makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/PERDA-NOMOR-5-TAHUN-2013.docx · Web...

27
PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO Jl. Lanto Dg Pasewang No. 34 Telp. (0411) 21022 Kode Pos 92311 PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 5 TAHUN 2012 TENTANG KAWASAN TANPA ASAP ROKOK DAN TERBATAS MEROKOK OLEH : BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN JENEPONTO TAHUN 2013

Transcript of makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/PERDA-NOMOR-5-TAHUN-2013.docx · Web...

Page 1: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/PERDA-NOMOR-5-TAHUN-2013.docx · Web viewMenetapkan : a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang apabila digunakan mengakibatkan

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTOJl. Lanto Dg Pasewang No. 34 Telp. (0411) 21022 Kode Pos 92311

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO

NOMOR : 5 TAHUN 2012

TENTANG

KAWASAN TANPA ASAP ROKOK DAN TERBATAS MEROKOK

OLEH :

BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGANSEKRETARIAT DAERAH

KABUPATEN JENEPONTO

TAHUN 2013

Page 2: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/PERDA-NOMOR-5-TAHUN-2013.docx · Web viewMenetapkan : a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang apabila digunakan mengakibatkan

BUPATI JENEPONTO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTONOMOR 5 TAHUN 2013

TENTANG

KAWASAN TANPA ASAP ROKOK DAN TERBATAS MEROKOK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JENEPONTO,

Menetapkan : a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang apabila digunakan mengakibatkan bahaya bagi kesehatan individu dan masyarakat baik selaku perokok aktif maupun perokok pasif, oleh karena itu diperlukan perlindungan terhadap bahaya rokok bagi kesehatan;

b. bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 25 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2003 tentang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan, perlu menetapkan Kawasan Tanpa Rokok;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Kawasan Tanpa Asap Rokok dan Terbatas Merokok.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah- Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822);

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3699);

2

Page 3: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/PERDA-NOMOR-5-TAHUN-2013.docx · Web viewMenetapkan : a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang apabila digunakan mengakibatkan

3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3886);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235);

5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247);

6. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279);

7. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);

10. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

11. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);

Page 4: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/PERDA-NOMOR-5-TAHUN-2013.docx · Web viewMenetapkan : a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang apabila digunakan mengakibatkan

12. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara RI Tahun 2011 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara Nomor 5234);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2003 tentang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4276);

14. Peraturan Daerah Kabupaten Jeneponto Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jeneponto (Lembaran Daerah Kabupaten Jeneponto Tahun 2008 Nomor 188).

Dengan Persetujuan Bersama,DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JENEPONTO

danBUPATI JENEPONTO

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO TENTANG KAWASAN TANPA ASAP ROKOK DAN TERBATAS MEROKOK

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :1. Daerah adalah Kabupaten Jeneponto;2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Jeneponto;3. Bupati adalah Bupati Jeneponto;4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD

adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jeneponto;5. Pimpinan atau penanggung jawab adalah orang dan/atau badan

hukum yang karena jabatannya memimpin dan/atau bertanggung jawab atas kegiatan dan/atau usaha di tempat atau kawasan yang ditetapkan sebagai Kawasan Tanpa Asap Rokok dan Terbatas Merokok baik milik pemerintah maupun swasta;

6. Pimpinan Lembaga adalah Pengelola,menejer,penanggungjawab dan pemilik pada kawasan tanpa asap rokok dan terbatas merokok;

7. Badan adalah sekumpulan Orang dan / atau pemodal yang merupakan satu kesatuan,baik yang melakukan usaha maupun yang

4

Page 5: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/PERDA-NOMOR-5-TAHUN-2013.docx · Web viewMenetapkan : a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang apabila digunakan mengakibatkan

tidak melakukan usaha,meliputi perseroan terbatas,perseroan komanditer artau perseroan lainnya,BUMN atau Usaha milik daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun,firma,kongsi,koperasi,persekutuan,yayasan,organisasi massa, organisasi sosial politik atau sejenisnya,lembaga dana pensiun serta bentuk badan usaha lainnya;

8. Masyarakat adalah orang perorangan dan/atau kelompok orang.9. Pencemaran udara di ruang tertutup adalah pencemaran udara yang

terjadi di dalam ruang dan/atau angkutan umum akibat paparan sumber pencemaran yang memiliki dampak kesehatan kepada manusia.

10. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang produktif secara sosial dan ekonomis.

11. Derajat kesehatan masyarakat yang optimal adalah tingkat kondisi kesehatan yang tinggi dan mungkin dapat dicapai pada suatu saat sesuai dengan kondisi dan situasi serta kemampuan yang nyata dari setiap orang atau masyarakat dan harus selalu diusahakan peningkatannya secara terus menerus.

12. Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman nicotiana tobacum, nicotiana rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang mengandung nikotin, tar dan zat adiktif dengan atau tanpa bahan tambahan;

13. Kawasan Tanpa Asap Rokok adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk merokok;

14. Kawasan Terbatas Merokok adalah tempat atau area dimana kegiatan merokok hanya boleh dilakukan di tempat khusus yang disediakan;

15. Kegiatan merokok adalah kegiatan menghisap atau menyalakan rokok;

16. Tempat atau ruangan adalah bagian dari suatu bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat melakukan kegiatan dan/atau usaha;

17. Tempat umum adalah sarana yang diselenggarakan oleh Pemerintah, swasta atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi masyarakat termasuk tempat umum milik Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, gedung perkantoran, tempat pelayanan umum antara lain terminal, stasiun, mall, pusat perbelanjaan, pasar serba ada, hotel, restoran, dan sejenisnya;

18. Tempat kerja adalah ruang tertutup yang bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja atau tempat yang sering dimasuki tenaga kerja dan tempat sumber-sumber bahaya termasuk kawasan pabrik, perkantoran, ruang rapat, ruang sidang/seminar, dan sejenisnya;

19. Kendaraan Angkutan umum adalah alat angkutan bagi masyarakat yang dapat berupa kendaraan darat, air, dan udara termasuk di dalamnya taksi, bus umum, angkutan kota, dan sejenisnya;

Page 6: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/PERDA-NOMOR-5-TAHUN-2013.docx · Web viewMenetapkan : a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang apabila digunakan mengakibatkan

20. Tempat ibadah adalah tempat yang digunakan untuk kegiatan keagamaan, seperti masjid termasuk mushola, gereja termasuk kapel, pura, wihara, dan kelenteng;

21. Arena kegiatan anak-anak adalah tempat atau arena yang diperuntukkan untuk kegiatan anak-anak, seperti Tempat Penitipan Anak (TPA), tempat pengasuhan anak, arena bermain anak-anak, atau sejenisnya;

22. Tempat proses belajar mengajar adalah tempat proses belajarmengajar atau pendidikan dan pelatihan termasuk perpustakaan, ruang praktik atau laboratorium, musium, dan sejenisnya;

23. Tempat pelayanan kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang dilakukan Pemerintah dan masyarakat, seperti rumah sakit, Puskesmas, praktik dokter, praktik bidan, toko obat atau apotek, pedagang farmasi, pabrik obat dan bahan obat, laboratorium, dan tempat kesehatan lainnya,antara lain pusat dan/atau balai pengobatan, rumah bersalin, Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA);

24. Tim adalah pejabat pegawai negeri sipil lingkup pemerintah daerah dan/atau masyarakat yang ditunjuk oleh bupati dengan tugas melakukan pembinaan,pengawasan dan perlindungan terhadap perokok pasif.

BAB IITUJUANPasal 2

Tujuan penetapan Kawasan Tanpa Asap Rokok dan Terbatas Merokok, adalah :a.Menurunkan angka kesakitan dan/atau angka kematian yang timbul oleh

asap rokok dengan cara merubah perilaku masyarakat agar hidup sehat;b.Meningkatkan produktivitas kerja;c.mewujudkan kualitas udara yang sehat dan bersih bebas dari asap rokok;d.menurunkan angka perokok dan mencegah perokok pemula;e.mewujudkan generasi muda yang sehat.

BAB III

KAWASAN TANPA ASAP ROKOK

Bagian PertamaUmum

Pasal 3

6

Page 7: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/PERDA-NOMOR-5-TAHUN-2013.docx · Web viewMenetapkan : a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang apabila digunakan mengakibatkan

(1) Bupati berwenang menetapkan tempat-tempat tertentu sebagai Kawasan Tanpa Asap Rokok.

