Ventilasi tambang part2

14
Ventilasi Tambang Vetilasi Tambang Dalam proses penambangan bawah tanah, salah satu hal yang penting adalah dibuatnya ventilasi tambang, agar para pekerja di dalam tambang tidak kehabisan udara segar. karena dapat menyebabkan hilangnya nyawa para pekerja. oleh karena itu perlunya pengaturan ventilasi yang sesuai dengan kebutuhan. 1. Fungsi Ventilasi Tambang Ventilasi tambang berfungsi untuk : Menyediakan dan mengalirkan udara segar kedalam tambang untuk keperluan menyediakan udara segar (oksigen) bagi pernapasan para pekerja dalam tambang dan juga bagi segala proses yang terjadi dalam tambang yang memerlukan oksigen. Melarutkan dan membawa keluar dari tambang segala pengotoran dari gas-gas yang ada di dalam tambang hingga tercapai keadaan kandungan gas dalam udara tambang yang memenuhi syarat bagi pernapasan. Menyingkirkan debu yang berada dalam aliran ventilasi tambang bawah tanah hingga ambang batas yang diperkenankan. Mengatur panas dan kelembaban udara ventilasi tambang bawah tanah sehingga dapat diperoleh suasana / lingkungan kerja yang nyaman.

Transcript of Ventilasi tambang part2

Page 1: Ventilasi tambang part2

Ventilasi Tambang

Vetilasi   Tambang

Dalam proses penambangan bawah tanah, salah satu hal yang penting adalah dibuatnya

ventilasi tambang, agar para pekerja di dalam tambang tidak kehabisan udara segar. karena dapat

menyebabkan hilangnya nyawa para pekerja. oleh karena itu perlunya pengaturan ventilasi yang

sesuai dengan kebutuhan.

1. Fungsi Ventilasi Tambang

Ventilasi tambang berfungsi untuk :

Menyediakan dan mengalirkan udara segar kedalam tambang untuk keperluan

menyediakan udara segar (oksigen) bagi pernapasan para pekerja dalam tambang dan

juga bagi segala proses yang terjadi dalam tambang yang memerlukan oksigen.

Melarutkan dan membawa keluar dari tambang segala pengotoran dari gas-gas yang ada

di dalam tambang hingga tercapai keadaan kandungan gas dalam udara tambang yang

memenuhi syarat bagi pernapasan.

Menyingkirkan debu yang berada dalam aliran ventilasi tambang bawah tanah hingga

ambang batas yang diperkenankan.

Mengatur panas dan kelembaban udara ventilasi tambang bawah tanah sehingga dapat

diperoleh suasana / lingkungan kerja yang nyaman.

2. Prinsip Ventilasi Tambang

Pada pengaturan aliran udara dalam ventilasi tambang bawah tanah, berlaku hukum alam bahwa;

Udara akan mengalir dari kondisi bertemperatur rendah ke temperatur panas.

Udara akan lebih banyak mengalir melalui jalur-jalur ventilasi yang memberikan tahanan

yang lebih kecil dibandingkan dengan jalur bertahanan yang lebih besar.

Hukum-hukum mekanika fluida akan selalu diikuti dalam perhitungan dalam ventilasi

tambang.

Page 2: Ventilasi tambang part2

3. Lingkup Bahasan Ventilasi Tambang

Pengaturan./Pengendalian kualitas udara tambang. Dalam hal ini akan dibahas

permasalahan persyaratan udara segar yang diperlukan oleh para pekerja bagi pernafasan

yang sehat dilihat dari segi kualitas udara (Quality control).

Pengaturan/pengendalian kuantitas udara tambang segar yang diperlukan oleh pekerja

tambang bawah tanah. Dalam hal ini akan dibahas perhitungan untuk jumlah aliran udara

yang diperlukan dalam ventilasi dan pengaturan jaringan ventilasi tambang sampai

perhitungan kapasitas dari kipas angin

Pengaturan suhu dan kelembaban udara tambang agar dapat diperoleh lingkungan kerja

yang nyaman. Dalam hal ini akan dibahas mengenai penggunaan ilmu yang mempelajari

sifat-sifat udara atau psikrometri (psychrometry).

