badanpenghubung.sumbarprov.go.id · Web viewUntuk kegiatan Penyediaan Peralatan Rumah Tangga yang...

LAPORAN KEUANGAN 2015 BASIS AKRUAL

I.1 Informasi UmumKantor Penghubung Provinsi Sumatera Barat merupakan salah satu SKPD yang melaksanakan dan membantu pelaksanaan tugas Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat di Jakarta. Kantor Penghubung Provinsi Sumatera Barat berlokasi di Jalan Matraman Raya Nomor 19 (Gedung Hotel Balairung Lantai IV), Jakarta Timur – DKI Jakarta. Kantor Penghubung Provinsi Sumatera Barat menempati gedung/kantor tersebut dengan sistem sewa kepada pihak PT. Balairung Citrajaya Sumbar selaku pengelola gedung. Luas gedung/kantor yang ditempati adalah 416 m² dengan sistem sewa per tahun. Dilihat dari posisi lokasi/letak kantor berada pada jalur strategis, maka hal ini merupakan salah satu keuntungan/nilai tambah dalam pelaksanaan tugas serta koordinasi dengan pihak-pihak lainnya (stake holders).Sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang telah ditetapkan pada Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No.7 Tahun 2009, Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Barat, Kantor Penghubung mempunyai Visi :“Menjadikan Kantor Penghubung sebagai Pusat Pelayanan dan Informasi Terpadu dalam Pengembangan Potensi Daerah Sumatera Barat di Jakarta”

Sedangkan misi yang diemban oleh Kantor Penghubung dalam pencapaian visi tersebut diatas, adalah:

1. Mewujudkan pelayanan prima dalam memfasilitasi Pimpinan Daerah selama pelaksanaan tugas di Jakarta;

2. Mewujudkan pemberdayaan masyarakat minang/perantau untuk berperan aktif dalam pembangunan Sumatera Barat;

Kantor Penghubung Provinsi Sumatera Barat

1

BAB IPendahuluan


3. Mewujudkan Kantor Penghubung sebagai first destination dalam informasi dan promosi potensi-potensi Daerah di Jakarta;

4. Mewujudkan iklim kerjasama yang harmonis dan berkelanjutan antara Pemerintah Provinsi Sumatera Barat baik secara nasional maupun internasional.

I.2 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

Reformasi manajemen keuangan negara, ditandai dengan diluncurkannya satu paket perundang-undangan bidang keuangan negara yakni UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara) membawa implikasi diperlukannya sistem pengelolaan keuangan negara yang transparan dan akuntabel. Kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara harus dilaksanakan dengan tertib, terkendali, efisien dan efektif.

Upaya konkrit mewujudkan akuntabilitas dan transparansi dilingkungan pemerintah, mengharuskan setiap pengelola keuangan negara menyampaikan laporan pertanggung jawaban pengelolaan keuangan dengan cakupan yang lebih luas dan tepat waktu. Laporan harus disajikan dalam bentuk Laporan Keuangan yang disusun berdasarkan proses akuntansi dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Seiring hal tersebut, Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Sumatera Barat disusun dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBD TA 2015. Sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah, Laporan Keuangan yang disusun meliputi :

1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)


2


2. Neraca,

3. Laporan Operasional (LO)

4. Catatan atas Laporan Keuangan.

5. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)

Laporan Keuangan disusun bertujuan menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial maupun politik dengan :- menyediakan informasi mengenai penerimaan dan pembiayaan dalam

periode berjalan.- menyediakan informasi mengenai cara memperoleh sumber daya

ekonomi dan alokasinya telah sesuai dengan anggaran yang ditetapkan.- menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang

digunakan dalam kegiatan pemerintah daerah serta hasil-hasil yang telah dicapai.

- menyediakan informasi mengenai bagaimana pemerintah daerah mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.

- menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi pemerintah daerah berkaitan dengan sumber penerimaannya.

- menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan akibat kegiatan yang dilakukan dalam satu periode pelaporan.

Dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD berupa Laporan Keuangan ini, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berpedoman kepada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan untuk penerapannya mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri No 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah. Selanjutnya mengacu kepada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 238/PMK-05/2011 tentang Pedoman Umum Sistem Akuntansi Pemerintah maka disusunlah Kebijakan Akuntansi, Sistem Akuntansi dan Bagan Akun Standar Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yaitu:


3


Peraturan Gubernur Nomor 5 Tahun 2014 tentang Penyusutan Barang Milik Daerah berupa Aset Tetap sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 81 Tahun 2015 tanggal 31 Desember 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 5 Tahun 2014.

Peraturan Gubernur Nomor 43 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi, Sistem Akuntansi dan Bagan Akun Standar Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 82 Tahun 2015 tanggal 31 Desember 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 43 Tahun 2014.

Dalam penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan penjabaran realisasi APBD TA 2015, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Guna mengurangi perbedaan struktur akun pendapatan dan belanja pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah maka dalam proses penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan dilakukan langkah pemetaan atau konversi. Konversi dilakukan dengan cara menelusuri kembali (trace back) pos-pos Laporan keuangan menurut Permendagri Nomor 13/2006 dengan pos-pos Laporan Keuangan menurut SAP.

I.3 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

Landasan hukum yang mendasari penyusunan Laporan Keuangan tahun 2015 adalah seperangkat ketentuan perundang-undangan berikut :


4


Undang-Undang Dasar Republik Indonsia 1945 sebagaimana telah diubah dengan Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar 1945.

Undang-Undang Nomor 61 tentang Pembentukan Daerah-daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau Jo Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1979.

Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan

dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum , sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2012 tentang Hibah Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan

Barang Milik Negara/Daerah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang

Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah;

Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah.

Peraturan Gubernur Nomor 5 Tahun 2014 tentang Penyusutan Barang Milik Daerah berupa Aset Tetap sebagaimana telah diubah dengan


5


Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 81 Tahun 2015 tanggal 31 Desember 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 5 Tahun 2014.

Peraturan Gubernur Nomor 43 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi, Sistem Akuntansi dan Bagan Akun Standar Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 82 Tahun 2015 tanggal 31 Desember 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 43 Tahun 2014.

I.4 Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan penjelasan naratif atau rincian dari angka yang tertera dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas. Catatan atas Laporan Keuangan mencakup informasi tentang Kebijakan Akuntansi yang dipergunakan dan informasi lain yang diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta ungkapan-ungkapan yang diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan keuangan yang wajar.Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan tahun anggaran 2015

meliputi hal-hal berikut :

I. PENDAHULUANI.1 Informasi UmumI.2 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan keuanganI.3 Landasan Hukum Penyusunan Laporan KeuanganI.4 Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan

II.EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

II.1 Ekonomi MakroII.2 Kebijakan KeuanganII.3 Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD

III. IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN


6


III.1 Ikhtisar Realisasi pencapaian Target Kinerja KeuanganIII.2 Hambatan dan Kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah

ditetapkan

IV. KEBIJAKAN AKUNTANSIIV.1 Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Keuangan DaerahIV.2 Basis Akuntansi yang mendasari Penyusunan Laporan KeuanganIV.3 Basis pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan IV.4 Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada

dalam Standar Akuntansi Pemerintah

V. PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGANV.1 Penjelasan Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

V.1.1 Pendapatan – LRAV.1.2 Belanja

V.2 Penjelasan NeracaV.2.1 AsetV.2.2 KewajibanV.2.3 Ekuitas Dana

V.3 Penjelasan Laporan Operasional (LO)V.3.1 Pendapatan LOV.3.2 Beban

V.4 Penjelasan Laporan Perubahan EkuitasV.5 Pengungkapan atas pos-pos aset dan kewajiban yang timbul

sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas

VI. PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

VII.PENUTUP


7


2.1 Ekonomi Makro Pada hakekatnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) diperlukan dan ditetapkan dalam rangka menggerakkan roda perekonomian masyarakat, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengendalikan inflasi, yang pada akhirnya diharapkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, APBD merupakan rencana kerja Pemerintah Daerah sebagai acuan dalam menyejahterakan masyarakat. Kantor Penghubung Provinsi Sumatera Barat sebagai salah satu SKPD yang mendapatkan alokasi anggaran dalam APBD Tahun 2015, bertanggung jawab dalam merealisasikan program-program dan kegiatan yang berkontribusi meningkatkan laju perekonomian dan pertumbuhan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat.

Salah satu yang ingin dicapai dalam tahun 2015 adalah membangun Sistem Akuntabilitas dan Kinerja Pemerintah guna mewujudkan Good Governance dan terciptanya pertanggungjawaban Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal itu diperlukan agar terlaksana kegiatan ekonomi yang lebih produktif dan berkeadilan.


8

BAB IIEkonomi Makro, Kebijakan Keuangan serta

Pencapaian Target Kinerja APBD


Di Bidang pelayanan, yang diimplementasikan dalam tahun 2015 guna membantu pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan di Jakarta adalah :

Meningkatnya efesiensi dan efektivitas mekanisme dan prosedur pelayanan

Meningkatnya fasilitasi bidang penghubung lingkup Propinsi dan Kabupaten/Kota

Meningkatnya efektivitas dan efesiensi pelaksanaan tugas bidang humas protokol dan pelayanan, hubungan antar lembaga dan promosi, monitoring evaluasi dan pelaporan.

Meningkatnya tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh Kantor Penghubung Provinsi Sumatera Barat.

Dalam rangka mencapai sasaran tersebut diatas untuk tahun 2015 pada Kantor PenghubungProvinsi Sumatera Barat telah dilaksanakan 9 (sembilan) Program sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana & Prasarana Aparatur

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

5. Program Peningkatan Pengembangan Sistim Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

6. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan

7. Program Peningkatan Pelayanan Publik

8. Program Peningkatan Kinerja Perangkat Daerah dan Ketatalaksanaan Pemerintah Daerah

9. Program Pengembangan Data dan Informasi Pembangunan

2.2 Kebijakan Keuangan


9


Penggunaan anggaran yang tersedia dalam DPA Kantor PenghubungProvinsi Sumatera Barat tahun 2015 telah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan dan berusaha meningkatkan efisiensi dan efektifitas dan bertanggung jawab.

Pengelolaan keuangan telah dilaksanakan secara tepat waktu dan tepat guna yang didukung dengan bukti-bukti administrasi yang dapat dipertanggung jawabkan dan berpedoman pada peraturan per undang-undangan.

Efektif sebagaimana tersebut diatas merupakan pencapaian hasil program dengan target yang telah ditetapkan yaitu dengan cara membandingkan keluaran dengan hasil sedangkan efisien merupakan pencapaian keluaran (output) yang maksimum, pertanggung jawaban merupakan perwujudan kewajiban untuk mempertanggung jawabkan pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2.3 Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD

Penyusunan APBD Tahun 2015, ditempuh pendekatan budget is a plan, a plan is budget, dimana rencana kerja dan anggaran disusun secara terintegrasi. Alokasi anggaran disesuaikan dengan hasil yang akan dicapai. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan dalam satu tahun anggaran telah diformulasikan dengan jelas dan dilengkapi dengan indikator kinerja.

Adapun pencapaian target kinerja Program dan Kegiatan adalah sebagai berikut:No PROGRAM KEGIATAN TARGET KINERJA1. Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran

- Penyediaan Jasa Surat Menyurat

-

-

Pengadaan 700 buah materaiTerlaksananya jasa pengiriman surat selama1 tahun

- Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

- Terpenuhinya pembayaran tagihan listrik, air, telepon dan sewa VPN IP untuk SIPKD selama 1 tahun

- Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah

- Terpenuhinya kewajiban pembayaran pajak


10


atas asset KPHB selama 1 tahun

- Penyediaan Alat Tulis Kantor

- Terpenuhinya kebutuhan ATK untuk 1 SKPD

- Penyediaan Barang Cetakan dan penggandaan

- Tersedianya barang cetak dan penggandaan yang digunakan 1 unit SKPD selama 1 tahun

- Penyediaan Peralatan & Perlengkapan Kantor

- Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor untuk 1 SKPD

- Penyediaan Peralatan Peralatan Rumah Tangga

-

-

Tersedianya bahan pembersih untuk 1 tahunTersedianya 4 alat pemanas air, 1 tempat air mineral, 4 nampan saji & 1 set pisau dapur

- Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan PerUndang-undangan

- Tersedianya bahan bacaan untuk SKPD Kantor Penghubung selama 1 tahun

- Penyediaan Makanan dan Minuman

- Tersedianya makan minum rapat dan tamu selama 1 tahun

- Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Luar Daerah

- Terlaksananya rapat koordinasi dan konsultasi kedalam dan keluar daerahselama 1 tahun

- Penyediaan Jasa Gedung Kantor/Rumah Dinas

- Tersedianya kantor, mess karyawan dan rumah Kepala Kantor Penghubung

- Penyediaan Jasa Sopir Kantor

- Tersedianya jasa sopir kantor selama 1 tahun

- Penyediaan Jasa Informasi, Dokumentasi dan Publikasi

- Terlaksananya publikasi/ dokumentasi kegiatan pejabat


11


Provinsi Sumatera Barat selama 1 tahun

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

- Pengadaan Komputer dan jaringan Komputerisasi

- Tersedianya 4 unit komputer, 5 unit notebook dan 5 unit wacom serta 1 paket software/aplikasi

- Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Studio, Komunikasi dan Informasi

- Tersedianya televisi untuk ruang tunggu/pelayanan sebanyak 1 unit

- Pemeliharaan Rutin/BerkalaAlat Studio, Alat Komunikasi dan Alat Informasi

- Terpeliharanya 1 unit mesin fax, 1 unit handycam, 1 unit in focus dan 9 unit telepon

- Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

- Terpeliharanya 10 kendaraan dinas operasional

- Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan & Perlengkapan Kantor

- Terpeliharanya 2 mesin tik, 5 dispenser, 1 mesin fotocopy, 1 mesin finger print & 2 plang nama

- Pemeliharaan Rutin/Berkala Komputer dan Jaringan Komputerisasi

- Terpeliharanya komputer PC, laptop dan jaringan computer

- Pengelolaan, Pengawasan, dan Pengendalian Aset SKPD

- Terlaksananya pengelolaan pengawasan dan pengendalian aset SKPD

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

- Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya

- Tersedianya pakaian batik/tenun daerah untuk 45 orang PNS Kantor Penghubung dan pakaian Kerja Protokol untuk 17 orang PNS

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

- Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan

- Terlaksananya Bimtek Implementasi peraturan perundang-undangan selama 1


12


tahun5. Program

Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

- Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

- Terlaksananya pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja keuangan sehingga menghasilkan LAKIP, LRA,LKPJ,LPPD dan Laporan Kinerja per Triwulan Kantor Penghubung selama 1 tahun

- Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran SKPD

- Terlaksananya pembuatan RKT, PK, RKA, DPA, DPA-Pergeseran dan DPPA, Kantor Penghubung

- Penatausahaan Keuangan SKPD

- Honor Penatusaahaan keuangan dan pelaksana kegiatan serta operator SIPKD selama 1 tahun

6. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan

- Penyediaan Jasa Pelayanan Tamu Pemerintah Daerah

- Terlaksananya pelayanan kedinasan pada Kantor Penghubung

7. Program Peningkatan Pelayanan Publik

- Peningkatan & Pemeliharaan Asrama Mahasiswa Putra dan Puteri Minang di Yogyakarta

- Terlaksananya pemeliharaan atap, pengecatan,jaringan listrik dan pengadaan meubeleur untuk asrama Minang Putra dan Putri di Yogya

- Pembinaan dan Peningkatan Kreatifitas Generasi Muda Minang di Perantauan

- Terlaksananya kegiatan Pembinaan dan Peningkatan Kreatifitas Generasi Muda Minang di Perantauan sebanyak 1 kali

- Rapat Koordinasi Kantor Penghubung/Perwakilan se- Indonesia dengan Kementrian dan Lembaga Terkait

- Terlaksananya kegiatan Rapat Koordinasi Kantor Penghubung/Perwakilan se- Indonesia dengan Kementrian


13


dan Lembaga Terkait sebanyak 1 kali

8. Program Peningkatan Kinerja Perangkat Daerah dan Ketatalaksanaan Pemerintah Daerah

- Fasilitas Bidang Kerohanian/Ceramah bagi BAKOR Masyarakat Minang Jabodetabek dan Pegawai Kantor Penghubung

- Terlaksananya kegiatan ceramah agama sebanyak 4 kali setahun

- Fasilitas Dialog Interaktif Pejabat melalui siaran radio di Jakarta

- Terlaksananya kegiatan dialog interaktif sebanyak 12 kali

- Sosialisasi Program Pembangunan Provinsi Sumatera Barat kepada Tokoh Masyarakat Minang

- Terlaksananya pertemuan silaturrahmi Gubernur, Wakil Gubernur dan Ketua DPRD dengan masyarakat Minang se-Jabodetabek sekaligus Sosialisasi Program dan Hasil Pembangunan sebanyak 1 kali

- Pembuatan Buku Agenda Kantor Penghubung Pemerintah Provinsi Sumatera Barat

- Terlaksananya pembuatan buku agenda Kantor Penghubung Pemerintah Prov.Sumatera Barat sebanyak 1 paket (300 buku agenda)

- Sumatera Barat Expo Tahun 2015

- Terlaksananya Sumatera Barat Expo Tahun 2015 sebanyak 1 kali

- Koordinasi Kelembagaan Kantor Penghubung Sumatera Barat dengan Badan/Perwakilan/Kantor Penghubung se-Indonesia

- Terlaksananya Rapat Rapat Koordinasi Kantor Penghubung Sumatera Barat dengan Badan/Perwakilan/Kantor Penghubung se-Indonesia sebanyak 1 kali


14


- Fasilitas Dialog Interaktif Gubernur, DPRD, Pejabat Pemprov. Sumatera Barat dengan Tokoh Masyarakat Minang di Perantauan melalui Media TV

- Terlaksananya dialog Interaktif Gubernur, DPRD, Pejabat Pemprov. Sumatera Barat dengan Tokoh Masyarakat Minang di Perantauan melalui Media TV sebanyak 2 kali

9. ProgramPengembangan Data Informasi Pembangunan

- Pembuatan Informasi & Promosi Sumatera Barat pada media Billboard

- Terlaksananya kegiatan desain billboard di Bandara Soetta dengan 4 desain

3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan

Dalam tahun anggaran 2015, Kantor Penghubung Provinsi Sumatera Barat mendapat alokasi belanja sebesar Rp. 8.477.177.268,- realisasi sebesar Rp. 8.016.542.142,- jumlah tersebut mencapai 94.57% dengan rincian sebagai berikut :

- Belanja Pegawai Rp. 3.296.542.116,-- Belanja Barang dan Jasa Rp. 3.898.549.232,-- Belanja Modal Rp. 821.450.794,-

Jumlah .................... 8.016.542.142,-

Tabel diatas menunjukkan bahwa realisasi belanja pada Kantor PenghubungProvinsi Sumatera Barat sebesar Rp. 8.016.542.142,- atau dalam bentuk persentase sebanyak 94.57%.


15

BAB IIIIkhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan


Untuk Belanja Pegawai, Kantor Penghubungmempunyai anggaran sebesarRp. 3.307.749.308,- telah direalisasikan sebesar Rp. 3.296.542.116,- atau dalam bentuk persentase sebanyak 99.66%.Untuk Belanja Barang dan Jasa, Kantor Penghubungmempunyai anggaran sebesarRp. 4.182.844.210,- telah direalisasikan sebesar Rp. 3.898.549.232,- atau dalam bentuk persentase sebanyak 93.20%.Untuk Belanja Modal, Kantor Penghubungmempunyai anggaran sebesarRp. 986.583.750,- telah direalisasikan sebesar Rp. 821.450.794,- atau dalam bentuk persentase sebanyak83.26%.

3.2 Belanja Daerah

Sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan, penyajian belanja dan pengeluaran dalam Laporan Keuangan dikelompokkan menjadi belanja operasi dan belanja modal yang dapat diuraikan sbb :

No. Uraian Anggaran Realisasi %

Lebih/Kurang

Belanja

8,477,177,268

8,016,542,142

94.57%

460,635,126

I Belanja Operasi

7,490,593,518

7,195,091,348

96.06%

295,502,170

1 Belanja Pegawai

3,307,749,308

3,296,542,116

99.66%

11,207,192

2 Belanja Barang Jasa

4,182,844,210

3,898,549,232

93.20%

284,294,978

II Belanja Modal

986,583,750

821,450,794

83.26%

165,132,956

1 Belanja Tanah


16


- -

2Belanja Peralatan Mesin

986,583,750

821,450,794

83.26%

165,132,956

3Belanja Gedung& Bangunan

-

-

0.00%

-

4Belanja Jalan, Irigasi & Jaringan

-

-

0.00%

-

5Belanja Aset Tetap Lainnya

-

-

0.00%

-

(dalam satuan rupiah)

Pencapaian realisasi keuangan atas program dan kegiatan yang telah dialokasikan dalam DPA Kantor Penghubung Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015 adalah sebagai berikut :1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

Untuk program Pelayanan Administrasi Perkantoran mempunyai 12kegiatan dengan anggaran setelah perubahan sebesar Rp. 1.907.184.700,- terealisasi sebesar Rp. 1.828.693.138,- dalam bentuk persentase sebanyak 95.88% dengan kegiatan sebagai berikut :a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat

Untuk kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat mempunyai anggaran sebesar Rp. 10.600.000,- realisasinya sebesar Rp. 10.086.091,- dengan persentase 95.15% dan mempunyai sisa sebesarRp. 513.909,-.

b. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan ListrikUntuk kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik mempunyai anggaran sebesar Rp.221.600.000,- realisasinya sebesarRp. 191.228.361.,- dengan persentase 86.29% dan mempunyai sisa anggaran sebesar Rp. 30.371.639,-.

c. Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik DaerahUntuk kegiatan Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah mempunyai anggaran sebesar Rp. 59.163.300,- realisasinya sebesar Rp.57.109.300,- dengan persentase 96.52%.

d. Penyediaan Alat Tulis Kantor


17


Untuk kegiatan Penyediaan Alat Tulis kantor mempunyai anggaran sebesar Rp. 71.354.000,- realisasinya sebesar Rp. 71.323.000,- dengan persentase 99,95% yang mana anggaran tersebut direalisasikan sesuai kebutuhan.

e. Penyediaan Barang Cetakan dan PenggandaanUntuk kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan mempunyai anggaran sebesarRp. 40.779.400,- realisasinya sebesar Rp. 40.580.525,- dengan persentase 99.51.% dan mempunyai sisa anggaran sebesar Rp. 198.875,- yang mana anggaran tersebut direalisasikan sesuai kebutuhan.

f. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor Untuk kegiatan Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor mempunyai anggaran sebesar Rp. 7.770.000,- realisasinya sebesar Rp. 7.292.140,- dengan persentase 93.84%.

g. Penyediaan Peralatan Rumah TanggaUntuk kegiatan Penyediaan Peralatan Rumah Tangga mempunyai anggaran sebesarRp. 12.550.000,- realisasinya sebesar Rp. 8.063.490,- dengan persentase 64.25%, direalisasikan menurut kebutuhan yang ada.

h. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undanganUntuk kegiatan Penyediaan Peralatan Rumah Tangga yang terdiri dari Surat Kabar mempunyai anggaran sebesar Rp. 9.600.000,- realisasinya sebesar Rp 8.473.200,- dengan persentase 91.07%, hal ini anggarannya sesuai dengan tagihan atas Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan.

i. Penyediaan Makanan dan MinumanUntuk kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman mempunyai anggaran sebesarRp. 76.200.000,- realisasinya sebesar Rp. 73.563.050,- dengan persentase 96.53% dan mempunyai sisa anggaran sebesar Rp. 2.636.950,- yang mana realisasinya sesuai dengan kebutuhanmakanan dan minuman Kantor Penghubung tahun 2015.

j. Rapat-raat Koordinasi dan Konsultasi kedalam dan keluar Daerah


18


Untuk kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi kedalam dan keluar daerah mempunyai anggaran sebesar Rp. 582.178.000,- realisasinya sebesar Rp.569.392.781,- dengan persentase 97.80% dan mempunyai sisa anggaran sebesar Rp12.785.219.,- yang mana sisa tersebut merupakan sisa dari belanja perjalanan dinas dan Biaya Bahan Bakar Minyak.

k. Penyediaan Jasa Gedung Kantor/Rumah DinasUntuk kegiatan Penyediaan Jasa Gedung Kantor/Rumah Dinas mempunyai anggaran sebesar Rp. 576.448.000,- realisasinya sebesar Rp. 571.631.700,- dengan persentase 99.16% dan mempunyai sisa anggaran sebesar Rp. 4.816.300,- hal ini merupakan sisa sesuai realisasi pembayaran Sewa Gedung Kantor Penghubung.

l. Penyediaan Jasa Sopir Kantor Untuk kegiatan Penyediaan Jasa Sopir Kantor mempunyai anggaran sebesar Rp. 181.442.000,- realisasinya sebesar Rp.176.517.000,- dengan persentase 97.28% dan mempunyai sisa anggaran sebesar Rp. 4.925.000,-hal ini merupakan sisa sesuai realisasi pembayaran jasa sopir kantor.

m. Penyediaan Jasa Informasi, Dokumentasi dan PublikasiUntuk kegiatan Penyediaan Jasa Informasi, Dokumentasi dan Publikasi mempunyai anggaran sebesar Rp. 57.500.000,- realisasinya sebesar Rp 43.162.500.- dengan persentase 75.06 % dan mempunyai sisa anggaran sebesar Rp 14.337.500,-. Realisasi pada kegiatan ini sesuai dengan tagihan jasa publikasi tahun 2015.

2. Program Peningkatan Sarana & Prasarana AparaturUntuk program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur mempunyai 6 (enam) kegiatan dengan anggaran setelah perubahan sebesar Rp. 442.975.000,- terealisasi sebesar Rp. 391.136.330,- dalam bentuk persentase sebanyak88.29% dengan kegiatan sebagai berikut :

a. Pengadaan Komputer dan Jaringan KomputerisasiUntuk Pengadaan Komputer dan jaringan Komputerisasi mempunyai anggaransebesar Rp. 142.250.000,- realisasinya sebesar Rp.140.530.000.,- dengan persentase 98.79% direalisasikan sesuai kebutuhan.