(2) Tempat-tempat tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :a. tempat Umum;b. tempat Kerja;c. Kendaraan Angkutan Umum;d. Tempat proses belajar mengajar; e. Tempat pelayanan Kesehatan;f. Tempat sarana olahraga;g. Arena Kegiatan Anak-anak;h. Tempat Ibadah.

Pasal 4Setiap Orang yang berada dalam kawasan tanpa asap rokok dilarang melakukan kegiatan merokok.

Bagian KeduaTempat Umum

(1) Setiap Orang dilarang merokok ditempat umum sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (2) huruf a,seperti pasar modern, tradisional,tempat wisata,tempat hiburan,hotel dan restoran,taman kota,tempat rekreasi,halte dan terminal angkutan umum.

(2) Tempat umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1),adalah gedung tertutup sampai batas kucuran air dari atap paling luar.

(3) Tidak termasuk larangan bagi setiap orang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) serta lembaga dan/atau badan untuk menjual ,dan / atau membeli,mempromosikan,mengiklankanproduk rokok didalam tempat atau gedung tertutup sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

(4) Bagi lembaga dan/atau badan sebagaimana dimaksud pada ayat(3) yang mempromosikan dan mengiklankan produk rokok,wajib mempunyai isin.

Bagian KetigaTempat kerja

(1) Setiap orang dilarang merokok ditempat kerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (2) huruf b yang meliputi perkantoran pemerintah,baik sipil maupun tentara nasional Indonesia ( TNI )/Kepolisian Negara RI (POLRI),perkantoran swasta dan industri.

(2) Setiap orang, Badan dan/atau Lembaga dilarang mempromosikan, menginklankan ditempat kerja sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1).

(3) Tempat kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan Ayat (2), adalah Gedung tertutup sampai batas kucuran air dari atap paling luar.

Page 8: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/PERDA-NOMOR-5-TAHUN-2013.docx · Web viewMenetapkan : a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang apabila digunakan mengakibatkan

Bagian KeempatKendaraan Umum

Pasal 7

(1) Setiap orang dilarang merokok dikendaraan Umum sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 Ayat (2) huruf c seperti Bus Umum, Angkutan Kota, Termasuk kendaraan wisata, Bus Angkutan Anak sekolah, dan Bus angkutan karyawan.

(2) Setiap orang, Badan dan/atau lembaga, Dilarang mempromosikan, mengiklankan, menjual, dan/atau Membeli produk rokok dikendaraan umum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).

(3) Larangan merokok sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dan Ayat (2), adalah didalam kendaraan angkutan Umum.

Bagian KelimaTempat Proses Belajar Mengajar

Pasal 8(1) Pimpinan/pengelola/penanggung jawab tempat proses belajar

mengajar, wajib melarang peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan serta seluruh unsur sekolah lainnya merokok ditempat proses belajar mengajar.

(2) Pimpinan/pengelola/penanggung jawab tempat proses belajar mengajar, wajib menegur dan/atau memperingatkan dan/atau mengambil tindakan apabila peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan serta unsur sekolah lainnya terbukti merokok di tempat proses belajar mengajar.

(3) Peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan serta seluruh unsur sekolah lainnya dapat memberikan teguran atau melaporkan kepada pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat proses belajar mengajar apabila terbukti ada yang merokok ditempat proses belajar mengajar.

(4) Pimpinan/pengelola/penanggung jawab tempat proses belajar mengajar, wajib mengambil tindakan atas laporan yang disampaikan oleh peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan serta seluruh unsur sekolah lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

Bagian KeenamTempat pelayanan kesehatan

8

Page 9: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/PERDA-NOMOR-5-TAHUN-2013.docx · Web viewMenetapkan : a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang apabila digunakan mengakibatkan

Pasal 9(1) Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat pelayanan kesehatan,

wajib melarang setiap pasien dan/atau pengunjung serta tenaga medis dan non medis merokok ditempat pelayanan kesehatan.

(2) Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat pelayanan kesehatan, wajib menegur dan/atau memperingatkan dan/atau mengambil tindakan apabila ada pasien dan atau pengunjung serta tenaga medis dan non medis merokok ditempat pelayanan kesehatan.

