Training Manual-Indonesia Version Content Part2

58
Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas 51 Panduan wawancara perorangan Fasilitator atau orang lain yang bekerja dengan anak-anak harus menjelaskan kepada orang dewasa yang menjadi target kelompok terbatas mengapa anak-anak ingin mengorganisir diskusi tersebut. Pertama buatlah orang yang diwawancarai merasa tenang dengan mengobrolkan topik-topik umum, kemudian katakan bahwa sekarang anda akan memulai wawancaranya. Catat nama, umur dan pekerjaan orang yang diwawancarai. Awali dengan pertanyaan mengenai topik yang paling relevan dengan latar belakang orang yang diwawancarai. Gunakan bahasa yang mudah dan sesuai dengan orang dewasa yang berpartisipasi. Berikan waktu bagi orang yang diwawancarai untuk berbicara tanpa diinterupsi, gunakan desakan bila perlu (bila sudah makan waktu terlalu lama) tetapi jangan sampai mengganggu. Mintalah informasi lebih jauh atau penjelasan bila hal-hal yang dijelaskan kurang jelas atau tidak memberi informasi yang perlu diketahui. Bila seorang pembicara menjelaskan salah satu pertanyaan dalam daftar sebelum ditanyakan, catatlah pandangan mereka dan lompatilah pertanyaan tersebut nanti – jangan minta ia untuk mengulang informasi tersebut. Jangan menyampaikan opini anda sendiri atau melakukan kontradiksi dengan orang yang diwawancarai, meskipun demikian anda dibolehkan untuk mengajukan pertanyaan atau memberikan komentar seperti ‘Saya mungkin salah, tetapi saya kira kejadian itu terjadi di bulan Maret dan bukan Mei’. Ketika wawancara tersebut selesai dilakukan, tanyakanlah pada orang yang diwawancarai apakah ia memiliki pertanyaan untuk yang ingin ia ajukan kepada anda, dan catatlah pertanyaan dan jawabannya. Berterimakasihlah atas waktu yang telah mereka berikan dan katakan pada mereka betapa bergunanya bantuan yang baru saja mereka berikan.

Transcript of Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Page 1: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas 51

Panduan wawancara perorangan

Fasilitator atau orang lain yang bekerja dengan anak-anak ●

harus menjelaskan kepada orang dewasa yang menjadi target kelompok terbatas mengapa anak-anak ingin mengorganisir diskusi tersebut.

Pertama buatlah orang yang diwawancarai merasa tenang ●

dengan mengobrolkan topik-topik umum, kemudian katakan bahwa sekarang anda akan memulai wawancaranya.

Catat nama, umur dan pekerjaan orang yang diwawancarai. ●

Awali dengan pertanyaan mengenai topik yang paling relevan ●

dengan latar belakang orang yang diwawancarai.

Gunakan bahasa yang mudah dan sesuai dengan orang dewasa ●

yang berpartisipasi.

Berikan waktu bagi orang yang diwawancarai untuk berbicara ●

tanpa diinterupsi, gunakan desakan bila perlu (bila sudah makan waktu terlalu lama) tetapi jangan sampai mengganggu.

Mintalah informasi lebih jauh atau penjelasan bila hal-hal yang ●

dijelaskan kurang jelas atau tidak memberi informasi yang perlu diketahui.

Bila seorang pembicara menjelaskan salah satu pertanyaan ●

dalam daftar sebelum ditanyakan, catatlah pandangan mereka dan lompatilah pertanyaan tersebut nanti – jangan minta ia untuk mengulang informasi tersebut.

Jangan menyampaikan opini anda sendiri atau melakukan ●

kontradiksi dengan orang yang diwawancarai, meskipun demikian anda dibolehkan untuk mengajukan pertanyaan atau memberikan komentar seperti ‘Saya mungkin salah, tetapi saya kira kejadian itu terjadi di bulan Maret dan bukan Mei’.

Ketika wawancara tersebut selesai dilakukan, tanyakanlah pada ●

orang yang diwawancarai apakah ia memiliki pertanyaan untuk yang ingin ia ajukan kepada anda, dan catatlah pertanyaan dan jawabannya. Berterimakasihlah atas waktu yang telah mereka berikan dan katakan pada mereka betapa bergunanya bantuan yang baru saja mereka berikan.

Page 2: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas52

3.5 Menganalisa pengalaman-pengalaman bencana

Tujuan Untuk membantu anak-anak mengenali pengalaman masa lalu para anggota masyarakat sebagai informasi penting untuk mencegah bencana di masa depan.

Proses Fasilitator merangkum dan menjelaskan kepada A. anak-anak mengenai keuntungannya bagi mereka bila memahami pengalaman komunitas di masa lalu mengenai bahaya dan bencana dan bagaimana mencapai pemahaman semacam itu. Misalnya, anak-anak bisa berbicara dengan narasumber utama misalnya para tetua, pemimpin komunitas, pemuka agama, pegawai pemerintah seperti guru, atau orang lain yang memiliki pengetahuan mengenai komunitas dan sejarahnya.

Fasilitator meminta masing-masing dari tiga kelompok B. anak-anak yang telah dibentuk untuk melihat panduan wawancara berikut.

Contoh pertanyaan-pertanyaan wawancara/ diskusi tentang pengalaman bencana

Masalah lingkungan dan infrastruktur 1. Bahaya atau bencana macam apakah yang dulu ●

pernah terjadi di area tersebut?

Bagaimana hal itu mempengaruhi komunitas? ●

Di mana pengaruh tersebut terasa (dekat atau jauh dari ●

komunitas)?

Apa saja kerusakan atau kerugian yang diderita? ●

Apakah sumber dari bahaya tersebut? ●

Apakah komunitas memiliki rencana untuk menghadapi ●

bahaya tersebut?

Page 3: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas 53

Masalah kesehatan 2. Bahaya atau bencana macam apakah yang dulu pernah terjadi di ●

area tersebut?

Bagaimana hal itu mempengaruhi kesehatan masyarakat dalam ●

komunitas tersebut?

Kelompok-kelompok masyarakat manakah yang rentan terhadap ●

bahaya tersebut?

Siapa sajakah di komunitas tersebut yang memiliki pengalaman ●

kesehatan yang dapat membantu?

Apakah ada pusat kesehatan yang bagus yang dapat digunakan ●

masyarakat bila suatu bahaya/ bencana terjadi?

Masalah komunitas dan sosial

Bahaya atau bencana macam apa yang dulu pernah terjadi di area ●

tersebut?

Apa saja dampak sosial dari bahaya tersebut? Misalnya, apa yang ●

terjadi pada keluarga? Anak-anak? Para manula? Dll.

Berapa banyak orang dalam komunitas tersebut yang mengetahui ●

tentang bahaya tersebut dan bagaimana bereaksi terhadapnya? Bagaimana mereka mengetahuinya? Apakah ada orang yang tidak tahu tentang bagaimana bereaksi terhadap bahaya?

Bagaimana cara komunitas tersebut mengetahui pendapat tiap ●

orang mengenai rencana komunitas?

Page 4: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas54

3.6 Menganalisa temuan-temuan

Tujuan Untuk membantu anak-anak menggunakan informasi yang telah mereka kumpulkan untuk menyusun prioritas bahaya sesuai dengan paling dikhawatirkan komunitas mereka.

Peralatan Kertas flipchart, spidol.

Proses Sete lah anak-anak se lesa i me laksanakan A. penelitian lapangan mereka, fasilitator meminta tiap grup untuk mendiskusikan temuan-temuan mereka, dan memikirkan pertanyaan-pertanyaan berikut. Apa saja bahaya atau bencana utama yang bisa terjadi pada komunitas tersebut? Mengapa demikian? Apa risikonya bagi komunitas tersebut? Sumber-sumber apakah yang telah dimiliki komunitas dalam menghadapi situasi semacam itu?

Fasilitator meminta grup-grup tersebut untuk membuat B. presentasi mengenai temuan-temuan dan analisa mereka ke seluruh kelompok.

Fasilitator menuliskan temuan-temuan tersebut pada C. selembar flipchart dan merangkum bahaya-bahaya utama yang telah diidentifikasi oleh masing-masing grup (misalnya, banjir, tanah longsor atau taifun).

Page 5: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas 55

Fasilitator meminta anak-anak untuk memutuskan D. bersama mengenai satu jenis bahaya yang nantinya mereka akan fokus terhadap satu jenis bahaya tersebut dalam mempersiapkan peta komunitas pertama. Biasanya, diperlukan konsultasi dengan ahli dan mengumpulkan informasi secara sistematis sebelum menentukan bahaya mana yang akan dipetakan. Meskipun demikian, dalam hal ini fasilitator bisa membimbing anak-anak untuk menggunakan kriteria berikut: Seberapa sering kemungkinan terjadinya setiap jenis bahaya tersebut? Seberapa besar dampak yang disebabkan masing-masing bahaya? (Fasilitator mungkin bisa meminta anak-anak untuk mempersiapkan beberapa jenis peta risiko dan sumber daya yang berbeda, tergantung dari berbagai bahaya yang melanda tiap komunitas. Hal ini karena suatu daerah berisiko dan rute evakuasi untuk tanah longsor bisa sangat berbeda bagi beberapa orang dalam kasus banjir, dll)

Catatan bagi fasilitator

Proses menganalisa temuan-temuan anak-anak merupakan hal yang sangat penting karena informasi tersebut akan digunakan untuk pemetaan dan mengembangkan kampanye pendidikan.

Page 6: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas56

3.7 Membuat peta risiko dan sumber daya

Tujuan Untuk membantu anak-anak mendefinisikan fokus peta risiko dan sumber daya komunitas mereka dan mulai membangunnya.

Peralatan Kertas flipchart, kertas karton, spidol warna.

Proses Setelah anak-anak memutuskan jenis bahaya apakah A. yang ingin mereka fokuskan dalam peta mereka, fasilitator menjelaskan bahwa anak-anak perlu mengatur persetujuan mengenai beberapa hal sebelum mereka mulai menggambar peta mereka. Fasilitator bisa menulis beberapa topik berikut pada selembar flipchart.

Marilah menyetujui…

Jenis bahaya apakah yang akan menjadi fokus peta tersebut? ●

Seberapa besar daerah yang dicakup oleh peta tersebut ●

(untuk komunitas yang mana, untuk sekolah-sekolah yang mana, dll)?

Warna apakah yang akan digunakan untuk mengidentifikasi ●

berbagai tingkat risiko di berbagai area? Biasanya, merah berarti sangat berisiko, oranye atau kuning berarti cukup berisiko dan hijau berarti paling tidak berisiko.

