Makalah Perbanyakan Vegetatif Tanaman

22
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenaannya, penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi serta globalisasi yang sangat pesat, menurut kami senantiasa dinamis dan mampu mengimbangi perkembangan tersebut. Yang kita harapkan kita mampu menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan, juga memiliki sikap serta kepribadian yang berkarakter, berlandaskan pada ketekunan dan moral. Untuk membentuk kita menjadi berkarakter, kita meluncurkan sebuah makalah sejarah mengenai Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif yang akan membahas semua perkembangbiakan tanaman secara vegetatif baik alami maupun buatan. Kami menyadari bahwa dapat dalam penyusunan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun, demi lebih baik sempurnanya pembuatan makalah yang akan datang. Semoga bermanfaat untuk memperluas ilmu pengetahuan Penulis i

description

jk

Transcript of Makalah Perbanyakan Vegetatif Tanaman

Page 1: Makalah Perbanyakan Vegetatif Tanaman

KATA PENGANTAR

           Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenaannya, penyusunan

makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi serta

globalisasi yang sangat pesat, menurut kami senantiasa dinamis dan mampu mengimbangi

perkembangan tersebut. Yang kita harapkan kita mampu menguasai ilmu pengetahuan dan

keterampilan, juga memiliki sikap serta kepribadian yang berkarakter, berlandaskan pada

ketekunan dan moral.

Untuk membentuk kita menjadi berkarakter, kita meluncurkan sebuah makalah

sejarah mengenai Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif yang akan membahas semua

perkembangbiakan tanaman secara vegetatif baik alami maupun buatan.

Kami menyadari bahwa dapat dalam penyusunan ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu kami menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun, demi lebih baik

sempurnanya pembuatan makalah yang akan datang.

Semoga bermanfaat untuk memperluas ilmu pengetahuan

Penulis

i

Page 2: Makalah Perbanyakan Vegetatif Tanaman

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1

1.1 Latar belakang.................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................. 1

1.3 Tujuan................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................. 3

2.1 Pengertian Perkembangan Vegetatif ................................................................. 3

2.2 Siklus hidup aseksual atau vegetatif................................................................... 3

2.3 Jenis Perkembangan Vegetatif........................................................................... 4

A. Perkembangbiakan vegetatif alami.............................................................. 5

B. Perkembangbiakan vegetatif buatan ............................................................ 6

BAB III PENUTUP......................................................................................................... 12

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 12

3.2 Saran.................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 13

ii

Page 3: Makalah Perbanyakan Vegetatif Tanaman

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pemahaman tentang konsep dan aspek pada Mata Diklat Dasar-Dasar Perbanyakan

Tanaman Secara Vegetatif merupakan salah satu bagian yang penting dalam kegiatan

perbanyakan tanaman secara vegetatif. Pengetahuan tentang konsep perbanyakan

tanaman secara vegetatif sangat penting untuk diketahui agar dapat dipahami pengertian

perbanyakan tanaman secara vegetatif dan membedakan pengelompokan dalam

perbanyakan tanaman secara vegetatif. Selain itu, juga perlu didukung pengetahuan

tentang arti penting dari perbanyakan tanaman secara vegetatif agar dapat dipahami

perlunya dilakukan perbanyakan tanaman secara vegetatif ditinjau dari aspek anatomi,

fisiologi, dan genetik. Pemahaman tentang konsep perbanyakan tanaman secara vegetatif

juga perlu didukung dengan pengetahuan tentang teknik-teknik yang dapat digunakan

dalam perbanyakan tanaman secara vegetatif.

Perbanyakan tanaman secara vegetatif juga perlu pemahaman tentang pengatahuan

aspek-aspek pentingnya meliputi aspek anatomi, fisiologi, dan genetik. Aspek anatomi

perbanyakan tanaman secara vegetatif berkaitan dengan pengetahuan struktur internal

dari akar, batang, dan daun untuk memahami proses terbentuknya akar adventif pada stek

dan cangkok dan terbentuknya penyatuan sambungan pada penyusuan, okulasi, dan

sambungan. Aspek fisiologi perbanyakan tanaman secara vegetatif yang perlu diketahui

adalah peranan secara fisiologis berbagai hormon tanaman dalam mempengaruhi proses

pertumbuhan hasil perbanyakan tanaman. Aspek genetik perbanyakan tanaman secara

vegetatif berkaitan dengan keseragaman dan keragaman secara genetik tanaman yang

diperbanyak secara vegetatif. Ketiga aspek tersebut apabila dipahami dengan benar

diharapkan akan menunjang keberhasilan dalam pelaksanaan perbanyakan tanaman

secara vegetatif.