(3) Pasien dan/atau pengunjung serta tenaga medis dan non medis dapat memberikan teguran atau melaporkan kepada pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat pelayanan kesehatan, apabila ada pasien dan/atau pengunjung serta tenaga medis dan non medis sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

Bagian KetujuhTempat Sarana Olahraga

Pasal 10(1) Setiap orang dilarang merokok ditempat sarana Olahraga

sebagaimana dimaksud pasal 3 ayat (2) huruf f yang melipuputi sarana Olahraga dan Tempat Olahraga.

(2) Setiap orang, badan dan/atau lembaga dilarang mempromosikan, mengiklankan, menjual dan/atau membeli produk ditempat sarana Olahraga sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).

(3) Sarana Olahraga yang dimaksud pada ayat (1), adalah ditempat atau gedung tertutup sampai batas luar pagar area sarana olahraga.

Bagian KedelapanArena Kegiatan Anak-Anak

Pasal 11(1) Pimpinan dan/atau penanggung jawab arena kegiatan anak-anak,

wajib melarang pengguna dan/atau pengunjung merokok di arena kegiatan anak-anak.

(2) Pimpinan dan/atau penanggung jawab arena kegiatan anak-anak, wajib menegur dan/atau memperingati dan/atau mengambil tindakan, apabila ada pengguna dan/atau pengunjung yang terbukti merokok di arena kegiatan anak-anak.

(3) Pengguna dan/atau Pengunjung arena kegiatan anak-anak, dapat memberikan teguran atau melaporkan kepada pimpinan dan/atau penanggung jawab arena kegiatan anak-anak.

(4) Pimpinan dan/atau penanggungjawab arena kegiatan anak-anak, wajib mengambil tindakan atas laporan yang disampaikan oleh pengguna dan/atau pengunjung sebagaimana dimaksud pada Ayat (3).

Page 10: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/PERDA-NOMOR-5-TAHUN-2013.docx · Web viewMenetapkan : a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang apabila digunakan mengakibatkan

Bagian KesembilanTempat Ibadah

Pasal 12(1) Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat ibadah wajib melarang

pengguna dan/atau pengunjung tempat ibadah merokok ditempat ibadah.

(2) Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat ibadah, wajib menegur dan/atau memperingatkan dan/atau mengambil tindakan apabila menjumpai pengguna dan/atau pengunjung tempat ibadah yang terbukti merokok di tempat ibadah.

(3) Pengguna dan/atau Pengunjung tempat ibadah, wajib menegur atau melaporkan kepada pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat ibadah apabila ada yang merokok ditempat ibadah.

(4) Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat ibadah, wajib mengambil tindakan atas laporan yang disampaikan oleh pengguna dan/atau pengunjung tempat ibadah sebagaimana dimaksud pada Ayat (3).

BAB IVKEWAJIBAN PIMPINAN ATAU PENANGGUNG JAWAB

KAWASAN TANPA ASAP ROKOK

Pasal 13(1)Pimpinan atau penanggung jawab Kawasan Tanpa Asap Rokok

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) berkewajiban untuk :a. membuat dan memasang tanda/petunjuk/peringatan

larangan merokok;b. memberikan teguran dan peringatan kepada setiap orang yang

merokok dalam Kawasan Tanpa Asap Rokok.

BAB VKAWASAN TERBATAS MEROKOK

Pasal 14(1) Bupati berwenang menetapkan tempat-tempat tertentu sebagai Kawasan

Terbatas Merokok.

(2) Tempat-tempat tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :a. tempat umum.b. tempat kerja; danc. Angkutan Umum

Pasal 15

10

Page 11: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/PERDA-NOMOR-5-TAHUN-2013.docx · Web viewMenetapkan : a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang apabila digunakan mengakibatkan

Setiap orang yang berada di kawasan Terbatas merokok dilarang merokok kecuali di tempat khusus yang disediakan untuk merokok.

BAB VIKEWAJIBAN PIMPINAN/PENANGGUNG JAWAB

KAWASAN TERBATAS MEROKOKPasal 16

Pimpinan atau penanggung jawab Kawasan Terbatas Merokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) berkewajiban untuk :a. menyediakan tempat khusus untuk merokok;b. membuat dan memasang tanda/petunjuk/peringatan larangan merokok

dan tanda/petunjuk ruangan boleh merokok;c. memberikan teguran dan peringatan kepada setiap orang yang merokok

dalam Kawasan Terbatas Merokok kecuali di Tempat Khusus Merokok.

