· Web viewMenurut situs online detik.com, Ahok merupakan bakal calon dengan tingkat elektabilitas...

29
KECENDERUNGAN LIPUTAN BERITA PENCALONAN AHOK DALAM PILGUB DKI JAKARTA 2017 (Studi Analisis Isi Mengenai Kecenderungan Liputan Berita Pencalonan Ahok dalam Pilgub DKI Jakarta 2017 pada Surat Kabar Harian Media Indonesia dan Surat Kabar Harian Republika Edisi 13 Februari – 31 Maret 2016) Ahimsa Adi Wibowo Mursito, BM. Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract Media Indonesia Daily Newspaper and Republika Daily Newspaper are selected as research object because both of them capable to fulfill the information needs of audience nationally. Furthermore, the capital owner of Media Indonesia Daily News is also as Party Chairman Nasdem who give unconditional support openly against Ahok candidacy in Jakarta Governor Election 2017. While, Republika Daily Newspaper is a daily newspaper which holds the ideology of Islam. The purpose of this research is to know presence or absence of difference tendency and neutrality on dispute news Ahok candidacy in Jakarta Governor Election 2017 on Media Indonesia Daily Newspaper and Republika Daily Newspaper in the period of 13 February – 31 March 2016 from the category of news placement, tendency toward news and source of news. To reach the purpose above, writer comparing the data that been obtainable from Media Indonesia with data that been obtainable from Republika based on frequency calculation and the percentage of each. This research be expected would benefit to content analysis study on 1

Transcript of  · Web viewMenurut situs online detik.com, Ahok merupakan bakal calon dengan tingkat elektabilitas...

Page 1:  · Web viewMenurut situs online detik.com, Ahok merupakan bakal calon dengan tingkat elektabilitas tertinggi dibandingkan calon lainnya, yaitu mencapai 51,8 %, Survey tersebut dilakukan

KECENDERUNGAN LIPUTAN BERITA PENCALONAN AHOK DALAM

PILGUB DKI JAKARTA 2017

(Studi Analisis Isi Mengenai Kecenderungan Liputan Berita Pencalonan

Ahok dalam Pilgub DKI Jakarta 2017 pada Surat Kabar Harian Media

Indonesia dan Surat Kabar Harian Republika

Edisi 13 Februari – 31 Maret 2016)

Ahimsa Adi Wibowo

Mursito, BM.

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

AbstractMedia Indonesia Daily Newspaper and Republika Daily Newspaper are

selected as research object because both of them capable to fulfill the information needs of audience nationally. Furthermore, the capital owner of Media Indonesia Daily News is also as Party Chairman Nasdem who give unconditional support openly against Ahok candidacy in Jakarta Governor Election 2017. While, Republika Daily Newspaper is a daily newspaper which holds the ideology of Islam. The purpose of this research is to know presence or absence of difference tendency and neutrality on dispute news Ahok candidacy in Jakarta Governor Election 2017 on Media Indonesia Daily Newspaper and Republika Daily Newspaper in the period of 13 February – 31 March 2016 from the category of news placement, tendency toward news and source of news.

To reach the purpose above, writer comparing the data that been obtainable from Media Indonesia with data that been obtainable from Republika based on frequency calculation and the percentage of each. This research be expected would benefit to content analysis study on national daily newspaper and could give suggestion for Media Indonesia and Republika.

The result of research shows that on news placement category X2 < critical value (4,35 < 9,487), so there is no a significant difference. On news tendency towards category X2 > critical value (25,80 > 5,991), so there is a significant difference. So are on source of news category X2 > critical value (16,22 > 14,067), so there is a significant value too.

Key Words : News, Media Neutrality, Content Analysis

1

Page 2:  · Web viewMenurut situs online detik.com, Ahok merupakan bakal calon dengan tingkat elektabilitas tertinggi dibandingkan calon lainnya, yaitu mencapai 51,8 %, Survey tersebut dilakukan

Pendahuluan

Gubernur DKI Jakarta saat ini, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok

menyatakan kembali mencalonkan diri sebagai calon Gubernur DKI periode

2017-2021 pada akhir tahun 2015 lalu. Menurut situs online detik.com, Ahok

merupakan bakal calon dengan tingkat elektabilitas tertinggi dibandingkan calon

lainnya, yaitu mencapai 51,8 %, Survey tersebut dilakukan oleh Lembaga Survey

Charta Politika pada periode 15-20 Maret dengan melibatkan 400 orang

responden.(http://news.detik.com/berita/3175882/survei-charta-politika-elektabili

tas-ahok-51 8-yusril-11-dan-risma-73). Dalam pencalonannya, Ahok cenderung

memilih jalur independen dengan dukungan dari relawan-relawannya, yaitu

Teman Ahok. Muda Mudi Ahok, dan Battman. Dipilihnya jalur independen

membuat Partai PDIP enggan untuk mendukung Ahok. Namun sebaliknya, Partai

Nasdem justru menyatakan dukungan tanpa syarat kepada Ahok pada Bulan

Februari 2016 (http://mediaindonesia.com/news/read/28452/ahok-dukungan-

nasdem-tanpa-syarat/2016-02-12).

Partai Nasdem berada di bawah kepemimpinan Surya Paloh yang juga

merupakan pemilik Harian Media Indonesia. Semenjak pemberitaan Partai

Nasdem yang menyatakan memberikan dukungannya, frekuensi berita terkait

pencalonan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta 2017 di Harian Media Indonesia

semakin bertambah. Frekuensi dan penempatan berita dalam surat kabar bukan

terjadi secara begitu saja, proses seleksi berita oleh editor surat kabar yang sering

kali disebut dengan ‘gate keeping’ dilakukan untuk menentukan berita mana saja

yang akan dimuat di surat kabar dalam periode tertentu. Secara idealnya dalam

melakukan seleksi berita prinsip netralitas perlu diprioritaskan, namun pada

kenyataannya beberapa berita yang dimuat dalam surat kabar tidak jarang

ditemukan kecenderungan/keberpihakan pada suatu pihak/nilai. Maka dapat

dikatakan bahwa realitas media sangat berbeda dengan realitas sosial yang ada di

masyarakat.

Dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk melihat bagaimana dua surat

kabar harian, yaitu Harian Media Indonesia dan Harian Republika menyajikan

berita terkait Pencalonan Ahok dalam Pilgub DKI Jakarta 2017. Isu terkait dengan

2

Page 3:  · Web viewMenurut situs online detik.com, Ahok merupakan bakal calon dengan tingkat elektabilitas tertinggi dibandingkan calon lainnya, yaitu mencapai 51,8 %, Survey tersebut dilakukan

Pencalonan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta 2017 menarik untuk diteliti

karena bersamaan dengan pemberitaannya muncul pemberitaan lain yang

memiliki kaitan dengannya, yaitu Revisi Undang-Undang Pemilihan Kepala

Daerah (UU Pilkada). Peneliti ingin mengetahui apakah ada kecenderungan dalam

penyajian berita pada kedua media massa tersebut dengan menggunakan metode

analisis isi. Peneliti melihat perbedaan penyajian berita Pencalonan Ahok dalam

Pilgub DKI Jakarta 2017 berdasarkan kategori frekuensi, penempatan halaman,

dan arah pemberitaan, dan sumber berita. Penelitian terhadap media dengan

menggunakan metode analisis isi telah banyak dilakukan sebelumnya, beberapa

diantaranya terkait dengan bidang politik.

Harian Media Indonesia dan Harian Republika merupakan contoh media

yang menaruh perhatian pada isu Pencalonan Ahok dalam Pilgub DKI Jakarta

2017 mendatang. Kedua media massa tersebut sama-sama menyajikan berita sejak

awal isu pencalonan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta 2017 yang maju sebagai

calon petahana. Namun tentunya, masing-masing media memiliki perspektif yang

berbeda dalam menyajikan beritanya, terutama bagaimana masing-masing media

menonjolkan isu dalam berita Pencalonan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta

2017 mendatang. Pemilihan Harian Media Indonesia sebagai media yang diteliti

karena peneliti menilai adanya kedekatan antara Ahok dengan Surya Paloh yang

dapat dibuktikan dengan pemberian dukungan penuh Partai Nasdem pada

Pencalonan Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta 2017. Selain itu, Media

Indonesia merupakan surat kabar harian yang mampu memenuhi kebutuhan

seluruh masyarakat Indonesia.

Alasan peneliti memilih Harian Republika untuk diteliti adalah

kemampuan Harian Republika untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seluruh

Indonesia akan informasi. Harian Republika merupakan surat kabar yang lahir

dari kalangan komunitas muslim Indonesia, sehingga sedikit banyak ideologi

Islam tetap ada dalam perusahaan media massa ini. Ideologi Islam yang terdapat

dalam perusahaan media massa Republika tentunya memberikan pengaruh pada

berita-berita yang dimuatnya.

3

Page 4:  · Web viewMenurut situs online detik.com, Ahok merupakan bakal calon dengan tingkat elektabilitas tertinggi dibandingkan calon lainnya, yaitu mencapai 51,8 %, Survey tersebut dilakukan

Perbedaan di antara kedua media massa tersebut tentunya akan melahirkan

karakter yang khas dari masing-masing media dalam penyajian beritanya. Dalam

konteks ini perbedaan visi dan misi pada kedua surat kabar akan memberikan

pengaruh terhadap penyajian beritanya, khususnya berita terkait dengan

Pencalonan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta 2017. Peneliti menentukan

periode penelitian tanggal 13 Februari – 31 Maret 2016 karena Partai Nasdem

menyatakan dukungan tanpa syaratnya kepada Ahok pada awal bulan Februari

dan pada periode tersebut isu Pencalonan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta

2017 ramai diberitakan di kedua media massa tersebut bersamaan dengan isu

Revisi Undang-Undang Pilkada.

Peneliti memilih metode analisis isi untuk membahas mengenai berita

Pencalonan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta 2017 karena metode ini

dianggap bisa digunakan untuk megkaji pesan-pesan yang terkandung dan isu-isu

yang ditonjolkan. Metode ini menguji secara kuantitatif dan dapat melihat

keyakinan-keyakinan, kepentingan dalam editorial dan perusahaan media massa

itu sendiri. Sehingga peneliti bisa melihat kecenderungan yang ada pada Harian

Media Indonesia dan Harian Republika dalam melakukan pemberitaan terkait

Pencalonan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta 2017.

Dalam penelitian ini membahas bagaimana kecenderungan pemberitaan

tentang “Pencalonan Ahok Sebagai Gubernur DKI Jakarta tahun 2017” dalam

Harian Media Indonesia dan Harian Republika edisi 13 Februari – 31 Maret 2016.