Simbol-simbol apakah yang akan digunakan untuk menggambarkan ●

berbagai hal di komunitas (rumah, sekolah, rumah sakit, dll)? Merupakan hal terbaik untuk memastikan bahwa simbol-simbol tersebut mudah dimengerti semua orang.

Page 7: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas 57

Di mana tepatnya berbagai risiko dan sumber daya yang telah ●

diidentifikasi oleh kunjungan komunitas?

Di mana letak orang-orang yang rentan tinggal? ●

Di mana utara (arah mata angin)? ●

Berapa skala peta tersebut? ●

Siapa yang akan mengerjakan hal apa dalam pemetaan dan ●

bagaimana mereka akan melakukan tugas-tugas ini?

Apa nama peta ini nantinya? Namanya harus menjelaskan ●

bahaya apa yang digambarkan, cakupan area dan siapa yang membuat peta tersebut.

Setelah anak-anak menyetujui masalah-masalah ini, B. fasilitator meminta mereka mempersiapkan suatu daftar mengenai hal-hal yang harus disertakan dalam peta tersebut dan bekerja sama untuk menciptakan symbol untuk peta tersebut. Anak-anak boleh saling membantu untuk membuat sketsa peta atau meminta anak yang pintar menggambar. Mereka harus diminta menggunakan pensil untuk membuat rancangan pertama. Semua anak kemudian bekerja sama untuk memasukkan informasi dan symbol-simbol yang telah disetujui ke dalam peta tersebut.

Page 8: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas58

Simbol-simbol dalam Peta R isiko dan Sumber daya

Peta Risiko “Banjir” dan Sumber daya Komunitas Baan Bang Wan di Pangnga

Page 9: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas 59

3.8 Melakukan cek-silang informasi pada peta

Catatan bagi fasilitator

Tujuan Mendorong konsultasi dengan anggota masyarakat untuk menilai keakuratan pada peta tersebut dan untuk membuat revisi sesuai keperluan.

Proses Fasilitator menjelaskan pada anak-anak bahwa A. ketika mereka menyelesaikan petanya, mereka akan diharapkan untuk berkonsultasi dengan orang dewasa yang memiliki keahlian atau yang memiliki pengetahuan tertentu mengenai masalah tersebut. Ini merupakan suatu cara untuk mengecek bahwa informasi dalam peta merupakan informasi yang akurat dan jelas dan untuk menampung komentar-komentar yang akan membantu mereka meningkatkan kualitas peta mereka dengan membuat beberapa revisi atau penyesuaian sesuai kebutuhan.

Orang-orang dewasa yang memiliki keahlian khusus B. untuk membantu anak-anak bisa meliputi guru geografi, kepala sekolah, kepala desa, dan pegawai Departemen Penanggulangan Bencana atau Pusat Peringatan Bencana.

Langkah ini sangat berguna untuk memperkuat peranan anak-anak dalam komunitas karena mereka memiliki kesempatan untuk berbicara dan bertukar informasi mengenai komunitas dengan orang dewasa, dan untuk menjelaskan kegiatan mereka pada orang dewasa. Orang dewasa yang berbicara dengan anak-anak dan yang memberikan saran bisa menerima keterampilan dan kemampuan anak-anak untuk berpartisipasi secara lebih aktif dalam urusan komunitas.

Sebagai tambahan, ketika orang dewasa melihat peta yang dibuat oleh anak-anak tersebut, mereka mungkin akan berpikir secara lebih serius mengenai bagaimana menggunakan informasi berharga semacam itu. Mereka bisa meminta anak-anak untuk membuat lebih banyak peta.

Ingatlah bahwa kualitas suatu peta akan bervariasi tergantung usia dan kapasitas anak-anak.

Page 10: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas60

3.9 Menyebarkan peta ke komunitas

Tujuan Untuk menyebarkan peta sehingga seluruh anggota masyarakat memiliki kesempatan untuk belajar lebih banyak mengenai pengurangan risiko bencana.

Proses Fasilitator meminta anak-anak menyusun rencana A. untuk menyiagakan komunitas terhadap informasi dalam peta. Fasilitator menjelaskan bahwa peta tersebut akan disebarkan ke komunitas dan meminta saran dari anak-anak mengenai di mana peta itu akan dipajang, dalam hal ini di tempat yang bisa dilihat oleh seluruh komunitas.

Fasilitator memberi saran pada anak-anak bahwa B. ketika mereka menyebarkan foto kopi peta tersebut di pusat-pusat masyarakat (misalnya, di warung, tempat ibadah, jembatan, dl l) mereka harus menjelaskan peta tersebut pada orang-orang. Mereka bisa mengatakan pada orang-orang bahwa peta tersebut merupakan bagian dari kapanye untuk mengurangi risiko bencana dalam komunitas mereka.

Page 11: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas 61

3.10. Berbagai keuntungan peta dalam mencegah bahaya

Tujuan Untuk membantu menyadarkan anak-anak bahwa peta risiko dan sumber daya yang mereka buat bisa menjadi bagian dari kampanye pendidikan pengurangan risiko bencana yang lebih luas.

Proses Fasilitator menjelaskan pada anak-anak bahwa peta A. mereka bisa digunakan untuk mengembangkan suatu kampanye pengurangan risiko bencana, dan bisa menjadi bagian dari peta pencegahan bencana yang lebih besar untuk digunakan oleh sekolah-sekolah dan masyarakat yang lebih luas.

Fasilitator menjelaskan bahwa orang dewasa dan B. anak-anak di berbagai area telah diuntungkan oleh peta serupa yang dibuat oleh masyarakat di bagian selatan Thailand sejak tsunami tahun 2004. Misalnya, kepala sekolah (Ban Nai Rai) di propinsi Pang Nga menggunakan peta serupa untuk meningkatkan rencana pencegahan bencana. Contoh lainnya, orang dewasa meminta anak-anak yang bersekolah di Phuket (Rajaprachanukroh 36) untuk membuat peta risiko dan sumber daya serupa untuk dibagikan kepada anggota masyarakat.

Page 12: Training Manual-Indonesia Version Content Part2
Page 13: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

4 Mengembangkan suatu kampanye

pendidikan untuk penurunan risiko

bencana

Tujuan Membantu anak-anak dalam memahami keuntungan-keuntungan kampanye pendidikan pengurangan risiko bencana dan untuk memberi anak-anak keterampilan sehingga mereka mampu merencanakan dan menciptakan materi dan kegiatan sederhana untuk suatu kampanye.

Anak-anak dapat membantu komunitas mereka untuk menurunkan risiko bencana dengan menyediakan informasi yang akurat bagi teman sebaya mereka di sekolah dan anak-anak dan orang dewasa di komunitas. Mereka dapat melakukannya dengan berbagai cara, misalnya dengan menyusun berbagai materi seperti pamflet dan poster atau mengorganisir berbagai kegiatan seperti drama panggung atau pertunjukkan boneka. Menciptakan materi dan mempersiapkan berbagai kegiatan untuk suatu kampanye awalnya mungkin memang kelihatan sulit dan karenanya pekerjaan ini perlu direncanakan dengan matang. Dengan perencanaan dan kerja tim yang bagus, proses pembuatan materi dan penyebarannya dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak dan orang dewasa, dan biasanya akan mendapatkan tanggapan positif di masyarakat

Page 14: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas64

Page 15: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas 65

Tujuan Membantu anak-anak dalam memahami keuntungan-keuntungan kampanye pendidikan pengurangan risiko bencana dan untuk memberi anak-anak keterampilan sehingga mereka mampu merencanakan dan menciptakan materi dan kegiatan sederhana untuk suatu kampanye.

Anak-anak dapat membantu komunitas mereka untuk menurunkan risiko bencana dengan menyediakan informasi yang akurat bagi teman sebaya mereka di sekolah dan anak-anak dan orang dewasa di komunitas. Mereka dapat melakukannya dengan berbagai cara, misalnya dengan menyusun berbagai materi seperti pamflet dan poster atau mengorganisir berbagai kegiatan seperti drama panggung atau pertunjukkan boneka. Menciptakan materi dan mempersiapkan berbagai kegiatan untuk suatu kampanye awalnya mungkin memang kelihatan sulit dan karenanya pekerjaan ini perlu direncanakan dengan matang. Dengan perencanaan dan kerja tim yang bagus, proses pembuatan materi dan penyebarannya dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak dan orang dewasa, dan biasanya akan mendapatkan tanggapan positif di masyarakat.

4. Mengembangkan suatu kampanye pendidikan untuk penurunan risiko bencana

Page 16: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas66

4.1 Prinsip-prinsip dasar untuk mengadakan suatu kampanye pendidikan

Peralatan Kertas flipchart, spidol, contoh-contoh poster dari kampanye lain (misalnya poster anti-rokok).

Proses Fasilitator menjelaskan mengenai media dan materi A. kampanye pada anak-anak dengan cara menunjukkan contoh-contoh yang yang mereka kenal. Anak-anak didorong untuk mendiskusikan materi yang mereka kenal di kehidupan mereka sehari-hari. Jenis media dan materi kampanye yang seperti apakah yang pernah mereka lihat? Apa fokusnya? Apakah tujuan materi tersebut bisa tercapai? Perhatikan contoh kampanye anti-rokok yang telah berlangsung di Thailand selama 20 tahun. Kampanye tersebut meliputi informasi yang disebarkan ke masyarakat dan dukungan (atau permintaan) terhadap penguatan hukum mengenai merokok. Fasilitator menjelaskan bahwa bila hasil yang bagus tidak terlihat setelah suatu kampanye dilaksanakan dalam waktu yang lama, hal itu berarti ada kesalahan dalam perecanaan dan pelaksanaan kampanye. Suatu kampanye yang sukses bergantung pada pemahaman terhadap elemen-elemen komunikasi.

Fasilitator menjelaskan elemen-elemen kunci dalam B. melaksanakan komunikasi untuk pendidikan dengan menggunakan diagram berikut. Tekankan perbedaan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku. Fasilitator menekankan bahwa materi dan kegiatan kampanye biasanya bertujuan untuk 1) mendidik masyarakat (memberi mereka pengetahuan), 2) mengubah sikap masyarakat, dan 3) mengubah perilaku masyarakat. Tujuan-tujuan ini bisa diraih dalam satu langkah atau dengan mengerjakan ketiganya pada saat bersamaan.

Page 17: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas 67

Elemen-elemen Pendidikan dan Komunikasi

Pendidikan

Perilaku

Sikap

PengetahuanKomunikasi

Fasilitator bisa mempresentasikan pada anak-anak C. dengan menggunakan contoh-contoh materi dari kampanye-kampanye yang lain, misalnya untuk menanggulangi perokok atau mengemudi yang membahayakan. Dalam mendiskusikan kampanye-kampanye lain, fasilitator menggarisbawahi beberapa faktor di bawah ini, dengan menekankan mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku.

