VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk...

55
i VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT BERBASIS PEMROGRAMAN SCRATCH Skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Program Studi Fisika oleh Jefta Heparona 4211412061 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019

Transcript of VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk...

Page 1: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

i

VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA

BERAT BERBASIS PEMROGRAMAN SCRATCH

Skripsi

disusun sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Sains

Program Studi Fisika

oleh

Jefta Heparona

4211412061

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019

Page 2: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

ii

Page 3: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

iii

Page 4: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

iv

Page 5: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1. Matius 6 : 33 “Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka

semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”.

2. Filipi 4 : 13 “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan

kepadaku.”

3. Selalu semangat dan memberikan dampak positif bagi orang lain.

4. Skripsi bukanlah suatu yang harus ditatapi namun sesuatu yang harus diselesaikan.

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus, karena selalu memberikan berkat yang luar biasa melimpah

dalam hidup saya.

2. Kedua orang tua penulis, He Jam (Rinaldy Yusda) dan Nella Rinata selaku sepasang

yang ditakdirkan Allah untuk memberikan kasih sayang kepada penulis.

3. Wanita spesial yang Tuhan takdirkan untuk bersama saya nanti di masa depan.

4. “Orang-orang” yang selalu mendukung saya dalam berbagai hal.

5. Teman-teman Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam khususnya Jurusan

Fisika angkatan 2012.

6. Teman-teman MIPA yang mengajari arti kebersamaan.

Page 6: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

vi

Page 7: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

vii

SARI

Heparona, Jefta, 2019. Simulasi 2 Dimensi Anomali Gaya Berat Berbasis

Pemrograman SCRATCH. Skripsi. Jurusan Fisika. Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I

Prof. Dr. Supriyadi, M.Si. Pembimbing II Sugiyanto, S.Pd., M.Si.

Kata Kunci : Anomali Gravitasi, Bola, Silinder, Scratch

Pemodelan gaya berat merupakan salah satu metode penafsiran data gaya berat untuk

menggambarkan struktur geometri bawah permukaan berdasarkan distribusi densitas

batuan. Respon anomali gaya berat dapat dinyatakan dalam bentuk grafik untuk benda

yang berada di bawah permukaan bumi pada lapisan homogen isotropis. Salah satu

aplikasi pemodelan yang berkembang saat ini adalah Dravect. Dravect merupakan

sebuah aplikasi yang digunakan untuk menampilkan visualisasi 2 dimensi anomali

gaya berat untuk model benda beraturan berbentuk silinder dengan menggunakan

bahasa pemrograman Visual Basic. Dravect memiliki beberapa kelemahan antara

lain : tidak dapat membuat model benda bawah permukaan bumi, tidak dapat

menampilkan simulasi atau animasi yang bersifat dinamis, dalam membuat visualisasi

masih rumit karena harus mengetik script untuk menciptakan profil tampilan 2

dimensi, dan profil tampilan yang dihasilkan kurang menarik. Pada penelitian ini

peneliti membuat visualisasi sederhana anomali gaya berat dengan menggunakan

bahasa pemrograman Scratch untuk model benda berbentuk silinder dan bola yang

diberi nama Gravsys, kemudian diujikan kepada user untuk mengetahui tingkat

ketertarikan terhadap Gravsys. Parameter input yang digunakan adalah panjang benda

𝑙, jari-jari benda 𝑟, kedalaman 𝑧, sudut 𝜃 yang dibentuk oleh benda terhadap

permukaan, dan densitas benda 𝜌. Output yang dihasilkan adalah dalam bentuk grafik

2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor

prosentase tingkat ketertarikan user terhadap Gravsys dari hasil observasi adalah 79%

sehingga termasuk dalam kategori baik.

Page 8: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

viii

ABSTRACT

Heparona, Jefta, 2019. 2-Dimensional Simulation of Gravity Anomaly based on

SCRATCH Programming. Final Project. Physics Department. Faculty of

Math and Sciences. Universitas Negeri Semarang. Supervisor I Prof. Dr.

Supriyadi, M.Si. Supervisor II Sugiyanto, S.Pd., M.Si.

Keywords : Gravity Anomalies, Sphere, Cylinder, Scratch

Gravity modeling is one method of interpreting gravity data to describe subsurface

geometry structures based on rock density distribution. Gravity anomaly responses

can be expressed in graphical form for objects that are beneath the surface of the earth

in the isotropic homogeneous layer. One of the modeling applications developed at

this time is Dravect. Dravect is an application that is used to display 2-dimensional

visualization of gravity anomalies for cylindrical object models using the Visual Basic

programming. Dravect has several disadvantages including: not being able to model

subsurface objects, not being able to display dynamic simulations or animations,

making visualizations still seem complicated because they have to type scripts to

create 2-dimensional display profiles, and the resulting display profiles seem less

interesting. In this study, researchers made a simple visualization of gravity anomalies

using the Scratch programming to model cylindrical and spherical objects named

Gravsys, then tested the user to determine the level of interest in Gravsys. The input

parameters used are object length 𝑙, object radius 𝑟, depth 𝑧, angle 𝜃 formed by the

object against the surface, and object density 𝜌. The resulting output is in the form of

2-dimensional graphs for spherical and cylindrical anomaly objects. The average

score of the percentage of the level of user interest in Gravsys from observations is

79% so that it has a good category.

Page 9: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................................. vi

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………..ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ .xv

BAB

I. PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 3

1.4 Manfaat Penelitian........................................................................................ 3

1.5 Batasan Masalah ........................................................................................... 3

1.6 Sistematika Penulisan ................................................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 6

2.1 Konsep Dasar Metode Gaya Berat ............................................................... 6

2.2 Hukum Newton .......................................................................................... ..6

2.3 Percepatan Gravitasi .................................................................................. ..7

2.4 Potensial Gravitasi...................................................................................... ..8

2.5 Struktur Bumi ............................................................................................. 10

2.6 Metode Gravitasi ........................................................................................ 12

2.7 Respon Model Anomali Gaya Berat .......................................................... 12

2.8 Benda Anomali Berbentuk Beraturan ........................................................ 13

2.8.1 Silinder Horizontal ............................................................................. 13

Page 10: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

x

2.8.2 Silinder Tegak atau Vertikal ............................................................... 16

2.8.3 Silinder Miring ................................................................................... 17

2.8.4 Bola .................................................................................................... 18

2.9 Scratch ....................................................................................................... 19

2.9.1 Pengenalan Scratch ............................................................................ 19

2.9.2 Aspek Produk dan Inovasi Teknologi Program Scratch serta

Keunggulannya ............................................................................................ 23

2.9.3 Manfaat Scratch dalam Dunia Pendidikan ......................................... 24

2.9.4 Prinsip Pembuatan Media Scratch ..................................................... 25

2.9.5 Instalasi Scratch ................................................................................. 28

2.9.6 Mengenal IDE (Integrated Development Environment) Scratch ....... 29

2.9.7 Komponen Pada Aplikasi Scratch ...................................................... 31

2.9.7.1 Toolbar ........................................................................................ 31

2.9.7 2 Blocks Palette Scripts ................................................................. 32

2.9.7.3 Blocks Palette Sound .................................................................. 34

2.9.7.4 Blocks Palette Costumes ............................................................. 34

2.9.7.5 Stage ........................................................................................... 35

III. METODE PENELITIAN ............................................................................…36

3.1 Diagram Alir Penelitian ............................................................................ ....36

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................... ....37

3.2.1 Lokasi Penelitian ............................................................................. ....37

3.2.2 Waktu Penelitian ............................................................................. ....37

3.3 Persiapan ................................................................................................... ....37

3.3.1 Persiapan Alat yang digunakan .......................................................... 37

3.3.2 Identifikasi Masalah ........................................................................... 37

3.2.3 Indikator Program .............................................................................. 37

3.2.4 Prosedur Kerja .................................................................................... 38

3.4 Instrumen Penelitian ................................................................................. ....38

3.5 Metode Pengumpulan Data ...................................................................... ....39

3.6 Diagram Alir Program .............................................................................. ....39

3.7 Perancangan Program Pemodelan Anomali Gravitasi .............................. ....40

3.8 Metode Analisis Data................................................................................ ....41

3.9 Pelaksanaan Pengembangan Program ...................................................... ....43

Page 11: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

xi

3.9.1 Membuat Algoritma ........................................................................... 43

3.10 Desain Program ..................................................................................... ....43

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... …45

4.1 Hasil Penelitian............................................................................................. 45

4.1.1 Gravsys ................................................................................................. 45

4.1.2 Spesifikasi Aplikasi .............................................................................. 47

4.1.3 Hasil Akhir Program ............................................................................. 47

4.1.4 Tingkat ketertarikan user terhadap aplikasi Gravsys ............................ 51

4.2 Pembahasan .................................................................................................. 51

V. PENUTUP ........................................................................................................54

5.1 Kesimpulan.................................................................................................54

5.2 Saran ...........................................................................................................54

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................56

LAMPIRAN ..........................................................................................................59

Page 12: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Range prosentase dan kriteria kualitatif ketertarikan user ............................ 43

