Visum Et Repertum Hidup Berdasarkan Variasi Kasus Pada - Copy

download Visum Et Repertum Hidup Berdasarkan Variasi Kasus Pada - Copy

of 12

Transcript of Visum Et Repertum Hidup Berdasarkan Variasi Kasus Pada - Copy

  • 8/19/2019 Visum Et Repertum Hidup Berdasarkan Variasi Kasus Pada - Copy

    1/12

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi

    khususnya di bidang kesehatan semakin pesat. Begitu juga dengan

    perkembangan ilmu hukum kedokteran atau yang lebih kita kenal dengan

    hukum kesehatan.

    Hukum kesehatan diartikan sebagai hukum yang berhubungan

    langsung dengan pemeliharaan kesehatan meliputi penerapan perangkat

    hukum perdata, pidana, dan tata usaha negara. Sejak diterbitkannya

    Permenkes RI No. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang rekam medis sejak

    saat itu penyelenggaraan rekam medis mempunyai kekuatan hukum di

    bidang administrasi.

    Rekam medis memiliki peran dan fungsi yang sangat penting,

    yaitu sebagai dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien,

    bahan pembuktian dalam perkara hukum, bahan untuk keperluan penelitian

    dan pendidikan, dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan dan

    terakhir sebagai bahan untuk membuat statistik kesehatan (Hatta, 2010).

    Rekam medis harus berisi informasi lengkap perihal proses

    pelayanan kesehatan dimasa lalu, masa kini, dan perkiraan dimasa

    mendatang. Kepemilikan rekam medis seringkali menjadi perdebatan

    dilingkungan kesehatan, dokter beranggapan bahwa mereka berwenang

    penuh terhadap pasien beserta pengisian rekam medis akan tetapi petugas

    rekam medis bersikeras untuk mempertahankan berkas rekam medis untuk

    tetap selalu berada di lingkungan kerjanya. Selain itu banyak pula pihak

    internal maupun pihak eksternal yang ingin mengetahui isi dari rekam

    medis itu sendiri. Hal tersebut menunjukkan bahwa rekam medis itu sangat

    penting dan besar kaitannya dengan aspek hukum (Hatta, 2010).

    Rekam medis erat kaitannya dengan aspek hukum yang berkaitan

    dengan menjaga keamanan, privacy , dan kerahasiaan. Rekam medis

    1

  • 8/19/2019 Visum Et Repertum Hidup Berdasarkan Variasi Kasus Pada - Copy

    2/12

    mempunyai kegunaan penting di bidang hukum karena isi dalam rekam

    medis itu sendiri menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum

    atas dasar keadilan dalam rangka usaha menegakkan hukum serta

    penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan keadilan. Kegunaan

    rekam medis adalah sebagai alat bukti yang sah dan nyata tentang telah

    diberikannya pelayanan kesehatan dan pengobatan selama pasien

    tersebut dirawat di suatu sarana pelayanan kesehatan. Rekam medis yang

    teratur dan rapi dibuat secara kronologis dengan baik dan lengkap akan

    menjadi bukti yang kuat di pengadilan.

    Beberapa hal yang berkaitan dengan aspek hukum rekam medis

    yaitu kerahasiaan, kepemilikan, dan keamanan dari berkas rekam medis itu

    sendiri. Oleh karena rekam medis adalah milik pelayanan kesehatan dan isi

    rekam medis adalah milik pasien maka pihak rumah sakit maupun praktisi

    kesehatan lainnya bertanggungjawab mengatur penyebaran, menjaga

    kerahasiaan, menjaga keamanan informasi kesehatan, dan juga

    melindungi isi daripada informasi yang ada di berkas rekam medis,

    terhadap kemungkinan hilangnya keterangan maupun manipulasi data

    yang ada di dalam rekam medis atau dipergunakan oleh pihak yang tidak seharusnya (Hatta, 2010)