1.2 Rumusan Masalah

a. Pengertian Perkembangbiakan Tanaman Secara Vegetatif ?

b. Macam-Macam Perkembangan Vegetatif Alami ?

c. Macam-Macam Perkembangan Vegetatif Buatan ?

1

Page 4: Makalah Perbanyakan Vegetatif Tanaman

1.3 Tujuan

a. Bertujuan memahami apa itu perbanyakan tanaman

b. Dapat membedakan perbanyakan vegetatif alami dan buatan.

2

Page 5: Makalah Perbanyakan Vegetatif Tanaman

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perkembangan Vegetatif

Perkembangbiakan vegetatif adalah cara perkembangbiakan makhluk hidup yang

terjadi tanpa melalui perkawinan. Perkembangbiakan vegetatif ada 2 macam yaitu

vegetatif alami dan vegetatif buatan.

1. Perkembangan vegetatif alami

Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembangbiakan makhluk

hidup/tumbuhan yang terjadi tanpa melalui bantuan manusia, jadi dilakukan oleh

tumbuhan itu sendiri. Perkembangbiakan secara vegetatif terdiri dari pembentukan

tunas, rizoma (akar tinggal/ akar rimpang), umbi lapis, umbi batang, geragih atau

stolon, umbi akar, tunas adventif, spora dan membelah diri.

2. Perkembangbiakan Vegetatif Buatan

Perkembangbiakan vegetatif secara buatan adalah perkembangbiaknya tumbuhan

tanpa perkawinan, dengan bantuan campur tangan manusia.

Perbanyakan secara vegetatif adalah perbanyakan tanaman menggunakan bagian –

bagian vegetatif tanaman seperti akar, batang dan daun. Bahan tanaman yang berasal dari

bagian vegetatif disebut bibit. Baik perbanyakan secara vegetatif ( benih ) maupun

perbanyakan secara vegetatif ( bibit ), kedua – duanya digunakan petani karena masing –

masing mempunyai kelebihan.

Selain itu setiap jenis tanaman mempunyai sifat spesifik dalam kaitanyan dengan

bahan tanaman ini. Tanaman – tanaman seperti : padi, jagung, kedelai, kacang tanah,

gamdum, kelapa sulit diperbanyak secara vegetatif kecuali dengan menggunakan teknik

kultur jaringan. Sedangkan tanaman rambutan, apel, kopi, kakao,tebu, ubikayu, ubijalar,

dan lainya lebih baik diperbanyak secara vegetatif.

2.2 Siklus hidup aseksual atau vegetatif

Pada perbanyakan secara aseksual atau vegetatif genotip dari tanaman induk diwarisi

secara sempurna. Bagian – bagian tanaman pada fase siklus seksual maupun dapat

digunakan sebagai bahan tanaman awal. Bahan yang dipilih untuk perbanyakan karena

sifat vegetatifnya dan diambil sebelum mencapai fase dewasa akan tetapi menunjukan

3

Page 6: Makalah Perbanyakan Vegetatif Tanaman

sifat juvenilnya. Bahan tanaman yang dipilih karena sifat bunga dan buahnya tidak lagi

menunjukan sifat juvenilnya ataupun transisinya dan tetap secara biologis dewasa.

Dengan demikian perlu dikatahui fase vegetatif dan fase pembungaan. Fase vegetatif

adalah fase pertumbuhan tanaman dengan perpanjangan akar dan batang, peningkatan

volume tanaman dan perluasan daun. Pada fase pembungaan perpanjangan batang

berakhir dan beberapa titik tumbuh berubah menjadi kuncup dan akhirnya membentuk

buah dan biji.