Page 13: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Gaya tarik menarik antara dua benda m1 dan m2 ............................................. ..6

2.2 Potensial massa 3 Dimensi............................................................................... ..9

2.3 Bentuk elips bumi karena rotasi bumi ............................................................. 11

2.4 Komponen gravitasi pada sumbu vertikal dari silinder horizontal .................. 13

2.5 Komponen gaya berat pada benda silinder horizontal ..................................... 13

2.6 Anomali gravitasi dari silinder tegak ............................................................... 16

2.7 Anomali gravitasi dari silinder miring ............................................................. 17

2.8 Anomali gravitasi pada geometri sederhana .................................................... 17

2.9 Anomali gravitasi benda berbentuk bola di titik P ........................................... 18

2.10 Perbandingan anomali gaya berat benda berbentuk bola dan silinder………..19

2.11 Cloud Computing ............................................................................................. 21

2.12 Antarmuka (Interface) Aplikasi Scratch .......................................................... 21

2.13 Distribusi penggunaan Scratch menurut Dahrote et al .................................... 25

2.14 Scripting pada program Scratch....................................................................... 26

2.15 Scripting pada program Flash .......................................................................... 27

2.16 Beberapa contoh perintah yang terdapat pada program Scratch ..................... 27

2.17 Tampilan IDE Scratch 2 Offline Editor ........................................................... 29

2.18 Protoype Gravsys ............................................................................................. 30

2.19 Toolbar ............................................................................................................. 32

2.20 Blocks Palette Scripts ...................................................................................... 33

2.21 Blocks Palette Sound........................................................................................ 34

2.22 Blocks Palette Costumes .................................................................................. 34

3.1 Diagram Alir Penelitian ..................................................................................... 36

3.2 Diagram Alir Program........................................................................................ 40

3.3 Diagram Alir Program Utama ............................................................................ 41

4.1 Tampilan Utama Gravsys .................................................................................. 45

4.2 Perbandingan tampilan anomali antara Gravsys (kiri) dengan Mathlab (kanan) :

(a) benda berbentuk bola .................................................................................... 48

(b) benda berbentuk silinder horizotal ............................................................... 48

Page 14: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

xiv

(c) benda berbentuk silinder tegak ..................................................................... 49

(d) benda berbentuk silinder miring ................................................................... 49

Page 15: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Lembar Angket.............................................................................................. 59

2 Penyusunan Program .................................................................................... 60

3 Uji Coba Aplikasi kepada Mahasiswa .......................................................... 62

Page 16: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu metode yang sering dipakai dalam kegiatan eksplorasi mineral

adalah Metode Gravitasi (Jacoby & Smilde, 2009). Metode Gravitasi digunakan

untuk mendeteksi anomali nilai gravitasi lokal atau residu (Barker R.D. et al,

2002). Anomali gaya berat disebabkan oleh adanya kontras densitas lapisan

batuan secara lateral (Telford et al, 1990)

Dalam proses membuktikan suatu teori ataupun pemahaman tentang anomali

medan gravitasi tersebut dibutuhkan suatu gambaran yang jelas mengenai kasus

yang dikaji. Salah satu langkah untuk membuat suatu gambaran tersebut adalah

dengan membuat visualisasi 2 dimensi menggunakan perangkat lunak komputer.

Pemodelan gravitasi merupakan salah satu metode penafsiran data gravitasi

untuk menggambarkan struktur geometri bawah permukaan berdasarkan

distribusi densitas batuan. Respon anomali gaya berat dapat dinyatakan dalam

bentuk grafik untuk benda yang berada di bawah permukaan bumi pada lapisan

homogen isotropis (Mariita, 2007).

Aplikasi untuk visualisasi 2 dimensi anomali gaya berat yang saat ini sudah

dikembangkan adalah dengan menggunakan pemrograman berbasis Visual Basic

dan Matlab. Salah satu aplikasi tersebut adalah Dravect. Dravect merupakan

sebuah aplikasi yang digunakan untuk menampilkan visualisasi 2 dimensi

anomali gaya berat untuk model benda beraturan berbentuk silinder dengan

menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic (Rahmanto, 2009). Dravect

memiliki beberapa kelemahan antara lain : tidak dapat membuat model benda

bawah permukaan bumi, tidak dapat menampilkan simulasi atau animasi yang

bersifat dinamis, dalam membuat visualisasi masih rumit karena harus mengetik

script untuk menciptakan profil tampilan 2 dimensi, dan profil tampilan yang

Page 17: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

2

dihasilkan kurang menarik.

Perkembangan dunia teknologi memberikan semakin banyak aplikasi yang

menawarkan berbagai kemudahan untuk membuat dan mendesain suatu

pemodelan atau simulasi. Salah satu program yang digunakan untuk membuat

animasi atau pemrograman adalah Scratch (Resnick, 2009), sebuah program

yang dikembangkan oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Keunggulan dari perangkat lunak (software) Scratch adalah freeware

sehingga tidak membebani biaya penggunaan bagi penggunanya ataupun para

pembuat program turunannya dan dapat di-embed ke dalam file HTML yang

merupakan bahasa program yang digunakan pada internet (Kadir, 2011).

Keunggulan lain dari Scratch adalah kemampuan dan kompatibilitas yang

dimiliki pada berbagai platform Sistem Operasi misalnya Windows, Mac, dan

Linux . Scratch merupakan bahasa pemrograman baru yang dapat digunakan

untuk membuat suatu permainan dan animasi (Pepler, 2007). Karena fungsinya

dapat digunakan sebagai animasi sehingga dapat digunakan pula untuk membuat

suatu simulator sederhana untuk membuat visualisasi 2 dimensi anomali gaya

berat dengan menggunakan pemrograman Scratch.

Pada penelitian ini peneliti membuat visualisasi sederhana anomali gaya berat

dengan menggunakan bahasa pemrograman Scratch untuk model benda

berbentuk silinder dan bola yang diberi nama Gravsys. Selanjutnya, Gravsys

diujikan kepada mahasiswa sebagai user untuk mengetahui prosentase tingkat

ketertarikan terhadap Gravsys.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana membuat simulator anomali gaya berat dengan menggunakan

bahasa pemrograman Scratch?

2. Bagaimana cara menentukan parameter model benda yang dikaji?

3. Berapa prosentase tingkat ketertarikan user terhadap Gravsys?

Page 18: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

3

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menghasilkan suatu simulator anomali medan gravitasi dengan menggunakan

Bahasa pemrograman Scratch.

2. Mengetahui parameter apa saja yang mempengaruhi perubahan respon

anomali medan gravitasi.

3. Mengetahui prosentase ketertarikan user terhadap Gravsys.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan informasi tentang bagaimana terjadinya anomali medan

gravitasi.

2. Memahami tentang bagaimana struktur bawah permukaan tanah sehingga

dapat menyebabkan terjadinya anomali medan gravitasi.

3. Memberikan kemudahan bagi pelajar atau mahasiswa dalam memahami

konsep mengenai anomali medan gravitasi.

4. Sebagai bahan masukan bagi peneliti dalam mengembangkan penelitian

mengenai pemrograman berbasis Scratch untuk membuat simulasi dalam

kasus atau permasalahan dalam fisika.

5. Membekali mahasiswa geofisika dalam memahami konsep metode gaya

berat.