BAB VIITEMPAT KHUSUS MEROKOK

Pasal 17

(1) Tempat khusus untuk merokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf a harus memenuhi ketentuan :a. terpisah dari ruangan atau area yang dinyatakan sebagai tempat

dilarang merokok;b. memiliki sistem sirkulasi udara yang memadai;c. tersedia asbak atau tempat pembuangan puntung rokok.

(2) Tempat khusus untuk merokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilengkapi dengan data dan informasi mengenai bahaya merokok bagi kesehatan.

(3) Tempat khusus merokok terdiri dari :a. Di dalam ruanganb. Di luar ruangan

BAB VIIIPERAN SERTA MASYARAKAT

Pasal 18

(1) Masyarakat dapat berperan serta dalam mewujudkan Kawasan Tanpa Asap Rokok dan Terbatas Merokok.

(2) Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan dengan cara :a. memberikan sumbangan pemikiran dan pertimbangan berkenaan

dengan penentuan kebijakan yang terkait dengan Kawasan Tanpa Asap Rokok dan Terbatas Merokok;

Page 12: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/PERDA-NOMOR-5-TAHUN-2013.docx · Web viewMenetapkan : a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang apabila digunakan mengakibatkan

b. melakukan pengadaan dan pemberian bantuan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mewujudkan Kawasan Tanpa Asap Rokok dan Terbatas Merokok;

c. ikut serta dalam memberikan bimbingan dan penyuluhan serta penyebarluasan informasi kepada masyarakat;

d. melaporkan setiap orang yang terbukti melanggar ketentuan Pasal 4 atau Pasal 11 kepada pimpinan/ penanggungjawab Kawasan Tanpa Asap Rokok dan Terbatas Merokok.

(3)Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Bupati.

BAB IX

PEMBINAAN DAN PENGAWASANPasal 19

(1) Bupati berwenang melakukan pembinaan dan pengawasan sebagai upaya mewujudkan Kawasan Tanpa Asap Rokok dan Terbatas Merokok.

(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat serta kepada pimpinan dan/atau penanggung jawab Kawasan Tanpa Asap Rokok dan Terbatas Merokok.

(3) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa pemantauan atas ketaatan terhadap ketentuan yang berlaku di Kawasan Tanpa Asap Rokok dan Terbatas Merokok.

(4) Bupati dapat melimpahkan kewenangan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada pejabat di Lingkungan Pemerintah Daerah sesuai dengan Tugas dan Fungsi masing-masing.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Bupati.

Pasal 20Dalam rangka pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Bupati dapat membentuk Satuan Tugas Penegak Kawasan Tanpa Asap Rokok dan Terbatas Merokok.

BAB XSANKSI ADMINISTRATIF

Pasal 21

12

Page 13: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/PERDA-NOMOR-5-TAHUN-2013.docx · Web viewMenetapkan : a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang apabila digunakan mengakibatkan

(1) Pimpinan dan/atau penanggung jawab kawasan tanpa asap rokok dan kawasan terbatas merokok yang melanggar ketentuan pasal 13 dan/atau pasal 16 dapat dikenakan sanksi berupa :a. teguran;b. peringatan tertulis;c. penghentian sementara kegiatan;d. pencabutan izin; dan/ataue. denda paling banyak Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).

(2) Setiap orang, Badan dan/atau lembaga yang melanggar ketentuan Pasal 4 dan/atau Pasal 15 dapat dikenakan sanksi berupa :a. teguran;b. peringatan tertulis;c. denda paling banyak Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah).

(3) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus disetorkan ke Kas Daerah.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan Ayat (2) di atur lebih lanjut dengan peraturan Bupati.

BAB XIKETENTUAN PIDANA

Pasal 22(1) Setiap orang yang melanggar ketentuan pasal 6 ayat (1), pasal 7 Ayat (1),

pasal 8 ayat (1), pasal 9 ayat (1), pasal 10 ayat (1), Pasal 11 ayat (1), dan pasal 12 ayat (1), diancam dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) hari atau denda paling banyak Rp. 1.000.000,00,- (satu juta rupiah).