19


b. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Studio, Komunikasi dan InformasiUntuk Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Studio, Komunikasi, dan Informasi mempunyai anggaran sebesar Rp. 9.200.000,- realisasinya sebesar Rp. 8.090.000,- dengan persentase 87.93% direalisasikan sesuai dengan kebutuhan yaitu sesuai tagihan listrik dan air yang harus dibayarkan Kantor Penghubung Pemprov.Sumbar sesuai pemakaian.

c. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional Untuk Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional mempunyai anggaran sebesar Rp. 188.450.000,- realisasinya sebesar Rp. 148.180.930,- dengan persentase 78.63% dan mempunyai sisa anggaran sebesar Rp. 40.269.070,- sisa tersebut mayoritas merupakan sisa anggaran dari belanja service.

d. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan Perlengkapan KantorUntuk Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan Perlengkapan Kantor mempunyai anggaran sebesar Rp. 22.200.000,- realisasinya sebesar Rp. 14.590.000,- dengan persentase 65.72% dan mempunyai sisa anggaran sebesar Rp. 7.610.000,-.

e. Pemeliharaan Rutin/Berkala Komputer dan Jaringan KomputerisasiUntuk Pemeliharaan Rutin/Berkala Komputer dan Jaringan Komputerisasi mempunyai anggaran sebesarRp. 38.850.000,- realisasinya sebesar Rp. 35.705.000,- dengan persentase91.90% yang mana dana tersebut dialokasikan sesuai kebutuhanservice komputer dan jaringan komputerisasi Kantor Penghubung.

f. Pengelolaan, Pengawasan dan Pengendalian Asset SKPDUntuk Pengelolaan, Pengawasan dan Pengendalian Asset SKPD mempunyai anggaran sebesar Rp. 29.025.000,- realisasinya sebesar Rp.28.095.400,- dengan persentase 96.79% yang mana dana tersebut dialokasikan sesuai kebutuhan.


20


3. Program Peningkatan Disiplin AparaturUntuk program Peningkatan Disiplin Aparatur mempunyai 1 kegiatan dengan anggaran setelah perubahan sebesar Rp. 33.480.000,- terealisasi sebesar Rp. 32.400.000,- dalam bentuk persentase sebanyak 96.77% dengan kegiatan sebagai berikut :a. Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya

Untuk Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya mempunyai anggaran sebesar Rp. 33.480.000,- realisasinya sebesar Rp. 32.400.000,- dengan persentase 96.77% yang mana dana tersebut dialokasikan sesuai dengan kebutuhan.

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya AparaturUntuk program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur mempunyai 1 kegiatan dengan anggaran setelah perubahan sebesar Rp. 112.478.000,- terealisasi sebesar Rp. 110.871.902,- dalam bentuk persentase sebanyak 98.57% dengan kegiatan sebagai berikut :a. Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan

Untuk Kegiatan Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan mempunyai anggaran sebesar Rp. 112.478.000,- realisasinya sebesar Rp.110.871.902,- dengan persentase 98.57% dan mempunyai sisa anggaran sebesar Rp. 28.422.800,- hal ini disebabkan tidak terealisasinya Belanja Bimbingan Teknis dengan sistem biaya kontribusi.

5. Program Peningkatan Pengembangan Sistim Pelaporan Capaian Kinerja dan KeuanganUntuk program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan mempunyai 3 (tiga) kegiatan dengan anggaran setelah perubahan sebesar Rp.130.150.000,- terealisasi sebesar Rp.105.716.000,- dalam bentuk persentase sebesar 81.22% dengan kegiatan sebagai berikut :

a. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPDUntuk Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD mempunyai anggaran sebesar Rp. 19.856.000,- realisasinya


21


sebesar Rp. 6.102.600,- dengan persentase 30.73% dan mempunyai sisa anggaran sebesar Rp. 13.753.400,-.Sisa anggaran mayoritas terletak pada belanja cetak & penggandaan.

b. Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran SKPDUntuk Kegiatan Perencanaan dan Penganggaran SKPD mempunyai anggaran sebesar Rp. 16.994.000,- realisasinya sebesar Rp. 6.313.400,- dengan persentase37.15% dan mempunyai sisa anggaran sebesar Rp.10.680.600,-.Sisa anggaran mayoritas terletak pada belanja cetak & penggandaan serta belanja makanan & minuman.

c. Penatausahaan Keuangan SKPDUntuk Kegiatan Penatausahaan Keuangan SKPD mempunyai anggaran sebesar Rp. 93.300.000,- realisasinya sebesar Rp. 93.300.000,- dengan persentase 100.00%.

6. Program Peningkatan Pelayanan KedinasanUntuk program Peningkatan Pelayanan Kedinasan mempunyai 1 (satu) kegiatan dengan anggaran setelah perubahan sebesar Rp. 724.770.000,- terealisasi sebesar Rp. 664.769.720,- dalam bentuk persentase sebanyak 92.41% dengan kegiatan sebagai berikut :

a. Penyediaan Jasa Pelayanan Tamu Pemerintah DaerahUntuk Penyediaan Jasa Pelayanan Tamu Pemerintah Daerah mempunyai anggaran sebesar Rp. 724.770.000,- terealisasi sebesar Rp. 669.769.720,-dan mempunyai sisa anggaran sebesar Rp. 55.000.280,-.

7. Program Peningkatan Pelayanan PublikUntuk program Peningkatan Pelayanan Publik mempunyai 3 (tiga) kegiatan dengan anggaran setelah perubahan sebesar Rp. 1.169.954.750,- terealisasi sebesar Rp. 971.158.786,- dalam bentuk persentase sebanyak 83.00% dengan kegiatan sebagai berikut :


22


a. Peningkatan dan Pemeliharaan Asrama Mahasiswa Putera dan Puteri Minang di YogyakartaUntuk Peningkatan dan Pemeliharaan Asrama Mahasiswa Putera dan Puteri Minang di Yogyakarta mempunyai anggaran sebesar Rp.1.026.014.750,- realisasinya sebesar Rp.840.108.072,- dengan persentase 81.88% dan mempunyai sisa anggaran sebesar Rp. 185.906.678,-rendahnya realisasi pada kegiatan ini disebabkan sisa pada belanja makanan & minuman.

b. Pembinaan dan Peningkatan Kreatifitas Generasi Muda di Perantauan Untuk Pembinaan dan Peningkatan Kreatifitas Generasi Muda di Perantauan mempunyai anggaran sebesar Rp. 84.440.000,- realisasinya sebesar Rp. 78.667.664,- dengan persentase 93.16% dan mempunyai sisa anggaran sebesarRp. 5.772.336,- direalisasikan sesuai dengan kebutuhan.

c. Rapat Koordinasi Kantor Penghubung/Perwakilan se-Indonesia dengan Kementrian dan Lembaga TerkaitUntuk Kegiatan Rapat Koordinasi Kantor Penghubung/Perwakilan se-Indonesia dengan Kementrian dan Lembaga Terkaitmempunyai anggaran sebesarRp. 59.500.000,- realisasinya sebesar Rp. 52.383.050,- dengan persentase 88.03% dan mempunyai sisa anggaran sebesar Rp. 7.116.950,-

8. Program Peningkatan Kinerja Perangkat Daerah dan Ketatalaksanaan Pemerintah DaerahUntuk program Peningkatan Kinerja Perangkat Daerah dan Ketatalaksanaan Pemerintah Daerahmempunyai 7 kegiatan dengan anggaran setelah perubahan sebesar Rp. 611.771.510,- terealisasi sebesar Rp. 577.154.150,- dalam bentuk persentase sebanyak 94.34% dengan kegiatan sebagai berikut :a. FasilitasiBidang Kerohanian/Ceramah Agama Bagi Bakor Masyarakat

Minang Jabodetabek dan Pegawai KPHB Sumbar di JakartaUntuk Kegiatan Fasilitas Bidang Kerohanian/Ceramah Agama Bagi Bakor Masyarakat Minang Jabodetabek dan Pegawai KPHB Sumbar di Jakartmempunyai anggaran sebesar Rp. 242.570.000,- realisasinya sebesar


23


Rp. 239.841.500,- dengan persentase 98.87% dan mempunyai sisa anggaran sebesar Rp. 2.728.500,-.

b. Fasilitasi Dialog Interaktif Pejabat Melalui Siaran Radio Untuk Kegiatan Fasilitasi Dialog Interaktif Pejabat Melalui Siaran Radio mempunyai anggaran sebesarRp. 119.700.000,- realisasinya sebesar Rp. 110.625.850,- dengan persentase 92.41% dan mempunyai sisa anggaran sebesar Rp. 9.074.150,- .

c. Sosialisasi Program dan Hasil Pembangunan Provinsi Sumatera Barat Kepada Tokoh Masyarakat Minang se JabodetabekUntuk Kegiatan Sosialisasi Program dan Hasil Pembangunan Provinsi Sumatera Barat Kepada Tokoh Masyarakat Minang se Jabodetabek mempunyai anggaran sebesar Rp. 57.076.000,- realisasinya sebesar Rp. 56.846.000,- dengan persentase 99.59% dan mempunyai sisa anggaran sebesar Rp. 230.000,-.

d. Pembuatan Buku Agenda Kantor Penghubung Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Untuk Kegiatan Pembuatan Buku Agenda Kantor Penghubung Pemerintah Provinsi Sumatera Baratmempunyai anggaran sebesarRp. 67.636.410,- realisasinya sebesar Rp.55.607.000,- dengan persentase 82.21% dan mempunyai sisa anggaran sebesar Rp. 12.029.410,-. Rendahnya realisasi pada kegiatan ini adalah karena terdapat banyak sisa pada belanja perjalanan dinas dalam daerah.

e. Sumatera Barat Expo Tahun 2015Untuk Kegiatan Sumatera Barat Expo Tahun 2015 mempunyai anggaran sebesar Rp. 9.609.100,- realisasinya sebesarRp.9.609.100,- dengan persentase100.00%. Pada tahun 2015 kegiatan Sumatera Barat Expo tidak dilaksanakan seperti tahun-tahun sebelumnya karena terkena evaluasi Kementrian Dalam Negeri.


24


f. Koordinasi Kelembagaan KPHB Sumbar dengan Badan/Perwakilan/Kantor Penghubung se-IndonesiaUntuk Kegiatan Koordinasi KPHB Sumbar dengan Badan/Perwakilan/Kantor Penghubung se-Indonesia mempunyai anggaran sebesar Rp. 41.630.000,- realisasinya sebesar Rp. 41.615.500,- dengan persentase 99.96%.

g. Fasilitas Dialog Interaktif Gubernur, DPRD,Pejabat Pemprov.Sumbar dengan Tokoh Masyarakat Minang di Perantauan melalui Media TVUntuk Kegiatan Fasilitas Dialog Interaktif Gubernur, DPRD,Pejabat Pemprov.Sumbar dengan Tokoh Masyarakat Minang di Perantauan melalui Media TVmempunyai anggaran sebesar Rp. 73.550.000,- realisasinya sebesar Rp. 63.009.200,- dengan persentase 85.66% dan mempunyai sisa anggaran sebesar Rp. 10.540.800,- .

9. Program Pengembangan Data dan Informasi PembangunanUntuk Program Pengembangan Data Informasi dan Komunikasimempunyai 1 kegiatan dengan anggaran setelah perubahan sebesar Rp. 36.664.000,- terealisasi sebesar Rp. 33.100.000,- dalam bentuk persentase sebanyak 90.27% dengan kegiatan sebagai berikut :a. Pembuatan Informasi dan Promosi Sumbar Pada Media Billboard

Untuk Kegiatan Pembuatan Informasi dan Promosi Sumbar Pada Media Billboardmempunyai anggaran sebesar Rp. 36.664.000,- realisasinya sebesar Rp. 33.100.000,- dengan persentase 90.27% dan mempunyai sisa anggaran sebesarRp. 3.564.000,- yang mana sisa anggaran tersebut direalisasikan sesuai dengan kebutuhan. Pada tahun anggaran 2015 yang dapat direalisasikan hanya belanja jasa desain billboard sementara jasa sewa media Billboard tidak dilanjutkan karena evaluasi kegiatan oleh Kementrian Dalam Negeri.

3.3 Hambatan-hambatan dalam Pelaksanaan Kegiatan

Dalam pelaksanaan program dan kegiatan pada Kantor Penghubung Provinsi Sumatera Barat tidak terdapat kendala atau permasalahan yang berarti, terdapat beberapa kegiatan yang tingkat pencapaiannya dibawah 90 % yaitu :


25


1. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan ListrikAnggaran pada kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik sebesar Rp 221.600.000,- dapat direalisasikan sebesar Rp 191.228.361,- atau sebesar 86.29%. Rendahnya realisasi kegiatan ini dikarenakan pembayaran disesuaikan dengan tagihan yang ada.

2. Penyediaan Peralatan Rumah TanggaAnggaran pada kegiatan ini sebesar Rp.12.550.000,- namun hanya terealisasi sebesar Rp 8.063.490,- yaitu sekitar 64.25% yang merupakan sisa kegiatan ( sisa pembelian peralatan rumah tangga).

3. Penyediaan Jasa Informasi, Dokumentasi & Publikasi Anggaran pada kegiatan Penyediaan Jasa Informasi, Dokumentasi & Publikasi sebesar Rp 57.500.000,- dapat direalisasikan sebesar Rp 43.162.500,- atau sekitar 75.06%. Hal ini dikarenakan biaya peliputan disesuaikan dengan kegiatan Pimpinan Daerah di Jakarta.

4. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Studio, Komunikasi & InformasiAnggaran pada kegiatan ini sebesar Rp.9.200.000,- dan dapat direalisasikan sebesar 87.93% yaitu sebesar Rp.8.090.000,- . Rendahnya realisasi pada kegiatan ini dikarenakan pencairan dana sesuai dengan kerusakan item /asset alat studio.

5. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/OperasionalAnggaran pada kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional sebesar Rp 188.450.000,- dapat direalisasikan Rp 148.180.930,- atau sekitar 78.63%. Sisa anggaran yang banyak tidak dapat direalisasikan terdapat pada Belanja Jasa service & penggantian suku cadang dikarenakan pencairan anggaran tergantung kerusakan kendaraan dinas operasional serta service juga harus disesuaikan dengan jadwal kedatangan dan pemakaian kendaraan oleh Pimpinan Daerah.

6. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan & Perlengkapan Kantor Anggaran pada kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan & Perlengkapan Kantor sebesar Rp 22.200.000,- telah direalisasikan sebesar Rp 14.590.000,- atau sekitar 65.72%. Rendahnya pencapaian realisasi dikarenakan pencairan dana sesuai dengan kerusakan peralatan dan perlengkapan kantor.


26


7. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja & Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD Anggaran pada kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja & Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD sebesar Rp 19.856.000,- telah direalisasikan sebesar Rp 6.102.600,- atau sekitar 30.73%. Rendahnya realisasi pada kegiatan ini terletak pada belanja makan minum rapat dan belanja penggandaan.

8. Penyusunan Perencanaan & Penganggaran SKPDAnggaran pada kegiatan Penyusunan Perencanaan & Penganggaran SKPD sebesar Rp 16.994.000,- dapat direalisasikan Rp 6.313.400,- atau sekitar 37.15%. Rendahnya realisasi pada kegiatan ini terletak pada belanja makan minum rapat dan belanja penggandaan.

9. Peningkatan dan Pemeliharaan Asrama Mahasiswa Putra dan Putri Minang di Yogyakarta

Anggaran pada kegiatan Peningkatan dan Pemeliharaan Asrama Mahasiswa Putra dan Putri Minang di Yogyakartasebesar Rp 1.026.014.750,- dapat direalisasikan sebesar Rp 840.108.072,- atau sekitar 81.88%. Sisa anggaran pada kegiatan ini merupakan sisa tender ( sisa kegiatan).

10. Rapat Koordinasi Kantor Penghubung/Perwakilan se-Indonesia dengan Kementerian dan Lembaga TerkaitAnggaran pada Kegiatan ini sebesar Rp.59.500.000,- dan direalisaikan sebesar Rp.52.383.050,- atau sebesar 88.03%. Sisa anggaran pada kegiatan ini merupakan sisa belanja kegiatan.

11. Pembuatan Buku Agenda Kantor Penghubung Pemerintah Provinsi SumbarAnggaran pada kegiatan ini sebesar Rp 67.636.410,- dengan mencapai realisasi Rp 55.607.000,- atau sebesar 82.21%. Sisa anggaran pada kegiatan ini terdapat pada belanja perjalanan dinas dalam daerah, makan minum & jasa pengiriman.

12. Fasilitas Dialog Interaktif Gubernur, DPRD, Pejabat Pemprov Sumbar dengan Tokoh Masyarakat Minang di Perantauan melalui media TV


27


Anggaran pada kegiatan ini sebesar Rp 73.550.000,- mencapai realisasi sebesar Rp 63.009.200,- atau sekitar 85.66%. Kelebihan anggaran merupakan sisa kegiatan.

Kebijakan akuntansi meliputi dasar pengakuan, pengukuran dan pelaporan atas aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, belanja dan pembiayaan serta penyajian laporan keuangan. Dalam penyusunan laporan keuangan tahun 2014, Kantor Penghubung Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengacu kepada ketentuan umum tentang penyajian Laporan Keuangan instansi pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2011 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 36 Tahun 2009 tanggal 7 September 2009 tentang Perubahan Peraturan Gubernur Nomor 110 Tahun 2008 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat serta Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 37 Tahun 2010 tanggal 31 Agustus 2010 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Gubernur Nomor 110 Tahun 2008 tentang Kebijaksanaan Akuntansi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 63 Tahun 2011 tanggal Desember 2011 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Gubernur Nomor 110 Tahun 2008 tentang Kebijaksanaan Akuntansi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Pergub No. 5


28

BAB IVKebijakan Akuntansi


Tahun 2014 tanggal 24 Januari 2014 tentang Penyusutan Barang Milik Daerah (BMD) berupa Aset Tetap serta Pergub No 43 tahun 2014 tanggal 29 Mei 2014 tentang Kebijakan Akuntansi, Sistem Akuntansi, dan Bagan Akun Standar Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.

4.1. Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Keuangan Daerah

Satuan Kerja yang melaksanakan fungsi pengelolaan keuangan daerah dalam tahun anggaran 2015 adalah Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah. Sesuai dengan fungsi tersebut, unit kerja ini berperan sebagai entitas pelaporan, sehingga berkewajiban menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.

Sesuai ketentuan yang berlaku, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang merupakan pengguna anggaran / barang berkewajiban menyelenggarakan penatausahaan dan akuntansi atas pelaksanaan anggaran dengan menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran Laporan Operasional, Neraca, Laporan Perubahan Ekuitas dan disertai dengan Catatan atas Laporan Keuangan.

4.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah daerah yaitu basis akrual. Namun, dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan berdasar basis kas, maka LRA disusun berdasarkan basis kas.

Aset merupakan sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang , termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.

Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah daerah. Sedangkan ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah daerah. Saldo


29


Ekuitas berasal dari Ekuitas awal ditambah (dikurang) oleh Surplus/Defisit LO dan perubahan lainnya seperti koreksi nilai persediaan, selisih evaluasi Aset Tetap, dan lain-lain. Koreksi adalah tindakan pembetulan secara akuntansi agar akun/pos yang tersaji dalam laporan keuangan entitas menjadi sesuai dengan yangs seharusnya.

Penyesuaian adalah transaksi penyesuaian pada akhir periode untuk mengakui pos-pos seperti persediaan, piutang, utang dan yang lain yang berkaitan dengan adanya perbedaan waktu pencatatan dan yang belum dicatat pada transaksi berjalan atau pada periode yang berjalan.

Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah daerah dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah daerah. Pendapatan diakui pada saat : a) Diterima di Rekening Kas Umum Daerah; atau b) Diterima oleh SKPD; atau c) Diterima entitas lain diluar pemerintah daerah atas nama BUD. Akuntansi Pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

Belanja meliputi semua pengeluaran melalui Kas Umum Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran, yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah daerah. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari Kas Umum Daerah. Khusus pengeluaran melalui bendaharawan pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggung jawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan.

Pendapatan-LO adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.

Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.


30


4.3. Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan KeuanganAdapun basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat adalah sebagai berikut :

1. Pengukuran/ Penilaian Aseta. Kas

Kas terdiri dari Kas di Kas Daerah , Kas di Bendahara Penerimaan, Kas di Bendahara Pengeluaran dan Kas di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Termasuk dalam kategori kas adalah setara kas yang merupakan investasi jangka pendek yang sangat likuid dan siap dicairkan menjadi kas dengan jatuh tempo kurang dari 3 bulan tanggal perolehannya, dicatat dan disajikan sebesar nilai nominalnya.

b. Investasi Jangka PendekInvestasi jangka pendek diakui berdasarkan bukti investasi dan dicatat sebesar nilai perolehan.

c. PiutangPiutang diakui saat: a) Diterbitkan surat ketetapan; atau b) Telah diterbitkan surat penagihan dan telah dilaksanakan penagihan; atau c) Belum dilunasi sampai dengan akhir periode pelaporan. Piutang dicatat dan diukur sebesar: a) Nilai yang belum dilunasi dari setiap tagihan yang ditetapkan; atau b) Nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value). Piutang yang disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value), oleh karenanya terhadap piutang yang diperkirakan tidak akan tertagih dilakukan penyisihan. Penyisihan piutang tidak tertagih dilakukan melalui estimasi berdasarkan umur piutang (aging schedule).

d. Persediaan disajikan sebesar : Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian. Biaya

perolehan persediaan meliputi harga beli, ongkos angkut dan biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada perolehan


31


persediaan. Nilai pembelian yang digunakan adalah biaya perolehan persediaan terakhir diperoleh.

Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi. e. Investasi Jangka Panjang

Secara umum, Investasi jangka panjang dicatat sebesar biaya perolehan termasuk biaya tambahan lainnya yang terjadi untuk memperoleh kepemilikan yang sah atas investasi tersebut (at cost).Pencatatan dan pelaporan untuk investasi berupa penyertaan modal pada perusahaan daerah mapun lembaga keuangan dipengaruhi oleh besaran porsentase kepemilikkan (saham ) dari total ekuitas dan hak kendali atas perusahaan dan lembaga keuangan tersebut. Jika porsentase kepemilikkan melebihi 20% dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memiliki kendali signifikan atas manajemen perusahaan maka digunakan metode ekuitas dan jika tidak maka digunakan metode biaya.

f. TanahTanah dinilai dengan biaya perolehan yang mencakup harga pembelian/ pembebasan, biaya dalam rangka perolehan hak, biaya pematangan, pengukuran, penimbunan dan biaya lainnya yang dikeluarkan sampai tanah tersebut siap pakai.

Apabila penilaian tanah dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai tanah didasarkan pada nilai wajar/harga taksiran pada saat perolehan.

g. Gedung dan BangunanGedung dan bangunan dinilai dengan biaya perolehan dan jika penggunaan biaya perolehan tidak memungkinkan maka didasarkan pada nilai wajar/taksiran pada saat perolehan. Jika gedung dan bangunan dibangun secara swakelola maka nilainya meliputi biaya langsung tenaga kerja, bahan baku dan biaya tidak lansung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan aset tetap tersebut . Jika gedung dan bangunan diperoleh melalui kontrak, biaya perolehan meliputi nilai kontrak, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan serta jasa konsultan.


32


h. Peralatan dan MesinBiaya perolehan peralatan dan mesin menggambarkan jumlah pengeluaran yang telah dilakukan untuk memperoleh peralatan dan mesin tersebut sampai siap pakai. Biaya perolehan atas Peralatan dan Mesin yang berasal dari pembelian meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya instalasi, serta biaya langsung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan sampai peralatan dan mesin tersebut siap digunakan. Biaya perolehan Peralatan dan Mesin yang diperoleh melalui kontrak, meliputi nilai kontrak, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan dan jasa konsultan.

i. Jalan, Irigasi dan Jaringan Biaya perolehan Jalan, Irigasi dan Jaringan menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh, Jalan, Irigasi dan Jaringan sampai siap pakai. Biaya ini meliputi biaya perolehan atau biaya konstruksi dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan sampai jalan, irigasi dan jaringan tersebut siap pakai. Biaya perolehan Jalan, Irigasi dan Jaringan yang diperoleh melalui kontrak meliputi biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan, jasa konsultan, biaya pengosongan dan pembongkaran bangunan lama. Biaya perolehan untuk Jalan, Irigasi dan Jaringan yang dibangun secara swakelola meliputi biaya langsung dan tidak langsung, yang terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja, sewa peralatan, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan, biaya pengosongan dan pembongkaran bangunan lama.

j. Aset Tetap LainnyaBiaya perolehan aset tetap lainnya menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut sampai siap pakai. Biaya perolehan Aset Tetap Lainnya yang diperoleh melalui kontrak meliputi pengeluaran nilai kontrak, biaya perencanaan dan pengawasan, serta biaya perizinan. Biaya perolehan Aset Tetap Lainnya yang dibangun secara swakelola meliputi biaya langsung dan tidak langsung, yang terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja, sewa peralatan, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan, biaya pengosongan dan pembongkaran bangunan lama.


33


k. Kontruksi Dalam PengerjaanKontruksi Dalam Pengerjaan dicatat sebesar biaya perolehan.Biaya perolehan Konstruksi yang dikerjakan secara swakelola meliputi : Biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan konstruksi yang

mencakup biaya pekerja lapangan termasuk penyelia, biaya bahan, pemindahan sarana, peralatan dan bahan-bahan dari dan ke lokasi konstruksi, penyewaan sarana dan peralatan, serta biaya rancangan dan bantuan teknis yang berhubungan langsung dengan kegiatan konstruksi.

Biaya yang dapat diatribusikan pada kegiatan pada umumnya dan dapat dialokasikan ke konstruksi tersebut mencakup biaya asuransi, biaya rancangan dan bantuan teknis yang tidak secara langsung berhubungan dengan konstruksi, dan biaya-biaya lain yang dapat diidentifikasikan untuk kegiatan konstruksi yang bersangkutan seperti biaya inspeksi.

Biaya perolehan konstruksi yang dikerjakan secara kontrak meliputi : Termin yang telah dibayarkan kepada kontraktor sehubungan dengan

tingkat penyelesaian pekerjaan. Pembayaran klaim kepada kontraktor atau pihak ketiga sehubungan

dengan pelaksanaan kontrak konstruksi.l. Penyusutan Aset Tetap

Mulai Tahun 2014 penyusutan telah dilakukan terhadap aset tetap berupa : Gedung dan Bangunan, peralatan dan mesin, jalan irigasi dan jaringan serta aset tetap lainnya

Nilai yang dapat disusutkan adalah :- Nilai yang dapat disusutkan pertama kali merupakan nilai buku

per 31 Desember 2013 untuk Aset Tetap yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 2013.

- Nilai buku merupakan nilai yang tercatat dalam pembukuan- Untuk aset tetap yang diperoleh setelah 31 Desember 2013,

nilai yang dapat disusutkan merupakan nilai perolehan Penyusutan aset tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis

lurus, metode garis lurus dilakukan dengan mengalokasikan nilai yang


34


dapat disusutkan dari aset tetap secara merata setiap tahun selama masa manfaat.