1.5 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini antara lain :

1. Metode Penelitian yang dikaji adalah Metode Gaya Berat.

2. Bahasa Pemrograman yang digunakan adalah Scratch.

3. Desain simulasi yang dibuat menggunakan tampilan 2 dimensi.

4. Lapisan bawah permukaan bumi yang dikaji adalah lapisan homogen

isotropis.

5. Model benda yang dikaji adalah benda berbentuk beraturan.

Page 19: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

4

6. Hanya menampilkan perbedaan dari segi visualisasi antara Dravect dengan

Gravsys.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penyusunan skripsi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian

awal, bagian isi dan bagian akhir. Adapun bagian-bagiannya sebagai berikut :

1. Bagian Awal

Bagian awal berisi tentang halaman judul, pernyataan, pengesahan,

persembahan, motto, prakata, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar

gambar, dan daftar lampiran.

2. Bagian Isi

Bab isi terdiri dari 5 bab, yaitu:

a. Bab 1 Pendahuluan

Terdiri atas penjelasan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah dan sistematika

penulisan.

b. Bab 2 Tinjauan Pustaka

Berisi tentang teori-teori dasar mengenai Hukum Newton, metode gaya

berat, struktur bumi, anomali gaya berat, benda anomaly berbentuk

beraturan, dan Scratch.

c. Bab 3 Metode Penelitian

Berisi tentang diagram alir penelitian, waktu dan lokasi penelitian,

perlengkapan penelitian, dan prosedur penelitian.

d. Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Berisi hasil analisis dan pembahasan yang disajikan untuk menjawab

Page 20: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

5

permasalahan dalam penelitian.

e. Bab 5 Penutup

Berisi kesimpulan dan saran.

3. Bagian Akhir

Bagian akhir berisi daftar pustaka dan lampiran.

Page 21: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Metode Gaya Berat

Metode gaya berat adalah metode dalam geofisika yang dilakukan

untuk menyelidiki keadaan bawah permukaan berdasarkan perbedaan rapat

massa nya (𝜌 = gram/cm3). Metode ini adalah metode geofisika yang sensitif

terhadap perubahan vertikal, oleh karena itu metode ini sering digunakan

untuk mempelajari kontak intrusi, batuan dasar, struktur geologi, endapan

sungai purba, lubang di dalam masa batuan, shaff terpendam dan lain-lain.

Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk lintasan penampang. Pemisahan

anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda dilakukan dengan

menggunakan filter matematis atau filter geofisika. Saat ini telah

dikembangkan alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi (mikroGall),

dengan demikian anomali kecil dapat dianalisa. Hanya saja metode

pengukuran data, harus dilakukan dengan sangat teliti untuk mendapatkan

hasil yang akurat (Sarkowi, 2009).

2.2 Hukum Newton

Hukum Newton menyatakan bahwa setiap partikel di dunia berinteraksi

dengan partikel yang lain dengan gaya yang sebanding hasil kali dari massa

keduanya dan berbanding terbalik dengan jarak kuadrat antara keduanya

(Serway & Jewett, 2009). Semakin jauh jarak dari kedua partikel tersebut,

maka gaya yang bekerja pada kedua partikel akan semakin kecil (Jacoby &

Smilde, 2009). Interaksi antar dua partikel dapat dilihat seperti pada Gambar

2.1 di bawah ini.

Gambar 2.1 Gaya tarik menarik antara dua benda 𝑚1dan 𝑚2

𝑚1 𝑚2

Page 22: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

7

Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :

�⃗� = −𝐺𝑚1𝑚2

𝑟2 �̂� (2.1)

dengan �⃗� = Gaya gravitasi (N)

𝐺 = Konstanta gravitasi (6,672x10-11 m3kg-1s-2)

𝑚1 = Massa benda 1 (kg)

𝑚2 = Massa benda 2 (kg)

𝑟 = Jarak antar pusat massa kedua benda (m)

Tanda negatif merupakan sebuah kesepakatan yang bergantung pada

orientasi dari gaya �⃗� dan �̂�. Untuk gaya gravitasi antara benda bermassa m

dengan bumi bermassa M, adalah :

�⃗� = −𝐺 𝑀 𝑚

𝑟2 �̂� (2.2)

Jika jarak benda ke permukaan bumi sangat kecil, maka nilai r sebanding

dengan nilai jari-jari bumi (R), sehingga persamaan (2.2) menjadi :

�⃗� = −𝐺 𝑀 𝑚

𝑅2 �̂� (2.3)

2.3 Percepatan Gravitasi

Pada hukum Newton II percepatan yang dialami oleh sebuah benda

dengan massa m yang diberikan gaya F dinyatakan sebagai gaya yang dialami

oleh benda dibagi dengan massa dari benda tersebut (Octonovrilna, 2009).

Secara matematis pernyataan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut :

�⃗� =�⃗�

𝑚 (2.4)

dengan meninjau persamaan (2.4), maka percepatan yang dialami m karena

adanya M dapat diperoleh dengan membagi nilai F dengan m pada persamaan

(2.2) sehingga percepatan gravitasi dapat dirumuskan dengan persamaan

berikut :

�⃗� = − (𝐺𝑀

𝑟2) �̂� (2.5)

Page 23: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

8

Telford et al (1990) menyatakan bahwa percepatan �⃗� sebanding

dengan gaya gravitasi per satuan massa karena pengaruh M. Jika M

merupakan massa dari bumi M, maka �⃗� merupakan percepatan gravitasi yang

dinyatakan sebagai :

�⃗� = − (𝐺𝑀

𝑅2) �̂� (2.6)

dengan R menyatakan jari-jari dari bumi. Mengingat bentuk bumi yang tidak

bulat sempurna, serta bentuk topografi yang berbeda-beda pada permukaan

bumi, maka percepatan gravitasi pada suatu titik di permukaan bumi akan

memiliki perbedaan nilai di titik yang lain karena pengaruh jari-jari bumi.

Selain itu percepatan gravitasi juga akan dipengaruhi oleh rapat massa daerah

terukur, semakin besar nilai densitas pada suatu daerah akan sebanding

dengan nilai percepatan gravitasi di daerah tersebut.

2.4 Potensial Gravitasi

Potensial gravitasi adalah energi yang diperlukan untuk memindahkan

suatu massa dari suatu titik ke titik tertentu. Suatu benda dengan massa

tertentu dalam sistem ruang akan menimbulkan medan potensial di

sekitarnya. Dimana medan potensial bersifat konservatif, artinya usaha yang

dilakukan dalam suatu medan gravitasi tidak tergantung pada lintasan yang

ditempuhnya tetapi hanya tergantung pada posisi awal dan akhir (Rosid,

2005).

Gaya berat merupakan sebuah vektor yang arahnya sepanjang garis

yang menghubungkan pusat dari dua buah massa. Gaya ini menimbulkan

suatu medan yang konservatif yang dapat diturunkan dari suatu potensial

skalar dengan hubungan sebagai berikut.

𝑔 = ∇𝑈(𝑟) (2.7)

Page 24: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

9

Persamaan di atas mengikuti konvensi oleh Kellog tahun 1953, yang

menyatakan potensial gaya berat ialah usaha yang dilakukan oleh medan gaya

berat pada partikel uji dan negatif dari energi potensial partikel. Potensial

gaya berat juga dapat dinyatakan sebagai usaha yang dilakukan partikel uji,

sehingga persamaan (2.7) dapat ditulis :

𝑔 = −∇𝑈(𝑟) (2.8)

Fungsi U pada persamaan di atas disebut potensial gravitasi, sedangkan

percepatan gravitasi 𝑔 merupakan medan potensial. Tanda minus

menandakan bahwa arah gaya berat menuju ke titik yang dituju.

Gambar 2-5 menunjukkan sebuah massa tiga dimensi dengan bentuk

sembarang, dimana potensial dan kuat medan gaya berat di titik P dapat

dihitung dengan jalan membagi massa m menjadi elemen-elemen kecil dm

kemudian diintegrasikan untuk memperoleh efek totalnya.