Dalam membahas pengaturan ventilasi tambang yang bersifat mekanis perlu juga dipahami

masalah yang berhubungan dengan kemungkinan adanya aliran udara akibat ventilasi alami,

yaitu antara aliran udara sebagai akibat perbedaan temperatur yang timbul secara alami.

4. Pengertian Mengenai Udara Tambang

Udara segar normal yang dialirkan pada ventilasi tambang terdiri dari ; Nitrogen, Oksigen,

Karbondioksida, Argon dan Gas-gas lain seperti terlihat pada tabel di bawah.

Sistem   Ventilasi

Di bawah tanah dari suatu tambang batu bara, diasumsikan terjadi berbagai jenis

kecelakaan yang sama sekali tidak terbayangkan pada industri lain, dan ternyata pada masa lalu

di Jepang juga pernah banyak terjadi kecelakaan. Di antaranya yang paling mengerikan adalah

ledakan gas dan debu batu bara. Sudah barang tentu, penyebabnya adalah keberadaan gas metan

yang mencapai batas ledakan. Pada tambang bawah tanah, yang paling penting dari segi

keselamatan adalah mengencerkan dan menyingkirkan gas metan yang timbul dari lapisan batu

bara, dengan ventilasi. Oleh karena itu, perencanaan ventilasi merupakan masalah khas tambang

batu bara bawah tanah yang perlu ditentukan paling hati-hati.

Page 3: Ventilasi tambang part2

1.  Tujuan Ventilasi Dan Pokok Pertimbangan Mengenai Ventilasi

1.1  Tujuan Ventilasi

Mengencerkan dan menyingkirkan berbagai macam gas, terutama metan, yang muncul di

dalam tambang bawah tanah.

Menyediakan udara segar yang diperlukan untuk pernapasan pekerja.

Menyediakan udara yang diperlukan untuk mengendalikan peningkatan temperatur

tambang bawah tanah akibat panas bumi, panas oksidasi dan lain-lain.

Di antara tujuan di atas, sudah barang tentu menyediakan udara yang diperlukan untuk

pernapasan pekerja adalah hal yang penting, namun pengaturan temperatur di dalam tambang

bawah tanah juga hal yang penting dilihat dari segi pelaksanaan pekerjaan. Akan tetapi, dengan

melakukan ventilasi yang cukup untuk menyingkirkan gas, tujuan tersebut biasanya dapat

tercapai dengan sendirinya.

Oleh karena itu, perancangan ventilasi dan struktur tambang bawah tanah, serta manajemen pada

waktu pengoperasian sebenarnya, harus dilakukan dengan meletakkan titik berat pada jaminan

keselamatan, sambil mempertimbangkan rencana ekstraksi dan rencana pengangkutan di masa

depan.

Ventilasi yang mencapai keseluruhan tambang bawah tanah disebut ventilasi utama,

sedangkan ventilasi secara lokal di dalam tambang bawah tanah disebut ventilasi lokal.

Dalam rangka penentuan rencana ventilasi, sebaiknya mempertimbangkan persyaratan di bawah

ini :

1. Konstruksinya dibuat sedemikian rupa, agar ventilasi yang diperlukan untuk

pengembangan tambang bawah tanah dapat dilakukan dengan paling ekonomis, dan

konstruksinya dibuat memiliki kelonggaran (kelebihan) udara ventilasi secukupnya,

untuk menghadapi perkembangan tambang bawah tanah di kemudian hari, serta

peningkatan gas yang mungkin timbul.

2. Struktur yang diinginkan untuk metode ventilasi adalah sistem diagonal pada ventilasi

utama (penjelasannya akan diberikan kemudian). Sedangkan menyediakan sumuran tegak

Page 4: Ventilasi tambang part2

khusus untuk ventilasi tehadap penambangan bagian dalam, adalah tindakan yang

rasional. Di tempat yang sulit dilakukan penggalian sumuran tegak (misalnya di tambang

batu bara dasar laut), diharapkan memiliki sumuran miring khusus dengan penampang

berbentuk lingkaran. Selain itu, konstruksinya dibuat sedemikian rupa agar tahanan

ventilasi jalan udara (lorong ventilasi) utama menjadi sekecil mungkin, dan

memungkinkan mengambil ventilasi cabang sebanyak mungkin dari lorong ini.