Page 18: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas68

ATAU

MerokokPengetahuan: Orang tahu bahwa merokok tidak baik untuk kesehatan. Hal itu bisa memicu penyakit dan kematian.

Sikap: Seseorang berpikir tentang dan ingin berhenti merokok karena mereka tahu bahwa hal itu buruk untuk kesehatan mereka.

Perilaku: Tetapi orang tersebut masih merokok meskipun mereka tahu hal itu buruk untuk kesehatan mereka.

ATAU bila kampanyenya berhasil: orang itu akan berhenti merokok.

Mengemudi yang membahayakan

Pengetahuan: Seorang remaja pria tahu bahwa meng ebut merupakan hal yang berbahaya.

Perilaku: Mengebut merupakan suatu hal yang ‘keren’. Hal itu merupakan cara untuk menunjukkan keberanian. Karenanya seorang laki-laki tidak akan mau seketika menghentikan kebiasaan ini.

Perilaku: Seorang anak laki-laki masih mengebut karena menjadi ‘keren’ adalah sesuatu yang lebih penting daripada menghindari risiko kecelakaan. Juga, ia percaya bahwa risiko kecelakaan tidak terlalu besar karena menurutnya, ia sangat lihai menyetir. ATAU bila kampanyenya berhasil: ia menyadari bahwa ia dapat membunuh dirinya sendirinya sehingga ia memutuskan untuk menyetir dengan lebih pelan dan hati-hati di masa depan dan tidak mengambil risiko serupa dengan hidupnya.

Page 19: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas 69

Karenanya…

Pengetahuan: AKU TAHU

Sikap: AKU HARAP, AK U AKAN, AKU PERCAYA

Perilaku: AKU SUDAH MELAKUKAN

Fasilitator membagi anak-anak menjadi beberapa D. kelompok kecil (tidak lebih dari lima sampai tujuh anak per kelompok). Masing-masing kelompok diberi contoh materi promosi untuk suatu kampanye (misalnya: poster) dan diminta untuk memikirkan tentang 1) orang-orang seperti apa yang ingin dijangkau (‘penonton’ yang ditargetkan), 2) apakah tujuan kampanye tersebut (tujuan kampanye), dan 3) perubahan-perubahan seperti apakah yang ingin diraih kampanye ini (pengetahuan, sikap, perilaku, atau ketiganya pada saat yang bersamaan)? Beri mereka waktu selama 20 menit untuk mendiskusikannya.

Fasilitator meminta tiap grup untuk mempresentasikan E. jawaban dan hasil diskusi mereka.

Bila anak-anak tidak mempresentasikan jawaban F. mereka dengan jelas, fasilitator bisa menambahkan beberapa informasi, dengan menekankan bahwa ada beberapa jenis media, materi, dan kegiatan kampanye yang berbeda (drama panggung, program di radio, poster, pamflet, dll) dan lebih dari satu jenis media atau kegiatan bisa digunakan dalam suatu kampanye mengenai apa saja. Merupakan hal yang penting untuk menyusun tujuan yang jelas dan mengidentifikasi dengan jelas kelompok masyarakat manakah yang menjadi target kampanye (kelompok target). Setelah hal ini dilakukan, kegiatan bisa dilanjutkan dengan persiapan material dan kegiatan yang simpel dan sesuai dengan kelompok target yang akan menanggapi kampanye tersebut.

Page 20: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas70

Kelompok target: Suatu kampanye pendidikan harus fokus pada suatu kelompok target tertentu. Misalnya, perempuan, anak-anak di sekolah, anak-anak di luar sekolah, pria, remaja pria, dll.

Bagaimana pemikiran orang-orang: Kita perlu mengetahui dan memahami kelompok target sehingga kita tahu bagaimana mendekati mereka. Kita perlu mengerti apa yang orang-orang ini ketahui dan apa yang mereka pahami mengenai masalah-masalah yang akan kita kampanyekan.

Tujuan yang jelas: Kita perlu menentukan tujuan yang jelas mengenai perubahan apakah yang ingin kita capai dalam hal pengetahuan, sikap dan/ atau perilaku orang-orang ini.

Fasilitator menekankan beberapa prinsip dasar untuk G. mengatur material dan kegiatan kampanye seperti yang dijelaskan di bawah ini.

Fasilitator menyusun kesimpulan dengan cara H. mengingatkan anak-anak bahwa apapun yang mereka hasilkan dalam kampanye akan dijadikan ‘alat’ dan bukan tujuan utama proyek ini atau kampanye ini. Menciptakan materi yang bagus atau mendesain kegiatan yang bagus bukan berar t i bahwa kampanye tersebut sukses. Kesuksesan hanya dapat diukur setelah materi tersebut didistribusikan dan berbagai kegiatan dilaksanakan dengan penonton yang ditargetkan.

Page 21: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas 71

Materi kampanye untuk mengurangi

Kita perlu mengukur:

Situasi pra-kampanye: ● Misalnya, para pria di komunitas yang rawan banjir biasanya menolak untuk dievakuasi ketika banjir terjadi, dan sebaliknya mereka berusaha menyelamatkan harta benda mereka dan terlihat berani.

Pengetahuan, sikap, perilaku kelompok target: ● Penolakan para pria untuk dievakuasi telah menyebabkan berbagai risiko, termasuk cedera dan kematian.

Perubahan yang kita inginkan: ● Materi kampanye mungkin diharapkan memberi kelompok target pengetahuan lebih, misalnya kesadaran bahwa menolak untuk dievakuasi saat banjir bisa memicu berbagai risiko dan kerugian. Sikap bisa berubah karenanya, dan orang-orang mulai berpikir bahwa hidup lebih penting daripada harta benda. Perilaku bisa berubah, dan orang-orang mulai menyiapkan suatu rencana evakuasi untuk menghadapi banjir. Semua ini menunjukkan suatu perubahan dari situasi sebelum kampanye.

Page 22: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas72

4.2 Membuat materi dan kegiatan kampanye

Proses Fasilitator menjelaskan enam langkah untuk membuat materi dan kegiatan kampanye.

Langkah 1. Menilai situasi: Adakan suatu survei untuk mengumpulkan, memilih, menganalisa dan mengatur informasi untuk mengetahui jenis bahaya seperti apakah yang merupakan risiko terhadap komunitas, kelompok target yang kita harapkan mau berkomunikasi dengan kita, dan pesan yang ingin kita siarkan melalui kegiatan komunikasi yang kita laksanakan. Hal ini mungkin sudah dikumpulkan saat penelitian untuk peta risiko dan sumber daya atau mungkin memerlukan kunjungan lebih jauh ke masyarakat.

Langkah 2. Perencanaan: Identifikasilah apa yang ingin kita capai dan gunakan penilaian situasi pada Langkah 1 untuk merencanakan suatu kampanye pendidikan untuk mencapai tujuan tersebut. Buat penilaian terhadap kelompok target utama dan kelompok target sekunder. Defi-nisikan tujuan kegiatan komunikasi kampanye. Pertimbangkan kembali apakah pesan yang ingin disampaikan, dan pikirkan mengenai jenis media yang paling baik untuk digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Pikirkan mengenai suatu rencana tindakan dan pendanaan.

Langkah 3. Media dan materi kampanye: Realisasikan rencana tersebut menjadi suatu tindakan. Merupakan hal yang penting bahwa materi atau kegiatan dan pesannya telah didesain dengan hati-hati, dengan suatu pesan yang sangat jelas dan cara-cara yang efektif untuk menyampaikan pesan tersebut (jalur-jalur distribusi).

Langkah 4: Menguji media dan materi: Adakan pengujian materi dan kegiatan dengan cara berkonsultasi dengan para ahli dan anggota kelompok target utama. Mintalah mereka untuk mempertimbangkan apakah materi dan kegiatan tersebut memberikan informasi yang akurat dan jelas. Buatlah penilaian mengenai seberapa baik pesan tersebut disampaikan. Apakah pesan-pesan tersebut dapat dipahami dengan mudah oleh orang-orang yang perlu memahaminya?

Langkah 5. Peluncuran materi dan kegiatan: Setelah menguji materi dan kegiatan tersebut, dan memperbaikinya sesuai kebutuhan, sebarkan materi tersebut ke masyarakat dan laksanakan kegiatan-kegiatannya.

Langkah 6. Evaluasi: Buatlah penilaian terhadap dampak materi dan kegiatan tersebut terhadap sikap masyarakat. Apakah materi dan kegiatan tersebut menimbulkan dampak yang dikehendaki, apakah pesannya sampai ke masyarakat yang ingin kita sentuh, apa yang harus ditingkatkan atau diperbaiki?

Page 23: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas 73

4.2.1 Langkah 1: Menilai situasi

Peralatan Kartu kertas, kertas flipchart, spidol, selotip, slide untuk menjelaskan dalam presentasi atau handout.

Proses Fasilitator memimpin suatu diskusi mengenai keadaan A. penilaian (apa yang dimaksud dengan penilaian dan apa tujuannya, dll).

Bila anak-anak yang mengikuti kegiatan ini adalah anak-anak di tingkat SMP atau di atasnya:

Bicaralah mengenai pengalaman penelitian. Apakah anak-anak itu ●

pernah mengerjakan penelitian sebelumnya, bagaimana mereka melakukannya?

Hubungkanlah antara pengalaman anak-anak dengan ●

kegiatan penilaian sehingga mereka bisa memandang bahwa suatu situasi penilaian memerlukan keterampilan yang sama seperti kegiatan penelitian mereka sebelumnya (mengumpulkan informasi mengenai sikap dan perilaku yang berisiko dalam kelompok-kelompok yang berbeda di masyarakat sehingga suatu kelompok target bisa ditetapkan).

Jelaskan mengenai prinsip-prinsip penilaian sehingga anak- ●

anak menghargai kegiatan tersebut. Gunakan slide atau bagikan handout.

Bila anak-anak yang mengikuti kegiatan ini duduk di sekolah dasar:

Tanyakan pada anak-anak apakah yang biasanya dilakukan ●

seseorang bila mereka ingin tahu tentang suatu hal. Tunjukkan bahwa untuk mencari tahu tentang sesuatu seringkali perlu bertanya dan mengumpulkan informasi, dan kemudian mendiskusikan informasi tersebut bersama-sama sehingga bisa dimengerti secara utuh. Kegiatan mencari tahu semacam ini merupakan penilaian terhadap suatu situasi atau suatu penilaian situasi.