(2) Tindak Pidana sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), adalah pelanggaran. BAB XII

KETENTUAN PERALIHANPasal 23

(1) Terhadap kawasan tanpa asap Rokok dan terbatas merokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 dan pasal 22, Bupati melakukan Pembinaan dalam bentuk Tim.

(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan paling lama 1 (satu) Tahun terhitung sejak peraturan daerah ini diundangkan.

BAB XIIIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 24

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

Page 14: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/PERDA-NOMOR-5-TAHUN-2013.docx · Web viewMenetapkan : a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang apabila digunakan mengakibatkan

Pasal 25Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Jeneponto.

Ditetapkan di Jeneponto pada tanggal 4 Juli 2013

BUPATI JENEPONTO,

TTD

RADJAMILO

Diundangkan di Jeneponto pada tanggal 5 Juli 2013

SEKRETARIS DAERAHKABUPATEN JENEPONTO

TTD

Drs. H. IKSAN ISKANDAR, M.Si Pangkat : Pembina Utama MadyaNip. : 19590723 198901 1 002

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO TAHUN 2012 NOMOR 220.

14

Page 15: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/PERDA-NOMOR-5-TAHUN-2013.docx · Web viewMenetapkan : a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang apabila digunakan mengakibatkan

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO

NOMOR TAHUN 2012

TENTANG

KAWASAN TANPA ASAP ROKOK DAN TERBATAS MEROKOK

I. UMUMUdara memiliki fungsi yang sangat penting bagi kehidupan

manusia dan makhluk lainnya. Sebagai salah satu sumber daya alam yang sangat diperlukan bagi kehidupan maka penurunan kualitas udara akan sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya sehingga mutu/kualitasnya harus selalu dijaga. Untuk melindungi kualitas udara diperlukan upaya-upaya pengendalian terhadap sumber-sumber pencemar udara dan terhadap kegiatan yang memiliki potensi mencemari udara.

Pencemaran udara yang salah satunya ditimbulkan dari asap rokok menjadi permasalahan serius ketika dipahami bahwa rokok tidak saja berdampak buruk pada kesehatan perokok tetapi juga mengkontaminasi orang-orang disekelilingnya. Hasil dari berbagai penelitian tentang bahaya yang ditimbulkan oleh asap rokok bagi kesehatan telah banyak diekspos namun sejauh ini belum banyak direspon oleh masyarakat.

Oleh sebab itu melalui Peraturan Daerah ini diharapkan terwujud suatu kebijakan yang men-seimbangkan antara pemenuhan kewajiban pemerintah dalam rangka mengendalikan penggunaan rokok agar terwujud derajad kesehatan masyarakat yang optimal dan tanggungjawab pemerintah untuk memberi kesempatan bagi dunia usaha dalam peran sertanya memberikan kontribusi terhadap pendapatan Negara serta menyediakan lapangan kerja. Keseimbangan tersebut tertuang melalui bentuk kebijakan yang tidak secara mutlak melarang penggunaan rokok tetapi berupa pembatasan merokok di kawasan-kawasan tertentu.

Page 16: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/PERDA-NOMOR-5-TAHUN-2013.docx · Web viewMenetapkan : a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang apabila digunakan mengakibatkan

II. PASAL DEMI PASALPasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2Cukup jelas.

Pasal 3Cukup jelas.

Pasal 4Cukup jelas.

Pasal 5Cukup jelas.

Pasal 6Cukup jelas.

Pasal 7Cukup jelas.

Pasal 8Cukup jelas.

Pasal 9Cukup jelas.

Pasal 10Cukup jelas.

Pasal 11Cukup jelas.

Pasal 12Cukup jelas.

Pasal 13Cukup jelas.

Pasal 14Peran serta masyarakat adalah partisipasi masyarakat yang meliputi perorangan, badan hukum, atau badan usaha termasuk produsen, importer, lembaga atau organisasi yang diselenggarakan oleh masyarakat dalam upaya mewujudkan terbentuknya Kawasan Tanpa Asap Rokok dan Kawasan Terbatas Merokok.

Pasal 15Cukup jelas.

Pasal 16Cukup jelas.

