divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewPERANCANGAN ALAT PENAMPUNG AIR ASIN MENJADI AIR TAWAR...
Transcript of divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewPERANCANGAN ALAT PENAMPUNG AIR ASIN MENJADI AIR TAWAR...
PERANCANGAN ALAT PENAMPUNG AIR ASIN MENJADI
AIR TAWAR
Disusun Oleh:
NAMA : TRISNA ADITYA
NIM : H1F114087
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESINFAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURATBANJARBARU
2016
TERIMAKASIH KEPADA
BAB I
Rektor Universitas Lambung Mangkurat
Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Humas
Prof. Dr. Ir. H. Yudi Firmanul
Arifin, M.Sc
Kepala Prodi Teknik Mesin
Achmad Kusairi S, ST,. MT., MM.
Mahasiswa
Trisna Aditya
Wakil Rektor Bidang Akademik
Dr. Ahmad Alim Bachri, SE., M.Si
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni
Dr. Ir. Abrani Sulaiman, M,Sc
Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan
Dr. Hj Aslamiah, M.Pd., Ph.d
Dosen Pengampuh
Prof. Dr. Qomariyatus Sholihah Amd. Hyp, ST, M.Kes.
Dekan Fakultas Teknik
Dr. Ing. Yulian Firmana Arifin, ST., MT
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Energi merupakan kebutuhan pokok bagi kegiatan sehari-hari, misalnya
dalam bidang industri, dan rumah tangga. Saat ini di Indonesia pada umumnya
masih menggunakan sumber energi tak terbarui yang dapat habis. Dalam
pemanfaatan energi diperlukan kebijakan dan pengaturan yang lebih baik dan
terencana, yang dikenal sebagai konservasi energi. Konservasi energi adalah
penggunaan energi disertai usaha-usaha mencari teknologi baru dengan
memanfaatkan sumber energi terbarui (misalnya sinar matahari, tenaga air,
panas bumi) dengan lebih efisien. Untuk jangka panjang hal itu dapat berarti
menggunakan energi sedemikian rupa sehingga dapat menekan kerugian energi
seminimal mungkin. Sedangkan untuk jangka pendek, konservasi energi dapat
dilakukan melalui langkah-langkah penghematan energi maupun penggunaan
energi yang terdapat di alam, misal panas matahari (Yayasan Mitra Teknologi
Indonesia, 1994).
Air merupakan faktor penting dalam pemenuhan kebutuhan vital bagi makhluk
hidup. Manusia dan makhluk hidup lainnya sangat bergantung dengan air demi
mempertahankan hidupnya sebagai contoh air dapat digunakan untuk minum,
mandi, mencuci atau keperluan rumah tangga lainnya. Air yang digunakan untuk
keperluan konsumsi sehari – hari diharapkan mampu memenuhi standar kualitas
air bersih. Namun kualitas air yang baik ini tidak selamanya tersedia di alam
sehingga diperlukan upaya perbaikan, baik itu secara sederhana maupun
modern. Jika air yang digunakan belum memenuhi standar kualitas air bersih,
akibatnya akan menimbulkan masalah lain yang dapat menimbulkan kerugian
bagi penggunanya (Awaluddin, 2007).
dua pertiga dari wilayah Indonesia adalah laut. Akan tetapi, sedikit orang yang
mau menggunakan air langsung dari laut, karena tidak bisa menghilangkan rasa
asam, selain itu jika air laut digunakan untuk mandi maka akan merusak kulit.
Namun berkat teknologi, air laut pun bakal sebening dan setawar air tanah yang
siap untuk digunakan (Herlambang, 2000). Menurut data yang di peroleh dari
penulis daerah Kalimantan selatan terdapat wilayah yang masih membutuhkan
air tawar. Khususnya pada daerah pinggiran laut, seperti daerah Banjarmasin
tanah laut dan lainnya. Oleh karna itu penulis berinisiatif untuk membuat alat
penampungan air asin agar bias menjadi air tawar.sehingga bias di gunakan
untuk kebutuhan sehari-hari.
Pengolahan air laut dikenal dengan cara destilasi, pertukaran ion,
elektrodialisasis dan osmosis balik. Pengolahan air laut dengan adanya
penampungan dan memanfaatkan energi matahari bisa menghasilkan air tawar
yang layak di konsumsi oleh tubuh manusia.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan sebelumnya,adapun
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana cara menghasilkan air tawar
b. air laut dan bagaimana cara membuat alat penampungan uap air asin
menjadi air tawar.