Page 24: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas74

Fasilitator mendorong anak-anak untuk menilai B. situasi tertentu menyangkut risiko di komunitas mereka, berdasarkan penelitian lapangan yang baru saja mereka laksanakan. Fasil i tator mengarahkan anak-anak dengan cara meminta mereka untuk mengkaji ulang informasi yang telah mereka kumpulkan, berdasarkan pertanyaan-pertanyaan berikut.

Kerangka kerja penilaian situasi

Jenis bahaya apakah yang paling berisiko bagi komunitas tersebut? ●

Mengapa?

Di mana dan kapan saja (frekuensi) suatu bencana terjadi? ●

Apa saja dampak-dampak bencana tersebut? ●

Siapa saja yang terkena dampak bencana tersebut? ●

Hal-hal seperti apakah yang dapat meningkatkan risiko bencana ●

(pengetahuan apa yang kurang, bagaimana sikap dan perilaku masyarakatnya)? Misalnya, orang-orang tidak mengerti tentang risiko, mereka mungkin tidak tahu tentang rute evakuasi, atau mereka menolak untuk dievakuasi.

Pengetahuan, sikap dan perilaku seperti apakah yang dapat ●

membantu mengurangi risiko bencana?

Sumber-sumber apa yang sudah ada di masyarakat untuk ●

mengkomunikasikan informasi? Misalnya, apakah ada media setempat dan media nasional (siaran radio, televisi, koran dan majalah), pertemuan komunitas dan tempat-tempat diskusi (pusat atau aula kota, pusat tempat ibadah,dll), lembaga-lembaga dan petugas komunikasi (dewan setempat atau badan pemerintah yang bertanggung-jawab terhadap keselamatan umum, kesehatan, atau peringatan cuaca, dll)?

Sumber-sumber komunikasi apakah yang tidak terdapat di masyarakat ●

dan bisa diperbaiki?

Page 25: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas 75

Fasi l i ta tor membantu anak-anak menyusun C. kesimpulan penilaian situasi mereka sesuai dengan kerangka kerja di atas.

Fasilitator bisa mendorong anak-anak untuk menilai D. situasi risiko tersebut lebih lanjut di komunitas mereka dengan melakukan kegiatan berikut.

Kerangka kerja penilaian situasi

A. Kegiatan penilaian situasi: Kalender Musim

Fasilitator membagi anak-anak menjadi beberapa kelompok (sekitar lima a. sampai tujuh di setiap kelompok) dan m enjelaskan bahwa ada beberapa alat (atau kegiatan) yang dapat membantu anak-anak menilai situasi risiko dalam komunitas mereka. Kegiatan pertama disebut Kalender Musim.Fasilitator meminta anak-anak untuk memikirkan kerangka kerja b. penilaian situasi dan bahaya yang mereka setujui memiliki risiko terbesar pada komunitas mereka dan yang telah menyebabkan bencana sebelumnya. Fasilitator meminta kelompok-kelompok tersebut untuk membuat sebuah c. tabel yang terdiri atas tiga kolom pada kertas flipchart mereka. Fasilitator bisa mempersiapkan suatu contoh tabel untuk ditunjukkan pada anak-anak. Judul untuk setiap kolom adalah; ‘Sebelum bencana’, ‘Saat bencana’ dan ‘Setelah bencana’. Fasilitator meminta kelompok-kelompok tersebut untuk menganalisa d. setiap tahap bencana (setiap kolom) sesuai dengan pengetahuan atau keterbatasan pengetahuan antar kelompok masyarakat yang berbeda-beda dalam komunitas (orang dewasa, anak-anak, perempuan, pria, para manula). Tabel di halaman berikut ini adalah contohnya.

Page 26: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas76

Sebelum banjir

Para pria tahu • bahwa mereka tidak seharusnya memasang stop-kon tak di tempat yang dicapai air banjir.

Para • perempuan tahu di mana letak tempat-tempat aman.

Setelah banjir

Para wanita tahu • bahwa mereka harus merebus air sebelum meminumnya.

Anak-anak tahu • bahwa mereka tidak boleh bermain di tempat yang arus airnya deras.

Saat banjir

Tidak semua • orang tahu ke mana mereka bisa pergi menyelamatkan diri saat banjir.

Anak-anak tidak • tahu apa yang harus mereka bawa saat mengungsi.

Fasilitator kemudian bisa meminta anak-anak untuk melakukan e. latihan yang sama untuk menilai sikap dan perilaku ini. Perhatikan bahwa sikap dan perilaku bisa jadi lebih rumit dan sulit untuk dinilai daripada pengetahuan, jadi pikirkan beberapa beberapa pilihan sebelumnya untuk bencana apapun yang kemudian akan didiskusikan sehingga anda dapat memandu dan memberi saran bagi anak-anak.

Page 27: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas 77

Fasilitator meminta setiap grup untuk menggambar pohon besar pada a. selembar flipchart. Gambar pohonnya harus memiliki akar, batang, dan daun. Fasilitator bisa menyiapkan contoh gambarnya, seperti yang di bawah ini.

Fasilitator mendorong anak-anak untuk memikirkan dan mendiskusikan b. tentang apa yang tidak diketahui komunitas mereka mengenai bahaya yang mengandung risiko terbanyak (ingatkan tentang kerangka kerja penilaian situasi) dan informasi apa yang dimiliki masyarakat yang mungkin bisa salah atau menyesatkan. Mintalah kelompok-kelompok tersebut untuk menuliskan jawaban mereka pada kartu-kartu dari kertas atau pada flipchart mereka. Fasilitator meminta kelompok-kelompok tersebut untuk memilih c. contoh yang paling penting mengenai ‘informasi yang salah’ atau ‘informasi yang tidak diketahui masyarakat’. Mereka harus menuliskan jawaban mereka di tengah-tengah batang pohon pada flipchart mereka. Misalnya, masyarakat mungkin tidak mengetahui bagaimana mengatasi banjir. Fasilitator meminta kelompok-kelompok tersebut untuk memikirkan d. mengapa masyarakat tidak memiliki pengetahuan (penyebab masalah) dan menuliskan jawabannya di akar pohon pada flipchart. Misalnya, anggota masyarakat mungkin mengira bahwa mereka tidak berisiko terkena banjir, atau mungkin tidak seorangpun pernah memberi mereka informasi yang bagus atau memperingatkan mereka mengenai risiko tersebut. Fasilitator meminta kelompok-kelompok tersebut mengenai apa yang e. terjadi jika masyarakat tidak mendapatkan informasi yang benar (pengetahuan) dan menuliskan jawabannya di daun pohon pada flipchart. Misalnya, orang bisa meninggal, harta benda bisa hancur, dll.

B. Kegiatan penilaian situasi: Pohon Masalah

Penyebab keterbatasan informasi

Kesenjangan pengetahuan mengenai bahaya

di komunitas (informasi yang salah atau

informasi yang tidak diketahui masyarakat

Sebab-sebab masalah

Pohon Masalah

Page 28: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas78

4.2.2. Langkah 2: Perencanaan

Kelompok target utama: Orang-orang yang sikap dan perilakunya merupakan sesuatu yang ingin diubah dengan kampanye.

Kelompok target sekunder: Orang-orang yang berpengaruh terhadap sikap target utama tersebut.

Contoh : Suatu pamf le t untuk berkampanye mengenai keselamatan dalam hal gempa bumi terutama mentargetkan para perempuan yang bekerja di rumah. Kelompok target sekunder adalah anak-anak karena mereka memiliki pengaruh terhadap perempuan yang bekerja di rumah (ibu mereka). Dalam proyek ini, anak-anak mengadakan kampanye keselamatan dengan perempuan yang bekerja di rumah.

Peralatan Kertas flipchart, spidol, slide presentasi yang menjelaskan langkah-langkah dalam menciptakan materi dan kegiatan kampanye, berbagai dokumen dan catatan dari penelitian lapangan, contoh-contoh materi kampanye.

Proses

A. Pemilihan kelompok target Fasilitator menjelaskan arti dan klasifikasi dari kelompok target.a.

Fasilitator meminta anak-anak untuk memilih satu kelompok target b. utama dan satu kelompok lain sebagai kelompok target sekunder untuk kampanye mereka, berdasarkan kriteria berikut.

Page 29: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas 79

Kriteria pemilihan kelompo k target

Kelompok masyarakat yang paling terkena dampak bencana. ●

Kelompok ini bisa didefinisikan sebagai area dengan angka kematian dan cedera paling tinggi, juga dengan menilai kelompok mana di area tersebut yang paling rentan.

Kelompok sekunder meliputi orang-orang yang memiliki ●

pengaruh terhadap pemikiran dan tindakan kelompok target utama. Misalnya, mungkin akan sulit untuk mengubah pe r i l aku pa ra manu la , t e tap i anak -anak mereka kemungkinan bisa melakukan hal ini degan lebih efektif dibandingkan kelompok lain di masyarakat.

Akses terhadap kelompok target utama. Meskipun kelompok ●

yang sudah didefinisikan sebagai target utama merupakan kelompok yang terkena dampak luar biasa karena bencana, suatu kampanye yang efektif tidak bisa diadakan tanpa akses ke kelompok tersebut.

Fasilitator mendorong anak-anak untuk menganalisa alasan-alasan c. mereka dalam memilih kelompok-kelompok target tertentu. Mereka harus menghubungkan keputusan mereka dengan informasi yang telah mereka terima dari masyarakat selama kerja lapangan.

Page 30: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas80

B. Menetapkan berbagai tujuan Fasilitator menjelaskan bahwa tujuan penyampaian materi dan a. kegiatan adalah perubahan yang diharapkan terjadi di antara kelompok-kelompok target dalam hal pengetahuan, sikap dan perilaku sebagai hasil kampanye. Fasilitator meminta anak-anak untuk mengkaji ulang hasil kerja grup b. mereka mengenai penilaian situasi dan pemilihan kelompok target.

Penilaian situasi

Daerah targetnya (komunitas atau sekolah) adalah … ●

Bahayanya adalah … ●

Masalah yang berhubungan dengan pengetahuan adalah … ●

Penyebab masalahnya adalah … ●

Hasil dari masalah tersebut adalah... ●

Kelompok-kelompok yang terkena dampaknya adalah … ●

Karenanya kelompok targetnya adalah …

Kelompok sekundernya adalah...

Fasilitator membagi anak-anak menjadi beberapa grup kecil lagi dan c. meminta tiap grup untuk bekerja sama untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut, berdasarkan informasi di atas. Jelaskan bahwa bila anak-anak dapat memperkirakan berapa banyak orang yang ingin mereka capai di setiap kelompok target, hal ini akan membantu mereka nantinya ketika mereka menilai kesuksesan mereka dalam kampanye ini (mengevaluasi hasilnya).

Page 31: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas 81

Kelompok target

Komponen-komponen

Identifikasilah kelompok-kelompok target (utama dan sekunder). ●

Beri alasan.