Perbanyakan secara vegetatif mencakup beberapa cara antaralain : stek ( batang, akar

dan daun ) okulasi dan penyambungan tidak seperti perbanyakan secara generatif yang

dapat di tanam langsung dilapangan, kecuali untuk benih yang berukuran kecil, untuk

perbanyakan secara vegetatif biasanya perlu disemaikan dulu sebelum ditanam

dilapangan.

Persemaian, diperlukan dengan maksud untuk :

a. Memudahkan pemeliharaan tanaman, misalnya penyiraman yang harus dilakukan

pagi dan sore

b. Menyediakan media tanam yang sangat bagus, misalnya permukaan tanah halus

dan bila perlu dicampur pasir

c. Mengurangi biaya dan tenaga kerja, misalnya bila harus menggunakan naungan

daripada membuat naungan tersebar diseluruh lahan lebih murah membuat

naungan dibedengan persemaian

d. Memeberi kesempatan menyeleksi tanaman yang baik untuk dipindah dilapangan

sehingga akan mengurangi persentase sulaman, dan

e. Pada jenis – jenis tanaman tertentu dengan transplanting ( pindah tanam )

memungkinkan diperoleh pertumbuhan tanaman dan diperoleh pertumbuhan

tanaman dan hasil panen yang lebih tinggi.

2.3 Jenis Perkembangan Vegetatif

Perkembangbiakan vegetatif ada dua jenis

Perkembangbiakan vegetatif alami dan perkembangbiakan vegetatif buatan.

Perkembangbiakan vegetatif yang terjadi dengan sendirinya tanpa bantuan manusia

dinamakan vegetatif alami. Sebaliknya, perkembangbiakan vegetatif yang melibatkan

bantuan manusia disebut vegetatif buatan.

4

Page 7: Makalah Perbanyakan Vegetatif Tanaman

A. Perkembangbiakan vegetatif alami

Perkembangbiakan vegetatif alami dimulai dari tumbuhnya tunas pada bagian

tumbuhan. Tunas selanjutnya akan menjadi tanaman baru. Pada umumnya, tunas

tumbuh pada ruas batang, ketiak daun, ujung akar, dan tepi daun. Tunas yang

tumbuh pada ujung akar atau tepi daun disebut tunas adventif Jika tunas tumbuh

dekat induknya dinamakan rumpun, seperti rumpun bambu dan rumpun pisang.

Berikut ini jenis-jenis perkembangbiakan secara vegetatif alami :

1. Akar tinggal

Akar tinggal (rizoma) adalah batang yang tumbuh menjalar dalam

tanah atau disebut juga akar tinggal, akar rimpang, atau akar tongkat. Tanaman

yang berkembang biak dengan akar tinggal adalah lengkuas, jahe, alang-alang,

kunyit, dan temulawak dan lain-lain.

Ciri-ciri akar tinggal:

- mirip akar tetapi berbuku-buku dan pada ujungnya terdapat kuncup;

- pada setiap buku terdapat daun yang berubah menjadi sisik;

- pada setiap ketiak sisik terdapat tunas.

2. Umbi lapis

Bagian tanaman yang membengkak dalam tanah karena menyimpan

cadangan makanan disebut umbi. Umbi lapis merupakan umbi yang berlapis-

lapis dan tumbuh tunas di tengahnya. Umbi lapis baru yang berasal dari ketiak

terluar akan tumbuh membentuk tunas. Pada umbi lapis, tunas tumbuh di

antara daun dan cakram. Contoh tanaman yang berkembang biak dengan umbi

lapis di antaranya adalah bawang, bunga bakung, bungan tulip, dan lain-lain.

3. Umbi akar

Umbi akar merupakan bagian akar yang membesar karena berfungsi

sebagai tempat cadangan makanan. Umbi akar dapat tidak mempunyai tunas

dan tidak berbuku-buku. Tanaman yang berkembang biak dengan umbi akar,

misalnya wortel dan dahlia

5

Page 8: Makalah Perbanyakan Vegetatif Tanaman

4. Umbi batang

Umbi batang adalah batang yang tumbuh membengkak dalam tanah.

Bagian ini sesungguhnya merupakan cadangan makanan yang disimpan pada

bagian batang. Jika umbi ini ditanam, tunas dapat tumbuh dan menjadi

tanaman baru. Contohnya adalah kentang dan ubi jalar.