16

Page 17: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/PERDA-NOMOR-5-TAHUN-2013.docx · Web viewMenetapkan : a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang apabila digunakan mengakibatkan

Pasal 17Cukup jelas.

Pasal 18Cukup jelas.

Pasal 19Cukup jelas.

Page 18: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/PERDA-NOMOR-5-TAHUN-2013.docx · Web viewMenetapkan : a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang apabila digunakan mengakibatkan

RENCANA SUBSTANSI MATERIYANG AKAN DIATUR DALAM RANCANGAN PERATURAN DAERAH

TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

I. PERTIMBANGAN SOSIOLOGIS :

1. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan dapat mengakibatkan bahaya kesehatan bagi individu dan masyarakat baik selaku perokok aktif maupun perokok pasif, oleh sebab itu diperlukan perlindungan terhadap bahaya rokok bagi kesehatan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan;

2. bahwa menikmati dan mendapatkan udara yang sehat dan bersih merupakan hak bagi setiap orang sehingga diperlukan adanya kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat untuk mencegah dampak penggunaan rokok baik langsung maupun tidak langsung terhadap kesehatan, guna terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

II. PERTIMBANGAN YURIDIS :1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3699);

2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3886);4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235);

5. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

18

Page 19: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/PERDA-NOMOR-5-TAHUN-2013.docx · Web viewMenetapkan : a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang apabila digunakan mengakibatkan

8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);

9. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

10. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2003 tentang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4276);

III. PENGERTIAN-PENGERTIAN :

25. Pencemaran udara di ruang tertutup adalah pencemaran udara yang terjadi di dalam ruang dan/atau angkutan umum akibat paparan sumber pencemaran yang memiliki dampak kesehatan kepada manusia.

26. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang produktif secara sosial dan ekonomis.

27. Derajat kesehatan masyarakat yang optimal adalah tingkat kondisi kesehatan yang tinggi dan mungkin dapat dicapai pada suatu saat sesuai dengan kondisi dan situasi serta kemampuan yang nyata dari setiap orang atau masyarakat dan harus selalu diusahakan peningkatannya secara terus menerus.

28. Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman nicotiana tobacum, nicotiana rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang mengandung nikotin, tar dan zat adiktif dengan atau tanpa bahan tambahan.

Page 20: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/PERDA-NOMOR-5-TAHUN-2013.docx · Web viewMenetapkan : a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang apabila digunakan mengakibatkan

20

11. Kawasan Tanpa Asap Rokok adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk merokok.

12. Kawasan Terbatas Merokok adalah tempat atau area dimana kegiatan merokok hanya boleh dilakukan di tempat khusus yang disediakan.

13. Kegiatan merokok adalah kegiatan menghisap atau menyalakan rokok.

14. Tempat atau ruangan adalah bagian dari suatu bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat melakukan kegiatan dan/atau usaha.

15. Tempat umum adalah sarana yang diselenggarakan oleh Pemerintah, swasta atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi masyarakat termasuk tempat umum milik Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, gedung perkantoran, tempat pelayanan umum antara lain terminal, stasiun, mall, pusat perbelanjaan, pasar serba ada, hotel, restoran, dan sejenisnya.

16. Tempat kerja adalah ruang tertutup yang bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja atau tempat yang sering dimasuki tenaga kerja dan tempat sumber-sum berbahaya termasuk kawasan pabrik,perkantoran,ruangrapat,ruangsidang/seminar, dan sejenisnya.

17. Angkutan umum adalah alat angkutan bagi masyarakat yang dapat berupa kendaraan darat, air, dan udara termasuk di dalamnya taksi, bus umum, angkutan kota, dan sejenisnya.

18. Tempat ibadah adalah tempat yang digunakan untuk kegiatan keagamaan, seperti masjid termasuk mushola, gereja termasuk kapel, pura, wihara, dan kelenteng.

19. Arena kegiatan anak-anak adalah tempat atau arena yang diperuntukkan untuk kegiatan anak-anak, seperti Tempat Penitipan Anak (TPA), tempat pengasuhan anak, arena bermain anak-anak, atau sejenisnya.

20. Tempat proses belajar mengajar adalah tempat proses belajarmengajar atau pendidikan dan pelatihan termasuk perpustakaan, ruang praktik atau laboratorium, musium, dan sejenisnya.

