Vegetatif

40
Oleh : Adwin Arga Putra (01) Andre Alfindi (03) Augustinus Gunawan (06) Ayu Larissa Maharani (07) Ellen Aprilia Pranata (12) Putri Claresta Eka Sari (15) XII-IPA3

description

 

Transcript of Vegetatif

Page 1: Vegetatif

Oleh :

Adwin Arga Putra (01) Andre Alfindi (03) Augustinus Gunawan (06) Ayu Larissa Maharani (07) Ellen Aprilia Pranata (12) Putri Claresta Eka Sari (15)

XII-IPA3

Page 2: Vegetatif

Apakah Reproduksi

Vegetatif itu?

Page 3: Vegetatif

Reproduksi vegetatif adalah cara reproduksi makhluk hidup secara aseksual (tanpa adanya peleburan sel kelamin jantan dan betina)

Reproduksi vegetatif bisa terjadi secara alami maupun buatan.

Page 4: Vegetatif

Vegetatif

Alami

Buatan

Page 5: Vegetatif

VEGETATIF ALAMI Perkembangbiakan vegetatif alami dimulai dari

tumbuhnya tunas pada bagian tumbuhan. Tunas selanjutnya akan menjadi tanaman baru. Pada umumnya, tunas tumbuh pada ruas batang,

ketiak daun, ujung akar, dan tepi daun. Tunas yang tumbuh pada ujung akar atau tepi daun

disebut tunas adventif Jika tunas tumbuh dekat induknya dinamakan

rumpun, seperti rumpun bambu dan rumpun pisang.

Page 6: Vegetatif

Jenis-Jenis Perkembangbiakan secara Vegetatif Alami

Akar TinggalUmbi Lapis Umbi Akar

Umbi BatangGeragih (Stolon)Spora

Page 7: Vegetatif

Akar Tinggal

Page 8: Vegetatif

Akar tinggal (rizoma) adalah batang yang tumbuh menjalar dalam tanah atau disebut juga akar tinggal, akar rimpang, atau akar tongkat.

Tanaman yang berkembang biak dengan akar tinggal adalah lengkuas, jahe, alang-alang, kunyit, dan temulawak dan lain-lain.

Page 9: Vegetatif

Ciri-ciri akar tinggal: mirip akar tetapi berbuku-buku dan pada

ujungnya terdapat kuncup pada setiap buku terdapat daun yang

berubah menjadi sisik pada setiap ketiak sisik terdapat tunas.

Page 10: Vegetatif
Page 11: Vegetatif

Umbi Lapis

Page 12: Vegetatif

Bagian tanaman yang membengkak dalam tanah karena menyimpan cadangan makanan disebut umbi.

Umbi lapis merupakan umbi yang berlapis-lapis dan tumbuh tunas di tengahnya.

Umbi lapis baru yang berasal dari ketiak terluar yang akan tumbuh membentuk tunas.

Contoh tanaman yang berkembang biak dengan umbi lapis di antaranya adalah bawang, bunga bakung, bungan tulip, dan lain-lain.

Page 13: Vegetatif
Page 14: Vegetatif

Umbi Akar

Page 15: Vegetatif

Umbi akar merupakan bagian akar yang membesar karena berfungsi sebagai tempat cadangan makanan. Umbi akar dapat tidak mempunyai tunas dan

tidak berbuku-buku. Tanaman yang berkembang biak dengan umbi

akar, misalnya wortel dan dahlia

Page 16: Vegetatif

Umbi Batang

Page 17: Vegetatif

Umbi batang adalah batang yang tumbuh membengkak dalam tanah.

Bagian ini sesungguhnya merupakan cadangan makanan yang disimpan pada bagian batang.

Jika umbi ini ditanam, tunas dapat tumbuh dan menjadi tanaman baru.

Contohnya adalah kentang dan ubi jalar.

Page 18: Vegetatif

Geragih (Stolon)

Page 19: Vegetatif

Geragih adalah batang yang tumbuh dan menjalar di permukaan tanah.

Geragih tersusun atas ruas-ruas. Setiap ruas yang menempel pada tanah akan

membentuk akar dan tumbuh tunas baru. Tanaman baru akan tumbuh pada ruas-ruasnya

dan tidak bergantung pada induknya. Jenis tanaman yang berkembang biak dengan

geragih di antaranya adalah stroberi

Page 20: Vegetatif

Spora

Page 21: Vegetatif

Spora terdapat pada tumbuhan paku, lumut, dan jamur.

Spora terdapat di dalam kotak spora yang terletak di tepi daun tumbuhan paku.

Contoh tumbuhan paku yang sering kita lihat untuk tanaman hias adalah suplir.

Pada tepi daun suplir terdapat butiran yang merupakan kotak spora.

Spora ini merupakan alat perkembangbiakan tanaman suplir.