2. Pengukuran/ Penilaian KewajibanKewajiban jangka pendek di SKPD terdiri atas: a) Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK); b) Pendapatan Diterima Dimuka; c) Utang Beban; dan d) Utang Jangka Pendek Lainnya. Kewajiban diakui pada saat: a) Dana pinjaman diterima oleh pemerintah; atau b) Dana pinjaman dikeluarkan oleh kreditur sesuai dengan kesepakatan pemerintah daerah; atau c) Pada saat kewajiban timbul.

3. Pengukuran/ Penilaian EkuitasEkuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah pada tanggal laporan. Saldo Ekuitas berasal dari Ekuitas awal ditambah (dikurang) oleh Surplus/Defisit LO dan perubahan lainnya seperti koreksi nilai persediaan, selisih evaluasi Aset Tetap, dan lain-lain.

4. Pengukuran/ Penilaian Pendapatan-LRAPengakuan Pendapatan-LRA Pendapatan diakui pada saat: a) Diterima di Rekening Kas Umum Daerah; atau b) Diterima oleh SKPD; atau c) Diterima entitas lain diluar pemerintah daerah atas nama BUD.

Pendapatan-LRA diukur dengan menggunakan nilai nominal kas yang masuk ke kas daerah dari sumber pendapatan dengan menggunakan asas bruto, yaitu pendapatan dicatat tanpa dikurangkan/dikompensasikan dengan belanja yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut.

5. Pengukuran/ Penilaian Belanja1. Pengakuan Belanja


35


a) Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah.

b) Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh pengguna anggaran.

2. Pengukuran belanja Akuntansi belanja dilaksanakan berdasarkan azas bruto dan diukur berdasarkan nilai nominal yang dikeluarkan dan tercantum dalam dokumen pengeluaran yang sah.

6. Pengukuran/ Penilaian Pendapatan-LO Pengukuran Pendapatan-LO :a) Pendapatan-LO operasional non pertukaran, diukur sebesar aset yang

diperoleh dari transaksi non pertukaran yang pada saat perolehan tersebut diukur dengan nilai wajar

b) Pendapatan-LO dari transaksi pertukaran diukur dengan menggunakan harga sebenarnya (actual price) yang diterima ataupun menjadi tagihan sesuai dengan perjanjian yang telah membentuk harga. Pendapatan-LO dari transaksi pertukaran harus diakui pada saat barang atau jasa diserahkan kepada masyarakat ataupun entitas pemerintah lainnya dengan harga tertentu yang dapat diukur secara andal.

7. Pengukuran/ Penilaian Beban Pengakuan Beban Pada SKPD :(1) Beban Pegawai

Beban pegawai merupakan kompensasi terhadap pegawai baik dalam bentuk uang atau barang, yang harus dibayarkan kepada pejabat negara, pegawai negeri sipil, dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah daerah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan, kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.


36


Pembayaran atas beban pegawai dapat dilakukan melalui mekanisme UP/GU/TU seperti honorarium non PNS, atau melalui mekanisme LS seperti beban gaji dan tunjangan.Beban pegawai yang pembayarannya melalui mekanisme LS, beban pegawai diakui saat diterbitkan SP2D atau pada saat timbulnya kewajiban pemerintah daerah (jika terdapat dokumen yang memadai). Beban pegawai yang pembayarannya melalui mekanisme UP/GU/TU, beban pegawai diakui ketika bukti pembayaran beban (misal: bukti pembayaran honor) telah disahkan pengguna anggaran

(2) Beban Barang Beban Barang merupakan penurunan manfaat ekonomi dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban akibat transaksi pengadaan barang dan jasa yang habis pakai, perjalanan dinas, pemeliharaan termasuk pembayaran honorarium kegiatan kepada non pegawai dan pemberian hadiah atas kegiatan tertentu terkait dengan suatu prestasi. Beban barang diakui ketika bukti penerimaan barang atau Berita Acara Serah Terima ditandatangani. Dalam hal pada akhir tahun masih terdapat barang persediaan yang belum terpakai, maka dicatat sebagai pengurang beban.

4.1 Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan Dengan Ketentuan Yang Ada Dalam Standar Akuntansi Pemerintah

Secara umum kebijakan akuntansi yang diterapkan pada pos-pos laporan keuangan telah sesuai dengan ketentuan Standar Akuntansi Pemerintahan.Pada tahun anggaran 2005, dilaksanakan penyusunan neraca awal Pemerintah Propinsi Sumatera Barat, seiring hal tersebut dilaksanakan penilaian kembali atas seluruh aset-aset tetap daerah. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah No.07 maka tahun 2014 telah dilakukan penyusutan aset tetap pertama kali sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Gubernur No.05 Tahun 2014 tanggal 24 Januari 2014 tentang Penyusutan Barang Milik Daerah Berupa Aset Tetap.


37


5.1 Penjelasan Laporan Realisasi Anggaran (LRA)5.1.1 Penjelasan Pos-Pos Pendapatan

No.

Perkiraan Anggaran 2015 (Rp)

Realisasi 2015 (Rp) % Realisasi

2014 (Rp)

Lain Lain Pendapatan Yang Sah

-

-

-

84.295.619,-

Jumlah tersebut merupakan anggaran dan realisasi Pendapatan lain-lain PAD Yang Sah Tahun 2015 dan 2014. Pada tahun 2015 tidak terdapat Lain-Lain PAD Yang Sah sementara tahun 2014 terdapat Pendapatan dari Pengembalian Hasil Temuan Pemeriksa sebesar Rp. 7.119.619,-dan Penjualan atas Kendaraan Dinas Roda Empat Kantor Penghubung Provinsi Sumatera Barat sebesar Rp. 77.176.000,- dan ini diakui merupakan Pendapatan dari PPKD.

5.1.2 Penjelasan Pos-Pos Belanja

1. Belanja Operasi

No. Perkiraan Anggaran 2015 (Rp)

Realisasi 2015 (Rp)

% Realisasi 2014 (Rp)

Belanja Operasi

7.490.593.518

7.195.091.348

96.06

9.283.200.534

a. Belanja Pegawai

No Perkiraan Anggaran 2015 (Rp)

Realisasi 2015 (Rp)



38

BAB VPenjelasan Pos-pos Pelaporan Keuangan


Belanja Pegawai

3.307.749.308

3.296.542.116

99.66

3.031.475.127

Jumlah tersebut merupakan anggaran dan realisasi Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2015 dan 2014. Untuk realisasi Tahun 2015 mencapai 99.66% dari anggarannya. Dibandingkan dengan Tahun Anggaran 2014 terdapat kenaikan/penurunan sebesar Rp265.066.989. Belanja Pegawai ini terdiri dari belanja tidak langsung berupa gaji dan tunjangan dan tambahan penghasilan PNS yang terdiri dari:

No


Realisasi 2015 (Rp)


- Gaji dan Tunjangan

1.967.225.413 1.967.225.413

100 1.907.544.798

- Tambahan Penghasilan PNS

1.340.523.895 1.329.316.703

99.16

988.270.329

- Uang Lembur PNS - - - 135.660.000

Jumlah 3.307.749.308

3.296.542.116

96.06

3.031.475.127

b. Belanja Barang & Jasa

No.


Realisasi 2015 (Rp)


Belanja Barang & Jasa

4.182.844.210

3.898.549.232

93,20

6.251.725.407

Jumlah tersebut merupakan anggaran dan realisasi Belanja Barang Tahun Anggaran 2015 dan 2014. Untuk realisasi Tahun 2015 mencapai 93.20% dari anggarannya. Dibandingkan dengan Tahun Anggaran 2014 terdapat penurunan sebesar Rp2.353.176.175. Belanja Barang dan Jasa ini terdiri dari :

No.


Realisasi 2015 (Rp)

% Realisasi 2014


39


(Rp) - Honorarium PNS 129.900.000 127.000.000 97,77 100.000.00

0,-- Honorarium Non

PNS35.230.000 35.230.000 100,0

031.726.890,

-- Belanja Bahan

Pakai Habis244.738.160 229.234.387 93,67 256.374.16

6,-- Belanja Bahan

Material- - 0,00 24.280.000,

-- Belanja Jasa

Kantor323.776.000 285.849.061 88,29 383.881.57

0,-- Belanja Premi

Asuransi53.163.300 53.163.300 100,0

045.915.025,

-- Belanja Perawatan

Kendaraan Bermotor

188.450.000 148.180.930 78,63 130.064.011,-

- Belanja Cetak dan Penggandaan

150.540.650 131.957.525 87,66 148.017.275,-

- Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/ Parkir

661.071.000 644.014.700 97,42 654.754.700

- Belanja Sewa Sarana Mobilitas

53.200.000 50.250.000 94,45 49.003.500

- Belanja Sewa Perlengkapan & Peralatan Kantor/Rumah

- - - 1.798.500.000

- Belanja Makanan dan Minuman

568.030.000 509.977.339 89,78 651.034.764

- Belanja Pakaian Dinas & Atributnya

24.300.000 23.220.000 95,56 -

- Belanja Pakaian Kerja

11.180.000 11.180.000 100,00

7.500.000

- Belanja Pakaian Khusus &Hari-hari Tertentu

- - - 60.500.000

- Belanja Perjalanan Dinas

1.125.153.100

1.078.117.323

95,82 1.242.191.098

- Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi

450.000 450.000 100,00

0,-

- Belanja Pemeliharaan

208.250.000 196.837.667 94,52 26.930.000

- Belanja Honorarium Non Pegawai

389.912.000 358.387.000 91,91 -

- Belanja Jasa Konsultasi

- - - 45.000.000


40


- Belanja Jasa Petugas

- - - 314.700.220

- Belanja Jasa Lembaga Kesenian

14.000.000 14.000.000 100,00

252.674.000

- Belanja Peralatan/Perlengkapan Pakai Habis

- - 28.678.188

- Belanja Kontribusi Pelatihan/Magang

1.500.000 1.500.000 100,00

Jumlah........... 4.182.844.210

3.898.549.232

93,20 6,251,725,407

3. Belanja Modal

No.


Realisasi 2015 (Rp)


Belanja Modal 986.583.750

821.450.794

83,26%

2.067.661.000

Jumlah tersebut merupakan anggaran dan realisasi belanja modal tahun 2015 dan 2014 . Realisasi tahun 2015 mencapai 83.26% dari anggarannya. Dibandingkan dengan realisasi tahun 2014 terdapat penurunan sebesar Rp1.246.210.206.Belanja Modal terdiri dari Belanja Modal Tanah, Belanja Modal Peralatan dan Mesin, Belanja Modal Gedung dan Bangunan, Belanja Modal Jalan Irigasi dan Jaringan serta Belanja Modal Aset tetap Lainnya.Belanja Modal tahun 2015 hanya terdiri dari Belanja Modal Peralatan dan Mesin. Rincian dari belanja tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

a. Belanja Modal Peralatan & MesinNo.


Realisasi 2015 (Rp)


Belanja Modal Peralatan & Mesin

986.583.750

821.450.794

83,26%

1.982.780.000


41


Jumlah tersebut merupakan anggaran dan realisasi belanja modal Peralatan dan Mesin tahun 2015 dan 2014. Realisasi tahun 2015 mencapai 83.26% dari anggarannya. Dibandingkan dengan realisasi tahun 2014 terdapat penurunan sebesar Rp1.161.329.206,-

Adapun rincian objek belanja modal peralatan dan mesin terdiri dari: No.


Realisasi 2015 (Rp)


-Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkutan darat Bermotor

- - - 1.677.070.000

-Belanja Modal Pengadaan Perlengkapan Kantor

- - - 195.635.000

-Belanja Modal Pengadaan Komputer

142.250.000 140.530.000 98.79 83.495.000

-Belanja Modal Pengadaan Alat Rumah Tangga

844.333.750 680.920.794 80.65 19.980.000

-

Belanja Modal Pengadaan Penghias Ruangan Rumah Tangga

- - 2.650.000

-Belanja Modal Pengadaan Alat-alat studio

- - 3.950.000

Jumlah 821.450.794

83.26

1.982.780.000

Dari realisasi Belanja Modal Tanah ini, sejumlah Rp 59.200.000 Tidak dikapitalisir / dikoreksi dari aset tetap yaitu Belanja Modal Pengadaan Alat Rumah Tangga (BM. Pengadaan Meubeleur) karena harga perolehan per unitnya tidak mencapai Rp 1.000.000,- yaitu :

• Kursi Chairman Type VC 555 sebanyak 64 buah, harga satuannya Rp 925.000,-


42


Daftar Belanja Modal Tahun 2015 dapat dilihat pada Lampiran 21 dan Daftar Belanja Modal yang tidak dikapitalisir dapat dilihat pada Lampiran 22.

Tidak dikapitalisirnya belanja modal tersebut sesuai dengan Kebijakan Akuntansi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Nomor 43 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi, Sistem Akuntansi dan Bagan Akun Standar Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 82 Tahun 2015 tanggal 31 Desember 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 43 Tahun 2014 .

5.2 Penjelasan Pos Pos Neraca5.2.1. Aset

Aset Lancar

No.

Perkiraan 2015 (Rp) 2014 Restatement

(Rp)

1.Kas di Bendahara Pengeluaran - 86.460.731

Jumlah tersebut merupakan saldo kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2015 dan 2014. Sampai dengan 31 Desember 2015 , sisa UYHD sebesar Rp. 142.475.538. , telah disetorkan ke Kas Daerah pada tanggal 31 Desember 2015. Semua pajak yang dipungut oleh Bendahara Pengeluaran telah disetorkan ke Kas daerah pada akhir tahun 2015.

Rincian sisa UYHD dan penyetorannya dapat dilihat pada Lampiran 1.