    Pelepasan informasi kesehatan dari rekam medis atau yang biasa

    disebut surat keterangan medis adalah suatu surat keterangan yang dibuat

    dan ditandatanagni oleh staff medis fungsional dan tim medis yang berisi

    informasi medis sesui dengan isi berkas rekam medis pasien, ahli waris

    pasien, institusi pemerintah atau swasta. Surat keterangan medis secara

    umum dibagi menjadi dua yaitu surat keterangan medis non pengadilan

    dan untuk pengadilan. Jenis surat keterangan medis untuk pengadilan adalah visum et

    repertum. Visum et repertum adalah keterangan yang dibuat oleh dokter

    forensik atas permintaan tertulis dari penyidik berdasarkan sumpah tentang

    apa yang dilihat dan ditemukan pada benda yang diperiksa berdasarkan

    pengetahuan yang sebaik baiknya untuk kepentingan pengadilan. Dalam

    pembuatan visum et repertum dibutuhkan kerjasama antara dokter forensik

    dan perekam medis. Untuk itu penerapan etika profesi harus diterapkan

    2

  • 8/19/2019 Visum Et Repertum Hidup Berdasarkan Variasi Kasus Pada - Copy

    3/12

    dalam kerjasama ini supaya menghasilkan hubungan yang baik antar

    profesi kesehatan di sarana pelayanan kesehatan (Waluyadi, 2005).

    Penyelenggaraan rekam medis yang baik bukan semata-mata

    untuk keperluan medis dan administrasi, tetapi juga karena isinya sangat

    diperlukan oleh individu dan organisasi yang secara hukum berhak untuk

    mengetahuinya. Pengadilan sebagi salah satu badan resmi secara hukum

    berhak untuk meminta pemaparan isi rekam medis jika kasus yang sedang

    ditanganinya membutuhkan rekam medis sebagai alat bukti penyelidikan.

    Petugas rekam medis harus memahami dan mengerti bagaimana

    prosedur pemaparan isi rekam medis untuk pengadilan. Peraturan ataupun

    prosedur tersebut disosialisasikan untuk dilaksanakan oleh pihak-pihak

    yang bersangkutan dengan pemaparan isi rekam medis, sehingga tidak

    terjadi kesalahan prosedur dan tidak menimbulkan adanya tuntutan dimasa

    yang akan datang.

    Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal

    18 Februari 2013 ditemukan suatu permasalahan dalam pelaksanaan

    pengeluaran visum et repertum hidup di Rumah Sakit Panti Rapih

    Yogyakarta. Banyak ditemukan pembuatan visum et repertum yang melebihi aturan standar prosedur operasional yang ada yaitu lebih dari 7

    hari. Selain itu penyimpanan arsip visum et repertum juga belum

    semuanya disimpan dalam satu stockholder , masih ada beberapa yang

    ikut disimpan di rak filling bersama dengan berkas rekam medis pasien

    yang bersangkutan.

    Pembuatan visum et repertum yang tidak tepat waktu sesuai

    dengan standar operasional prosedur yang sudah ada dapat

    mengakibatkan tertundanya persidangan, sehingga dibutuhkan pembuatan visum et repertum yang tepat waktu untuk kepentingan persidangan.

    Penyimpanan arsip visum et repertum yang baik dapat memudahkan

    dalam pencarian kembali jika sewaktu waktu diperlukan. Oleh karena itu

    penulis ingin meneliti tentang bagaimana pelaksanaan pembuatan visum et

    repertum hidup berdasarkan variasi kasus pada tahun 2012 , khususnya

    terkait pelayanannya di bagian rekam medis untuk pembuatan surat

    keterangan medis pengadilan khususnya visum et repertum hidup di

    Rumah Sakit Panti Rapih Yogayakarta.

    3

  • 8/19/2019 Visum Et Repertum Hidup Berdasarkan Variasi Kasus Pada - Copy

    4/12

    B. Rumusan Masalah

    Berdasar latar belakang yang telah disebutkan diatas maka

    rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pelaksanaan

    pembuatan Visum et Repertum Hidup berdasarkan Variasi Kasus Pada

    Tahun 2012 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta ?”

    C. Tujuan Penelitian

    1. Tujuan Umum Mengetahui pelaksanaan pembuatan Visum et Repertum hidup

    berdasarkan variasi kasus pada tahun 2012 di Rumah Sakit Panti

    Rapih Yogyakarta.

    2. Tujuan Khusus

    a. Mengetahui pelaksanaan permintaan pembuatan visum et

    repertum di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yang meliputi :

    1. Prosedur permintaan visum et repertum di Rumah Sakit Panti

    Rapih Yogyakarta.

    2. Pihak yang berhak untuk meminta pengeluaran visum et

    repertum.

    3. Pihak yang berhak memaparkan isi rekam medis untuk

    pengadilan.

