PEMULIAAN TANAMAN MEMBIAK VEGETATIF
Embed Size (px)
description
Transcript of PEMULIAAN TANAMAN MEMBIAK VEGETATIF

PEMULIAAN TANAMAN PEMULIAAN TANAMAN MEMBIAK VEGETATIFMEMBIAK VEGETATIF

Reproduksi aseksual meliputi semua cara perbanyakan tanaman yang mana pembentukan gamet secara normal dan penyerbukan tidak memegang peranan.
Tidak adanya reproduksi seksual bahan tanam yang diperbanyak secara aseksual mengandung komposisi genetik yang sama dengan tanaman induknya.
Klon yang berasal dari tanaman induk dapat dipastikan memiliki komposisi genetik identik dengan tanaman induknya

Tanaman superior diseleksi dan diperbanyak secara vegetatif
Perbanyakan secara vegetatif tanaman keturunan dapat digunakan untuk mengembangkan varietas yang stabil, tanpa mengalami kemunduran akibat perubahan kombinasi gen

Prosedur pemuliaan
Pembentukan materi seleksi dilakukan melalui persilangan (terkontrol atau terbuka)
Pada jenis yang sulit berbunga diperlakukan dengan rangsangan (fernalisasi,fotoperiodisitas, stres air, penyambungan, pemupukan, pengajiran, ZPT dsb).
Persilangan dilakukan pada saat yang tepat (tergantung dari spesies)
Biji hasil persilangan akan mengalami segregasi pada F1 jika tetuanya heterosigot

Biji hasil persilangan disemaikan.Tanaman dari masing-masing set persilangan
ditanam dalam satu populasi.Seleksi dilakukan secara individuIndividu terpilih diperbanyak secara klonal.Klon-klon terpilih ditanam kembali untuk seleksi
lebih lanjut.Dilakukan uji pendahuluan dan uji lanjut.Dilepas sebagai varietas baru

PEMULIAAN UBIKAYU DAN UBIJALARPEMULIAAN UBIKAYU DAN UBIJALAR
Tujuan pemuliaan ubikayu Berpotensi hasil dan indek panen tinggiDapat dipanen awalToleran terhadap hama penyakit pentingKandungan pati tinggiBentuk perakaran baikBercabang lambatMempunyai adaptasi luas

Tujuan pemuliaan ubijalarPeningkatan potensi hasil (rata-rata per hektar
masih rendah)Peningkatan ketahanan terhadap hama boleng
(Cylas formicarius)Peningkatan ketahanan terhadap penyakit kudis
(scab) Peningkatan kualitas hasil (kadar pati, protein,
beta karoten, antosianin, dsb).

Pelaksanaan
Pemilihan tetua dengan kriteria sifat unggul yang diinginkan (potensi hasil tinggi, kandungan protein, antosianin, tahan serangan penyakit atau hama)
Persilangan (terkontrol atau terbuka)Persemaian biji hasil persilangan, dipisahkan
berdasarkan set persilangannya.Seleksi individu tanaman hasil persilangan
berdasarkan kriteria yang dikehendakiPerbanyak individu terpilih secara klonal

Uji baris tunggal klon-klon terpilihPilih klon-klon dari baris tunggal yang unggul dan
seragam (keragaman rendah)Perbanyak secara klonal untuk bahan seleksi
lebih lanjutUji secara petak tunggal klon terpilih dari uji baris
tunggalPilih klon-klon dari petak tunggal yang unggul
dan seragam (keragaman rendah)Perbanyak secara klonal untuk bahan seleksi
lebih lanjut

Uji pendahuluan dalam satu lokasi secara berulangan
Pilih klon-klon dari uji pendahuluan yang unggul dan seragam (keragaman rendah)
Perbanyak secara klonal untuk bahan uji lebih lanjut
Uji multilokasi untuk memilih klon harapan

Prosedur seleksi Ubikayu (CIAT)Tahun pertama : Penanaman biji F1( single plant)Tahun kedua : Generasi pertama klon terseleksi
(single row)Tahun ketiga : Pengamatan sifat (single plot)Tahun keempat : Uji pendahuluanTahun kelima : Uji daya hasil tahun pertamaTahun keenam : Uji daya hasil tahun kedua Pada setiap generasi seleksi diadakan evaluasi,
makin lanjut generasinya makin bertambah karakter yang dievaluasi