Gambar 2.2 Potensial massa 3 dimensi (Telford, 1990)

Dari persamaan ( )U r g r dr GMdr

r

GM

R

RR

= = − =

_

. 2 dapat

diketahui potensial dari elemen massa 𝑑𝑚 yang berjarak 𝑟 dari titik 𝑃, yaitu

dU Gdm

r

G dx dy dz

r= =

. . . (2.9)

Page 25: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

10

dengan :

= densitas r x y z= + +2 2 2

Potensial di titik 𝑃 karena pengaruh massa total 𝑚 adalah :

U Gr

dxdydzzyx

= 1

(2.10)

Dalam koordinat silinder maka dxdydz = rdrddz, sehingga

persamaan (2.10) menjadi :

U G drd dzzr

=

(2.11)

Dalam koordinat bola, dxdydz = r drd d2 sin( ) , sehingga

U G r d dr

=

sin( ) (2.12)

Percepatan gravitasi pada arah sumbu z, dapat dihitung dengan :

gU

zG

z

rdxdydzz

zyx= = −

3 (2.13)

atau dalam koordinat lain,

koordinat silinder :

g Gz

rdrd dzz

zr= −

2 (2.14)

koordinat bola :

g Gz

rSin drd dz

r= −

( ) (2.15)

gz = − G Sin Cos drd dr

( ) ( ) (2.16)

2.5 Struktur Bumi

Nilai percepatan gravitasi pada persamaan (2.5) sebanding dengan

massa dari bumi dan berbanding terbalik dengan kuadrat jari-jari bumi.

Secara teoritis percepatan gravitasi bumi akan konstan pada permukaan bumi,

akan tetapi realitanya percepatan gravitasi pada permukaan bumi bervariasi

pada titik yang berbeda. Perbedaan tersebut dapat dikarenakan oleh rotasi

bumi yang menyebabkan garis ekuator bumi (6378 km) memiliki jari-jari

Page 26: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

11

yang lebih besar 21 km dibandingkan jari-jari pusat bumi terhadap kutub

geografisnya (6357 km) seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.3

(Reynolds, 1997, Blakely, 1996).

Gambar 2.3 Bentuk elips bumi karena rotasi bumi (Reynolds, 1997).

Santoso (2001) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari 3 bagian

berdasarkan lapisan penyusunnya yaitu inti bumi, mantel bumi, dan kerak

bumi. Masing-masing lapisan memiliki nilai densitas yang berbeda-beda.

Pengaruh suhu yang sebanding dengan kedalaman bumi menyebabkan

material penyusun yang memiliki kedalaman lebih besar, akan memiliki

densitas yang lebih besar. Namun, adanya pergerakan lempeng benua maupun

samudra akan menyebabkan material penyusun pada lapisan paling luar

berpindah ke lapisan yang lebih dalam atau sebaliknya. Pergerakan lempeng

tersebut turut berkontribusi pada sebaran densitas di permukaan bumi yang

menyebabkan adanya perubahan percepatan gravitasi untuk tiap titik di

permukaan bumi.

Page 27: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

12

2.6 Metode Gravitasi

Metode gravitasi merupakan salah satu metode survei geofisika yang

memanfaatkan sebaran densitas di permukaan bumi sebagai bahan studi

untuk menggambarkan kondisi di bawah permukaan bumi baik secara lateral

maupun vertikal dengan meninjau sinyal gravitasi yang dihasilkan oleh

perbedaan densitas pada tiap titik di permukaan bumi (Jacoby & Smilde,

2009). Metode gravitasi didasarkan oleh teori fisika yang memuat prinsip

gravitasi universal meliputi hukum Newton, percepatan gravitasi, dan

potensial gravitasi.

Reynolds (1997) menjelaskan bahwa metode gravitasi bergantung

pada dua Hukum Gravitasi Universal yang dijabarkan oleh Sir Isaac Newton

dalam Principla Mathematica (1687). Hukum Newton I yang dinyatakan

pada persamaan (2.1) menunjukkan bahwa gaya tarik menarik antara dua

benda akan sebanding dengan hasil perkalian kedua massa benda dan

berbanding terbalik dengan kuadrat jarak keduanya. Sedangkan Hukum

Newton II tentang keadaan bergerak yang dinyatakan pada persamaan (2.4)

menunjukkan bahwa gaya F sebanding dengan massa m dikalikan dengan

percepatan a (Jumransyah et al., 2014). Keadaan geologi bumi yang tidak

beraturan akibat pengaruh rotasi bumi yang menyebabkan perbedaan jari-jari

bumi pada garis ekuator dengan kutub gravitasinya, maupun pergerakan

lempeng benua dan samudra yang menyebabkan timbulnya sebaran densitas

pada keadaan geologi di bawah permukaan bumi menjadi alasan

digunakannya metode gravitasi (Blakely, 1996).

2.7 Respon Model Anomali Gaya Berat

Mengingat beragamnya geometri benda bawah permukaan maka

diperlukan pemodelan pendekatan benda dengan bentuk sederhana standar

geometri bola dan silinder untuk mempermudah dalam pemahaman dan

interpretasi data (Melvyn & Boniwell, 1989). Karena kompleksitas dari bumi,

maka dibuat asumsi benda terdapat pada area homogen isotropis yang nilai

gravitasinya hanya dipengaruhi oleh benda tersebut. Berdasarkan hal tersebut

Page 28: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

13

maka dibuat program pemodelan anomali gaya berat yang diakibatkan oleh

benda berbentuk beraturan yaitu benda berbentuk bola dan benda berbentuk

silinder yang dirancang untuk menampilkan respon model anomali gaya berat

dalam bentuk grafik.

2.8 Benda Anomali Berbentuk Beraturan

2.8.1 Silinder Horizontal

Komponen gravitasi pada sumbu vertikal dari silinder

horizontal ditunjukkan oleh Gambar 2.4 di bawah ini.

Gambar 2.4 Komponen gravitasi pada sumbu vertikal dari silinder

horizontal (Nettleton, 1976).

Menurut hukum gravitasi Newton, satu titik massa dapat

diberikan oleh persamaan :

𝑔 =𝐺𝑀

𝑟2 (2.17)

𝑔 = 𝐺 ∫ 𝑑𝑚

𝑟2 (2.18)

𝑔 = 𝐺 ∫ 𝜌𝑑𝑉

𝑟2 (2.19)

𝑔 = 𝐺 ∫ 𝜌𝑑𝑥𝑑𝑦𝑑𝑧

𝑟2 (2.20)

𝑔 = 𝐺 ∫ 𝜌𝐴𝑑𝑥

𝑟2 (2.21)

𝑷 𝒙

Page 29: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

14

Komponen pada arah horizontal dapat dilihat pada Gambar

2.5 di bawah ini

Gambar 2.5 Komponen gaya berat pada benda silinder horizontal

Dengan cos 𝜃 =𝑟𝑑𝜃

𝑑𝑥 , 𝑑𝑥 =

𝑟𝑑𝜃

cos 𝜃 , dan 𝑑𝑉 = 𝜋𝑅2 𝑟𝑑𝜃

cos 𝜃 .

𝑔 = 𝐺 ∫ 𝜌𝐴𝑑𝑥

𝑟2cos 𝜃

(2.22)

Substitusi 𝑑𝑥,

𝑔 = 𝐺 ∫ 𝜌𝐴

𝑟2

𝑟𝑑𝜃

cos 𝜃cos 𝜃

(2.23)

𝑔 = 𝐺 ∫ 𝜌𝐴𝑑𝜃

𝑟

(2.24)

Dengan =𝑚

cos 𝜃 ,

𝑔 = 𝐺 ∫ 𝜌𝐴𝑑𝜃

𝑚cos 𝜃

(2.25)

𝑑𝑥

Page 30: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

15

Kemudian diintgralkan dengan batas −𝜋/2 sampai 𝜋/2, sehingga :

𝑔 =𝐺𝜌𝐴

𝑚∫ cos 𝜃 𝑑𝜃

𝜋/2

−𝜋/2

(2.26)

𝑔 =𝐺𝜌𝐴

𝑚sin 𝜃|

𝜋/2−𝜋/2

(2.27)

𝑔 = 2𝐺𝜌𝐴

𝑚

(2.28)

𝑔 = 𝐺2𝜋𝑅2𝜌

𝑚

(2.29)