No.


(Rp)

2.Beban Dibayar Dimuka 502.044.583 2.048.176.200


43


Jumlah tersebut merupakan saldo Beban Bayar Dimuka per 31 Desember 2015 dan 2014, yaitu beban jasa dibayar dimuka /beban sewa dibayar dimuka berupa Sewa Mess Karyawan Kantor Penghubung dan Sewa Kantor Penghubung dengan rincian sebagai berikut :

No. Uraian Jml Belanja LRA Jml Beban LO Jml Beban Bayar Dimuka

1 2 3 4 5

1 Pembayaran Sewa Mess Karyawan Kantor Penghubung Tahun 2015 Keg: Penyediaan Jasa Gedung Kantor / Rumah Dinas, sesuai SPK No: 20/ S-Mess/ KPHB-TU/ XII-2014 tanggal 12 Desember 2015 jgk waktu 12 Desember 2015 s.d 12 Desember 2016

50.000.000 4.166.667 45.833.333

2 Pembayaran Sewa Kantor Penghubung Tahun 2015 Keg: Penyediaan Jasa Gedung Kantor / Rumah Dinas, sesuai SPK No: 011/ 429/ SPK-PLS/ KPHB-2015 tanggal 17 Desember 2015 jgk waktu 17 Desember 2015 s.d 16 Desember 2016

497.685.000 41.473.750 456.211.250

547.685.000 45.640.417 502.044.583

Daftar Beban Bayar dimuka dapat dilihat pada Lampiran 11 Laporan Keuangan ini.

No.


(Rp) 3. Beban Jasa Dibayar

Dimuka13.290.825 -

Jumlah tersebut merupakan saldo Beban Bayar Dimuka per 31 Desember 2015 dan 2014, yaitu beban jasa dibayar dimuka /beban premi asuransi dibayar dimuka yang merupakan Asuransi Barang Milik daerah pada Kantor Penghubung Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dengan rincian sebagai berikut:


44


No. Uraian Jml Belanja LRA Jml Beban LO Jml Beban Premi Asuransi Bayar

Dimuka

Keterangan: Beban Pegawai atau Beban Brg

Jasa1 2 3 4 5 61 Pembayaran kepada PT.Asuransi Eka

Lloyd pekerjaan Penyediaan Jasa Asuransi Barang Milik Daerah pada Kantor Penghubung Tahun 2015 Keg: Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah sesuai SPK 020/ 154/ SPK/ PL-Asuransi/ TU-2015 tanggal 27 Maret 2015 jgk waktu 27 Maret 2015 s.d 26 Maret 2016

53.163.300 39.872.475 13.290.825 Beban Barang Jasa

53.163.300 39.872.475 13.290.825

Daftar Beban Premi Asuransi Dibayar dimuka dapat dilihat pada Lampiran 11 Laporan Keuangan ini.

No.


(Rp) 4. Persediaan 16.200.603 36.016.826

Jumlah tersebut merupakan saldo Persediaan per 31 Desember 2015 dan 2014, yaitu :

Uraian Jumlah - Bahan pakai Habis 11.758.303 - Bahan Material 4.442.300 Total 16.200.603

Selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 16.

Aset Tetap

No.


(Rp) 5. Tanah 2.837.179.000 2.837.179.000

Jumlah tersebut merupakan saldo nilai Tanah milik Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang terdaftar pada Kantor Penghubung Pemerintah Provinsi Sumatera Barat per 31 Desember 2015 dan 2014 .


45


1) Dasar Penilaian

a. Neraca Awal 2005 Rp 2.586.970.000

b. Harga Perolehan 2006 sd 2015 Rp. 250.209.000

c. Appraisal 2011 Rp. -

d. Apraisal 2012 Rp. -

e. Apraisal 2013 Rp. -

f. Apraisal 2014 Rp. -

Pada Tahun 2015 tidak terdapat mutasi tambah ataupun mutasi kurang pada perkiraan Aset Tetap Tanah. Daftar Tanah Kantor Penghubung Provinsi Sumatera Barat per 31 Desember 2015 dalam bentuk KIB A, dapat dilihat pada Buku Inventaris Kantor Penghubung Provinsi Sumatera Barat yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015.

No.


(Rp) 6. Peralatan & Mesin 5.181.555.014 4.966.498.050

Jumlah tersebut merupakan saldo nilai Peralatan dan Mesin milik Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang terdaftar pada Kantor Penghubung Provinsi Sumatera Barat per 31 Desember 2015 dan 2014 .

1) Dasar Penilaian

a. Neraca Awal 2005 Rp 401.160.000

b. Harga Perolehan 2006 sd 2015 Rp. 4.780.395.014

c. Appraisal 2011 Rp. ..............................

d. Apraisal 2012 Rp. ..............................

e. Apraisal 2013 Rp. ..............................

f. Apraisal 2014 Rp. ...............................


46


Daftar Peralatan dan Mesin Kantor Penghubung Provinsi Sumatera Barat per 31 Desember 2015 dalam bentuk KIB B, dapat dilihat pada Buku Inventaris Kantor Penghubung Provinsi Sumatera Barat yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015.

2) Mutasi Tambah Kurang

Saldo Audited 2014 4.966.498.050

Mutasi Tambah

Belanja Modal tahun 2015

821.450.794

Belanja Barang dan Jasa tahun 2015 -

Koreksi Tambah Nilai -

Kurang catat/tidak tercatat -

Hibah dari Pihak Ketiga -

Mutasi antar SKPD -

Reklasifikasi -

Total Mutasi Tambah821.450.794

Mutasi Kurang

Belanja Modal yang tidak dikapitalisir

59.200.000

Koreksi Kurang Nilai -

Double Record/Aset -


47


Pusat

Hibah Kepada Pihak Ketiga -

Penghapusan -

Mutasi antar SKPD -

Reklasifikasi 547.193.830

Total Mutasi Kurang 606.393.830

Total Mutasi 215.056.964

Saldo per 31 Des 2015

5.181.555.014

Penjelasan Mutasi Tambah

a) Belanja Modal Peralatan dan Mesin sebesar Rp.821.450.794 telah diuraikan dalam penjelasan Pos-Pos LRA - Belanja Modal Peralatan dan Mesin.

Penjelasan Mutasi Kurang

a) Belanja Modal yang tidak Dikapitalisir senilai Rp.59.200.000 telah diuraikan dalam penjelasan Pos-Pos LRA - Belanja Modal Peralatan dan Mesin.

b) Reklasifikasi senilai Rp 547.193.830,- yaitu ke :

- Gedung & Bangunan senilai Rp 361.146.000, yaitu Plang Nama Kantor Penghubung.


48


- Aset Lainnya senilai Rp 146.047.830 karena usulan penghapusan namun sampai dengan 31 Desember 2015 belum keluar SK Penghapusannya.

- Aset Lainnya (Aset Tidak Berwujud) senilai Rp 40.000.000 yang merupakan Belanja Modal Pengadaan Perangkat Lunak Komputer ( Aplikasi e-office Kantor Penghubung).

Rekapitulasi/ daftar mutasi tambah dan kurang aktiva tetap Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2015 dapat dilihat pada Lampiran 17.

No.


(Rp) 7. Gedung & Bangunan 4.474.401.076 4.113.255.076

Jumlah tersebut merupakan saldo nilai Gedung dan Bangunan milik Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang terdaftar pada Kantor Penghubung per 31 Desember 2015 dan 2014 .

1) Dasar Penilaian

a. Neraca Awal 2005 Rp. 3.655.066.187






Daftar Peralatan dan Mesin Kantor PenghubungProvinsi Sumatera Barat per 31 Desember 2015 dalam bentuk KIB B, dapat dilihat pada Buku Inventaris Kantor Penghubung Provinsi Sumatera Barat yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015.


49


2) Mutasi Tambah Kurang

Saldo Audited 2014 4.113.255.076

Mutasi Tambah

Belanja Modal tahun 2015 -

Belanja Barang dan Jasa tahun 2015 -

Koreksi Tambah Nilai -

Kurang catat/tidak tercatat -

Hibah dari Pihak Ketiga -

Mutasi antar SKPD -


Total Mutasi Tambah 361.146.000

Mutasi Kurang

Belanja Modal yang tidak dikapitalisir -

Koreksi Kurang Nilai -

Double Record/Aset Pusat -

Hibah Kepada Pihak Ketiga -

Penghapusan -

Mutasi antar SKPD -

Reklasifikasi -


50


Total Mutasi Kurang -


Saldo per 31 Des 2015 4.474.401.076


a) Reklasifikasi senilai Rp361.146.000 yaitu dari Aset Peralatan & Mesin berupa Plang Nama Kantor Penghubung.

Penjelasan Mutasi Kurang

Pada Tahun 2015 tidak terdapat mutasi kurang pada Perkiraan Gedung & Bangunan.

Rekapitulasi/ daftar mutasi tambah aktiva tetap Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2015 dapat dilihat pada Lampiran 17.

No.


(Rp) 8. Asset Tetap Lainnya 34.186.090 34.186.090

Jumlah tersebut merupakan saldo nilai Aset Tetap Lainnya milik Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang terdaftar pada Kantor Penghubung per 31 Desember 2015 dan 2014 .

1) Dasar Penilaian

a. Neraca Awal 2005 Rp -






51



Pada Tahun 2015 tidak terdapat mutasi tambah ataupun mutasi kurang pada perkiraan Aset Tetap Lainnya. Daftar Aset Tetap Lainnya Kantor Penghubung Provinsi Sumatera Barat per 31 Desember 2015 dalam bentuk KIB B, dapat dilihat pada Buku Inventaris Kantor Penghubung Provinsi Sumatera Barat yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015.

No.


(Rp) 9. Akumulasi

Penyusutan(5.366.511.039.

94)(4.666.833.539,

62)

Terdiri dari :

Akumulasi Penyusutan Peralatan & Mesin(2.807.642.978,80)(2.375.138.980)

Akumulasi Penyusutan Gdg dan Bangunan (2.558.868.061,14)(2.291.694.559,62)

Jumlah tersebut merupakan saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap posisi 31 Desember 2015 dan 2014.Akumulasi Penyusutan ini terdiri dari Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin, Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan, Akumulasi Penyusutan Jalan, Irigasi dan Jaringan, Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Lainnya. Berikut dijelaskan mutasi tambah dan kurang akumulasi penyusutan tersebut :

Uraian Peralatan & Mesin

Gedung& Bangunan

Jln Irigasi & Jaringan

Aset Tetap Lainnya

SALDO AKM PENYUSUTAN PER 31 DES 2014 (NERACA RESTATEMENT)

2.375.138.980

2.291.694.559,52

- 34.186.090


52


JUMLAH KOREKSI TAMBAH:

112.679.200

o Kurang Catat/tdk tercatat

o Hibah dr Pihak Ketiga

o Mutasi antar SKPD

o Reklasifikasi 112.679.200

o Koreksi + Saldo Awal

JUMLAH KOREKSI KURANG:

o Double Record

o Hibah

o Penghapusan

o Mutasi antar SKPD

o Reklasifikasi 258.727.030

o Koreksi - Saldo Awal

BEBAN PENYUSUTAN TAHUN 2015

691.231.028,80

154.494.301,52

SALDO AKHIR AKM PENYUSUTAN PER 31 DES 15

2.807.642.978,80

2.558.868.061,14

- 34.186.090,-

Penjelasan tentang mutasi tambah dan mutasi kurang Akumulasi Penyusutan ini dapat dilihat pada Lampiran 30.

Aset LainnyaN Perkiraan 2015 (Rp) 2014


53


o. Restatement (Rp)

10.

Aset Tidak Berwujud Lainnya

102.100.000,- 62.100.000,-

Jumlah tersebut merupakan saldo Aset Tidak Berwujud Lainnya sampai dengan posisi 31 Desember 2015 dan 2014.

Dasar penilaian Aset Tidak Berwujud senilai Rp. 102.100.000,- dinilai berdasarkan harga perolehan dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2015.

Saldo Audited 2014 62.100.000

Mutasi Tambah

Belanja Barang dan Jasa tahun 2015

Koreksi Tambah Nilai

Kurang catat/tidak tercatat


Total Mutasi Tambah 40.000.000

Mutasi Kurang

Penghapusan

Reklasifikasi

Total Mutasi Kurang


Saldo per 31 Des 2015 102.100.000


1) Reklasifikasi dari Peralatan Mesin (Belanja Modal Tahun 2015) senilai Rp. 40.000.000 dengan rincian sebagai berikut:


54


Software e-office pengadaan dari Belanja Modal Tahun 2015.

Pada tahun 2015 tidak terdapat mutasi kurang pada perkiraan Aset Tidak Berwujud Lainnya

Rekapitulasi Mutasi Tambah dan kurang Aset Tidak Berwujud dapat dilihat pada Lampiran 18.

No.


(Rp) 11.

Aset Lain -lain 146.047.830,- -

Jumlah tersebut merupakan saldo Aset Lain-Lain yang sampai dengan posisi 31 Desember 2015 dan 2014.

Aset Lain-lain terdiri dari Aset Tidak Bermanfaat senilai Rp 146.047.830.

Selanjutnya dapat dijelaskan untuk masing-masing Aset Lain-lain sebagai berikut:

1) Aset Tidak Bermanfaat

Aset Tidak Bermanfaat senilai Rp. 146.047.830 tersebut dicatat berdasarkan nilai buku per 31 Des 2015 .

