Volume 7, Nomor 1, Februari 2020 Volume I Nomor 1 Januari ...
Volume
-
Upload
kaista-glow -
Category
Documents
-
view
64 -
download
14
description
Transcript of Volume
BAB IPENDAHULUAN
A.Latar belakang
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan
memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi
informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika.
Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan
matematika yang kuat sejak dini (BSNP 2006:1-3). Sebagaimana tercantum dalam
Kurikulum Matematika Sekolah bahwa tujuan diberikannya matematika antara
lain agar peserta didik mampu menghadapi perubahan keadaan di dunia yang
selalu berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis,
analitis, sitematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi
tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh,
mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang
selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif (BSNP 2006:1-3).
Hal ini jelas merupakan tuntutan sangat tinggi yang tidak mungkin bisa
dicapai hanya melalui hafalan, latihan pengerjaan soal yang bersifat rutinitas, serta
proses pembelajaran biasa. Pelaksanaan pembelajaran matematika di SDN I
pagerageung belum memenuhi tuntutan kurikulum disadari pembelajaran masih
bersifat tradisonal, belum sepenuhnya menggunakan pembelajaran inovatif.
Berdasarkan data yang diperoleh dari pembelajaran yang lalu bahwa siswa kelas
VI SDN I pagerageung sebagaian besar siswa belum mampu memecahkan
permasalahan yang berhubungan dengan Debit Air . Terbukti dari nilai rata-rata
1
1
hasil belajar siswa tentang kompetensi dasar memahami Debit Air baru mencapai
45,50 dari 30 orang siswa kelas VI . Hal ini disebabkan pembelajaran yang
dilakukan masih didominasi penggunaan metode ceramah sehingga materi ajar
dijadikan bahan hapalan saja, akibatnya siswa tidak mampu memecahkan masalah
Debit Air .
B. Rumusan Masalah
Supaya permasalahan lebih mengerucut maka penliti mangajukan
beberapa rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai barikut :
1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran penerapan Probelm Base
Instructions untuk meningkatkan kemampuan siswa memahami satuan
Debit Air di Kelas VI SDN I pagerageung ?
2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran penerapan Probelm Base
Instructions untuk meningkatkan kemampuan siswa memahami satuan
Debit Air di Kelas VI SDN I pagerageung ?
3. Bagaimanakah meningkatakn kemampuan siswa memahami Debit Air
melalaui penerapan pembelajaran Problem Base Intructions pada
pembelajaran matematika di Kelas VI SDN I pagerageung ?
C. Pemecahan Masalah
Untuk mengatasi masalah tersebut maka peneliti melakukan perubahan-
perubahan dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan PIrobelm
Based Intructions (PBI), salah satu model pembelajaran inovatif. diharapkan akan
mengubah kondisi pembelajaran, yaitu dengan membuat skenario pembelajaran
dimulai dari konteks kehidupan nyata peserta didik (daily life). Selanjutnya guru
2
2
memfasilitasi peserta didik untuk mengangkat konteks kehidupan nyata itu ke
dalam konsep matematika, dengan melalui tanya jawab, diskusi, inkuiri,
pemodelan, dan penilaian yang sebenarnya sehingga peserta didik dapat
mengkonstruksi konsep tersebut dalam pikirannya. Pembelajaran matematika
melalui Problem Based Intructions adalah salah satu model pembelajaran
matematika yang mengajarkan kepada peserta didik dengan mempresentasikan
masalah atau mendorong peserta didik untuk menemukan cara mereka sendiri
dalam menyelesaikan permasalahan. Para peserta didik diberdayakan oleh
pengetahuannya yang berada dalam diri mereka.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk meningkatkan kemampuan guru merencanakan penerapan model
pembelajaran Problem Based Intructions (PBI) untuk meningkatkan
kemampuan siswa memahami Debit Air .
2. Untuk meningkatkan kemampuan guru melaksanakan penerapan model
pembelajaran Problem Based Intructions (PBI) untuk meningkatkan
kemampuan siswa memahami Debit Air .
3. Untuk meningkatkan kemampuan siswa memahami Debit Air melalui
penerapan model pembelajaran Problem Based Intructions (PBI)
E. Manfaat Penelitian.
1. Untuk Siswa
Dengan dilakukannya penelitian penerapan model pembelajaran Problem
Based Intructions (PBI) diharapkan siswa termotivasi untuk giat belajar, kreativias
3
3
berfikir malalui bertanya diharapkan meningkat, siswa lebih memotivasi dalam
belajar matematika, Interaksi dalam belajar diharapkan menggubah kemampuan
dan bakat alamiah peserta didik, yang diharapkan bermanfaat bagi mereka sendiri
dan bagi orang lain. Menumbuhkan rasa percaya diri, menghilangkan penyebab
gangguan belajar, menciptakan suasana yang nyaman dan santai, meyakinkan
bahwa keahlian memerlukan latihan dan pengulangan.
2.Untuk Guru
Dengan dilakukannya penelitian tindakan kelas, masalah-masalah yang
dihadapi guru secara mudah dapat terpecahkan sebab inti dari penelitian tindakan
kelas adalah adanya sharing pendapat dengan guru mitra sehingga wawasan
berpikir bagi guru tentang siswa, kemampuan siswa, aktivitas siswa dan hasil
belajar siswa meningkat.
3.Untuk sekolah
Dengan dilakukannya penelitian tindakan kelas di sekolah diharapkan
sebagian guru berkemauan untuk melakukan penelitian sehingga masalah-masalah
pembelajaran yang ada disekolah dapat teratasi dengan baik.
F. Hipotesi Tindakan
Hipotesis dalam penelitian ini , diduga Penerapan Model Pembelajaran
Problem Based Intructions (PBI) dapat meningkatkan kemampuan siswa
memahami Debit Air pada pembelajaran matematika di kelas VI SDN I
pagerageung
4
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Matematika
Menurut Suherman (2008:1), pembelajaran matematika dengan
pendekatan Kontekstual akan mengubah kondisi di atas, yaitu dengan membuat
skenario pembelajaran dimulai dari konteks kehidupan nyata peserta didik (daily
life). Selanjutnya guru memfasilitasi peserta didik untuk mengangkat konteks
kehidupan nyata itu ke dalam konsep matematika, dengan melalui tanya jawab,
diskusi, inkuiri, pemodelan, dan penilaian yang sebenarnya sehingga peserta didik
dapat mengkonstruksi konsep tersebut dalam pikirannya. Pembelajaran
matematika Kontekstual adalah salah satu pendekatan pembelajaran matematika
yang mengajarkan kepada peserta didik dengan mempresentasikan masalah dan
meng’encourage’ atau mendorong peserta didik untuk menemukan cara mereka
sendiri dalam menyelesaikan permasalahan. Para peserta didik diberdayakan oleh
pengetahuannya yang berada dalam diri mereka.
Menurut Dwyer (dalam Waluya 2006:2), pengemasan materi pembelajaran
dalam bentuk tayangan-tayangan audiovisual mampu merebut 94% saluran
masuknya pesan-pesan atau informasi ke dalam jiwa manusia yaitu lewat mata
dan telinga. Media audiovisual mampu membuat orang pada umumnya mengingat
50% dari apa yang mereka lihat dan dengar walaupun hanya sekali ditayangkan.
Atau, secara umum orang akan ingat 85% dari apa yang mereka lihat dari suatu
tayangan, setelah 3 jam kemudian, dan 65% setelah 3 hari kemudian. Kemudian
5
5
Agnew, Kellerman, dan Meyer (1991:10) (dalam Tasfirani, 2008:8), mengatakan
secara umum kita mengingat apa yang kita alami lebih baik dari apa yang kita
lihat, apa yang kita lihat lebih baik dari apa yang kita dengar dan apa yang kita
dengar lebih baik dari apa yang kita baca. Hal ini selaras dengan pepatah China;
saya dengar dan saya lupa, saya lihat dan saya ingat, saya lakukan dan saya paham
(Rowntree 1990:120).
Menur ut Tasfirani (2008:8-9), telah banyak hasil penelitian tentang
pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran terutama pembelajaran matematika,
diantaranya hasil penelitian Yustinus (2006) menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan hasil belajar antara kelas yang menggunakan media animasi grafis,
lembar kerja peserta didik, dan pembelajaran dengan pendekatan ekspositori.
Menurut Sugiarto (dalam Waluya 2006:3), ada pengaruh positip penggunaan alat
peraga terhadap hasil belajar peserta didik kelas VI SDN I pagerageung pada
materi pokok Debit Air cukup efektif untuk dipergunakan dalam pengajaran
matematika pada pembahasan Debit Air guna meningkatkan prestasi belajar
peserta didik (Azis 1994). Hidayah, dkk (2004:67) menyatakan, bahwa
pendayagunaan media (alat bantu ajar) dalam pembelajaran matematika dapat
dilakukan dalam selang waktu selama pembelajaran, alat bantu ajar untuk SD
lebih bervariasi dibanding jenjang di atasnya (SLTP dan SMU), dan pembelajaran
matematika dengan memanfaatkan media (alat bantu ajar) menyenangkan peserta
didik.
6
6
B.Teori Belajar dan Belajar Matematika
Menurut Gagne (dalam Tasfirani 2008:17), belajar merupakan suatu
proses dimana suatu organisme berubah perilakunya akibat suatu pengalaman.
Galloway (dalam Tasfirani, 2008:17) mengatakan belajar merupakan suatu proses
internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi dan faktor-
faktor lain berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya.
Menurut Hudoyo (2003), seseorang dikatakan belajar bila diasumsikan
bahwa di dalam diri orang itu terjadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan
perubahan tingkah laku. Tidak semua perubahan sikap dan tingkah laku yang
terjadi pada diri seseorang terjadi karena proses belajar. Perubahan yang terjadi
karena proses belajar memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri perubahan tingkah laku
dalam belajar adalah: (1) perubahan itu terjadi secara sadar, (2) perubahan itu
bersifat kontinu dan fungsional, (3) perubahan itu bersifat positif dan aktif, (4)
perubahan itu bukan bersifat sementara, (5) perubahan itu memiliki tujuan dan
terarah dan (6) perubahan itu mencakup seluruh aspek tingkah laku. ciri pokok
belajar adalah sebagai proses perubahan perilaku yang relatif tetap sebagai hasil
dari pengalaman
Belajar matematika merupakan kegiatan mental yang tinggi, karena
matematika berkaitan dengan ide-ide abstrak yang diberi simbol-simbol yang
tersusun secara hierarkis dan penalarannya deduktif. Untuk mempelajari
matematika haruslah bertahap, berurutan serta mendasarkan pada pengalaman
belajar yang lalu (sebelumnya). Proses belajar matematika akan terjadi dengan
lancar bila dilakukan secara rutin dan berkelanjutan. Menurut Sukahar (1992: 3),
7
7
belajar matematika pada hakekatnya adalah belajar yang berkenaan dengan ide-
ide, struktur-struktur yang diatur menurut urutan logis. Belajar matematika tidak
ada artinya kalau hanya dihafalkan saja. Belajar matematika baru bermakna bila
dimengerti.
C.Strategi Pembelajaran Matematika
Strategi pembelajaran adalah siasat atau keseluruhan aktivitas yang
dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana belajar mengajar yang kondusif
bagi tercapainya tujuan pembelajaran. Pembelajaran secara sederhana dapat
diartikan sebagai segala upaya penataan lingkungan belajar yang memungkinkan
peserta didik dapat belajar dengan atau tanpa kehadiran guru. Penataan
lingkungan berarti penyiapan, dan pemanfaatan lingkungan belajar (meliputi:
sumber belajar, sarana/alat belajar dan suasana kelas). Sehingga guru perlu
memberi dorongan kepada peserta didik untuk menggunakan otoritasnya dalam
membangun gagasan (Winataputra et al 1992: 10).
Menurut Hudoyo (1998: 6), bahwa pembelajaran matematika menurut
pandangan konstruktivis adalah membantu peserta didik untuk membangun
konsep-konsep / prinsip-prinsip matematika dengan kemampuannya sendiri
melalui proses internalisasi, sehingga konsep/prinsip itu terbangun kembali.
Transformasi informasi yang diperoleh menjadi konsep/prinsip baru.
Transformasi itu mudah terjadi bila pemahaman timbul karena terbentuknya
skemata pada benak peserta didik.
Menurut Winataputra et al (1992: 97-98), bahwa dalam pembelajaran
matematika hendaklah dipilih strategi pembelajaran yang dapat melibatkan
8
8
peserta didik secara aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik maupun sosial.
Keaktifan peserta didik itu tidak saja pada keterampilan mengerjakan soal sebagai
aplikasi dari konsep-konsep matematika yang telah dipelajarinya, melainkan perlu
lebih mementingkan pemahaman pada proses terbentuknya konsep. Konsep-
konsep matematika hendaknya tidak diajarkan melalui definisi, tetapi melalui
contoh-contoh yang relevan yang melibatkan konsep-konsep tertentu. Konsep-
konsep itu hendaknya dijamin sudah terbentuk dalam pikiran peserta didik.
Menurut Soedjadi (1999: 102), yang dimaksud peserta didik aktif belajar
adalah: (1) optimalisasi interaksi antar unsur-unsur yang terdapat dalam proses
pembelajaran dan (2) optimalisasi keikutsertaan seluruh sense (indera, emosi,
karsa, karya dan nalar) peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.
Pendekatan dan strategi pembelajaran matematika hendaklah mengikuti
paedagogik secara umum, yaitu pembelajaran diawali dari konkret ke abstrak, dari
sederhana ke kompleks dan dari mudah ke sulit, dengan menggunakan berbagai
sumber belajar. Belajar akan bermakna bagi peserta didik apabila mereka aktif
dengan berbagai cara untuk mengkonstruksi atau membangun sendiri
pengetahuannya. Dengan demikian suatu rumus, konsep atau prinsip dalam
matematika, seyogyanya ditemukan kembali oleh si pebelajar di bawah bimbingan
guru (guided re-invention). (Depdiknas, 2002: 4). Diharapkan, dalam setiap
kesempatan, pembelajaran matematika dimulai dengan pengenalan masalah yang
sesuai dengan situasi (contextual problem). Dengan mengajukan masalah-masalah
yang kontekstual, peserta didik secara bertahap, dibimbing untuk menguasai
konsep-konsep matematika (Depdiknas, 2003: 6).
9
9
Dari uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa di dalam memilih
strategi pembelajaran matematika hendaklah: (1) dapat mengaktifkan peserta
didik dalam belajar untuk menemukan konsep/prinsip/rumus/algoritma
matematika di bawah bimbingan guru, (2) dimulai dari konkret ke abstrak, dari
mudah ke sulit, dari sederhana ke kompleks dan dari masalah kontekstual yang
dekat dengan lingkungan peserta didik ke masalah yang universal (3) menjadikan
pemecahan masalah sebagai pusat pembelajaran dan (4) melibatkan berbagai
pengalaman/pengetahuan yang sudah dimiliki peserta didik.
D.Pendekatan Pembelajaran Matematika
Pendekatan pembelajaran adalah suatu jalan, cara atau kebijakan yang
ditempuh guru atau peserta didik dalam pencapaian tujuan pembelajaran dilihat
dari sudut bagaimana proses atau materi pembelajaran itu, umum atau khusus
dikelola (Ruseffendi dalam Fauzi 2002:13).