Landasan Teori

1. Berita

Mursito menjelaskan bahwa berita merupakan realitas simbolik, yaitu

realitas yang terdiri dari kata-kata yang membentuk kalimat yang tersusun secara

sistematis dan terstruktur. Berita sendiri tidak identik dengan peristiwa, namun

merupakan sebuah upaya untuk merekonstruksi kerangka inti peristiwa tersebut

(2013: 81–82). Menurut Assegaf (dalam Sumadiria, 2005: 64 – 65) berita adalah

laporan tentang fakta atau ide yang termassa, yang dapat menarik perhatian

pembaca, karena sesuatu yang luar biasa, penting, mencakup sisi human interest

4

Page 5:  · Web viewMenurut situs online detik.com, Ahok merupakan bakal calon dengan tingkat elektabilitas tertinggi dibandingkan calon lainnya, yaitu mencapai 51,8 %, Survey tersebut dilakukan

seperti humor, emosi dan ketegangan. Paul De Massener (dalam Sumadiria, 2005:

64 – 65) mendefinisikan berita sebagai sebuah informasi penting yang menarik

perhatian serta menarik minat khalayak pendengar. Sedangkan James M. Neal dan

Charnley mendefinisikan berita sebagai laporan tentang suatu peristiwa, opini,

kecenderungan, situasi, kondisi interpretasi yang penting, menarik, masih baru

dan harus disampaikan secepatnya kepada khalayak (dalam Kusumaningrat,dkk,

2009: 39).

Suatu isu atau peristiwa yang sama, ketika dilaporkan sebagai berita oleh

surat kabar dapat berbeda bentuk, susunan, kelengkapan isi dan semangatnya.

Perbedaan tersebut terjadi karena beberapa faktor, seperti daya tangkap dan daya

tanggap, perbedaan tafsir dan selera tentang apa yang dianggapnya sebagai

sesuatu yang penting atau pokok dalam kejadian tersebut. Faktor lain yang

menyebabkan perbedaan tersebut adalah visi dan pandangan media bersangkutan

tentang permasalahan yang ada di masyarakat. Visi itu dijabarkan menjadi

kebijakan editorial dan kebijakan redaksional yang sekaligus menjadi kerangka

acuan surat kabar yang bersangkutan (Oetama, 2011: 145).

Sebagai produk jurnalistik dan sebagai suatu realitas simbolik, terdapat

tiga arah atau sifat pemberitaan menurut Lasswell (dalam Flournoy, 1989: 128),

yaitu mendukung (favorable), tidak mendukung (unfavorable), netral,

2. Pesan

Secara umum definisi komunikasi merupakan suatu proses pertukaran

makna antara satu orang dengan satu orang lainnya atau lebih. Menurut Tubbs dan

Moss (dalam Mulyana, 2011: 65) komunikasi diartikan sebagai proses penciptaan

makna antara dua orang (komunikator 1 dan komunikator 2) atau lebih. Selaras

dengan definisi Tubbs dan Moss, sebuah definisi yang cermat tentang komunikasi

dikemukakan oleh Pace dan Faules. Menurut mereka, terdapat dua bentuk umum

tindakan yang dilakukan orang yang terlibat dalam konunikasi, yaitu penciptaan

pesan dan penafsiran pesan.

Menurut Mursito (1999: 7) pesan merupakan salah satu unsur/elemen

pembentuk proses komunikasi yang artinya adalah stimulus yang disampaikan

5

Page 6:  · Web viewMenurut situs online detik.com, Ahok merupakan bakal calon dengan tingkat elektabilitas tertinggi dibandingkan calon lainnya, yaitu mencapai 51,8 %, Survey tersebut dilakukan

sumber kepada penerima. Pesan merupakan gagasan yang diwujudkan

(disandi/dicode) dalam bentuk symbol-simbol. Berikut ini merupakan bagan

proses komunikasi :

Bagan Proses komunikasi

Encoding (penyandian) merupakan kegiatan internal seseorang untuk

mengubah ide, pikiran, perasaan, menjadi simbol-simbol (verbal/non verbal) yang

memungkinkan ide atau perasaan dapat “dikirimkan”. Symbol-simbol itu

merupakan pesan yang memuat informasi. Interpreting atau interpretasi

merupakan suatu proses pemberian makna atas fakta-fakta atau pesan-pesan yang

diperoleh. Interpretasi sering kali disebut juga sebagai proses penyusunan fakta

yang ada untuk kemudian dimaknai, hal ini sangat bergantung pada kemampuan

intelektual setiap orang. Sedangkan decoding (Penyandian ulang) merupakan

kegiatan internal seseorang untuk mempersepsi suatu pesan, pemberian makna

terhadap pesan-pesan sumber mengubah symbol-simbol menjadi suatu bentuk

yang dapat ditangkap otak dan disimpan dalam memori. (Mursito, 1999: 8)

3. Agenda Setting

Teori agenda setting pertama kali diperkenalkan oleh Maxwell McCombs

dan Donald L. Shaw pada taun 1973 dengan publikasi pertamanya berjudul “The

Agenda Setting Function of The Mass Media”. Bagi sebagian besar akademisi

ilmu komunikasi, khususnya yang mempelajari dan mengkaji media massa telah

6

Page 7:  · Web viewMenurut situs online detik.com, Ahok merupakan bakal calon dengan tingkat elektabilitas tertinggi dibandingkan calon lainnya, yaitu mencapai 51,8 %, Survey tersebut dilakukan

lama mengetahui bahwa media memiliki kemampuan untuk menyusun isu-isu

bagi masyarakat. Salah satu tokoh yang mengawali gagasan ini adalah Walter

Lippman. Menurutnya, masyarakat tidak merespon pada kejadian yang

sebenarnya dalam lingkungan, tetapi cenderung pada gambaran dalam kepala kita

yang disebut dengan lingkungan palsu atau pseudonenvironment (dalam

Littlejohn, dkk, 2009 : 415)

Mengikuti pendapat Chaffed dan Berger (dalam Nurudin, 2014 : 197)

terdapat beberapa catatan yang dapat memperjelas teori agenda setting, yaitu :

1. Teori agenda setting mempunyai kekuatan penjelas untuk

menerangkan mengapa orang sama-sama menganggap penting

suatu isu.

