visite.pptx

16

Click here to load reader

description

visite.pptx

Transcript of visite.pptx

MANAJEMEN AKTIF KALA III

MANAJEMEN AKTIF KALA IIIRISNA ARIANI

FAA 111 0011Persalinan kala III yaitu : Dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban.Mekanisme Pelepasan PlasentaPada kala III persalinan otot uterus akan berkontraksi mengikuti penyusutan volume rongga uterus setelah lahirnya bayi. Penyusutan ukuran ini menyebabkan berkurangnya ukuran tempat perlengketan plasenta. Karena tempat perlengketan menjadi semangkin kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak berubah maka plasenta akan terlipat, menebal, dan kemudian lepas dari dinding uterus. Setelah lepas, plasenta akan turun kebagian bawah uterus atau kedalam vagina Tanda-tanda Lepasnya plasenta1.Perubahan bentuk dan tinggi fundus2.Tali pusat memanjang3.Semburan darah secara mendadak dan singkat atau secara tibt-tiba.

Tujuan Manajemen aktif kala III1.Menurunkan angka kejafdian perdarahan post partum.2.Mengurangi lamanya kala III3.Mengurangi angka kematian dan angka kesakitan yang berhubungan dengan perdarahan.

Keuntungan Manajemen aktif kala III1. Persalinan Kala III yg lebih singkat 2. Mengurangi jumlah kehilangan darah 3. Mengurangi kejadian retensio plasenta

Manajemen Aktif Kala III terdiri dari 3 ( tiga )Langkah :1.Pemberian suntikan oksitosin dalam 1 menit pertama setelah bayi lahir2.Melakukan penegangan tali pusat terkendali ( PTT )3.Rangsangan Taktil ( Masase ) fundus uteri

RETENSIO PLASENTA

Risna ArianiFAA 111 0011Retensio plasenta adalah tertahannya atau belum lahirnya plasenta hingga atau melebihi waktu 30 menit setelah bayi lahir.Jenis-Jenis Retensio PlasentaPlasenta adhesiva adalah implantasi yang kuat dari jonjot korion plasenta sehingga menyebabkan kegagalan mekanisme separasi fisiologis.Plasenta akreta adalah implantasi jonjot korion plasenta hingga memasuki sebagian lapisan miometrium.Plasenta inkreta adalah implantasi jonjot korion plasenta hingga mencapai/memasuki miometrium.Plasenta perkreta adalah implantasi jonjot korion plasenta yang menembus lapisan otot hingga mencapai lapisan serosa dinding uterus .Plasenta inkarserata adalah tertahannya plasenta di dalam kavum uteri, disebabkan oleh konstruksi ostium uteri.Sebab-sebabnya plasenta belum lahir bisa oleh karena :1. plasenta belum lepas dari dinding uterus; atau2. plasenta sudah lepas, akan tetapi belum dilahirkan.Apabila plasenta belum lahir sama sekali, tidak terjadi perdarahan; jika lepas sebagian,terjadi perdarahan yang merupakan indikasi untuk mengeluarkannya. Plasenta belum lepasdari dinding uterus karena:1. Kontraksi uterus kurang kuat untuk melepaskan plasenta (plasenta adhesiva);2. Plasenta melekat erat pada dinding uterus oleh sebab vili korialis menembus desiduasampai miometrium- sampai di bawah peritoneum (plasenta akreta-perkreta).3. Plasenta yang sudah lepas dari dinding uterus akan tetapi belum keluar, disebabkan olehtidak adanya usaha untuk melahirkan atau karena salah penanganan kala III, sehinggaterjadi lingkaran konstriksi pada bagian bawah uterus yang menghalangi keluarnyaplasenta (inkarserasio plasenta).Etiologi dasar meliputi :a. Faktor maternal1) Gravida berusia lanjut2) Multiparitasb. Faktor uterus1) Bekas sectio caesaria, sering plasenta tertanam pada jaringan cicatrix uterus2) Bekas pembedahan uterus3) Anorrali dan uterus4) Tidak efektif kontraksi uterus5) Pembentukan kontraksi ringan6) Bekas curetage uterus, yang terutama dilakukan setelah abortus7) Bekas pengeluaran plasenta secara manual8) Bekas endometritisc. Faktor plasenta1) Plasenta previa2) Implantasi corneal3) Plasenta akreta4) Kelainan bentuk plasentaFaktor-faktor yang Mempengaruhi Pelepasan Plasenta :

1. Kelainan dari uterus sendiri, yaitu anomali dari uterus atau serviks; kelemahan dan tidakefektifnya kontraksi uterus; kontraksi yang tetanik dari uterus; serta pembentukanconstriction ring.2. Kelainan dari plasenta, misalnya plasenta letak rendah atau plasenta previa; implantasi dicornu; dan adanya plasenta akreta.3. Kesalahan manajemen kala tiga persalinan , seperti manipulasi dari uterus yang tidakperlu sebelum terjadinya pelepasan dari plasenta menyebabkan kontraksi yang tidakritmik; pemberian uterotonik yang tidak tepat waktunya yang juga dapat menyebabkanserviks kontraksi dan menahan plasenta; serta pemberian anestesi terutama yangmelemahkan kontraksi uterus.KomplikasiKomplikasi yang dapat terjadi meliputi:1. Komplikasi yang berhubungan dengan transfusi darah yang dilakukan.2. Multiple organ failure yang berhubungan dengan kolaps sirkulasi dan penurunan perfusi organ.3. Sepsis4. Kebutuhan terhadap histerektomi dan hilangnya potensi untuk memiliki anak selanjutnya