan

debit, Indikator pencapaian kompetensi mengubah satuan ukuran Debit Air

kubikasi ke satuan liter

1.6.Pelaksanaan Penelitian Siklus II

Pelaksanaan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal

14-09-2010 jam ke satu dan ke dua sesuai dengan RPP yang dibuat . Bersamaan

dengan pelaksanaan pembelajaran dilakukan pula pengamatan oleh pengamat

yaitu guru mitra bertugas mencatat data-data yang terjadi dalam pembelajaran

siklus II terdiri dari aktivitas guru dalam merencanakan pembelajaran siklus II,

aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran siklus II, aktivitas siswa dalam

pembelajaran siklus II dan kemampuan siswa mengenal Debit Air sebagai hasil

belajar siswa siklus II.

1.7 Hasil pengamatan Siklus II

a.Kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran

Nama Guru : IHA YULIA

Mata Pelajaran : Matematika

Pokok Materi : Debit Air hubungannya dengan Debit Air

41

41

Page 42: Volume

Kelas/Semester : VI/I

Tabel 4.6.Kinerja Guru dalam Perencanaan Pembelajaran

No Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Nilai *)

1 Tujuan Pembelajaran

e. Standar Kompetensi

f. Indikator

g. Ranah Tujuan (komprehenship)

h. Sesuai dengan Kurikulum

3

2 Bahan Belajar/Materi Pelajaran

e. Bahan belajar mengacu/sesuai dengan tujuan

f. Bahan belajar disusun secara sistematis

g. Menggunakan bahan belajar sesuai dengan kurikulum

h. Memberi Pengayaan

3

3 Strategi/Metode Pembelajaran

g. Pemilihan metode disesuaikan dengan tujuan

h. Pemilihan metode disesuaikan dengan materi

i. Penentuan langkah-langkah proses pembelajaran

berdasarkan metode yang digunakan

j. Penataan alokasi waktu proses pembelajaran sesuai

dengan pro-porsi.

k. Penetapan metode berdasarkan pertimbangan

kemampuan siswa.

l. Memberi pengayaan

4

4 Media Pembelajaran

g. Media disesuaikan dengan tujuan pembelajaran

h. Media disesuaikan dengan materi pembelajaran

i. Media disesuaikan dengan kondisi kelas

3

42

42

Page 43: Volume

j. Media disesuaikan dengan jenis evaluasi

k. Media disesuaikan dengan kemampuan guru

l. Media disesuaikan dengan kebutuhan dan

perkembangan siswa

5 Evaluasi.

f. Evaluasi mengacu pada tujuan

g. Mencantumkan bentuk evaluasi

h. Mencantumkan jenis evaluasi

i. Disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia

j. Evaluasi disesuaikan dengan kaidah evaluasi

3

Total Nilai 16

Nilai RPP (R) 3,33

b.Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran

Nama Guru : IHA YULIAMata Pelajaran : MatematikaPokok Materi : Debit Air hubungannya dengan Debit Air Kelas/Semester : VI/I

Tabel 4.7Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran

No.

Penampilan GuruSkors *)

1. Kemampuan Membuka Pelajaran

Menarik Perhatian siswa Memberikan motivasi awal Memberikan apersepsi (kaitan materi yang

sebelumnya dengan materi yang akan disampaikan) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

diberikan Memberikan acuan bahan belajar yang akan diberikan

4

43

43

Page 44: Volume

2. Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran

Kejelasan artikulasi suara Variasi Gerakan badan tidak mengganggu perhatian

siswa Antusisme dalam penampilan Mobilitas posisi mengajar

4

3. Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran)

Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang direnca-nakan dalam RPP

Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar (materi) Kejelasan dalam memberikan contoh Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan

bahan belajar

4

4. Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)

Kesesuaian metode dengan bahan belajar yang disampaikan

Penyajian bahan belajaran sesuai dengan tujuan/indikator yang telah ditetapkan

Memiliki keterampilan dalam menanggapi dan merespon pertanyaan siswa.

Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang disediakan

3

5. Kemampuan Menggunakan Media Pembelajaran:

Memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan media Ketepatan/kesusian penggunaan media dengan materi

yang disampai-kan Memiliki keterampilan dalam penggunaan media

pembelajaran Membantu meningkatkan perhatian siswa dalam

kegiatan pembelajaran

4

6. Evaluasi Pembelajaran

Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan Menggunakan bentuk dan jenis ragam penilaian Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP

3

7. Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran:

Meninjau kembali materi yang telah diberikan

3

44

44

Page 45: Volume

Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan.

Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran8 Tindak Lanjut/Follow up

Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupun kelom-pok

Menginformasikan materi/bahan belajar yang akan dipelajari berikunya.

Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar

4

Jumlah Skors AspekNilai Penampilan (T)

29

Rata-rata 3,2

c.Aktivitas Siswa dalam pembelajaran

Tabel 4.8

Aktivitas Siswa Pada Proses Pembelajaran Siklus II

No Aspek yang DiamatiSkor yang muncul

Jumlah Skor

1 2 3 41 Pengetahuan

Menguasai materi yang disampaikan Mampu menerapkan konsep dalam memecahkan

masalah yang disajikan. Mampu mengerjakan soal latihan Mampu membuat kesimpulan sendiri.

16

2 Keaktifan Memperhatikan dengan baik penjelasan dari guru. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan

pembelajaran/kelompok. Mengajukan pertanyaan Dapat menjawab pertanyaan dari guru dan siswa

lain.

12

3 Membuat Laporan Kesesuain dengan masalah yang disajikan. Menggunakan bahasa yang jelas

45

45

Page 46: Volume

Mengkomunikasikan hasil problem solving. Kerapihan dan kebersihan dalam membuat

laporan.

16

Jumlah 44

Persentase 91,66%

Catatan : Tanda () pada poin a, b, c, d merupakan aspek yang muncul.Penskoran :5. Skor 4 Baik6. Skor 3 Cukup7. Skor 2 Kurang8. Skor 1 Sangat Kurang

Skala Penilaian : N = Jumlah yang Terpenuhi x 100% Jumlah skor ideal Jumlah ideal = 48

Kriteria Penilaian :1. A = 80 % Sangat Baik Nilai 802. B = 70-79 % Baik Nilai 70-793. C = 60-69 % Cukup Nilai 60-694. D = 50 % Kurang Nilai 50

d.Kemampuan siswa memahami Debit Air

Tabel 4.9Kemampuan Siswa Memahami Debit Air Siklus II

No Nama Siswa Siklus I Siklus II

1 Anang 6 7

2 Andi 6 7

3 Beni 6 7

4 Burhan 7 8

5 Cucu 7 8

6 Cicih 8 8

7 Dedi 6 7

8 Dina 7 7

9 Ela 7 7

10 Eli 7 7

46

46

Page 47: Volume

11 Farhan 6 8

12 Faruk 6 7

13 Galih 6 7

14 Gugun 7 7

15 Hasan 7 7

16 Halimah 6 7

17 Iyam 7 8

18 Ining 6 7

19 Jajang 7 7

20 Jeni 7 8

21 Jali 8 9

22 Karman 9 10

23 Kulsum 7 8

24 Kenken 8 9

25 Lia 6 7

26 Leli 7 8

27 Mimin 8 8

28 Mumuj 7 7

29 Maria 6 7

30 Nina 6 7

Jumlah 204 226

Rata-rata 6,8 7.53

1.8.Refleksi Pembelajaran Siklus II

Hasil observasi pembelajaran siklus II terdiri dari

a.Perencanaan pembelajaran

47

47

Page 48: Volume

Pada dasarnya perencanaan pembelajaran siklus II sudah sistematis runtut

sesuai dengan kurikulum 2006 teridri dari 5 indikator namun masih ada

kekurangannya dalam pengembangan materi ajar, pembuatan LKS, Media

pembelajaran sudah baik , lembar penilaian cukup, perolehan rata-rata 3,2

termasuk kategori baik.

b.Pelaksanaan Pembelajaran siklus

Pelaksanaan pembelajaran terdiri dari 9 indikator teridiri dari Kemampuan

Membuka Pelajaran memperoleh nilai 4, sikap guru dalam proses pembelajaran

memperoleh nilai 4, penguasaan bahan ajar nilai 3,kemampuan menggunakan

media pembelajaran meperoleh nilai 4, kegiatan proses pembelajaran nilai 4,

kemampuan emgnevaluasi nilai 4, kemampaun menutup pembelajaran nilai 3 dan

kemampuan memberikan tindak lanjut memperoleh nilai 3 nilai rata-rata 3,2

termasuk kategori baik

c.Aktivitas Siswa dalam pembelajaran.

Aktivias siswa dalam pembelajaran terdiri dari tiga indikator yaitu

kegiatan upaya memperoleh pengetahuan, keaktifan dalam kerja kelompo, dan

kegiatan melaporkan memperoleh nilai rata-rata 44 sama dengan 91,66 %

termasuk aktegori sangat aktif

d.Kemampuan memahami Debit Air .