2. Teori agenda setting mempunyai kekuatan memprediksikan sebab

memprediksi bahwa jika orang-orang mengekspos pada suatu

media yang sama, mereka akan merasa isu yang sama itu penting.

3. Teori agenda setting dapat dibuktikan salah apabila orang-orang

tidak mengekspos media yang sama maka mereka tidak akan

mempunyai kesamaan bahwa isu media itu penting.

Agenda setting memiliki korelasi yang erat dengan opini publik, sesuai

dengan gagasan Lippman yang kemudian dikembangkan oleh Donald Shaw dan

Maxwell McCombs, yaitu :“Bukti-bukti sudah menumpuk bahwa para editor media cetak dan para pengelola media

penyiaran memainkan peranan penting dalam membentuk realitas sosial kita ketika

mereka melakukan pekerjaan untuk memilih dan membuat berita. dalmpak dari media

massa yaitu kemampuannya untuk memengaruhi perubahan kognitif individu, untuk

membentuk pemikiran mereka dinamakan dengan fungsi agenda setting komunikasi

massa. Disinilah letak efek paling penting komunikasi, yaitu kemampuannya secara

mental untuk menata dan mengorganisasikan dunia untuk kita” (Morissan, 2013 : 496).

4. Opini Publik

Definisi umum opini publik sendiri adalah kelompok yang tidak

terorganisasi serta menyebar di berbagai tempat dengan disatukan oleh suatu isu

tertentu dengan saling mengadakan kontak antara satu sama lain melalui media

massa (Nurudin, 2001: 55). Media sering kali menciptakan isu-isu yang menjadi

7

Page 8:  · Web viewMenurut situs online detik.com, Ahok merupakan bakal calon dengan tingkat elektabilitas tertinggi dibandingkan calon lainnya, yaitu mencapai 51,8 %, Survey tersebut dilakukan

kontroversi pada suatu masalah yang dianggap penting dan menarik bagi

masyarakat. Menurut Benard Hennessy (1990), salah satu yang diperbuat media

massa adalah mempengaruhi keputusan politik dengan memberikan atau tidak

memberikan publikasi atas isu tertentu kepada calon dan pembuat kebijakan (Oliii

dan Erlita, 2011: 68).

Opini publik sendiri dapat terbentuk melalui dua sebab, yaitu dibentuk

dengan perencanaan dan dibentuk tanpa perencanaan. Opini publik yang

disebabkan tanpa perencanaan muncul karena tidak memiliki target dan tujuan

tertentu, hanya sekedar memberi informasi kepada masyarakat tentang apa yang

seharusnya mereka ketahui. Sumber dari opini publik ini pun juga tidak dapat

diketahui secara pasti, karena kemunculannya yang bersifat alamiah. Opini publik

seperti ini tidak memerlukan media penyalur yang efektif.

5. Pemilihan Umum

Menurut Undang-Undang No. 12 tahun 2003, tentang Pemilihan Umum

menyebutkan bahwa: “Pemilu diselenggarakan dengan tujuan untuk memilih

wakil rakyat dan wakil daerah, serta untuk membentuk pemerintahan yang

demokratis, kuat dan memperoleh dukungan rakyat dalam rangka mewujudkan

tujuan nasional sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945”.

Sementara itu tujuan pemilu meliputi tiga hal pokok, yakni (Masdar, dkk.,

1999: 117-118) :

a) Sebagai mekanisme menyeleksi para pemimpinn pemrintahan dan wakil-wakil

rakyat.

b) Sebagai mekanisme untuk memindahkan konflik kepentingan dari masyarakat

kepada lembaga perwakilan rakyat sehingga integrasi masyarakat atau Negara

tetap terjamin.

c) Sebagai sarana untuk memobilisasi atau menggalang dukungan rakyat

terhadap Negara dan pemerintahan dengan jalan ikut serta dalam proses

politik.

8

Page 9:  · Web viewMenurut situs online detik.com, Ahok merupakan bakal calon dengan tingkat elektabilitas tertinggi dibandingkan calon lainnya, yaitu mencapai 51,8 %, Survey tersebut dilakukan

6. Analisis Isi

Menurut Eriyanto (2013: 10) penggunaan analisis isi terdapat dalam tiga

aspek. Pertama, analisis isi digunakan sebagai metode utama. Kedua, analisis isi

dipakai sebagai salah satu metode saja dalam penelitian. Dan yang terakhir,

analisis isi digunakan sebagai metode pembanding untuk menguji kesahihan dan

kesimpulan yang didapat dari metode lain. Dalam konteks ini, penulis

menggunakan metode analisis isi sebagai metode utama. Riffe, Lacy, dan Fico

(dalam Eriyanto, 2005: 16) mendefinisikan analisis isi sebagai pengujian yang

sistematis dan dapat direplikasi dari simbol-simbol komunikasi, dimana symbol

ini diberikan nilai numerik berdasarkan pengukuran yang valid, dan analisis

menggunakan metode statistic untuk menggambarkan isi komunikasi, menarik

kesimpulan dan memberikan konteks, baik produksi maupun konsumsi.

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik

penelitian yang digunakan adalah analisis isi dengan perbandingan dua media.

Sampel yang digunakan adalah sampel total dari keseluruhan populasi yang

berupa naskah-naskah berita. Dalam penelitian ini digunakan rumus statistik Chi-

Square dengan uji dua kelompok. terdapat tiga langkah dalam menggunakan

rumus Chi-Square. Pertama, hitung terlebih dahulu frekuensi yang diharapkan (E)

dengan mengalikan kedua jumlah dari masing-masing kategori yang bersilang

kemudian membaginya dengan jumlah seluruh berita yang diteliti. Di dalam

rumus Chi-Square yang digunakan sebagai pembanding adalah unit analisisnya.