Soedjadi (1999: 102), mengklasifikasikan pendekatan pembelajaran
matematika menjadi dua, yaitu:
(1) Pendekatan materi (material approach), yaitu proses penjelasan topik
matematika tertentu menggunakan materi matematika lain.
(2) Pendekatan pembelajaran (teaching approach), yaitu proses
penyampaian atau penyajian topik matematika tertentu agar
mempermudah peserta didik memahaminya.
Treffers (dalam Nurhadi, 2003), mengklasifikasikan pendekatan
pembelajaran matematika berdasarkan pada penekanan penggunaan komponen
proses matematisasinya, yakni matematisasi horisontal dan matematisasi vertikal,
10
10
ke dalam empat macam pendekatan, yaitu: mechanistic, structuralistic, empiristic
dan realistic.
Menurut Yuwono (2001:4), dalam proses matematisasi horisontal, dengan
pengetahuan atau pengalaman yang dimilikinya, peserta didik dapat
mengorganisasikan dan memecahkan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan kata lain proses matematisasi horisontal bergerak dari dunia nyata ke
dunia simbol. Proses ini meliputi proses informal yang dilakukan peserta didik
dalam menyelesaikan suatu soal. Contohnya adalah proses yang dilalui peserta
didik untuk: membuat model, membuat skema dan menemukan hubungan-
hubungan. Sedangkan proses matematisasi vertikal, merupakan proses
pengorganisasian kembali dengan menggunakan matematika. Ini berarti proses
matematisasi vertikal bergerak dari dunia simbol ke dunia nyata. Proses ini antara
lain meliputi: proses menyatakan suatu hubungan dengan suatu formula (rumus),
membuat berbagai model, merumuskan konsep/prinsip dan melakukan
generalisasi.
Menurut Yuwono (2001:4), berdasarkan uraian di atas, perbedaan dari
keempat pendekatan pembelajaran matematika berdasarkan intensitas
pematematikaan (proses matematisasi) nya dapat dijelaskan sebagai berikut:
(1) Pendekatan mekanistik, lebih memusatkan pada tubian (drill) dan
hafalan, sedang proses pematematikaannya tidak nampak.
(2) Pendekatan strukturalistik, lebih menekankan pada pematematikaan
vertikal dan cenderung mengabaikan pematematikaan horisontal.
11
11
(3) Pendekatan empiristik, lebih menekankan pada pematematikaan
horisontal dan mengabaikan pematematikaan vertikal.
(4) Pendekatan realistik, memberikan perhatian yang seimbang antara
pematematikaan horisontal dan pematematikaan vertikal dengan
penyampaian secara terpadu.
Berdasarkan berbagai pendapat dan uraian di atas, dalam penelitian ini
akan digunakan pembelajaran matematika yang berpandu pada pendekatan
realistik.
E.Pendekatan Pembelajaran Kontekstual
Menurut Suherman (2003:75), pendekatan pembelajaran Kontekstual
adalah salah satu pendekatan pembelajaran matematika yang mengajarkan kepada
peserta didik dengan mempresentasikan masalah dan meng’encourage’ atau
mendorong peserta didik untuk menemukan cara mereka sendiri dalam
menyelesaikan permasalahan. Para peserta didik diberdayakan oleh
pengetahuannya yang berada dalam diri mereka melalui serangkaian pertanyaan
produktif.
Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah
pembelajaran yang dimulai dengan mengambil (mensimulasikan, menceritakan)
kejadian pada dunia nyata kehidupan sehari-hari yang dialami peserta didik
kemudian diangkat ke dalam konsep matematika yang sedang dibahas melalui
proses tanya-jawab dalam bentuk diskusi. Pembelajaran Kontekstual melibatkan
tujuh komponen utama pembelajaran, yaitu konstruktivisme (constructivism),
bertanya (questioning), menemukan (inquiri), masyarakat belajar (learning
12
12
community), pemodelan (modelling), refleksi (reflection), dan penilaian yang
sebenarnya (authentic assessment).
Menurut Sudrajat (2010:3), menyatakan bahwa ada tujuh prinsip
Pembelajaran Kontekstual, yaitu :
(a) Konstruktivisme (Constructivism)
Dalam pandangan ini strategi yang diperoleh lebih diutamakan
dibandingkan seberapa banyak peserta didik memperoleh dan mengingat
pengetahuan. Karena itu, tugas guru adalah memfasilitasi proses tersebut dengan
cara: (1) menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi peserta didik, (2)
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan dan menerapkan
idenya sendiri, (3) menyadarkan peserta didik agar menerapkan strategi mereka
sendiri dalam belajar.
(b) Menemukan (Inquiry)
Dalam pengertian menemukan sebagai inquiri, prinsip ini mempunyai
seperangkat siklus, yaitu: obserasi, bertanya, mengajukan dugaan, mengumpulkan
data, dan menyimpulkan. Sebagai pendekatan pembelajaran, prinsip inquiri sangat
tepat bagi proses penanaman konsep dalam pembelajaran matematika. Misalnya,
menanamkan konsep Perkalian sebagai penjumlahan berulang.
(c) Bertanya (Questioning)
Kegiatan bertanya merupakan salah satu kegiatan dalam mengawali,
menguatkan, dan menyimpulkan sebuah konsep. Bentuknya, dapat dilakukan guru
13
13
langsung kepada peserta didik atau justru memancing peserta didik untuk bertanya
kepada guru, kepada peserta didik lain atau kepada orang lain secara khusus (nara
sumber). Kegiatan ini sangat menunjang setiap aktivitas belajar, karena
pengetahuan yang dimiliki seseorang biasanya berawal dari “bertanya”
(questioning).
Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru untuk
mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir peserta didik. Selain
daripada itu bertanya juga dapat digunakan untuk menggali informasi,
menginformasikan apa yang sudah diketahui dan mengarahkan perhatian pada
aspek yang belum diketahui. Kebenaran tentang pentingnya pertanyaan yang
baik (good questions) dikuatkan oleh Orton, (1991) menyatakan bahwa “Good
questions are important in facilitating learning”.
Bertanya dalam pembelajaran Kontekstual merupakan kegiatan yang
sangat penting dilakukan guru untuk mengantarkan peserta didik membangun
pengetahuan.sendiri. Menurut Turmudi (2010), serangkaian pertanyaan guru
dikatakan produktif apabila : (1) menggali informasi akademis, (2) mengecek
pemahaman peserta didik, (3) membangkitkan respon kepada peserta didik, (4)
mengetahui sejauh mana rasa ingin tahu peserta didik, (5) mengetahui hal-hal
yang sudah diketahui peserta didik, (6) memfokuskan perhatian peserta didik pada
sesuatu yang sudah diketahui peserta didik, (7) membangkitkan lagi lebih banyak
pertanyaan dari peserta didik, (8) menyegarkan kembali pengetahuan peserta
didik.
(d) Masyarakat Belajar (Learning Community)
14
14
Konsep masyarakat belajar (learning community) menyarankan agar hasil
pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Masyarakat belajar bisa
terjadi apabila ada komunikasi dua arah, yaitu guru terhadap peserta didik atau
sebaliknya, dan peserta didik dengan peserta didik lainnya dalam bentuk sharing.
Sudrajat (2010), berkesempatan melakukan penelitian tentang komunikasi dalam
ranah kemampuan membaca matematika. Hasilnya, seperti yang telah diduga
sebelumnya bahwa ketidakoptimalan hasil belajar yang diharapkan dari
pemberian perlakuan suatu teknik atau strategi yang baru berakar pada
permasalahan yang klasik dan senantiasa menghantui pembelajaran matematika
selama ini, yaitu pada masalah kurangnya penguasaan konsep dasar. Jadi, pada
dasarnya komunikasi dalam masyarakat belajar matematika dapat optimal bila
komunikan dan komunikator memiliki penguasaan konsep dasar.
(e) Pemodelan (modeling)
Pemodelan menurut pendekatan pembelajaran Kontekstual, guru bukan
merupakan satu-satunya model, melainkan harus memfasilitasi suatu model
tentang “bagaimana cara belajar”, baik dilakukan oleh peserta didik maupun oleh
guru sendiri. Model juga dapat didatangkan dari luar. Seseorang yang memiliki
keahlian tertentu dapat dihadirkan di dalam kelas untuk menjadi model terhadap
suatu pembelajaran. Penggunaan alat peraga matematika dari benda konkret bisa
menjadi model untuk menjelaskan konsep matematika yang abstrak.
(f) Refleksi (Reflection)
Refleksi merupakan cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari dan
dilakukan setiap peserta belajar. Guru mengoreksi dirinya, peserta didik dikoreksi
15
15
oleh gurunya atau sebaliknya. Nilai hakiki dari prinsip ini adalah semangat
introspeksi untuk perbaikan pada kegiatan pembelajaran berikutnya.
(g) Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment)
Hakekat penilaian sebenarnya adalah bahwa kemajuan belajar dinilai dari
proses, bukan melulu hasil, dan dengan berbagai cara. Tes hanyalah salah satunya.
Penilaian sebenarnya menilai pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh
peserta didik. Penilai tidak hanya guru, tetapi bisa juga teman atau orang lain.
Karakteristik penilaian sebenarnya adalah: (1) dilaksanakan selama dan sesudah
pembelajaran berlangsung, (2) bisa digunakan untuk formatif atau sumatif, (3)
yang diukur keterampilan dan performasi, bukan mengingat fakta, (4)
berkesinambungan , (5) terintegrasi, (6) dapat digunakan sebagai feed back
(umpan balik).
F.Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari
awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas. (Drs.
H.Muhamad Ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar )
Dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi
peserta didik dengan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Strategi Pembelajaran adalah Kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan peserta didik agar mencapai tujuan secara efektif dan efesien
Kemp ( Wina sanjaya, 2008 ).
Pendekatan Pembelajaran adalah titik tolak atau sudut pandang terhadap
proses pembelajaran yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu
16
16
proses yang bersifat umum, didalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan
dan melatari metoda pembelajran dengqan cakupan teoritis tertentu ( Wina
sanjaya, 2008 ).
Metode Pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplemen
rencana yang telah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk
mencapai tujuan pembelajaran ( Wina Senjaya ( 2008 )
Teknik pembelajaran adalah cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metoda secara spesifik ( Wina sanjaya, 2008 ).
Tidak ada model pembelajaran yang paling efektif untuk semua mata
pelajaran atau untuk semua materi (Drs.H.MuhamadAli,Guru dalam Proses
Belajar Mengajar ,Diklat Bintek Ktsp, 2009 Depdiknas), karena pemilihan model
pembelajaran untuk diterapkan guru di dalam kelas mempertimbangkan beberapa
hal yaitu:
1. Tujuan pembelajaran
2. Sifat materi pelajaran
3. Ketersediaan fasilitas
4. Kondisi peserta didik
5. Alokasi waktu yang tersedia
Ciri – ciri model pembelajaran yang baik adalah :
1 Adanya keterlibatan intelektual – emosional peserta didik melalui
Kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat, dan pembentukan sikap
2 Adanya keikutsertaan peserta didik secara aktif dan kreatif selama
pelaksanaan model pembelajaran
17
17
3 Guru bertindak sebagai fasilitator, koordinator, mediator dan
motivator kegiatan belajar peserta didik
4 Penggunaan berbagai metode, alat dan media pembelajaran
G. Problem Based Intructions (Pembelajaran berdasarkan masalah)
Langkah-langkah :
a) Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai dan menyebutkan
sarana atau alat pendukung yang dibutuhkan. Memotivasi peserta
didik untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
b) Guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan
tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan
topik, tugas, jadwal, dll.)
c) Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang
sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan, pengumpulan data,
hipotesis, dan pemecahan masalah.
d) Guru membantu peserta didik dalam merencanakan/menyiapkan karya
yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas
dengan temannya Guru membantu peserta didik untuk melakukan
refleksi atau evaluasi terhadap eksperimen mereka dan proses-proses
yang mereka gunakan
H.. Materi Debit Air dan satuan ukurannya
Debit adalah banyaknya (Debit Air ) zat cair yang mengalir tiap satu
satuan waktu. Banyaknya zat cair disebut Debit Air dan dinyatakan dalam m3,
18
18
Volume Tabung = Luas Alas x t = m 3
cm3, mm3, atau liter (1dm3 = 1 liter). Satu satuan waktu yang dimaksud
yaitu detik, menit, atau jam. Pada buku ini debit dilambangkan dengan huruf Q,
Debit Air dengan huruf V, dan waktu dengan huruf t.
Secara umum, debit dirumuskan :
Satuan debit misalnya cm3/det, m3/det, m3/jam, liter/detik, atau liter/jam.
Perhatikan kembali permasalahan di awal subbab A.Ryan menampung banyak air
yang mengalir dari kran selama 1 menit. Debit Air air yang tertampung 20 l. Jadi,
debit kran 20 l/menit.
Q =20 l 1menit = 20 l 60 detik = 0,33 l/detik
Debit kran 20 l/menit atau 0,33 l/detik.
19
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1.Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Singaparna tepatnya di SDN I
pagerageung , ± 500 meter dari ibukota kecamatan Singaparna ke arah selatan
berada di jalur jalan protokol jurusan Taraju. SDN I pagerageung tergolong SDN
biasa berada pada lingkungan masyarakat petani, sebagian besar masyarakat
berkebun manggu, hasil panen perkebunan manggu tersebut sudah dieksport ke
Taiwan dan Jepang. Peneliti sendiri bekerja di SDN tersebut ± 6 tahun sebagai
guru yang diberi tugas tambahan, pelajaran yang diampu adalah matematika kelas
VI sebanyak 4 jam, IPA kelas V sebanyak 4 jam, dan IPS kelas IV sebanyak 3
jam.
2.Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sesuai dengan
permasalahan yang dihadapi yaitu sebagian besar siswa belum mampu memahami
Debit Air . Untuk emngatasi masalah tersebut peneliti melakukan perbaikan
pembelajaran Matematika sebanyak tiga siklus tindakan perbaikan, tiap siklus
tindakan dilakukan 2 x35 menit sesuai dengan jam pelajaran waktu itu. Fokus
penelitian siklus I diarahkan kepada peningkatan kemampuan memahami Debit
Air bagnun ruang, siklus II diarahakan kepada peningkatan kemampuan
mengubah satuan ukuran kubikasi ke satuan ukuran liter, fokus III diarahakan
kepada peningkatan kemampuan memahami Debit Air .
20
20
3. Jadwal Penelitian
No Siklus I Waktu Standar Kompetensi Kompetensi dasar1 Siklus I 05-09-2010 Menggunakan pengukuran
Debit Air perwaktu dalam pemecahan masalah
2.1.Mengenal satuan Debit Air
2.1.1.Memahami Debit Air
2 Siklus II 12-09-2010 Menggunakan pengukuran Debit Air perwaktu dalam pemecahan masalah
.1.Mengenal DEBIT AIR
2.1.2.Mengubah satuan ukuran kubikasi ke satuan liter
3 Siklus
III
19-09-2010 Menggunakan pengukuran Debit Air perwaktu dalam pemecahan masalah
.1.Mengenal satuan debit
2.1.3.menghitung Debit Air
4.Subyek Penelitian
Yang menjadi dubyek penelitian adalah siswa kelas VI berjumlah 30 orang
teridiri dari 26 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki, berdasrkan tingkat
kemampuan dapat digolongkan 5 orang berkemampuan tinggi, 20 orang
berkemampuan sedang dan 5 orang berkemampuan rendah. Yang menjadi peneliti
utama adalah guru yang diberi tugas tambahan matematika kelas VI, dan yang
menjadi guru mitra adalah wali kelas VI yang sudah memahami tentang penelitian
tindakan kelas.
