Web viewproposal metode penelitian (hmkk538) perencanaan tata-letak lampu pada alfamart dari...

24
PROPOSAL METODE PENELITIAN (HMKK538) PERENCANAAN TATA-LETAK LAMPU PADA ALFAMART DARI KILOMETER 36 – 33 BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Disusun Oleh : NAMA : NUR HARIS HUSAINI (H1F114053) PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Transcript of Web viewproposal metode penelitian (hmkk538) perencanaan tata-letak lampu pada alfamart dari...

PROPOSAL METODE PENELITIAN

(HMKK538)

PERENCANAAN TATA-LETAK LAMPU PADA ALFAMART DARI KILOMETER 36 – 33 BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Disusun Oleh :

NAMA : NUR HARIS HUSAINI (H1F114053)

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2016

TERIMAKASIH KEPADA

REKTOR UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc

WAKIL DEKAN I FAKULTAS TEKNIK

Dr. Chairul Irawan, ST., MT

WAKIL REKTOR UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Dr. Ahmad Alim Bachri, SE., M.Si

DEKAN FAKULTAS TEKNIK

Dr. Ing. Yulian Firmana Arifin, ST., MT

WAKIL DEKAN III FAKULTAS TEKNIK

Nurhakim, ST., MT

WAKIL DEKAN II FAKULTAS TEKNIK

Maya Amalia, ST., M.Eng

DOSEN PENGAMPUH

Prof. Dr. Qomariyatus Sholihah Amd. Hyp, ST, M.Kes.

KEPALA PRODI TEKNIK MESIN

Achmad Kusairi S, ST,. MT., MM.

MAHASISWA:

Nur Haris Husaini : H1F114053

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha

Esa yang telahmelimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas mata kuliah ”Metode Penelitian” dengan tepat waktu.

Pembuatan makalah ini diajukan sebagai bahan salah satu syarat untuk

menyelesaikan program pendidikan Teknik Mesin di Universitas Lambung

Mangkurat.

Dalam pembuatan makalah ini penulis banyak memperoleh bantuan

dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga terselesaikan sebagaimana

mestinya. oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada:

1. Achmad Kusairi S, ST., MT., MM selaku Ketua Prodi Teknik Mesin Dan

Prof. Dr.Qomariyatus Sholihah S.T.,M.Kes., serta Agustina Hotma Uli

Tumanggor, ST.,MM.,M.Sc., selaku Dosen Pembimbing Perencanaan

Tata Letak Pabrik.

2. Dan semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan tugas makalah

ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan makalah ini

masih terdapat banyak kekurangan. Hal ini disebabkan keterbatasan

pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun tanpa mengurangi

fungsi dari pembuatan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga pembuatan makalah ini dapat

bermanfaat bagi pembaca dan selanjutnya bagi kita semua. Amin.

Banjarbaru, 19 Desember 2016

Penulis

DAFTAR ISI

COVER LAPORAN …………………………………………………………………………………………… 1

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………………….

2

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………….... 3

Daftar Gambar ………………………………………………………………………………………………. 4

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………………….

4

1.2 Tujuan Penulisan ……………………………………………………………………………

6

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Defenisi Tata Letak ………....

……………………………………………………………..7

2.2 Pasilitas ……………………………………………………………………………………….. 7

2.3 Perancangan Pasilitas …………………………………………………………………….

8

2.4 Desain lampu untuk toko ………………………………………………………………

10

2.5 Tujuan Perencanaan Tata Letak ……………………………………………………

16

BAB III KESIMPULAN

3.1 KESIMPULAN ………………………………………………………………………………. 17

3.2 SARAN ………………………………………………………………………………………… 17

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………………….. 18

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Layout Alfamart simpang empat banjarbaru …………………………………………

8

Gambar 2.2 Layout Alfamart simpang empat banjarbaru …………………………………………

9

Gambar 2.3 Layout Alfamart pom banjarbaru ……………………………………………………….

10

Gambar 2.4 Layout Alfamart pom banjarbaru …………………………………………………………

11

Gambar 2.5 Layout Alfamart lampu merah 33

………………………………………………………..12

Gambar 2.6 Layout Alfamart lampu merah 33 ……………………………………………………….