1.3 Batasan Masalah
Dalam penelitian ini dilakukan pembatasan masalah agar pelaksanaan
serta yang diperoleh sesuai dengan pelaksanaannya, Adapun batasan
masalahnya adalah sebagai berikut:
a. Penelitian ini Hanya untuk daerah Kalimantan Selatan.
b. Penelitian ini Hanya pada air asin
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Mengenali/mempelajari kemampuan matahari untuk penguapan air asin
b. Memberikan alternatif menghasilkan air tawar
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat bagi beberapa pihak yg terkait didalamnya,
yaitu sebagai berikut:
a. Bagi Peneliti: Penelitian ini memberikan manfaat bagi peneliti untuk
mengetahui cara membuat uap air asin menjadi air tawar.
b. Bagi Program Studi S-1 Teknik Mesin: hasil penelitian ini dapat dijadikan
referensi tambahan bagi civitas akademik Program Studi S-1 Teknik
Mesin Universitas Lambung Mangkurat Kalimantan selatan dalam hal
pemanfaatan uap air.
c. Bagi masyarakat sekitar agar dapat memanfaatkan air asin
BAB II
Dasar Teori
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian ini merujuk pada beberapa penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya yaitu oleh :
Bambang Panji Asmara,Hasanuddin dari Jurusan Teknik
Lingkungan,Fakultas Teknik,Universitas Negeri Gorontalo Mengabdi,dengan
judul PELATIHAN PEMBUATAN DESALINASI AIR LAUT MENJADI AIR TAWAR
MENGGUNAKAN METODE SARANG LABA-LABA UNTUK MASYARAKAT
DIPESISIR DESA OLELE KECAMATAN KABILA BONE KABUPATEN BONE
BOLANGO.
2.2 Air asin
Air asin lebih sering berarti air dari laut dan samudra,air asin mengandung
garam.Kita tidak bias meminum air asin karana kandungan garam didalam air
membuat kita dehidrasi,badan kita akan kehilangan lebih banyak air yang
diminum.
2.3 Air tawar
Air tawar ialah air yang tidak berasa lawan dari air asin, Merupakan air yang
tidak mengandung banyak larutan garam dan larutan mineral di dalamnya. Saat
menyebutkan air tawar, orang biasanya merujuk ke air dari sumur, danau,
sungai, salju, atau es. Air tawar juga berarti air yang dapat dan aman untuk
dijadikan minuman bagi manusia.
.
2.4 Matahari
Matahari atau Surya adalah bintang di pusat Tata Surya. Bentuknya nyaris
bulat dan terdiri dari plasma panas bercampur medan magnet. Diameternya
sekitar 1.392.684 km, kira-kira 109 kali diameter Bumi, dan massanya (sekitar
2×10 kilogram, 330.000 kali massa Bumi) mewakili kurang lebih 99,86 % massa
total Tata Surya. Secara kimiawi, sekira tiga perempat massa Matahari terdiri dari
hidrogen, sedangkan sisanya didominasi helium. Sisa massa tersebut (1,69%,
setara dengan 5.629 kali massa Bumi) terdiri dari elemen-elemen berat seperti
oksigen, karbon, neon, besi, dan lain-lain
2.5 Alat penampung air asin
Alat penampung air asin adalah alat untuk menampung air asin yang akan
dipanaskan oleh tenaga surya yang akan menghasilkan uap,lalu uap tersebut
yang akan menghasilkan air tawar.alat ini berbentuk bak atau seperti ember yang
memiliki atap dari kaca yg berbentuk seperti paying.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Dalam Penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah air asin yang
berada di wilayah Kalimantan Selatan. Penelitian dilakukan di takisung.
3.2 Bahan dan Peralatan
Adapun untuk mempermudah proses pengumpulan data sebagaimana yang
dijelaskan di atas, maka dipergunakan alat dan bahan sebagai berikut :
3.2.1 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Air asin
3.2.2 Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Bak untuk menampung air asin
b. Selang untuk mengalirkan air.
c. Galon untuk menampung air tawar.
d. Penutup atas kaca
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan mengamati uap
pada air asin yang menjadi objek penelitian.Data-data yang diperlukan antara
lain panas maksimal matahari,uap yang dihasilkan air tawar,serta hasil air tawar
yang didapatkan.
3.4 Tahap Penelitian
Tahap penelitian yang dilakukan adalah:
a. Siapkan alat dan bahan seperti bak,
b. Pengerjaan alat disusun ke dalam beberapa tahap yang mencangkup
perencanaan dan pola pelaksanaan kerja. Desain cara kerja alat tersebut
diatur sesuai algoritma meliputi: persiapan, perumusan masalah,
perancangan model, pengujian model, perancangan perangkat,
penyatuan perangkat, dan pengujian sistem hingga memenuhi syarat.