B.Metode Penelitian.
Metode Penelitian adalah cara untuk memecahkan suatu permasalahan
secara ilmiah, sistematis ,logis, dan aktual. Metode tersebut ditetapkan berdasarkan
tujuan penelitian, “suatu penelitian pada hakekatnya memiliki metode penelitian
21
21
masing-masing” ( Suryasumantri,1988:328). Sesuai dengan tujuannya yakni untuk
memperbaiki proses dan hasil pembelajaran maka metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Operasional metode
ini terdiri dari tahapan Perencanaan, Tindakan, Observasi, refleksi dilanjutkan
dengan pengambilan keputusan, kesimpulan dan rekomendasi.
Model PTK yang dijadikan landasan dalam penelitian ini adalah model
PTK dari Kemis-Tagart. Dalam desain model ini, satu fokus tindakan (Action)
merupakan satu siklus tindakan terdiri dari satu step atau langkah tindakan
pembelajaran. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa PTK dilakukan untuk
meningkatkan aspek kerja ilmiah pada satu materi pokok. Dipilihnya PTK dalam
penelitian ini sebab :
1. PTK tidak mengganggu proses pembelajaran atau kurikulum yang berlaku.
2. PTK dilakukan oleh guru itu sendiri
3.Tujuannya adalah untuk memperbaiki proses dan hasil belajar
4.Terdapatnya kolaborasi atau sumbang saran dari mitra kerja yang lainnya.
Satu siklus tindakan terdiri dari Perencanaan (Plan), tindakan (Actions),
Pengamatan (Observations) dan refleksi (Reflections) untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar berikut ini :
22
22
Revised Plan
Revised Plan
C. Prosedur penelitian
Kegiatan penelitian ditempuh melalui prosedur yang ditentukan, dalam
bentuk proses beberapa siklus, setiap siklus terdiri dari tahapan (fase) yaitu
melalui 4 (empat) tahap : Perancanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,
Action/ Observation
Reflective
Action/ Observation
Reflective
Action/
Observation
Reflective
Pla
n/PERENCANAAN
Kesimpulan
SIKLUS 1
SIKLUS 2
SIKLUS 3
GAMBAR SIKLUS PTK
23
23
observasi, pencatatan pembelajaran dan analisis serta refleksi pembelajaran. Fase-
fase tersebut dioperasionalkan dalam kegiatan berikut :
a. Tahap refleksi awal
Pada tahap ini peneliti mencermati, mengidentifikasi dan menemukan
masalah dalam pembelajaran Matematika di kelas VI SDN I pagerageung .
Pembelajaran Matematika selama ini belum dapat membangkitkan aktivitas siswa
serta kreativitas siswa yang memenuhi Standar Kriteria Ketuntasan Minimal pada
kompetensi kemampuan memahami Debit Air .
b. Mengidentifikasi masalah
Tahap ini dilakukan setelah guru merasakan adanya masalah pada
pembelajaran Matemtika selama ini. Identifikasi masalah terutama dilakukan
terhadap permasalahan – permasalahan yang terkait dengan aktivitas siswa dan
guru dalam pembelajaran Matematika di kelas VI SDN I pagerageung pada
materi Debit Air diantaranya siswa tidaak mempu memecahkan masalah
hubungan satuan Debit Air .
1. Perencanaan tindakan penelitian
Perecanaan tindakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan meliputi tiga siklus dengan
perlakuan penyelidikan yang berbeda. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan
perubahan yang ingin dicapai.
24
24
Siklus 1 menggunakan metode diskusi dan pemecahan masalah dengan
teknik Probelm Based Intructions (PBI) yaitu belajar kelompok dengan langkah
langkah :
a. Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai dan menyebutkan sarana
atau alat pendukung yang dibutuhkan. Memotivasi peserta didik untuk
terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
b. Guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik,
tugas, jadwal, dll.)
c. Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
eksperimen untuk mendapatkan penjelasan, pengumpulan data, hipotesis,
dan pemecahan masalah.
d. Guru membantu peserta didik dalam merencanakan/menyiapkan karya yang
sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan
temannya Guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap eksperimen mereka dan proses-proses yang mereka
gunakan
a. Siklus 2 penggunaan metode pemecahan dengan teknik belajar kelompok
bertukar pasangan dengan langkah-langkah:
1) Setiap peserta didik mendapat satu pasangan (guru bisa menunjuk
pasangannya atau peserta didik memilih sendiri pasangannya.
25
25
2) Guru memberikan tugas dan peserta didik mengerjakan tugas dengan
pasangannya,setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu
pasangan yang lain, kedua pasangan tersebut bertukar pasangan.
3) Kemudian pasangan yang baru ini saling menanyakan dan mencari
kepastian jawaban mereka,temuan baru yang didapat dari pertukaran
pasangan kemudian dibagikan kepada pasangan semula,penutup.
b. Siklus 3 penggunaan metode diskusi dan pemecahan masalah dengan teknik
belajar kelompok Problem Based Intruction dengan langkah-langkah:
1) Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai dan menyebutkan
sarana atau alat pendukung yang dibutuhkan.
2) Memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam aktivitas mecahan
masalah yang dipilih.
3) Guru membantu peserta didik mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah
tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.).
4) Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang
sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan, pengumpulan
data, hipotesis, dan pemecahan masalah.
5) Guru membantu peserta didik dalam merencanakan/menyiapkan
karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi
tugas dengan temannya guru membantu peserta didik untuk
melakukan refleksi atau evaluasi terhadap eksperimen mereka dan
proses-proses yang mereka gunakan
26
26
2. Pelaksanaan Tindakan Penelitian
Pelaksanaan Pembelajaran siklus 1 pada hari Rabu tanggal 05 September
2010 pada jam kesatu dan kedua sesuai dengan rencana pembeljaran siklus 1,
pada waktu proses pembelajaran dilakukan pengamatan oleh observer bertugas
mencatat data kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran, kinerja guru dalam
proses pembelajaran, aktivitas siswa dalam pembelajaran dan hasil belajar siswa.
Setelah selesai pembelajaran dilakukan refleksi dan diskusi serta sumbang saran
tentang kebaikan dan kekurangan pembelajaran siklus 1.
Pelaksanaan pembelajaran siklus 2 pada hari Rabu tanggal 15 September
2010 sesuai dengan rencana pembelajaran siklus 2, pada waktu proses
pembelajran berlangsung sama dilakukan pengamatan oleh observer seperti pada
pembelajaran siklus 1.
Pelaksanaan pembelajaran siklus 3 pada hari Rabu tanggal 19 September
2010 sesuai dengan rencana pembelajaran siklus 3, pada waktu proses
pembelajaran berlangsung sama dilakukan pengamatan oleh observer seperti
pembelajaran siklus 2 .
3. Observasi Pelaksanaan Penelitian.
Pengamatan dilakukan oleh observer terhadap kinerja guru dalam
merencanakan pembelajaran, kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran,
aktivitas siswa dalam pembelajaran serta hasil belajar siswa setelah dilakukan tes
formatif.
4. Refleksi
27
27
Peneliti berkolaboratif dengan mitra kerja yang lain yaitu observer
melakukan analisis dan refleksi terhadap pelaksanan pembelajaran, untuk
keperluan analisis dilakukan pemeriksaan lembar pengamatan dan catatan-catatan
tentang data yang terkumpul hasil observasi serbagai temuan dijadikan sebagai
rekomendasi hasil penelitian dan rencana tindakan selanjutnya.
D. Tehnik Dan alat Pengumpulan data
1. Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri
dari dua teknik, yaitu teknik observasi dan teknik tes.
a. Teknik Observasi
Observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan lembaran observasi yang dibuat untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data. Adapun hal-hal yang diobservasi antara lain:
1. Observasi terhadap rencana pembelajaran.
2. Observasi terhadap kegiatan siswa pada waktu belajar.
3. Observasi terhadap guru pada waktu mengajar.
4. Observasi terhadap hasil yang diperoleh siswa setelah dilakukan
tindakan.
b. Teknik Tes
Teknis tes dilakukan pada akhir pembelajaran dengan menggunakan
lembar soal.
2. Alat Pengumpulan Data.
28
28
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a.Lembaran Tes terdiri dari 10 butir soal tes .
b.Lembar observasi, yaitu :
1. Observasi terhadap rencana pembelajaran.
2. Observasi terhadap proses pembelajaran.
3. Observasi terhadap hasil yang diperoleh siswa setelah dilakukan
tindakan
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
digunakan ada yang bersipat kuantitatif dan kualitatif. Data yang diperoleh di
kategorikan dan di klasifikasikan berdasarkan analisis kaitan logisnya, kemudian
disajikan secara faktual dan sistimatis dalam keseluruhan permasalahan dan
kegiatan penelitian. Selanjutnya untuk menganalisis data, hasil tindakan yang
dilakukan penulis sajikan secara bertahap sesuai urutan siklus yang telah
dilaksanakan, adapun prosedur pengolahan data adalah sebagai berikut :
a. Pengelompokan data
Data-data yang diperlukan pada penelitian ini adalah :
a. Data lembar observasi rencana pembelajaran.
b. Data lembar observasi implementasi pembelajaran.
c. Data lembar kerja siswa
d. Data lembar obsevasi kinerja siswa
e. Tes tertulis : tes awal dan tes akhir
b.Kategorisasi
29
29
Data yang terkumpul dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, aktivitas siswa dalam pembelajaran serta tes hasil belajar siswa
dirata-ratakan secara kuantitatif kemudian dideskripsikan secara kualitatif
berdasarkan kategorisasi seperti berikut ini:
A.Sanga baik rentang skor antara 85 s.d 100
B .Baik rentang nilai antara 71 s.d 84
C.Cukup rentang nilai antara 61 s.d 70
D. Kurang rentang nilai antara 50-60
E. Kurang Seklai rentang nilai antara 0 s.d 49
Kesimpulan belajar dinyatakan tuntas apabila hasil tes mencapai rata-rata 7,5 atau
75.
30
30
BAB IVHASIL KESIMPULAN DAN PEMBAHASAN
A.Gambaran Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Singaparna SDN I
pagerageung tempat peneliti bekerja, sebelum dilakukan penelitian peneliti
merefleksi pembelajaran Matematika pada Hari Rabu tanggal 05-09-2010, Standar
kompetensi menggunakan pengukuran Debit Air perwaktu dalam pemecahan
masalah, dan kompetensi dasarnya adalah mengenal satuan debit serta
Indikatornya adalah pencapaian kompetensi menghitung hubungan jam, menit dan
detik, diperoleh data nilai rata-rata kelas 4,5 dari siswa kelas VI berjumlah 30
orang. Seperti tampak pada tebel 4.1
Tabel 4.1Hasil Belajar Siswa Awal
Nilai Frekuensi Nilai Prosentase
8
7,5
7
6,5
6
5,5
5 15 75 50%
4,5 6 27 20%
4 6 24 20%
3,5 3 10,5 10%
Jumlah 30 136,5 100%
Rata-rata 45,50 45,50%
31
31
Rendahnya hasil belajar siswa tersebut dikarenakan pembelajaran banyak
menggunakan metode ceramah, dan latihan, aktivitas bertanya kurang, siswa tidak
dilatih mendeskripsikan di depan kelas, belajar secara individual tidak dilakukan
belajar kelompok, sharing pendapat dengan temannya kurang.
B. Penjelasan Hasil Persiklus
1.Siklus I
1.1.Perencanaan Penelitian
Untuk meningkatkan kemampuan siswa memahami Debit Air , upaya-upaya guru
dalam perencanaan penelitian yaitu :
Menganalisis silabus pembelajaran kurikulum 2006
Menyusun RPP pembelajaran siklus I (Lihat lampirang 1)
Membuat Lembar Kerja siswa
Membuat instrumen observasi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
(PAKG I dan APKG 2).
Membuat lembar tes awal dan lembar tes akhir
Menentukan metode yang digunakan yaitu metode diskusi, pemberian
tugas dan pemecahan masalah.
Model pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Intructions
(PBI)
Standar Kompetensi yaitu Menggunakan pengukuran Debit Air perwaktu
dalam pemecahan masalah, kompetensi dasarnya adalah mengenal satuan
debit, Indikator pencapaian kompetensi menghitung Debit Air beserta satuan
ukurannya
32
32
1.2.Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Pelaksanaan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal
05-09-2010 jam ke satu dan ke dua sesuai dengan RPP yang dibuat . Bersamaan
dengan pelaksanaan pembelajaran dilakukan pula pengamatan oleh pengamat
yaitu guru mitra bertugas mencatat data-data yang terjadi dalam pembelajaran
terdiri dari aktivitas guru dalam merencanakan pembelajaran, aktivitas guru dalam
melaksanakan pembelajaran , aktivitas siswa dalam pembelajaran dan kemampuan
siswa mengenal Debit Air sebagai hasil belajar siswa.
1.3 Hasil pengamatan Siklus I
a. Kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran
Nama Guru : IHA YULIA,S.pd
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Materi : Debit Air hubungannya dengan Debit Air
Kelas/Semester : VI/I
Tabel 4.2Kinerja Guru dalam Merenncanakan Pembelajaran
No Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Nilai *)
1 Tujuan Pembelajaran
a. Standar Kompetensib. Indikatorc. Ranah Tujuan (komprehenship)d. Sesuai dengan Kurikulum
3
2 Bahan Belajar/Materi Pelajaran
a. Bahan belajar mengacu/sesuai dengan tujuanb. Bahan belajar disusun secara sistematisc. Menggunakan bahan belajar sesuai dengan kurikulumd. Memberi Pengayaan
2
3 Strategi/Metode Pembelajaran
a. Pemilihan metode disesuaikan dengan tujuan
33
33
b. Pemilihan metode disesuaikan dengan materic. Penentuan langkah-langkah proses pembelajaran
berdasarkan metode yang digunakand. Penataan alokasi waktu proses pembelajaran sesuai
dengan pro-porsi.e. Penetapan metode berdasarkan pertimbangan
kemampuan siswa.f. Memberi pengayaan
3
4 Media Pembelajaran
a. Media disesuaikan dengan tujuan pembelajaranb. Media disesuaikan dengan materi pembelajaranc. Media disesuaikan dengan kondisi kelasd. Media disesuaikan dengan jenis evaluasie. Media disesuaikan dengan kemampuan guruf. Media disesuaikan dengan kebutuhan dan
perkembangan siswa
2
5 Evaluasi
a. Evaluasi mengacu pada tujuanb. Mencantumkan bentuk evaluasic. Mencantumkan jenis evaluasid. Disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersediae. Evaluasi disesuaikan dengan kaidah evaluasi
2
Total Nilai 12
Nilai RPP (R) 2,4
*) Skala Nilai 0 – 4
NIP.
b. Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran
Nama Guru : IHA YULIAMata Pelajaran : MatematikaPokok Materi : Debit Air hubungannya dengan Debit Air Kelas/Semester : VI/I
Tabel 4.3Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran
Kriterai Penilaian:Nilai 4 jika semua deskriptor tampakNilai 3 jika hanya 3 deskriptor yang tampakNilai 2 jika hanya 2 deskriptor yang tampakNilai 1 jika hanya 1 deskriptor yang tampakNilai 0 jika tidak ada deskriptor yang tampak
34
34
No.
