vitamin C.doc

12
Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin C) I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan. 1.1 Latar Belakang Percobaan Vitamin C dalam larutan air mudah dioksidasi, terutama apabila dipanaskan. Oksidasi dipercepat apabila ada tembaga atau suasana alkalis. Vitamin C merupaka reduktor kuat. Bentuk teroksidasinya adalah asam dehidroaskorbat (Poedjiadi, 2005). Vitamin C dapat berbentuk sebagai asam L- askorbat dan asam L-dehidroaskorbat, keduanya mempunyai keaktifan sebagai vitamin C. Asam askorbat sangat mudah teroksidasi secara reversibel menjadi asam L-dehidroaskorbat. Dari semua vitamin yang ada, vitamin C merupakan vitamin yang paling mudah rusak. Di samping sangat larut dalam air, vitamin C mudah teroksidasi, oksidasi akan terhambat bila vitamin C dibiarkan dalam keadaan asam atau pada suhu rendah (Winarno, 2004) 1.2 Tujuan Percobaan Tujuan dari uji vitamin C adalah untuk mengetahui adanya vitamin C dalam bahan pangan. 1.3 Prinsip Percobaan

Transcript of vitamin C.doc

Page 1: vitamin C.doc

Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin C)

I PENDAHULUAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.

1.1 Latar Belakang PercobaanVitamin C dalam larutan air mudah dioksidasi, terutama

apabila dipanaskan. Oksidasi dipercepat apabila ada tembaga atau suasana alkalis. Vitamin C merupaka reduktor kuat. Bentuk teroksidasinya adalah asam dehidroaskorbat (Poedjiadi, 2005).

Vitamin C dapat berbentuk sebagai asam L-askorbat dan asam L-dehidroaskorbat, keduanya mempunyai keaktifan sebagai vitamin C. Asam askorbat sangat mudah teroksidasi secara reversibel menjadi asam L-dehidroaskorbat. Dari semua vitamin yang ada, vitamin C merupakan vitamin yang paling mudah rusak. Di samping sangat larut dalam air, vitamin C mudah teroksidasi, oksidasi akan terhambat bila vitamin C dibiarkan dalam keadaan asam atau pada suhu rendah (Winarno, 2004)

1.2 Tujuan PercobaanTujuan dari uji vitamin C adalah untuk mengetahui

adanya vitamin C dalam bahan pangan.

1.3 Prinsip PercobaanPrinsip dari uji vitamin C yaitu berdasarkan reaksi

reduksi oksidasi antara vitamin C dan KmnO4.

Page 2: vitamin C.doc

Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin C)

1.4 Reaksi Percobaan

Gambar 1. Reaksi Percobaan Uji Vitamin C

Page 3: vitamin C.doc

Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin C)

II METODE PERCOBAAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Pereaksi yang Digunakan, (3) Alat yang Digunakan, dan (4) Metode Percobaan.

2.1 Bahan yang DigunakanBahan yang digunakan dalam Uji Vitamin C adalah kol,

vitamin C ipi, nature E, jantung pisang dan vitamin B ipi.

2.2 Pereaksi yang DigunakanPereaksi yang digunakan dalam Uji Vitamin C yaitu

KmnO4.

2.3 Alat yang DigunakanAlat yang digunakan dalam Uji Vitamin C adalah tabung

reaksi, rak tabung reaksi, dan pipet tetes.

2.4 Metode Percobaan

1 mL sample 1 mL KmnO4 1 N

Tetes demi tetes

Amati perubahan warna jika KmnO4 hilang, mengandung vitamin C.

Gambar 2. Metode Percobaan Uji Vitamin C

Page 4: vitamin C.doc

Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin C)

III HASIL PENGAMATAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Hasil Pengamatan, dan (2) Pembahasan.

3.1 Hasil Pengamatan

Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Vitamin C

SampelPere-aksi

Warna Ha-sil 1

Ha-sil 21 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nature E

KmnO4

- - - - - - - - - - - -

Vitamin B ipi

- - - - - - - - - - - -

Kacang panjang

+ + + + + + + + + + + +

Jantung pisang

+ + + + + + + + + + + +

Kol + + - - - - - - - - + +Sumber : Hasil I : Putri dan Yolanda, Kelompok F, Meja 11,

2014.Hasil II : Laboratorium Biokimia Pangan, 2014.

Keterangan : (+) Mengandung vitamin C. (‒) Tidak mengandung vitamin C

Page 5: vitamin C.doc

Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin C)

Gambar 3. Hasil Pengamatan Uji Vitamin C

3.2 PembahasanVitamin C adalah vitamin yang tergolong larut dalam air.

Vitamin C dapat berbentuk sebagai asam L-askorbat dan asam L-dehidroaskorbat, keduanya mempunyai keaktifan sebagai vitamin C. Asam askorbat sangat mudah teroksidasi secara reversibel menjadi asam L-dehidroaskorbat. Kelebihan vitamin C dibuang melalui air kemih (Winarno, 2004).