Substitusi 𝑟2 = √𝑥2 + 𝑧2, 𝑔𝑧 = 𝑔 cos 𝜃 , dan cos 𝜃 =𝑧

𝑟

𝑔 = 𝐺2𝜋𝑅2𝜌

𝑚

(2.30)

𝑔𝑧 = 𝐺2𝜋𝑅2𝜌

𝑟cos 𝜃

(2.31)

𝑔𝑧 = 𝐺2𝜋𝑅2𝜌

𝑟

𝑧

𝑟

(2.32)

dengan 𝑚 merupakan massa silinder, 𝐺 adalah tetapan medan

gravitasi Newton, 𝑧 adalah kedalaman benda dan 𝑟 adalah jarak benda

dengan titik 𝑃 di permukaan. Jika silinder mempunyai massa jenis 𝜌,

maka akan diperoleh :

𝑔 = 2𝜋𝑅2𝐺𝜌𝑧

𝑥2 + 𝑧2

(2.33)

Page 31: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

16

2.8.2 Silinder Tegak atau Vertikal

Respon gravitasi pada sumbu sebuah silinder tegak (nilai

maksimum) mudah untuk dihitung. Pertama kita dapatkan 𝑔 pada

sumbu suatu piringan dengan ketebalan dl (Gambar 2.6) Perhitungan

dimulai dengan suatu cincin selebar dr. δm=2πρr dr dl

Gambar 2.6 Anomali gaya berat dari silinder tegak (Telford, 1976)

Berdasarkan Gambar 2.6 di atas, akan dihitung anomali gaya

berat pada sumbu z sehingga :

𝛿𝑔𝑧 = 𝐺𝛿𝑚 cos 𝜃

𝑟2 + 𝑙2= 2𝜋𝜌𝐺 𝑑𝑙 sin 𝜃 𝑑𝜃

(2.34)

Persamaan (32) diintegralkan mula-mula dari θ =0 sampai tan-1 (𝑅/𝐿)

untuk piringan cincin lalu l=z sampai z+L, maka akan didapatkan

nilai gravitasi pada sumbu silinder adalah :

𝑔 = 2𝜋𝐺𝜌 ∫ {1 −𝑙

(𝑙2+𝑅2)12

} 𝑑𝑙𝑧+𝐿

𝑧 (2.35)

= 2𝜋𝐺𝜌 [𝐿+(𝑧2 + 𝑅2)1

2 − {(𝑧 + 𝐿)2 + 𝑅2}1

2] (2.36)

Page 32: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

17

2.8.3 Silinder Miring

Komponen pada benda dengan kemiringan tertentu yang

membentuk sudut 𝜃, sama dengan benda tersebut pada posisi vertical.

Maka perumusan respon terhadap gravitasi pada silinder miring

(Gambar 2.7) dapat dinyatakan dengan :

Gambar 2.7 Anomali gaya berat dari silinder miring 𝑔𝑧 = 𝑔 cos 𝜃

sedangkan 𝑔 terdapat pada persamaan (2.34) maka rumusan di atas akan

menjadi :

𝑔 = 2𝜋𝐺𝜌 [𝐿+(𝑧2 + 𝑅2)1

2 − {(𝑧 + 𝐿)2 + 𝑅2}1

2] cos 𝜃 (2.37)

Menurut Melvyn dan Boniwell (1989) anomali yang disebabkan oleh

benda berbentuk silinder dengan posisi horizontal dan tegak membentuk

kurva dengan nilai tinggi pada pusat sumbu benda (Gambar 2.8).

Gambar 2.8 Anomali gaya berat pada geometri sederhana

(a) silinder horizontal (b) silinder vertikal (Melvyn dan Boniwell, 1989)

(a) (b)

Page 33: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

18

2.8.4 Bola

Anomali medan gaya berat 𝑔 yang ditimbulkan oleh benda

berbentuk bola pada suatu titik 𝑃 di atas permukaan tanah dan posisi

benda pada kedalaman 𝑧 dapat dilihat pada Gambar 2.9 di bawah ini.

Gambar 2.9. Anomali gaya berat benda berbentuk bola di titik 𝑃

Komponen pada benda berbentuk bola berjari-jari 𝑅

dinyatakan oleh persamaan :

𝑔 =𝐺𝑚

𝑟2 =𝐺𝑚

𝑥2+𝑧2 (2.38)

𝑔𝑧 = 𝑔 cos 𝜃 (2.39)

𝑔 =𝑧

(𝑥2+𝑧2)12

(2.40)

𝑔 = 𝐺𝑚𝑧

(𝑥2+𝑧2)3/2 (2.41)

𝑚 =4

3𝜋𝑅3𝜌 (2.42)

𝑔𝑧 = 𝐺4

3𝜋𝑅3𝜌

𝑧

(𝑥2+𝑧2)3/2 (2.43)

Page 34: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

19

Gambar 2.10 di bawah ini menunjukkan perbandingan antara respon

anomaly gaya berat untuk benda berbentuk silinder dan benda berbentuk

bola.

Gambar 2.10 Perbandingan anomali gaya berat benda berbentuk bola dan

silinder

2.9 Scratch

2.9.1 Pengenalan Scratch

Scratch merupakan salah satu bahasa pemrograman yang

dikembangkan oleh Lifelong Kindergarten Group pada MIT (Massachusetts

Institute of Technology) Media Lab, Amerika Serikat. Scratch merupakan

bahasa visual yaitu pembuatan proyek dengan menggunakan perantara berupa

gambar. Pola penyusunan program dengan gambar merupakan suatu pembeda

antara Scratch dengan bahasa pemrograman lainnya yang berbasis teks

seperti PHP, C,dan Pearl yang terkesan lebih rumit.

Scratch pertama kali dikenalkan pada publik pada bulan Januari 2003.

(Resnick et al.,2009). Ketika itu hanya sedikit orang di dunia yang

mengetahuinya, karena Scratch dirilis pertama kali dalam bentuk software

online. Peluncuran Scratch Beta (offline) terjadi pada tanggal 2 Desember

2007. Pada saat inilah Scratch mulai dikenal oleh banyak orang.

Program Scratch merupakan bahasa visual yaitu dengan menciptakan

proyek dengan menggunakan perantara berupa gambar (Kadir & Nurcito,

Page 35: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

20

2011). Program Scratch dikembangkan oleh Lifelong Kindergarten Group

pada MIT (The Massachusetts Institute of Technology) Media Lab, Amerika

Serikat dan Lego Company. Kedua grup ini memiliki ide pembuatan program

Scratch setelah melihat anak-anak yang bermain lego.

Scratch adalah program yang memiliki banyak fitur yang berisi

tentang lingkungan dan memungkinkan untuk pendidikan yang bervariasi

(Cristina & Bruno, 2014). Program ini dirancang untuk membuat suatu

proyek yang berupa permainan ataupun animasi.

Perangkat lunak pemrograman visual baru seperti Scratch,

memungkinkan sebagian besar orang untuk berpartisipasi dalam berbagai

macam proyek yang kreatif (Peppler & Kafai, 2007). Proyek program Scratch

dapat dijadikan online. Dengan hal ini akan memudahkan para pengguna,

karena pengguna tidak perlu mempunyai program Scratch untuk menjalankan

hasil proyek dan pengguna tidak terikat ruang dan waktu.

Pengguna bisa mengakses proyek dimana dan kapan saja. Website

resmi tentang program ini yang dimiliki oleh MIT adalah

http://Scratch.mit.edu. Di dalam website ini bisa dilihat hasil karya orang lain

dari seluruh dunia. Hampir ratusan karya diupload setiap harinya. Di dalam

website ini pun orang-orang dapat berdiskusi dan menggabungkan proyek

satu dengan proyek yang lainnya.

Scratch dikembangkan sebagai aplikasi berbasis Cloud Computing.

Cloud Computing merupakan suatu teknologi gabungan pemanfaatan

teknologi komputer (komputasi) dan pengembangan berbasis Internet (awan)

untuk menjaga, mengelola data dan aplikasi, sehingga memungkinkan

pengguna dan pembuat aplikasi Scratch dapat membagikan (sharing) ke

pengguna lainnya (Ashari, 2011). Teknologi Cloud Computing ditunjukkan

oleh Gambar 2.11 di bawah ini :

Page 36: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

21

Gambar 2.11 Cloud Computing

Gambar 2.12 di bawah ini merupakan tampilan interface (antarmuka)

dan penyusunan program dengan aplikasi Scratch.