Penampilan GuruSkors *)
1. Kemampuan Membuka Pelajaran
a. Menarik Perhatian siswab. Memberikan motivasi awalc. Memberikan apersepsi (kaitan materi yang sebelumnya
dengan materi yang akan disampaikan)d. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikane. Memberikan acuan bahan belajar yang akan diberikan
3
2. Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
a. Kejelasan artikulasi suarab. Variasi Gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswac. Antusisme dalam penampiland. Mobilitas posisi mengajar
3
3. Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran)
a. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang direnca-nakan dalam RPP
b. Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar (materi)c. Kejelasan dalam memberikan contohd. Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan bahan
belajar
3
4 Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)
a. Kesesuaian metode dengan bahan belajar yang disampaikan
b. Penyajian bahan belajaran sesuai dengan tujuan/indikator yang telah ditetapkan
c. Memiliki keterampilan dalam menanggapi dan merespon pertanyaan siswa.
d. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang disediakan
3
5. Kemampuan Menggunakan Media Pembelajaran:
a. Memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan mediab. Ketepatan/kesusian penggunaan media dengan materi yang
disampai-kanc. Memiliki keterampilan dalam penggunaan media
35
35
pembelajarand. Membantu meningkatkan perhatian siswa dalam kegiatan
pembelajaran
3
6. Evaluasi Pembelajaran
a. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkanb. Menggunakan bentuk dan jenis ragam penilaianc. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP 3
7. Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran:
a. Meninjau kembali materi yang telah diberikanb. Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab
pertanyaan.c. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran
2
8 Tindak Lanjut/Follow up
a. Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupun kelom-pok
b. Menginformasikan materi/bahan belajar yang akan dipelajari berikunya.
c. Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar
3
Jumlah Skors Aspek
Nilai Penampilan (T)
c.Aktivitas Siswa dalam pembelajaran siklus I
Tabel 4.4
Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran
No Aspek yang Diamati
Skor yang muncul
Jumlah Skor
1 2 3 4
36
36
1 Pengetahuan Menguasai materi yang disampaikan Mampu menerapkan konsep dalam memecahkan
masalah yang disajikan. Mampu mengerjakan soal latihan Mampu membuat kesimpulan sendiri.
12
2 Keaktifan Memperhatikan dengan baik penjelasan dari guru. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan
pembelajaran/kelompok. Mengajukan pertanyaan Dapat menjawab pertanyaan dari guru dan siswa
lain.
9
3 Membuat Laporan Kesesuain dengan masalah yang disajikan. Menggunakan bahasa yang jelas Mengkomunikasikan hasil problem solving. Kerapihan dan kebersihan dalam membuat
laporan.
12
Jumlah 33
Persentase 68,75%
Catatan : Tanda () pada poin a, b, c, d merupakan aspek yang muncul.Penskoran :1. Skor 4 Baik2. Skor 3 Cukup3. Skor 2 Kurang4. Skor 1 Sangat Kurang
Skala Penilaian : N = Jumlah yang Terpenuhi x 100% Jumlah skor ideal Jumlah ideal = 48
Kriteria Penilaian :1. A = 80 % Sangat Baik Nilai 802. B = 70-79 % Baik Nilai 70-793. C = 60-69 % Cukup Nilai 60-694. D = 50 % Kurang Nilai 50
d. Kemampuan siswa memahami Debit Air
Tabel 4.5Kemampuan siswa Memahami Debit Air
no Nama Siswa Tes Awal Siklus I
1 Anang 5 6
37
37
2 Andi 5 6
3 Beni 5 6
4 Burhan 5 7
5 Cucu 5 7
6 Cicih 5 8
7 Dedi 5 6
8 Dina 4 7
9 Ela 4 7
10 Eli 4 7
11 Farhan 4 6
12 Faruk 5 6
13 Galih 5 6
14 Gugun 5 7
15 Hasan 5 7
16 Halimah 5 6
17 Iyam 5 7
18 Ining 5 6
19 Jajang 4 7
20 Jeni 4 7
21 Jali 4 8
22 Karman 4 9
23 Kulsum 4 7
24 Kenken 4 8
25 Lia 4 6
26 Leli 4 7
27 Mimin 4 8
38
38
28 Mumuj 4 7
29 Maria 4 6
30 Nina 5 6
Jumlah 136 204
Rata-rata 4,55 6,8
1.4.Refleksi Pembelajaran Siklus I
Hasil observasi pembelajaran siklus I terdiri dari
a. Refleksi Perencanaan pembelajaran siklus I
Pada dasarnya perencanaan pembelajaran sudah sistematis runtut sesuai
dengan kurikulum 2006 teridri dari 5 indikator namun masih ada kekurangannya
dalam menentukan tujuan pembelajaran kurang komperhensip, bahan ajaar kurang
sistematis, strategi pembelajaran antara alokasi waktu dengan pembahasan
pembelajaran kurang tepat, Media pembelajaran masih kurang , lembar penilaian
perlu penyempurnaan, perolehan rata-rata 2,4 termasuk kategori cukup.
b. Refleksi Pelaksanaan Pembelajaran siklus I
Pelaksanaan pembelajaran terdiri dari 9 indikator teridiri dari Kemampuan
Membuka Pelajaran memperoleh nilai 3, sikap guru dalam proses pembelajaran
memperoleh nilai 3, penguasaan bahan ajar nilai 3,kemampuan menggunakan
media pembelajaran meperoleh nilai 3, kegiatan proses pembelajaran nilai 3,
kemampuan emgnevaluasi nilai 3, kemampaun menutup pembelajaran nilai 2 dan
kemampuan memberikan tindak lanjut memperoleh nilai 3 nilai rata-rata 2,8
termasuk kategori baik
c.Aktivitas Siswa dalam pembelajaran.
39
39
Aktivias siswa dalam pembelajaran terdiri dari tiga indikator yaitu
kegiatan upaya memperoleh pengetahuan, keaktifan dalam kerja kelompo, dan
kegiatan melaporkan memperoleh nilai rata-rata 33 sama dengan 68 % termasuk
aktegori cukup
d.Kemampuan memahami Debit Air .
Hasil test formatif dari 30 orang siswa yang memperoleh nilai 6 sebanyak
12 orang (40%), yang memperoleh nilai 7 sebanyak 14 orang(46,66%), yang
memperoleh nilai 8 sebanyak 4 orang (13,33%), yang memperoleh nilai 9
sebanyak 1 orang (0,33%).
Berdasarkan hasil refleki siklus I bahwa perencanaan pembelajaran masih perlu
ditingkatkan pada penentuan tujuan, antara soal evaluasi hendaknya sesuai dengan
indikator tujuan pembelajaran, pada pelaksanaan pembelajaran perlu
penyempurnaan sesuai dengan langkah-langkah Problem Based Intructions (PBI),
aktivitas siswa perlu ditingkatkan dan hasil belajar siswa perlu ditingkatkan
minimal nilai rata-rata mencapai KKM yaitu 7,5.
1.5.Perencanaan Siklus II
upaya-upaya guru dalam perencanaan penelitian yaitu :
Menganalisis silabus pembelajaran kurikulum 2006
Menyusun RPP pembelajaran siklus II (Lihat lampirang 1)
Membuat Lembar Kerja siswa Siklus II
Membuat instrumen observasi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
siklus II (PAKG I dan APKG 2).
40
40
Membuat lembar tes awal dan lembar tes akhir
Menentukan metode yang digunakan yaitu metode diskusi, pemberian
tugas dan pemecahan masalah.
Model pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Intructions
(PBI)
Standar Kompetensi yaitu Menggunakan pengukuran Debit Air perwaktu
dalam pemecahan masalah, kompetensi dasarnya adalah mengenal satuan
debit, Indikator pencapaian kompetensi mengubah satuan ukuran Debit Air
kubikasi ke satuan liter
1.6.Pelaksanaan Penelitian Siklus II
Pelaksanaan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal
14-09-2010 jam ke satu dan ke dua sesuai dengan RPP yang dibuat . Bersamaan
dengan pelaksanaan pembelajaran dilakukan pula pengamatan oleh pengamat
yaitu guru mitra bertugas mencatat data-data yang terjadi dalam pembelajaran
siklus II terdiri dari aktivitas guru dalam merencanakan pembelajaran siklus II,
aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran siklus II, aktivitas siswa dalam
pembelajaran siklus II dan kemampuan siswa mengenal Debit Air sebagai hasil
belajar siswa siklus II.
1.7 Hasil pengamatan Siklus II
a.Kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran
Nama Guru : IHA YULIA
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Materi : Debit Air hubungannya dengan Debit Air
41
41
Kelas/Semester : VI/I
Tabel 4.6.Kinerja Guru dalam Perencanaan Pembelajaran
No Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Nilai *)
1 Tujuan Pembelajaran
e. Standar Kompetensi
f. Indikator
g. Ranah Tujuan (komprehenship)
h. Sesuai dengan Kurikulum
3
2 Bahan Belajar/Materi Pelajaran
e. Bahan belajar mengacu/sesuai dengan tujuan
f. Bahan belajar disusun secara sistematis
g. Menggunakan bahan belajar sesuai dengan kurikulum
h. Memberi Pengayaan
3
3 Strategi/Metode Pembelajaran
g. Pemilihan metode disesuaikan dengan tujuan
h. Pemilihan metode disesuaikan dengan materi
i. Penentuan langkah-langkah proses pembelajaran
berdasarkan metode yang digunakan
j. Penataan alokasi waktu proses pembelajaran sesuai
dengan pro-porsi.
k. Penetapan metode berdasarkan pertimbangan
kemampuan siswa.
l. Memberi pengayaan
4
4 Media Pembelajaran
g. Media disesuaikan dengan tujuan pembelajaran
h. Media disesuaikan dengan materi pembelajaran
i. Media disesuaikan dengan kondisi kelas
3
42
42
j. Media disesuaikan dengan jenis evaluasi
k. Media disesuaikan dengan kemampuan guru
l. Media disesuaikan dengan kebutuhan dan
perkembangan siswa
5 Evaluasi.
f. Evaluasi mengacu pada tujuan
g. Mencantumkan bentuk evaluasi
h. Mencantumkan jenis evaluasi
i. Disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia
j. Evaluasi disesuaikan dengan kaidah evaluasi
3
Total Nilai 16
Nilai RPP (R) 3,33
b.Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran
Nama Guru : IHA YULIAMata Pelajaran : MatematikaPokok Materi : Debit Air hubungannya dengan Debit Air Kelas/Semester : VI/I
Tabel 4.7Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran
No.
Penampilan GuruSkors *)
1. Kemampuan Membuka Pelajaran
Menarik Perhatian siswa Memberikan motivasi awal Memberikan apersepsi (kaitan materi yang
sebelumnya dengan materi yang akan disampaikan) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
diberikan Memberikan acuan bahan belajar yang akan diberikan
4
43
43
2. Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
Kejelasan artikulasi suara Variasi Gerakan badan tidak mengganggu perhatian
siswa Antusisme dalam penampilan Mobilitas posisi mengajar
4
3. Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran)
Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang direnca-nakan dalam RPP
Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar (materi) Kejelasan dalam memberikan contoh Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan
bahan belajar
4
4. Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)
Kesesuaian metode dengan bahan belajar yang disampaikan
Penyajian bahan belajaran sesuai dengan tujuan/indikator yang telah ditetapkan
Memiliki keterampilan dalam menanggapi dan merespon pertanyaan siswa.
Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang disediakan
3
5. Kemampuan Menggunakan Media Pembelajaran:
Memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan media Ketepatan/kesusian penggunaan media dengan materi
yang disampai-kan Memiliki keterampilan dalam penggunaan media
pembelajaran Membantu meningkatkan perhatian siswa dalam
kegiatan pembelajaran
4
6. Evaluasi Pembelajaran
Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan Menggunakan bentuk dan jenis ragam penilaian Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP
3
7. Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran:
Meninjau kembali materi yang telah diberikan
3
44
44
Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan.
Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran8 Tindak Lanjut/Follow up
Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupun kelom-pok
Menginformasikan materi/bahan belajar yang akan dipelajari berikunya.
Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar
4
Jumlah Skors AspekNilai Penampilan (T)
29
Rata-rata 3,2
c.Aktivitas Siswa dalam pembelajaran
Tabel 4.8
Aktivitas Siswa Pada Proses Pembelajaran Siklus II
No Aspek yang DiamatiSkor yang muncul
Jumlah Skor
1 2 3 41 Pengetahuan
Menguasai materi yang disampaikan Mampu menerapkan konsep dalam memecahkan
masalah yang disajikan. Mampu mengerjakan soal latihan Mampu membuat kesimpulan sendiri.
16
2 Keaktifan Memperhatikan dengan baik penjelasan dari guru. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan
pembelajaran/kelompok. Mengajukan pertanyaan Dapat menjawab pertanyaan dari guru dan siswa
lain.
12
3 Membuat Laporan Kesesuain dengan masalah yang disajikan. Menggunakan bahasa yang jelas
45
45
Mengkomunikasikan hasil problem solving. Kerapihan dan kebersihan dalam membuat
laporan.
16
Jumlah 44
Persentase 91,66%
Catatan : Tanda () pada poin a, b, c, d merupakan aspek yang muncul.Penskoran :5. Skor 4 Baik6. Skor 3 Cukup7. Skor 2 Kurang8. Skor 1 Sangat Kurang
Skala Penilaian : N = Jumlah yang Terpenuhi x 100% Jumlah skor ideal Jumlah ideal = 48
Kriteria Penilaian :1. A = 80 % Sangat Baik Nilai 802. B = 70-79 % Baik Nilai 70-793. C = 60-69 % Cukup Nilai 60-694. D = 50 % Kurang Nilai 50
d.Kemampuan siswa memahami Debit Air
Tabel 4.9Kemampuan Siswa Memahami Debit Air Siklus II
No Nama Siswa Siklus I Siklus II
1 Anang 6 7
2 Andi 6 7
3 Beni 6 7
4 Burhan 7 8
5 Cucu 7 8
6 Cicih 8 8
7 Dedi 6 7
8 Dina 7 7
9 Ela 7 7
10 Eli 7 7
46
46
11 Farhan 6 8
12 Faruk 6 7
13 Galih 6 7
14 Gugun 7 7
15 Hasan 7 7
16 Halimah 6 7
17 Iyam 7 8
18 Ining 6 7
19 Jajang 7 7
20 Jeni 7 8
21 Jali 8 9
22 Karman 9 10
23 Kulsum 7 8
24 Kenken 8 9
25 Lia 6 7
26 Leli 7 8
27 Mimin 8 8
28 Mumuj 7 7
29 Maria 6 7
30 Nina 6 7
Jumlah 204 226
Rata-rata 6,8 7.53
1.8.Refleksi Pembelajaran Siklus II
Hasil observasi pembelajaran siklus II terdiri dari
a.Perencanaan pembelajaran
47
47
Pada dasarnya perencanaan pembelajaran siklus II sudah sistematis runtut
sesuai dengan kurikulum 2006 teridri dari 5 indikator namun masih ada
kekurangannya dalam pengembangan materi ajar, pembuatan LKS, Media
pembelajaran sudah baik , lembar penilaian cukup, perolehan rata-rata 3,2
termasuk kategori baik.
b.Pelaksanaan Pembelajaran siklus
Pelaksanaan pembelajaran terdiri dari 9 indikator teridiri dari Kemampuan
Membuka Pelajaran memperoleh nilai 4, sikap guru dalam proses pembelajaran
memperoleh nilai 4, penguasaan bahan ajar nilai 3,kemampuan menggunakan
media pembelajaran meperoleh nilai 4, kegiatan proses pembelajaran nilai 4,
kemampuan emgnevaluasi nilai 4, kemampaun menutup pembelajaran nilai 3 dan
kemampuan memberikan tindak lanjut memperoleh nilai 3 nilai rata-rata 3,2
termasuk kategori baik
c.Aktivitas Siswa dalam pembelajaran.