Identifikasilah tujuan-tujuan kampanye. Bila mungkin, perkirakan ●

berapa orang yang ingin dicapai kampanye ini.

Ana l i sa sumbe r daya apakah yang t e r sed ia un tuk ●

mengkomunikasikan informasi. Misalnya, media setempat dan media nasional, pertemuan komunitas dan tempat-tempat diskusi, agen-agen dan petugas komunikasi.

Suatu kampanye memiliki sekitar 3 pesan (dan tidak lebih dari 5). ●

Melalui pesan tersebut, kelompok target akan diberi informasi, ●

motivasi, dan kekuatan untuk mencapai tujuan kampanye.

Pesan tersebut harus merangkum masalahnya dan menjelaskan ●

solusinya dengan jelas.

Pesan yang efektif akan tertuju secara langsung kepada perasaan ●

dan kepentingan masyarakat.

Suatu kampanye harus memiliki slogan, label, atau nama kampanye ●

yang menarik (panggilan apapun yang ingin anda berikan). Slogan biasanya terdiri atas sebagian pesannya bukan seluruhnya.

Pesan yang kuat adalah pesan yang pendek, sesuai kenyataan, ●

berhubungan dengan sikap dan kekhawatiwan kelompok yang ditargetkan, jujur, dan “berkata tulus dari hati”.

Mintalah tiap kelompok untuk memberikan presentasi singkat mengenai d. diskusi mereka.

C. Persiapan pesan Fasilitator menjelaskan apa yang dimaksud dengan ‘pesan’. Suatu a. pesan adalah suatu pernyataan untuk disampaikan pada kelompok target, dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan diingat orang-orang. Pesan tersebut dibuat berdasarkan tujuan kampanye.

Page 32: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas82

Mempersiapkan pesan

Jelas. ● Semakin mudah pesan tersebut dibaca, semakin sering pesan tersebut dibaca.

Pemahaman bahasa: ● Pikirkan mengenai tingkat buta huruf dan kemahiran berbahasa kelompok target yang ditargetkan.

Gunakanlah fakta-fakta untuk mendukung dan ●

berikanlah pembenaran terhadap pesan tersebut. Sebagian besar kelompok target akan terbujuk oleh fakta-fakta. Temukan fakta yang akan mendukung argumen tertentu dan ciptakan perasaan yang mendesak untuk memecahkannya.

Gunakan contoh-contoh “di kehidupan nyata”. ● Bila anda dapat menceritakan pada penonton suatu cerita mengenai situasi di kehidupan nyata yang bisa mereka hubungkan antara pesan anda dan contoh tersebut, kemungkinan besar mereka akan menanggapi pesan anda.

Jelaskan berbagai keuntungan bila tujuan anda ●

tercapai. Fokuslah pada keuntungan-keuntungannya, tapi juga ketahui kerugiannya. Bagaimana hal itu dapat meningkatkan kondisi negara tersebut? Komunitas setempat? Kehidupan sehari-hari kelompok target?

Page 33: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas 83

PesanMerokok adalah satu-satunya penyebab kanker di dunia dan 1. setengah dari seluruh perokok akhirnya meninggal karena kebiasaan mereka ini.

Banyak orang menyatakan bahwa merokok membantu mereka 2. mengatasi stres. Tapi pada kenyataannya, nikotin merupakan stimulan dan tidak akan membantu anda untuk merasa santai.

Berhenti merokok bisa dengan drastis menurunkan risiko anda 3. tekena kanker dan penyakit lainnya.

Slogan “Bernafas sehat, hidup sehat”

Dan/atau

“Bi la anda t idak bisa berhenti merokok, kanker yang akan melakukannya!”

Contoh

Fasilitator meminta anak-anak untuk melihat kembali flipchart penilaian b. situasi mereka dan berbagai tujuan yang ingin dicapai melalui materi dan kegiatan kampanye mereka. Mereka harus menggunakan informasi tersebut untuk merangkum pesan-pesan yang ingin mereka sampaikan ke kelompok target yang telah mereka pilih.

Page 34: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas84

Penilaian situasi

Daerah targetnya adalah… ◗

Bahayanya adalah… ◗

Masalah yang ◗

berhubungan dengan pengetahuan adalah… Penyebab masalahnya ◗

adalah… Hasil dari masalah ◗

tersebut adalah… Kelompok-kelompok yang ◗

terkena dampaknya adalah… Karenanya kelompok ◗

targetnya adalah…

Berbagai tujuan komunikasi

Kelompok target utama ◗

Kelompok target sekunder ◗

Berbagai tujuan ◗

komunikasi Berbagai sumber daya ◗

komunikasi

Fasilitator mendorong anak-anak untuk memikirkan dan mendiskusikan c. mengenai pesan kampanye dengan mempertimbangkan hal-hal di atas. Mintalah mereka untuk merangkum diskusi mereka pada selembar flipchart, menekankan 1) slogan, 2) pesan utama dan 3) pesan sekunder.

Page 35: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas 85

Media cetak (koran, ◗

majalah, lap oran berkala) Seni (poster, ◗

gambar, kalender) Radio ◗

Televisi ◗

Musik dan lagu ◗

Media komunitas ◗

(drama panggung, pertunjukan boneka) Kontes ◗

Festival ◗

Media

Poster ◗

Pamflet atau brosur ◗

Buku cerita/ laporan ◗

berkalaKalender ◗

Iklan ◗

Kaset dan CD ◗

Kostum/boneka ◗

Materi

D. Memilih me dia dan materi yang akan digunakan Fasilitator menjelaskan berbagai jenis media dan materi yang pada a. umumnya digunakan untuk kegiatan kampanye.

Fasilitator menjelaskan bahwa berbagai media atau materi yang berbeda b. bisa bekerja dengan lebih baik dibandingkan yang lain tergantung dari komunitas yang bersangkutan, situasinya dan kelompok target. Ulangi bahwa semua media dan materi perlu 1) menarik, 2) mudah dimengerti (jelas, singkat dan padat), 3) peserta (pancinglah partisipasi peserta melalui penggunaan simbol-simbol visual dan linguistik), 4) dapat diterima dan tidak melanggar budaya, dan 5) suatu dorongan bagi masyarakat untuk bertindak. Fasilitator menunjukkan contoh-contoh media dan materi yang menarik c. dan efektif yang telah dilihat anak-anak di kehidupan mereka sehari-hari, dan yang meliputi komponen-komponen di atas.

Page 36: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas86

Jenis media Kelompok target

Tujuan Di mana Kapan Siapa yang akan

melakukannya

Dana

Fasilitator meminta anak-anak untuk memilih jenis media dan materi d. yang ingin mereka gunakan dalam kampanye (seperti poster, radio, drama panggung, panggung boneka). Mereka harus berpikir mengenai gaya hidup kelompok target dan akan sesuaikah media dan materi untuk menarik minat dan menjangkau mereka. (Misalnya, para manula mungkin akan lebih suka mendengarkan radio di rumah daripada melihat poster di jalan). Pertimbangkanlah: Dapatkah anak-anak menyiapkan media dan materinya sendiri? Setelah anak-anak memutuskan media dan materi yang sesuai mintalah e. mereka untuk bekerja dalam beberapa kelompok untuk mempersiapkan beberapa hal berbeda. Misalnya, mintalah mereka mengerjakan suatu poster, kemudian kelompok lain bisa mencari tempat di radio, sementara yang lain membuat drama panggung.

E. Rencana kegiatan, jadwal dan dana Fasilitator meminta tiap kelompok untuk menyusun rencana atau a. suatu strategi mengenai bagaimana mereka akan menggunakan dan membagikan media dan materi yang mereka ciptakan. Mereka perlu menilai jenis media atau materi yang seperti apa yang akan digunakan dengan kelompok target, kapan, di mana, seberapa sering, dan biayanya, dll. Berbagai ide yang muncul bisa dituliskan pada tabel di selembar flipchart b. seperti di bawah ini. Suatu contoh tabel perencanaan produksi media juga ada di bawah ini.

Page 37: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas 87

Para perempuan yang bekerja di rumah, dari enam sampai tujuh rumah tangga di area berisiko. Karena:

Sikap mereka bisa menyebab- ●

kan risiko pada kasus banjir. Mereka bisa dievakuasi hanya jika mereka percaya bahwa seluruh anggota keluarga mereka aman.

Mereka biasanya orang-orang ●

yang tinggal di rumah dan menjaga keselamatan seluruh anggota keluarga.

Kelompok-kelompok target akan tahu bagaimana cara bersiap-siap ●

menghadapi banjir.

Kelompok-kelompok target akan tahu bagaimana mengukur tingkat ●

bahaya bila terjadi banjir.

Kelompok-kelompok target akan tahu mengenai zona-zona yang ●

berbahaya dan aman dan rute evakuasi saat terjadi banjir.

Kelompok-kelompok target akan tahu mengenai simbol-simbol ●

peringatan bahaya.

Kelompok-kelompok target akan tahu mengenai dampak-dampak ●

banjir.

Kelompok target akan siap dan bersedia untuk dievakuasi, sanggup ●

membantu anggota keluarga mereka dan memiliki barang-barang penting siap untuk dibawa.

Para manula. Karena:

Mereka dirawat oleh para ●

wanita yang bekerja di rumah. Mereka biasanya tidak mampu membantu diri mereka sendiri dan kemungkinan tidak ingin meninggalkan rumah.

1. Identifikasi kelompok target

2. Mengidentifikasi tujuan-tujuan kampanye

Page 38: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas88

3. Menganalisa sumber daya komunikasi komunitas

Individu dan lembaga-lembaga

Meliputi para pemimpin masyarakat, kepala desa, anggota ●

organisasi administrasi kelurahan, orang-orang yang dihormati oleh para perempuan yang menjadi target (para guru, pemimpin agama, sukarelawan layanan kesehatan, personel lembaga swadaya masyarakat setempat), lembaga-lembaga pencegah bencana.

Jaringan media dan komunikasi

Meliputi stasiun radio komunitas, bentuk-bentuk lain komunikasi radio ●

(misalnya, radio dua arah), sistem pengeras suara di desa, sistem telepon selular, koran lokal.

Tempat-tempat pertemuan

Meliputi pusat-purat keagamaan, sekolah, pusat kesehatan, warung, ●

rumah pemimpin kelompok wanita, dll.