13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Industri jenis apaun, baik dalam skala besar maupun kecil, entah yang bergerak

yang bergerak dibagian produksi ataupun jasa tentulah menyadari bahwa kelangsungan

hidup industry lebih penting daripada sekedar laba yang besar. Sekalipun untuk dapat

terus bertahan,industri memerlukan keuntungan yang cukup. Selanjutnya untuk

mendapatkan keuntungan tersebut, produk atau jasa yang dihasilkan dapat memenuhi

kebutuhan dan keinginan serta kepuasan konsumen

Masalah yang akan muncul dan harus dipertimbangkan adalah lokasi dimana

industri itu berdiri dan letak-letak dari departemen dari industri tersebut. Hal ini sangat

penting karena lokasi berdirinya industri tersebut mempengaruhi bukan saja komponen

internal dari industri tersebut tetapi juga komponen eksternalnya. Begitu juga dengan

perencanan tata-letak yang tepat akan bermanfaat bagi efesiensi dan kelancaran

aktivitas dari industri tersebut sehingga beban biyaya yang diperlukan bisa

diminimalkan. Oleh karena it, pada makalah ini penyusunan akan membahas tentang

tata-letak industry sehingga dihasilkan industry yang maksimaldalam pengerjaannya,

(dalam hal ini penyusunan akan menggunakan industri tata letak lampu pada alfamart

dari kilometer 36 - 33 Banjarbaru).

Proses produksi dan kehidupan industri berjalan dengan baik, industri perlu

penjaganya dengan baik, mengingat menjaga lebih sulit dari pada saat mendirikannya.

Dengan demikian proses dan kegiatan produksi sebagai dapurnya industri perlu

dipelajari dengan seksama dan sungguh-sungguh agar tidak ada kerugian dikemudian

hari.

Lampu pada awalnya diciptakan oleh Tomas Alfa Edison berjenis lampu

pijar yang bentuknya masih sangat sederhana. Namun seiring majunya teknologi,

jenis dan bentuk lampu yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari semakin

banyak macamnya. Salah satu brand lampu yaitu philips telah mengeluarkan

produk mulai dari jenis lampu jenis bohlam, lampu jenis TL hingga yang terbaru

yaitu jenis LED. Sedangkan lampu yang saat ini paling banyak digunakan adalah

lampu jenis TL, selain harganya yang relatif terjangkau oleh kalangan menengah

kebawah, lampu jenis ini merupakan lampu hemat energy (LHE) karena prinsip

kerja utamanya adalah memanfaatkan gas untuk menghasilkan cahaya yaitu gas

fluorescent, dimana gas fluorescent bersifat memberikan efek dingin yang dapat

mengurangi pembuangan kalor. Untuk jenis TL (Fluorescent) setidaknya ada tiga

bentuk, yaitu bentuk spiral, bentuk 3U, dan bentuk 2U. Berdasarkan fakta

tersebut dapat dilakukan penelitian terhadap efektifitas lampu pada jenis dan

bentuk yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh jenis

dan bentuk lampu terhadap intensitas pencahayaan dan energi buangan melalui

perhitungan nilai efikasi luminous Terdapat tiga jenis lampu yang saat ini marak

digunakan masyarakat. pertama, Lampu pijar yang menghasilkan cahaya

dengan memanaskan serabut pijar atau filamen sehingga suhunya yang

dikeluarkan lampu ini relatif tinggi. Serabut pijar adalah kawat logam halus yang

mempunyai hambatan terhadap arus yang lewat. Di dalam filamen tenaga listrik

diubah menjadi panas dan bercahaya.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah :

a. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan tata letak.

b. Dapat mengetahui tujuan perencanaan tata letak.

c. Dapat belajar tentang konsep layout industri tata letak lampu .

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Tata Letak

Tata letak (layout) adalah susunan letak fasilitas operasional industry, baik yang

ada didalam bangunan maupunyang ada diluar. Layout yang tepat menunjukan ciri ciri

adanya penyesuaian tata letak fasilitas operasional terhadap jenis produk dan proses

konversi. Pengaruh layout yang tepat bagi industri. Prihal tersebut disebabkan arus

barang yang akan diproses, dan selanjutnya masuk dalam pemrosesan sampai menjadi

produk akhir dapat berjalan dengan lancer. Aspek lain, karyawan yang langsung terlibat

dalam pemrosesan dapat bergerak leluasa tanpa takut akan kemungkinan terjadinya

kecelakaan, sehingga mereka bekerja dengan tenang dan aman.

Tata letak mencakup desain dari bagian-bagian, pusat kerja dan peralatan yang

membentuk proses perubahan dari bahan mentah menjadi bahan jadi. Perencanaan

fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu system produksi yang efisien dan

efektif sehingga dapat tercapainya suatu proses produksi dengan biaya yang paling

ekonomis.

2.2 Fasilitas

Definisi fasilitas adalah sebagai berikut: facilitie can be broadydefinid as a

buildings where people utlize material, machinal, and other resouces to mace a tangible

product or provide.’’ (Sunderesh S. Heragu, 2008: 1)

Fasilitas merupakan sebuah bangunan dimana manusia/pekerja memanfaatkan

material, mesin dan sumberdaya lainnya untuk menghasilkan produk jadi atau

menyediakan jasa. Sangatlah penting mengatur sebuah fasilitas tujuan-tujuan utama

dapat tercapai diantaranya adalah menghasilkan produk atau menyediakan jasa dengan

biaya yang rendah, kualitas yang tinggi, dan menggunakan sumberdaya alami seminimal

mungkin.