Hasil test formatif dari 30 orang siswa yang memperoleh nilai 7 sebanyak

18 orang (60%), yang memperoleh nilai 8 sebanyak 9 orang(30%), yang

memperoleh nilai 9 sebanyak 2 orang (0,66%), yang memperoleh nilai 10

sebanyak 1 orang (0,33%).

48

48

Page 49: Volume

Berdasarkan hasil refleki siklus II bahwa perencanaan pembelajaran Sudah baik

penentuan tujuan sudah sesuai, antara soal evaluasi dengan indikator tujuan

pembelajaran sudah baik, pada pelaksanaan pembelajaran perlu peningkatan

sesuai dengan langkah-langkah Problem Based Intructions (PBI), aktivitas siswa

sudah baik dan hasil belajar siswa secara klasikal sudah mencapai KKM tetapi

secara individual masih ada 18 orang (60%) di bawah KKM, maka pembelajaran

dilanjutkan dengan siklus III

1.9.Perencanaan Siklus III

upaya-upaya guru dalam perencanaan penelitian yaitu :

Menganalisis silabus pembelajaran kurikulum 2006

Menyusun RPP pembelajaran siklus III (Lihat lampirang 1)

Membuat Lembar Kerja siswa Siklus III

Membuat instrumen observasi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran

siklus III (PAKG I dan APKG 2).

Membuat lembar tes awal dan lembar tes akhir

Menentukan metode yang digunakan yaitu metode diskusi, pemberian

tugas dan pemecahan masalah.

Model pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Intructions

(PBI)

Standar Kompetensi yaitu Menggunakan pengukuran Debit Air perwaktu

dalam pemecahan masalah, kompetensi dasarnya adalah mengenal satuan

debit, Indikator pencapaian kompetensi mengubah satuan ukuran Debit Air

kubikasi ke satuan liter

49

49

Page 50: Volume

1.10.Pelaksanaan Penelitian Siklus III

Pelaksanaan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal

12-09-2010 jam ke satu dan ke dua sesuai dengan RPP yang dibuat . Bersamaan

dengan pelaksanaan pembelajaran dilakukan pula pengamatan oleh pengamat

yaitu guru mitra bertugas mencatat data-data yang terjadi dalam pembelajaran

siklus III terdiri dari aktivitas guru dalam merencanakan pembelajaran siklus III,

aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran siklus III, aktivitas siswa dalam

pembelajaran siklus III dan kemampuan siswa mengenal Debit Air sebagai hasil

belajar siswa siklus III.

1.11.Hasil pengamatan Siklus III

a.Kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran

Nama Guru : IHA YULIAMata Pelajaran : MatematikaPokok Materi : Debit Air hubungannya dengan Debit Air Kelas/Semester : VI/I

Tabel 4.10Kinerja Guru dalam Perencanaan Pembelajaran

No Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Nilai *)

1 Tujuan Pembelajaran

Standar Kompetensi

Indikator

Ranah Tujuan (komprehenship)

Sesuai dengan Kurikulum

4

2 Bahan Belajar/Materi Pelajaran

Bahan belajar mengacu/sesuai dengan tujuan

4

50

50

Page 51: Volume

Bahan belajar disusun secara sistematis

Menggunakan bahan belajar sesuai dengan kurikulum

Memberi Pengayaan

3 Strategi/Metode Pembelajaran

Pemilihan metode disesuaikan dengan tujuan

Pemilihan metode disesuaikan dengan materi

Penentuan langkah-langkah proses pembelajaran

berdasarkan metode yang digunakan

Penataan alokasi waktu proses pembelajaran sesuai

dengan pro-porsi.

Penetapan metode berdasarkan pertimbangan

kemampuan siswa.

Memberi pengayaan

4

4 Media Pembelajaran

Media disesuaikan dengan tujuan pembelajaran

Media disesuaikan dengan materi pembelajaran

Media disesuaikan dengan kondisi kelas

Media disesuaikan dengan jenis evaluasi

Media disesuaikan dengan kemampuan guru

Media disesuaikan dengan kebutuhan dan

perkembangan siswa

4

5 Evaluasi.

Evaluasi mengacu pada tujuan

Mencantumkan bentuk evaluasi

Mencantumkan jenis evaluasi

Disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia

Evaluasi disesuaikan dengan kaidah evaluasi

4

Total Nilai 20

51

51

Page 52: Volume

Nilai RPP (R) 4,00

b.Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran

Nama Guru : IHA YULIAMata Pelajaran : MatematikaPokok Materi : Debit Air hubungannya dengan Debit Air Kelas/Semester : VI/I

Tabel 4.11Kinerja Guru dalm Pelaksanaan Pembelajaran

No.

Penampilan GuruSkors *)

1. Kemampuan Membuka Pelajaran

f. Menarik Perhatian siswa Memberikan motivasi awal Memberikan apersepsi (kaitan materi yang sebelumnya

dengan materi yang akan disampaikan) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan Memberikan acuan bahan belajar yang akan diberikan

4

2. Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran

Kejelasan artikulasi suara Variasi Gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswa Antusisme dalam penampilan Mobilitas posisi mengajar

4

3. Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran)

Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang direnca-nakan dalam RPP

Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar (materi) Kejelasan dalam memberikan contoh Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan bahan

belajar

4

5. Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)

Kesesuaian metode dengan bahan belajar yang disampaikan

52

52

Page 53: Volume

Penyajian bahan belajaran sesuai dengan tujuan/indikator yang telah ditetapkan

Memiliki keterampilan dalam menanggapi dan merespon pertanyaan siswa.

Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang disediakan

4

6. Kemampuan Menggunakan Media Pembelajaran:

Memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan media Ketepatan/kesusian penggunaan media dengan materi yang

disampai-kan Memiliki keterampilan dalam penggunaan media

pembelajaran Membantu meningkatkan perhatian siswa dalam kegiatan

pembelajaran

4

7. Evaluasi Pembelajaran

Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan Menggunakan bentuk dan jenis ragam penilaian Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP 4

8. Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran:

Meninjau kembali materi yang telah diberikan Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab

pertanyaan. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran

4

9 Tindak Lanjut/Follow up

Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupun kelom-pok

Menginformasikan materi/bahan belajar yang akan dipelajari berikunya.

Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar

4

Jumlah Skors AspekNilai Penampilan (T)

36

Rata-rata 4

53

53

Page 54: Volume

c.Aktivitas Siswa dalam pembelajaran

Tabel 4.12

Aktivitas Siswa Pada Proses Pembelajaran

No Aspek yang DiamatiSkor yang muncul

Jumlah Skor

1 2 3 41 Pengetahuan

Menguasai materi yang disampaikan Mampu menerapkan konsep dalam memecahkan

masalah yang disajikan. Mampu mengerjakan soal latihan Mampu membuat kesimpulan sendiri.

16

2 Keaktifan Memperhatikan dengan baik penjelasan dari guru. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan

pembelajaran/kelompok. Mengajukan pertanyaan Dapat menjawab pertanyaan dari guru dan siswa

lain.

16

3 Membuat Laporan Kesesuain dengan masalah yang disajikan. Menggunakan bahasa yang jelas Mengkomunikasikan hasil problem solving. Kerapihan dan kebersihan dalam membuat

laporan.

16

Jumlah 48

Persentase 100%

Catatan : Tanda () pada poin a, b, c, d merupakan aspek yang muncul.Penskoran :9. Skor 4 Baik10. Skor 3 Cukup11. Skor 2 Kurang12. Skor 1 Sangat Kurang

Skala Penilaian : N = Jumlah yang Terpenuhi x 100% Jumlah skor ideal Jumlah ideal = 48

Kriteria Penilaian :1. A = 80 % Sangat Baik Nilai 802. B = 70-79 % Baik Nilai 70-793. C = 60-69 % Cukup Nilai 60-69

54

54

Page 55: Volume

4. D = 50 % Kurang Nilai 50

d.Kemampuan siswa memahami Debit Air

Tabel 4.13Kemampuan siswa memahami Debit Air

no Nama Siswa Tes Awal Siklus I

1 Anang 7 8

2 Andi 7 8

3 Beni 7 8

4 Burhan 8 9

5 Cucu 8 9

6 Cicih 8 9

7 Dedi 7 8

8 Dina 7 9

9 Ela 7 9

10 Eli 7 9

11 Farhan 8 9

12 Faruk 7 9

13 Galih 7 9

14 Gugun 7 10

15 Hasan 7 10

16 Halimah 7 9

17 Iyam 8 9

18 Ining 7 9

19 Jajang 7 9

20 Jeni 8 10

55

55

Page 56: Volume

21 Jali 9 10

22 Karman 10 10

23 Kulsum 8 9

24 Kenken 9 10

25 Lia 7 8

26 Leli 8 9

27 Mimin 8 9

28 Mumuj 7 8

29 Maria 7 8

30 Nina 7 8

Jumlah 226

Rata-rata 7.53

1.12.Refleksi Pembelajaran Siklus III

Hasil observasi pembelajaran siklus III terdiri dari

a. Refleksi Perencanaan pembelajaran III

Pada dasarnya perencanaan pembelajaran siklus III sudah sistematis runtut

sesuai dengan kurikulum 2006 teridri dari 5 indikator namun masih ada

kekurangannya dalam pengembangan materi ajar, pembuatan LKS, Media

pembelajaran sudah baik , lembar penilaian cukup, perolehan rata-rata 4 termasuk

kategori baik.

b.Refleksi Pelaksanaan Pembelajaran siklus III

Pelaksanaan pembelajaran terdiri dari 9 indikator teridiri dari Kemampuan

Membuka Pelajaran memperoleh nilai 4, sikap guru dalam proses pembelajaran

memperoleh nilai 4, penguasaan bahan ajar nilai 4,kemampuan menggunakan

56

56

Page 57: Volume

media pembelajaran meperoleh nilai 4, kegiatan proses pembelajaran nilai 4,

kemampuan emgnevaluasi nilai 4, kemampaun menutup pembelajaran nilai 4 dan

kemampuan memberikan tindak lanjut memperoleh nilai 4 nilai rata-rata 4,0

termasuk kategori baik

c.Aktivitas Siswa dalam pembelajaran.