Aktivias siswa dalam pembelajaran terdiri dari tiga indikator yaitu
kegiatan upaya memperoleh pengetahuan, keaktifan dalam kerja kelompo, dan
kegiatan melaporkan memperoleh nilai rata-rata 44 sama dengan 91,66 %
termasuk aktegori sangat aktif
d.Kemampuan memahami Debit Air .
Hasil test formatif dari 30 orang siswa yang memperoleh nilai 7 sebanyak
18 orang (60%), yang memperoleh nilai 8 sebanyak 9 orang(30%), yang
memperoleh nilai 9 sebanyak 2 orang (0,66%), yang memperoleh nilai 10
sebanyak 1 orang (0,33%).
48
48
Berdasarkan hasil refleki siklus II bahwa perencanaan pembelajaran Sudah baik
penentuan tujuan sudah sesuai, antara soal evaluasi dengan indikator tujuan
pembelajaran sudah baik, pada pelaksanaan pembelajaran perlu peningkatan
sesuai dengan langkah-langkah Problem Based Intructions (PBI), aktivitas siswa
sudah baik dan hasil belajar siswa secara klasikal sudah mencapai KKM tetapi
secara individual masih ada 18 orang (60%) di bawah KKM, maka pembelajaran
dilanjutkan dengan siklus III
1.9.Perencanaan Siklus III
upaya-upaya guru dalam perencanaan penelitian yaitu :
Menganalisis silabus pembelajaran kurikulum 2006
Menyusun RPP pembelajaran siklus III (Lihat lampirang 1)
Membuat Lembar Kerja siswa Siklus III
Membuat instrumen observasi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
siklus III (PAKG I dan APKG 2).
Membuat lembar tes awal dan lembar tes akhir
Menentukan metode yang digunakan yaitu metode diskusi, pemberian
tugas dan pemecahan masalah.
Model pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Intructions
(PBI)
Standar Kompetensi yaitu Menggunakan pengukuran Debit Air perwaktu
dalam pemecahan masalah, kompetensi dasarnya adalah mengenal satuan
debit, Indikator pencapaian kompetensi mengubah satuan ukuran Debit Air
kubikasi ke satuan liter
49
49
1.10.Pelaksanaan Penelitian Siklus III
Pelaksanaan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal
12-09-2010 jam ke satu dan ke dua sesuai dengan RPP yang dibuat . Bersamaan
dengan pelaksanaan pembelajaran dilakukan pula pengamatan oleh pengamat
yaitu guru mitra bertugas mencatat data-data yang terjadi dalam pembelajaran
siklus III terdiri dari aktivitas guru dalam merencanakan pembelajaran siklus III,
aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran siklus III, aktivitas siswa dalam
pembelajaran siklus III dan kemampuan siswa mengenal Debit Air sebagai hasil
belajar siswa siklus III.
1.11.Hasil pengamatan Siklus III
a.Kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran
Nama Guru : IHA YULIAMata Pelajaran : MatematikaPokok Materi : Debit Air hubungannya dengan Debit Air Kelas/Semester : VI/I
Tabel 4.10Kinerja Guru dalam Perencanaan Pembelajaran
No Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Nilai *)
1 Tujuan Pembelajaran
Standar Kompetensi
Indikator
Ranah Tujuan (komprehenship)
Sesuai dengan Kurikulum
4
2 Bahan Belajar/Materi Pelajaran
Bahan belajar mengacu/sesuai dengan tujuan
4
50
50
Bahan belajar disusun secara sistematis
Menggunakan bahan belajar sesuai dengan kurikulum
Memberi Pengayaan
3 Strategi/Metode Pembelajaran
Pemilihan metode disesuaikan dengan tujuan
Pemilihan metode disesuaikan dengan materi
Penentuan langkah-langkah proses pembelajaran
berdasarkan metode yang digunakan
Penataan alokasi waktu proses pembelajaran sesuai
dengan pro-porsi.
Penetapan metode berdasarkan pertimbangan
kemampuan siswa.
Memberi pengayaan
4
4 Media Pembelajaran
Media disesuaikan dengan tujuan pembelajaran
Media disesuaikan dengan materi pembelajaran
Media disesuaikan dengan kondisi kelas
Media disesuaikan dengan jenis evaluasi
Media disesuaikan dengan kemampuan guru
Media disesuaikan dengan kebutuhan dan
perkembangan siswa
4
5 Evaluasi.
Evaluasi mengacu pada tujuan
Mencantumkan bentuk evaluasi
Mencantumkan jenis evaluasi
Disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia
Evaluasi disesuaikan dengan kaidah evaluasi
4
Total Nilai 20
51
51
Nilai RPP (R) 4,00
b.Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran
Nama Guru : IHA YULIAMata Pelajaran : MatematikaPokok Materi : Debit Air hubungannya dengan Debit Air Kelas/Semester : VI/I
Tabel 4.11Kinerja Guru dalm Pelaksanaan Pembelajaran
No.
Penampilan GuruSkors *)
1. Kemampuan Membuka Pelajaran
f. Menarik Perhatian siswa Memberikan motivasi awal Memberikan apersepsi (kaitan materi yang sebelumnya
dengan materi yang akan disampaikan) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan Memberikan acuan bahan belajar yang akan diberikan
4
2. Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
Kejelasan artikulasi suara Variasi Gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswa Antusisme dalam penampilan Mobilitas posisi mengajar
4
3. Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran)
Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang direnca-nakan dalam RPP
Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar (materi) Kejelasan dalam memberikan contoh Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan bahan
belajar
4
5. Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)
Kesesuaian metode dengan bahan belajar yang disampaikan
52
52
Penyajian bahan belajaran sesuai dengan tujuan/indikator yang telah ditetapkan
Memiliki keterampilan dalam menanggapi dan merespon pertanyaan siswa.
Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang disediakan
4
6. Kemampuan Menggunakan Media Pembelajaran:
Memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan media Ketepatan/kesusian penggunaan media dengan materi yang
disampai-kan Memiliki keterampilan dalam penggunaan media
pembelajaran Membantu meningkatkan perhatian siswa dalam kegiatan
pembelajaran
4
7. Evaluasi Pembelajaran
Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan Menggunakan bentuk dan jenis ragam penilaian Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP 4
8. Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran:
Meninjau kembali materi yang telah diberikan Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab
pertanyaan. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran
4
9 Tindak Lanjut/Follow up
Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupun kelom-pok
Menginformasikan materi/bahan belajar yang akan dipelajari berikunya.
Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar
4
Jumlah Skors AspekNilai Penampilan (T)
36
Rata-rata 4
53
53
c.Aktivitas Siswa dalam pembelajaran
Tabel 4.12
Aktivitas Siswa Pada Proses Pembelajaran
No Aspek yang DiamatiSkor yang muncul
Jumlah Skor
1 2 3 41 Pengetahuan
Menguasai materi yang disampaikan Mampu menerapkan konsep dalam memecahkan
masalah yang disajikan. Mampu mengerjakan soal latihan Mampu membuat kesimpulan sendiri.
16
2 Keaktifan Memperhatikan dengan baik penjelasan dari guru. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan
pembelajaran/kelompok. Mengajukan pertanyaan Dapat menjawab pertanyaan dari guru dan siswa
lain.
16
3 Membuat Laporan Kesesuain dengan masalah yang disajikan. Menggunakan bahasa yang jelas Mengkomunikasikan hasil problem solving. Kerapihan dan kebersihan dalam membuat
laporan.
16
Jumlah 48
Persentase 100%
Catatan : Tanda () pada poin a, b, c, d merupakan aspek yang muncul.Penskoran :9. Skor 4 Baik10. Skor 3 Cukup11. Skor 2 Kurang12. Skor 1 Sangat Kurang
Skala Penilaian : N = Jumlah yang Terpenuhi x 100% Jumlah skor ideal Jumlah ideal = 48
Kriteria Penilaian :1. A = 80 % Sangat Baik Nilai 802. B = 70-79 % Baik Nilai 70-793. C = 60-69 % Cukup Nilai 60-69
54
54
4. D = 50 % Kurang Nilai 50
d.Kemampuan siswa memahami Debit Air
Tabel 4.13Kemampuan siswa memahami Debit Air
no Nama Siswa Tes Awal Siklus I
1 Anang 7 8
2 Andi 7 8
3 Beni 7 8
4 Burhan 8 9
5 Cucu 8 9
6 Cicih 8 9
7 Dedi 7 8
8 Dina 7 9
9 Ela 7 9
10 Eli 7 9
11 Farhan 8 9
12 Faruk 7 9
13 Galih 7 9
14 Gugun 7 10
15 Hasan 7 10
16 Halimah 7 9
17 Iyam 8 9
18 Ining 7 9
19 Jajang 7 9
20 Jeni 8 10
55
55
21 Jali 9 10
22 Karman 10 10
23 Kulsum 8 9
24 Kenken 9 10
25 Lia 7 8
26 Leli 8 9
27 Mimin 8 9
28 Mumuj 7 8
29 Maria 7 8
30 Nina 7 8
Jumlah 226
Rata-rata 7.53
1.12.Refleksi Pembelajaran Siklus III
Hasil observasi pembelajaran siklus III terdiri dari
a. Refleksi Perencanaan pembelajaran III
Pada dasarnya perencanaan pembelajaran siklus III sudah sistematis runtut
sesuai dengan kurikulum 2006 teridri dari 5 indikator namun masih ada
kekurangannya dalam pengembangan materi ajar, pembuatan LKS, Media
pembelajaran sudah baik , lembar penilaian cukup, perolehan rata-rata 4 termasuk
kategori baik.
b.Refleksi Pelaksanaan Pembelajaran siklus III
Pelaksanaan pembelajaran terdiri dari 9 indikator teridiri dari Kemampuan
Membuka Pelajaran memperoleh nilai 4, sikap guru dalam proses pembelajaran
memperoleh nilai 4, penguasaan bahan ajar nilai 4,kemampuan menggunakan
56
56
media pembelajaran meperoleh nilai 4, kegiatan proses pembelajaran nilai 4,
kemampuan emgnevaluasi nilai 4, kemampaun menutup pembelajaran nilai 4 dan
kemampuan memberikan tindak lanjut memperoleh nilai 4 nilai rata-rata 4,0
termasuk kategori baik
c.Aktivitas Siswa dalam pembelajaran.
Aktivias siswa dalam pembelajaran terdiri dari tiga indikator yaitu
kegiatan upaya memperoleh pengetahuan, keaktifan dalam kerja kelompo, dan
kegiatan melaporkan memperoleh nilai rata-rata 48 sama dengan 100 % termasuk
aktegori sangat aktif
d.Kemampuan memahami Debit Air .
Hasil test formatif dari 30 orang siswa yang memperoleh nilai 8 sebanyak
8 orang (26,66%), yang memperoleh nilai 9 sebanyak 16 orang(53,33%), yang
memperoleh nilai 10 sebanyak 6 orang (20%), Nilai rata-rata kelas 8,93 telah
melebihi target KKM 7,5.
Berdasarkan hasil refleki siklus III bahwa perencanaan pembelajaran Sudah baik
penentuan tujuan sudah sesuai, antara soal evaluasi dengan indikator tujuan
pembelajaran sudah baik, pada pelaksanaan pembelajaran sudah baik sesuai
dengan langkah-langkah Problem Based Intructions (PBI), aktivitas siswa sudah
baik dan hasil belajar siswa baik secara klasikal maupun secara individual sudah
mencapai KKM bahkan melebihi KKM 8,93, maka pembelajaran dinyatakan
tuntas pada siklus III
C.Pembahasan hasil penelitian.
