RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan...

84
DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR …TAHUN... TENTANG RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :a. bahwa pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang harus diwujudkan dengan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya;

Transcript of RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan...

Page 1: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMRANCANGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR …TAHUN...

TENTANGRUMAH SAKIT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang :a. bahwa pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang harus diwujudkan dengan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya;

b. bahwa Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kedokteran, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat harus tetap mampu meningkatkan dan memberdayakan Rumah Sakit dalam pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya;

Page 2: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMc. bahwa tantangan yang dihadapi Rumah Sakit harus

mampu mendorong peningkatan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya;

d. bahwa pengembangan Rumah Sakit yang cenderung ke arah komersialisasi telah menimbulkan persaingan yang tidak sehat, rendahnya mutu pelayanan, dan munculnya berbagai kasus gugatan karena adanya dugaan kelalaian dan kesalahan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di Rumah Sakit;

e. bahwa dalam rangka peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan Rumah Sakit serta pengaturan hak dan kewajiban masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan, perlu mengatur Rumah Sakit dengan Undang-Undang;

f. bahwa pengaturan mengenai Rumah Sakit belum cukup memadai untuk dijadikan landasan hukum dalam penyelenggaraan Rumah Sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan masyarakat;

Page 3: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMg. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf f serta untuk memberikan kepastian hukum bagi masyarakat dan Rumah Sakit, perlu dibentuk Undang-Undang tentang Rumah Sakit;

Mengingat : Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, Pasal 28 H ayat (1), dan Pasal 34 ayat (3) Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

M E M U T U S K A N :

Menetapkan: UNDANG-UNDANG TENTANG RUMAH SAKIT.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan: 1. Rumah Sakit adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan gawat darurat, rawat jalan dan rawat inap

Page 4: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIM2. Upaya Kesehatan Perorangan adalah setiap kegiatan yang

dilakukan oleh pemerintah dan/atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan.

3. Pelayanan Kesehatan Paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, palliatif dan rehabilitatif.

4. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan

5. Pemerintah Pusat selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

6. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

7. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.

Page 5: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMBAB II

ASAS DAN TUJUAN

Pasal 2

Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan didasarkan pada nilai kemanusiaan, manfaat, profesionalisme, keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien, serta mempunyai fungsi sosial.

Pasal 3

Pengaturan penyelenggaraan Rumah Sakit bertujuan untuk:a. memberikan perlindungan kepada pasien, masyarakat, dan sumber

daya manusia di Rumah Sakit;

b. mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit secara berkesinambungan dan terus menerus; dan

Page 6: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIM

BAB IIITUGAS DAN FUNGSI

Pasal 4

Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.

Pasal 5

Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 Rumah Sakit mempunyai fungsi :a. menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna meliputi

pelayanan promotif, pencegahan, pengobatan, pemulihan dan palliatif

b. memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan paripurna tingkat sekunder dan tersier;

c. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan; dan

Page 7: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMd. menyelenggarakan penelitian dan pengembangan serta penapisan

teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan.

e. menyelenggarakan fungsi rujukan rumah sakit.

BAB IVTANGGUNG JAWAB

PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH

Pasal 6(1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai pada kewenangan

masing-masing bertanggung jawab:a. menyediakan Rumah Sakit berdasarkan kebutuhan masyarakat;

b. menjamin pembiayaan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit bagi fakir miskin, atau orang tidak mampu sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

c. membina dan mengawasi penyelenggaraan Rumah Sakit;

Page 8: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMd. memberikan perlindungan kepada Rumah Sakit agar dapat

memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dan bertanggung jawab;

e. memberikan perlindungan kepada masyarakat pengguna jasa pelayanan Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

f. menggerakkan peran serta masyarakat dalam pendirian Rumah Sakit dengan jenis pelayanan yang dibutuhkan masyarakat;

g. menyediakan informasi kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat;

h. menjamin pembiayaan pelayanan kegawatdaruratan di Rumah Sakit akibat bencana dan kejadian luar biasa (KLB); dan

i. menyediakan sumber daya manusia yang dibutuhkan.

(2) Tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan berdasarkan kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB VPERSYARATAN

Page 9: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIM

Bagian KesatuU m u m

Pasal 7

(1) Rumah Sakit didirikan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, atau Swasta.

(2) Swasta yang mendirikan Rumah Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus berbentuk badan hukum.

Bagian KeduaKefarmasian

Pasal 8

Pelayanan kefarmasian merupakan bagian penting dari pelayanan rumah sakit, ketentuan mengenai kefarmasian diatur dengan Peraturan Menteri.

Page 10: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMBagian Ketiga

Peralatan

Pasal 9 Ketentuan mengenai pengujian dan/atau kalibrasi peralatan medis, standar yang berkaitan dengan keamanan, mutu dan manfaat peralatan medis dan non medis diatur dengan Peraturan Menteri.