Dalam mempertimbangkan mengenai jadual, fasilitator juga bisa meminta c. anak-anak untuk berpikir mengenai berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh materi dan aktivitas kampanye sampai menghasilkan dampak yang positif. Mereka harus menentukan jangka waktu dalam rencana kerja untuk evaluasi (atau penilaian) hasilnya di masa depan. Beri saran pada anak-anak bahwa mereka perlu menyisihkan waktu yang cukup agar materi dan kegiatan kampanye mereka memberikan hasil. Tetapi mereka juga harus mengevaluasi pekerjaan mereka dengan cepat sehingga mereka bisa membuat peningkatan. (Lihat bagian 4.2.6. Langkah 6: Evaluasi).

Page 39: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas 89

4.2.3 Langkah 3: Pembuatan

Peralatan Peralatan untuk mempersiapkan media dan menyusun materi informasi, contoh berbagai media dan materi kampanye.

Proses Anak-anak tetap bekerja dalam kelompok yang fokus A. pada pengembangan media atau materi tertentu (misalnya, kelompok poster, kelompok radio, kelompok drama panggung).

Masing-masing kelompok sekarang menyusun sebuah B. contoh media atau materi kampanye. Fasilitator harus memberi masukan bagi anak-anak saat mereka mengerjakan tugas mereka dan memastikan bahwa tugas mereka tetap relevan pada masalah bencana. Fasilitator mengingatkan anak-anak untuk 1) fokus pada kelompok dan tujuan yang sudah diidentifikasi, 2) menggunakan slogan yang singkat, simpel dan mudah dimengerti yang sesuai dengan kelompok target, dan 3) memastikan format materinya menarik dan cantik.

Page 40: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas90

Komponen-komponen media dan materi kampanye yang bagus

Menarik (poster berwarna, program radio yang hidup). ●

Pernyataan (pesan) yang singkat, jelas, dan mudah dimengerti. ●

Menunjukkan pemahaman dan empati terhadap kelompok target. ●

Menghindari masalah-masalah yang tidak disukai atau ditentang ●

kelompok target.

Memberi inspirasi pada kelompok target untuk mengambil langkah ●

yang sesuai.

Menunjukkan segi positif pemecahan masalah. Bila orang-orang hanya ●

melihat segi negatifnya, mereka bisa menolak pesan yang disampaikan pada kampanye. (Misalnya, di Kuba, seorang desainer grafis menunjukkan gambar seorang pria yang jatuh ke air dan dewa kematian yang akan mengambil nyawanya. Gambar ini menekankan bahayanya dengan jelas, tetapi sangat menakutkan sehingga kelompok target bisa enggan mendengarkan pesannya).

Kekuatan dan kelemahan Suatu pamflet maupun brosur memiliki lebih banyak ruang untuk tempat ●

informasi daripada material lain dan bisa dibawa ke mana-mana.

Poster memiliki ruang terbatas untuk tempat informasi tetapi bisa ●

lebih menarik (dan gampang diingat) daripada brosur. Satu poster bisa menjangkau penonton yang luas yaitu orang-orang yang melewatinya.

Drama panggung dapat menjelaskan banyak informasi sambil menyajikan ●

hiburan tetapi hanya berupa pertunjukan sekali tampil, yang hanya disaksikan oleh mereka yang hadir pada saat itu.

Program di radio bisa menjangkau banyak orang dan bisa menjelaskan ●

informasi secara mendetail. Tetapi hanya dapat menjangkau orang-orang yang memiliki akses terhadap radio.

Page 41: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas 91

4.2.4 Langkah 4: Menguji media dan materi

Peralatan Draft media dan materi yang dikembangkan untuk kampanye, pulpen, buku catatan, panduan pertanyaan.

ProsesFasil i tator menjelaskan lagi bahwa sebelum A. memproduksi media dan materi dalam jumlah besar, merupakan hal yang bijaksana untuk menguji beberapa contoh dengan bantuan orang-orang yang ahli dan anggota kelompok target. Anak-anak perlu yakin bahwa pekerjaan mereka bisa menyampaikan pesan kampanyenya dan bahwa kelompok target akan menghargainya.

Jelaskan bahwa mereka harus mencari dua kelompok B. masyarakat untuk di uji. 1) Orang-orang yang ahli seperti para pemimpin komunitas atau pegawai bantuan bencana. Carilah pendapat teknis dan akademis mereka. 2) Anggota kelompok target seperti para perempuan yang bekerja di rumah, anak-anak, dll.

Pengetesan bisa dilakukan dengan cara melaksanakan C. wawancara dengan individu atau mengadakan diskusi kelompok terbatas, tergantung pada jenis media atau materi yang diujikan. Fasilitator bisa meminta anak-anak untuk membaca panduan di bawah ini.

Setelah pengujian, anak-anak akan membuat D. perbaikan sesuai kebutuhan dan membuat versi akhir media dan materi tersebut (termasuk mengadakan gladi bersih untuk drama panggung).

Page 42: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas92

Pengujian media dan materi kampanye

Perkenalkan diri anda. Jelaskan bahwa anda sudah mempersiapkan materi untuk suatu kampanye pendidikan di komunitas dan anda akan senang untuk mengetahui apa pendapat orang-orang terhadap materi tersebut. Jangan jelaskan tujuan-tujuannya karena informasi ini bisa mempengaruhi opini orang-orang.

Daya tarik 1.

Apakah anda menyukai materi ini? Mengapa? Mengapa tidak? ●

Bisakah anda memberikan saran untuk meningkatkan materi ●

ini?

Pemahaman 2.

Tolong jelaskan apa yang anda lihat dan/ atau baca di materi ●

ini?

Apakah materi ini memberi arti bagi anda? ●

Apakah ada bahasa atau simbol yang tidak masuk akal bagi anda? ●

Bila ya, menurut anda bagaimana seharusnya hal itu dikatakan atau digambarkan?

Partisipasi (keterlibatan) 3.

Apakah bahasa yang digunakan dalam materi ini mudah ●

dipahami dan biasa digunakan di komunitas anda? Bila tidak, tolong jelaskan.

Penerimaan 4.

Apakah ada sesuatu di materi ini yang anda tidak setujui? ●

Mengapa?

Apakah menurut anda materi ini sesuai dengan komunitas anda? ●

Bila tidak, tolong jelaskan.

Tindakan 5.

Materi ini mengajak anda untuk melakukan apa? Bagaimana? ●

Apakah anda akan melakukan tindakan yang telah disarankan? ●

Mengapa? Mengapa tidak?

Page 43: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas 93

4.2.5. Langkah 5: Peluncuran kampanye

Peralatan Kertas flipchart, spidol, peralatan yang diperlukan untuk acara peluncuran kampanye.

Proses Fasilitator menyarankan anak-anak bahwa mereka A. dapat meluncurkan kampanyenya dengan mengadakan suatu acara publik atau serangkaian acara di mana mereka meluncurkan materi mereka atau mengadakan kegiatan khusus. Atau mereka bisa juga memilih untuk tidak mengadakan peluncuran secara publik, tergantung situasi mereka. Jelaskan bahwa kegiatan-kegiatan untuk meluncurkan kampanye tersebut bisa bervariasi, tergantung jenis media dan materi.

Fasilitator membantu anak-anak untuk menentukan B. jenis kegiatan peluncuran seperti apakah yang akan mereka organisir dan membantu mereka merencanakannya.

Beberapa saran-saran peluncuran Suatu kegiatan atau serangkaian kegiatan untuk meluncurkan ●

kampanye harus menarik sehingga anggota masyarakat menyadari adanya proyek itu. Misalnya, suatu kegiatan bisa dijadualkan untuk dilaksanakan ketika ada pertemuan desa atau saat diadakannya acara keramaian di komunitas. Orang yang mengatur acara lain ini harus diajak untuk berkonsultasi sehingga anak-anak mendapatkan dukungan mereka dan karenanya peluncuran kampanye tersebut tidak berkonflik dengan acara-acara lainnya.

Pengaturan waktu kegiatan peluncuran harus tepat, pembukaan dan ●

penutupan sesuai dengan jadual yang telah disusun sebelumnya.

Kegiatan peluncuran bisa menjadi acara yang istimewa dan diatur ●

bersama-sama oleh anak-anak dan anggota masyarakat.

Seluruh anggota masyarakat harus diundang untuk berpartisipasi dalam ●

persiapan peluncuran. Hal ini membuat kegiatan tersebut istimewa di mana seluruh anggota masyarakat merasa dilibatkan.

Page 44: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas94

4.2.6. Langkah 6: Evaluasi

Perlengkapan Kertas flipchart, spidol, berbagai dokumen dan informasi yang berhubungan dengan kampanye, alat evaluasi.

Proses Fasilitator dan anak-anak sebaiknya telah setuju A. sebelumnya (pada tahap perencanaan kegiatan) pada satu jadual untuk mengadakan evaluasi. Fasilitator menjelaskan kembali bahwa evaluasi (atau penilaian) ditujukan untuk mencari tahu apakah media dan materi yang dibuat telah terbukti sesuai bagi kelompok target dan komunitas yang lebih luas dan apakah kampanye tersebut telah mencapai tujuannya.

Fasilitator meminta anak-anak untuk melihat lagi B. tujuan-tujuan yang telah mereka setujui sebelum mereka menyusun media dan materi kampanye. Mereka harus mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan berikut.

Apakah kampanye yang telah dilaksanakan sesuai dengan ●

keinginan anda?

Apakah anda telah berhasil melakukan segala yang telah anda ●

rencanakan?

Apakah dampak-dampak kampanye? Bagaimana anda ●

mengetahuinya?

Apakah dampak-dampak positif tersebut akan berlanjut sampai ●

lebih dari enam bulan?

Bila tujuan-tujuannya belum tercapai, mengapa demikian? ●

Tindakan apakah yang harus diambil?

Hasil kampanye

Page 45: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas 95

Kesimpulan

Hal yang paling penting untuk dipertimbangkan ketika melaksanakan pelatihan tentang kegiatan-kegiatan pengurangan risiko bencana dengan anak-anak adalah fokus pada komponen-komponen “yang dimotori oleh anak-anak” dari prosesnya. Ka renanya, ketika melaksanakan pelatihan, poin-poin berikut harus selalu diingat:

Para pelatih harus menjadi fasilitator bukan guru. Peran para pelatih ●

adalah untuk mendukung dan memandu anak-anak menjalani prosesnya dan memastikan bahwa mereka memahami berbagai konsep dan instruksi sehingga mereka bisa dengan percaya diri dan mandiri membawa hasil seperti yang diharapkan.

Proses pelatihan ini didesain agar berdasar pada komunitas dan ●

menggunakan pendekatan partisipatori dan belajar aktif. Pelatihan seharusnya tidak dilaksanakan hanya di dalam ruang kelas, sebaliknya, anak-anak harus didorong dan didukung untuk pergi ke luar dan berbicara dengan orang dewasa di komunitas sesering mungkin.