Gambar 2.12 Antarmuka (Interface) Aplikasi Scratch

Page 37: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

22

Scratch didesain untuk mengembangkan kreatifitas, kemampuan

berfikir secara sistematis dan bekerja secara kelompok yang ketiganya

merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki di abad XXI. Hal ini

terlihat dari fasilitas yang diberikan di website Scratch. Website Scratch

menyediakan media sosial bagi para pengguna Scratch yang memungkinkan

pengguna untuk membagikan proyek Scratch nya, mendapatkan umpan balik

(feedback) dan dukungan dari rekan sesama pengguna serta belajar dari

proyek yang dikerjakan oleh pengguna lainnya (Resnick et al. 2009).

Beberapa kelebihan Scratch menurut Resnick (2009) antara lain :

1) Perbedaan (Diversity)

Mendukung banyak tipe proyek yang berbeda (cerita, permainan,

animasi, simulasi), jadi orang-orang dengan berbagai macam

kalangan tertarik untuk bekerja pada proyek yang mereka buat.

2) Personalisasi

Mempermudah orang-orang untuk membuat proyek Scratch

dengan memasukan foto dan video, merekam suara, dan membuat

grafik.

Perangkat lunak ini menggunakan lisensi GPL versi 2 sehingga dapat

digunakan secara gratis dan bebas oleh siapa saja. Perbedaan yang mendasar

jika dibandingkan dengan program konvensional, kode pada program Scratch

disusun dengan menggunakan gambar. Tipe penyusunan kode yang mirip

dengan permainan lego ini diharapkan dapat memudahkan pembuat aplikasi

pemula maupun yang sudah mahir (Widyantoro, 2014).

Scratch tersedia dalam 2 versi, yakni versi 1.4 dan versi 2. Scratch

versi 1.4 menggunakan tipe data keluaran Java Applet sedangkan pada versi 2

sudah menggunakan tipe data keluaran flash. Pertimbangan dalam pemilihan

versi yang akan digunakan ditentukan dengan melihat terlebih dulu

kebutuhan minimum dari kedua versi Scratch tersebut.

Page 38: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

23

2.9.2 Aspek Produk dan Inovasi Teknologi Program Scratch serta

Keunggulannya

Menurut Martanti et al (2013) program Scratch memiliki kelebihan

dan kekurangan antara lain :

a) Kelebihan dari program ini adalah sebagai berikut :

1) Media animasi berbasis Scratch dapat dijalankan secara online

maupun offline.

2) Media animasi berbasis Scratch dapat berjalan di operating sistem

multiplatfrorm.

3) Media animasi berbasis Scratch bisa berjalan di semua web

browser.

b) Kelemahan program Scratch adalah sebagai berikut :

1) Untuk menjalankan secara offline diperlukan program tambahan

berupa program database dan web server.

2) Untuk mengetahui aktivitas pengguna (user) khususnya siswa saat

menggunakan media animasi berbasis Scratch diperlukan record

aktivitas pengguna.

Menurut Resnick et al. (2009), tiga prinsip utama pemrograman

Scratch adalah more tinkerable, more meaningful, dan more social

dibandingkan dengan pemrograman lain.

a. More Tinkerabel

Ini memiliki arti bahwa pengguna Scratch tidak perlu

memiliki keahlian untuk menggunakan program Scratch. Pengguna

Scratch tidak perlu tahu tentang bahasa pemrograman yang rumit,

karena di dalam program Scratch, script yang ada menggunakan

sistem blok.

Page 39: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

24

b. More Meaningful

Program Scratch memiliki dua prioritas utama, yaitu diversity

dan personalization. Diversity artinya mendukung berbagai macam

jenis proyek (cerita, permainan, animasi dan simulasi). Sedangkan

personalization artinya adalah mempermudah penggunanya untuk

mendesain proyek mereka, memasukan foto, musik, video, dan

membuat grafik.

c. More Social

Proyek yang telah kita buat bisa kita unggah di website resmi

pengembang program Scratch. Di sana semua orang bisa melihat hasil

karya orang lain dan memberi komentar pada karya orang lain. Selain

itu, kita bisa mengunduh hasil karya orang lain dan mengeditnya

kembali.

2.9.3 Manfaat Scratch dalam Dunia Pendidikan

Media berbasis komputer sudah banyak digunakan dalam dunia

pendidikan. Hal ini dikarenakan media komputer mampu membuat media

yang bersifat interaktif dan representatif (Khamim, 2012). Misalnya dengan

MIBS, guru dapat menyampaikan materi yang bersifat abstrak dan mikro

dengan animasi. Kelebihan tersebut dapat mengaktifkan fungsi kognisi,

afeksi, dan sensorik siswa. Penggunaan program Scratch dalam dunia

pendidikan masih tergolong baru. Scratch masih sedikit difungsikan sebagai

media dalam dunia pendidikan. Dari hasil studi yang dilakukan oleh Dahrote

et al. (n.d), Scratch telah banyak digunakan untuk membuat program, mulai

dari membuat animasi, permainan, sampai dengan edukasi. Distribusi

penggunaan Scratch menurut Dahrote et al (2010) ditunjukkan oleh Gambar

2.13 di bawah ini.

Page 40: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

25

Gambar 2.13 Distribusi penggunaan Scratch menurut Dahrote et al. (2010)

Walaupun presentasi penggunaan Scratch untuk tujuan edukasi masih

sedikit, tetapi cukup banyak kategori kategori aktivitas pembelajaran

pemrograman yang dapat dilakukan menggunakan Scratch. Menurut Kordaki

(2012), beberapa kategori tersebut adalah :

1) Free creative activities.

2) Solving a specific problem.

3) Multiple solution tasks.

4) Experimention within working Scratch projects.

5) Modification of working Scratch projects.

2.9.4 Prinsip Pembuatan Media Scratch

Berbeda dengan program Flash yang berbasis pada frame (layar) dan

objek, program Scratch adalah program pembuat animasi yang berbasis

pada objek saja. Hal ini memiliki makna bahwa dalam pembuatan media

Scratch tidak perlu adanya pengaturan frame. Semua perintah yang

diberikan ditunjukkan pada objek. Objek pada program Scratch dinamakan

sprite.

Page 41: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

26

Langkah awal pembuatan media Scratch adalah membuat algoritma

atau perintah yang nantinya akan diberikan pada objek. Menurut Guzdial,

sebagaimana dikutip dari Peppler & Kafai (2007) menyatakan bahwa

Scratch berbeda dengan bahasa pemrograman lainnya. Scratch

menggunakan block command structure yang membuat Scratcher

(pengguna Scratch) dapat menggabungkan video, gambar, maupun suara ke

dalam program yang dibuat dengan mudah. Selain itu, area scripting pada

program Scratch bersifat desktop. Alur scripting (pemberian perintah)

dibuat menjadi fleksibel, sekumpulan algoritma dapat diletakkan dimana

saja sesuai keinginan pengguna program Scratch. Gambaran scripting pada

program Scratch disajikan pada Gambar 2.14 di bawah ini.

Gambar 2.14 Scripting pada program Scratch (Resnick et al., 2009)

Berbeda dengan Scratch, Flash memiliki scripting yang rumit. Hal

inilah yang membuat program Flash lebih sulit jika dibandingkan dengan

program Scratch. Contoh scripting pada program Flash bisa dilihat pada

Gambar 2.15 di bawah ini.

Page 42: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

27

Gambar 2.15 Scripting pada program Flash (Georgenes & Putney, 2011)

Langkah selanjutnya adalah pemberian perintah pada setiap objek

yang akan digunakan. Scratch memudahkan para penggunanya dalam

memberikan perintah pada objek. Bahasa pemrograman yang dipakai pada

program ini mudah dipahami oleh orang awam. Contoh perintah pada objek

yang terdapat pada program Scratch bisa dilihat pada Gambar 2.16 di bawah

ini.

Gambar 2.16. Beberapa contoh perintah yang terdapat pada program

Scratch (Resnick et al., 2009)

Langkah terakhir adalah menyimpan proyek yang telah dikerjakan.