Vitamin C adalah vitamin yang paling tidak stabil dari semua vitamin san mudah rusak selama pemrosesan danpenyimpanan. Laju perusakan meningkat karena kerja logam, terutama tembaga dan besi, dan juga oleh kerja enzim. Pemanasan yang terlalu lama dengan adanya oksigen akan merusak kandungan vitamin C makanan (Deman, 1997).

Dari semua vitamin yang ada, vitamin C merupakan vitamin yang paling mudah rusak. Di samping sangat larut dalam air, vitamin C mudah teroksidasi dan proses tersebut dipercepat oleh panas, sinar, alkali, enzim, oksidator, serta oleh katalis tembaga dan besi. Oksidasi akan terhambat bila vitamin C dibiarkan dalam keadaan asam, atau pada suhu rendah (Winarno, 2004).

Vitamin C merupakan reduktor kuat. Bentuk teroksidasinya adalah asam dehidroaskorbat. Dengan demikian vitamin C juga berperan menghambat reaksi-reaksi oksidasi dalam tubuh yang berlebihan dengan bertindak sebagai inhibitor (Poedjiadi, 2005).

Page 6: vitamin C.doc

Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin C)

Peranan utama vitamin C adalah dalam pembentukan kolagen intraseluler. Asam askorbat sangat penting peranannya dalam proses hidroksilasi dua asam amino prolin dan lisin menjadi hidroksi prolin dan hidroksilisin. Kedua senyawa ini merupakan komponen kolagen yang penting. Vitamin C juga banyak hubungannya dengan berbagai fungsi yang melibatkan respirasi sel dan kerja enzim yang mekanismenya belum sepenuhnya dimengerti. Diperkirakan vitamin C berperan juga dalam pembentukan hormon steroid dari kolesterol (Winarno, 2004).

Konsumsi vitamin C per hari untuk anak dan orang dewasa indonesia antara 20-30 mg, sedangkan untuk ibu mengandung dan menyusui perlu ditambah 20 mg. Kekurangan vitamin C akan menyebabkan penyakit sariawan atau skorbut. Sumber vitamin C sebagian besar berasal dari sayuran dan buah-buahan, terutama buah-buahan segar. Buah jeruk baik yang dibekukan maupun yang dikalengkan merupakan sumber vitamin C yang tinggi. Demikian juga verries, nanas, dan jambu. Bayam, brokoli, cabe hijau, dan kubis juga merupakan sumber yang baik, bahkan juga setelah dimasak (Winarno, 2004).

Sifat-sifat kalium permanganat (KmnO4) yaitu kalium permanganat merupakan oksidator kuat, tidak stabil, mudah terurai cahaya dan mudah terurai oleh zat organik sehingga membentuk MnO2. Faktor kestabilan KmnO4 diantaranya cahaya, asam-basa, adanya MnO2 dan adanya zat-zat organik. KMnO4 bisa diganti, asalkan tetap terjadi reaksi reduksi oksidasi dengan vitamin C.

Mekanisme hilangnya KmnO4 yaitu berdasarkan adanya reaksi redoks (reduksi oksidasi), dimana KmnO4 tereduksi oleh vitamin C dan vitamin C teroksidasi oleh KmnO4, karena vitamin C adalah reduktor dan KmnO4 adalah oksidator.

KmnO4 dapat diganti, asalkan tetap terjadi reaksi reduksi oksidasi (redoks).

Dalam uji vitamin C tidak dilakukan pemanasan karena sifat vitamin C yang tidak tahan suhu tinggi, apabila dilakukan pemanasan maka vitamin C akan rusak. Bentuk oksidasi vitamin C yaitu asam L-dehidroaskorbat.

Page 7: vitamin C.doc

Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin C)

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui sampel kacang panjang, jantung pisang, dan kol mengandung vitamin C karena warna KmnO4 hilang ketika diteteskan, sedangkan sampel nature E dan vitamin B ipi tidak mengandung vitamin C karena warna KmnO4 tidak hilang ketika diteteskan. Hasil tersebut sama dengan hasil yang diberikan oleh asisten.

Page 8: vitamin C.doc

Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin C)

IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan dan (2) Saran.

1.1 KesimpulanBerdasarkan percobaan Uji Vitamin C yang telah

dilakukan dapat disimpulkan bahwa sampel kacang panjang, jantung pisang dan kol positif mengandung vitamin C karena warna KmnO4 hilang, sedangkan sampel nature E dan vitamin B ipi negatif mengandung vitamin C karena warna KmnO4

tidak hilang.

4.2 SaranPraktikan harus lebih teliti dalam melakukan

percobaan,dan mengamati hasil percobaan agar tidak terjadi kesalahan.

Page 9: vitamin C.doc

Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin C)

DAFTAR PUSTAKA

Deman, John M., 1997, Kimia Makanan, Bandung: Penerbit ITB.

Poedjiadi, Anna., 2005, Dasar-dasar Biokimia, Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia

Winarno F.G., 2004, Kimia Pangan dan Gizi, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.