Hasil yang dihasilkan oleh anak-anak (yaitu peta risiko dan sumber ●

daya dan kampanye pendidikan) bisa bervariasi dalam hal kualitas dan kelengkapannya tergantung pada jangkauan umur anak-anak. Hal ini bisa diterima.

Meskipun anak-anak dilatih untuk mampu menilai risiko bencana dan ●

kampanye pendidikan, mereka tidak bisa melakukannya sendiri. Mereka perlu dukungan dari orang tua mereka, guru, otoritas komunitas dan otoritas setempat dalam mengambil inisiatif mereka ke depan.

Kebersinambungan berbagai kegiatan pengurangan risiko bencana secara luas tergantung pada kerjasama para orang dewasa (sekolah dan komunitas). Pada akhir prosesnya, kami ingin melihat orang dewasa dan anak-anak bekerja sama untuk mengembangkan proses pengurangan risiko bencana dan/ atau rencana kesiap-siagaan bencana sebagai tanggapan terhadap situasi di masyarakat mereka sendiri.

Page 46: Training Manual-Indonesia Version Content Part2
Page 47: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Handout

98 Handout 1 Pengurangan Risiko Bencana: konsep dan definisi 99 Handout 2 9 langkah untuk membuat peta risiko dan sumber daya komunitas100 Handout 3 Pembagian kelompok selama kerja lapangan di komunitas101 Handout 4 Masalah-masalah untuk diselidiki/ dipelajari selama kunjungan lapangan ke komunitas102 Handout 5 Panduan wawancara103 Handout 6 Panduan untuk diskusi kelompok terbatas104 Handout 7 Panduan wawancara perorangan105 Handout 8 Contoh pertanyaan-pertanyaan wawancara/ diskusi tentang pengalaman bencana106 Handout 9 Langkah-langkah menyusun materi dan aktivitas kampanye107 Handout 10 Kegiatan penilaian situasi: Kalender Musim108 Handout 11 Kegiatan penilaian situasi: Pohon Masalah

Page 48: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

98 Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas

Bahaya ● adalah ancaman atau risiko yang disebabkan oleh manusia maupun alam sehingga mengakibatkan kerusakan terhadap orang-orang, harta benda dan lingkungan.

Bencana ● adalah bahaya yang disebabkan oleh manusia maupun alam sehingga menyebabkan kerugian dan kehancuran besar yang berimbas pada masyarakat yang tidak memiliki kemampuan untuk menghadapinya.

Risiko ● merupakan potensi di mana sesuatu yang buruk dan sesuatu yang berbahaya bisa terjadi.

Penilaian risiko ● adalah suatu survei atau suatu penelitian yang menginvestigasi/ mempelajari, memonitor dan mengantisipasi faktor-faktor yang terkombinasikan untuk menciptakan potensi sehingga sesuatu yang buruk bisa terjadi dan karenanya berbahaya bagi anak-anak dan orang dewasa dalam suatu komunitas.

Mengelola dan Mengurangi Risiko ● artinya mengambil tindakan untuk membatasi kemungkinan terjadinya hal buruk, bersiap-siaga sehingga risiko bencana bisa dikurangi.

Siap-siaga ● adalah membuat individu dan komunitas siap menghadapi potensi bencana alam sehingga mereka bisa menghindari atau mengurangi korban jiwa dan kerusakan terhadap harta benda dan lingkungannya.

Kerentanan ● adalah potensi untuk lebih mudah terluka, tersakiti atau terkena dampak.

Kapasitas ● adalah kemampuan untuk mengatasi suatu situasi sulit. Hal itu berarti memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk memberikan tanggapan dan melakukan persiapan terhadap suatu risiko.

Handout 1 Pengurangan Risiko Bencana: Konsep dan definisi

Page 49: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas 99Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas

Handout 2 9 langkah membuat peta risiko dan sumber daya komunitas

Gambarlah sebuah peta dasar atau peta komunitas yang 1. menunjukkan informasi dasar yang telah dikenal masyarakat seperti lokasi perumahan, tempat umum, jalan, zona berbahaya, dll.

Alokasikanlah berbagai peran dan tanggung jawab bagi anggota 2. grup selama proses penelitian dan pemetaan.

Lakukanlah persiapan sebelum melaksanakan kerja lapangan 3. sehingga pertanyaan-pertanyaannya telah dirancang dan setiap orang mengerti dengan jelas mengenai cara mengumpulkan informasi.

Laksanakanlah survei komunitas untuk mengidentifikasi “risiko” dan 4. “sumber daya” yang dimiliki komunitas.

Diskusikanlah dan analisalah informasi yang telah diperoleh, 5. terutama informasi mengenai berbagai risiko dan sumber daya.

Gambarlah temuan-temuannya pada suatu peta komunitas.6.

Cek silang keakuratan informasi dalam peta dengan bantuan para 7. ahli dalam komunitas tersebut, perbaikilah sesuai kebutuhan.

Letakkanlah peta tersebut di tempat umum di komunitas yang 8. bersangkutan.

Gunakanlah peta tersebut sebagai panduan untuk mengembangkan 9. rencana kesiap-siagaan, atau gunakanlah sebagai bagian dari tindakan lain untuk mencegah bencana.

Page 50: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

100 Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas

Grup kesehatan: Menyelidiki masalah-masalah kesehatan seperti 1. sumber-sumber kontaminasi/ pencemaran (air, makanan, zat kimia, dll), pembawa penyakit (serangga, ternak, dll), pengaturan sampah dan sanitasi, layanan-layanan kesehatan, personel kesehatan, masalah kesehatan yang ada dan kelompok-kelompok yang rentan terhadap masalah kesehatan.

Grup sosial dan komunitas: Menyelidiki masalah-masalah sosial 2. di komunitas, lokasi kelompok-kelompok dan individu yang rentan terhadap bencana, akses pendidikan bagi anak-anak dan orang lain, dan status dan lokasi orang dengan berbagai status etnis.

Grup lingkungan: Menyelidiki masalah-masalah lingkungan seperti 3. kondisi perumahan dan bangunan lainnya (kekuatannya), infrastruktur komunitas seperti air dan pipa gas, kabel listrik, dan jalan-jalan dan jembatan-jembatan, dll. Grup ini juga harus mempelajari kondisi lingkungan komunitas tersebut, lokasi sungai dan keadaan tepian sungai, lokasi hutan bakau, lokasi tanaman panen, dll.

Handout 3 Pembagian kelompok selama kerja lapangan di komunitas

Page 51: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas 101Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas

Handout 4 Masalah-masalah untuk diselidiki/ dipelajari selama kunjungan

lapangan ke komunitas

Lingku ngan

Kestabilan rumah ●

dan bangunan-bangunan la innya

Kondisi ●

infrastruktur seperti fasilitas air, kabel listrik, pipa gas, jalan-jalan dan jembatan-jembatan

Keadaan tepian ●

sungai, dermaga, dan lokasi hutan bakau, tanaman panen, dll.

Pusat ●

pelayanan kesehatan, PusKesMas dan rumah sakit

Personel layanan ●

kesehatan seperti pekerja PusKesMas (dokter, perawat, para asisten kesehatan lainnya) dan sukarelawan layanan kesehatan

Pengelolaan ●

sampah dan sanitasi

Sumber-sumber ●

penyakit dan pembawa penyakit

Lokasi ●

orang-orang yang memiliki masalah kesehatan

Kesehatan

Siapa saja yang ●

termasuk kelompok- kelompok dan individu yang rentan dan di mana mereka tinggal? (Anak-anak, para manula, penyandang cacat, kelompok etnik tertentu, dll)

Sekolah: ●

Apakah semua anak-anak di komunitas tersebut bersekolah? Di manakah mereka yang tidak bersekolah?

Tempat-tempat ●

dan pusat-pusat pertemuan komunitas dan siapa saja yang menggunakannya

Lembaga- ●

lembaga apakah yang bekerja di dalam komunitas tersebut dan apakah yang mereka lakukan?

Daerah-daerah ●

dan rute-rute aman untuk evakuasi

Komunitas

Page 52: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

102 Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas

1. Bahaya dan risiko Apakah orang-orang di komunitas tersebut tahu mengenai ●

bahaya dan risiko yang terdapat di dalam komunitas tersebut?

Apakah orang-orang mengetahui letak area-area berbahaya ●

tersebut?

Apakah orang-orang mengetahui kelompok atau individu yang ●

termasuk rentan?

Apakah orang-orang tahu jenis perilaku seperti apakah yang bisa ●

menyebabkan risiko atau bencana?

2. Rencana komunitas Apakah komunitas tersebut memiliki rencana pencegahan ●

bencana?

Bila ya, ditujukan untuk apakah rencana persiapan tersebut dan ●

siapa yang membuatnya?

Bagaimana rencana tersebut disebarkan ke masyarakat dalam ●

komunitas tersebut? Apakah semua orang tahu tentang rencana tersebut?

3. Partisipasi anak dan remaja Bagaimana anak-anak berpartisipasi dalam urusan-urusan ●

komunitas?

Apakah anak-anak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi ●

dalam berbagai pertemuan (dengan orang dewasa)? Bila iya, bagaimana hal ini dilaksanakan?

Apakah anak-anak percaya diri untuk mengekspresikan opini ●

mereka di depan publik mengenai urusan komunitas? Apakah anak-anak mengerti mengenai bahaya, rute menyelamatkan diri, tempat aman bagi komunitas, dll? Dan bila ya, bagaimana mereka mengetahuinya? Bila tidak, apakah mereka ingin tahu mengenai hal ini?

Handout 5 Panduan Wawancara

Page 53: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas 103Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas

Mengapa membentuk kelompok terbatas? Untuk mendorong anggota masyarakat untuk berpikir mengenai ●

pengurangan risiko bencana.

Untuk mengumpulkan informasi mengenai pengalaman dengan ●

bencana sebelumnya.

Untuk mendorong orang dewasa untuk menjadi rekanan yang ●

mendukung kegiatan pemetaan.

Saran-saran pelaksanaanFasilitator atau orang lain yang bekerja dengan anak-anak ●

harus menjelaskan kepada orang dewasa yang menjadi sasaran kelompok terbatas mengapa anak-anak ingin mengorganisir diskusi tersebut.

Gunakan bahasa yang sederhana dan sesuai dengan orang ●

dewasa yang berpartisipasi.

Berbicaralah dengan orang dewasa mengenai konsep ●

pengurangan risiko bencana, dan jelaskan mengenai bahaya, kerentanan, kapasitas dan risiko dengan menggunakan istilah-istilah yang mudah.

Doronglah semua orang di dalam kelompok terbatas tersebut ●

untuk berbagi pendapat dengan setara.