Nilai X2 yang dihasilkan selanjutnya dikonsultasikan dengan nilai kritis X2 dengan

batas keyakinan 95% dan rasio kekeliruan 5%. Jika nilai X2 lebih besar dari tabel

nilai kritis X2 maka Ho diterima dan Ha diterima. Sebaliknya, jika nilai X2 lebih

kecil dari tabel nilai kritis X2 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat

perbedaan yang signifikan antar variabel.

9

Page 10:  · Web viewMenurut situs online detik.com, Ahok merupakan bakal calon dengan tingkat elektabilitas tertinggi dibandingkan calon lainnya, yaitu mencapai 51,8 %, Survey tersebut dilakukan

Pembahasan

Tujuan utama dari analisis data ini adalah dapat mengetahui apakah

terdapat perbedaan kecenderungan dan netralitas dalam penyajian berita

Pencalonan Ahok dalam Pilgub DKI Jakarta 2017 pada surat kabar harian Media

Indonesia dan surat kabar Harian Republika periode 13 Februari – 31 Maret 2016.

Untuk mencapai tujuan tersebut, langkah yang perlu dilakukan adalah

membandingkan antara data yang diperoleh dari surat kabar harian Media

Indonesia dengan data yang diperoleh dari surat kabar harian Republika. Agar

mengetahui lebih jelas dalam penyajian berita Pencalonan Ahok dalam Pemilihan

Gubenur DKI Jakarta 2017, acuan atau tolok ukur yang digunakan adalah

prosentase frekuensi pada kategori penempatan berita, arah kecenderungan berita

dan sumber berita.

Rumus yang digunakan untuk melakukan pengujian adalah rumus Chi

Square sebagai berikut :

x2 = (O−E)2

E

Keterangan :

O : frekuensi yang didapat berdasarkan data yang diperoleh

E : frekuensi yang diharapkan

Berikut ini merupakan langkah-langkah atau tahapan-tahapan dalam

menghitung Chi Square : (Eriyanto, 2013 : 330-332)

1. Mengitung terlebih dahulu frekuensi yang diharapkan. Jumlah

frekuensi yang diharapkan dapat diperoleh dengan jalan mengalikan

jumlah baris dan kolom untuk setiap sel dan kemudian dibagi dengan

jumlah sampel,

2. Memasukkan frekuensi (O), frekuensi yang diharapkan (E) ke dalam

rumus,

3. Menentukan derajat kebebasan (df/degree of freedom). Derajat

kebebasan dapat diperoleh dengan jalan rumus df untuk tabel yang

terdiri dari kolom dan baris adalah : (k-1) x (b-1)

10

Page 11:  · Web viewMenurut situs online detik.com, Ahok merupakan bakal calon dengan tingkat elektabilitas tertinggi dibandingkan calon lainnya, yaitu mencapai 51,8 %, Survey tersebut dilakukan

4. Memastikan apakah nilai Chi Square ini signifikan atau tidak, dengan

cara dibandingkan dengan Tabel Kritis Chi Kuadrat. Perbedaan

disebut signifikan apabila nilai Chi Kuadrat sama atau lebih besar dari

nilai kritis (Tabel).

5. Interpretasi : Jika Xhitung > X2tabel maka ada perbedaan signifikan. Jika

Xhitung < X2tabel, maka tidak ada perbedaan signifikan.

A. Kategori Penempatan Berita

Dalam penelitian ini pengkategorian penempatan berita dapat terbagi

menjadi halaman depan headline, halaman dpan non headline, halaman dalam,

halaman luar/belakang, dan halaman khusus.. distriusi frekuensi masing-masing

kategori dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 4.1Perbandingan Frekuensi Penyajian Kategori Penempatan Berita

Pencalonan Ahok dalam Pilgub DKI 2017 pada surat kabar harian Media Indonesia dan surat kabar harian Republika periode

13 Februari – 31 Maret 2016

No Penempatan BeritaMedia Indonesia Koran Republika JumlahF P F P F P

1 Halaman Depan Headline 8 16,67% 1 4,35% 9 12,67%

2 Halaman Depan Non Headline 7 14,58% 1 4,35% 8 11,27%

3 Halaman Dalam 33 68,75% 21 91,30% 54 76,06%4 Halaman Luar/Belakang 0 0 0 0 0 05 Halaman Khusus 0 0 0 0 0 0

Jumlah 48 100% 23% 100% 71 100%

11

Page 12:  · Web viewMenurut situs online detik.com, Ahok merupakan bakal calon dengan tingkat elektabilitas tertinggi dibandingkan calon lainnya, yaitu mencapai 51,8 %, Survey tersebut dilakukan

Tabel 4.2Frekuensi yang diharapkan (E) Kategori Penempatan Berita Pencalonan

Ahok dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017Periode 13 Februari – 31 Maret 2016

Kategori Penempatan

BeritaMedia Indonesia Republika Jumlah

Halaman Depan Headline

48 x971 = 6,08

23x 971 = 2,91 9

Halaman Depan Non Headline

48 x871 = 5,41

23 x 871 = 2,60 8

Halaman Dalam 48 x5471 = 36,51

23 x 5471 = 17,50 54

Halaman Belakang/Luar - - -

Halaman Khusus - - -Jumlah 48 23 71

Sumber : Tabel 4.1

Tabel 4.3Nilai X2 Kategori Penempatan Berita Pencalonan Ahok dalamPilgub DKI Jakarta 2017 Periode 13 Februari – 31 Maret 2016

Surat Kabar Penempatan Berita O E O-E (O-E)2 (O−E )2

E

Media Indonesia

Halaman Depan Headline 8 6,08 1,92 3,69 0,61

Halaman Depan Non Headline 7 5,41 1,59 2,53 0,47Halaman Dalam 33 36,51 -3,51 12,32 0,34Halaman Belakang/Luar - - - - -Halaman Khusus - - - - -

