Bab i pendahuluan-part2

22
Bendungan Mauvoisin di Swiss (237 m)

Transcript of Bab i pendahuluan-part2

Page 1: Bab i pendahuluan-part2

Bendungan Mauvoisin di Swiss (237 m)

Page 2: Bab i pendahuluan-part2

Bendungan Mauvoisin di Swiss (237 m)

Page 3: Bab i pendahuluan-part2

Bendungan Mica Kanada 242 meter

Page 4: Bab i pendahuluan-part2

Bendungan Mica Kanada 242 meter

Page 5: Bab i pendahuluan-part2

Bendungan Vajont di Italia (262 m)

Page 6: Bab i pendahuluan-part2

Bendungan Vajont di Italia (262 m)

Page 7: Bab i pendahuluan-part2

Bendungan Inguri di Rusia (272 m)

Page 8: Bab i pendahuluan-part2

Bendungan Grand Dixence di Swiss 284 m

Page 9: Bab i pendahuluan-part2

Bendungan Nurek di Rusia 317 m

Page 10: Bab i pendahuluan-part2

Bendungan Nurek di Rusia 317 m

Page 11: Bab i pendahuluan-part2

Bendungan Jatiluhur Jabar 114,5 m

Page 12: Bab i pendahuluan-part2

Tergantung material yg digunakan utk membangun bendungan, ada 2:

• Bendungan beton: 1. bendungan busur ( arch dam)2. bendungan berpenopang (buttress dam)3. bendungan gaya berat (gravity dam)

• Bendungan urugan :1. bendungan homogen2. bendungan batu / sekat3. bendungan zonal

Jenis bendungan

Page 13: Bab i pendahuluan-part2

• Embung adalah bangunan konservasi air berbentuk kolam untuk menampung air hujan dan air limpasan atau air rembesan dari lahan tadah hujan sebagai cadangan kebutuhan air pada musim kemarau.

Tujuan pembuatan embung adalah :• Menampung dan mengalirkan air pada kolam penampung• Cadangan persediaan air untuk berbagai kebutuhan pada

musim kemarau• Menekan laju erosi dan sedimentasi

E M B U N G

Page 14: Bab i pendahuluan-part2

Embung di Wil Brantas

Page 15: Bab i pendahuluan-part2

• Adapun manfaat daripada pembuatan embung yaitu persediaan air di musim kemarau dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan (pertanian, peternakan, rumah tangga dsb).

• Sumber: LAMPIRAN I . PERATURAN MENTERI KEHUTANANNOMOR : P.03/MENHUT-V/2004TANGGAL : 22 JULI 2004

Page 16: Bab i pendahuluan-part2

Lahan-lahan kering dan lahan-lahan tadah hujan pada hulu DAS

• Bertipe iklim C (5-6 bulan basah); tipe iklim D (3-4 bulan basah) dantipe iklim E (<3 bulan basah), serta daerah kering lainnya yangmemerlukan embung.

• Air tanah sangat dalam atau tidak ada sama sekali• Tekstur tanah liat (tidak permeable) liat

berlempung dan lempung liat berdebu

Sasaran Embung:

Page 17: Bab i pendahuluan-part2

Didasarkan pd:• Topografi• Debit yg tersedia n• Debit kebutuhan• Debit andalan ~ 1,2 x debit kebutuhan• Debit andalan < debit kebutuhan, bila sistem

irigasi diatur scr bergilir

Alternatif pemilihan jenis bang utama

Page 18: Bab i pendahuluan-part2

Gambar: Embung

Page 19: Bab i pendahuluan-part2

• Q andalan cukup, H (tinggi tekan) cukup, = bang pengambilan bebas

• Q andalan cukup, H tdk cukup = dibangun bendung.bendung tetap jk sungai mampu menampung kenaikan air saat banjir.bendung gerak jk tdk mampu menampung kenaikan air saat banjir

• Dibangun bendungan, jk Q andalan tdk cukup n H tdk cukup• Mempertimbangkan pula kelayakan ekonomis bangunan,

dibandingkan antara biaya n manfaat

Garis besar pemilihan :

Page 20: Bab i pendahuluan-part2

Untuk mendesain bendung dan bangunan kelengkapannya telah diterbitkan pedomannya berupa standar yaitu:

• Tata cara perencanaan umum bendung, Standar SK SNI T - 02 - 1990 - E.

• Tata cara desain hidraulik tubuh bendung dengan peredam energi tipe MDL Rancangan SNI 2001.

• Tata cara desain hidraulik tubuh bendung dengan peredam energi tipe MDO & MDS . Rancangan SNI 2001

Desain Bendung

Page 21: Bab i pendahuluan-part2

• Tata cara desain hidraulik bangunan penangkap sedimen tipe MDST dan intake dengan pintu sorong Tipe MDT, Pedoman Desain 2002

• Untuk mendesain bangunan pengambil jenis Tyrol, pedoman desainnya yaitu; Tata cara desain hidraulik bangunan pengambil bendung Tyrol. Disamping itu hasil litbang yang diterbitkan dalam bentuk buku yakni:

• Bangunan Sadap untuk Irigasi Desa, Puslitbang Sumber Daya Air. 2002. ISBN 979-3179-16-1.

• Desain Hidraulik Bendung Tetap untuk Irigasi Teknis. 2002. ISBN878-8433-58-2

Page 22: Bab i pendahuluan-part2

Terima Kasih

Adhi Muhtadi