Keterangan Harga Perolehan

Akm Penyusutan

Nilai Buku

Saldo Audited 2014

-

Mutasi Tambah 146.047.830

Mutasi antar SKPD

Reklasifikasi Koreksi Akm Penyusutan


55


Total Mutasi Tambah

146.047.830

Mutasi Kurang

Penghapusan

Mutasi antar SKPD

Reklasifikasi

Koreksi Akm Penyusutan

Total Mutasi Kurang


Saldo per 31 Des 2015

146.047.830


a) Reklasifikasi senilai Rp. 146.047.830 dengan rincian sebagai berikut:

Dari peralatan dan mesin senilai Rp: 146.047.830 berdasarkan usulan penghapusan Surat Kantor Penghubung karena telah habis masa manfaatnya ( Nilai Perolehannya dikurangi Akumulasi Penyusutannya sama dengan nol).

Penjelasan Mutasi kurang

Pada Tahun 2015 tidak terdapat mutasi kurang pada perkiraan Aset Tidak Bermanfaat karena asset yang termasuk usulan penghapusan tersebut belum keluar Surat Keputusan Gubernur mengenai penghapusannya.

Rekaptulasi Mutasi Tambah dan kurang Aset Tidak Bermanfaat dapat dilihat pada Lampiran 18

Kewajiban


56


Kewajiban Jangka Pendek

No.


(Rp) 12.

Utang Belanja 222.607.668,- -

Jumlah tersebut merupakan saldo Utang Belanja yang harus dibayar oleh Pemerintah Daerah kepada pemberi jasa dan PNS per 31 Desember 2015 dan 2014 . Utang belanja ini terdiri dari Utang belanja pegawai dan utang belanja barang dan jasa dengan rincian :

Utang belanja pegawai Rp 211.480.308,-

Yaitu utang belanja tambahan penghasilan kepada PNS atas kinerjanya yang telah dilaporkan untuk bulan November sebeser Rp 106.005.981 dan bulan Desember sebesar Rp 105.474.327 . Pengakuan utang ini sesuai dengan Peraturan Gubernur No 12 tgl 24 Februari 2015 tentang Tambahan Penghasilan Bagi Pegawai di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat pasal 12 yang menyatakan bahwa tambahan penghasilan pegawai dibayarkan berdasarkan laporan harian PNS pada 2 bulan sebelumnya.

Utang belanja barang dan Jasa Rp11.127.360,-

Yaitu utang belanja telp, listrik, air, internet yang merupakan pemakaian bulan Desember 2015 yang dibayarkan bulan Januari 2016.

Pada Laporan Keuangan 2014 (restatement) , utang belanja barang dan jasa berupa telp, listrik, air, internet disajikan pada Utang Jangka Pendek.

Selengkapnya rincian utang belanja ini dapat lihat pada Lampiran 13.

Ekuitas

No.


(Rp) 13.

Ekuitas 7.525.358.483,06

9.468.665.627,38


57


Jumlah tersebut merupakan saldo Ekuitas Kantor Penghubung Provinsi Sumatera Barat per 31 Desember 2015 dan 2014 . Ekuitas ini terdiri dari:

Ekuitas Rp.9.330.709.757,38

Surplus/Defisit LO (Rp.9.821.893.416,32)

Perubahan SAL Rp.8.016.542.142,-

Surplus/Defisit LRA (Rp.8.016.542.142,)

RK/PPKD Rp. 8.016.542.142,-

Secara lengkap perubahan Ekuitas dilaporkan dalam Laporan Perubahan Ekuitas. Surplus/Defisit LO adalah selisih antara pendapatan LO dengan Beban LO yang dijelaskan pada penjelasan Pos-Pos Laporan Operasional. Perubahan SAL adalah rekening penyeimbang Pendapatan LRA dan Belanja LRA . Surplus/Defisit LRA adalah selisih antara Pendapatan LRA dan Belanja LRA yang dijelaskan pada Laporan Realisasi Anggaran. Sedangkan RK/PPKD adalah rekening penghubung antara SKPD dengan PPKD yang akan dieliminasi saat menyusun Laporan Konsolidasi.

5.3 Penjelasan Pos Pos Laporan Operasional

5.3.1 BebanBeban Operasi

No. Perkiraan 2015 (Rp) 1. Beban Pegawai 3.508.022.424

Jumlah tersebut merupakan saldo Beban Pegawai Tahun 2015. Beban Pegawai ini terdiri dari beban gaji dan tunjangan-LO, Beban tambahan penghasilan PNS-LO, yaitu :

No. Perkiraan 2015 (Rp) Beban Gaji & Tunjangan - LO 1,967,225,413 Gaji Pokok PNS/Uang Representasi- LO 1,583,732,400 Tunjangan Keluarga - LO 140,523,038


58


Tunjangan Jabatan - LO 44,460,000 Tunjangan Fungsional Umum 81,165,000 Tunjangan Beras 93,574,220 Tunjangan PPh /Tunjangan Khusus- LO 23,737,148 Pembulatan Gaji 33,607 Beban Tambahan Penghasilan PNS-LO 1,540,797,011

Tambahan Penghasilan berdasarkan beban kerja- LO 1,460,997,011

Tambahan Penghasilan berdasarkan Pertimbangan Objektif- LO 79,800,000

Total 3,508,022,424

Saldo / jumlah beban pegawai tersebut diatas adalah jumlah Beban Pegawai – LO TAhun 2015. Pada tahun 2015 tidak terdapat pengembalian be

Adapun perbedaan jumlah Belanja Pegawai- LRA dengan beban pegawai-LO dapat dijelaskan sbb:

Objek Belanja LRA/LO

Belanja Pegawai LRA

Beban Pegawai LO

Selisih +/-

Gaji dan tunjangan

1,967,225,413.00

1,967,225,413.00

-

Tambahan Penghasilan PNS

1,329,316,703.00

1,540,797,011.00

(211,480,308.00)

Jumlah 3,296,542,116.00

3,508,022,424.00

(211,480,308.00)

Penjelasan selisih:

a. Penyesuaian untuk mengakui beban Tambahan Penghasilan PNS-LO bulan November sebesar Rp 106.005.98,- dan bulan Desember 2015 sebesar Rp 105.474.327,- berdasarkan hasil verifikasi Laporan Harian PNS yang telah bekerja bulan November dan Desember 2015 dan akan dibayarkan oleh Pemerintah Provinsi pada Januari dan Februari 2016 sehingga dicatat sebagai utang belanja pegawai per 31 Des 2015.

No. Perkiraan 2015 (Rp) Kantor Penghubung Provinsi Sumatera Barat

59


1. Beban Barang Jasa 5.447.725.662

Jumlah tersebut merupakan saldo Beban Barang dan Jasa Tahun 2015. Beban Barang dan Jasa ini terdiri dari:No. Perkiraan 2015 (Rp) Beban Bahan Pakai Habis 238,603,140 Beban Jasa Kantor 282,368,476 Beban Premi Asuransi 39,872,475

Beban Perawatan Kendaraan Bermotor 148,180,930

Beban Cetak & Penggandaan 142,404,995

Beban Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir 691,396,317

Beban Sewa Sarana Mobilitas 50,250,000

Beban Sewa Perlengkapan Peralatan Kantor 1,498,750,000

Beban Makanan & Minuman 509,977,339 Beban Pakaian Dinas & Atributnya 23,220,000 Beban Pakaian Kerja 11,180,000 Beban Perjalanan Dinas 1,078,117,323 Beban Pemeliharaan 196,837,667.00

Beban Kursus, Pelatihan Sosialisasi & Bimtek PNS 450,000.00

Beban Honorarium Non Pegawai 358,387,000.00 Honorarium PNS 127,000,000.00 Honorarium Non PNS 35,230,000.00 Beban Jasa Lembaga 14,000,000.00 Beban Kontribusi 1,500,000.00 Total 5,447,725,662

Saldo / jumlah beban barang dan jasa tersebut diatas adalah jumlah netto. Pada Tahun 2015 tidak terdapat pengembalian beban barang jasa. Adapun perbedaan jumlah Belanja Barang dan Jasa- LRA dengan beban barang dan Jasa-LO dapat dijelaskan sbb:

Uraian Beban LRA Beban LO Selisih +/-Beban Bahan Pakai Habis 229,234,387 238,603,140 (9,368,753)Beban Jasa Kantor 285,849,061 282,368,476 3,480,585


60


Beban Premi Asuransi 53,163,300 39,872,475 13,290,825Beban Perawatan Kendaraan Bermotor

148,180,930 148,180,930 -

Beban Cetak & Penggandaan 131,957,525 142,404,995 (10,447,470)

Beban Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir

644,014,700 691,396,317 (47,381,617)

Beban Sewa Sarana Mobilitas 50,250,000 50,250,000 -Beban Sewa Perlengkapan Peralatan Kantor

- 1,498,750,000

(1,498,750,000)

Beban Makanan & Minuman 509,977,339 509,977,339 -Beban Pakaian Dinas & Atributnya

23,220,000 23,220,000 -

Beban Pakaian Kerja 11,180,000 11,180,000 -Beban Perjalanan Dinas 1,078,117,32

31,078,117,32

3-

Beban Pemeliharaan 196,837,667 196,837,667 -Beban Kursus, Pelatihan Sosialisasi & Bimtek PNS

450,000 450,000 -

Beban Honorarium Non Pegawai

358,387,000 358,387,000 -

Honorarium PNS 127,000,000 127,000,000 -Honorarium Non PNS 35,230,000 35,230,000 -Beban Jasa Lembaga 14,000,000 14,000,000 -Beban Kontribusi 1,500,000 1,500,000 -

Jumlah

3,898,549,232

5,447,725,662

(1,549,176,430)

Penjelasan selisih:

a Penyesuaian menambah beban barang dan Jasa

Penyesuaian mengakui pemakaian beban bahan pakai habis pada Smtr 1 dan Smtr 2 berdasarkan berita acara opname persediaan Smtr 1 dan Smtr 2 yaitu :

Rincian Objek Beban Smtr 1

+

Smtr 2

+

Jml

ATK 5,822,112.00 4,629,994.00 10.452.106

Jumlah 5,822,112.00 4,629,994.00 10.452.106


61


Penyesuaian mengakui pemakaian beban bahan material pada Smtr 1 dan Smtr 2 berdasarkan berita acara opname persediaan Smtr 1 dan Smtr 2 yaitu :


+

Smtr 2

+

Jml

Bahan Dokumentasi/cetakan

(3,464,930.00) 13,912,400.00 10.447.470

Jumlah (3,464,930.00) 13,912,400.00 10.447.470

Penyesuaian mengakui utang belanja barang dan jasa per 31 Desember 2015 yaitu untuk pemakaian listrik, telp, air, internet bulan Desember yang dicatat sebagai utang belanja Barang dan Jasa per 31 Desember 2015.


+

Jml

Beban Jasa Kantor 3.480.585 3.480.585

Jumlah 3.480.585 3.480.585

b Penyesuaian mengurangi beban barang dan jasa

Penyesuaian Beban Premi Asuransi untuk mengakui beban dibayar dimuka atas beban premi asuransi kendaraan yang belum jatuh tempo.


-

Smtr 2

-

Jml

Beban Premi Asuransi 13.290.825 13.290.825


62


Jumlah 13.290.825 13.290.825

Penyesuaian pembayaran utang belanja barang dan jasa/ utang jangka pendek tahun 2014 yang lalu sebesar Rp 22.312.806 yaitu Rp 14.607.945.

Rincian Objek Beban Smtr 1 Jml

Beban Jasa Kantor 14.607.945. 14.607.945.

Jumlah 14.607.945. 14.607.945.

Penyesuaian untuk koreksi utang tahun lalu sebesar Rp 7.704.861 yaitu :

- Beban Internet (langganan VPN IP SIPKD LAN) Rp. 7.890.000

- Beban Internet Rp. 59.750

- Beban Telepon Rp 102.089

- Beban Listrik Rp 23.300

No. Perkiraan 2015 (Rp)

2.Beban

Penyusutan & Amortisasi

866.145.330,32

a. Beban Penyusutan dan Amortisasi

Jumlah tersebut merupakan saldo Beban Penyusutan Tahun 2015. Beban Penyusutan dan Amortisasi ini terdiri dari :

Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin Rp 691.231.028,80

Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan Rp 154.494.301,52

Beban Amortisasi Aset Tidak Berwujud Rp 20.420.000,-


63


Beban Penyusutan untuk Aset Tetap dan Aset Lainnya serta beban amortisasi Aset Tidak Berwujud untuk masing-masing kelompok Aset dihitung berdasarkan Peraturan Peraturan Gubernur Nomor 5 Tahun 2014 tentang Penyusutan Barang Milik Daerah berupa Aset Tetap sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 81 Tahun 2015 tanggal 31 Desember 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 5 Tahun 2014 serta Peraturan Gubernur Nomor 43 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi, Sistem Akuntansi dan Bagan Akun Standar Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 82 Tahun 2015 tanggal 31 Desember 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 43 Tahun 2014.

Selengkapnya beban penyusutan per kode barang, dapat dilihat pada Kib B,C,D daftar inventaris SKPD yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini.

Rekapitulasi Aset Tetap beserta Akumulasi Penyusutan dan Beban Penyusutannya dapat dilihat pada Lampiran 30.