Prosedur seleksi ubijalarProsedur seleksi ubijalarTahun pertama : seleksi berdasarkan tanaman
tunggal (intensitas 5 – 10%)Tahun kedua : seleksi berdasarkan petak tunggal
(intensitas 2 – 4 %).Tahun ketiga : Pengujian berdasarkan petak
berulangan di satu lokasi.Tahun keempat sampai keenam : pengujian di multi
lokasi
Individu-individu terpilih dalam seleksi harus memenuhi kriteria : hasil ubi yang dipasarkan > 800 g/tan, bentuk ubi baik (tidak bergelombang), indek panen >0,5, kadar bahan kering tinggi, dan kualitas baik

Pemuliaan tanaman tebu
Orientasi pemuliaan tanaman tebu (Lamadji, 1986)Peningkatan daya hasil gula dan kepastian hasil
panen per satuan luasPeningkatan terhadap ketahanan hama dan penyakitToleransi terhadap lingkungan rawanVarietas-varietas yang tidak memerlukan saat
panenan yang pastiVarietas dengan sifat khusus untuk daerah-daerah
tertentu

Permasalahan :Kecilnya penangkaran bibit dari satu generasi ke
generasi lainyaSifat-sifat penting yang bernilai komersial
dikontrol oleh sejumlah/banyak gen yang mempunyai pengaruh minor
Besarnya interaksi antara gentotipe x lingkunganBesarnya pengaruh kompetisi antar varietas yang
berdekatan

Prinsip pemuliaan tebu :
Penggunaan jumlah semai yang besar dengan keragaman genetik yang luas
Pengujian varietas di berbagai tempat yang berbeda keadaan ekologisnya
Pemanfaatan data keprasan untuk seleksi varietas

Prosedur
Persilangan
Persemaian
Seleksi Tahap I
Seleksi Tahap II
Seleksi Tahap III
Seleksi Tahap IV
Sreening Jenis Tahap I PC
Sreening Jenis Tahap I R1
Sreening Jenis Tahap I R2 Sreening Jenis Tahap II R1
Sreening Jenis Tahap II PC
Sreening Jenis Tahap III PC
Seleksi saat tanaman umur 6 bln
Seleksi saat tanaman umur 7 bln Rancangan simple lattice design
Seleksi saat tanaman umur 9 bln Rancangan simple lattice design
Yield trial pertama Rancangan triple lattice design
Rancangan TLD/RBDRancangan
RBD

Pemuliaan tanaman kentang
Masalah : Sulit mendapatkan ubi bulat dan mata dangkal,
karena dikendalikan oleh gen-gen resesifDalam persilangan kentang komersial komersial
dibutuhkan paling sedikit 10.000 – 100.000 semaian, sedangkan persilangan kentang komersial x kentang lain dibutuhkan paling sedikit 100.000 semaian untuk mendapatkan varietas baru ayng unggul.
Dalam melakukan seleksi untuk produksi dsn kuslitsd tidak dapat dilakukan saat ubinya masih kecil

Bagan seleksi tanaman kentang
Stok awal
Tahun 1
Tahun II
Tahun III
Tahun IV
Seleksi dilakukan baik di lapang maupun di gudang
Tahun V
xxxxx xxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxx xx xxxxxxxx xxx xxxx xxxx xx xxxxxxxxxxx xxxxxxx xxxxx xxx xxxxx
A A A
A B B B
C
PetaniLembaga

CONTOH KEGIATAN PEMULIAAN UBIJALAR UNTUK MENGHASILKAN KLON YANG
BERPOTENSI HASIL DAN KANDUNGAN ANTOSIANIN TINGGI
Antosianin adalah senyawa flavonoid dan berfungsi sebagai antioksidan.
Peran antioksidan bagi kesehatan adalah mencegah penyakit hati, kanker, stroke, esensial bagi fungsi otak dan mengurangi pengaruh penuaan otak
Klon yang telah dilepas kadar antosininnya rendah

PERSILANGAN ANTARA KLON JEPANG-1 (KANDUNGAN ANTOSIANIN TINGGI) DENGAN KLON 73-6/2 (POTENSI HASIL TINGGI)
KlonJEPANG-1
Klon73-6/2

PERSEMAIAN HASIL PERSILANGAN
JEPANG-1X 73-6/2

TANAMAN INDIVIDU HASIL PERSILANGAN UNTUK SELEKSI AWAL

RAGAM UBI HASIL SELEKSI INDIVIDU

UJI DAYA HASIL DALAM SATU LOKASI SECARA BERULANGAN

UJI DAYA HASIL LANJUTAN DALAM BEBERAPA LOKASI
BATU KARANGANYAR
BLITAR

KLON TERPILIH DARI HASIL UJI MULTI LOKASI
DAPAT DIAJUKAN MENJADI KLON/VARIETAS BARU