2.3 Perencanaan Fasilitas

a. Defenisi Rancang Fasilitas

Perancangan fasilitas merupakan satu istilah pentingagi bagi

penyesuaian unsur fisik untuk pergudangan, kantor pos, took restoran, rumah

sakit, yaitu susunan fasilitas fisik (perlengkapan, tanah, bangunan, dan sarana

lain) untuk mengoptimalkan hubungan antara petugas pelaksana, aliran barang,

aliran informasi, dan tatacara yang diperlukan untuk mencapai tujuan usaha

yang tepat, ekonomis, dan aman (James M. Apple, 1990:2). Umumnya tujuan

keseluruhan rancangfasilitas adalah membawa masukan (bahan, pasokan, dll)

melalui setiap fasilitas dalam waktu tersingkat yang memungkinkan dengan

biaya yang wajar.

b. Ruang Lingkup Rancang Fasilitas

Ruang lingkup rancang fasilitas mencakup satu kajian cermat paling tidak

dari bidang bidang berikut (James M. Apple, 1990:3)

1. Pengangkutan

2. Penerimaan

3. Gudang bahan baku

4. Pruduksi

5. Perakitan

6. Pengemasan dan pengepakan

7. Pemindahan barang

8. Pelayanan pegawai

9. Kegiatan produksi penunjang

10. Pergudangan

11. Pengiriman

12. Perkantoran

13. Fasilitas luar (penunjang)

14. Bangunan

15. Lahan

16. Lokasi

17. Keamanan

18. Buangan

Pekerjaan merancang fasilitas dimulai dengan suatu alasan mengenai

produk yang akan dibuat, atau jasa yang akan dierikan, dan sebuah perhitungan

tentang aliran barang atau kegiatan secara menyeluruh. Kemudian berlanjut

dengan (memasuk) perencanaan terinci tentang susunan peralatan bagi tiap

tempat kerja mandiri, langkah demi langkah, lalu keletakan antara tempat kerja

dirancang daerah yang erat hubungannya dikelompokkan dalam satu satuan,

yang disebut sebagai bagian departemn yang kemudian dijalin menjadi satu tata

letak akhir.

2.4 DESAIN LAMPU UNTUK TOKO

Desaain lampu Alfamart

Gambar 2.1

Layout Alfamart simpang empat banjarbaru

Gambar 2.2

Layout Alfamart simpang empat

Gambar 2.3

Layout Alfamart pom banjarbaru

Gambar 2.4

Layout Alfamart pom banjarbaru

Gambar 2.5

Layout Alfamart lampu merah 33

Gambar 2.6

Layout Alfamart lampu merah 33

2.5 Tujuan Perencanaan Tata Letak

Tujuan perencanaan layout/tata-letak yang baik yaitu:

a. Memaksimalkan pemanfaatan peralatan pabrik

b. Meminimumkan kebutuhan tenaga kerja

c. Mengusahakan agar aliran bahan dan produk lancer

d. Meminimumkan usaha membawa bahan

e. Menurunkan penanaman modal

f. Menghemat pemakaian ruang bangunan

g. Memberikan kemudahan, keselamatan, dan kenyamanan pada pegawai.

BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan kajian yang membahas tentang perencanaan tata letak pabrik,

maka penulis dapat menyimpulkan :

a. Perencanaan tata letak pabrik adalah bagaimana penata ruang, peralatan dll

dalam suatu industri dibuat sedemikian rupa sehingga dapat mempermudah

dan mempercepat proses produksi serta dapat membuat proses produksi yang

efektif dan efesien dan lagi dapat meminimalkan beban biaya produksi.

b. Perencanaan tata letak pabrik adalah termasuk kegiatan utama sebelum proses

produksi, keuntungan-keuntungan yang didapat berupa kenaikan jumlah

produksi, mengurangi waktu tunggu, mengurangi waktu proses pemindahan

bahan, penghematan penggunaan area untuk produksi, gudang, dan pelayanan,

kemudian pendayagunaan yang lebih besar dari tenaga kerja dan fasilitas

produksi.

3.2 Saran

Dalam pelaksanaan tata letak pabrik, lokasi tempat industry harus

dimanfaatkan semaksimal mungkin agar meminimlisasi penggunaan biaya, tenaga,

uang, dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standardisasi Nasional. Pengukuran Intensitas penerangan di tempat

kerja. Jakarta: BPS, 1994.

Daryanto. 2003. Teknik Pengerjaan Listrik. Jakarta: Bumi Aksara.

Karlen dan Benya. 2007. Dasar-dasar Desain Pencahayaan. Jakarta:

Erlangga.

Setyawan, L.H. 2007. Kamus Fisika. Jakarta: Pakar Raya.

(James M. Apple, 1990: 2)

(James M. Apple, 1990: 3)