Page 22: Vegetatif
Page 23: Vegetatif

VEGETATIF BUATAN

Reproduksi vegetatif buatan atau perbanyakan vegetatif dalam pertanian dan botani merupakan sekumpulan teknik untuk menghasilkan individu baru tanpa melalui perkawinan.

Perbanyakan vegetatif menghasilkan keturunan yang disebut klon.

Page 24: Vegetatif

Pada tumbuhan, klon seringkali telah mencapai tingkat kedewasaan tertentu sewaktu ditanam sehingga biasanya disukai oleh petani karena waktu tunggu untuk dimulainya produksi dapat dipersingkat.

Tanaman buah-buahan dapat mulai menghasilkan dalam dua atau tiga tahun dengan kloning.

Page 25: Vegetatif

Teknik-teknik perbanyakan vegetatif pada tumbuhan

Page 26: Vegetatif

1. Penyetekan

2. Pencangkokan

3. Okulasi

Page 27: Vegetatif

Penyetekan

memanfaatkan potongan-potongan bagian tumbuhan untuk ditanaman hingga tumbuh menjadi individu baru

Page 28: Vegetatif

Persyaratan bahan stek :

Batang atau cabang tidak terlalu muda atau terlalu tua, minimal berumur 1 tahun kecuali untuk stek pucuk.

Bebas dari serangan hama dan penyakit Warna batang atau pucuk masih segar,

berwarna hijau

Page 29: Vegetatif

Keuntungan perbanyakan dengan stek : caranya sederhana (tidak memerlukan teknik yang

rumit) Memiliki sifat yang sama dengan induknya

Kerugian perbanyakan dengan stek :

memiliki perakaran lemah, karena berakar serabut tidak bisa digunakan untuk perbanyakan semua

jenis tanaman persentasi keberhasilan pertumbuhan rendah

Page 30: Vegetatif
Page 31: Vegetatif

Pencangkokan

Salah satu cara pembiakan vegetatif buatan yang bertujuan untuk mendapatkan tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya dan cepat menghasilkan.

Page 32: Vegetatif

Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pencangkokan tanaman adalah:

waktu mencangkok, sebaiknya pada musim hujan karena tidak perlu melakukan penyiraman berulang-ulang Memilih batang cangkok, pohon induk yang

digunakan adalah yang umurnya tidak terlalu tua atau terlalu muda, kuat, sehat dan subur serta banyak dan baik buahnya Pemeliharaan cangkokan, pemeliharaan sudah

dianggap cukup bila media cangkokan cukup lembab sepanjang waktu. Cabang yang baik untuk dicangkok mempunyai arah

ke atas 45 atau ke samping dan rajin berbuah.

Page 33: Vegetatif

Kelebihan cara mencangkok antara lain : Pohon dari bibit cangkokan lebih cepat berbuah. Dapat mewarisi sifat baik dari tanaman induk karena

induknya dapat dipilih yang memiliki sifat baik.

kelemahan cara mencangkok antara lain : Perakaran pohon cangkokan kurang kuat dan dangkal. Bentuk pohon induk menjadi rusak. Tidak dapat menyediakan bibit yang relatif banyak dalam

waktu yang cepat. Cara pengerjaan sedikit lebih rumit dan memerlukan

ketelatenan. Jika sering dilakukan pencangkokan terhadap pohon induk

maka produksi buah pohon induk menjadi terganggu.

Page 34: Vegetatif
Page 35: Vegetatif

Okulasi

Salah satu teknik perbaikan kualitas tanaman secara vegetatif buatan yang dilakukan dengan menempel mata tunas dari tanaman yang unggul ke batang tanaman lainnya

Page 36: Vegetatif

Teknik ini dipilih dengan pertimbangan untuk memperbanyak tanaman yang sukar atau tidak dapat diperbanyak dengan cara stek atau dengan cangkok.

Page 37: Vegetatif

Syarat untuk Okulasi

Page 38: Vegetatif

Syarat batang bawah untuk okulasi : Tanaman berasal dari biji Berdiameter 3-5 mm, Berumur sekitar 3-4 bulan Dalam fase pertumbuhan yang optimum (tingkat

kesuburannya baik), kambiumnya aktif, sehingga memudahkan dalam pengupasan dan proses merekatnya mata tempel ke batang bawah.

Batang sudah berkayu dan tumbuh subur, dan rimbun.

Tidak terserang hama atau penyakit

Page 39: Vegetatif

Syarat batang atas untuk okulasi : Entres (mata tunas) yang baik adalah yang

cabangnya dalam keadaan tidak terlalu tua dan juga tidak terlalu muda Cabang entres untuk okulasi ini sebaiknya tidak

berdaun (daunnya sudah rontok). Syarat lain yang perlu diperhatikan pada waktu

pengambilan entres adalah kesuburan dan kesehatan pohon induk. Entres diambil setelah kulit kayu cabangnya

dengan mudah dapat dipisahkan dari kayunya (dikelupas).

Page 40: Vegetatif

Thank You