5. Geragih (stolon)

Geragih adalah batang yang tumbuh dan menjalar di permukaan tanah.

Geragih tersusun atas ruas-ruas. Setiap ruas yang menempel pada tanah akan

membentuk akar dan tumbuh tunas baru. Tanaman baru akan tumbuh pada

ruas-ruasnya dan tidak bergantung pada induknya. Jenis tanaman yang

berkembang biak dengan geragih di antaranya adalah stroberi, pegagan atau

antanan, dan rumput teki.

6. Tunas adventif

Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh di luar bagian batang. Tunas ini

tumbuh pada tepi daun, seperti cocor bebek. Selain pada tepi daun, tunas ini

dapat tumbuh pada akar, seperti suskun dan kesemek.

7. Spora

Spora terdapat pada tumbuhan paku, lumut, dan jamur. Spora terdapat di

dalam kotak spora yang terletak di tepi daun tumbuhan paku. Contoh

tumbuhan paku yang sering kita lihat untuk tanaman hias adalah suplir. Pada

tepi daun suplir terdapat butiran yang merupakan kotak spora. Spora ini

merupakan alat perkembangbiakan tanaman suplir.

B. Perkembangbiakan vegetatif buatan

Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, cepat berbuah, dan menyerupai

induknya, pembiakan ini sengaja dibantu manusia. Tujuannya adalah untuk

memperoleh tumbuhan baru dengan cepat dan tidak bergantung pada musim.

Pembiakan secara vegetatif buatan di antaranya adalah cangkok, stek, okulasi,

enten, dan runduk. Berikut ini beberapa cara pembiakan secara vegetatif buatan :

6

Page 9: Makalah Perbanyakan Vegetatif Tanaman

1. Cangkok

Mencangkok adalah mengembangbiakkan tanaman agar cepat berbuah

dan mempunyai sifat-sifat yang sama dengan induknya. Jika tanaman

induknya berbuah manis, maka cangkokannya menghasilkan buah yang

manis pula. Selain itu, mencangkok lebih cepat memberikan hasil jika

dibandingkan dengan menanam bijinya. Tanaman yang dapat dicangkok

adalah tanaman yang mempunyai batang kayu dan berkambium, seperti

jambu, rambutan, dan mangga. Namun tanaman hasil cangkokan memiliki

beberapa kelemahan. Tanaman hasil cangkokan hanya memiliki akar

serabut, sehingga mudah tumbang/roboh dan umur tanaman lebih pendek

dibandingkan tumbuhan yang di tanam dari biji.

Berikut adalah cara mencangkok tanaman. Sediakan Alat dan bahan

yang digunakan dalam mencangkok, antara lain : tali pengikat/rafia, pisau

yang tajam, serabut kelapa atau plastik, gunting, tanah yang subur , dan

cabang/ranting yang akan kita cangkok.

Langkah - langkah mencangkok adalah sebagai berikut berikut :

o Pilih cabang atau ranting yang tidak terlalu tua ataupun terlalu

muda.

o Kuliti hingga bersih cabang atau ranting tersebut sepanjang 5-10

cm.

o Kerat kambiumnya hingga bersih, dan angin-anginkan.

o Tutup dengan tanah, kemudian dibungkus dengan plastik atau

sabut kelapa.

o Ikat pada kedua ujungnya seperti membungkus permen. Bila

menggunakan plastik,lubangi plastiknya terlebih dahulu agar air

siraman bisa keluar dan tanah tidak terlalu basah.

o Jaga kelembaban tanah dengan cara menyiramnya setiap hari (jika

musim kemarau).

o Setelah banyak akar yang tumbuh, potong cabang atau ranting

tersebut, kemudian tanam di pot. Setelah tumbuh dengan baik baru

ditanam di tanah.

7

Page 10: Makalah Perbanyakan Vegetatif Tanaman

2. Stek

Stek adalah cara mengembangbiakkan tanaman dengan menggunakan

bagian dari batang tumbuhan tersebut. Bagian tanaman yang dapat

ditanam dapat berupa batang, tangkai, atau daun. Tidak semua tumbuhan

dapat disetek. Stek daun dapat dilakukan pada tanaman cocor bebek dan

begonia. Stek akar dapat dilakukan pada tanaman sukun dan stek batang

dapat dilakukan pada tanaman singkong. Stek tangkai dapat dilakukan

pada tanaman mawar. Contoh tanaman yang dikembangbiakan dengan

stek adalah ubi kayu, tebu, kangkung, dan mawar.