57
57
Hasil penelitian Dari siklus I sampai dengan siklus III menunjukkan terjadi
peningkatan terdiri dari:
1. Kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran model Problem Base
Intructions telah meningkat dari siklus I dari nilai rata-rata 2,4 (60%) cukup,
meningkat menjadi 2,8 (70%) pada siklus II dengan kategori baik dan menjadi
4,00 (100%) pada siklus III dengan kategori baik
Tabel 4.14Rekapitulasi Kinerja Guru dalam Merencanakan Pembelajaran
N0 Indikator Siklus I Siklus II Siklus III
1 Menentukan tujuan Pembelajaran 3 3 4
2 Pengembangan materi Pembelajaran 2 3 4
3 Strategi penggunaan metode 3 3 4
4 Penggunaan media pembelajaran 2 2 4
5 Perencanaan evaluasi 2 3 4
Jumlah 12 14 16
Rata-rata 2,4 2,8 4,00
Grafik 4.1. Kinerja Guru dalam Perencanaan Pembelajaran PBI
58
58
SIKLUS I SIKLUS II Siklus III 4th Qtr0
102030405060708090
100
Siklus I
Siklus II
Siklus III
2. Kinerja Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran Model PBI
Kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran PBI dari siklujs I, Siklus
II dan siklus III menunjukkan peningkatan dari 9 indikator yang ditetapkan seperti
dijelaskan tabel 4.1 berikut ini
Tabel 4.15.Kinerja Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran
No Indikator Siklus I Siklus II Siklus III
1 Kemampaun membuka pelajaran 3 4 4
2 Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
3 4 4
3 Penguasaan bahan ajar 3 4 4
4 Proses Pembelajaran 3 3 4
5 Kemampuan menggunakan media pembelajaran
3 4 4
6 Kemampaun melakukan evaluasi pembelajaran
3 3 4
7 Kemampuan menutup pembelajaran
2 3 4
59
59
8 Tindak lanjut/follow up 3 4 4
Jumlah 26 29 32
Rata-rata 3,25 3,63 4,00
81,25% 90,75 100%
Grafik 4.2.Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran
siklus 1 siklus II Siklus III0
102030405060708090
100
Siklus I
Siklus II
Siklus III
3.Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa dalam pembelajaran siklus I, siklus II dan siklus III
menunjukan peningkatan, seperti dijelaskan berikut ini
Tabel 4.16.Rekapitulasi Aktivitas Siswa
No Indikator Siklus I Siklus II Siklus III
1 Upaya memperoleh Pengetahuan
12 16 16
2 Aktivitas dalam Pembelajaran 9 12 16
3 Kemampuan membuat laporamn
12 16 16
Jumlah 33 44 48
Rata-rata 68,75 91,66 100
60
60
Grafik 4.3Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran
Siklus I Siklus II Siklus III0
102030405060708090
100
Siklus ISiklus IISiklus III
Aktivitas siswa pada pembelajaran siklus I, siklus II dan siklus III
menunjukan peningkatan yang baik
3. Kemampuan Memahami Debit Air
Kemampuan siswa memahami Debit Air siklus I, siklus II dan siklus III
menunjukkan peningkatan, pembelajaran awal memperoleh nilai rata-rata 4,55,
siklus I memperoleh nilai rata-rata 6,8, siklus II memperoleh nilai rata-rata 7,53
dan siklus III memperoleh nilai rata-rata 8,93 seperti dijelaskan dengan tabel 4.17
Tabel 4.17Rekapitulasi Nilai Kemampuan Siswa Memahami Debit Air
No Nama Siswa Pemb.Awal
Pemb.Siklus I
Pemb.Siklus II
Pemb.Siklsu
III1 Anang 5 6 7 8
2 Andi 5 6 7 8
61
61
3 Beni 5 6 7 8
4 Burhan 5 7 8 9
5 Cucu 5 7 8 9
6 Cicih 5 8 8 9
7 Dedi 5 6 7 8
8 Dina 4 7 7 9
9 Ela 4 7 7 9
10 Eli 4 7 7 9
11 Farhan 4 6 8 9
12 Faruk 5 6 7 9
13 Galih 5 6 7 9
14 Gugun 5 7 7 10
15 Hasan 5 7 7 10
16 Halimah 5 6 7 9
17 Iyam 5 7 8 9
18 Ining 5 6 7 9
19 Jajang 4 7 7 9
20 Jeni 4 7 8 10
21 Jali 4 8 9 10
22 Karman 4 9 10 10
23 Kulsum 4 7 8 9
24 Kenken 4 8 9 10
25 Lia 4 6 7 8
26 Leli 4 7 8 9
27 Mimin 4 8 8 9
28 Mumuj 4 7 7 8
62
62
29 Maria 4 6 7 8
30 Nina 5 6 7 8
Jumlah 136 204 226 268
Rata-rata 4,55 6,8 7,53 8.93
Kemampuan siswa memahami Debit Air dari pembelajaran awal, siklus I, siklus
II dan siklus III menujukkan peningkatan yang baik, pembelajran awal nilai
tertinggi 5, nilai terendah 4, nilai rata-rata 4,55, perolehan nilai pembelajran siklus
I nilai tertinggi 9 sebanyak satu orang (0,33%), nilai terendah 6 sebanyak 12
orang (40%), nilai yang sering muncul 7 sebanyak 14 orang (46,66%), dan nilai
rata-rata pembelajaran siklus I 6,8, nilai tertinggi pembelajaran siklus II , 10
sebanyak satu orang (0,33%), nilai terendah 7 sebanyak 18 orang (60%), nilai
yang sering muncul 7, dan nilai rata-rata 7.53, nilai tertinggi pembelajran siklus
III adalah 10 sebanyak 6 orang (20%), nilai terendah 8 sebanyak 8 orang
(26,66%), nilai yang sering muncul 9 sebanyak 16 oorang (53,33%) dan nilai rata-
rata siklus III 8,93. Artinya kemampuan siswa memahami Debit Air baik, secara
individual maupun secara klasikal menunjukkan kategori baik, hasil belajar siswa
telah melebihi KKM 7,5. Secara keseluruhan penerapan model pembelajaran
Problem Based Intructions telah berhasil meningkatkan kemampuan siswa
memahami Debit Air pada pembelajran matematika di kelas VI sebanyak tiga
siklus tindakan seperti digambarkan pada Grafik 4.4
Grafik 4.4Kemampuan Siswa Memahami Debit Air
63
63
Pemb awal Pemb.Siklus I Pemb.Siklus II Pemb.Siklus III
0102030405060708090
Pemb.awal
Pemb.Siklus I
Pemb.Siklus II
Pemb.Siklus III
Perolehan nilai rata-rata pada pembelajaran awal 45,50, meningkat mejadi 68,75
pada pembelajaran siklus II, meningkat menjadi 75,33 pada pembelajaran siklus II
dan menin gkat menjadi 89,30 pada pembelajaran siklus III
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN
A.Simpulan
Berdasarkan data hasil penelitian penerapan model pembelajaran Probelm
Based Intructions (PBI) telah berhasil :
1. Meningkatkan kemampuan guru dalam merencanakan
pembelajaran Model Probelm Based Intructions (PBI) dari nilai
64
64
rata-rata 2,4 (60%) menjadi 2,8 (70%) pada pembelajran siklus II
dan menngkat menjadi 4 (100%) pada siklus III.
2. Meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan model
pembelajran Problem Based Intructions (PBI) dari nilai rata-rata
81,25 % meningkat menjadi 90,75% pada pembelajaran siklus II,
meningkat menjadi 100% pada pembelajran siklus III
3. Meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran dari sebagian
siswa yang kurang aktif menjadi aktif sekali.
4. Meningkatkan kemampuan siswa memahami Debit Air dari nilai
rata-rata 4,55 pada pembelajaran awal, meningkat menjadi 6,8 pada
pembelajaran siklus I, meningkat menjadi 7,53 pada pembelajaran
siklus II dan meningkat menjadi 8,93 pada pembelajaran siklus III.
B.Saran
Berdasarkan simpulan hasil penelitian yang telah dilakukan, khususnya
untuk memperbaiki dan peningkatan pembelajaran, disarankan beberapa hal
sebagai berikut :
1. Untuk menciptakan iklim kelas yang kodusif dapat digunakan model
pembelajaran Problem Based Intructions dalam pembelajaran matematika
sehingga tujuan pembelajaran,aktivitas siswa dan hasil belajar siswa yang
diharapkan dapat tercapai
2. Agar pelaksanaan pembelajaran terarah dan mendapatkan hasil yang
optimal, hendaknya dirumuskan oleh guru dengan baik yang dituangkan ke
65
65
dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang efektif sesuai
rambu-rambu kurikulum.
3. Guru sebagai agen pembelajaran hendaknya mengubah pola pikir dari
pembelajaran rutinitas yang kurang bermakna ke pemikiran pembelajaran
yang inovatif. Guru sebagai agen pembelajran senantiasa mengasah
kemampuannya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran bertindak
sebagai fasilitator dan motivator kepada siswa untuk menciptakan
pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.
4. Untuk memperbaiki maupun meningkatkan pembelajaran, diperlukan
tindakan berupa suatu penelitian secara sistematis dan reflektif. Untuk itu
disarankan kepada guru untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
disekolahnya masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
Anita Lie.(2010). Cooperative Learning tipe Jigsaw : Grasindo.
Arend dalam Djamarah dan Aswan Zain. (1995). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rienika Cipta.
Bachtiar H, (2003). Perencanaan Pengajaran Bidang Studi. Jakarta : Pustaka Ramadhan.
Depdikbud (1999). Penelitian Tindakan(Action Research). Jakarta : Dirjen.
66
66
Depdiknas (2004). Standar Kompetensi Kelas VI SD/MI. Tasikmalaya : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Jakaria (2004). Analisis Hasil Belajar Siswa Paad Pokok Bahasa Pendidikan Pendekatan Pemecahan Masalah Menurut Polya. Skripsi Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNSIL Tasikmalaya : Tidak Diterbitkan.
Karso dkk (2002). Pendidikan Matematika 1. Jakarta : Pusat Penerbita UT.
Kasbolah K (1999). Penelitian Tindakan Kelas. Malang : Depdikbud Proyek PGSD.
Rachmat (2004) Belajar Matematika untuk SD Kelas VI. Bandung : PT. Sarana Panca Karya nusa
Russeffendi. ET (1979). Pengajaran Matematika Modern Seri 4. Bandung : Trasito.
Russeffendi. ET (1993). Pengajaran Matematika 3. Jakarta : UT Depdikbud.
Syaiful Sagala (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
Suherman Uman (2000). Memahami Karakteristik Individu. Bandung : Tidak Diterbitkan.
Suherman, H.E, et al (2001) Common Text Book, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. UPI Bandung Jakarta : JICA
Sukirman (1997). Matematika. Jakarta : Depdikbud.
67
67
Lampiran
RPP I
Nama Sekolah : SDN I Pagerageung Mata Pelajaran : MAEMATIKAKelas : VI (Enam)Semester : I (Satu)Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 pertemuan).Hari/tanggal : Rabu , 05 September 2010A.Standar Kompetensi**
1. Menggunakan pengukuran Debit Air perwaktu dalam pemecahan
masalah
B.Kompetensi Dasar
2.1.Mengenal satuan debit
2.1.1.Indikator Pencapaian Kompetensi
Menghitung Debit Air Bangun ruang
C.Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi siswa mampu menghitung isi kubus berdasarkan
satuan Debit Air
Melalui tanya-jawab siswa mampu mengubah satuan Debit Air dm3
menjadi satuan l dan satuan laninya.
Melalui diskusi dan pemberian tugas ssiswa mampu menjelaskan
hubungan satuan Debit Air dengan satuan yang lainnya.
Karakter siswa yang diharapkan :
o Siswa berani bertanya dan menjawab pertanyaan tanpa ragu-ragu
o Siswa berani mendeskripsikan di depan kelas
68
68
o Siswa mampu menjelaskan masalah satuan Debit Air di depan kelas
D. Materi Ajar
o Satuan Debit Air
o Debit Air
o Hubungan satuan Debit Air dengan satuan ukuran lainnya
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan kontekstual.
Pendekatan Cooperatif Learning.
Eksperimen
Diskusi kelas.
Tanya jawab.
Penugasan.
F. Langkah-langkah Kegiatan
Kegiatan Awal
Mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama, presensi,
apersepsi dan kepercayaan masing-masing, untuk mengawali
pelajaran.
Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
Mengajak siswa bertanya jawab tentang kegiatan apa saja yang
dilakukan setelah pulang dari sekolah.
Dilanjutkan dengan bertanya jawab tentang satuan ukuran.
Kegiatan Inti
69
69
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Semua siswa diminta untuk mengamati gambar bangun ruang di
papan tulis selanjutnya siswa yang ditunjuk secara bergiliran
membaca gambar kubus dan satuan ukurang yang
tertera di papan tulis seperti gambar berikut ini:
1cm 10 mm
10 mm
1 cm A 1 cm B
10 mm
Debit Air kubus A = pxlxt= 1cmx1cmx1cm = 1 cm3
Debit Air kubus B= pxlxt = 10 mmx10mmx10mm = 1000 mm3
Debit Air kubus A=Debit Air kubus B= 1cm3= 1000mm3
Bertanya jawab tentang Debit Air kubus dan hubungan satuan
ukuran Debit Air sepeti :
Berapakah Debit Air kubus A ?
Berapakah Debit Air kubus B ?
Apa satuan ukurang Debit Air kubus A ?
Apa saatuan Debit Air kubus B ?
Bagaimana hubungan satuan Debit Air kubus A dengan satuan
Debit Air kubus B ?
70
70
Perhatikan gambar berikut :
1 dm 10 cm
1 dm c 10 cm D
1 dm 10 cm
Debit Air Kubus C = ...x...x... Debit Air kubus
D= ....X...X.....
Debit Air Kubus C= ....x...x....=................. Debit Air Kubus
D= ......x.....x.....=......
1 dm3 = ...................Cm3
Bagaiamana hubungan antara Debit Air kbus C dengan Debit
Air kubus D ?
Bagaiamana pendapatmu ?
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru menyajikan masalah tentang satuan
ukuran Debit Air dan hubungannya dengan satuan ukurang lainnya
seperti
71
71
km3 = kilometer kubikhm3 = hektometer kubikdam3 = dekameter kubik
m3 = meter kubikdm3 = desimeter kubik
X 1000
km3
hm3 x 1000
:1000 dam 3 x1000
:1000 m3 x 1000
:1000 dm3 x 1000
:1000 cm3 x 1000
:1000 mm
:1000
:1000
Guru Bertanya kepada siswa tentang hubungan satuan ukuran km3 ,
hm3,dam3,dm3,cm3 dan mm3
Guru menjelasakan tentang hubungan satuan ukuran Debit Air
selanjutnya diubah ke dalam satuan liter
Guru menyajikan masalah tentang mengubah satuan ukuran dm3 ke
dalam satuan ukuran liter.
Membahas bersama dalam diskusi kelompok tentang masalah-
masalah hubungan satuan ukuran Debit Air .
72
72
Guru Meminta salah satu kelompok untuk melaporkan hasil
diskusinya di depan kelas, kelompok yang lain menanggapinya.
Guru menjelaskan kembali tentang hubungan satuan ukuran Debit
Air dengan sauan ukuran liter dll
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
selama pertemuan itu untuk mengetahui pencapaian Indikator
Pencapaian Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
Siswa dan guru membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari.
Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing.
Penilaian
Sebelum ditutup selama ± 15 menit
1. 200 l = ... dm3 6. 4 cm3 = ... ml
2. 10 l = ... ml 7. 4 m3 = ... ml
3. 5 l = ... dm3 8. 6 dm3 = ... ml
73
73
4. 4.000 ml = ... l 9. 2.000 l = ... dm3 = ... m3
5. 2.500 ml = ... dm3 10. 15.000 ml = ... l = ... dm3
B. Kerjakanlah soal-soal berikut di buku latihanmu.
1. Sebuah akuarium memiliki panjang 40 cm, lebar 10 cm, dan tinggi 15 cm. Jika
akuarium tersebut terisi penuh air, berapa liter Debit Air airnya?
2. Setiap hari, Andi minum air putih sebanyak 3 liter. Berapa mililiter air yang
diminum Andi selama 1 minggu?
3. Paman membeli 2 botol air mineral. Dalam setiap kemasan air mineral tersebut
tertulis 1.500 ml. Berapa liter air mineral yang dibeli paman?
Tasikmalaya, 05 September 2010
Guru Penyaji
IHA YULIA,S.Pd
74
74
LEMBAR KERJA SISWA
PERHATIKAN DAN DISKUSIKAN DI DALAM KELOMPOKMU
GAMBAR BERIKUT INI :
1. Hubungan Antar Satuan Debit Air
Sebelum mempelajari debit, terlebih dahulu kamu akan mempelajari
hubungan antar satuan Debit Air . Ingatlah kembali cara menentukan Debit Air
kubus
dan balok.
Perhatikan kubus-kubus berikut
.
1 cm 10 mm
10 mm
1 cm 10 Mm
1 cm
1 cm = 10 mm
1 dm
10 cm 3
1dm 10 mm3
1 dm
75
75
Debit Air kubus dengan panjang rusuk 1 cm adalah
V = 1 cm × 1 cm × 1 cm = (1 × 1 × 1) cm3 = 1 cm3.
Debit Air kubus dengan panjang rusuk 10 mm adalah
V = 10 mm × 10 mm × 10 mm = (10 × 10 × 10) mm3 = 1.000 mm3.
Jadi,
1 cm3 = 1.000 mm3
1 dm = 10 cm
Debit Air kubus dengan panjang rusuk 1 dm adalah
V = 1 dm × 1 dm × 1 dm = (1 × 1 × 1) dm3 = 1 dm3.
Debit Air kubus dengan panjang rusuk 10 cm adalah
V = 10 cm × 10 cm × 10 cm = (10 × 10 × 10) cm3 = 1.000 cm3.
Jadi,
1 dm3 = 1.000 cm3
Satuan Debit Air dan Debit
1 km3 = 1.000 hm3 (turun 1 tangga)
1 m3 = 1.000.000 cm3 (turun 2 tangga)
1 m3 =11.000 dam3 (naik 1 tangga)
1 m3 = 11.000.000
hm3 (naik 2 tangga)
a.2 m3 = ... dm3
b. 6.000 cm3 = ... dm3
Jawab:
a. 2 m3 = (2 × 1) m3
76
76
= (2 × 1.000) dm3 = 2.000 dm3
b. 6.000 cm3 = (6.000 × 1) cm3= (6.000 : 1.000) dm3= 6 dm3
Salin dan kerjakanlah soal-soal berikut di buku latihanmu.