BAB VIJENIS DAN KLASIFIKASI

Bagian KesatuJenis

Pasal 10

Rumah Sakit dapat digolongkan berdasarkan jenis pelayanan, kepemilikan, dan fungsi penyelenggaraan.

Pasal 11

(1) Berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan, Rumah Sakit dikategorikan dalam Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus.

(2) Rumah Sakit Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit.

Page 11: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIM(3) Rumah Sakit Khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

memberikan pelayanan pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya.

Pasal 12

Berdasarkan kepemilikannya Rumah Sakit dapat dibagi menjadi Rumah Sakit publik, Rumah Sakit komunitas dan Rumah Sakit swasta.

Pasal 13

(1) Rumah Sakit publik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 merupakan Rumah Sakit yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah.

(2) Rumah Sakit publik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dapat dialihkan menjadi Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah.

Page 12: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIM

Pasal 14

Rumah Sakit swasta berdasarkan tujuannya dapat berbentuk:(a) Rumah sakit swasta yang bertujuan mencari keuntungan (b) Rumah sakit swasta yang tidak bertujuan mencari keuntungan

(nirlaba)

Pasal 15

(1) Rumah Sakit berdasarkan fungsi penyelenggaraan dibagi menjadi Rumah Sakit pendidikan dan Rumah Sakit non pendidikan.

(2) Rumah Sakit pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Rumah Sakit umum atau Rumah Sakit khusus yang menyelenggarakan dan/atau digunakan untuk pelayanan, pendidikan, dan penelitian secara terpadu dalam bidang pendidikan profesi kedokteran/kedokteran gigi dan pendidikan kedokteran/kedokteran gigi berkelanjutan.

Pasal 16

(1) Standar dan kriteria Rumah Sakit pendidikan diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Page 13: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIM(2) Penetapan Rumah Sakit pendidikan ditetapkan oleh Menteri setelah

memenuhi standar dan kriteria.

Bagian KeduaKlasifikasi

Pasal 17

(1) Rumah sakit berdasarkan fasilitas dan kekhususan dalam pelayanannya dibagi menjadi rumah sakit umum dan rumah sakit khusus dan diatur di dalam Peraturan Menteri.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai rumah sakit umum dan rumah sakit khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri.

BAB VIIPERIZINAN

Pasal 18

(1) Setiap penyelenggaraan Rumah Sakit wajib memiliki izin.

(2) Izin sebagaimana dimaksud ayat (1) terdiri dari izin mendirikan dan izin operasional

Page 14: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIM(3) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan setelah

memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri.

BAB VIIIKEWAJIBAN DAN HAK

Bagian KesatuKewajiban

Pasal 19

Setiap Rumah Sakit wajib menyelenggarakan tata kelola Rumah Sakit dan tata kelola klinis yang baik.

Pasal 20

1. Setiap Rumah Sakit mempunyai kewajiban :a. Memberi pelayanan kesehatan yang bermutu, aman sesuai

dengan keselamatan pasien dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan stándar pelayanan Rumah Sakit;

Page 15: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMb. Memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai

dengan kemampuan yang sesuai stándar pelayanan rumah sakitnya;

c. Dalam hal kemampuan rumah sakit tidak memungkinkan untuk memberikan pelayanan kegawatdaruratan maka rumah sakit yang bersangkutan wajib merujuk pasien ke rumah sakit lain

d. Wajib melaksanakan fungsi sosial dengan memberikan fasilitas pelayanan pasien tidak mampu / miskin, pelayanan gawat darurat tanpa uang muka, pelayanan korban bencana, atau bakti sosial bagi misi kemanusiaan;

Page 16: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMe. Menyelenggarakan rekam medis;

f. Melaksanakan sistem rujukan;

g. Menghormati hak – hak pasien dan melaksanakan etika Rumah Sakit;

Page 17: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMh. Memberikan informasi tentang pelayanan Rumah Sakit kepada

masyarakat ;

i. Memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan sistem penanggulangan bencana ;

j. Melaksanakan program pemerintah dibidang perumahsakitan baik secara regional maupun nasional ;

Page 18: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMk. Menyusun dan melaksanakan peraturan internal Rumah Sakit (

hospital bylaws )

l. Melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua petugas Rumah Sakit dalam melaksanakan tugas.

2. Ketentuan lebih lanjut mengenai kewajiban Rumah Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) diatur dengan Peraturan Menteri

Pasal 21

(1) Setiap Rumah Sakit wajib menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak mampu atau miskin.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyediaan sarana dan pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Page 19: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMPasal 22

(1) Setiap Rumah Sakit wajib mematuhi pola tarif nasional sesuai ketentuan yang berlaku.

(2) Pola tarif nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan berdasarkan komponen biaya satuan pembiayaan.