Cara penyimpanan proyek tidak jauh berbeda dengan cara penyimpanan data

pada umumnya. Memilih menu “File”, memilih “Save”, lalu isikan nama dan

memilih lokasi penyimpanan yang diinginkan.

Page 43: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

28

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Cristina dan Bruno

tentang penggunaan media Scratch pada Matematika, sebanyak 67 % peserta

didik setuju bahwa program Scratch dapat memotivasi mereka dalam

pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa selain program Scratch dapat

membuat suasana kelas menjadi lebih menyenangkan dengan tayangan yang

menarik, program ini juga dapat memotivasi siswa dalam pembelajaran.

Program Scratch memiliki potensi untuk berkontribusi pada keahlian

berpikir dan kemampuan personal, meliputi kreatif, pengendalian diri, bekerja

sama, mengolah informasi (Cristina & Bruno, 2014). Pendapat ini mencakup

dua ranah utama hasil belajar pada pembelajaran sains, yaitu afektif yang

ditunjukkan dengan kemampuan personal dan psikomotor yang ditunjukkan

dengan keahlian berpikir dan bekerja sama. Lalu hasil penelitian yang

dilakukan oleh Martanti et al (2013), menunjukkan bahwa media Scratch

dapat memudahkan dalam memahami materi yang bersifat abstrak dan mikro.

Hasil lain yang dapat disimpulkan dari penelitian yang dilakukan oleh

Martanti et al (2013) adalah animasi dua dimensi berbasis Scratch dapat

menarik perhatian saat pembelajaran. Besarnya perhatian menandai bahwa

pembelajaran tersebut menyenangkan dan akan mengakibatkan meningkatnya

hasil belajar (Gora & Sunarto, 2010).

2.9.5 Instalasi Scratch

Kebutuhan minimum untuk meng-install atau menjalankan Scratch

versi 1.4 adalah sebagai berikut:

1) Layar (display) : 800 × 480 atau lebih besar (warna 16-bit atau lebih).

2) Sistem operasi : Windows 2000 atau yang terbaru, Mac OS X 10.4 atau

yang terbaru, Linux Ubuntu 9.04 atau yang terbaru.

3) Hard disk 120 MB ruang bebas

4) CPU dan memory : Sebagian besar komputer memiliki memori yang cukup

untuk menjalankan tetapi pada komputer yang sangat tua (komputer

dengan spesifikasi rendah) Scratch dapat berjalan lambat.

5) Instalasi Adobe Air

Page 44: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

29

Sedangkan untuk Scratch versi 2 kita membutuhkan layar (display) dengan

resolusi 1024 × 768 dan tambahan instalasi Adobe Flash Player versi 10.2

atau setelahnya.

Proyek Scratch yang telah dibuat dapat di-embed ke dalam file PHP

dan HTML. Hal inilah yang memungkinkan pengguna untuk membuat suatu

media online berbasis Scratch.

2.9.6 Mengenal IDE (Integrated Development Environment) Scratch

Scratch IDE terdiri dari 3 bagian penting, yakni Code Block Area, Sprite

Area, dan Stage. Code Block Area menampilkan blok kode yang dapat kita

masukkan ke dalam script aplikasi yang akan kita buat (Gambar 2.17). Code

Block terdiri dari beberapa kategori seperti Motion, Looks, Sound, Pen, Data,

Event, Control, Sensing, Operators, dan More Block. Masing-masing kategori

memiliki warna yang berbeda sehingga mudah ditentukan suatu blok kode

berasal dari kategori yang mana.

Gambar 2.17 Tampilan IDE Scratch 2 Offline Editor

Stage Code Block Area Sprite Area

Sprite List

Page 45: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

30

Di sebelah kanan area blok kode (Code Block Area) adalah area

Sprite. Informasi tentang sprite yang dipilih akan ditampilkan dibagian atas

daerah ini. Di area ini tersedia 3 tab yang digunakan untuk mengontrol akses

script (Script Tab), tampilan script (Custom Sprite), dan suara sprite (Sound

Tab).

Di sebelah kiri area blok kode (Code Block Area) adalah Stage, Stage

berfungsi sebagai layar dalam pembuatan aplikasi. Di bagian bawah Stage

terdapat daftar sprite (Sprite List) yang menampilkan daftar semua sprite

yang digunakan dalam pembuatan aplikasi. Berikut merupakan desain

prototype Gravsys yang ditunjukkan oleh Gambar 2.18 di bawah ini.

Gambar 2.18 Prototype Gravsys

Tampilan utama program Desain background program

Sprite program utama

Page 46: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

31

Berdasarkan Gambar 2.18 di atas terdapat 3 bagian utama program

yaitu :

1. Tampilan utama program, merupakan tampilan utama menjalankan

program. Fitur yang terdapat dalam tampilan utama program adalah

tombol perintah (START, RESET, CLEAR) dan Slider. START berfungsi

untuk menjalankan program. RESET berfungsi untuk mengulang keadaan

atau kondisi awal program. CLEAR berfungsi untuk menghapus tampilan

grafik yang telah dibuat. Slider berfungsi untuk menginput parameter

yang digunakan dalam program.

2. Desain background program, merupakan fitur untuk membuat desain

tampilan latar belakang program.

3. Sprite program utama, berisi sprite yang mendukung program agar

terlihat lebih menarik dan interaktif. Sprite yang digunakan dalam

program ini adalah tombol perintah (START, RESET, dan CLEAR),

model benda (bola dan silinder), serta koordinat sumbu 𝑥 dan 𝑦.

2.9.7 Komponen Pada Aplikasi Scratch

2.9.7.1 Toolbar

Pada komponen ini terdiri dari 10 menu yaitu :

1) Languange, digunakan untuk mengubah bahasa.

2) File, digunakan untuk membuka dan menyimpan projects.

3) Edit, digunakan untuk mengatur projects yang sedang dikerjakan.

4) Tips, digunakan untuk membantu pengguna aplikasi dalam

membuat projects.

5) About, memberi keterangan atau panduan tentang aplikasi

Scratch.

6) Duplicate, berfungsi untuk menggandakan objek dalam kolom

sprite.

Page 47: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

32

7) Delete, berfungsi untuk menghapus suatu objek dalam kolom

sprite.

8) Grow, berfungsi untuk memperbesar suatu objek dalam kolom

sprite.

9) Shrink, berfungsi untuk memperkecil suatu objek dalam kolom

sprite.

10) Block Help, berfungsi sebagai tips dalam membuat suatu objek

dalam kolom sprite.

Gambar 2.19 di bawah ini merupakan tampilan Toolbar pada aplikasi

Scratch.

Gambar 2.19 Toolbar

2.9.7.2 Blocks Palette Scripts

Berikut adalah daftar Blocks Palette Scripts pada Scratch:

1) Motion Blocks, digunakan untuk mengontrol gerakan sprite.

2) Looks Blocks, digunakan untuk mengontrol penampilan sprite.

3) Sound Blocks, digunakan untuk mengontrol suara dan fungsi

MIDI (Musical Instrument Digital Interface).

4) Pen Blocks, digunakan untuk membuat gambaran bayangan pada

program.

5) Control Blocks, digunakan untuk mengontrol script.

6) Events Blocks, digunakan untuk memicu script berjalan, Event

Blocks sangat penting untuk setiap project aplikasi. Tanpa kategori

ini project yang dikerjakan tidak akan bisa berjalan. (Running).

Page 48: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

33

7) Sensing Blocks, digunakan untuk mengatur apabila sprite akan

menyentuh sesuatu sesuai perintah.

8) Operators Blocks, digunakan untuk memberi perintah

menjalankan operasi hitung matematika seperti penjumlahan,

pengurangan, perkalian, dan pembagian serta dapat juga

digunakan untuk membuat hubungan antar objek.

9) Data Blocks, berisi perintah yang digunakan untuk membuat

variable sesuai yang kita butuhkan untuk melakukan perintah dari

operator.

10) More Blocks, Berisi perintah untuk membuat blok baru jika

diperlukan.

Gambar 2.20 di bawah ini merupakan tampilan Blocks Palette Scripts

pada aplikasi Scratch.