3. Dalam melaksanakan pengembangan tambang bawah tanah dan penambangan, maka

dilihat dari segi konstruksi tambang bawah tanah, adalah penting untuk membuat

ventilasi permuka kerja ekstraksi batu bara dan penggalian lubang bukaan menjadi

independen secara sempurna, dan ventilasi untuk zona yang luas diharapkan mempunyai

sistem ventilasi, baik udara masuk maupun udara buang, yang terpisah dari daerah lain.

1.2  Penentuan Ventilasi Yang Diperlukan

Penentuan ventilasi yang diperlukan, harus dilakukan dengan mempertimbangkan hal-hal di atas.

Berikut ini akan dijelaskan secara ringkas, hal-hal yang dapat menjadi referensi dalam

perancangan yang konkrit.

Jumlah udara masuk per ton produksi batu bara per hari.Dari prestasi di tambang batu

bara Jepang, jumlah udara per ton produksi batu bara per hari adalah sekitar 1~8(m3/min).

Angka ini akan berbeda menurut jumlah emisi gas, tingkat pemusatan permuka kerja dan

jumlah aliran cabang, di mana pada tambang bawah tanah yang jumlah emisi gasnya

banyak, angka ini umumnya di atas 4(m3/min). Dari contoh di lapangan batu bara Eropa

dikatakan, bahwa tambang bawah tanah yang tidak ada masalah dari segi emisi gas dan

kondisi atmosfir tambang bawah tanah, angka ini adalah 2(m3/min), tambang bawah

tanah yang baru mulai konstruksi adalah 3(m3/min) dan tambang bawah tanah yang

mempunyai masalah dari segi kondisi atmosfirnya adalah sekitar 4(m3/min).

Catatan :     Menurut hasil penelitian yang memplotkan jumlah emisi metan dan kedalaman

tambang rata-rata untuk tambang batu bara bawah tanah 8 negara penghasil utama batu bara,

yaitu Amerika Serikat, Australia, Inggris, Jerman, Polandia, RRC, Cekoslovakia dan bekas Uni

Soviet, maka

Y = 4,1 + 0,023X

Page 5: Ventilasi tambang part2

Y  : jumlah emisi metan (m3/t)

X  : kedalaman ekstraksi rata-rata (m)

Hal yang ditentukan di dalam peraturan keselamatan tambang batu bara Jepang

Peraturan keselamatan tambang batu bara Jepang mengatur mengenai udara tambang bawah

tanah sebagai berikut :

1. Kandungan oksigen pada udara di dalam tambang bawah tanah harus lebih besar dari

19% dan kandungan gas karbon dioksida harus lebih kecil dari 1%.

2. Kandungan gas mudah nyala di dalam udara buang aliran cabang utama serta di lokasi

kerja harus lebih kecil dari 1,5% dan di dalam aliran udara di tempat lalu lintas di dalam

tambang bawah tanah harus lebih kecil dari 2%.

3. Temperatur udara di lokasi kerja di dalam tambang bawah tanah harus lebih rendah dari

37°C.

4. Jumlah udara ventilasi di portal udara masuk mengambil standar jumlah udara

maksimum untuk pekerja tambang yang bekerja dalam waktu bersamaan di dalam

tambang bawah tanah selama satu hari, dan untuk tambang batu bara kelas A harus dibuat

lebih besar dari 3m3 per menit per orang.

5. Kecepatan udara ventilasi harus lebih rendah dari 450 m/menit. Kecuali pada sumuran

tegak dan lorong khusus untuk ventilasi boleh ditingkatkan sampai 600 m/menit.

Jadi, di Jepang, selama tidak ada alasan yang khusus, harus ditentukan jumlah udara ventilasi

yang membuat kondisi di dalam tambang bawah tanah memenuhi persyaratan-persyaratan di atas

tersebut.