Aktivias siswa dalam pembelajaran terdiri dari tiga indikator yaitu

kegiatan upaya memperoleh pengetahuan, keaktifan dalam kerja kelompo, dan

kegiatan melaporkan memperoleh nilai rata-rata 48 sama dengan 100 % termasuk

aktegori sangat aktif

d.Kemampuan memahami Debit Air .

Hasil test formatif dari 30 orang siswa yang memperoleh nilai 8 sebanyak

8 orang (26,66%), yang memperoleh nilai 9 sebanyak 16 orang(53,33%), yang

memperoleh nilai 10 sebanyak 6 orang (20%), Nilai rata-rata kelas 8,93 telah

melebihi target KKM 7,5.

Berdasarkan hasil refleki siklus III bahwa perencanaan pembelajaran Sudah baik

penentuan tujuan sudah sesuai, antara soal evaluasi dengan indikator tujuan

pembelajaran sudah baik, pada pelaksanaan pembelajaran sudah baik sesuai

dengan langkah-langkah Problem Based Intructions (PBI), aktivitas siswa sudah

baik dan hasil belajar siswa baik secara klasikal maupun secara individual sudah

mencapai KKM bahkan melebihi KKM 8,93, maka pembelajaran dinyatakan

tuntas pada siklus III

C.Pembahasan hasil penelitian.

57

57

Page 58: Volume

Hasil penelitian Dari siklus I sampai dengan siklus III menunjukkan terjadi

peningkatan terdiri dari:

1. Kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran model Problem Base

Intructions telah meningkat dari siklus I dari nilai rata-rata 2,4 (60%) cukup,

meningkat menjadi 2,8 (70%) pada siklus II dengan kategori baik dan menjadi

4,00 (100%) pada siklus III dengan kategori baik

Tabel 4.14Rekapitulasi Kinerja Guru dalam Merencanakan Pembelajaran

N0 Indikator Siklus I Siklus II Siklus III

1 Menentukan tujuan Pembelajaran 3 3 4

2 Pengembangan materi Pembelajaran 2 3 4

3 Strategi penggunaan metode 3 3 4

4 Penggunaan media pembelajaran 2 2 4

5 Perencanaan evaluasi 2 3 4

Jumlah 12 14 16

Rata-rata 2,4 2,8 4,00

Grafik 4.1. Kinerja Guru dalam Perencanaan Pembelajaran PBI

58

58

Page 59: Volume

SIKLUS I SIKLUS II Siklus III 4th Qtr0

102030405060708090

100

Siklus I

Siklus II

Siklus III

2. Kinerja Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran Model PBI

Kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran PBI dari siklujs I, Siklus

II dan siklus III menunjukkan peningkatan dari 9 indikator yang ditetapkan seperti

dijelaskan tabel 4.1 berikut ini

Tabel 4.15.Kinerja Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran

No Indikator Siklus I Siklus II Siklus III

1 Kemampaun membuka pelajaran 3 4 4

2 Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran

3 4 4

3 Penguasaan bahan ajar 3 4 4

4 Proses Pembelajaran 3 3 4

5 Kemampuan menggunakan media pembelajaran

3 4 4

6 Kemampaun melakukan evaluasi pembelajaran

3 3 4

7 Kemampuan menutup pembelajaran

2 3 4

59

59

Page 60: Volume

8 Tindak lanjut/follow up 3 4 4

Jumlah 26 29 32

Rata-rata 3,25 3,63 4,00

81,25% 90,75 100%

Grafik 4.2.Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran

siklus 1 siklus II Siklus III0

102030405060708090

100

Siklus I

Siklus II

Siklus III

3.Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa dalam pembelajaran siklus I, siklus II dan siklus III

menunjukan peningkatan, seperti dijelaskan berikut ini

Tabel 4.16.Rekapitulasi Aktivitas Siswa

No Indikator Siklus I Siklus II Siklus III

1 Upaya memperoleh Pengetahuan

12 16 16

2 Aktivitas dalam Pembelajaran 9 12 16

3 Kemampuan membuat laporamn

12 16 16

Jumlah 33 44 48

Rata-rata 68,75 91,66 100

60

60

Page 61: Volume

Grafik 4.3Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

Siklus I Siklus II Siklus III0

102030405060708090

100

Siklus ISiklus IISiklus III

Aktivitas siswa pada pembelajaran siklus I, siklus II dan siklus III

menunjukan peningkatan yang baik

3. Kemampuan Memahami Debit Air

Kemampuan siswa memahami Debit Air siklus I, siklus II dan siklus III

menunjukkan peningkatan, pembelajaran awal memperoleh nilai rata-rata 4,55,

siklus I memperoleh nilai rata-rata 6,8, siklus II memperoleh nilai rata-rata 7,53

dan siklus III memperoleh nilai rata-rata 8,93 seperti dijelaskan dengan tabel 4.17

Tabel 4.17Rekapitulasi Nilai Kemampuan Siswa Memahami Debit Air

No Nama Siswa Pemb.Awal

Pemb.Siklus I

Pemb.Siklus II

Pemb.Siklsu

III1 Anang 5 6 7 8

2 Andi 5 6 7 8

61

61

Page 62: Volume

3 Beni 5 6 7 8

4 Burhan 5 7 8 9

5 Cucu 5 7 8 9

6 Cicih 5 8 8 9

7 Dedi 5 6 7 8

8 Dina 4 7 7 9

9 Ela 4 7 7 9

10 Eli 4 7 7 9

11 Farhan 4 6 8 9

12 Faruk 5 6 7 9

13 Galih 5 6 7 9

14 Gugun 5 7 7 10

15 Hasan 5 7 7 10

16 Halimah 5 6 7 9

17 Iyam 5 7 8 9

18 Ining 5 6 7 9

19 Jajang 4 7 7 9

20 Jeni 4 7 8 10

21 Jali 4 8 9 10

22 Karman 4 9 10 10

23 Kulsum 4 7 8 9

24 Kenken 4 8 9 10

25 Lia 4 6 7 8

26 Leli 4 7 8 9

27 Mimin 4 8 8 9

28 Mumuj 4 7 7 8

62

62

Page 63: Volume

29 Maria 4 6 7 8

30 Nina 5 6 7 8

Jumlah 136 204 226 268

Rata-rata 4,55 6,8 7,53 8.93

Kemampuan siswa memahami Debit Air dari pembelajaran awal, siklus I, siklus

II dan siklus III menujukkan peningkatan yang baik, pembelajran awal nilai

tertinggi 5, nilai terendah 4, nilai rata-rata 4,55, perolehan nilai pembelajran siklus

I nilai tertinggi 9 sebanyak satu orang (0,33%), nilai terendah 6 sebanyak 12

orang (40%), nilai yang sering muncul 7 sebanyak 14 orang (46,66%), dan nilai

rata-rata pembelajaran siklus I 6,8, nilai tertinggi pembelajaran siklus II , 10

sebanyak satu orang (0,33%), nilai terendah 7 sebanyak 18 orang (60%), nilai

yang sering muncul 7, dan nilai rata-rata 7.53, nilai tertinggi pembelajran siklus

III adalah 10 sebanyak 6 orang (20%), nilai terendah 8 sebanyak 8 orang

(26,66%), nilai yang sering muncul 9 sebanyak 16 oorang (53,33%) dan nilai rata-

rata siklus III 8,93. Artinya kemampuan siswa memahami Debit Air baik, secara

individual maupun secara klasikal menunjukkan kategori baik, hasil belajar siswa

telah melebihi KKM 7,5. Secara keseluruhan penerapan model pembelajaran

Problem Based Intructions telah berhasil meningkatkan kemampuan siswa

memahami Debit Air pada pembelajran matematika di kelas VI sebanyak tiga

siklus tindakan seperti digambarkan pada Grafik 4.4

Grafik 4.4Kemampuan Siswa Memahami Debit Air

63

63

Page 64: Volume

Pemb awal Pemb.Siklus I Pemb.Siklus II Pemb.Siklus III

0102030405060708090

Pemb.awal

Pemb.Siklus I

Pemb.Siklus II

Pemb.Siklus III

Perolehan nilai rata-rata pada pembelajaran awal 45,50, meningkat mejadi 68,75

pada pembelajaran siklus II, meningkat menjadi 75,33 pada pembelajaran siklus II

dan menin gkat menjadi 89,30 pada pembelajaran siklus III

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan data hasil penelitian penerapan model pembelajaran Probelm

Based Intructions (PBI) telah berhasil :

1. Meningkatkan kemampuan guru dalam merencanakan

pembelajaran Model Probelm Based Intructions (PBI) dari nilai

64

64

Page 65: Volume

rata-rata 2,4 (60%) menjadi 2,8 (70%) pada pembelajran siklus II

dan menngkat menjadi 4 (100%) pada siklus III.

2. Meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan model

pembelajran Problem Based Intructions (PBI) dari nilai rata-rata

81,25 % meningkat menjadi 90,75% pada pembelajaran siklus II,

meningkat menjadi 100% pada pembelajran siklus III

3. Meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran dari sebagian

siswa yang kurang aktif menjadi aktif sekali.

4. Meningkatkan kemampuan siswa memahami Debit Air dari nilai

rata-rata 4,55 pada pembelajaran awal, meningkat menjadi 6,8 pada

pembelajaran siklus I, meningkat menjadi 7,53 pada pembelajaran

siklus II dan meningkat menjadi 8,93 pada pembelajaran siklus III.

B.Saran

Berdasarkan simpulan hasil penelitian yang telah dilakukan, khususnya

untuk memperbaiki dan peningkatan pembelajaran, disarankan beberapa hal

sebagai berikut :

1. Untuk menciptakan iklim kelas yang kodusif dapat digunakan model

pembelajaran Problem Based Intructions dalam pembelajaran matematika

sehingga tujuan pembelajaran,aktivitas siswa dan hasil belajar siswa yang

diharapkan dapat tercapai

2. Agar pelaksanaan pembelajaran terarah dan mendapatkan hasil yang

optimal, hendaknya dirumuskan oleh guru dengan baik yang dituangkan ke

65

65

Page 66: Volume

dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang efektif sesuai

rambu-rambu kurikulum.

3. Guru sebagai agen pembelajaran hendaknya mengubah pola pikir dari

pembelajaran rutinitas yang kurang bermakna ke pemikiran pembelajaran

yang inovatif. Guru sebagai agen pembelajran senantiasa mengasah

kemampuannya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran bertindak

sebagai fasilitator dan motivator kepada siswa untuk menciptakan

pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.

4. Untuk memperbaiki maupun meningkatkan pembelajaran, diperlukan

tindakan berupa suatu penelitian secara sistematis dan reflektif. Untuk itu

disarankan kepada guru untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

disekolahnya masing-masing.

DAFTAR PUSTAKA

Anita Lie.(2010). Cooperative Learning tipe Jigsaw : Grasindo.

Arend dalam Djamarah dan Aswan Zain. (1995). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rienika Cipta.

Bachtiar H, (2003). Perencanaan Pengajaran Bidang Studi. Jakarta : Pustaka Ramadhan.

Depdikbud (1999). Penelitian Tindakan(Action Research). Jakarta : Dirjen.

66

66

Page 67: Volume

Depdiknas (2004). Standar Kompetensi Kelas VI SD/MI. Tasikmalaya : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Jakaria (2004). Analisis Hasil Belajar Siswa Paad Pokok Bahasa Pendidikan Pendekatan Pemecahan Masalah Menurut Polya. Skripsi Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNSIL Tasikmalaya : Tidak Diterbitkan.

Karso dkk (2002). Pendidikan Matematika 1. Jakarta : Pusat Penerbita UT.

Kasbolah K (1999). Penelitian Tindakan Kelas. Malang : Depdikbud Proyek PGSD.

Rachmat (2004) Belajar Matematika untuk SD Kelas VI. Bandung : PT. Sarana Panca Karya nusa

Russeffendi. ET (1979). Pengajaran Matematika Modern Seri 4. Bandung : Trasito.

Russeffendi. ET (1993). Pengajaran Matematika 3. Jakarta : UT Depdikbud.

Syaiful Sagala (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Suherman Uman (2000). Memahami Karakteristik Individu. Bandung : Tidak Diterbitkan.

Suherman, H.E, et al (2001) Common Text Book, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. UPI Bandung Jakarta : JICA

Sukirman (1997). Matematika. Jakarta : Depdikbud.

67

67

Page 68: Volume

Lampiran

RPP I

Nama Sekolah : SDN I Pagerageung Mata Pelajaran : MAEMATIKAKelas : VI (Enam)Semester : I (Satu)Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 pertemuan).Hari/tanggal : Rabu , 05 September 2010A.Standar Kompetensi**

1. Menggunakan pengukuran Debit Air perwaktu dalam pemecahan

masalah

B.Kompetensi Dasar

2.1.Mengenal satuan debit

2.1.1.Indikator Pencapaian Kompetensi

Menghitung Debit Air Bangun ruang

C.Tujuan Pembelajaran

Melalui diskusi siswa mampu menghitung isi kubus berdasarkan

satuan Debit Air

Melalui tanya-jawab siswa mampu mengubah satuan Debit Air dm3

menjadi satuan l dan satuan laninya.

Melalui diskusi dan pemberian tugas ssiswa mampu menjelaskan

hubungan satuan Debit Air dengan satuan yang lainnya.

Karakter siswa yang diharapkan :

o Siswa berani bertanya dan menjawab pertanyaan tanpa ragu-ragu

o Siswa berani mendeskripsikan di depan kelas

68

68

Page 69: Volume

o Siswa mampu menjelaskan masalah satuan Debit Air di depan kelas

D. Materi Ajar

o Satuan Debit Air

o Debit Air

o Hubungan satuan Debit Air dengan satuan ukuran lainnya

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan kontekstual.

Pendekatan Cooperatif Learning.

Eksperimen

Diskusi kelas.

Tanya jawab.

Penugasan.

F. Langkah-langkah Kegiatan

Kegiatan Awal

Mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama, presensi,

apersepsi dan kepercayaan masing-masing, untuk mengawali

pelajaran.

Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran

Mengajak siswa bertanya jawab tentang kegiatan apa saja yang

dilakukan setelah pulang dari sekolah.

Dilanjutkan dengan bertanya jawab tentang satuan ukuran.

Kegiatan Inti

69

69

Page 70: Volume

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Semua siswa diminta untuk mengamati gambar bangun ruang di

papan tulis selanjutnya siswa yang ditunjuk secara bergiliran

membaca gambar kubus dan satuan ukurang yang

tertera di papan tulis seperti gambar berikut ini:

1cm 10 mm

10 mm

1 cm A 1 cm B

10 mm

Debit Air kubus A = pxlxt= 1cmx1cmx1cm = 1 cm3

Debit Air kubus B= pxlxt = 10 mmx10mmx10mm = 1000 mm3

Debit Air kubus A=Debit Air kubus B= 1cm3= 1000mm3

Bertanya jawab tentang Debit Air kubus dan hubungan satuan

ukuran Debit Air sepeti :

Berapakah Debit Air kubus A ?

Berapakah Debit Air kubus B ?

Apa satuan ukurang Debit Air kubus A ?

Apa saatuan Debit Air kubus B ?

Bagaimana hubungan satuan Debit Air kubus A dengan satuan

Debit Air kubus B ?

70

70

Page 71: Volume

Perhatikan gambar berikut :

1 dm 10 cm

1 dm c 10 cm D

1 dm 10 cm

Debit Air Kubus C = ...x...x... Debit Air kubus

D= ....X...X.....

Debit Air Kubus C= ....x...x....=................. Debit Air Kubus

D= ......x.....x.....=......

1 dm3 = ...................Cm3

Bagaiamana hubungan antara Debit Air kbus C dengan Debit

Air kubus D ?

Bagaiamana pendapatmu ?

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru menyajikan masalah tentang satuan

ukuran Debit Air dan hubungannya dengan satuan ukurang lainnya

seperti

71

71

Page 72: Volume

km3 = kilometer kubikhm3 = hektometer kubikdam3 = dekameter kubik

m3 = meter kubikdm3 = desimeter kubik

X 1000

km3

hm3 x 1000

:1000 dam 3 x1000

:1000 m3 x 1000

:1000 dm3 x 1000

:1000 cm3 x 1000

:1000 mm

:1000

:1000

Guru Bertanya kepada siswa tentang hubungan satuan ukuran km3 ,

hm3,dam3,dm3,cm3 dan mm3

Guru menjelasakan tentang hubungan satuan ukuran Debit Air

selanjutnya diubah ke dalam satuan liter

Guru menyajikan masalah tentang mengubah satuan ukuran dm3 ke

dalam satuan ukuran liter.

Membahas bersama dalam diskusi kelompok tentang masalah-

masalah hubungan satuan ukuran Debit Air .