Gambar 2.20 Blocks Palette Scripts

Page 49: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

34

2.9.7.3 Blocks Palette Sound

Sound merupakan suara komputer yang digunakan untuk game

maupun animasi. Untuk membuat instrumen sendiri kita dapat

menggunakan dan mengimport suara dengan fitur pada Blocks Palette

Sound (Gambar 2.21).

Gambar 2.21 Blocks Palette Sound

2.9.7.4 Blocks Palette Costumes

Costumes merupakan fitur yang digunakan untuk membuat

desain gambar atau figur. Figur yang dibuat dapat langsung dibuat

menggunakan fitur costumes maupun dengan cara meng-import file

dari komputer. Gambar 2.22 di bawah ini merupakan tampilan Blocks

Palette Costumes.

Gambar 2.22 Blocks Palette Costumes

Page 50: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

35

2.9.7.5 Stage

Stage adalah tempat untuk membuat cerita, animasi, atau game yang

telah dibuat. Stage terdiri atas beberapa komponen yaitu :

1) Sprite, berfungsi sebagai model yang digunakan dalam pembuatan

projects.

2) Stage Backdrop, berfungsi membuat background atau latar

belakang agar terlihat menarik.

3) Green Flag, berfungsi untuk menjalankan script yang telah dibuat.

4) Stop Sign, berfungsi untuk menhentikan semua script yang telah

dibuat.

5) View Mode, berfungsi untuk mengubah stage menjadi besar atau

kecil.

6) New Sprite Button, berfungsi untuk membuat objek baru sesuai

dengan project yang dikerjakan.

Page 51: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

54

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini adalah:

1. Telah berhasil membuat suatu simulator anomali gaya berat yang diberi

nama Gravsys dengan menggunakan bahasa pemrograman Scratch.

2. Telah berhasil membuat model benda anomali untuk benda berbentuk

beraturan seperti bola, silinder tegak, silinder horizontal, dan silinder

miring.

3. Telah berhasil membuat respon anomali gaya berat dalam bentuk grafik 2

dimensi.

4. Respon yang ditampilkan dalam bentuk grafik 2 dimensi.

5. Gravsys memiliki tampilan warna yang lebih menarik dan dapat dibuat

sesuai dengan keinginan user dibanding dengan Dravect dan Matlab.

6. Gravsys dapat membuat simulasi sesuai keinginan sedangkan Dravect

dan Matlab hanya dapat menampilkan profil 2 dimensi dalam bentuk

grafik dan cenderung statis.

7. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat ketertarikan user terhadap

Gravsys dari hasil observasi kepada 28 orang adalah 79% sehingga

termasuk dalam kategori baik.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, penulis mengajukan saran

sebagai berikut:

1. Perlu menambahkan gridline dan skala agar bermanfaat bagi

pembelajaran yang berkelanjutan.

2. Membuat fitur tambahan agar benda dapat digeser pada arah horizontal

ke kiri dan ke kanan.

Page 52: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

55

3. Program ini perlu terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan dan

perkembangan IPTEK dan dapat digunakan diperguruan tinggi.

4. Perlu adanya model benda tambahan untuk benda berbentuk tidak

beraturan.

5. Perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut untuk membuat tampilan

dalam bentuk 3 dimensi.

6. Perlu adanya fitur tambahan untuk mengolah data hasil akuisisi di

lapangan.

Page 53: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

56

DAFTAR PUSTAKA

Akdon & Riduwan. 2005. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistik. Bandung :

Alfabeta

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta : Rineka Cipta

Ashari, A. & Setiawan, H. 2011. Cloud Computing : Solusi ICT?. Jurnal Sistem

Informasi (JSI), Vol. 3, No. 2.

Barker R D , McDowell P W, Butcher A P, Culshaw M G , Jackson P D, McCann

D M, Skipp B O Matthews S L, Arthur J C R. 2002. Geophysics in

engineering investigations. Construction Industry Research and

Information Association, London.

Blakely, R.J., 1996. Potential Teory in Gravity and Magnetic Application. USA :

Cambridge University Press.

Cristina, S. & Bruno, C. 2014. Learning Object for Linear System: Scratch in

Mathematics. International Journal on New Trends in Education and

Their Implications. 5 (8) : 71-81.

Dahotre, L., Zhang Y., Scaffidi C. 2010. A Qualitative Study of Animation

Programming in the Wild. Paper. Diakses pada tanggal 23 Januari

2017 dari http://onid.ors.edu.

Gora, W. & Sunarto. 2010. Pakematik Strategi Pembelajaran Inovatif Berbasis

TIK. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Halliday, David and Resnick, Robert. 1991. Fisika. Translated by Pantur Silaban

dan Erwin Sucipto. Jakarta: Erlangga.

Jacoby, Wolfgang and Smilde, Peter L. (2009). GRAVITY INTERPRETATION

– Fundamentals and Application of Gravity Inversion and Geological

Interpretation. Jerman: Springer-Verlag Berlin Heidelberg.

Jumransyah, Sunaryo, dan Wasis. 2014. Pendugaan Struktur Bawah Permukaan

Gunungapi Kelud berdasarkan Survei Gaya Berat. FMIPA Universitas

Brawijaya. Malang, Indonesia.

Kadir, A. & Nurcito, L. A. 2011. Bahasa Pemrograman Scratch. Yogyakarta :

MediaKom.

Page 54: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

57

Kellogg, O. D. 1929, Foundations of Potential Theory (New-York: Frederick

Ungar Publishing Company).

Khamim. 2012. Efektivitas Penggunaan Power Point dalam Pembelajaran PAI

di Kelas X SMA Negeri 3 Bantul. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

Kordaki, M. 2012. Diverse Categories of Programming Learning Activities

could be Performed within Scratch. Procedia-Social and Behaviour

Scirnces. 46 : 1162-1166.

Mariita, N.O., 2007. The Gravity Method. Kenya : Kenya Electricity Generating

Company Ltd.

Martanti, A. P., Hardyanto, W., Sopyan A. 2013. Pengembangan Media Animasi

Dua Dimensi Berbasis Java Scratch Materi Teori Kinetik Gas Untuk

Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa SMA. Unnes Physics

Education Journal. 2 (2) : 19-25.

Melvyn E.B. and Boniwell J.B.,1989, A Geophysical Handbook for Geologist,

The Canadian Institute of Mining and Metallurgi. Canada

Nettleton, L. L. 1976, Gravity and Magnetics in Oil Prospecting. McGraw-Hill,

Inc. New York.

Octonovrilna, L. & I.P. Pudja. 2009. Analisa Perbandingan Anomaly Gravitasi

dengan Persebaran Intrusi Air Asin. Jurnal Meteorologi dan

Geofisika,1(10): 39-57.

Peppler, K. & Kafai, Y. 2007. From superGoo To Scratch: Exploring Creative

Digital Media Production In Informal Learning. Learning, Media and

Technology, 32(2) : 149-166.

Rahmanto, D. dan Yulianto, T. 2009. Pemodelan Anomali Gravitasi dengan

Pendekatan Benda Berbentuk Silinder. Jurnal Sains dan Matematika,

17(3) : 164-171

Resnick, Mitchel. et al. 2009. Scratch: Programming For All. Communications

Of The ACM, 52(1) : 60-67.

Reynold, J.M. 1997. An Introduction to Apllied and Environtmental Geophysics.

England: Jhon Wiley & Sons, Ltd.

Santoso, J. 2001. Pengantar Teknik Geofisika. Bandung : Institut Teknologi

Page 55: VISUALISASI 2 DIMENSI ANOMALI GAYA BERAT ...lib.unnes.ac.id/37774/1/4211412061.pdf2 dimensi untuk benda anomali berbentuk bola dan silinder. Besarnya rata-rata skor prosentase tingkat

58

Bandung.

Serway, Raimond A. dan Jhon W. Jewett, Jr. 2009. Fisika untuk Sains dan

Teknik. Jakarta : Salemba Teknika

Sugiyanto. 2003. Desain Template Program Tutorial Berbasis Web. Skripsi.

Semarang: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Telford, M. W., L. P. Geldard, R. E. Sheriff, & D. A. Keys. 1990. Applied

Geophysics. London: Cambridge University Press.

Widyantoro, Wahyu. 2014. Buku Panduan Bootstarp. Jakarta: Margotek.