Vegetatif
-
Upload
ayu-larissa -
Category
Documents
-
view
2.939 -
download
1
description
Transcript of Vegetatif
Oleh :
Adwin Arga Putra (01) Andre Alfindi (03) Augustinus Gunawan (06) Ayu Larissa Maharani (07) Ellen Aprilia Pranata (12) Putri Claresta Eka Sari (15)
XII-IPA3
Apakah Reproduksi
Vegetatif itu?
Reproduksi vegetatif adalah cara reproduksi makhluk hidup secara aseksual (tanpa adanya peleburan sel kelamin jantan dan betina)
Reproduksi vegetatif bisa terjadi secara alami maupun buatan.
Vegetatif
Alami
Buatan
VEGETATIF ALAMI Perkembangbiakan vegetatif alami dimulai dari
tumbuhnya tunas pada bagian tumbuhan. Tunas selanjutnya akan menjadi tanaman baru. Pada umumnya, tunas tumbuh pada ruas batang,
ketiak daun, ujung akar, dan tepi daun. Tunas yang tumbuh pada ujung akar atau tepi daun
disebut tunas adventif Jika tunas tumbuh dekat induknya dinamakan
rumpun, seperti rumpun bambu dan rumpun pisang.
Jenis-Jenis Perkembangbiakan secara Vegetatif Alami
Akar TinggalUmbi Lapis Umbi Akar
Umbi BatangGeragih (Stolon)Spora
Akar Tinggal
Akar tinggal (rizoma) adalah batang yang tumbuh menjalar dalam tanah atau disebut juga akar tinggal, akar rimpang, atau akar tongkat.
Tanaman yang berkembang biak dengan akar tinggal adalah lengkuas, jahe, alang-alang, kunyit, dan temulawak dan lain-lain.
Ciri-ciri akar tinggal: mirip akar tetapi berbuku-buku dan pada
ujungnya terdapat kuncup pada setiap buku terdapat daun yang
berubah menjadi sisik pada setiap ketiak sisik terdapat tunas.
Umbi Lapis
Bagian tanaman yang membengkak dalam tanah karena menyimpan cadangan makanan disebut umbi.
Umbi lapis merupakan umbi yang berlapis-lapis dan tumbuh tunas di tengahnya.
Umbi lapis baru yang berasal dari ketiak terluar yang akan tumbuh membentuk tunas.
Contoh tanaman yang berkembang biak dengan umbi lapis di antaranya adalah bawang, bunga bakung, bungan tulip, dan lain-lain.
Umbi Akar
Umbi akar merupakan bagian akar yang membesar karena berfungsi sebagai tempat cadangan makanan. Umbi akar dapat tidak mempunyai tunas dan
tidak berbuku-buku. Tanaman yang berkembang biak dengan umbi
akar, misalnya wortel dan dahlia
Umbi Batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh membengkak dalam tanah.
Bagian ini sesungguhnya merupakan cadangan makanan yang disimpan pada bagian batang.
Jika umbi ini ditanam, tunas dapat tumbuh dan menjadi tanaman baru.
Contohnya adalah kentang dan ubi jalar.
Geragih (Stolon)
Geragih adalah batang yang tumbuh dan menjalar di permukaan tanah.
Geragih tersusun atas ruas-ruas. Setiap ruas yang menempel pada tanah akan
membentuk akar dan tumbuh tunas baru. Tanaman baru akan tumbuh pada ruas-ruasnya
dan tidak bergantung pada induknya. Jenis tanaman yang berkembang biak dengan
geragih di antaranya adalah stroberi
Spora
Spora terdapat pada tumbuhan paku, lumut, dan jamur.
Spora terdapat di dalam kotak spora yang terletak di tepi daun tumbuhan paku.
Contoh tumbuhan paku yang sering kita lihat untuk tanaman hias adalah suplir.
Pada tepi daun suplir terdapat butiran yang merupakan kotak spora.
Spora ini merupakan alat perkembangbiakan tanaman suplir.
VEGETATIF BUATAN
Reproduksi vegetatif buatan atau perbanyakan vegetatif dalam pertanian dan botani merupakan sekumpulan teknik untuk menghasilkan individu baru tanpa melalui perkawinan.