1.3  Struktur Tambang Bawah Tanah Dilihat Dari Segi Ventilasi

Page 6: Ventilasi tambang part2

1. 1.3.1   Sistem Terpusat Dan Sistem Diagonal

Pada waktu pembangunan tambang batu bara, 2 buah sumuran miring atau sumuran tegak

digali saling berdekatan, misalnya sumuran miring utama dan sumuran miring paralel, lorong

kemajuan utama dan lorong kemajuan paralel, sumuran tegak udara masuk dan sumuran tegak

udara buang, di mana salah satunya dijadikan jalan udara masuk dan satunya lagi udara buang,

dan hingga tambang bawah tanah berkembang mencapai tahap tertentu, ventilasi dilakukan

melalui jalan udara masuk dan udara buang ini. Metode ventilasi di mana jalan udara masuk dan

jalan udara buangnya saling berdekatan dinamakan ventilasi sistem terpusat.

Dengan berkembang dan meluasnya tambang bawah tanah, jalan udara menjadi semakin

panjang, tekanan ventilasi yang diperlukan juga semakin besar, sehingga pada ventilasi sistem

terpusat, tahanan ventilasinya membesar, dan selain itu, karena jalan udara masuk dan udara

buang berdekatan, bersamaan dengan meningkatnya tekanan ventilasi, udara bocor semakin

meningkat, hingga jumlah udara efektif berkurang. Oleh karena itu, biasanya di tempat yang

terpisah jauh digali jalan udara buang baru, sedangkan lorong kemajuan utama dan lorong

kemajuan paralel yang digunakan selama ini, keduanya dijadikan jalan udara masuk. Metode

ventilasi yang jalan udara masuk dan udara buangnya terpisah jauh seperti ini disebut ventilasi

sistem diagonal.

Keunggulan ventilasi sistem diagonal antara lain adalah :

1. Perpanjangan jalan udara utama dapat dikurangi drastis. Jadi tahanan ventilasi dan biaya

perawatan lorong dapat berkurang.

2. Karena jalan udara masuk dan jalan udara buang tidak berdekatan, kebocoran udara di

antaranya berkurang, dan pintu udara serta alur udara tidak perlu banyak.

3. Seandainya terjadi kecelakaan seperti ledakan di dalam tambang bawah tanah, pemulihan

sistem ventilasi mudah dilakukan.

4. Karena portal udara masuk dan udara buang terpisah jauh, tidak ada kekhawatiran udara

buang bercampur masuk ke dalam udara masuk akibat arah angin.

1. 1.3.2   Pembagian Aliran Udara

Page 7: Ventilasi tambang part2

Aliran cabang utama pada ventilasi tambang bawah tanah, pecah menjadi beberapa aliran

cabang, kemudian setiap aliran cabang terbagi lagi untuk menyapu permuka kerja dan menjadi

udara buang. Lama-lama aliran cabang udara buang lain juga berkumpul dan bergabung dengan

udara buang utama dan dibuang ke luar tambang bawah tanah. Berpecah dan mengalirnya aliran

udara seperti ini disebut pembagian aliran udara atau pencabangan aliran udara.

Pembagian aliran udara mempunyai efek sebagai berikut :

1. Tahanan ventilasi menjadi kecil karena pembagian, sehingga dengan memakai kipas

angin yang sama dapat dilakukan ventilasi udara lebih banyak.

2. Dapat mengantarkan udara segar ke setiap permuka kerja di setiap zona.

3. Apabila di jalan udara terjadi kerusakan seperti ambrukan (caving), pengaruhnya dapat

dibatasi pada satu zona saja.

4. Pengaruh kecelakaan seperti kebakaran tambang bawah tanah, semburan gas, swabakar

dan ledakan dapat dibatasi pada satu zona.

5.  Dapat mengurangi kecepatan udara di lorong arteri.

6. Dapat mengantarkan udara bertemperatur relatif rendah hingga ke dekat permuka kerja.

Semua ini adalah efek utama dari pembagian aliran udara. Mengenai pembagian aliran

udara ini, terutama ventilasi di permuka kerja ekstraksi, peraturan keselamatan tambang batu

bara di Jepang mengatur sebagai berikut :

Pada tambang batu bara kelas A, udara buang dari lokasi ekstraksi batu bara sistem

lorong panjang atau gob tidak boleh dilalukan ke lokasi ekstraksi lain. (Kecuali ada alasan

khusus dan mendapat izin dari kepala bagian pengawasan keselamatan tambang, maka

diperbolehkan)

Demikianlah, setiap permuka kerja ekstraksi di Jepang harus mempunyai ventilasi yang

berdiri sendiri. Bukan saja di permuka kerja ekstraksi, tetapi di permuka kerja penggalian lubang

bukaanpun diharapkan menerapkan ventilasi independen dengan mempertimbangkan gas yang

muncul.