1. 3 km3 = ... hm3 6. 2.000 cm3 = ... dm3
2. 5 dam3 = ... m3 7. 6.000 dm3 = ... m3
3. 7 m3 = ... dm3 8. 12.000 m3 = ... dam3
4. 4 m3 = ... cm3 9. 2.000.000 m3 = ... dam3
5. 9 dm3 = ... mm3 10. 3.000.000 m3 = ... hm3
Tasikmalaya, 05September 2010 Guru Penyaji
IHA YULIA,S.Pd
77
77
Lampiran 3: Format Penilaian Pelaksanaan Membuka dan Menutup Pembelajaran
Nama Guru : IHA YULIAMata Pelajaran : MatematikaPokok Materi : Debit Air hubungannya dengan Debit Air Kelas/Semester : VI/I
No Aktivitas Guru Skor
Kegiatan Membuka Pembelajaran
1. Memperhatikan sikap dan tempat duduk siswa 1 2 3 4
2. Memulai pembelajaran setelah siswa siap untuk belajar 1 2 3 4
3. Menjelaskan pentingnya materi pelajaran yang akan dipelajari
1 2 3 4
4. Melakukan Appersepsi (mengkaitkan materi yang disajikan dengan materi yang telah dipelajari sehingga terjadi kesinambungan)
1 2 3 4
5. Kejelasan hubungan antara pendahuluan dengan inti pelajaran dilakukan semenarik mungkin
1 2 3 4
Kegiatan Menutup Pembelajaran
1. Kemampuan menyimpulkan KBM dengan tepat 1 2 3 4
2. Kemampuan menggunakan kata-kata yang memebesarkan hati siswa
1 2 3 4
3. Kemampuan memberikan evaluasi lisan maupun tulisan 1 2 3 4
4. Kemampuan memberikan tugas yang sifatnya memberikan pengayaan, dan pendalaman
1 2 3 4
Komentar/Saran
.....................................................................................
Total Skors
Tasikmalaya, 05 September 2010Observer
DEDE KUSWANDI ,S.Pd
78
78
Lampiran 4:
Format Penilaian Pelaksanaan Variasi Stimulus Pembelajaran
Nama Guru : IHA YULIAMata Pelajaran : MatematikaPokok Materi : Debit Air hubungannya dengan Debit Air Kelas/Semester : VI/I
No Aktivitas Guru Skors
Kegiatan Variasi Pembelajaran
1. Gerak bebas guru 1 2 3 4
2. Isyarat guru (tangan, badan, wajah) 1 2 3 4
3. Suara guru (variasi kecepatan/besar kecil/intonasi) 1 2 3 4
4. Pemusatan perhatian pada murid (penekanan pada hal yang penting-penting dengan verbal/gestural)
1 2 3 4
5. Pola interaksi (guru-kelompok/guru-murid/murid-murid) 1 2 3 4
6. Pause/diam sejenak (untuk memberi kesempatan pada murid untuk berpikir, memberi penekanan, memberi perhatian)
1 2 3 4
7. Penggantian indera penglihat/pendengar (dalam menggunakan media pembelajaran)
1 2 3 4
Komentar/Saran
...............................................................................
...............................................................................
................................................................................
Total Skors
Tasikmalaya, 05 September 2010Observer
DEDE KUSWANDI ,S.Pd
79
79
Lampiran 5
Format Penilaian Pelaksanaan Keterampilan Bertanya
Nama Guru : IHA YULIAMata Pelajaran : MatematikaPokok Materi : Debit Air hubungannya dengan Debit Air Kelas/Semester : VI/I
No Aktivitas Guru Skors
Keterampilan Bertanya
1. Kejelasan pertanyaan yang disampaikan guru. 1 2 3 4
2. Kejelasan hubungan antara pertanyaan guru dengan masalah yang dibicarakan.
1 2 3 4
3. Pertanyaan ditujukan ke seluruh kelas lebih dahulu, baru menunjuk salah satu siswa.
1 2 3 4
4. Pemberian waktu berpikir untuk bertanya dan menjawab 1 2 3 4
5. Pendistribusian pertanyaan secara merata di antara para siswa.
1 2 3 4
6. Pemberian tuntunan: *)
a. Pengungkapan pertanyaan dengan cara lain.b. Mengajukan pertanyaan lain yang lebih sederhana.c. Mengulangi penjelasan-penjelasan sebelumnya.
*) Amati salah satu cara yang muncul.
1 2 3 4
Komentar/Saran
.............................................................................
Total Skors
Tasikmalaya, 05 September 2010
Observer
DEDE KUSWANDI ,S.Pd
80
80
Lampiran 6
Format Penilaian Memberikan Penguatan
Nama Guru : IHA YULIAMata Pelajaran : MatematikaPokok Materi : Debit Air hubungannya dengan Debit Air Kelas/Semester : VI/I
No Aktivitas Guru Skors
A. Penguatan Verbal
1. Mengucapkan kata-kata benar, bagus, tepat, dan bagus sekali bila murid menjawab/mengajukan pertanyaan.
1 2 3 4
2. Mengucapkan kalimat pekerjaanmu baik sekali, saya senang dengan pekerjaanmu, pekerjaanmu makin lama makin baik, pikir dulu, dan lihat lagi, untuk membesarkan hati dan memberikan dorongan.
1 2 3 4
B. Penguatan Non Verbal
1. Penguatan berupa senyuman, anggukan, pandangan yang ramah, atau gerakan badan.
1 2 3 4
2. Penguatan dengan cara mendekati. 1 2 3 4
3. Penguatan dengan sentuhan. 1 2 3 4
4. Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan. 1 2 3 4
5. Penguatan dengan memberikan hadiah yang relevan dan rasional
1 2 3 4
Komentar/Saran
................................................................................
Total Skors
Tasikmalaya, 05 September 2010
Observer
DEDE KUSWANDI ,S.Pd
81
81
RPP 2
Nama Sekolah : SDN I PAGERAGEUNG Mata Pelajaran : MAEMATIKAKelas : VI (Enam)Semester : I (Satu)Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 pertemuan).Hari/tanggal : Rabu , 12 September 2010Standar Kompetensi**
1. Menggunakan pengukuran Debit Air perwaktu dalam pemecahan
masalah
Kompetensi Dasar
2.1.Mengenal satuan debit
2.1.1.Indikator Pencapaian Kompetensi
Menghitung hubungan jam, menit dan detik
a. Tujuan Pembelajaran
Melalui Eeksperimen siswa mampu menghitung Debit Air
Melalui tanya-jawab siswa mampu mengubah satuan Debit Air
menjadi satuan l Debit Air .
Melalui diskusi dan pemberian tugas ssiswa mampu menjelaskan
satuan Debit Air .
Karakter siswa yang diharapkan :
o Siswa berani bertanya dan menjawab pertanyaan tanpa ragu-ragu
o Siswa berani mendeskripsikan di depan kelas
o Siswa mampu menjelaskan masalah satuan Debit Air di depan kelas
b. Materi Ajar
82
82
o Satuan Debit Air
o Debit Air
o Hubungan satuan Debit Air dengan satuan ukuran lainnya
c. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan kontekstual.
Pendekatan Cooperatif Learning.
Eksperimen
Diskusi kelas.
Tanya jawab.
Penugasan.
d. Langkah-langkah Kegiatan
Kegiatan Awal
Mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama, presensi,
apersepsi dan kepercayaan masing-masing, untuk mengawali
pelajaran.
Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
Mengajak siswa bertanya jawab tentang kegiatan apa saja yang
dilakukan setelah pulang dari sekolah.
Dilanjutkan dengan bertanya jawab tentang satuan ukuran Debit Air
dan memeriksa PR.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
83
83
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Semua siswa diminta untuk mengamati gambar bangun ruang di
papan tulis selanjutnya siswa yang ditunjuk secara bergiliran
membaca gambar kubus dan satuan ukurang yang tertera di papan
tulis seperti gambar berikut ini:
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru menyajikan masalah tentang satuan
ukuran Debit Air dan hubungannya dengan satuan ukurang lainnya
seperti
Guru menyajikan masalah seperti berikut ini :
Tomi memiliki akuarium berbentuk kotak dengan ukuran panjang 30 cm, lebar 20
cm, dan tinggi 25 cm. Akuarium tersebut akan diisi air sampai penuh dari sebuah
keran. Jika Debit Air yang mengalir dari keran adalah 100 ml/detik, berapa lama
akuarium tersebut akan terisi penuh air? Untuk menjawabnya, kamu harus
mengetahui terlebih dahulu arti dari Debit Air . Ira akan mengisi sebuah ember
dengan air dari keran. Dalam waktu 1 menit,ember tersebut terisi 6 liter air.
Artinya, Debit Air yang mengalir dari keran itu adalah 6 liter/menit, ditulis 6
84
84
l/menit. Satuan debit biasanya digunakan untuk menentukan Debit Air air yang
mengalir dalam suatu satuan waktu.
Bertanya kepada siswa berapa Debit Air akuarium Tomi tersebut untuk
menjawab Debit Air akuarium Tomi harus diketahui dulu panjang, lebar dan
tinggi akuarium :
Diketahui Panjang Akuarium = p = 30 cm.
Lebar akuarium = l =20 cm
Tinggi akuarium = 25 cm,
maka Debit Air akuarium adalah pxlxt = .....cmx....cmx....cm = .....cm3
Guru menjelasakan tentang hubungan satuan ukuran Debit Air selanjutnya
diubah ke dalam Debit Air yaitu air yang mengalir dari kran 100 m/detik.
Berapa lama akuarium terisi penuh oleh air .
Debit Air akuarium = ........cm3 = 100 m/detik.
Debit Air akuarium = 30 cmx20cmx25cm= 1500 cm3 maka 1500 cm: 100
m= 15 m/detik= 15/60= 2,5 menit
Guru menyajikan masalah tentang debit dalam LKS
Membahas bersama dalam diskusi kelompok tentang masalah-masalah
dalam LKS.
Guru Meminta salah satu kelompok untuk melaporkan hasil diskusinya di
depan kelas, kelompok yang lain menanggapinya.
Guru menjelaskan kembali tentang debit
Konfirmasi
85
85
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
selama pertemuan itu untuk mengetahui pencapaian Indikator
Pencapaian Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
Siswa dan guru membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari.
Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing.
Penilaian :
A. Ayo, salin dan kerjakanlah soal-soal berikut di buku latihanmu.
1. 3 m3/detik = ... l/detik 6. 10 l/menit = ... l/detik = ... ml/detik
2. 7 m3/detik = ... l/detik 7. 600 l/jam = ... l/menit = ...ml/menit
3. 4 m3/detik = ... ml/detik 8. 2.500 l/detik + 7 m3/detik = ... m3/detik
4. 3.000 L/detik = ... m3/detik 9. 60 l/detik + 9 m3/detik = ... l/detik
5. 8.000 L/detik = ... m3/detik 10. 12 l/menit + 240 ml/menit = ... ml/detik
3. Menyelesaikan Soal Cerita
Sebuah bak mandi berbentuk kotak memiliki ukuran panjang 120 cm, lebar 50
cm, dan tinggi 80 cm. Bak mandi tersebut diisi dengan air dari sebuah keran. Jika
setelah 20 menit bak mandi tersebut penuh, berapa l/detik Debit Air yang
mengalir
dari keran tersebut?
Jawab:
86
86
Diketahui:
Bak mandi berbentuk kotak dengan panjang p = ....... cm, lebar = ...... cm, dan
tinggi t = ........ cm. Bak mandi terisi penuh air setelah .......... menit.
Ditanyakan: Berapa Debit Air yang mengalir dari keran?
Penyelesaian:
Agar lebih mudah, kita ubah terlebih dahulu satuan cm ke dm.
p = ......... cm = ............ dm,
= ......... cm = ......... dm,
t = ............ cm = ............. dm.
Tasikmalaya, 12 September 2010 Guru Penyaji
IHA YULIA,A.ma.Pd
87
87
Lampiran 3: Format Penilaian Pelaksanaan Membuka dan Menutup Pembelajaran
Nama Guru : IHA YULIAMata Pelajaran : MatematikaPokok Materi : Debit Air hubungannya dengan Debit Air Kelas/Semester : VI/I
No Aktivitas Guru Skor
Kegiatan Membuka Pembelajaran
1. Memperhatikan sikap dan tempat duduk siswa 1 2 3 4
2. Memulai pembelajaran setelah siswa siap untuk belajar 1 2 3 4
3. Menjelaskan pentingnya materi pelajaran yang akan dipelajari
1 2 3 4
4. Melakukan Appersepsi (mengkaitkan materi yang disajikan dengan materi yang telah dipelajari sehingga terjadi kesinambungan)
1 2 3 4
5. Kejelasan hubungan antara pendahuluan dengan inti pelajaran dilakukan semenarik mungkin
1 2 3 4
Kegiatan Menutup Pembelajaran
1. Kemampuan menyimpulkan KBM dengan tepat 1 2 3 4
2. Kemampuan menggunakan kata-kata yang memebesarkan hati siswa
1 2 3 4
3. Kemampuan memberikan evaluasi lisan maupun tulisan 1 2 3 4
4. Kemampuan memberikan tugas yang sifatnya memberikan pengayaan, dan pendalaman
1 2 3 4
Komentar/Saran
.....................................................................................
Total Skors
Tasikmalaya, 12 September 2010 Observer
DEDE KUSWANDI ,S.Pd
88
88
Lampiran 4:
Format Penilaian Pelaksanaan Variasi Stimulus Pembelajaran
Nama Guru : IHA YULIAMata Pelajaran : MatematikaPokok Materi : Debit Air hubungannya dengan Debit Air Kelas/Semester : VI/I
No Aktivitas Guru Skors
Kegiatan Variasi Pembelajaran
1. Gerak bebas guru 1 2 3 4
2. Isyarat guru (tangan, badan, wajah) 1 2 3 4
3. Suara guru (variasi kecepatan/besar kecil/intonasi) 1 2 3 4
4. Pemusatan perhatian pada murid (penekanan pada hal yang penting-penting dengan verbal/gestural)
1 2 3 4
5. Pola interaksi (guru-kelompok/guru-murid/murid-murid) 1 2 3 4
6. Pause/diam sejenak (untuk memberi kesempatan pada murid untuk berpikir, memberi penekanan, memberi perhatian)
1 2 3 4
7. Penggantian indera penglihat/pendengar (dalam menggunakan media pembelajaran)
1 2 3 4
Komentar/Saran
...............................................................................
...............................................................................
................................................................................
Total Skors
Tasikmalaya, 12September 2010Observer
DEDE KUSWANDI ,S.Pd
89
89
Lampiran 5
Format Penilaian Pelaksanaan Keterampilan Bertanya
Nama Guru : IHA YULIAMata Pelajaran : MatematikaPokok Materi : Debit Air hubungannya dengan Debit Air Kelas/Semester : VI/I
No Aktivitas Guru Skors
Keterampilan Bertanya
1. Kejelasan pertanyaan yang disampaikan guru. 1 2 3 4
2. Kejelasan hubungan antara pertanyaan guru dengan masalah yang dibicarakan.
1 2 3 4
3. Pertanyaan ditujukan ke seluruh kelas lebih dahulu, baru menunjuk salah satu siswa.
1 2 3 4
4. Pemberian waktu berpikir untuk bertanya dan menjawab 1 2 3 4
5. Pendistribusian pertanyaan secara merata di antara para siswa.
1 2 3 4
6. Pemberian tuntunan: *)
a. Pengungkapan pertanyaan dengan cara lain.b. Mengajukan pertanyaan lain yang lebih sederhana.c. Mengulangi penjelasan-penjelasan sebelumnya.
*) Amati salah satu cara yang muncul.