(3) Penetapan besaran tarif Rumah Sakit harus berdasarkan pola tarif dengan memperhatikan prinsip sosio ekonomi dalam upaya peningkatan mutu pelayanan dan pengembangan Rumah Sakit, dengan memperhatikan pula daya beli masyarakat dan kondisi lingkungan.

(4) Besaran tarif perawatan kelas III (tiga) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah/Pemerintah Daerah atau peraturan Kepala Daerah

(5) Ketentuan mengenai pola tarif Rumah Sakit ditetapkan oleh Menteri

Pasal 23

(1) Setiap tindakan kedokteran yang dilakukan di Rumah Sakit harus mendapat persetujuan pasien atau keluarganya, kecuali pasien dalam keadaan gawat darurat.

(2) Ketentuan tentang persetujuan tindakan kedokteran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 20: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMPasal 24

(1) Setiap Rumah Sakit wajib melaksanakan managemen rahasia kedokteran sesuai peraturan perundang-undangan

(2) Rahasia kedokteran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat dibuka untuk kepentingan kesehatan pasien, keputusan pengadilan, persetujuan pasien sendiri, atau berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

-

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai rahasia kedokteran diatur dengan Peraturan Pemerintah

Pasal 25

(1) Dalam penyelenggaraan Rumah Sakit harus dilakukan audit.

Page 21: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIM(2) Audit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa

pengukuran kinerja dan audit klinis.

(3) Pengukuran kinerja dan audit medis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilakukan secara internal dan/atau eksternal.

(4)Pengukuran kinerja dan audit klinis diatur oleh Peratuan Menteri Kesehatan

Bagian KeduaHak Rumah Sakit

Pasal 26

Setiap Rumah Sakit mempunyai hak:a. menentukan jumlah, jenis, dan kualifikasi sumber daya manusia;

b. menerima imbalan jasa pelayanan;

Page 22: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMc. melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka

mengembangkan pelayanan;

d. menerima bantuan dari pihak lain sesuai ketentuan yang berlaku;

e. menggugat pihak yang mengakibatkan kerugian;

f. mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan pelayanan kesehatan; dan

g. menginformasikan pelayanan kesehatan yang ada di Rumah Sakit.

h. Ketentuan lebih lanjut mengenai informasi pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam huruf (g) diatur dengan Peraturan Menteri.

Page 23: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIM

Pasal 27

Rumahsakit Komunitas yang memberikan pelayanan kepada pasien miskin, berhak untuk mendapat subsidi dana, peralatan dan tenaga ahli dari Pemerintah Pusat maupun Daerah.

Pasal 28

Rumahsakit Komunitas yang memberikan pelayanan sosial berhak mendapatkan keringanan dan/atau pembebasan pajak.

Pasal 29

Besar dan tatacara pemberian subsidi sebagaimana disebut pada pasal 27 diatur oleh Peraturan Menteri

Bagian KetigaKewajiban Pasien

Page 24: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIM

Pasal 30

Setiap pasien mempunyai kewajiban:

a. mematuhi ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit;

b. memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima di dari Rumah Sakit;

c. memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya kepada tenaga kesehatan di Rumah Sakit;

d. mematuhi nasehat dan petunjuk tenaga kesehatan di Rumah Sakit; dan

e. mematuhi kesepakatan dengan Rumah Sakit.

Bagian KeempatHak Pasien

Pasal 31

Setiap pasien mempunyai hak:a. memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang

berlaku di Rumah Sakit;

Page 25: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMb. memperoleh pelayanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa

diskrimasi;

c. memperoleh pelayanan medis yang bermutu sesuai standar profesi medis;

d. memperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan;

e. atas privacy dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya;

f. mendapat informasi mengenai penyakitnya g. menolak kehadiran orang yang tidak dikehendaki

h. melepaskan kerahasiaan medis kepada masyarakat atau orang-orang tertentu yang dikehendaki pasien

BAB IXPENYELENGGARAAN

Bagian KesatuPengorganisasian

Page 26: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMPasal 32

(1) Setiap Rumah Sakit harus memiliki organisasi yang efektif, efisien, dan akuntabel.

(2) Organisasi Rumah Sakit sekurang-kurangnya terdiri atas kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit, unsur pelayanan medis, unsur keperawatan, komite medis, serta administrasi umum dan keuangan.

Pasal 33

(1) Kepala Rumah Sakit harus seorang tenaga professional yang mempunyai kemampuan dan keahlian di bidang perumahsakitan.

(2) Tenaga struktural yang menduduki jabatan sebagai pimpinan di rumah sakit harus berkewarganegaraan Indonesia.

Page 27: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMBagian Kedua

Akreditasi

Pasal 34

(1) Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit wajib dilakukan akreditasi secara berkala minimal 3 (tiga) tahun sekali.