Republika

Halaman Depan Headline 1 2,91 -1,91 3,65 1,25Halaman Depan Non Headline 1 2,60 -1,60 2,56 0,98Halaman Dalam 21 17,50 3,50 12,25 0,70Halaman Belakang/Luar - - - - -Halaman Khusus - - - - -

X2 4,35 Sumber : Tabel 4.1

Sementara df = (5-1) x (2-1) = 4

Nilai X2 = 4,35 dengan derajat kebebasan (df) = 4, kemudian dibandingkan

dengan tabel kritis Chi Kuadrat. Nilai Chi Square pada derajat kebebasan (df) 4

dan taraf signifikansi 5% atau 0,05 adalah 9,487. Ternyata nilai X2 kurang dari

12

Page 13:  · Web viewMenurut situs online detik.com, Ahok merupakan bakal calon dengan tingkat elektabilitas tertinggi dibandingkan calon lainnya, yaitu mencapai 51,8 %, Survey tersebut dilakukan

nilai kritis Chi Square, yang berarti tidak terdapat perbedaan signifikan pada surat

kabar harian Media Indonesia dan surat kabar Republika dalam kategori

penempatan berita.

B. Kategori Arah Kecenderungan Berita

Dalam penelitian ini pengkategorian arah kecenderungan berita dapat

terbagi menjadi mendukung, tidak mendukung, dan netral terhadap pencalonan

Ahok dalam Pilgub DKI Jakarta. Distriusi frekuensi masing-masing kategori

dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 4.4Perbandingan Frekuensi Penyajian Kategori Arah

Kecenderungan Berita Pencalonan Ahok dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 pada Surat Kabar Harian Media Indonesia

dan Surat Kabar Harian Republika Periode 13 Februari – 31 Maret 2016

No Arah Kecenderungan BeritaMedia

Indonesia Republika Jumlah

F P F P F P

1 Mendukung Pencalonan Ahok 38 79,17% 5 21,74% 43 60,56%

2 Tidak Mendukung Pencalonan Ahok 2 4,16% 11 47,83% 13 18,31%

3 Netral 8 16,67% 7 30,43% 15 21,13%

Jumlah 48 100% 23 100% 71 100%

Tabel 4.5Frekuensi yang diharapkan (E) Kategori Arah Kecenderungan Berita

Pencalonan Ahok dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017Periode 13 Februari – 31 Maret 2016

Arah Kecenderungan Berita Media Indonesia Republika JumlahMendukung Pencalonan Ahok 48 x 43

71 = 29,0723 x 43

71 = 13,9323

Menolak Pencalonan Ahok 48 x1371 = 8,79

23 x 1371 = 4,21

13

Netral 48 x1571 = 10,14

23 x 1571 = 4,86

15

Jumlah 48 23 71 Sumber : Tabel 4.4

13

Page 14:  · Web viewMenurut situs online detik.com, Ahok merupakan bakal calon dengan tingkat elektabilitas tertinggi dibandingkan calon lainnya, yaitu mencapai 51,8 %, Survey tersebut dilakukan

Tabel 4.6Nilai X2 Kategori Arah Kecenderungan Berita Pencalonan Ahok

dalam Pilgub DKI Jakarta 2017 Periode13 Februari – 31 Maret 2016

Surat Kabar Arah Kecenderungan Berita O E O-E (O-E)2 (O−E )2

E

Media Indonesia

Mendukung Pencalonan Ahok 38 29,07 8,93 79,74 2,74

Tidak Mendukung Pencalonan Ahok 2 8,79 -6,79 45,43 5,16

Netral 8 10,14 -2,14 4,58 0,45

Republika

Mendukung Pencalonan Ahok 5 13,93 -8,93 79,74 5,72Tidak Mendukung Pencalonan Ahok 11 4,21 6,79 45,43 10,79

Netral 7 4,86 2,14 4,58 0,94X2 25,8

Sumber : Tabel 4.4

Sementara df = (3-1) x (2-1) = 2

Nilai X2 = 25,8 dengan derajat kebebasan (df) = 2, kemudian dibandingkan

dengan tabel kritis Chi Kuadrat. Nilai Chi Square pada derajat kebebasan (df) 2

dan taraf signifikansi 5% atau 0,05 adalah 5,991. Ternyata nilai X2 melampaui

nilai kritis Chi Square, yang berarti terdapat perbedaan signifikan pada surat kabar

harian Media Indonesia dan surat kabar Republika dalam kategori arah

kecenderungan berita.

C. Kategori Sumber Berita

Dalam penelitian ini didapatkan 169 sumber berita pada surat kabar

harian Media Indonesia dan 74 sumber berita pada surat kabar harian

Republika. Pengkategorian sumber berita dapat terbagi menjadi 8 sumber

14

Page 15:  · Web viewMenurut situs online detik.com, Ahok merupakan bakal calon dengan tingkat elektabilitas tertinggi dibandingkan calon lainnya, yaitu mencapai 51,8 %, Survey tersebut dilakukan

berita, yaitu Kubu Ahok, Pemerintah, Pengamat Politik, Penyelenggara

Pemilu, Partai Politik, Kubu Calon Lain, Redaksi dan Sumber Lainnya.