72

72

Page 73: Volume

Guru Meminta salah satu kelompok untuk melaporkan hasil

diskusinya di depan kelas, kelompok yang lain menanggapinya.

Guru menjelaskan kembali tentang hubungan satuan ukuran Debit

Air dengan sauan ukuran liter dll

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari

selama pertemuan itu untuk mengetahui pencapaian Indikator

Pencapaian Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

Siswa dan guru membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari.

Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan

masing-masing.

Penilaian

Sebelum ditutup selama ± 15 menit

1. 200 l = ... dm3 6. 4 cm3 = ... ml

2. 10 l = ... ml 7. 4 m3 = ... ml

3. 5 l = ... dm3 8. 6 dm3 = ... ml

73

73

Page 74: Volume

4. 4.000 ml = ... l 9. 2.000 l = ... dm3 = ... m3

5. 2.500 ml = ... dm3 10. 15.000 ml = ... l = ... dm3

B. Kerjakanlah soal-soal berikut di buku latihanmu.

1. Sebuah akuarium memiliki panjang 40 cm, lebar 10 cm, dan tinggi 15 cm. Jika

akuarium tersebut terisi penuh air, berapa liter Debit Air airnya?

2. Setiap hari, Andi minum air putih sebanyak 3 liter. Berapa mililiter air yang

diminum Andi selama 1 minggu?

3. Paman membeli 2 botol air mineral. Dalam setiap kemasan air mineral tersebut

tertulis 1.500 ml. Berapa liter air mineral yang dibeli paman?

Tasikmalaya, 05 September 2010

Guru Penyaji

IHA YULIA,S.Pd

74

74

Page 75: Volume

LEMBAR KERJA SISWA

PERHATIKAN DAN DISKUSIKAN DI DALAM KELOMPOKMU

GAMBAR BERIKUT INI :

1. Hubungan Antar Satuan Debit Air

Sebelum mempelajari debit, terlebih dahulu kamu akan mempelajari

hubungan antar satuan Debit Air . Ingatlah kembali cara menentukan Debit Air

kubus

dan balok.

Perhatikan kubus-kubus berikut

.

1 cm 10 mm

10 mm

1 cm 10 Mm

1 cm

1 cm = 10 mm

1 dm

10 cm 3

1dm 10 mm3

1 dm

75

75

Page 76: Volume

Debit Air kubus dengan panjang rusuk 1 cm adalah

V = 1 cm × 1 cm × 1 cm = (1 × 1 × 1) cm3 = 1 cm3.

Debit Air kubus dengan panjang rusuk 10 mm adalah

V = 10 mm × 10 mm × 10 mm = (10 × 10 × 10) mm3 = 1.000 mm3.

Jadi,

1 cm3 = 1.000 mm3

1 dm = 10 cm

Debit Air kubus dengan panjang rusuk 1 dm adalah

V = 1 dm × 1 dm × 1 dm = (1 × 1 × 1) dm3 = 1 dm3.

Debit Air kubus dengan panjang rusuk 10 cm adalah

V = 10 cm × 10 cm × 10 cm = (10 × 10 × 10) cm3 = 1.000 cm3.

Jadi,

1 dm3 = 1.000 cm3

Satuan Debit Air dan Debit

1 km3 = 1.000 hm3 (turun 1 tangga)

1 m3 = 1.000.000 cm3 (turun 2 tangga)

1 m3 =11.000 dam3 (naik 1 tangga)

1 m3 = 11.000.000

hm3 (naik 2 tangga)

a.2 m3 = ... dm3

b. 6.000 cm3 = ... dm3

Jawab:

a. 2 m3 = (2 × 1) m3

76

76

Page 77: Volume

= (2 × 1.000) dm3 = 2.000 dm3

b. 6.000 cm3 = (6.000 × 1) cm3= (6.000 : 1.000) dm3= 6 dm3

Salin dan kerjakanlah soal-soal berikut di buku latihanmu.

1. 3 km3 = ... hm3 6. 2.000 cm3 = ... dm3

2. 5 dam3 = ... m3 7. 6.000 dm3 = ... m3

3. 7 m3 = ... dm3 8. 12.000 m3 = ... dam3

4. 4 m3 = ... cm3 9. 2.000.000 m3 = ... dam3

5. 9 dm3 = ... mm3 10. 3.000.000 m3 = ... hm3

Tasikmalaya, 05September 2010 Guru Penyaji

IHA YULIA,S.Pd

77

77

Page 78: Volume

Lampiran 3: Format Penilaian Pelaksanaan Membuka dan Menutup Pembelajaran

Nama Guru : IHA YULIAMata Pelajaran : MatematikaPokok Materi : Debit Air hubungannya dengan Debit Air Kelas/Semester : VI/I

No Aktivitas Guru Skor

Kegiatan Membuka Pembelajaran

1. Memperhatikan sikap dan tempat duduk siswa 1 2 3 4

2. Memulai pembelajaran setelah siswa siap untuk belajar 1 2 3 4

3. Menjelaskan pentingnya materi pelajaran yang akan dipelajari

1 2 3 4

4. Melakukan Appersepsi (mengkaitkan materi yang disajikan dengan materi yang telah dipelajari sehingga terjadi kesinambungan)

1 2 3 4

5. Kejelasan hubungan antara pendahuluan dengan inti pelajaran dilakukan semenarik mungkin

1 2 3 4

Kegiatan Menutup Pembelajaran

1. Kemampuan menyimpulkan KBM dengan tepat 1 2 3 4

2. Kemampuan menggunakan kata-kata yang memebesarkan hati siswa

1 2 3 4

3. Kemampuan memberikan evaluasi lisan maupun tulisan 1 2 3 4

4. Kemampuan memberikan tugas yang sifatnya memberikan pengayaan, dan pendalaman

1 2 3 4

Komentar/Saran

.....................................................................................

Total Skors

Tasikmalaya, 05 September 2010Observer

DEDE KUSWANDI ,S.Pd

78

78

Page 79: Volume

Lampiran 4:

Format Penilaian Pelaksanaan Variasi Stimulus Pembelajaran

Nama Guru : IHA YULIAMata Pelajaran : MatematikaPokok Materi : Debit Air hubungannya dengan Debit Air Kelas/Semester : VI/I

No Aktivitas Guru Skors

Kegiatan Variasi Pembelajaran

1. Gerak bebas guru 1 2 3 4

2. Isyarat guru (tangan, badan, wajah) 1 2 3 4

3. Suara guru (variasi kecepatan/besar kecil/intonasi) 1 2 3 4

4. Pemusatan perhatian pada murid (penekanan pada hal yang penting-penting dengan verbal/gestural)

1 2 3 4

5. Pola interaksi (guru-kelompok/guru-murid/murid-murid) 1 2 3 4

6. Pause/diam sejenak (untuk memberi kesempatan pada murid untuk berpikir, memberi penekanan, memberi perhatian)

1 2 3 4

7. Penggantian indera penglihat/pendengar (dalam menggunakan media pembelajaran)

1 2 3 4

Komentar/Saran

...............................................................................

...............................................................................

................................................................................

Total Skors

Tasikmalaya, 05 September 2010Observer

DEDE KUSWANDI ,S.Pd

79

79

Page 80: Volume

Lampiran 5

Format Penilaian Pelaksanaan Keterampilan Bertanya

Nama Guru : IHA YULIAMata Pelajaran : MatematikaPokok Materi : Debit Air hubungannya dengan Debit Air Kelas/Semester : VI/I

No Aktivitas Guru Skors

Keterampilan Bertanya

1. Kejelasan pertanyaan yang disampaikan guru. 1 2 3 4

2. Kejelasan hubungan antara pertanyaan guru dengan masalah yang dibicarakan.

1 2 3 4

3. Pertanyaan ditujukan ke seluruh kelas lebih dahulu, baru menunjuk salah satu siswa.

1 2 3 4

4. Pemberian waktu berpikir untuk bertanya dan menjawab 1 2 3 4

5. Pendistribusian pertanyaan secara merata di antara para siswa.

1 2 3 4

6. Pemberian tuntunan: *)

a. Pengungkapan pertanyaan dengan cara lain.b. Mengajukan pertanyaan lain yang lebih sederhana.c. Mengulangi penjelasan-penjelasan sebelumnya.

*) Amati salah satu cara yang muncul.

1 2 3 4

Komentar/Saran

.............................................................................

Total Skors

Tasikmalaya, 05 September 2010

Observer

DEDE KUSWANDI ,S.Pd

80

80

Page 81: Volume

Lampiran 6

Format Penilaian Memberikan Penguatan

Nama Guru : IHA YULIAMata Pelajaran : MatematikaPokok Materi : Debit Air hubungannya dengan Debit Air Kelas/Semester : VI/I

No Aktivitas Guru Skors

A. Penguatan Verbal

1. Mengucapkan kata-kata benar, bagus, tepat, dan bagus sekali bila murid menjawab/mengajukan pertanyaan.

1 2 3 4

2. Mengucapkan kalimat pekerjaanmu baik sekali, saya senang dengan pekerjaanmu, pekerjaanmu makin lama makin baik, pikir dulu, dan lihat lagi, untuk membesarkan hati dan memberikan dorongan.