(2)Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan akreditasi Rumah Sakit diatur dengan Peraturan Menteri

Pasal 35

(1) Dalam rangka kendali mutu dan kendali biaya Rumah Sakit wajib melaksanakan audit internal maupun eksternal secara berkala.

(2) Pelaksanaan audit berpedoman pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Ketiga Bentuk

Page 28: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMPasal 36

(1) Rumah Sakit dapat berbentuk Rumah Sakit statis, Rumah Sakit bergerak, dan Rumah Sakit lapangan.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata cara penyelenggaraan Rumah Sakit bergerak dan Rumah Sakit lapangan diatur dengan Peraturan Menteri.

Bagian Keempat Jejaring

Pasal 37

(1) Pemerintah,asosiasi Rumah Sakit, asosiasi asuransi penjaminan kesehatan dan asosiasi profesi membentuk jejaring dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan.

(2) Jejaring sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah informasi, sarana prasarana, pelayanan, rujukan, pengadaan alat, pengadaan, dan pendidikan tenaga.

Page 29: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMBagian Kelima

Keselamatan Pasien

Pasal 38

(1) Rumah Sakit wajib menerapkan standar keselamatan pasien.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai standar keselamatan pasien diatur dengan Peraturan Menteri.

Bagian Keenam Perlindungan Hukum Rumah Sakit

Pasal 39

(1) Rumah Sakit tidak dapat dituntut apabila pasien dan/atau keluarganya menolak atau menghentikan pengobatan yang dapat berakibat kematian dan kecacatan pasien.

(2) Rumah Sakit tidak dapat dituntut dalam melaksanakan tugas dalam rangka menyelamatkan nyawa manusia sepanjang dilakukan sesuai dengan standar profesi.

Bagian Ketujuh Tanggung jawab Hukum

Page 30: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMPasal 40

(1) Rumah Sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap semua kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di Rumah Sakit.

(2) Dalam keadaan bencana Rumah Sakit berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kemampuan dan kewenangan yang dimiliki.

(3) Rumah Sakit ikut bertanggung jawab menyelenggarakan program pemerintah dalam bidang kesehatan.

BAB XPEMBIAYAAN

Page 31: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIM

Pasal 41(1) Pembiayaan Rumah Sakit dapat bersumber dari penerimaan Rumah

Sakit, anggaran pemerintah, subsidi pemerintah, atau sumber lain yang tidak mengikat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Subsidi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya diberikan kepada Rumah Sakit yang berfungsi sosial

Pasal 42

(1) Rumah Sakit Publik wajib melaksanakan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK BLU) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Pendapatan dari Rumah Sakit Publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat digunakan seluruhnya secara langsung untuk biaya operasional Rumah Sakit.

BAB XIPENCATATAN DAN PELAPORAN

Page 32: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMPasal 43

(1) Setiap Rumah Sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan tentang semua kegiatan penyelenggaraan Rumah Sakit dalam bentuk Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS).

(2) Pencatatan dan pelaporan terhadap penyakit wabah atau penyakit tertentu lainnya yang dapat menimbulkan wabah, dan pasien penderita ketergantungan narkotika dan/atau psikotropika dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 44

(1) Rumah Sakit wajib menyelenggarakan penyimpanan terhadap pencatatan dan pelaporan yang dilakukan untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Pemusnahan atau penghapusan terhadap berkas pencatatan dan pelaporan sebagaimana dimaksud ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB XIIPEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Page 33: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMPasal 45

(1) Pemerintah dan pemerintah daerah melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Rumah Sakit dengan melibatkan organisasi profesi, asosiasi perumahsakitan, dan organisasi kemasyaratan lainnya sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.

(2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diarahkan untuk :a. pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan yang terjangkau

oleh masyarakat; b. peningkatan mutu pelayanan kesehatan;c. pengembangan jangkauan pelayanan; dand. peningkatan kemampuan kemandirian Rumah Sakit.

(3) Dalam rangka pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) Pemerintah dan pemerintah daerah dapat mengambil tindakan administratif berupa teguran tertulis sampai dengan pencabutan izin operasional terhadap Rumah Sakit yang melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan ini.

(4) Ketentuan lebih lanjut tentang tata cara tindakan administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dengan Peraturan Menteri.

Page 34: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIM

BAB XIIIKETENTUAN PIDANA

Pasal 46

Barangsiapa dengan sengaja menyelenggarakan Rumah Sakit tidak memenuhi ketentuan persyaratan dan perizinan sebagaimana dimaksud Pasal 7 ayat (1) dan Pasal 25 ayat (1) dipidana dengan pidana pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah)

Pasal 47

Barangsiapa yang dengan sengaja:a. menolak pasien dalam keadaan gawat darurat sehingga

menyebabkan kematian pasien atau cacat sebagaimana dimaksud Pasal 28 ayat (1) huruf b; atau

b. tidak menjalankan sistem pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana yang menyebabkan kematian pasien atau cacat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) huruf i;

c. dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp.1.000.000.000 ( satu milyar rupiah )

Page 35: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIM

BAB XIVKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 48

(1) Dengan disahkannya Undang-Undang ini, semua Rumah Sakit paling lambat dalam jangka waktu 2 (dua) tahun harus menyesuaikan dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

(2) Izin penyelenggaraan Rumah Sakit yang telah ada tetap berlaku sampai habis masa berlakunya.