    4. Macam-macam informasi kesehatan dan isi data yang terdapat

    dalam pelepasan informasi kesehatan dari rekam medis untuk

    pembuatan visum et repertum hidup di Rumah Sakit Panti Rapih

    Yogyakarta.

    b. Mengetahui hasil analisa ketepatan waktu pelaksanaan

    pengeluaran visum et repertum berdasarkan variasi kasus selama

    periode tahun 2012 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

    c. Mengetahui kendala yang mempengaruhi proses pelaksanaan

    pengeluaran visum et repertum hidup di Rumah Sakit Panti Rapih

    Yogyakarta

    4

  • 8/19/2019 Visum Et Repertum Hidup Berdasarkan Variasi Kasus Pada - Copy

    5/12

    D. Manfaat Penelitian

    1. Manfaat Praktis

    a. Bagi Rumah Sakit

    Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

    dalam bentuk sumbang saran untuk perkembangan ilmu pelayanan

    kesehatan di Rumah Sakit.

    b. Bagi Peneliti

    Menambah pengetahuan dan wawasan serta pengalaman langsung

    terjun ke Rumah Sakit dengan mencoba menerapkan teori yang

    diperoleh dari institusi pendidikan.

    2. Manfaat Teoritis

    a. Bagi Institusi Pendidikan

    Penelitian ini dapat memberikan masukan ilmu yang berguna

    sebagai bahan pembelajaran dan memperkaya ilmu pengetahuan

    b. Bagi Peneliti Lain

    Sebagai acuan dalam pendalaman materi yang bersangkutan untuk kelanjutan penelitian yang relevan.

    E. Keaslian Penelitian

    Berdasarkan informasi penelusuran studi kepustakaan dan

    pemantauan yang penulis lakukan, maka diketahui bahwa belum ada

    dilakukan penelitian yang serupa dengan apa yang menjadi bidang dan

    ruang lingkup penelitian penulis ini, yaitu mengenai : ““Bagaimana

    pelaksanaan pengeluaran visum et repertum hidup berdasarkan variasi

    kasus pada tahun 2012 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta”, namun

    demikian penelitian serupa pernah dilakukan, antara lain :

    1. Permati, Ciptaning Dyah Kusuma (2012), dengan judul Visum et

    Repertum Jenasah Sebagai Pertimbangan Hakim Dalam Menjatuhkan

    5

  • 8/19/2019 Visum Et Repertum Hidup Berdasarkan Variasi Kasus Pada - Copy

    6/12

    Putusan Di Pengadilan Negeri Yogyakarta. Hasil penelitian ini secara

    umum visum et repertum di pengadilan negeri yogyakarta

    pembuatannya sudah sesuai dengan standar pembuatan yang ada dan

    tidak memiliki masalah dalam hakim menggunakan visum tersebut

    dalam pertimbangan pemutusan perkara. Namun visum et repertum

    yang belum sesuai dengan standar pembuatannya justru ditemui oleh

    penyidik di Polres Ngaglik sebelum Visum et Repertum tersebut

    diproses di pengadilan.

    Persamaan penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah sama

    sama menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan

    pendekatan kualitatif, rancangan penelitian cross-sectional dan

    pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara dan studi

    dokumentasi serta mebahas subjek yaitu visum et

    repertum .Perbedaannya adalah pada penelitian diatas menitikberatkan

    pada visum et repertum jenazah sebagai pertimbangan hakim,

    sedangkan penelitian ini menitikberatkan pada pelaksanaan pengeluran

    visum et repertum hidup berdasarkan variasi kasusnya.

    2. Sari, Septriani Ade (2012) dengan judul Pelaksanaan Pelepasan

    Informasi Kesehatan di Balai pengobatan Lembaga Pemasyarakatan klas

    II A Yogyakarta.

    Hasil penelitian ini adalah pembuatan surat Informasi yang

    dilepaskan ke pihak ke tiga dalam pelepasan informasi kesehatan di balai

    pengobatan Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Yogyakarta yaitu dibuat

    oleh pihak Balai Pengobatan. Dibuat atas sepengetahuan dan

    kewenangan dokter lembaga pemasyrakatan. Dari klinik akan dibawa ke Seksi Binapi (Pembinaan) untuk dicek tujuan isi surat, Warga Binaan

    Pemasyrakatan (WBP) dan untuk di teruskan ke kepala lembaga

    pemasyarakatan dan kembali lagi ke Seksi Binapi untuk pengawasan

    WBP dan pelepasan informasi kesehatan. Pembuatan surat rujukan di

    Balai Pengobatan Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Yogyakarta masih

    terdapat perawat yang membuat surat rujukan keluar. Yang melepaskan

    informasi kesehatan keluar kepihak ketiga yaitu dari seksi Binapi. Dimana

    6

  • 8/19/2019 Visum Et Repertum Hidup Berdasarkan Variasi Kasus Pada - Copy

    7/12

    informasi kesehatan pasien hanya dapat disampaikan oleh dokter yang

    berwenang atau yang menjaga data rekam medis.