Tabel 4.7Perbandingan Frekuensi Penyajian Kategori Sumber Berita Pencalonan Ahok dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 pada Surat

Kabar Harian Media Indonesia dan Surat Kabar Harian Republika Periode 13 Februari – 31 Maret 2016

No Sumber BeritaMedia Indonesia Republika Jumlah

F P F P F P

1 Kubu Ahok 20 41,67% 3 13,04% 23 32,39

2 Pemerintah 3 6,25% 6 26,09% 9 12,683 Pengamat Politik 12 25% 2 8,70% 14 19,714 Penyelenggara Pemilu 1 2,08% 1 4,34% 2 2,825 Partai Politik 6 12,5% 3 13,04% 9 12,686 Kubu Calon Lain 3 6,25% 6 26,09% 9 12,68

7 Sumber Lainnya 3 6,25% 2 8,70% 5 7,04Jumlah 48 100% 23 100% 71 100%

Tabel 4.8Frekuensi yang diharapkan (E) Kategori Sumber Berita

Pencalonan Ahok dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017Periode 13 Februari – 31 Maret 2016

Sumber Berita Media Indonesia Republika Jumlah

Kubu Ahok48 x23

71 = 15,5523 x 23

71 = 7,45 23

Pemerintah48 x9

71 = 6,0823 x 9

71 = 2,91 9

Pengamat Politik48 x 14

71 =9,4623x 14

71 =4,53 14

Penyelenggara Pemilu48 x2

71 =1,3523 x 2

71 = 0,65 2

Partai Politik48 x9

71 =6,0823 x 9

71 = 2,91 9

Kubu Calon Lain48 x9

71 =6,0823 x 9

71 = 2,91 9

15

Page 16:  · Web viewMenurut situs online detik.com, Ahok merupakan bakal calon dengan tingkat elektabilitas tertinggi dibandingkan calon lainnya, yaitu mencapai 51,8 %, Survey tersebut dilakukan

Sumber Lainnya48 x5

71 =3,3823 x 5

71 = 1,62 5

Jumlah 48 23 71

Tabel 4.9Nilai X2 Kategori Sumber Berita Pencalonan Ahok dalam

Pilgub DKI Jakarta 2017 Periode 13 Februari – 31 Maret 2016

Surat Kabar Sumber Berita O E O-E (O-E)2 (O−E )2

E

Media Indonesia

Kubu Ahok 20 15,55 4,45 19,80 1,27Pemerintah 3 6,08 -3,08 9,49 1,56Pengamat Politik 12 9,46 2,54 6,45 0,68Penyelenggara Pemilu 1 1,35 -0,35 0,12 0,09Partai Politik 6 6,08 -0,08 0,01 0,01Kubu Calon Lain 3 6,08 -3,08 9,49 1,56Sumber Lainnya 3 3,38 -0,38 0,14 0,04

Republika

Kubu Ahok 3 7,45 -4,45 19,80 2,66Pemerintah 6 2,91 3,09 9,55 3,28Pengamat Politik 2 4,53 -2,53 6,40 1,41Penyelenggara Pemilu 1 0,65 0,35 0,12 0,18Partai Politik 3 2,91 0,09 0,01 0,11Kubu Calon Lain 6 2,91 3,09 9,55 3,28Sumber Lainnya 2 1,62 0,38 0,14 0,09

X2 16,22

Sementara df = (8-1) x (2-1) = 7

Nilai X2 = 16,22 dengan derajat kebebasan (df) = 7, kemudian

dibandingkan dengan tabel kritis Chi Kuadrat. Nilai Chi Square pada derajat

kebebasan (df) 7 dan taraf signifikansi 5% atau 0,05 adalah 14,067. Ternyata nilai

X2 melampaui nilai kritis Chi Square, yang berarti terdapat perbedaan signifikan

pada surat kabar harian Media Indonesia dan surat kabar Republika dalam

kategori sumber berita.

16

Page 17:  · Web viewMenurut situs online detik.com, Ahok merupakan bakal calon dengan tingkat elektabilitas tertinggi dibandingkan calon lainnya, yaitu mencapai 51,8 %, Survey tersebut dilakukan

Kesimpulan

Berdasarkan data yang disajikan, dianalisis dan diinterpretasi dengan

mengacu pada perbedaan masing-masing surat kabar dalam pemberitaan terkait

Pencalonan Ahok dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 pada

surat kabar harian Media Indonesia dan surat kabar harian Republika periode 13

Februari - 31 Maret 2016, mencerminkan adanya keberpihakan dan orientasi

media terhadap suatu nilai, secara garis besar, kesimpulan yang dapat ditarik oleh

peneliti adalah sebagai berikut :

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, kedua surat kabar harian

memiliki agenda media yang berbeda yang bertujuan untuk mempengaruhi opini

publik atau khalayak. Surat kabar harian Media Indonesia berusaha untuk

membangun opini publik dengan mendeskripsikan, memuji, dan mendukung

sosok Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Bakal Calon Gubernur DKI

Jakarta 2017 Petahana yang layak untuk dipilih. Dukungan tersebut semestinya

tidak terlepas dari kepemilikan surat kabar harian Media Indonesia oleh Ketua

Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, dimana Partai Nasdem telah memberikan

dukungan tanpa syarat terhadap pencalonan Ahok dalam Pilgub DKI Jakarta 2017

seperti yang telah diberitakan pada surat kabar harian Media Indonesia edisi 13

Februari 2016. Sedangkan, surat kabar harian Republika lebih sedikit memberikan

perhatiannya terhadap fenomena Pencalonan Ahok dalam Pilgub DKI Jakarta

2017, dilihat dari frekuensi pemberitaannya yang kurang dari 50% dari jumlah

pemberitaan yang dimuat dalam harian Media Indonesia. Meskipun begitu, dilihat

dari arah kecenderungan pemberitaan, pada surat kabar harian Republika

didominasi oleh arah kecenderungan menolak pencalonan Ahok, berbanding

terbalik dengan surat kabar harian Media Indonesia. Sebagai surat kabar harian

yang didirikan oleh kaum muslim, tentunya Republika sedikit banyak memegang

ideologi Islam sebagai acuan dalam kinerja redaksinya.