3. Sambung/Enten

Menyambung atau mengenten bertujuan menggabungkan dua sifat

unggul dari individu yang berbeda. Misalnya, untuk menyokong tumbuhan

dibutuhkan jenis tumbuhan yang memiliki akar kuat. Sementara untuk

menghasilkan buah atau daun atau bunga yang banyak dibutuhkan

tumbuhan yang memiliki produktivitas tinggi. Tumbuhan yang dihasilkan

memiliki akar kuat dan produktivitas yang tinggi. Contoh tumbuhan yang

bisa disambung adalah tumbuhan yang sekeluarga. Contohnya, tomat

dengan terung.

Berikut ini adalah cara mengenten tanaman :

Alat dan bahan : pisau/cutter yang steril, tali rafia, dua jenis tumbuhan

(terung dan tomat)

Cara menyambung tanaman :

o Pilih tanaman untuk batang bawah dan batang atas yang sehat.

Batang bawah berdiameter lebih besar daripada batang atas.

o Gunakan pisau steril dan tajam, untuk memotong batang bawah

dengan bentuk huruf V, dan potong batang atas dengan bentuk V

terbaik. Panjang batang atas idealnya 3-8 cm.

o Masukkan batang atas tersebut ke dalam celah batang bawah, lalu

ikat sambungan itu dengan sealtape, atau potongan plastik bening

8

Page 11: Makalah Perbanyakan Vegetatif Tanaman

(dari kantong plastik gula pasir). Usahakan sambungan tidak

terkena air.

o Untuk mengurangi penguapan dan mempercepat tumbuhnya tunas,

sisakan 2-4 helai daun pada batas atas; dan potong daun tersebut

menjadi setengahnya atau pangkas semua daun.

o Bungkus batang yang disambung tadi dengan kantong plastik, dan

letakkan di tempat teduh selama sekitar 7-10 hari.

o Dalam kurun waktu itu akan terlihat munculnya tunas daun. Buka

kantong plastiknya; dan taruh di bawah matahari.

4. Tempel (Okulasi)

Menempel atau okulasi adalah menempelkan tunas pada batang

tanaman sejenis yang akan dijadikan induk. Tumbuhan yang akan

ditempeli harus yang kuat. Tempel (okulasi) bertujuan menggabungkan

dua tumbuhan berbeda sifatnya. Nantinya, akan dihasilkan tumbuhan yang

memiliki dua jenis buah atau bunga yang berbeda sifat.

Contohnya, okulasi pada bunga mawar akan menghasilkan dua warna

atau lebih yang berbeda. Tumbuhan tersebut akan terlihat lebih indah

karena bunganya berwarna-warni. Pada buah mangga, batang bawah

memiliki perakaran kuat dan dalam serta tahan terhadap penyakit akar.

Batang atas berbuah banyak dan besar serta rasa manis. Dengan okulasi

batang atas ke batang bawah, maka akan didapatkan pohon mangga yang

perakarannya kuat dan tahan terhadap penyakit sekaligus berbuah lebat

dan manis. Selain itu okulasi juga mempercepat tanaman berbuah karena

batang atas sudah melewati masa muda.

Berikut ini adalah cara mengokulasi tanaman :

Alat dan bahan : tali rafia, pisau/cutter, duua jenis tumbuhan ( batang

bawah dan batang atas).

Langkah-langkah mengokulasi tanaman :

o Siapkan batang bawah, umur tanaman tergantung dari jenis

tanaman apa yang akan diokulasi.