Perancangan model meliputi pembuatan desain dan pemilihan bahan
yang akan digunakan. Pemilihan bahan yang tepat sangat mempengaruhi
kinerja dan daya tahan alat. Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan
bahan untuk pembuatan alat destilasi adalah sifat korosifnya. Untuk itu
bahan-bahan yang digunakan adalah bahan-bahan yang tidak korosif.
c. Perancangan model dilakukan berupa pengujian desain dalam bentuk
miniatur. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah desain yang dibuat sudah
dapat bekerja secara optimal. Apabila kinerja dari model belum dapat
bekerja secara optimal maka perlu dilakukan perubahan pada desain
yang telah dibuat,sedangkan apabila model sudah berjalan secara
optimal maka lanjut ke tahap berikutnya, yaitu pembuatan alat.
Pembuatan alat mencangkup pembuatan bak, pembuatan atap ruang
evaporasi, dan pembuatan saluran keluaran dari air tawar. Bagian-bagian
yang telah dibuat pada tahap sebelumnya diintegrasikan menjadi alat
destilator. Selanjutnya dilakukan ujicoba, ujicoba mencangkup
pengukuran parameter yang mempengaruhi kinerja alat destilasi
3.5 Alur pembuatan.
Berikut diagram alur pembuatan briket:
`
START
Persiapan Alat dan Bahan
Pengarangan
Pengarangan Gagal
Pengolahan Bahan
Pengayakan Arang
Pengujian Karakteristik Briket
Pengujian nilai kalor, kadar air dan massa
jenis
Studi Literatur
Analisa Data dan Pembahasan
Kesimpulan
Selesai
Pencampuran Arang Dengan Tapioka
Pengayakan mesh 20, mesh 25,
mesh 30
3.6 Diagram Alir
Mulai
Gambar 3.1 Diagram Air Metode Penelitian
BENTUK GEOMETRI
Perumusan masalah
Perancangan model
Pembuatan Bagian Destilasi
Intregrasi Bagian Destilasi
Ujicoba Berkali-kali
Berhasil
Menampilkan hasil simulasi
FINISH
START
3.7 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Rencana KegiatanBulan
September Oktober November Desember Januari
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Menyusun Laporan
Seminar Proposal
Seminar Hasil
Sidang Akhir
DAFTAR PUSTAKA
Ketut Astawa, Made Sucipta, I Putu Gede Artha Negara, 2011, Analisa
Performansi Destilasi Air Laut Tenaga Surya Menggunakan Penyerap
Radiasi Surya Tipe Bergelornbang berbahan dasar beton, Jurnal Ilmiah
Teknik Mesin Cakra. Gorontalo
Risqi Rinaldi Hidayat , 2011," Rancang Bangun Alat pemisah Garam dan Air
Tawar Dengan Menggunakan Energi Matahari,", Skripsi Institut Pertanian
Bogor ,departemen ilmu dan teknologi kelautan fakultas perikanan dan
ilmu kelautan
.
Sugeng Abdullah, 2005," Pemanfaatan Destilator Tenaga Surya (solar Energi)
Untuk memproduksi air tawar dari air laut," Laporan Penelitian, Program
studi ilmu lingkungan sekolah pasca sarjana Universitas Gaja Mada
Yokyakarta.
Meinawati, R. 2010.Rancang Bangun Desalinator Air Laut Tipe Evaporasi Skripsi
Institut Pertanian Bogor. 50 h.
Migliorini, G dan Elena, L. 2004. Seawater reverse osmosis plant using the
pressure exchanger for energy recovery: a calculation model.
Desalination. 165: 289 – 298.
Nanawi, G. 2001. Kualias Air dan Kegunaannya di Bidang Pertanian, Direktorat
Pendidikan Menengah Kejuruan. Jakarta. 36 h.
Purnawijayanti, H A. 2001. Sanitasi, higiene, dan keselamatan kerja dalam
pengolahan makanan. Kanisius. Yogyakarta. 104 h.
Rao, Y. V. 2001. Heat Transfer. Universities Press. New Delhi. 476 h.
Salvato, J. A. 1972. Environmental engineering and Ssnitation, Wiley-
Interscience. University of California. 919 h.
Sanropie, D. et,al. 1984. Pedoman Bidang Studi Penyediaan Air Bersih. APK-TS
Proyek Pengembangan Pendidikan Tenaga dan Sanitasi Pusat. Pusat
Pendidikan dan Latihan Pegawai Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
349 h.
Sedivy, V.M. 2009. Enviromental Balance of Salt Production Speaks in Favour of
Solar Saltlwork. Global NEST Journal. 11 (1): 41-48.
Som, S. K. 2008. Introduction To Heat Transfer. PHI Learning Pvt. New Delhi.
563 h.
Wagner, R. H. 1971. Environment and man. Norton. University of Minnesota. 491