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan di atas, peneliti berusaha

memberikan beberapa saran, diantaranya adalah sebagai berikut ini :

17

Page 18:  · Web viewMenurut situs online detik.com, Ahok merupakan bakal calon dengan tingkat elektabilitas tertinggi dibandingkan calon lainnya, yaitu mencapai 51,8 %, Survey tersebut dilakukan

Berdasarkan teori agenda setting, pada kenyataannya media massa

berusaha membentuk dan mempengaruhi opini publik karena sebagian besar

informasi yang disajikan pada sebuah media merupakan informasi yang telah

dipilih oleh redaksi media tersebut. Sehingga dalam hal ini, khalayak diharapkan

lebih kritis dalam menyikapi fenomena pencalonan Ahok dalam Pilgub DKI

Jakarta 2017. Khalayak perlu mencari informasi yang lebih lengkap melalui

berbagai media massa dan sumber lain, dengan tujuan memperoleh informasi

yang berasal dari berbagai sudut pandang untuk menghindari subjektivitas media.

Daftar PustakaA. Rahman H. I. (2007). Sistem Politik Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.Antara News. (2016). Survey SDI, Elektabilitas-Ahok-Tertinggi-di antara

Kandidat Cagub DKI. http://www.antaranews.com. Diakses pada hari Sabtu, 28 Mei 2016, pukul 10.38 WIB.

BBC News. KPI : Independensi media TV. http://www.bbc.com. Diakses pada hari Sabtu, 28 Mei 2016, pukul 11.07 WIB.

Mursito. (1999). Penulisan Jurnalistik Konsep dan Teknik Penulisan Berita. Solo: Studi Pemberdayaan Komunikasi (SPIKOM).

. . (2013). Jurnalisme Komprehensif Konsep, Kaidah, & Teknik Penulisan Berita, Feature, Artikel. Jakarta: Literate.

Detik. Survei Charta Politika Elektabilitas Ahok, Yusril, dan Risma. http://news.detik.com. Diakses pada Jumat, 27 Mei 2016, pukul 15.55 WIB

Eriyanto. (2013). Analisis Isi Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu Lainnya. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.

Flournoy, D.M. (1989). Analisis Isi Surat Kabar-Surat Kabar di Indonesia. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Jawa Pos Online. http://www.JawaPos.com. Diakses pada Jumat, 27 Mei 2016, pukul 16.30 WIB

Kompas Megapolitan. Mereka Calon Pesaing Ahok dalam Pilkada DKI 2017. http://megapolitan.kompas.com. Diakses pada hari Jumat, 27 Mei 2016, pukul 14.20 WIB.

Kusumaningrat, Hikmat dan P. Kusumaningrat. (2009). Jurnalistik Teori & Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Littlejohn, Stephen W dan K. A. Foss. (2009). Teori Komunikasi Theories of Human Communication edisi 9. Jakarta: Salemba Humanika.

Macnamara, J. (2005). Media Content Analysis: Its Uses; Benefits and Best Practice Methodology. Asia Pacific Public Relations Journal.  Vol. 6, No. 1, hal 1-34.

18

Page 19:  · Web viewMenurut situs online detik.com, Ahok merupakan bakal calon dengan tingkat elektabilitas tertinggi dibandingkan calon lainnya, yaitu mencapai 51,8 %, Survey tersebut dilakukan

Masdar, Umaruddin. (1999). Mengasah Naluri Publik Memahami Nalar Politik. Yogyakarta: LKIS.

Media Indonesia Online. Ahok : Dukungan Nasdem Tanpa Syarat http://mediaindonesia.com. Diakses pada hari Jumat, 27 Mei 2016, pukul 15.47 WIB.

Megwa, Eronini R. & Donald J. Brenner. (1998). Toward A Paradigm of Media Agenda-Setting Effect: Agenda-Setting As A Proces. Howard Journal of Communication. Volume 1, hal 39-56.

Morissan. (2013). Teori Komunikasi: Individu Hingga Massa. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Mulyana, Deddy. (2011). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nurudin. 2014. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Rajawali Pers.Oetama, Jakob. (2001). Pers Indonesia, Berkomunikasi dengan Masyarakat Tidak

Tulus. Jakarta: Kompas.Santana, Septiawan. (2005). Jurnalisme Kontemporer. Jakarta : Yayasan Obor

Indonsia.Silalahi, Ulber. (2015). Metode Penelitian Sosial Kuantitatif. Bandung: PT

Refika Aditama.Sindonews. Blusukan Saja Tidak Cukup Untuk Membangun

Negara-http://nasional.sindonews.com. Diakses pada sabtu ,2 Juli 2016, pukul 14.47 WIB.

Sumadiria. (2005). Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis Jurnalis Profesional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Suwardi, Harsono. (1993). Peranan Pers dalam Poitik di Indonesia: Suatu Studi Komunikasi Politik terhadap Liputan Berita Kampanye Pemilu 1987. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Suwarno. (2015). Sejarah Politik Indonesia Modern. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Suyanto, Bagong, dan Sutinah. (2004). Metode Penelitian Sosial: Bebagai Alternatif Pendekatan. Jakarta: Kencana.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun (2003) tentang Pemilihan Umum.Wikipedia. Kode Etik Jurnalistik. https://id.wikipedia.org/wiki/Kode_-

etik_jurnalistik. Diakses pada hari Senin 2 Juni 2016 WIB.Wikipedia. Pesan. https://id.wikipedia.org/wiki/Pesan. Diakses pada hari Sabtu,

28 Mei 2016. Pukul 12.37 WIB

19