    Persamaan penelitian ini dengan Septriana Ade Sari adalah sama

    sama membahas tentang pelepasan informasi kesehatan di suatu

    pelayanan kesehatan. Selain itu jenis penelitian yang digunakan sama

    yaitu deskriptif kualitatif dengan rancangan cross sectional. Pebedaannya

    adalah jika penelitian Septriana ade Sari membahas pelepasan informasi

    secara umum , penelitian ini menspesifikasikan pelepasan informasi

    kesehatan secara khusus untuk pembuatan visum et repertum .

    3. Astuti, Gencar Puji (2004), dengan judul Pengelolaan Visum et

    Repertum Psikiatrik di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

    Hasil dari penelitian ini pada pelaksanaannya, proses pembuatan

    visum et repertum psikiatrik tidak sesuai dengan prosedur tetap yang

    telah ditentukan oleh RSJ Daerah Surakarta. Proses pembuatan visum et

    repertum psikiatrik dilakukan di Sub bagian tata usaha. Proses pelepasan

    atau penyerahan visum et repertum kepada pihak peminta melalui pos

    atau diambil langsung ke sub bagian tata usaha. Faktor yang menyebabkan proses pembuatan visum et repertum psikiatrik tidak

    dilaksanakan di Sub Bag Rekam Medis adalah sumber daya manusia,

    yaitu kurangnya pengetahuan petugas rekam medis tentang fungsi-fungsi

    rekam medis sehingga dari pihak rekam medis tidak ada pembenaran

    tentang pelaksanaan fungsi rekam medis sebagai penyuguh informasi

    pasien dalam visum et repertum psikiatrik.

    Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah sama-

    sama menggunakan jenis penelitian deskriftif kualitatif dengan rancangan cross sectional , serta sama-sama meneliti objek visum et repertum .

    Perbedannya pada penelitian diatas lebih memfokuskan pada proses

    pembuatan dan pengelolaan visum et repertum psikiatrik, pada penelitian

    ini memfokuskan pada pelaksanaan pembuatan visum et repertum yang

    ditinjau ketepatan waktu pembuatannya jika dilihat dari variasi kasusnya.

    7

  • 8/19/2019 Visum Et Repertum Hidup Berdasarkan Variasi Kasus Pada - Copy

    8/12

    F. Gambaran Umum Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

    1. Jenis Rumah Sakit

    Rumah Sakit Panti Rapih berada dibawah naungan keuskupan Agung

    Semarang, dikelola bersama sama suster suster Tarekat Cinta Kasih

    Santa Corollus Borromeus dan sebagai pelaksanaan adalah Yayasan

    Panti Rapih. Rumah Sakit Panti Rapih adalah salah satu rumah sakit

    swasta di Daerah Istimewa Yogyakarta yang merupakan rumah sakit

    dengan tipe B. Selain sebagai pelayanan kesehatan Rumah Sakit Panti

    Rapih juga digunakan sebagai tempat pendidikan bagi calon perawat, dan

    institusi kesehatan lain seperti apoteker, fisioterapi, dan lain sebagainya.

    2. Kepemilikan

    Rumah Sakit Panti Rapih merupakan rumah sakit swasta di

    Yogyakarta milik Yayasan Panti Rapih.

    3. Jenis Pelayanan

    a. Pelayanan Medis

    1) Instalasi Gawat Darurat (IGD)

    2) Rawat Inap

    3) Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta memiliki poliklinik rawat jalan

    sebagai berikut :