BAB XVKETENTUAN PENUTUP

Pasal 49

Pada saat diundangkannya Undang-Undang ini semua peraturan perundang-undangan yang mengatur Rumah Sakit tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan/atau belum diganti berdasarkan Undang-Undang ini.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Page 36: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIM Disahkan di Jakarta pada tanggal .................. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Diundangkan di Jakartapada tanggal ….........................

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA,

ANDI MATTALATTA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN … NOMOR …

Dr.Sofwan Dahlan:Penulisan nama: tanpa gelar

Page 37: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMRANCANGANPENJELASAN

ATAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR…TAHUN…

TENTANG

RUMAH SAKIT

I. U M U M

Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum harus diwujudkan melalui berbagai upaya kesehatan dalam rangkaian pembangunan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu yang didukung oleh suatu sistem kesehatan nasional.

Page 38: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMSejalan dengan amanat Pasal 28 H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah ditegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan, kemudian dalam Pasal 34 ayat (3) dinyatakan negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.

Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Penyelenggaran pelayanan kesehatan di Rumah Sakit mempunyai karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat keilmuannya masing-masing berinteraksi satu sama lain. Ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang berkembang sangat pesat yang harus diikuti oleh tenaga kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu, membuat semakin kompleksnya permasalahan dalam Rumah Sakit. Pada hakekatnya Rumah Sakit berfungsi sebagai tempat penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dan fungsi dimaksud memiliki makna tanggung jawab yang seyogyanya merupakan tanggung jawab pemerintah dalam meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat.Dari aspek pembiayaan bahwa Rumah Sakit memerlukan biaya operasional dan investasi yang besar dalam pelaksanaan kegiatannya, sehingga perlu didukung dengan ketersediaan pendanaan yang cukup dan berkesinambungan. Antisipasi dampak globalisasi perlu didukung dengan peraturan perundang-undangan yang memadai.

Page 39: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMPeraturan perundang-undangan yang dijadikan dasar penyelenggaraan Rumah Sakit saat ini masih pada tingkat Peraturan Menteri yang sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan. Dalam rangka memberikan kepastian dan perlindungan hukum untuk meningkatkan, mengarahkan dan memberikan dasar bagi pengelolaan Rumah Sakit diperlukan suatu perangkat hukum yang mengatur Rumah Sakit secara menyeluruh dalam bentuk Undang-Undang. Ruang lingkup yang diatur dalam Undang-Undang ini meliputi:1. asas, tujuan, tugas dan fungsi Rumah Sakit yang menjadi landasan

dan memberikan arah bagi penyelenggaraan Rumah Sakit sejalan dengan asas dan tujuan pembangunan nasional;

2. tanggung jawab pemerintah dan pemerintah daerah dalam rangka menjamin ketersediaan pelayanan yang bermutu, perlindungan hukum, menggerakkan peran serta masyarakat, pembiayaan, serta sumber daya yang diperlukan;

3. persyaratan yang harus dipenuhi dalam penyelenggaraan Rumah Sakit meliputi lokasi, bangunan, prasarana, ketenagaan, kefarmasian, peralatan, dan perizinan;

4. jenis dan klasifikasi Rumah Sakit yang didasarkan pada jenis pelayanan, kepemilikan, dan fungsi penyelenggaraan;

5. kewajiban dan hak yang terdiri dari kewajiban dan hak Rumah Sakit dalam memberikan pelayanan kepada pasien, serta kewajiban dan hak pasien sebagai penerima pelayanan kesehatan;

6. penyelenggaraan Rumah Sakit yang berkaitan pengorganisasian, akreditasi, jejaring, bentuk Rumah Sakit, upaya keselamatan pasien yang harus diterapkan setiap Rumah Sakit, perlindungan hukum, dan tanggung jawab hukum Rumah Sakit;

Page 40: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIM7. pembiayaan Rumah Sakit yang bersumber dari penerimaan Rumah

Sakit, anggaran pemerintah, subsidi pemerintah atau sumber lainnya;

8. pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit; dan

9. pembinaan dan pengawasan, penyidikan serta ketentuan pidana.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 Cukup jelas.