1 2 3 4

B. Penguatan Non Verbal

1. Penguatan berupa senyuman, anggukan, pandangan yang ramah, atau gerakan badan.

1 2 3 4

2. Penguatan dengan cara mendekati. 1 2 3 4

3. Penguatan dengan sentuhan. 1 2 3 4

4. Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan. 1 2 3 4

5. Penguatan dengan memberikan hadiah yang relevan dan rasional

1 2 3 4

Komentar/Saran

................................................................................

Total Skors

Tasikmalaya, 05 September 2010

Observer

DEDE KUSWANDI ,S.Pd

81

81

Page 82: Volume

RPP 2

Nama Sekolah : SDN I PAGERAGEUNG Mata Pelajaran : MAEMATIKAKelas : VI (Enam)Semester : I (Satu)Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 pertemuan).Hari/tanggal : Rabu , 12 September 2010Standar Kompetensi**

1. Menggunakan pengukuran Debit Air perwaktu dalam pemecahan

masalah

Kompetensi Dasar

2.1.Mengenal satuan debit

2.1.1.Indikator Pencapaian Kompetensi

Menghitung hubungan jam, menit dan detik

a. Tujuan Pembelajaran

Melalui Eeksperimen siswa mampu menghitung Debit Air

Melalui tanya-jawab siswa mampu mengubah satuan Debit Air

menjadi satuan l Debit Air .

Melalui diskusi dan pemberian tugas ssiswa mampu menjelaskan

satuan Debit Air .

Karakter siswa yang diharapkan :

o Siswa berani bertanya dan menjawab pertanyaan tanpa ragu-ragu

o Siswa berani mendeskripsikan di depan kelas

o Siswa mampu menjelaskan masalah satuan Debit Air di depan kelas

b. Materi Ajar

82

82

Page 83: Volume

o Satuan Debit Air

o Debit Air

o Hubungan satuan Debit Air dengan satuan ukuran lainnya

c. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan kontekstual.

Pendekatan Cooperatif Learning.

Eksperimen

Diskusi kelas.

Tanya jawab.

Penugasan.

d. Langkah-langkah Kegiatan

Kegiatan Awal

Mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama, presensi,

apersepsi dan kepercayaan masing-masing, untuk mengawali

pelajaran.

Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran

Mengajak siswa bertanya jawab tentang kegiatan apa saja yang

dilakukan setelah pulang dari sekolah.

Dilanjutkan dengan bertanya jawab tentang satuan ukuran Debit Air

dan memeriksa PR.

Kegiatan Inti

Eksplorasi

83

83

Page 84: Volume

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Semua siswa diminta untuk mengamati gambar bangun ruang di

papan tulis selanjutnya siswa yang ditunjuk secara bergiliran

membaca gambar kubus dan satuan ukurang yang tertera di papan

tulis seperti gambar berikut ini:

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru menyajikan masalah tentang satuan

ukuran Debit Air dan hubungannya dengan satuan ukurang lainnya

seperti

Guru menyajikan masalah seperti berikut ini :

Tomi memiliki akuarium berbentuk kotak dengan ukuran panjang 30 cm, lebar 20

cm, dan tinggi 25 cm. Akuarium tersebut akan diisi air sampai penuh dari sebuah

keran. Jika Debit Air yang mengalir dari keran adalah 100 ml/detik, berapa lama

akuarium tersebut akan terisi penuh air? Untuk menjawabnya, kamu harus

mengetahui terlebih dahulu arti dari Debit Air . Ira akan mengisi sebuah ember

dengan air dari keran. Dalam waktu 1 menit,ember tersebut terisi 6 liter air.

Artinya, Debit Air yang mengalir dari keran itu adalah 6 liter/menit, ditulis 6

84

84

Page 85: Volume

l/menit. Satuan debit biasanya digunakan untuk menentukan Debit Air air yang

mengalir dalam suatu satuan waktu.

Bertanya kepada siswa berapa Debit Air akuarium Tomi tersebut untuk

menjawab Debit Air akuarium Tomi harus diketahui dulu panjang, lebar dan

tinggi akuarium :

Diketahui Panjang Akuarium = p = 30 cm.

Lebar akuarium = l =20 cm

Tinggi akuarium = 25 cm,

maka Debit Air akuarium adalah pxlxt = .....cmx....cmx....cm = .....cm3

Guru menjelasakan tentang hubungan satuan ukuran Debit Air selanjutnya

diubah ke dalam Debit Air yaitu air yang mengalir dari kran 100 m/detik.

Berapa lama akuarium terisi penuh oleh air .

Debit Air akuarium = ........cm3 = 100 m/detik.

Debit Air akuarium = 30 cmx20cmx25cm= 1500 cm3 maka 1500 cm: 100

m= 15 m/detik= 15/60= 2,5 menit

Guru menyajikan masalah tentang debit dalam LKS

Membahas bersama dalam diskusi kelompok tentang masalah-masalah

dalam LKS.

Guru Meminta salah satu kelompok untuk melaporkan hasil diskusinya di

depan kelas, kelompok yang lain menanggapinya.

Guru menjelaskan kembali tentang debit

Konfirmasi

85

85

Page 86: Volume

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari

selama pertemuan itu untuk mengetahui pencapaian Indikator

Pencapaian Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

Siswa dan guru membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari.

Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan

masing-masing.

Penilaian :

A. Ayo, salin dan kerjakanlah soal-soal berikut di buku latihanmu.

1. 3 m3/detik = ... l/detik 6. 10 l/menit = ... l/detik = ... ml/detik

2. 7 m3/detik = ... l/detik 7. 600 l/jam = ... l/menit = ...ml/menit

3. 4 m3/detik = ... ml/detik 8. 2.500 l/detik + 7 m3/detik = ... m3/detik

4. 3.000 L/detik = ... m3/detik 9. 60 l/detik + 9 m3/detik = ... l/detik

5. 8.000 L/detik = ... m3/detik 10. 12 l/menit + 240 ml/menit = ... ml/detik

3. Menyelesaikan Soal Cerita

Sebuah bak mandi berbentuk kotak memiliki ukuran panjang 120 cm, lebar 50

cm, dan tinggi 80 cm. Bak mandi tersebut diisi dengan air dari sebuah keran. Jika

setelah 20 menit bak mandi tersebut penuh, berapa l/detik Debit Air yang

mengalir

dari keran tersebut?

Jawab:

86

86

Page 87: Volume

Diketahui:

Bak mandi berbentuk kotak dengan panjang p = ....... cm, lebar = ...... cm, dan

tinggi t = ........ cm. Bak mandi terisi penuh air setelah .......... menit.

Ditanyakan: Berapa Debit Air yang mengalir dari keran?

Penyelesaian:

Agar lebih mudah, kita ubah terlebih dahulu satuan cm ke dm.

p = ......... cm = ............ dm,

= ......... cm = ......... dm,

t = ............ cm = ............. dm.

Tasikmalaya, 12 September 2010 Guru Penyaji

IHA YULIA,A.ma.Pd

87

87

Page 88: Volume

Lampiran 3: Format Penilaian Pelaksanaan Membuka dan Menutup Pembelajaran

Nama Guru : IHA YULIAMata Pelajaran : MatematikaPokok Materi : Debit Air hubungannya dengan Debit Air Kelas/Semester : VI/I

No Aktivitas Guru Skor

Kegiatan Membuka Pembelajaran

1. Memperhatikan sikap dan tempat duduk siswa 1 2 3 4

2. Memulai pembelajaran setelah siswa siap untuk belajar 1 2 3 4

3. Menjelaskan pentingnya materi pelajaran yang akan dipelajari

1 2 3 4

4. Melakukan Appersepsi (mengkaitkan materi yang disajikan dengan materi yang telah dipelajari sehingga terjadi kesinambungan)

1 2 3 4

5. Kejelasan hubungan antara pendahuluan dengan inti pelajaran dilakukan semenarik mungkin

1 2 3 4

Kegiatan Menutup Pembelajaran

1. Kemampuan menyimpulkan KBM dengan tepat 1 2 3 4

2. Kemampuan menggunakan kata-kata yang memebesarkan hati siswa

1 2 3 4

3. Kemampuan memberikan evaluasi lisan maupun tulisan 1 2 3 4

4. Kemampuan memberikan tugas yang sifatnya memberikan pengayaan, dan pendalaman

1 2 3 4

Komentar/Saran

.....................................................................................