9

Page 12: Makalah Perbanyakan Vegetatif Tanaman

o Siapkan batang atas berupa kulit kayu dan mata tunas dari induk

tanaman yang berkualitas baik dan memiliki sifat unggul.

o Iris dan sayat batang bawah dengan panjang 2-3 cm, lebar 1-1,5

cm.

o Sisipkan mata tunas ke irisan yang telah dibuat pada batang bawah,

lakukan dengan cepat. Jangan sampai luka sayatan kering. Pastikan

tidak ada celah antara luka sayatan dengan mata tunas.

o Ikat tempelan menggunakan tali rafia, arah pengikatan dari bawah

ke atas sehingga tali tersusun rapat seperti genting dan tidak ada

celah kecuali pada bagian mata tunas.

o Setelah 2 minggu, lihat mata tunas. Jika berwarna hijau kemerahan

atau hitam berarti okulasi gagal. Sedangkan jika warnanya masih

hijau segar dan melekat pada batang pokok berarti okulasi berhasil

dan ikatannya sudah boleh dilepas. Waktu pengikatan bisa sampai

3 minggu.

o Bila telah ada kepastian bahwa mata tempelan sudah hidup, segera

potong batang yang berada di atas mata tempelan, tujuannya agar

sumber makanan tertuju pada tunas dari tempelan. Jika tidak,

tempelan akan mati. Panjang pemotongan batang dan jarak

pemotongan dari mata tempelan berbeda-beda tergantung dari jenis

tanaman yang diokulasi. (sumber : Balai Besar Pengembangan dan

Perluasan Kerja (BBPPK) Lembang ).

5. Merunduk

Merunduk adalah membengkokkan sebagian cabang kemudan

membenamkannya ke dalam tanah. Pada batang yang ditimbun tersebut

diharapkan tumbuh akar. Tumbuhan yang dapat dikembangbiakkan

dengan merunduk di antaranya arbei, apel, tebu, stroberi, dan melati.

Berikut ini cara melakukan perbanyakan dengan merunduk :

o Pilih cabang tanaman yang sudah tua, kuat dan panjang;

o Bersihkan cabang tanaman bagian tengah dari daun dan kotoran

yang menempel;

10

Page 13: Makalah Perbanyakan Vegetatif Tanaman

o Bengkokkan cabang tanaman ke tanah hingga sedikit dari bagian

tengah cabang menyentuh tanah

o Kubur cabang tanaman tadi dengan menggunakan tanah;

o Biarkan selama beberapa hari sambil menyiram gundukan tanah

tersebut;

o Setelah akar dari bagian tengah cabang tadi muncul, pisahkan

tanaman baru dari tanaman induk dengan memotong cabang

tanaman tadi dari batang utamanya;

o Tanaman baru siap dipindahkan ke media tanam.

11

Page 14: Makalah Perbanyakan Vegetatif Tanaman

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perbanyakan tanaman merupakan salah satu aspek penting dalam budidaya

tanaman karena hal tersebut terkait dengan penyediaan bibit tanaman bermutu.

Perbanyakan secara vegetatif adalah cara perkembangbiakan tanaman dengan

menggunakan bagian-bagian tanaman seperti batang, cabang, ranting, pucuk daun,

umbi dan akar Perbanyakan tanaman secara vegetatif dapat dilakukan secara alamiah

yaitu perbanyakan tanaman tanpa melalui perkawinan atau tidak menggunakan biji

dari tanaman induk yang terjadi secara alami tanpa bantuan campur tangan manusia.

3.2 Saran

Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat

banyak kekurangan, oleh karena itu diharapkan pembaca dapat menambah wawasan

dari berbagai sumber lain,dan semoga dapat mengoreksi segala bentuk kesalahan

dalam pnyusunan makalah ini.

12

Page 15: Makalah Perbanyakan Vegetatif Tanaman

DAFTAR PUSTAKA

McCouch, S. (2004). "Diversifying selection in plant breeding". PLoS Biol 2 (10): e347.

DOI:10.1371/journal.pbio.0020347.

Laman Bundesverband Deutscher Pflanzenzüchter e.V.

Gewin Virginia . 2003. Genetically Modified Corn— Environmental Benefits and Risks.

PLOS Biology 1: e8. DOI:10.1371/journal.pbio.0000008

Zohary, D. & Hopf, M. 2000. Domestication of Plants in the Old World. Oxford Univ. Press.

London.

Purugganan, M.D. (2009-02-12). "The nature of selection during plant domestication" (pdf).

Nature 457: 843-8. DOI:10.1038/nature07895.

13