1 2 3 4
Komentar/Saran
.............................................................................
............................................................................
Total Skors
Tasikmalaya, 12 September 2010 Observer
DEDE KUSWANDI ,S.Pd
90
90
Lampiran 6
Format Penilaian Memberikan Penguatan
Nama Guru : IHA YULIAMata Pelajaran : MatematikaPokok Materi : Debit Air hubungannya dengan Debit Air Kelas/Semester : VI/I
No Aktivitas Guru Skors
A. Penguatan Verbal
1. Mengucapkan kata-kata benar, bagus, tepat, dan bagus sekali bila murid menjawab/mengajukan pertanyaan.
1 2 3 4
2. Mengucapkan kalimat pekerjaanmu baik sekali, saya senang dengan pekerjaanmu, pekerjaanmu makin lama makin baik, pikir dulu, dan lihat lagi, untuk membesarkan hati dan memberikan dorongan.
1 2 3 4
B. Penguatan Non Verbal
1. Penguatan berupa senyuman, anggukan, pandangan yang ramah, atau gerakan badan.
1 2 3 4
2. Penguatan dengan cara mendekati. 1 2 3 4
3. Penguatan dengan sentuhan. 1 2 3 4
4. Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan. 1 2 3 4
5. Penguatan dengan memberikan hadiah yang relevan dan rasional
1 2 3 4
Komentar/Saran
................................................................................
.................................................................................
Total Skors
Tasikmalaya, 12 September 2010 Observer
DEDE KUSWANDI ,S.Pd
91
91
RPP 3
Nama Sekolah : SDN I PAGERAGEUNG Mata Pelajaran : MAEMATIKAKelas : VI (Enam)Semester : I (Satu)Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 pertemuan).Hari/tanggal : Rabu , 19 September 2010Standar Kompetensi**
1. Menggunakan pengukuran Debit Air perwaktu dalam pemecahan
masalah
Kompetensi Dasar
2.1.Mengenal satuan debit
2.1.1.Indikator Pencapaian Kompetensi
Menghitung hubungan jam, menit dan detik
e. Tujuan Pembelajaran
Melalui Pemecahan masalah siswa mampu menghitung Debit Air
Melalui tanya-jawab siswa mampu mengubah satuan Debit Air menjadi
satuan l Debit Air .
Melalui diskusi dan pemberian tugas siswa mampu menjelaskan satuan
Debit Air .
Karakter siswa yang diharapkan :
o Siswa berani bertanya dan menjawab pertanyaan tanpa ragu-ragu
o Siswa berani mendeskripsikan di depan kelas
o Siswa mampu menjelaskan masalah satuan Debit Air di depan kelas
o Siswa mampu memecahkan masalah yang berhubungan dengan Debit Air
92
92
f. Materi Ajar
o Satuan debit
o Debit Air
o Hubungan satuan Debit Air dengan satuan ukuran Debit Air
g. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan kontekstual.
Pendekatan Cooperatif Learning.
Eksperimen
Diskusi kelas.
Tanya jawab.
Penugasan.
h. Langkah-langkah Kegiatan
Kegiatan Awal
Mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama, presensi, apersepsi dan
kepercayaan masing-masing, untuk mengawali pelajaran.
Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
Mengajak siswa bertanya jawab tentang kegiatan apa saja yang dilakukan
setelah pulang dari sekolah.
Dilanjutkan dengan bertanya jawab tentang satuan ukuran Debit Air dan
memeriksa PR.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
93
93
Dalam kegiatan eksplorasi, guru menugaskan siswa untuk mengamati
permasalahan satuan debit seperti berikut ini :
Abas menampung banyak air yang mengalir dari kran selama 1 menit. Debit Air
air yang tertampung 20 liter. Jadi, debit kran 20 liter/ menit . Jadi 20 liter/1 menit
= 20liter 60 detik = 0,33 liter/detikDebit kran 20 l /menit atau 0,33 l /detik. Dapatkah kamu mengubah satuan waktu
debit kran tersebut dalam satuan liter/jam? Abas menampung banyak air yang
mengalir dari kran selama 1 menit. Debit Air air yang tertampung 20 liter. Jadi,
debit kran 20 l/menit. Jika air terjun dapat memindahkan 18.000 m3 air dalam
waktu 1 jam, berapa m3/detik debit aliran air terjun tersebut?
Jawab:
Diketahui:Waktu = 1 jam = ____detik Debit Air = 18.000 m3
Ditanyakan: Debit Air Debit = Debit Air
Waktu = . . .
........ M3/detik= 5 m3/detik, jadi debit aliran air terjun
tersebut 5m3/ detik, artinya setiap satu detik air mengalir sebanyak 5 m3
Pecahkan masalah berikut ini dalam diskusi dengan seluruh anggota
kelompokmu
1. 3 m3/detik = ____ liter/det
2. 18 m3/menit = ____ liter/det
3. 108 m3/jam = ____ liter/det
4. 3,6 m3/jam = ____ cm3/det
Elaborasi
94
94
Dalam kegiatan elaborasi, guru menyajikan masalah tentang satuan ukuran Debit
Air dan hubungannya dengan satuan ukuran lainnya seperti
1. 0,2 liter/det = ____ cm3/det
2. 1,8 liter/menit = ____ cm3/det
3. 216 dm3/jam = ____ cm3/det
4. 0,25 liter/det = ____ liter/jam
5. 1 cm3/det = ____ liter/jam
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup:
Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
selama pertemuan itu untuk mengetahui pencapaian Indikator
Pencapaian Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
Siswa dan guru membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari.
Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing.
Guru memberikan PR sebanyak 1 Nomor
Penilaian
95
95
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
1. Seorang petugas pom bensin sedang mengisikan bensin ke tangki sebuah mobil.
Sebanyak 18 liter bensin diisikan dalam waktu 1 menit. Berapa cm3/det debit
aliran bensin tersebut ?
2. Air terjun dapat digunakan untuk membangkitkan
listrik. Apabila Debit Air terjun tersebut 48 m3/det,
berapa liter air yang dipindahkan air terjun
tersebut dalam waktu 1 menit?
3. Suatu bak mandi mempunyai ukuran panjang 60 cm, lebar 50 cm, dan tinggi
50 cm. Bak mandi diisi air dari kran. Air kran dapat mengisi bak
hingga penuh selama 15 menit. Berapa liter/menit
Debit Air yang mengalir dalam kran tersebut?
4. Debit aliran air dari mobil pemadam kebakaran 36 liter/detik. Berapa m3 air
yang dialirkan dalam waktu 1 jam?
5. Mobil tangki mengalirkan minyak tanah selama 2 jam. Minyak tanah yang
dialirkan sebanyak 3.600 liter. Berapa liter/detik debit aliran minyak tanah
tersebut?
Tasikmalaya, 19September 2010 Guru Penyaji
IHA YULIA,S.Pd
96
96
LKS RPP Siklus 3Nama Sekolah : SDN I PAGERAGEUNGMata Pelajaran : MAEMATIKAKelas : VI (Enam)Semester : I (Satu)Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 pertemuan).A.Standar Kompetensi**1. Menggunakan pengukuran Debit Air perwaktu dalam pemecahan masalahB.Kompetensi Dasar2.1.Mengenal satuan debit2.1.1.Indikator Pencapaian Kompetensi
Menghitung hubungan jam, menit dan detikC.Tujuan Pembelajaran
Melalui Eeksperimen siswa mampu menghitung Debit Air Melalui tanya-jawab siswa mampu mengubah satuan Debit Air
menjadi satuan l Debit Air . Melalui diskusi dan pemberian tugas ssiswa mampu menjelaskan
satuan Debit Air .Perhatikan pernyataan dan penyelesaian masalah Debit Air di bawah ini
Sebuah bak mandi berbentuk kotak memiliki ukuran panjang 120 cm, lebar 50 cm, dan tinggi 80 cm. Bak mandi tersebut diisi dengan air dari sebuah keran. Jika setelah 20 menit bak mandi tersebut penuh, berapa l/detik Debit Air yang mengalirdari keran tersebut?
Jawab:Diketahui:Bak mandi berbentuk kotak dengan panjang p = 120 cm, lebar = 50 cm, dantinggi t = 80 cm.Bak mandi terisi penuh air setelah 20 menit.Ditanyakan: Berapa Debit Air yang mengalir dari keran?Penyelesaian:Agar lebih mudah, kita ubah terlebih dahulu satuan cm ke dm.p = 120 cm = 12 dm,l = 50 cm = 5 dm,t = 80 cm = 8 dm.
Debit Air bak mandi = p × × t= 12 dm × 5 dm × 8 dm= (12 × 5 × 8) dm3
= 480 dm3
= 480 l.Debit Air =Debit Air yang diperoleh = pxlxt= 12 dm × 5 dm × 8 dm= (12 × 5 × 8) dm3
97
97
= 480 dm3
= 480 l. Debit ari =Debit Air yang diperoleh Waktu yang diperlukan = 480 dm 3 20 menit = 24l/menit = 24 60 detik = 2 5 l/detik = 0,4 l/detikJadi, Debit Air yang mengalir dari keran adalah 0,4 l/detik.
Ayo berlatih
1. Air hujan yang turun pada tanggal 7 November 2010 memiliki curah (debit) 200 m3/detik. Berapa l/detik Debit Air hujan tersebut?2. Sebuah ember diisi dengan air dari sebuah keran yang memiliki debit 12 l/menit.
Setelah 3 menit ember tersebut terisi penuh air. Berapa l/detik Debit Air yangmengalir dari keran tersebut? Berapa Debit Air air dalam ember yang terisi penuhtersebut?
3. Sebuah akuarium yang berbentuk balok memiliki ukuran panjang 1 m, lebar50 cm, dan tinggi 40 cm. Akuarium tersebut akan diisi air menggunakan selangyang debitnya 100 ml/detik. Berapa lamaproses pengisian air dalam akuariumtersebut sampai penuh?
4. Sebuah mobil tangki mengangkut 5.000liter minyak tanah. Seluruh minyak tanahtersebut akan dialirkan ke dalam drumdrum.Jika dalam waktu 25 menit semuaminyak tanah telah dialirkan, berapal/detik debitnya?
Tasikmalaya, 19September 2010 Guru Penyaji
IHA YULIA,S.Pd
98
98
Lampiran 3: Format Penilaian Pelaksanaan Membuka dan Menutup Pembelajaran
Nama Guru : IHA YULIAMata Pelajaran : MatematikaPokok Materi : Debit Air hubungannya dengan Debit Air Kelas/Semester : VI/I
No Aktivitas Guru Skor
Kegiatan Membuka Pembelajaran
1. Memperhatikan sikap dan tempat duduk siswa 1 2 3 4
2. Memulai pembelajaran setelah siswa siap untuk belajar 1 2 3 4
3. Menjelaskan pentingnya materi pelajaran yang akan dipelajari
1 2 3 4
4. Melakukan Appersepsi (mengkaitkan materi yang disajikan dengan materi yang telah dipelajari sehingga terjadi kesinambungan)
1 2 3 4
5. Kejelasan hubungan antara pendahuluan dengan inti pelajaran dilakukan semenarik mungkin
1 2 3 4
Kegiatan Menutup Pembelajaran
1. Kemampuan menyimpulkan KBM dengan tepat 1 2 3 4
2. Kemampuan menggunakan kata-kata yang memebesarkan hati siswa
1 2 3 4
3. Kemampuan memberikan evaluasi lisan maupun tulisan 1 2 3 4
4. Kemampuan memberikan tugas yang sifatnya memberikan pengayaan, dan pendalaman
1 2 3 4
Komentar/Saran
.....................................................................................
Total Skors
Tasikmalaya, 19September 2010Observer
DEDE KUSWANDI ,S.Pd
99
99
Lampiran 4:
Format Penilaian Pelaksanaan Variasi Stimulus Pembelajaran
Nama Guru : IHA YULIAMata Pelajaran : MatematikaPokok Materi : Debit Air hubungannya dengan Debit Air Kelas/Semester : VI/I
No Aktivitas Guru Skors
Kegiatan Variasi Pembelajaran
1. Gerak bebas guru 1 2 3 4
2. Isyarat guru (tangan, badan, wajah) 1 2 3 4
3. Suara guru (variasi kecepatan/besar kecil/intonasi) 1 2 3 4
4. Pemusatan perhatian pada murid (penekanan pada hal yang penting-penting dengan verbal/gestural)
1 2 3 4
5. Pola interaksi (guru-kelompok/guru-murid/murid-murid) 1 2 3 4
6. Pause/diam sejenak (untuk memberi kesempatan pada murid untuk berpikir, memberi penekanan, memberi perhatian)
1 2 3 4
7. Penggantian indera penglihat/pendengar (dalam menggunakan media pembelajaran)
1 2 3 4
Komentar/Saran
...............................................................................
...............................................................................
................................................................................
Total Skors
Tasikmalaya, 19 September 2010
DEDE KUSWANDI,S.Pd
100
100
Lampiran 5
Format Penilaian Pelaksanaan Keterampilan Bertanya
Nama Guru : IHA YULIAMata Pelajaran : MatematikaPokok Materi : Debit Air hubungannya dengan Debit Air Kelas/Semester : VI/I
No Aktivitas Guru Skors
Keterampilan Bertanya
1. Kejelasan pertanyaan yang disampaikan guru. 1 2 3 4
2. Kejelasan hubungan antara pertanyaan guru dengan masalah yang dibicarakan.
1 2 3 4
3. Pertanyaan ditujukan ke seluruh kelas lebih dahulu, baru menunjuk salah satu siswa.
1 2 3 4
4. Pemberian waktu berpikir untuk bertanya dan menjawab 1 2 3 4
5. Pendistribusian pertanyaan secara merata di antara para siswa.
1 2 3 4
6. Pemberian tuntunan: *)
a. Pengungkapan pertanyaan dengan cara lain.b. Mengajukan pertanyaan lain yang lebih sederhana.c. Mengulangi penjelasan-penjelasan sebelumnya.
*) Amati salah satu cara yang muncul.
1 2 3 4
Komentar/Saran
.............................................................................
............................................................................
..............................................................................
Total Skors
Tasikmalaya, 19September 2010Guru Penyaji
DEDE KUSWANDI,S.Pd
101
101
Lampiran 6
Format Penilaian Memberikan Penguatan
Nama Guru : IHA YULIAMata Pelajaran : MatematikaPokok Materi : Debit Air hubungannya dengan Debit Air Kelas/Semester : VI/I
No Aktivitas Guru Skors
A. Penguatan Verbal
1. Mengucapkan kata-kata benar, bagus, tepat, dan bagus sekali bila murid menjawab/mengajukan pertanyaan.
1 2 3 4
2. Mengucapkan kalimat pekerjaanmu baik sekali, saya senang dengan pekerjaanmu, pekerjaanmu makin lama makin baik, pikir dulu, dan lihat lagi, untuk membesarkan hati dan memberikan dorongan.
1 2 3 4
B. Penguatan Non Verbal
1. Penguatan berupa senyuman, anggukan, pandangan yang ramah, atau gerakan badan.
1 2 3 4
2. Penguatan dengan cara mendekati. 1 2 3 4
3. Penguatan dengan sentuhan. 1 2 3 4
4. Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan. 1 2 3 4
5. Penguatan dengan memberikan hadiah yang relevan dan rasional
1 2 3 4
Komentar/Saran
................................................................................
Total Skors
Tasikmalaya, 19September 2010
observer
DEDE KUSWANDI,S.Pd
102
102
103
103