Total Skors

Tasikmalaya, 12 September 2010 Observer

DEDE KUSWANDI ,S.Pd

88

88

Page 89: Volume

Lampiran 4:

Format Penilaian Pelaksanaan Variasi Stimulus Pembelajaran

Nama Guru : IHA YULIAMata Pelajaran : MatematikaPokok Materi : Debit Air hubungannya dengan Debit Air Kelas/Semester : VI/I

No Aktivitas Guru Skors

Kegiatan Variasi Pembelajaran

1. Gerak bebas guru 1 2 3 4

2. Isyarat guru (tangan, badan, wajah) 1 2 3 4

3. Suara guru (variasi kecepatan/besar kecil/intonasi) 1 2 3 4

4. Pemusatan perhatian pada murid (penekanan pada hal yang penting-penting dengan verbal/gestural)

1 2 3 4

5. Pola interaksi (guru-kelompok/guru-murid/murid-murid) 1 2 3 4

6. Pause/diam sejenak (untuk memberi kesempatan pada murid untuk berpikir, memberi penekanan, memberi perhatian)

1 2 3 4

7. Penggantian indera penglihat/pendengar (dalam menggunakan media pembelajaran)

1 2 3 4

Komentar/Saran

...............................................................................

...............................................................................

................................................................................

Total Skors

Tasikmalaya, 12September 2010Observer

DEDE KUSWANDI ,S.Pd

89

89

Page 90: Volume

Lampiran 5

Format Penilaian Pelaksanaan Keterampilan Bertanya

Nama Guru : IHA YULIAMata Pelajaran : MatematikaPokok Materi : Debit Air hubungannya dengan Debit Air Kelas/Semester : VI/I

No Aktivitas Guru Skors

Keterampilan Bertanya

1. Kejelasan pertanyaan yang disampaikan guru. 1 2 3 4

2. Kejelasan hubungan antara pertanyaan guru dengan masalah yang dibicarakan.

1 2 3 4

3. Pertanyaan ditujukan ke seluruh kelas lebih dahulu, baru menunjuk salah satu siswa.

1 2 3 4

4. Pemberian waktu berpikir untuk bertanya dan menjawab 1 2 3 4

5. Pendistribusian pertanyaan secara merata di antara para siswa.

1 2 3 4

6. Pemberian tuntunan: *)

a. Pengungkapan pertanyaan dengan cara lain.b. Mengajukan pertanyaan lain yang lebih sederhana.c. Mengulangi penjelasan-penjelasan sebelumnya.

*) Amati salah satu cara yang muncul.

1 2 3 4

Komentar/Saran

.............................................................................

............................................................................

Total Skors

Tasikmalaya, 12 September 2010 Observer

DEDE KUSWANDI ,S.Pd

90

90

Page 91: Volume

Lampiran 6

Format Penilaian Memberikan Penguatan

Nama Guru : IHA YULIAMata Pelajaran : MatematikaPokok Materi : Debit Air hubungannya dengan Debit Air Kelas/Semester : VI/I

No Aktivitas Guru Skors

A. Penguatan Verbal

1. Mengucapkan kata-kata benar, bagus, tepat, dan bagus sekali bila murid menjawab/mengajukan pertanyaan.

1 2 3 4

2. Mengucapkan kalimat pekerjaanmu baik sekali, saya senang dengan pekerjaanmu, pekerjaanmu makin lama makin baik, pikir dulu, dan lihat lagi, untuk membesarkan hati dan memberikan dorongan.

1 2 3 4

B. Penguatan Non Verbal

1. Penguatan berupa senyuman, anggukan, pandangan yang ramah, atau gerakan badan.

1 2 3 4

2. Penguatan dengan cara mendekati. 1 2 3 4

3. Penguatan dengan sentuhan. 1 2 3 4

4. Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan. 1 2 3 4

5. Penguatan dengan memberikan hadiah yang relevan dan rasional

1 2 3 4

Komentar/Saran

................................................................................

.................................................................................

Total Skors

Tasikmalaya, 12 September 2010 Observer

DEDE KUSWANDI ,S.Pd

91

91

Page 92: Volume

RPP 3

Nama Sekolah : SDN I PAGERAGEUNG Mata Pelajaran : MAEMATIKAKelas : VI (Enam)Semester : I (Satu)Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 pertemuan).Hari/tanggal : Rabu , 19 September 2010Standar Kompetensi**

1. Menggunakan pengukuran Debit Air perwaktu dalam pemecahan

masalah

Kompetensi Dasar

2.1.Mengenal satuan debit

2.1.1.Indikator Pencapaian Kompetensi

Menghitung hubungan jam, menit dan detik

e. Tujuan Pembelajaran

Melalui Pemecahan masalah siswa mampu menghitung Debit Air

Melalui tanya-jawab siswa mampu mengubah satuan Debit Air menjadi

satuan l Debit Air .

Melalui diskusi dan pemberian tugas siswa mampu menjelaskan satuan

Debit Air .

Karakter siswa yang diharapkan :

o Siswa berani bertanya dan menjawab pertanyaan tanpa ragu-ragu

o Siswa berani mendeskripsikan di depan kelas

o Siswa mampu menjelaskan masalah satuan Debit Air di depan kelas

o Siswa mampu memecahkan masalah yang berhubungan dengan Debit Air

92

92

Page 93: Volume

f. Materi Ajar

o Satuan debit

o Debit Air

o Hubungan satuan Debit Air dengan satuan ukuran Debit Air

g. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan kontekstual.

Pendekatan Cooperatif Learning.

Eksperimen

Diskusi kelas.

Tanya jawab.

Penugasan.

h. Langkah-langkah Kegiatan

Kegiatan Awal

Mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama, presensi, apersepsi dan

kepercayaan masing-masing, untuk mengawali pelajaran.

Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran

Mengajak siswa bertanya jawab tentang kegiatan apa saja yang dilakukan

setelah pulang dari sekolah.

Dilanjutkan dengan bertanya jawab tentang satuan ukuran Debit Air dan

memeriksa PR.

Kegiatan Inti

Eksplorasi

93

93

Page 94: Volume

Dalam kegiatan eksplorasi, guru menugaskan siswa untuk mengamati

permasalahan satuan debit seperti berikut ini :

Abas menampung banyak air yang mengalir dari kran selama 1 menit. Debit Air

air yang tertampung 20 liter. Jadi, debit kran 20 liter/ menit . Jadi 20 liter/1 menit

= 20liter 60 detik = 0,33 liter/detikDebit kran 20 l /menit atau 0,33 l /detik. Dapatkah kamu mengubah satuan waktu

debit kran tersebut dalam satuan liter/jam? Abas menampung banyak air yang

mengalir dari kran selama 1 menit. Debit Air air yang tertampung 20 liter. Jadi,

debit kran 20 l/menit. Jika air terjun dapat memindahkan 18.000 m3 air dalam

waktu 1 jam, berapa m3/detik debit aliran air terjun tersebut?

Jawab:

Diketahui:Waktu = 1 jam = ____detik Debit Air = 18.000 m3

Ditanyakan: Debit Air Debit = Debit Air

Waktu = . . .

........ M3/detik= 5 m3/detik, jadi debit aliran air terjun

tersebut 5m3/ detik, artinya setiap satu detik air mengalir sebanyak 5 m3

Pecahkan masalah berikut ini dalam diskusi dengan seluruh anggota

kelompokmu

1. 3 m3/detik = ____ liter/det

2. 18 m3/menit = ____ liter/det

3. 108 m3/jam = ____ liter/det

4. 3,6 m3/jam = ____ cm3/det

Elaborasi

94

94

Page 95: Volume

Dalam kegiatan elaborasi, guru menyajikan masalah tentang satuan ukuran Debit

Air dan hubungannya dengan satuan ukuran lainnya seperti

1. 0,2 liter/det = ____ cm3/det

2. 1,8 liter/menit = ____ cm3/det

3. 216 dm3/jam = ____ cm3/det

4. 0,25 liter/det = ____ liter/jam

5. 1 cm3/det = ____ liter/jam

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup:

Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari

selama pertemuan itu untuk mengetahui pencapaian Indikator

Pencapaian Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

Siswa dan guru membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari.

Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan

masing-masing.

Guru memberikan PR sebanyak 1 Nomor

Penilaian

95

95

Page 96: Volume

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.

1. Seorang petugas pom bensin sedang mengisikan bensin ke tangki sebuah mobil.

Sebanyak 18 liter bensin diisikan dalam waktu 1 menit. Berapa cm3/det debit

aliran bensin tersebut ?

2. Air terjun dapat digunakan untuk membangkitkan

listrik. Apabila Debit Air terjun tersebut 48 m3/det,

berapa liter air yang dipindahkan air terjun

tersebut dalam waktu 1 menit?

3. Suatu bak mandi mempunyai ukuran panjang 60 cm, lebar 50 cm, dan tinggi

50 cm. Bak mandi diisi air dari kran. Air kran dapat mengisi bak

hingga penuh selama 15 menit. Berapa liter/menit

Debit Air yang mengalir dalam kran tersebut?

4. Debit aliran air dari mobil pemadam kebakaran 36 liter/detik. Berapa m3 air

yang dialirkan dalam waktu 1 jam?

5. Mobil tangki mengalirkan minyak tanah selama 2 jam. Minyak tanah yang

dialirkan sebanyak 3.600 liter. Berapa liter/detik debit aliran minyak tanah

tersebut?