    a) Poliklinik Umum

    i. Subspesialis Endokrinolog

    ii. Subspesialis Hematology

    iii. Subspesialis Infeksi

    iv. Subspesialis Cardiology

    v. Subspesialis Gatroenterology

    vi. Subspesialis Hepatology

    b) Poliklinik Kesehatan Anak

    i. Subspesialis Neo/Perinatology

    ii. Subspesialis Hematology Anak

    c) Poliklinik Gigi

    i. Spesialis Ortodentist

    ii. Spesialis Bedah Mulut

    iii. Spesialis Protesa

    8

  • 8/19/2019 Visum Et Repertum Hidup Berdasarkan Variasi Kasus Pada - Copy

    9/12

    iv. Spesialis Konversi Gigi

    d) Poliklinik Endrokopik

    i. Gastroscopy

    ii. Bronchoscopy

    iii. Coloncopy

    iv. Urethroscopy

    v. Urethrorenscopy

    e) Poliklinik Bedah

    i. Bedah Umum

    ii. Digestive

    iii. Orthopedic

    iv. Oncologic

    v. Neuro

    vi. Urology

    vii. Anak

    viii. Thorax dan vasculer

    ix. Mulut

    x. Plastik xi. Laparoskopik

    f) Klinik Kebidanan dan Kandungan

    g) Klinik Penyakit Mata

    h) Klinik Kulit Kelamin

    i) Klinik Syaraf

    j) Klinik Jiwa

    k) Klinik Psikologi

    l) Klinik Penyakit Paru m) Klinik Penyakit Kulit Kosmetik

    n) Klinik Penyakit Asma dan Alergi

    o) Klinik Gizi

    p) Klinik Rehab Medik

    q) Klinik Radiotherapy

    r) Pelayanan Pengobatan Alternatif

    s) Klinik Akupuntur dan Jamu

    t) Medhical Check Up

    9

  • 8/19/2019 Visum Et Repertum Hidup Berdasarkan Variasi Kasus Pada - Copy

    10/12

    Rawat jalan Rumah Sakit Panti Rapih didukung oleh beberapa

    dokter umum, dokter spesialis, dan dokter subspesialis.

    b. Pelayanan Penunjang

    Rawat jalan Rumah Sakit Panti Rapih juga mempunyai fasilitas

    layanan pemeriksaan penunjang sebagai berikut :

    1) Pemeriksaan Penunjang: Audiometri , Electroencephalography

    (EEG), Spirometri Liver Function Test (LFT), Treadmill ,

    Ultrasonography (USG), Electrocardiography (ECG), Densitometri ,

    Fisioterapi, Radiologi , Diagnostic, Hemodialisa.

    2) Ganti Verban

    3) Medical Check Up

    4) Pojok Tuberculosis Direct Observed Treatment Short Course (TB

    DOTS)

    5) Unit Pelayanan Perempuan

    6) Pelayanan Voluntery Counseling and Testing (VCT) HIV-AIDS

    7) BERA (Pelayanan penunjang untuk penyakit syaraf)

    8) Konsultasi Bidan Anak (BA)

    9) Senam Hamil 4. Jumlah Tempat tidur :

    Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta mempunyai fasilitas tempat tidur

    sebanyak dengan perincian sebagai berikut :

    10

  • 8/19/2019 Visum Et Repertum Hidup Berdasarkan Variasi Kasus Pada - Copy

    11/12

    Tabel 1

    Jumlah Tempat Tidur Rumah Sakit Panti Rapih Berdasarkan Kelas Tahun 2011

    Sumber : Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Panti Rapih tahun 2011

    11

    N

    o RUPER

    PERINCIAN KELAS

    JML

    VVIP VIP 1A 1B 1C 2 3 PU S

    1 CB 2 RA 4 2 6 8 16 2 38

    2 CB 2 RI 1 1 2 3 2 1 10

    3 CB 3 KK 4 4

    4 CB 3 IMC 1 1 1 1 4

    5 CB 3 ICCU

    1 1 2 3 3 1 11

    6 CB 4 BK 3 7 14 7 1 32

    7 CB 4 BL 2 2 4 1 5 8 1 23

    8 CB 5 DB 23 23

    9 CB 6

    DB 11 18 29

    10 EG 1 PB 15 20 3 38

    11 EG 2 PB 15 16 3 34

    12 EG 3 PD 15 20 3 38

    13 EG 4 PD 15 20 3 38

    14 LK 2 DB 17 17

    15 LK 3 DB 17 17

    16 MY DB 1 10 4 15

    JUMLAH 1 22 48 40 35 94 113 18 371

  • 8/19/2019 Visum Et Repertum Hidup Berdasarkan Variasi Kasus Pada - Copy

    12/12

    Keterangan :

    1. RUPER = Ruang Perawatan 2. PUS = Puspita (kelas bagi pasien yang tidak mampu)

    5. Performance

    Tabel 2

    Performance Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2010-2012

    Sumber : Sub Seksi Rekam Medis Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta,2012

    12

    INDIKATOR 2010 2011 2012

    BOR 82,50% 75,85% 78,65%

    BTO 59,50 kali 54,91 kali 56,85 kali

    LOS 4,99hari 4,98 hari 5 hari

    TOI 1,07 hari 1,60 hari 1,37 hari

    GDR 27,66 ‰ 30,53 ‰ 31,24‰

    NDR 40,52 ‰ 43,20 ‰ 43,14‰