Pasal 2

Yang dimaksud dengan ”nilai kemanusiaan” adalah bahwa dalam penyelenggaraan Rumah Sakit dengan memberikan perlakuan yang baik dan manusiawi dengan tidak membedakan suku, bangsa, agama, status sosial, dan ras.Yang dimaksud dengan ”nilai manfaat” adalah bahwa penyelenggaraan Rumah Sakit harus memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemanusiaan dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Page 41: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMYang dimaksud dengan ”nilai keadilan” adalah bahwa penyelenggaraan Rumah Sakit mampu memberikan pelayanan yang adil dan merata kepada setiap orang dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat serta pelayanan yang bermutu.Yang dimaksud dengan ”nilai persamaan hak dan anti diskriminasi” adalah bahwa penyelenggaraan Rumah Sakit tidak boleh membedakan masyarakat baik secara individu maupun kelompok dari semua lapisan. Yang dimaksud dengan ”nilai pemerataan” adalah bahwa penyelenggaraan Rumah Sakit menjangkau seluruh lapisan masyarakat.Yang dimaksud dengan ”nilai perlindungan dan keselamatan pasien” adalah bahwa penyelenggaraan Rumah Sakit tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan semata, tetapi harus mampu memberikan peningkatan derajat kesehatan dengan tetap memperhatikan perlindungan dan keselamatan pasien.Yang dimaksud dengan ”fungsi sosial” adalah fungsi setiap Rumah Sakit untuk memberikan pelayanan sosial dan kemanusiaan kepada seluruh lapisan masyarakat, terutama masyarakat miskin dan tidak mampu.

Page 42: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMPasal 3

Huruf aYang dimaksud dengan “sumber daya manusia di Rumah Sakit” adalah semua tenaga yang bekerja di Rumah Sakit baik tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas

Pasal 4

Yang dimaksud dengan “pelayanan kesehatan paripurna” adalah pelayanan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Page 43: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMPasal 5

Huruf aCukup jelas.

Huruf bYang dimaksud dengan “pelayanan kesehatan paripurna sekunder” adalah upaya kesehatan perorangan tingkat lanjut dengan mendayagunakan pengetahuan dan teknologi kesehatan spesialistik.Yang dimaksud dengan “pelayanan kesehatan paripurna tersier” adalah upaya kesehatan perorangan tingkat lanjut dengan mendayagunakan pengetahuan dan teknologi kesehatan sub spesialistik.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dPenapisan teknologi dimaksudkan dalam rangka perlindungan terhadap keamanan dan keselamatan pasien.

Pasal 6Ayat (1)

Huruf aPenyediaan Rumah Sakit didasarkan pada perhitungan rasio tempat tidur dan jumlah penduduk.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Page 44: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMHuruf d

Cukup jelas.Huruf e

Cukup jelas.Huruf f

Cukup jelas.Huruf g

Informasi meliputi jumlah dan jenis pelayanan, hasil pelayanan, ketersediaan tempat tidur, ketenagaan, serta tarif.

Huruf hYang dimaksud dengan ”bencana” adalah suatu peristiwa yang terjadi secara mendadak/tidak terencana atau secara perlahan tetapi berlanjut yang menimbulkan dampak terhadap pola kehidupan normal atau kerusakan ekosistem, sehingga diperlukan tindakan darurat dan luar biasa untuk menolong dan menyelamatkan korban yaitu manusia beserta lingkungannya.Yang dimaksud dengan ”Kejadian Luar Biasa (KLB)” adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah.

Huruf iCukup jelas.

Page 45: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMAyat (2)

Cukup jelas.

Pasal 7Ayat (1) Cukup jelas.

Ayat (2) Cukup jelas

Pasal 8

Yang dimaksud dengan “farmasi” adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika.

Page 46: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMPasal 9

Yang dimaksud dengan ”peralatan medis” adalah peralatan yang digunakan untuk keperluan diagnosa, terapi, rehabilitasi dan penelitian medik baik secara langsung maupun tidak langsung.Yang dimaksud dengan ”peralatan non medis” adalah peralatan yang digunakan untuk mendukung keperluan tindakan medis. Yang dimaksud dengan ”standar peralatan medis” disesuaikan dengan standar yang mengikuti standar industri peralatan medik.

Yang dimaksud dengan ”pengujian” adalah keseluruhan tindakan yang meliputi pemeriksaan fisik dan pengukuran untuk membandingkan alat yang diukur dengan standar, atau untuk menentukan besaran atau kesalahan pengukuran.Yang dimaksud dengan ”kalibrasi” adalah kegiatan peneraan untuk menentukan kebenaran nilai penunjukkan alat ukur dan/atau bahan ukur.

Pasal 10Cukup jelas.

Page 47: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMPasal 11

Ayat (1)Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Yang dimaksud dengan “kekhususan lainnya” adalah jenis pelayanan Rumah Sakit sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan bidang kedokteran.

Pasal 12Cukup jelas.

Pasal 13Ayat (1)

Yang dimaksud dengan Pemerintah termasuk TNI/POLRI.