Perbanyakan vegetatif menghasilkan keturunan yang disebut klon.
Pada tumbuhan, klon seringkali telah mencapai tingkat kedewasaan tertentu sewaktu ditanam sehingga biasanya disukai oleh petani karena waktu tunggu untuk dimulainya produksi dapat dipersingkat.
Tanaman buah-buahan dapat mulai menghasilkan dalam dua atau tiga tahun dengan kloning.
Teknik-teknik perbanyakan vegetatif pada tumbuhan
1. Penyetekan
2. Pencangkokan
3. Okulasi
Penyetekan
memanfaatkan potongan-potongan bagian tumbuhan untuk ditanaman hingga tumbuh menjadi individu baru
Persyaratan bahan stek :
Batang atau cabang tidak terlalu muda atau terlalu tua, minimal berumur 1 tahun kecuali untuk stek pucuk.
Bebas dari serangan hama dan penyakit Warna batang atau pucuk masih segar,
berwarna hijau
Keuntungan perbanyakan dengan stek : caranya sederhana (tidak memerlukan teknik yang
rumit) Memiliki sifat yang sama dengan induknya
Kerugian perbanyakan dengan stek :
memiliki perakaran lemah, karena berakar serabut tidak bisa digunakan untuk perbanyakan semua
jenis tanaman persentasi keberhasilan pertumbuhan rendah
Pencangkokan
Salah satu cara pembiakan vegetatif buatan yang bertujuan untuk mendapatkan tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya dan cepat menghasilkan.
Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pencangkokan tanaman adalah:
waktu mencangkok, sebaiknya pada musim hujan karena tidak perlu melakukan penyiraman berulang-ulang Memilih batang cangkok, pohon induk yang
digunakan adalah yang umurnya tidak terlalu tua atau terlalu muda, kuat, sehat dan subur serta banyak dan baik buahnya Pemeliharaan cangkokan, pemeliharaan sudah
dianggap cukup bila media cangkokan cukup lembab sepanjang waktu. Cabang yang baik untuk dicangkok mempunyai arah
ke atas 45 atau ke samping dan rajin berbuah.
Kelebihan cara mencangkok antara lain : Pohon dari bibit cangkokan lebih cepat berbuah. Dapat mewarisi sifat baik dari tanaman induk karena
induknya dapat dipilih yang memiliki sifat baik.
kelemahan cara mencangkok antara lain : Perakaran pohon cangkokan kurang kuat dan dangkal. Bentuk pohon induk menjadi rusak. Tidak dapat menyediakan bibit yang relatif banyak dalam
waktu yang cepat. Cara pengerjaan sedikit lebih rumit dan memerlukan
ketelatenan. Jika sering dilakukan pencangkokan terhadap pohon induk
maka produksi buah pohon induk menjadi terganggu.
Okulasi
Salah satu teknik perbaikan kualitas tanaman secara vegetatif buatan yang dilakukan dengan menempel mata tunas dari tanaman yang unggul ke batang tanaman lainnya
Teknik ini dipilih dengan pertimbangan untuk memperbanyak tanaman yang sukar atau tidak dapat diperbanyak dengan cara stek atau dengan cangkok.
Syarat untuk Okulasi
Syarat batang bawah untuk okulasi : Tanaman berasal dari biji Berdiameter 3-5 mm, Berumur sekitar 3-4 bulan Dalam fase pertumbuhan yang optimum (tingkat
kesuburannya baik), kambiumnya aktif, sehingga memudahkan dalam pengupasan dan proses merekatnya mata tempel ke batang bawah.
Batang sudah berkayu dan tumbuh subur, dan rimbun.
Tidak terserang hama atau penyakit
Syarat batang atas untuk okulasi : Entres (mata tunas) yang baik adalah yang
cabangnya dalam keadaan tidak terlalu tua dan juga tidak terlalu muda Cabang entres untuk okulasi ini sebaiknya tidak
berdaun (daunnya sudah rontok). Syarat lain yang perlu diperhatikan pada waktu
pengambilan entres adalah kesuburan dan kesehatan pohon induk. Entres diambil setelah kulit kayu cabangnya
dengan mudah dapat dipisahkan dari kayunya (dikelupas).
Thank You