Pilihlah tempat dan waktu yang sesuai. Tempat pertemuan harus ●

yang tenang dan nyaman. Waktunya harus disesuaikan dengan waktu yang dimiliki oleh orang-orang dewasa yang hadir.

Ciptakanlah suasana yang bersahabat. ●

Hormatilah pendapat seluruh peserta. ●

Handout 6 Panduan untuk melaksanakan diskusi kelompok fokus

Page 54: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

104 Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas

Handout 7 Panduan wawancara perorangan

Fasilitator atau orang lain yang bekerja dengan anak-anak ●

harus menjelaskan kepada orang dewasa yang menjadi target kelompok terbatas mengapa anak-anak ingin mengorganisir diskusi tersebut.

Pertama buatlah orang yang diwawancarai merasa tenang ●

dengan mengobrolkan topik-topik umum, kemudian katakan bahwa sekarang anda akan memulai wawancaranya.

Catat nama, umur dan pekerjaan orang yang diwawancarai. ●

Awali dengan pertanyaan mengenai topik yang paling relevan ●

dengan latar belakang orang yang diwawancarai.

Gunakan bahasa yang mudah dan sesuai dengan orang dewasa ●

yang berpartisipasi.

Berikan waktu bagi orang yang diwawancarai untuk berbicara ●

tanpa diinterupsi, gunakan desakan bila perlu (bila sudah makan waktu terlalu lama) tetapi jangan sampai mengganggu.

Mintalah informasi lebih jauh atau penjelasan bila hal-hal yang ●

dijelaskan kurang jelas atau tidak memberi informasi yang perlu diketahui.

Bila seorang pembicara menjelaskan salah satu pertanyaan ●

dalam daftar sebelum ditanyakan, catatlah pandangan mereka dan lompatilah pertanyaan tersebut nanti – jangan minta ia untuk mengulang informasi tersebut.

Jangan menyampaikan opini anda sendiri atau melakukan ●

kontradiksi dengan orang yang diwawancarai, meskipun demikian anda dibolehkan untuk mengajukan pertanyaan atau memberikan komentar seperti ‘Saya mungkin salah, tetapi saya kira kejadian itu terjadi di bulan Maret dan bukan Mei’.

Ketika wawancara tersebut selesai dilakukan, tanyakanlah pada ●

orang yang diwawancarai apakah ia memiliki pertanyaan untuk yang ingin ia ajukan kepada anda, dan catatlah pertanyaan dan jawabannya. Berterimakasihlah atas waktu yang telah mereka berikan dan katakan pada mereka betapa bergunanya bantuan yang baru saja mereka berikan.

Page 55: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas 105Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas

Handout 8 Contoh pertanyaan-pertanyaan wawancara/ diskusi tentang

pengalaman bencana

1. Masalah lingkungan dan infrastruktur Bahaya atau bencana macam apakah yang dulu pernah terjadi di ●

area tersebut? Bagaimana hal itu mempengaruhi komunitas? ●

Di mana pengaruh tersebut terasa (dekat atau jauh dari ●

komunitas)? Apa saja kerusakan atau kerugian yang diderita? ●

Apakah sumber dari bahaya tersebut? ●

Apakah komunitas memiliki rencana untuk menghadapi bahaya ●

tersebut?

2. Masalah kesehatan Bahaya atau bencana macam apakah yang dulu pernah terjadi di ●

area tersebut? Bagaimana hal itu mempengaruhi kesehatan masyarakat dalam ●

komunitas tersebut? Kelompok-kelompok masyarakat manakah yang rentan terhadap ●

bahaya tersebut? Siapa sajakah di komunitas tersebut yang memiliki pengalaman ●

kesehatan yang dapat membantu? Apakah ada pusat kesehatan yang bagus yang dapat digunakan ●

masyarakat bila suatu bahaya/ bencana terjadi?

3. Masalah komunitas dan sosial Bahaya atau bencana macam apa yang dulu pernah terjadi di area ●

tersebut? Apa saja dampak sosial dari bahaya tersebut? Misalnya, apa yang ●

terjadi pada keluarga? Anak-anak? Para manula? Dll. Berapa banyak orang dalam komunitas tersebut yang mengetahui ●

tentang bahaya tersebut dan bagaimana bereaksi terhadapnya? Bagaimana mereka mengetahuinya? Apakah ada orang yang tidak tahu tentang bagaimana bereaksi terhadap bahaya? Bagaimana cara komunitas tersebut mengetahui pendapat tiap orang ●

mengenai rencana komunitas?

Page 56: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

106 Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas

Handout 9 Langkah-langkah menyusun materi dan aktivitas kampanye

Langkah 1. Menilai situasi: Adakan suatu survei untuk mengumpulkan, memilih, menganalisa dan mengatur informasi untuk mengetahui jenis bahaya seperti apakah yang merupakan risiko terhadap komunitas, kelompok target yang kita harapkan mau berkomunikasi dengan kita, dan pesan yang ingin kita siarkan melalui kegiatan komunikasi yang kita laksanakan. Hal ini mungkin sudah dikumpulkan saat penelitian untuk peta risiko dan sumber daya atau mungkin memerlukan kunjungan lebih jauh ke masyarakat.

Langkah 2. Perencanaan: Identifikasilah apa yang ingin kita capai dan gunakan penilaian situasi pada Langkah 1 untuk merencanakan suatu kampanye pendidikan untuk mencapai tujuan tersebut. Buat penilaian terhadap kelompok target utama dan kelompok target sekunder. Definisikan tujuan kegiatan komunikasi kampanye. Pertimbangkan kembali apakah pesan yang ingin disampaikan, dan pikirkan mengenai jenis media yang paling baik untuk digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Pikirkan mengenai suatu rencana tindakan dan pendanaan.

Langkah 3. Media dan materi kampanye: Realisasikan rencana tersebut menjadi suatu tindakan. Merupakan hal yang penting bahwa materi atau kegiatan dan pesannya telah didesain dengan hati-hati, dengan suatu pesan yang sangat jelas dan cara-cara yang efektif untuk menyampaikan pesan tersebut (jalur-jalur distribusi).

Langkah 4: Menguji media dan materi: Adakan pengujian materi dan kegiatan dengan cara berkonsultasi dengan para ahli dan anggota kelompok target utama. Mintalah mereka untuk mempertimbangkan apakah materi dan kegiatan tersebut memberikan informasi yang akurat dan jelas. Buatlah penilaian mengenai seberapa baik pesan tersebut disampaikan. Apakah pesan-pesan tersebut dapat dipahami dengan mudah oleh orang-orang yang perlu memahaminya?

Langkah 5. Peluncuran materi dan kegiatan: Setelah menguji materi dan kegiatan tersebut, dan memperbaikinya sesuai kebutuhan, sebarkan materi tersebut ke masyarakat dan laksanakan kegiatan-kegiatannya.

Langkah 6. Evaluasi: Buatlah penilaian terhadap dampak materi dan kegiatan tersebut terhadap sikap masyarakat. Apakah materi dan kegiatan tersebut menimbulkan dampak yang dikehendaki, apakah pesannya sampai ke masyarakat yang ingin kita sentuh, apa yang harus ditingkatkan atau diperbaiki?

Page 57: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas 107Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas

Handout 10 Kegiatan penilaian situasi: Kalender Musim

Kalender Musim Buatlah sebuah tabel yang terdiri dari 3 kolom pada ●

selembar flipchart. Judul dari setiap kolom adalah:

Kolom pertama : “Sebelum Bencana” ●

Kolom kedua : “Saat bencana” ●

Kolom ketiga : “Setelah bencana” ●

Analisa setiap tahap bencana (setiap kolom) sesuai ●

dengan pengetahuan atau keterbatasan pengetahuan antar kelompok masyarakat yang berbeda-beda dalam komunitas (orang dewasa, anak-anak, perempuan, laki-laki dan para manula).

Sebelum banjir

Para pria tahu • bahwa mereka tidak seharusnya memasang stop-kon tak di tempat yang dicapai air banjir.

Para • perempuan tahu di mana letak tempat-tempat aman.

Setelah banjir

Para wanita tahu • bahwa mereka harus merebus air sebelum meminumnya.

Anak-anak tahu • bahwa mereka tidak boleh bermain di tempat yang arus airnya deras.

Saat banjir

Tidak semua • orang tahu ke mana mereka bisa pergi menyelamatkan diri saat banjir.

Anak-anak tidak • tahu apa yang harus mereka bawa saat mengungsi.

Di bawah ini adalah contohnya

Page 58: Training Manual-Indonesia Version Content Part2

108 Pedoman Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana yang Dimotori oleh Anak-anak di Sekolah dan Komunitas

Handout 11 Kegiatan penilaian situasi: Pohon Masalah

Fasilitator meminta setiap grup untuk menggambar pohon besar pada a. selembar flipchart. Gambar pohonnya harus memiliki akar, batang, dan daun. Fasilitator bisa menyiapkan contoh gambarnya, seperti yang di bawah ini.

Fasilitator mendorong anak-anak untuk memikirkan dan mendiskusikan b. tentang apa yang tidak diketahui komunitas mereka mengenai bahaya yang mengandung risiko terbanyak (ingatkan tentang kerangka kerja penilaian situasi) dan informasi apa yang dimiliki masyarakat yang mungkin bisa salah atau menyesatkan. Mintalah kelompok-kelompok tersebut untuk menuliskan jawaban mereka pada kartu-kartu dari kertas atau pada flipchart mereka. Fasilitator meminta kelompok-kelompok tersebut untuk memilih c. contoh yang paling penting mengenai ‘informasi yang salah’ atau ‘informasi yang tidak diketahui masyarakat’. Mereka harus menuliskan jawaban mereka di tengah-tengah batang pohon pada flipchart mereka. Misalnya, masyarakat mungkin tidak mengetahui bagaimana mengatasi banjir. Fasilitator meminta kelompok-kelompok tersebut untuk memikirkan d. mengapa masyarakat tidak memiliki pengetahuan (penyebab masalah) dan menuliskan jawabannya di akar pohon pada flipchart. Misalnya, anggota masyarakat mungkin mengira bahwa mereka tidak berisiko terkena banjir, atau mungkin tidak seorangpun pernah memberi mereka informasi yang bagus atau memperingatkan mereka mengenai risiko tersebut. Fasilitator meminta kelompok-kelompok tersebut mengenai apa yang e. terjadi jika masyarakat tidak mendapatkan informasi yang benar (pengetahuan) dan menuliskan jawabannya di daun pohon pada flipchart. Misalnya, orang bisa meninggal, harta benda bisa hancur, dll.

Penyebab keterbatasan informasi

Kesenjangan pengetahuan mengenai bahaya

di komunitas (informasi yang salah atau

informasi yang tidak diketahui masyarakat)

Sebab-sebab masalah

Pohon Masalah