Tasikmalaya, 19September 2010 Guru Penyaji

IHA YULIA,S.Pd

96

96

Page 97: Volume

LKS RPP Siklus 3Nama Sekolah : SDN I PAGERAGEUNGMata Pelajaran : MAEMATIKAKelas : VI (Enam)Semester : I (Satu)Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 pertemuan).A.Standar Kompetensi**1. Menggunakan pengukuran Debit Air perwaktu dalam pemecahan masalahB.Kompetensi Dasar2.1.Mengenal satuan debit2.1.1.Indikator Pencapaian Kompetensi

Menghitung hubungan jam, menit dan detikC.Tujuan Pembelajaran

Melalui Eeksperimen siswa mampu menghitung Debit Air Melalui tanya-jawab siswa mampu mengubah satuan Debit Air

menjadi satuan l Debit Air . Melalui diskusi dan pemberian tugas ssiswa mampu menjelaskan

satuan Debit Air .Perhatikan pernyataan dan penyelesaian masalah Debit Air di bawah ini

Sebuah bak mandi berbentuk kotak memiliki ukuran panjang 120 cm, lebar 50 cm, dan tinggi 80 cm. Bak mandi tersebut diisi dengan air dari sebuah keran. Jika setelah 20 menit bak mandi tersebut penuh, berapa l/detik Debit Air yang mengalirdari keran tersebut?

Jawab:Diketahui:Bak mandi berbentuk kotak dengan panjang p = 120 cm, lebar = 50 cm, dantinggi t = 80 cm.Bak mandi terisi penuh air setelah 20 menit.Ditanyakan: Berapa Debit Air yang mengalir dari keran?Penyelesaian:Agar lebih mudah, kita ubah terlebih dahulu satuan cm ke dm.p = 120 cm = 12 dm,l = 50 cm = 5 dm,t = 80 cm = 8 dm.

Debit Air bak mandi = p × × t= 12 dm × 5 dm × 8 dm= (12 × 5 × 8) dm3

= 480 dm3

= 480 l.Debit Air =Debit Air yang diperoleh = pxlxt= 12 dm × 5 dm × 8 dm= (12 × 5 × 8) dm3

97

97

Page 98: Volume

= 480 dm3

= 480 l. Debit ari =Debit Air yang diperoleh Waktu yang diperlukan = 480 dm 3 20 menit = 24l/menit = 24 60 detik = 2 5 l/detik = 0,4 l/detikJadi, Debit Air yang mengalir dari keran adalah 0,4 l/detik.

Ayo berlatih

1. Air hujan yang turun pada tanggal 7 November 2010 memiliki curah (debit) 200 m3/detik. Berapa l/detik Debit Air hujan tersebut?2. Sebuah ember diisi dengan air dari sebuah keran yang memiliki debit 12 l/menit.

Setelah 3 menit ember tersebut terisi penuh air. Berapa l/detik Debit Air yangmengalir dari keran tersebut? Berapa Debit Air air dalam ember yang terisi penuhtersebut?

3. Sebuah akuarium yang berbentuk balok memiliki ukuran panjang 1 m, lebar50 cm, dan tinggi 40 cm. Akuarium tersebut akan diisi air menggunakan selangyang debitnya 100 ml/detik. Berapa lamaproses pengisian air dalam akuariumtersebut sampai penuh?

4. Sebuah mobil tangki mengangkut 5.000liter minyak tanah. Seluruh minyak tanahtersebut akan dialirkan ke dalam drumdrum.Jika dalam waktu 25 menit semuaminyak tanah telah dialirkan, berapal/detik debitnya?

Tasikmalaya, 19September 2010 Guru Penyaji

IHA YULIA,S.Pd

98

98

Page 99: Volume

Lampiran 3: Format Penilaian Pelaksanaan Membuka dan Menutup Pembelajaran

Nama Guru : IHA YULIAMata Pelajaran : MatematikaPokok Materi : Debit Air hubungannya dengan Debit Air Kelas/Semester : VI/I

No Aktivitas Guru Skor

Kegiatan Membuka Pembelajaran

1. Memperhatikan sikap dan tempat duduk siswa 1 2 3 4

2. Memulai pembelajaran setelah siswa siap untuk belajar 1 2 3 4

3. Menjelaskan pentingnya materi pelajaran yang akan dipelajari

1 2 3 4

4. Melakukan Appersepsi (mengkaitkan materi yang disajikan dengan materi yang telah dipelajari sehingga terjadi kesinambungan)

1 2 3 4

5. Kejelasan hubungan antara pendahuluan dengan inti pelajaran dilakukan semenarik mungkin

1 2 3 4

Kegiatan Menutup Pembelajaran

1. Kemampuan menyimpulkan KBM dengan tepat 1 2 3 4

2. Kemampuan menggunakan kata-kata yang memebesarkan hati siswa

1 2 3 4

3. Kemampuan memberikan evaluasi lisan maupun tulisan 1 2 3 4

4. Kemampuan memberikan tugas yang sifatnya memberikan pengayaan, dan pendalaman

1 2 3 4

Komentar/Saran

.....................................................................................

Total Skors

Tasikmalaya, 19September 2010Observer

DEDE KUSWANDI ,S.Pd

99

99

Page 100: Volume

Lampiran 4:

Format Penilaian Pelaksanaan Variasi Stimulus Pembelajaran

Nama Guru : IHA YULIAMata Pelajaran : MatematikaPokok Materi : Debit Air hubungannya dengan Debit Air Kelas/Semester : VI/I

No Aktivitas Guru Skors

Kegiatan Variasi Pembelajaran

1. Gerak bebas guru 1 2 3 4

2. Isyarat guru (tangan, badan, wajah) 1 2 3 4

3. Suara guru (variasi kecepatan/besar kecil/intonasi) 1 2 3 4

4. Pemusatan perhatian pada murid (penekanan pada hal yang penting-penting dengan verbal/gestural)

1 2 3 4

5. Pola interaksi (guru-kelompok/guru-murid/murid-murid) 1 2 3 4

6. Pause/diam sejenak (untuk memberi kesempatan pada murid untuk berpikir, memberi penekanan, memberi perhatian)

1 2 3 4

7. Penggantian indera penglihat/pendengar (dalam menggunakan media pembelajaran)

1 2 3 4

Komentar/Saran

...............................................................................

...............................................................................

................................................................................

Total Skors

Tasikmalaya, 19 September 2010

DEDE KUSWANDI,S.Pd

100

100

Page 101: Volume

Lampiran 5

Format Penilaian Pelaksanaan Keterampilan Bertanya

Nama Guru : IHA YULIAMata Pelajaran : MatematikaPokok Materi : Debit Air hubungannya dengan Debit Air Kelas/Semester : VI/I

No Aktivitas Guru Skors

Keterampilan Bertanya

1. Kejelasan pertanyaan yang disampaikan guru. 1 2 3 4

2. Kejelasan hubungan antara pertanyaan guru dengan masalah yang dibicarakan.

1 2 3 4

3. Pertanyaan ditujukan ke seluruh kelas lebih dahulu, baru menunjuk salah satu siswa.

1 2 3 4

4. Pemberian waktu berpikir untuk bertanya dan menjawab 1 2 3 4

5. Pendistribusian pertanyaan secara merata di antara para siswa.

1 2 3 4

6. Pemberian tuntunan: *)

a. Pengungkapan pertanyaan dengan cara lain.b. Mengajukan pertanyaan lain yang lebih sederhana.c. Mengulangi penjelasan-penjelasan sebelumnya.

*) Amati salah satu cara yang muncul.

1 2 3 4

Komentar/Saran

.............................................................................

............................................................................

..............................................................................

Total Skors

Tasikmalaya, 19September 2010Guru Penyaji

DEDE KUSWANDI,S.Pd

101

101

Page 102: Volume

Lampiran 6

Format Penilaian Memberikan Penguatan

Nama Guru : IHA YULIAMata Pelajaran : MatematikaPokok Materi : Debit Air hubungannya dengan Debit Air Kelas/Semester : VI/I

No Aktivitas Guru Skors

A. Penguatan Verbal

1. Mengucapkan kata-kata benar, bagus, tepat, dan bagus sekali bila murid menjawab/mengajukan pertanyaan.

1 2 3 4

2. Mengucapkan kalimat pekerjaanmu baik sekali, saya senang dengan pekerjaanmu, pekerjaanmu makin lama makin baik, pikir dulu, dan lihat lagi, untuk membesarkan hati dan memberikan dorongan.

1 2 3 4

B. Penguatan Non Verbal

1. Penguatan berupa senyuman, anggukan, pandangan yang ramah, atau gerakan badan.

1 2 3 4

2. Penguatan dengan cara mendekati. 1 2 3 4

3. Penguatan dengan sentuhan. 1 2 3 4

4. Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan. 1 2 3 4

5. Penguatan dengan memberikan hadiah yang relevan dan rasional

1 2 3 4

Komentar/Saran

................................................................................

Total Skors

Tasikmalaya, 19September 2010

observer

DEDE KUSWANDI,S.Pd

102

102

Page 103: Volume

103

103