5.4. Penjelasan Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)

No. Perkiraan 2015 (Rp) 1. Ekuitas 7.525.358.483,06

1. Ekuitas Awal Rp. 9.468.665.627,38

Koreksi Akm Penyusutan Pertamakali

Koreksi Utang Tahun Lalu Rp 22.312.806,-

Koreksi Piutang Tahun Lalu

Koreksi Kas di Bendahara Penerimaan Tahun Lalu


64


Koreksi Kas di Bendahara Pengeluaran Tahun Lalu Rp. 86.460.731,-

2. Surplus/Defisit LO Rp ( 9.821.893.416,32)

3. RK PPKD Rp. 8.016.542.142,-

4. Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/Kesalahan Mendasar

Koreksi Persediaan -

Selisih Revaluasi Aset Tetap -

Mutasi tambah Aset Tetap/Aset Lainnya -

Mutasi Kurang Aset Tetap/Aset Lainnya -

5. Ekuitas Akhir Rp. 7.525.358.483.06

Penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. Ekuitas Awal sebesar Rp 9.468.665.627,38 adalah saldo Ekuitas berdasarkan Neraca Restatement per 31 Des 2014.

2. Koreksi yang terkait dengan Ekuitas Awal yaitu :

Koreksi Utang Tahun Lalu sebesar Rp22.312.806 yaitu Utang Belanja Barang Jasa/Utang Jangka Pendek Tahun 2014.

Koreksi Kas di Bendahara Pengeluaran Tahun Lalu sebesar Rp 86.460.731 yaitu sisa UYHD Tahun 2014 yang disetorkan ke Kas Daerah tgl 2 Januari 2015.

3. Surplus/Defisit LO sebesar (9.821.893.416,32,-) adalah selisih antara Pendapatan LO dan Beban LO Tahun 2015

4. RK PPKD sebesar Rp 8.016.542.142 adalah akun penghubung transaksi SKPD dan PPKD tahun 2015 yang akan dieliminasi saat disusun Laporan Konsolidasi.


65


5. Ekuitas Akhir sebesar Rp 7.525.358.483,06 adalah saldo Ekuitas Kantor Penghubung Provinsi Sumatera Barat per 31 Desember 2015.

5.5. Pengungkapan atas Pos-pos aset dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas.

Dengan diterapkannya penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis akrual sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, mulai tahun 2015 ini, maka terdapat akun-akun baru pada Neraca sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja yaitu :

1. Penyisihan Piutang

2. Beban Dibayar Dimuka

3. Pendapatan Diterima Dimuka

4. Utang Belanja

Sedangkan pada Laporan Operasional :

1. Beban Penyusutan dan Amortisasi

Rekonsiliasi antara Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dengan basis kas dengan Laporan Operasional (LO) dengan basis akrual , dapat dijelaskan dalam tabel berikut:

Jenis Pendapatan/ Belanja

LRA LO Selisih

Pendapatan Daerah

Pendapatan Pajak - - -

Pendapatan Retribusi

- - -

Lain-lain PAD Yg - - -Kantor Penghubung Provinsi Sumatera Barat

66


Sah

Jumlah Pendapatan

- - -

Belanja Operasi 8.016.542.142

9.821.893.416,32

(1.805.351.274,32)

Belanja Pegawai 3.296.542.116

3.508.022.424

( 211.480.308,-)

Belanja Brg & Jasa

3.898.549.232

5.447.725.662

( 1.549.176.430,-)

Belanja Modal 821.450.794

- 821.450.794

Beban Penyusutan & Amortisasi

- 866.145.330,32

( 866.145.330,32)

Beban Penyisihan Piutang

- - -

Jumlah Beban Operasi

8.016.542.142

9.821.893.416,32

(1.805.351.274,32)

Penjelasan selisih antara LRA dan LO sudah dijelaskan pada penjelasan Laporan Operasional (LO) dan rekapitulasinya dapat dilihat pada Lampiran 27.


67


6.1 Dasar Hukum PembentukanLandasan Hukum yang menjadi dasar penulisan Laporan Keuangan Kantor

Penghubung adalah :1. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan

Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Barat yang menyebutkan bahwa tugas pokok Kantor Penghubung Pemerintah Provinsi Sumatera Barat di Jakarta adalah membantu Gubernur dalam penyelenggaraan Pemerintah Provinsi dalam bidang penghubung Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah, Lembaga dan masyarakat di Jakarta.

2. Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 97 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas Pokok Fungsi dan Tata Kerja Kantor Penghubung Provinsi Sumatera Barat yang menyebutkan bahwa tugas pokok dari Kantor Penghubung adalah sebagai pembantu Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan Pemerintahan di Jakarta. Dalam Peraturan Gubernur ini disebutkan bahwa Kantor Penghubung mempunyai fungsi :

a. Perumusan bidang teknis bidang penghubung

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang penghubung

c. Pembinaan dan fasilitasi bidang penghubung lingkup Provinsi dan Kabupaten/Kota

d. Pelaksanaan tugas di bidang humas, protokol dan pelayanan, hubungan antar lembaga dan promosi, monitoring evaluasi dan pelaporan

e. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang penghubung

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.


68

BAB VIPenjelasan atas Informasi-Informasi

Non Keuangan


3. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Kantor Penghubung Tahun 2015

4. Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Kantor Penghubung Tahun 2015.

6.2 Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan

Kantor Penghubung Provinsi Sumatera Barat mempunyai tugas pokok membantu pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan di Jakarta, yang dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Gubernur dan secara teknis administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.

Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Kantor Penghubung Provinsi mempunyai fungsi yaitu;

1. Perumusan kebijakan teknis bidang penghubung

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang penghubung

3. Pembinaan dan fasilitasi bidang penghubung lingkup Provinsi dan Kabupaten/kota

4. Pelaksanaan tugas bidang humas protokol dan pelayanan; hubungan antar lembaga dan promosi, monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang penghubung

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya

6.3 Struktur Organisasi

Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Barat, Kantor Penghubung Provinsi Sumatera Barat terdiri dari :

a. Kepala Kantor


69


b. Sub Bagian Tata Usaha

c. Seksi Humas Protokol dan Pelayanan

d. Seksi Hubungan Antar Lembaga dan Promosi

e. Seksi Monitoring Evaluasi dan Pelaporan

6.4 Sumber Daya Aparatur Kantor Penghubung

Personil Kantor Penghubung Pemerintah Provinsi Sumatera Barat di Jakarta secara keseluruhan berdasarkan kondisi bulan Desember 2014 berjumlah 43 orang yang terdiri dari:

a. PNS Tetap : 42 orangb. PNS Magang : 2 orang c. PTT : 1 orang

Jumlah : 44 orangPersonil tersebut dapat juga dikelompokkan sebagai berikut:

Berdasarkan Golongan, terdiri dari:

Pegawai golongan IV : 4 orang Pegawai golongan III : 25 orang (termasuk PNS magang) Pegawai golongan II : 10 orang Pegawai golongan I : 5 orang PTT : 1 orang

Jumlah : 44 orangBerdasarkan Jenis Kelamin :

Berdasarkan Tingkat Pendidikan Formal :N Tingkat Pendidikan Jumlah

1. Pasca Sarjana 6 orang2. Sarjana (Strata 1) 18 orang


70

NJenis Kelamin Jumlah

1. Laki-laki 25 orang2. Perempuan 19 orang Total 44 orang


3. Sarjana Muda 2 orang4. SLTA 8 orang5. SLTP 4 orang6. SD 6 orang Jumlah 44 orang

6.5 Visi Dan Misi

6.5.1. Visi

Visi berkaitan dengan pandangan ke depan menyangkut ke mana instansi pemerintah harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif, serta produktif. Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi pemerintah.

Visi Kantor Penghubung Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya adalah:“Menjadikan Kantor Penghubung Sebagai Pusat Pelayanan dan Informasi Terpadu dalam Pengembangan Potensi Daerah Sumatera Barat di Jakarta”.

6.5.2. Misi

Misi adalah sesuatu yang barus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran instansi pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan negara

Misi suatu instansi harus jelas dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.Misi juga terkait dengan kewenangan yang dimiliki instansi pemerintah dan peraturan perundangan atau kemampuan penguasaan teknologi sesuai dengan strategi yang telah dipilih.

Adapun Misi yang diemban oleh Kantor Penghubung Pemerintah Provinsi Sumatera Baratyaitu:

Terbantunya tugas-tugas Pemerintah Provinsi di Jakarta.Kantor Penghubung Provinsi Sumatera Barat

71


Mewujudkan Kantor Penghubung sebagai pusat informasi dan promosi potensi-potensi daerah di Jakarta.

6.6. Rencana Strategis

Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Proses ini menghasilkan suatu rencana strategis instansi pemerintah, yang setidaknya memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, dan program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaannya.

Kantor Penghubung Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam mencapai misi di atas, telah menetapkanlah tujuan dan sasaran jangka menengah (lima tahunan) dari tahun 2012 s/d 2015 adalah sebagai berikut :

Tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis. Tujuan tidak harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang.

Adapun tujuan Kantor Penghubung untuk Tahun 2012 – 2015adalah :

1. Memberikan pelayanan yang optimal bagi tugas-tugas Pemerintah Provinsi Sumatera Barat di Jakarta

2. Memfasilitasi hubungan timbal balik antara Pemerintah Provinsi dengan berbagai lembaga terkait di Jakarta

3. Mewujudkan Kantor Penghubung sebagai pusat informasi dan promosi potensi-potensi daerah di Jakarta

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran dirancang pula indikator sasaran.Yang dimaksud dengan indikator sasaran adalah ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun


72


bersangkutan.Setiap indikator sasaran disertai dengan rencana tingkat capaiannya (targetnya) masing-masing.

Adapun sasaran yang ingin dicapai oleh Kantor Penghubung dari tahun 2012 s/d 2015adalah :

1. Tersedianya pelayanan cepat, tepat dan prima.

2. Terjalinnya kerjasama antara Pemerintah Provinsi/kab/kota dengan Pemerintah Pusat, Non Departemen, Perwakilan Asing dan Masyarakat Minang diperantauan.

3. Dikenalinya potensi daerah oleh masyarakat luas baik dalam maupun Luar Negeri.

6.7. Kebijakan

Untuk mencapai tujuan dan sasaran di atas, ditetapkanlah strategi yang dijabarkan dalam bentuk kebijakan dan program. Adapun kebijakan yang diambil oleh Kantor Penghubung adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi perkantoran

2. Usaha dan upaya peningkatan dan pengembangan kegiatan tugas dan tanggung jawab setiap bagian, bidang-bidang dan unit kerja sesuai susunan organisasi

3. Seluruh kegiatan yang dilakukan harus bermanfaat dan mendahulukan kepentingan masyarakat

4. Peningkatan etos kerja, pengembangan program di setiap bagian, bidang-bidang dan unit kerja yang ada harus dapat dirasakan menjadi tugas dan tanggung jawab pelaksanaan tugas

5. Penggunaan dana harus seimbang dengan anggaran yang tersedia dan disesuaikan dengan kebutuhan/ kepentingan program dan kegiatan

6.8. Program

Penjabaran strategis dalam bentuk program adalah sebagai berikut :


73


1. Pelayanan Administrasi Perkantoran

2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

3. Peningkatan Disiplin Aparatur

4. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

5. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

6. Peningkatan Pelayanan Kedinasan

7. Peningkatan Pelayanan Publik

8. Peningkatan Kinerja Perangkat Daerah dan Ketatalaksanaan Pemerintah Daerah

9. Pengembangan Data Informasi & Komunikasi


74


7.1 Kesimpulan

Pada tahun 2015 Kantor Penghubung PemerintahProvinsi Sumatera Barat telah menyusun dan melaksanakan 9 (sembilan) Program dengan 37 (tiga puluh tujuh) kegiatan dan dari target keuangan yang telah ditetapkan dapat dicapai sebesar 94.57%. Hal ini disebabkan karena adanya efesiensi anggaran dan ada beberapa kegiatan yang tidak mencapai target.

a. Pada Tahun Anggaran 2015 pada Kantor Penghubung Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Belanja Daerahnya dianggarkan sebesar Rp.8.477.177.268,- yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 3.307.749.308,- dan Belanja Langsung sebesar Rp. 5.169.427.960,- total realisasi belanja sebesar Rp. 8.016.542.142,- (94.57%) terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 3.296.542.116,- (99.66%) dan Belanja Langsung sebesar Rp. 4.720.000.026,- (91.30%) dari jumlah anggaran.

b. Sisa UYHD Tahun 2015 sebesar Rp. 142.475.538 telah disetor pada tanggal 31 Desember 2015, Persediaan terdiri dari : Persediaan Alat Tulis Kantor dan Cetak Penggandaan per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 16.200.603,- yang nantinya merupakan cadangan persediaan. Utang Belanja Barang Jasa pada pihak ketiga sebesar Rp. 11.127.360-.


75

BAB VIIPenutup


c. Untuk tahun 2015 Aset Tetap yang mengalami penambahan adalah Peralatan dan Mesin.

7.2 Saran 1. Perlu ditingkatkan Perencanaan yang lebih baik di dalam Penyusunan

Anggaran, sehingga penggunaan dana dapat lebih optimal sesuai dengan anggaran yang tersedia.

2. Perlunya ditingkatkan Bimbingan Teknis tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

Jakarta, Januari 2016

KEPALA KANTOR PENGHUBUNG PROVINSI SUMATERA BARAT

D rs . LUHUR BUDIANDA, SY. M.SiPembina Tk.I/NIP.19701006 198908 1 001


76



77



78



9

badanpenghubung.sumbarprov.go.id · Web viewUntuk kegiatan Penyediaan Peralatan Rumah Tangga yang...

Documents

Transcript of badanpenghubung.sumbarprov.go.id · Web viewUntuk kegiatan Penyediaan Peralatan Rumah Tangga yang...