Ayat (2)Yang dimaksud dengan “Rumah Sakit Publik” adalah milik Pemerintah yang penyelenggaraannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat dan tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan, oleh karena itu tidak boleh dialihkan menjadi badan usaha.

Page 48: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMPasal 14

Huruf a Cukup jelasHuruf b

Yang dimaksud dengan “nirlaba” adalah hasil keuntungan tidak boleh dibagi kepada pengurus..

Pasal 15Ayat (1) Cukup jelas.Ayat (2) Cukup jelas

Pasal 16Ayat (1) Cukup jelas.Ayat (2) Cukup jelas

Pasal 17Ayat (1) Cukup jelas.Ayat (2) Cukup jelas

Pasal 18Ayat (1)

Cukup jelas.

Page 49: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMAyat (2)

Yang dimaksud dengan “izin mendirikan” adalah izin untuk mendirikan/membangun Rumah Sakit.Yang dimaksud dengan “izin operasional” adalah izin untuk menyelenggarakan/melaksanakan kegiatan Rumah Sakit.

Ayat (3) Cukup jelas.Ayat (4) Cukup jelas.Ayat (5) Cukup jelas.

Pasal 19 Cukup jelas.

Pasal 20Ayat (1)

Huruf a Cukup jelas.Huruf b

Yang dimaksud dengan ”gawat darurat” adalah keadaan yang memerlukan pertolongan cepat, keadaan mendesak, dan perlu tindakan segera.

Page 50: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMHuruf c Cukup jelas

Huruf dYang dimaksud dengan ”pasien tidak mampu atau miskin” adalah pasien yang memenuhi persyaratan yang diatur dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Huruf eYang dimaksud dengan ”rekam medis” adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

Huruf fYang dimaksud dengan ”sistem rujukan” adalah suatu upaya pelayanan kesehatan antara berbagai tingkat unit pelayanan medis berdasarkan kemampuan yang dimilikinya. Rumah Sakit yang merujuk pasien diperlukan apabila pelayanan yang ada pada Rumah Sakit tersebut di luar kemampuan pelayanan Rumah Sakit.Rujukan tersebut dapat berupa rujukan pasien, rujukan spesimen, serta rujukan ilmu dan teknologi.

Huruf gCukup jelas

Huruf hCukup jelas.

Page 51: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMHuruf i

Rumah Sakit dibangun serta dilengkapi dengan sarana, prasarana dan peralatan yang dapat difungsikan serta dipelihara sedemikian rupa untuk mendapatkan keamanan, mencegah kebakaran/bencana dengan terjaminnya keamanan, kesehatan dan keselamatan pasien, petugas, pengunjung, dan lingkungan Rumah Sakit.

Huruf jCukup jelas.

Huruf kYang dimaksud dengan “peraturan internal Rumah Sakit (Hospital bylaws )” adalah peraturan organisasi Rumah Sakit (corporate bylaws) dan peraturan staf medis Rumah Sakit (medical staff bylaw) yang disusun dalam rangka menyelenggarakan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dan tata kelola klinis yang baik (good clinical governance). Dalam peraturan staf medis Rumah Sakit (medical staff bylaw) antara lain diatur kewenangan klinis (Clinical Privilege).

Huruf lCukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Page 52: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMPasal 22

Ayat (1) Cukup jelas.Ayat (2) Cukup jelas

Pasal 22Ayat (1)

Yang dimaksud dengan ”pola tarif” adalah pedoman dasar dalam pengaturan dan perhitungan besaran tarif Rumah Sakit.

Ayat (2)Yang dimaksud dengan ”biaya satuan (unit cost)” adalah hasil perhitungan total biaya operasional pelayanan yang diberikan Rumah Sakit.

Ayat (3)Penetapan besaran tarif didasarkan pada Diagnostik Related Group, case mix (bauran kasus), dan standar profesi/standar pelayanan medis.

Ayat (4)Ruang perawatan Rumah Sakit terdiri atas kelas utama, kelas I, kelas II, dan kelas III. Besaran tarif kelas III perlu ditetapkan oleh pemerintah karena diperuntukkan bagi masyarakat tidak/kurang mampu.

Ayat (5)Cukup jelas.

Page 53: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMPasal 23

Ayat (1)Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Pasal 24Ayat (1)

Yang dimaksud dengan “rahasia kedokteran” adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan hal yang ditemukan oleh dokter dan dokter gigi dalam rangka pengobatan dan dicatat dalam rekam medis yang dimiliki pasien dan bersifat rahasia.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Page 54: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMPasal 25

Ayat (1)Cukup jelas.

Ayat (2)Yang dimaksud dengan “audit medis” adalah upaya evaluasi secara profesional terhadap mutu pelayanan medis yang diberikan kepada pasien dengan menggunakan rekam medisnya yang dilaksanakan oleh profesi medis.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4)Yang dimaksud dengan “tenaga pengawas” adalah tenaga yang diangkat oleh Menteri dengan tugas melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan Rumah Sakit.