Metode pembagian aliran udara terdiri dari pembagian aliran alami dan pembagian aliran

proporsional. Pembagian aliran alami adalah metode pembagian aliran secara alam tanpa

menggunakan alat pembagi aliran ataupun kipas angin bantu. Sedangkan pembagian aliran

Page 8: Ventilasi tambang part2

proporsional adalah metode pengaturan jumlah udara ventilasi dengan menggunakan peralatan

seperti tersebut. Tergantung dari tahapan pembagiannya, aliran cabang dapat dibagi menjadi

aliran cabang primer, aliran cabang sekunder dan aliran cabang permuka kerja, seperti terlihat

pada gambar di bawah.

Hal penting yang berikutnya adalah strukturnya harus dapat mencegah udara bocor untuk

meningkatkan jumlah udara efektif. Masalah ini bukan saja untuk maksud menyingkirkan gas di

lokasi kerja yang merupakan tujuan utama, tetapi dilihat dari segi pencegahan swabakar dan

ekonomi daya ventilasi juga penting. Untuk mencapai tujuan tersebut, jaringan ventilasi

utamanya menggunakan sistem diagonal (mengenai sistem ini akan dijelaskan kemudian) dengan

menggali sumuran tegak ventilasi di bagian dalam, sementara sebagai cara efektif pada

konstruksi panel digunakan sistem struktur ruang.

2.  Ventilasi Utama

2.1  Jenis Ventilasi Utama

Ventilasi utama terdiri dari jenis-jenis berikut.

Klasifikasi berdasarkan metode pembangkitan daya ventilasi

………….. ventilasi alam            ventilasi mesin

Klasifikasi berdasarkan tekanan ventilasi pada ventilasi mesin

………….. ventilasi tiup             ventilasi isap

Klasifikasi berdasarkan letak jalan udara masuk dan udara buang

………….. ventilasi terpusat       ventilasi diagonal

Page 9: Ventilasi tambang part2

2.2  Ventilasi Alam

Setiap kenaikan atau penurunan temperatur sebesar 1°C, sumua jenis gas akan memuai

atau menyusut sebesar 1/273 kali volumenya pada 0°C. Dengan kata lain, berat per satuan

volume akan bertambah atau berkurang sebesar 1/273 kali.

Temperatur di permukaan (di luar tambang bawah tanah) berubah secara drastis

tergantung dari musim (terutama di negara 4 musim). Dalam satu hari, temperatur di luar

tambang bawah tanah juga mengalami perubahan kecil dari siang ke malam. Tetapi, temperatur

di dalam tambang bawah tanah pada ke dalaman tertentu hampir tidak ada perubahan yang besar

sepanjang 4 musim, atau antara malam dan siang. Temperatur di dalam tambang bawah tanah

yang panas buminya tidak tinggi, pada musim panas lebih rendah dari pada temperatur udara

luar, dan pada musim dingin lebih tinggi dari pada temperatur udara luar. Sehingga, apabila

terdapat perbedaan temperatur jalan udara masuk dan jalan udara buang yang ketinggian portal

udara masuk dan udara keluarnya berbeda, akan timbul perbedaan kerapatan udara di dalam dan

di luar tambang bawah tanah atau udara di jalan udara masuk dan jalan udara buang akibat

temperatur, sehingga membangkitkan daya ventilasi. Penyebab yang dapat membangkitkan daya

ventilasi adalah sebagai berikut :

a)  Perbedaan tinggi portal udara masuk dan udara buang

b)  Perbedaan temperatur jalan udara masuk dan jalan udara buang

c)  Perbedaan temperatur di dalam dan di luar tambang bawah tanah

d)  Komposisi udara di dalam tambang bawah tanah

e)  Tekanan atmosfir