21. Tempat pelayanan kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang dilakukan Pemerintah dan masyarakat, seperti rumah sakit, Puskesmas, praktik dokter, praktik bidan, toko obat atau apotek, pedagang farmasi, pabrik obat dan bahan obat, laboratorium, dan tempat kesehatan lainnya,antara lain pusat dan/atau balai pengobatan, rumah bersalin, Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA).

Page 21: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/PERDA-NOMOR-5-TAHUN-2013.docx · Web viewMenetapkan : a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang apabila digunakan mengakibatkan

21

IV. TUJUANTujuan penetapan Kawasan Tanpa Asap Rokok dan Terbatas Merokok, adalah :

f. menurunkan angka kesakitan dan/atau angka kematian yang ditimbulkan oleh asap rokok dengan cara merubah perilaku masyarakat untuk hidup sehat;

g.meningkatkan produktivitas kerja;h.mewujudkan kualitas udara yang sehat dan bersih bebas dari asap rokok;i. menurunkan angka perokok dan mencegah perokok pemula;V. KAWASAN TANPA ROKOK(2) mewujudkan generasi muda yang sehat. Tempat-tempat

tertentu meliputi :i. tempat proses belajar mengajar;j. tempat pelayanan kesehatan;k. arena kegiatan anak-anak; danl. tempat ibadah;

Page 22: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/PERDA-NOMOR-5-TAHUN-2013.docx · Web viewMenetapkan : a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang apabila digunakan mengakibatkan

22

VI. KAWASAN TERBATAS MEROKOK

Tempat-tempat tertentu meliputi :d. tempat umum;e. tempat kerja; danf. angkutan umum

VII. KEWAJIBAN PIMPINAN ATAU PENANGGUNG JAWABKAWASAN TERBATAS MEROKOK

Pimpinan atau penanggung jawab Kawasan Terbatas Merokok 2) berkewajiban untuk:d. menyediakan tempat khusus untuk merokok;e. membuat dan memasang tanda/petunjuk/peringatan larangan merokok

dan tanda/petunjuk ruangan boleh merokok;f. memberikan teguran dan peringatan kepada setiap orang yang melanggar

ketentuan dimaksud.VIII. TEMPAT KHUSUS MEROKOK

Tempat khusus untuk merokok :d. terpisah dari ruangan atau area yang dinyatakan sebagai tempat

dilarang merokok;e. memiliki sistem sirkulasi udara yang memadai;f. tersedia asbak atau tempat pembuangan puntung rokok.

Tempat khusus merokok terdiri dari :c. Di dalam ruangand. Di luar ruangan

IX. PERAN SERTA MASYARAKAT

(1) Masyarakat dapat berperan serta dalam mewujudkan Kawasan Tanpa Asap Rokok dan Terbatas Merokok di Daerah.

Page 23: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/PERDA-NOMOR-5-TAHUN-2013.docx · Web viewMenetapkan : a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang apabila digunakan mengakibatkan

(2) Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan dengan cara :e. memberikan sumbangan pemikiran dan pertimbangan

berkenaan dengan penentuan kebijakan yang terkait dengan Kawasan Tanpa Asap Rokok dan Terbatas Merokok;

f. melakukan pengadaan dan pemberian bantuan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mewujudkan Kawasan Tanpa Asap Rokok dan Terbatas Merokok;

g. ikut serta dalam memberikan bimbingan dan penyuluhan serta penyebarluasan informasi kepada masyarakat;

h. mengingatkan setiap orang yang melanggar ketentuan Pasal 4 atau Pasal 11;

i. melaporkan setiap orang yang terbukti melanggar ketentuan Pasal 4 atau Pasal 11 kepada pimpinan/ penanggungjawab Kawasan Tanpa

Page 24: makassar.bpk.go.idmakassar.bpk.go.id/.../2010/10/PERDA-NOMOR-5-TAHUN-2013.docx · Web viewMenetapkan : a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang apabila digunakan mengakibatkan

j. Asap rokok.

IX. SANKSI

sanksi berupa :f. teguran;g. peringatan tertulis;h. penghentian sementara kegiatan;i. pencabutan izin; dan/atauj. denda paling banyak Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).

24