Page 55: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMPasal 26

Huruf a Cukup jelas.Huruf b Cukup jelas.Huruf c Cukup jelas.Huruf d Cukup jelas.Huruf e Cukup jelas.Huruf f Cukup jelas.Huruf g

Yang dimaksud dengan ”mengiklankan pelayanan kesehatan” adalah kegiatan promosi pelayanan Rumah Sakit sesuai dengan etika Rumah Sakit.

Huruf h Cukup jelas

Pasal 27Cukup jelas.

Page 56: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIM

Pasal 28 Cukup jelas.

Pasal 29 Cukup jelas

Pasal 30Huruf a

Cukup jelas.Huruf b

Cukup jelas.Huruf c

Cukup jelas.Huruf d

Cukup jelas.Huruf e

Cukup jelas..

Page 57: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMPasal 31

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Huruf eCukup jelas.

Huruf f Cukup jelasHuruf g

Cukup jelas.Huruf h

Cukup jelas.Pasal 32

Ayat (1)Organisasi Rumah Sakit disusun dengan tujuan untuk mencapai visi dan misi Rumah Sakit dengan menjalankan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dan tata kelola klinis yang baik (Good Clinical Governance).

Ayat (2)Cukup jelas.

Page 58: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMPasal 33

Ayat (1)Yang dimaksud dengan ”kepala Rumah Sakit” adalah pimpinan tertinggi dengan jabatan Direktur Utama (Chief Executive Officer) termasuk Direktur Medis.

Ayat (2)Pimpinan yang harus berkewarganegaraan Indonesia adalah direktur utama, direktur medis dan keperawatan, serta direktur sumber daya manusia.

Pasal 34

Ayat (1)

Penilaian akreditasi meliputi unsur-unsur:a. sarana, prasarana, peralatan dan ketenagaan;b. penyelenggaraan Rumah Sakit; danc. keluaran pelayanan.

Ayat (2)Cukup jelas.

Page 59: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMPasal 35

Ayat (1)Yang dimaksud dengan “kendali mutu” adalah suatu sistem pemberian pelayanan yang efisien, efektif, dan berkualitas yang memenuhi kebutuhan pasien.Yang dimaksud dengan “kendali biaya” adalah pembiayaan pelayanan kesehatan yang dibebankan kepada pasien benar-benar sesuai dengan kebutuhan medis pasien didasarkan pola tarif yang ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Ayat (2)Cukup jelas.

Pasal 36Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2) Cukup jelas.

.

Page 60: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMPasal 37

Ayat (1)Cukup jelas.

Ayat (2) Cukup jelas.

Pasal 38Ayat (1)

Yang dimaksud dengan “keselamatan pasien (patient safety)” adalah proses dalam suatu Rumah Sakit yang memberikan pelayanan pasien yang lebih aman. Termasuk di dalamnya asesmen risiko, identifikasi, dan manajemen risiko terhadap pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan untuk belajar dan menindaklanjuti insiden, dan menerapkan solusi untuk mengurangi serta meminimalisir timbulnya risiko.

Ayat (2)Cukup jelas.

Page 61: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMPasal 39

Ayat (1)Penolakan atau penghentian pengobatan antara lain pencabutan sambungan ke ventilator, menolak diberikan atau diteruskan pemberian makanan dan minuman artifisial, menolak pemberian transfusi darah, dan dilakukan inkubasi.

Ayat (2)Cukup jelas.

Pasal 40Ayat (1)

Tanggung jawab yuridis yang menyangkut Rumah Sakit adalah terutama bidang “Corporate Liability” yaitu tanggung jawab Rumah Sakit sebagai badan hukum dapat menjadi pihak yang mendapat tuntutan hukum (perdata). Rumah Sakit sebagai badan hukum, baik dari segi finansial maupun dari segi hukum dalam pengelolaannya harus mandiri.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Pasal 41

Ayat (1)Cukup jelas.

Ayat (2) Cukup jelas.

Page 62: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMPasal 42

Ayat (1)Cukup jelas.

Ayat (2) Cukup jelas.

Pasal 43Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2) Cukup jelas.

Pasal 44Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2) Cukup jelas.

Page 63: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIMPasal 45

Ayat (1)Dalam melakukan pembinaan dan pengawasan dapat dibentuk forum komunikasi.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4)Cukup jelas.

Pasal 46Cukup jelas.

Pasal 47Cukup jelas

Pasal 48Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2) Cukup jelas.

Pasal 49Cukup jelas.

Page 64: RANCANGANxa.yimg.com/kq/groups/23613978/846690649/name/RANCANGAN.docx · Web viewmemperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan; atas privacy dan kerahasiaan

DRAFT RUU RUMAH SAKIT DIM

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR ...